LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 : PISA 2009 Ranking by Mean Score for Reading, Mathematics and Science No Country Reading No Country Mathematics No Country Science 1 Shanghai- Shanghai- Shanghai China China China Korea Singapore Finland Finland Hong Kong- Hong Kong China China Hong Kong- China Korea Singapore Singapore Chinese Taipei Japan Canada Finland Korea New Zealand Liechtenstein New Zealand Japan Switzerland Canada Australia Japan Estonia Netherlands Canada Australia Belgium Netherlands Netherlands Norway Macao-China Chinese Taipei Estonia New Zealand Germany Switzerland Belgium Liechtenstein Poland Australia Switzerland Iceland Germany United Kingdom United States Estonia Slovenia Liechtenstei n Iceland Macao-China Sweden Denmark Poland Germany Slovenia Ireland Ireland Norway Belgium France France Hungary Chinese Taipei Slovak Republic United States Denmark Austria 496 OECD Average United OECD Czech Kingdom Average Republic Hungary Polan Norway 500 OECD Average Sweden Denmark Portugal Czech Republic France Macao- United China Kingdom Iceland Italy Hungary Sweden Latvia Luxembourg Austria Slovenia United States Latvia Greece Ireland Portugal Spain Portugal Lithuania Czech Slovak Spain Republic Republic Slovak Republic Italy Italy Croatia Latvia Spain Israel Lithuania Croatia Luxembourg Russian Federation Luxembourg Austria Greece Russian Federation

2 40 Lithuania Croatia Greece Turkey Dubai (UAE) Dubai (UAE) Dubai (UAE) Israel Israel Russian Federation Turkey Turkey Chile Serbia Chile Serbia Azerbaijan Serbia Bulgaria Bulgaria Bulgaria Uruguay Romania Romania Mexico Uruguay Uruguay Romania Chile Thailand Thailand Thailand Mexico Trinidad and Tobago Mexico Jordan Colombia Trinidad and Trinidad and Tobago Tobago Brazil Kazakhstan Brazil Montenegro Montenegro Colombia Jordan Argentina Montenegro Tunisia Jordan Argentina INDONESIA Brazil Tunisia Argentina Colombia Kazakhstan Kazakhstan Albania Albania Albania Tunisia INDONESIA Qatar INDONESIA Qatar Panama Qatar Panama Peru Peru Azerbaijan Azerbaijan Panama Peru Kyrgyzstan Kyrgyzstan Kyrgyzstan 330 Sumber: 86

3 LAMPIRAN 2 : Survei Internasional TIMS (Bidang Matematika) Skor Rata-rata Prestasi Matematika TIMSS-R 1999 TIMSS 2003 TIMSS 2007 No Negara Skor No Negara Skor No Negara Skor 1 Singapura Singapura Taiwan Korea Korea Korea 597 Selatan Selatan Selatan 3 Taiwan Hongkong Singapura Hongkong Taiwan Hongkong Jepang Jepang Jepang Belgia Belgia Hungaria Belanda Belanda Inggris Slowakia Estonia Rusia Hungaria Hungaria Amerika 508 Serikat 10 Kanada Malaysia Lituania Slovenia Latvia Ceko Rusia Rusia Slovenia Australia Slowakia 508 Internasio 500 nal 14 Finlandia Australia Armenia Ceko Amerika Australia 496 Serikat 16 Malaysia Lituania Swedia Bulgaria Swedia Malta Latvia Skotlandia Skotlandia Amerika Inggris Serbia 486 Serikat 20 Inggris Israel Italia Selandia Selandia Malaysia 474 Baru Baru Internasion Slovenia Norwegia 469 al 22 Lituania Italia Siprus Italia Armenia Bulgaria Siprus Serbia Israel Rumania Bulgaria Ukraina Maldova Rumania Rumania Thailand 467 Internasion Bosnia 456 al Herzegovin a 28 Israel Norwegia Libanon Tunisia Maldova Thailand Masedonia Siprus Turki Turki Masedonia Yordania Yordania Libanon Tunisia Iran Yordania Georgia INDONESIA Iran Iran Cili INDONESIA Bahrain Filipina Tunisia INDONESI 397 A 37 Maroko Mesir Siria Afrika Bahrain Mesir 391 Selatan 39 Palestina Algeria Cili Maroko Maroko Kolombia

4 42 Filipina Oman Botswana Palestina Saudi Botswana 364 Arabia 45 Gana Kuwait Afrika Elsavador 340 Selatan 47 Saudi Arabia Ghana Qatar 307 Sumber: Puspendik,

5 LAMPIRAN 3 : Survei Internasional TIMS (Bidang Sains) Skor Rata-rata Prestasi Sains TIMSS-R 1999 TIMSS 2003 TIMSS 2007 No Negara Skor No Negara Skor No Negara Skor 1 Taiwan Singapura Singapura Singapura Taiwan Taiwan Hungaria Korea Jepang 554 Selatan 4 Jepang Hongkong Korea 553 Selatan 5 Korea Estonia Inggris 542 Selatan 6 Belanda Jepang Hungaria Australia Inggris Ceko Ceko Hungaria Slovenia Inggris Belanda Hongkong Finlandia Amerika Rusia 530 Serikat 11 Slowakia Australia Amerika 520 Serikat 12 Belgia Swedia Lituania Slovenia Slovenia Australia Kanada Selandia Swedia 511 Baru 15 Hongkong Lituania 519 Internasion 500 al 16 Rusia Slowakia Skotlandia Bulgaria Belgia Italia Amerika Rusia Armenia 488 Serikat 19 Selandia Latvia Norwegia 487 Baru 20 Latvia Skotlandia Ukraina Italia Malaysia Yordania Malaysia Norwegia Malaysia Lituania Italia Thailand 471 Internasion Israel Serbia 470 al 24 Thailand Bulgaria Bulgaria Rumania Yordania Israel Israel 468 Internasio Bahrain 467 nal 27 Siprus Maldova Bosnia 466 Herzegovina 28 Maldova Rumania Rumania Masedonia Serbia Iran Yordania Armenia Malta Iran Iran Turki INDONESIA Masedonia Siria Turki Siprus Siprus Tunisia Bahrain Tunisia Cili Palestina INDONESIA Filipina Mesir Oman Maroko INDONESI Georgia 421 A 38 Afrika Cili Kuwait 418 Selatan 39 Tunisia Kolombia Saudi Libanon

6 Arabia 41 Maroko Mesir Libanon Algeria Filipina Palestina Botswana Saudi 403 Arabia 45 Gana Maroko Afrika Selatan Elsavador Botswana Qatar Ghana 303 Sumber: Puspendik,

7 LAMPIRAN 4: Nilai Ujian Praktek SMK di Salatiga (Materi Rangkaian Listrik) NO SKOR ASPEK YANG DINILAI MAKSIMAL Peserta Didik Persiapan : 10 1 Sikap awal Pemahaman materi yang di ujikan Pelaksanaan 50 1 Merangkai alat Mengukur nilai hambatan pada resistor melalui cicin warna dan mencatatnya Memasang resistor pada rangkaian dan mengukur besar arus serta mencatatnya Mengulangi kegiatan No.2 dengan menggunakan resistor dengan cincin warna yang berbeda dan mencatat hasil. 5 Mengukur besar arus pada kegiatan No.4 & memasukan hasil pada tabel Mengulangi kegiatan No.4 dengan warna cincin resistor yang berbeda-beda dan mengukur besar arus pada rangkaian Melengkapi table 2 dengan menghitung harga V dan mencari hubungan antara I, R serta V. Hasil : 40 1 Dapat menghitung harga kesalahan Dpt menentukan prosentase kesalahan Dapat menulis laporan praktikum Dapat mengakhiri percobaan dengan bersih, rapi dan teliti TOTAL NILAI

8 NO ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKSIMAL Persiapan : Sikap awal Pemahaman materi yang di ujikan Pelaksanaan 50 1 Merangkai alat Mengukur nilai hambatan pada 2 resistor melalui cicin warna dan mencatatnya 3 Memasang resistor pada rangkaian dan mengukur besar arus serta mencatatnya. 4 Mengulangi kegiatan No.2 dengan menggunakan resistor dengan cincin warna yang berbeda dan mencatat hasil. 5 Mengukur besar arus pada kegiatan No.4 & memasukan hasil pada tabel Mengulangi kegiatan No.4 dengan warna cincin resistor yang berbedabeda dan mengukur besar arus pada rangkaian Melengkapi table 2 dengan menghitung harga V dan mencari hubungan antara I, R serta V. Hasil : 40 1 Dapat menghitung harga kesalahan Dpt menentukan prosentase kesalahan Dapat menulis laporan praktikum Dapat mengakhiri percobaan dengan bersih, rapi dan teliti

9 TOTAL NILAI LAMPIRAN 5: NILAI LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) SMK NEGERI 1 NGABANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Kelas : X Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan Sumber: SMK di Salatiga Matapelajaran Peserta Didik Peserta Didik Belum Jumlah KK Tuntas KKM Tuntas KKM Peserta M Persenta Persentas Didik Jumlah Jumlah se e Agama % 0 0% Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) % 0 0% Bahasa Inggris % 4 16% Matematika % 3 12% IPS % 4 16% IPA % 2 8% Fisika % 5 20% Kimia % 4 16% Kewirausahaan % 1 4% Penjaskes % 0 0% Ilmu Komputer % 2 8% Sumber: SMK Negeri 1 Ngabang 93

10 LAMPIRAN 6: Validasi Isi-Konstruk Soal Pretest dan Posttest oleh Pakar Soal : Pretest dan Posttest Standar Kompetensi : Menerapkan konsep listrik arus searah Kompetensi Dasar : Menguasai hubungan antara hubungan tegangan, hambatan, dan arus Indikator : -Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dengan arus listrik searah dibuktikan dengan percobaan (Hukum Ohm) -Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dirumuskan dengan diaplikasikan dalam perhitungan Tujuan Pembelajaran : Melalui percobaan peserta didik mampu menjelaskan bahwa arus dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Melalui percobaan peserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan secara kualitatif. Melalui percobaan perserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antar resistor yang dirancang seri secara kualitatif. Melalui percobaan perserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antar resistor yang dirancang paralel secara kualitatif. Peserta didik mampu menerapkan konsep hukum ohm dalam kehidupan sehari-hari. 94

11 Validasi Isi - Konstruk: Soal Pilihan Ganda A B Saklar Sketsa gambar 1 Untuk soal no 1 s/d 4 perhatikan sketsa gambar 1 (Semua lampu adalah identik) 1. Bila saklar dibuka, lampu mana yang dapat menyala? a. Hanya lampu A b. Hanya lampu B c. Lampu A dan B d. Tidak ada lampu yang menyala Komentar: Pakar 1: Pada sketsa gambar, simbol saklar diganti Pakar 2: OK 2. Ketika saklar tertutup, hubungan yang tepat untuk nyala lampu A dan B adalah? a. Lampu A lebih terang daripada lampu B b. Lampu B lebih terang daripada lampu A c. Lampu A dan B sama terang d. Lampu A dan B tidak menyala Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: OK 3. Ketika saklar tertutup, bagaimana dengan nyala lampu B apabila lampu A diambil? a. Lebih terang b. Lebih redup c. Tidak berubah d. Tidak menyala 95

12 Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan bahwa saklar terbuka atau tertutup. A 4. Ketika saklar tertutup, B rangkaian pada sketsa C gambar 1 ditambahkan sebuah lampu C (lihat sketsa gambar 2), maka nyala lampu A dan B akan a. lebih terang b. lebih redup c. tidak berubah Sketsa gambar 2 d. tidak menyala Komentar: Pakar 1: Pada soal beri keterangan (lihat sketsa gambar 2) dan beri nama (A, B, C) pada setiap lampu di sketsa gambar 2. Pakar 2: Beri keterangan bahwa saklar terbuka atau tertutup. A Saklar B Sketsa gambar 3 Untuk soal no 5 s/d 8 perhatikan sketsa gambar 3 diatas (Semua lampu adalah identik). 5. Bila saklar dibuka, lampu mana yang dapat menyala? a. Hanya lampu A b. Hanya lampu B c. Lampu A dan B d. Tidak ada lampu yang menyala Komentar: 96

13 Pakar 1: Beri keterangan nama pada lampu di sketsa gambar. Pakar 2: OK 6. Ketika saklar tertutup, hubungan yang tepat untuk nyala lampu A dan B adalah? a. Lampu A lebih terang daripada lampu B b. Lampu B lebih terang daripada lampu A c. Lampu A dan B sama terang d. Lampu A dan B tidak menyala Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: OK 7. Ketika saklar tertutup, bagaimana dengan nyala lampu B apabila lampu A diambil? a. Lebih terang b. Lebih redup c. Tidak berubah d. Tidak menyala Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan bahwa saklar terbuka atau tertutup. A 8. Ketika saklar tertutup, rangkaian pada sketsa B gambar 3 ditambahkan sebuah lampu C (lihat sketsa C gambar 4), maka nyala lampu A dan B akan a. lebih terang b. lebih redup c. tidak berubah d. tidak menyala Komentar: Pakar 1: Beri keterangan nama pada setiap lampu di sketsa gambar dan pada soal beri keterangan (lihat sketsa gambar 4) Sketsa gambar 4 97

14 Pakar 2: Beri keterangan bahwa saklar terbuka atau tertutup. A B C Sketsa gambar 5 Untuk soal no 9 s/d 12 perhatikan sketsa gambar 5 diatas (Semua lampu adalah identik) 9. Lampu yang menyala paling terang adalah? a. Lampu A b. Lampu B c. Lampu C d. Tidak ada Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Option d diganti dengan tidak ada A 10. Jika ampermeter dipasang B seri, untuk mengukur arus IA di setiap lampu (lihat sktes IB gambar 6), maka arus yang paling besar adalah pada a. lampu A b. lampu B c. lampu C d. lampu A, B, dan C Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan bahwa ampermeter dipasang seri atau paralel dan tambahkan sketsa gambar. IC Sketsa gambar 6 C 98

15 11. Jika voltmeter dipasang V A paralel untuk mengukur V B tegangan di setiap lampu (lihat sketsa gambar 7), maka tegangan yang paling A B besar adalah pada a. lampu A b. lampu B c. lampu C d. lampu A, B, dan C Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan bahwa voltmeter dipasang seri atau paralel dan tambahkan sketsa gambar. Sketsa gambar 7 C V C 12. Perhatikan sketsa gambar 6 dan 7. Hubungan yang tepat untuk arus (I) dan tegangan listrik (V) pada lampu A, B dan C adalah? a. IA=IB=IC dan VA=VB=VC b. IA IB IC dan VA=VB=VC c. IA=IB=IC dan VA VB VC d. IA IB Ic dan VA VB VC Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan untuk melihat gambar pada no 10 dan 11. Tempatkan simbol IA, IB, IC, VA, VB dan VC pada sketsa gambar. A B C Sketsa gambar 8 99

16 Untuk soal no 13 s/d 16 perhatikan sketsa gambar 8 diatas (Semua lampu adalah identik). 13. Lampu yang menyala paling terang adalah? a. Lampu A b. Lampu B c. Lampu C d. Tidak ada Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: OK A 14. Jika ampermeter B dipasang seri untuk I B mengukur arus di setiap lampu (lihat sketsa I C gambar 9), maka arus C yang paling besar adalah pada a. Lampu A b. Lampu B Sketsa gambar 9 c. Lampu C d. Besar arus lampu A, B, dan C sama besar Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan bahwa ampermeter dipasang seri atau paralel dan tambahkan sketsa gambar. I A 15. Jika voltmeter dipasang paralel untuk mengukur tegangan di setiap lampu(lihat sketsa gambar 10), maka tegangan yang paling besar adalah pada a. lampu A b. lampu B c. lampu C d. lampu A, B, dan C A V A V B V C B C Sketsa gambar

17 Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan bahwa voltmeter dipasang seri atau paralel dan tambahkan sketsa gambar. 16. Perhatikan sketsa gambar 9 dan 10. Hubungan yang tepat untuk arus (I) dan tegangan listrik (V) pada lampu A, B dan C adalah? a. IA=IB=IC dan VA=VB=VC b. IA IB IC dan VA=VB=VC c. IA=IB=IC dan VA VB VC d. IA IB Ic dan VA VB VC Komentar: Pakar 1: - Pakar 2: Beri keterangan untuk melihat gambar pada no 14 dan 15. Tempatkan simbol IA, IB, IC, VA, VB dan VC pada sketsa gambar. Note : Jika A dan B berbeda karakteritasnya maka ada berbagai kemungkinan lain. Saran : Nyatakan dibagian depan bahwa lampu A, B dan C adalah identik. 101

18 Soal Uraian: I. Alat dan Bahan : - 2 buah Lampu 3,8 V - 2 tempat Lampu - 2 buah Baterai - 1 tempat Baterai - 1 Multimeter - Jumper - Protoboard II. Tugas : 1. Rangkailah alat dan bahan yang telah tersedia menjadi sebuah rangkaian yang memiliki intensitas cahaya lampu maksimal (lampu bercahaya paling terang). 2. Gambarkan sketsa rangkaian anda pada kolom dibawah ini (Berilah keterangan yang lengkap dan jelas) Sketsa Rangkaian : 3. Jelaskan alasan anda merangkai rangkaian seperti sketsa rangkaian di atas?.. Komentar: Pakar I : - Pakar II : Beri tahu bahwa lampu, kabel dan sumber tegangan yang digunakan memiliki hambatan dalam yang tidak bisa diabaikan. 102

19 Soal Pretest dan Posttest telah divalidasi oleh: Salatiga, 6 September 2012 Pakar I Pakar II Prof. Sutriyono, MSc., Ph.D Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat 103

20 LAMPIRAN 7: RPP METODE LEVELS OF INQUIRY LEARNING CYCLE RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Ngabang Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi : Menerapkan konsep listrik arus searah Kompetensi Dasar : Menguasai hubungan antara hubungan tegangan, hambatan, dan arus Indikator : -Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dengan arus listrik searah dibuktikan dengan percobaan (Hukum Ohm) -Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dirumuskan dengan diaplikasikan dalam perhitungan Alokasi waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran : Melalui percobaan peserta didik mampu menjelaskan bahwa arus dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Melalui percobaan peserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan secara kualitatif. Melalui percobaan perserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antar resistor yang dirancang seri secara kualitatif. Melalui percobaan perserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antar resistor yang dirancang paralel secara kualitatif. Peserta didik mampu menerapkan konsep hukum ohm dalam kehidupan sehari-hari. 104

21 B. Materi Pembelajaran : Hukum Ohm Analisis pada rangkaian sederhana C. Metode Pengajaran : Levels of Inquiry Learning Cycle (Siklus Belajar Tingkat Inkuiri) D. Langkah-langkah Kegiatan : No I Pertemua n I Kegiatan Awal Kegiatan Pembelaja ran Discovery Keterangan Mengucapkan Salam Pembuka Memeriksa Kehadiran Peserta Didik Pre Test: Secara individu, peserta didik akan mengerjakan soal pre test guna mengetahui pemahaman awal peserta didik tentang materi rangkaian listrik. Observasi: Setiap kelompok diberikan 1 baterai, 1 lampu 3,8 V, 1 tempat lampu, jumper dan protoboard. Diminta untuk merangkai komponen-komponen tersebut sedemikian rupa sampai lampu dapat menyala. Peserta didik digiring untuk memahami bahwa sumber tegangan listrik dari rangkaian tersebut adalah baterai. Dengan meminta di peserta didik untuk memutus dan menyambungkan rangkaian, peserta didik di giring untuk memahami bahwa aliran arus listrik dari sumber tegangan listrik ke Waktu 30 menit 50 menit 105

22 lampu hanya mengalir pada rangkaian tertutup (tidak terputus). Info: Lampu merupakan indikator bahwa sebuah rangkaian teraliri arus listrik atau tidak. Bila lampu menyala maka ada aliran arus listrik dan lampu akan mati bila tidak ada aliran listrik. Manipulasi : Setiap kelompok ditambahkan 1 baterai. Peserta didik diminta untuk merangkai 2 baterai, 1 tempat baterai, 1 lampu 3,8 V, 1 tempat lampu, dan jumper di dalam protoboard secara seri. Peserta didik diminta membandingkan intensitas cahaya lampu antara rangkaian dengan 2 baterai dan rangkaian sebelumnya dengan 1 baterai. Melalui diskusi peserta didik digiring untuk memahami jumlah arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan listrik ke lampu dengan mengingat bahwa lampu merupakan indikator dari aliran listrik. Generalisasi : Dengan meminta peserta didik untuk merangkai 1 baterai dengan 2 lampu dan membandingkan intensitas cahaya lampunya rangkaian-rangkaian sebelumnya, peserta didik diminta mencari hubungan antara tegangan listrik, jumlah lampu (resistor) dengan arus listrik yang mengalir.(hukum Ohm) Penutup Verifikasi : Para siswa membuat prediksi dan 106

23 melakukan pengujian berdasarkan temuan dari kegiatan sebelumnya. Kegiatan pengujian dengan membandingkan intensitas cahaya lampu antara rangkaian 1 lampu 1 baterai dan 2 lampu - 2 baterai. 10 menit II II Kegiatan Awal Aplikasi : Secara independen peserta didik mengambil dan menyepakati sebuah kesimpulan. Sebagai pendalaman dan persamaan persepsi guru akan menjelaskan analogi arus listrik dengan aliran air dalam pipa. Mengucapkan Salam Penutup Mengucapkan Salam Pembuka Memeriksa Daftar Kehadiran Siswa 10 menit Kegiatan Demonstr asi Interaktif Observasi : Guru akan menunjukkan rangkaian sederhana yang terdiri dari 2 baterai, 1 tempat baterai, 1 lampu, 1 tempat lampu, jumper dan protoboard di depan kelas. Berdasarkan pengalaman peserta didik pada tahap pembelajaran discovery, guru meminta peserta didik menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi pada rangkaian yang dapat membuat lampu menyala. Guru juga akan memutuskan kabel pada rangkaian tersebut dan kembali meminta penjelasan kepada peserta didik apa yang terjadi pada rangkian tersebut, yang membuat lampu menjadi mati. 30 menit Manipulasi : Guru akan meminta peserta didik 107

24 memprediksi dan menjelaskan apa yang akan terjadi pada lampu bila jumlah baterai pada rangkaian terus ditambahkan secara seri. Generalisasi : Guru akan meminta peserta didik untuk memprediksi dan menjelaskan apa yang akan terjadi pada lampu bila sebuah rangkaian dengan jumlah baterai yang tetap namun jumlah lampu akan terus ditambahkan secara seri. (peserta didik mulai membangun prinsip-prinsip baru) Verifikasi : Guru akan memperkenalkan analogi air yang mengalir dalam pipa sebagai model dari lintasan aliran listrik. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan apa yang terjadi di tahap observasi generalisasi dengan menggunakan analogi air dalam pipa. Melalui penjelasan tersebut peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hubungan tegangan listrik (V), arus listrik (A), hambatan (ohm). Kegiatan Aplikasi : Guru memperkenalkan voltmeter dan ampermeter serta cara menggunakannya kepada peserta didik. Guru akan mengajak peserta didik untuk mengulangi tahap observasi generalisasi namun dengan mengamati tegangan listrik, arus, dan hambatan menggunakan 108

25 Pelajaran Inkuiri multimeter(voltmeter dan ampermeter). Dari data-data demonstrasi percobaan kemudian guru mengajak siswa mengidentifikasi hubungan tegangan vs arus dan arus vs hambatan berupa grafik di depan kelas. Observasi : Peserta didik diajak mengamati grafik tegangan vs arus dan arus vs hambatan. Selama fase ini, peserta didik diminta menjelaskan faktor-faktor apa saja yang saling mempengaruhi. Peserta didik diminta berkumpul dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama. Manipulasi : Setiap kelompok diberikan 6 baterai, 3 tempat baterai, 3 resistor, 1 multimeter, jumper dan protoboard. Peserta didik diminta merangkai sebuah resistor dengan baterai yang jumlahnya selalu ditambahkan secara seri. Kemudian peserta harus mengukur arus listrik yang mengalir dengan multimeter dan mencatat hasilnya. Dari data yang diperoleh peserta didik diminta membuat grafik tegangan vs arus listrik. Peserta didik diminta merangkai sebuah baterai dengan resistor yang jumlahnya selalu ditambahkan secara seri. Kemudian peserta harus mengukur arus listrik yang 40 menit 109

26 mengalir dengan multimeter dan mencatat hasilnya. Dari data yang diperoleh peserta didik diminta membuat grafik hambatan vs arus listrik. Penutup Generalisasi : Paserta didik kemudian mengamati gradien dari grafik-grafik yang mereka buat dan mencari hubungnnya secara matematis. Info: Rumus Gradien yang melalui titik (x 1,y 1) dan (x 2,y 2) adalah y y1 x x1 y y x x Peserta didik akan menemukan hubungan dari tegangan listrik, arus listrik dan resistor secara matematis melalui persamaan gradien dari grafik tegangan vs arus dan arus vs hambatan. Verifikasi : Peserta didik membuat prediksi dan melakukan pengujian pada rangkaian-rangkaian mereka dengan mengguanakan persamaan yang temukan dari tahap sebelumnya. 10 menit Aplikasi : Secara independen peserta didik mengambil dan menyepakati sebuah kesimpulan bahwa hubungan antara tegangan listrik, arus listrik dan hambatan secara matematis adalah V=IR III III Kegiatan Awal Memberikan Salam Penutup Mengucapkan Salam Pembuka Memeriksa Daftar Kehadiran Siswa 10 menit 110

27 Kegiatan Laboratori um Inkuiri Peserta didik diminta berkumpul dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan pertama. Observasi : Peserta didik diperkenalkan dengan konsep ohm (Ω) terbalik atau mho(ʊ). Info : Konsep ohm(ω) adalah konsep hambatan dengan lambang R sedangkan konsep mho(ʊ) merupakan konsep keterhantaran dimana rumusnya adalah R 1. Manipulasi : Peserta didik diberikan 3 buah resistor yang identik, 2 baterai, 1 tempat baterai, jumper, multimeter dan protoboard. Perserta didik diminta menemukan hubungan resistor yang dirancang secara seri dan hubungan resistor yang dirancang secara paralel dengan menggunakan multimeter. Generalisasi : Bedasarkan data percobaan yang peserta didik dapatkan, peserta didik menemukan bahwa: Pada rangkaian seri : hubungan antar resistor R total R1 R2 R3, maka pada rancangan ini hambatannya (Ω) besar. Pada rangkaian paralel : hubungan antara resistor , maka pada R total R1 R2 R3 rancangan ini keterhantarannya (Ʊ) besar. Verifikasi : 35 menit 111

28 Kegiatan Inkuiri Hipotesis (Post Test) Peserta didik membuat prediksi dan melakukan pengujian pada rancangan yang mereka rancang dengan menggunakan persamaan berasal dari pendapat sebelumnya. Aplikasi : Secara independen reseta didik mengambil dan menyepakati sebuah kesimpulan. Observasi : Untuk mengukur kemampuan kognitif: peserta didik secara individual akan mengerjakan soal post test (soal sama dengan soal pretest). Untuk mengukur kemampuan kinerja: Setiap kelompok diberikan 3 baterai, 2 lampu, 2 resistor, kabel, dan isolasi. Peserta didik diminta untuk merangkai komponen tersebut sedemikian rupa sampai lampu dapat menyala dan mendapatkan intensitas cahaya lampu paling terang. Manipulasi : Didalam kelompok, peserta didik mulai berdiskusi untuk merangkai komponen-komponen yang telah tersedia agar mendapatkan lampu yang menyala dengan intensitas paling terang. Generalisasi : Untuk mendapatkan cahaya lampu dengan intensitas paling terang, peserta didik harus merancang rangkaian dengan nilai hambatan terkecil agar mendapatkan arus listrik maksimum. 35 menit 112

29 Penutup Berdasarkan pengalaman dari tidakan-tidakan sebelunya maka peserta didik memilih rancangan paralel karena nilai mho(ʊ) yang lebih besar. Verifikasi : Peserta didik mulai melakukan beberapa prediksi dan merancang komponen-komponen tersebut dengan hubungan paralel. Aplikasi : Peserta didik secara independen akan memutuskan bahwa untuk mendapatkan cahaya lampu dengan intensitas paling terang maka rangkaian harus memiliki nilai hambatan yang kecil dan komponen-komponen tersebut harus dirancang secara paralel. Memberikan Salam Penutup dan Ucapan Terimakasih 10 menit E. Sumber Belajar : Edminister, A.Joseph Scaum s Outlines Rangkaian Listrik. Jakarta, Erlangga. Kit Rangkaian Listrik, Multimeter (Voltmeter dan Multimeter). F. Penilaian Hasil Belajar : Menggunakan Lembar Penilaian Kinerja Performance Assessment dengan Rating Scale. Penilaian Kognitif 113

30 LAMPIRAN 8: RPP dengan Metode Ceramah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Ngabang Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi : Menerapkan konsep listrik arus searah Kompetensi Dasar : Menguasai hubungan antara hubungan tegangan, hambatan, dan arus Indikator : -Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dengan arus listrik searah dibuktikan dengan percobaan (Hukum Ohm) -Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dirumuskan dengan diaplikasikan dalam perhitungan Alokasi waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan) G. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menjelaskan bahwa arus dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Peserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan secara kualitatif. Perserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antar resistor yang dirancang seri secara kualitatif. Perserta didik mampu mendiskripsikan hubungan antar resistor yang dirancang paralel secara kualitatif. Peserta didik mampu menerapkan konsep hukum ohm dalam kehidupan sehari-hari. H. Materi Pembelajaran : Hukum Ohm 114

31 Analisis pada rangkaian sederhana I. Metode Pengajaran : Metode Ceramah J. Langkah-langkah Kegiatan : No Pertemuan Keterangan Waktu I I Mengucapkan Salam Pembuka Memeriksa Kehadiran Peserta Didik 30 Pre Test: menit Secara individu, peserta didik akan mengerjakan soal pre test guna mengetahui pemahaman awal peserta didik tentang materi rangkaian listrik. Kegiatan Awal Kegiatan Inti Sebagai pengantar guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian listrik, manfaat listrik dan pengertian rangkaian listrik. Guru menanyakan beberapa hal kepada peserta didik tentang bagaimana sebuah lampu pada rangkaian listrik dapat menyala dan mati. Guru menjelaskan bahwa sebuah rangkaian listrik dapat mengalirkan arus listrik apabila rangkaian listrik tersebut merupakan rangkaian tertutup. Guru mendiskripsikan komponenkomponen dasar yang terdapat didalam sebuah rangkaian listrik. Guru menerangkan bentuk rangkaian seri kepada peserta didik, serta hubungan antara tegangan, arus dan hambatan pada 10 menit 40 Menit 115

32 rangkaian seri. II Penutup II Kegiatan Awal Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan rangkaian tertutup, dan karakteristik rangkaian seri. Salam Penutup Mengucapkan Salam Pembuka. Guru kembali menanyakan hal-hal yang terkait dengan rangkaian tertutup, bentuk dan karakteristik rangkaian seri. 10 menit 20 menit Kegiatan Inti Guru menjelaskan karakterisitik rangkaian paralel dan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan pada rangkaian paralel. 50 menit Guru menjelaskan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan yang dikaitkan dengan hukum Ohm dan rumus V: IR kepada peserta didik. Guru mengajak peserta didik untuk menyebutkan aplikasi dari konsep hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari. Penutup Guru menjelaskan aplikasi yang tepat dari konsep hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari. 40 menit Guru mengajak peserta didik untuk bertanya jawab sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Posttest: Secara individu, peserta didik mengerjakan soal posttest pilihan ganda yang serupa dengan soal pretest dan uraian 116

33 K. Sumber Belajar : Edminister, A.Joseph Scaum s Outlines Rangkaian Listrik. Jakarta, Erlangga. Kit Rangkaian Listrik, Multimeter (Voltmeter dan Multimeter). L. Penilaian Hasil Belajar : Menggunakan Lembar Penilaian Kinerja Performance Assessment dengan Rating Scale. Penilaian Kognitif 117

34 LAMPIRAN 9: Soal Pilihan Ganda Pada Pretest dan Posttest. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! A B Saklar S O A L Sketsa gambar 1 Untuk soal no 1 s/d 4 perhatikan sketsa gambar Bila saklar dibuka, lampu mana yang dapat menyala? a. Hanya lampu A b. Hanya lampu B c. Lampu A dan B d. Tidak ada lampu yang menyala 2. Ketika saklar tertutup, hubungan yang tepat untuk nyala lampu A dan B adalah? a. Lampu A lebih terang daripada lampu B b. Lampu B lebih terang daripada lampu A c. Lampu A dan B sama terang d. Lampu A dan B tidak menyala 3. Ketika saklar tertutup, bagaimana dengan nyala lampu B apabila lampu A diambil? a. Lebih terang b. Lebih redup c. Tidak berubah d. Tidak menyala A B 4. Ketika saklar tertutup, rangkaian pada sketsa gambar 1 ditambahkan C Sketsa gambar 2 118

35 sebuah lampu C (lihat sketsa gambar 2), maka nyala lampu A dan B akan a. lebih terang b. lebih redup c. tidak berubah d. tidak menyala A Saklar B Sketsa gambar 3 Untuk soal no 5 s/d 8 perhatikan sketsa gambar 3 diatas. 5. Bila saklar dibuka, lampu mana yang dapat menyala? a. Hanya lampu A b. Hanya lampu B c. Lampu A dan B d. Tidak ada lampu yang menyala 6. Ketika saklar tertutup, hubungan yang tepat untuk nyala lampu A dan B adalah? a. Lampu A lebih terang daripada lampu B b. Lampu B lebih terang daripada lampu A c. Lampu A dan B sama terang d. Lampu A dan B tidak menyala 7. Ketika saklar tertutup, bagaimana dengan nyala lampu B apabila lampu A diambil? a. Lebih terang b. Lebih redup c. Tidak berubah d. Tidak menyala 119

36 8. Ketika saklar tertutup, rangkaian pada sketsa gambar 3 ditambahkan sebuah lampu C (lihat sketsa gambar 4), maka nyala lampu A dan B akan a. lebih terang b. lebih redup c. tidak berubah d. tidak menyala A B C Sketsa gambar 4 A B C Sketsa gambar 5 Untuk soal no 9 s/d 12 perhatikan sketsa gambar 5 diatas. 9. Lampu yang menyala paling terang adalah? a. Lampu A b. Lampu B c. Lampu C d. Tidak ada A 10. Jika ampermeter dipasang seri, untuk mengukur arus di setiap lampu (lihat sktes gambar 6), maka arus yang paling besar adalah pada a. lampu A b. lampu B c. lampu C d. lampu A, B, dan C IA IB B Sketsa gambar 6 IC C 120

37 11. Jika voltmeter dipasang paralel untuk mengukur tegangan di setiap lampu (lihat sketsa gambar 7), maka tegangan yang paling besar adalah pada a. lampu A b. lampu B c. lampu C d. lampu A, B, dan C V A V B A B C Sketsa gambar 7 V C 12. Perhatikan sketsa gambar 6 dan 7. Hubungan yang tepat untuk arus (I) dan tegangan listrik (V) pada lampu A, B dan C adalah? a. IA=IB=IC dan VA=VB=VC b. IA IB IC dan VA=VB=VC c. IA=IB=IC dan VA VB VC d. IA IB Ic dan VA VB VC A B C Sketsa gambar 8 Untuk soal no 13 s/d 16 perhatikan sketsa gambar 8 diatas. 13. Lampu yang menyala paling terang adalah? a. Lampu A b. Lampu B c. Lampu C A d. Tidak ada I A B 14. Jika ampermeter I B dipasang seri untuk mengukur arus di setiap I C C Sketsa gambar 9 121

38 lampu (lihat sketsa gambar 9), maka arus yang paling besar adalah pada a. Lampu A b. Lampu B c. Lampu C d. Besar arus lampu A, B, dan C sama besar 15. Jika voltmeter dipasang paralel untuk mengukur tegangan di setiap lampu(lihat sketsa gambar 10), maka tegangan yang paling besar adalah pada a. lampu A b. lampu B c. lampu C d. lampu A, B, dan C A C B Sketsa gambar Perhatikan sketsa gambar 9 dan 10. Hubungan yang tepat untuk arus (I) dan tegangan listrik (V) pada lampu A, B dan C adalah? a. IA=IB=IC dan VA=VB=VC b. IA IB IC dan VA=VB=VC c. IA=IB=IC dan VA VB VC d. IA IB Ic dan VA VB VC V A V C V B 122

39 LAMPIRAN 10: Soal Uraian pada Posttest. Nama : Kelas : Sekolah : Waktu : 20 menit SOAL III. Alat dan Bahan : - 2 buah Lampu 3,8 V - 2 tempat Lampu - 2 buah Baterai - 1 tempat Baterai - 1 Multimeter - Jumper - Protoboard IV. Tugas : 4. Rangkailah alat dan bahan yang telah tersedia menjadi sebuah rangkaian yang memiliki intensitas cahaya lampu maksimal (lampu bercahaya paling terang). 5. Gambarkan sketsa rangkaian anda pada kolom dibawah ini (Berilah keterangan yang lengkap dan jelas) Sketsa Rangkaian : 6. Jelaskan alasan anda merangkai rangkaian seperti sketsa rangkaian di atas? 123

40 LAMPIRAN 11: LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK Lembar Penilaian Praktik Performance Assessment dengan Rating Scale Untuk Mengamati Kemampuan Peserta Didik Mengaplikasikan Materi Rangkaian Listrik Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi : Menerapkan konsep listrik arus searah Kompetensi Dasar : Menguasai hubungan antara hubungan tegangan, hambatan, dan arus Indikator :-Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dengan arus listrik searah dibuktikan dengan percobaan (Hukum Ohm). -Kesebandingan kuat arus dan tegangan dalam rangkaian tertutup dirumuskan dengan diaplikasikan dalam perhitungan. Tabel Penilaian : Berilah tanda ( ) centang pada tabel skor untuk setiap tindakan dengan keterangan sebagai berikut: (1) Bila tidak ada usaha untuk melakukan aspek tersebut (2) Bila aspek tersebut dilakukan tapi tidak selesai (3) Bila aspek tersebut dilakukan selesai tetapi salah (4) Bila aspek tersebut dilakukan dengan benar tetapi lama (5) Bila aspek tersebut dilakukan dengan benar dan cepat No Aspek Penilaian 1 Cara merangkai komponen-kompenen sesuai dengan konsep rangkaian listrik 2 Cara memasang multimeter pada rangkaian listrik untuk mengukur arus listrik (I) 3 Cara mengukur arus listrik (I) pada rangkaian listrik dengan menggunakan Skor

41 multimeter 4 Mencatat besar arus listrik (I) pada tabel 5 Cara memasang multimeter pada rangkaian listrik untuk mengukur tegangan listrik (V) 6 Cara mengukur tegangan listrik (V) pada rangkaian listrik dengan menggunakan multimeter 7 Mencatat besar tegangan listrik (V) pada tabel 8 Mampu mengolah data untuk menyimpulkan hubungan arus listrik (I), tegangan listrik (V) dan hambatan (R) 9 Mampu menarik kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan Total Skor Nilai : : : Total Skore x 2 Jumlah aspek penilaian Keterangan Total Skor : Jumlah skor dari setiap aspek penilaian Jumlah aspek penilaian : Banyaknya aspek penilaian yang disediakan, dalam lembar penilaian ini ada 9 (sembilan) aspek penilaian. 125

BAB I PENDAHULUAN. dan dirinya sendiri. Orang tua tidak memiliki waktu yang cukup dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan dirinya sendiri. Orang tua tidak memiliki waktu yang cukup dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah suatu lembaga profesional yang bertujuan membentuk anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang dan tangguh, yang dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK No Negara Perorangan Badan 1 Algeria a. tempat tinggal; tata cara persetujuan bersama b. kebiasaan tinggal; c. hubungan pribadi dan ekonomi. 2 Australia a. tempat tinggal;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan nasional ditandai dengan penyempurnaan yang terjadi pada setiap aspek pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1994

Lebih terperinci

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 Bulan : Januari 2012 Lokasi pengambilan tiket masuk No Negara Asal 1 Afrika Selatan 3 1 4 4 3 7 - - - 11 2 Amerika Serikat 258 315

Lebih terperinci

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN No Negara Memiliki wewenang untuk menutup kontrak atas nama Menyimpan dan melakukan pengiriman barang atau barang dagangan milik

Lebih terperinci

12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI

12/14/2016. Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI 12/14/216 Hasil TIMSS 215 Trend in International Mathematics and Science Study Diagnosa Hasil untuk Perbaikan Mutu dan Peningkatan Capaian TIMSS adalah studi internasional yang mengukur kemampuan siswa

Lebih terperinci

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah terkena atau telah, atau sedang maupun bom curah. Catatan disertakan di bagian bawah tabel untuk menunjukkan

Lebih terperinci

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR 49 PRODUKSI PANGAN DUNIA Nuhfil Hanani AR Produksi Pangan dunia Berdasarkan data dari FAO, negara produsen pangan terbesar di dunia pada tahun 2004 untuk tanaman padi-padian, daging, sayuran dan buah disajikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan Tabel 8.4.4. Penggunaan Kerja Asing Di Indonesia Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Pekerjaan/Jabatan sampai dengan 31 Mei 2010 Jenis Pekerjaan/Jabatan Usaha Produksi, No Lapangan Usaha Kepemimpina Tata

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.GR.01.06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-01.GR.01.06 TAHUN 2010

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 61 122 3

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 NO NEGARA LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 A F R I K A 2 0 2 2 AFGHANISTAN 61 63 124 3 ALJAZAIR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR P.2/II-KEU/2010 TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN

Lebih terperinci

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) Perjanjian Penghindaran Berganda (P3B) adalah perjanjian internasional di bidang perpajakan antar kedua negara guna menghindari pemajakan ganda agar tidak menghambat

Lebih terperinci

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara Gred Elaun Makan Hotel Lodging Utama/Khas A keatas 370.00 Actual (Standard Suite) Appendix 1 Utama/Khas B dan C 340.00 Actual (Standard Room) Appendix 1 53 to 54 320.00

Lebih terperinci

Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi

Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Menambah jumlah kursi DPR menjadi wacana baru dalam formulasi Rancangan Undang- Undang Penyelenggaraan Pemilu (RUU Pemilu)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010 LAMPIRAN Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010 No Kota IPK 1 Denpasar 6.71 2 Tegal 6.26 3 Surakarta 6.00 4 Yogyakarta 5.81 5 Manokwari 5.81 6 Gorontalo 5.69 7 Tasikmalaya 5.68 8 Balikpapan

Lebih terperinci

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others) A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others) Kadar Elaun Makan, Bayaran Sewa Hotel Dan Elaun Lojing Semasa Berkursus Termasuk Menghadiri

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY

PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL : PEMERIKSAAN PAJAK PASCA TAX AMNESTY, 27 JULI 2017 Program Studi Akuntansi STIE AMA SALATIGA Disampaikan oleh : SUGENG, M.SI., Ak.,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2016 HUKUM. Keimigrasian. Kunjungan. Bebas Visa. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mewajibkan warga negaranya untuk mendapat pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN

Lebih terperinci

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP

Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP Ringkasan Hasil-hasil Asesmen Belajar Dari Hasil UN, PISA, TIMSS, INAP Nizam Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kecakapan Abad 21 21 st Century

Lebih terperinci

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI MELALUI KOORDINASI & SUPERVISI (KORSUP) Indraza Marzuki Direktorat Dikyanmas Komisi Pemberantasan Korupsi The Global Competitiveness Index 2013-2014 rankings GCI 2013-2014

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAJAR DENGAN METODE LEVELS OF INQUIRY LEARNING CYCLE DAN METODE CERAMAH.

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAJAR DENGAN METODE LEVELS OF INQUIRY LEARNING CYCLE DAN METODE CERAMAH. PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAJAR DENGAN METODE LEVELS OF INQUIRY LEARNING CYCLE DAN METODE CERAMAH Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

Profile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited.

Profile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited. Profile Perusahaan CEIC DATA COMPANY (HK)Limited. CEIC DATA Company HK Limited CEIC Data Company (Hongkong) Limited adalah perusahaan penyedia informasi online untuk data time-series statistik dengan cakupan

Lebih terperinci

w /w tp :/ ht go.i d ps..b w Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110.1518 Katalog BPS /

Lebih terperinci

KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010

KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010 KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010 Semua Ketua Setiausaha Kementerian Semua Ketua Jabatan Persekutuan PINDAAN PEKELILING

Lebih terperinci

PP 60, pasal 2 ayat 3

PP 60, pasal 2 ayat 3 1 PP 60, pasal 2 ayat 3 TUJUAN SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL Fitri Dwi Lestari UNIVERSITAS GUNADARMA 1 IF2151/Relasi dan Fungsi 2 KONSEP IDEOLOGI Ideologi sebagai penegas identitas bangsa atau untuk menciptakan rasa kebersamaan

Lebih terperinci

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 No 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Destination Country 1 Malaysia 1.807 1.320 1.178 804 1.334

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w.id s. go Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110. 1331 Katalog BPS /

Lebih terperinci

INTEREST READING AND THE EFFECT ON LEARNING CONTINUITY AND LEARNING RESULTS IN STUDENTS STUDY PROGRAM ECONOMIC EDUCATION FKIP UNIVERSITY OF RIAU

INTEREST READING AND THE EFFECT ON LEARNING CONTINUITY AND LEARNING RESULTS IN STUDENTS STUDY PROGRAM ECONOMIC EDUCATION FKIP UNIVERSITY OF RIAU 1 INTEREST READING AND THE EFFECT ON LEARNING CONTINUITY AND LEARNING RESULTS IN STUDENTS STUDY PROGRAM ECONOMIC EDUCATION FKIP UNIVERSITY OF RIAU Syafi i 1,Gimin 2,Gani Haryana 3 Email : syafii1201@gmail.com

Lebih terperinci

PT.PRESSTI ASIA INDONESIA

PT.PRESSTI ASIA INDONESIA PT.PRESSTI ASIA INDONESIA HUBUNGI : RUSWANDI MOBILE: 085360472726 /087880708027 Specialist Import Door To Door PT.PRESSTI ASIA INDONESIA Jl. Raya Lenteng Agung Kv 22 No.20 Jakarta Tel : (62 21) 7888 6595Fax

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan IV dan Januari Desember Tahun 2017 Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN IV DAN JANUARI - DESEMBER 2017:

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia

Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia Latar belakang Special Safeguard Mechanism (SSM) adalah SSM adalah mekanisme yang memungkinkan negara-negara berkembang untuk memberikan perlindungan sementara

Lebih terperinci

Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan

Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bilingual Boarding School Mitra Kerja PASIAD-Turki di Sragen Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Berkelanjutan Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017 Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest

Lebih terperinci

Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015

Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015 Perdagangan Nilai Tambah (Trade in Value Added) Kementerian Perdagangan 28 April 2015 Nilai tambah - konsep Nilai tambah : tambahan nilai terhadap barang antara setelah berubah menjadi barang baru (misal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Penentuan negara-negara yang dijadikan sample tersebut didasarkan atas tiga kategori, yaitu:

LAMPIRAN. Penentuan negara-negara yang dijadikan sample tersebut didasarkan atas tiga kategori, yaitu: 116 LAMPIRAN Lampiran 1 Penentuan Sample Negara Anggota Uni Eropa Penulis membutuhkan sample dalam proses pengerjaan penelitian ini. Sample yang hendak digunakan berdasarkan negara-negara yang mempunyai

Lebih terperinci

PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI

PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI PASAL 11 & 12 TARIF PPh PASAL 26 ATAS BUNGA DAN ROYALTI UNTUK P3B YANG SUDAH BERLAKU EFEKTIF MAUPUN YANG BARU DIRATIFIKASI NO NEGARA BUNGA ROYALTI Umum Khusus* Umum Khusus* 1 2 3 4 5 6 1. Algeria 15% -

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 No. 31/06/63/Th.XV, 01 Juni 2011 Nilai ekspor sementara Kalimantan Selatan bulan April 2011 sebesar 721,93 juta US$ atau naik 4,16 persen

Lebih terperinci

LIST OF COUNTRIES TOURIST VISA EXEMPTION 30 (THIRTY) DAYS

LIST OF COUNTRIES TOURIST VISA EXEMPTION 30 (THIRTY) DAYS English CONSULATE GENERAL OF THE REPUBLIC OF INDONESIA FRANKFURT LIST OF COUNTRIES TOURIST VISA EXEMPTION 30 (THIRTY) DAYS 1. South Africa 26. Japan 51. Qatar 2. Algeria 27. Federal Republic of 52. the

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w.id s. go Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Statistical Bulletin EKSPOR /EXPORTS ISSN : 0216-5775 No. Publikasi / Publication Number : 06110. 1412 Katalog BPS /

Lebih terperinci

Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi Internasional

Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi Internasional Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi Internasional Awaluddin Tjalla Abstract Qualified human resources belong to the crucial factor in this global era today. It is more important

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen merupakan faktor yang penting dalam semua bidang kehidupan. Melalui manajemen, praktik sebuah organisasi dapat berjalan secara maksimal. Demikian

Lebih terperinci

KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN. Krisis Global

KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN. Krisis Global 1 KRISIS KEUANGAN GLOBAL & PERPAJAKAN Krisis Global tahun 2008 berdampak pada hampir seluruh negara di dunia, sehingga terjadi perlambatan dan ketidakpastian ekonomi dunia. Diperlukan sumber pendanaan

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN STANDAR BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

Lebih terperinci

Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045

Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Membangun Negeri dalam Bingkai Kearifan Pendidikan Menuju Generasi 2045 Chairul Tanjung Juni 2014 Sumber Daya Manusia: Tantangan Menuju Indonesia

Lebih terperinci

Keterbukaan Informasi Publik Antara harapan dan realitas

Keterbukaan Informasi Publik Antara harapan dan realitas Keterbukaan Informasi Publik Antara harapan dan realitas Disampaikan dalam Workshop Jurnalistik bagi aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh tahun 2013 H. Hamdan Nurdin Banda Aceh, 20 Agustus 2013 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran penting bagi perkembangan dan. kemampuan siswa. Melalui Pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran penting bagi perkembangan dan. kemampuan siswa. Melalui Pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Melalui Pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan potensinya agar

Lebih terperinci

There are no translations available. VISA ON ARRIVAL

There are no translations available. VISA ON ARRIVAL There are no translations available. VISA ON ARRIVAL In accordance with the Regulation of Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia Number: 26 on 2013, citizen from 63 countries and

Lebih terperinci

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI Jakarta, 20 Februari 2016 Strategi Mendobrak Ekspor 1. Memanfaatkan

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa Gubernur

Lebih terperinci

JASO Presentasi. PROMOSPAIN SERVICES LTD., Pondok Indah Office Tower I, 3rd floor, room 304. Jakarta, Indonesia

JASO Presentasi. PROMOSPAIN SERVICES LTD., Pondok Indah Office Tower I, 3rd floor, room 304. Jakarta, Indonesia JASO Presentasi 1 1. Profil perusahaan 2. Peralatan Konstruksi JASO 3. Kualifikasi 4. Gallery 5. Kontak Kami 2 1. Profil Perusahaan Perusahaan Spanyol dengan pengalaman lebih dari 50 tahun Ekspor 90 %

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.133, 2015 HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KERAJAAN MALAYSIA PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 3 TAHUN 2005

KERAJAAN MALAYSIA PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 3 TAHUN 2005 KK/BP(8.00)443/1-4 SJ.1(sk.1/2003) KERAJAAN MALAYSIA PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 3 TAHUN 2005 KADAR DAN SYARAT TUNTUTAN ELAUN, KEMUDAHAN DAN BAYARAN KEPADA PEGAWAI PERKHIDMATAN AWAM SEMASA BERKURSUS

Lebih terperinci

V. KERAGAAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BUAH DUNIA DAN INDONESIA

V. KERAGAAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BUAH DUNIA DAN INDONESIA V. KERAGAAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BUAH DUNIA DAN INDONESIA Seiring dengan penduduk dunia yang terus bertambah, maka kebutuhan akan konsumsi makanan dan minuman juga akan terus bertambah. Tidak bisa

Lebih terperinci

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster Pertama No. Negara 1 Republik Rakyat China Anggota Klaster Kedua No. Negara 1 Malaysia 2 Singapura Anggota Klaster Ketiga No Negara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$62,45 juta, turun 29,68 persen dibanding

Lebih terperinci

Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012

Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012 LAMPIRAN Negara-negara yang sudah mendatangani dan meratifikasi konvensi Bom Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember 2008 Convention on Cluster Munition Negara Penandatangan Meratifikasi Mulai Berlaku

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN III DAN JANUARI SEPTEMBER TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN III DAN JANUARI SEPTEMBER TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA

FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA FOREIGN EMBASSIES IN INDONESIA Afganistan Embassy of the Islamic State of Afganistan Jl. DR. Kusuma Atmaja SH. No. 15, Menteng, Jakarta 10310 Phones : (62-21) 314 3169 Fax : (62-21) 335 390 Algeria Embassy

Lebih terperinci

VI. PEREDARAN HASIL HUTAN

VI. PEREDARAN HASIL HUTAN VI. PEREDARAN HASIL HUTAN VI.1. Ekspor Produk Kayu Olahan Ekspor produk kayu olahan, terdiri dari : kelompok kayu gergajian (HS 447), veneer (HS 448), papan partikel (HS 441), kayu lapis (HS 4412), papan

Lebih terperinci

Jeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru

Jeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru Jeunesse Global Bisnis Online Trend Terbaru ecommerce + Dropshipping + Networking DASH2 DASH2 Pemilik Perusahaan Wendi Lewis and Randy Ray Entrepreneur yang Peduli Perusahaan Direct Selling Pertama Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga menjadi kebiasaan. Dalam pendidikan keberhasilan

Lebih terperinci

KAPAL KAPAL KERETA BUS UDARA LAUT API

KAPAL KAPAL KERETA BUS UDARA LAUT API LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 82 TAHUN 2014 TANGGAL : 19 DESEMBER 2014 TENTANG : PERJALANAN DINAS Jenis dan Kelas Angkutan Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil NO. URAIAN KAPAL KAPAL KERETA

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia sebagai sumber perekonomian dan devisa negara. Industri pariwisata

Lebih terperinci

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya. Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya. A. Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.387, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Keenam. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/08/62/Th. VI,1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Juni sebesar US$92,40 juta, turun

Lebih terperinci

Perangkat RPP SMK: Pengaruh Resistor Yang Dirangkai Seri Terhadap Besar Arus. DI SUSUN OLEH: Andi Trisno Santoso ( ) S1 TTL 2009

Perangkat RPP SMK: Pengaruh Resistor Yang Dirangkai Seri Terhadap Besar Arus. DI SUSUN OLEH: Andi Trisno Santoso ( ) S1 TTL 2009 Perangkat RPP SMK: Pengaruh Resistor Yang Dirangkai Seri Terhadap Besar Arus DI SUSUN OLEH: Andi Trisno Santoso (095514276) S1 TTL 2009 JURUSAN S1 PEND. TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

VISI DEPDIKNAS: INSAN CERDAS, KOMPETITIF, DAN BERMARTABAT

VISI DEPDIKNAS: INSAN CERDAS, KOMPETITIF, DAN BERMARTABAT 1 2 VISI DEPDIKNAS: INSAN CERDAS, KOMPETITIF, DAN BERMARTABAT MISI DEPDIKNAS 3 Mewujudkan Pendidikan yang Mampu Membangun Insan Indonesia Cerdas, Bermartabat, dan Kompetitif dengan Melaksanakan visi Pendidikan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis. Kelas : IX ( Sembilan )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis. Kelas : IX ( Sembilan ) Lampiran 1 47 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis Satuan Pendidikan : SMP Wiyata Karya Natar Kelas : IX ( Sembilan ) Semester Mata pelajaran Jumlah pertemuan Alokasi waktu : Ganjil :

Lebih terperinci

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Afrika Selatan Albania Algeria American Samoa Amerika Serikat Andorra Angola Anguilla Antartika Antigua & Barbuda Arab Saudi Argentina Armenia Aruba Ascension Australia

Lebih terperinci

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan

Tarif IDD Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Kartu SIM Nilai Tersimpan Rekanan Afrika Selatan 27 sambungan telap $1.00 seluler $2.00 Albania 355 $14.44 Algeria 213 $15.00 American Samoa 684 $11.69 Amerika Serikat 1 $0.20 Andorra 376 $11.88 Angola

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/12/62/Th. VI, 3 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Oktober sebesar US$62,93

Lebih terperinci

STATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2009

STATISTIK TRIWULAN III TAHUN 2009 STATISTIK EKSPOR-IMPOR HASIL HUTAN, EKSPOR TUMBUHAN DAN SATWA LIAR, PENERIMAAN NEGARA DARI PERDAGANGAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR KE LUAR NEGERI SERTA KONTRIBUSI SUBSEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PDB TRIWULAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Desember sebesar US$69,62 juta, naik 49,17 persen

Lebih terperinci

William E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional

William E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional William E. Connor & Associates Ltd. Instruksi-instruksi Melakukan Telepon Bebas Pulsa Internasional Telepon-telepon Dalam Negeri (Amerika Serikat, Kanada & Guam): 1. Melakukan Panggilan Telepon (888) 832-8357

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/11/62/Th. IX, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan ember 2015 sebesar US$49,69 juta, turun 7,90

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,67 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,68

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,15 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,17

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan sebesar US$ 15,98 miliar (non migas US$ 12,62 miliar dan migas US$ 3,36

Lebih terperinci

PERANGKAT RPP SMK TAV RANGKAIAN SERI PARALEL OLEH AHMAD SAHID ( )

PERANGKAT RPP SMK TAV RANGKAIAN SERI PARALEL OLEH AHMAD SAHID ( ) PERANGKAT RPP SMK TAV RANGKAIAN SERI PARALEL OLEH AHMAD SAHID (095514259) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2011 SILABUS SMK TAV: Rangkaian Seri Paralel SILABUS Sekolah

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,07 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,21

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN MENTERI KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.010/2015 TENT ANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK STEEL WIRE ROD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER!

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,37 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,76

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 14,70 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,31

Lebih terperinci

Bagian II. Bab III Proses Eksekusi Anggaran

Bagian II. Bab III Proses Eksekusi Anggaran Bagian II Bab III Proses Eksekusi Anggaran Bab ini menyajikan gambaran prosedur dasar yang diikuti setiap pemerintah dalam mengeksekusi anggaran dan dokumen-dokumen yang diperlukan pemerintah untuk mencatat

Lebih terperinci

PEMBUATAN VISA & SYARAT-SYARAT

PEMBUATAN VISA & SYARAT-SYARAT PEMBUATAN VISA & SYARAT-SYARAT Untuk informasi atas pembuatan paspor dan visa Anda dapat menghubungi kantor kantor kami. Berikut ini adalah syarat-syarat untuk tiap negara : AUSTRALIA Surat keterangan

Lebih terperinci

Mengapa konsep pecahan sulit bagi siswa Indonesia? 1

Mengapa konsep pecahan sulit bagi siswa Indonesia? 1 Mengapa konsep pecahan sulit bagi siswa Indonesia? 1 Kemampuan siswa Indonesia dalam mengerjakan soal pecahan sangat rendah bahkan dibandingkan kemampuan siswa dari negara dengan skor total TIMSS lebih

Lebih terperinci