1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan
|
|
- Suhendra Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI SMA MANBA UL HUDA SERENA KECAMATAN ssebaga masyarakat,sebagai interaksi TANJUNGSARI KABUPATEN sosialdalamhalbahasa BOGOR sebagaiprosesbelajar,(suparno, 1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan A. Abd. Rahman Saleh NIM aderahman9146@ymail.com PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Skripsi ini berjudul PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI SMA MANBA UL HUDA SERENA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN BOGOR dengan rumusan masalah penelitian yaitu kegiatan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, bahan penelitian berupa karangan yang dihasilkan siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, mengetahui efektifitas pembelajaran dan mengetahui kemampuan siswa dalam mengekspresikan penulisan karangan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan Karangan siswa yang meliputi; (1) pengimajinasian, (2) gaya bahasa, (3) tema, (4) perasaan, (5) amanat. Adapun teknik yang digunakan yaitu teknik kepustakaan, pemberian tugas, dan teknik observasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di Kelas XI SMA Manbaul Huda Sirnasari Tahun Pelajaran sebanyak 139 orang. Sedangkan yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 40 orang dengan jumlah karangan berupa karangan sebanyak siswa, dari hasil menulis karangan 1 dan karangan 2. instrument yang digunakan adalah silabus pembelajaran, media gambar dan tabel analisis data. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menulis karangan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme berperan dalam meningkatkan kemampuan anak menulis karangan dibandingkan dengan menulis karangan tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme, dengan selisih nilai 6,47 : 19,41. Kata Kunci : Pembelajaran,menulis,karangan PENDAHULUAN Sebagai mata pelajaran yang inti dan ditemukan masih ada sebagian sekolah yang belum dapat berhasil dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satunya dengan ditemukan pada siswa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) belum begitu memahami gaya bahasa, jenisjenis karangan. Kalaupun dapat membuat karangan tidak menggunakan ragam dan gaya bahasa yang baku. Dengan demikian, melalui pendekatan konstruktivisme yakni pendekatan yang bertujuan untuk pembentukan dan perkembangan pengetahuan anak secara psikologis dengan lebih menekankan pada hubungan dialektik antara individu dan masyarakat sebagai interaksi social dalam hal bahasa dan budaya sebagai proses belajar(suparno,1997). Dijelaskan pula, bahwa pendekatan konstruktivisme digunakan sebagai acuan untuk membangun kelas yang memaksimalkan kelas belajar, mencari tahu hal-hal yang telah diketahui siswa, memaksimalkan interaksi sosial antar teman agar dapat bernegosiasi makna, dan memperoleh berbagai pengalaman bagaimana cara membangun makna dari temannya. (Tobin, dkk 1994:47). Diketahui bahwa dengan guru menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran menulis karangan adalah pertama, merefleksikan belajar konstruktivisme, kedua, menggunakan indisipliner, ketiga, meliputi asumsi historis dan filsafat secara 1
2 konteks, keempat, membantu guru menghubungkan sains, teknologi, dan isu sosial, kelima, menggunakan strategi pembelajaran, keenam, mengenalkan pemecahan masalah dan kolaborasi antara berbagai cabang ilmu dan bidang kajian. Untuk lebih memperdalam dan menguasai terhadap bahasa Indonesia melalui sastra, dalam hal ini karangan, maka guru harus memberikan peluang terhadap siswa untuk berekspresi atau berkarya. Sehingga pada akhirnya akan diketahui apakah pembelajaran yang diberikan dapat mendorong siswa mampu menyusun Karangan bahkan membuat pantun sekalipun, yang selanjutnya siswa akan merasa tertarik untuk selalu menulis karangan dan selalu mengekspresikannya. Berdasarkan hasil pengamatan, pada umumnya ketidak tertarikan siswa terhadap karangan adalah karena cara mengajar guru yang menjemukan. Salah satunya guru pada setiap pertemuan hanya memberikan tugas untuk mencatat karangan tanpa adanya media dan teknik yang mendukung, sehingga siswa merasa tertarik dan merangsang idenya untuk mendalaminya. KAJIAN TEORI DAN METODE Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman. Belajar melalui proses yang relatif terus-menerus dijalani dari berbagai pengalaman. Pengalaman inilah yang membuahkan hasil yang disebut pembelajaran. Selain itu, belajar juga merupakan kegiatan yang kompleks. Ini artinya bahwa di dalam proses pembelajaran terdapat berbagai kondisi yang dapat menentukan keberhasilan belajar. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah berbagai kondisi yang berkaitan dengan proses belajar yakni kondisi eksternal dan kondisi internal. Proses pembelajaran tidak terlepas dari penggunaan metode-metode atau model-model mengajar dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, baik itu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran dapat ditunjang dengan adanya model pembelajaran. Model pembelajaran menurut Dahlan (1990:21) dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran, memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam seting pengajaran atau seting lainnya. Berkenaan dengan karangan dapat diketahui bahwa karangan itu dapat diklasifikasikan menurut bentuk, ragam, jenis, rumpun, dan macamnya. Diketahui bahwa Berdasarkan tujuannya karangan-karangan yang utuh dapat dibedakan atas, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan narasi. 1) Karangan Eksposisi Karangan adalah jenis karangan yang menguraikan suatu objek atau konsep secara akurat sehingga pembaca memperoleh pengetahuan. Karangan menyajikan seluruh bagianbagian dari suatu objek atau konsep secara informatif dalam bahasa berita. 2) Karangan Argumentasi Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang menguraikan suatu fakta, objek. Atau konsep yang disertai alasan-alasan atau argumentasi. Jenis karangan ini membuktikan suatu kebenaran berdasarkan kajian ilmu pengetahuan. Karangan berusaha mengubah serta mempengaruhi pembaca agar menuruti seperti yang dipaparkan dalam karangan. 3) Karangan Persuasi Karangan persuasi adalah karangan yang berisi ajakan, rayuan, atau bujukan untuk mempengaruhi sehingga pembaca mau bertindak sesuai dengan kehendak pengarang. Sekilas karangan persuasi mempunyai persamaan dengan argumentasi, yaitu sama-sama menggunakan fakta dan sama-sama berupaya ingin terjadi kesesuaian atau kesepakatan antara pengarang dengan pembaca. 4) Karangan Deskripsi Karangan deskrifsi adalah sejenis karangan yang menjelaskan suatu objek itu seperti atau benar-benar ada dihadapannya. Melalui karangan ini pula pembaca diupayakan seperti mengalami atau berada langsung di dalam lukisannya. 5) Karangan Narasi Karangan narasi adalah sejenis karangan yang mengungkapkan suatu urutan kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa itu. Karangan ini mengisahkan kejadian dari awal sampai akhir berdasarkan kurun waktu. Dalam pembelajaran bahasa, yang dimaksud dengan metode konstruktivisme adalah seperangkat asumsi yang saling berkaitan. Di dalamnya mencakup hakikat bahasa, pembelajaran bahasa, serta belajar bahasa. metode ini bersifat aksiomatis. Artinya, kebenarannya tidak perlu dipersoalkan lagi. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode konstruktivisme adalah membentuk kemampuan berekspresi siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia yang mencakup empat keterampilan, baik menyimak, membaca, menulis maupun berbicara. Artinya, melalui berbagai kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan mampu menguasai kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan-tulisan, maupun situasi resmi-tidak resmi 2
3 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada manusia sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Surakhmad (1998: 139) berpendapat bahwa metode deskriptif merupakan metode-metode yang tertumpu pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, hanya menggambarkan apa yang ada tentang suatu variabel gejala atau keadaan tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek-aspek dalam membuat karangan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Pengimajian; penilaian yang digunakan adalah cara siswa menyusun kata-kata yang tepat sesuai dengan pengalaman sensori seperti penglihatan, (imaji visual) pendengaran (imaji audio) dan perasaan (imaji feeling). 2. Gaya bahasa; penilaian yang digunakan dalam menggunakan gaya bahasa yang tepat sesuai dengan objek yang diperlihatkan. 3. Tema; penilaian tema digunakan dalam menggunakan ide yang ada pada objek (benda) kedalam Karangan yang dibuat. 4. Perasaan; penilaiannya adlah ketetapan siswa dalam menggunakan pandangan terhadap pokok persoalan yang ada pada benda (objek) tersebut. Misalnya: rasa, benci, rindu, cinta kasih, pujian dan sebagainya. 5. Amanat; penilaian amanat dilakukan untuk melihat pesan apa yang ingin disampaikan sesuai dengan tema dan mengacu pada objek yang diperlihatkan. Berdasarkan keterangan di atas, diperoleh dari hasil penelitian yang berupa hasil menulis karangan siswa, dengan pelaksanaannya sebagai berikut: Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan Awal - Siswa duduk dengan tertib - Peneliti menanyakan kehadiran siswa - Peneliti menyampaikan mata pelajaran tentang menulis karangan - Peneliti dan siswa mengadakan Tanya jawab Kegiatan Inti Menulis 1 - Siswa menyimak uraian peneliti tentang bangun struktur karangan dan lapis makna karangan - Siswa menulis karangan dengan tema sesuai pemahaman siswa - Peneliti berkeliling memeriksa pekerjaan siswa - Siswa mengumpulkan hasil karangan nya Kegiatan Inti Menulis 2 - Siswa menyimak uraian peneliti tentang bangun struktur karangan dan lapis makna karangan - Peneliti membacakan sebuah Karangan dengan tema sesuai pemahaman siswa - Peneliti memberikan penjelasan tentang karangan - Peneliti memberikan kertas kerja untuk menulis karangan - Siswa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia - Siswa mengasosiasikan pemaparan guru tersebut dalam ingatannya berdasarkan pengasosiasian dari pemaparan yang didengarnya - Siswa menulis karangan dengan mengembangkan kata kunci selama 45 menit - Siswa mengumpulkan hasil karangan nya Langkah- Langkah Penelitian Tahap Perencanaan Dalam penelitian ini penulis melakukan berbagai persiapan diantaranya : 1. Mengajukan judul penelitian 2. Melakukan rancangan masalah penelitian berbentuk proposal yang berisi; latar belakang masalah, batasan dan rumusan, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, rancangan penelitian dan rancangan analisis data. 3. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mengumpulkan data seperti materi Karangan, kertas untuk siswa dan format penilaian 4. Meminta izin kepada kepala sekolah tempat penelitian Tahap Pelaksanaan Dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengumpulan data, diantaranya: 1. Tahap kesatu, penulis menjelaskan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan siswa di kelas 2. Langkah selanjutnya, penulis mengadakan tes menulis satu, namun sebelum tes dilaksanakan, penulis menjelaskan dahulu aspek-aspek yang akan dinilai yang akan dinilai mengenai tulisan / karangan siswa. 3. Setelah cara penilaian dijelaskan penulis mempersilahkan siswa untuk memulai mengarang karangan sesuai pemahaman siswa. Penulis memberi waktu 45 menit 4. Setelah waktu yang disediakan habis maka penulis mengumpulkan hasil karangan siswa sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. 3
4 5. Penulis meneliti dan menilai karangan siswa berdasarkan kriteria penilaian yang sudah dipersiapkan 6. Kegiatan berikutnya penulis mengadakan tes menulis / mengarang karangan ksposisi yang kedua. Siswa menulis karangan, setelah itu siswa diminta menulis karangan yang penulis sajikan. Sebelum tes disajikan, penulis mengingatkan kembali aspek-aspek yang akan dinilai pada karangan siswa. Adapun aspek-aspek itu berpatokan kepada bangun struktur karangan. 7. Penulis mempersilakan para siswa untuk menulis karangan sesuai dengan ide-ide yang diperoleh dari materi karangan yang diberikan oleh penulis berdasarkan ingatan dan pengalaman siswa 8. Para siswa diinstruksikan menulis karangan berdasarkan pemaparan penulis dengan waktu 45 menit. 9. Setelah waktu habis penulis menyuruh siswa agar karangan nya dikumpulkan. Kemudian karangan diteliti berdasarkan kriteria yang sudah disiapkan 10. Penulis menutup pertemuan 11. Penulis siap melaksanakan penelitian/ mengoreksi karangan siswa HASIL PEMBAHASAN Perolehan skor data dari hasil analisis tes pertama dan tes kedua, untuk mengetahui nilai berapa dari skor tersebut, maka skor-skor tersebut harus diubah ke dalam nilai. Skor siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa, skor total dalam penulisan tes menulis karangan pertama adalah 30. Skor 30 merupakan hasil kali dari 6 x 5. Angka 5 adalah jumlah aspek yang dinilai pada karangan siswa, yaitu aspek bangun struktur karangan dan 4 aspek makna karangan. Sedangkan angka 6 adalah nilai total (nilai ideal) untuk setiap aspek tadi. Untuk standar nilai, penulis menggunakan standar nilai 10. Dalam penelitian ini, taraf signifikan yang digunakan adalah taraf signifikan 5 % dengan tingkat kepercayaan 95 % dan taraf signifikan 1 % dengan tingkat kepercayaan 99 %. Dengan demikian, maka taraf signifikan 1 % dengan d.f = 38 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,000. karena perhitungan CR (t Hitung) tadi adalah 2,28 (Berarti melebihi bilai tabel), maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya kedua mean di atas signifikan atau terdapat perbedaan signifikan antara tes menulis I dengan tes menulis II pada tingkat kepercayaan 95 %. Pada taraf signifikan 1 % dengan d.f = 38 diperoleh sebesar Karena perhitungan CR (t Hitung) lebih besar dari tabel (2,28 > 2,660). Maka hipotesis kerja diterima. Artinya terdapat perbedaan signifikan antara tes menulis dengan menggunakan konstruktivisme dengan yang tidak menggunakan metode konstruktivisme. SIMPULAN Berdasarkan analisis data ternyata setiap aspek tersebut masih banyak kesalahan dan kekurangan dibandingkan dengan menulis karangan dengan tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme. Berdasarkan analisis distribusi kedua tahap kegiatan menulis Karangan tersebut (menulis Karangan tanpa pendekatan konstruktivisme dan menulis Karangan dengan pendekatan konstruktivisme) didapatkan perbedaan yang signifikan antara kedua tahapan tersebut. Dengan melihat data signifikansi dari pengolahan data tersebut, maka taraf signifikansi 5 % dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan d.f = 78 diperoleh nilai t tabel sebesar Sedangkan CR adalah 2,28 artinya melebihi nilai t tabel, maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya kedua mean tersebut signifikan, atau terdapat perbedaan signifikansi antara tes menulis I dan tes menulis II pada tingkat kepercayaan 95 %. Demikian pula halnya dengan taraf signifikansi 1 % dengan d.f = 78 diperoleh nilai tabel sebesar 2.660, maka berdasarkan hasil perhitungan pada pengolahan data CR (t hitung) lebih besar dari t tabel (2,28 > 2,660), maka hipotesis kerja diterima. Artinya dapat dibedakan 74 taraf signifikansi antara tes menulis pertama dan tes menulis kedua. Dari perbedaan signifikansi antara tes menulis karangan yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan tes menulis karangan yang tidak menggunakan pendekatan konstruktivisme ternyata menulis karangan dengan pendekatan konstruktivisme berperan dalam meningkatkan kemampuan menulis. DAFTAR PUSTAKA Ali, Lukman.1996.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Aminuddun Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Atmazajaki Analisis Sajak Teori, Metodologi Dan Aplikasi. Bandung: Angkasa. De Porter, Bobbi Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. 4
5 Depdiknas Kurikulum 2004 SMP. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas Buletin Pusat Pembukuan. Jakarta: Depdiknas. Rahmanto, B Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Karnisius. Rusyan, A. Tabrani Metode Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanda Duta. Sudjana, Nana Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suhendar, ME. Dan Pien Supiah Sejarah Dan Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung. Surakhman, Winarno Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. S. Winataputra, Udin Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Usman, Uzer Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Wahyu Petunjuk Praktis Membuat Skripsi. Surabaya: PT. Usaha Nasional 5
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI Disusun oleh : Ihat Solihat Nim : 10210110 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN
PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN Sri Winarti 08 21 0161 S.Wina39@yahoo.com STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penggunaan metode dalam proses
Lebih terperinciMAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Hosana Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012) MAKALAH PENELITIAN diajukan untuk
Lebih terperinciMenggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.
Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya Nama : Aris Jatnika Sujana NIM : 10210 690 Email : aris_js@ymail.com PROGRAM
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING RATIH FEBRIAWAN W 08 21 0158 Vildha_reztha@ymail.com STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pembelajaran
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) SITI MAISAROH NPM:0621.0257 SDN MARGA MULYA IV BEKASI UTARA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Adapun
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 RIA OCKTAVIANI NIM. 1021.0515 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN
PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh NEULIS ATIN 10210562 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH
PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh YETI HERYATI 10.21.0432 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BATUKARUT 2 KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Cucu Cunayasari cucucunayasari@yahoo.co.id PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
Lebih terperinciM A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM
1 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX MTs. AT-TAQWA SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : IRNA IRAWATI
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 NENI TRISNANINGSIH 1021.0995 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh DEDE KOMALA
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS VII SMP YPI SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh DEDE KOMALA 10.21.0423
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM
PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING Oleh : Cece Gosul NIM.08.21.0838 Email :meinstein43@gmail.com PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh NURDIANTI
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERITA PERMULAAN DISKUSI (DISCUSSION STARTER STORY) DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh NURDIANTI 10.21.0892
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran Bahasa disampaikan kepada para siswa mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme,
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh : NAMA : YENI SUGIARTINI NIM :
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN PENULISAN KATA-KATA SERAPAN ASING DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN METODE ACCELERATED LEARNING PADA KARANGAN NARASI SUGESTIF DI KELAS X SMA LPPN ANDIR BANDUNG Oleh : NAMA : YENI
Lebih terperinciRANI HANDAYANI NIM
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS SINOPSIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RUMPANG DI KELAS V SDN JATISARI 3 KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 011/01 RANI HANDAYANI NIM. 101.0517 PROGRAM STUDI PBSS INDONESIA
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh MASTIA NPM : 1021.0556 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI
2 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI Oleh : RATIA RATNASARI NIM : 09210385 STKIP SILIWANGI BANDUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Atik Karwati 1021.1054 DAN SEKOLAH T INGG I KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciBunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK
0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciNama : Aris Jatnika Sujana NIM :
Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya Nama : Aris Jatnika Sujana NIM : 10210 690 Email : aris_js@ymail.com PROGRAM
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran menulis merupakan pelajaran yang masih belum banyak diminati oleh siswa. Sebagai contoh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif yang paling sedikit digunakan di antara empat keterampilan yang kita miliki; mendengarkan, berbicara, membaca
Lebih terperinciOleh: Nandang Abdurachman
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII a SMP KP BABAKAN MAKALAH diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada
Lebih terperinciMAKALAH Oleh. Idin Jaenudin
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI REKONSTRUKTIF DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Idin Jaenudin 1021.0215 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI ABSTRAK
KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI Oleh : Zul Arva Lenny ABSTRAK Lenny, Zul Arva. 2013. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri
Lebih terperinciIda Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan
PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI KEGIATAN MEMBACA DAN MENDENGARKAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V DINI NURSARI nursaridini@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Pembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Seli Nur Samsiah 1021.0494 DAN SEKOLAH T INGG
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017
PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017 Oleh Winda Purnama Sari Hasibuan Dra. Inayah Hanum, M.Pd. Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis
Lebih terperinciOleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak
0 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KONSEP KALIMAT (CONCEPT SENTENCE)TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI OLEH SISWAKELAS X SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh : Novita Sari
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Widia Susanti Sihombing Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak
Lebih terperinciDANI KURNIA NIM
PENERAPAN MODEL TANDUR BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 M A K A L A H Disusun oleh : DANI
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 WIWI WIDIAWATI 10.21.0574 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN PENULISAN KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE CTL
MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENULISAN KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE CTL ( CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING ) PADA KELAS IX MTs AL ISTIQOMAH KABUPATEN BANDUNG TATI GINAWATI Gina_aseutagi@yahoo.com PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai dalam mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciTEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING
TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI
1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL DI KELAS XI SMA NASIONAL BANDUNG TAHUN AJARAN ARTIKEL JURNAL
PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL DI KELAS XI SMA NASIONAL BANDUNG TAHUN AJARAN 2011-2012 ARTIKEL JURNAL Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Ujian Sidang
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX MTs. AL-MU`AWANAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 M A K A L A H Disusun oleh :
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING Shinta Nuryatna NIM 08210029 nuryatnashinta2@yahoo.com Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciRizmada Azzahra 1) 1) Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Indonesia. 1) ABSTRAK
ANALISIS PEMBUATAN VIDEO MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MENYIMAK OLEH MAHASISWA KELAS A SEMESTER V PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE Rizmada Azzahra 1) 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan
Lebih terperinciPembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari
Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari Nama : Susilawati Imas NIM : 10210 948 Email : - PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti Tahun Pelajaran 2011 2012 ) NAMA : NENENG WULANSARI ALAMAT Email : wulansari@land.com
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA
MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Ricky Firmansyah 1021.0875
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Rima Mawarni Siregar NIM 2103111057 ABSTRAK
Lebih terperinci2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan bahasa yang dapat diperoleh siswa, salah satunya adalah keterampilan menulis. Keterampilan
Lebih terperinciSuci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Suci Lawati 09.21.0081 suciwijay@gmail.com
Lebih terperinciOleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VI SD. MATHLA UL KHAIRIYAH BANDUNG Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah e-mail
Lebih terperinciKemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang
Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Rosmeri Saragih Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemanpuan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Yuda Permana 08210122 Permanayuda57@yahoo.com STKIP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa Indonesia tahun 2006 bertujuan untuk menjadikan
Lebih terperinciDwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK
1 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X MAS HIDAYATUL ISLAM BP MANDOGE, ASAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Yani Kusmayani 1021.0473 DAN SEKOLAH
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang
Lebih terperinciOleh Warniatul Ulfah ABSTRAK
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Warniatul Ulfah 2101111022 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri 020 Padang Mutung Kecamatan Kampar, dengan jumlah siswa 18 orang, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara sederhana dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas didalam hati. Namun lebih jauh lagi bahasa adalah alat untuk berkomunikasi,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD Rini Rohmahdiani rinirohmahdiani@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM
KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM 311 407 049 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN
Lebih terperinciPembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung
Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning Ulfah Nuryani 08.21.00103 STKIP Siliwangi Bandung ufahza@ymail.com ABSTRAK Menulis itu butuh pengalaman, waktu, kesempatan,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH OLEH: RIDHO ELSY FAUZI NIM. 10.21.0462 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA
Lebih terperinciMAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERDASARKAN KTSP TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu 1021.0447
Lebih terperinciMAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :
MAKALAH PEELITIA PEMBELAJARA MEULIS PUISI DEGA MEGGUAKA TEKIK PERMAIA BAHASA DI KELAS V SD KOPO I KECAMATA ASTAAAYAR KOTA BADUG TAHU PELAJARA 2011/2012 ama : EDAH RUHAEDAH IM : 10210734 PROGRAM STUDI PEDIDIKA
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh Kusyeni
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDUKTIF KAUSAL (SEBAB AKIBAT) DI KELAS V SDN SUKAGALIH 3 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Kusyeni 1021.0939 DAN SEKOLAH T INGG
Lebih terperinciAmsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VI SDN MERDEKA 5/4 KOTA BANDUNG Amsih NIM. 08210216 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap
Lebih terperinciOleh Ratna Dewi ABSTRAK
0 Pengaruh Penggunan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Ratna Dewi 2102111024 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM
ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM 090388201078 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013 Kemahiran
Lebih terperinci