ARTIKEL ILMIAH PENELITIAN
|
|
- Sudirman Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL ILMIAH PENELITIAN ANALISIS PENAMBAHAN PEMASANGAN TRANSFORMATOR DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING UNTUK MENGATASI BEBAN LEBIH DAN MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA OLEH : 1. ABRAR TANJUNG,ST.,MT (KETUA) 2. ARLENNY, ST.,MT (ANGGOTA) Kegiatan penelitian ini dibiayai oleh APBU Universitas Lancang Kuning Berdasarkan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor : 108/LPPM-Unilak/B-07/2010 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU 2011
2 ANALISIS PENAMBAHAN PEMASANGAN TRANSFORMATOR DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING UNTUK MENGATASI BEBAN LEBIH DAN MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA Abrar Tanjung Arlenny Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Lancang Kuning Abstrak Kebutuhan energi atau daya listrik sangat mempengaruhi kualitas dan pelayanan terhadap konsumen sebagai pengguna energi listrik. Universitas Lancang Kuning merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai gedung-gedung fakultas yang yang banyak menggunakan energi atau daya listrik dalam melaksanakan aktifitas belajar mengajar dan administrasi. Meningkatnya penggunaan daya atau energi listrik di lingkungan Universitas Lancang Kuning mempengaruhi kualitas dan pelayanan energi listrik seperti besarnya penggunaan energi atau daya listrik, timbulnya drop tegangan, timbulnya rugi-rugi daya serta terjadi ketidakseimbangan beban. Dalam Penelitian diperoleh penggunaan energi atau daya listrik masih dalam batas kemampuan kapasitas transformator, drop tegangan terjadi pada fakultas Hukum sebesar 284,84 volt pada beban normal dan 237,12 volt pada saat beban puncak, rugi-rugi daya sebesar 20,681 kw pada beban normal dan 23,405 pada beban puncak serta terjadi ketidakseimbangan beban phasa R = 199,15 Amper, S = 154,05 Amper, T = 121,6 Amper pada beban normal dan phasa R = 232,28 Amper, S = 160,82 Amper, T = 139,5 Amper pada saat beban puncak. Kata Kunci : Transformator, daya listrik, drop tegangan, rugi-rugi daya
3 ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER FITTING ADDITION TO UNIVERSITY OF LANCANG KUNING ELECTRIC SYSTEM TO PREVENT OVERLOAD AND MINIMIZE POWER LOSSES Abrar Tanjung Arlenny Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Lancang Kuning Abstract Requirement of electricity or energi very influence service and quality to consumer as consumer of electrics energi. University of Lancang Kuning is education institute having faculty physical plant which using many electricities or energi in executing aktifitas learn taught and administration. The increasing of usage of or energy of energi electrics in University of Lancang Kuning influence quality and service of electrics energi like level of usage of electricity or energi, incidence voltage drop, incidence power losses and also happened burden imbalance. In Research obtained by usage of electricity or energi within measure ability of transformator capacities, tension drop happened at faculty of law equal to 284,84 volt at normal burden and 237,12 volt at the time of peak load, lossies of power equal to 20,681 kw at normal burden and 23,405 at peak load and also happened burden imbalance of phasa R = 199,15 Ampere, S = 154,05 Ampere, T = 121,6 Ampere at normal burden and R = 232,28 Ampere, S = 160,82 Ampere, T = 139,5 Ampere at the time of peak load. Keyword : Transformator, electricity, voltage drop, power losses
4 1.Pendahuluan Kebutuhan tenaga listrik untuk rumah tangga maupun industri di Indonesia umumnya selalu menunjukkan gejala yang meningkat. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi, karena tenaga listrik merupakan bentuk energi yang sangat menguntungkan dan sangat membantu manusia dalam menyelenggarakan kehidupannya. Universitas Lancang Kuning merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki beberapa fakultas yang mempunyai kegiatan admistrasi dan belajar mengajar, yang menggunakan peralatan listrik. Penelitian ini dilakukan untuk membahas tentang pemakaian energi listrik di Universitas Lancang Kuning yang sesuai dengan kapasitas transformator yang terpasang. keseimbangan beban, rugi-rugi daya dan drop tegangan. Penambahan gedung fakultas dan ruang kuliah merupakan faktor utama terjadinya gangguan kinerja sistem kelistrikan di Universitas Lancang Kuning. 2. Tinjauan Pustaka Dalam rangka pengisian transformator, metoda oposisi yang diuraikan digunakan untuk merubah beban dan faktor daya. Sensor untuk mengukur getaran dan temperatur telah rangkai di transformator. transformator berbeda beroperasi pada masing-masing kondisi. Dalam rangka memverifikasi kemampuan model untuk mendeteksi kegagalan, suatu kelainan bentuk telah disebabkan oleh lilitan transformator (Belén García Juan Carlos Burgos, and Ángel Matías Alonso, 2006). Beban dan suhu lingkungan adalah dua faktor yang penting yang mempengaruhi hidup dari isolasi/penyekatan di (dalam) trafo. Tiap jam beban dan monitoring kondisi suhu lingkungan yang didapat lewat digunakan untuk menilai beroperasi profil dari peralatan itu (Kshira T. Muthanna, Abhinanda Sarkar, Kaushik Das, and Kurt Waldner, 2006). Transformator atau trafo adalah jenis mesin listrik statis yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Secara umum trafo terdiri dari trafo daya, trafo tegangan dan trafo arus. Trafo daya adalah trafo yang bisa digunakan di gardu induk maupun gardu distribusi. Sedangkan trafo tegangan dan trafo arus adalah trafo yang digunakan untuk pengukuran dan proteksi (Zuhal, 1991).
5 2.1. Transformator Distribusi Transformator atau trafo adalah jenis mesin listrik statis yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Secara umum trafo terdiri dari trafo daya, trafo tegangan dan trafo arus. Trafo daya adalah trafo yang bisaa digunakan di gardu induk maupun gardu distribusi. Sedangkan trafo tegangan dan trafo arus adalah trafo yang digunakan untuk pengukuran dan proteksi (Zuhal,1991). Konstruksi trafo terdiri dari inti dan kumparan (primer dan sekunder). Kumparan berfungsi untuk menghasilkan fluksi medan magnet dan menghasilkan tegangan induksi. Sedangkan fungsi inti adalah untuk mengalirkan fluksi yang dihasilkan oleh kumparan primer. Inti trafo bisaanya terbuat dari bahan baja berupa susunan lempengan baja tipis. Penyusunan inti trafo dari lempengan baja tipis dimaksudkan untuk mengurangi pengaruhi rugi inti dan rugi histerisis. Φ V 1 N 1 E 1 E 2 N 2 Gambar 1 Konstruksi Dasar Transformator Φ 2.2. Tahanan Tiap konduktor memberi perlawanan atau tahanan terhadap mengalirnya arus listrik dan hal ini dinamakan resistensi. Resistensi atau tahanan dari suatu konduktor (kawat penghantar) diberikan oleh : l R = ρ Ohm (2.1) A Keterangan : R = Resistansi (Ohm) ρ = Resistivitas (tahanan jenis penghantar) l = Panjang kawat (meter) A = Luas penampang kawat (mm²)
6 2.3 Rugi-Rugi Daya Dalam penyediaan tenaga listrik, disyaratkan suatu level standar tertentu untuk menentukan kwalitas tegangan pelayanan. Secara umum ada 3 hal yang perlu dijaga kwalitasnya, yaitu : 1. Frekwensi (50 Hz) 2. Tegangan (+ 5% dan 10%) 3. Kehandalan Rugi-rugi daya adalah besarnya daya yang hilang pada suatu jaringanan, yang besarnya sama dengan daya yang disalurkan dari sumber dikurangi besarnya daya yang diterima pada perlengkapan hubungan bagian utama. Besarnya rugi-rugi daya satu fasa dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : P = I 2 x R (Watt) (2.2) Keterangan : P = Rugi daya pada jaringan (Watt) I = Arus beban pada jaringan (Ampere) R = Tahanan murni (Ohm) Besar rugi-rugi daya pada jaringan tergantung pada besarnya tahanan dan arus beban pada jaringan tersebut. Untuk mengetahui besar rugi-rugi daya pada jaringan tiga fasa dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : P = 3 x I 2 x R ( Watt ) (2.3) 2.4 Pengoperasian Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Pengoperasian dari jaringan distribusi tenaga listrik membutuhkan analisis yang terus menerus untuk menilai keberhasilan suatu sistem dan untuk menekan keefektifan rencana yang lain pada pengembangan sistem. Analisis ini menggunakan perhitungan tegangan dan arus rangkaian pada kondisi-kondisi tertentu. Pada pengoperasian jaringan distribusi tenaga listrik menimbulkan rugi-rugi daya yang terdiri dari rugi-rugi pada saluran distribusi, rugi-rugi pada transformator distribusi, meter-meter dan juga penurunan tegangan atau susut tegangan.
7 2.5 Ketidakseimbangan Sistem Sistem tidak seimbang merupakan tegangan-tegangan dan arus-arus tidak seimbang pada keadaan kerja normal, hal ini berarti walaupun tegangan generator simetris tetapi arus tidak seimbang. Dalam hal ini suatu arus urutan akan menimbulkan jatuh tegangan dari semua urutan bersama-sama. Pada sistem satu garis bagian yang tidak seimbang yatitu antara titik P dan titik Q dapat ditunjukkan pada gambar 2 (Stevenson,1983). P ~ ~ seimbang sistem tidak seimbang seimbang Gambar 2 Diagram Satu Garis Sistem Pada Bagian Yang Tidak Simetris Tiga phasa seimbang jika : a. besar arus atau tegangan sama besar b. beda phasa sebesar 120 Untuk sistem 3 phasa seimbang berlaku hubungan seperti persamaan 4. I n = I R + I S + I T = 0 (2.4) Ketidakseimbangan arus atau tegangan dapat terjadi jika : a. impedansi pada ketiga phasa tidak sama b. beban pada ketiga phasa tidak sama Bila beban dari phasa banyak seimbang merupakan beban dimana arus yang mengalir pada beban-beban simetris dan beban seperti ini biasanya diasumsikan dipasok oleh tegangan yang simetris. Dengan demikian analisanya dapat dilakukan pada basis per phasa saja. Dalam hal ini beban selalu diasumsikan seimbang setiap phasanya, sedangkan pada kenyataannya beban-beban tersebut tidak seimbang. Pada sistem tiga phasa, kondisi seimbang diperoleh bila arus yang mengalir pada kawat netral nol, keadaan ini hanya berlaku bila impedansi-impedansi yang menghubungkan phasa kenetralnya sama besar. Keseimbangan beban yang memadai antara phasa-phasa dari sistem tiga phasa umumnya yang dikehendaki. Tegangan seimbang dalam keadaan normal yang dibangkitkan pada sistem phasa banyak cukup simetris atau seimbang dan tegangan ini dipakai pada beban yang seimbang, maka Q
8 akan mengalir arus yang simetris. Akan tetapi tegangan juga tidak simetris karena diakibatkan oleh arus-arus phasa yang tidak seimbang. 2.6 Jatuh Tegangan (Voltage Drop) Terjadinya jatuh tegangan pada saluran disuatu lokasi adalah disebabkan oleh bagian yang berbeda tegangan didalam suatu sistem daya tersebut dan juga dipengaruhi oleh resistansi, reaktansi, dan impedansi pada saluran. Jatuh tegangan pada saluran adalah selisih antara tegangan pada pangkal pengiriman dengan tegangan pada ujung penerimaan tenaga listrik. Berdasarkan rangkaian ekivalen saluran distribusi Gambar 3, jika ada arus yang mengalir melalui saluran distribusi maka akan terjadi penurunan tegangan sepanjang saluran. Dengan demikian tegangan pada pusat beban tidak sama besar dengan tegangan ujung saluran. Gambar 3 Rangkaian Ekivalen Sistem Distrbusi Penurunan tegangan terdiri dari dua komponen : a. I.R s yaitu rugi-rugi tegangan akibat tahanan saluran b. I.X 1 yaitu rugi-rugi tegangan akibat reaktansi induktif saluran Besarnya rugi tegangan dapat dinyatakan sebagai berikut : ΔV = I.R.cosϕ + I.X.sinϕ ΔV = I x R (2.5) keterangan : ΔV = Jatuh tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir (Amper) R = Tahanan saluran (Ohm) X = Reaktansi (Ohm)
9 ϕ = Sudut dari faktor daya beban Z = R + jx = impedansi saluran Pada saluran arus bolak-balik besarnya jatuh tegangan tergantung dari impedansi saluran serta beban dan faktor daya. Untuk jarak yang dekat jatuh tegangan tidak begitu berarti. Perhitungan jatuh tegangan yang diperlukan tidak hanya untuk peralatan sistem saja namun juga untuk dapat menjamin tegangan terpasang yang dapat dipertahankan dalam batas-batas yang layak. Oleh karena itu perlu diketahui hubungan fasor antar tegangan dan arus serta reaktansi dan resistansi pada perhitungan yang akurat. Hubungan dengan diagram fasor antara tegangan pada sisi pengirim dari sebuah rangkaian dan jatuh tegangan pada ujung penerima ditunjukan pada Gambar 4. V S A p Ix V d V r f 2 f 1 I I r Gambar 4. Diagram Fasor hubungan tegangan dengan R dan X Selanjutnya rumus jatuh tegangan dan rumus tegangan pada sisi pengiriman (V s ) adalah sebagai berikut : V s = V r + I R x cosφ + I X sinφ = V r + I x Z (2.6) keterangan : V s V r = Tegangan kirim (Volt) = Tegangan terima (Volt) I = Arus yang mengalir ( Amper ) R = Tahanan saluran (Ohm) X = Reaktansi saluran (Ohm) Φ = Sudut dari faktor daya beban
10 3. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan survey lapangan pada lingkungan Universitas Lancang Kuning. 3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah sumber data primer yang merupakan hasil survey lapangan dengan cara melakukan melakukan mencari data penggunaan beban disetiap gedung fakultas dan gedung rektorat pada tiap beban phasa. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Mengumpulkan data primer dari hasil survey pada tiap-tiap gedung fakultas dan gedung-gedung lainnya serta dan gambaran sistem kelistrikan yang terdapat dilingkungan Universitas Lancang Kuning. b. Wawancara dengan cara melakukan pembicara langsung dengan pihak terkait seperti operator listrik dan pihak fakultas untuk memperoleh berbagai informasi dan masukan yang berguna tentang apa yang dilakukan berkaitan dengan penggunaan atau pemakaian daya listrik di Universitas Lancang Kuning. 3.4 Analisis Data Data yang diperoleh dari survey dilapangan digunakan untuk melakukan perhitungan dan analisa tentang pemakanan energi atau daya listrik sesuai dengan kapasitas transformator, keseimbangan beban, dan drop tegangan serta rugi-rugi daya pada sistem kelsitrikan di Universitas lancang Kuning. 3.5 Referensi Mengumpulkan referensi dari berbagai literatur yang diperlukan atau yang terkait untuk melakukan perhitungan dan analisa.
11 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Sistem Kelistrikan Di Universitas Lancang Kuning Universitas Lancang Kuning merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai beberapa gedung fakultas, gedung rektorat, gedung perpustakaan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Pusat komputer, Mesjid dan Asrama mahasiswa. Gedung-gedung tersebut disupplay oleh satu transformator yang dibantu oleh pihak PT. PLN (Persero) cabang Pekanbaru. Adapun tegangan primer transformator sebesar 20 kv dan tegangan sekunder yang dipakai adalah tegangan tiga phasa 330 volt dan tegangan satu phasa 220 volt. Sistem kelistrikan di Universitas Lancang Kuning ditunjukkan pada gambar 5. Transformator daya 315 kva NYFGbY NYFGbY NYFGbY 4 X 24 mm2 4 X 24 mm2 4 X 24 mm2 REKTORAT FIB FKIP FASILKOM FP FK FT FE FIA FH PUSTAKA LPPM ASRAMA PUSKOM MESJID KANTIN Gambar 5. Sistem Kelistrikan Universitas Lancang Kuning 4.2 Data dan Objek Pembahasan. Pada penelitian ini dilakukan pada bulan Februari dan bulan Maret 2011 dengan melakukan survey lapangan untuk mendapatkan data-data primer serta gambaran umum tentang kelistrikan di Universitas Lancang Kuning. Dari hasil
12 survey penelitian di lapangan diperoleh data pemakaian beban pada masing-masing gedung fakultas dan gedung rektorat. bagian. Data pemakaian beban di Universitas Lancang Kuning dibagi dalam dua 1. Beban Normal, beban yang digunakan pada gedung-gedung yang ada di Universitas Lancang Kuning pada saat aktifitas belajar mengajar dan administrasi dilaksanakan pemakaian daya listrik pada kondisi ini sangat kecil untuk pada hari Senin Jum at pada pukul wib. Intensitas aktifitas belajar mengajar dan administrasi. Pemakaian beban normal ditunjukkan pada Tabel Beban puncak, beban yang digunakan pada gedung-gedung yang ada di Universitas Lancang Kuning pada saat aktifitas belajar mengajar dan administrasi dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu pada pukul wib. Intensitas pemakaian daya listrik pada kondisi ini sangat besar untuk aktifitas belajar mengajar dan administrasi. Pemakaian beban puncak ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 1 Data Pemakaian Beban Pada Kondisi Beban Normal Di Universitas Lancang Kuning. No Nama Gedung Beban (A) R S T Ket 1 Rektorat 22,4 20, ,5 2 Fakultas Ilmu Budaya 5,2 4,15 2,2 11,55 3 Fakultas KIP 5,2 0,7 0,1 6 4 Fakultas Ilmu Komputer 6,8 14,6 6,24 27,64 5 Fakultas Pertanian 15,95 14,76 11,48 42,19 6 Fakultas Kehutanan 1,24 0,94 0,1 2,28 7 Fakultas Teknik 30,05 16,5 20,23 66,78 8 Fakultas Ekonomi 22,8 25,2 24,15 72,15 9 Fakultas Ilmu Administrasi 10,3 19,2 23,2 52,7 10 Fakultas Hukum 52,3 24,6 2,4 79,3 11 Perpustakaan 15,1 6,3 8,4 29,8 12 LPPM 0,9 0,5 0,1 1,5 13 Puskom 5,21 2,8 4,6 12,61 14 Asrama Mahasiswa 0,2 0,4 0,1 0,7 15 Mesjid Kampus 0,1 0,1 0,2 0,4 16 Kantin 5,4 3,2 1,1 9,7 Total 199,15 154,05 121,6 474,8
13 Tabel 2 Data Pemakaian Beban Pada Kondisi Beban Puncak Di Universitas Lancang Kuning. No Nama Gedung Beban (A) R S T Ket 1 Rektorat 25,1 21, ,3 2 Fakultas Ilmu Budaya 6,7 1,1 0,3 8,1 3 Fakultas KIP 8,2 5,12 2,6 15,92 4 Fakultas Ilmu Komputer 8,3 16,2 7,1 31,6 5 Fakultas Pertanian 20,1 15,2 11,8 47,1 6 Fakultas Kehutanan 1,28 1,2 0,2 2,68 7 Fakultas Teknik 35,3 15,6 18,2 69,1 8 Fakultas Ekonomi 19,1 24,2 22,5 65,8 9 Fakultas Ilmu Administrasi 14,6 16,1 23,2 53,9 10 Fakultas Hukum 67,5 30,4 20,9 118,8 11 Perpustakaan 15,7 6,1 8,3 30,1 12 LPPM 1,1 0,5 0,1 1,7 13 Puskom 5,8 3,2 4,8 13,8 14 Asrama Mahasiswa 0,5 0,4 0,2 1,1 15 Mesjid Kampus 0,1 0,1 0,1 0,3 16 Kantin 5,9 4,2 1,2 11,3 Total 235,28 160,82 139,5 535,6 4.3 Data Transformator Adapun data spesifikasi dari transformator daya yang ada di Universitas Lancang Kuning ditunjukkan pada Tabel 3. Transformator yang digunakan merupakan suplai daya dari PT. PLN (Persero) Cabang Pekanbaru yang terpasang dalam gardu hubung yang terbuat dari beton. Tabel 3 Spesifikasi Transformator Daya No Uraian Spesifikasi Keterangan 1. Merek Stanford 2. Tahun pembuatan Nomor Serial 020.PJNP/922/922/1993/N 4. Kapasitas 315 kva 5. Frekuensi 50 Hz 6. Tegangan Primer 20 kv 7. Tegangan Sekunder 380 volt 8. Arus beban 900 A 9. Impedansi 4 %
14 Sambungan Tabel BIL Phasa Minyak 345 liter 13. Tipe pendingin ONAN 14. Berat 1380 kg 4.4. Data kabel Penggunaan kabel yang dipasang pada sistem kelistrikan di Universitas Lancang Kuning ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Spesifikasi kabel Universitas Lancang Kuning No Nama Gedung Jenis kabel Luas Penampang Tahanan Panjang (mm2) (ohm/km) (m) 1. Rektorat NYFGbY 4 X 25 0, Fakultas Ilmu Budaya 3 X , Fakultas KIP 3 X , Fakultas Ilmu Komputer NYFGbY 4 X 25 0, Fakultas Pertanian 3 X , Fakultas Kehutanan 3 X , Fakultas Teknik NYFGbY 4 X 25 0, Fakultas Ekonomi 3 X , Fakultas Ilmu Administrasi 3 X , Fakultas Hukum 3 X , Perpustakaan 3 X , LPPM 3 X , Puskom 3 X , Asrama Mahasiswa 3 X , Mesjid Kampus 3 X , Kantin 3 X , Data Pemakaian Daya Pemakaian daya atau energi listrik di seluruh gedung Universitas Lancang Kuning ditunjukkan pada tabel 5.
15 Tabel 5. Pemakaian Daya Universitas Lancang Kuning No Nama Gedung Beban Normal Daya (kw) Beban Puncak 1. Rektorat 45,15 50,25 2. Fakultas Ilmu Budaya 6,35 12,21 3. Fakultas KIP 8,17 15,32 4. Fakultas Ilmu Komputer 35,31 35,31 5. Fakultas Pertanian 10,13 10,13 6. Fakultas Kehutanan 14,11 14,11 7. Fakultas Teknik 42,17 50,25 8. Fakultas Ekonomi 30,15 35,36 9. Fakultas Ilmu Administrasi 35,45 39, Fakultas Hukum 65,23 85, Perpustakaan 30,22 30, LPPM 2,12 2, Puskom 15,26 15, Asrama Mahasiswa 22,25 22, Mesjid Kampus 3,35 3, Kantin 25,25 25,25 Total 390,67 446, Menghitung Drop Tegangan Berdasarkan data tabel 1 dan 2 dapat dilakukan perhitungan drop tegangan pada saat beban normal dan beban puncak menggunakan persamaan 2.5 diperoleh sebagai berikut: V = I x R = (59,5) X 0,09 = 5,36volt Hasil perhitungan drop tegangan untuk gedung selanjutnya ditunjukkan pada tabel 6.
16 Tabel 6 Drop Tegangan Universitas lancang Kuning Drop Tegangan ( V) No Nama Gedung Beban Normal Tegangan Terima (Vs) Beban Puncak Tegangan Terima (Vs) 1. Rektorat 5,36 374,65 5,79 374,21 2. Fakultas Ilmu Budaya 3,12 376,88 2,19 377,81 3. Fakultas KIP 0,48 379,52 1, Fakultas Ilmu Komputer 3,32 376,88 3,79 376,21 5. Fakultas Pertanian 5,06 374,94 5,65 374,55 6. Fakultas Kehutanan 0,68 379,32 0,8 379,2 7. Fakultas Teknik 24,04 355,96 24,88 355,12 8. Fakultas Ekonomi 30,3 349,7 27,64 352,36 9. Fakultas Ilmu Administrasi 25,3 354,7 25,87 354, Fakultas Hukum 95,16 284,84 142,56 237, Perpustakaan 8,94 371,06 9,03 370, LPPM 0,45 379,55 0,51 379, Puskom 3,78 376,22 4,14 375, Asrama Mahasiswa 0,67 379,33 1,06 378, Mesjid Kampus 0,31 379,69 0,23 379, Kantin 3,49 216,21 4,07 215, Menghitung Rugi-Rugi Daya Berdasarkan tabel 1 dan 2 dapat dihitung rugi-rugi daya pada gedung rektorat menggunakan persamaan 2.3. P = 3 x I 2 x R ( Watt ) = 3 x (59,5)² x 0,76 = 955,87 watt = 0,956 kwatt Dari hasil perhitungan rugi-rugi daya untuk gedung selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 7
17 Tabel 7 Rugi-Rugi Daya Universitas Lancang Kuning Rugi Rugi Daya ( P) No Nama Gedung Beban Normal (kw) Beban Puncak (kw) 1. Rektorat 0,956 1, Fakultas Ilmu Budaya 0,108 0, Fakultas KIP 0,009 0, Fakultas Ilmu Komputer 0,275 0, Fakultas Pertanian 0,640 0, Fakultas Kehutanan 0,005 0, Fakultas Teknik 4,816 5, Fakultas Ekonomi 6,559 5, Fakultas Ilmu Administrasi 3,999 4, Fakultas Hukum 2,264 5, Perpustakaan 0,799 0, LPPM 0,002 0, Puskom 0,143 0, Asrama Mahasiswa 0,001 0, Mesjid Kampus 0,003 0, Kantin 0,102 0,138 Total 20,681 23, Kesimpulan Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemakaian beban yang masing-masing gedung yang terdapat di Universitas Lancang Kuning masih dapat dibebani oleh kapasitas transformator daya. 2. Besar tegangan terendah yang terdapat yang pada beberapa gedung fakultas Universitas Lancang Kuning : Tabel 1 Perbandingan Tegangan Beban Normal dan Beban Puncak Tegangan (V) No Nama Gedung Beban Normal Beban Puncak 1. Fakultas Hukum 284,84 237,12 2. Fakultas Ekonomi 349,7 352,36 3. Fakultas Teknik 355,96 355,12 4. Fakultas Ilmu Administrasi 354,7 354,13
18 3. Rugi-rugi daya total pada saat beban normal gedung universitas lancang kuning sebesar 20,681 kw dan rugi-rugi daya pada saat beban puncak sebesar 23,405 kw 4. Penggunaan beban listrik yang terdapat pada gedung universitas lancang kuning terjadi ketidak seimbangan beban sebesar : a. Beban Normal : R = 199,15 Amper ; S = 154,05 Amper ; T = 121,6 Amper b. Beban Puncak : R = 232,28 Amper ; S = 160,82 Amper ; T = 139,5 Amper 6. Saran 1. Menambah dan memasang transformator baru pada gedung fakultas yang memakai beban lebih besar pada saat beban puncak agar tidak mempengaruhi kelistrikan yang ada pada fakultas lain. 2. Untuk penambahan gedung fakultas baru misalnya FKIP dan Gedung Rumah Susun Sewa (RUSUNAWA), agar dipasang transformator daya tersendiri. 3. Pemakaian beban pada masing-masing gedung fakultas dan gedung yang terdapat di Universitas Lancang Kuinng agar melakukan pemakaian dan pemasangan beban seimbang pada masing-masing phasa. Daftar Pustaka Belén García, Juan Carlos Burgos, and Ángel Matías Alonso, Transformer Tank Vibration Modeling as a Method of Detecting Winding Deformations, IEEE Transactions On Power Delivery, Vol. 21, No. 1, January 2006 Kadir Abdul, 1998, Transmisi Tenaga listrik, Universitas Indonesia, 1998 Kadir Abdul, Transformator, PT. Elex Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta, 2000 Kadir Abdul, 2000, Distribusi dan Utilasi, Universitas Indonesia, 2000 Kshira T. Muthanna, Abhinanda Sarkar, Kaushik Das, and Kurt Waldner, Transformer Insulation Life Assessment, IEEE Transactions On Power Delivery, Vol. 21, No. 1, January 2006 Muhaimin, Bahan bahan Listrik, PT. Pradya Paramita. Sumanto, Teori Transformator, Andi OffsetYogyakarta, Yogyakarta, 1991 Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000
ANALISIS KINERJA SISTEM KELISTRIKAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING
ANALISIS KINERJA SISTEM KELISTRIKAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning E-mail : abrar@unilak.ac.id Abstrak Untuk menyalurkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN
39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang
Lebih terperinciAnalisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program
Analisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013, Hal 17-26 PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117 Di PT PLN (PERSERO) AREA BANGKA Lisma [1], Yusro Hakimah [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciBAB III. Transformator
BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip
Lebih terperinciAKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
AKIBAT KETIDAKEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARU NETRAL DAN LOE PADA TRANFORMATOR DITRIBUI Moh. Dahlan 1 email : dahlan_kds@yahoo.com surat_dahlan@yahoo.com IN : 1979-6870 ABTRAK Ketidakseimbangan beban pada
Lebih terperinciatau pengaman pada pelanggan.
16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi
Lebih terperinciANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH
ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya Email: hasbulahhasan@gmail.com
Lebih terperinciKata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi
Rizky Syahputra Srg., Raja Harahap, Perhitungan Arus... SSN : 59 1099 (Online) SSN : 50 3 (Cetak) Perhitungan Arus Netral, Rugi-Rugi, dan Efisiensi Transformator Distribusi 3 Fasa 0 KV/00V Di PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH Yoakim Simamora, Panusur
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH
STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH (Aplikasi pada PLTU Labuhan Angin, Sibolga) Yohannes Anugrah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciRudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
Analisis Penempatan Transformator Distribusi Berdasarkan Jatuh Tegangan Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan rudisalman.unimed@gmail.com Abstract Distribution
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI
PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI Koes Indrakoesoema, Yayan Andryanto, M Taufiq Pusat Reaktor Serba Guna GA Siwabessy, Puspiptek,
Lebih terperinciESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR. The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer
Techno, ISSN 1410-8607 Volume 15 No. 2, Oktober 2014 Hal. 50 55 ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer Winarso Program Studi Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Lebih terperinciREKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GARDU INDUK TELUK LEMBU DAN PLTMG LANGGAM POWER UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA DAN DROP TEGANGAN
REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GARDU INDUK TELUK LEMBU DAN PLTMG LANGGAM POWER UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA DAN DROP TEGANGAN Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning Jl. Yos
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK
ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK Iman Setiono, 1 Galuh Prastyani 2 Jurusan Teknik Elektro Program Diploma III Sekolah Vokasi, Universitas
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II
10 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10,. 1, April 2012 Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II Evtaleny R. Mauboy dan Wellem F. Galla Jurusan Teknik Elektro, Universitas Nusa Cendana
Lebih terperinciPERBAIKAN REGULASI TEGANGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRAFO DISTRIBUSI
PENGARUH KETDAKEMBANGAN BEBAN TERHADAP ARU NETRAL DAN LOE PADA TRAFO DTRBU Arief Budi Laksono 1 1) Dosen Fakultas Teknik Prodi Elektro Universitas slam Lamongan Abstrak Ketidakseimbangan beban pada suatu
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK
STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK Edy Julianto D0110707 Fakultas teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura Email
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level
Lebih terperinciANALISA REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 kv UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGRAM
ANALISA REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 0 kv UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGRAM Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu transmisi)
Lebih terperinciPEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciPENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA
PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA Titiek Suheta Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya sondysuheta@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA
PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA Titiek Suheta Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya sondysuheta@yahoo.com
Lebih terperinciPERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN
PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN Ishak Kasim*, Chairul Gagarin Irianto** & Fachrizal*** (*) & (**) Dosen Jurusan Teknik Elektro, FTI Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)
STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Junedy Pandapotan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak
Lebih terperinciPERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.
PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA Parlindungan Doloksaribu Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Abstrak Jatuh
Lebih terperinciSTUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK
STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK Parlindungan Gultom 1), Ir. Danial, MT. 2), Managam Rajagukguk, ST, MT. 3) 1,2,3) Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN
PENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN Rendy F Sibarani, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
Lebih terperinciOPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO
OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO Muhammad Ade Nugroho, 1410017211121 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciAnalisis Sistem PentanahanTransformator Distribusi Di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
Analisis Sistem PentanahanTransformator Distribusi Di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning Jl. Yos Sudarso Km. 8 Rumbai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciSTUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO
STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO Primanda Arief Yuntyansyah 1, Ir. Unggul Wibawa, M.Sc., Ir. Teguh Utomo, MT. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciPERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU
PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU Jurnal Cartenz, Vol.4, No. 6, Desember 2013 ISSN 2088-8031 PERHITUNGAN JATUH
Lebih terperinciANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA
TA: ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN 42 ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA I Ketut Ta 1, I Gede Nyoman Sangka 2, I Wayan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Generator sinkron merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
Lebih terperinciGambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik
Generator Transformator Pemutus Tenaga Distribusi sekunder Distribusi Primer 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Secara garis besar, suatu sistem tenaga listrik yang lengkap
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...
DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA
STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA Titiek Suheta,Abdullah Farid Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciPerbaikan Tegangan Sisi Sekunder Transformator Daya 150/20KV di Gardu Induk Ungaran
Perbaikan Tegangan Sisi Sekunder Transformator Daya 150/20KV di Gardu Induk Ungaran Alvian Novia Rizki Ahmad, Sri Sartono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN
ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN Rizky Ferdinan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciJurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: https://doi.org/ /elektum e-issn :
DOI: https://doi.org/10.2485/elektum.14.1.1-8 e-issn : 2550-0678 STUDI VERIFIKASI SISTEM KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN ADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN ALAT HB SR (ERALATAN HUBUNG BAGI SAMBUNGAN RUMAH)
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA Bayu Pradana Putra Purba, Eddy Warman Konsentrasi
Lebih terperinciUSAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK
USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK Beban tidak seimbang pada jaringan distribusi tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat
BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu
Lebih terperinciANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP
ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.
PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT. PLN UPJ SLAWI) Tejo Sukmadi 1, Bambang_Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PANAS PADA BELITAN TRANSFORMATORDISTRIBUSI
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret 24 ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PANAS PADA BELITAN TRANSFORMATORDISTRIBUSI Hotbe Hasugian, Panusur SML.Tobing Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN
PROSIDING 0 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN UMUM [1] Suatu sistem tenaga listrik yang lengkap mengandung empat unsur Pertama, pembangkit tenaga listrik. Kedua, transmisi, lengkap dengan gardu induk. Karena
Lebih terperinciANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL
Analisis Teoritis Penempatan Transformator Distribusi Menurut Jatuh Tegangan Di Penyulang Bagong ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan
Lebih terperinciJurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN
Analisis Jatuh Pada Penyulang 20 kv Berdasarkan pada Perubahan Beban (Studi Kasus Penyulang Penfui dan Penyulang Oebobo PT. PLN Persero Rayon Kupang) Agusthinus S. Sampeallo, Wellem F. Galla, Rendi A.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang
Lebih terperinciANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI
TUGAS AKHIR ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI Oleh Senando Rangga Pitoy NIM : 12 023 030 Dosen Pembimbing Deitje Pongoh, ST. M.pd NIP. 19641216 199103 2 001 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
Lebih terperinciSINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 1/April 2014
STUDI TATA ULANG LETAK TRANSFORMATOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV APLIKASI PT.PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR Raja Putra Sitepu,Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.
ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT. USU) Zul Fahmi Dhuha (1), Syamsul Amien (2) Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP
ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem distribusi merupakan salah satu sistem dalam tenaga listrik yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan pemakai energi listrik, terutama
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) M. Arfan Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR
ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR Eka Rahmat Surbakti, Masykur Sj Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEOR. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Gangguan dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup besar pada sistem tenaga listrik. Banyak sekali studi, pengembangan alat dan desain sistem perlindungan
Lebih terperinciANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR
ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciPERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK
PERHTUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SNGKAT PADA JARNGAN DSTRBUS D KOTA PONTANAK Hendriyadi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungra adekhendri77@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR
E-Journal SPEKTRUM Vol., No. 2 Desember 2016 ANALSS KETDAKSEMBANGAN BEBAN PADA JARNGAN DSTRBUS SEKUNDER GARDU DSTRBUS DS 0587 D PT. PLN (Persero) DSTRBUS BAL RAYON DENPASAR W. Susongko 1, N. Setiawan 2,
Lebih terperinciLANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk
II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah Sistem Distribusi Tenaga Listrik adalah kelistrikan tenaga listrik mulai dari Gardu Induk / pusat listrik yang memasok ke beban menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari energi listrik, energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok disamping sandang, pangan, dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Kelistrikan di Indonesia Tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTD. Pada umumnya pusat pembangkit tenaga
Lebih terperinciTRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder
TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian
Lebih terperinciBAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI
BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI 4.1 UMUM Proses distribusi adalah kegiatan penyaluran dan membagi energi listrik dari pembangkit ke tingkat konsumen. Jika proses distribusi buruk
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Saluran transmisi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berperan menyalurkan daya listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik ke gardu induk.
Lebih terperinciANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR GARDU SELATAN KAMPUS UNIVERSITAS TADULAKO
Jurnal MEKTRIK Vol. 1 o. 1, September 20 ISS 2356-4792 AALISIS PEMBEBAA TRASFORMATOR GARDU SELATA KAMPUS UIVERSITAS TADULAKO 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako, 2) Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik 1 Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber
Lebih terperinciTRAFO. Induksi Timbal Balik
DASAR TENAGA LISTRIK 23 TRAFO Induksi Timbal Balik Trafo adalah alat elektromagnetik yang memindahkan tenaga listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya dengan induksi timbal balik. Trafo satu fasa mempunyai
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2
ISSN : 286 9479 STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 2 KV Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 286 9479 STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 2 KV Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2 1,2 Program Studi
Lebih terperinciPenentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan
Yusmartato, Ramayulis, Abdurrozzaq Hsb., Penentuan... ISSN : 598 1099 (Online) ISSN : 50 364 (Cetak) Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 0 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan Yusmartato
Lebih terperinciBAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR
BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.
BAB II TRANSFORMATOR II.. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )
STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum ) Makruf Abdul Hamid,Panusur S M L Tobing Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR BANK PADA JARINGAN 20 KV DENGAN SIMULASI ETAP (Studi Kasus Pada Feeder Srikandi di PLN Rayon Pangkalan Balai, Wilayah Sumatera Selatan) David Tampubolon, Masykur Sjani
Lebih terperinciSTUDI BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP ARUS NETRAL PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI P70 PADA PLN CABANG PALU
TUD BEBA TDAK EMBAG TEHADAP AU ETAL PADA TAFOMATO DTBU P70 PADA PL CABAG PALU Yulius alu Pirade* * Abstract The unbalanced load in electric power distribution system always happen and it is caused by single
Lebih terperinci