Kemajuan suatu bangsa salah
|
|
- Fanny Hartanti Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pesan Menteri Kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh pendidikan. Maka, yakinlah bahwa pendidikan berperan penting dalam membangun daya saing bangsa, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran penting pendidikan dalam pengembangan ekonomi, terutama dalam menyediakan tenaga kerja terampil. Jika apa yang diramalkan oleh McKinsey Global Institute, bahwa pada tahun 2030 dibutuhkan sebanyak 113 juta tenaga kerja terampil, untuk menempatkan Indonesia di tujuh besar ekonomi dunia. Maka, salah satu jawabannya adalah pendidikan. Penyediaan tenaga terampil bukan perkara mudah. Perlu kerja keras dan komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Ini merupakan tantangan dunia pendidikan, yang tiap saat dipastikan tingkat kesulitannya makin kompleks. Tentu kita tidak boleh menyerah dengan kondisi itu, untuk ini pemerintah telah memformulasikan sejumlah kebijakan strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Kebijakan pertama, meningkatkan wajib belajar dari sembilan tahun menjadi 12 tahun melalui program Pendidikan Menengah Universal (PMU). Targetnya, meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) sekolah menengah menjadi tidak kurang dari Tiga Kebijakan untuk Dunia Pendidikan 97 persen pada tahun Tanpa program PMU, maka APK yang diharapkan mencapai 97 persen baru terwujud pada Capaian yang dari sisi tahun sudah terlambat. Kenapa terlambat? Populasi usia produktif yang melimpah seperti kondisi sekarang ini hanya berlangsung hingga Artinya, kita akan kehilangan momentum. Dari situlah kita bertekad, harus dilakukan percepatan pencapaian APK. Jika momentum usia produktif ini tidak dimanfaatkan dengan baik, potensi itu bisa jadi justru menimbulkan bencana demografi. Tentu kita semua sepakat ingin menjadikan populasi usia produktif itu menjadi bonus demografi. Kebijakan kedua,meningkatkan akses kependidikan tinggi yang mengacu pada Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undang-undang itu menyatakan, pemerintah wajib menyelenggarakan sedikitnya satu akademi komunitas di tiap kabupaten. Selain itu, setidaknya ada satu universitas dan politeknik di tiap provinsi. Pemerintah menargetkan membangun 850 akademi komunitas hingga tahun UU itu juga menyebutkan, pemerintah mempunyai kewajiban menyediakan bantuan operasional bagi perguruan tinggi negeri (BOPTN) untuk meringankan beban mahasiswa. Dengan program BOPTN, kita berharap APK pendidikan tinggi mencapai 53 persen pada Dan, sedikitnya 20 persen mahasiswa baru di PTN berasal dari keluarga tidak mampu. Dana BOPTN yang bertujuan untuk meringankan biaya pendidikan mahasiswa tersebut, pada tahun 2013 ini mencapai Rp 2,7 triliun. Dana Sikap kreatif dan inovatif yang dibentuk di tingkat pendidikan dasar dan menengah akan dibawa ketika peserta didik melanjutkan kejenjang pendidikan tinggi. itu rencananya akan dialokasikan bagi 92 PTN. Alokasi penggunaan BOPTN telah diatur untuk membiayai penelitian dosen, serta membiayai atau mensubsi di biaya operasional terutama untuk SPP, uang gedung, uang praktikum, uang wisuda, serta biaya-biaya lain yang dibayar oleh mahasiswa. Dengan demikian, masyarakat dapat mengenyam pendidikan tinggi tanpa harus dibebani biaya perkuliahan tinggi. Kebijakan ketiga, pengembangan kurikulum untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Alhamdulillah, Kurikulum 2013 telah berhasil diimplementasikan pada tahun ajaran baru , walau masih bertahap dan terbatas. Kurikulum 2013 disusun untuk menyiapkan peserta didik menguasai keterampilan di abad 21, dimana kreativitas dan inovasi menjadi aset utama bagi seseorang untuk meraih kemajuan. Sikap kreatif dan inovatif yang dibentuk di tingkat pendidikan dasar dan menengah itu niscaya akan dibawa pula ketika peserta didik melanjutkan kejenjang pendidikan tinggi. Dengan demikian, tenaga terampil di Indonesia pada masanya nanti akan benar-benar mampu bersaing secara global. Maka, Indonesia akan makin jaya. Semoga. Amiin. (*) No. 05 Tahun IV September 2013 DikbuD 1
2 Daftar Isi No. 05 Tahun IV September 2013 Hal. 1 PESAN MENTERI Hal. 2 DAFTAR ISI Hal. 3 DARI REDAKSI Hal.4 Pendidikan untuk Semua (Foto: Istimewa) Mendongkrak APK SMA/ SMK/Sederajat melalui PMU Mendikbud saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran PMU mengatakan, program ini sebelumnya telah dirintis sejak 2011 sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan keberhasilan pelaksanaan program Wajib Belajar 9 Tahun. Mengejar Jatuh Tempo Pendidikan untuk Semua Hal. 8 Peran Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah Hal. 14 Keaksaraan untuk Hidup yang Lebih Layak Hal. 18 Hal.12 Hal.26 Akses Pendidikan Tinggi yang Berkeadilan Untuk memerdekakan masyarakat dari belenggu kemiskinan, pendidikan tinggi adalah cara yang paling tepat. Maka, pemerintah mengambil langkah untuk melepaskan anak-anak dari kemiskinan dengan cara membantu anak-anak yang kemampuan akademis yang bagus tetapi mereka tidak mempunyai biaya untuk menjalani pendidikan tinggi. Letakkan Roh Pelestarian Nilai Budaya pada Tempatnya Meraih Kemandirian Kebudayaan Hal. 23 Rumah Gadang Butuh Perlindungan Hal. 31 FOTO: WJ PIH 2 DikbuD No. 05 Tahun IV September 2013
3 Pelindung: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, Wakil Menteri Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, Wakil Menteri Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti Penasihat: Sekretaris Jenderal, Ainun Na im Pengarah: Sukemi Penanggung Jawab: Ibnu Hamad Pemimpin Redaksi: Dian Srinursih Dewan Redaksi: Setiono, Eka Nugrahini, Hawignyo Redaktur Pelaksana: Emi Salpiati Staf Redaksi: Arifah, Ratih Anbarini, Agung SW, Aline Rogeleonick, Desliana Maulipaksi, Gloria Gracia, Nur Widianto Desain & Artistik: Susilo Widji P., Yus Pajarudin Fotografer: Arif Budiman, Ridwan Maulana Sekretaris Redaksi: Dina Ayu Mirta, Tri Susilawati, Mohtarom Redaktur Eksekutif: Priyoko Alamat Redaksi: Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung C Lantai 4, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Telp. (021) Pes. 2413, (021) Laman: Dari Redaksi Mempersiapkan Siswa Hadapi Tantangan Global Lembaga riset internasional, McKinsey Global Institute, memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030 mendatang. Perkiraan ini berdasarkan pada tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai paling stabil di dunia. Taruhlah prediksi McKinsey itu terbukti benar. Lalu, apa yang mesti kita persiapkan untuk mengisi kemakmuran tersebut? Tentu saja membangun sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, berakhlak mulia, dan cinta Tanah Air. Untuk membentuk SDM dengan kriteria yang demikian ini, pendidikan memegang peran pertama dan utama. Pendidikan dimaksud di sini termasuk yang berhubungan dengan kualitas dan pemerataannya, sehingga anak di seluruh pelosok negeri memiliki kesempatan untuk berandil dalam membangun Indonesia di era kemakmuran tersebut. Untuk membentuk SDM yang berkualitas di seluruh Indonesia tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai upaya, di antaranya mengimplementasikan Kurikulum 2013 dan Pendidikan Menengah Universal (PMU). Tentu saja termasuk di dalamnya adalah program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidikmisi, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), dan sejumlah program lainnya. Dalam acara peluncuran PMU pada Juli lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyatakan bahwa program PMU dirintis sejak 2011 sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan keberhasilan pelaksanaan program Wajib Belajar 9 Tahun. Selain itu program tersebut juga untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, yang dalam kurun waktu dikaruniai dengan populasi usia produktif yang melimpah. Apa dan bagaimana PMU itu? Simak saja terus artikel-artikel di majalah Dikbud edisi ini. Selain itu, kami menyajikan tulisan lain yang juga sayang jika dilewatkan begitu saja. Tulisan Kepala Pusat Informasi dan Humas, Ibnu Hamad, contohnya, menyebutkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah banyak melakukan terobosan dalam melakukan pembenahan masalah pendidikan, sekaligus mempersiapkan generasi muda menyambut arus globalisasi pada masa mendatang. Dengan berbagai upaya itu, kita berharap dunia pendidikan kita akan kian terbebas dari beragam masalah yang membelenggunya. Itu sangat penting demi masa depan Indonesia. Lebih penting lagi kita seyogyanya menjadi orang yang memerdekakan pendidikan: setiap ada masalah yang menggelayuti sistem pendidikan kita, sedapat mungkin kita berupaya mencari pemecahan masalahnya. Majalah DIKBUD Edisi No. 05 Tahun IV - September 2013 Desain Sampul: Susilo Widji P. Foto: WJ - Peserta OSN 2013 & Siswi SMKN 10 Bandung Pembaca yang budiman, tak lupa kami pun menyertakan berita mengenai kebudayaan. Kali ini kami menampilkan seputar perjuangan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang, Provinsi Sumatera Barat, dalam melakukan upaya pelestarian kebudayaan. Inventarisasi rumah gadang adalah salah satu contoh upaya yang telah dilakukannya. Selamat membaca. Salam. (*) Redaksi No. 05 Tahun IV September 2013 DikbuD 3
4 Pendidikan Menengah Universal Mendongkrak APK SMA/SMK/Sederajat melalui PMU Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) telah diluncurkan. Melalui program ini, diharapkan angka putus sekolah di kalangan lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dapat berkurang dan Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah atas (SMA) meningkat signifikan. Agar PMU sukses dan memiliki efek positif, dibutuhkan komitmen dan kerja keras dari pemangku kepentingan pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan dua program baru yang pelaksanaannya diterapkan pada sekolah-sekolah di Indonesia mulai tahun ajaran baru 2013/2014 ini. Kedua program tersebut adalah Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang telah diluncurkan secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh di Jakarta, akhir Juni lalu. Satu lagi, Kurikulum 2013 yang tahun ini pelaksanaannya dilakukan secara terbatas dan bertahap. Mendikbud saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran PMU mengatakan, program ini sebelumnya telah dirintis sejak 2011 sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan keberhasilan pelaksanaan program Wajib Belajar 9 Tahun. Selain itu program ini juga untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, yang dalam kurun waktu dikaruniai dengan populasi usia produktif yang melimpah. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad, menjelaskan, rintisan PMU pada 2011 lalu dilakukan dengan mulai memberikan bantuan operasional sekolah (BOS) untuk sekolah menengah yang nilainya Rp per siswa per tahun. Jumlah tersebut diakui masih sangat minim untuk 4 DikbuD No. 05 Tahun IV September 2013
5 membantu membiayai kebutuhan operasional sekolah. Untuk itu mulai tahun ini, BOS diberikan Rp 1 juta per siswa per tahun. Harapannya, orangtua dapat lebih ringan dalam membayar biaya pendidikan di sekolah menengah, ujarnya. Peluncuran PMU secara resmi oleh Mendikbud menandai dimulainya pelaksanaan program tersebut di seluruh provinsi dan kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Program PMU merupakan salah satu strategi menghadapi penambahan jumlah penduduk usia produktif di Indonesia. Melalui program PMU, pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu dengan memfasilitasi penduduk usia tahun agar tertampung di sekolah jenjang pendidikan menengah. Kebijakan PMU diyakini dapat mempercepat kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah yang saat ini baru mencapai 78,8 persen menjadi sekitar 97 persen pada tahun Jika tidak dilakukan upaya percepatan, capaian APK yang ditargetkan tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun Kita jangan sampai kehilangan momentum populasi usia produktif yang hanya berlangsung hingga Mereka akan menjadi bonus kalau kualitas orangnya juga bagus. Dan akan menjadi bencana kalau kualitasnya tidak bagus, papar Mendikbud. jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan lulusan SMK/MAK diharapkan siap untuk memasuki dunia kerja, berwirausaha atau melanjutkan ke jenjang vokasi lebih tinggi, imbuhnya. Dalam keterangannya, Mendikbud menambahkan, untuk mencapai target APK 97 persen hingga tahun 2020, maka setidaknya APK pendidikan menengah setiap tahun harus tercapai 2,5 hingga tiga persen. Setiap kenaikan itu ekuivalen dengan siswa baru setiap tahunnya yang tertampung di sekolah menengah. Artinya, kapasitas sekolah-sekolah menengah di Indonesia harus dinaikkan hingga mampu menambah jumlah siswa baru tersebut setiap tahunnya. Dua Skenario Setidaknya ada dua skenario yang dilakukan Kemdikbud untuk dapat menampung tambahan siswa baru setiap tahunnya itu. Pertama, mengoptimalkan sumber daya yang ada, misalnya dengan membuka dua waktu sekolah dalam satu hari, sehingga tidak perlu menambah infrastruktur. Sementara skenario kedua adalah menambah unit sekolah baru (USB) atau menambah kapasitas melalui pembangunan ruang kelas baru (RKB). Tetapi yang tidak boleh ditinggalkan adalah guru. Guru juga harus ditambah. Oleh karena itu, kami dorong Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk memproduksi atau mempersiapkan calon-calon guru yang ada di SMA/ Lebih lanjut ia menuturkan, target pencapaian APK 97 persen pada tahun 2020 ini mengandung makna, bahwa seluruh siswa lulusa SMP dan sederajat dapat melanjutkan dan lulus pendidikan menengah. Ini sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (education for all) bahwa layanan pendidikan harus dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan asal-usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan. Melalui program PMU, lulusan SMA/ MA diharapkan dapat melanjutkan ke Mendikbud, Mohammad Nuh, menyerahkan bantuan kepada guru dan siswa di acara Peluncuran Pendidikan Menengah Universal (PMU) di Gedung Kemdikbud, Jakarta (25/6). Peluncuran PMU menandai dimulainya pelaksanaan program di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. FOTO: Pendhi PIH No. 05 Tahun IV September 2013 DikbuD 5
6 SMK/MA, tandas Mendikbud. Hamid menambahkan, konsekuensi logis dari diluncurkannya PMU ini, pemerintah mulai tahun ajaran baru ini mulai menyalurkan BOS senilai Rp 1 juta per siswa per tahun untuk seluruh siswa sekolah menengah, baik negeri maupun swasta dan diberikan langsung ke sekolah. Selain itu, pihaknya juga memberikan Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebesar Rp 1 juta per siswa bagi 1,7 juta siswa sekolah menengah dari keluarga tidak mampu dan diberikan langsung kepada mereka. FOTO: WJ PIH Hal lain yang dilakukan adalah memperbanyak pembangunan sarana dan prasarana pendidikan menengah, seperti USB, RKB, rehabilitasi ruang kelas, penyediaan peralatan pendidikan, dan lainlain. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi, serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan juga menjadi hal yang tidak dilupakan untuk dilakukan seiring dengan pelaksanaan PMU secara utuh. Demikian pula dengan penyiapan sistem pembelajaran yang baik untuk memberikan bekal yang terbaik pula bagi siswa melalui pelaksanaan Kurikulum Hamid mengakui, pelaksanaan PMU membawa konsekuensi pada dukungan anggaran yang cukup besar, sehingga diperlukan komitmen dan tanggung jawab, tidak hanya dari pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah, pimpinan sekolah, hingga masyarakat dan orangtua. Oleh karena itu pada kesempatan peluncuran PMU tersebut, dilakukan penandatangan sejumlah nota kesepahaman antara Mendikbud dengan 7 Gubernur dan 11 Bupati/ Wali Kota. Selain itu ditandatangani pula nota kesepahaman program afirmasi Papua dan Papua Barat antara Mendikbud dengan Gubernur dari kedua provinsi tersebut. Program afirmasi Papua dan Papua Barat ini diwujudkan dengan mengirimkan 500 siswa lulusan SMP/ MTs dari kedua provinsi tersebut ke 178 sekolah yang ada di enam provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Bukan Wajar 12 Tahun yang dipilih Kemdikbud untuk penggunaan istilah PMU, hal ini karena sejumlah alasan. Istilah Wajib Belajar atau Wajar harus berlandaskan dasar hukum yang kuat. Sementara, dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional hanya menyebut tentang Wajar 9 Tahun, sedangkan untuk Wajar 12 Tahun tidak dikenal. Istilah pendidikan universal pertama kali diperkenalkan UNESCO. Untuk menyebut Wajar 9 tahun, UNESCO tidak menggunakan istilah compulsory basic education melainkan universal basic education. Selain itu, istilah Wajar juga mengandung unsur pemaksaan dan konsekuensinya ada sanksi bagi yang tidak melakukannya. Tidak demikian dengan PMU. Menurut Hamid, PMU esensinya seperti Wajar tetapi tidak ada sanksi, dan tidak mengenal istilah memaksa. Kata yang digunakan adalah mendorong agar seluruh lulusan SMP sederajat dapat menempuh pendidikan ke jenjang menengah. Mendikbud juga menuturkan, pihaknya sengaja tidak menggunakan kata wajib belajar yang seolah-olah memberi kesan bahwa pemerintah pusat saja yang harus menanggung biaya pendidikan tingkat menengah itu. Padahal, menyukseskan program ini menjadi kewajiban bersama. Dengan istilah universal, biaya pendidikan untuk program ini bisa dibagi dengan pemerintah kota, masyarakat, dan pemerintah pusat, ujarnya. 6 DikbuD No. 05 Tahun IV September 2013
Bulan Oktober ini adalah bulan
Pesan Menteri Menginternasionalkan Bahasa dan Membangun Peradaban Bulan Oktober ini adalah bulan bahasa, bulan pemuda, bulan bhineka tunggal ika, yang telah digelorakan oleh para pemuda kita pada 28 Oktober
Lebih terperinciMemastikan Ketercapaian, Meneguhkan Cita-cita
2 Kita Berharap Implementasi Kurikulum 2013 Berjalan Lancar Menyadari bahwa pendidikan merupakan hal strategis dalam pembangunan manusia Indonesia, pemerintah berkomitmen memajukannya, baik secara kualitas
Lebih terperinciMembeli Masa Depan dengan Harga Sekarang
Pesan Menteri Membeli Masa Depan dengan Harga Sekarang Pendidikan merupakan salah satu isu pokok dalam pengembangunan suatu bangsa. Hal ini dikarenakan, peran yang dimainkan pendidikan sebagai mesin pencetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI. Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
BUPATI BANYUWANGI SAMBUTAN BUPATI BANYUWANGI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL DIRANGKAI DENGAN PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE-18 SEKALIGUS DEKLARASI GEMPITA PERPUS (GERAKAN MASYARAKAT
Lebih terperinciKurikulum Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Lebih terperinciLAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL
LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Sawangan, 26 s.d 28 Februari 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciSiswa-siswi SMKN 10 Bandung, belajar memainkan alat musik tradisional. Menumbuhkan cinta Tanah Air.
Maka, dirinya mengapresiasi sejumlah pimpinan daerah yang mendukung penuh program PMU ini dengan ikut menanggung biaya operasional sekolah menengah. Dukungan pemerintah daerah terutama dalam hal pembiayaan
Lebih terperinciMengubah Pola Pikir Guru
2 Berdayakan Aparat Desa/ Kelurahan untuk Sukseskan SMA Terbuka Wakijo, sebut saja begitu, tidak memiliki banyak pilihan dalam menata masa depannya. Ia terpaksa memilih membantu orangtuanya mencari nafkah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting di seluruh aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan kepribadian manusia.
Lebih terperinciHasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014
Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015
Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013
Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu untuk menciptakan dan
Lebih terperinciPanduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017
Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciKawal Implementasi Kurikulum 2013
2 Wakil Presiden Boediono: Kawal Implementasi Kurikulum 2013 Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara menyeluruh pada tahun pelajaran 2014/2015. Semua pihak harus melaksanakannya dengan penuh tanggung
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR
Lebih terperinciMENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016
1 MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 TANGGAL 2 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi
ii Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciKenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016
Kenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016 Oleh Sandi Aria Mulyana / FISIP UI 2012 Pada masa pemilihan Calon Rektor Universitas Indonesia pada tahun 2014 lalu, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis
Lebih terperinciBUPATI GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI KABUPATEN GUNUNG MAS
BUPATI GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI KABUPATEN GUNUNG MAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNG MAS, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG WAJIB BELAJAR DUA BELAS TAHUN DI KABUPATEN LAMANDAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU,
Lebih terperinciMENTERI PENDIDlKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PE~INGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN Oleh:
,--'-----------~--------- MENTERI PENDIDlKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PE~INGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2014 Oleh: Mohammad Nuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Lebih terperinciKOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015
KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK Hari/Tanggal : Sabtu/17 Mei 2008 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Gedung Auditorium UNTAN Pontianak Yth. Bapak Wakil Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan sangat penting karena perannya yang
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011
1 Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011 TANGGAL 28 OKTOBER 2011 (DIKIR NEGERI ASSALAMU ALAIKUM WR.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama. Kabupaten/Kota;
GUBERNUR ACEH Sambutan Pada Upacara Memperingati Hari Pendidikan Aceh Ke-56 Rabu, 2 September 2015 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirabbil alamin Wassalatu
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu indikator untuk kemajuan pembangunan suatu bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat pencapaian pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu indikator untuk kemajuan pembangunan suatu bangsa. Bahkan pendidikan menjadi domain
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PENAMBAHAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI BARU DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2004
ANALISIS KEBIJAKAN PENAMBAHAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI BARU DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2004 (Penelitian Naturalistis Fenomenologis di SMK Negeri 1 Ambal) TESIS Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di SMK masih sangat konvensional, bahkan ada yang membiarkan para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan upaya yang utama bagi siswa dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuannya di sekolah. PBM yang berkualitas dan efektif
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.597, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Akademi Komunitas. Pendidikan.Izin. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013
Lebih terperinciWALIKOTA MALANG SAMBUTAN UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL DAN HARI OTONOMI DAERAH KE-18 TAHUN 2014 TANGGAL, 2 MEI 2014
WALIKOTA MALANG SAMBUTAN UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL DAN HARI OTONOMI DAERAH KE-18 TAHUN 2014 TANGGAL, 2 MEI 2014 BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM ASSALAAMU ALAIKUM WA ROHMATULLAAHI WA BAROKATUH
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG
1 GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 20172016 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, SEKOLAH MENENGAH ATAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Pendidikan juga penting bagi terciptanya kemajuan dan kemakmuran
Lebih terperinciPembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M)
Pedoman Untuk Kepala Sekolah/Madrasah Pembentukan TIM PENGEMBANG SEKOLAH/ MADRASAH (TPS/M) (Edisi September 2011) Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT
Lebih terperinci-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pendidikan nasional
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciGrafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)
Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.112, 2010 PENDIDIKAN. Sistem Pendidikan Nasional. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157)
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74
Lebih terperinciKUANTITAS PROPORSI SMK : SMA
Tugas Individu : Tugas 7 Filsafat Pendidikan Kejuruan Dosen : Dr. Hj. Hasanah Nur. MT. KUANTITAS PROPORSI SMK : SMA Oleh ; Muhammad Riska Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang, karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009
PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN
Lebih terperinciEra globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat pada
BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat pada berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu hal yang
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013
Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi tiga prioritas pembangunan pendidikan nasional, meliputi 1. pemerataan dan perluasan akses pendidikan, 2. peningkatan mutu, relevansi dan daya saing,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu wadah dalam meningkatkan kemajuan suatu bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menghadapi persaingan global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh
BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari semakin kerasnya kehidupan
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA SENIN TANGGAL 22 AGUSTUS Senin, 22 Agustus 2016
BUPATI KEBUMEN SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA SENIN TANGGAL 22 AGUSTUS 2016 Assalamu alaikum wr. wb. Senin, 22 Agustus 2016 Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita. Yth. Wakil Bupati Kebumen;
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciKILAS BALIK DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA
KILAS BALIK DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para "Nation Builders" Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa negara
Lebih terperinciBUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah.
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah. 1.1 Latar Belakang Visi Indonesia 2030 dimana
Lebih terperinciPetunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014
Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran akan pentingnya lingkungan dapat mewujudkan rasa tanggung jawab bagi warga
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1364, 2015 BERITA NEGARA KEMENDIKBUD. Bantuan. Biaya Pendidikan. Bidikmisi. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195
Lebih terperinciP Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai
Lebih terperinci~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS
~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah Satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat capaian Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan merupakan bagian utama untuk suatu
Lebih terperinciPeminatan Siswa dalam Kurikulum 2013
Peminatan Siswa dalam Kurikulum 2013 Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling (2013) telah merumuskan hakikat peminatan dalam implementasi Kurikulum 2013 bahwa peminatan dapat difahami sebagai upaya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciDUKUNGAN PENGANGGARAN UNTUK KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI RINTO SUBEKTI, S.E., M.M. ANGGOTA KOMISI X DPR-RI
DUKUNGAN PENGANGGARAN UNTUK KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI RINTO SUBEKTI, S.E., M.M. ANGGOTA KOMISI X DPR-RI 1 P E N D A H U L U AN Di era keterbukaan saat ini, persaingan sumber daya manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. Hal ini mengambarkan bahwa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sebuah proses yang melekat pada setiap kehidupan bersama dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. Hal ini mengambarkan bahwa pendidikan tidak
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 09 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR MALUKU,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan
Lebih terperinciMeluaskan Akses Pendidikan 12 Tahun
Cluster 1 Meluaskan Akses Pendidikan 12 Tahun Oleh: Jumono, Abdul Waidil Disampaikan pada kegiatan Simposium Pendidikan 23 Febuari 2015 Ki Hadjar Dewantara: Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Perkembangan IPTEK yang pesat memaksa kita untuk dapat
Lebih terperinciOlimpiade Sains Nasional
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Olimpiade Sains Nasional PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Lebih terperinciNCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUMEDANG BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya.
Lebih terperinciBeri Acungan Jempol pada Pengajar SM3T. Hardiknas dan Masyarakat ASEAN
2 Beri Acungan Jempol pada Pengajar SM3T Banyak kisah keteladanan pengajar sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T), yang diekspos oleh media massa. Dari kisah itu, kita menjadi
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciLaporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM)
Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Tahun 2018 Laporan lane/ja UM Tahun 2017 KATA PENGANTAR Dengan
Lebih terperinciPIDATO REKTOR PADAA WISUDA GELOMBANG I TAHUN AKADEMIK 2008/2009 Bandung, 23 April 2009
PIDATO REKTOR PADAA WISUDA GELOMBANG I TAHUN AKADEMIK 2008/2009 Bandung, 23 April 2009 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 PIDATO REKTOR PADA WISUDA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Kamis, 23 April 2009
Lebih terperinci