Penggunaan Teknologi Web Service. pada Sistem Registrasi PPJK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Teknologi Web Service. pada Sistem Registrasi PPJK"

Transkripsi

1 Makalah Sistem Aplikasi Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem Registrasi PPJK Disusun Oleh : Khilmi Mubarok NIP Pranata Komputer Pertama pada Dit. IKC DJBC

2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 ABSTRAK 2 BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang 3 B. Tujuan Penulisan 4 C. Metode Penelitian 5 D. Sistematika Penulisan 5 BAB II ALUR PROSES REGISTRASI PPJK 6 A. Gambaran Umum 6 B. Alur Proses Registrasi PPJK 7 C. Alur Proses FrontEnd 8 D. Alur Proses BackEnd 9 BAB III PENGGUNAAN TEKNOLOGI WEB SERVICE 11 A. Gambaran Umum Teknologi Web Service 11 B. Unsur-Unsur dalam Web Service 12 C. Keuntungan Penerapan Web Service 13 D. Aspek Keamanan Web Service 14 BAB IV PENERAPAN WEB SERVICE DALAM SISTEM REGISTRASI 15 PPJK A. Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK 15 B. Penggunaan Web Service dalam Sistem Registrasi PPJK 16 C. Web service sebagai service / business layer Sistem Registrasi 20 PPJK BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 23 A. Kesimpulan 23 B. Saran 24 DAFTAR PUSTAKA 25 LAMPIRAN 1

3 ABSTRAK Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berusaha menata kembali pengelolaan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) dengan mewajibkan setiap PPJK melakukan registrasi. Untuk mempermudah proses registrasi tersebut dibuat Sistem Registrasi PPJK. Alur proses dalam registrasi PPJK mensyaratkan adanya komunikasi data dari semua Kantor Wilayah DJBC dengan kantor Pusat. Untuk memenuhi hal ini diperlukan satu teknologi yang menjawab kebutuhan tersebut dengan kendala bandwith jaringan yang terbatas. Perkembangan teknologi telah banyak memudahkan pekerjaan kita dalam menyelesaikan masalah. Salah satunya adalah teknologi web service untuk proses komunikasi data. Penerapan web service memiliki beberapa keuntungan yaitu komunikasi data melalui http atau Internet protocol yang terbuka, di support oleh pemain utama dalam dunia TI seperti Microsoft, SUN, IBM, W3C, Oracle. Web service dibangun berdasarkan text base document dengan format XML, sehingga untuk komunikasi data relatif lebih ringan dibandingkan dengan aplikasi yang mengakses langsung database melalui suatu jaringan. Dalam Sistem Registrasi PPJK, Web service merupakan sarana utama yang digunakan dalam pertukaran database. Disamping sebagai sarana pertukaran data dan integrasi aplikasi, web service juga digunakan sebagai business layer dalam Sistem Registrasi PPJK. Di dalam business layer inilah bisnis proses aplikasi dituangkan sehingga aplikasi menjadi lebih modular, mempermudah maintenance dan pengembangan. 2

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini DJBC sedang melakukan berbagai pembenahan dalam setiap kegiatannya. Salah satu pembenahan yang dilakukan oleh DJBC adalah menata ulang Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK). Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, yang diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006, dalam dalam hal importir atau eksportir tidak dapat melakukan sendiri pengurusan pemberitahuan pabean, importir dan eksportir tersebut dapat menguasakan kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan. Disini dapat dilihat bahwa PPJK mempunyai peranan yang penting dalam pelayanan kepabeanan kepada masyarakat, sehingga dipandang perlu untuk menyempurnakan ketentuan yang mengatur persyaratan untuk menjadi Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan antara lain keharusan memiliki kejelasan dan kebenaran kedudukan, identitas pengurus dan penanggung jawab, dan kompetensi ahli kepabeanan. Sebagai tindak lanjut dari kebijakan tersebut adalah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 65/PMK.04/2007 tentang Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-22/BC/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Nomor Pokok dan Pengawasan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan. Peraturan ini mewajibkan semua PPJK untuk melakukan registrasi ke Tim Registrasi PPJK Kantor Pusat DJBC. PPJK baru dapat melaksanakan kegiatan kepabeanannya apabila telah memiliki Nomor Pokok yang diterbitkan oleh DJBC. Registrasi merupakan upaya untuk menertibkan PPJK yang jumlahnya semakin banyak, yang tidak jarang ada PPJK yang menyalahgunakan usahanya untuk melakukan kegiatan illegal terutama dibidang kepabeanan. Untuk mendukung pelaksanaan registrasi PPJK, Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan otomasi sistem dan prosedur Kepabeanan dan Cukai, membuat Sistem Registrasi PPJK. Sistem ini dibuat untuk memudahkan PPJK dalam pengajuan registrasi, memudahkan pegawai dalam proses persetujuan registrasi dan menghindarkan terjadinya kolusi antara PPJK dan pegawai DJBC selama proses 3

5 tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya sistem yang handal, aman dan mudah digunakan baik oleh PPJK dan oleh pegawai. Berdasarkan Rekomendasi Blue Print IT DJBC yang dikeluarkan oleh Daya Makara UI, Sistem dibuat secara terpusat (centralized). Dengan model ini, semua data dan proses dilakukan di Server Kantor Pusat. Sistem ini membutuhkan komunikasi data yang handal, sedangkan kondisi infrastruktur jaringan yang dimiliki oleh DJBC saat ini kurang memadai. Hal ini memicu pengembangan sistem yang centralized tetapi tetap bisa berjalan meskipun dalam kondisi jaringan yang minimal, sehingga harus dicari teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang demikian pesat, muncul metode-metode baru yang memecahkan berbagai masalah, antara lain teknologi web service. Sistem Registrasi PPJK dikembangkan dengan menggunakan teknologi tersebut. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan akan adanya aplikasi yang mudah digunakan, mudah diakses di berbagai tempat, komunikasi data yang baik dalam kondisi jaringan terbatas dan keamanan sistem yang baik. Kemudahan yang diinginkan dari sisi PPJK adalah aplikasi yang mudah digunakan, informatif dan mudah diakses. Sedangkan dari sisi pegawai menginginkan aplikasi yang terjaga kerahasiaan datanya, kejelasan alur kerja, kemudahan komunikasi data antara satu tempat dengan tempat yang lain dan tersedianya tools atau alat yang memudahkan mereka dalam proses analisa pengajuan registrasi. Dari beberapa hal di atas, maka penulis ingin memberi gambaran atas penggunaan teknologi web service dalam makalah dengan judul Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem Registrasi PPJK B. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran obyektif tentang pemanfaatan teknologi web service dalam Sistem Registrasi PPJK. Dengan melihat gambaran sistem ini, diharapkan dapat dilihat kelebihan dan kekurangan dari penerapan teknologi tersebut, sehingga bisa dilihat apakah dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang selama ini dihadapi oleh DJBC yaitu terutama terkait masalah komunikasi data. Semoga aplikasi lain yang akan dikembangkan kemudian dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari 4

6 Sistem Registrasi PPJK sehingga tercipta aplikasi yang lebih baik dan handal di kemudian hari. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah Deskriptif. Artinya menjelaskan alur proses pada sistem Registrasi PPJK baik dari sisi PPJK maupun dari sisi pegawai, dan menjelaskan gambaran tentang teknologi web service, serta penerapannya dalam Sistem Registrasi PPJK. D. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan B. Tujuan Penulisan C. Metode Penulisan D. Sistematika Penulisan BAB II ALUR PROSES REGISTRASI PPJK A. Gambaran Umum B. Alur Proses Registrasi PPJK C. Alur Proses Front End D. Alur Proses Back End BAB III PENGGUNAAN TEKNOLOGI WEB SERVICE A. Gambaran Umum Teknologi Web Service B. Unsur-Unsur dalam Web Service C. Keuntungan Penerapan Web Service D. Aspek Keamanan Web Service BAB IV PENERAPAN WEB SERVICE DALAM SISTEM REGISTRASI PPJK A. Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK B. Penggunaan Web Service dalam Sistem Registrasi PPJK C. Web service sebagai service / business layer Sistem Registrasi PPJK BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran 5

7 BAB II ALUR PROSES REGISTRASI PPJK A. Gambaran Umum Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P- 22/BC/2007 tanggal 04 Juli 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Nomor Pokok dan Pengawasan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, dalam pasal 3 disebutkan bahwa setiap PPJK harus memiliki nomor identitas berupa Nomor Pokok PPJK dalam rangka akses kepabeanan baik secara manual maupun secara elektronik. Ada hal-hal baru yang tercantum dalam peraturan tersebut dimana kewajiban PPJK untuk melakukan registrasi harus memenuhi persyaratan Existence, responsibility, competence, dan auditable. Selain itu, nomor pokok PPJK berlaku diseluruh Kantor Pelayanan dan Pengawasan (KPPBC) diseluruh Indonesia. Hal baru lainnya adalah kewajiban PPJK yang lebih detail, yaitu kewajiban menggunakan perangkat dan modul sistem Pertukaran Data Elektronik (PDE) untuk pembuatan dan penyerahan pemberitahuan pabean, serta pengenaan sanksi kepada PPJK secara bertahap mulai dari blokir dan pencabutan. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan adanya peraturan tersebut, seperti adanya database seluruh PPJK, dimana didalamnya terdapat profil masing-masing PPJK. Dengan adanya profil PPJK tersebut, maka dapat diterapkan manajemen risiko yang lebih komprehensif untuk pelayanan dan pengawasan kepabeanan atas barang impor dan barang ekspor, yang pada akhirnya akan memperlancar arus barang impor maupun ekspor. Berdasarkan hal-hal tersebut dibuatlah Sistim Registrasi PPJK untuk memudahkan PPJK dalam melaksanakan registrasi, memudahkan pelaksanaan analisis bagi pegawai Bea Cukai dalam proses registrasi tersebut serta memudahkan integrasi dengan Sistem Pelayanan yang sudah ada. Secara umum pihak-pihak yang terlibat dalam Sistem Registrasi PPJK adalah : 1. PPJK 2. Kantor Wilayah DJBC 3. Direktorat Teknis Kepabeanan 4. Direktorat Pencegahan dan Penyidikan 6

8 Berikut ini adalah Context Diagram dari Sistem Registrasi PPJK : PPJK Data Registrasi Report & Status Registrasi Kanwil Data PPJK Report Penlap Sistem Registrasi PPJK Data PPJK Persetujuan Registrasi Direktorat Teknis Persetujuan Registrasi Update Profil Direktorat P2 Gambar 1 : Context Diagram Sistem Registrasi PPJK B. Alur Proses Registrasi PPJK Alur dalam Sistem Registrasi PPJK dibuat seperti Alur Sistem Registrasi Importir. Hal ini dilakukan mengingat proses yang dilakukan antara Registrasi PPJK dan Registrasi Importir hampir sama. Perbedaannya adalah unit pelaksana tugas untuk Registrasi PPJK adalah Direktorat Teknis Kepabeanan, sedangkan Registrasi Importir adalah Direktorat Audit. Disamping itu dengan melihat pengalaman dalam penerapan Sistem Registrasi Importir selama ini, diharapkan Sistem Registrasi PPJK dapat dibuat lebih baik. Dilihat dari pengembangan sistem, Sistem Registrasi PPJK dibagi menjadi dua macam aplikasi, yaitu : 1. Front end (Web based) : aplikasi yang digunakan oleh PPJK untuk mengisi form registrasi dan mengirimkannya ke DJBC yang dibuat web based (diakses melalui internet public). Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. 2. Back end (Smart Client) : aplikasi yang digunakan oleh pegawai DJBC untuk melakukan pemeriksaan dan analisa dari data registrasi PPJK untuk diberikan keputusan penerimaan atau penolakan registrasi (diakses melalui intranet DJBC) 7

9 Gambaran lengkap dari Alur Proses Registrasi PPJK dapat dilihat pada Gambar 2 Alur Proses Registrasi PPJK PPJK System Sekretariat Kanwil Analis Supervisor P2 Registrasi User Validasi & Create User Website (Front End) Inhouse (Back End) Login Valid? T Isi Formulir Registrasi Y Input Referensi Sertifikat Ahli Kepabeanan Simpan Form Submit Data Simpan di Temp Validasi T Valid? Cetak Formulir & Tanda Terima Y Penilaian Awal T Tunjuk Kanwil Y Perlu Penlap? Tunjuk Ptgs Penlap Penlap Analisa Data Input Hasil Penlap Rekomendasi Review Status Penolakan Create No Agenda Penolakan T Setuju? Status Penerimaan Create No Agenda Penerimaan Y Penilaian Registrasi Penilaian (Skor) Pelayanan Distribusi Data Ke KPU/KPBC Distribusi Data Gambar 2 : Alur Proses Registrasi PPJK C. Alur Proses Front end Alur proses Front end dapat dilihat pada gambar 2 (yang berwarna gelap). Detil proses pada aplikasi Front End ini adalah sebagai berikut : 1. Registrasi/pendaftaran user Untuk dapat masuk ke dalam Sistem Registrasi, PPJK harus terlebih dahulu melakukan registrasi user untuk mendapatkan user dan password ke dalam sistem yang akan dikirim melalui . Hal ini dimaksudkan agar dalam proses registrasi, kerahasiaan data PPJK dapat tetap terjaga. Hanya PPJK yang bersangkutan yang bisa mengetahui proses registrasi yang dilakukannya. 2. Login user Setelah mendapatkan user dan password melalui , PPJK dapat melakukan login ke dalam sistem untuk selanjutnya melakukan pengisian 8

10 formulir registrasi. Dalam proses ini sistem akan melakukan validasi user untuk mencocokkan data antara isian user dan password dari PPJK dengan data yang ada di database. 3. Pengisian Formulir Registrasi Formulir isian registrasi PPJK terdiri dari 5 (lima) macam form, yaitu : Data Umum Perusahaan Data Penanggung Jawab / Pengurus Data Keuangan dan Perpajakan Data Penyelenggaraan Pembukuan Data Lainnya Mengingat jumlah formulir yang diisi cukup banyak, sistem memberikan fasilitas penyimpanan sementara. User dapat mengisi formulir sebagian, menyimpannya, dan keluar dari sistem. Pada waktu berikutnya user dapat melanjutkan pengisian formulir yang telah dilakukannya sebelumnya dengan terlebih dahulu melakukan login user. 4. Pengiriman/Submit data Apabila pengisian semua formulir telah selesai, PPJK melakukan submit data ke dalam database. 5. Melihat Respon Registrasi Untuk mengetahui status registrasi, PPJK dapat melihat respon proses registrasi melalui website. PPJK bisa mengetahui tahapan proses yang dilaluinya mulai pada saat submit data sampai registrasi tersebut diterima atau ditolak oleh Bea Cukai. D. Alur Proses Back end Alur proses Back end dapat dilihat pada gambar 2 (yang berwarna terang). Detil proses pada aplikasi Back End ini adalah sebagai berikut : 1. Penilaian Awal oleh Sistem Data yang disubmit oleh PPJK melalui website akan diberikan nilai awal oleh sistem. Penilaian awal ini dimaksudkan untuk membantu analis dan supervisor untuk memberikan rekomendasi / keputusan atas registrasi yang diajukan. 2. Penunjukan Kanwil Penlap 9

11 Sekretariat Tim Registrasi akan menunjuk Kantor Wilayah DJBC yang akan melakukan Penelitian Lapangan sesuai alamat yang diisi oleh PPJK yang masuk dalam wilayah kerjanya. 3. Penunjukan Petugas Penlap Koordinator Penlap Kanwil akan mellakukan input data Surat Tugas penelitian lapangan. 4. Input Hasil Penlap Setelah penelitian lapangan dilakukan, hasilnya diinput melalui aplikasi, sehingga data hasil penlap tersebut bias dibaca oleh analis maupun supervisor di Kantor Pusat. 5. Analisa dan Rekomendasi Analis Analis di Kantor Pusat bertugas menganalisa data registrasi dari PPJK dibandingkan dengan data hasil penelitian lapangan dari Kanwil. Analisa yang dilakukan meliputi analisa ERCA (Eksistensi, Responsibility, Capability, Auditibility). Analis memberikan rekomendasi kepada supervisor apakah registrasi tersebut diterima atau ditolak. 6. Review dan Keputusan Supervisor Supervisor memutuskan apakah registrasi yang diajukan diterima atau ditolak berdasarkan dari rekomendasi dari analis. Supervisor dapat melihat semua data dari mulai proses registrasi, penelitian lapangan dan rekomendasi analis. 7. Penilaian Registrasi oleh Sistem Registrasi yang diterima akan diberikan penilaian registrasi oleh system. Penilaian dihitung berdasarkan isian registrasi oleh PPJK digabungkan dengan hasil penelitian lapangan oleh Kanwil. 8. Penilaian Pelayanan oleh Direktorat Pencegahan dan Penyidikan (P2) Berdasarkan hasil keputusan supervisor, Direktorat Pencegahan dan Penyidikan menentukan nilai pelayanan untuk PPJK untuk dipakai sebagai profiling PPJK dalam Sistem Aplikasi Pelayanan (SAP) Bea dan Cukai. 9. Distribusi data registrasi ke KPU/KPPBC Data hasil keputusan P2 akan didistribusikan ke semua SAP KPU/KPPBC 10

12 BAB III TEKNOLOGI WEB SERVICE A. Gambaran Umum Teknologi Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta object-object dan method-method yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke internet sehingga dapat diakses menggunakan protocol HTTP dan SOAP (Simple Object Access Protocol ). Kelebihan penggunaan web service adalah format yang digunakan standar yaitu menggunakan format XML (Extensible Markup Language), sehingga dapat dipergunakan untuk mengintegrasikan berbagai system yang berbeda-beda platform maupun arsitektur. Disamping itu web service mempunyai kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena secara umum web service menggunakan protocol TCP/IP dan HTTP sebagai sarana komunikasinya. Seperti diketahui protocol HTTP merupakan protocol yang umum dipakai di internet. Berikut ini adalah gambaran konsep web service yang bisa diterapkan untuk pengintegrasian berbagai sistem dengan perbedaan hardware ataupun platform : Gambar 3 : XML Web service (Sumber : msdn.microsoft.com) 11

13 Pada intinya karakteristik dari Web Service adalah sebagai berikut : Merupakan application logic yang dapat diakses dan dipublikasikan menggunakan standard Internet (TCP/IP, HTTP, Web). Dideskripsikan dalam format XML. Diidentifikasikan dengan Universal Resources Identifier (URI) Bersifat Loosely coupled, self-contained, modular dan terbuka (nonproprietary) Digunakan untuk mendukung interoperabilitas interaksi machine-tomachine melalui jaringan Internet/Intranet. B. Unsur-Unsur dalam Web Service Untuk membentuk web service, terlebih dahulu harus dipahami unsurunsur yang terdapat dalam web service, yaitu : Extensible Markup Language (XML) : web service dibentuk diatas XML yang memiliki format yang standar dan independen. Tag-tag dalam XML akan menjelaskan mengenai informasi dan struktur suatu dokumen. Berikut ini contoh format XML : <DOCUMENT> <NPWP> </NPWP> <NM>PT. AIRIN</NM> <KTR>040300</KTR> <ALM>JL A.YANI BYPASS JAKARTA TIMUR</ALM > </DOCUMENT> Simple Object Access Protocol (SOAP) : mengatur bagaimana web service menerima request dan respon. <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?> <soap:envelope xmlns:xsi=" xmlns:xsd=" xmlns:soap=" <soap:body> <Get_PPJK xmlns=" <Key>string</Key> </Get_Gudang> </soap:body> </soap:envelope> Web Service Definition Language (WSDL) : menjelaskan method atau fungsi yang ada dari suatu web service, juga menjelaskan parameter apa saja yang 12

14 ada dan hasil yang akan didapat pada saat meng-invoke web service. WSDL mendeskripsikan service dengan menggunakan elemen sebagai berikut : o Type : tipe data yang digunakan sebagai argumen dan return type o Message : merepresentasikan definisi data yang ditransmisikan o Port type : sekumpulan operasi yang didukung oleh satu atu lebih endpoint o Binding : mendefinisikan protokol dan format pertakaran data untuk operasi yang didefinisikan oleh Port type o Port : menspesifikasikan end-point yang digunakan untuk binding o Service : koleksi end-point yang berkaitan yang disediakan oleh Web service o Operation : mendefinisikan kemampuan yang didukung oleh servis tertentu Universal Description, Discovery and Integration (UDDI) : merupakan directory services dimana kita bisa mencari suatu web service berdasarkan keyword atau kategori tertentu. C. Keuntungan Penerapan Web Service Web service dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan aplikasi N-tier, dimana dipisahkan antara server database, aplikasi dan client. Beberapa keuntungan lain yang didapat dari penerapan web service yaitu: Dengan format XML yang telah menjadi salah satu standar pertukaran data, penggunaan web service akan banyak memudahkan untuk pertukaran data dalam berbagai sistem dengan berbeda platform. Apabila kita membuat web service dengan teknologi Java, maka fungsi-fungsi yang ada dalam web service tersebut dapat kita baca dengan menggunakan sistem lain yang berbeda sama sekali dari Java, misalkan menggunakan.net ataupun PHP. Web service di support oleh pemain utama dalam dunia TI seperti Microsoft (NET), SUN (Open Net Environment - ONE), IBM (Web Service Conceptual Architecture - WSCA), W3C (Web Service Workshop), Oracle (Web Service Broker), Hewlett-Packard (Web Service Platform). Dalam penerapan N-tier, untuk layer bisnis atau apllication logic dapat diterapkan dengan web service, sehingga di sisi client kita tidak direpotkan dengan instalasi layer bisnis seperti halnya dll, corba, atau jenis yang lain. 13

15 Dengan web service, method atau function yang telah kita buat dapat dipergunakan berulang kali bahkan untuk keperluan aplikasi yang berbeda (reusable function). Penerapan lebih jauh dari web service adalah Service Oriented Architecture (SOA) dengan web service sebagai dasarnya. Web service dibangun berdasarkan text base document dengan format XML, sehingga untuk komunikasi data relatif lebih ringan dibandingkan dengan aplikasi yang mengakses langsung database melalui suatu jaringan. Apabila kita menerapkan web service untuk aplikasi yang menggunakan desktop application based, kita tidak perlu melakukan instalasi konektor database seperti misalnya menggunakan ODBC, OLEDB, ataupun jenis data provider lain. Dengan jumlah client yang cukup banyak, tentunya akan sangat merepotkan apabila kita harus melakukan instalasi satu persatu untuk konektor database. Dengan menggunakan web service kita cukup menambahkan web service reference di client, sedangkan untuk koneksi databasenya hanya perlu dilakukan di server web servicenya. Komunikasi data melalui web service dilakukan melalui http atau Internet protocol terbuka lainnya. Hal ini sangat memudahkan karena protocol tersebut adalah protocol yang umum dipakai. D. Aspek Keamanan Web Service Mengingat web service dibuat dengan memanfaatkan protocol http, maka web service memiliki kerentanan yang sama seperti halnya website biasa. Hal ini dapat diatasi dengan memperhatikan aspek-aspek keamanan pada saat kita membuat web service. Aspek-aspek tersebut antara lain : Authentication : menggunakan Public Key Infrastructure, atau active directory Authorization : membatasi hak control akses terhadap data Confidentiality : melakukan enkripsi pada isi message Data Integrity : menerapkan Secure Security Layer/SSL pada saat proses komunikasi data dalam jaringan Non-Repudiation : menggunakan teknologi digital signature dan timestamping dan menerapkan audit log dalam setiap transaksi. 14

16 BAB IV PENERAPAN WEB SERVICE DALAM SISTEM REGISTRASI PPJK A. Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK Pada dasarnya sistem Registrasi PPJK dibuat secara terpusat (centralized system). Hanya untuk layer client dibuat desktop application. Seperti disebutkan sebelumnya, Sistem Registrasi PPJK dibagi dalam dua macam aplikasi yaitu aplikasi front end (web based application) dan aplikasi back end (smart client application). Gambaran lengkap dari sistem tersebut adalah sebagai berikut : Server Web Public (LAMP) Firewall Internet PPJK Server Database (Oracle) XML Server Web Service (DotNet) LAN/WAN Firewall Smart Client (DotNet) Pegawai BC Gambar 4 : Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK Dari gambar di atas dapat dilihat ada 5(lima) bagian yang saling terhubung antara lain : 1. Server Database Database yang digunakan untuk aplikasi backend adalah Oracle 9i, dan terletak di Kantor Pusat DJBC. Database di gunakan dengan menggunakan konsep sentralisasi, dimana seluruh transaksi sistem yang dilakukan dari seluruh Indonesia semua direkam ke dalam satu database tersebut. 2. Server Web service Untuk mempermudah proses mediasi antara server public, smart client application dengan database server, disediakan satu server mediasi untuk web service. Web service dibuat dengan menggunakan teknologi.net 15

17 Framework dengan menggunakan IIS sebagai web servernya. Server ini juga digunakan sebagai server Smart Client Application. Proses melakukan publish dan update aplikasi dilakukan melalui server ini. 3. Server Web Public Untuk Web Public menggunakan server dengan konfigurasi LAMP (Operating System : Linux, Web Server : Apache, Database : MySQL, dan bahasa pemrograman : PHP) 4. Web Browser (untuk PPJK) Aplikasi web dapat diakses oleh PPJK dengan menggunakan web browser yang ada sesuai dengan pilihan PPJK seperti Internet Explorer, Mozilla/Firefox, Opera, dan lain-lain. 5. Smart Client Application Aplikasi untuk Backend dibuat dengan menggunakan teknologi smart client dengan menggunakan.net. Dengan menggunakan teknologi ini, proses update aplikasi dapat dilakukan secara otomatis, dimana setiap kali user membuka aplikasi, sistem akan melakukan pengecekan ke server di pusat untuk melihat apakah ada update aplikasi atau tidak. Kalau ada update, sistem akan mendownload update terbaru sebelum aplikasi dijalankan. Dalam aplikasi ini tidak terdapat databasenya sama sekali karena proses komunikasi data dengan database dilakukan melalui web service dengan menambahkan web service reference pada aplikasi ini. B. Penggunaan Web Service dalam Sistem Registrasi PPJK Dalam Sistem Registrasi PPJK web service merupakan sarana utama yang digunakan dalam pertukaran database. Beberapa hal yang dikembangkan dalam Sistem Registrasi PPJK terkait teknologi web service adalah : 1. Web service untuk transfer data Front End Operasional Aplikasi Front End adalah menggunakan database MySQL, sedangkan untuk database Back end menggunakan Oracle, sehingga diperlukan mediasi untuk pertukaran data antara database MySQL dan Oracle. Untuk lebih memudahkan proses mediasi tersebut maka dibuatlah web service sebagai layer mediasinya. Alasan digunakannya media web service adalah sebagai berikut : 16

18 Security Melalui web service, akses data antara aplikasi ke database tidak dilakukan secara langsung. Proses mediasi melalui web service mengakibatkan database tidak terekspos secara langsung keluar. Apabila terdapat lubang keamanan dari sisi aplikasi, tidak dengan serta merta database bisa diakses secara langsung. Dengan demikian proses ini relatif lebih aman bila dibandingkan dengan aplikasi yang terhubung langsung ke database. Perbedaan platform server dan aplikasi Dengan konfigurasi sistem yang memiliki perbedaan platform server didalamnya yaitu Server dengan Operating system Linux (frontend) dan bahasa pemrograman PHP dengan Server dengan Windows dengan bahasa pemrograman.net (backend), penggunaan web service adalah satu pilihan yang tepat sebagai sarana mediasi pertukaran data. Keterbukaan format XML menjadikannya mudah untuk digunakan di berbagai platform dan bahasa pemrograman. Perbedaan database Database yang digunakan pada aplikasi front end adalah MySQL, dan di sisi backend adalah Oracle. Karena perbedaan database inilah untuk komunikasi data digunakan web service sebagai integratornya. Hal ini dilakukan mengingat antara MySQL dan Oracle tidak dapat dibuat database link diantara kedua database tersebut. Web service yang dibuat untuk aplikasi front end terdiri dari berberapa function/method yang secara umum meliputi : Function transfer data dari aplikasi frontend ke dalam database back end (dari database MySQL ke database Oracle) Function Pengiriman respon registrasi dari aplikasi backend ke database front end (dari database Oracle ke database MySQL) 2. Web service untuk proses Back end Aplikasi back end dibuat menggunakan konsep Smart Client. Proses koneksi data tidak dilakukan secara langsung ke database, melainkan melalui suatu mediasi yaitu web service. Hal ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain : 17

19 Luasnya cakupan geografis user User yang memakai sistem registrasi PPJK meliputi seluruh Kantor Wilayah DJBC di seluruh Indonesia, sehingga perlu dicarikan cara komunikasi dengan database yang paling efisien. Web service dapat diakses dengan hanya menggunakan protokol http, yang relatif lebih mudah diakses sehingga masalah cakupan geografis user yang besar bisa diatasi. Kondisi jaringan yang kurang memadai Indonesia memiliki keterbatasan infrastruktur jaringan dimana hanya di beberapa tempat di Indonesia saja yang memiliki bandwith yang besar. Dengan kondisi kanwil yang tersebar, jaringan milik Bea Cukai ke semua Kanwil dan Direktorat cukup beragam, antara lain : o terkoneksi dengan Lan (100 Mbps) : 2 kanwil, 2 Direktorat o terkoneksi dengan MPLS (512 Kbps) : 1 KPU o terkoneksi dengan MPLS (128 Kbps) : 8 kanwil, 1 KPU o terkoneksi dengan VPN dial (64 Kbps) : 6 kanwil Mengingat banyak kanwil menggunakan VPN dial dengan maksimal koneksi 64 kbps, tidak dimungkinkan untuk melakukan koneksi ke database secara langsung. Penggunaan web service dan aplikasi smart client sangat sesuai dengan kondisi seperti ini. Komunikasi antara server dan client hanya dalam hal komunikasi data dengan menggunakan text based (XML format) sehingga ringan dari sisi bandwith jaringan. Sedangkan untuk interface tidak perlu mengambil dari server karena telah terinstall sebelumnya di client. Proses update di komputer client yang membutuhkan koneksi ke server hanya terjadi apabila ada update di sisi smart client application. 3. Aspek Keamanan Web service Penerapan aspek keamanan pada web service Sistem Registrasi PPJK dilakukan dengan memakai header pada setiap akses terhadap function/method yang dibuat. Setiap kali client melakukan request kepada web service, server akan mengecek apakah header yang dikirimkan oleh client benar atau tidak. Apabila header yang dikirimkan salah, maka request tidak akan diproses. 18

20 Pengecekan header dinilai sudah cukup untuk menghindari adanya penetrasi dari pihak luar yang ingin memasuki data untuk tujuan buruk ataupun denial of service (DOS) yaitu melakukan request web service secara terus menerus. Serangan DOS dimaksudkan untuk menghabiskan sumber daya server sehingga tidak mampu melayani request yang banyak pada saat bersamaan. Pengamanan sederhana seperti ini dilakukan mengingat web service yang dibuat tidak diekspos ke public internet, dan hanya di-consume oleh internal application sebagai sarana untuk mediasi sistem. 4. Point to point web service Skema web service yang digunakan dalam Sistem Registrasi PPJK adalah point to point web service seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 5 : Point to point web service Web service yang dibuat khusus diperuntukkan bagi aplikasi smart client dan aplikasi web registrasi PPJK. Client yang mengakses web service terhubung langsung ke server web service tanpa melalui semacam service hub seperti halnya pada penerapan Service Oriented Architecture (SOA). Fungsi / service yang dibuat belum bisa digunakan oleh aplikasi lain seperti halnya SOA. Salah satu alasan dipilihnya skema seperti ini adalah pada saat pengembangan aplikasi, belum ada aplikasi lain yang mengimplementasikan web service, sehingga belum ada service-service lain yang bisa digunakan oleh Sistem registrasi PPJK. Disamping itu untuk implementasi SOA, 19

21 diperlukan adanya service hub yang tentu saja membutuhkan resource lebih untuk mengembangkannya. C. Web service sebagai service / business layer Sistem Registrasi PPJK Sistem Registrasi PPJK dibuat berdasarkan arsitektur yang menggunakan beberapa layer didalamnya. Pembentukan layer ini dimaksudkan untuk mempermudah maintenance dan pengembangan aplikasi, modular dan diarahkan kepada service oriented architecture yang akan menjadi landasan kebijakan IT di DJBC. Berikut ini adalah gambar dari arsitektur Sistem Registrasi PPJK : Gambar 6 : Arsitektur Sistem Registrasi PPJK Sistem Registrasi PPJK dibuat dalam tiga layer utama yaitu : Database layer : tempat penyimpanan data transaksi registrasi PPJK (DBPPJK) dan manajemen user aplikasi (DBUser) Service Layer : pada layer ini ditempatkan proses bisnis dari aplikasi dimana apllication logic yang terkait dengan proses bisnis backend ditempatkan disini. Terdapat dua macam service yang dibuat yaitu User Service (untuk manajemen user) dan PPJK service (untuk proses 20

22 transaksi PPJK). Pada masing-masing layer di Service layer ini terdapat tiga sub layer yaitu : o Web service interface : interface dari web service yang menyediakan berbagai fungsi/method yang diperlukan bagi aplikasi lain. o Business process : layer tempat application logic o Data Access layer : layer yang berhubungan langsung dengan database Application Layer : pada layer ini sebenarnya merupakan aplikasi yang diakses langsung oleh user, dimana di dalamnya terdapat beberapa layer seperti : o presentation layer : form, report o business logic layer : application logic pada level presentation o data access layer : berhubungan dengan database lokal o service agent : web service reference untuk berhubungan dengan web service di service layer o database untuk web based application : local database untuk transaksi registrasi di web Penggunaan web service sebagai service layer berfungsi sebagai mediator antara database dan aplikasi serta proses bisnis sistim. Beberapa keuntungan penggunaan web service sebagai layer bisnis proses dalam Sistem Registrasi PPJK adalah : memudahkan maintenance program : apabila ada update yang berkaitan dengan proses bisnis, yang perlu diupdate hanyalah layer service yang berada di server pusat sedangkan client tidak perlu melakukan update. Proses bisnis yang diletakkan di server pusat akan lebih memperkuat sisi security program, karena client tidak bisa mengakses secara langsung logika bisnis di server tanpa melalui web service interface. Proses komunikasi antara client dan server terjadi antara service agent di sisi client dan web service interface di sisi server. Penterjemahan fungsi business layer pada web service adalah dengan membuat fungsi-fungsi atau method-method yang digunakan dalam aplikasi 21

23 sebagai landasan bisnis proses aplikasi tersebut, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini : Gambar 7 : Daftar web method dalam Sistem Registrasi PPJK Pada sisi client juga terdapat bisnis proses aplikasi. Akan tetapi bisnis proses di client tidak terkait langsung dengan database, melainkan lebih kepada pengaturan tampilan form ataupun report. Sedangkan bisnis proses pada web service merupakan logika bisnis aplikasi yang mengakses langsung ke database, melakukan insert update, dan delete data. Bisnis proses dalam web service ini mengatur hal-hal yang menjadi aturan dalam aplikasi seperti kewenangan user, log aplikasi, serta penterjemahan logika bisnis ke dalam logika program. 22

24 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari beberapa materi yang disampaikan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Setiap PPJK harus memiliki nomor identitas berupa Nomor Pokok PPJK dalam rangka akses kepabeanan baik secara manual maupun secara elektronik. Untuk mendapatkan Nomor Pokok PPJK, PPJK harus melakukan registrasi melalui Sistem Registrasi PPJK. 2. Sistem Registrasi PPJK dibagi menjadi dua macam aplikasi, yaitu : a. Front End (Web based) : aplikasi yang digunakan oleh PPJK untuk mengisi form registrasi dan mengirimkannya ke DJBC yang dibuat web based (diakses melalui internet public). Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. b. Back End (Smart Client) : aplikasi yang digunakan oleh pegawai DJBC untuk melakukan pemeriksaan dan analisa dari data registrasi PPJK untuk diberikan keputusan penerimaan atau penolakan registrasi (diakses melalui intranet DJBC) 3. Integrasi antara Front End dan Back End Apllication dibuat melalui web service. Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objectobject dan method-method yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke internet sehingga dapat diakses menggunakan protocol HTTP dan SOAP ( Simple Object Access Protocol ). 4. Penerapan web service memiliki beberapa keuntungan yaitu komunikasi data melalui http atau Internet protocol yang terbuka, di support oleh pemain utama dalam dunia TI seperti Microsoft, SUN, IBM, W3C, Oracle. Web service dibangun berdasarkan text base document dengan format XML, sehingga untuk komunikasi data relatif lebih ringan dibandingkan dengan aplikasi yang mengakses langsung database melalui suatu jaringan. 5. Dalam Sistem Registrasi PPJK, Web service merupakan sarana utama yang digunakan dalam pertukaran database. Web service yang dibuat dalam sistem ini adalah : 23

25 a. Web service untuk transfer data FrontEnd : web service ini dibuat dengan alasan Security, perbedaan platform server dan aplikasi, serta adanya perbedaan database b. Web service untuk proses Backend dibuat dengan alasan luasnya cakupan geografis user, serta kondisi jaringan yang kurang memadai. 6. Disamping sebagai sarana pertukaran data dan integrasi aplikasi, web service juga digunakan sebagai business layer dalam Sistem Registrasi PPJK. Di dalam business layer inilah bisnis proses aplikasi dituangkan sehingga aplikasi menjadi lebih modular, mempermudah maintenance dan pengembangan. B. Saran Aplikasi yang dikembangkan oleh DJBC selama ini lebih bersifat distribute application, dimana di setiap Kantor Pelayanan DJBC terdapat server aplikasi dan database. Meskipun untuk beberapa segi aplikasi ini mempunyai keunggulan seperti tidak bergantung pada ketersediaan jaringan intranet (aplikasi yang lebih independent), aplikasi yang dikembangkan dengan model seperti ini menyulitkan untuk keperluan maintenance (updating) dan collecting data. Penerapan web service dalam Sistem Registrasi PPJK adalah salah satu terobosan baru dalam pengembangan Sistim Informasi di DJBC. Hal ini sebenarnya bisa dikembangkan lebih jauh dengan pengembangan Service Oriented Architecture (SOA) dalam perencanaan Sistim Informasi DJBC ke depan. Dengan konsep SOA dengan web service yang menjadi dasar pengembangannya, service-service yang telah dibuat dapat dipakai ulang (reuse). Konsep ini akan mempermudah pengembangan aplikasi baru karena beberapa service telah tersedia, dapat dipakai ulang. Proses-proses yang sama yang dipakai oleh beberapa aplikasi / bisnis proses dapat disamakan, sehingga menciptakan standarisasi bisnis proses. Dengan SOA maintenance program juga akan lebih mudah karena perbaikan atas fungsi-fungsi tertentu hanya perlu dilakukan di satu proses. 24

26 DAFTAR PUSTAKA Hadiwinata, Mario Pemrograman XML Web Service dengan VB.Net, Project Otak, Hashimi, Sayed Y., Steffan, Scott J., Pro Service-Oriented Smart Clients with.net 2.0, Appress, California-USA Rusiawan, FX. Dwi I Tinjauan Aspek Keamanan Sistim Web Service, Program Studi Magister Teknologi Informasi - Dept. Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 65/PMK.04/2007 tentang Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-22/BC/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Nomor Pokok dan Pengawasan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan. 25

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE Miftahur Rohmah 4114080 Prodi Sistem Informasi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang 2017

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-22/BC/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN NOMOR POKOK DAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PHP Web Service Nama : Ilham NIM : 09071003024 Kelas : 6B Daftar isi FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI 2009/2010 1 1. Pengenalan web service 3 2. Apa itu

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangatlah pesat dan mengalami kemajuan di berbagai bidang mulai dari hardware, software, dan aplikasinya. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

TATAKERJA REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

TATAKERJA REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN LAMPIRAN I PERATURAN BEA DAN CUKAI TATAKERJA REGISTRASI I. PPJK 1. Melakukan registrasi user pada website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di alamat http//www.beacukai.go.id. 2. Mengisi dan mengirimkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan STMIK AMIKOM Purwokerto merupakan perguruan tinggi komputer yang memiliki 2 program studi unggulan, yaitu program studi sistem informasi dan teknik

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS SERVICE-ORIENTED ARCHITECTURE Sarwosri 1, Farah Naja 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik 1 Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik F Kapojos, H.F. Wowor, A.M. Rumagit, A.P.R Wowor. Abstrak Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman, sistem pencarian buku di Perpustakaan UKDW sangat diperlukan untuk mempercepat pencarian buku. Sistem yang dikembangkan bisa secara

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. A. Yani No. 12 Palembang email : ariemuzakir@gmail.com Abstrak Web service

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Ari Muzakir

Prosiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Ari Muzakir Prosiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN2089-3582 PERANCANGAN DAN UJI COBA KEAMANAN PADA JALUR TRANSPORT WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE XML SIGNATURE DAN XML ENCRYPTION Ari Muzakir Program

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI () ON-LINE A r a d e a Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstrak Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan

1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah  dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan 1. PENDAHULUAN Saat ini, dua teknologi paling populer yang digunakan pada Internet adalah e-mail dan World Wide Web. Pada beberapa tahun yang akan datang, kita mungkin melihat teknologi internet lain yang

Lebih terperinci

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

FORM DESKRIPSI APLIKASI SAAT INI

FORM DESKRIPSI APLIKASI SAAT INI FORM DESKRIPSI APLIKASI SAAT INI Review Tanggal review assessment: s/d Nama reviewer: Unit Kerja/Direktorat /Deputi :./../ Nama pemeriksa: Deskripsi Nama Aplikasi: Sebutkan nama dimana aplikasi ini pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN UJI COBA KEAMANAN PADA JALUR TRANSPORT WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE XML SIGNATURE DAN XML ENCRYPTION

PERANCANGAN DAN UJI COBA KEAMANAN PADA JALUR TRANSPORT WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE XML SIGNATURE DAN XML ENCRYPTION Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PERANCANGAN DAN UJI COBA KEAMANAN PADA JALUR TRANSPORT WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE XML SIGNATURE DAN XML ENCRYPTION 1 Ari Muzakir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android menyediakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tablet layar sentuh (touchscreen) yang berbasis Linux. Seiring perkembangannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tablet layar sentuh (touchscreen) yang berbasis Linux. Seiring perkembangannya BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android merupakan sebuah sistem operasi telepone seluler dan komputer tablet layar sentuh (touchscreen) yang berbasis Linux. Seiring perkembangannya Android berubah menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendapat untuk mencapai tujuan bersama. 2. Membagi tanggung jawab bersama sama untuk mencapai tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. pendapat untuk mencapai tujuan bersama. 2. Membagi tanggung jawab bersama sama untuk mencapai tujuan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kolaborasi Kolaborasi bisa didefinisikan sebagai sebuah proses mencapai sebuah tujuan yang tidak akan mungkin bisa dilakukan secara individual. Termasuk didalamnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Hasil Survey Webserver oleh Netcraft [NET17]

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Hasil Survey Webserver oleh Netcraft [NET17] PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara umum mengenai latar belakang, identifikasi masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir beserta sistematika penulisan laporan tugas

Lebih terperinci

SISTEM CEISA TPB. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

SISTEM CEISA TPB. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI SISTEM CEISA TPB Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Dasar Pengembangan 1. PDJ No. 13/BC/2016 ttg Tatalaksana Pengeluaran Barang Impor dari Kawasan Pabean Untuk ditimbun ke TPB (BC 2.3), 2. PDJ No. 14/BC/2016

Lebih terperinci

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PKU Muhammadiyah Temanggung RSU PKU Muhammadiyah Temanggung didirikan pada 12 Oktober 1989 atau 12 Rabiul Awal 1409 H. Lokasi dari rumah sakit ini sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, berbagai sistem yang berada di suatu instansi atau perusahaan dimungkinkan untuk saling berkomunikasi, dalam

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)

Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) M. Eka Wijaya*, Bambang Setiawan, Radityo Prasetianto Wibowo Jurusan Sistem

Lebih terperinci

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft.

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Web Server Internet Information Service Kelebihan dan Kekurangan Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Unjuk kerja untuk PHP lebih stabil, handal, dan cepat. Adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pemanfaatan web service untuk integrasi data pada sistem informasi eksekutif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pemanfaatan web service untuk integrasi data pada sistem informasi eksekutif BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1. Tinjauan Pustaka Pemanfaatan web service untuk integrasi data pada sistem informasi eksekutif (studi kasus : univeritas janabadra Yogyakarta) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena

Lebih terperinci

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message):

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message): Aplikasi Zodiak Menggunakan PHP Web Service Robertus Lilik Haryanto lilik_haryanto@telkom.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI Benni Agung Nugroho, Ellya Nurfarida Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Kediri e-mail : benni.nugroho@gmail.com,

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN NURMIGIANTI 2012 81 030 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014 I. Pendahuluan SOAP (Simple Object Access

Lebih terperinci

Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption

Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption Ari Muzakir Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No 12 Palembang, Indonesia ariemuzakir@gmail.com Abstrak Keamanan menjadi

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Teknologi Client Server Arsitektur Client Server Model komunikasi yang terdiri server sebagai pemberi layanan dan client sebagai pengguna layanan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 24/BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 24/BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 24/BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, a. bahwa dalam rangka terwujudnya pelayanan yang cepat, efisien, pasti, responsif,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim PEMROGRAMAN WEB Agussalim Deskripsi Matakuliah Matakuliah ini mengajarkan tentang: Konsep Pemrograman WEB Pemrograman WEB statis dan dinamis HTML (Hyper Text Markup Language) PHP Hypertext preprocessor,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Web Service Sebagai Integrasi Data Farmasi di RSU Banyumas (Web Service Useness as a Pharmacy Data Integration in RSU Banyumas)

Pemanfaatan Web Service Sebagai Integrasi Data Farmasi di RSU Banyumas (Web Service Useness as a Pharmacy Data Integration in RSU Banyumas) Pemanfaatan Web Service Sebagai Integrasi Data Farmasi di RSU Banyumas (Web Service Useness as a Pharmacy Data Integration in RSU Banyumas) Arif Adi 1), Riyanto 2) STMIK AMIKOM Purwokerto wwn_stats@yahoo.com

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 24 /BC/2007 TENTANG MITRA UTAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang :

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, di Indonesia mobile internet masih merupakan potensi yang belum banyak tersentuh. Hal ini dikarenakan teknologi mobile internet memerlukan

Lebih terperinci

Proposal. Sistem Informasi Manajemen Perusahaan (SIMPRUS) ~ 1 ~

Proposal. Sistem Informasi Manajemen Perusahaan (SIMPRUS) ~ 1 ~ Proposal Sistem Informasi Manajemen Perusahaan (SIMPRUS) ~ 1 ~ Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Tujuan... 4 3. Tinjauan Sistem Informasi... 4 3.1. Berbasis Teknologi VB.NET... 4 3.2. Keamanan Sistem...

Lebih terperinci

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan PRAKTIKUM Rekayasa Web Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan Konten modul: 1. Membaca Data Menggunakan Rest API Server & Client 2. Menambah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 DASAR HUKUM... 2 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.4 KELUARAN... 3 SIMAR... 4 2.1 DEFENISI... 4 2.2 MANFAAT... 4 2.3 FLOWCHART...

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Juni 2011

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Juni 2011 Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Juni 2011 KILAS BALIK PELAKSANAAN REGISTRASI KEPABEANAN Tahun 2003 Keputusan Bersama Menkeu dan Menperindag Tahun 2007 Pasal

Lebih terperinci

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Muhamad Ali muhal.uny@gmail.com Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2 Daftar Isi i User Manual Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2 Daftar Isi ii Daftar Isi Definisi dan Singkatan... iv Pendahuluan... 5 Tujuan Penulisan Dokumen... 5 Pengenalan Aplikasi e-inkaber...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 E-Commerce E-commerce merupakan suatu kumpulan teknologi,

Lebih terperinci

[PROPOSAL PENAWARAN]

[PROPOSAL PENAWARAN] IT Inventory KITE [PROPOSAL PENAWARAN] Perdanasistematika.com [PROPOSAL PENAWARAN] Sistem IT Inventory Perusahaan dengan fasilitas KITE GENERAL INFORMATION Project Title Sistem IT Inventory KITE Contact

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Saat berbicara mengenai SOA, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembahasan mengenai services. Services adalah sebuah fungsi yang terdefinisi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 25 /BC/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE 18 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE Mukhsinta Dewi Larasati 1, Dyah Ayu Irawati 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

[PROPOSAL PENAWARAN]

[PROPOSAL PENAWARAN] IT Inventory TPB [PROPOSAL PENAWARAN] Perdanasistematika.com [PROPOSAL PENAWARAN] Sistem IT Inventory Kawasan Berikat GENERAL INFORMATION Project Title Sistem IT Inventory Kawasan Berikat Contact Information

Lebih terperinci

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Petugas BC VERSI 2.1

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Petugas BC VERSI 2.1 Daftar Isi User Manual Aplikasi e-inkaber untuk Petugas BC VERSI 2.1 Daftar Isi i Daftar Isi Definisi dan Singkatan... iii Pendahuluan... 4 Tujuan Penulisan Dokumen... 4 Pengenalan Aplikasi e-inkaber...

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan pada suatu perusahaan atau instansi diperlukan data-data yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN. Nomor & tanggal surat Hal : Permohonan sebagai MITA. Kepada : Yth. Kepala KPU... Di...

KOP PERUSAHAAN. Nomor & tanggal surat Hal : Permohonan sebagai MITA. Kepada : Yth. Kepala KPU... Di... LAMPIRAN I NOMOR : /BC/2007 Nomor & tanggal surat Hal : Permohonan sebagai MITA Kepada : Yth. Kepala KPU... Di... KOP PERUSAHAAN Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor :.../BC/2007

Lebih terperinci

NOMOR : KEP-03/BC/2003 NOMOR : 01/DAGLU/KP/I/2003 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI IMPORTIR

NOMOR : KEP-03/BC/2003 NOMOR : 01/DAGLU/KP/I/2003 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI IMPORTIR KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM E-PROCUREMENT

BAB III PERANCANGAN SISTEM E-PROCUREMENT BAB III PERANCANGAN SISTEM E-PROCUREMENT 3.1. Tinjauan Umum Perancangan sistem e-procurement akan duraikan secara lebih rinci dalam bab ini, yakni berupa tahapan proses pembuatan dari awal sampai akhir.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

SINGLE SIGN ON (SSO) MENGGUNAKAN STANDAR SAML PADA SISTEM INFORMASI UNIKOM

SINGLE SIGN ON (SSO) MENGGUNAKAN STANDAR SAML PADA SISTEM INFORMASI UNIKOM bidang TEKNIK SINGLE SIGN ON (SSO) MENGGUNAKAN STANDAR SAML PADA SISTEM INFORMASI UNIKOM TARYANA SURYANA, AHMAD AMARULLAH Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER A. Tujuan Memahami cara kerja aplikasi web berbasis server Memahami perangkat pengembangan aplikasi web berbasis server Mengenal dan memahami pemrograman web berbasis teknologi server B. Dasar Teori Web

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...ix. DAFTAR GAMBAR...x. 1.1 Latar Belakang...

DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...ix. DAFTAR GAMBAR...x. 1.1 Latar Belakang... ABSTRAK Sejalan dengan perkembangan teknologi, pertukaran informasi dalam bentuk visual maupun audio sangat dibutuhkan. Bentuk pertukaran informasi dalam bentuk visual dan audio secara bersamaan, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan merupakan salah satu dari sekian banyak bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan merupakan salah satu dari sekian banyak bidang yang 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang pendidikan merupakan salah satu dari sekian banyak bidang yang memanfaatkan teknologi informasi. Seperti halnya pada perguruan tinggi dituntut untuk dapat

Lebih terperinci

Xcode Intensif Training. Advanced ethical web. hacking & security

Xcode Intensif Training. Advanced ethical web. hacking & security 2018 Xcode Intensif Training Advanced ethical web hacking & security Advanced Ethical Web hacking & security Pembelajaran teknik-teknik web hacking secara ethical dan keamanannya secara advanced Waktu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER PROSES TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI CLIENT SERVER 1 Proses terdistribusi dapat diaplikasikan pada berbagai ruang kerja,

Lebih terperinci

DISTRIBUTED OBJECT CORBA & RMI. Sistem terdistribusi week 13

DISTRIBUTED OBJECT CORBA & RMI. Sistem terdistribusi week 13 DISTRIBUTED OBJECT CORBA & RMI Sistem terdistribusi week 13 Outline Arsitektur CORBA Komponen utama CORBA Komponen Corba pada client Komponen Corba pada server Komponen utama penyusun CORBA Sistem keamanan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Beberapa metode penelitian dilakukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 3.1.1 Model Model diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HTTP adalah salah satu protokol paling populer di dunia internet. Dengan semakin banyaknya aplikasi multimedia yang berjalan di atas HTTP, banyak protokol yang dikembangkan

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media server adalah sebuah komputer khusus atau server perangkat lunak mulai dari enterprice atau database yang menyediakan Video on Demand ( VOD ). Secara singkatnya

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WEB SERVICES PADA INTEGRASI DATA FARMASI DI RSU BANYUMAS

PEMANFAATAN WEB SERVICES PADA INTEGRASI DATA FARMASI DI RSU BANYUMAS PEMANFAATAN WEB SERVICES PADA INTEGRASI DATA FARMASI DI RSU BANYUMAS Riyanto 1), Ema Utami 2), Armadiyah Amborowaty 3) 1,2,3) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta e-mail : riyanto_0215@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile

Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile Implementasi PHP Web Service Sebagai Penyedia Data Aplikasi Mobile Martinus Raditia Sigit Surendra Program Studi Sistem Informasi, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia Abstract This paper

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka penelitian

Gambar 5 Kerangka penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sasaran Ehsan Mekarsari (PT. SEM) yang beralamat di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol Km. 3, Cileungsi Bogor. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2 Bab 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2 Bab 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2 Bab 2 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang membahas mengenai rekam medik pernah dilakukan oleh Widya Teknika (2014). Aplikasi yang dibangun yaitu aplikasi rekam

Lebih terperinci

Keamanan Sistem World Wide Web

Keamanan Sistem World Wide Web Keamanan Sistem World Wide Web Pertemuan VI Dikembangkan oleh Tim Berners- Lee ketika bekerja di CERN (Swiss). Untuk membaca atau melihat sistem WWW digunakan tools yang dikenal dengan istilah browser.

Lebih terperinci