TIM EJOURNAL. Ketua Penyunting: Penyunting: Mitra bestari: Penyunting Pelaksana: Redaksi: Jurusan Teknik Sipil (A4) FT UNESA Ketintang - Surabaya

Transkripsi

1

2 TIM EJOURNAL Ketua Penyunting: Prof.Dr.Ir.Kusnan, S.E,M.M,M.T Penyunting: 1. Prof.Dr.E.Titiek Winanti, M.S. 2. Prof.Dr.Ir.Kusnan, S.E,M.M,M.T 3. Dr.Nurmi Frida DBP, MPd 4. Dr.Suparji, M.Pd 5. Hendra Wahyu Cahyaka, ST., MT. 6. Dr.Naniek Esti Darsani, M.Pd 7. Dr.Erina,S.T,M.T. 8. Drs.Suparno,M.T 9. Drs.Bambang Sabariman,S.T,M.T 10. Dr.Dadang Supryatno, MT Mitra bestari: 1. Prof.Dr.Husaini Usman,M.T (UNJ) 2. Prof.Dr.Ir.Indra Surya, M.Sc,Ph.D (ITS) 3. Dr. Achmad Dardiri (UM) 4. Prof. Dr. Mulyadi(UNM) 5. Dr. Abdul Muis Mapalotteng (UNM) 6. Dr. Akmad Jaedun (UNY) 7. Prof.Dr.Bambang Budi (UM) 8. Dr.Nurhasanyah (UP Padang) 9. Dr.Ir.Doedoeng, MT (ITS) 10. Ir.Achmad Wicaksono, M.Eng, PhD (Universitas Brawijaya) 11. Dr.Bambang Wijanarko, MSi (ITS) 12. Ari Wibowo, ST., MT., PhD. (Universitas Brawijaya) Penyunting Pelaksana: 1. Drs.Ir.Karyoto,M.S 2. Krisna Dwi Handayani,S.T,M.T 3. Arie Wardhono, ST., M.MT., MT. Ph.D 4. Agus Wiyono,S.Pd,M.T 5. Eko Heru Santoso, A.Md Redaksi: Jurusan Teknik Sipil (A4) FT UNESA Ketintang - Surabaya Website: tekniksipilunesa.org REKATS

3 DAFTAR ISI Halaman TIM EJOURNAL... i DAFTAR ISI... ii Vol 1 Nomer 1/rekat/17 (2017) ANALISIS PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF Puspa Dewi Ainul Mala, Machfud Ridwan, PEMANFAATAN SERAT KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN PLAFON ETERNIT Dian Angga Prasetyo, Sutikno, PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KULIT BAMBU PADA PLAFON GIPSUM DENGAN PEREKAT POLISTER Tiang Eko Sukoko, Sutikno, PENERAPAN SAMBUNGAN MEKANIS (METODE PEMBAUTAN) PADA BALOK DENGAN PERLETAKAN SAMBUNGAN ½ PANJANG BALOK DITINJAU DARI KUAT LENTUR BALOK Hehen Suhendi, Sutikno, STUDI KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL RENCANA PELEBARAN JALAN TOL WARU- SIDOARJO Reynaldo B. Theodorus Tampang Allo, Mas Suryanto HS, PENGARUH SUBTITUSI FLY ASH DAN PENAMBAHAN SERBUK CANGKANG KERANG DARAH PADA KUALITAS GENTENG BETON Mohamad Ari Permadi, Sutikno,

4 Halaman PENGARUH PENAMBAHAN SLAG SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN PERMEABILITAS PADA CAMPURAN PANAS (HOT MIX) ASPAL PORUS Rifky Arif Laksono, Purwo Mahardi, ANALISA PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI KE DALAM ASPAL PENETRASI 60/70 TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PORUS Taufan Gerri Noris, Purwo Mahardi, ANALISIS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PEMBANGUNAN PROYEK MY TOWER HOTEL & APARTMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Tri Wahyuni, Arie Wardhono, ANALISIS KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT GRAND SUNGKONO LAGOON SURABAYA Great Florentino Miknyo Hendarich, Karyoto, PEMANFAATAN SLAG BAJA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK Arifin Kurniadi, Sutikno, PENERAPAN E-PROCUREMENT PADA PROSES PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DI UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK Anastastia Ria Utami, Hendra Wahyu Cahyaka, PENGARUH PENAMBAHAN SULFUR TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN PERMEABILITAS PADA ASPAL BERPORI Qurratul Ayun, Purwo Mahardi,

5 Halaman PENGARUH PENAMBAHAN DINDING GESER PADA PERENCANAAN ULANG GEDUNG FAVE HOTEL SURABAYA Irwan Wahyu Wicaksana, Sutikno, PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK (PET) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN PERMEABILITAS PADA ASPAL BERPORI Rizky Putra Ramadhan, Purwo Mahardi, PENGARUH TREATMENT LUMPUR LAPINDO TERHADAP MUTU BATU BATA BAHAN LUMPUR LAPINDO BERDASARKAN SNI Ah. Yazidun Ni am, Arie Wardhono, ANALISIS PRODUKTIVITAS TOWER CRANE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA Sofia Dewi Amalia, Didiek Purwadi, ANALISIS PENAMBAHAN LIMBAH MARMER TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI DAERAH DRIYOREJO GRESIK Machfud Ridwan, Falaq Karunia Jaya, ANALISA PRODUKTIVITAS KELOMPOK KERJA PADA PEMASANGAN DINDING BATA RINGAN DI PROYEK PERUMAHAN Loga Geocahya Pratama, Sutikno, ANALISA PRODUKTIVITAS KELOMPOK KERJA PADA PEMASANGAN GENTENG ATAP METAL DI PROYEK PERUMAHAN Siti Komariyah, Hasan Dani, PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARBIT TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI DAERAH DRIYOREJO GRESIK Nur Fauzan, Nur Andajani,

6 Halaman PEMANFAATAN BAHAN TAMBAH POZZOLAN LUMPUR SIDOARJO SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN DENGAN AGREGAT PUMICE PADA KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON RINGAN Dwi Kurniawan, Arie Wardhono, PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BAHAN DASAR PENGGANTI PASIR PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK GEOPOLYMER Feminia Heri Cahyanti, Arie Wardhono, ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN BUSUR RANGKA BAJA Siswo Hadi Murdoko, Karyoto, ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN PELENGKUNG BAJA Achmad Fajrin, Karyoto, ANALISA HASIL PERHITUNGAN KONSTRUKSI GEDUNG GRAHA ATMAJA MENGGUNAKAN GEMPA SNI DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN BETON SNI Mohamad Sukoco, Sutikno, ANALISA PENGARUH VARIASI BENTANG KOLOM PADA PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TERHADAP PERSYARATAN KOLOM KUAT BALOK LEMAH PADA SRPMK Imam Awaludin Asshidiq Ramelan, Arie Wardhono, PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG Dyah Rinjani Ratu Pertiwi, Bambang Sabariman, PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK DALAM PEMBUATAN BALOK BETON BERTULANG BERDASARKAN UJI KUAT GESER Dennes Yuni Puspita, Bambang Sabariman,

7 Halaman PERBANDINGAN PERHITUNGAN EFISIENSI BESI JEMBATAN GELAGAR BETON STRUKTUR ATAS ANTARA JARAK GELAGAR JEMBATAN 1,10 METER; 1,38 METER; 1,83 METER; DAN 2,75 METER Tri Wida Amaliya, Sutikno, ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN ROYAL CITYLOFT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS Reffi Ike Parastiwi N, Mas Suryanto H.S, ANALISA PRODUKTIVITAS KELOMPOK KERJA UNTUK PEKERJAAN PEMASANGAN ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT Eka Yuliawati, Mas Suryanto H.S, STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PEMANFAATAN BEKAS LAHAN TAMBANG BATU KAPUR SEBAGAI PERUMAHAN DI DESA BEKTIHARJO KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN Shintiya Nofen Rosila Putri, Mas Suryanto H.S, PENGARUH LEBAR PEMOTONGAN PROFIL (e) TERHADAP KEKUATAN LENTUR CASTELLATED BEAM PADA BUKAAN LINGKARAN (CIRCULAR) UNTUK STRUKTUR BALOK Arditya Ridho Putra Pratama, Suprapto, PENGARUH SUDUT PEMOTONGAN PROFIL ( ) TERHADAP KEKUATAN LENTUR CASTELLATED BEAM PADA BUKAAN RHOMB (RHOMB) UNTUK STRUKTUR BALOK Muhammad Irfan Yasin, Suprapto, MODEL PENANGGULANGAN BANJIR PADA CATCHMENT AREA KETINTANG SURABAYA (STUDI KASUS JALAN UTAMA KETINTANG) Yulis Qamariyah, Kusnan,

8 Halaman ANALISA PENGARUH VARIASI DIMENSI BALOK PADA PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TERHADAP PERSYARATAN KOLOM KUAT BALOK LEMAH PADA SRPMK Akhmad Aras Rosiqin, Arie Wardhono, IDENTIFIKASI AWAL LAYANAN ANGKUTAN KERETA API UNTUK PERJALANAN ORANG DI KOTA SURABAYA Anita Susanti, Ria Asih Aryani Soemitro, Hitapriya Suprayitno,

9 Rekayasa Teknik Sipil Vol. 01 Nomor 01/rekat/17 (2017), IDENTIFIKASI AWAL LAYANAN ANGKUTAN KERETA API UNTUK PERJALANAN ORANG DI KOTA SURABAYA Anita Susanti 1, Ria Asih Aryani Soemitro 2, Hitapriya Suprayitno 3 1 Universitas Negeri Surabaya, anitasusanti.pasmar@gmail.com 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, raasoemitro@gmail.com 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, suprayitno.hita@gmail.com Abstrak Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi sebagai pusat kegiatan bagi masyarakat di sekitarnya. Fenomena tersebut, menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas yang diakibatkan adanya pergerakan masyarakat bolak-balik dari luar ke dalam Kota Surabaya, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu KA Komuter penting diteliti dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis KA bagi perjalanan orang di Kota Surabaya. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data sekunder di PT KAI DAOPS VIII Surabaya. Data sekunder yang didapatkan adalah data keseluruhan mengenai jenis-jenis layanan KA yang ada di Kota Surabaya, kemudian dipilih kembali berdasarkan ciriciri jaringan pelayanan kereta api perkotaan. Oleh karena itu KA Komuter penting untuk diteliti, guna mengetahui jenis-jenis KA bagi perjalanan orang di Kota Surabaya. Hasil yang diperoleh adalah jenis-jenis KA yang memiliki peluang sebagai KA Komuter adalah KA ekonomi lokal. Jenis-jenis KA tersebut adalah KA Penataran dengan tujuan Surabaya-Malang-Blitar; KA Tumapel dengan tujuan Surabaya-Malang; KA Dhoho dengan tujuan Surabaya-Kertosono-Blitar; KA Ekonomi Lokal (KRD) dengan tujuan Sidoarjo- Bojonegoro; KA Ekonomi Lokal (KRD) dengan tujuan Surabaya-Kertosono; KA Arjuno dengan tujuan Madiun; KA Komuter SUSI (Surabaya-Sidoarjo); KA Komuter SULAM (Surabaya-Lamongan). Pola perjalanan KA ekonomi lokal tersebut, dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, pola perjalanan internal-internal (KA Komuter SUSI dan KA Komuter SULAM), pola perjalanan internal-eksternal (semua jenis KA ekonomi lokal), dan pola perjalanan eksternal-eksternal (KA KRD Sidoarjo-Bojonegoro). Kata Kunci: identifikasi awal, komuter, jenis-jenis kereta api lokal, pola perjalanan orang, Kota Surabaya 1. PENDAHULUAN Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi sebagai pusat kegiatan bagi masyarakat Kota Surabaya maupun bagi masyarakat di sekitar wilayah Kota Surabaya. Kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya tidak hanya disebabkan karena penggunaan kendaraan pribadi saja, melainkan penduduk di sekitar kota yang masuk ke dalam kota dengan kendaraan pribadinya juga turut andil dalam menambah kemacetan kota. Fenomena tersebut, menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas yang diakibatkan adanya pergerakan masyarakat bolak-balik dari luar ke dalam Kota Surabaya, begitu juga sebaliknya. Dampak sebagai akibat terjadinya penumpukan kegiatan masyarakat di Kota Surabaya adalah terjadinya kemacetan lalu lintas hampir di seluruh ruas jalan yang ada di Surabaya. Berdasarkan fenomena diatas, maka diperlukan adanya keberadaan layanan kereta api komuter sebagai sarana transportasi yang mampu mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya. Sarana transportasi tersebut sangat diperlukan untuk melayani pergerakan bolak-balik masyarakat dari wilayah sub urban ke wilayah urban, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu KA Komuter penting untuk diteliti, guna mengetahui layanan angkutan kereta api untuk perjalanan orang di Kota Surabaya. 2. STUDI PUSTAKA 2.1. Definisi Pola Perjalanan Orang Pola pergerakan terbentuk dari perilaku pergerakan orang atau barang dari tempat asal ke tujuan sewaktu periode waktu tertentu. Pola pergerakan orang dilihat dari asal tujuan dan dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: pola pergerakan internal-internal, pola pergerakan internal-eksternal, pola pergerakan eksternaleksternal yang akan ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Pola Perjalanan Orang dari Asal ke Tujuan Ketiga pola pergerakan ini juga dipengaruhi oleh beberapa variasi waktu perjalanan, yaitu pada waktu jam sibuk pagi hari, jam sibuk siang hari, dan jam sibuk sore hari. Variasi waktu perjalanan ini menunjukkan adanya perbedaan pergerakan perjalanan orang pada saat hari kerja maupun hari libur. Perbedaan tersebut dapat terlihat jelas pada saat volume pergerakan perjalanan orang pada jam-jam sibuk akan mengalami peningkatan 332

10 IDENTIFIKASI AWAL LAYANAN ANGKUTAN KERETA API UNTUK PERJALANAN ORANG DI KOTA SURABAYA dibandingkan pada saat jam tidak sibuk terutama pada hari kerja. (Suprayitno, 2016) Perjalanan yang dimulai dari tempat asal dan berakhir pada suatu tempat tujuan dimana terjadi aktivitas tertentu. Pergerakan asal tujuan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti halnya usia, jenis kelamin, pekerjaan, maksud perjalanan, asal perjalanan, tujuan perjalanan, moda yang digunakan, jarak dan waktu tempuh. (Suprayitno, 2016) Layanan Publik Angkutan Kereta Api Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya mengangkut, baik orang maupun barang secara massal, menghemat energi, menghemat penggunaan ruang, mempunyai faktor kemanan yang tinggi, memiliki tingkat pencemaran yang rendah, serta layanan efesien dibandingkan dengan moda transportasi jalan untuk angkutan jarak jauh dan untuk daerah padat lalu lintasnya, seperti angkutan perkotaan. Angkutan kereta api dilaksanakan dalam lintas-lintas pelayanan kereta api yang membentuk satu kesatuan dalam jaringan pelayanan perkeretaapian. Jaringan pelayanan perkeretaapian tersebut menurut fungsinya terdiri dari: 1). Perkeretaapian umum; 2). Perkeretaapian khusus. Perkeretaapian umum terdiri dari: 1). Perkeretaapian perkotaan; 2). Perkeretaapian antar kota. (UU RI 23/07) Jaringan Pelayanan Kereta Api Jaringan pelayanan perkeretaapian meliputi jaringan pelayanan perkeretaapian antarkota dan jaringan pelayanan perkeretaapian perkotaan. Jaringan pelayanan perkeretaapian antarkota merupakan pelayanan yang menghubungkan antarkota antarnegara, antarkota antarprovinsi, antarkota dalam provinsi, antarkota dalam kabupaten/kota. Jaringan pelayanan perkotaan berada dalam suatu wilayah perkotaan yang melampaui 1 (satu) provinsi, melampaui 1 (satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, berada dalam 1 (satu) kabupaten/kota. (UU RI 23/07, Permenhub 9/14). Pada tabel 1 berikut ini akan dijelaskan mengenai jaringan dan ciri-ciri pelayanan kereta api. Tabel 1. Jaringan Pelayanan Kereta Api Sumber: UU 23/07, Permenhub 9/14 3. METODE Metode penelitian yang dilakukan adalah metode pengumpulan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan di PT KAI DAOPS VIII Kota Surabaya. Data sekunder yang di dapatkan adalah data keseluruhan mengenai layanan jenis-jenis kereta api yang ada di Kota Surabaya. Jenis-jenis kereta api yang ada di Kota Surabaya diklasifikasikan berdasarkan kelas kereta api (eksekutif, bisnis, ekonomi, lokal), jadwal keberangkatan, jaringan pelayanan kereta api (kereta api antar kota dan kereta api perkotaan), dan juga tarif kereta api. Data mengenai jenis-jenis kereta api yang ada di Kota Surabaya tersebut, kemudian dipilih kembali berdasarkan ciri-ciri jaringan pelayanan kereta api perkotaan dan pola perjalanan orang guna mendapatkan kriteria layanan kereta api perkotaan dan kategori layanan angkutan kereta api berdasarkan pada pola perjalanan orang. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Layanan Kereta Api Di Kota Surabaya Layanan kereta api di Kota Surabaya berdasarkan stasiun keberangkatannya dibedakan menjadi dua yaitu layanan kereta api Jalur Pantura keberangkatannya dimulai dari Stasiun Pasar Turi dan layanan kereta api jalur Selatan maupun Timur keberangkatannya dimulai dari Stasiun Surabaya Gubeng. Stasiun Pasar Turi merupakan tempat keberangkatan utama kereta api dari Kota Surabaya yang melewati jalur Pantura Pulau Jawa (Lamongan, Bojonegoro, Cepu, Semarang, Cirebon, Jakarta). Stasiun Surabaya Gubeng merupakan stasiun keberangkatan kereta api yang melalui jalur Selatan maupun Timur Kota Surabaya. Stasiun Surabaya Kota atau lebih dikenal dengan Stasiun Semut, biasanya menjadi stasiun tujuan terakhir di Kota Surabaya. Pada saat ini keberangkatan kereta api yang menghubungkan Kota Surabaya dengan kota-kota lainnya melalui jalur Selatan dan Timur dipindahkan ke Stasiun Surabaya Gubeng, sehingga Stasiun Semut hanya dijadikan sebagai tempat langsiran dan menyimpan rangkaian kereta api jarak menengah dan jauh serta hanya melayani kereta api ekonomi jarak dekat (lokal dan komuter) saja. Layanan kereta api di Kota Surabaya berdasarkan jaringan pelayanannya dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan pelayanan kereta api antar kota dan jaringan pelayanan kereta api perkotaan. Pada penulisan penelitian ini akan dilakukan identifikasi awal mengenai jenis-jenis kereta api yang melayani perjalanan orang di Kota Surabaya. Oleh sebab itu perlu diketahui seluruh jenis-jenis kereta api yang ada di Kota Surabaya, kemudian dipilah kembali jenis-jenis kereta api yang termasuk dalam kriteria kereta api perkotaan dan disesuaikan dengan pola perjalanan orang Jenis-Jenis Kereta Api Di Kota Surabaya Jenis-jenis kereta api yang ada di Kota Surabaya sangat bervariasi menurut no kereta api, kelas pelayanan, jadwal keberangkatan dan kedatangan, dan jaringan pelayanan. Pada tabel 2 berikut ini akan ditunjukkan mengenai jenis-jenis kereta api yang ada di Kota Surabaya, dimana stasiun keberangkatannya dimulai dari 333

11 Rekayasa Teknik Sipil Vol. 01 Nomor 01/rekat/17 (2017), Stasiun Pasar Turi maupun dari Stasiun Surabaya Gubeng. Tabel 2. Jenis-jenis Kereta Api Di Kota Surabaya Sumber: PT KAI DAOPS VIII, 2016 Pada tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa layanan kereta api di Kota Surabaya cukup banyak dan bervariasi dengan no kereta api yang berbeda, kelas pelayanan yang berbeda sesuai dengan tarif yang diberlakukan, jadwal keberangkatan/kedatangan kereta api, serta jaringan pelayanan yang ada yaitu antarkota antar provinsi, antar kota dalam provinsi, dan antar kota dalam kota/kabupaten. Pada gambar 2 dibawah ini akan ditunjukkan peta rute layanan kereta api lokal PT KAI DAOPS VIII Surabaya. Pada gambar 2. diatas dapat disimpulkan bahwa layanan kereta api di Kota Surabaya berawal dari Stasiun Pasar Turi dan Stasiun Surabaya Semut Kriteria Layanan Kereta Api Perkotaan Penentuan kriteria layanan kereta api perkotaan didasarkan pada ciri-ciri jaringan pelayanan kereta api. Jaringan pelayanan perkeretaapian perkotaan, memiliki ciri-ciri pelayanan: a). menghubungkan beberapa stasiun di wilayah perkotaan, b). melayani banyak penumpang berdiri, c) memiliki sifat perjalanan ulang alik/komuter, d). melayani penumpang tetap, e). memiliki jarak dan/atau waktu tempuh pendek, f). melayani kebutuhan angkutan penumpang di dalam kota dan dari daerah sub urban menuju pusat kota atau sebaliknya. Hasil identifikasi awal, layanan kereta api yang ada di Kota Surabaya yang termasuk dalam layanan kereta api perkotaan adalah kereta api ekonomi kelas lokal. Jenis-jenis layanan kereta api lokal di Kota Surabaya memiliki jarak dan waktu perjalanan yang pendek, tarif yang sangat terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Jenis-jenis kereta api ekonomi kelas lokal tersebut adalah KA Penataran; KA Tumapel; KA Dhoho; KA Ekonomi Lokal (KRD) dengan tujuan Sidoarjo-Bojonegoro; KA Ekonomi Lokal (KRD) dengan tujuan Surabaya-Kertosono; KA Arjuno dengan tujuan Madiun; KA Komuter SUSI (Surabaya-Sidoarjo); KA Komuter SULAM (Surabaya-Lamongan). Pada tabel 3 berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis layanan kereta api ekonomi kelas lokal mulai dari stasiun awal ke stasiun akhir, yang diduga sementara termasuk dalam kriteria layanan kereta api untuk perjalanan orang di Kota Surabaya. Tabel 3. Jenis-Jenis Layanan Kereta Api Ekonomi Lokal PT KAI DAOPS VIII Surabaya Gambar 2. Peta Rute Layanan Kereta Api Ekonomi Lokal PT KAI DAOPS VIII Surabaya Sumber: PT KAI DAOPS VIII,

12 IDENTIFIKASI AWAL LAYANAN ANGKUTAN KERETA API UNTUK PERJALANAN ORANG DI KOTA SURABAYA Pada tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa ada 8 jenis layanan kereta api yang diduga sementara merupakan KA untuk perjalanan orang di Kota Surabaya. Hal tersebut didukung dengan adanya kesamaan ciri-ciri jaringan pelayanan kereta api ekonomi kelas lokal dengan kriteria layanan kereta api perkotaan, yaitu jadwal keberangkatan/kedatangan sesuai dengan jadwal pekerja, jarak dan waktu perjalanan yang singkat, melayani penumpang berdiri, sifat perjalanan ulang-alik atau komuter, melayani perjalanan sub urban, dan harga tiket yang sangat murah Kategori Layanan Angkutan Kereta Api Berdasarkan Pola Perjalanan Orang Layanan angkutan kereta api dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu kategori layanan kereta api dengan pola perjalanan internal-internal, kategori layanan kereta api dengan pola perjalanan internaleksternal, kategori layanan kereta api dengan pola perjalanan eksternal-eksternal yang akan ditunjukkan pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Kategori Layanan Angkutan KA Berdasarkan Pada Pola Perjalanan Orang Sumber: Identifikasi Awal, 2016 Pada tabel 4 diatas, dapat dijelaskan bahwa kategori layanan kereta api berdasarkan pola perjalanan orang di Kota Surabaya dilayani oleh jenis-jenis kereta api ekonomi kelas lokal. Layanan kereta api berdasarkan pola perjalanan internal-internal dilayani oleh KA Komuter SUSI (Surabaya-Sidoarjo) yang melayani perjalanan orang dari dalam Stasiun Surabaya Kota menuju ke Stasiun Wonokromo Surabaya dan KA Komuter SULAM; layanan kereta api dengan pola perjalanan internal-eksternal dilayani oleh semua jenis kereta api ekonomi kelas lokal seperti KA Penataran, KA Tumapel, KA Dhoho, KA KRD Ekonomi Lokal; KA Arjuno, KA Komuter; layanan kereta api dengan pola perjalanan eksternal-eksternal dilayani oleh KA Dhoho Sidoarjo-Bojonegoro yang dimulai dari Stasiun Sidoarjo menuju ke Stasiun Bojonegoro melalui, akan tetapi sebelumnya melalui beberapa stasiun besar di Kota Surabaya dan pada akhirnya akan berhenti di Stasiun Bojonegoro. dengan tujuan Surabaya-Malang-Blitar; KA Tumapel dengan tujuan Surabaya-Malang; KA Dhoho dengan tujuan Surabaya-Kertosono-Blitar; KA Ekonomi Lokal (KRD) dengan tujuan Sidoarjo-Bojonegoro; KA Ekonomi Lokal (KRD) dengan tujuan Surabaya- Kertosono; KA Arjuno dengan tujuan Madiun; KA Komuter SUSI (Surabaya-Sidoarjo); KA Komuter SULAM (Surabaya-Lamongan). KA ekonomi kelas lokal tersebut memiliki kriteria layanan kereta api perkotaan yaitu jadwal keberangkatan/kedatangan sesuai dengan jadwal pekerja, jarak dan waktu perjalanan yang singkat, melayani penumpang berdiri, sifat perjalanan ulang-alik atau komuter, melayani perjalanan sub urban, dan harga tiket yang sangat murah. Jenis-jenis kereta api tersebut dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori, berdasarkan pola perjalanannya yaitu, pola perjalanan internal-internal (KA Komuter SUSI dan KA Komuter SULAM), pola perjalanan internal-eksternal (semua jenis KA ekonomi lokal), dan pola perjalanan eksternal-eksternal (KA KRD Sidoarjo-Bojonegoro). Hasil penelitian diatas, hanya diketahui jenis-jenis KA yang berpeluang sebagai KA komuter berdasarkan pola perjalanan orang di Kota Surabaya. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian lanjutan mengenai namanama dan klasifikasi kelas stasiun yang menjadi tempat pemberhentian KA untuk perjalanan orang di Kota Surabaya. CATATAN Penulisan paper ini didukung dengan pengambilan data sekunder di PT KAI DAOPS VIII Surabaya untuk mengetahui jenis-jenis kereta api yang melayani perjalanan orang di Kota Surabaya. DAFTAR PUSTAKA Suprayitno, Hitapriya. (2016). A Basic Framework For Regarding A Transportation System. Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XII, 28 Januari Program Studi Pascasarjana Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS-Surabaya. ISBN Permenhub 9/14. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No 9 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penetapan Jaringan Pelayanan dan Lintas Pelayanan Perkeretaapian. Menteri Perhubungan Republik Indonesia. UU RI 23/07. Undang-Undang Republik Indonesia No 23/2007 Tentang Perkeretaapian. Presiden Republik Indonesia. 5. KESIMPULAN Jenis jenis kereta api berdasarkan identifikasi awal yang memiliki peluang sebagai kereta api untuk perjalanan orang di Kota Surabaya adalah KA Ekonomi lokal. Jenis-jenis KA tersebut adalah KA Penataran 335