BAB III PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BERDASARKAN PERDA NO. 8 TAHUN 1996
|
|
- Hamdani Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BERDASARKAN PERDA NO. 8 TAHUN 1996 Urusan administrasi kependudukan diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. 13 Oleh karena Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan urusan administrasi kependudukan di wilayahnya, maka Pemerintah Kota Sibolga membuat kebijakan dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menetapkan Prosedur dan Tata Cara Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk sebagai berikut : 14 A. Prosedur dan Tata Cara Penerbitan Kartu Keluarga 1. Permohonan Kartu Keluarga Baru Penerbitan Kartu Keluarga bagi WNI dilaksanakan di desa/kelurahan, kecamatan atau unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk dan pecatatan sipil di Kabupaten/Kota sesuai dengan keuangan yang didelegasikan kepada pejabat yang bersangkutan. Sementara bagi penduduk orang asing yang tinggal tetap, pelayanan Kartu Keluarga dilakukan oleh unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten/Kota. 13 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, terbitan Departemen Dalam Negeri Perda Kota Sibolga Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Rangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan.
2 2. Prosedur dan Tatacara Penerbitan Kartu Keluarga a. Persyaratan : 1) Surat pengantar dari Kepala Lingkungan 2) Kartu Keluarga Lama 3) Akta Perkawsinan/Perceraian 4) Akta Kelahiran 5) Akta Pengangkatan Anak 6) Surat Keterangan Ganti Nama 7) Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk (SKTP) bagi penduduk WNA 8) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA. b. Bentuk Masukan : 1) Formulir Permohonan Kartu Keluarga (Medel FS-01) 2) Formulir Isian Biodata Penduduk (Model FS-02) c. Bentuk Keluaran : Kartu Keluarga (Model OS-01) d. Prosedur : 1) Penduduk/Kepala Keluarga berkewajiban : a) Mengisi formulir permohonan Kartu Keluarga (Formulir Model FS-01) dan mengisi formulir isian biodata penduduk penduduk (Formulir Model FS-02) baik kepala Keluarga maupun setiap anggota keluarga. b) Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan. 2) Kelurahan berkewajiban :
3 a) Menerima dan meneliti berkas pendaftaran penduduk (Formulir Model FS-01) b) Mewneliti kelengkapan berkas pendaftaran penduduk c) Memberikan resi tanda terima pendaftaran (Formulir Model FS-01 lembar ke-iii) d) Mengarsipkan formulir Model FS-01 lembar II. e) Menyiapkan dan mengirimkan berkas pendaftaran penduduk (Formulir Model FS-01 lembar I dan Formulir Model FS-02 serta persyaratannya) ke Kecamatan. 3) Kecamatan berkewajiban : a) Menerima dan meneliti berkas pendaftaran penduduk (Formulir Model FS-01 lembar I dan Formulir Model FS-02 serta persyaratannya) dari Kelurahan. b) Melakukan perekaman data sesuai Formulir Model FS-01 lembar I dan Formulir Model FS-02. c) Mengarsipkan berkas pendaftaran penduduk. d) Melakukan pengiriman hasil perekaman data dalam bentuk computer ke Kotamadya Daerah tingkat II Sibolga melalui sarana Telepon atau Diskette. 4) Kotamadya Dati II berkewajiban : a) Melakukan proses penerimaan hasil perekaman data dari Kecamatan. b) Melakukan proses pemutakhiran Bank Data Kependudukan
4 c) Menerima berkas penerbitan Kartu Keluarga d) Melakukan pengiriman Kartu Keluarga ke Kecamatan e) Melakukan proses pengiriman hasil pengolahan data ke Kecamatan dan Propinsi melalui sarana telepon dan Diskette. 5) Kecamatan berkewajiban : a) Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat). b) Menyiapkan dan mengirimkan Karu Keluarga (Model OS-01) Lembar I,II dan III ke Kantor Kelurahan, sedangkan lembar IV diarsipkan di Kecamatan. c) Melakukan proses pemutrakhiran Data Kependudukan berdasarkan hasil pengolahan data yang diterima dari Kotamadya. 6) Kelurahan berkewajiban : a) Menerima resi tanda terima pendaftaran penduduk dan menyerahkan Kartu Keluarga lembar I kepada penduduk yang bersangkutan. b) Menyerahkan Kartu Keluarga lembar II kepada Kepala Lingkungan. c) Mengarsipkan Kartu Keluarga lembar III d) Mencatat data penduduk berdasarkan Kartu Keluarga, dalam Buku Induk Penduduk.
5 B. Prosedur Dan Tata Cara Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 1. Permohonan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Baru Penerbitan KTP bagi WNI dilaksanakan di desa/kelurahan, kecamatan atau unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk dan pecatatan sipil di Kabupaten/Kota sesuai dengan keuangan yang didelegasikan kepada pejabat yang bersangkutan. Sementara bagi penduduk orang asing yang tinggal tetap, pelayanan KTP dilakukan oleh unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten/Kota. 2. Prosedur dan Tatacara Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) a. Persyaratan 1) Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Baru : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Kartu Keluarga c) Pas photo ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar, dengan tampak wajah meliputi 70% bidang foto dan dengan latar belakang warna putih. 2) Perpanjangan Kartu Tanda Penduduk : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Kartu Keluarga c) KTP yang telah habis masa berlakunya.
6 d) Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar, dengan tampak wajah meliputi 70% bidang foto dan dengan latar belakang warna putih. 3) Perbaikan Kartu Tanda Penduduk Hilang/Rusak : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Kartu Keluarga c) KTP yang telah habis masa berlakunya. d) Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar, dengan tampak wajah meliputi 70% bidang foto dan dengan latar belakang warna putih. e) Surat Keterangan dari Kepolisian bagi mereka yang kehilangan KTP. b. Bentuk Masukan : Formulir Kartu Tanda Penduduk (Model FS-03) c. Bentuk Keluaran : Kartu Tanda Penduduk (Model FS-02) d. Prosedur : 1) Penduduk/Pemohon berkewajiban : a) Mengisi formulir permohonan Kartu Tanda Penduduk (Formulir Model FS-03) b) Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan 2) Kelurahan berkewajiban :
7 a) Menerima dan meneliti berkas permohonan KTP (Formulir Model FS-03 dan persyaratannya). b) Memberi resi tanda terima permohonan (formulir Model FS-03 lembar III) c) Mengarsipkan formulir model FS-03 lembar II. d) Menyiapkan dan mengirimkan berkas permohonan KTP (Formulir Model FS-03 lembar I dan persyaratannya) lembar I ke Kecamatan. 3) Kecamatan berkewajiban : a) Menerima dan meneliti berkas permohonan KTP yang diterima dan Kelurhan. b) Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-03 lembar I c) Mengarsipkan berkas permohonan KTP. d) Melakukan pengiriman hasil perekaman data dalam bentuk file computer ke Kotamadya melalui sarana Telepon atau Disket. 4) Kotamadya berkewajiban : a) Melakukan proses penerimaan hasil perekaman data dari Kecamatan. b) Melakukan proses verifikasi data dan Bank data Kependudukan. c) Melakukan proses penerbitan Kartu Tanda Penduduk (Model OS- 03) d) Mengirimkan Kartu Tanda Penduduk ke Kecamatan 5) Kecamatan berkewajiban :
8 a) Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Tanda Penduduk. b) Melakukan laminating KTP tersebut c) Mengirimkan KTP ke Kelurahan 6) Kelurahan berkewjiban : Menerima resi tanda terima permohonan dan penyerahan Kartu Tanda Penduduk kepada Penduduk yang bersangkutan. C. Prosedur dan Tata Cara Pelaporan Kelahiran, Kelahiran Mati dan Kematian. 1. Pendaftaran Penduduk Berdasarkan Kepres No. 52 tahun 1977 Penyelenggaraan pendaftaran penduduk berfungsi dua, yang pertama adalah sebagai catatan resmi dari suatu peristiwa tertentu dan kedua sebagai sumber yang berharga bagi penyusunan statistik penduduk, yang langsung dapat digunakan dalam proses kemasyarakatan. Karena itu untuk menyusun suatu program pembangunan baik pembangunan nasional maupun pembangunan regional baik di bidang ekonomi maupun non ekonomi diperlukan pendaftaran penduduk. Indonesia sebagai suatu negara anggota PBB diwajibkan menyelenggarakan sensus nasional sekali dalam dasawarsa, pada saat ini amat dirasakan oleh berbagai departemen, lembaga penelitian maupun swasta. Menurut Dr. Iskandar, di negara kita pencatatan akta kelahiran dan data kematian masih belum merupakan kebiasaan yang merata diantara penduuk. Hampir setiap kali diadakan perkiraan tentang tingkat kelahiran atau
9 kematian hasilnya rendah. Dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, data kependudukan ini amatlah perlu. Data kependudukan inilah nanti yang menjadi dasar bertindak dalam mengambil suatu kebijaksanaan khususnya yang bersangkutan-paut dengan masalah kependudukan dimasa-masa yang akan datang. 2. Prosedur dan Tata Cara Pelaporan Kelahiran a. Persyaratan : 1) Penduduk : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Kartu Keluarga c) KTP Orangtua d) Akta Perkawinan e) Surat Keterangan Kelahiran dari Dokter/Bidan f) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA 2) Penduduk Sementara : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) c) Akta Perkawinan d) Surat Keterangan Kelahiran dari Dokter/Bidan e) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA b. Bentuk Masukan : Formulir Pelaporan Kelahiran (Model FS-04)
10 c. Bentuk Keluaran : 1) Kartu Keluarga (Model OS-01) 2) Surat Keterangan Kelahiran (Model OS-03) d. Prosedur : 1) Pelapora/Kepala Keluarga berkewajiban : a) Mengisi Formulir Pelaporan Kelahiran (Model FS-04) b) Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan 2) Kelurahan berkewajiban : a) Menerima dan meneliti berkas pelaporan kelahiran (Formulir Model FS-04 dan persyaratannya) b) Memberikan resi tanda terima pelaporan (Formulir Model FS-04 lembar III). c) Mengarsipkan formulir Model FS-04 lembar II d) Menyiapkan dan mengirimkan berkas pelaporan kelahiran (Formulir Model FS-04 lembar I dan persyaratannya) ke Kecamatan. 3) Kecamatan berkewajiban : a) Menerima dan meneliti berkas pelaporan kelahiran (Formulir Model FS-04 lembar I dan persyaratannya) yang diterima dari kelurahan. b) Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-04 lembar I. c) Mengarsipkan formulir Model FS-04 lembar I dan persyaratannya.
11 d) Melakukan pengiriman hasil rekaman data dalam bentuk file komputer ke Kotamadya melalui telepon atau disket. 4) Kotamadya berkewajiban : a) Melakukan proses penerimaan file hasil perekaman data dari Kecamatan. b) Melakukan proses verifikasi dan pemutakhiran data ke Bank Data Kependudukan. c) Melakukan proses penerbitan Kartu Keluarga (Model OS-01) untuk penduduk WNI dan Penduduk WNA. d) Melakukan pengiriman Kartu Keluarga hasil cetakan masingmasing Kecamatan. e) Melakukan pengiriman Kartu Keluarga hasil cetakan masingmasing Kecamatan. f) Melakukan pengiriman hasil proses data dalam bentuk file komputer ke Kecamatan dan Propinsi melalui Telepon dan Disket. 5) Kecamatan berkewajiban : a) Melakukan pemutakhiran Bank Data Kependudukan berdasarkan data hasil proses yang diterima dari Kotamadya. b) Melakukan proses penerbitan Surat Keterangan Kelahiran (Model OS-04) c) Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat) yang diterima dari Kotamadya.
12 d) Mengarsipkan Kartu Keluarga lembar IV yang telah ditanda tangani. e) Menyiapkan dan mengirimkan Surat Keterangan Kelahiran dan Kartu Keluarga ke Kelurahan. 6) Kelurahan berkewajiban : a) Menerima dan menandatangani Surat Keterangan Kelahiran (Model OS-04) yang diterima dari Kecamatan. b) Menyerahkan Surat Keterangan Kelahiran dan Kartu Keluarga lembar I (hanya untuk penduduk WNI dan pendudukwna) kepada penduduk yang bersangkutan berdasarkan resi tanda terima pelaporan. c) Menyerahkan Kartu Keluarga lembar II kepada Kepala Lingkungan. d) Mengarsipkan Kartu Keluarg lembar III dan resi tanda terima pelaporan. e) Mencatat data penduuk yang baru lahir berdasarkan Surat Keterangan Lahir dalam Buku Induk Penduduk bagi penduduk atau Buku Induk Penduduk sementara bagi penduduk sementara. 3. Prosedur dan Tatacara Pelaporan Lahir Mati a. Persyaratan : 1) Penduduk : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan
13 b) Kartu Keluarga c) KTP Orang tua d) Akta Perkawinan e) Surat Keterangan visum et repertum dari dokter puskesmas/rumah sakit atau surat keterangan lainnya. f) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA 2) Penduduk Sementara : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) c) Akta Perkawinan d) Surat Keterangan visum et repertum dari dokter puskesmas/rumah sakit atau surat keterangan lainnya. e) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA b. Bentuk Masukan : Formulir Pelaporan lahiran Mati (Model FS-06) c. Bentuk Keluaran : Formulir Pelaporan lahiran Mati (Model FS-06) d. Prosedur : 1) Pelapor/Kepala Keluarga berkewajiban : a) Mengisi Formulir Pelaporan Lahir Mati (Model FS-06) b) Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan 2) Kelurahan berkewajiban :
14 a) Menerima dan meneliti berkas pelaporan Lahir Mati(Formulir Model FS-06 dan persyaratannya) b) Memberikan resi tanda terima pelaporan (Formulir Model FS-06 lembar III), yang juga berlaku sementara untuk memperoleh izin pemakaman dari instansi yang berwenang. c) Mengarsipkan formulir Model FS-06 lembar II d) Mengirimkan berkas pelaporan Lahir Mati (Formulir Model FS-06 lembar I dan persyaratannya) ke Kecamatan. 3) Kecamatan berkewajiban : a) Menerima dan meneliti berkas pelaporan Lahir Mati(Formulir Model FS-06 dan persyaratannya) dari kelurahan. b) Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-06 lembar I. c) Melakukan proses penerbitan surat keterangan Lahir Mati (Model OS-06).. d) Mengirimankan hasil rekaman data dalam bentuk file komputer ke Kotamadya melalui telepon atau disket. 4) Kelurahan berkewajiban : a) Menerima dan menandatangani surat keterangan lahir mati (Model OS-06) dari Kecamatan b) Menerima resi tanda terima laporan dan menyerahkan Surat Keterangan Lahir Mati kepada penduduk yang bersangkutan. c) Mencatat data penduduk yang meninggal berdarkan surat Keterangan Lahir Mati dalam Buku Mutasi Penduduk bagi
15 penduduk dan dalam Buku Mutasi penduduk sementara bagi penduduk sementara. 4. Prosedur dan Tatacara Pelaporan Kematian a. Persyaratan : 1) Penduduk : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Kartu Keluarga dimana yang meninggal terdaftar c) Surat Keterangan visum et repertum dari dokter puskesmas/rumah sakit atau surat keterangan lainnya. d) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA 2) Penduduk Sementara : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) c) Surat Keterangan visum et repertum dari dokter puskesmas/rumah sakit atau surat keterangan lainnya. d) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA b. Bentuk Masukan : Formulir Pelaporan Kematian (Model FS-05) c. Bentuk Keluaran : 1) Kartu Keluarga (Model OS-01) 2) Surat Keterangan Kematian (Model OS-05) d. Prosedur :
16 1) Pelapor/Kepala Keluarga berkewajiban : a) Mengisi Formulir Pelaporan Kematian (Model FS-05) b) Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan 2) Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Kematian (Formulir Model FS-05 dan persyaratannya) (2). Memberikan resi tanda terima pelaporan (Formulir Model FS-05 lembar III). (3). Mengarsipkan formulir Model FS-05 lembar II (4). Mengirimkan berkas pelaporan Kemtian (Formulir Model FS-05 lembar I dan persyaratannya) ke Kecamatan. 3) Kecamatan berkewajiban : a) Menerima dan meneliti berkas pelaporan Kematian (Formulir Model FS-05 lembar I dan persyaratannya) yang diterima dari kelurahan. b) Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-05 lembar I. c) Melakukan proses penerbitan surat keterangan kematian (Model OS-05). d) Mengarsipkan berkas pelaporan kematian e) Melakukan pengiriman hasil perekaman data dalam bentuk file komputer ke Kotamadya melalui sarana telepon atau disket. 4) Kotamadya berkewajiban :
17 a) Malukan proses penerimaan hasil perekaman data dari tingkat Kecamatan. b) Melakukan proses verifikasi dan pemutakhiran data ke Bank Data Kependudukan. c) Melakukan proses penerbitan Kartu Keluarga (Model OS-01) untuk penduduk WNI dan Penduduk WNA, jika masih ada data anggotanya. d) Melakukan pengiriman Kartu Keluarga Ke Kecamatan. e) Melakukan pengiriman data hasil proses dalam bentuk file komputer ke Kecamatan dan Propinsi melalui sarana telepon atau disket. 5) Kecamatan berkewajiban : a) Melakukan pemutakhiran Bank Data Kependudukan berdasarkan data hasil proses yang diterima dari Kotamadya melalui sarana telepon dan disket. b) Melakukan proses penerbitan Surat Keterangan Kematian (Model OS-04) c) Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat). d) Mengarsipkan Kartu Keluarga lembar IV. e) Mengirimkan Surat Keterangan Kematian dan Kartu Keluarga ke Kelurahan. 6) Kelurahan berkewajiban :
18 a) Menerima Surat Kematian dari Kecamatan dan menandatanganinya. b) Menerima resi tanda terima pelaporan dan menyerahkan surat keterangan kematian dan Kartu Keluarga lembar I kepada penduduk yang bersangkutan. c) Menyerahkan Kartu Keluarga lembar II kepada penduduk yang bersangkutan. d) Mengarsipkan Kartu Keluarg lembar III e) Mencatat data penduuk yang meninggal berdasarkan Surat Keterangan Kematian dalam Buku Mutasi Penduduk bagi penduduk atau Buku Mutasi Penduduk sementara bagi penduduk sementara. D. Prosedur dan Tata Cara Pendaftaran Perpindahan dan Kedatangan 1. Prosedur Dan Tata Cara Pendaftaran Perpindahan a. Persyaratan : 1) Penduduk : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Kartu Keluarga c) KTP Bagi penduduk yang pindah d) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA 2) Penduduk Sementara : a) ssurat Pengantar dari Kepala Lingkungan
19 b) Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) c) Keterangan Pajak Bangsa Asing bagi WNA b. Bentuk Masukan : Formulir Pelaporan Kepindahan (Model FS-07) c. Bentuk Keluaran : 1) Kartu Keluarga (Model OS-01) bagi anggota keluarga yang tidak ikut pindah 2) Surat Keterangan Pindah (Model OS-07) d. Prosedur : 1) Bagi Penduduk Warga Negara Indoensia : a) Pelapor/Kepala Keluarga berkewajiban : (1). Mengisi Formulir permohonan pindah (Formulir Model FS- 07) (2). Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan. b) Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Perpindahan (Formulir Model FS-07 dan persyaratannya) (2). Memberikan resi tanda terima pelaporan (Formulir Model FS-07 lembar III). (3). Mengarsipkan formulir Model FS-07 lembar II (4). Mengirimkan berkas pelaporan pindah (Formulir Model FS- 07 lembar I dan persyaratannya) ke Kecamatan. c) Kecamatan berkewajiban :
20 (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Perpindahan (Formulir Model FS-07 lembar I dan persyaratannya) yang diterima dari kelurahan. (2). Menerbitan surat keterangan pindah (Model OS-07). (3). Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-07 lembar I. (4). Mengarsipkan permohonan pindah (5). Melakukan pengiriman hasil perekaman data dalam bentuk file komputer ke Kotamadya melalui sarana telepon atau disket. d) Kotamadya berkewajiban : (1). Malukan proses penerimaan hasil perekaman data dari tingkat Kecamatan. (2). Melakukan proses verifikasi dan pemutakhiran data ke Bank Data Kependudukan. (3). Melakukan proses penerbitan Kartu Keluarga apabila masih ada data anggotanya. (4). Melakukan pengiriman Kartu Keluarga Ke Kecamatan. (5). Melakukan pengiriman data hasil proses dalam bentuk file komputer ke Kecamatan dan Propinsi melalui sarana telepon atau disket. e) Kecamatan berkewajiban
21 (1). Melakukan pemutakhiran Bank Data Kependudukan berdasarkan data hasil proses yang diterima dari Kotamadya (2). Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat). (3). Mengarsipkan Kartu Keluarga lembar IV. (4). Mengirimkan Surat Keterangan Kematian dan Kartu Keluarga ke Kelurahan. f) Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima Surat Pindah dari Kecamatan dan menandatanganinya. (2). Menerima resi tanda terima pelaporan dan menyerahkan surat keterangan pindah dan Kartu Keluarga lembar I kepada penduduk yang bersangkutan. (3). Menyerahkan Kartu Keluarga lembar II kepada Kepala Lingkungan. (4). Mengarsipkan Kartu Keluarg lembar III dan resi tanda terima permohonan (5). Mencatat data penduuk yang pindah berdasarkan Surat Keterangan Pindah dalam Buku Mutasi Penduduk. 2) Penduduk Warga Negara Asing atau Penduduk Sementara : a) Pelapor/Kepala Keluarga berkewajiban : a) Mengisi Formulir permohonan pindah (Formulir Model FS- 07)
22 b) Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan. b) Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Perpindahan (Formulir Model FS-07 dan persyaratannya) (2). Memberikan resi tanda terima permohonan (Formulir Model FS-07 lembar III). (3). Mengarsipkan formulir Model FS-07 lembar II (4). Mengirimkan berkas pelaporan pindah (Formulir Model FS- 07 lembar I dan persyaratannya) ke Kecamatan. c) Kecamatan berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Perpindahan (Formulir Model FS-07 lembar I dan persyaratannya) yang diterima dari kelurahan. (2). Menerbitan surat keterangan pindah (Model OS-07 A) untuk kepindahan wilayah daerah tingkat II Sibolga atau surat pengantar pindah (Model OS-07 B) untuk kepindahan antar darah tingkat II. (3). Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-07 lembar I. (4). Mengarsipkan permohonan pindah (5). Melakukan pengiriman hasil perekaman data dalam bentuk file komputer ke Kotamadya melalui sarana telepon atau disket.
23 d) Kotamadya berkewajiban : (1). Malukan proses penerimaan hasil perekaman data dari tingkat Kecamatan. (2). Melakukan proses verifikasi dan pemutakhiran data ke Bank Data Kependudukan. (3). Melakukan proses penerbitan Kartu Keluarga untuk penduduk WNA apabila masih ada data anggotanya. (4). Melakukan pengiriman Kartu Keluarga Ke Kecamatan. (5). Melakukan pengiriman data hasil proses dalam bentuk file komputer ke Kecamatan dan Propinsi melalui sarana telepon atau disket. e) Kecamatan berkewajiban : (1). Melakukan pemutakhiran Bank Data Kependudukan berdasarkan data hasil proses yang diterima dari Kotamadya (2). Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat). (3). Mengarsipkan Kartu Keluarga lembar IV. (4). Mengirimkan Surat Keterangan Pindah dan Kartu Keluarga ke Kelurahan. f) Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima Surat Pindah dari Kecamatan dan menandatanganinya atau surat pengantar pindah.
24 (2). Menerima resi tanda terima pelaporan dan menyerahkan surat keterangan pindah dan Kartu Keluarga lembar I kepada penduduk yang bersangkutan. (3). Menyerahkan Kartu Keluarga lembar II kepada Kepala Lingkungan. (4). Mengarsipkan Kartu Keluarg lembar III dan resi tanda terima permohonan (5). Mencatat data penduuk yang pindah berdasarkan Surat Keterangan Pindah dalam Buku Mutasi Penduduk. 2. Prosedur dan Tata Cara Pendaftaran Kedatangan a. Persyaratan : 1) Penduduk WNI : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Surat Keterangan Pindah c) Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian. d) Pasport bagi penduduk WNI yang baru datang dari luar negeri e) Berita Acara Pembebasan Tahanan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan bagi penduuk WNI yang baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan. 2) Penduduk WNA dan Penduduk Sementara : a) Surat Pengantar dari Kepala Lingkungan b) Surat Tanda Melaporkan Diri (STMD) dari kepolisian
25 c) Dokumen Imigrasi d) KIM/KIMS dari Imigrasi e) SKK Modal A/B dari Imigrasi b. Bentuk Masukan : Formulir Pelaporan Kedatangan c. Bentuk Keluaran : Kartu Keluarga (Model OS-01) d. Prosedur : 1) Bagi Penduduk Warga Negara Indoensia a) Pelapor/Kepala Keluarga berkewajiban : (1). Mengisi Formulir permohonan pindah (Formulir Model FS- 08) (2). Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan. b) Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Kedatangan (Formulir Model FS-08 dan persyaratannya) (2). Memberikan resi tanda terima pelaporan (Formulir Model FS-08 lembar III). (3). Mengarsipkan formulir Model FS-08 lembar II (4). Mengirimkan berkas pelaporan pindah (Formulir Model FS- 08 lembar I dan persyaratannya) ke Kecamatan. c) Kecamatan berkewajiban :
26 (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Kedatangan (Formulir Model FS-08 lembar I dan persyaratannya) yang diterima dari kelurahan. (2). Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-08 lembar I. (3). Mengarsipkan permohonan kedatangan (4). Melakukan pengiriman hasil perekaman data dalam bentuk file komputer ke Kotamadya melalui sarana telepon atau disket. d) Kotamadya berkewajiban : (1). Malukan proses penerimaan hasil perekaman data dari tingkat Kecamatan. (2). Melakukan proses verifikasi dan pemutakhiran data ke Bank Data Kependudukan. (3). Melakukan proses penerbitan Kartu Keluarga (4). Melakukan pengiriman Kartu Keluarga Ke Kecamatan. (5). Melakukan pengiriman data hasil proses dalam bentuk file komputer ke Kecamatan dan Propinsi melalui sarana telepon atau disket. e) Kecamatan berkewajiban : (1). Melakukan pemutakhiran Bank Data Kependudukan berdasarkan data hasil proses yang diterima dari Kotamadya
27 (2). Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat). (3). Mengarsipkan Kartu Keluarga lembar IV. (4). Menyiapkan dan Mengirimkan Kartu Keluarga ke Kelurahan. f) Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima resi tanda terima pelaporan dan menyerahkan surat keterangan pindah dan Kartu Keluarga lembar I kepada penduduk yang bersangkutan. (2). Menyerahkan Kartu Keluarga lembar II kepada Kepala Lingkungan. (3). Mengarsipkan Kartu Keluarg lembar III (4). Mencatat data penduuk yang pindah berdasarkan Surat Keterangan Pindah dalam Buku Mutasi Penduduk. 2) Penduduk Warga Negara Asing atau Penduduk Sementara 1. Pelapor/Kepala Keluarga yang datang dari Daerah Tingkat II lain berkewjiban. : (1). Mengisi Formulir biodata orang asing (Formulir Model FS- 10) (2). Melampirkan persyaratan yang dibutuhkan. 2. Kotamadya berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pendaftaran kedatangan (Formulir Model FS-10 dan persyaratannya)
28 (2). Melakukan proses perekaman data berdasarkan berkas pendaftaran dan melakukan proses verifikasi dan pemutakhiran data ke Bank Data Kependudukan. (3). Melakukan proses penerbitan surat keterangan pendaftaran penduduk sementara (SKPP, Model OS-10ª) atau surat keterangan pendaftaran penduduk (SKPP, Model OS-10B) (4). Melakukan pengiriman data hasil proses dalam bentuk file komputer ke Kecamatan dan Propinsi melalui sarana telepon atau disket. 3. Pelapor/Kepala Keluarga berkewajiban : (1). Mengisi Formulir Pelaporan kedatangan penduduk orang asing sementara (Model FS-08B) (2). Melampirkan Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk (SKPP, Model OS-10B) untuk penduduk WNA dan Surat Keterangan Pendaftaran penduduk sementara (SKPPS, Model 08-10ª) untuk penduduk sementara. 4. Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Kedatangan penduduk orang asing (Formulir Model FS-08A dan persyaratannya) (2). Memberikan resi tanda terima permohonan (Formulir Model FS-08A lembar III). (3). Mengarsipkan formulir Model FS-08A lembar II
29 (4). Menyiapkan Model FS-08ª lembar I dan persyaratannya ke Kecamatan. 5. Kecamatan berkewajiban : (1). Menerima dan meneliti berkas pelaporan Perpindahan (Formulir Model FS-08A lembar I dan persyaratannya) yang diterima dari kelurahan. (2). Melakukan perekaman data sesuai formulir Model FS-08A lembar I. (3). Mengarsipkan berkas pelaporan kedatangan (4). Melakukan pengiriman hasil perekaman data dalam bentuk file komputer ke Kotamadya melalui sarana telepon atau disket. 6. Kotamadya berkewajiban : (1). Malukan proses penerimaan hasil perekaman data dari tingkat Kecamatan. (2). Melakukan proses verifikasi dan pemutakhiran data ke Bank Data Kependudukan. (3). Melakukan proses penerbitan Kartu Keluarga untuk penduduk WNA (4). Melakukan pengiriman Kartu Keluarga Ke Kecamatan. (5). Melakukan pengiriman data hasil proses dalam bentuk file komputer ke Kecamatan dan Propinsi melalui sarana telepon atau disket.
30 7. Kecamatan berkewajiban : (1). Melakukan pemutakhiran data kependudukan yang ada di Kecamatan berdasarkan hasil proses data yang diterima dari Kotamadya. (2). Menerbitkan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT, Medol OS-12) bagi penduduk sementara. (3). Menerima, meneliti dan menandatangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat) (4). Mengarsipkan Kartu Keluarga lembar IV (5). Menyiapkan dan Mengiriman kan Kartu Keluarga dan atau Surat Keterangan Tempat Tinggal ke Kelurahan 8. Kelurahan berkewajiban : (1). Menerima resi tanda terima pelaporan dan menyerahkan Kartu Keluarga lembar I untuk penduduk WNA atau surat keterangan tempat tinggal untuk penduduk sementara kepada penduduk yang bersangkutan. (2). Menyerahkan Kartu Keluarga lembar II kepada Kepala Lingkungan. (3). Mengarsipkan Kartu Keluarg lembar III (4). Mencatat data penduuk yang pindah berdasarkan Surat Keterangan Pindah dalam Buku Mutasi Penduduk.
31 BAB IV PEMBEBASAN BIAYA RETRIBUSI KTP DAN KARTU KELUARGA SERTA AKTA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BERDASARKAN PERDA 10 TAHUN 1998 jo PERDA NO. 3 TAHUN 2006 A. Kesiapan Pemerintah Kota Sibolga Mengatasi Pembayaran Biaya Pembuatan Ktp Dan Kartu Keluarga. Pemerintah Kota Sibolga berupaya untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan pembangunan dengan memberlakukan Perda Kota Sibolga Nomor 10 Tahun 1998 yaitu tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil. Pasal 3 menentukan bahwa objek retribusi Kartu Tanda Penduduk adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah berupa pengadaan/pembuatan Kartu Tanda Penduduk untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dinikmati oleh orang pribadi yaitu : 1. Biaya penerbitan Kartu Keluarga. 2. Biaya penerbitan Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia. 3. Biaya penerbitan Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Asing. 4. Biaya blanko dan formulir-formulir yang dipergunakan dalam rangka pelaksanaan pendaftaran penduduk dan keterangan kependudukan lainnya, misalnya biaya pendaftaran kematian, biaya pendaftaran penduduk baru, biaya pendataan penduduk sementara.
32 Sejalan dengan perkembangan pembangunan dan keadaan perekonomian Pemerintah Kota Sibolga berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan kepada msyarakat dalam memperoleh Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), maka biaya pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) disubsidi atau dibantu oleh Pemerintah Kota Sibolga, oleh karena itu setiap penduduk Kota Sibolga yang memperoleh KTP dan KK tidak dibebankan biaya atau gratis. Sebagai landasan hukum untuk gratis atau pembebasan biaya untuk memperoleh KTP dan KK bagi setiap penduduk Kota Sibolga adalah Perda Kota Sibolga Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1998 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP. Pasal I butir 2 menetapkan bahwa biaya pembuatan KTP, KK dan blanko serta formulir-formulir yang dipergunakan dalam rangka pelaksanaan pendaftaran penduduk dan keterangan kependudukan, dihapus. Urgensi dari pemberian KTP dan Kartu Keluarga secara gratis atau cumacuma ini antara lain untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap seluruh penduduk memperbaiki kualitas administrasi kependudukan dan secara psikologis menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap negaranya oleh karena itu masyarakat terhadap negaranya oleh karena itu masyarakat dari kelompok yang selama ini terpinggirkan seharusnya mendapatkan pula fasilitas pemberian KTP dan Kartu Keluarga ini kalaupun tidak diberikannya status sebagai penduduk wilayah tersebut merupakan strategi dari pemerintah daerah setempat untuk mengatasi masalah urbanisasi dan kependudukan, maka strategi
33 tersebut tetap harus disadari bahwa tidak diberikannya status sebagai penduduk bukanlah solusi untuk mengatasi permasalahan urbanisasi. Pelayanan dibidang fasilitas umum (public service) yang simpatik, bisa jadi merupakan salah-satu upaya yang baik untuk menumbuhkan rasa memiliki dan percaya terhadap penyelenggaraan negara ini, untuk akhirnya mampu meredam gejolak sosial yang mungkin muncul 15. B. Kerjasama Semua Pihak Peran aktif dari semua pihak untuk mensukseskan upaya perolehan KTP dan Kartu Keluarga ini sangat diharapkan, masyarakat harus menyadari bahwa membuat KTP dan kartu Keluarga merupakan kewajiban mereka sebagai penduduk yang harus ditunaikan sekaligus juga merupakan hak mereka untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pemerintah Daerah dalam hal ini pihak kelurahan, kecamatan maupun dinas kependudukan harus pula memahami betapa pentingnya penerbitan administrasi kependudukan dan bahwa mereka wajib melayani masyarakat yang sebenarnya memang merupakan tugas utama Aparat Pemerintah. Hak-hak dan Kewajiban Masyarakat dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan kartu Keluarga adalah sebagai berikut : Laporan Seminar Nasional Rancangan Hukum Kependudukan, BKKBN. Hal Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 8 Tahun 1996 hal. 4-5
34 1. Hak-hak masyarakat dalam penyelenggaran pendaftaran penduduk : a. Setiap penduduk dan penduduk sementara berhak mendapatkan pelayanan dalam penyelenggaran pendaftaran penduduk. b. Nomor Induk Kependudukan (NIK) diberikan kepada seseorang sejak yang bersangkutan didaftar sebagai penduduk di wilayah Republik Indonesia. c. Nomor Induk Kependudukan (NIK) seorang penduduk berlaku seumur hidup dan tidak dapat dipergunakan oleh orang lain. 2. Kewajiban-kewajiban masyarakat dalam penyelenggaran kependudukan: a. Setiap penduduk dan penduduk sementara wajib mendaftarkan diri kepada Pemerintah Daerah setempat. b. Setiap penduduk wajib memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) c. Setiap kelahiran dan kelahiran bayi mati wajib dilaporkan kepada Kepala Kelurahan. d. Setiap kematian wajib dilaporkan kepada Kepala Kelurahan. e. Setiap terjadi mutasi biodata wajib didaftarkan kepada Kepala Kelurahan.
35 C. Mekanisme Pembuatan KTP dan Kartu Keluarga Berdasarkan Perda No. 8 Tahun MASYARAKAT PEMOHON Permohonan pembuatan KK dan KTP mengisi Formulir : a. FS. 01 dan FS. 02 untuk KK b. FS. 03 untuk KTP KEPALA LINGKUNGAN Hari Permohonan penerbitan KK dan KTP disampaikan oleh Kepala Lingkungan ke Kantor Kelurahan setiap hari kerja a. FS. 01 dan FS. 02 untuk KK b. FS. 03 untuk KTP KANTOR kelurahan Hari II/III Permohonan penerbitan KK dan KTP disampaikan oleh pihak kelurahan ke Kantor Kecamatan Formulir : a. FS. 01 dan FS. 02 untuk KK b. FS. 03 untuk KTP KANTOR KECAMATAN Hari IV/V Meneliti berkas formulir : a. FS-01 dan FS- 02 untuk KK b. FS-03 untuk KTP KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CAPIL Hari VI/VII/VIII a. Perekaman data dan pemutahiran bank data kependudukan b. Pengiriman hasil pengolahan data ke kantor kecamatan KANTOR KECAMATAN Hari IX a. Perpanjangan KTP b. Penerbitan KK dan KTP yang baru
36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah penulis selesai menguraikan prosedur dan kebijakan retribusi dalam kegiatan pendataan penduduk di kota Sibolga, maka penulis akan mengakhiri skripsi ini dengan menyimpulkan beberapa hal serta juga mengajukan sekedar saran-saran yang perlu sesuai dengan masalah skripsi ini sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan pendaftaran penduduk merupakan bagian dalam kerangka sistem informasi manajemen kependudukan (SIMDUK) yang keseluruhannya menyangkut aspek kegiatan pendaftaran, pengelolaan dan penyajian informasi data penduduk termasuk penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). 2. Sesuai dengan amanat UU No. 23 Tahun 2006 yang mana Pemerintah Kota/Kabupaten berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan unsur administrasi kependudukan di wilayahnya, maka untuk kelancaran penyelenggaraan pendaftaran penduduk termasuk penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kota Sibolga menerbitkan Perda Kota Sibolga Nomor 8 Tahun 1996 tentang penyelenggaraan pendaftaran penduduk dalam rangka sistem informasi manajemen kependudukan. 3. Dalam rangka peningkatan pelayanan dan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemerintah Kota Sibolga membuat kebijakan untuk membantu mensubsidi
37 biaya pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga setiap penduduk Kota Sibolga yang memperoleh KK dan KTP tidak dikenakan biaya atau gratis, tetapi peran aktif masyarakat untuk mensukseskan upaya gerakan KK dan KTP sangat diharapkan, dan dengan ketentuan Perda Kota Sibolga Nomor 8 Tahun 1996, maka masyarakat mempunyai kewajiban dalam penyelenggaraan pendaftaran penduduk yaitu : a. Setiap penduduk dan penduduk sementara wajib melaporkan diri kepada pemerintah daerah setempat. b. Setiap penduduk wajib memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). c. Setiap kelahiran bayi hidup dan kelahiran bayi mati wajib dilaporkan kepada Kepala Kelurahan setempat. d. Setiap kematian wajib dilaporkan kepada Kepala Kelurahan setempat. e. Setiap terjadi mutasi biodata wajib di daftarkan kepada Kepala Kelurahan. B. Saran Adapun saran-saran penulis dalam skripsi ini adalah : 1. Pemerintah daerah dalam hal ini aparatur daerah meningkatkan kesadaran masyarakat (penulis perlu mengarahkan) perlu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memahami betapa pentingnya penerbitan administrasi kependudukan. 2. Dalam rangka tertibanya penegakan hukum, penulis menyarankan supaya Pemerintah Kota Sibolga konsekuen untuk menerapkan Perda Kota Sibolga Nomor 8 Tahun 1996 dengan melakukan operasi penegakan hukum kepada
38 masyarakat sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya agar masyarakat memahami betapa pentingnya hak-hak dan kewajiban masyarakat di dalam pembuatan KK dan KTP. 3. Mengingat prosedur memperoleh KTP dan KK berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 1996, khususnya Kota Sibolga maka penulis menyarankan agar pemerintah Kota Sibolga lebih meningkatkan tata tertib administrasi pendaftaran penduduk dari suatu permohonan masyarakat di dalam permohonan KTP dan KK yang perlu dilakukan, sehingga tercipta suatu penataan penyelenggaraan kependudukan yang terkoordinasi.
WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 15 TAHUN 2004 Lampiran : 1 (satu) berkas T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI RAWAS NOMOR : 2 TAHUN 1996 TENTANG PENYELESAIAN PENDAFTARAN PENDUDUK DALAM RANGKA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPENDUDUKAN DALAM KABUPATEN DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BUPATI BANYUMAS,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya dan diundangkannya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 1996 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 1996 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DALAM KERANGKA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPENDUDUKAN (SIMDUK) DI KABUPATEN DAERAH
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG
1 BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BUPATI BANTUL,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU Nomor : 11 Tahun 1996
PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU Nomor : 11 Tahun 1996 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DALAM KERANGKA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPENDUDUKAN DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 30 Tahun 2006 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN RETRIBUSI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA KECAMATAN SE KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,
Lebih terperinciPRODUK PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA DENPASAR
PRODUK PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA DENPASAR 1. Pelayanan di Bidang Kependudukan terdiri dari: a) Pelayanan Kartu Keluarga (KK) b) Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) c) Pelayanan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Lebih terperinciDINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR
1 PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERSYARATAN PELAYANAN KEPENDUDUKAN
PERSYARATAN PELAYANAN KEPENDUDUKAN 1. Persyaratan Kartu Keluarga a. Bagi penduduk yang baru pindah ke Kota Denpasar dari luar negeri: - Mengisi formulir dengan kode F-1.61 digunakan untuk permohonan surat
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciKata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN
Kata Pengantar Untuk menunjang keberhasilan pelayanan Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan da Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan, diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 02 Tahun 2006 Seri C PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENDAFTARAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2005 \ TENTANG
PERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2005 \ TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 27A Tahun 2006 Lampiran : 1 (satu) berkas T E N T A N G
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 27A Tahun 2006 Lampiran : 1 (satu) berkas T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
1 BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG DISPENSASI DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG DISPENSASI DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa pada masa
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN ASAHAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan perlindungan,
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG
SALINAN NOMOR 7/E, 2009 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAWAHLUNTO, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciKARTU KELUARGA BAGI WNI
KARTU KELUARGA BAGI WNI Membawa persyaratan : 1. Photo copy Akta Nikah/Kutipan Akta Perkawinan ; 2. Surat Keterangan Pindah Datang (bila yang pindah dalam wilayah Negeri RI) ; 3. Surat Keterangan Datang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Penyelenggaraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 16 TAHUN 2006 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 46 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 16
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 46 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG
1 WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DI KOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciTAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON. Mengingat : 1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2008 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DI KOTA CIREBON Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta)
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 1 Tahun 200 I Seri : C ============================================================= PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 5
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN Membaca : Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011
BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DHARMASRAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011
NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2007 NOMOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK, PENCATATAN SIPIL DAN RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Disusun Oleh: DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA JL. Jenderal Sudirman No. 2 Surakarta, Telp. (0271) 639554 ; (0271) 642020 psw 552, 553
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2000 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2000 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DALAM KERANGKA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013
LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN LUWU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENGENDALIAN PENDUDUK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN MINIMAL DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALOPO
Hal. 1 STANDAR PELAYANAN MINIMAL DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALOPO 1. Dasar Hukum : - Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; - Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN ANAMBAS
BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat B U P A T I K A R A W A N G, : bahwa untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2007
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN
Lebih terperinciPENCATATAN : 1. PENGANGKATAN ANAK 2. PENGAKUAN ANAK 3. PENGESAHAN ANAK 4. PERUBAHAN NAMA 5. PEMBATALAN AKTA 6. PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN
PENCATATAN : 1. PENGANGKATAN ANAK 2. PENGAKUAN ANAK 3. PENGESAHAN ANAK 4. PERUBAHAN NAMA 5. PEMBATALAN AKTA 6. PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN Oleh : PERSONALIA JURUSAN SAS SISTEMATIKA I. PENGANTAR II. PENGERTIAN
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang
SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang PENGERTIAN 1. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 10 TAHUN Tentang PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN SAK / SIAK
PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 10 TAHUN 2006 Tentang PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN SAK / SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK, Menimbang : a. Dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 23 TAHUN 2007
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 16 TAHUN
fa PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 16 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAWAHLUNTO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POSO
PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci