TUNE UP MESIN Tujuan tune up mesin adalah : Mengembalikan kondisi kerja mesin Menjadi kembali pada kondisi Prima Waktu tune up mesin:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUNE UP MESIN Tujuan tune up mesin adalah : Mengembalikan kondisi kerja mesin Menjadi kembali pada kondisi Prima Waktu tune up mesin:"

Transkripsi

1 TUNE UP MESIN Tujuan tune up mesin adalah : Mengembalikan kondisi kerja mesin Menjadi kembali pada kondisi Prima Waktu tune up mesin: Apabila dirasakan kerja mesin sudah tidak prima atou Pada saat melakukan perawatan berkala, dimana tune up mesin ada di dalam perawatan berkala tersebut HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN SEBELUM TUNE UP Setelah kendaraan berada di dalam stall bengkel, Maka lakukan persiapan untuk tune up mesin Yaitu: 1. Buka kap mesin 2. pasangkan fender cover, Seat cover dan floor cover 3. Siapkan tool set, radiator tester, multi tester, co tester, compression gouge 4. Posisikan tuas Transmisi pada posisi netral (n) untuk transmisi manual dan posisi parkir (parkir) untuk kedaraan dengan transmisi otomatis 5. Catatlah keluhan dari customer alasan mesin perlu di tune up 6. Periksa bahan bakar yang di pakai kendraan URUTAN KERJA TUNE UP MESIN A. PEMERIKSAAN PADA SAAT MESIN MATI 1. Pemeriksaan System Pendingin Mesin a. Periksa jumlah air pendingin mesin yang ada di reservoin maupun di radiator, Apabil kurang tambahan dengan air radiator yang sama jenisnya b. Periksa kualitas air pendingin, apakah bercampur dengan minyak atau kotor c. Periksa kebocoran air pendingin dengan menggunakan radiator tester d. Periksa kerja dari water pump dan thermostat, hidupkan mesin dan lihat aliran air radiator saat mesin digas. e. Periksa kerja dari radiator fan f. Periksa kerja dari water thermo switch dan temperature gouge. 2.Periksa Sistem Pelumasan Mesin a. Periksa jumlah miyak pelumas mesin, apabila kurang, tambahkan

2 dengan oli yang sama SAE dan API servicenya atau dengan merk yang sama. b. Periksa kwalitas minyak pelumas/ oli, apabila sudah kental atau kotor /hitam pekat, maka gantilah oli mesin dengan oli mesin yang merk dan type sama. c. Periksa kebocoran oli mesin, lakukan pemeriksaan di bagin bawah mesin, dari kemungkinan oli mesin bocor, terutama di bagial Oil seal depan, oil seal belakang dan karter mesin. d. Periksa kerja pompa oli hidupkan mesin periksa lampu oli di panel instrumens mati atau tidak, mati brarti tekanan oli kurang baik/oli kurang 3.Pemeriksaan Batere (accu) a. Periksa jumlah air accu apabila kurang tambah dengan air accu. b. Periksa BJ ( berat jenis) batere dengan hydrometer, apbila hasilnya berada di warna hijau, maka berarti batere bagus. Bila warnaputih berarti batere perlu di cass, bila warn merah kusas accu dan isi kembali dengan accu zuur dan di cass c. Periksa Fuse dan fusible link pada system pengisian batere bila putus ganti dan bila kendor socketnya keraskan. d. Periksa terminal accu, dengan cara buka dan bersihkan dengan air panas dan dhi sikat biar kotoran terbuang, e. Periksa kotak batere/accu dari kerusakan f. Pasang kembali terminal batere dan keraskan dan kemudian beri grease di atas terminal. 4. Pemeriksaan Filter (saringan) a. Periksa dan bersihkan filter udara dengan cara di semprot dari arah berlawanan dengan arah masuk ny udara b. Periksa dan bersihkan saringan bensin dengan di semprot udara dai arah berlawanan dengan aliran bensin. c. Periksa dan bersihkan pemisah air (watwer filter ) khususnya untuk bensin diesel 5.Pemeriksaan Drive belt a. Buka saluran drive belt dan lakukan pemeriksaan dari keretakan dan keausan. ada beberapa drive belt dari sebuah mesin yaitu : Alternator belt / power steering - belt, ac belt dan fan belt /waterpimp belt

3 Gantilah dengan yang baru bila belt sudah retak dan aus karena bias putus, pasang belt dan perhatikan kekencangan beltnya 6.Pemeriksaan System Pengapian Mesin Pemeriksaan busi, lakukan pemeriksaan kondisi busi, celah busi(gap busi) dan bersihkan. Warna busi kan menunjukan kwalitas hasil pembakaran : apabila busi berwaena kecoklat coklatan, itu berarti pembakaran sempurna, apabila kehitam hitaman dan kering, berarti kebanyakan bahan baker. a. Pemeriksaan busi Apabila berwarna hitam basah, maka ada oli yang terbakar di ruang bakar biasanya oli mesin cepat habis, apabila warna keputih putihan, berarti busi terlalu panas, Busi tidak cocok harus dig anti dengan busi dingin, pengganti busi biasanyadilakukan setiap km b. Pemeriksaan kabel busi Dengan menggunakan kabel ahmmeter, periksa tahanan kabel busi apabila melebih limit yang di sarankan,maka ganti kabel busi, periksa kabel busi dari kebocoran, apabila bocor,ganti kabel busi. c. Priksa distributor Yaitu pada bagian bagian sbb : Distributor cup, rotor, platina, condersor dn kerja centripugal weigh. d. Periks ignition coin Dengan memakai ohmmeter, Periksa tahanan kumparan primer dan secunder, tidak boleh lebih dari limit Apabila di dalam pemeriksaan platina telah mengal;ami kerusakan atau habis, makaharus dig anti bersama samadengan condensotnya sekaligus. Pasang lah platina dengan benardan setel celah platina sesuai std. 7. Pemeriksaan Sistam Bahan Baker Mesin.

4 a. Pemeriksaan kwalitas bahan baker, apabila bahan bkar bercampur air atau munyak tanah, harus kuras tangki bahan bakar, dan isi dengan bahan baker yang baru /bagus b. Periksa dan bersih kan saringan bahan bakar, saringan bahan bakar ad terletak di ruang mesin ada pula di tangki bensin. c. Periksa dn bersih kan saluran bahan bakar dengan cara di semprot dengan tekanan udara hingg bersih. d. Periksa dan bersihkan karburator, buka dari mesin dan overhaul dan bersihkan serta stel pelampung. Untuk mesin injeksi buka injector dan bersihkan dengan injector cleaner sampai benar benar bersih. 8.Pemeriksaan dan Penyetelan Celah katup a. Buka tutup selinder mesin b. Putar poros engkolsampai tanda pada pully menghadap pada tanda O (nol)ditutup timing mesin bagian depan c. Peiksa dan eteel klep yang longgar sesuai setandar untuk katup masuk celah katupnya lebih kecil dari katup buang. setel itu putar kembali pully poros engkol sampai satu putaran penuh sampai tanda pada pully kembali bertemu dengan tanda 0 (nol) di tutup timing d. Periksa dan setel kembali celah katup yang longgar dengan memakai feller gauge yang sanma sesuai setandar. Penyetelan katup di lakukan 2 tahap, yaitu : Tahap pertama 4 katup untuk mesin dengan 4 silinder 8 katup untuk mesin 4 silinder 12 katup ateu 24 katup, Ma penyetelan pertama separuh dari jumlah katup, Begitu pula penyetelan ke dua separuh dari jumlah katup, Sehingga pengetelan katup mesin hanya dalam 2 x penyetelan. B. PEMERIKSAAN SETELAN MESIN HIDUP /PANAS 1. Pemeriksaan lginition Timing Dengan memakai timing light dan tachometer periksa dan setel aginition timing ( tiing pengapian ) caranya : a. Setel putaran mesin smpai putaran idle yang di sarankan untuk chek pengapian b. Pasangkan tachometer untuk mengetahui rpm mesin, kemudian pasangkan timing light untuk mengetahui lgnicion timing, apabila tidak sesuai std, maka steel

5 timing dengan memutar distributor setwelah terlebih dahulu mengendorkan baut pengikatnya 2.Periksaan ignition timing ( timing pengapian ) Dengan timing light sesuai std Pada putaran idling, contoh ignition timmig = 8 derajat pada 700 rpm 3.Pemeriksaan idle CO Pasangkan CO tester atau Multigas analyzer chak kadar CO mesin pada putaran idling, apabila tidak sesuai std, stel kadar CO 4.pemeriksaan tekanan kompressi mesin a. Panas kan mesi sampai pada temperatur kerja mesin. b. Matikan mesin dan lepaskan kabel busi dengan menarik dari ujngpangkal kabel busi dekat busi secara hati hati,,.. c. Buka seluruh busi kemudian pasangkan compression gouge pada busi no 1. Injak pedal gas agar throttle valve terbuka penuh, hidupkn mesin dan catatkan hasil yangdi tunjukan oleh compression gouge. lakukan pada semua silinder, jangan lupa kabel tegangan tinggike coil di lepas d. Hasil pengukuran tidak boleh kurang dari limit tekanan kompresi yang telah dstdkan, apabila tekanan kompresi rendah berarti ada kebocoran kompresi. Analisis kebocoran kompresi Untuk mengetahui penyebab kebocoran kompresi caranya sebagai berikut : 1. masukan beberapa tetes ali mesin kedalam silider mesin. melalui lubang busi yan kompresinya rendah 2. Lakukan pengetesan tekanan kompresi kembali dan catat hasil pengukurannya, apabila hasil pengukuran ternyata tekanan kompresi naik, ini berarti ring piston nya yang mengalami keausan dan mesin harus di lakukan penggantian ring piston (overhaul engine) apabila tekanan kompresi tidak naik, ini bararti kebocoran ada pada klep (katup) dan mesin harus di skir kleep (buka kepala silinder Pemeriksaan CO mesin Pemeriksaan CO mesin sangatlah penring, krena dari hasil CO yang keluar ini akan di ketahui apakah pemakaran sempurna atou tidak, dan berapa besar kadar CO yang keluar dari kdar kenalpot.

6 Pemeriksaan CO dilakukan dengan memasang alat pengukur CO di kenalpot kendaraan dan dan akan di baca di alat Co tester /multigas analyzer Apabila kadar CO tinggi akibatnya : Bahan bakar boros dan tenaga bagus, tpi polusi udara bertambah, dan bias mempercepat kotornya ruag bahan bakar. Apabila kadar CO rndah sekali : Maka bahan bakar irit tpi tidak ada tenagany, dan mesin cendrung panas, hususnya pada sekitar klep/katup walaupun kondisi udara berkurang Kasar CO yang baik sekitar 1 2 % Penyetelan CO mesin. Untuk mesin yang menggunakan karburator, penyetelan CO dilakukan dengan menyetel baut Idle mixture idle screw dan baut penyetel throttle valve. Sedangkan mesin yang menggunakan injeksi (electrical fuel injection=efi), Dengan memuutar baut CO adjuster dengan mengunakan sst(special service tool) Test jalan Test jalan bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hasil kerja dari tune up mesin Test hasil tune up ini dapat juga di lakukan dengan menjalankan kendaraan di speedometer tester ateu dilakukan pengetesan di jalan raya / jalan tol dengan membandingkan hasil debelum tune up dan setelah tune up Overhaul mesin Overhaul mesin dilakukan Apabila saat dilakukan tune up terjadi masalah sebagai brikut : 1. Asap kenalpot Mesin berwarna putih, Saat mesin idling maupun di gas, ini berarti ring oli sudah aus 2. Saat di lakukan tes kompresi ternyata hasil tekanan konprensi di bawah limit 3. Ada bunyi di dalammesin akibat metal mesin menglami keausan

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN KONVERSI ENERGI

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN KONVERSI ENERGI LAPORAN PRAKTIKUM MESIN KONVERSI ENERGI DI SUSUN OLEH : NAMA : SURIYADI ANWAR NIM : 10212010020 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN 2013 UNIVERSITAS ANTAKUSUMA

Lebih terperinci

Engine Tune Up Engine Conventional

Engine Tune Up Engine Conventional Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up) SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil. Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET 4.1 Menjalankan Mesin Baru Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan GENSET baru ada beberapa tahapan, sebagai berikut: 1. Periksalah semua skrup dan baut;

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LAPORAN TUNE - UP POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Disusun oleh : Nama : Deny Arif W ibowo : Saiful Rahman : Dhowi Pratomo Jurusan Prodi : Teknik Mesin : Mesin Perawatan Pagi TUNE UP MOTOR BENSIN 1. TEORI DASAR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.2 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian dari perbandingan hasil nilai CO (Karbon Monoksida) dan CO2 (karbon dioksida) dari beberapa

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA. Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom.

SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA. Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom. SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom Di Susun Oleh : Angga Fajar Lesmana Hidayat 1441177004233 Redy Kurniawan 1441177004188

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian analisa pengurangan kepekatan asap engine diese (opasitas) ISUZU Panther dengan melakukan

Lebih terperinci

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( ) TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P (130513605980) MUHAMMAD GHOZALI (130513605979) Latar Belakang Setiap sepeda motor yang digunakan pasti akan mengalami keadaan dimana bagian dari sepada motor tersebut

Lebih terperinci

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

TUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :

TUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya : TUNE-UP mobil bensin Cara Tune Up Mobil 1. Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya : 1. Fuller

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

Tune up injeksi. 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

Tune up injeksi. 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM Tune up injeksi Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI

BAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI BAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI 1. Pakailah tutup tutup fender, tutup tempat duduk dan lantai agar kendaraan tetap bersih dan mencegah kerusakan. 2. Selama pembongkaran komponen komponen ditaruh

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Lingkup kerja praktek di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) perawatan secara berkala lokomotif di dipo Tanah

Lebih terperinci

4. Prosedur Perawatan Umum Isuzu Panther

4. Prosedur Perawatan Umum Isuzu Panther 19 4. Prosedur Perawatan Umum Isuzu Panther 1). SARINGAN UDARA Mesin ini menggunakan saringan udara dengan tipe kering. Prosedur untuk membersihkan element disesuaikan dengan kondisinya. Element Kotor

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi LAMPIRAN 66 Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP 01 Keterangan: 1. Palkah ikan 7. Kursi pemancing 2. Palkah alat tangkap 8. Drum air tawar 3. Ruang mesin 9. Kotak perbekalan 4. Tangki bahan bakar 10.

Lebih terperinci

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki BAB IV DATA HASIL 4.1 Data Komponen Awal Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : 4.1.1 Tutup Radiator Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki spesifikasi pembukaan katup dengan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan), BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK A. Umum Service berkala adalah perawatan kendaraan yang terdiri dari pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian suku cadang sesuai kebutuhan yang dilakukan setiap 1000 km (1 bulan),

Lebih terperinci

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

LAMPIRAN A Pohon Keputusan 72 LAMPIRAN A Pohon Keputusan Identifikasi Kerusakan pada motor Yamaha V-ixion B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110 B120 B130 B140 B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4 langkah 100 cc, dengan merk

Lebih terperinci

SISTEM PENDINGINAN ENGINE

SISTEM PENDINGINAN ENGINE A. Sistem Pendingin Air SISTEM PENDINGINAN ENGINE Dalam sistem pendinginan air panas dari proses pembakaran dipindahkan dinding silinder dan ruang bakar melalui lobang air pendingin pada blok dan kepala

Lebih terperinci

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) Gambar Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125 A. Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan

Lebih terperinci

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER Oleh : Rolando Sihombing, ST Dosen Universitas Simalungun, P. Siantar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian

Lebih terperinci

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV N o Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV Tipe Lubricant Temperatur Kerja dan Spesifikasi Lubricant Di atas 0 C 0 C sampai - 8 C -8 C sampai 0 C Grease, Automotive, dan artilery NLGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS A. Tujuan Perawatan Mesin Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M PEKAN UJI PRODUKTIF TEKNIK OTOMOTIF PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M TEKNIK OTOMOTIF 2015 Lembar : Peserta Kualifika Spesifik Nama si Engine

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP

MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2013 BAB I PENDAHULUAN Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek kelistrikan

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Pengambilan sampel pelumas yang sudah terpakai secara periodik akan menghasilkan laporan tentang pola kecepatan keausan dan pola kecepatan terjadinya kontaminasi. Jadi sangat

Lebih terperinci

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N 1.1 LOGO M. A. N - 1 - 1.2 SEJARAH M.A.N 1840 Pabrik mesin Sandersche Augsburg 1841 Pabrik mesin Kleitsche Nurnberg 1896 Rudolf Diesel membuat mesin diesel pertama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Motor Bakar Seperti kita ketahui roda-roda suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan, jalan, udara,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA

BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA 3.1. Fungsi sistem bahan bakar Salah satu komponen motor diesel yang memegang peran penting

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK MOTOR BENSIN MENYETEL CELAH KATUP MOTOR MULTI SILINDER

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK MOTOR BENSIN MENYETEL CELAH KATUP MOTOR MULTI SILINDER MENYETEL CELAH KATUP MOTOR MULTI SILINDER Kelas : Sem./Tahun : Prodi : Lembaga : URAIAN 1 Mengetopkan silinder 1 atau 4 a. Posisi b. Posisi 1 - c. Posisi > d. Salah Top 2 Menentukan katup yang perlu distel

Lebih terperinci

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 56 PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL Kode Modul : OPKR 20 017

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adi Nugroho, 2004, Buku Teks Komputer / Basis Data, Jakarta : Informatika. xii

DAFTAR PUSTAKA. Adi Nugroho, 2004, Buku Teks Komputer / Basis Data, Jakarta : Informatika. xii DAFTAR PUSTAKA Anna, Hart., 2005, Sistem Pakar Sebuah Perkenalan Untuk Manager, Alih Bahasa : ME Fifi, JP, Jakarta : PT. Elex Media Kompetindo. Kusrini, 2008, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line 3. Menjelaskan fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Mesin mesin dan Alat Uji Pengujian kendaraan bermotor menggunakan bermacam macam jenis standarisasi diantaranya BSN, ISO, IEC, DIN, NISO, ASTM dll. Sebelum melakukan pengujian

Lebih terperinci

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE Fakhriza 1, Muhd. Haiyum 2, Adi Saputra Ismy 2, Zuhaimi 2 1 Ketua Pelaksana,

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2010/2011 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2010/2011 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2010/2011 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal : Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio kompresi terhadap emisi gas buang CO dan HC dengan bahan bakar Liquefied Petroleum

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE Darwin R.B Syaka 1*, Ragil Sukarno 1, Mohammad Waritsu 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK BMTI BANDUNG

DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK BMTI BANDUNG DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK BMTI BANDUNG Disusun oleh,drs.abigain Pakpahan 0 JUDUL UNIT KOMPETENSI : TUNE UP GASOLINE ENGINE Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang terjadi saat ini banyak sekali inovasi baru yang tercipta khususnya di dalam dunia otomotif. Dalam perkembanganya banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN 4.1. Data Sebelum Dilakukan Overhoul. Sebelum melakukan proses overhoul atau pembongkaran mesin, terlebih dahulu melakukan pengujian dan pengambilan data awal

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.

Lebih terperinci

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan

Lebih terperinci

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi 2008.43.0022 FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Pengertian Mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah

Lebih terperinci

Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed)

Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed) Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed) Skep (Piston Valve) tertutup SLOW AIR BLEED SLOW JET Udara mengalir melalui Slow Air Bleed menuju saluran Spuyer Kecil (Slow Jet) Udara bercampur dengan bensin dari

Lebih terperinci

PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL

PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL Aris Exwanto 1), Riri Sadiana 2), Aep Surahto 3), 1,2,3), Teknik Mesin, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

Pengertian Tune Up (untuk Sepeda Motor)

Pengertian Tune Up (untuk Sepeda Motor) Pengertian Tune Up (untuk Sepeda Motor) Leave a commentgo to comments Pemakaian sepeda motor secara terus-menerus berakibat kerja mesin dan komponen-komponen di dalamnya sedikit demi sedikit akan mengalami

Lebih terperinci