Muh. Nasir Malik, Strategi Pembelajaran Interaktif Model Simulasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Muh. Nasir Malik, Strategi Pembelajaran Interaktif Model Simulasi"

Transkripsi

1 Muh. Nasir Malik, Strategi Pembelajaran Interaktif Model Simulasi PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL SIMULASI MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNM Muh. Nasir Malik Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran interaktif dengan model simulasi pada mata kuliah rangkaian listrik dapat merupakan strategi yang efektif dan mengetahui besar pengaruh strategi pembelajaran dengan model simulasi, terhadap peningkatan nilai akhir mata kuliah rangkaian listrik mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen dengan memberikan tes awal dan tes akhir, obyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM yang mengikuti mata kuliah Rangkaian Listrik pada semester genap tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 30 orang dibagi dalam dua yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prestasi belajar untuk mata kuliah rangkaian listrik mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT UNM pada kelompok eksperimen secara umum dinyatakan kategori tinggi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 8.93; (2) Prestasi belajar untuk mata kuliah rangkaian listrik mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT UNM pada kelompok Kontrol secara umum dinyatakan kategori sedang dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 6.27; (3) Ada pengaruh secara signifikan strategi pembelajaran interaktif model simulasi, terhadap peningkatan nilai akhir mata kuliah rangkaian listrik mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Elektro FT UNM; (4) Strategi Pembelajaran interaktif model simulasi merupakan strategi yang efektif, karena efektif dalam penggunaan waktu dan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Kata Kunci : Strategi, Interaktif, Simulasi, Hasil belajar. Dalam struktur kurikulum program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM, mata kuliah rangkaian listrik merupakan mata kuliah wajib yang harus dilulusi oleh setiap mahasiswa. Mata kuliah rangkaian listrik diberikan pada semester ganjil dengan jumlah SKS adalah 2 (dua). Gambaran umum isi mata kuliah rangkaian listrik adalah membahas masalah rangkaian-rangkaian listrik arus searah (DC), Hukum-hukum dasar rangkaian, metode analisis rangkaian serta karakteristik komponen-komponen rangkaian, arus, dan tegangan Metode pembelajaran yang digunakan saat ini pada mata kuliah rangkaian listrik, adalah penyampaian materi pelajaran dengan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab dengan cara komunikasi satu arah (teaching directed), dimana yang aktif 90 % adalah pengajar atau dosen, sedangkan mahasiswa biasanya hanya memfungsikan indera penglihatan dan indera pendengaran. Suatu masalah yang sering dihadapi oleh dosen saat ini adalah kurang efektifnya

2 Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010 proses belajar-mengajar, dan banyak mahasiswa yang gagal dalam suatu mata kuliah. Hal ini disebabakan oleh beberapa hal, antara lain tidak jelasnya tujuan-tujuan intruksional yang hendak dicapai, kurangnya pertimbangan terhadap latar belakang pengetahuan mahasiswa (entry behavior), kurang tepatnya penggunaan strategi mengajar, bahkan tidak jarang terjadinya kekeliruan dalam prosedur pengukuran dan penilaian hasil belajar. Strategi-strategi pembelajaran yang selama ini dilakukan pada mata kuliah rangkaian listrik belum optimal dan kurang efektif. Terbukti dengan rendahnya tingkat kelulusan dan persentase jumlah kelulusan pada tiap angkatan. Data dari jurusan bahwa angkatan tahun 2005 rata-rata nilai akhir adalah C dengan prosentase kelulusan 50 %, angkatan 2006 rata-rata nilai C dengan prosentase kelulusan 55 %, angkatan 2007 rata-rata nilai C dengan prosentase kelulusan 59 %. Jadi melihat data tersebut diatas dengan tingkat kelulusan yang sangat rendah dan prosentase kelulusan tiap angkatan sangat kecil, maka sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah rangkaian listrik ingin mencoba sebuah strategi pembelajaran interaktif model simulasi, karena dengan model simulasi mahasiswa dapat secara aktif dan langsung mendemonstrasikan materi kuliah yang baru saja diberikan oleh dosen, sehingga motivasi belajar dari mahasiswa akan menjadi lebih baik. Berdasarkan uraikan di atas, masalah yang diajukan antara lain sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran interaktif model simulasi mata kuliah rangkaian listrik terhadap hasil belajar mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM? 2. Apakah strategi pembelajaran interaktif model simulasi mata kuliah rangkaian listrik dapat merupakan strategi yang efektif? Untuk dapat mempelancar proses belajar mahasiswa dosen perlu diperhatikan beberapa faktor, baik yang bersifat intern maupun faktor lingkungan yang perlu dimanipulasi. Karakteristik mahasiswa yang sangat penting untuk diketahui karena amat mempengaruhi proses belajar adalah a) Kemampuan mahasiswa, b) Motivasi, c) Perhatian, d) Persepsi, pemprosesan informasi mencakup ingatan, lupa, retensi dan transfer. Faktor-Faktor di luar diri mahasiswa yang perlu diperhatikan adalah a) Kondisi belajar, b) Tujuan belajar, dan c) Pemberian umpan balik. (Soekamto Toeti, 1997). Secara khusus istilah model diartikan sebagai kerangka konsep yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya. Menurut Soekamto Toeti (1997) istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran tersebut, maka yang dimaksud dengan Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar, yang benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Berbagai model belajar mengajar yang telah dikembangkan dan dites para pakar kependidikan, Joyce dan Weil (1986) mengelompokkan model-model tersebut ke dalam empat kategori, yakni: 1. Kelompok model pengolahan Informasi atau The Information Processing Family 2. Kelompok model Personal atau The Personal Family 3. Kelompok Model Sosial atau The Social Family 4. Kelompok Model Sistem Prilaku atau The Behavioral System Family. Yang termasuk ke dalam kelompok model pengolahan informasi adalah a) Pencapaian konsep, b) Berfikir induktif, c) Latihan penelitian, d) Memorisasi, e) Pengembangan intelek, dan f) Penelitian 1

3 Muh. Nasir Malik, Strategi Pembelajaran Interaktif Model Simulasi ilmiah. Kelompok model personal adalah memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif, sehingga manusia menjadi semakin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya. Termasuk kelompok model ini adalah: a) Pengajaran tanpa arahan, b) Sinektiks, c) Latihan kesadaran, dan d) Pertemuan kelas. Sedangkan kelompok model sosial adalah dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama, kelompok model ini meliputi sejumlah model sebagai berikut: a) Investigasi kelompok, b) Bermain peran, c) Latihan laboratorus, dan d) Penelitian ilmu sosial (Joyce dan Weill, 1986). Kelompok model sistem perilaku Behavioral Systems dasar teoritiknya adalah dari teori-teori belajar sosial. Model ini dikenal pula sebagai model modifikasi perilaku, salah satunya adalah model simulasi. Istilah model belajar mengajar digunakan dalam penekanan yang berbeda. Menurut Borich (1988), bahwa istilah strategi menggambarkan keseluruhan prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan. Dalam uraian ini, istilah strategi belajar mengajar digunakan untuk menunjukkan siasat atau keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh dosen untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang konduktif bagi tercapainya tujuan pendidikan. Sedangkan istilah model belajar mengajar menurut Joyce dan Weill (1986) digunakan untuk menunjukkan sosok utuh konseptual dari aktivitas belajar mengajar yang secara keilmuan dapat diterima dan secara operasional dapat dilakukan. Karena itu dalam model selalu terdapat tujuan dan asumsi, sintakmatik, sistem sosial, sistem pendukung, dan dampak instruksional dan pengiring. Menurut Houston, Clift, Freiberg, dan Warner (1988), terdapat lima faktor yang menentukan efektivitas mengajar para pengajar sebagai berikut: 1. Ekspektasi pengajar tentang kemampuan mahasiswa yang akan dikembangkan 2. Keterampilan pengajar dalam megelola kelas 3. Jumlah waktu yang digunakan oleh mahasiswa untuk melakukan tugas-tugas belajar yang bersifat akademis 4. Kemampuan pengajar dalam mengambil keputusan pembelajaran 5. Variasi metode mengajar yang dipakai oleh pengajar. Secara umum, strategi belajar mengajar dapat dikategorikan dalam dua kelompok strategi yakni: 1. Strategi yang diarahkan pengajar atau Teacher-Directed Strategies 2. Strategi yang terpusat pada mahasiswa Student-Directed Strategies. Situasi proses belajar-mengajar di tingkat Perguruan Tinggi di Indonesia sekarang ini kebanyakan masih mengikuti pola lama yang berpusat pada lembaga atau dosen, dimana seorang dosen mengajar sekelompok mahasiswa dengan menggunakan materi yang telah dituangkan di dalam silabus. Kelas-kelas dan pertemuanpertemuan diselenggarakan pada waktuwaktu yang telah ditentukan, sedangkan metode yang dipakai pada umumnya bersifat tatap muka atau ceramah. Pada hakekatnya, mahasiswa memasuki suatu program memiliki latar belakang pengetahuan atau Entry Behavior yang berbeda. Karenanya dosen hendaklah mengetahui perbedaan latar belakang pengetahuan mahasiswa sebelum ia melanjutkan suatu program belajar. Dengan mengenali latar belakang pengetahuan mahasiswa sebelum dimulai program, maka dosen dapat menetapkan batasan materi yang akan diberikan serta menetapkan strategi yang tepat. Untuk itu dosen terlebih dahulu harus melakukan pengukuran dan penilaian dengan pretes. Pengukuran terhadap hasil belajar yang telah dicapai mahasiswa setelah melalui suatu untaian kegiatan belajar mengajar pengting dilakukan, pengukuran ini disebut postes. Simulasi sebagai model belajar mengajar ditafsirkan para ahli psikologi sebagai sistem kendali yang mampu membangkitkan gerakan dan mengendalikan sendiri melalui mekanisme umpan balik. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa perilaku manusia memiliki pola gerakan seperti

4 Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010 berfikir, berprilaku simbolik, dan berprilaku nyata. Dalam suatu situasi yang khusus, individu memodifikasi prilakunya sesuai dengan umpan balik yang diterima dari lingkungannya. (Soekamto Toeti, 1997). Proses simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol. Dalam hal proses simulasi itu dilakukan dengan menggunakan simulator. Di dalam simulasi pengajar harus dengan sengaja memilih jenis kegiatan dan mengatur mahasiswa dengan merancang kegiatan yang utuh dan padat mengenai suatu proses. Karena itu model ini termasuk model tertruktur. Namun demikian kerjasama antar mahasiswa sangat diperhatikan. Keberhasilan dari model ini tergantung pada kerjasama dan kemauan mahasiswa untuk secara bersungguhsungguh melaksanakan aktivitas ini. Dalam model ini pengajar berperan sebagai pemberi kemudahan atau fasilitator. Dalam keseluruhan proses simulasi,pengajar bertugas dan bertanggung jawab atas terpeliharanya suasana belajar dengan cara menunjukkan sikap yang mendukung atau supportif dan tidak bersifat menilai atau evaluatif. Dalam hal ini, pengajar bertugas untuk lebih dulu mendorong pengertian dan penafsiran para mahasiswa terhadap isi dan makna dari simulasi itu. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Obyeknya adalah mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM yang mengikuti mata kuliah rangkaian listrik pada semester genap tahun ajaran 2006/2007. sebanyak 30 orang dibagi dalam dua kelompok yaitu eksperimen dan control, kedua kelompok diberi perlakuan berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Hasilnya kemudian diolah dengan program SPSS untuk melihat apakah ada pengaruh pemberian metode mengajar dengan strategi pembelajaran interaktif model simulasi mata kuliah rangkaian listrik pada mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM dan apakah strategi pembelajaran interaktif model simulasi merupakan strategi yang efektif? HASIL DAN PEMBAHASAN Ada dua kelompok sampel dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan strategi belajar interaktif dengan model simulasi, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan materi pelajaran dengan cara biasa. Dari data hasil tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) pada lampiran hasil analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hasil pretes dan postes mata kuliah Rangkaian Listrik Nilai Pretes Postes F % % kom. F % % kom. 3, ,0 10,0 0 0,0 0,0 4, ,7 46,7 0 0,0 0,0 5, ,7 93,3 2 6,7 6,7 6,00 2 6,7 100,0 7 23,3 30,0 7,00 0 0,0 100,0 6 20,0 50,0 8,00 0 0,0 100,0 6 20,0 70,0 9,00 0 0,0 100,0 4 13,3 83,3 10,00 0 0,0 100,0 5 16,7 100,0 Total , ,0 Sumber : Hasil Analisis data dengan SPSS Berdasarkan hasil pretes pada tabel 1. di atas diperoleh data: nilai rata-rata (mean) sebesar 4,5 dan standar deviasi sebesar 0,78. Dari 30 responden yang diteliti ternyata nilai pretesnya adalah 14 responden atau 46,7 % yang mendapatkan nilai 5,0; 11 responden atau 36,7 % yang mendapatkan nilai 4,0; 3 responden yang dapatkan nilai 3,0 atau 10 %; dan 2 responden atau 6,7 % yang mendapatkan nilai 6,0. Sedangkan skor hasil postes diperoleh mean sebesar 7,6 dan standar deviasi sebesar 1,57. Jadi secara umum dari data diatas terlihat bahwa ada peningkatan hasil tes rangkaian listrik setelah diberikan perlakuan, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Dari 30 responden yang menjadi obyek penelitian, maka diambil 15 responden yang menjadi kelompok eksperimen yang sampelnya diambil bernomor urut ganjil, 3

5 Muh. Nasir Malik, Strategi Pembelajaran Interaktif Model Simulasi sendangkan 15 responden lainnya menjadi kelompok kontrol yang sampelnya diambil bernomor urut genap. Untuk responden pada kelompok eksperimen diberikan materi pelajaran dengan strategi pembelajarani interaktif model simulasi, sehingga tingkat pemahaman responden terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh dosen mata kuliah rangkaian listrik sangat tinggi, terbukti dengan diperolehnya nilai tes akhir (postes) yang tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2. di bawah ini: Tabel 2. Hasil pretes dan Postes Kelompok Eksperimen Nilai Pretes Posttes F % % Kom. F % % Kom. 3, ,3 13,3 0 0,0 0,0 4, ,0 53,3 0 0,0 0,0 5, ,3 86,7 0 0,0 0,0 6, ,3 100,0 0 0,0 0,0 7,00 0 0,0 100,0 0 0,0 0,0 8,00 0 0,0 100,0 6 40,0 40,0 9,00 0 0,0 100,0 4 26,7 66,7 10,00 0 0,0 100,0 5 33,3 100,0 Total , ,0 Sumber : Hasil Analisis Data dengan SPSS Berdasarkan hasil pretest rangkaian listrik kelompok eksperimen diperoleh data: mean sebesar 4,5 dengan standar deviasi sebesar 0,92. Dari 10 item soal yang diberikan ternyata skor nilai terendah yang diperoleh mahasiswa adalah 3,0 dan skor tertinggi adalah 6,0 sedangkan skor teoritik yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah 10,0. Skor hasil postes rangkaian listrik kelompok eksperimen diperoleh data: mean sebesar 8,93, standar deviasi sebesar 0,88. Dari 10 item soal yang diberikan ternyata skor nilai terendah adalah 8,0 dan skor nilai tertinggi adalah 10,0. Sebanyak 15 responden lainnya adalah kelompok kontrol yang hanya diberikan perkuliahan seperti biasa tanpa model simulasi, hasilnya seperti pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 di atas terlihat bahwa hasil pretes kelompok kontrol diperoleh data: mean sebesar 4,5, standar deviasi 0,64. Dari 10 item pertanyaan diperoleh skor terendah mahasiswa adalah 3,0 dan skor tertinggi adalah 5,0 sedangkan skor teoritik yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah 10,0. Tabel 3. Hasil Pretes dan Postes Kelompok Kontrol Nilai Pretes Postes F % % kom. F % % kom. 3,00 1 6,7 6,7 0 0,0 0,0 4, ,3 40,0 0 0,0 0,0 5, ,0 100,0 2 13,3 13,3 6,00 0 0,0 100,0 7 46,7 60,0 7,00 0 0,0 100,0 6 40,0 100,0 8,00 0 0,0 100,0 0 0,0 100,0 9,00 0 0,0 100,0 0 0,0 100,0 10,00 0 0,0 100,0 0 0,0 100,0 Total , ,0 Sumber : Hasil analisis data dengan SPSS Skor nilai postes kelompok kontrol diperoleh data: nilai mean sebesar 6,27 dan standar deviasi 0,70. Dari 10 item soal yang diberikan pada saat postes diperoleh skor terendah adalah 5,0 dan skor tertinggi adalag 7,0 Setelah responden mengikuti kuliah selama kurang lebih satu semester dengan materi yang sama tetapi perlakuan yang berbeda dimana kelompok eksperimen dengan cara simulasi sedangkan kelompok kontrol dengan cara biasa, maka dilakukan tes akhir dengan materi tes yang sama dengan jumlah item tes yang sama pula. Hasilnya seperti pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Hasil Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Nilai Kelompok Kelompok eksperimen kontrol Frek. % Frek. % 3,00 0 0,0 0 0,0 4,00 0 0,0 0 0,0 5,00 0 0,0 2 13,3 6,00 0 0,0 7 46,7 7,00 0 0,0 6 40,0 8, ,0 0 0,0 9, ,7 0 0,0 10, ,3 0 0,0 Total , ,0 Sumber : Hasil analisis data dengan SPSS Berdasarkan Tabel 4 di atas sangat jelas perbedaan peningkatan nilai akhir antara

6 Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010 kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol masih ada 13,3 % responden yang mendapatkan nilai 5,0; 46,7 % responden yang mendapatkan nilai 6,0 dan 40,0 % responden yang mendapatkan nilai 7,0, dengan nilai rata-rata 6,27, standar deviasi 0,70. Sedangkan pada kelompok ekperimen skor nilai rata-rata adalah 8,93, standar deviasi 0,88. Pada kelompok eksperimen tidak ada lagi mahasiswa yang mendapatkan nilai 7,0 ke bawah atau 0 %, sedangkan 40,0 % mendapatkan nilai 8,0; 26,7 % mendapatkan nilai 9,0 dan 33,3 % mendapatkan nilai 10,0. Berarti ada peningkatan nilai akhir mahasiswa secara signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil pada Tabel 1 tentang skor perolehan responden sebelum adanya perlakuan dengan jumlah sampel 30 orang mahasiswa yang mengikuti kuliah rangkaian listrik, menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh mahasiswa adalah 4,5, standar deviasi sebesar 0,78. Sedangkan skor teoritik yang seharusnya diperoleh mahasiswa adalah 10,0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi rangkaian listrik masih sangat rendah. Oleh sebab itu dalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan strategi pembelajaran interaktif dengan model simulasi. Untuk membuktikan apakah strategi pembelajaran ini merupakan strategi yang efektif, maka jumlah sampel 30 orang mahasiswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok eksperimen sebanyak 15 orang mahasiswa dan kelompok kontrol juga sebanyak 15 orang. Kelompok eksperimen diberikan materi ajaran dengan strategi pembelajaran interaktif model simulasi selama kurang lebih satu semester atau 14 kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol diberikan materi ajaran dengan cara biasa yaitu metode caramah selama kurang lebih satu semester atau 14 kali pertemuan. Pada akhir semester masing-masing diberikan tes akhir (postes). Berdasarkan Tabel 4 di atas sangat jelas perbedaan peningkatan nilai akhir antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol masih ada 13,3 % responden yang mendapatkan nilai 5,0; 46,7 % responden yang mendapatkan nilai 6,0 dan 40,0 % responden yang mendapatkan nilai 7,0, dengan nilai rata-rata 6,27, standar deviasi 0,70. Sedangkan pada kelompok ekperimen skor nilai rata-rata adalah 8,93, standar deviasi 0,88. Pada kelompok eksperimen tidak ada lagi mahasiswa yang mendapatkan nilai 7,0 ke bawah, sedangkan 40,0 % mendapatkan nilai 8,0; 26,7 % mendapatkan nilai 9,0 dan 33,3 % mendapatkan nilai 10,0. Dengan demikian pada kelompok eksperimen yang diberikan materi ajaran dengan strategi pembelajaran interaktif model simulasi, prestasi belajar atau nilai akhir rangkaian listrik mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu dari rata-rata nilai pretest 4,5 menjadi 8,93. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai ratarata pretest 4,5 menjadi 6,27 (postes). Jadi kalau dibandingkan prestasi belajar kedua kelompok tersebut, maka kelompok eksperimen jauh lebih baik dari pada kelompok kontrol. Berarti ada pengaruh secara signifikan strategi pembelajaran interaktif dengan model simulasi, terhadap peningkatan nilai akhir mata kuliah rangkaian listrik mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM Makassar. Demikan pula dengan strategi pembelajaran interaktif model simulasi dapat memberikan pemahaman yang cukup mendalam terhadap materi ajaran karena mahasiswa dapat langsung mensimulasikan teori yang baru saja mereka dapatkan melalui modul-modul pembelajaran sehingga semua item soal/pertanyaan yang diberikan pada saat tes akhir dapat dengan mudah diselesaikan. Disamping itu waktu penyajian materi pelajaran bisa dilakukan dengan efisien karena modul-modul rangkaian telah tersedia. Penggunaan waktu penyajian materi pelajaran yang cukup singkat tetapi tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi pelajaran cukup tinggi, terbukti nilai hasil tes akhir (postes) mahasiswa kelompok 5

7 Muh. Nasir Malik, Strategi Pembelajaran Interaktif Model Simulasi eksperimen rata-rata 8,93 sehingga strategi pembelajaran interaktif model simulasi merupakan strategi yang efektif, karena efektif dalam penggunaan waktu penyajian materi dan efektif meningkatkan prestasi belajar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Prestasi belajar mata kuliah rangkaian listrik masiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM pada kelompok eksperimen secara umum dinyatakan kategori tinggi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 8,93 2. Prestasi belajar mata kuliah rangkaian listrik masiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM pada kelompok Kontrol secara umum dinyatakan kategori sedang dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 6,27 3. Ada pengaruh secara signifikan strategi pembelajaran interaktif model simulasi, terhadap peningkatan nilai akhir mata kuliah rangkaian listrik mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM Makassar 4. Strategi pembelajaran interaktif model simulasi merupakan strategi yang efektif, karena efektif dalam penggunaan waktu penyajian materi dan efektif meningkatkan prestasi belajar. Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diberikan beberapa saran antara lain: 1. Dalam rangka usaha untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, disarankan kepada dosen pengasuh mata kuliah keteknikan untuk mencoba strategi pembelajaran interaktif dengan model simulasi 2. Mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan perhatian dan minat terhadap mata kuliah yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan, karena hal ini dapat mempengaruhi prestasi belajar 3. Pihak universitas agar menyiapkan dana yang cukup besar untuk peningkatan kualitas proses belajar-mengajar di program studi Pendidikan Teknik Elektro FT-UNM khususnya dan seluruh jurusan di lingkungan Universitas Negeri Makassar pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA Bloom, B. S. et al (1956). Taxonomy of Educational Obyectives, Handbook I: Cognitive Domain, New York: David Mekay. Davies, Ivor K, 1971, The Management of Learning, London: Mc Graw-Hill Book (UK) Company. Giblin Les, 2002, Skill With People, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Hadi Sutrisno, 1987, Metodolodi Research, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM: Yogyakarta Hamalik Oemar, 2003, Kurikulum dan Pembejaranan, Jakarta: PT Bumi Aksara Houston, W. R., Clift, R. T., Friberg H. J., dan Warner, A. R, 1988, Touch The Future Teach, St. Paul: West Publishing Co. Joyce, B dan Weil, M, 1986 Model of Teaching, New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Lindgren, H. C., 1976, Educational Psychology in the Classroom, 5 th ed, New York: John & Sons, Inc. Soekamto Toeti, 1997, Teori Belajar dan Modelmodel Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka Suryabrata Sumadi, 2003, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Usman Uzer Moh., 2001, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Worell, Judith & Stilwell, William E., 1981, Psychology for Teachers and Students, New York: MC Graw-Hill Book Co

8 Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi informasi, turut mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan. Berbagai macam ilmu pengetahuan yang baru tersebut telah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TEORI BELAJAR Menurut Lindgren (1976) fokus sistem pendidikan mencakup tiga aspek yaitu: 1. Mahasiswa, merupakan sasarandari proses pembelajaran 2. Proses pembelajaran meliputi,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MODEL MODEL PEMBELAJARAN Yang dibina oleh Bapak Dedi Kuswandi, Dr. M.

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MODEL MODEL PEMBELAJARAN Yang dibina oleh Bapak Dedi Kuswandi, Dr. M. MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MODEL MODEL PEMBELAJARAN Yang dibina oleh Bapak Dedi Kuswandi, Dr. M.Pd Oleh RIZKI AL YUSRA 140121807631 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING

Lebih terperinci

BAB n. TINJAUAN PUSTAKA

BAB n. TINJAUAN PUSTAKA BAB n. TINJAUAN PUSTAKA Situasi proses belajar mengajar di tingkat perguruan tinggi sekarang ini kebanyakan masih mengikuti pola lama yang berpusat pada lembaga atau dosen, dimana seorang dosen mengajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA II MELALUI STRATEGI MODELING THE WAY

PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA II MELALUI STRATEGI MODELING THE WAY Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 27 Nomor 1 Tahun 21 PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA II MELALUI STRATEGI MODELING THE WAY Noening Andrijati PGSD FIP UNNES, andrijt@gmail.com Abstrak.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : RISET PASAR Fakultas : EKONOMI Program Studi : MANAJEMEN Kode MK : EMD 532 Jumlah Kredit : 3 ( Tiga ) SKS S e m e s t e r : V ( Lima ) Dosen Pengampu : Drs.Ec. R.

Lebih terperinci

IV. Rancangan Kegiatan Pembelajaran :

IV. Rancangan Kegiatan Pembelajaran : SILABUS I. Identitas Mata Kuliah: A. Matakuliah : TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGI B. Kode/SKS : PBL 03/ C. Semester : 4 D. MK. Prasyarat : E. Dosen : Surachman, MS., dkk. II. Kompetensi : Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA PETAKONSEP DALAM PENGAJARAN BIOKIMIA DASAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS MEDIA PETAKONSEP DALAM PENGAJARAN BIOKIMIA DASAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA EFEKTIVITAS MEDIA PETAKONSEP DALAM PENGAJARAN BIOKIMIA DASAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Saronom Silaban Dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. William Iskandar Psr.

Lebih terperinci

S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501)

S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501) S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501) JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH KD. 501 Evaluasi Pembelajaran

Lebih terperinci

Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI

Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI Tujuan Pembelajaran Menjelaskan Pengertian Model Pembelajaran Menjelaskan Ciri-ciri Model Pembelajaran Menjelaskan empat pola pembelajaran Pengertian Model Pembelajaran A. Pengertian Model Kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Wonomulyo, dapat ditarik kesimpulan: 1. Karakteristik perangkat pembelajaran: - Karakteristik RPP

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: HERRY LAYANTO SITORUS NIM: A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

SKRIPSI. Oleh: HERRY LAYANTO SITORUS NIM: A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR ENERGI DAN PERUBAHANNYA DI KELAS IV SDN NO 55/I SRIDADI SKRIPSI Oleh: HERRY LAYANTO SITORUS NIM: A1D109023

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA oleh Ida Zulaeha dan Deby Luriawati Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ABSTRAK Micro teaching

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena pendidikan sebagai akar pembangunan bangsa dan salah satu aset masa depan yang menentukan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Mata Kuliah / Kode : Perencanaan Perangkat Pembelajaran IPA / KPA 2211 Semester/ SKS : II/ 2

SILABUS MATA KULIAH. Mata Kuliah / Kode : Perencanaan Perangkat Pembelajaran IPA / KPA 2211 Semester/ SKS : II/ 2 II. SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah / Kode : Perencanaan Perangkat Pembelajaran IPA / KPA 2211 Semester/ SKS : II/ 2 Program Studi : Magister Pendidikan IPA Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran MK a.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin PENGARUH PENERAPAN METODE SIMULASI TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SERTA KEMAMPUAN TANGGAP DARURAT BENCANA DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT DI MAKASSAR Tuti Seniwati 1, Wa Ode Nurisnah 2, Moh. Syafar

Lebih terperinci

Sunardi, S.S., M.Pd. Alamat Jl. Borobudur Selatan III No. 10 Semarang Barat 50148

Sunardi, S.S., M.Pd. Alamat Jl. Borobudur Selatan III No. 10 Semarang Barat 50148 & Nama Sunardi, S.S., M.Pd. Alamat Jl. Borobudur Selatan III No. 10 Semarang Barat 50148 Pekerjaan Pendidikan Pelatihan Tenaga Pendidik di Program Studi Sastra Inggris Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS)

Lebih terperinci

Dheska Arthyka Palifiana ABSTRAK

Dheska Arthyka Palifiana ABSTRAK PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN) MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN NYAI AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA Dheska Arthyka Palifiana

Lebih terperinci

PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK Pengaruh Pemberian Reward (Anwarudin Zuhdi) 1 PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK THE INFLUENCE OF REWARD AND STUDENT INTEREST TO LEARNING OUTCOMES ON

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA STANDAR KOMPETENSI MENGOPERASIKAN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK RADEN PATAH MOJOKERTO Doni Antoko S1 Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS PERKULIAHAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS PERKULIAHAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1. Identitas Mata Kuliah SILABUS PERKULIAHAN Mata Kuliah : dan Kode : Bobot sks : S, SKS, Semester

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: minat belajar, hasil belajar, Dasar Otomotif

ABSTRAK. Kata Kunci: minat belajar, hasil belajar, Dasar Otomotif IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN DASAR OTOMOTIF PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK MA ARIF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SILABUS. : Metode Penelitian Pendidikan Sejarah

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SILABUS. : Metode Penelitian Pendidikan Sejarah UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Dosen Jurusan SILABUS : Metode Penelitian Pendidikan Sejarah : SJ : 3 (Tiga) SKS : Prof. Dr.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH (Penelitian di MA Hidayatul Faizien Bayongbong)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH (Penelitian di MA Hidayatul Faizien Bayongbong) Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: 1907-932X PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH (Penelitian di MA Hidayatul

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

Prosiding Symbion Tahun 2015 ISBN: Halaman 77-83

Prosiding Symbion Tahun 2015 ISBN: Halaman 77-83 Evaluasi Program Pembelajaran Rumpun Keilmuan Kependidikan Semester Genap Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Ta 2013/2014 Hani Irawati Pendidikan Biologi FKIP UAD hani.irawati1986@gmail.com

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 TILATANG KAMANG ILHAM ADI PUTRA

Lebih terperinci

Muddassir, Perbandingan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kelompok dan Klasikal

Muddassir, Perbandingan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kelompok dan Klasikal Muddassir, Perbandingan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kelompok dan Klasikal Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 1, April 2009 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN

Lebih terperinci

II. SILABUS MATA KULIAH (SMK)

II. SILABUS MATA KULIAH (SMK) II. SILABUS MATA KULIAH (SMK) Mata Kuliah / Kode : Pengembangan Model Pembelajaran IPA / KPA 2308 Semester/ SKS : II/ 2 Program Studi : Magister Pendidikan IPA Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran MK

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Musfiqon (2012, hlm. 1), penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang memiliki kontribusi dan kepentingan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Antara

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika

Jurnal Pendidikan Fisika JPF Volume 3 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 21 Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Motivasi Belajar Sains Fisika Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Examples Non Examples

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN. : Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini. : Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd, Badru Zaman, M.Pd

SILABUS PERKULIAHAN. : Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini. : Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd, Badru Zaman, M.Pd SILABUS PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode Jumlah SKS Dosen : Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini : UD503 : 3 SKS : Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd, Badru Zaman, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL (Psikologi Pendidikan) Silabus

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL (Psikologi Pendidikan) Silabus No. Dokumen Revisi : 00 Tgl. berlaku Hal 1 dari 5 Silabus Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : PEP213 SKS : 2 sks Dosen : Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Program Studi : S2 PEP (Penelitian

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN TK

MEDIA PEMBELAJARAN TK MEDIA PEMBELAJARAN TK Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang diberikan pada program S-1 PGTK. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami konsep, prinsip dan

Lebih terperinci

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991. DAFTAR KEPUSTAKAAN Alsa, Program Belajar, Jenis Kelamin, Belajar berdasar Regulasi Diri dan Prestasi Belajar Matematika pada Pelajar SMA Negeri di Yogyakarta, Disertasi, (Yogyakarta: UGM, 2005). Alsa,

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 285 PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Djoko Santoso, Niken Ayu Larasati, Ramlan Arief Fathony Jurusan Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks II. DESKRIPSI MATA KULIAH

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks II. DESKRIPSI MATA KULIAH 1 I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks II. DESKRIPSI MATA KULIAH SILABUS Mata kuliah ini menyajikan konsep dasar gejala jiwa manusia dalam

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Rahima Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK. Kalkulus

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KUANTUM - THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI REAKSI REDOKS. Christina Triharyanti Guru SMA Negeri 7 Surabaya

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KUANTUM - THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI REAKSI REDOKS. Christina Triharyanti Guru SMA Negeri 7 Surabaya PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KUANTUM - THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI REAKSI REDOKS. Christina Triharyanti Guru SMA Negeri 7 Surabaya ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai salah satu lembaga formal memiliki tugas dan wewenang menyelenggarakan proses pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

Lebih terperinci

Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 ISSN : X Juli 2014, Hal

Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 ISSN : X Juli 2014, Hal PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA MATERI MENJELASKAN PENGERTIAN DASAR NEGARA SISWA KELAS X SMK YAYASAN BUDI KABUPATEN LABUHAN BATU Rohana

Lebih terperinci

I. IDENTITAS MATA KULIAH

I. IDENTITAS MATA KULIAH 1 SILABUS I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah &SKS : MDK 2 SKS Program Studi/Jurusan : Bimbingan dan Konseling / Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Dosen :

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas : EKONOMI Program Studi : MANAJEMEN / AKUNTANSI Kode MK : EMD Jumlah Kredit : 3 ( Tiga ) SKS S e m e s t e r : IV ( Empat ) Dosen Pengampu

Lebih terperinci

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI GURU MENGAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI KOTA BATAM Oleh: ABSTRACT

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING Setiyabudi 1) dan Agustina Sri Purnami

Lebih terperinci

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima Olahairullah Abstrak:Penelitian

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH DESKRIPSI MATA KULIAH Mata Kuliah Belajar Pembelajaran Teknik Elektro Kode MK EL 500 Jurusan / Progam Pendidikan Teknik Elektro Semester Ganjil SKS 2 SKS Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dari

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Niken Ayu Larasati 10502247004 ABSTRAK

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA Ridwan Abdullah Sani, Yeni Evalina Tarigan, M. Zainul Abidin T.

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA. Dosen : Nahadi,SPd.MSi. MPd.

EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA. Dosen : Nahadi,SPd.MSi. MPd. EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA Dosen : Nahadi,SPd.MSi. MPd. Silabi Perkuliahan Evaluasi Pembelajaran Kimia Nama mata kuliah : Evaluasi Pembelajaran Kimia Nomor kode : KI501 Jumlah sks : 2 sks Semester : 4

Lebih terperinci

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: , PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Fitri Nuryanah 1 *, Rini Rita T. Marpaung 1, Berti Yolida 1 1 Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lampung *Corresponding author,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan

Lebih terperinci

Prodi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar.

Prodi Pendidikan Biologi STKIP Pembangunan Indonesia Makassar. Pengaruh Strategi Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran Biologi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP-PI Makassar

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587

SILABUS. Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SILABUS Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587 SKS : 4 SKS Dosen : 1. Drs. Budi Susetyo. M.Pd 2. Drs. Iding Tarsidi, M.Pd

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Abidin 1), Moh. Salam ) 1) Alumni Program Studi

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017 KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA SMA NEGERI 12 SURABAYA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7-E SCIENCE PROCESS SKILLS ON CHEMICAL EQUILIBRIUM TOPIC IN SMA NEGERI 12 SURABAYA

Lebih terperinci

an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions from the Latin word movere which means to move.

an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions from the Latin word movere which means to move. Motivation is Frederick J Mc Donald an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions Lyman W Porter Richard M Sterrs The term motivation was originally

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRODUKTIF TKJ DALAM PEMBAHASAN MELAKUKAN INSTALASI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)PADA SISWA KELAS XI TKJ DI SMK NEGERI 2 PALOPO TAHUN 2011-2012

Lebih terperinci

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung 16 Rusmiati, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SEJARAH HINDU MENERAPKAN MODEL CTL PADA SISWA KELAS V SDN 1 PUNJUL KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah***    No Hp : 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PERHENTIAN RAJA Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah***

Lebih terperinci

Santinah Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Batang Jl. Jend. Sudirman No 274 Batang Jawa Tengah

Santinah Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Batang Jl. Jend. Sudirman No 274 Batang Jawa Tengah JURNAL AL TARBAWI AL HADITSAH VOL 1 NO 2 ISSN 2407-6805 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5

Lebih terperinci

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Purwaningsih 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE CERAMAH DAN METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF PADA SISWA DI SMKN 1 PURWOREJO Oleh E_mail : Agung Purwo Sucipto,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX- 3 SMP NEGERI I SECANGGANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX- 3 SMP NEGERI I SECANGGANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX- 3 SMP NEGERI I SECANGGANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Mujianto Surel : pakmujianto27@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA Rofiqoh Hasan Harahap dan Mara Bangun Harahap Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas

Lebih terperinci

CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 2, Nomor 2, Juni 2014 435 PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA SELAMA MENGIKUTI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) MENURUT PERSEPSI GURU PAMONG MAHASISWA

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI STUDENT METACOGNITIVE SKILL THROUGH INQUIRY LEARNING MODELS IN ACID BASE MATTER IN SMAN

Lebih terperinci

S I L A B I BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 500)

S I L A B I BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 500) S I L A B I BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 500) JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH KD. 500 Belajar

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK IPS DI PERGURUAN TINGGI

PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK IPS DI PERGURUAN TINGGI Pengaruh Teknik Jigsaw Terhadap Pemahaman Siswa Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... 65 PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK

Lebih terperinci

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks DESKRIPSI MATA KULIAH

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks DESKRIPSI MATA KULIAH 1 SILABUS I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks II. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini menyajikan konsep dasar gejala jiwa manusia dalam bidang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ILMU FISIKA BUMI ANTARIKSA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PEMBELAJARAN ILMU FISIKA BUMI ANTARIKSA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PEMBELAJARAN ILMU FISIKA BUMI ANTARIKSA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Andik Purwanto Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR Syahriani : Pengaruh Pemberian Tugas DalamBentuk Pilihan Ganda dan Essai terhadap Hasil Belajar 69 PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurunnya peringkat pendidikan di Indonesia dari peringkat 65 pada tahun 2010 menjadi 69 pada tahun 2011 cukup menyesakkan dada. Pasalnya, peringkat pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-LEARNING YANG TERINTEGRASI VIDEO DENGAN MOODLE DAN BIGBLUEBUTTON UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN E-LEARNING YANG TERINTEGRASI VIDEO DENGAN MOODLE DAN BIGBLUEBUTTON UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENGEMBANGAN E-LEARNING YANG TERINTEGRASI VIDEO DENGAN MOODLE DAN BIGBLUEBUTTON UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Yonathan Manase Kones, Wikky Fawwaz Al Maki, dan Mira Rosalina Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAPPING UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAPPING Supriyati Basuki Rahayu dan Sunarti ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya adalah dalam hal melengkapi bahan ajar, meningkatkan kualitas pengajar, maupun

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH DESKRIPSI MATA KULIAH FI462 Evaluasi Pembelajaran Fisika: S-1, 2 SKS, Semester 6 Mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika merupakan mata kuliah wajib yang perkuliahannya merupakan lanjutan dari kemampuan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN....

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 2, Ed. September 2013, Hal. 67-136 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING 1 Safryadi A., 2 M. Ali S., dan 3 Cut Nurmaliah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING RESOURCES BY DESIGN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN DAN KESADARAN SISWA DALAM BELAJAR FISIKA

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING RESOURCES BY DESIGN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN DAN KESADARAN SISWA DALAM BELAJAR FISIKA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING RESOURCES BY DESIGN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN DAN KESADARAN SISWA DALAM BELAJAR FISIKA Hijrana, Rafiqah Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba PENGARUH KINERJA DAN KREATIVITAS GURU KIMIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA SE-KABUPATEN BULUKUMBA EFFECT OF PERFORMANCE AND CREATIVITY OF CHEMISTRY TEACHER MOTIVATION HIGH SCHOOL STUDENT LEARNING

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI TEKNIK PRESENTASI DALAM KOMUNIKASI BISNIS PADA SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK NEGERI I MAGETAN Ganef Budi Wicaksono SMKN 1 Magetan esribintari@gmail.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model

II. TINJAUAN PUSTAKA. dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Pustaka (a) Konsep Model pembelajaran Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu pola atau acuan yang dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:151).

METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:151). III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:151). Metode

Lebih terperinci

Insar Damopolii 36, Ani Hasan 37, Novri Kandowangko 38

Insar Damopolii 36, Ani Hasan 37, Novri Kandowangko 38 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BEBAS DIMODIFIKASI DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PADA PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Insar Damopolii 36, Ani Hasan 37,

Lebih terperinci