Pengaruh Pembauran Etnis Tionghoa Terhadap Peningkatan Partisipasi Gotong Royong dan Tolong Menolong Pada Masyarakat ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Pembauran Etnis Tionghoa Terhadap Peningkatan Partisipasi Gotong Royong dan Tolong Menolong Pada Masyarakat ABSTRAK"

Transkripsi

1 Pengaruh Pembauran Etnis Tionghoa Terhadap Peningkatan Partisipasi Gotong Royong dan Tolong Menolong Pada Masyarakat Mu sodatun Nikmah ( ) Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah adalah; Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Kemajemukan itu ditandai dengan adanya berbagai macam suku, etnis, budaya yang beraneka ragam yang hidup bersama dalam kelompok masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari terjadi interaksi antar etnis yang berbeda sehingga terjadi pembauran. Pembauran aka terjadi apabila perorangan atau kelompok masyarakat saling bekerja sama, gotong royong, tolong menolong, saling berbicara untuk mencapai tujuan bersama, termasuk masyarakat Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Diharapkan dengan pembauran ini, terjadi penigkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong dalam masyarakat Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yakni; dokumentasi dan angket. (1) Dokumentasi digunakan untuk mengetahui letak, luas,dan batas-batas desa, jumlah penduduk,keadaan sosial budaya dan daa lain sebagai sebagai pendukung penelitian. (2) Angket digunakan untuk mengetahui besarnya skor dari variabel pembauran etnis Tioghoa dan peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong. Teknik analisa data yang digunakan ada dua, yakni; (1) analisa deskriptif persentase, digunakan untuk mengetahui besarnya skor yang diperoleh dari masing-masing variabel dan sekaligus menjawab rumusan masalah, dan (2) analisis korelasi product moment, digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel pembauran etnis Tionghoa dengan peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong dan sekaligus untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Kata Kunci : Etnis Tionghoa, Partisipasi, Gotong royong, Tolong menolong PENDAHULUAN Terdapatnya suku bangsa dan kebudayaan yanag beraneka warna pada bangsa Indonesia, adalah salah satu sifat dari bangsa Indonesia yang patut dibanggakan, karena dengan keanekaragaman tersebut tidak banyak negara di dunia yang bisa menyamai apalagi melebihinya. Beberapa negara yang memiliki lebih dari satu suku bangsa pada masyarakatnya justru menimbulkan permasalahan dalam perjalanan kehidupan bangsa tersebut. Disinilah kelebihan bangsa Indonesia, aneka warna warga masyarakatnya tidak menimbulkan keresahan yang berarti dalam proses pembauran sehari-hari. Hubungan yang selaras antara suku bangsa dan golongan yang berbeda tetap bisa terjaga dengan baik, sehingga kekayaan sosial budaya yang dimiliki dapat mendatangkan manfaat bagi seluruh masyarakat. Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, kemajemukan itu ditandai oleh adanya berbagai macam suku, etnis, budaya yang masing-masing mempunyai cara hidup atau kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat suku bangsanya sendiri-sendiri, sehinggga mencerminkan adanya perbedaan dan pemisahan antara suku bangsa yang lainnya, tetapi secara bersama-sama hidup dalam JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 56

2 suatu wadah masyarakat Indonesia dan berada di bawah naungan sistem nasional dengan kebutuhan nasional Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Usaha untuk memperkokoh persatuan bangsa diperlukan adanya usaha pembauran dari masyarakat yang berbeda suku bangsa maupun dari pemerintah. Proses penyatu paduan untuk menjadikan satu kesatuan bangsa itu dilakukan melalui suatu usaha mewujudkan kesamaam pengertian tentang nilai-nilai kehidupan yang sangat diperlukan untuk pembinaan kesatuan bangsa. Selain itu partisipasi gotong royong dan juga tolong menolong antar masyarakat. Adanya faktor keragaman budaya bangsa Indonesia justru tidak boleh dijadikan penghambat atau penghalang untuk terciptanya suatu pembauran dan kerja sama, namun menjadi pendorong untuk bersatu dan menjadi faktor yang akan memperkaya budaya nasional. Oleh karena itu semua ini menuntut adanya kesadaran, pengertian dan kerelaan yang tinggi dari seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Usaha pembauran bangsa yang sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah tidak dapat dilepaskan dari masalah pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh segenap bangsa Indonesia ini. Baik pembangunan di bidang fisik maupun sosial budaya. Untuk mencapai pembangunan tersebut, maka dituntut adanya manusia manusia atau orang-orang yang berfikir maju, mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negaranya. Oleh saat itu kiranya bukanlah saatnya lagi apabila di dalam kehidupan masyarakat baik itu secara perorangan ataupun golongan masih mempertentangkan masalah-masalah antar golongan. Dengan demikian diharapakan cita-cita lahirnya manusia Indonesia baru yang mempunyai wawasan luas akan menjadi suatu kenyataan. Perwujudan pembauran atau yang disebut asimilasi dapat secara kenseptual dilihat sehingga suatu proses hubungan antara dua golongan yang masing-masing mempunyai kedudukan yang sama. Sementara itu kenyataan sosial memperlihatkan betapa situasi pembauran dan kesatuan bangsa tersebut masih harus terus ditingkatkan, karena di sana sini masih dirasakan adanya pengotak-kotakan masyarakat kedalam golongan-golongan. Terbukti dari adanya bentuk hubungan sosial antara masyarakat bangsa Indonesia yang masih ditentukan secara kental oleh semangat dan sikap eksklusifisme kesukubangsaan (yaitu merasa lebih unggul dari suku yang lain) keagamaan dan rasial. Pembauran merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antar kelompok-kelompok manusia, maupun antar orang perorangan dengan kelompok manusia. Dengan kata lain pembauran dapat dilihat sebagai tindakan-tindakan yang saling ditunjukan oleh dan diantara dua orang pelaku atau lebih. Dalam kaitannya dengan proses pembauran masyarakat yang berbeda golongan atau suku bangsa, pembauran merupakan usaha untuk memperkenalkan identitas golongan, suku atau etnis, dan dalam hal ini ada dua faktor yang menonjol yang patut diperhatikan. Pertama, faktor nilai budaya yang sebagian menentukan etnis, kelestarian identitas tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu dan berbagai permasalahannya sebagaimana terwujud dalam masyarakat majemuk. Kedua, faktor proses-proses sejarah yang cenderung kembali identitas etnis dari suatu golongan atau memaksanya untuk menerima apa yang ada atau mencari sesuatu identitas etnis yang baru. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 57

3 Kedua faktor tersebut dapat dilihat sebagai latar belakang dari kebudayaan identitas suku atau etnis, yang tercakup dan terletak dalam sistem-sistem dan kategori sosial yang saling isi mengisi dan dalam dinamika proses-proses sejarah yang telah berlangsung. Dalam tingkatan masyarakat, kurangnya pembauran suatu masyarakat dengan masyarakat lain akan menyebabkan lambannya perkembangan dan partisipasi gotong royong dan tolong menolong dalam masyarakat tersebut. Untuk membuka keterasingan masyarakat tertentu ada berbagai cara yang dapat dilakukan antara lain membuka komunikasi dan transportasi dari suatu daerah sebenarnya berdampak meningkatkan frekuensi pembauran masyarakat tadi dengan masyarakat yang lain, juga meningkatkan partisipasi gotong-royong dan tolong menolong dalam masyarakat tersebut. Berkaitan dengan pembauran pada golongan etnis yang menetap di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, merupakan satu desa dimana terdapat kelompok pemukiman golongan etnis Tionghoa dan Pribumi, merupakan suatu pemukiman antara golongan etnis yang berbeda-beda, disitulah masyarakat dengan golongan etnis yang berbeda saling bertemu dan bersosialisasi. TINJAUAN PUSTAKA Pembauran Pembauran bangsa Indonesia merupakan suatu usaha untuk menyatukan suku-suku bangsa dalam masyarakat bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh atau pemaduan masyarakatmasyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa baru, yaitu bangsa Indonesia. Bersatu sebagai satu bangsa tidak hanya berdasarkan kesamaan ras, bahasa, agama, kepentingan atau batasbatas geografi, tetapi berdasarkan pada kesamaan perasaan yang timbul sebagai akibat pengorbanan yang telah dialami di masa lampau, masa kini dan akan dialami bersama lagi di masa depan. Untuk dapat berinteraksi, manusia menggunakan bahasa sebagai perantaranya. Bahasa adalah alat penting untuk komunikasi, pemeliharaan, penyebaran serta peningkatan aspek dan nilai-nilai hakiki dari budaya bangsa, maka bahasa sering disebut sebagai faktor dominan dari kebudayaan. Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan budaya manusia, sedangkan budaya manusia banyak yang dipengaruhi oleh bahasa. Etnis Tionghoa Secara historis, orang-orang Tionghoa yang ada di Indonesia terdiri dari beberapa suku bangsa yang berasal dari dua provinsi yaitu Fukien dan Kwangtung. Di dalamnya terdapat empat bahasa yaitu Hokkien, Te Ochiu, Hakka dan Kanton yang memiliki perbedaan yang tinggi. Para imigran Tionghoa mulai berdatangan ke Indonesia sejak abad ke 16 sampai ke 19. Sejarah tradisi Cina atau Tionghoa yang sangat tua dan besar menimbulkan anggapan bahwa Negara Cina adalah merupakan pusat dan pusar budaya dunia. Disebut sebagai negara tengah (Middle Kingdom). Sedangkan negaranegara lain dianggap sebagai negara-negara pinggiran dengan budaya yang inferior. Asumsi ini menempatkan orang Cina dengan tradisi budayanya yang lestari dan teratur sebagai bangsa yang JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 58

4 paling unggul, beradap dan berbudaya dengan sopan santunnya yang tinggi. Sedang bangsa-bangsa lain diangggap tidak beradap, liar, dan inferior. METODE PENELITIAN Jenis dan pendekatan penelitian Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan menemukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari suatu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah, kemudian dihubungkan. Waktu dan tempat penelitian Waktu penelitian direncanakan pada bulan Februari sedangkan tempat penelitian mengambil lokasi di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Alasan mengambil penelitian di desa tersebut, karena tempat tinggal peneliti tidak jauh dari lokasi penelitian, sehingga akan menghemat tenaga, biaya dan waktu. Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling a. Populasi Populasi adalah seluruh obyek penelitian, yaitu elemen-elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Pendapat lain, populasi adalah seluruh individu yang dijadikan obyek penelitian dan paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat dikemukakan, populasi adalah seluruh jumlah individu yang dimaksudkan sebagai obyek penelitian dan paling sedikit memiliki satu sifat dan karakteristik yang sama. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah masyarakat etnis tionghoa Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara yang berjumlah 300 orang.diambil berdasarkan tabel komposisi penduduk menurut umur yaitu umur tahun. b. Sampel Ketetapan yang diambil untuk sampel adalah berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, maka diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut diatas karena populasinya lebih dari 100, maka peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini adalah 15% yaitu sebanyak 45 orang. c. Teknik sampling Teknik sampling adalah cara-cara atau teknik untuk mengambil sampel. Teknik pengambilan sampel agar mencerminkan sifat populasi, maka teknik yang digunakan adalah Random Sampling. Random sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 59

5 memberikan peluang yang sama kepada setiap individu untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Random sampling digunakan sebab dengan random dapat memberikan peluang yang sama kepada semua populasi, sehingga dipandang sampel lebih representatif. Sehingga total sampelnya adalah 45 dari 300 warga Desa Welahan Kecamatan Kabupaten Jepara. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu angket dan dokumentasi. 1. Angket Angket yang digunakan dalam penelitian ini angket langsung dan tertutup. Dikatakan langsung, karena angket diberikan langsung kepada responden dan kikumpulkan kepada peneliti waktu itu juga. Sedangkan dikatakan tertutup, karena responden tidak bisa sesuai kehendaknya sendiri, tetapi tertutup (terbatas) dari alternatif jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Penggunaan metode angket ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut : 1) Memberi kemudahan dalam menjawab. 2) Dalam mengerjakan tidak banyak menyita waktu, sebab jawaban telah disedikan. 3) Bagi peneliti lebih mudah untuk menilai atau menganalisa, karena telah diberi kunci jawaban atau alternatif jawaban sebelumnya. 2. Dokumentasi Pertimbangan peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data adalah : dokumentasi merupakan sumber data yang stabil, menunjukkan suatu fakta yang telah berlangsung dan mudah didapatkan, data dari dokumentasi mempunyai tingkat keprcayaan yang tinggi akan kebenaran, dokumentasi selalu tersedia di kantor kelurahan dan dokumentasi sebagai sumber data yang kaya untuk memperjelas keadaan atau identitas subjek penelitian sehingga dapat mempercepat proses penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sajian dan Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase (DP). Analisis ini digunakan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang duharapkan dapat menjawab permasalahan yang diajukan, diantaranya adalah pembauran etnis Tionghoa (variabel X) dan peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong (variabel Y). Masing-masing variabel dikupas dengan 10 item pertanyaan, sehingga keseluruhannya ada 20 item pertanyaan, selengkapnya angket terdapat pada lampiran 1. Adapun skor jawaban angket : a = 4, b = 3, c = 2, d = 1, sehingga dalam analisis deskriptif ini bisa ditempuh dengan menggunakan langkah perhitungan masing-masing variabel sebagai berikut : JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 60

6 a. Menentukan skor maksimal ideal, caranya adalah: jumlah item kali skor maksimal, sehingga: 10 x 4 = 40. b. Menentukan skor minimal ideal, caranya adalah: jumlah item kali skor minimal, sehingga : 10 x 1 = 10. c. Menetapkan kriteria, dalam hal ini peneliti menetapkan ada tiga, yakni : sangat baik, cukup baik, dan kurang baik. d. Menenukan range (r) dengan rumus : Na Ni Skor Mak Skor Min r = = = = 10 Kriteria Kriteria 3 e. Membuat tabel rentangan kriteria deskriptif persentase per variabel dengan format seperti berikut ini. Tabel 1. Format Rentangan Kriteria Deskriptif Persentase No. Rentangan Kriteria Frekuensi Persentase Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik - - Jumlah % Berdasarkan langkah di atas, maka bisa dilakukan perhitungan dan penyelesaian secara deskriptif dari kedua variabel seperti berikut ini. a. Pembauran etnis Tionghoa Pembauran etnis Tionghoa (variabel X) ini dikupas dengan 10 item pertanyaan (item 1 10) yang diberikan kepada 45 orang sebagai responden. Rekap rekor jawaban angket tersebut diperoleh seperti pada lampiran 6, kemudian berdasarkan rekap tersebut bisa didistribusikan secara rinci sebagai berikut. Tabel 2. Analisis Deskriptif Pembauran Etnis Tionghoa No. Rentangan Kriteria Frekuensi Persentase Sangat Baik 34 75,56% Cukup Baik 11 24,44% Kurang Baik Jumlah % Berdasarkan tabel di atas diketahui kriteria sangat baik diperoleh skor 34 dengan persentase 75,56%, kriteria cukup baik diperoleh skor 11 dengan persentase 24,44%, dan untuk kriteria kurang baik tidak ditemukan dalam jawaban, sehingga bisa dikemukakan bahwa pembauran etnis Tinghoa di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah sangat baik. b. Peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong Variabel peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong (variabel Y) ini juga dikupas dengan 10 item pertanyaan (item nomor 11-20) yang disebarkan kepada 45 orang JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 61

7 sebagai responden. Jawaban angket tersebut skornya bisa direkap seperti pada lampiran 7 kolom variabel Y, kemudian didistribusikan secara rinci seperti pada tabel berikut. Tabel 3. Analisis Peningkatan Partisipasi Gotong Royong Dan Tolong Menolong No. Rentangan Kriteria Frekuensi Persentase Sangat Baik 31 68,89% Cukup Baik 14 31,11% Kurang Baik Jumlah % Berdasarkan tabel di atas diketahui kriteria sangat baik diperoleh skor 31 dengan persentase 68,89%, kriteria cukup baik diperoleh skor 14 dengan persentase 31,11%, dan untuk kriteria kurang baik tidak ditemukan dalam jawaban, sehingga bisa dikemukakan bahwa peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah sangat baik. 2. Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis ini adalah mencari hubungan atau korelasi antara pembauran etnis Tionghoa sebagai variabel X dengan peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong sebagai variabel Y. Berdasarkan angket yang disebarkan 45 orang sebagai responden diperoleh rekapitulasi nilai seperti lampiran 6, kemudian dari lampiran 6 ini bisa dibuat tabel kerja untuk mengetahui hubungan kedua variabel seperti pada lampiran 7. Berdasarkan lampiran 7, maka bisa dilakukan perhitungan untuk mencari hubungan dari kedua variabel dengan menyajikan data sebagai berikut : N = 45 X 2 = X = 1488 Y 2 = Y = 1394 XY = Dengan demikian proses perhitungan adalah sebagai berikut : a. Garis regresi Persamaan garis regresi adalah : Y C = b o + b 1 X Dengan metode kuadrat terkecill dapat diperoleh persamaan normal : Y nb 0 b 1 X = 0 Dengan persamaan normal ini dapat diperolek harga-harga b 0 dan b 1 dengan memasukkan harga dalam tabel lampiran 7 dalam persamaan, sehingga diperoleh persamaan : Nilai b 0 = b b 1 = b 1 = b 1 = JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 62

8 b 1 = b 1 = 0,937 b 0 = 0 maka di dapat persamaan garis regresi: Y c = 0 + 0, 937 X b. Standar error of estimate (SY.X) Untuk menghitung Standar error of estimate terlebih dahulu dibuat tabel yang berisikan harga Y, Y c, Y - Y c, dan (Y - Y c ) 2 seperti pada lampiran 8. c. Koefesien korelasi Kemudian jumlah harga (Y - Y c ) dimasukan dalam rumus : (Y Yc )2 SY.X = n m = 212, = 4,828 = 2,197 = 2,18 Untuk mencari koefesien korelasi dihitung terlebih dahulu variance dari harga Y. VY 2 = n Y 2 Y 2 n (n 1) = = = = 561,454 r = 1- SY.X SY2 = 1 2, = 1-0, = 0, = 0,996 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh 0,996, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment pada N (subyek) = 45 pada taraf signifikan 5%, diperoleh angka 0,294, sehingga bisa dibuat persamaan matematika : 0,996 > 0,294. Mengingat hasil hitung (r hitung) lebih besar dari angka di dalam tabel (r tabel), maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi, Ada pengaruh antara pembauran etnis Tionghoa terhadap peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong pada masyarakat Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara diterima. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 63

9 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan sajian dan analisis data yang telah dilakukan baik pada perhitungan korelasi product moment maupun analisis satu per satu dan deskriptif persentase, maka dapat dilakukan pembahasan seperti berikut ini. 1. Pembauran Etnis Tionghoa Variabel pertama adalah pembauran etnis Tionghoa yang diperoleh skor 34 atau 75,56% dari seluruh responden berjumlah 45 orang dengan kriteria sangat baik, hal ini memberikan indikasi bahwa pembauran etnis Tionghoa pada masyarakat desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah sangat baik. Pembauran secara sosial budaya ini dengan meleburnya budaya para pendatang ke dalam budaya bangsa masyarakat pribumi akan memperkuat kita sebagai bangsa. Bagi mereka yang termasuk ras pendatang seperti etnis Tionghoa juga meleburkan kebudayaan, adat istiadat serta ciri-ciri lainnya ke dalam masyarakat pribumi khususnya yang ada di masyarakat Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Apabila dilihat dari persentase yang diperoleh sebesar 75,56% ini artinya ada 34 dari 45 orang sebagai responden merasa bahwa pembauran yang mereka lakukan sudah berlangsung baik. Ini dibuktikan dengan tidak ada perbedaan antara etnis Tionghoa dengan pribumi dari kebudayaan, adat istiadat, ras maupun etnis dalam pergaulan sehari-hari sehingga menjadi bagian dari masyarakat. KESIMPULAN Berdasarkan sajian data dan hasil pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : I. Pembauran etnis Tionghoa pada masyarakat Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah sangat baik, artinya masyarakat etnis Tionghoa sudah berbaur, melebur menjadi satu dengan masayarakat pribumi. Ini dibuktikan dengan tidak adanya prbedaan rasa tau etnis antara etnis tionghoa dengan pribumi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dukung dengan skor yang didapat sebesar 34 atau 75,56% dari seluruh responden yang berjumlah 45 orang. II. Peningkatan partisipasi gotong royong dan tolong menolong pada masyarakat Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara termasuk sangat baik, dalam arti mereka bisa saling membantu, gotong royong dan tolong menolong sesama warga meskipun berbeda etnis. Hal ini didukung skor yang didapat 31 atau 68,89% dari seluruh responden yang berjumlah 45 orang. DAFTAR PUSTAKA Geertz, C Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya. Hariyono, P Kultur Cina Di Jawa, Pemahman Menuju Asimilasi Kultural. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 64

10 Hermawati.2006.Unsur Budaya Cina.Semarang: Petraya. Kartini Kartono Metode Penelitian Bidang Sosial. Jakarta: Grafindo Perkasa. Kinarsih, Ayu Windy Identitas Etnis Tionghoa Di Kota Solo. Yogyakarta: FISIPOL UGM. Noordjanah, Andjarwati Komunitas Tionghoa Di Surabaya ( ). Semarang: Jateng. Onghokhan Riwayat Tionghoa Peranakan Di Jawa. Jakarta: Komunitas Bambu. Prasetyo, Bambang Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Silalahi, Radja Analisa. Jakarta: Biro Publikasi CSIS. Soekanto, Seojono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali. Soekanto, Seojono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Strisno Hadi Metodologi Reseach. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 65

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian dengan jenis kuantitatif. Karena penelitian di sini merupakan penelitian lapangan yang memerlukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat kata kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian lapangan. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitaif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk 66 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya metode. Untuk mencapai hasil penelitian ilmu pengetahuan, penulis membutuhkan urutan demonstrasi pembuktian tentang kebenaran mulai dari asas-asas

Lebih terperinci

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa Retno Ambarini (09220200) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang; masih adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum dalam bab ini akan membahas metodologi yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan di SMPN Singorojo Kabupaten Kendal. Metodologi ini antara lain membahas

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan menggunakan analisa data kuantitatif dan menggunakan rumus statustik dengan

Lebih terperinci

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN BAB VI. PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN.1. Bentuk Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekretariat MGP SMPN se-kota Pekanbaru yang bertempat di SMPN 10 Pekanbaru. Penelitian ini akan dilakukan dari bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Berikut ini definisi

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Berikut ini definisi 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Berikut ini definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini diperoleh

Lebih terperinci

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua: 47 pendidikan diniyah terhadap peningkatan prestasi belajar PAI siswa di MTs Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Data yang diambil dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu dimana suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Field Research (penelitian lapangan) yaitu telaah atau studi kasus yang membuat penginderaan secara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Suharsimi Arikunto dalam S. Vianita Zulyan (2014: 80) menjelaskan bahwa Metode

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada pada saat penelitian dilaksanakan, memperoleh keakuratan data dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Suatu kegiatan ilmiah dimaksudkan untuk mendapatkan data yang akurat dalam menguji suatu kebenaran. Dalam usaha untuk memperoleh data-data tersebut diperlukan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam suatu penelitian tentu harus menggunakan suatu metode, di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berbentuk kuantitatif yang bersifat regresional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Damai, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2013 April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Damai, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2013 April 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Pekanbaru, yang berlokasi di Jl. Bawal No. 43, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai,

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin Korelasi Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 Fahruddin Abstrak: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar memperoleh data yang valid dan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:. Untuk mengetahui secara jelas motivasi belajar siswa yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan selama 2 bulan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 34 Berdasarkan pengertian diatas akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menggunakan tujuan

METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menggunakan tujuan 47 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memahami, mengerti, segala sesuatu yang berhubungan dengan peneliatan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, maupun percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk,mendapatkan fakta-fakta dalam upaya mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas

Lebih terperinci

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Nokwanti (0612035) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Prestasi merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 014. Tempat Penelitian Sedangkan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian itu lazim dikatakan sebagai metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian itu lazim dikatakan sebagai metodologi 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dan

Lebih terperinci

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor PENGARUH SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT ANAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS KELAS XI SEMESTER GENAP DI SMA SINAR HUSNI MEDAN HELVETIA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu, suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian "Tujuan penelitian menunjukkan adanya suatu hal yang harus dicapai/diperoleh setelah penelitian tersebut selesai dilaksanakan." 1 Berdasarkan rumusan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian, karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang penyusun pilih adalah MTs Al-Falah Cikulur Kabupaten Lebak, pemilihan lokasi tersebut dengan alasan: 1. Dari segi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini bertempat di SMPN 2 Banjar Margo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur. 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Menentukan subjek penelitian Subyek penelitian adalah individu yang ikut serta dalam penelitian. 72 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan untuk menjawab persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses menemuan pengetahuan menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam 48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (survei) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan pokok dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana intensitas peserta didik dalam menonton sinetron religi Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu peroses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif uji korelasi. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diangkakan. Sedangkan penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. diangkakan. Sedangkan penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang jenis data dan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan Contingent Praise terhadap motivasi belajar Qur an Hadist di MA

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan Contingent Praise terhadap motivasi belajar Qur an Hadist di MA BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan Contingent Praise terhadap motivasi belajar Qur an Hadist di MA Roudlotul Banat Pereng Sidoarjo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu penentu dari kualitas hasil penelitian adalah pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu penentu dari kualitas hasil penelitian adalah pemilihan BAB III METODE PENELITIAN Salah satu penentu dari kualitas hasil penelitian adalah pemilihan metode penelitian yang tepat. Ketepatan pemilihan metode penelitian akan membawa hasil penelitian ke arah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan suatu prosedur atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk menemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan tehnik penunjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan tehnik penunjang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif yang digunakan untuk menganalisis kenyataan berdasarkan fakta yang tampak atau terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif sedangkan Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan 68 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tidak lepas dari cara-cara yang digunakan dalam rangka untuk menjadi tujuan penelitian. Agar tujuan penelitian dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian korelasional, yaitu penelitian yang tujuannya adalah untuk melihat adakah pengaruh dan seberapa

Lebih terperinci