KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM RAS DENGAN PENGGUNAAN LARUTAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN PENGAWET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM RAS DENGAN PENGGUNAAN LARUTAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN PENGAWET"

Transkripsi

1 KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM RAS DENGAN PENGGUNAAN LARUTAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN PENGAWET (Interior Quality of Chicken Eggs by Soaking using Betel Leaf (Piper betle L.) as Preservative) HAJRAWATI 1 dan M. ASWAR 2 1 Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan UNHAS, Jl. Perintis Kemerdekaan, km 10 Makassar 2 Alumnus Produksi Ternak, Fakultas Peternakan UNHAS, Jl. Perintis Kemerdekaan, km 10 Makassar ABSTRACT This study was aimmed to determine the effect of green sirih concentration of soaking solution to maintain interior egg quality during storage at room temperature.parameters in this study were interior egg quality including shrinkage weight, the ph and albumen quality (HU = Haugh Unit). The use of betel leaf with different concentrations and time of immersion affected interior quality that includes egg weight shrinkage, ph, and albumen quality (HU) showed the best values on the concentration of 30% and 28 days storage time. Interactions between the concentration of soaking solution betel leaf with different storage time was not significantly affected egg weight shrinkage, ph value and, quality Albumen (HU). Key Words: Betel Leaf (Piper betle L.), Chicken Egg, ph ABSTRAK Tujuan penelitian mengenai sejauh mana pengaruh konsentrasi larutan daun sirih (Piper Betle L.) dalam mempertahankan kualitas interior telur ayam ras selama penyimpanan pada suhu ruang. Pengukuran kualitas interior telur ayam ras yang telah diberi perlakuan meliputi susut bobot, ph, kualitas albumen (HU = Haugh Unit). Hasil terbaik pada konsentrasi 30% dan lama penyimpanan 28 hari. Interaksi antara konsentrasi larutan daun sirih dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap susut bobot, nilai ph dan kualitas albumen. Kata Kunci: Daun Sirih, (Piper betle L.), Telur Ayam, ph PENDAHULUAN Telur adalah bahan makanan yang sempurna, mengandung berbagai zat yang penting bagi pertumbuhan makhluk hidup. Bahan makanan ini bernilai gizi tinggi karena mempunyai kandungan asam amino yang lengkap. Namun demikian, telur mudah mengalami kerusakan baik secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Masa simpan telur pada penyimpanan suhu ruang adalah hari (SYARIEF dan HALID, 1992). Penurunan mutu telur ini dapat diantisipasi dengan melakukan suatu tindakan pengawetan. Pengawetan telur pada dasarnya adalah untuk mencegah penguapan air dan CO 2 dari isi telur melalui pori-pori kulit telur, serta mencegah berkembangnya mikroorganisme dalam telur. Perubahan sifat telur utuh dapat dibedakan atas dua macam yaitu perubahan luar dan perubahan dalam (ROMANOFF dan ROMANOFF, 1963). Salah satu cara mempertahankan mutu telur agar tahan lama adalah dengan cara melakukan perendaman atau pelapisan dengan cairan, yaitu merendam telur segar dalam berbagai larutan seperti air kapur, larutan air garam dan filtrat nabati yang mengandung tannin (SYARIEF dan HALID, 1990). Daun sirih (Piper betle. L.) telah dikenal masyarakat luas sebagai bahan obat tradisional, seperti halnya dengan antibiotika, daun sirih juga mempunyai daya antibakteri. Kandungan kimia yang terdapat pada daun sirih terdiri atas minyak atsiri yang tersusun dari (hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, alilprokatekol, karvakrok, eugenol, kineole, 800

2 karkofelen, kadimen estragol, terpenena, fenil propada), saponin, flavonoida dan tanin. Tanin yang terdapat pada daun sirih (Piper Betle L.) diharapkan sebagai zat penyamak pada kerabang telur, sehingga mengurangi penguapan air pada telur dan mencegah bakteri pembusuk masuk ke dalam melalui pori-pori telur. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh konsentrasi perendaman larutan daun sirih (Piper Betle L.) dalam mempertahankan kualitas interior telur ayam ras (susut bobot, ph, dan kualitas albumen) selama penyimpanan pada suhu ruang. Bahan dan alat MATERI DAN METODE Bahan yang digunakan pada penelitian ini telur ayam ras dengan berat telur berkisar anatara g dan daun sirih hijau yang tua. Alat-alat yang digunakan adalah ph meter, jangka sorong, egg tray, blender, mixer dan timbangan analitik. perlakuan yaitu 0, 10, 20 dan 30% (b/v) kemudian daun sirih di-blend dan disaring. Perendaman telur Larutan daun sirih masing-masing konsentrasi ditempatkan dalam wadah plastik. Telur direndam dalam larutan daun sirih pada tiap tingkat konsentrasi selama 15 menit. Selanjutnya diangkat, ditiriskan, dan diletakkan pada egg tray. Telur yang telah mendapat perlakuan disimpan pada suhu kamar (26 28ºC) selama 14, 21 dan 28 hari. Pengukuran kualitas interior telur ayam ras (susut bobot, ph, dan kualitas albumen (HU = Haugh Unit)) dilakukan pada setiap lama waktu penyimpanan. Analisis data Data hasil pengukuran kualitas interior telur ayam ras dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) (GASPERSZ, 1991). Rancangan percobaan Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor yaitu faktor A, konsentrasi perendaman larutan daun sirih (0 (kontrol), 10, 20 dan 30%) dan Faktor B, lama penyimpanan (14, 21 dan 28 hari) dengan enam kali ulangan. Penyiapan sampel Telur yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 72 butir berasal dari ayam ras petelur strain Lohmann fase layer yang diperoleh dari Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Selanjutnya telur dibersihkan dan dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat telur. Pembuatan larutan daun sirih (Piper betle L.) Daun sirih dicuci bersih lalu ditiriskan. Selanjutnya ditimbang dengan perbandingan berat untuk mendapatkan konsentrasi sesuai Susut bobot HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian perubahan susut bobot pada telur ayam ras yang direndam dalam larutan daun sirih pada beberapa konsentrasi selama periode penyimpanan suhu ruang dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh interaksi antara konsentrasi larutan daun sirih dan lama perendaman terhadap susut bobot telur (Tabel 1). Hasil lain analisis ragam menunjukkan bahwa perendaman larutan daun sirih dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap susut bobot telur ayam ras. Hal ini disebabkan karena zat penyamak yang terdapat dalam larutan daun sirih (tannin) menyamak kerabang telur sehingga menghambat proses penguapan gas CO 2 dari dalam telur. HADIWIYOTO (1980), yang menyatakan bahwa tujuan pelapisan kulit telur adalah untuk menutupi pori-pori kulit sehingga penguapan air dan karbondioksida (gas CO 2 ) 801

3 Tabel 1. Rata-rata susut bobot telur ayam ras (g) yang direndam menggunakan larutan daun sirih pada berbagai konsentrasi dan lama penyimpanan berbeda Lama penyimpanan Konsentrasi larutan daun sirih (%) (Hari) Rata-rata 14 2,37 ± 0,97 2,15 ± 0,79 1,80 ± 0,07 1,46 ± 0,71 1,55 ± 1,04 a 21 4,46 ± 0,98 4,11 ± 0,79 4,06 ± 0,80 3,76 ± 0,75 4,09 ± 0,82 b 28 5,16 ± 0,88 4,80 ± 0,99 4,48 ± 0,90 4,31 ± 0,98 4,69 ± 0,94 c Rata-rata 3,99 ± 1,51 a 3,68 ± 1,41 a 3,44 ± 1,37 a 2,38 ± 1,90 b Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom atau baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P < 0,05) terhambat sehingga telur umur penyimpanan telur lama. SUDARYANI (2000), untuk memperpanjang daya simpan telur segar pada prinsipnya memberikan perlakuan terhadap telur utuh sebagai upaya untuk mempertahankan masa simpan telur segar dapat dilakukan dengan cara melapisi kulit telur, menutupi pori-pori telur bagian luar dan menyimpan telur dalam ruangan khusus. Berdasarkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT), konsentrasi larutan daun sirih 0, 10, dan 20% tidak berbeda nyata (P > 0,05), namun berbeda nyata (P < 0,05) pada konsentrasi 30% terhadap susut bobot telur ayam ras. Nilai susut bobot yang terendah diperoleh pada perendaman larutan daun sirih dengan konsentrasi 30% yaitu 2,38 g. Rendahnya susut bobot telur ayam ras yang direndam dalam larutan daun sirih 30% disebabkan karena pori-pori kulit telur tetutup dengan sempurna sehingga evaporasi air dari dalam telur dapat dihambat. Perlakuan pelapisan untuk menutupi pori-pori kerabang sehingga luasan permukaan tempat udara bergerak dapat dihambat (SIRAIT, 1986). Pengaruh konsentrasi larutan daun sirih yang digunakan untuk merendam telur ayam ras terhadap rata-rata penyusutan bobot telur juga bergantung pada lama penyimpanan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap susut bobot telur ayam ras. Hasil uji BNT, menunjukkan bahwa rata-rata susut bobot telur ayam ras pada ketiga lama penyimpanan yang digunakan berbeda nyata satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi sebagai akibat bertambahnya umur telur. HARDINI (2000), menyatakan bahwa semakin lama umur telur maka terjadi penurunan isi telur karena proses evaporasi air dari dalam telur sehingga berat telur dapat berkurang. Penurunan susut bobot telur ayam ras berjalan lebih cepat mulai pada awal penyimpanan sampai pada hari ke-21 dan akan berjalan lebih lambat pada hari ke-28. Ini disebabkan karena pada awal penyimpanan penguapan air dan gas CO 2 berlangsung lebih cepat karena jumlah cairan lebih banyak, semakin meningkatnya umur penyimpanan sehingga persediaan cairan dan gas akan semakin berkurang (HARAHAP, 2007). Nilai ph Salah satu pengukuran kualitas telur secara interior adalah nilai ph telur. ph normal telur segar sekitar 7,6. Hasil penelitian perubahan ph pada telur ayam ras yang direndam dalam larutan daun sirih dengan berbagai konsentrasi selama periode penyimpanan yang berbeda pada suhu ruang dapat dilihat pada Tabel 2. Interaksi antara konsentrasi larutan daun sirih dengan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap nilai ph telur ayam ras (Tabel 2). Perendaman larutan daun sirih dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap nilai ph telur ayam ras (Tabel 2). Ini diduga konsentrasi larutan daun sirih menyebabkan penguapan air dan gas CO 2 dari dalam telur dapat diperlambat keluar melalui pori-pori kulit telur sehingga ph telur dapat dipertahankan. Hal ini sesuai dengan pendapat BUCKLE et al. (1987), yang menyatakan bahwa kenaikan ph telur terjadi karena akibat kehilangan gas CO2. ROMANOFF dan ROMANOFF (1963) menyatakan bahwa 802

4 Tabel 2. Rata-rata ph telur ayam ras yang direndam menggunakan larutan daun sirih pada berbagai konsentrasi berbeda selama penyimpanan suhu ruang Lama penyimpanan Konsentrasi larutan daun sirih (%) (Hari) Rata-rata 14 8,39 ± 0,71 8,32 ± 0,22 8,31 ± 0,18 8,30 ± 0,24 8,33 ± 0,19 a 21 8,72 ± 0,24 8,58 ± 0,23 8,51 ± 0,24 8,52 ± 0,22 8,58 ± 0,23 b 28 9,02 ± 0,14 9,05 ± 0,48 8,69 ± 0,23 8,48 ± 0,09 8,81 ± 0,34 c Rata-rata 8,70 ± 0,31 a 8,65 ± 0,43 ab 8,50 ± 0,26 bc 8,43 ± 0,21 c Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom atau baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P < 0,05) berkurangnya gas CO 2 yang ada di dalam telur menyebabkan peningkatan ph sehingga serabut ovomucin yang berfungsi sebagai pengikat cairan putih telur menjadi rusak. Berdasarkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT), menunjukkan bahwa konsentrasi larutan daun sirih 0% terhadap 10%, 10% terhadap 20% dan 20% terhadap 30% tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap nilai ph telur ayam ras. Namun pada konsentrasi 0% terhadap 20% dan 30% berbeda nyata (P < 0,05) terhadap nilai ph telur ayam ras. Perendaman larutan daun sirih memberikan pengaruh terhadap nilai ph telur ayam ras mulai pada konsentrasi 20%. Ini diduga pada konsentrasi larutan daun sirih 20% bahan penyamak (tannin) yang terkandung di dalamnya menutupi pori-pori kerabang telur sehingga gas CO 2 dapat dihambat keluar dari dalam telur, sehingga ph telur tidak meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat HADIWIYOTO (1980), yang menyatakan bahwa dengan pencegahan terjadinya penguapan air dan karbondioksida (gas CO 2 ) dari dalam telur maka tidak terjadi kenaikan ph. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap nilai ph pada setiap perlakuan. Hal ini disebabkan karena semakin lama penyimpanan maka gas CO 2 akan semakin berkurang di dalam telur karena terjadi penguapan keluar melalui pori-pori telur, sehingga ph telur akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat HARAHAP (2007), menyatakan bahwa hilangnya gas CO 2 pada telur sehingga konsentrasi ion bikarbonat menjadi turun dan system buffer menjadi rusak, sehingga akan mengakibatkan kenaikan ph. Hasil uji BNT, menunjukkan bahwa ratarata ph telur ayam ras pada ketiga lama penyimpanan yang digunakan berbeda nyata (P < 0,05). Semakin lama telur disimpan maka ph telur akan semakin meningkat sebagai akibat adanya kehilangan gas CO 2 dalam telur. Hal ini sesuai dengan pendapat MUCHTADI (2009), ph putih telur segar adalah 7,6. Selama penyimpanan akan terjadi kenaikan ph yang disebabkan karena kehilangan gas CO 2, setelah disimpan selama 1 minggu ph putih telur menjadi 9,0 9,7. Telur yang disimpan selama 3 hari pada suatu ruangan yang suhunya 3 C (37 F), maka ph dari putih telur yaitu 9,18 sedangkan setelah 21 hari ph putih telur yaitu sekitar 9,4 (STADELMEN dan COTTERIL, 1994). Kualitas albumen (Haugh Unit) Kualitas albumen (HU) sebagai parameter mutu kesegaran telur dihitung berdasarkan tinggi putih telur dan bobot telur. Nilai kualitas Albumen dapat dilihat pada Tabel 3. Interaksi antara konsentrasi larutan daun sirih dengan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap kualitas albumen telur ayam ras. Hasil lain analisis ragam memperlihatkan bahwa perendaman telur ayam ras menggunakan larutan daun sirih dengan konsentrasi berbeda memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap kualitas albumen (HU) telur ayam ras. Ini disebabkan karena pori-pori kerabang telur dapat ditutupi oleh bahan penyamak yang terkandung dalam larutan daun sirih sehingga penguapan gas CO 2 dapat diperlambat dan kekentalan albumen dapat dipertahankan. Hal ini sesuai dengan pendapat ABBAS (1989), yang menyatakan bahwa proses penipisan dari tinggi putih telur merupakan akibat interaksi antara lysozyme 803

5 Tabel 3. Rata-rata nilai kualitas albumen (Haugh Unit) telur ayam ras yang direndam menggunakan larutan daun sirih pada konsentrasi yang berbeda selama penyimpanan pada suhu ruang Lama penyimpanan Konsentrasi larutan daun sirih (%) (Hari) Rata-rata 14 69,00 ± 5,58 69,33 ± 2,33 83,50 ± 3,50 83,83 ± 5,07 76,42 ± 8,83 a 21 67,33 ± 6,71 66,83 ± 9,32 77,00 ± 5,54 80,17 ± 5,26 72,83 ± 8,79 b 28 50,17 ± 7,08 61,67 ± 9,22 65,83 ± 5,67 69,17 ± 3,54 61,71 ± 9,63 c Rata-rata 62,16 ± 10,67 a 65,94 ± 7,93 a 75,44 ± 8,85 b 77,72 ± 7,78 b Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom atau baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P < 0,05) dengan ovomucin ketika ph naik akibat keluarnya gas CO 2 selama penyimpanan yang menyebabkan berkurangnya daya larut ovomucin dan merusak kekentalan putih telur. Pada Tabel 3, terlihat rata-rata nilai kualitas albumen (HU) telur meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi larutan daun sirih yang digunakan untuk merendam telur ayam ras. Rata-rata nilai kualitas albumen (HU) telur ayam ras yang diperoleh saat penelitian meningkat cukup signifikan pada perendaman larutan daun sirih dengan konsentrasi 20 dan 30% bila dibandingkan dengan konsentrasi 0 dan 10%. Hal ini dimungkinkan pada konsentrasi larutan daun sirih 20 dan 30% bahan penyamak (tannin) yang terkandung di dalamnya relatif lebih banyak dan mampu menutupi pori-pori kerabang telur sehingga gas CO 2 dapat dihambat keluar dan kekentalan putih telur tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan pendapat HADIWIYOTO (1980), yang menyatakan bahwa dengan pencegahan terjadinya penguapan air dan karbondioksida (gas CO 2 ) maka akan memperlambat kenaikan ph dan kekentalan putih telur dapat dipertahankan. Rata-rata nilai kualitas albumen (HU) telur ayam ras yang direndam larutan daun sirih dengan berbagai konsentrasi juga dipengaruhi oleh lama penyimpanan. Hasil analisis ragam, menunjukkan bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata (P < 0.05) terhadap kualitas albumen (HU) telur ayam ras. Hasil uji BNT, menunjukkan bahwa rata-rata nilai kualitas albumen (HU) telur ayam ras berbeda nyata (P < 0,05) pada setiap lama penyimpanan yang dicobakan (14, 21 hari, 28 hari). Rata-rata nilai kualitas albumen (HU) telur ayam ras cenderung menurun dengan meningkatnya lama penyimpanan. Hal ini dimungkinkan akibat adanya penguapan CO 2 dari dalam telur, sehingga ph meningkat dan merusak lapisan ovomucin akibatnya putih telur akan semakin encer. Hal ini sesuai dengan pendapat ROMANOFF dan ROMANOFF (1963), yang menyatakan bahwa serabut ovomucin yang berbentuk jala pada putih telur akan rusak karena kenaikan ph putih telur akibat kehilangan CO 2 sehingga putih telur jadi encer. Hal sejalan dengan pendapat HARAHAP (2007), yang menyatakan bahwa penguapan gas CO 2 yang tinggi akan mengakibatkan terjadinya kenaikan ph, sehingga akan mempercepat proses pemecahan ovomucin. STADELMAN dan COTTERIL (1994), menyatakan bahwa pengenceran bagian putih telur kental disebabkan oleh adanya kerusakan fisikokimia dari serabut ovomucin. Ovomucin merupakan glikoprotein yang berbentuk serabut atau jalajala yang dapat mengikat cairan telur untuk dibentuk menjadi struktur gel pada putih telur. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Larutan daun sirih dapat memperpanjang daya simpan telur dan kualitas interior telur ayam ras. 2. Konsentrasi larutan daun sirih 30% memberikan hasil terbaik tehadap umur simpan telur dan kualitas interior telur ayam ras. 3. Penyimpanan selama 28 hari pada suhu ruang mampu mempertahankan kualitas interior telur. 804

6 Berdasarkan hasil penelitian, disarankan menggunakan konsentrasi larutan daun sirih dengan kisaran 30% untuk mempertahankan kualitas interior telur ayam ras selama penyimpanan suhu ruang. DAFTAR PUSTAKA ABBAS, M.H Pengolahan Produk Unggas. Jilid I. Universitas Andalas, Padang. BUCKLE, K.A., R.A. EDWARD, G.H. FLEET dan M. WOOTTEN Ilmu Pangan (Penerjemah: H. PURNOMO dan ADIONO). Universitas Indonesia Press, Jakarta. CARD, L.E. and M.C. NESHEIM Poultry Production. Lea and Febiger, Philadelphia. GAZPERSZ, V Metode Perancangan Percobaan. CV Armico, Bandung. HADIWIYOTO, S Pengolahan Hasil Pertanian. Jilid III. Pengolahan Hasil Hewani (Daging dan Telur). Bagian Pengolahan Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. HARAHAP, E.U Kajian Pengaruh Bahan Pelapis dan Teknik Pengemasan Terhadap Perubahan Mutu Telur Ayam Buras Selama Transportasi dan Penyimpanan. Tesis. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. ROMANOFF, A.J., and A.L. ROMANOFF The Avian Egg. John Wiley and Son Inc., New York. pp. 411, 423, SIRAIT, C.H Telur dan Pengolahannya. Puslitbang Peternakan, Bogor. T Kualitas Telur. Penebar Swadaya, Jakarta. SUDARYANI, STADELMAN, W.J. and O.J. COTTERRIL, Egg Science and Technology. Food Products Press. An Impirint of The Haworth Press Inc., New York. SYARIEF, R., dan H. HALID Buku Monograf Teknologi Penyimpanan Pangan. Laboratorium Rekayasa Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Bogor. SYARIEF, R. dan H. HALID Teknologi Penyimpanan Pangan. Kerjasama dengan Pusat Antar Universitas Pangan. Arcan. DISKUSI Pertanyaan: Apakah daya tetas juga diamati pada penelitian ini? Jawaban: Daya tetas tidak sampai diamati karena penelitiannya hanya difokuskan untuk telur konsumsi (tidak sampai ditetaskan). 805

AGRIPLUS, Volume 23 Nomor : 01 Januari 2013, ISSN

AGRIPLUS, Volume 23 Nomor : 01 Januari 2013, ISSN 43 PENGARUH LAMA PERENDAMAN EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP DAYA AWET TELUR AYAM RAS Oleh: Hajrawati 1 Johana C. Likadja 1 dan Hessy 2 ABSTRACT A research had been conducted to determine

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bobot Telur Rata-rata penurunan bobot telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang selama enam minggu adalah yang tertinggi (8,02%) terdapat pada perlakuan yang tidak diawetkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia yang diikuti dengan tingginya kesadaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan bobot telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan bobot telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bobot Telur Rata-rata penurunan bobot telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang selama enam minggu seperti pada Tabel 4. Penurunan bobot telur ayam ras yang tertinggi

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (Pipper Betle.L) SEBAGAI PERENDAM TELUR AYAM RAS KONSUMSI TERHADAP DAYA AWET PADA PENYIMPANAN SUHU RUANG.

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (Pipper Betle.L) SEBAGAI PERENDAM TELUR AYAM RAS KONSUMSI TERHADAP DAYA AWET PADA PENYIMPANAN SUHU RUANG. PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (Pipper Betle.L) SEBAGAI PERENDAM TELUR AYAM RAS KONSUMSI TERHADAP DAYA AWET PADA PENYIMPANAN SUHU RUANG Eka Wulandari 1 ), Obin Rachmawan 2 ),Ahmad Tafik 3 ), Nono Suwarno

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Telur ayam ras merupakan bahan pangan yang mengandung protein cukup tinggi dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan pangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO Hearty Salatnaya Program Studi Agroekoteknologi, Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan, Banau, Halmahera Barat. e-mail: hearty_salatnaya@yahoo.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan peningkatan permintaan protein hewani seperti telur, susu, dan daging. Telur merupakan

Lebih terperinci

Pengaruh Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.)

Pengaruh Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Pengaruh Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) *Muhammad Anwar Djaelani *Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Itik adalah salah satu jenis unggas yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama dibandingkan

Lebih terperinci

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2. :91-98 ISSN : Agustus 2011

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2. :91-98 ISSN : Agustus 2011 PENGARUH SISTEM PETERNAKAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK (THE EFFECT OF FARMING SYSTEM AND LONG STORAGE TO DUCK S EGG QUALITY) I.B.N. Swacita dan I P Sudiantara Cipta Laboratorium Kesehatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and II. TINJAUAN PUSTAKA.1. Telur dan Komposisi Telur Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and Tannenbaum

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa

1. PENDAHULUAN. Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, bergizi tinggi, dan harganya relatif murah sehingga

Lebih terperinci

Kualitas Telur Ayam Ras Setelah Pemberian Olesan Lidah Buaya ( Aloe vera) dan Lama Penyimpanan Waktu yang Berbeda

Kualitas Telur Ayam Ras Setelah Pemberian Olesan Lidah Buaya ( Aloe vera) dan Lama Penyimpanan Waktu yang Berbeda Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 24, Nomor 1, Maret 2016 Kualitas Telur Ayam Ras Setelah Pemberian Olesan Lidah Buaya ( Aloe vera) dan Lama Penyimpanan Waktu yang Berbeda Dewi Purwaningsih 1, M. Anwar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH... Error! Bookmark not

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

Kualitas Telur Ayam Ras Yang Dilapisi Bubur Kulit Manggis yang Disimpan pada Suhu 4 0 C

Kualitas Telur Ayam Ras Yang Dilapisi Bubur Kulit Manggis yang Disimpan pada Suhu 4 0 C Kualitas Telur Ayam Ras Yang Dilapisi Bubur Kulit Manggis yang Disimpan pada Suhu C HESTI YOHANA GINTING, I KETUT SUADA, MAS DJOKO RUDYANTO Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan

Lebih terperinci

HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH

HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU). 23 PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU). Joko Purdiyanto dan Slamet Riyadi Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Telur Itik Tegal Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Suhu dan Kelembaban Ruang Suhu lingkungan tempat telur disimpan berkisar mulai dari 25-28 o C dengan kelembaban 62-69%. Kondisi lingkungan terutama suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telur puyuh adalah produk utama yang dihasilkan oleh ternak puyuh dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa serta harga relatif murah.

Lebih terperinci

Umur dan Berat Telur Ayam Ras yang Beredar di Kota Bengkulu

Umur dan Berat Telur Ayam Ras yang Beredar di Kota Bengkulu Umur dan Berat Telur Ayam Ras yang Beredar di Kota Bengkulu Age and weight of layer eggs distributed in Bengkulu Suharyanto Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu Jalan

Lebih terperinci

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat SURAINIWATI 1, I KETUT SUADA 2, MAS DJOKO RUDYANTO 1 Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASE PRODUKSI PERTAMA

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASE PRODUKSI PERTAMA PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASE PRODUKSI PERTAMA Ilmia Nova a, Tintin Kurtini b, dan Veronica Wanniatie b a The Student of Department of Animal Husbandry Faculty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan yang berasal dari hewan merupakan sumber protein dan mengandung asam amino esensial yang tidak disuplai dari bahan pangan lain, sehingga sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

Penggunaan Ekstrak Kulit Manggis Hasil Ekstraksi Alkohol Untuk Pengawetan Telur

Penggunaan Ekstrak Kulit Manggis Hasil Ekstraksi Alkohol Untuk Pengawetan Telur Jurnal Gradien Vol. 12 No. 2 Juli 2016: 1209-1215 Penggunaan Ekstrak Kulit Manggis Hasil Ekstraksi Alkohol Untuk Pengawetan Telur Bambang Trihadi *, Deni Agus Triawan *corresponding author. Email: bb3hadi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET TERHADAP KUALITAS MIKROBIOLOGIS KEJU MOZZARELLA YANG DISIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET TERHADAP KUALITAS MIKROBIOLOGIS KEJU MOZZARELLA YANG DISIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET TERHADAP KUALITAS MIKROBIOLOGIS KEJU MOZZARELLA YANG DISIMPAN PADA SUHU REFRIGERATOR Effect of Using Additive to Microbiology Activities of Mozzarella Cheese Storage

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Telur merupakan sumber protein hewani yang baik, murah dan mudah

I. PENDAHULUAN. Telur merupakan sumber protein hewani yang baik, murah dan mudah 1 A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Telur merupakan sumber protein hewani yang baik, murah dan mudah didapat. Dilihat dan nilai gizinya, sumber protein telur juga mudah diserap tubuh (Nuraini, 2010). Telur

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur Kedalaman Kantung Udara HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Telur Pembesaran kantung udara telur ayam ras dengan pengolesan minyak kelapa dapat ditekan sampai umur simpan 35 hari (Tabel 6). Kedalaman kantung

Lebih terperinci

Pengaruh Penambahan Zeolit dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Lohmann Brown Fase Produksi II

Pengaruh Penambahan Zeolit dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Lohmann Brown Fase Produksi II Pengaruh Penambahan Zeolit dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Lohmann Brown Fase Produksi II Riyanti dan Nining Purwaningsih Staf pengajar, Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENYIMPANAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA SUHU RUANG SKRIPSI SAMSUDIN

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENYIMPANAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA SUHU RUANG SKRIPSI SAMSUDIN HUBUNGAN ANTARA LAMA PENYIMPANAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA SUHU RUANG SKRIPSI SAMSUDIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan

Lebih terperinci

PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN

PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN Research Note PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN N. Jazil, A. Hintono, S. Mulyani ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS THE EFFECTS OF STORAGE DURATION AND EGG SHELL COLOUR TOWARDS QUALITY OF INTERNAL SHELL EGGS Rangga Saputra a, Dian

Lebih terperinci

Kualitas Telur Ayam Ras yang Mendapat Pelapisan Bubur Kulit Manggis dan Disimpan pada Suhu Ruang

Kualitas Telur Ayam Ras yang Mendapat Pelapisan Bubur Kulit Manggis dan Disimpan pada Suhu Ruang Kualitas Telur Ayam Ras yang Mendapat Pelapisan Bubur Kulit Manggis dan Disimpan pada Suhu Ruang AGUSTINA BORU MANIK, I KETUT SUADA, MAS DJOKO RUDYANTO 1 Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN JAHE MERAH PADA PEMBUATAN TELUR ASIN CARA BASAH TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR ASIN SAMAK

PENGARUH PENGGUNAAN JAHE MERAH PADA PEMBUATAN TELUR ASIN CARA BASAH TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR ASIN SAMAK PENGARUH PENGGUNAAN JAHE MERAH PADA PEMBUATAN TELUR ASIN CARA BASAH TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR ASIN SAMAK THE EFFECT OF USING RED GINGER ON MAKING SALTED EGGS WET WAY TO THE PHYSICAL QUALITY OF SALTED

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam,

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP KETEBALAN KERABANG DAN PENYUSUTAN BERAT TELUR ITIK

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP KETEBALAN KERABANG DAN PENYUSUTAN BERAT TELUR ITIK 179 PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP KETEBALAN KERABANG DAN PENYUSUTAN BERAT TELUR ITIK (The Influence of Concentration and Soaking Length of

Lebih terperinci

Gambar 1. Struktur Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963)

Gambar 1. Struktur Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963) TINJAUAN PUSTAKA Struktur dan Komposisi Telur Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan mahluk hidup baru. Protein yang terdapat pada telur

Lebih terperinci

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin PENGOLAHAN TELUR Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin Materi 8 TATAP MUKA KE-8 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN DAGING BUAH SEMU JAMBU METE DAN TELUR INFERTIL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ABON TELUR

PENGARUH PENGGUNAAN DAGING BUAH SEMU JAMBU METE DAN TELUR INFERTIL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ABON TELUR PENGARUH PENGGUNAAN DAGING BUAH SEMU JAMBU METE DAN TELUR INFERTIL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ABON TELUR EFFECT OF THE USE OF FRUIT MEAT AND EGGS SEMU INFERTILE CASHEW NUT PRODUCT DEVELOPMENT AS RAW

Lebih terperinci

Kualitas Telur Pertama Burung Puyuh (Coturnix coturnix javonica) Dengan PemberianTepung Daun Pepaya (Carica papaya L) Dalam Ransum

Kualitas Telur Pertama Burung Puyuh (Coturnix coturnix javonica) Dengan PemberianTepung Daun Pepaya (Carica papaya L) Dalam Ransum JURNAL PETERNAKAN VOLUME : 01 NO : 01 TAHUN 2017 ISSN : 2548-3129 34 Kualitas Telur Pertama Burung Puyuh (Coturnix coturnix javonica) Dengan PemberianTepung Daun Pepaya (Carica papaya L) Dalam Ransum Amin

Lebih terperinci

APLIKASI EKSTRAK DAUN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) PADA LEVEL DAN LAMA SIMPAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS

APLIKASI EKSTRAK DAUN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) PADA LEVEL DAN LAMA SIMPAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS APLIKASI EKSTRAK DAUN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) PADA LEVEL DAN LAMA SIMPAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS SKRIPSI Oleh : RANI ASJAYANI I411 10 101 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Lebih terperinci

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar SISKA MAHARGIAN FIBRIANTI, I KETUT SUADA, MAS DJOKO RUDYANTO Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR ITIK TEGAL THE EFFECTS OF STORAGE TIME AND EGGSHELL COLOUR OF TEGAL DUCK EGGS ON THE INTERNAL EGG QUALITY Dian Lestari a, Riyanti

Lebih terperinci

Efektivitas Chitosan Dan Kapur Dalam Mempertahankan Kualitas Interior Telur Ayam Ras Selama Penyimpanan

Efektivitas Chitosan Dan Kapur Dalam Mempertahankan Kualitas Interior Telur Ayam Ras Selama Penyimpanan Efektivitas Chitosan Dan Kapur Dalam Mempertahankan Kualitas Interior Telur Ayam Ras Selama Penyimpanan The Effectiveness Of Chitosan And Limestone In Maintaining The Interior Quality Of Eggs During Storage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur, Komposisi, dan Kualitas Telur Telur adalah salah satu bahan makanan hasil ternak unggas yang bergizi tinggi dan bermanfaat untuk pemenuhan gizi masyarakat. Telur merupakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. perendam daging ayam broiler terhadap awal kebusukan disajikan pada Tabel 6.

HASIL DAN PEMBAHASAN. perendam daging ayam broiler terhadap awal kebusukan disajikan pada Tabel 6. 1 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Terhadap Awal Kebusukan Daging Ayam Broiler Hasil penelitian pengaruh berbagai konsentrasi daun salam sebagai perendam daging ayam broiler terhadap awal kebusukan

Lebih terperinci

Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Setelah Penyimpanan yang dilakukan Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan

Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Setelah Penyimpanan yang dilakukan Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Kualitas Telur Ayam Ras. Muhammad Anwar Djaelani, 122-127 Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Setelah Penyimpanan yang dilakukan Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Muhammad

Lebih terperinci

DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH

DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di III. BAHAN DAN METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di Laboratorium Produksi dan Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PUTIH TELUR ITIK TEGAL

KARAKTERISTIK PUTIH TELUR ITIK TEGAL KARAKTERISTIK PUTIH TELUR ITIK TEGAL (Albumin Characteristic of Tegal Duck Egg) C. BUDIMAN dan RUKMIASIH Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 ABSTRACT The function

Lebih terperinci

Jurusan/Program Studi Peternakan

Jurusan/Program Studi Peternakan PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SETELAH PERENDAMAN DALAM LARUTAN TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK TELUR ITIK Jurusan/Program Studi Peternakan Oleh : Saifin Nuha A H0506077

Lebih terperinci

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower. Sains Peternakan Vol. 9 (2), September 2011: 77-81 ISSN 1693-8828 Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower Dede Risnajati Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dan merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri I. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 17 Maret sampai dengan 17 April 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Telur Itik Telur itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASEKEDUA EFFECT ON THE QUALITY OF INTERNAL STORAGE LAYER EGGS SECOND PHASE

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASEKEDUA EFFECT ON THE QUALITY OF INTERNAL STORAGE LAYER EGGS SECOND PHASE PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASEKEDUA EFFECT ON THE QUALITY OF INTERNAL STORAGE LAYER EGGS SECOND PHASE Repilina Sihombing a, Tintin Kurtini b, dan Khaira Nova

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

I. PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein

Lebih terperinci

Sifat Fisikokimia dan Total Mikroba Telur Itik Asin Hasil Teknik Penggaraman dan Lama Penyimpanan yang Berbeda

Sifat Fisikokimia dan Total Mikroba Telur Itik Asin Hasil Teknik Penggaraman dan Lama Penyimpanan yang Berbeda Media Peternakan, Agustus 2004, hlm. 38-45 ISSN 0126-0472 Vol. 27 N0. 2 Sifat Fisikokimia dan Total Mikroba Telur Itik Asin Hasil Teknik Penggaraman dan Lama Penyimpanan yang Berbeda Z. Wulandari Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Ikan tersebut termasuk komoditas yang

Lebih terperinci

UJI TINGKAT KESUKAAN TELUR AYAM RAS HASIL PERENDAMAN MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN MELINJO

UJI TINGKAT KESUKAAN TELUR AYAM RAS HASIL PERENDAMAN MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN MELINJO UJI TINGKAT KESUKAAN TELUR AYAM RAS HASIL PERENDAMAN MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN MELINJO ESTABLISHMENT TEST OF LAYER EGGS WITH MELINJO LEAF EXTRACT SOAKED CICI LUPITASARI 1, RACHMAT SOMANJAYA 2, OKI IMANUDIN

Lebih terperinci

KUALITAS TELUR AYAM PETELUR YANG MENDAPAT RANSUM PERLAKUAN SUBSTITUSI JAGUNG DENGAN TEPUNG SINGKONG

KUALITAS TELUR AYAM PETELUR YANG MENDAPAT RANSUM PERLAKUAN SUBSTITUSI JAGUNG DENGAN TEPUNG SINGKONG KUALITAS TELUR AYAM PETELUR YANG MENDAPAT RANSUM PERLAKUAN SUBSTITUSI JAGUNG DENGAN TEPUNG SINGKONG Alberth Mampioper 1, Sientje D. Rumetor 2 dan Freddy Pattiselanno 1 1 Program Studi Produksi Ternak FPPK

Lebih terperinci

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Selama penelitian pada masa adaptasi terjadi kematian delapan ekor puyuh. Faktor perbedaan cuaca dan jenis pakan serta stres transportasi mungkin menjadi penyebab kematian

Lebih terperinci

(The Effect of Using Various Concentration of Extract Red Galangal (Alpinia Purpurata k. schum) Againts the Sustainable of Broilers)

(The Effect of Using Various Concentration of Extract Red Galangal (Alpinia Purpurata k. schum) Againts the Sustainable of Broilers) PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata k. schum) TERHADAP DAYA AWET DAGING AYAM BROILER (The Effect of Using Various Concentration of Extract Red Galangal (Alpinia

Lebih terperinci

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN Pertemuan Minggu ke 6 Kelas B Juni Sumarmono & Kusuma Widayaka ILMU PASCAPANEN PETERNAKAN 2017 Kualitas Baik Edible (dapat dimakan)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai pada bulan Mei 2016 hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengujian kualitas fisik telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas kimia telur dilakukan

Lebih terperinci

Effect on Fermentation Time to Water Content, Rendement, Foaming Capacity and Foaming Stability of Pan Drying Egg Powder ABSTRACT

Effect on Fermentation Time to Water Content, Rendement, Foaming Capacity and Foaming Stability of Pan Drying Egg Powder ABSTRACT Effect on Fermentation Time to Water Content, Rendement, Foaming Capacity and Foaming Stability of Pan Drying Egg Powder Ellza Romantica 1), Imam Thohari 2) and Lilik Eka Radiati 2) 1 ) Student at Departement

Lebih terperinci

PENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI ELIYA KUSUMAWATI, MAS DJOKO RUDYANTO, I KETUT SUADA

PENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI ELIYA KUSUMAWATI, MAS DJOKO RUDYANTO, I KETUT SUADA Indonesia Medicus Veterinus 2012 1(5) : 645 656 ISSN : 2301-784 PENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI ELIYA KUSUMAWATI, MAS DJOKO RUDYANTO, I KETUT SUADA Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi diantaranya mengandung mineral, vitamin dan lemak tak jenuh. Protein dibutuhkan tubuh

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004 PENGARUH PROTEIN RANSUM PADA FASE PRODUKSI TELUR II (UMUR 52 64 MINGGU) TERHADAP KUALITAS TELUR TETAS DAN PERTUMBUHAN ANAK ITIK TEGAL SAMPAI UMUR SATU MINGGU (Effects of Protein Ratio a Phase II of Eggs

Lebih terperinci

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Pengaruh Penggunaan Talas (Colocasia esculenta) Terhadap Kualitas Telur Itik Talang Benih The Effect of Taro (Colocasia esculenta) in Feed on Talang Benih Duck Egg Quality Kususiyah, Urip Santoso, dan

Lebih terperinci

Daya Simpan Dan Kualitas Telur Ayam Ras Dilapisi Minyak Kelapa, Kapur Sirih Dan Ekstrak Etanol Kelopak Rosella

Daya Simpan Dan Kualitas Telur Ayam Ras Dilapisi Minyak Kelapa, Kapur Sirih Dan Ekstrak Etanol Kelopak Rosella Daya Simpan Dan Kualitas Telur Ayam Ras Dilapisi Minyak Kelapa, Kapur Sirih Dan Ekstrak Etanol Kelopak Rosella Suci Rahmawati 1, Tri Rima Setyawati 1, Ari Hepi Yanti 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abbas, M. H Pengelolaan Produksi Unggas. Jilid ke 1. Universitas Andalas, Padang.

DAFTAR PUSTAKA. Abbas, M. H Pengelolaan Produksi Unggas. Jilid ke 1. Universitas Andalas, Padang. 42 DAFTAR PUSTAKA Abbas, M. H. 1989. Pengelolaan Produksi Unggas. Jilid ke 1. Universitas Andalas, Padang. Anonim. 2009. Isa Brown Management Guide. A Hendrix Genetics Company, Netherland.. 2009. Isa White

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Ayam Ras Petelur Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang secara khusus menghasilkan telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

Lebih terperinci

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase MURNI SARI, IDA BAGUS NGURAH SWACITA, KADEK KARANG AGUSTINA Laboratorium Kesmavet, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PENGARUH LEVEL EKSTRAK DAUN MELINJO (Gnetum gnemon Linn) DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK SKRIPSI.

PENGARUH LEVEL EKSTRAK DAUN MELINJO (Gnetum gnemon Linn) DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK SKRIPSI. PENGARUH LEVEL EKSTRAK DAUN MELINJO (Gnetum gnemon Linn) DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK SKRIPSI Oleh : ANDI NURUL MUKHLISAH I411 10 001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Lebih terperinci

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM KAMPUNG DARI KELOMPOK PETERNAK AYAM BURAS MERTASARI DI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG Adnyana., K. B., G. A. M. K. Dewi dan M. Wirapartha Program

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. semakin pesat termasuk itik lokal. Perkembangan ini ditandai dengan

PENDAHULUAN. semakin pesat termasuk itik lokal. Perkembangan ini ditandai dengan I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia berjalan semakin pesat termasuk itik lokal. Perkembangan ini ditandai dengan meningkatnya permintaan telur konsumsi maupun

Lebih terperinci

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *) Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif Oleh : Sri Purwanti *) Pendahuluan Pangan produk peternakan terutama daging, telur dan susu merupakan komoditas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam petelur adalah dari ayam hutan yang telah didomestikasi

Lebih terperinci

PENGAWETAN TELUR DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN MELINJO (GNETUM GNEMON LINN) WITH EGG PRESERVATION IMMERSION MELINJO LEAF EXTRACT (GNETUM GNEMON LINN)

PENGAWETAN TELUR DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN MELINJO (GNETUM GNEMON LINN) WITH EGG PRESERVATION IMMERSION MELINJO LEAF EXTRACT (GNETUM GNEMON LINN) PENGAWETAN TELUR DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN MELINJO (GNETUM GNEMON LINN) WITH EGG PRESERVATION IMMERSION MELINJO LEAF EXTRACT (GNETUM GNEMON LINN) Sri Lestari 1, Ratmawati Malaka 2, Syamsuddin Garantjang

Lebih terperinci

Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur

Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur Titis Sari Kusuma 1 Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur 2 Normal >>> setelah ditelurkan mempunyai

Lebih terperinci

Pengaruh Umur Telur Tetas Itik Mojosari dengan Penetasan Kombinasi terhadap Fertilitas dan Daya Tetas

Pengaruh Umur Telur Tetas Itik Mojosari dengan Penetasan Kombinasi terhadap Fertilitas dan Daya Tetas Pengaruh Umur Telur Tetas Itik Mojosari dengan Penetasan Kombinasi terhadap Fertilitas dan Daya Tetas Effect of Age Mojosari Duck hatching Eggs with Hatching Combination on Fertility and Hatchability Neka

Lebih terperinci

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di hasilkan dari unggas.telur merupakan salah satu produk

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER dan BAHAN AJAR ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN TELUR. Oleh Indratiningsih

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER dan BAHAN AJAR ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN TELUR. Oleh Indratiningsih RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER dan BAHAN AJAR ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN TELUR Oleh Indratiningsih FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 BAB I RENCANA PROGRAM DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan salah satu produk unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Telur yang banyak dikonsumsi

Lebih terperinci

J. Sains & Teknologi, Agustus 2013, Vol.13 No.2 : ISSN PENGAWETAN TELUR DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN MELINJO (GNETUM GNEMON LINN)

J. Sains & Teknologi, Agustus 2013, Vol.13 No.2 : ISSN PENGAWETAN TELUR DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN MELINJO (GNETUM GNEMON LINN) J. Sains & Teknologi, Agustus 2013, Vol.13 No.2 : 184 189 ISSN 1411-4674 PENGAWETAN TELUR DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN MELINJO (GNETUM GNEMON LINN) With Egg Preservation Immersion Melinjo Leaf Extract

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-51 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang 27 Oktober 2014 ISBN

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-51 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang 27 Oktober 2014 ISBN Kualitas Fisik Telur Itik Pegagan yang Diawetkan dengan Berbagai Konsentrasi Asap Cair dan Lama Penyimpanan The Physical Quality of Pegagan Duck Egg Preserved with Various of the Concentration of Liquid

Lebih terperinci

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Effectiveness of Various Probiotics Product on the Growth and Production of Quail (Coturnix

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi yang cukup

Lebih terperinci