BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
|
|
- Erlin Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang beroperasi di wilayah Minas menjalankan social investment sebagai bentuk corporate social responsibility terhadap masyarakat sekitar operasi. Social investment menjadi bentuk pengejawantahan nilai-nilai yang terkandung di dalam The Chevron Way, yang mendepankan prinsip menghormati hukum, menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM), melindungi lingkungan dan memberi manfaat kepada seluruh masyarakat di tempat operasi. Mengacu pada filosofi The Chevron Way, Chevron memenuhi tujuh tanggung jawab yang diembannya, yakni etika bisnis dan transparansi, praktek bisnis dan hubungan industrial, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja/ healt, environment, and safety (HES), hak asasi manusia (HAM), investasi sosial (social investment) dan pengembangan masyarakat, integrasi dengan rantai pengadaan barang dan jasa, dan konsultasi dengan pemangku kepentingan. Social investment CPI merupakan bentuk investasi perusahaan dalam mensupport bisnis utama (produksi minyak) agar terjaga dan terlindungi dari singgungan-singgunan yang bisa datang dari masyarakat atau elemen-elemen lain, makanya di CPI bagian yang menangani ini adalah bagian PGPA (policy, government, and public affairs) atau dikenal dengan sebutan public relations (PR) dikebanyakan perusahaan. Tugas bagian ini adalah menjalankan fungsi-fungsi hubungan dengan seluruh stakeholders perusahaan, yang meliputi komunikasi, kegiatan kehumasan (termasuk CSR), hubungan dengan pemerintah, masyarakat, media, LSM, serta stakholders lainnya. Social investment sudah dilaksanakan oleh CPI semenjak pertama kali keberadaannya di Riau. CSR CPI selalu berevolusi dari waktu ke waktu, hal ini sebagai bentuk sensitifitas perusahaan dalam melihat kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan daerah di tempat beroperasi. Sebelum menggunakan social investment corporate social responsibility (CSR) perusahaan dikenal dengan istilah CD (community development) dengan fokus pada pengembangan 126
2 infrastruktur. Fokus pada hal tersebut dilakukan karena kondisi Riau ketika itu belum maju dari segi infrastruktur. Kemudian pada perkembangannya terjadi evaluasi terhadap program-program CD yang ditandai juga dengan perubahan manajemen perusahaan (Caltex menjadi Chevron) serta perubahan daerah (semakin maju) maka pada tahun 2005, CSR perusahaan menggunakan terma CE (community engagement) atau pelibatan masyarakat. CE ini mencakup dua bentuk yakni, community development (CD) dan community relations (CE). CD perusahaan meliputi tiga sasaran utama yakni, pendidikan, kesehatan dan ekonomi, sedangkan CR menitikberatkan hubungan (relasi) dalam bentuk pemberian bantuan-bantuan yang sifatnya responsif melalui pengajuan-pengajuan proposal dari masyarakat. Pada tahapan selanjutnya, perusahaan semakin berkembang diikuti juga dengan perkembangan kondisi Provinsi Riau yang lebih berkembang dari sebelumnya, maka tanggung jawab sosial CPI bermetamorfosa kembali dengan menggunakan terma social investment. Pada bentuk inilah aspek investasi ditekankan dalam menjalankan CSR. Perusahaan mengurangi bentukbentuk program yang sebelumnya banyak berbentuk karikatif dan mengedepanakan kerjasama dan prinsip kesetaraan untuk membangun kapasitas masyarakat, sehingga berimplikasi juga pembangunan daerah secara keseluruhan untuk jangka panjang. Social investment yang dilaksanakan oleh CPI merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada tiga bidang strategis, yakni basic human need (kebutuhan dasar manusia), education and vocational training (pendidikan dan pelatihan), economic development (pengembangan ekonomi), kemudian pada bidang-bidang lain seperti seni dan budaya lokal, perlindungan lingkungan dan tanggap bencan alam. Seluruh bidang tersebut bersifat menyeluruh dan menjangkau semua elemen masyarakat di Minas dengan bentuk kemitraan dan kesetaraan. Perusahaan dan masyarakat memiliki peran tersendiri, tetapi tidak bisa untuk bergerak masing-masing. Perusahaan dan masyarakat melalui social investment menjalin hubungan kemitraan dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan. 127
3 Social investment menjadi upaya perusahaan untuk memantik mentalitas dan kompetensi masyarakat, sehingga menghilangkan ketergantungan yang berlebihan. Program social investment di bidang-bidang strategis tertentu dirancang dengan target paling maksimal lima tahun, jika lima tahun masyarakat masih ketergantungan dengan program maka CPI akan mengevaluasi program dan mengevaluasi tim yang merancang program tersebut. Bagi CPI dibutuhkan kualifikasi-kualifikasi SDM yang mumpuni untuk merancang program social investment yang tepat sasaran berdasarkan manajemen sistem keunggulan operasi (operational excellence management system/ OEMS). Kriteria-kriteria kompentesi SDM yang dimiliki CPI merupakan upaya jangka panjang mengantisipasi perubahan yang ada di masyarakat, lingkungan operasi dan pemerintahan daerah. Kompetensi ini harus dimiliki perusahaan untuk dapat mejalankan rencana jangka panjang social investment, yakni berubahnya taraf hidup masyarakat dengan acuan pada tahun 2020 fokus perusahaan 30-40% di bidang kampung tengah economic development tercapai. Perekonomian masyarakat menjadi investasi penting dibanding dengan bidang-bidang lain (tidak menghilangkan fokus lainnya, hanya saja dikurangi), karena jika melalui program social investment CPI masyarakat memiliki mental untuk berusaha dan berkembang, maka ketergantungan masyarakat lama-kelamaan bisa dikurangi. Jika masyarakat mandiri secara ekonomi maka, kebutuhan-kebutuhan lain akan mudah untuk terpenuhi. Social investment dijalankan berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan pada keinginan. Untuk mengetahui hal tersebut perusahaan melakukan social mapping dan need assesstment. Perusahaan melakukan survei kampung dan FGD (focus group discussion) dengan melibatkan beragam unsur untuk melihat sasaran-sasaran tertentu yang harus dikembangkan dan diperhatikan. Selain investasi sosial dengan bentuk-bentuk yang strategis, CPI juga memberikan bantuan spontan dalam rangka menjaga relasi dengan stakeholders, bentuk ini sama dengan community relations yang sebelumnya dijalankan. Bantuan melalui proposal-proposal yang diajukan masyarakat tidak dihilangkan, melainkan pengurangan jenis dan alokasi dana yang harus diberikan. 128
4 Masyarakat memiliki respon positif dan negatif terhadap social investment yang dijalankan CPI. Kondisi masyarakat Minas yang heterogen menimbulkan resistensi dalam pemaknaan social investment CPI, tetapi mayoritas masyarakat memandang Chevron yang dahulunya Caltex menjalankan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat sekitar, terutama bagi masyarakat asli, yakni suku sakai. Eksistensi suku Sakai di Minas diakui oleh perusahaan melalui beragam program, terutama di bidang pendidikan seperti beasiswa anak asuh Sakai, karena pendidikan masyarakat Sakai masih jauh tertinggal dibanding masyarakatmasyarakat lain di Provini Riau. Keberadaan CPI di Minas tidak berjalan mulus, banyak singgungansinggungan yang timbul dalam relasi antara masyarakat dengan perusahaan. Singgungan-singgungan ini muncul pada beberapa persoalan, dan masyarakat sangat mengaitkan erat permasalahan ini dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Singgungan yang ada di tengah-tengah masyarakat dan perusahaan adalah permasalahan pipa yang ada dekat dengan jalan utama (tepi jalan), permasalahan tanah/ lahan konsensi dan akses ke pemukiman masyarakat. Permasalahan pipa bagi masyarakat merupakan salahsatu faktor terbesar yang menghalangi pembangunan Minas, karena dengan keberadaan pipa-pipa perusahaanm, infrastruktur seperti rumah, toko atau lainnya tidak bisa dibangun. Kemudian permasalahan lahan konsensi, di mana masyarakat banyak menduduki lahan-lahan kosong yang ada di Minas, lahan kosong ini sebenarnya merupakan wilayah CPI (melalui kontrak dengan pemerintah), akan tetapi tidak digunakan, kosong dan hanya menjadi batasan-batasan pengelolaan. Masyarakat datang dan membangun rumah atau kedai, sehingga terjadi gejolak dengan perusahaan, bahkan pada titik tertentu lari ke ranah hukum untuk menyelesaikannya. Kemudian bagi masyarakat terjadi ketidakseimbangan perbaikan jalan antara perusahaan dengan masyarakat. Titik-titik persimpangan tertentu yang merupakan akses masuk bagi masyarakat (ke pemukiman) dan perusahaan (wilayah operasi) tidak diaspal/ disemenisai, sedangkan lewat sedikit dari pemukiman masyarakat menuju lokasi dilakukan pengaspalan. 129
5 B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis kemukakan di atas, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yakni : 1. Penelitian ini berfokus pada praktik tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar wilayah operasi saja, bukan tanggung jawab perusahaan PT. Chevron Pacific Indonesia secara umum yang meliputi tujuh unsur tanggung jawab seperti pada gambar 3.5 pada halaman 63. Tanggung jawab sosial perusahaan atau social investment di CPI hanya menjadi salah satu part dalam tanggung jawab korporat secara keseluruhan. Mungkin untuk peneliti berikutnya dapat menelisik bagian ini secara utuh, agar dapat menjelaskan tanggung jawab korporat CPI secara utuh pula. 2. Penelitian ini dilakukan di Minas, Provinsi Riau sehingga dapat saja menghasilkan temuan lain, jika mengkaji corporate social investment perusahaan afiliasi Chevron lainnya sekalipun yang ada di Indonesia. Hal ini karena CPI melaksanakan social investment menilik kondisi masyarakat dan daerah tertentu, yang mana Indonesia memiliki masyarakat yang heterogen. Akan tetapi hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam melihat praktik tanggung jawab sosial perusahaan yang bergerak pada bidang ekstraktif di Indonesia. 3. Penelitian ini juga dapat dikembangkan bagi peneliti selanjutnya dengan mengkaji lebih dalam satu diantara tiga fokus utama social investment tersebut. Kebanyakan penelitian-penelitian di Indonesia mendeskripsikan secara umum praktik-praktik corporate social responsibility. Hal ini ditujukan agar dapat melihat gambaran secara detail dan kajian yang komprehensif mengenai bidang-bidng yang menjadi fokus utama CSR perusahaan. 130
UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL Oleh: RIZAL NUR FAUZI 20120510455 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikemukakan H. R. Bowen (1953), muncul sebagai akibat karakter perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS DAN SINTESIS PARTISIPASI MASYARAKAT STAKEHOLDER
BAB VII ANALISIS DAN SINTESIS PARTISIPASI MASYARAKAT STAKEHOLDER DALAM PENYELENGGARAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN DAMPAKNYA TERHADAP KOMUNITAS PERDESAAN Keberadaan perusahaan dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengoperasionalkan sebuah perusahaan tentunya dibatasi oleh berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah kebijakan legal lewat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono. 2007: 8). Corporate Social Responsibility mulai menjadi concern perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tools bagi perusahaan untuk menjaga stabilitas operasionalnya adalah dengan menjalankan tanggung jawab sosial, atau yang dalam Bahasa Inggris disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah sebuah entitas ekonomi yang konsep utamanya adalah menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham. Manajemen perusahaan berusaha
Lebih terperinciCorporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian
Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Konteks CSR Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Indah Widowati, MP. Eko Murdiyanto, SP., M.Si. Pertemuan-2 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UPN V YK 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan di Indonesia saat ini sangat penting diperhatikan oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat era modern dan globalisasi seperti sekarang, dapat dipastikan hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public Relations. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka)
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perusahaan multinasional. Dulu lebih dikenal dengan comunity development.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Corporate Social Responsibility (CSR) telah lama diadakan di dunia usaha perusahaan multinasional. Dulu lebih dikenal dengan comunity development. CSR PT TIA Danone telah dirilis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya kegiatan usaha dari perusahaan di suatu negara akan melibatkan pihak-pihak atau lingkungan sekitarnya sebagai penunjang bergeraknya kegiatan bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini Public Relations (PR) tidak dapat dipandang sebelah mata. Kehadiranya sebagai bridge communication/jembatan komunikasi antara organisasi/perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Papua adalah salah satu provinsi dalam negara kesatuan Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Papua adalah salah satu provinsi dalam negara kesatuan Republik Indonesia yang memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang sangat besar dan merupakan modal dasar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan CSR merupakan bagian dari kebijakan bisnis Trans TV, dan merupakan bentuk komitmen manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah wacana yang menjadikan perusahaan tidak hanya berkewajiban atau beroperasi untuk pemegang saham (shareholders)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan. Perusahaan saat ini menyadari bahwa stakeholders (pemangku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dengan tata kelola yang baik saat ini menjadi suatu acuan bagi Perusahaan. Perusahaan saat ini menyadari bahwa stakeholders (pemangku kepentingan)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) akan terjamin
Lebih terperinciBrief Note. Edisi 20, Mengembangkan Cost Effective CSR
Brief Note Edisi 20, 2016 Mengembangkan Cost Effective CSR Mengembangkan Cost Effective CSR Riza Primahendra Pengantar Pelambatan ekonomi dunia yang ditandai dengan lesunya pasar saham, anjloknya harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan berkembang pesatnya dunia usaha serta industri di indonesia, banyak perusahaan yang berlomba untuk meningkatkan citra positifnya. Hal ini dilakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang dikelola oleh unit Community Development Center (CDC) telah melaksanakan tanggung jawab sosial
Lebih terperinciBAB III CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. A. Pengertian Corporate Social Responsibility
BAB III CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY A. Pengertian Corporate Social Responsibility Corporate social responsibility atau disingkat CSR merupakan sebuah program yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan
Lebih terperinciBrief Note. Edisi 22, Social Marketing Sebagai Strategi Pemberdayaan
Brief Note Edisi 22, 2016 Social Marketing Sebagai Strategi Pemberdayaan Social Marketing Sebagai Strategi Pemberdayaan Riza Primahendra Pengantar Salah satu indikator utama dalam melaksanakan CSR atapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Oleh : PAULINA DAMAYANTI / KOM
i EVALUASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT MADUBARU MADUKISMO DENGAN MENGGUNAKAN TEORI KOORIENTASI (Studi Deskriptif Kualitatif pada Masyarakat Desa Padokan, Bantul Yogyakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di bab sebelumnya tentang hasil temuan serta analisa penelitian tentang pelaksanaan program pelatihan TIK di Broadband Learning Center (BLC) pada
Lebih terperinciCorporate Brand & Communication Plan
MODUL PERKULIAHAN Corporate Brand & Communication Plan Government Relations yang Strategis untuk Reputasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations 05 420300
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persoalan lingkungan sudah menjadi persoalan yang menarik dan menjadi isu sentral bagi negara-negara di dunia. Semenjak tahun 1980-1990, wacana CSR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan
Lebih terperinciSTAKEHOLDER RELATIONS
Modul ke: STAKEHOLDER RELATIONS COMMUNITY RELATIONS Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id PROGRAM COMMUNTY RELATIONS Community Relation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tanggung jawab sosial muncul dan berkembang sejalan dengan interrelasi antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang timbul dari
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... HALAMAN MOTTO...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... x DAFTAR
Lebih terperinciBapak Mohamad Aliamsyah, Kepala Pusat Data dan
Bapak Mohamad Aliamsyah, Kepala Pusat Data dan KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ASISTEN DEPUTI KERJASAMA EKONOMI EGIONAL DAN SUB-REGIONAL PADA APEC WORKSHOP Penerapan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori II.1.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini, kebutuhan informasi dan teknologi semakin meningkat sejalan dengan persaingan semakin ketat pada setiap sektor
Lebih terperinciPROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN COMMUNITY DEVELOPMENT
PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN COMMUNITY DEVELOPMENT PT. CROWN CRACKERS Jl. Rungkut Industri IV/5-11 (031)8438297 8432117 Fax : 8439159 1. Judul Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Indonesia, idealnya disertai dengan peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di sekitarnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik negeri maupun swasta melihat betapa pentingnya citra dan reputasi sebagai alat untuk mengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah perusahaan tentunya akan dibatasi oleh beberapa hal, salah satunya ialah kebijakan dan etika bisnis yang berlaku. Kebijakan yang dimaksud ialah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil observasi penelitian yang penulis lakukan, maka penulis menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Di dalam perusahaan PT. Pertamina (Persero),
Lebih terperinciPekerjaan Sosial PB :
Pekerjaan Sosial PB : Suatu bidang praktik profesi pekerjaan sosial dimana Peksos menggunakan keahlian khusus untuk membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melaksanakan peran sosial mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi terlaksananya hubungan sosial yang baik khususnya di lingkungan kerja. Tanpa adanya kemampuan komunikasi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. PLN PERSERO DI SURABAYA DALAM PEMBERDAYAAM USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. PLN PERSERO DI SURABAYA DALAM PEMBERDAYAAM USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ABSTRAKSI Di era globalisasi yang semakin berkembang dengan pesat, menimbulkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT
Lebih terperinciPUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009)
ABSTRAK KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA Pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan yang mendasar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan tersebut tentunya tidak hanya berdampak pada sistem
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Perusahaan yang bergerak dibidang energi ini mulai beroperasi sejak tahun 1967 ketika perusahaan yang saat itu menandatangani kontrak bagi hasil pertama
Lebih terperinciPROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM. Samarinda, 2 Juli 2015
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM Samarinda, 2 Juli 2015 Istilah Program (dalam penyebutan) memiliki definisi: sekumpulan kegiatan kerja yang dibuat dalam kurun waktu tertentu dan
Lebih terperinciBrief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan
Brief Note Edisi 19, 2016 Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan Pengantar Riza Primahendra Dalam perspektif pembangunan, semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh
Lebih terperinciSTRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH (Kasus Program Community Development Perusahaan Star Energy di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas) AKMARUZZAMAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Goal terhadap
BAB V PEMBAHASAN 5.1. Temuan Utama 5.1.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility Goal terhadap Kesejahteraan Masyarakat Nilai Beta menunjukan kesesuaian dengan teori hipotesis. Jika Beta berlawanan dengan
Lebih terperinciMENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA
DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN
Lebih terperinciLaporan Evaluasi Program
PERTAMINA Laporan Evaluasi Program dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Community Development PT. PERTAMINA (PERSERO) Terminal BBM Boyolali 2017 EXECUTIVE SUMMARY Corporate Social Responsibility
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan bagi perekonomian bangsa. Kontribusinya bagi penerimaan pajak
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 14 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam dan menganalisis data yang diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP Humas Pemprov DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Isu tanggung jawab sosial perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR), sudah lama muncul di berbagai negara, terlihat dari praktik-praktik penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping
Lebih terperinci1. Program CSR Kampung Sehat oleh PT. Petrokimia Gresik telah. 2. Citra perusahaan PT. Petrokimia Gresik adalah positif di mata
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai hubungan program CSR Kampung Sehat dengan citra perusahaan PT. Petrokimia Gresik, peneliti mengambil kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Penelitian Salah satu isu penting yang masih terus menjadi perhatian dalam dunia usaha hingga saat ini yaitu terkait tentang tanggung jawab sosial perusahaan
Lebih terperinciPERENCANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BIDANG LINGKUNGAN PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP UNTUK MENDAPATKAN PENERIMAAN PUBLIK
PERENCANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BIDANG LINGKUNGAN PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP UNTUK MENDAPATKAN PENERIMAAN PUBLIK Roy Hamonangan Rajagukguk/ Setio Budi HH Program Studi Ilmu
Lebih terperinciTerms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan)
Terms of Reference (TOR) Program Pilot Pengembangan Ekonomi (Pendampingan Kewirausahaan) Program Pemberdayaan Buruh Migran Perempuan dan Keluarganya di Daerah Asal Kerjasama: Badan Nasional Penempatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis antar pasar industri produk perawatan kecantikan dan kosmetik sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan
Lebih terperinciBrief Note. Edisi 24, Krisis Sosial: Sebuah Pengantar
Brief Note Edisi 24, 2016 Krisis Sosial: Sebuah Pengantar Krisis Sosial: Sebuah Pengantar Riza Primahendra Salah satu tujuan dari dilaksanakannya CSR adalah menghindari krisis sosial yang berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Arutmin adalah salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia. PT. Arutmin pertama kali menandatangani kontrak penambangan batubara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan
21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan atau/dan untuk mencapai suatu tujuan yang sudah direncanakan dari awal dan tidak hanya
Lebih terperinciFeliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis
Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis Etika Bisnis Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusifbagi Pencipta atau
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Perilaku Korporasi
Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah
Lebih terperinciWALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI
WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas Public Relations merupakan manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi manajemen antar lembaga
Lebih terperinciCOST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A
Modul PJJ Mata Ajar COST BENEFIT INVESTASI TIK Topik Bahasan STRATEGI MENILAI MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI Versi 2013/1.0 Nama File CBIT-8A-StrategiMenilai.pdf Referensi Pembelajaran 8-A 82 15. Strategi
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Istilah kualifikasi dapat diterjemahkan sebagai keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu atau menduduki jabatan tertentu. Keahlian tersebut yaitu hal-hal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia industri dewasa ini telah mendorong setiap perusahaan untuk dapat mengoptimalkan keuntungannya di tengah-tengah persaingan dunia usaha yang semakin
Lebih terperinciCOMMUNITY DEVELOPMENT PT PETROKIMIA GRESIK SEBAGAI BENTUK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
COMMUNITY DEVELOPMENT PT PETROKIMIA GRESIK SEBAGAI BENTUK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SKRIPSI Disusun Oleh: DIAN SAFITRY DAULAY 20030530045 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan untuk bersama memajukan daerah sekitar berdirinya perusahaan, Corporate
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep corporate social responsibility, yang dapat disingkat dengan CSR, dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu alternatif yang banyak dilakukan
Lebih terperinciOleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact
Oleh : Arief Setyadi Persyaratan Gender dalam Program Compact Perempuan Bekerja Menyiangi Sawah (Foto: Aji) Program Compact memiliki 5 persyaratan pokok, yakni: 1. Analisis ERR di atas 10%, 2. Analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN & SARAN. Pada tahap kesimpulan, peneliti mendapatkan hasil yaitu berupa : konsensi (Desa Muara Toyu Kalimantan Timur).
80 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Pada tahap kesimpulan, peneliti mendapatkan hasil yaitu berupa : 1. Strategi CSR yang digunakan PT. Fajar Surya Surya Swadaya dalam merealisasikan tanaman kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah, perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan semata. CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggung jawab sosial atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu tindakan nyata yang dilakukan perusahaan yang sesungguhnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani
Lebih terperinciKemitraan Antara Pemangku kepentingan dan Humas Pemerintah dalam Diseminasi Informasi
Kemitraan Antara Pemangku kepentingan dan Humas Pemerintah dalam Diseminasi Informasi PRITA KEMAL GANI Founder & Director London School of Public Relations - Jakarta Makassar, 06 November 2012 Pendahuluan
Lebih terperinci