Hubungan antara Nilai Mata Kuliah Pedagogi, Nilai Portfolio dan Penilaian Stakeholder pada Calon Guru Biologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan antara Nilai Mata Kuliah Pedagogi, Nilai Portfolio dan Penilaian Stakeholder pada Calon Guru Biologi"

Transkripsi

1 Makalah Penelitian dengan Judul Hubungan antara Nilai Mata Kuliah Pedagogi, Nilai Portfolio dan Penilaian Stakeholder pada Calon Guru Biologi Oleh : Dr. Nancy Susianna, M.Pd nancysusianna@yahoo.com Telah dipresentasikan secara oral pada Seminar Nasional Prodi Sains dengan tema Perkembangan Penelitian Sains dan Pendidikan Sains Menuju Kemandirian Bangsa Indonesia pada tanggal 3 November Penyelenggara Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Validasi Panitia Seminar Nasional Program Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

2 HUBUNGAN ANTARA NILAI MATA KULIAH PEDAGOGI, NILAI PORTFOLIO DAN PENILAIAN STAKEHOLDER PADA CALON GURU BIOLOGI Nancy Susianna Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder, antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder, antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio, dan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program pendidikan biologi di salah satu LPTK di propinsi Banten yang telah mengikuti mata kuliah pedagogi dan program latihan profesi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut; 1). tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder, 2). tidak ada hubungan yang positif dan siginifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder, 3). tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio, 4). tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut; 1). bagi LPTK, perlu mengadakan workshop yang melibatkan program studi dan stakeholder untuk menentukan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, 2). bagi dosen mata kuliah pedagogi, perlu mengadakan workshop yang melibatkan dosen pengampu mata kuliah pedagogi dan penanggung jawab PLP untuk menurunkan indikator dari kompetensi yang telah ditetapkan dilanjutkan dengan menyusun instrumen penilaian berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. Kata Kunci: Pedagogi, Portfolio, Stakeholder Pendahuluan Setiap penyelenggara perguruan tinggi diharapkan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Hal ini diperlukan agar perguruan tinggi senantiasa mampu memenuhi kebutuhan stakeholder yang senantiasa berkembang. Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ada delapan Standar Nasional Pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar isi mencakup kompetensi mata kuliah, materi pembelajaran yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Proses penetapan standar isi perlu dilakukan secara berjenjang dimulai di tingkat perguruan tinggi, tingkat fakultas, dan program studi. Program studi pendidikan biologi di salah satu Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di propinsi Banten merasa perlu untuk memperoleh data tentang kesesuaian lulusan dengan stakeholder. Salah satu caranya dengan melihat ada tidaknya hubungan antara perkuliahan yang diadakan di kelas, di luar kelas dan penilaian yang dilakukan oleh stakeholder. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus sehingga sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan stakeholder.

3 Peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru menyebutkan bahwa ada empat kompetensi utama dari seorang guru yaitu kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi pedagogi meliputi kemampuan mengenal karakteristik dan potensi peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, menguasai perencanaan dan pengembangan kurikulum, menguasai langkah-langkah pembelajaran yang efektif, dan menguasai sistem, mekanisme, dan prosedur penilaian. (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 tentang uji kompetensi guru). Kompetensi pedagogipun merupakan salah satu standar yang ditetapkan oleh National Science Teacher Association Amerika (NSTA, 1998). Pentingnya kompetensi pedagogi pada calon guru, mengakibatkan seluruh LPTK membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi ini. Salah satu usaha yang dilakukan oleh LPTK di propinsi Banten adalah mengadakan perkuliahan di dalam dan di luar kelas. Perkuliahan di dalam kelas dilakukan dengan cara mewajibkan mahasiswa mengikuti mata kuliah pedagogi dan perkuliahan di luar kelas dengan mengikuti kegiatan pendidikan latihan profesi (PLP). Ada tiga mata kuliah pedagogi yaitu pedagogi 1, pedagogi 2, dan pedagogi 3. Jumlah sistem kredit semester untuk ketiga mata kuliah tersebut adalah 8 SKS. Mata kuliah pedagogi ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan PLP yang dilaksanakan di beberapa sekolah. Selama mengikuti PLP, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun portfolio. Selain itu mahasiswa dinilai oleh stakeholder yaitu guru dari beberapa sekolah. Penilaian dari stakeholder ini menjadi salah satu acuan bagi stakeholder untuk memutuskan untuk menerima atau tidak menerima mahasiswa tersebut setelah lulus menjadi guru di sekolah yang bersangkutan. Selama perkuliahan di LPTK tersebut, kegiatan PLP dilakukan tiga kali. Pertama dilakukan selama 2 minggu, kedua dilakukan selama 6 minggu, dan ketiga dilakukan selama 20 minggu. Pada saat kegiatan ketiga mahasiswa sudah menangani kelas secara holistik sebagai guru kelas mulai dari merancang pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar, mengevaluasi sampai dengan melakukan adminstrasi di bidang pendidikan dan mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa. Penelitian ini berfokus pada PLP kedua yaitu selama 6 minggu. Penilaian portfolio yang digunakan dalam penelitian ini adalah portfolio yang disusun oleh mahasiswa pada saat mengikuti kegiatan PLP selama 6 minggu. Hasil analisis dokumen mengenai satuan acara perkuliahan mata kuliah pedagogi, isi dari portfolio dan penilaian stakeholder diperoleh persamaan dan perbedaan antara ketiganya. Persamaannya adalah mengukur kompetensi yang sama yaitu kompetensi pedagogi dan penilaiannya menggunakan asesmen alternatif. Perbedaannya adalah jenis asesmen alternatif yang digunakan. Pada mata kuliah pedagogi menggunakan asesmen kinerja, pada portfolio menggunakan asesmen portfolio, dan penilaian yang dilakukan oleh stakeholder menggunakan asesmen otentik. Asesmen kinerja (performance assessment) meminta siswa untuk mendemontrasikan dalam mengerjakan suatu tugas (Arends, 2008), asesmen otentik (authentic assessment) meminta siswa untuk mendemonstrasikan dalam mengerjakan tugas dalam konteks situasi kehidupan nyata (Arends, 2008). Hubungan antara ketiga hal di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

4 Mata kuliah Pedagogi Kompetensi Pedagogi Asesmen Alternatif Asesmen Kinerja Portfolio Kompetensi Pedagogi Asesmen Alternatif Asesmen Portfolio Stakeholder Kompetensi Pedagogi Asesmen Alternatif Asesmen otentik Gambar 1. Hubungan mata kuliah pedagogi, portfolio dan stakeholder Berdasarkan pemikiran bahwa ada kaitan antara mata kuliah pedagogi, portofolio dan penilaian oleh stakeholder maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder? 2. Adakah hubungan yang positif dan siginifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder? 3. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio? 4. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder? Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder 2. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan siginfikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder 3. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio 4. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Bagi LPTK, sebagai pertimbangan untuk memutuskan perlu tidaknya kegiatan peninjauan kurikulum 2. Bagi dosen mata kuliah pedagogi, sebagai masukan dalam merancang kegiatan perkuliahan 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai masukan dalam melakukan penelitian yang sejenis

5 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasi. Correlation Research is seeks to establish a relation / association / correlation between two or more variables that do not readily lend themselves to experimental manipulation (Frankel & Wallen, 2008). Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma ganda dengan dua variabel independen. Pada penelitian ini ada 4 rumusan masalah asosiatif yaitu 3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda. Nilai Mata Kuliah Pedagogi r1 r3 R Nilai Stakeholder r2 Nilai Portfolio Gambar 2. Paradigma Penelitian Korelasional Untuk mencari hubungan nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder menggunakan korelasi ganda. Korelasi sederhana yang digunakan adalah korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut; r = (Sugiyono, 2011) Nilai koefisien korelasi (r) antara -1 sampai dengan +1 (Trochim, 2001). Untuk memberikan interpretasi dari koefisien korelasi maka digunakan pedoman yang tertera pada tabel 1

6 Tabel 1. Tingkat hubungan korelasi Interval nilai r Tingkat hubungan 0,0 r < 0,2 sangat rendah 0,2 r < 0,4 Rendah 0,4 r < 0,6 Sedang 0,6 r < 0,8 Kuat 0,8 r < 1,0 sangat kuat (Pratisto, 2009) Selanjutnya melakukan uji signifikansi koefisien korelasi (r). Uji signifikansi berguna untuk memastikan tingkat korelasi nyata secara statistik atau tidak. Uji signifikansi menggunakan uji t dengan menggunakan rumus berikut; (Pratisto, 2009) Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Ho : korelasi kedua variabel sama dengan 0, berarti tidak ada hubungan Ha : korelasi kedua variabel tidak sama dengan nol, berarti ada hubungan Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut; Jika t tabel < t hitung < t tabel, Ho diterima Jika t hitung - t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak Korelasi ganda menggunakan rumus sebagai berikut; ryx1x2 = korelasi antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio secara bersama-sama dengan penilaian stakeholder ryx1 = korelasi Product Moment antara nilai mata kuliah pedagogi dengan dengan penilaian stakeholder ryx2 = korelasi Product Moment antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder rx1x2 = korelasi Product Moment antara nilai mata kuliah pedagogi dengan portfolio (Sugiyono, 2008) Selanjutnya melakukan uji signifikansi koefisien korelasi (r). Uji signifikansi berguna untuk memastikan tingkat korelasi nyata secara statistik atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut;

7 R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel (Sugiyono, 2008) Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program pendidikan biologi di salah satu LPTK di propinsi Banten yang telah mengikuti mata kuliah pedagogi dan program latihan profesi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dokumentasi berupa nilai mata kuliah pedagogi, nilai portfolio pada saat mengikuti PLP dan penilaian stakeholder. Temuan dan Pembahasan Nilai korelasi sederhana untuk variabel nilai mata kuliah pedagogi, nilai portfolio dan penilaian stakeholder diperoleh dengan bantuan SPSS 17. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Nilai r hitung dan t hitung Variabel yang dikorelasikan r hitung t hitung t tabel Keterangan Pedagogi - stakeholder 0,328 0,107 1,042 2,26 Tidak signifikan Portfolio - stakeholder 0,437 0,191 1,458 2,26 Tidak signifikan Pedagogi portfolio 0,241 0,058 0,745 2,26 Tidak signifikan Tingkat hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder adalah rendah. Faktor determinan nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder 10,7 %, sedangkan sisanya 89,3 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder. Tingkat hubungan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder adalah sedang. Faktor determinan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder 19,1 %, sedangkan sisanya 80,9 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Tingkat hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio adalah rendah. Faktor determinan nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio 5,8 %, sedangkan sisanya 94,2 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio.

8 Nilai korelasi ganda untuk variabel nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder sebesar 0,494, harga, nilai F hitung = 1,288 dan nilai F tabel 4,46. Tingkat hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder adalah sedang. Faktor determinan nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio 24,4 %, sedangkan sisanya 75,6 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai F hitung < F tabel, maka dapat dinyatakan bahwa korelasi ganda tersebut tidak signifikan. Secara ringkas temuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Nilai Mata Kuliah Pedagogi r1= 0,328 r3 = 0,241 R = 0,494 Nilai Stakeholder r2 = 0,437 Nilai Portfolio Gambar 3. Korelasi dari antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio, dan penilaian stakeholder Berdasarkan analisis statistik diskriptif diperoleh penilaian stakeholder lebih kecil dari penilaian lainnya. Hasil pengolahan data statistik diskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Minimum Maximum Pedagogi Porfolio Stakeholder Berdasarkan analisis statistik inferensial diperoleh tidak ada hubungan dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder, nilai portfolio dengan penilaian stakeholder, nilai pedagogi dengan portfolio, dan nilai pedagogi dan portfolio dengan penilaian stakeholder. Hasil penelitian ini akan dibahas dari sudut pandang kurikulum dan instrumen penilaian. 1. Kurikulum

9 Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. (Kepmendiknas No.232/U/2000). Kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi mengacu kepada kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurikulum yang berasal dari America yang diadaptasikan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pendidikan Indonesia. Pada saat melakukan adaptasi tidak mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan kurikulum berbasis kompetensi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini maka disarankan untuk mengadakan peninjauan kurikulum. Peninjauan kurikulum mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan kurikulum berbasis kompetensi. Langkah-langkah penyusunan kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut; 1) penyusunan profil lulusan, yaitu peran dan fungsi yang diharapkan dapat dijalankan oleh lulusan nantinya di masyarakat; 2) penetapan kompetensi lulusan berdasarkan profil lulusan yang telah diancangkan tadi; 3) penentuan bahan kajian yang terkait dengan bidang IPTEKS program studi; 4) penetapan kedalaman dan keluasan kajian (sks) yang dilakukan dengan menganalisis hubungan antara kompetensi dan bahan kajian yang diperlukan; 5) merangkai berbagai bahan kajian tersebut kedalam mata kuliah; 6) menyusun struktur kurikulum dengan cara mendistribusikan mata kuliah tersebut dalam semester; 7) mengembangkan rancangan pembelajaran; dan secara simultan 8) memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensinya (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2008). 2. Instrumen Penilaian Pembahasan untuk instrumen penilaian berfokus pada indikator dan validitas instrumen penilaian. 1). Indikator instrumen penilaian. Mengacu pada proses pembuatan kurikulum, maka indikator merupakan turunan dari kompetensi. Kompetensi pada mata kuliah pedagogi, kegiatan PLP dan penilaian stakeholder mengacu pada kompetensi pedagogi. Kompetensi pedagogi meliputi kemampuan mengenal karakteristik dan potensi peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, menguasai perencanaan dan pengembangan kurikulum, menguasai langkah-langkah pembelajaran yang efektif, dan menguasai sistem, mekanisme, dan prosedur penilaian. (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 tentang uji kompetensi guru). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini maka disarankan untuk mengadakan workshop antara penanggung jawab mata kuliah pedagogi, PLP dan perwakilan dari stakeholder untuk menurunkan indikator penilaian dari kompetensi pedagogi nasional maupun internasional dan juga dari stakeholder. Selanjutnya menyusun instrumen penilaian yang mengacu kepada indikator yang telah disusun. 2). Validitas instrumen penilaian Syarat instrumen penilaian yang baik adalah valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk instrumen yang digunakan oleh beberapa pengamat (observer) adalah inter-rater reliability dan intra-rater reliability. Inter-rater reliability determines the exrent to which two or more rate obtain the

10 same result using the same instrument to measure a concept (Borg & Gall, 2010). Intra-rater reliability is a type of reliability assessment in which the same assessment is completed by the same rater on two or more occasions. These different ratings are then compared, generally by means of correlation. Since the same individual is completing both assessments, the rater's subsequent ratings are contaminated by knowledge of earlier ratings (Springer, 2010). Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai portfolio dan penilaian stakeholder adalah rubrik. Rubrik merupakan salah satu alat yang digunakan pada penilaian alternatif seperti yang disarankan oleh kurikulum berbasis kompetensi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa sebelum menggunakan instrumen penilaian ini tidak melalui tahap interrater reliability dan intra-rater reliability. Pada pelaksanaannya penilaian portfolio dan stakeholder dilakukan oleh beberapa orang Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini maka disarankan untuk mengadakan suatu pertemuan antara para asesor untuk menyamakan persepsi tentang penilaian. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan uji coba dengan cara menilai seseorang kemudian hasil penilaian dari masing-masing asesor dikorelasikan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya agar instrumen penilaian memiliki inter-rater reliability. Selain itu melakukan penilaian seseorang berulang kali sebagai salah satu cara agar instrumen penilaian memiliki intra-rater reliability. Diharapkan pada akhirnya memperoleh instrumen penilaian yang valid dan reliabel. Penutup Berdasarkan analisis data maka kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder 2. Tidak ada hubungan yang positif dan siginifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder 3. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio 4. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Berdasarkan temuan dan pembahasan dalam penelitian ini maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut; 1. Bagi LPTK, perlu mengadakan workshop yang melibatkan program studi dan stakeholder untuk menentukan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 2. Bagi dosen mata kuliah pedagogi, perlu mengadakan workshop yang melibatkan dosen pengampu mata kuliah pedagogi dan penanggung jawab PLP untuk menurunkan indikator dari kompetensi yang telah ditetapkan, dan menyusun instrumen penilaian berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. 3. Bagi penelitian lain, perlu mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hubungan nilai mata kuliah pedagogi, nilai portfolio dan penilaian stakeholder pada PLP ketiga dan pada lulusan program studi tersebut.

11 Daftar Pustaka Arends. (2008). Learning to Teach. New York: Mc Graw Hill Borg & Gall. (2010). APLPying Educational Research. America: Pearson. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah alternatif penyusunan kurikulum). Jakarta Frankel & Wallen. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw Hill Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa National Science Teacher Association. (1998). Standards for Science Teacher Preparation. America. Pratisto. (2009). Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta: Gramedia Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 Tentang Uji Kompetensi Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Springer. (2010). Educational Research. A Contextual Approach. America: John Wiley Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta Trochim. (2001). The Research Methods Knowledge Base. America: Atomic Dog Publishing

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan riset merupakan keterampilan yang sangat diperlukan oleh mahasiswa calon guru untuk menyelesaikan tugas akhirnya yakni penulisan skripsi.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Hal tersebut menyebabkan guru memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan bentuk deskriptif asosiatif. Penelitian diskriptif asosiatif adalah (hubungan kausal). Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Objek Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR DAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PRAKTEK MICROTEACHING PRODI BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR DAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PRAKTEK MICROTEACHING PRODI BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR DAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PRAKTEK MICROTEACHING PRODI BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA Theodora S.N. Manu 1, Yonatan Foeh 2 1,2 Program Studi Biologi, Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Hubungan Kinerja Guru (Bayu Setiawan) 369 HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA RELATION BETWEEN TEACHER

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN

KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN Oleh Dr. Suprananto, M.Ed. (Kepala Bidang Penilaian Akademik Puspendik Balitbang Kemdikbud) Disampaikan pada Seminar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Murni 1 Surakarta, tepatnya di Jl. Dr. Wahidin

Lebih terperinci

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS MATA KULIAH : METODE PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI (BI504) DESKRIPSI: Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kampus V UNS Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER Chindy Avilla Romadhina, M. Sulthon Masyhud, Muhtadi Irvan 1) Program Studi PGSD, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 75 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini, yaitu menghasilkan model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN. Abstrak

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN. Abstrak EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program yang secara efektif dapat membekali kemampuan calon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini didasarkan pada pendapat Gray (2009: 35) yang mengatakan penelitian explanatory study

Lebih terperinci

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bunut yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini berdasarkan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT 286 KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP (Denni Saputra *, Nurhasan Syah **, Iskandar G. Rani ***

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalanpersoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian tentang pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING PADA TOPIK OPTIKA BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA Oleh: Dr. Eko Swistoro Warimun Email : eko_swistoro@yahoo.com Program

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL Risya Pramana Situmorang 1, Andriyani Dea 2, Susanti Pudjihastuti 3, Lenni Oktarina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik untuk mengukur keterampilan proses sains pada pembelajaran reaksi eksoterm

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan meliputi hubungan antar variabel-variabel seperti yang tercantum dalam Gambar 3.1. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya

Lebih terperinci

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ELMEN UTAMA PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama :Feri dwi haryanto NIM :15105241029 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen semu (quasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y). BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar 3.1 SKGP Elektrometri Kompetensi Calon Guru Kimia Kecerdasan Majemuk Praktikum Elektrometri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan sampel sebanyak 140 orang. Data penelitian diambil menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian mixed methods dengan disain embedded design, yaitu: model Embedded Experimental Model (Creswell dan Clark, 2007:7).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu, instrumen

Lebih terperinci

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT PENGARUH METODE INDUKTIF BERBANTUAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR LINEAR I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kadek Rahayu Puspadewi Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian dan prosedur penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah membandingkan dua atau lebih kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Hartono (2004 :68) menyatakan bahwa penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan: BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan: metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, rancangan penelitian, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun variabel yang dianalisi diperoleh dari responden melalui penyebaran angket.

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PRESTASI MAHASISWA Menik Sri Daryanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail:meniksridaryanti@gmail.com Abstract: This study aimed to analyze the relationship between the learning

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Kata variabael berasal dari bahasa Inggris menurut anas (1987), variable yang berarti ubahan, faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah. 1 Secara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN PEMILIHAN KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI PELUANG KERJA DAN DUKUNGAN ORANG TUA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Titik Asmawati

Lebih terperinci

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Perwitasari, Hubungan Fasilitas Praktikum TKJ di Sekolah... 425 Hubungan Fasilitas Praktikum TKJ di Sekolah, Kesesuaian Tempat Prakerin, dan Kompetensi TKJ Siswa dengan Hasil Uji Kompetensi Keahlian Dian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR 72 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XVI, Nomor 1, Tahun 2016 HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR THE RELATIONSHIP BETWEEN

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Standar yang diatur dilingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS Saryatun, Ranto, Danar Susilo Wijayanto Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801 DOI: doi.org/10.21009/jpd.091.09 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka untuk menguji suatu hipotesis. Menurut Sugiono Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. angka untuk menguji suatu hipotesis. Menurut Sugiono Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kuantitatif, dimana jenis kuantitatif merupakan penelitian yang berbentuk angka untuk menguji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif yang memusatkan perhatiannya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN 17-146 KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN Biology Teacher Ability of Compilation SMA Authentic Assessment Evaluation As a

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI Upik Puspita Dewi Agus Timan Teguh Triwiyanto e-mail: upikpuspitadewi@gmail.com Abstract: This research has a purpose

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, Metode Penelitian akan membahas tentang 7 (tujuh) bagian, yaitu (1) jenis penelitian, (2) desain penelitian, (3) populasi dan sampel, (4) variable dan

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P-50 IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA KELAS X PADA EVALUASI MATERI SIFAT-SIFAT BILANGAN BERPANGKAT DENGAN PANGKAT BILANGAN BULAT DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA Kholida Agustin 1 dan Yulia Linguistika 2 1,2

Lebih terperinci

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X O O 3 O 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan

Lebih terperinci

Sri Amnah (1), Tengku Idris (2) (1) Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UIR

Sri Amnah (1), Tengku Idris (2) (1) Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UIR HUBUNGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UIR T.A 2013/2014 RELATION OF GPA (GRADE POINT AVERAGE) WITH SCIENCE PROCESS SKILL OF BIOLOGY EDUCATION

Lebih terperinci