DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Arsitektur Landhuizen sebagai cikal bakal arsitektur Indis...13
|
|
- Farida Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Arsitektur Landhuizen sebagai cikal bakal arsitektur Indis...13 Gambar 2.2. Rumah Indis tipe awal (Indishe Empire Style, 1896)...13 Gambar 2.3. Gambar 2.4. Rumah Indis Tahap Lanjut yang Menggunakan Warna ataupun Langgam Lokal (Daerah Pantai/Coastal)...14 Rumah Indis Tahap Lanjut yang Menggunakan Warna ataupun Langgam Lokal (Daerah Pegunungan/Inland)...14 Gambar 2.5. Rumah Indis Tipe Besar...15 Gambar 2.6. Bentuk Dasar Rumah Indis di Kampung...15 Gambar 2.7. Gambar 2.8. Beberapa Kategori Rumah Indis di Kampung Kemasan, Kota Lama Gresik...15 Arsitektur kolonial dengan gaya Niewe Bouwen/Art Deco...16 Gambar 2.9. Arsitektur kolonial dengan gaya Amsterdam School...16 Gambar Arsitektur kolonial dengan gaya De Stijl...17 Gambar Bioclimatic Chart Olgyay...24 Gambar Jarak dan Posisi Matahari Mempengaruhi Kondisi Iklim Suatu Tempat...26 Gambar Prosentase Kecepatan Angin pada Berbagiai Posisi Ketinggian Terhadap Kecepatan Angin Referensi BMG...29 Gambar Proses Perpindahan Panas pada Tubuh Manusia...40 Gambar Proses Perpindahan Panas pada Selubung Bangunan...42 Gambar Arah Orientasi Bangunan yang Direkomendasikan pada Daerah Iklim Tropis Lembab...53 Gambar Model Kontrol Radiasi Matahari...56 Gambar Perbandingan Luas Selubung dan Volume Bentukan (SVR)...57 Gambar 3.1. Lokasi Koridor Kampung Kemasan Gresik...69 ii
2 Gambar 3.2. Peta Kecamatan di Kota Lama Gresik dan Beberapa Kawasan Etnis...70 Gambar 3.3. Populasi dan Sampel dalam Koridor Kampung...72 Gambar 3.4. Rumah Indis yang Menjadi Obyek Penelitian...72 Gambar 3.5. Denah Berbagai Tipe Rumah Indis...73 Gambar 3.6. Diagram Alur Penelitian...78 Gambar 4.1. Peta Kota Gresik...84 Gambar 4.2. a. Faktor-faktor Iklim Makro Kota Gresik (Berdasarkan Data BMG Maritim Perak II, Tahun )...89 Gambar 4.2.b. Faktor-faktor Iklim Makro Kota Gresik (lanjutan)...90 Gambar 4.3. Profil Temperatur Outdoor (To) dan Kelembaban Relatif (RH) Outdoor Berdasarkan Data BMG...92 Gambar 4.4. Penempatan Instrumen Pencatat Data (HOBO Data Logger) Gambar 4.5.a. Profil Temperatur dan Kelembaban Relatif Rumah Indis Tipe Kopel...93 Gambar 4.5.b. Profil Temperatur dan Kelembaban Relatif Rumah Indis Tipe Detached...94 Gambar 4.5.c. Profil Temperatur dan Kelembaban Relatif Rumah Indis Tipe Paralel...96 Gambar 4.6. Beban Panas (Degree-hours) dari Berbagai Tipe Rumah Indis...98 Gambar 4.7. Gambar 4.8. Gambar 4.9. Profil Internal Heat Gains Setiap Jam dalam Sehari pada Berbagai Tipe Rumah Indis...99 Profil Heat Flow Rates Setiap Jam Elemen Selubung Bangunan dengan Berbagai Orientasi pada Rumah Indis Tipe Kopel Profil Heat Flow Rates Setiap Jam Elemen Selubung Bangunan dengan Berbagai Orientasi pada Rumah Indis Tipe Detached Gambar Profil Heat Flow Rates Setiap Jam Elemen Selubung Bangunan dengan Berbagai Orientasi pada Rumah Indis Tipe Paralel iii
3 Gambar 4.11.a.Tabulasi Temperatur Udara dan Kelembaban Relatif pada Bioclimatic Chart Gambar 4.11.b.Tabulasi Temperatur Udara dan Kelembaban Relatif pada Bioclimatic Chart (lanjutan) Gambar Bukaan yang Diperlakukan Secara Tertutup Gambar Percentage of Occurrence Kecepatan Angin pada Berbagai Tipe Rumah Indis Gambar Profil Temperatur Indoor (Ti) Berbagai Tipe Rumah Indis Dibandingkan Temperatur Outdoor (To) Iklim Makro Gambar Foto Udara Lingkungan Kampung di Kota Lama Gresik Gambar Orientasi dan Tata Letak Bangunan Rumah Indis di Sepanjang Koridor Kampung Kemasan Kota Gresik Gambar Geometri dan Tampang Bangunan Rumah Indis di Koridor Kampung Kemasan Kota Gresik Gambar Grafik Hubungan antara Warna dan Posisi Teras Terhadap Selisih Laju Perubahan Temperatur Dalam dan Luar Bangunan Gambar Profil Temperatur Teras dan Lompongan pada Beberapa Rumah Indis Gambar Berbagai Tipe Rumah Indis di Kampung Kemasan Kota Gresik Gambar Kategori Model Tipe Bangunan Rumah Indis di Kampung Kemasan Gresik Gambar Profil Temperatur Konfigurasi Elemen pada Rumah Indis Tipe Kopel Gambar Profil Temperatur Konfigurasi Elemen Rumah Indis Tipe Detached Gambar Profil Temperatur Konfigurasi Elemen Rumah Indis Tipe Paralel Gambar Profil Temperatur Berbagai Posisi Ruang dalam Rumah Indis Gambar Konfigurasi Atap dan Selubung Bangunan pada Beberapa Bentuk Rumah Indis iv
4 Gambar Profil Temperatur Berbagai Konfigurasi Elemen Rumah Indis Gambar Pembayangan Matahari pada Fasade Bangunan Tipe Kopel untuk Sisi Utara di Dalam Koridor Kampung (Orientasi 0 o ) Gambar Pembayangan pada Selubung Bangunan Sisi Selatan di Halaman Belakang /Courtyard (Orientasi 180 o ) Gambar Pembayangan pada Selubung Bangunan Sisi Barat yang Berada di Dalam Lompongan (Orientasi 270 o ) Gambar Pembayangan pada Selubung Bangunan Sisi Timur di Antara Gabungan Dua Lompongan (Orientasi 90 o ) Gambar 4.32.a.Solar Geometri pada Fasade Bangunan Tipe Kopel yang Menghadap Utara (Orientasi 0 o ) Gambar 4.32.b.Solar Geometri pada Selubung Bangunan Tipe Kopel yang Menghadap Selatan (Orientasi 180 o ) Gambar 4.32.c.Solar Geometri pada Selubung Bangunan Tipe Kopel yang Menghadap Barat (Orientasi 270 o ) Gambar Pembayangan Matahari pada Fasade Bangunan Tipe Detached Sisi Selatan di Dalam Koridor Kampung (Orientasi 180 o ) Gambar 4.34.a.Solar Geometri pada Fasade Bangunan Tipe Detached yang Menghadap Selatan (Orientasi 180 o ) Gambar 4.34.b.Solar Geometri pada Selubung Bangunan Tipe Detached yang Menghadap Barat (Orientasi 270 o ) Gambar 4.34.c.Solar Geometri pada Selubung Bangunan Tipe Detached yang Menghadap Utara (Orientasi 0 o ) Gambar 4.34.d.Solar Geometri pada Selubung Bangunan Tipe Detached yang Menghadap Timur (Orientasi 90 o ) Gambar Pembayangan pada Fasade Bangunan Tipe Paralel untuk Sisi Selatan di Koridor Kampung (Orientasi 180 o ) Gambar 4.36.a.Solar Geometri pada Fasade Bangunan Tipe Paralel yang Menghadap Selatan (Orientasi 180 o ) Gambar 4.36.b.Solar Geometri pada Selubung Bangunan Tipe Paralel yang Menghadap Utara (Orientasi 0 o ) v
5 Gambar Iradiasi Sinar Matahari Setiap Jam Pada Bulan April Untuk Berbagai Orientasi Gambar Pengaruh Rasio Jarak dan Tinggi Penghalang Angin (Spacing) Terhadap Koreksi Besaran Cp Gambar Pola Pergerakan Angin pada Lorong/Lompongan di Antara Dua Bangunan yang Bersebelahan Gambar Pengaruh Lubang Bukaan Dinding Seputar Lorong/Lompongan Terhadap Pola Aliran Angin pada Lingkungan Gambar 4.41.a.Cp pada Musim Hujan dengan Angin Dominan dari Arah Barat Laut Gambar 4.41.b.Cp pada Musim Kemarau dengan Angin Dominan dari Arah Timur Gambar Jumlah Pergantian Udara Setiap Jam pada Rumah Indis Tipe Kopel Gambar Jumlah Pergantian Udara Setiap Jam pada Rumah Indis Tipe Detached Gambar Jumlah Pergantian Udara Setiap Jam pada Rumah Indis Tipe Paralel Gambar Hubungan ACH dengan Temperatur Indoor pada Rumah Indis Tipe Kopel Gambar Hubungan ACH dengan Temperatur Indoor pada Rumah Indis Tipe Detached Gambar Hubungan ACH dengan Temperatur Indoor pada Rumah Indis Tipe Paralel Gambar Profil Temperatur Lingkungan Seputar Rumah Indis vi
6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Temperatur Udara yang Mempengaruhi Sensasi Kenyamanan Termal...39 Tabel 3.1. Kategorisasi Data Penelitian...79 Tabel 4.1. Data Iklim pada Lokasi 07 o 12'-07 o 22' LS; 112 o 30'-112 o 35' BT dari BMG Perak II...87 Tabel 4.2. Gambaran Iklim Makro Kota Gresik Secara Garis Besar...88 Tabel 4.3. Internal Heat Gains Rata-rata pada Berbagai Tipe Rumah Indis...98 Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9. Elemental Breakdown Berdasarkan Data Heat Flow Rates Rumah Indis Tipe Kopel Elemental Breakdown Berdasarkan Data Heat Flow Rates Rumah Indis Tipe Detached Elemental Breakdown Berdasarkan Data Heat Flow Rates Rumah Indis Tipe Paralel Pasangan Kombinasi Temperatur dan Kelembaban Relatif Ruang Dalam Berbagai Tipe Rumah Indis Kondisi Temperatur dan Kelembaban Relatif Ruang Keluarga dari Berbagai Tipe Rumah Indis Selama Pengukuran di Bulan April Profil Pembayangan Matahari pada Berbagai Sisi Bangunan Rumah Indis Tipe Kopel Tabel Profil Pembayangan Matahari pada Berbagai Sisi Bangunan Rumah Indis Tipe Detached Tabel Profil Pembayangan Matahari pada Berbagai Sisi Bangunan Rumah Indis Tipe Paralel Tabel Prediksi Angka Cp internal di Tengah Bangunan pada Musim Hujan dan Musim Kemarau Tabel 5.1. Tabel 5.2. Aplikasi Strategi Bioklimatik untuk Mewujudkan Adaptasi Arsitektur Kontribusi/Peran Elemen Desain Arsitektur dalam Penurunan Temperatur Indoor vii
7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 4.1. Lampiran 4.2. Lampiran 4.3. Lampiran 4.4. Data Temperatur Udara Rata-rata Setiap Jam pada 12 Bulan Data Kelembaban Rata-rata Setiap Jam pada 12 Bulan Data Iradiasi Horizontal Setiap Jam pada 12 Bulan Data Radiasi Rata-rata Setiap Jam untuk Berbagai Permukaan (Fasade) Bangunan dalam 12 Bulan Lampiran 4.5.a. Grafik Profil Temperatur Rumah Indis Tipe Detached Hasil Rekaman HOBO Data Logger Lampiran 4.5.b. Grafik Profil Temperatur Rumah Indis Tipe Kopel Hasil Rekaman HOBO Data Logger Lampiran 4.5.c. Grafik Profil Temperatur Rumah Indis Tipe Paralel Hasil Rekaman HOBO Data Logger Lampiran 4.6.a. Hasil Pengukuran Angin Eksternal dan Internal Berbagai Tipe Rumah Indis Lampiran 4.6.b. Hasil Pengukuran Angin Eksternal dan Internal Berbagai Tipe Rumah Indis (lanjutan) Lampiran 4.6.c. Hasil Pengukuran Angin Eksternal dan Internal Berbagai Tipe Rumah Indis (lanjutan) Lampiran 4.6.d. Hasil Pengukuran Angin Eksternal dan Internal Berbagai Tipe Rumah Indis (lanjutan) Lampiran 4.7.a. Skedul Bukaan Jendela, Pintu dan Ventilasi Rumah Indis Tipe Detached Lampiran 4.7.b. Skedul Bukaan Jendela, Pintu dan Ventilasi Rumah Indis Tipe Kopel Lampiran 4.7.c. Skedul Bukaan Jendela, Pintu dan Ventilasi Rumah Indis Tipe Paralel Lampiran 4.8.a. Kalkulasi Taksiran Aliran Udara di Tengah Ruangan pada Rumah Indis Tipe Detached dari Hasil Simulasi Lampiran 4.8.b. Kalkulasi Taksiran Aliran Udara di Tengah Ruangan pada Rumah Indis Tipe Kopel dari Hasil Simulasi viii
8 Lampiran 4.8.c. Kalkulasi Taksiran Aliran Udara di Tengah Ruangan pada Rumah Indis Tipe Paralel dari Hasil Simulasi Lampiran 4.9. Temperatur Rara-rata Setiap Jam Pada Bulan April Lampiran Angka Temperatur Netral, Toleransi T-low dan T-up Lampiran Degree-hours Berbagai Tipe Rumah Indis Lampiran 4.12.a.Properties of Material dari Dinding Selubung Bangunan Rumah Indis Lampiran 4.12.b.Thermal Properties of Material dari Dinding Selubung Bangunan Rumah Indis dari Hasil Simulasi dengan ARCHIPAK 5.1 Lampiran 4.13.a.Properties of Material dari Atap Bangunan Rumah Indis Lampiran 4.13.b.Thermal Properties of Material dari Atap Bangunan Rumah Indis Lampiran 4.14.a.Model Building Description Rumah Indis Tipe Detached Lampiran 4.14.b.Model Building Description Rumah Indis Tipe Kopel Lampiran 4.14.c.Model Building Description Rumah Indis Tipe Paralel Lampiran 4.15.a.Estimasi Respon Panas dari Bangunan Indis Tipe Detached Lampiran 4.15.b.Heat Flows pada Berbagai Konfigurasi Elemen Bangunan Rumah Indis Tipe Detached dari Hasil Simulasi dengan ARCHIPAK 5.1 Lampiran 4.16.a.Estimasi Respon Panas dari Bangunan Indis Tipe Kopel Lampiran 4.16.b.Heat Flows pada Berbagai Konfigurasi Elemen Bangunan Rumah Indis Tipe Kopel dari Hasil Simulasi dengan ARCHIPAK 5.1 Lampiran 4.17.a.Estimasi Respon Panas dari Bangunan Indis Tipe Paralel Lampiran 4.17.b.Heat Flows pada Berbagai Konfigurasi Elemen Bangunan Rumah Indis Tipe Paralel dari Hasil Simulasi dengan ARCHIPAK 5.1 Lampiran 4.18.a.Asumsi Internal Heat Gains untuk Setiap Jam dalam Sehari ix
9 Lampiran 4.18.b.Nilai Internal Heat Gains untuk Setiap Jam dalam Sehari pada Berbagai Tipe Rumah Indis Lampiran 4.19.a.Global Irradiance Setiap Jam pada Bulan April Lampiran 4.19.b.Global Irradiance Setiap Jam dalam Sehari pada Berbagai Orientasi Lampiran 4.20.a.Profil Pembayangan Matahari pada Fasade Bangunan Sisi Selatan Rumah Indis Tipe Detached Lampiran 4.20.b.Profil Pembayangan Matahari pada Selubung Bangunan Sisi Barat Rumah Indis Tipe Detached Lampiran 4.20.c.Profil Pembayangan Matahari pada Selubung Bangunan Sisi Utara Rumah Indis Tipe Detached Lampiran 4.21.a.Profil Pembayangan Matahari pada Fasade Bangunan Sisi Utara Rumah Indis Tipe Kopel Lampiran 4.21.b.Profil Pembayangan Matahari pada Selubung Bangunan Sisi Selatan Rumah Indis Tipe Kopel Lampiran 4.21.c.Profil Pembayangan Matahari pada Selubung Bangunan Sisi Barat Rumah Indis Tipe Kopel Lampiran 4.22.a.Profil Pembayangan Matahari pada Fasade Bangunan Sisi Selatan Rumah Indis Tipe Paralel Lampiran 4.22.b.Profil Pembayangan Matahari pada Selubung Bangunan Sisi Utara Rumah Indis Tipe Paralel x
ADAPTASI GUNA MENCAPAI KENYAMANAN DI DALAM BANGUNAN KOLONIAL PADA LINGKUNGAN PADAT Studi Kasus : Rumah Indis di Kampung Kemasan Kota Lama Gresik
ADAPTASI GUNA MENCAPAI KENYAMANAN DI DALAM BANGUNAN KOLONIAL PADA LINGKUNGAN PADAT Studi Kasus : Rumah Indis di Kampung Kemasan Kota Lama Gresik Failasuf Herman Hendra E-mail : failasuf_herman@yahoo.com
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night ventilative cooling masih kurang dikenal di Indonesia. Dalam riset-riset terdahulu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar-mengajar merupakan bagian dari proses pendidikan yang berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciASPEK SAINS ARSITEKTUR PADA PRINSIP FENG SHUI
Muhammad Faisal Jurusan Teknil Planologi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Malang Jl. Bendungan Sigura-Gura Nomor 2 Malang 65145, Indonesia
Lebih terperinciPENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL
PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL Frans Soehartono 1, Anik Juniwati 2, Agus Dwi Hariyanto 3 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DESAIN FASADE BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA YANG MEMPADUKAN TUNTUTAN VISUAL DAN KENYAMANAN TERMAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
IMPLEMENTASI DESAIN FASADE BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA YANG MEMPADUKAN TUNTUTAN VISUAL DAN KENYAMANAN TERMAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Katerina 1), Hari Purnomo 2), dan Sri Nastiti N. Ekasiwi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Fasad selubung ganda merupakan fasad yang terbentuk dengan adanya penambahan kaca eksternal dari fasad kaca internal yang terintegrasi pada dinding tirai. Fasad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Cahaya merupakan kebutuhan dasar manusia dalam menghayati ruang dan melakukan berbagai kegiatan dalam ruang pada bangunan serta sebagai prasyarat bagi penglihatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Airconditioning Engineers, 1989), kenyamanan termal merupakan perasaan dimana seseorang merasa nyaman dengan keadaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
25 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Iklim Mikro Rumah Tanaman Tipe Standard Peak Selama 24 jam Struktur rumah tanaman berinteraksi dengan parameter lingkungan di sekitarnya menghasilkan iklim mikro yang khas.
Lebih terperinciPENGENDALIAN PENGARUH IKLlM MIKRO TERHADAP KENYAMANAN THERMAL PERUMAHAN LIMAS INDAH KOTA PEKALONGAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III
-.. -- e---"l PENGENDALIAN PENGARUH IKLlM MIKRO TERHADAP KENYAMANAN THERMAL BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian mengenai Pengendalian Pengaruh Iklim Mikro terhadap Kenyamanan Thermal dengan mengambil
Lebih terperinciIklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T
Iklim, karakternya dan Energi Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T Cuaca Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer atau planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR TABEL xvii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Pentingnya Pengadaan Kantor Sewa di Yogyakarta 1 A. Pertumbuhan Ekonomi dan
Lebih terperinciCut Nuraini/Institut Teknologi Medan/
Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/16-09-2014 APA ITU ARSITEKTUR TROPIS? TROPIS tropikos artinya : Garis Balik Garis lintang utara 23 0 27 adalah garis balik cancer dan matahari pada tanggal 27 Juni
Lebih terperinciKINERJA THERMAL PADA MASJID AMAL BAKTI MUSLIM PANCASILA
Kinerja Thermal Pada Masjid Didiek Suharjanto /Bambang J.W.U. Soeranto D.S. KINERJA THERMAL PADA MASJID AMAL BAKTI MUSLIM PANCASILA 1) Didiek Suharjanto; 1) Bambang Joko Wiji Utomo; 1) Soeranto D.S. 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kaum Petani dengan kultur agraris khas pedesaan Indonesia bermukim di perumahan dengan bentuk bangunan yang mempunyai tata ruang dan tata letak sederhana. Hampir seluruh
Lebih terperinciKARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN
KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN Jurnal Ilmiah Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh: PIPIET GAYATRI SUKARNO 0910651009 KEMENTERIAN
Lebih terperincilib.archiplan.ugm.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN...iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR BAGAN... xviii INTISARI... xix
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar Belakang Tema Tema Green Architecture dipilih karena mengurangi penggunaan energi dan polusi, serta menciptakan hunian dengan saluran, penyekatan, ventilasi, dan material
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Sebagai langkah awal penelitian, penulis berupaya menelusuri berbagai studi literatur yang terkait dengan hal yang akan diteliti, yaitu mengenai atap.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta, ketersediaan tempat tinggal menjadi perhatian utama bagi semua pihak bagi pemerintah maupun
Lebih terperinciPengaruh Bukaan Jendela Terhadap Kinerja Termal Rumah Tinggal Tipe 40 di Kota Malang, Studi Kasus Rumah Tinggal Tipe 40 di Perumahan Griya Saxophone
Pengaruh Bukaan Jendela Terhadap Kinerja Termal Rumah Tinggal Tipe 40 di Kota Malang, Studi Kasus Rumah Tinggal Tipe 40 di Perumahan Griya Saxophone Sofyan Surya Atmaja, Agung Murti Nugroho, Subhan Ramdlani
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar 4.1.1. Arsitektur Bioklimatik Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v INTISARI... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban Pendinginan Gambar 58. Massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari Gambar 59. Massa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Urban Heat Island dan Kawasan Terbangun. terhadap lingkungan sekitarnya. Fenomena Urban Heat Island (UHI)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Urban Heat Island dan Kawasan Terbangun. Pembangunan pada sebuah kawasan membawa perubahan terhadap lingkungan sekitarnya. Fenomena Urban Heat Island (UHI)
Lebih terperinciIdentifikasi Pengaruh Material Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal (Studi kasus bangunan dengan material bambu dan bata merah di Mojokerto)
Identifikasi Pengaruh Material Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal (Studi kasus bangunan dengan material bambu dan bata merah di Mojokerto) Damalia Enesty Purnama 1, Agung Murti Nugroho 2, Ir. Bambang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pembahasan perilaku termal dan pembangkitan energi mengkonfirmasi beberapa hasil riset terdahulu. Kebaruan dari riset ini adalah dihasilkannya optimalisasi kinerja
Lebih terperinciKAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI
KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan
Lebih terperinciBANGUNAN BALAI KOTA SURABYA
SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA Diajukan oleh : LUTHFI HARDIANSYAH 0951010022 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012 Balai Kota Surabaya
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (36-42)
INFO TEKNIK Volume 9 No. 1, Juli 2008 (36-42) ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN THERMAL WEBB DI RUMAH TINGGAL T-45 PADA MUSIM KEMARAU Studi Kasus: Rumah Tinggal di Komplek HKSN Permai Banjarmasin M. Tharziansyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Krisis Energi Kebutuhan energi di segala aspek kehidupan manusia saat ini semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Krisis Energi Kebutuhan energi di segala aspek kehidupan manusia saat ini semakin meningkat dengan pesat, sedangkan persediaan sumber energi semakin berkurang.
Lebih terperinciPENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin
PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin PENGHAWAAN Penghawaan adalah aliran udara di dalam rumah, yaitu proses pertukaran udara kotor dan udara bersih Diagram
Lebih terperinciBAB 9. PENGKONDISIAN UDARA
BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA Tujuan Instruksional Khusus Mmahasiswa mampu melakukan perhitungan dan analisis pengkondisian udara. Cakupan dari pokok bahasan ini adalah prinsip pengkondisian udara, penggunaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN UMUM
177 BAB V KESIMPULAN UMUM Kesimpulan 1 Perilaku termal dalam bangunan percobaan menunjukan suhu pukul 07.00 WIB sebesar 24.1 o C,, pukul 13.00 WIB suhu mencapai 28.4 o C, pada pukul 18.00 WIB suhu mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis
Lebih terperinci1 KONDISI IKLIM RATA-RATA DAN ANALISA IKLIM
1 KONDISI IKLIM RATA-RATA DAN ANALISA IKLIM Kota Surabaya terletak antara 7.21 Lintang Selatan sampai dengan 112.54 Bujur Timur. wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 3-6 m di atas permukaan
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang akan dilakukan pada pemahaman judul Desain Arsitektur. Tropis dalam Kaitannya dengan Kenyamanan Thermal pada Rumah
RUMAH TRADISIONAL (Studi Kasus Rumah Tradisional Kejang Lako Dirantau Panjang Provinsi Jambi) KAJIAN PUSTAKA 3.1. Pemahaman Judul Kajian yang akan dilakukan pada pemahaman judul Desain Arsitektur Tropis
Lebih terperinciBAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan
Lebih terperinciKinerja Termal Rumah Tinggal Pedesaan Sebagai Strategi Konservasi Energi
Prosiding Seminar Nasional XIII - FTI-ITS FTI-ITS 2007 Surabaya, 6-7 Maret 2007 Kinerja Termal Rumah Tinggal Pedesaan Sebagai Strategi Konservasi Energi FX Teddy Badai Samodra 1 dan Mas Santosa 2 Program
Lebih terperinciOPTIMASI KINERJA TERMAL BANGUNAN RUMAH TINGGAL PEDESAAN
OPTIMASI KINERJA TERMAL BANGUNAN RUMAH TINGGAL PEDESAAN FX Teddy Badai Samodra Arsitektur Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 E-mail: fxteddybs@plasa.com
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan interpretasi hasil perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV. Analisis dan interpretasi hasil akan
Lebih terperinciSTASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA Tugas Akhir Diajukan sebagai syarat untuk mencapai Gelar Sarjana teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Tugas Akhir Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang. Alasan pemilihan
Lebih terperinciSTUDI FASADE RUMAH SUSUN UNTUK OPTIMASI ENERGI ALAM PADA BANGUNAN DI TROPIS LEMBAB
H.1 STUDI FASADE RUMAH SUSUN UNTUK OPTIMASI ENERGI ALAM PADA BANGUNAN DI TROPIS LEMBAB Mufidah *, Farida Murti, Benny Bintarjo DH, Hanny Chandra Pratama, Yunantyo Tri Putranto Prodi Arsitektur Universitas
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Penelitian. menjadi bagian yang tak terpisahkan dari arsitektur. Ketergantungan bangunan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, energi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari arsitektur. Ketergantungan bangunan terhadap
Lebih terperinciADAPTASI TAMPILAN BANGUNAN KOLONIAL PADA IKLIM TROPIS LEMBAB (Studi Kasus Bangunan Kantor PT KAI Semarang)
Adaptasi Tampilan Bangunan Kolonial Pada Iklim Tropis Lembab ADAPTASI TAMPILAN BANGUNAN KOLONIAL PADA IKLIM TROPIS LEMBAB (Studi Kasus Bangunan Kantor PT KAI Semarang) Gagoek Hardiman, Sukawi Jurusan Arsitektur
Lebih terperinciOPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR
OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR Studi Kasus : Rumah Susun Dinas Kepolisian Daerah Bali LATAR BELAKANG Krisis energi Isu Global
Lebih terperinciUjian Tesis. DISTRIBUSI ALIRAN UDARA PADA PERUMAHAN BERPOLA GRID DI LAHAN BERKONTUR (Kampung Jacky Chan di Aceh Besar) QURRATUL AINI
Ujian Tesis DISTRIBUSI ALIRAN UDARA PADA PERUMAHAN BERPOLA GRID DI LAHAN BERKONTUR (Kampung Jacky Chan di Aceh Besar) QURRATUL AINI - 3211 204 704 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Eng. Ir. Dipl. Ing Sri Nastiti N.E.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan Pembangunan perkotaan membawa perubahan pada lingkungan fisikdan atmosfer kota. Pada lingukungan
Lebih terperinciKINERJA TERMAL RUMAH NIANG DI DATARAN TINGGI TROPIS LEMBAB DI DISTRIK MANGGARAI
KINERJA TERMAL RUMAH NIANG DI DATARAN TINGGI TROPIS LEMBAB DI DISTRIK MANGGARAI P. Jhon Alfred D.D 1, I Gusti Ngurah Antaryama 2, Sri Nastiti N.E 3 1. Program Studi Arsitektur, Universitas Flores, Ende
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA LABORATORIUM PEMBAYANGAN MATAHARI
INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM PEMBAYANGAN MATAHARI PROGRAM STUDI S1 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM PEMBAYANGAN MATAHARI PROGRAM STUDI S1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyamanan thermal adalah salah satu hal sangat dibutuhkan tubuh agar manusia dapat beraktifitas dengan baik selain faktor kenyamanan lainnya yaitu kenyamanan visual,
Lebih terperinciKAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG
KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG Ertin Lestari Adhi Widyarthara Gaguk Sukowiyono Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI Malang sebagai
Lebih terperinciSOLAR ENVELOPE Lingkungan Penerangan Ernaning Setiyowati
Kompleks bangunan ini adalah kompleks perumahan modern yang menawarkan konsep desain minimalis. Antar unit bangunannya tidak memiliki jarak sama sekali. Open space yang ada hanyalah pada halaman depan
Lebih terperinciPemilihan pohon pada areal lintas berupa pohon jenis palem sebagai pengarah, pohon peneduh diletakan pada area parkir pengunjung, sedangkan.
Pemilihan pohon pada areal lintas berupa pohon jenis palem sebagai pengarah, pohon peneduh diletakan pada area parkir pengunjung, sedangkan. BAB V KAJIAN TEORI 5.1 Kajian Teori Penekanan/ Penekanan Desain
Lebih terperinciPengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Distribusi Pencahayaan Alami pada Gedung Menara Phinisi UNM
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Distribusi Pencahayaan Alami pada Gedung Menara Phinisi UNM Syavir Latif (1), Nurul Jamala (2), Syahriana (3) (1) Lab.Perancangan, Studio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kenyamanan termal manusia terhadap ruang (Frick, 2007:
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peningkatan suhu akibat pemanasan global menjadi faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kenyamanan termal manusia terhadap ruang (Frick, 2007: 28). Isu pemanasan
Lebih terperinciTransfer Termal pada Selubung Bangunan SMPN 1 Plandaan Jombang
Transfer Termal pada Selubung Bangunan SMPN 1 Plandaan Jombang Bagus Widianto 1, Beta Suryokusumo Sudarmo 2, Nurachmad Sujudwijono A.S. 3 123 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan
Lebih terperinciRESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diusung dalam pengerjaan proyek Resort Dengan Fasilitas Meditasi ini adalah Arsitektur Tropis yang ramah lingkungan. Beberapa alasan
Lebih terperinciDAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung dalam suatu lingkungan yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya,
Lebih terperinci3. Kinerja Termal Ruang (...lanjutan)
3. Kinerja Termal Ruang (...lanjutan) RH rg.dalam berbeda siang&malam hari. RHluar < RHruang (siang hari) Ruang Dalam Kinerja termal SVV>BC To mempengaruhi ΔT Tanaman menurunkan T: adanya transmitasi radiasi
Lebih terperincilib.archiplan.ugm.ac.id
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keterbatasan lahan yang terjadi di perkotaan diiringi dengan tingginya kebutuhan penduduk akan hunian menjadikan kawasan kota berkembang menjadi kawasan yang padat
Lebih terperinciGrafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KONVERSI RANGKAIAN PENGUKUR SUHU Rangkaian pengukur suhu ini keluarannya adalah tegangan sehingga dibutuhkan pengambilan data konversi untuk mengetahui bentuk persamaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk yang memerlukan banyak bangunan baru untuk mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksistensi Penelitian Perkembangan dan pembangunan yang terjadi di perkotaan membuat kawasan kota menjadi semakin padat. Salah satu penyebabnya adalah pertambahan jumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif di mana peneliti akan bekerja dengan angka angka sebagai wujud
BAB III METODE PENELITIAN Tedapat dua macam pendekatan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif di mana peneliti akan bekerja dengan angka angka sebagai wujud gejala yang di amati dan pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil survey lapangan, running eksisting dan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil survey lapangan, running eksisting dan running modifikasi, didapatkan beberapa temuan, diantaranya sebagai berikut
Lebih terperinciBAB IV ANALISA STUDI KASUS
BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi
BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi (07.00) secara keseluruhan dalam kondisi nyaman.
Lebih terperinciTelaah Desain Arsitektur Berkelanjutan sebagai Aplikasi Konsep Ergonomi dengan Pendekatan Model Simulasi Lingkungan
Telaah Desain Arsitektur Berkelanjutan sebagai Aplikasi Konsep Ergonomi dengan Pendekatan Model Simulasi Lingkungan FX Teddy Badai Samodra 1* Laboratorium Sains Arsitektur dan Teknologi Jurusan Arsitektur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah proses belajar-mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar- mengajar tersebut melibatkan peran
Lebih terperinciPathologi Bangunan dan Gas Radon Salah satu faktor paling populer penyebab terganggunya kesehatan manusia yang berdiam
PATHOLOGI BANGUNAN DAN KENYAMANAN TERMAL Tri Harso Karyono Majalah Konstruksi, April 1997 Dalam ilmu bahasa, pathologi berarti ilmu tentang penyakit, dengan pengertian ini, ilmu tersebut dianggap tidak
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bentuk massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Bentuk massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari Gambar 5.1 Massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari Sumber: Data olahan pribadi, 2013
Lebih terperinciPERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE
PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE Mefita 1), Purwanita Setijanti 2), dan Hari Purnomo 3) 1) Bidang Keahlian Perancangan Arsitektur, Pascasarjana Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii v vi viii xi xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPENGARUH BUKAAN TERHADAP KENYAMANAN SUHU PADA MASJID JAKARTA ISLAMIC CENTER
PENGARUH BUKAAN TERHADAP KENYAMANAN SUHU PADA MASJID JAKARTA ISLAMIC CENTER Afra Hana Melita 1, M. Satya Adhitama 2, Agung Murti Nugroho 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bagian ini memaparkan pendahuluan dari penelitian yang dilakukan. Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematis
Lebih terperinci5.1.1 Perubahan pada denah Perubahan pada struktur dan penutup atap D Interior dan exterior ruangan
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii ABSTRAKSI...v DAFTAR ISI...vi DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL...xi BAB I 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.1.1 Isu Gempa
Lebih terperinciSeminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II e-issn Padang, 19 Oktober 2016
OP-002 KINERJA VENTILASI PADA INTERNAL BANGUNAN MELALUI PERTIMBANGAN POSISI BUKAAN YANG DIPENGARUHI OLEH PERBEDAAN ORIENTASI BANGUNAN DI LINGKUNGAN PERBUKITAN Qurratul Aini, Nanda Nadia Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen untuk merumusan kombinasi material yang efisien pada bangunan perkantoran bertingkat menengah dengan bentuk tertentu
Lebih terperinciArsitektur Nusantara yang Tanggap Iklim: Paradigma dalam Penentuan Potensi Keberlanjutannya
Arsitektur Nusantara yang Tanggap Iklim: Paradigma dalam Penentuan Potensi Keberlanjutannya Jurnal Sumber: Nur Endah Nuffida Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS, Jurusan Arsitektur nuffida@arch.its.ac.id
Lebih terperinciPerancangan Rumah Susun dengan Aspek Bioklimatik di Kota Malang
Perancangan Rumah Susun dengan Aspek Bioklimatik di Kota Malang Mohdar Rizqoh Alhamid 1, Beta Suryokusumo Sudarmo 2, Heru Sufianto 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciSMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PERANCANGAN
BAB 6 HASIL PERANCANGAN Perancangan Hotel Resort Kota Batu yang mengintegrasikan konsep arsitektur tropis yang mempunyai karakter beradaptasi terhadap keadaan kondisi iklim dan cuaca di daerah Kota Batu
Lebih terperinciPerumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )
SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS Di susun oleh : ROMI RIZALI (0951010018) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS
Lebih terperinciMahasiswa Tri Woro Setiati / Dosen Pembimbing Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, PhD Dr.Eng.Ir.Dipl-Ing. Sri Nastiti N Ekasiwi, MT
P O L A P E N ATA A N M A S S A B A N G U N A N T I N G G I U N T U K E F E K T I F I TA S A L I R A N U D A R A P E R K O TA A N D I D A E R A H B E R I K L I M T R O P I S L E M B A B Mahasiswa Tri Woro
Lebih terperinciPENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS
209 PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS Sahabuddin 1, Baharuddin Hamzah 2, Ihsan 2 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Penggunaan elemen pembayang berpengaruh terhadap semakin menurunnya jumlah perolehan panas eksternal melalui selubung bangunan (OTTV). Besarnya penurunan OTTV yang diperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tipologi Moneo (1979) mengatakan tipologi berasal dari kata tipe yang didefinisikan sebagai konsep yang mendiskripsikan kelompok karakteristik obyek yang memiliki persamaan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciKENYAMANAN TERMAL GEDUNG SETDA KUDUS
105 KENYAMANAN TERMAL GEDUNG SETDA KUDUS Farid Firman Syah, Muhammad Siam Priyono Nugroho Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Suhu Udara Hasil pengukuran suhu udara di dalam rumah tanaman pada beberapa titik dapat dilihat pada Gambar 6. Grafik suhu udara di dalam rumah tanaman menyerupai bentuk parabola
Lebih terperinciPERHI TUNGAN BEBAN PENDI NGI N PADA RUANG LABORATORI UM KOMPUTER PAPSI - I TS
PERHI TUNGAN BEBAN PENDI NGI N PADA RUANG LABORATORI UM KOMPUTER PAPSI - I TS Oleh : LAURA SUNDARION 2107 030 075 Dosen Pembimbing : Ir. Denny M.E SOEDJONO, MT LATAR BELAKANG Sistem pengkondisian udara
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet Malang ini mencangkup empat aspek yaitu: Standar Perancangan Objek Prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel menjadi salah satu solusi tempat sementara seseorang/kelompok untuk menginap selama mereka pelakukan keperluannya di daerah/kota tersebut. Tidak heran di jaman
Lebih terperinciRUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI OTISTA JAKARTA TIMUR
TUGAS AKHIR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI OTISTA JAKARTA TIMUR DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR DISUSUN OLEH : HERI PRIANA 41207120003 ANGKATAN
Lebih terperinci