PENUNJUK ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM

Transkripsi

1 PENUNJUK ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM 1 (satu) Hari Kerja ~ waktu paling lama, Pemberi Bantuan Hukum wajib memeriksa kelengkapan persyaratan Pemberi Bantuan Hukum wajib memeriksa kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dalam waktu paling lama 1 (satu) hari kerja setelah menerima berkas permohonan Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 11 (1)] 1 (satu) Kegiatan Dalam Paket Kegiatan Nonlitigasi ~ paling sedikit menyelesaikan, penyaluran dana Bantuan Hukum Nonlitigasi dilakukan Penyaluran dana Bantuan Hukum Nonlitigasi dilakukan setelah Pemberi Bantuan Hukum menyelesaikan paling sedikit 1 (satu) kegiatan dalam paket kegiatan Nonlitigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3) dan menyampaikan laporan yang disertai dengan...- [PP 42/2013 Pasal 28 (1)] 1 (satu) Tahun ~ Organisasi Advokat melaporkan pertambahan dan/atau perubahan jumlah anggotanya Setiap 1 (satu) tahun Organisasi Advokat melaporkan pertambahan dan/atau perubahan jumlah anggotanya kepada Mahkamah Agung dan Menteri.- [UU 18/2003 Pasal 29 (4)] ~ pidana penjara paling lama Pemberi Bantuan Hukum yang terbukti menerima atau meminta pembayaran dari Penerima Bantuan Hukum dan/atau pihak lain yang terkait dengan perkara yang sedang ditangani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu...- [UU 16/2011 Pasal 21] 2 November 2011 ~ Undang-Undang ini mulai berlaku Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.- [UU 16/2011 Pasal 25] 3 (tiga) Hari Kerja ~ jangka waktu paling, Pemberi Bantuan Hukum harus memberikan jawaban

2 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Pemberi Bantuan Hukum dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah permohonan Bantuan Hukum dinyatakan lengkap harus memberikan jawaban menerima atau menolak permohonan Bantuan Hukum.- [UU 16/2011 Pasal 15 (2)] ~ waktu paling lama, Pemberi Bantuan Hukum wajib memberikan alasan penolakan secara tertulis Dalam hal permohonan Bantuan Hukum ditolak, Pemberi Bantuan Hukum wajib memberikan alasan penolakan secara tertulis dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan dinyatakan lengkap.- [PP 42/2013 Pasal 11 (4)] ~ waktu paling lama, Pemberi Bantuan Hukum wajib menyampaikan kesediaan atau penolakan secara tertulis atas permohonan Dalam hal permohonan Bantuan Hukum telah memenuhi persyaratan, Pemberi Bantuan Hukum wajib menyampaikan kesediaan atau penolakan secara tertulis atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung...- [PP 42/2013 Pasal 11 (2)] 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) Bulan ~ pemberhentian sementara dari profesinya c. pemberhentian sementara dari profesinya selama 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan; d. pemberhentian tetap dari profesinya.- [UU 18/2003 Pasal 7 (1) c.-d.] 3 (tiga) Tahun ~ verifikasi dan akreditasi lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan dilakukan Verifikasi dan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan setiap 3 (tiga) tahun.- [UU 16/2011 Pasal 7 (3)] 4 (empat) Kegiatan ~ paling sedikit, keharusan Pemberi Bantuan Hukum mengajukan rencana anggaran Dalam hal Pemberi Bantuan Hukum mengajukan rencana Anggaran Bantuan Hukum Nonlitigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, Pemberi Bantuan Hukum harus mengajukan paling sedikit 4 (empat) kegiatan dalam satu paket dari kegiatan sebagaimana dimaksud...- [PP 42/2013 Pasal 23 (3)] 4 (empat) Tahun atau Lebih ~ ancaman melakukan tindak pidana, Advokat berhenti atau dapat diberhentikan dari profesinya Advokat berhenti atau dapat diberhentikan dari profesinya secara tetap karena alasan: a. permohonan sendiri; b. dijatuhi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman 4 (empat) tahun atau...- [UU 18/2003 Pasal 10 (1)] 174

3 P E N U N J U K 5 (lima) Tahun ~ pidana penjara paling lama, seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat Setiap orang yang dengan sengaja menjalankan pekerjaan profesi Advokat dan bertindak seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling...- [UU 18/2003 Pasal 31] 5 April 2003 ~ Undang-Undang Advokat ini mulai berlaku Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.- [UU 18/2003 Pasal 36] 5 April 2005 ~ waktu paling lambat Organisasi Advokat terbentuk Dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun setelah berlakunya Undang-Undang ini, Organisasi Advokat telah terbentuk.- [UU 18/2003 Pasal 32 (4)] 14 (empat belas) Hari Kerja ~ waktu paling lama, Menteri memberitahukan hasil pemeriksaan Menteri memberitahukan hasil pemeriksaan berkas pengajuan rencana Anggaran Bantuan Hukum dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak berkas diterima.- [PP 42/2013 Pasal 24 (4)] 23 Mei 2013 ~ Peraturan Pemerintah 42/2013 mulai berlaku Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.- [PP 42/2013 Pasal 43] 25 (dua puluh lima) tahun ~ usia sekurang-kurangnya untuk dapat diangkat menjadi Advokat Untuk dapat diangkat menjadi Advokat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. warga negara Republik Indonesia; b. bertempat tinggal di Indonesia; c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara; d. berusia sekurang-kurangnya [UU 18/2003 Pasal 3 (1) a.-d.] ,00 (lima puluh juta rupiah) ~ denda paling banyak, Pemberi Bantuan Hukum yang terbukti menerima atau meminta pembayaran Pemberi Bantuan Hukum yang terbukti menerima atau meminta pembayaran dari Penerima Bantuan Hukum dan/atau pihak lain yang terkait dengan perkara yang sedang ditangani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana penjara paling lama [UU 16/2011 Pasal 21] 175

4 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM ,00 (lima puluh juta) rupiah ~ denda paling banyak, seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat Setiap orang yang dengan sengaja menjalankan pekerjaan profesi Advokat dan bertindak seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling...- [UU 18/2003 Pasal 31] 176

5 P E N U N J U K A Administrasi Keuangan ~ mengelola secara terpisah Pemberi Bantuan Hukum mengelola secara tersendiri dan terpisah administrasi keuangan pelaksanaan Bantuan Hukum dari administrasi keuangan organisasi Pemberi Bantuan Hukum atau administrasi keuangan lainnya.- [PP 42/2013 Pasal 32] Advokat [1] Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini.- [UU 18/2003 Pasal 1.1.] ~ bebas dalam menjalankan tugas profesinya Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan.- [UU 18/2003 Pasal 15] ~ bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan.- [UU 18/2003 Pasal 14] ~ berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya Dalam menjalankan profesinya, Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya, baik dari instansi Pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan Kliennya sesuai dengan...- [UU 18/2003 Pasal 17] ~ berhak menerima Honorarium atas Jasa Hukum Advokat berhak menerima Honorarium atas Jasa Hukum yang telah diberikan kepada Kliennya.- [UU 18/2003 Pasal 21 (1)] ~ berhenti atau diberhentikan Advokat dapat berhenti atau diberhentikan dari profesinya oleh Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 9 (1)] ~ berhenti atau diberhentikan secara tetap Advokat berhenti atau dapat diberhentikan dari profesinya secara tetap karena alasan: a. permohonan sendiri; b. dijatuhi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman 4 (empat) tahun atau...- [UU 18/2003 Pasal 10 (1)] 177

6 178 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Advokat [2] ~ dapat dikenai tindakan Advokat dapat dikenai tindakan dengan alasan : a. mengabaikan atau menelantarkan kepentingan kliennya; b. berbuat atau bertingkah laku yang tidak patut terhadap lawan atau rekan seprofesinya;- [UU 18/2003 Pasal 6 a.-b.] ~ dapat melakukan Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi dapat dilakukan oleh Advokat, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum dalam lingkup Pemberi Bantuan Hukum yang telah lulus Verifikasi dan Akreditasi.- [PP 42/2013 Pasal 16 (1)] ~ dapat menjalankan praktiknya dengan mengkhususkan diri Advokat yang telah diangkat berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan praktiknya dengan mengkhususkan diri pada bidang tertentu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.- [UU 18/2003 Pasal 3 (2)] ~ diberikan kesempatan untuk melakukan pembelaan diri Sebelum Advokat dikenai tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada yang bersangkutan diberikan kesempatan untuk melakukan pembelaan diri.- [UU 18/2003 Pasal 7 (3)] ~ dijatuhi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap Dalam hal Advokat dijatuhi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Panitera Pengadilan Negeri menyampaikan salinan putusan tersebut kepada Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 11] ~ dilarang membedakan perlakuan terhadap Klien Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan perlakuan terhadap Klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang sosial dan budaya.- [UU 18/2003 Pasal 18 (1)] ~ dinyatakan sebagai Advokat Advokat, penasihat hukum, pengacara praktik dan konsultan hukum yang telah diangkat pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, dinyatakan sebagai Advokat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.- [UU 18/2003 Pasal 32 (1)] ~ hak atas kerahasiaan hubungannya dengan Klien Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan Klien, termasuk perlindungan atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunikasi elektronik Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 19 (2)] ~ hak dan hubungan perdata dengan kantornya Ketentuan dalam ayat ini tidak mengurangi hak dan hubungan perdata Advokat tersebut dengan kantornya.- [UU 18/2003 Penj. Pasal 20 Ayat (3)]

7 P E N U N J U K Advokat [3] ~ harus menunjukkan sikap hormat terhadap hukum, peraturan perundang-undangan, atau pengadilan Ketentuan dalam huruf c ini, berlaku bagi Advokat baik di dalam maupun di luar Pengadilan. Hal ini, sebagai konsekuensi status advokat sebagai penegak hukum, di manapun berada harus menunjukkan sikap hormat terhadap hukum, peraturan perundang-undangan...- [UU 18/2003 Penj. Pasal 6 Huruf c] ~ jenis tindakan yang dapat dikenakan Jenis tindakan yang dikenakan terhadap Advokat dapat berupa: a. teguran lisan; b. teguran tertulis;- [UU 18/2003 Pasal 7 (1) a.-b.] ~ kekebalan dalam menjalankan tugas profesinya Ketentuan ini mengatur mengenai kekebalan Advokat dalam menjalankan tugas profesinya untuk kepentingan kliennya di luar sidang pengadilan dan dalam mendampingi kliennya pada dengar pendapat di lembaga perwakilan rakyat.- [UU 18/2003 Penj. Pasal 15] ~ kewajiban profesi tidak terkurangi Ketentuan ini tidak mengurangi kewajiban profesi Advokat untuk menyelenggarakan Bantuan Hukum berdasarkan Undang- Undang mengenai Advokat.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 6 Ayat (2)] ~ kewajiban untuk memberikan bantuan hukum secara cumacuma Pemberian Bantuan Hukum oleh Advokat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), tidak menghapuskan kewajiban Advokat tersebut untuk memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.- [PP 42/2013 Pasal 14] ~ larangan memegang jabatan lain Advokat dilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan kepentingan tugas dan martabat profesinya.- [UU 18/2003 Pasal 20 (1)] Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta pengabdian sedemikian rupa sehingga merugikan profesi Advokat atau mengurangi kebebasan dan kemerdekaan dalam menjalankan tugas profesinya.- [UU 18/2003 Pasal 20 (2)] ~ melakukan Pemberian Bantuan Hukum secara Litigasi Pemberian Bantuan Hukum secara Litigasi dilakukan oleh Advokat yang berstatus sebagai pengurus Pemberi Bantuan Hukum dan/atau Advokat yang direkrut oleh Pemberi Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 13 (1)] ~ memberi bukti tertulis pendampingan kepada paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum Dalam melakukan pemberian Bantuan Hukum, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus melampirkan bukti tertulis pendampingan dari 179

8 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Advokat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).- [PP 42/2013 Pasal 13 (3)] Advokat [4] ~ pendidikan dan pelatihan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Bantuan Hukum bagi advokat, paralegal, dosen, mahasiswa fakultas hukum yang direkrut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a;- [UU 16/2011 Pasal 10 c.] ~ pengangkatan Pengangkatan Advokat dilakukan oleh Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 2 (2)] ~ pengawasan dilakukan oleh Organisasi Advokat. Pengawasan terhadap Advokat dilakukan oleh Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 12 (1)] ~ penindakan dilakukan oleh Dewan Kehormatan Organisasi Advokat Penindakan terhadap Advokat dengan jenis tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, atau huruf d, dilakukan oleh Dewan Kehormatan Organisasi Advokat sesuai dengan kode etik profesi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 8 (1)] ~ peraturan pelaksanaan tetap berlaku Peraturan pelaksanaan yang mengatur mengenai Advokat, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum dibentuk atau diganti dengan peraturan perundang-undangan yang baru sebagai pelaksanaan Undang-Undang ini.- [UU 18/2003 Pasal 34] ~ perekrutan Dalam hal jumlah Advokat yang terhimpun dalam wadah Pemberi Bantuan Hukum tidak memadai dengan banyaknya jumlah Penerima Bantuan Hukum, Pemberi Bantuan Hukum dapat merekrut paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum.- [PP 42/2013 Pasal 13 (2)] Pemberi Bantuan Hukum berhak: a. melakukan rekrutmen terhadap advokat, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum; b. melakukan pelayanan Bantuan Hukum;- [UU 16/2011 Pasal 9] ~ persyaratan untuk dapat diangkat Untuk dapat diangkat menjadi Advokat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. warga negara Republik Indonesia; b. bertempat tinggal di Indonesia; c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara; d. berusia sekurang-kurangnya [UU 18/2003 Pasal 3 (1) a.-d.] ~ salinan surat keputusan pengangkatan Salinan surat keputusan pengangkatan Advokat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Mahkamah Agung dan Menteri.- [UU 18/2003 Pasal 2 (3)] 180

9 P E N U N J U K Advokat [5] ~ seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat Setiap orang yang dengan sengaja menjalankan pekerjaan profesi Advokat dan bertindak seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling...- [UU 18/2003 Pasal 31] ~ syarat untuk dapat diangkat Yang dapat diangkat sebagai Advokat adalah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum dan setelah mengikuti pendidikan khusus profesi Advokat yang dilaksanakan oleh Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 2 (1)] ~ tidak berhak menjalankan profesinya Advokat yang diberhentikan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berhak menjalankan profesi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 10 (2)] ~ tidak dapat diidentikkan dengan Kliennya Advokat tidak dapat diidentikkan dengan Kliennya dalam membela perkara Klien oleh pihak yang berwenang dan/atau masyarakat.- [UU 18/2003 Pasal 18 (2)] ~ tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan Klien dalam sidang pengadilan.- [UU 18/2003 Pasal 16] ~ wajib bersumpah Sebelum menjalankan profesinya, Advokat wajib bersumpah menurut agamanya atau berjanji dengan sungguh-sungguh di sidang terbuka Pengadilan Tinggi di wilayah domisili hukumnya.- [UU 18/2003 Pasal 4 (1)] ~ wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu.- [UU 18/2003 Pasal 22 (1)] ~ wajib memberitahukan dalam hal membuka atau pindah kantor Dalam hal Advokat membuka atau pindah kantor dalam suatu wilayah negara Republik Indonesia, Advokat wajib memberitahukan kepada Pengadilan Negeri, Organisasi Advokat, dan Pemerintah Daerah setempat.- [UU 18/2003 Penj. Pasal 5 Ayat (2)] ~ wajib mengenakan atribut Advokat yang menjalankan tugas dalam sidang pengadilan dalam menangani perkara pidana wajib mengenakan atribut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.- [UU 18/2003 Pasal 25] 181

10 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Advokat [6] ~ wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari Kliennya Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari Kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang.- [UU 18/2003 Pasal 19 (1)] ~ wajib tunduk dan mematuhi kode etik profesi Advokat Advokat wajib tunduk dan mematuhi kode etik profesi Advokat dan ketentuan tentang Dewan Kehormatan Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 26 (2)] ~ wilayah kerja Wilayah kerja Advokat meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia.- [UU 18/2003 Pasal 5 (2)] ~ yang dapat menjalankan pekerjaan profesi Advokat Advokat yang dapat menjalankan pekerjaan profesi Advokat adalah yang diangkat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.- [UU 18/2003 Pasal 30 (1)] ~ yang diangkat wajib menjadi anggota Organisasi Advokat Setiap Advokat yang diangkat berdasarkan Undang-Undang ini wajib menjadi anggota Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 30 (2)] ~ yang menjadi pejabat negara Advokat yang menjadi pejabat negara, tidak melaksanakan tugas profesi Advokat selama memangku jabatan tersebut.- [UU 18/2003 Pasal 20 (3)] Advokat Asing Advokat Asing adalah advokat berkewarganegaraan asing yang menjalankan profesinya di wilayah negara Republik Indonesia berdasarkan persyaratan ketentuan peraturan perundangundangan.- [UU 18/2003 Pasal 1.8.] ~ dapat dipekerjakan di kantor Advokat Kantor Advokat dapat mempekerjakan advokat asing sebagai karyawan atau tenaga ahli dalam bidang hukum asing atas izin Pemerintah dengan rekomendasi Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 23 (2)] ~ larangan beracara, berpraktik Advokat asing dilarang beracara di sidang pengadilan, berpraktik dan/atau membuka kantor jasa hukum atau perwakilannya di Indonesia.- [UU 18/2003 Pasal 23 (1)] ~ persyaratan dan tata cara memperkerjakan diatur dengan Keputusan Menteri Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperkerjakan advokat asing serta kewajiban memberikan jasa hukum secara cuma-cuma kepada dunia pendidikan dan penelitian hukum diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri.- [UU 18/2003 Pasal 23 (4)] 182

11 P E N U N J U K Advokat Asing ~ tunduk kepada kode etik Advokat Indonesia Advokat asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) tunduk kepada kode etik Advokat Indonesia dan peraturan perundang-undangan.- [UU 18/2003 Pasal 24] ~ wajib memberikan jasa hukum secara cuma-cuma Advokat asing wajib memberikan jasa hukum secara cumacuma untuk suatu waktu tertentu kepada dunia pendidikan dan penelitian hukum.- [UU 18/2003 Pasal 23 (3)] Advokat Berstatus Sebagai Penegak Hukum Advokat berstatus sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perundangundangan.- [UU 18/2003 Pasal 5 (1)] Yang dimaksud dengan Advokat berstatus sebagai penegak hukum adalah Advokat sebagai salah satu perangkat dalam proses peradilan yang mempunyai kedudukan setara dengan penegak hukum lainnya dalam menegakkan hukum dan keadilan.- [UU 18/2003 Penj. Pasal 5 Ayat (1)] Advokat Pengganti Dalam hal Advokat Pemberi Bantuan Hukum Litigasi tidak melaksanakan pemberian Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 sampai dengan Perkaranya selesai atau mempunyai kekuatan hukum tetap, Pemberi Bantuan Hukum wajib mencarikan Advokat pengganti...- [PP 42/2013 Pasal 40] Advokat Senior ~ unsur keanggotaan Komisi Pengawas Keanggotaan Komisi Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur Advokat senior, para ahli/akademisi, dan masyarakat.- [UU 18/2003 Pasal 13 (2)] Agama ~ larangan Advokad membedakan perlakuan Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan perlakuan terhadap Klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang sosial dan budaya.- [UU 18/2003 Pasal 18 (1)] Akademisi ~ unsur keanggotaan Komisi Pengawas Keanggotaan Komisi Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur Advokat senior, para ahli/akademisi, dan masyarakat.- [UU 18/2003 Pasal 13 (2)] ~ unsur panitia untuk melakukan verifikasi dan akreditasi Untuk melakukan verifikasi dan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, Menteri membentuk panitia yang unsurnya terdiri atas: a. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia; b. akademisi;...- [UU 16/2011 Pasal 7 (2)] 183

12 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Akreditasi Akreditasi adalah pengakuan terhadap Pemberi Bantuan Hukum yang diberikan oleh Panitia Verifikasi dan Akreditasi setelah dinilai bahwa Pemberi Bantuan Hukum tersebut layak untuk memberikan Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 1.11.] Akses Keadilan ~ jaminan dan pemenuhan hak bagi Penerima Bantuan Hukum Penyelenggaraan Bantuan Hukum bertujuan untuk: a. menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan akses keadilan;- [UU 16/2011 Pasal 3] Anggaran Bantuan Hukum Anggaran Bantuan Hukum adalah alokasi Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum kepada Pemberi Bantuan Hukum yang lulus Verifikasi dan Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri sebagai acuan pelaksanaan Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 1.15.] ~ ditetapkan oleh Menteri Anggaran Bantuan Hukum yang ditetapkan oleh Menteri merupakan batasan tertinggi penyaluran dana Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 25 (5)] Menteri menetapkan Anggaran Bantuan Hukum kepada Pemberi Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: a. total alokasi Anggaran Bantuan Hukum per provinsi;- [PP 42/2013 Pasal 25 (2)] ~ Menteri berwenang menetapkan perubahan alokasi Menteri berwenang menetapkan perubahan alokasi Anggaran Bantuan Hukum kepada Pemberi Bantuan Hukum apabila berdasarkan pertimbangan tertentu diperlukan penyesuaian atas pagu anggaran pelaksanaan Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 25 (6)] ~ tata cara pelaksanaan penyaluran Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan penyaluran Anggaran Bantuan Hukum diatur dengan Peraturan Menteri.- [PP 42/2013 Pasal 29 (2)] ~ tata cara pelaporan pelaksanaan diatur dengan Peraturan Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan pelaksanaan Anggaran Bantuan Hukum diatur dengan Peraturan Menteri.- [PP 42/2013 Pasal 31 (3)] Anggaran Bantuan Hukum lihat juga Nilai Anggaran Bantuan Hukum Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ~ susunan Organisasi Advokat Ketentuan mengenai susunan Organisasi Advokat ditetapkan oleh para Advokat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.- [UU 18/2003 Pasal 28 (2)] 184

13 P E N U N J U K Anggaran Kementerian Pendanaan penyelenggaraan Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada anggaran kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.- [UU 16/2011 Pasal 17 (2)] Anggaran Negara ~ hak Pemberi Bantuan Hukum menerima menerima anggaran dari negara untuk melaksanakan Bantuan Hukum berdasarkan Undang-Undang ini;- [UU 16/2011 Pasal 9 d.] ~ kewajiban Pemberi Bantuan Hukum melaporkan setiap penggunaan melaporkan setiap penggunaan anggaran negara yang digunakan untuk pemberian Bantuan Hukum berdasarkan Undang-Undang ini;- [UU 16/2011 Pasal 10 b.] Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.- [PP 42/2013 Pasal 1.13.] ~ pengalokasian anggaran penyelenggaraan Bantuan Hukum Daerah dapat mengalokasikan anggaran penyelenggaraan Bantuan Hukum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.- [UU 16/2011 Pasal 19 (1)] Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.- [PP 42/2013 Pasal 1.12.] ~ pembebanan sumber pendanaan Sumber pendanaan Penyelenggaraan Bantuan Hukum dibebankan pada APBN.- [PP 42/2013 Pasal 18 (1)] ~ mengalokasikan dana penyelenggaraan Bantuan Hukum Pemerintah wajib mengalokasikan dana penyelenggaraan Bantuan Hukum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.- [UU 16/2011 Pasal 17 (1)] ~ pembebanan untuk penyelenggaraan Bantuan Hukum Pendanaan Bantuan Hukum yang diperlukan dan digunakan untuk penyelenggaraan Bantuan Hukum sesuai dengan Undang- Undang ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.- [UU 16/2011 Pasal 16 (1)] Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum adalah alokasi APBN atau APBD untuk Penyelenggaraan Bantuan Hukum yang sesuai dengan maksud Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 1.14.] 185

14 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum ~ diatur dengan Peraturan Darah Ketentuan lebih lanjut mengenai pengalokasian Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Daerah.- [PP 42/2013 Pasal 19 (3)] ~ dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Tata cara penganggaran dan pelaksanaan Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.- [PP 42/2013 Pasal 20 (3)] ~ memperhitungkan Perkara yang belum selesai Dalam mengajukan Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum, Menteri memperhitungkan Perkara yang belum selesai atau belum mempunyai kekuatan hukum tetap.- [PP 42/2013 Pasal 22] Anggota Organisasi Advokat ~ kewajiban setiap Advokat menjadi anggota Setiap Advokat yang diangkat berdasarkan Undang-Undang ini wajib menjadi anggota Organisasi Advokat.- [UU 18/2003 Pasal 30 (2)] APBD ~ alokasi pendanaan Penyelenggaraan Bantuan Hukum Daerah dapat mengalokasikan Anggaran Penyelenggaraan Bantuan Hukum dalam APBD.- [PP 42/2013 Pasal 19 (1)] ~ pembebanan biaya per Perkara atau per kegiatan Pemberian Bantuan Hukum per Perkara atau per kegiatan hanya dapat dibiayai dari APBN atau APBD.- [PP 42/2013 Pasal 20 (1)] APBD lihat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN ~ pembebanan biaya per Perkara atau per kegiatan Pemberian Bantuan Hukum per Perkara atau per kegiatan hanya dapat dibiayai dari APBN atau APBD.- [PP 42/2013 Pasal 20 (1)] APBN lihat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Arbitrase Yang dimaksud dengan hukum asing adalah hukum dari negara asalnya dan/atau hukum internasional di bidang bisnis dan arbitrase.- [UU 18/2003 Penj. Pasal 23 Ayat (2)] Asas Akuntabilitas Bantuan Hukum dilaksanakan berdasarkan asas: a. keadilan; b. persamaan kedudukan di dalam hukum; c. keterbukaan; d. efisiensi; e. efektivitas; dan f. akuntabilitas.- [UU 16/2011 Pasal 2] Yang dimaksud dengan "asas akuntabilitas" adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan 186

15 P E N U N J U K Bantuan Hukum harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 2 Huruf f] Asas Efektivitas Bantuan Hukum dilaksanakan berdasarkan asas: a. keadilan; b. persamaan kedudukan di dalam hukum; c. keterbukaan; d. efisiensi; e. efektivitas; dan f. akuntabilitas.- [UU 16/2011 Pasal 2] Yang dimaksud dengan "asas efektivitas" adalah menentukan pencapaian tujuan pemberian Bantuan Hukum secara tepat.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 2 Huruf e] Asas Efisiensi Bantuan Hukum dilaksanakan berdasarkan asas: a. keadilan; b. persamaan kedudukan di dalam hukum; c. keterbukaan; d. efisiensi; e. efektivitas; dan f. akuntabilitas.- [UU 16/2011 Pasal 2] Yang dimaksud dengan "asas efisiensi" adalah memaksimalkan pemberian Bantuan Hukum melalui penggunaan sumber anggaran yang ada.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 2 Huruf d] Asas Keadilan Bantuan Hukum dilaksanakan berdasarkan asas: a. keadilan; b. persamaan kedudukan di dalam hukum; c. keterbukaan; d. efisiensi; e. efektivitas; dan f. akuntabilitas.- [UU 16/2011 Pasal 2] Yang dimaksud dengan "asas keadilan" adalah menempatkan hak dan kewajiban setiap orang secara proporsional, patut, benar, baik, dan tertib.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 2 Huruf a] Asas Keterbukaan Yang dimaksud dengan "asas keterbukaan" adalah memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh informasi secara lengkap, benar, jujur, dan tidak memihak dalam mendapatkan jaminan keadilan atas dasar hak secara konstitusional.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 2 Huruf c] Bantuan Hukum dilaksanakan berdasarkan asas: a. keadilan; b. persamaan kedudukan di dalam hukum; c. keterbukaan; d. efisiensi; e. efektivitas; dan f. akuntabilitas.- [UU 16/2011 Pasal 2] Asas Persamaan Kedudukan di Dalam Hukum Bantuan Hukum dilaksanakan berdasarkan asas: a. keadilan; b. persamaan kedudukan di dalam hukum; c. keterbukaan; d. efisiensi; e. efektivitas; dan f. akuntabilitas.- [UU 16/2011 Pasal 2] Yang dimaksud dengan "asas persamaan kedudukan di dalam hukum" adalah bahwa setiap orang mempunyai hak dan perlakuan yang sama di depan hukum serta kewajiban menjunjung tinggi hukum.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 2 Huruf b] 187

16 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Asosiasi Advokat Indonesia Kode etik dan ketentuan tentang Dewan Kehormatan Profesi Advokat yang telah ditetapkan oleh Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI), Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia (HAPI),...- [UU 18/2003 Pasal 33] Untuk sementara tugas dan wewenang Organisasi Advokat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini, dijalankan bersama oleh Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI), Himpunan Advokat dan...- [UU 18/2003 Pasal 32 (3)] Asosiasi Konsultan Hukum Indonesia Kode etik dan ketentuan tentang Dewan Kehormatan Profesi Advokat yang telah ditetapkan oleh Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI), Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia (HAPI),...- [UU 18/2003 Pasal 33] Untuk sementara tugas dan wewenang Organisasi Advokat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini, dijalankan bersama oleh Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI), Himpunan Advokat dan...- [UU 18/2003 Pasal 32 (3)] Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia Untuk sementara tugas dan wewenang Organisasi Advokat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini, dijalankan bersama oleh Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI), Himpunan Advokat dan...- [UU 18/2003 Pasal 32 (3)] Atribut ~ kewajiban Advokat mengenakan Advokat yang menjalankan tugas dalam sidang pengadilan dalam menangani perkara pidana wajib mengenakan atribut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.- [UU 18/2003 Pasal 25] 188 B Bantuan Hukum [1] Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat secara cuma-cuma kepada Klien yang tidak mampu.- [UU 18/2003 Pasal 1.9.] Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 1.1.] Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.- [UU 16/2011 Pasal 1.1.] Bantuan Hukum diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum kepada Penerima Bantuan Hukum.- [PP 42/2013 Pasal 2]

17 P E N U N J U K Bantuan Hukum [2] ~ dasar pelaksanaan Bantuan Hukum dilaksanakan berdasarkan asas: a. keadilan; b. persamaan kedudukan di dalam hukum; c. keterbukaan; d. efisiensi; e. efektivitas; dan f. akuntabilitas.- [UU 16/2011 Pasal 2] ~ diberikan kepada Penerima Bantuan Hukum Bantuan Hukum diberikan kepada Penerima Bantuan Hukum yang menghadapi masalah hukum.- [UU 16/2011 Pasal 4 (1)] ~ dilakukan oleh Pemberi Bantuan Hukum Pelaksanaan Bantuan Hukum dilakukan oleh Pemberi Bantuan Hukum yang telah memenuhi syarat berdasarkan Undang- Undang ini.- [UU 16/2011 Pasal 8 (1)] ~ diselenggarakan untuk membantu penyelesaian permasalahan hukum Bantuan Hukum diselenggarakan untuk membantu penyelesaian permasalahan hukum yang dihadapi Penerima Bantuan Hukum.- [UU 16/2011 Pasal 6 (1)] ~ hak pemberian Bantuan Hukum melakukan pelayanan Pemberi Bantuan Hukum berhak: a. melakukan rekrutmen terhadap advokat, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum; b. melakukan pelayanan Bantuan Hukum;- [UU 16/2011 Pasal 9] ~ hak Penerima Bantuan Hukum mendapatkan Penerima Bantuan Hukum berhak: a. mendapatkan Bantuan Hukum hingga masalah hukumnya selesai dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak mencabut surat kuasa;- [UU 16/2011 Pasal 12] ~ kewajiban Advokat memberikan secara cuma-cuma Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu.- [UU 18/2003 Pasal 22 (1)] ~ kewajiban memberikan kepada Penerima Bantuan Hukum memberikan Bantuan Hukum kepada Penerima Bantuan Hukum berdasarkan syarat dan tata cara yang ditentukan dalam Undang- Undang ini sampai perkaranya selesai, kecuali ada alasan yang sah secara hukum.- [UU 16/2011 Pasal 10 e.] ~ kewajiban Pemerintah mengalokasikan dana penyelenggaraan Pemerintah wajib mengalokasikan dana penyelenggaraan Bantuan Hukum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.- [UU 16/2011 Pasal 17 (1)] ~ kewajiban profesi Advokat untuk menyelenggarakan Ketentuan ini tidak mengurangi kewajiban profesi Advokat untuk menyelenggarakan Bantuan Hukum berdasarkan Undang- Undang mengenai Advokat.- [UU 16/2011 Penjelasan Pasal 6 Ayat (2)] 189

18 ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM Bantuan Hukum [3] ~ laporan penyelenggaraan menyusun dan menyampaikan laporan penyelenggaraan Bantuan Hukum kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada setiap akhir tahun anggaran.- [UU 16/2011 Pasal 6 (3)e.] ~ meliputi hukum keperdataan, pidana, dan tata usaha negara baik litigasi maupun nonlitigasi Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi masalah hukum keperdataan, pidana, dan tata usaha negara baik litigasi maupun nonlitigasi.- [UU 16/2011 Pasal 4 (2)] ~ pendanaan yang diperlukan dan digunakan Pendanaan Bantuan Hukum yang diperlukan dan digunakan untuk penyelenggaraan Bantuan Hukum sesuai dengan Undang- Undang ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.- [UU 16/2011 Pasal 16 (1)] ~ pengalokasian anggaran penyelenggaraan dalam APBD Daerah dapat mengalokasikan anggaran penyelenggaraan Bantuan Hukum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.- [UU 16/2011 Pasal 19 (1)] ~ penyaluran dana Penyaluran dana Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari tarif per Perkara sesuai standar biaya pelaksanaan Bantuan Hukum Litigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.- [PP 42/2013 Pasal 27 (3)] ~ penyelenggaraan diatur dengan Peraturan Daerah Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Daerah.- [UU 16/2011 Pasal 19 (2)] ~ permohonan ditolak Dalam hal permohonan Bantuan Hukum ditolak, Pemberi Bantuan Hukum mencantumkan alasan penolakan.- [UU 16/2011 Pasal 15 (4)] ~ sumber pendanaan Selain pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sumber pendanaan Bantuan Hukum dapat berasal dari: a. hibah atau sumbangan; dan/atau b. sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat.- [UU 16/2011 Pasal 16 (2)] ~ syarat dan tata cara pemberian diatur dengan Peraturan Pemerintah Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara pemberian Bantuan Hukum diatur dengan Peraturan Pemerintah.- [UU 16/2011 Pasal 15 (5)] ~ syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pemohon Untuk memperoleh Bantuan Hukum, pemohon Bantuan Hukum harus memenuhi syarat-syarat: a. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang-kurangnya identitas 190