BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.
|
|
- Irwan Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K 3.1 Pengertian Kelistrikan mesin ialah sistem kelistrikan otomatisasi dipergunakan untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup. Bagianbagiannya terdiri atas baterai yang mensuplai listrik kekomponen kelistrikan lainnya, sistem starter yang memutarkan mesin pertama kali, sistem pengapian yang membakar campuran udara-bahan bakar yang dihisap ke dalam silinder. Lihat gambar 3.19 design peraga kelistrikan pada mobil Toyota Kijang 5 K. Sistem kelistrikan pada baterai kendaraan roda empat dirinci menjadi: a. Baterai b. Sistem pengapian - Coil pengapian - Distributor - Kabel tegangan tinggi - Busi c. Sistem starter - Motor starter reduksi - Motor starter konvensional
2 50 d. Sistem pengisian - Alternator - Regulator 3.2 Komponen-komponen Utama Pada Pembuatan Peraga Kelistrikan Pada Mobil Toyota Kijang 5 K Baterai Baterai adalah suatu alat yang menyimpan tenaga listrik dalam bentuk tenaga kimia di mana akan mengeluarkan tenaga listrik bila diperlukan. Baterai terdiri dari beberapa sel di mana sel-sel tersebut membangkitkan tenaga listrik, tiap sel terdiri dari beberapa plat atau lempeng, pemisah dan elektrolit, kotak baterai terbuat dari ebonit atau damar sintetis yang bertugas untuk memegangi sel dan penampang elektrolit, reaksi kimia terjadi dalam kotak baterai, sel-sel tersebut dihubungkan secara seri dengan demikian tegangan listrik yang terbangkit sama dengan jumlah tegangan listrik tiap-tiap selnya. Umumnya pada mobil memakai baterai yang mempunyai tegangan 12 volt. Separator terbuat dari bahan non konduktor untuk memisahkan plat positif dan negatif. Pada separator terdapat lubanglubang dan alur yang halus untuk memberi jalan terhadap sirkuit elektrolit, bahan separator adalah: kayu, ebonit atau dari serat glas.
3 51 Gambar 3.1 Baterai Elektrolit terbuat dari campuran air sulingan dan asam belerang, mempunyai berat 1,26 dalam keadaan baterai terisi penuh pada suhu dua puluh derajat selsius. Fungsi baterai dalam mobil adalah sebagai berikut: - Memberikan arus ke starter dan sistem pengisian ketika motor sedang di start dan memberikan arus keberbagai pemakaian bila motor sedang tidak bekerja. - Memberikan arus keberbagai pemakai bila arus dibutuhkan lebih banyak dari pada yang dapat dihasilkan oleh generator. - Sebagai penyama tegangan pada sistem pengapian. Jenis Baterai yang di Pakai; Massiv, sole distributor: PT. Wacana Prima Sentosa 46B 24R / NS60 12 V 45Ah Kunci Kontak (Ignition Switch) Berfungsi sebagai penghubung arus listrik dengan beban yang digunakan, misal: lampu-lampu, motor starter dan lain-lain. Jenis kunci kontak ini menggunakan kunci kontak jenis Mobil Toyota Kijang 5 K. Gambar (3-2) adalah sebagai contoh salah satu kunci
4 52 kontak yaitu kunci kontak yang mempunyai empat terminal: AM, ACC, (ON/IG) dan Start. Gambar 3.2 Ignition Switch Kunci Kontak dengan Terminal-terminalnya AM (Ampere) adalah terminal arus listrik yang selalu berhubungan dengan sumbernya (baterai). ACC (Accecories) terminal yang digunakan untuk bagian perlengkapan tambahan seperti: radio, tape player. ON / IG (ignition) adalah terminal yang berhubungan dengan sistem pengapian mesin. ST (starter) adalah terminal yang berhubungan dengan sistem starter. Gambar 3.3 Posisi Saklar
5 53 Swit position OFF ACC ON START Terminal AM ACC IG ST Gambar 3.4 Hubungan Antara Terminal Saklar Gambar 3-3 adalah posisi kerja dari kunci kontak, gerak kunci kontak dari posisi LOCK ke posisi ACC adalah 55 derajat dan dari posisi ACC ke posisi ON adalah 35 derajat dan dari posisi ON ke posisi ST 35 derajat. Gambar 3-4 adalah hubungan antara terminal pada kunci kontak di mana LOCK terminal tersebut tidak ada hubungannya dengan terminal-terminal lainnya. Pada posisi kunci kontak di putar ke ACC maka terminal AM dengan terminal ACC akan berhubungan sehingga perlengkapan radio/tape player dapat dihidupkan. Pada saat kunci kontak diputar pada posisi ON/IG maka terminal-terminal AM- ACC-IG akan berhubungan sehingga radio/tape player dan sistem pengapian berhubungan dengan sumber arus listrik. Pada saat kunci kontak diputar posisi START maka terminal AM-IG-ST akan
6 54 berhubungan dan perlengkapan tersebut di atas (kecuali radio/tape player) serta hubungan ke motor starter akan menghidupkan mesin Motor Listrik Motor listrik terdiri dari kutub-kutub, lapangan medan magnet, jangkar, sikat-sikat dan puli serta rangka. Apabila pada motor listrik terjadi putaran tinggi terus menerus maka akan terbangkit arus listrik yang sangat besar dan akan mengalir ke dalam baterai serta ke alat-alat listrik lainnya, dalam keadaan ini motor listrik akan cepat rusak, sebaliknya jika putaran rendah maka tegangan yang dihasilkan motor listrik juga rendah sehingga arus yang akan mengalir dari baterai menuju motor listrik. Salah satu kelemahan dari motor listrik ini adalah pada kecepatan rendah out putnya menurun sedemikian rupa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pengisian baterai, oleh karena itu putaran yang dibutuhkan besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengisian baterai. Jenis dinamo atau motor listrik 1400 RPm dan tegangan 110/220 V Alternator Fungsi alternator untuk mengubah energi mekanik mesin menjadi tenaga listrik. Komponen utama alternator adalah: 1. Rotor, yang menghasilkan kemagnetan listrik.
7 55 Gambar 3.5 Konstruksi Rotor 2. Stator, yang menghasilkan listrik. Gambar 3.6 Startor 3. Dioda, yang menyearahkan listrik tersebut. Gambar 3.7 Dioda
8 Regulator Gambar 3.8 Regulator Sesuai dengan fungsi dari regulator yaitu mengatur tegangan yang dibangkitkan oleh alternator agar tetap konstan. Dari gambar 3.7 sistem pengisian sering memakai kombinasi dua elemen yaitu voltage regulator dan voltage relay. Voltage regulator berfungsi untuk mengatur besar kecilnya jumlah arus yang diperlukan oleh rotor. Sedangkan voltage relay menjamin pengaturan tegangan yang baik. Bila tidak ada relay tegangan akan terjadi penurunan tegangan dalam kumparan magnet, sebab voltage dipasang untuk sebuah sirkuit yang panjang melalui kunci kontak Sekring Berfungsi sebagai pengaman kerusakan yang terjadi pada jaringan kelistrikan. Kapasitas dari setiap sekring tertera pada bagian luar sekring tersebut dan apabila arus listrik yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya atau terjadi hubungan singkat atau mulainya arus yang mengalir sangat besar maka logam sekring tersebut dapat mencair dan putus
9 57 Jenis sekring yang digunakan yaitu menggunakan dua tipe yaitu sekring model blade dan menggunakan fusible link. Keuntungan sekring model blade: - Lebih ringan - Bagian yang berhubungan lebih luas - Tidak mudah pecah dan anti shock - Lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus Gambar 3.9 Sekring Model Blade Sedangkan fusible link merupakan suatu kabel campuran tembaga yang dapat lebur seperti sekring apabila kuat arus yang melalui kapasitasnya. Kapasitas fusible link yang dipasang pada Toyota adalah 30-40A fusible link dipasang pada terminal baterai (+) sebelum menuju box sekring dan alternator. Gambar 3.10 Fusible Link yang Dipasang Pada Baterai (+)
10 Motor Starter Ada dua tipe motor starter yang kita kenal yaitu: - Motor starter konvesional dan - Motor starter reduksi Pada motor stater reduksi menghasilkan momen yang lebih besar dari pada starter konvesional. Saat ini kita bahas pada motor starter reduksi. Gambar 3.11 Motor Starter Reduksi Komponen Motor starter - Yoke dan Pole Core Yoke berfungsi sebagai tempat pengikat pole core sedangkan pole core berfungsi penompang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
11 59 - Field Coil Berfungsi untuk dapat membangkitkan medan magnet dan juga dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Gambar 3.12 Gambar Yoke, Pole Core dan Field Coil - Armature dan shaft Berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar. Gambar 3.13 Armature dan Shaft - Brush Berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator.
12 60 Gambar 3.14 Brush Ignition Coil Berfungsi merubah tegangan listrik 12 V yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) konstruksi. Inti besi (core) yang dikelilingi oleh kumparan, terbuat dari baja silicon tipis yang digulung ketat. - Kumparan sekunder (Ф0,05-0,1mm) yang digulung sampai kali lilitan pada inti besi. - Kumparan primer (Ф0,5-1,0mm) yang digulung 150 sampai 300 kali lilitan mengelilingi kumparan skunder. Salah satu ujung dari kumparan primer dihubungkan dengan terminal negatif primer sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan terminal positif primer. Kumparan skunder dihubungkan dengan cara serupa, di mana salah satu ujungnya dihubungkan dengan kumparan lewat terminal positif primer sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi melalui sebuah pegas.
13 61 Gambar 3.15 Hubungan Ignition Coil Distributor Distributor pada umumnya diputar pada poros bumbungan. Pengapian dikontrol oleh sentrifugal yang terpasang pada poros distributor di bawah cam dan fakum regulator yang dipasang pada rumah distributor. Pada bagian pemutus arus terdapat breaker point yang berfungsi untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil. Gambar 3.16 Distributor dan Bagian-bagian
14 Busi Fungsi busi adalah menghantarkan arus pengapian ke ruang bakar, di mana bagian yang diberi jarak/gap atau celah yang dihasilkan bunga api. Jenis busi menggunakan: DENSO W16EX-V Gambar 3.17 Busi 3.3 Peralatan dan Bahan Alat NO. NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH Las Asetelin (Gas) Las Listrik Kaca Mata Las Gergaji Tangan Rol Meter Penggaris Siku 30 Meter 1 Unit 1 Unit
15 Gerenda Tangan Bor Tangan Mata Bor Mata Bor Mata Bor Mata Bor Mata Bor Kunci Pas Kunci Pas Kunci Pas Kunci Pas Kunci Pas Kunci Pas Ring Kater Palu Obeng Obrng + Solder Tenol Multi Tester Kikir Fullergauge ø 4 ø 5 ø 7 ø 8 ø w 70 w ø 0,8 mm 100x13 BLATT 0,05x1.00 mm 1 Set Bahan NO. NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH White Board White Board Plat Siku (Aluminium) Paku Mur + Baut + Ring Mur + Baut + Ring Mur + Baut + Ring Mur + Baut + Ring Mur + Baut + Ring Plat Segi Empat Plat Strip Roda Cat Many Tiner 560 x 450 mm 730 x 520 mm 15 mm x 2 M 1 x 18 mm M3 x 0,5 M4 x 0,75 M5 x 0,8 M6 x 1.0 M8 x 1,25 ø 25 mm x 25 mm x 6M ڤ 19 mm x 3 mm x 6 M ø 80 mm ½ Kg 1 Kg 1 Liter 3 Batang 0,5 Ons 30 Buah 30 Buah 30 Buah 20 Buah 20 Buah 3 Batang 1 Batang 4 Buah
16 Langkah-Langkah Kerja Pada Pembuatan Peraga Kelistrikan Pada Mobil Toyota Kijang 5 K Dalam pembuatan peraga kelistrikan pada Mobil Toyota Kijang 5K perlu diperhatikan langkah kerja yaitu meliputi: Pembuatan meja Pembuatan meja peraga dapat dikerjakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: - Siapkan alat dan bahan - Bahan diukur sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan - Mulai pengelasan pada bagian-bagian yang akan dilas dan bila pada sambungan dengan sudut 45 menggunakan penggaris siku dan gunakan gerenda tangan bila hasil pengelasan akan lebih baik - Pasang roda pada keempat kaki meja peraga kelistrikan - Meja dicat sebelum dicat warna orange diamplas dan diberi cat many atau dasar pengecatan
17 65 Gambar 3.18 Meja Peraga kelistrikan Pembuatan peraga kelistrikan Pada proses pembuatan ini ada beberapa langkah yaitu meliputi 3 sistem diantaranya: sistem pengapian, sistem starter dan sistem pengisian.
18 66 Gambar 3.19 Design Peraga Kelistrikan pada Mobil Toyota Kijang 5 K Sistem pengapian Gambar 3.20 Sistem Pengapian Kunci kontak diputar ke posisi ON, maka arus mengalir ke coil menuju ke distributor dan pada tegangan tinggi akan mengalir menuju ke busi yaitu 1, 3, 4, 2
19 Sistem stater Gambar 3.21 Proses starter Starter switch diputar ke posisi ON maka arus mengalir ke motor starter, kejadian ini akan bergerak berputar dan untuk menghindari kebakaran 3 5 detik selama proses penyetelan Proses sistem pengisian Gambar 3.22 Sistem Pengisian Kunci kontak diputar ke posisi ON, arus dari baterai mengalir ke alternator pada waktu yang sama, arus baterai
20 68 juga mengalir ke lampu pengisian dan akibatnya lampu jadi menyala. Dengan adanya bantuan dinamo 1400RPm putaran akan lebih cepat sehingga ampere meter akan naik 5 6A dengan cara ini baterai akan mengisi dengan sendirinya. 3.5 Pengujian Dalam pengujian ini dapat dilakukan tiga (3) sistem yaitu meliputi: sistem pengapian, sistem starter dan sistem pengisian Pengujian sistem pengapian a. Hubungkan baterai pada terminal IG ke coil dan resistornya sebagai peredam panas b. Hubungkan ignition coil ke distributor pada kabel tegangan tinggi. Untuk kelebihan bahan bakar yang diinjeksikan, jangan menstarter mesin lebih dari 5 10 detik untuk setiap pengujian dan busi yang disarankan: ND = W 16 EX Untuk NGK = BP 5 EY Untuk elektroda busi 0,8 mm (0,031 in) Gambar 3.23 Pengujian Sistem Pengapian
21 69 c. Pasang busi pada masing-masing kabel tegangan tinggi Pengujian sistem starter a. Lepas kabel field coil dari terminal C b. Hubungkan baterai pada switch magnet seperti pada gambar (4.6) dan periksa gerakan gigi pinion ke arah luar, jika gigi pinion tidak bergerak maka switch magnet perlu diganti Gambar 3.24 Pengujian full-in c. Dalam keadaan baterai terhubung seperti pada gambar (4.7) dan gigi pinion keluar, lepas kabel negatif (-) dari terminal C periksa, gigi pinion masih tertahan di luar. Jika gigi pinion bergerak ke dalam, maka switch magnet juga perlu diganti Gambar 3.25 Pengujian Hold-in d. Hubungkan baterai dan ammeter pada starter seperti pada gambar (4.7)
22 70 e. Periksa starter berputar lembut dan stabil serta gigi pinion bergerak ke luar. Untuk menghindari kebakaran pada kumparan lakukan pengujian ini selama 3-5 detik Pengujian sistem pengisian a. Lepas kabel dari terminal B alternator dan hubungkan kabel in dengan kabel negatif (-) ammeter. b. Hubungkan kabel positif (+) ammeter pada terminal B alternator. c. Hubungkan kabel positif (+) volt meter pada terminal B alternator dan kabel negatif (-) volt meter ke massa. Dengan putaran mesin idle sampai 2000 rpm akan membantu jalannya pengisian pada baterai. Gambar 3.26 Pengujian Sistem Pengisian
BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinciMEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997
MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 Ari Meicipto 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE. Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga Untuk mencapai Gelar Ahli Madya Disusun oleh : Nama : Agus Wakit Hasim NIM : 5211312001
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciCara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor
NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan
Lebih terperinciSISTEM STATER ELEKTRIK
SISTEM STATER ELEKTRIK Fungsi dan Jenis Sistem Stater System stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bias bekerja. Ada beberapa jenis stater, diantarannya : a. Stater mekanik Adalah stater yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja
BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor Sistem pengisian adalah gabungan dari beberapa komponen pengisian seperti generator (alternator), regulator dan baterai
Lebih terperinciGambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan
BAB 7 SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM) 7.1. Pendahuluan Saat mesin dalam keadaan mati, tidak ada tenaga yang dihasilkannya. Karena itu mesin tidak dapat memutarkan dirinya sediri pada saat akan dihidupkan.
Lebih terperinciENGINE STAND SISTEM PENGISIAN MESIN BENSIN EMPAT SILINDER
Momentum, Vol 2, No 1, April 2006 : 26-35 ENGINE STAND SISTEM PENGISIAN MESIN BENSIN EMPAT SILINDER A. Walujodjati *) Abstrak Pada saat ini perkembangan dunia industri semakin maju pesat, bersamaan dengan
Lebih terperinciSISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER
SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. listrik dinamis. Listrik dinamis dapat dibagi lagi menjadi arus searah (DC)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Listrik Di dalam kelistrikan ada dua tipe listrik yaitu: Listrik statis dan listrik dinamis. Listrik dinamis dapat dibagi lagi menjadi arus searah (DC) dan arus bolak-balik
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start
BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem
Lebih terperinciMESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.
MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK
RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah
BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik
Lebih terperinciBAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)
44 BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM) a. Uraian Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor starte, lampu-lampu
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak
TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN 1997 Indra Joko Sumarjo 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi
BAB II DASAR TEORI Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk merekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986. Salah satu hal yang menyangkut pendekatan pemecahan masalah adalah dasar teori. Dasar
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciKONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH
KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM)
BAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM) a. Fungsi Starting sistem yang dilengkapkan pada kendaraan bermotor berfungsi untuk memutarkan motor sebelum terjadi proses pembakaran gas campuran udara
Lebih terperinciProses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus
Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Suprihadi Agus Teknik Mesin D3. Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Suatu mesin tidak dapat hidup dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Perancangan Proses perancangan adalah proses pembuatan sketsa atau gambar awal bentuk stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode perancangan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM STARTER PADA TOYOTA KIJANG INNOVA ENGINE 1 TR-FE
TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM STARTER PADA TOYOTA KIJANG INNOVA ENGINE 1 TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Progam Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah
Lebih terperinciSISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN
SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN Periksa komponen-komponen system berikut: 1. Penyimpangan (defleksi) tali kipas: Defleksi tali kipas: 7 11 mm dengan gaya tekan 10 kg.
Lebih terperinciPetunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat
Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER
LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur
Lebih terperinciALTENATOR. Gambar 1. Altenator
ALTENATOR Gambar 1. Altenator 1. Fungsi Alatenator Altenator Berfungsi sebagai pengubah energi mekanis berupa putaran dari mesin menjadi tenaga listrik. Energi putar di hubungkan melalui V-belt/Vribbed
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Teknik Mesin Oleh
Lebih terperinciMOTOR DC. Karakteristik Motor DC
MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai
Lebih terperinciKelas pada Sistem Starter
SMK NEGERI 2 CILACAP MEKANIK OTOMOTIF SEMESTER JOB I. LISTRIK OTOMOTIF Nama Perawatan Dan Perbaikan Kelas pada Tgl Praktek Sistem Starter Tgl Periksa TUJUAN 1. Siswa dapat mengetahui rangkaian sistem starter.
Lebih terperinciI. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi
I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN
PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak
Lebih terperinciBAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan
Lebih terperinciLISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR
LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR CARA KERJA GENERATOR AC JARINGAN LISTRIK LISTRIK SATU PHASE LISTRIK TIGA PHASE MOTOR LISTRIK Konversi energi listrik menjadi energi mekanikyang terjadi pada bagian
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI DIAMETER PULLY ALTERNATOR KONVENSIONAL TERHADAP PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG 5K
PENGARUH VARIASI DIAMETER PULLY ALTERNATOR KONVENSIONAL TERHADAP PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG 5K Muhadrin 1, Kadir 2,Muhammad Hasbi 3 1 Alumni Sarjana Teknik S-1 Mesin, Fakultas Teknik Universitas Halu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Genset Genset (Generator set) adalah perangkat kombinasi antara pembangkit listrik (generator) dan mesin penggerak yang digabung dalam satu set unit untuk menghasilkan tenaga
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN SISTEM PENGISIAN DENGAN PENERAPAN ALAT PERAGA SISTEM PENGISIAN BERBASIS KERJA RANGKAIAN
i PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN SISTEM PENGISIAN DENGAN PENERAPAN ALAT PERAGA SISTEM PENGISIAN BERBASIS KERJA RANGKAIAN Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menstart mobil, menyalakan lampu body dan wiper. Serta ketika berjalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan salah satu sumber listrik yang terdapat pada kendaraan. Setiap mesin mobil selalu memebutuhkan tenaga listrik untuk menstart mobil,
Lebih terperinciKONSTRUKSI GENERATOR DC
KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Nurdianto dan Ansori, (2015), meneliti pengaruh variasi tingkat panas busi terhadap performa mesin dan emisi gas buang sepeda motor 4 tak.
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciTune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN
TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE
TUGAS AKHIR TROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Disusun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.
Lebih terperinciTUGAS PERTANYAAN SOAL
Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.
Lebih terperinci: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)
SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)
30 BAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM) 1. Dasar Pada motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin, yang masuk keruang bahan bakar adalah gas campuran udara dan bensin, sedangkan untuk pembakarannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 3.1.1. TEMPAT Pengujian dilakukan di laboratorium Prestasi Mesin Universitas Medan Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.
Lebih terperinciM O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan
M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor
Lebih terperinciANALISA SISTEM PENGISIAN DAN TROUBLE SHOOTING PADA TOYOTA KIJANG 5K
ANALISA SISTEM PENGISIAN DAN TROUBLE SHOOTING PADA TOYOTA KIJANG 5K Laporan Proyek Akhir Disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma III untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh Muhamad
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Alat Dan Bahan Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota maka alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi. 3.1.1. Alat Alat-alat yang dibutuhkan
Lebih terperinciSistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK
Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Sistem pengapian merupakan sistem yang menghasilkan tegangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistem Alternator Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator listrik
Lebih terperinciPENGGUNAAN IGNITION BOOSTER
PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER DAN VARIASI JENIS BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MESIN PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010 Ilham Fahrudin, Husin Bugis, dan Ngatou Rohman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciDasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa
Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik
Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis
Lebih terperinciGENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :
GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan Menggunakan Sistem Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 3 No. 1, April 2009 (87-92) Upaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan Menggunakan Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor I Wayan Bandem Adnyana Jurusan Teknik
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI
BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam
BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan
Lebih terperinciFakultas Teknik UNY. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGAPIAN. Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T.
KODE MODUL SPD. OTO 225-01 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGAPIAN Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Jurusan
Lebih terperinciGenerator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan
40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan
Lebih terperinciBAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)
BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Information Book Perbaikan Sistem Starter
PENDAHULUAN Modul ini di desain dari 3 buah buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku ini saling terkait dan menjadi referensi dalam pelatihan. 1. Buku informasi adalah salah
Lebih terperinciECS (Engine Control System) TROOT024 B3
ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan
Lebih terperinciMesin AC. Dian Retno Sawitri
Mesin AC Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan
Lebih terperinciBAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN
BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor
Lebih terperinciOPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC
OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC Muhamad Nuryasin, Agus Suprihadi Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan
Lebih terperinciUniversitas Medan Area
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi
Lebih terperinciOVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN KEBUMEN
OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN KEBUMEN LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak
Lebih terperinciUNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XII MO/JOB 01 TEKNIK KENDARAAN RINGAN
PCPT UNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XII MO/JOB 01 TEKNIK KENDARAAN RINGAN TEAM GURU TKR I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Mengetahui komponen-komponen unit final drive
Lebih terperinciBAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN
BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI
Jurnal Emitor Vol.14 No.2 ISSN 1411-8890 PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR Umar, Agus Tain, Jatmiko Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciPRINSIP KERJA ALAT UKUR
PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem
Lebih terperinciSpark Ignition Engine
Spark Ignition Engine Fiqi Adhyaksa 0400020245 Gatot E. Pramono 0400020261 Gerry Ardian 040002027X Handoko Arimurti 0400020288 S. Ghani R. 0400020539 Transformasi Energi Pembakaran Siklus Termodinamik
Lebih terperinci