BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION
|
|
- Ratna Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION Metode ini digunakan untuk mmperkirakan risiko yang berhubungan dengan pekerjaan aktivitas lifting berdasarkan parameter NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health) yang diperluas. NIOSH menerbitkan panduan kerja untuk aktivitas mengangkat manual pada tahun 1981, yang diberi judul Work Practices Guide For Manual Lifting. Panduan tersebut diterbitkan setelah NIOSH mengamati masalah cedera punggung yang berkaitan denmgan pekerjaan. Dalam panduan tersebut, dimuat persamaan matematis yang dapat digunakan untuk menghitung beban maksimum yang disarankan berdasarkan karakteristik tugas pengangkatan. Variabel-variabel yang diinput pada lembar kerjanya adalah: o Berat objek yang diangkat (W) o Jarak horizontal (H) o Jarak vertikal (V) o Jarak tempuh vertikal (D) o Frekuensi Lifting (F) o Durasi (DL) Pada tahun 1985 dan 1994, NIOSH melakukan kajian atas literatur yang telah ada mengenai aktivitas pengangkatan. Berdasarkan kajian tersebut, NIOSH merekomendasikan kriteria untuk mendefinisikan kapasitas pengangkatan oleh pekerja sehat dan merumuskan revisi persamaan pengangkutan, yang dinamakan Revised NIOSH Lifting Equation. Persamaan yang telah direvisi memiliki penerapan yang lebih luas daripada persamaan yang dirumuskan sebelumnya, yaitu: o Hasil penelitian lebih mutakhir o Pengangkutan asimetris o Kualitas dari pemegangan objek o Rentang durasi kerja dan frekuensi pengangkatan yang lebih lebar. Tool ini mengevaluasi risiko dari pekerjaan lifting dengan dua tangan dan akan merekomendasikan solusi untuk bahaya yang teridentifikasi. Model ini merupakan model yang lebih baik dengan kemampuan untuk menguji efek putaran tubuh, pergantian kerja tangan, dan multitask. Model ini juga memiliki range yang besar untuk durasi kerja dan frekuensi lifting dibandingkan dengan Work Practices Guide Manual Lifting Equation
2 TAMPILAN APLIKASI Memperkirakan risiko ergonomis dari tugas mengangkat beban secara manual menggunakan dua tangan. Mengevaluasi pekerjaan yang mencakup banyak tugas mengangkat beban. Mengevaluasi pekerjaan mengangkut yang ditandai adanya perputaran batang tubuh, jenisjenis pemegangan objek, pengulangan, dan durasi yang berbeda-beda. Menentukan beban yang relatif aman dan kurang aman untuk suatu tugas tertentu. Memutuskan tindakan yang diperlukan untuk pekerjaan yang tergolong bahaya. Membandingkan risiko relatif antara dua tugas pengangkatan Menentukan prioritas pekerjaan-pekerjaan yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Catatan: Untuk pengangkatan dengan satu tangan, penerapan Revised NIOSH Lifting Equation menjadi tidak tepat. Sebaiknya, dilakukan evaluasi ergonomis yang lebih menyeluruh. Evaluasi dapat dilakukan melalui analisis metabolik, biomekanik, psikofisik, getaran, postur, pembebanan berulang, dan lingkungan. 8
3 DEFINISI ISTILAH Deskripsi berikut berguna dalam penerapan Revised NIOSH Lifting Equation. Semua ukuran dapat dinyatakan dalam satuan metrik atau Inggris. Angle of Asymmetry (A) Ukuran angular yang menyatakan seberapa jauh sebuah objek terletak dari depan tubuh pekerja pada awal atau akhir pengangkatan, dinyatakan dalam derajat. Composite Lifting Index Nilai lifting index keseluruhan untuk pekerjaan pengangkatan yang terdiri atas banyak tugas. Coupling Classification Kualitas dari pemegangan objek, digolongkan menjadi GOOD-misal menggenggam handle(pegangan), FAIR-misal menahan bagian bawah kotak, dan POOR-misal memegang sisisisi kotak. Duration of Lifting Klasifikasi durasi pengangkatan dilakukan berdasarkan distribusi waktu kerja dan waktu pemulihan. Durasi digolongkan menjadi SHORT (1 jam), MODERATE (1-2 jam), atau LONG (2-8 jam) tergantung pada pola pekerjaan. Frequency of Lifting (F) Rata-rata banyaknya pengangkatan per menit selama periode 15 menit. Horizontal Location (H) Jarak (kedua) tangan dari titik tengah antara kedua mata kaki. Load Weight (L) Berat objek yang diangkat, termasuk wadah objek. Neutral Body Position Posisi badan dengan kedua tangan tepat di depan tubuh dan terdapat perputaran minimum pada kaki, batang tubuh, atau bahu. Vertical Location (V) Jarak antara tangan dengan lantai diukur pada titil awal dan tujuan pengangkatan. Vertical Travel Distance (D) Nilai absolut dari perpindahan vertikal antra tujuan dan titik awal.pengangkatan. PERSAMAAN Persamaan di bawah ini mengikuti bentuk Work Practices Guide Lifting Equation (1981), terdiri atas konstanta beban dan beberapa faktor pengali. Faktor-faktor pengali dinyatakan sebagai koefisien yang berfungsi mengurangi konstanta beban. Persamaan tersebut adalah: RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM 9
4 RWL LC HM VM DM AM FM CM = Recommended Weight Limit = Load Constant = Horizontal Multiplier = Vertical Multiplier = Distance Multiplier = Asymmetric Multiplier = Frequency Multiplier = Coupling Multiplier Recommended Weight Limit Menyatakan berat badan yang dapat diangkat oleh hampir semua pekerja sehat selama rentang waktu yang cukup lama (sampai 8 jam), tanpa terjadinya peningkatan risiko sakit punggung yang berkaitan dengan pengangkatan. Load Constant Konstanta beban ini bernilai 51 lbs (23 kg). Besaran tersebut merupakan beban maksimum yang direkomendasikan untuk pengangkatan pada lokasi standar, yaitu posisi diam pada 30 in (76 cm) dari lantai dan berjarak horizontal 10 in (25 cm) dari titik tengah antara mata kaki, dan pada kondisi optimal, yaitu posisi sagital, pengangkatan yang tidak terus menerus, pemegangan yang baik, dan prpindahan vertikal kurang dari 10 in (25 cm). Beban seberat konstanta beban dapat diangkat oleh 75% pekerja wanita (90% menurut snook dan Ciriello (1991) dan 90% pekerja pria pada kondisi ideal. Horizontal Multiplier Faktor pengali horizontal ditentukan dari jarak horizontal dari titik tengah antara mata kaki dan titik hasil proyeksi titik tengah pegangan kedua tangan ke lantai. Faktor pengali horizontal dinyatakan dalam rumus: HM = 10/H (untuk inci) dan HM = 25/H (untuk cm) Batas-batas yang ditentukan untuk jarak horizontal adalah 10 in (25 cm) dan 25 in (63 cm). Objek pada jarak lebih dari 25 in (63 cm) pada umumnya tidak dapat diangkat tanpa terjadinya kehilangan keseimbangan. Vertical Multiplier Faktor pengali vertikal ditentukan dari jarak vertikal dari lantai ke titik tengah antara kedua pegangan tangan. Faktor pengali vertikal dinyatakan dalam rumus: VM = 1 ( V-30 ) (untuk inci) 10
5 VM = 1 (0.003 V-75 ) (untuk cm) Batas-batas yang ditentukan untuk jarak vertikal adalah 0 (Objek diangkat dari permukaan lantai) sampai 70 in (175 cm) (batas atas jangkauan vertikal untuk mengangkat). Distance Multiplier Faktor pengali jarak ditentukan dari perpindahan vertikal kedua tangan, mulai dari titik asal sampai ke tujuan pengangkatan. Faktor pengali jarak dinyatakan dalam rumus: DM = (1.8 / D) (untuk inci) DM = (4.5/D) (untuk cm) Batas-batas yang ditentukan untuk jarak perpindahan vertikal adalah 0 sampai 70 in (175 cm) Asymmetry Multiplier Faktor pengali asimetri dinyatakan dalam rumus: AM = 1 ( x A) Frequency Multiplier Faktor pengali frekuensi ditentukan berdasarkan banyaknya pengangkatan per menit (frekuensi), lamanya waktu untuk aktivitas pengangkatan (durasi), dan jarak vertikal pengangkatan dari lantai. Frekuensi pengangkatan dihitung dari rata-rata pengangkatan yang dilakukan per menit selama rentang waktu 15 menit. Pekerjaan digolongkan dalam durasi SINGKAT bila dilakukan selama 1 jam atau kurang, lalu diikuti waktu istirahat selama 1-2 kali waktu kerja. Pekerjaan digolongkan dalam durasi MODERAT bila dilakukan selama 1-2 jam, diikuti dengan waktu istirahat setidaknya 0.3 kali waktu kerja. Pekerjaan digolongkan dalam durasi PANJANG bila dilakukan selama 2-8 jam dengan kelonggaran istirahat standar. Coupling Multiplier Persamaan NIOSH membagi pemegangan berdasarkan kualitas pemegangan dan posisi vertikal beban. Pemegangan yang baik (GOOD) berarti kontainer memiliki pegangan yang dirancang secara optimal; cukup (FAIR) berarti pegangan kurang optimal; buruk (POOR) berarti kontainer berdimensi besar, sulit ditangani, atau memiliki sudut tajam. LIFTING INDEX Lifting Index (LI) merupakan estimasi relatif atas tekanan fisik yang berkaitan dengan pengangkatan secara manual. LI dihitung menggunakan persamaan: Lifting Index = Load weight/recommended Weight Limit 11
6 Interpretasi atas nilai LI: o LI dapat digunakan untuk memprioritaskan perancangan ulang secara ergonomis dengan cara mengurutkan pekerjaan berdasarkan besaran LI o LI dapat digunakan untuk mengestimasi besaran relatif dari tekanan fisik suatu tugas. o Tugas-tugas dengan nilai LI > 1.0 mengakibatkan peningkatan risiko cedera punggung bawah (akibat pengangkatan) pada sebagian pekerja. o RWL dapat digunakan untuk merekomendasikan berat beban yang akan membuat pekerjaan menjadi lebih aman. Seiring dengan peningkatan nilai LI, maka tingkat risiko cederapun meningkat, dan semakin besar persentase pekerja yang mungkin berisiko terkena sakit punggung bawah akibat pekerjaan mengangkat. Berdasarkan NIOSH, tugas pengangkatan dengan LI > 1.0 memiliki peningkatan risiko sakit punggung bawah akibat pengangkatan bagi sebagian pekerja. NIOSH menyarankan agar semua pekerjaan mengangkat dirancang agar memiliki LI bernilai 1.0 atau kurang. Para ahli sepakat bahwa hampir semua pekerja akan mengalami peningkatan risiko ketika nilai LI melebihi
Ada yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE).
NIOSH LIFTING EQUATION Ada yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE). NLE merupakan perhitungan batas berat objek (RWL)
Lebih terperinciAnalisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk
49 Analisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk Denny Astrie Anggraini 1, Riko Ahmad Daus 2 Program Studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM
ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM M. Ansar Bora 1, Dian Azhari 2 1 Dosen Program Studi Teknik Industri, 2 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciOleh: DWI APRILIYANI ( )
ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah
Lebih terperinciSem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT
ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT Tri Wibawa Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta, 55281 Telp. 0274-485363 Fax. 0274-486256
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri pada masa kini telah berada pada masa perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari begitu banyaknya perusahaan ataupun industri-industri
Lebih terperinciNIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc
Modul-2 NIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -2 Pekerjaan Penanganan Material Secara Manual Katakanlah: Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu
Lebih terperinciBIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merancang
Lebih terperinciAnalisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit (RWL)
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 206 Vol. 0 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 2 November 206 ISSN: 2548-509 Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida
Lebih terperinciANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT
ANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) (Studi Kasus di PT. Pertamina Unit Produksi Cilacap) Hendro Prassetiyo Jurusan Teknik dan Manajemen
Lebih terperinciAPLIKASI RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DALAM PERBAIKAN CARA PENGANGKATAN
Sanjaya, Aplikasi Recommended Weight Limit (RWL) APLIKASI RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DALAM PERBAIKAN CARA PENGANGKATAN Andree Afandy Sanjaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya Abstrak : CV. X adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fisiologi Kerja Fisiologi kerja adalah ilmu untuk mempelajari fungsi organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh otot. Fungsi utama pada fisiologi adalah sistem yang mengizinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pekerjaan yang sering dilakukan oleh tenaga kerja yang bekerja di industri atau pabrik adalah pekerjaan mengangkat beban atau sering disebut dengan manual
Lebih terperinciANALISA ERGONOMI KEGIATAN MENGANGKAT BEBAN STUDI KASUS MENGANGKAT GALON AIR KE ATAS DISPENSER oleh: I Wayan Sukania *
ANALISA ERGONOMI KEGIATAN MENGANGKAT BEBAN STUDI KASUS MENGANGKAT GALON AIR KE ATAS DISPENSER oleh: I Wayan Sukania * Abstrak. Kegiatan mengangkat merupakan kegiatan yang sangat banyak ditemui baik di
Lebih terperinciBAB 9. 2D BIOMECHANICS
BAB 9. 2D BIOMECHANICS Tool ini digunakan untuk memperkirakan kompresi pada low back spinal (jajaran tulang belakang), shear force (gaya geser), momen pada lengan, bahu, L5/ S1, lutut, pergelangan kaki,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan semakin meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut banyak orang membuka usaha di bidang bahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan Tata Letak Fasilitas 2.1.1. Pengertian Tata Letak Fasilitas Tata letak fasilitas merupakan suatu pembahasan mengenai tata letak (layout) internal dari fasilitas produksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling
USULAN PERANCANGAN METODE PEMINDAHAN MATERIAL PADA PROSES LOADING SAYURAN BUNCIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BIOMEKANIKA (STUDI KASUS DI PT ABO FARM) 1 Ni Made Yunita Sari Dewi; 2 Rino Andias Anugraha;
Lebih terperinciANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION
ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION Etika Muslimah Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: etika_muslimah@yahoo.com
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Maret 0, pp.77-8 ISSN 0-95X Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer Saepul Bahri, Ja far Salim, Wahyu Susihono,, JurusanTeknik
Lebih terperinciUsulan Desain Proses Pengangkatan Sari Kedelai ke Penyaringan (Studi Kasus Pabrik Tahu di Batam)
Petunjuk Sitasi: Siboro, B. A., Siagian, M. F., & Purbasari, A. (2017). Usulan Desain Proses Pengangkatan Sari Kedelai ke Penyaringan (Studi Kasus Pabrik Tahu di Batam). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 Standard Nordic Questionnaire (SNQ) Nama Umur Jenis kelamin Tugas :.. :.. tahun : Pria / Wanita :.... Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia berikut ini : NO JENIS KELUHAN 0 Sakit kaku di
Lebih terperinciEvaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK
Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,
Lebih terperinciVol. 2, No. 1, Mei 2014 ISSN: JURNAL REKAVASI. Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Vol. 2, No. 1, Mei 2014 ISSN: 2338-7750 JURNAL REKAVASI Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri Jurnal REKAVASI Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Vol. 2 No. 1 Hlm. 1-59 Yogyakarta Mei 2014
Lebih terperinciPerancangan Program Aplikasi untuk Analisis Pekerjaan Pengangkatan Berdasarkan Model Revised NIOSH Lifting Equation
Performa (2009) Vol. 8, No.1: 23-33 Perancangan Program Aplikasi untuk Analisis Pekerjaan Pengangkatan Berdasarkan Model Revised NIOSH Lifting Equation Henri Winandar, Irwan Iftadi, dan Lobes Herdiman
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH
APLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH TriPujadi 1, Harisno 2, Erik Sugiarto 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara 3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPerancangan Peralatan Material Handling Pada Lantai Produksi Percetakan Koran PBP Di PT X
Perancangan Peralatan Material Handling Pada Lantai Produksi Percetakan Koran PBP Di PT X Niken Parwati dan Nidia Jurusan Teknik Industri, Universitas Bina Nusantara KH Syahdan, Rawa Belong. Jakarta E-mail:
Lebih terperinciHenri Winandar 1), Irwan Iftadi, ST, M.Eng 2) Ir. Lobes Herdiman, MT 2)
PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI UNTUK ANALISIS PEKERJAAN PENGANGKATAN BERDASARKAN UNTUK ANALISIS PEKERJAAN PENGANGKATAN BERDASARKAN MODEL REVISED NIOSH LIFTING EQUATION Henri Winandar 1), Irwan Iftadi, ST,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
29 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT BMC merupakan perusahaan orang Belanda yang kemudian dipindahkan kepemilikannya oleh pemerintah
Lebih terperinciRekomendasi Teknis Pengangkatan Material dan Waktu Istirahat pada Aktivitas Angkat-Angkut Tradisional Wanita Madura
Rekomendasi Teknis Pengangkatan Material dan Waktu Istirahat pada Aktivitas Angkat-Angkut Tradisional Wanita Madura Mahrus Khoirul Umami Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang)
LAMPIRAN 1 MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang) I. Tujuan Umum Tujuan praktikum PSK&E ini secara umum adalah: a) Memberikan pemahaman kepada praktikan pentingnya menjaga keselamatan dan
Lebih terperinciTekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciPERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL
Volume 8 No.2 Juli 2016 ISSN : 2085 1669 e-issn : 2460 0288 Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek Email : jurnalteknologi@umj.ac.id U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A PERBAIKAN
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciISBN:
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA PENANGANAN MATERIAL SECARA MANUAL DENGAN MENGGUNAKAN MANNEQUIN PRO 7.1 (Studi Kasus di PT. Hidup Baru Garment & Printing) Thedy Yogasara, Daniel Siswanto, dan Indra
Lebih terperinciEvaluasi Ergonomi Aktivitas Manual Material Handling pada Bagian Produksi di CV. GMS, Bangkalan
Evaluasi Ergonomi Aktivitas Manual Material Handling pada Bagian Produksi di CV. GMS, Bangkalan Mahrus Khoirul Umami 1, Andi Dwi Rahman Hadi 2, Fitri Agustina 3 1,3) Fakultas Teknik, Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB 10. SHOULDER MOMENT ESTIMATION
BAB 10. SHOULDER MOMENT ESTIMATION Rancangan pekerjaan seringkali melibatkan tugas mengangkat beban yang mungkin dapat menyebabkan cedera bahu. Salah satu faktor utamanya meliputi kekuatan bahu. Apabila
Lebih terperinciPERBAIKAN FASILITAS PEMINDAHAN BAG PAKAN UDANG DI DEPARTEMEN PACKAGING GUNA MENGURANGI RESIKO CEDERA TULANG BELAKANG
PERBAIKAN FASILITAS PEMINDAHAN BAG PAKAN UDANG DI DEPARTEMEN PACKAGING GUNA MENGURANGI RESIKO CEDERA TULANG BELAKANG Rio Prasetyo Lukodono 1), Siti Kholisotul Ulfa 2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar dari aktivitas fisik manusia dalam industri terjadi dalam kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan sebagai pemindahan
Lebih terperinciPENENTUAN MAXIMUM ACCEPTABLE WEIHGHT LIMIT (MAWL) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FISIOLOGI
ARIKA, Vol. 06, No. 1 Pebruari 2012 ISSN: 1978-1105 PENENTUAN MAXIMUM ACCEPTABLE WEIHGHT LIMIT (MAWL) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FISIOLOGI Rapiah Sarfa Marasabessy Dosen Program Study Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 11 LIBERTY MUTUAL TABLES LIFTING LOWER TASKS
BAB 11 LIBERTY MUTUAL TABLES LIFTING LOWER TASKS Manual material handling (MMH) merupakan penyebab utama dari low back pain dan cedera akibat dari pekerjaan yang terlalu berat dalam dunia industri. Pada
Lebih terperinciMUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc
MUSCULOSKELETAL DISORDERS dr.fauziah Elytha,MSc Muskuloskeletal disorder gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi yang ada. Sampai saat ini tenaga kerja manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pada masa sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut diimbangi dengan semakin berkembangnya teknologi yang
Lebih terperincikekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik
BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
Lebih terperinciFrydom Nainggolan Dr. Ratna Purwaningsih, ST. MT.
PERANCANGAN DESAIN KEMASAN BUAH SESUAI BATAS BEBAN YANG DIREKOMENDASIKAN THE NATIONAL INSTITUTE FOR OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH (NIOSH) (Studi Kasus Pasar Johar, Semarang) Frydom Nainggolan frydom98@gmail.com
Lebih terperinciMuhammad Zeki, Iskandar, dan Mohd Iqbal Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Samudra Langsa, Aceh
Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 53-60 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Efektifitas Kerja Pengangkatan Beban Pada Bagian Pengantongan Di PT. Pupuk Krueng Geukuh Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar pekerjaan dan aktivitas dalam dunia industri tidak lepas dari penanganan material secara manual (Manual Material Handling). Manual Material Handling
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI BIOMEKANIKA DAN POSTUR KERJA
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI BIOMEKANIKA DAN POSTUR KERJA Disusun oleh: 1. Rizki Akbar Rismawan (3333110483) 2. Gina Andini (3333110951) 3. Alfian Kello (3333111444) 4. Puput Puspitasari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Dalam suatu sistem kerja, manusia memegang peranan penting karena harus merencanakan, mengendalikan serta mengevaluasi keluaran yang diharapkan. Untuk dapat merancang
Lebih terperinciPerbandingan Metode-Metode Evaluasi Postur Kerja
Petunjuk Sitasi: Jumeno, D. (2017). Perbandingan Metode-Metode Postur Kerja. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B112-117). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Perbandingan Metode-Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan juga semakin meningkat. Banyak pembangunan dilakukan di wilayah perkotaan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan, seharusnya diberikan perhatian
Lebih terperinciIskia Kristy Manurung
Penentuan Batas Angkut Yang Aman Bagi Pekerja Bongkar Muat Manual Dengan Menggunakan Pendekatan Fisiologi dan NIOSH Lifting Index pada PT. Pelindo II Pontianak Iskia Kristy Manurung Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat berperan dalam menjamin adanya perlindungan terhadap pekerja / tenaga kerja. Perlindungan terhadap tenaga kerja meliputi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, Darwin (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Manual Material Handling Dengan Metode RWL, LI, dan Software
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA
PERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA Edi Budiman, ST., Ratih Setyaningrum, ST. Program Studi Teknik Industri Sekolah
Lebih terperinciKAPASITAS ANGKAT BEBAN UNTUK PEKERJA INDONESIA
JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 148-155 KAPASITAS ANGKAT BEBAN UNTUK PEKERJA INDONESIA Dedik Santoso Email: dedik_2000@yahoo.com ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB 13 LIBERTY MUTUAL TABLES CARRYING LOWER TASKS
BAB 13 LIBERTY MUTUAL TABLES CARRYING LOWER TASKS Manual material handling (MMH) merupakan penyebab utama dari low back pain dan cedera akibat dari pekerjaan yang terlalu berat dalam dunia industri. Pada
Lebih terperinciPERANCANGAN FASILITAS DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA STASIUN PENGEBORAN DI PT. PEPUTRA MASTERINDO
PERANCANGAN FASILITAS DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA STASIUN PENGEBORAN DI PT. PEPUTRA MASTERINDO Zayyinul Hayati Zen 1, Satriardi 2, Kismadi 3 1,2,3 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciMODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan
MODUL 10 REBA 1. Deskripsi Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomic dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai postur kerja seorang operator. Berdasarkan
Lebih terperinciAnalisis Manual Material Handling Berdasarkan Prinsip Biomekanika (Studi Kasus CV. Titian Mandiri)
Performa (2005) Vol. 4, No.2: 93-106 Analisis Manual Material Handling Berdasarkan Prinsip Biomekanika (Studi Kasus CV. Titian Mandiri) Puthut Supri Adi, Bambang Suhardi, Rahmaniyah Dwi Astuti Jurusan
Lebih terperinciEVALUASI MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) DI GUDANG BULOG NGABEYAN SURAKARTA MENGGUNAKAN METODE MULTITASK JOB ANALYSIS DAN FISIOLOGI
EVALUASI MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) DI GUDANG BULOG NGABEYAN SURAKARTA MENGGUNAKAN METODE MULTITASK JOB ANALYSIS DAN FISIOLOGI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan meliputi kegiatan pengangkatan beban dan pekerjaan administratif / statis. Pekerjaan pengangkatan beban ini diambil
Lebih terperinciEVALUASI KEMAMPUAN FISIK BERDASARKAN JOB SEVERITY INDEX GUNA KESELAMATAN PEKERJA
EVALUASI KEMAMPUAN FISIK BERDASARKAN JOB SEVERITY INDEX GUNA KESELAMATAN PEKERJA Risma Adelina Simanjuntak Joni Suhendar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan dalam menjalankan proses produksi, terutama kegiatan yang bersifat manual. Kegiatan manual
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Agro, Politeknik ATI Makassar Jl. Sunu No. 220 Makassar (1)
Petunjuk Sitasi: Arminas, & Basri, M. (2017). Analisis Potensi Risiko Cidera Karyawan Proses Packing di Area Store In House dengan Metode Recommended Weight Limit (RWL) pada PT. Toyota Boshoku Indonesia.
Lebih terperinciERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG
ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG Ade Supriatna, Atik Kurnianto Teknik Industri Fakultas Teknik adesupriatna@yahoo.com, ades74.as@gmail.com ABSTRAK Proses yang dikerjakan dengan cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan
4 BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan
Lebih terperinciANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA
60 ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA Friska Pakpahan 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang baru saja didirikan dijurusan Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom. Laboratorium
Lebih terperinciBiomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng
Biomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng Metode Recommended Weight Limit (RWL) RWL (1991), yaitu batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat langsung pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja pada perusahaan yang diteliti. Data yang diambil
Lebih terperinciDESAIN STASIUN KERJA
DESAIN STASIUN KERJA Antropologi Fisik Tata Letak Fasilitas dan Pengaturan Ruang Kerja Work Physiologi (Faal Kerja) dan Biomechanics Ruang Kerja Studi Metode Kerja DESAIN STASIUN KERJA Keselamatan dan
Lebih terperinciDisusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR
ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR Dewi Mulyati 1 Vera Viena 2 Irhamni 3 dan Baharuddinsyah 4 1 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN II-1
A I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang Dalam kehidupan sehari-hari kita menghadapi banyak sekali hal yang berhubungan langsung secara fisik dengan diri kita. Seperti misal berlari, berjalan, mengangkat benda,
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Manual Material Handling Menggunakan Biomekanika dan Niosh
Analisis Postur Kerja Manual Material Handling Menggunakan Biomekanika dan Niosh Krishna Tri Sanjaya 1*, Novi Hendra Wirawan 2, Baid Adenan 3 1,2,3) Program Studi Teknik Industri,Universitas PGRI Ronggolawe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi tentu memacu perkembangan jaman, baik dalam dunia pendidikan, perekonomian dan sektor industri. Seiring perkembangan jaman di dalam dunia industri
Lebih terperinciKegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar
Kegiatan Belajar -8 Modul 5: BIOMEKANIKA Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-5, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-5, data M Arief Latar 2 1.1. PENGERTIAN Secara terminologi, terdiri atas : kata Bio
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Mulai Penelitian Pendahuluan Identifikasi dan Perumusan Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Lantai Produksi Mesin Lantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas manual material handling atau penanganan material secara manual masih menjadi sebagian besar aktivitas yang ada di dunia industri seperti aktivitas pengangkatan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan
Lebih terperinciPT. Indospring Tbk adalah sebuah perusahaan otomotif manufacturing yang memproduksi spring dengan mutu
APLIKASI ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA OPERATOR DAN OUTPUT PRODUKSI PADA PROSES TAPER Maulidina Achmad PT. Indospring Tbk Email : teknik.industriunmuh@gmail.com ABSTRAK PT. Indospring Tbk adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penanganan material secara manual (Manual Material Handling) didefinisikan sebagai pekerjaan penanganan material yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA COMPOSITE LIFTING INDEKS DENGAN KELUHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PEKERJA PALLETING AREA MIZONE DI PT TIRTA INVESTAMA PANDAAN PASURUAN
LAPORAN KHUSUS HUBUNGAN ANTARA COMPOSITE LIFTING INDEKS DENGAN KELUHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PEKERJA PALLETING AREA MIZONE DI PT TIRTA INVESTAMA PANDAAN PASURUAN Oleh: Ardian Prismana NIM. R0007021 PROGRAM
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil perhitungan kuesioner nordic body map, terlihat bahwa para porter merasakan sakit pada bagian tubuh tertentu ketika membawa 4 jenis barang dengan
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak
Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang terjadi pada punggung bagian bawah yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit maupun aktifitas
Lebih terperinciMetode dan Pengukuran Kerja
Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan industri di negara Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik itu dalam bidang jasa atau manufaktur. Persaingan antara
Lebih terperinci