Collaborative Learning
|
|
- Widyawati Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Collaborative Learning
2 Tujuan Setelah mempelajari slide-slide ini, Anda diharapkan dapat: Menjelaskan pengertian dan keuntungan Collaborative Learning Menjalankan proses Collabortive Learning dengan baik
3 Outline Pengertian CL Keuntungan CL Pelaksanaan CL Langkah-Langkah Pelaksanaan CL Pada Pertemuan Sebelumnya Di luar Kelas Pada Pertemuan Hari H Ilustrasi Pembentukan Kelompok CL
4 Pengertian Collaborative Learning Collaborative Learning (CL) didefinisikan oleh Roschelle & Belvend (1995) sebagai: a mutual engagement of participants in a coordinated effort to solve a problem together. Pengertian ini menunjuk beberapa hal: Keterikatan untuk Learning through doing. Keterlibatan mahasiswa untuk bekerjasama dalam membangun pengetahuan (bukan bersaing). P b h j ( ) d i Perubahan peran pengajar (guru) dari pemegang otoritas tunggal tau sumber utama informasi menjadi fasilitator dan research guide.
5 Keuntungan CL CL membantu individu untuk menemukan, membangun dan mengetahui jalan berpikirnya sendiri. Hal ini disebabkan karena keharusan setiap individu untuk melakukan berpikir kritis sehingga akan tampil berbagai macam cara (pandangan) yang berbeda antar anggota dengan anggota lain dalam mencari solusi. Situasi dalam CL memberikan suatu keadaan yang secara alami mendorong individu untuk memberikan penjelasan pada diri sendiri (self explanation) dan penjelasan pada orang lain atau mengeksternalisasikan pandangan (isi pikirannya) pada orang lain, yang terbukti dari berbagai peneltian mempunyai pengaruh yang [positif terhadap proses belajar. Memaksa individu untuk menjadi self directed learner, karena ia secara tidak langsung mengajarkan berbagai ketrampilan belajar.
6 Pelaksanaan CL Ada dua jenis grup yang harus dibentuk: FOCUS GROUP (FG) yaitu grup yang membahas sub topik tertentu HOME GROUP (HG) yaitu group yang akan membahas topik secara yaitu group yang akan membahas topik secara utuh, yaitu merangkum topik-topik yang sudah didiskusikan di FG.
7 Pelaksanaan CL Contoh: di Mata Ajar Pengantar Akuntansi yang membahas tentang PERSEDIAAN FOCUS GROUP (FG) FG 1: Membahas tentang pengertian persediaan dan metode pencatatan FG 2: Membahas tentang asumsi arus biaya FG 3: Membahas tentang penilaian persediaan Jumlah anggota dalam tiap FG tergantung dari jumlah mahasiswa dan jumlah topik yang mau dibahas. Contoh: jumlah mhs: 30, maka dengan 3 topik seperti diatas, maka 1 FG berisi 10 anggota. HOME GROUP (HG) Semua HG (HG 1-10) : Merangkum semua topik yang sudah di diskusikan di FG. Jumlah anggota dalam HG tergantung dari jumlah topik yang dibahas. Contoh dalam kasus ini, berarti anggota HG adalah 3 orang. Sedangkan jumlah HG ada 10.
8 Langkah-Langkah CL Mahasiswa membentuk FG. Tiap FG diberi tugas membahas sebuah topik FG berdiskusi untuk menentukan bahan yang akan dicari di luar kelas Semua mahasiswa mencari bahan-bahan yang diperlukan. Setiap FG harus berkumpul min 1 x diluar kelas untuk berdiskusi Pertemuan Sebelumnya Di luar kelas Pertemuan Hari H Tiap FG berkumpul untuk mematangkan diskusi, membuat kesepakatan hasil diskusi. Tiap anggota FG harus menguasai materi hasil diskusi. Masing-masing g peserta FG membentuk HG. Tiap anggota sharing topik yang sudah dibahas di FG. Mahasiswa presentasi Seluruh kelompok berunding, memikirkan tanggapan/ tambahan/ komentar terhadap presentasi Diskusi (pemberian tanggapan/ pertanyaan/ tambahan) KUIS Kesimpulan oleh dosen Mahasiswa mengisi kuisioner
9 Pada Pertemuan Sebelumnya
10 Pertemuan Sebelumnya (1) Mahasiswa membentuk Focus Group (FG) FG1 membahas tentang: 1. one time only special order 2. Product-Mix Decisions Under Capacity Constraints FG adalah kelompok yang membahas membahas subtopik tertentu. Jumlah anggota dalam tiap FG tergantung dari jumlah mahasiswa dan jumlah sub topik yang mau dibahas. Contoh: jumlah mhs: 45, maka dengan 3 sub topik seperti diatas, maka di :1. insourcing versus dalam kelas akan dibentuk 3 FG dan masing-masing FG berisi 15anggota. FG2 membahas tentang outsourcing 2. make versus buy decision FG3 membahas tentang :1.customer profability analysis 2.irrelevance of past cost and equipment replacement 3.decision & performance evaluation Bila dosen merasa jumlah anggota FG sebanyak 15 orang terlalu banyak dan menjadi tidak efektif, maka bisa dipecah menjadi 3, sehingga total FG ada 9 dan jumlah anggota tiap FG adalah 5 orang. Waktu: 5 menit
11 Pertemuan Sebelumnya (2) FG berdiskusi untuk menentukan bahan yang akan dicari diluar kelas Friends, saya akan cari tentang special order di internet, kamu di buku Hansen... Waktu: 15 menit Bahan/sumber yang harus dicari: Buku Horngren Buku Hansen Mowen Internet t Bertanya kepada asisten dosen yang dikenal dll
12 Di luar kelas
13 Di luar kelas Semua mahasiswa mencari bahan-bahan yang diperlukan (di perpustakaan, rumah, internet, dll) Friends, dari Internet saya mendapatkan beberapa kasus make or buy Tiap FG harus berdiskusi min 1x di luar kelas Ketika berdiskusi, Mahasiswa harus berbagi pengetahuan dengan rekan-rekan sekelompoknya Semua anggota dalam satu kelompok harus mencapai pengetahuan yang sama Tidak boleh ada yang pintar sendirian, i juga tidak boleh ada yang blank sendirian
14 Pada Pertemuan di Hari H
15 Pada Pertemuan di Hari H (1) FG berkumpul lagi untuk mematangkan diskusi... Kita sudah sepakat ya... Ini akan kita sampaikan di homegroup nanti Setiap FG harus membuat kesepakatan hasil diskusi Setiap anggota FG harus menguasai materi hasil diskusi Pastikan semua anggota kelompok sudah menguasai materi hasil diskusi kelompok k Waktu: 10 menit
16 Pada Pertemuan di Hari H (1) Mahasiswa membentuk HG, berdiskusi di HG Dari hasil diskusi saya di focus group, special order adalah... HG adalah grup yang akan membahas topik PERSEDIAAN secara utuh Di dalam HG, setiap anggota yang berasal dari FG akan sharing topik yang yang sudah ia diskusikan di FG. Jadi di dalam Home Group akan terjadi kolaborasi pengetahuan dari setiap anggota HG. Waktu: 60 menit
17 Ilustrasi Pembentukan Home Group Asumsi Jumlah mahasiswa: 36, Jumlah subtopik: 3 Focus Group 1A Mempelajari one time only special order Mempelajari Product-Mix Decisions Under Capacity Constraints Jumlah anggota: 6-7 orang Contoh: Mahasiswa A, B, C, D, E, F Focus Group 2A Mempelajari insourcing versus outsourcing Mempelajari make versus buy decision Jumlah anggota: 6-7 orang Contoh: Mahasiswa G, H, I, J, K, L Focus Group 3A Mempelajari customer profability analysis Mempelajari irrelevance of past cost and equipment replacement Mempelajari decision & performance evaluation Jumlah anggota: 6-7 orang Contoh: Mahasiswa M, N, O, P, Q, R Focus Group 1B Mempelajari one time only special order Mempelajari Product-Mix Decisions Under Capacity Constraints Jumlah anggota: 6-7 orang Contoh: Mahasiswa S, T, U, V, W, X Focus Group 2B Mempelajari insourcing versus outsourcing Mempelajari make versus buy decision Jumlah anggota: 6-7 orang Contoh: Mahasiswa Y, Z, 1, 2, 3, 4 Focus Group 3B Mempelajari customer profability analysis Mempelajari irrelevance of past cost and equipment replacement Mempelajari decision & performance evaluation Jumlah anggota: 6-7 orang Contoh: Mahasiswa 5, 6, 7, 8, 9, 10
18 Ilustrasi Pembentukan Home Group (lanjutan) Asumsi Jumlah mahasiswa: 36, Jumlah subtopik: 3 Focus Group 1A Focus Group 2A Contoh: Mahasiswa A, B, Contoh: Mahasiswa G, H, C, D, E, F I, J, K, L Focus Group 3A Contoh: Mahasiswa M, N, O, P, Q, R Home Group 1 Kolaborasi dari 6 FG Home Group 2 Kolaborasi dari 6 FG Home Group 3 Kolaborasi dari 6 FG Home Group 4 Kolaborasi dari 6 FG Home Group 5 Kolaborasi dari 6 FG Home Group 6 Kolaborasi dari 6 FG Terdiri dari Mahasiswa A, G, M, S, Y, 5 Terdiri dari Mahasiswa B, H, N, T, Z, 6 Terdiri dari Mahasiswa C, I, O, U, 1, 7 Terdiri dari Mahasiswa D, J, P, V, 2, 8 Terdiri dari Mahasiswa E, K, Q, W, 3, 9 Terdiri dari Mahasiswa F, L, R, X, 4, 10 Focus Group 1B Focus Group 2B Contoh: Mahasiswa S, T, Contoh: Mahasiswa Y, Z, U, T, U, V, V, W, W, X X 1, 2, 3, 4 Focus Group 3A Contoh: Mahasiswa 5, 6, 7, 8, 9, 10
19 Pada Pertemuan di Hari H (2) Mahasiswa (Home Group) presentasi Ini hasil diskusi kami Kelompok yang maju adalah sesuai undian, hanya 1 kelompok Kelompok yang tidak maju akan diberi kesempatan untuk menambahkan/ melengkapi materi yang belum dilengkapi oleh penyaji, atau bertanya. Waktu Presentasi: 20 menit
20 Pada Pertemuan di Hari H (2) Mahasiswa (Home Group) presentasi Ayo ayo yang aktif, bobot keaktifan di kelas 20% dari nilai akhir Waktu Presentasi: 20 menit Dosen mengingatkan bobot keaktifan ktif di kelas dalam penilaian akhir adalah 20% Penilaian keaktifan mahasiswa dilakukan k secara kelompok, k agar: Seluruh mahasiswa mendapat nilai keaktifan, mengingat waktu yang terbatas Mahasiswa dapat melatih softskill: sharing & communication skill. Setiap anggota kelompok akan terpaksa aktif mengajari temannya dan belajar dari teman
21 Pada Pertemuan di Hari H (3) Setiap kelompok berunding, memikirkan tanggapan/tambahan/pertanyaan atas presentasi Waktu: 5 menit
22 Pada Pertemuan di Hari H (4) Diskusi kelas Kelompok kami memiliki pandangan yang berbeda dengan Anda... Kami Pertanyaan/ tanggapan/ sepakat Kami tambahan harus berasal dari kelompok, bukan individu dengan kelompok 2, dan akan menambah... menangka p kaitan pendapat kelompok 1 dengan,,, Dosen dapat menunjuk seseorang untuk menjadi juru bicara kelompok secara acak, sehingga setiap anggota kelompok harus siap Pertanyaan dapat diajukan ke semua kelompok; kelompok yang tidak presentasi diberi i kesempatan menjawab Waktu: 30 menit
23 Pada Pertemuan di Hari H (5) Kesimpulan oleh dosen Dari proses yang telah kita lewati, kita mendapatkan... Selain kesimpulan, dosen memberikan tanggapan atas pendapat kelompok dan jalannya proses PBL Waktu: 15 menit
24 Pada Pertemuan di Hari H (6) Mahasiswa Mengerjakan Kuis Kuis pilihan ganda digunakan untuk mengevaluasi proses belajar mahasiswa dengan metode CL Mahasiswa ditunggu oleh asisten dosen yang bertugas. Fasilitator boleh meninggalkan ruangan/tidak Waktu: 20 menit
25 Pada Pertemuan di Hari H (7) Mahasiswa Mengisi Kuisioner Ehm... dengan CL aku jadi belajar serius nih...! Kuisioner digunakan untuk menilai proses belajar dengan CL Fasilitator dapat meninggalkan ruangan nih! p Waktu: 10 menit
26 Selamat Anda telah mempelajari tentang t CL Dengan CL, semoga Anda dapat menguasai pengetahuan dengan lebih mendalam dan lebih luas, serta meningkatkan softskill
ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Relevan, Laba Diferensial. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Semenjak Republik Rakyat Cina mengembangkan industrinya secara pesat, banyak negara yang kewalahan dengan banyaknya produk yang sangat murah dari negara tersebut. Produk Cina yang murah tidak hanya
Lebih terperinciMATRIKS KEGIATAN MPKT-B: COLLABORATIVE LEARNING (CL)
Pekan ke-1: Pendahuluan 1. Rancangan instruksi pembelajaran MPKT B 2. LTM: Peta konsep 15 Penjelasan Umum MPKT-B 15 Metode CL, borang-borang, dan tugas-tugasnya. 15 Metode PBL, borang-borang, dan tugas-tugasnya.
Lebih terperinciMengapa Problem Based Learning?
Mengapa Problem Based Learning? Tujuan Setelah mempelajari slide-slide ini, Anda diharapkan: Dapat menjelaskan mengapa kita perlu beralih dari metode pembelajaran pasif ke metode pembelajaran aktif Dapat
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) Definisi/Konsep Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
Lebih terperinciBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Definisi/Konsep
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciInstruksi PBL, ICT for D, BORANG, dan TUGAS-TUGASNYA. Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Instruksi PBL, ICT for D, BORANG, dan TUGAS-TUGASNYA TEORI PBL Langkah Problem Based Learning (Branda 1986) 1. Klarifikasi dan definisi masalah 2. Analisis masalah 3. Menyusun hipotesis atau penjelasan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : 2 Februari 2014 Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 15 Mata Kuliah : Psikologi Klinis Kode Mata Kuliah : PSI-306 Jumlah SKS : 3
Lebih terperinciSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
KONTRAK PERKULIAHAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Kode & Nama Mata Kuliah: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Jumlah sks: Fasilitator: Kontak: Waktu kuliah : Waktu Konsultasi: 2 sks
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) KUALITATIF PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
Tgl Berlaku : 2012 Issue/Revisi : 1/1 Jml Halaman : 15 Mata Kuliah : Metode Kualitatif (Prasyarat : Wawancara) Kode Mata Kuliah : PSI-308 Jumlah SKS : 3 Unit Aktivitas : 2 Unit Kelas dan 1 Unit Lapangan
Lebih terperinciMATRIKS KEGIATAN MPKT B, Pekan ke-9 sampai Pekan ke-15 PBL 1, PBL 2 dan UTS
ke-9: MATRIKS KEGIATAN MPKT B, ke-9 sampai ke-15 PBL 1, PBL 2 dan UTS & Tatap Muka, Metode, & Pembagian Bentuk Kegiatan Forum Online Assignment Online Mandiri Baca 9 Ke-17: PBL 1-1 Pemicu 1:... Ke-18:
Lebih terperinciKURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.3c MODEL PROBLEM BASED LEARNING 2 Model Problem Based Learning 3 Definisi Problem Based Learning : model pembelajaran yang dirancang agar peserta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Problem-Based Learning (PBL) pelajaran (Sudarman, 2007).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Problem-Based Learning (PBL) 2.1.1 Definisi Problem-Based Learning (PBL) Problem-Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia kerja
Lebih terperinciMEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN
Modul 6 MEMILIH METODE/BENTUK/ PEMAN KEMAMPUAN YANG HARUS DICAPAI CERAMAH SEMINAR / DISKUSI METODE/ PEMAN PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING PROJECT BASE LEARNING COLLABORATIVE LEARNING SIMULASI. Kemampuan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 15 Mata Kuliah : Pengantar Psikodiagnostik Kode Mata Kuliah : PSI-303 Jumlah SKS : 3 Waktu
Lebih terperinciMatriks Kegiatan MPKT-B: Problem Based Learning (PBL)
Matriks Kegiatan MPKT-B: Problem Based Learning (PBL) Pekan ke-9: PBL-1 PBL-1: 1. Sistem kerja alam tempat kita tinggal 2. Tanggung jawab kita 20 a) Dosen menjelaskan terlebih dahulu Tahapan PBL yang akan
Lebih terperinciSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
KONTRAK PERKULIAHAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Kode & Nama Mata Kuliah: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Jumlah sks: Fasilitator: Kontak: Pdt. Sundoyo, S.Si, MBA. 081578057600.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Pembangunan dan Perubahan Sosial Kode Mata Kuliah : PSI-311 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 300 menit SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Kompetensi Dasar : 1. Penguasaan Teori-Teori Sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sebagai pendidik yang profesional sesungguhnya sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru mempunyai peranan penting dalam pendidikan di sekolah. Peranan guru sebagai pendidik yang profesional sesungguhnya sangat komplek, tidak terbatas hanya dalam proses
Lebih terperinciKode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:
Kode: 00802 08015. 01 NAMA MATA KULIAH BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR: BUKU BLOK SISTEM KARDIOVASKULAR A. DESKRIPSI MODUL B. KOMPETENSI BLOK SISTEM KARDIOVASKULER C. TUJUAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun 1970-an. Model Problem Based Learning berfokus pada penyajian suatu permasalahan
Lebih terperinciBab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?
Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Metode Kuantitatif Kode Mata Kuliah : PSI-205 Jumlah SKS : 3 Unit Aktivitas : 2 Unit Kelas dan 1 Unit Lapangan Durasi Kelas / Lapangan : 100 menit / 200 menit
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)
7 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning) Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli pembelajaran telah menyarankan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Metode pendidikan di perguruan tinggi mulai mengalami pergeseran dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode pendidikan di perguruan tinggi mulai mengalami pergeseran dari TCL (Teacher Centered Learning) ke SCL (Student Centered Learning) dikarenakan a) persaingan yang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL
Pelatihan Tutor TTM 2015 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL Tujuan Latihan Pembelajaran Aktif
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas
Lebih terperinciSoftskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma
Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa Bertalya Universitas Gunadarma TIM PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (PHKI) BATCH 3 Universitas Gunadarma (2010 2012) Ketua Pelaksana : Dr. Asep Djuarna..
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 Kelas/ Semester : III/ I Mata Pelajaran Alokasi Waktu : IPA : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan
Lebih terperinciMembangun Ketrampilan Memfasilitasi
Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain. Interaksi antara guru dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sedang berkembang dengan cepat, hal ini diikuti dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 82 juta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Pembelajaran Problem Posing Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa adalah menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang aktif dan kondusif dan proses belajar mengajar yang dapat berlangsung sesuai dengan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL
MATERI 4 STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL (STUDENT CENTERED LEARNING) Susbstansi: 1. TCL vs SCL 2. Ragam Pembelajaran SCL 3. Kemampuan yg diperoleh Mhs menurut model 4. Apa yg hrs dilakukan oleh: a.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Student Center Learning (SCL) a. Pengertian Metode pembelajaran student center learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang memfokuskan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kerjasama siswa merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Warsono dan Hariyanto (2012: 163) bahwa kerjasama tidak
Lebih terperinciPENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 1, Juni 2016 PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER Stephani Yane 1, Amalia Pratami 2 Program Studi Pendidikan Jasmani
Lebih terperinciTeam Teaching? Afid Burhanuddin 1
Team Teaching Team Teaching? Afid Burhanuddin 1 Mengapa Team Teaching diperlukan? 1. guru dapat memikirkan suatu perubahan/perbaikan dalam pembelajaran dibandingkan dengan mengajar sendirian secara terisolasi.
Lebih terperinciPEDOMAN TUTORIAL A. TUGAS PESERTA DISKUSI KELOMPOK (TUTORIAL)
PEDOMAN TUTORIAL A. TUGAS PESERTA DISKUSI KELOMPOK (TUTORIAL) 1. Tugas Dasar Tutor dalam Diskusi Kelompok a. Mendorong partisipasi aktif setiap anggota diskusi kelompok. b. Membantu ketua kelompok dalam
Lebih terperinciTips Mengikuti Sertifikasi Microsoft Office Specialist
Tips Mengikuti Sertifikasi Microsoft Office Specialist page 1 / 5 page 2 / 5 Sejak diadakan di Institut Pertanian Bogor sejak dua tahun lalu, peluang lulus dari sertifikasi Microsoft Office Specialist
Lebih terperinciPERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN PKn RINGKASAN SKRIPSI Oleh : ENDAH KUSUMASTUTI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE 5E LEARNING CYCLE DISERTAI TEKNIK PICK UP CARDS GAME
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE 5E LEARNING CYCLE DISERTAI TEKNIK PICK UP CARDS GAME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X MIA SMAN 2 JOMBANG Endyana Gandari Putri, Sumarjono, Dwi Haryoto
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1. Aktivitas Belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS. Dyah Pramesthi Isyana Ardyati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Wina Novitasari 1), Suherman 2), Mirna 3) 1 ) FMIPA UNP : email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam ilmu pengetahuan sebagai penggerak utama perubahan menuntut pendidikan untuk terus maju melakukan adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman karena adanya interaksi antara individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia menurut Faizi (2013) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia menurut Faizi (2013) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari kajian tentang struktur, komposisi, sifat, dan perubahan materi serta
Lebih terperinciModel pembelajaran dengan pendekatan SCL
Modul 6 Model pembelajaran dengan pendekatan SCL 1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery (DL) 5. Self-Directed (SDL) 6. Cooperative (CL) 7. Collaborative (CbL) 8.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa setiap pelakunya untuk terus bebenah diri agar dapat bertahan dalam persaingan dunia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran Aqidah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini berbasis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 08 D 2 x 30 menit RPP Garis bilangan Agustus a
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi dan pelaksanaan pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 08 Agustus 2014. Berikut ini adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi Matematis Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan dimana individu atau beberapa orang atau kelompok menciptakan dan menggunakan
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinci5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang
INSTRUMEN OBSERVASI PADA PENELITIAN TENTANG IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS IV DI SDN 15 PADANG PASIR, PADANG A. Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuju proses pendewasaan. Oleh karena itu setiap guru. mengajarkan pemecahan masalah ( problem solving) tidak hanya untuk
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Guru memandang siswa adalah individu yang terus berkembang menuju proses pendewasaan. Oleh karena itu setiap guru selalu memberi tantangan dengan menyodorkan
Lebih terperinciPanduan & Skenario Guru
Panduan & Skenario Guru adalah sebuah tutorial berbentuk e-book yang berfungsi untuk membantu guru memahami penggunaan E-Modul agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar. E-book ini akan mengulas seputar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Metode Menurut Hamdani (2010 : 80) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaiakan pelajaran kepada siswa. Dengan demikian,
Lebih terperinciPERTEMUAN I. Kode Mata Kuliah Semester. 4 (empat) SKS. 2 (dua) Prodi/Fakultas. S1 Informatika / F.T
PERTEMUAN I Kode Mata Kuliah 6715320445 Semester 4 (empat) SKS 2 (dua) Prodi/Fakultas S1 Informatika / F.T Capaian Pembelajaran Mata Kuliah : Setelah mengikuti proses pembelajaran mata kuliah E-learning
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan kemajuan zaman, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Demikian
Lebih terperinciArsini Dosen Jurusan Tadris Fisika FITK IAIN Walisongo
Penerapan Problem Based Learning... PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF BERBANTUAN MODUL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PERKULIAHAN
Lebih terperinciMateri Computer Mediated Learning Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING
MATERI COMPUTER MEDIATED LEARNING Untuk kegiatan Orientasi Belajar Mahasiswa 2008 1 Daftar Isi A. SEKILAS TENTANG MODUL MATERI CML OBM... 4 B. PENGANTAR COMPUTER MEDIATED LEARNING UNIVERSITAS INDONESIA...
Lebih terperinciMETODE METODE PEMBELAJARAN. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb
METODE METODE PEMBELAJARAN OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb SUB POKOK BAHASAN CERAMAH ILLUSTRATIF SMALL GROUP DISCUSSION DISKUSI PANEL STUDI KASUS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISCOVERY LEARNING (DL)
Lebih terperinciBELAJAR KELOMPOK/KOOPERATIF
BELAJAR KELOMPOK/KOOPERATIF 1 TUJUAN Pada akhir sesi, peserta diharapkan dapat: 1. mengidentifikasi kegiatan belajar/tugas yang cocok dengan kerja kelompok 2. mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan belajar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini berisi tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan serta teori-teori yang relevan dengan pembuatan disain dari sistem pembelajaran kolaboratif berbasis knowledge-construction.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. Pada kajian teori akan dipaparkan teori dari beberapa ahli yang
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori akan dipaparkan teori dari beberapa ahli yang berhubungan dengan variabel dalam penelitian ini. Teori-teori tersebut
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN Mata kuliah : Agama 1 Kode : UNIS 14104 Prodi : Semua Prodi SKS : 2 KOMPETENSI : Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian al qur an dan hadits, garis besar kandungan al Qur
Lebih terperinciPenerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation
Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dalam meningkatkan kompetensi mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2005/2006 Oleh : Islamiyatun
Lebih terperinciEvaluasi. Metoda Evaluasi
JADWAL AKTIVITAS Matrik kegiatan merupakan jadwal aktivitas pembelajaran setiap minggu disesuaikan dengan beban studi tiap mata kuliah. Besaran kredit untuk mata kuliah ini adalah 2 sks AIK III : 2 SKS
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk
Lebih terperinciSISTEM OPERASI LANJUT
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) SISTEM OPERASI LANJUT PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) PSG Rayon 15 Malang 2008
MODEL PEMBELAJARAN Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) PSG Rayon 15 Malang 2008 TEORI BELAJAR DASAR MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK/STRATEGI KEGIATAN KELAS Teori Belajar Behaviourism Cognitivism Constructivism
Lebih terperinciFitri Mulyani SMP Negeri 1 Bunguran Tengah
EFEKTIFITAS PROBLEM BASE LEARNING BERBASIS KOOPERATIF LEARNING UNTUK MEMAHAMKAN OPERASI ALJABAR BAGI SISWA SMP N 3 BUNGURAN TIMUR, NATUNA, KEPULAUAN RIAU KELAS VIII SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperincimengungkapkan kembali materi yang diperoleh.
7 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Pemahaman Konsep Menurut Wardhani (2008), pemahaman konsep matematika adalah menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,
Lebih terperinci: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana
Nama Institusi Tugas : Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Selasa, 5 Juli 2011 Kegiatan : Pertemuan di BAA dengan dr. Gilang Yubiliana Pertemuan dengan dr.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi Matematis Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Menurut Toda (Liliweri, 1997) komunikasi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari segi pelaksanaan secara operasional adalah terwujud dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP
PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II Fenny Trisnawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau E-mail : fenny_tr@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata kuliah Anatomi dan Fisiologi merupakan ilmu utama yang penting dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata kuliah Anatomi dan Fisiologi merupakan ilmu utama yang penting dan mendasar bagi calon perawat dalam pemahaman patofisiologi, penilaian klinis, dan prosedur keperawatan.
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) SISTEM OPERASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) SISTEM OPERASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Psikologi Abnormal Kode Mata Kuliah : PSI-302 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 150 menit Kompetensi Dasar : 1. Memahami pengertian, sejarah, dan paradigm perilaku
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG LESSON STUDY
SEKILAS TENTANG LESSON STUDY Makalah disampaikan pada: Diklat Peningkatan Kualitas Guru MAN Bidang Studi Matematika se Propinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 12 Desember 2006 Oleh Djamilah Bondan Widjajanti,
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD
RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD Penulis: Wara Winartiningsih LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN D.I.YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads
Lebih terperinci21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING
PERUBAHAN PEMBELAJARAN DARI TEACHER CENTERED LEARNING MENJADI STUDENT CENTERED LEARNING MENGAPA HARUS MELAKUKAN PERUBAHAN PEMBELAJARAN? APAKAH DENGAN SISTIM PEMBELAJARAN YANG BIASA DILAKUKAN SUDAH DIANGGAP
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
118 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Identitas Nama Sekolah : MIN Gadur Koto Tinggi Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Topik : Keramahtamahan Bangsa Indonesia Kelas / Semester
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model Problem Based Learning dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciSkenario Pembelajaran PLPG 2013 MATERI : INFORMASI KURIKULUM 2013
Skenario Pembelajaran PLPG 2013 MATERI : INFORMASI KURIKULUM 2013 A. Pendekatan Scientific (Scientific Approach) B. Model dan Skenario Pembelajaran No Model Pembelajaran Skenario Durasi Waktu A PENGANTAR
Lebih terperinciKKKF33108 KOMPUTER DAN MASYARAKAT
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKKF33108 KOMPUTER DAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Perkembangan dan perubahan pendidikan yang semakin maju menuntut lembaga pendidikan formal
Lebih terperinci