HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS"

Transkripsi

1 ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS Oleh: DIANA NIM AIDI09206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 1

2 HUBUNGAN KETERTIBAN BELAJAR SISWA DIDALAM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI NO. 20/1 JEMBATAN MAS Diana, Prof.Dr.Hj.Emosda,M.Pd.Kons dan Mohamad Muspawi, S.Pd.i., M.Pd.I. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Diana Hubungan Ketertiban Belajar Siswa Didalam Kelas Dengan Hasil Belajar PKN Kelas Tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing I Prof. Dr. Hj. Emosda, M.Pd, kons, Pembimbing II Mohamad Muspawi, S.Pd.i., M.Pd.I. Kata kunci: Hubungan, Ketertiban Belajar Siswa, Hasil Belajar Ketertiban belajar siswa merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa. Ketertiban menjadi salah satu factor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan hasil belajar siswa yang akan diperoleh siswa. Hasil belajar siswa adalah perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap, dan keterampilan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah gambaran kualitas ketertiban belajar siswa didalam kelas pada 1 mata pelajaran pkn (2) Bagaimanakah kualitas hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn (3) Apakah hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian ini adalah korelatif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Pada kelas tinggi semester ganjil. Jumlah populasinya adalah 120 siswa ditentukan dengan mengambil 50% jumlah seluruh siswa SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan teknik probality sampling, dan jumlah sampelnya 60 siswa. Instrument pengumpulan data menggunakan angket dengan memakai skala likers yang masing-masing sudah judgementkan dengan pakar ahli dan telah memenuhi teknik korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas adalah termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata 0,498, untuk hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas adalah termasuk kategori tinggi dengan nilai rata-rata 70,07 sampai 77,33. Berdasarkan perhitungan product moment diperoleh >, (0,498 > 0,254), dapat diinterprestasikan bahwa terdapat hubungan yang siginifikan antara ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Dari hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa ketertiban belajar siswa termasuk kategori baik, untuk hasil belajar termasuk kategori tinggi. Maka Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 2

3 dapat disimpulkan terdapat hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Dengan menggunakan rumus uji t, Pada taraf signifikan 5% dengan derajat df = n 2, jadi diperoleh > ( 4,374 > 2,000 ). Jadi ditolak, dan diterima. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentukan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan dirumah maupun melalui pendidikan disekolah. Tanpa adanya pendidikan dirumah maupun disekolah akan sulit untuk mencetak kualitas sumber daya manusia yang baik dan dapat menentukan masa depan bangsa sendiri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah iti sendiri dengan kerangka pendidikan nasional. Sebagaimana ditetapkan dalam UU No 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional, pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil tertib, dan bekerja keras, professional, dan bertanggung jawab, serta sehat jasmani dan rohani. Proses belajar mengajar merupakan inti dari suatu kegiatan pendidikan sebagai inti dari kegiatan pendidikan, proses belajar adalah suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan tujuan itu sendiri adalah usaha untuk memberikan perumusan hasil yang diharapkan siswa subjek belajar, setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar. Menurut Slameto (2003:2) bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Perubahan tersebut tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat dan penyesuaian diri. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Proses belajar mengajar adalah serangkaian kegiatan belajar mengajar yang konsisten dan berkesinambungan menuju kearah tujuan yang ditetapkan. Yang terpenting dalam proses belajar mengajar adalah anak didik yang merupakan subjek dari suatu kegiatan pengajaran, selain itu peran guru tidak kalah pentingnya oleh karena itu proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai tujuanbelajar tersebut dapat tercapai yang terwujud dalam suatu hasil belajar. Hasil belajar sangat penting sekali sebagai indikator keberhasilan baik bagi seorang guru maupun siswa, bagi seorang guru, hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai pedoman penilainan terhadap keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan dan keberhasilan belajarnya. Setiap individu yang menjalankan suatu proses pendidikan pastinya menginginkan hasil yang optimal. Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 3

4 Untuk mencapainya harus ada interaksi yang tertib dalam proses belajar mengajar. Ketertiban disini diartikan sebagai suatu pola proses pembelajaran siswa diadalam kelas dengan ketentuan yang sudah ada didalam kelas dan ditaati oleh semua pihak secara sadar, baik pihak guru maupun siswa/anak didik. Dengan demikian ia akan senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan dan kepentingan dirinya. Jika ketertiban belajar siswa ini dikembangkan ke arah yang positif maka peluang untuk memperoleh keberhasilan dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya akan sangat besar. Di sini siswa harus mempunyai harapan-harapan dan inspirasi yang cukup tinggi, agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan baik. Hasil belajar siswa akan optimal apabila siswa tersebut mau berusaha keras dan dengan ketertiban yang tinggi juga disertai dengan kepatuhan terhadap aturan dan norma. Ketertiban siswa dalam belajar juga menjadi salah satu penentu keberhasilan diberbagai aspek kehidupan. Demikian juga dengan aspek pendidikan, yang untuk mencapai sebuah keberhasilan harus ada suatu ketertiban. Jika ketertiban tidak diterapkan dalam suatu usaha, pada akhirnya dapat membawa dampak yang tidak baik terhadap hasil usaha. Salah satu bentuk ketertiban yang harus dimiliki siswa ialah ketertiban belajar siswa dalam menentukan dan menggunakan cara belajar, memanfaatkan waktu dalam belajar, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru baik tugas dirumah maupun tugas disekolah. Ketertiban belajar siswa tidak bergantung pada suatu aspek, banyak faktor yang mempengaruhi bangkit tidaknya ketertiban dalam diri siswa. Diantaranya faktor guru, orang tua, masyarakat di lingkungannya, teman-teman, bahkan dirinya sendiri. Ketertiban belajar siswa didalam kelas memiliki peran penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk menjadi seorang siswa yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru dan tanggung jawab tersebut dengan baik, maka siswa yang kreatif dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan ketertiban diri. Tanpa adanya kesadaran akan sebuah ketertiban dari dalam diri siswa (ketertiban dalam materi) maka sulit sekali untuk mencapai hasil maksimal dari suatu pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No. 20/I Jembatan Mas pada siswa kelas tinggi. alasan penulis memilih kelas tinggi karena sangat memungkinkan untuk dijadikan subjek penelitian. Penulis memilih SD Negeri No. 20/I Jembatan Mas sebagai tempat penelitian karena dari informasi yang diperoleh pada saat observasi bahwa di SD tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa. Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh ketertiban belajar siswa di dalam kelas dan hasil belajar siswa. Siswa yang mempunyai ketertiban belajar di dalam kelas dalam proses belajar mengajar dimungkinkan memiliki hasil belajar yang tinggi karena lebih mudah dan nyaman mengikuti pembelajaran, sedangkan siswa yang tidak mempunyai ketertiban belajar didalam kelas dimungkinkan memiliki hasil belajar yang rendah cenderung lebih sulit mengikuti pembelajaran. Pada fenomena yang terjadi, kenyataannya di SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas, siswa yang memperoleh nilai hasil belajar diatas standar hanya Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 4

5 sekitar 50%, sedangkan 50% siswa yang lainnya nilai hasil belajar yang diperolehnya dibawah standar KKM (65). Selain dari hasil belajar tersebut ketertiban belajar siswa didalam kelas juga kurang, dilihat dari ketertiban belajar siswa yaitu ketertiban siswa dalam menentukan cara belajar dan cara siswa memamfaatkan waktu dalam belajar serta ketertiban dalam melaksanakan tugastugas yang diberikan oleh guru. Dari sekian banyak siswa hanya 60% dari jumlah siswa yang melaksanakan tugas-tugas di dalam belajar, sedangkan 40% lainya tidak melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya.berdasarkan, maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui tentang terdapat atau tidaknya hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar. Dalam hal ini penulis mengambil judul Hubungan Ketertiban Belajar Siswa Didalam Kelas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 1.2 Batasan Masalah Untuk menghindari keluasan dan kesalah pahaman dalam masalah yang akan diteliti, peneliti memberikan batasan masalah: Ketertiban yang dimaksud adalah tertib dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, yaitu: perilaku taat yang di tunjukan individu dalam mengikuti suatu kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas sesuai dengan peraturan dalam belajar serta tertib dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Hasil belajar adalah nilai yang dicapai siswa dalam 1 mata pelajaran pkn pada kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 1.3 Rumusan Masalah Secara umum, Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti membatasi rumusan masalah penelitian dengan pertanyaan: Bagaimanakah hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Secara khusus 1. Bagaimanakah gambaran kualitas ketertiban belajar siswa didalam kelas pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 2. Bagaimanakah kualitas hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 3. Apakah hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 1.4 Tujuan Penelitian Secara umum, Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan tujuan: Untuk mengungkapkan hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1Jembatan Mas. Secara khusus 1. Untuk mengungkapkan gambaran kualitas ketertiban belajar siswa didalam kelas pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 5

6 2. Untuk mengungkapkan kualitas hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 3. Untuk mengungkapkan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada 1 mata pelajaran pkn kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1) Bagi siswa Dapat menjadi sumber bahan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar, sehingga bisa menggali, memahami, menumbuhkan, dan mengoptimalisasikan tertib dengan peraturan di kelas. 2) Bagi guru kelas Dapat menjadi sumber informasi untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar dan dapat memudahkan guru merancang peraturan yang dapat mendorong siswa mencapai tingkat ketertiban belajar di dalam kelas yang lebih optimal. 3) Bagi sekolah Dapat menjadi bahan ajar atau sumber ajar untuk ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran dan mendapatkan gambaran tentang seberapa tinggi hubungannya. 4) Bagi orang tua Dapat menjadi panutan untuk orang tua agar bisa menambah ilmu pengetahuan mengenai hubungan ketertiban belajar siswa di dalam kelas dan hasil belajar. 1.6 Defenisi Operasional Ketertiban belajar siswa didalam kelas adalah suatu pola proses pembelajaran siswa didalam kelas dengan ketentuan yang sudah ada didalam kelas dan ditaati oleh semua pihak secara sadar, baik pihak guru maupun siswa/anak didik. Dengan ketertiban belajar didalam kelas akan mempunyai keteraturan dalam belajar sehingga ia mempunyai kesadaran untuk tidak bermainmain sebelum ia belajar. Keteraturan yang dimaksud adalah ketertiban dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru baik tugas disekolah maupun tugas untuk dirumah, serta memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam belajar didalam kelas. Hasil belajar adalah Proses belajar siswa yang melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada belajar kognitif, proses mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (affective), sedangkan belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan (psychomotoric). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Menurut Winkel dalam Purwanto (2009:39) Belajar merupakan proses dari dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 6

7 berlangsung salam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,dan keterampilan, maupun sikap. Menurut Bower dan Hilgard dalam Winataputra (1986:18) Dasar belajar adalah asosiasi antara kesan dengan dorongan untuk berbuat. asosiasi itu menjadi kuat atau lemah dengan terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan. Menurut Bell-Gredler dalam Winataputra (1986:15) menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara bertahap-tahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. 2.2 Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne dalam Purwanto (2009:56) menyatakan bahwa hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada dilingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulis baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-kategori. Menurut Hamalik dalam skripsi juprianto (2012:23) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. 2.2 Pengertian Ketertiban belajar Menurut S.Gautama dalam blog Justitia (Februarai 2012) ketertiban asal kata tertib yang berarti teratur; menurut aturan; rapi. Sedangkan ketertiban dalam sekolah, Ketertiban adakalanya diartikan sebagai ketertiban, kesejahteraan, dan keamanan, atau disamakan dengan ketertiban sekolah. Ketertiban Dalam sekolah, jika siswa tidak tertib dalam belajar berarti suatu pelanggaran disaat belajar didalam kelas. ketertiban sekolah ini sebagai tertib yang kita ketemukan pada saat dalam belajar mengajar. Siswa harus tertib didalam kelas sesuai dengan peraturan dikelas, maka dengan tertib dalam belajar akan lebih mudah memahami pelajaran. Menurut intruksi menteri pendidikan dan kebudayaan tanggal: 1 Mei 1974, No. 14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-haridan mengandung sangsi terhadap pelanggarnya. Tata tertib siswa adalah bagian dari tata tertib sekolah. Kewajiban menaati tata tertib sekolah merupakan bagian yang paling penting dilakukan disekolah, dan bagian dari system persekolahan dan belajar sebagai perlengkapan sekolah. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dalam waktu satu bulan, di mulai dari bulan Agustus - September 2013, sedangkan tempat penelitian ini akan di lakukan di SD Negeri No. 20/I Jembatan Mas. Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 7

8 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah korelatif yang mana peneliti ingin mencari hubungan antara ketertiban belajar siswa di dalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Berdasarkan keterhubungan antara variabel X ( ketertiban belajar siswa di dalam kelas ) dan variabel Y ( hasil belajar ). Data penelitian ini dalam bentuk angket untuk variabel X ( ketertiban belajar siswa di dalam kelas ) dan nilai untuk variabel Y ( hasil belajar ), pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Langkahlangkah yang di tempuh dalam penelitian ini di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Menurut sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Jumlah siswa kelas tinggi adalah 120 siswa yang terdiri dari kelas IV A 19 siswa, kelas IV B 21 siswa, kelas V A 23 siswa, kelas V B 24 siswa, kelas VI A 18 siswa, dan kelas VI B 15 siswa Sampel Menurut sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Arikunto (2006:134) menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, atau lebih. Berdasarkan uraian di atas maka sampel penelitian ini di ambil ditetapkan yaitu sebesar 50% dari jumlah seluruh siswa kelas tinggi di SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kelas, maka peneliti menggunakan teknik probality sampling. Menurut sugiyono (2010: 120) probality sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel penelitian ini diambil secara acak random, yang mana semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini jumlah populasinya 120. Maka dapat diketahui jumlah sampelnya yaitu: 120 X 50% = 60 siswa. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini rumusan masalahnya yaitu (1) bagaimanakah gambaran kualiatas ketertiban belajar siswa. (2) bagaimanakah kualitas hasil Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 8

9 belajar pada PKN. (3) apakah hubunhan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada mata pelajaran PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Berdasarkan analisis data yang telah dijelaskan terdahulu, maka pada bagian ini akan dibahas dab dijabarkan mengenai hasil penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas (1) indikator Ketertiban belajar siswa dalam menentukan dan menggunakan cara atau strategi belajar, responden memberikan jawaban baik dengan skor 3,76. (2) Indikator Ketertiban terhadap pemanfaatan waktu, responden memberikan jawaban baik dengan skor 3,55. (3) indikator tertib terhadap tugasm responden memberikan jawaban baik dengan skor 3,49. Berdasarkan analisis diketahui bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas yaitu baik, dengan adanya dukungan dari ruangan yang bagus dan guru-guru yang memotivasi siswa untuk tertib belajar didalam kelas. Dilihat dari rangkuman hasil skor rata-rata ketertiban belajar siswa didalam kelas pada mata pelajaran PKN diperoleh skor rata-rata sebesar 3,60. Ini membuktikan bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas pada mata pelajaran PKN adalah baik. Hal ini sesuai dengan pendapat slameto (2003;82) bahwa belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, cara-carai yang dipakai itu akan menjadi ketertiban belajar siswa juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas digolongkan sedang, yakni mempunyai nilai 70,07 sampai 77,33. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN dan pada mata pelajaran lainnya. Diantaranya dengan meningkatkan ketertiban belajar siswa didalam kelas. Selanjutnya rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah gambaran kualiatas ketertiban belajar siswa. (2) bagaimanakah kualitas hasil belajar pada PKN. (3) apakah hubunhan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar pada mata pelajaran PKN kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa menghadirkan koefisien korelasi sebesar = 0,498 dengan kategori tinggi. Nilai hitung 0,498 pada N = 60 dan 5% diperoleh = 0,254 dalam hal ini >, (0,498 > 0,254) kemudian dikonsultasikan diinterprestasi pada tabel r menunjukan koefisien korelasi yang tinggi. Selanjutnya untuk mengetahui signifikan koefisien korelasi digunakan rumus uji t, diperoleh > ( 4,374 > 2,000 ). Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan pada mata pelajaran PKN siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh diketahui bahwa ketertiban belajar siswa didalam kelas adalah baik dengan skor rata-rata 3,60, dan diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas pada mata pelajaran Pkn digolongkan pada kategori sedang. Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 9

10 Kemudian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas dengan, (0,498 0,245 ) pada taraf signifikan %. Dengan demikian H nol yang diuji ditolak, sehingga H alternatif diterima. Berdasarkan analisis diatas bahwa hubungan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri No. 20/1 Jembatan Mas yaitu baik 5.2 Saran Sebagai akhir dari penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran sebagai beikut: 1) Pihak orangtua hendaknya lebih memahami akan tanggung jawab yang dimiliki terutama dalam memberikan perhatian, bimbingan, pengarahan dan pemberian fasilitas belajar karena hal itu dapat membantu siswa dalam proses belajar 2) Sebagai pendidik guru hendaknya lebih usaha untuk meningkatkan ketertiban belajar siswa didalam kelas dengan cara pengarahan belajar dan bimbingan guru yang baik kepada siswa, memberi bantuan kepada siswa dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3) Kepada guru wali kelas hendaknya membangkitkan dan mendorong siswa agar lebih tertib dalam belajar didalam kelas. 4) Kepada siswa hendaknya mempertahankan ketertiban belajar siswa didalam kelas memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Aksara Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta Afifah Hakikat Pembelajaran PKN. (Online), ( Jupriyanto Hubungan Kedisiplinan Dalam Mengerjakan Pekerjaan Rumah Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Tinggi SDN 70/1 Simpang Terusan. Jambi: Universitas jambi-tidak diterbitkan Justitia Ketertiban belajar.(online) Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Kharismatik Peranan Tata Tertib Sekolah. (Online), (http//kharismatik.blogspot.com/2012/03/.html.). Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Riduwan, dan Sunarto Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 10

11 Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sudjana Metodelogi Statistika. Bandung: Tarsito Suryosubroto Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta. Rieneka Cipta Nurdinkhan Bentuk-bentuk ketertiban belajar siswa ( Online ) (http//.blogspot at WordPress.com/2012/03/.html Winataputra udin S, Belajar Dan Pembelajaran: Universitas Terbuka. Yunimel Hubungan Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Tinggi SDN 55/1 Sridadi. Jambi: Sikripsi Universitas jambi Diana : FKIP S-1 PGSD Universitas Jambi Page 11

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SEMUA MATA PELAJARAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI NO. 64/1 MUARA BULIAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SEMUA MATA PELAJARAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI NO. 64/1 MUARA BULIAN 1 ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SEMUA MATA PELAJARAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI NO. 64/1 MUARA BULIAN Oleh: AYU SAPITRI NIM AIDI09110 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 17/1 RANTAU PURI. Oleh LIA MARDANI NIM A1D109045

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 17/1 RANTAU PURI. Oleh LIA MARDANI NIM A1D109045 ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 17/1 RANTAU PURI Oleh LIA MARDANI NIM A1D109045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 80/1 MUARA BULIAN

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 80/1 MUARA BULIAN ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 80/1 MUARA BULIAN Oleh: FEBRIANI NIM AIDI09012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH Binti Asrah 1, Rita Novita 2, Fitriati 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH : ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH : FUJI WULANDARI NIM : ERA1D009156 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Indra Adhitama 1, Abdul Taram 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UAD indranisa69@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia itu sendiri baik individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan terhadap dunia pendidikan dari masa ke masa tidak pernah berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA ARTIKEL/JURNAL HUBUNGAN MINAT BACA SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VIISMP NEGERI 30 MUARO JAMBI OLEH ROBIATUL AINI RRA1109069 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN Weni Anjar Sari 1, Halida Hanim 2 Program Studi Pendidikan Tata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010: 4) penelitian korelasi atau penelitian korelasional

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan merupakan proses pengembangan kemampuan peserta didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik, psikis dan emosinya dalam

Lebih terperinci

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009 PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR Muh. Yusuf

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian BAB II METODE PENELITIAN.1. Bentuk Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian korelational

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Yunia Trias Kristiawati, Budiyono, Riawan Yudi Purwoko Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI AL-YUSRA DI KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: PENGARUH INTENSITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI MOCHAMMAD KHAERUL DHAHABUDIN

SKRIPSI MOCHAMMAD KHAERUL DHAHABUDIN PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH (TPR) YANG DIBAHAS DAN DIKEMBALIKAN DENGAN TPR YANG TIDAK DIBAHAS DAN DIKEMBALIKAN TENTANG SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KELAS VIII

Lebih terperinci

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Ananto Nurhasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FIDIANA ASTUTIK A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FIDIANA ASTUTIK A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE (TEKA- TEKI SILANG) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD 3 TEMULUS MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FIDIANA ASTUTIK A 510

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majunya perkembangan IPTEK pada era globalisasi sekarang ini membuat dunia terasa semakin sempit karena segala sesuatunya dapat dijangkau dengan sangat mudah.

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI JURUSAN IPS MAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan adalah suatu proses yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap tidak sopan dan tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO Zamaludin Suleman 1, Yulianto Kadji 2, Erman I Rahim 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang membangun. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pemberdayaan peserta didik, membangun sumber daya manusia yang berkualitas, serta mengembangkan kreativitas peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh ENRICO WIRANATA SITOMPUL A1D109240

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh ENRICO WIRANATA SITOMPUL A1D109240 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK PADA KELAS IV SDN 80/1 MUARA BULIAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN 233 HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN Muhamad Abdul Aziz 1, Ewo Tarmedi 2, Sunarto H. Untung 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI PENGURUS KOPERASI MAHASISWA (KOPMA) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 i PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Warkintin STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Pertamina Sengkuang Sintang Email: warkintin@hotmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Nokwanti (0612035) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Prestasi merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan siswa di kelas maupun di sekolah. Ini bertujuan agar siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN 233 PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN Eka S. Ariananda 1, Syamsuri Hasan 2, Maman Rakhman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN NO.28/I MALAPARI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN NO.28/I MALAPARI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN NO.28/I MALAPARI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI SKRIPSI OLEH : MUHLAS HIDAYAT A1D109003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi (2008,19)

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BARU JAMBI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BARU JAMBI ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN GAYA KOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BARU JAMBI OLEH EKSA APRILIANTI A1C309034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan dibidang pendidikan di Indonesia adalah meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI SKRIPSI

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Ekstensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA PEMBELAJARAN DAN INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UMS TAHUN AJARAN 2009/2010

Lebih terperinci

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan maju apabila pendidikannya berkualitas. Bangsa yang memiliki pendidikan yang berkualitas

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015 PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI RUMAH PADA SMP NEGERI 2 BAYUNG LENCIR TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH

ARTIKEL ILMIAH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI RUMAH PADA SMP NEGERI 2 BAYUNG LENCIR TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH ARTIKEL ILMIAH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI RUMAH PADA SMP NEGERI 2 BAYUNG LENCIR TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH IKHWANTO NIM :ERA1D08064 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Kegiatan penelitian berupaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional diperlukan langkahlangkah pengkajian

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan yang berorientasi pada wawasan kehidupan mendatang. Pendidikan merupakan wadah untuk mencetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Disusun Oleh RIZKA DIANA KAPRIATI A 510 100 212 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada, perbincangan tentang pendidikan akan tetap

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 30 PURWOREJO

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 30 PURWOREJO PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 3 PURWOREJO Dwi Nurdiana Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Dwinurdiana45@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan demikian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Indra Cahyani Universitas Negeri Malang E-mail: indracahyani377@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI BELAJAR GROUP RESUME DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi diperoleh dari

Lebih terperinci

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Marina Tri Handhani Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis kuantitatif yaitu pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, yang tujuannya untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

ALBERT GULTOM, NIM : PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TEMBUNG T.A 2016/2017.

ALBERT GULTOM, NIM : PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TEMBUNG T.A 2016/2017. ABSTRAK ALBERT GULTOM, NIM : 1133111002 PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 101771 TEMBUNG T.A 2016/2017. SKRIPSI. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2017.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan kepribadian yang baik sesuai Undang-Undang No. 20 tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TIGA DIMENSI DI KELAS IV SDN 110/I TENAM SKRIPSI Oleh : GUSNI INDRIYANI A1D109079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Motode Penelitian Penelitian adalah salah sata cara untuk menemukan jawaban secara ilmiah. Setiap penelitian memiliki metode tertentu untuk memecahkan masalah. Penggunaan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO Rusmiasih Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo naeyasiech@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

Lebih terperinci