POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN"

Transkripsi

1 POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN Dua Faktor yang Mempengaruhi Dikembangkannya Teori Kependudukan : 1. Meningkatnya pertumbuha penduduk terutama di negara-negara berkembang 2. Adanya masalah-masalah yang sifatnya universal sehingga perlu dikaji sejauh mana hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial. Teori Kependudukan dikelompokkan menjadi ; Teori Fisiologis atau alami Teori Sosial Teori Optimum Teori Transisi demografi 1. Teori fisiologis Mendasarkan pada perilaku seks dibandingkan dengan berbagai macam kegiatan atau bahan pangan yang dikonsumsi Tokoh-tokoh : THOMAS JAROLD : Daya reproduksi manusia akan menurun apabila tenaga rohani dan jasmani semakin banyak digunakan THOMAS DOUBLEDAY Daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia atau kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia MICHAEL THOMAS SADLER Kemampuan reproduksi manusia akan berkurang jika jumlah penduduk bertambah, dan kemampuan reproduksi akan bertambah jika jumlah pcnduduk berkurang; atau daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk

2 2. Teori Sosial Bertitik tolak pada keadaan sosial ekonomi masyarakat Tokoh-tokoh : ARDENE DUMONT Teori Kapilaritas Sosial (Theory of Social Capilarity) Scseorang cenderung untuk mencapai kedudukan tertinggi dalam masyarakat. Untuk mencapai perbaikan kedudukan sosial ekonomi, keluarga yang besar merupakan beban berat dan perintang. Alasan ini yang menyebabkan seseorang dengan sadar membuat perencanaan besarnya keluarga. CAR SAUNDERS Jumlah penduduk suatu negara mencapai keadaan optimum apabila terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dengan produksi bahan pangan KARL MARX DAS CAPITAL Pemikirannya merupakan "doktrin sosial" mengenai kependudukan : Adanya surplus penduduk dan kemiskinan semata-mata merupakan akibat logis sistem kapitalisme. Oleh karena itu harus diatasi melalui reorganisasi sosial. Dalam ekspansi sistem kapitalis, pertambahan penduduk secara alamiah tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sudah ada, tetapi akumulasi modal dengan cara menggantikan tenaga kerja akan menyebabkan surplus penduduk yang diperlukan untuk kelancaran sistem kapitalisme. Surplus penduduk atau pengangguran dibagi dalam tiga kategori : 1. Mengambang (floating) Terdiri dari sejumlah besar tenaga kerja yang tersisihkan oleh mesin maupun perubahan struktur yang terjadi dalam industri 2. Terus menerus tetap (laten) Karena penduduk pcngolah tanah sudah berada dalam posisi untuk pindah ke kota-kota besar, terutama akibat masuknya modal ke sektor pertanian 3. Berhenti (stagnant) Meliputi para pekerja yang pekerjaannya tidak teratur sehingga tingkat kehidupannya mencapai titik yang terendah. MALTHUS Menulis buku "An Essay On The Principle of Population" tahun 1798 yang merumuskan dua postulat, yaitu : 1. Masalah pangan dibutuhkan untuk hidup manuysia

3 2. Kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa Jika tidak ada pengendalian, pertambahan penduduk akan lebih cepat dari pda pertambahan subsisten (pangan). Perkembangan penduduk akan mengikuti deret ukur, sedangkan perkembangan subsisten (pangan) mengikuti deret hitung, dengan interval waktu 25 tahun. Tahun Penduduk Subsisten pangan Malthus sependapat dengan LAWA OF DIMINISHING RETURN (hukum hasil lebih yang berkurang). Bila semua tanah yang subur sudah dikerjakan, maka pertambahan jumlah makanan selama satu tahun tergantung pada peningkatan tanah yang sudah dikerjakan itu. Faktor-Faktor yang dapat mencegah adanya kegoncangan besar antara penduduk dan kebutuhan hidup antara lain : 1. Ultimate Check / Pengendalian hakiki Rintangan yang utama adalah gangguan-gangguan iklim dan hama yang menyebabkan pangan menjadi kurang 2. Immediate check / Pengendalian segera Merupakan rintangn yang langsung pada kehidupan manusia, terdiri dari : a. Possitive Check / Pengendalian positif Senantiasa berlaku di negara berkembang, berhubungan dengan sebab-sebab kematian dan naiknya tingkat kematian, meliputi : kemiskinan, penyakit, kelaparan, perang. b. Preventive check / Pengendalian preventif Berlaku di negara-negara maju, merupakan pengendalian terhadap tingkat kelahiran, meliputi : pengendalian nafsu seksual, penundaan perkawinan Kritik Terhadap Teori Malthus : 1. Malthus terlalu menekankan terbatasnya persediaan tanah dan kurang memperhatikan bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti

4 penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan irigasi yang efisien akan meningkatkan produktivitas. 2. Malthus menganggap bahwa pengontrolan kelahiran adalah merupakan tindakan yang tidak manusiawi. la juga tidak pernah meramalkan penggunaan alat-alat kontrasepsi secara meluas (Malthus menentang pembatasan kelahiran). 3. Teori Kependudukan Optimum Didasarkan pada hubungan antara penduduk dengan jumlah sumberdaya alam. Kelebihan Penduduk : a. Absolut / mutlak b. relatif / nisbi Kelebihan Penduduk Absolut ADOLF WAGNER Suatu bkeadaan bila jumlah produksi dari berbagai bidang penghidupan di suatu daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu pada periode tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap orang untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kelebihan Penduduk relatif TINBERGEN Suatu keadaan bila berbagai bidang penghidupan di suatu daerah tidak memungkinkan lagi untuk setiap penduduk memperoleh mata pencaharian yang sesuai dengan tingkat penghidupan yang berlaku di suatu tempat. Tokoh-Tokoh : WICKSEL Menyimpulkan dua pengertian kelebihan penduduk tersebut : Untuk setiap daerah pada suatu waktu tertentu akan terdapat suatu kerapatan penduduk yang memungkinkan tercapainya tingkat kemakmuran yang optimum. Tingkat kemakmuran optimum untuk daerah-daerah yang hanya tergantung kepada hasil produksi yang terdapat di daerah tersebut, ditentukan oleh halhal sebagai berikut ; a. Sumberdaya alam / sumber produksi b. Banyaknya penduduk

5 c. Kemampuan menyelenggarakan teknik produksi Rumus : Keterangan : K = tingkat kemakmuran A = sumberdaya alam T = tingkat penguasaan teknologi P = penduduk Kerapatan penduduk optimum akan tercapai jika nilai P mengakibatkan nilai K yang setinggi-tingginya. Seangkan T sampai taraf tertentu tergantung pada P, dengan kata lain T dapat maju jika P cukup besarnya. SAUVY Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang paling dapat menjamin pelaksanaan realisasi suatu tujuan, sehingga tercapai suatu kehidupan yang layak. THOMPSON Penduduk optimum juga dipengaruhi oleh faktor non ekonomis, seperti : kesejahteraan umum lamanya hidup, besarnya jumlah keluarga yang ideal, pelestarian sumberdaya alam, pertahanan, faktor spiritual, kultural dan estetika. 4. Teori Transisi Demografi Didasarkan atas pengalaman historis yang sebenarnya Tokoh-tokoh ; Proses perkembangan penduduk secara historis melampauibeberapa fase, yakni : 1. Pra Transisi (Pretransitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan kematian tinggi bersamaan dengan fase perkembangan masyarakat yang tradisional agraris, unsur industrialisasi belum berpengaruh 2. Transisi (Transitional)

6 Ciri ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian menurun (tingkat kematian lebih rendah). Fase ini dibagi menjadi tiga : 1) Permulaan.transisi (early transitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran tetap tinggi, tingkat kematian menurun, bersamaan dimulainya industrialisasi, pengetahuan medis mulai maju, perawatan kesehatan dan perbaikan gizi meningkat. 2) Pertengahan transisi (Midtransitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian mulai turun (tingkat kematian lebih cepat), masyarakat mengalami industrialisasi / modernisasi. 3) Akhir transisi (Late-transitional) Ciri-ciri ; tingkat kelahiran turun, tingkat kematian lebih rendah.dari kondisi semula. 3. Pasca Transisi (Post-Transitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, hampir semuanya mengetahui dan mempraktekkan cara-cara kontrasepsi. Pertumbuhan penduduk amat rendah dalam jangka waktu yang panjang. LANDRY Faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap penduduk adalah masalah produktivitas. Untuk mengetahui masalah produktivitas terlebih dahulu harus diketahui tiga tahap (regimes) ekonomis, yaitu : 1. Tahap primitif Fertilitas tidak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi faktor ekonomi mempengaruhi mortalitas. Selanjutnya mortalitas berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk 2. Tahap Intermediate Faktor ekonomis mempengaruhi fertilitas 3. Tahap Modern Tingkat kelahiran menurun karena kesadaran penduduk untuk membatasi kelahiran, dan meningkatkan kondisi kehidupannya. Universitas Gadjah Mada

7 Bahan Bacaan : Mantra, Ida bagus, Pengantar Studi Demografi, Nurcahaya, Yogyakarta, 1985 Munir, Rozy, Teori-Teori Kependudukan, Bina Aksara, Jakarta, 1986 Rusli, Said, Pengantar Ilmu Kependudukan, LP3ES, Jakarta, 1989 Todaro, Michael P., Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1995 Universitas Gadjah Mada

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR IRMAYANI, SKM, M.P.H,- Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat INKES MEDISTRA LUBUK PAKAM Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20 diadakan

Lebih terperinci

Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Laju Pertumbuhan Penduduk tinggi Jumlah penduduk meningkat Kekurangan pangan dan Kemiskinan Paragidma para

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada 4. TEORI PENDUDUK 4.1. Pendahuluan Para ahli kependudukan di dunia dapat dikelompokkan menjadi tia kelompok. Kelompok pertama kelompok Maithusian. Aliran Maithusian dipelopori oleh Thomas Robert Maithus

Lebih terperinci

Pendahuluan Johan Sussmilch

Pendahuluan Johan Sussmilch Pendahuluan Pengantar Demografi Sonny Harry B. Harmadi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Pembangunan ekonomi merupakan salah satu pilar penting untuk mencapai peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian-pengertian 2.1.1. Pengertian Demografi Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas,

Lebih terperinci

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2 1. Pendahuluan: Asal-usul ilmu demografi Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata - demos, yang artinya rakyat/penduduk - grafein,

Lebih terperinci

Bahan Kuliah DEMOGRAFI

Bahan Kuliah DEMOGRAFI Bahan Kuliah DEMOGRAFI Dosen : Drs. Suparjan Jurusan Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2003 OUTCOME/ KOMPETENSI : Pokok bahasan I : a. Menerangkan tentang pengertian demografi dan b.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Kependudukan Teori kependudukan dibagi ke dalam tiga kelompok besar: (1) aliran Malthusian yang dipelopori oleh Thomas Robert Malthus; (2) aliran Marxist yang dipelopori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kependudukan Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian dunia menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di beberapa bagian di

Lebih terperinci

Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016

Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016 Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016 MENGAPA ADA TEORI PENDUDUK? Laju pertumbuhan penduduk di Eropa dan Amerika Jumlah Penduduk (juta) 400 300 200 100 0 1600 1650

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Penduduk Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah menulis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the principle of population merumuskan pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi sebagai konsep pertambahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demografi adalah suatu studi statistik dan matematik tentang jumlah komposisi dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi).

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kependudukan 2.1.1. Pengertian Demografi Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Proyeksi Penduduk Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk,

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN III FENOMENA PERTUMBUHAN PENDUDUK : Perdebatan Tentang Penduduk

POKOK BAHASAN III FENOMENA PERTUMBUHAN PENDUDUK : Perdebatan Tentang Penduduk POKOK BAHASAN III FENOMENA PERTUMBUHAN PENDUDUK : Perdebatan Tentang Penduduk Keseimbangan Lama dan Baru Keseimbangan lama dari perkembangan penduduk.: Ketika reit kematian dan kelahiran dari penduduk

Lebih terperinci

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) Fax (0751)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) Fax (0751) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) 7053731 Fax (0751) 7053826 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN II PROFIL DAN MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

POKOK BAHASAN II PROFIL DAN MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA POKOK BAHASAN II PROFIL DAN MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA Masalah kependudukan yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah tetap tingginya angka kelahiran. Dengan didasarkan pada hasil perhitungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Mereka menggantungkan hidupnya dari hasil bercocok tanam atau

Lebih terperinci

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI ASPEK KEPENDUDUKAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian antroposfer. 2. Memahami

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : ILMU KEPENDUDUKAN Kode/SKS : 3 sks Deskripsi Singkat : Mata Kuliah memandu mahasiswa untuk memahami ilmu kependudukan, mulai dari konsep-konsep kependudukan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1Pengertian pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ITB Central Library, penduduk (population) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ITB Central Library, penduduk (population) adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk dapat diartikan sebagai suatu kesatuan organisme yang terdiri dari individu, individu yang sejenis yang mendiami suatu daerah dengan batasbatas tertentu.

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN IV PROSES DEMOGRAFI

POKOK BAHASAN IV PROSES DEMOGRAFI POKOK BAHASAN IV PROSES DEMOGRAFI A. FERTILITAS Istilah/Pengertian Fertilitas : Jumlah kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita atau sekelompok wanita pada usia reproduktifnya Lahir hidup (live

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa menjadi beban oleh negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Robert Malthus yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk merupakan kenaikan jumlah penduduk dari periode tertentu di suatu daerah, akibat jumlah kelahiran semakin yang meningkat (Badan Pusat Statistika,

Lebih terperinci

Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah : 1. Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu

Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah : 1. Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu A. KONSEP DEMOGRAFI 1. PENGERTIAN DEMOGRAFI a. Sejarah Perkembangan Demografi Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan

Lebih terperinci

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan:

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan: ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan: 1. Memperoleh informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan perubahannya; perubahannya; 2. Menerangkan sebab sebab perubahan; 3. Menganalisis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masalah klasik dan mendapat perhatian khusus dari negara-negara di dunia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masalah klasik dan mendapat perhatian khusus dari negara-negara di dunia. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Konsep Kemiskinan Pada umumnya masalah kemiskinan hingga saat ini masih menjadi masalah klasik dan mendapat perhatian

Lebih terperinci

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 Firdawsyi Nuzula, S.Kp.,M.Kes Prodi DIII Keperawatan Akes Rustida Definisi Kata Demografi dari bhs Yunani, Demos, artinya rakyat/penduduk Grafein, artinya menulis Demografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang begitu besar di Negara yang sedang berkembang seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Dalam Wicaksono

Lebih terperinci

BAB IV DISKUSI TEORITIK

BAB IV DISKUSI TEORITIK BAB IV DISKUSI TEORITIK Teori yang digunakan dalam analisa ini bermaksud untuk memahami apakah yang menjadi alasan para buruh petani garam luar Kecamatan Pakalmelakukan migrasi ke Kecamatan Pakal, Kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forcecasting) adalah suatu cara memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data yang relatif lama (Sofyan Assauri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan peninggakatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat atau penduduk dan Grafien

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Sosial Ekonomi Menurut Sajogyo dan Pujawati (2002) dalam Raka (2012) status sosial ekonomi keluarga dapat diukur melalui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu negara berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fertilitas Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mulai disadari banyak pihak dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mulai disadari banyak pihak dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mulai disadari banyak pihak dapat menjadi masalah besar dihadapi dunia, terutama di negara yang sedang berkembang. Robert Malthus,

Lebih terperinci

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006 0 ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh : GATOT SUHARDI

Lebih terperinci

Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi

Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi Hardiani,Hardiani; Junaidi, Junaidi LAPORAN PENELITIAN Kerjasama Badan Kependudukan dan Keluarga

Lebih terperinci

Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk

Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian tanaman pangan masih menjadi usaha sebagian besar petani. Di Indonesia sendiri, masih banyak petani tanaman pangan yang menanam tanaman pangan untuk dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah serius bagi kehidupan Bangsa dan Negara, terutama terlihat dari kecenderungan laju pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia menetap diperkotaan. Jumlah Desa di Indonesia. lebih 375 buah ( Rahardjo Adisasmita, 2006:1 ).

BAB 1. PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia menetap diperkotaan. Jumlah Desa di Indonesia. lebih 375 buah ( Rahardjo Adisasmita, 2006:1 ). BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 65% jumlah penduduk Indonesia hidup di daerah pedesaan, sisanya 35% jumlah penduduk Indonesia menetap diperkotaan. Jumlah Desa di Indonesia mencapai sekitar

Lebih terperinci

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut. PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN A. PENYEBAB PERKEMBANGAN PENDUDUK Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di lingkunganmu? Populasi manusia yang menempati areal atau wilayah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafien

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk, merupakan pusat dari seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk adalah subyek dan obyek

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Penduduk Menurut Nursid Sumaatmaja, (1988:52) secara garis besar, Geografi dapat diklasifikasikan menjadi tiga cabang, yaitu Geografi Fisik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau 16 Daftar pustaka dan lampiran. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pengertian Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB II TEORI MOBILITAS SOSIAL EVERETT S LEE. A. Teori Pendorong dan Penarik (Push and Pull Theory)

BAB II TEORI MOBILITAS SOSIAL EVERETT S LEE. A. Teori Pendorong dan Penarik (Push and Pull Theory) 46 BAB II TEORI MOBILITAS SOSIAL EVERETT S LEE A. Teori Pendorong dan Penarik (Push and Pull Theory) Secara umum mobilitas penduduk itu terjadi apabila terjadi perbedaan kefaedahan antara dua wilayah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang penting. Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara dilihat dari segi kuantitas maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu pemerataan (distribution of income)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri: 1984). Usaha untuk melihat situasi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan luas daratan sebesar km 2, memiliki potensi sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN. dan luas daratan sebesar km 2, memiliki potensi sumberdaya alam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia, merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau ± 17.869 dan luas daratan sebesar 1.919.443 km 2, memiliki potensi sumberdaya alam yang berbeda-beda

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

Perkembangan, Pertumbuhan, & Transisi Demografi

Perkembangan, Pertumbuhan, & Transisi Demografi Perkembangan, Pertumbuhan, & Transisi Demografi Andrei Ramani FKM UNEJ PERTUMBUHAN PENDUDUK 3 tahap perkembangan peradaban - Jaman ketika manusia mulai mengenal peralatan tradisional utk mempermudah kehidupannya

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER EKONOMI KEPENDUDUKAN PROGRAM STUDI : EKONOMI PEMBANGUNAN - FAKULTAS EKONOMI MATAKULIAH : EKONOMI KEPENDUDUKAN KODE MATA KULIAH : PE 4706 SKS : 2 SEMESTER : VII MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fertilitas (kelahiran) sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya bernafas,

Lebih terperinci

Sosiologi Pembangunan

Sosiologi Pembangunan Slamet Widodo Pembangunan Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terencana Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ISTILAH-ISTILAH 2.1.1 Dinamika Penduduk [Population Dynamics] Dinamika penduduk adalah proses perubahan yang terjadi secara terus menerus yang mempengaruhi jumlah penduduk

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penduduk ialah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu

Lebih terperinci

Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan

Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan Modul 1 Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan Drs. Tukiran, M.A. P PENDAHULUAN erhatian terhadap penduduk terutama jumlah, struktur dan pertumbuhan dari waktu ke waktu selalu berubah.

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Pokok Pembangunan

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Pokok Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Masalah Pokok Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id 1 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-8 z Masalah Pertumbuhan Ekonomi z Masalah Distribusi Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan sumberdaya ekonomi melimpah. Kekayaan sumberdaya ekonomi ini telah dimanfaatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PDB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH PDB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.4 Oktober 2011 PENGARUH PDB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE 1990-2008 Candra Mustika Dosen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Jones (Daldjoeni, 1986 : 9), geografi menelaah aspek-aspek dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Jones (Daldjoeni, 1986 : 9), geografi menelaah aspek-aspek dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Jones (Daldjoeni, 1986 : 9), geografi menelaah aspek-aspek dari kehidupan manusia yang menciptakan bentang-bentang alam serta wilayah-wilayah yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim. Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008)

III. KERANGKA PEMIKIRAN Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim. Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008) III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teorotis 3.1.1 Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008) mengungkapkan bahwa perlu tiga dimensi dalam

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2 1. Perhatikan grafik kepadatan penduduk suatu kota dibawah ini http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/lsbio-kls7-34.png

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur tenaga kerja berbedabeda.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur tenaga kerja berbedabeda. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Simanjuntak (1985), tenaga kerja adalah penduduk yang berumur diatas 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. KB, keinginan dalam memiliki sejumlah anak, serta nilai anak bagi PUS.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. KB, keinginan dalam memiliki sejumlah anak, serta nilai anak bagi PUS. II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Georgafi dan Keluarga Berencana Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai penyebab banyaknya jumlah anak yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa sejak proklamasi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam

Lebih terperinci

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati oleh 191 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk dicapai pada tahun 2015 (WHO, 2013).

Lebih terperinci

PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA

PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI KELEBIHAN TENAGA KERJA SEBAB Rasio luas tanah dengan jumlah pendapatan kecil dan pertambahan penduduk cepat TEORI LEWIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian utama masyarakatnya di bidang pertanian. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian utama masyarakatnya di bidang pertanian. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya negara berkembang adalah negara yang ditandai dengan mata pencaharian utama masyarakatnya di bidang pertanian. Seperti Indonesia yang terkenal dengan sebutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di wilayah tropis, dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia di kategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencangkup lima masalah

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Globalisasi

Etika Bisnis dan Globalisasi Etika Bisnis dan Globalisasi Globalization: the process by which the economic and social systems of nations are connected together so that goods, services, capital, and knowledge move freely between nations.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. upahan pasca panen. Peluang kerja adalah suatu keadaan dimana adanya

BAB II KERANGKA TEORI. upahan pasca panen. Peluang kerja adalah suatu keadaan dimana adanya BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Adopsi Teknologi Pertanian Dalam hal adopsi penerapan teknologi traktor, yang dilakukan oleh kelompok tani mengakibatkan sempitnya peluang kerja bagi para buruh tani/tenaga upahan

Lebih terperinci

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk Afid Nurkholis Email: afidnurkholis@gmail.com ABSTRAK Pengukuran terhadap karakteristik

Lebih terperinci

DEMOGRAFI (GEM 1201/2)

DEMOGRAFI (GEM 1201/2) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DEMOGRAFI (GEM 1201/2) OIeh: Alip Sontosudarmo JURUSAN GEOGRAFI MANUSIA FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 PRAKATA Rencana

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP. SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP. MATERI PEMBELAJARAN 1 PENDAHULUAN 2 SUMBERDAYA ALAM 3 SUMBERDAYA MANUSIA 4 SUMBERDAYA MODAL PENDAHULUAN DEFINISI SUMBERDAYA: Kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan kepada orang bagaimana memanfaatkan pandangan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan kepada orang bagaimana memanfaatkan pandangan yang begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Human Capital Development merupakan faktor yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Selain itu pengembangan sumber daya manusia (SDM) mengajarkan kepada

Lebih terperinci