BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proyek Proyek adalah suatu usaha untuk membuat suatu produk, layanan atau sesuatu yang dihasilkan dalam jangka waktu terbatas atau bersifat sementara (Schwalbe, 2007). Berbeda halnya dengan operasi, suatu proyek akan diakhiri jika tujuan suatu proyek tersebut telah tercapai. Adapun sifat-sifat dari suatu proyek menurut Scwalbe(2007) meliputi: - Suatu proyek memiliki suatu tujuan yang unik. - Suatu proyek bersifat sementara, memiliki awal permulaan proyek serta batas berakhir proyek. - Suatu proyek dapat dikembangkan seiring dengan berjalannya proyek itu sendiri. Pada saat dimulai, suatu proyek terkadang masih memiliki definisi yang terlalu luas (tidak spesifik), seiring dengan berjalannya proses pengerjaan maka detil spesifik tersebut akan terlihat lebih jelas, oleh karena itu suatu proyek memungkinkan untuk dikembangkan secara lebih rinci berdasarkan pada kebutuhan serta informasi baru mengenai proyek tersebut. - Membutuhkan suatu sumberdaya, seperti: manusia, asset dan uang. - Memiliki sponsor, project sponsor biasanya mengarahkan, memonitor serta mendanai suatu proyek.

2 6 - Suatu proyek meliputi ketidak pastian, dikarenakan sifatnya yang unik, sulit untuk ditentukan secara pasti berapa lama dapat selesai serta berapa besar alokasi anggran yang dibutuhkan secara pasti hingga proyek selesai. Menurut Nicholas (2001) karakteristik suatu proyek meliputi: - Melibatkan suatu tujuan yang dapat dijelaskan, dimana tujuan tersebut dispesifikasikan dalam bentuk biaya, jadwal dan kinerjanya. - Unik, suatu proyek perlu memiliki sesuatu yang berbeda dari proyek sebelumnya. Jadi proyek tersebut merupakan suatu jenis aktifitas yang bukan pengulangan dari aktifitas sebelumnya. - Suatu aktifitas yang bersifat sementara, digunakan untuk menyelesaikan suatu tujuan yang dibatasi oleh periode waktu yang telah ditentukan. - Menggunakan kemampuan dan talenta dari beberapa profesi dan organisasi. - Kemungkinan tidak dikenal, karena terdiri dari beberapa ide baru, pendekatan baru, atau teknologi baru yang memiliki resiko dan ketidak pastian yang tinggi. - Ada sesuatu yang dipertaruhkan, kegagalan dari proyek dapat menyebabkan halhal yang beresiko bagi organisasi maupun tujuan dari proyek tersebut. - Proses pengerjaan untuk mencapai tujuan, selama proses proyek melewati beberapa tahap-tahap yang jelas yang disebut daur hidup proyek.

3 7 2.2 Manajemen Proyek Manajemen Proyek merupakan suatu penerapan dari pengetahuan, keahlian menggunakan tools serta teknik-teknik atau metode dalam aktifitas suatu proyek agar dapat memenuhi kebutuhan dari suatu proyek (Schwalble, 2007). Menurut Nicholas (2001) Manajemen Proyek adalah suatu pendekatan sistem kepada organisasi dan manajemen yang menerapkan elemen tradisional dan kemampuan untuk mengelola (behavioral management) serta memiliki pola organisasi dan kebijakan manajemen yang paling sesuai untuk diterapkan pada lingkungan proyek yang unik. Menurut Nicholas (2001) karakteristik Manajemen Proyek yaitu: - Manajer proyek mengepalai organisasi proyek. Organisasi mencerminkan lintas fungsi organisasi (cross functional), berorientasi pada tujuan proyek yang bersifat sementara. - Manajer proyek merupakan suatu bagian penting untuk mengikut sertakan seluruh usaha untuk mencapai suatu tujuan proyek. - Karena setiap proyek memerlukan berbagai macam keahlian dan sumber daya, pengerjaannya mungkin dapat dilakukan oleh orang berasal dari wilayah fungsioanal yang berbeda atau dari pihak luar organisasi. - Manajer proyek bertanggung jawab untuk mengintegrasikan orang dari beberapa wilayah fungsi yang berbeda untuk bekerja dalam suatu proyek. - Manajer proyek bernegosiasi langsung untuk mencari dukungan dengan manajer fungsional.

4 8 - Proyek terfokus pada penyediaan suatu produk atu jasa pada waktu dan biaya tertentu. - Suatu proyek mungkin memiliki dua rantai perintah, yang pertama vertical dan fungsional, yang lainnya horizontal dan proyek serta anggota proyek dapat melaporkan kepada manajer proyek maupun manajer fungsional. - Pengambilan keputusan, pertanggung jawaban, hasil dan penghargaan dibagikan kepada anggota tim proyek dan unit fungsional yang mendukung. - Walaupun organisasi proyek itu bersifat sementara, unit fungsional dari organisasi tersebut bersifat tetap (permanent). - Proyek dapat dijalankan pada beberapa tempat yang berbeda baik itu didalam ataupun diluar organisasi. Dalam suatu manajemen proyek memiliki tiga batasan utama atau yang lebih dikenal dengan istilah triple constraint yaitu: scope, time serta cost. Dimana dalam manajemen proyek yang sukses ketiga batasan tersebut semuanya dapat di sesuaikan atau diatur dengan baik sesuai dengan kapasitas yang ada tetapi tetap dapat memuaskan project sponsor serta memenuhi tujuan proyek.

5 9 Gambar 2.1 Triple Constraint dari Manajemen Proyek. Sumber: Schwalble (2007) Pada suatu proyek, manajer proyek tidak hanya berusaha mempertemukan spesifikasi scope, time, cost serta kualitas dari suatu proyek tetapi juga harus dapat memfasilitasi atau memudahkan seluruh proses serta komponen-komponen yang terlibat dalam proyek tersebut (Schwalble, 2007) Kerangka Manajemen Proyek Gambar 2.2 Kerangka Manajemen Proyek Sumber: Schwalble (2007)

6 10 Kerangka manajemen proyek atau yang lebih dikenal dengan istilah project management framework pada gambar 2.2 tersebut akan membantu mengilustrasikan tentang ruang lingkup di dalam suatu manajemen proyek, yang terdiri dari: Stakeholder proyek Stakeholder adalah orang-orang yang terlibat atau berpengaruh terhadap aktifitas suatu proyek, contoh seperti: pihak sponsor, tim proyek, orang-orang yang mendukung atau menentang jalannya proyek, pelanggan, pengguna serta pemasok. Para stakeholder tersebut sering memiliki harapan dan tingkat kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatau proyek (Schwalble, 2007). Area pengetahuan manajemen proyek Area ini merupakan kompetensi-kompetensi utama yang harus dimiliki serta dikembangkan oleh seorang manajer proyek, yaitu: - Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project scope management) Meliputi proses yang pendefinisian dan pengontrolan apa-apa saja yang termasuk dan yang tidak termasuk dalam suatu proyek. Menurut Schwalble (2007) ada lima proses utama dalam manajemen ruang lingkup: 1. Perencanaan ruang lingkup Memutuskan bagaimana ruang lingkup di definisikan, diferifikasi, serta dikendalikan dan juga memutuskan bagaimana struktur rincian kerja atau work breakdown structure (WBS) akan dihasilkan.

7 11 2. Pendefinisian ruang lingkup Mengecek kembali project charter dan persiapan membuat scope statement selama proses awal dan pengumpulan data-data yang diperlukan selama proses perencanaan. 3. Membuat WBS Meliputi pembagian dari gambaran proyek secara umum kedalam beberapa sub proyek atau proses yang lebih rinci secara hirarki. 4. Verifikasi ruang lingkup Meliputi penerimaan lingkup proyek, jika tidak disetujui biasanya pelanggan atau sponsor meminta perubahan yang menghasilkan suatu permintaan untuk dilakukan koreksi terhadap lingkup yang telah didefinisikan. 5. Pengendalian ruang lingkup Meliputi pengendalian terdahap perubahan suatu lingkup proyek, yang mencakup identifikasi, evaluasi serta implementasi perubahan terhadap suatu lingkup proyek. - Manajemen Waktu Proyek (Project time management) Meliputi proses-proses yang dilakukan agar suatu proyek dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Ada enam proses utama didalam manajemen waktu proyek:

8 12 1. Mendefinisikan aktifitas Mengidentifikasi aktifitas secara sepesifik yang harus dilakukan oleh anggota tim proyek serta para stakeholder agar proyek mudah diselesaikan. 2. Mengurutkan aktifitas Meliputi identifikasi serta mendokumentasikan hubungan atar setiap aktifitas proyek. 3. Mengestimasi sumberdaya Meliputi bagaimana memperkirakan besarnya kebutuhan akan sumber daya manusia, peralatan serta material. 4. Mengestimasi kebutuhan waktu (durasi) Meliputi pengestimasian berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap aktifitas proyek. 5. Membuat jadwal Meliputi analisa terhadap urutan aktifitas, perkiraan sumberdaya serta estimasi kebutuhan waktu untuk menghasilkan suatu jadwal proyek. 6. Mengendalikan jadwal Mencakup pengendalian dan pengaturan terhadap perubahanperubahan serta tidakan koreksi terhadap jadwal proyek. - Manajemen Biaya Proyek (Project cost management) Mencakup proses yang diperlukan pada suatu proyek sampai dengan selesai yang telah di sesuaikan dengan alokasi dana yang telah disepakati dan telah disetujui. Ada tiga proses utama dalam manajemen biaya proyek:

9 13 1. Perkiraan biaya Membuat pendekatan atau pengestimasian besarnya anggaran yang dibutuhkan sampai proyek selesai dilaksanakan. 2. Penganggaran biaya Meliputi alokasi seluruh perkiraan biaya terhadap setiap elemen proyek yang membutuhkan. 3. Pengendalian biaya Meliputi pengendalian terhadap perubahan biaya yang dibutuhkan terhadap suatu proyek. - Manajemen Kualitas Proyek (Project quality management) Melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan dan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa semua tindakan yang diperlukan dalam mencapai kualitas yang diinginkan telah dilaksanakan dengan baik. Manajemen kualitas proyek meliputi tiga proses utama: Perencanaan kualitas Mencakup identifikasi terhadap standar kualitas yang relevan dengan proyek dan bagaimana menyesuaikannya dengan standar tersebut. Penjamin kualitas (Quality assurance) Meliputi evaluasi secara periodik terhadap seluruh kinerja proyek untuk meyakinkan bahwa proyek akan sesuai dengan standar kualitas yang relevan serta memuaskan.

10 14 Pengendalian mutu (Quality control) Meliputi pemantauan terhadap hasil-hasil proyek secara spesifik untuk meyakinkan bahwa hasil-hasil telah memenuhi standar kualitas yang diterapkan. - Manajemen Sumber Daya Manusia (Project human resource management) Adalah suatu tindakan yang terkait dengan langkah-langkah efektif yang perlu diambil dari orang-orang yang terlibat (stakeholder) dalam suatu proyek. Manajemen sumber daya manusia mencakup empat proses: 1. Perencanaan sumber daya manusia Meliputi identifikasi serta dokumentasi terhadap peranan, tanggung jawab serta hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek. 2. Mendapatkan tim proyek Meliputi perekrutan serta penugasan personil yang terlibat dalam suatu proyek. 3. Mengembangkan tim proyek Meliputi membangun kemampuan individu serta kelompok untuk meningkatkan kinerja proyek. 4. Mengatur tim proyek Meliputi penelusuran kinerja dari anggota tim, memotivasi anggota tim, memecahkan masalah serta konflik dan mengkoordinasikan perubahan dalam membantu meningkatkan kinerja proyek.

11 15 - Manajemen Komunikasi Proyek (Project communications management) Meliputi bagaimana menghasilkan, mengumpulkan, menyebarkan serta menyimpan informasi suatu proyek. Dalam manajemen komunikasi juga perlu dipahami dengan atau untuk siapa komunikasi dibutuhkan, bagaimana serta seberapa sering komunikasi harus dilakukan (Baca and Jansen, 2003). Tujuan dari manajemen komunikasi proyek adalah untuk memperkokoh hubungan antar personil, serta mendapatkan gagasan dan informasi penting untuk mencapai keberhasilan. Ada empat proses utama didalam komunikasi proyek: Perencanaan komunikasi Meliputi penetapan kebutuhan-kebutuhan akan informasi dan komunikasi pada para stakeholder, mencakup informasi apa yang dibutuhkan, kapan mereka membutuhkan serta bagaimana informasi dapat secara tepat disampaikan. Pendistribusian informasi Meliputi usaha agar informasi yang diperlukan oleh para stakeholder dapat terpenuhi. Laporan kinerja Meliputi pengumpulan dan penyebaran informasi kinerja, termasuk laporan status kinerja serta perkiraan kapan perkerjaan yang bersangkutan akan dapat diselesaikan.

12 16 Pengaturan stakeholder Meliputi bagaimana melakukan komunikasi yang tepat terhadap para stakeholder agar harapannya dapat terpenuhi terhadap keberhasilan suatu proyek. - Manajemen resiko proyek (Project risk management) Merupakan suatu proses identifikasi, analisis, serta jawaban terhadap resikoresiko yang berpotensi menghambat atau dapat menggagalkan jalannya suatu proyek. Ada enam proses utama yang termasuk didalam manajemen resiko: Perenacanaan manajemen resiko Meliputi keputusan bagaimana melakukan pendekatan terhadap resiko dan perencanaan nya didalam aktifitas suatu proyek. Identifikasi resiko Menentukan resiko-resiko mana saja yang mungkin memilki perngaruh terhadap proyek serta mendokumentasikan karakteristik dari setiap resiko yang ada agar mudah diantisipasi jika ada resiko yang serupa dikemudian hari. Analisa resiko Memprioritaskan resiko berdasarkan kemungkinan terjadi serta dampak yang diakibatkannya. Kuantifikasi resiko Meliputi perkiraan secara kuantitatif atau derajat ketidak pastian terhadap tingkat pengaruh yang ditimbulkan oleh sutu resiko.

13 17 Perencanaan tanggung jawab resiko Meliputi langkah-langkah yang dilakukan untuk menghasilkan atau meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman dari suatu resiko terhadap tujuan suatu proyek. Memantau dan mengendalikan resiko Melakukan tindakan korektif serta aksi pencegahan dari resiko-resiko baru yang teridentifikasi serta tindakan penanganannya. Kemudian melakukan evaluasi terhadap efektifitas penyelesaian tersebut didalam suatu proyek. - Manajemen Pengadaan Proyek (Project procurement management) Meliputi bagaimana mendapatkan barang dan pelayanan dari pihak luar atau (rekanan). Ada enam proses utama dari manajemen pengadaan proyek: 1. Perencanaan pembelian Meliputi penentuan apa yang harus dibeli, kapan serta bagaimana dilakukan. 2. Perencanaan mengenai kontrak Meliputi penjelasan kebutuhan terhadap produk atau layanan yang diinginkan. Hasil dari perencanaan kontrak ini berupa dokumendokumen pengadaan seperti proposal permintaan (request for proposal), kriteria evaluasi serta pembaruan terhadap kontrak kerja. 3. Permintaan tanggapan dari penyedia Meliputi perolehan informasi, penawaran serta proposal dari para penyedia.

14 18 4. Pemilihan penyedia Meliputi pemilihan dari seluruh penyedia (seller) atau supplier melalui suatu proses evaluasi dan negosiasi kontrak. 5. Administrasi kontrak kerja Meliputi pengaturan seluruh kesepakatan serta hubungan dengan pihak penyedia yang terpilih. 6. Penutupan kontrak Meliputi penyelesaian dari setiap kontrak yang telah disepakati. Kompetensi diatas tersebut harus bisa diintegrasikan dengan baik agar komponen-komponen kegiatan proyek dapat berfungsi sebagai satu kesatuan guna mencapai tujuan proyek secara efektif dan efisien. Alat Bantu serta teknik-teknik dalam manajemen proyek Alat batu serta metode-metode dalam manajemen proyek digunakan untuk membantu para manajer proyek dan anggota tim proyek dalam mempermudah mereka dalam menerapkan ke sembilan area pengetahuan diatas, seperti penggunaan gantt charts, project network diagram, serta critical path analysis didalam manajemen waktu (project time management). Manajemen portfolio proyek Manajemen portfolio proyek dilakukan ketika suatu perusahaan atau organisasi memiliki banyak proyek dan mengelola proyek-proyek yang dijalankan seperti layaknya sebuah portfolio investasi yang memberikan kontribusi terhadap kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.

15 Manajer Proyek Menurut Olson (2003) manajer proyek adalah seseorang yang dipekerjakan berdasarkan tanggug jawabnya yang tinggi dalam menyelesaikan proyek. Manajer proyek merupakan pimpinan tim yang membuat rencana dan keputusan, mengatur dan memberikan arah dalam mengerjakan proyek, memotivasi, berjiwa kepemimpinan, memiliki tanggung jawab yang tinggi dan mengendalikan praktisi yang mengerjakan proyek tersebut. 10 keterampilan dan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek (Schwalble, 2007): 1. People skills. 2. Leadership. 3. Listening. 4. Memiliki integritas, berprilaku etis serta konsisten. 5. Dapat membangun kepercayaan yang kuat. 6. Memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik. 7. Dapat membangun tim yang kuat. 8. Bisa mengatur serta mengatasi konflik. 9. Berpikir kritis dan memecahkan masalah. 10. Understand, balances priorities Kriteria-kriteria dari Suatu Proyek Sukses

16 Kriteria-kriteria dari Suatu Proyek Sukses Dalam menjalankan suatu proyek suatu perusahaan perlu menentukan kriteriakriteria seperti apa yang dimiliki suatu proyek agar proyek tersebut dapat dikatakan sukses, menurut Schawalbe (2007) pada umum nya ada tiga kriteria suatu proyek dapat dikatakan sukses yaitu: - Proyek dapat memenuhi scope, time serta cost yang dapat disesuaikan atau diatur dengan baik sesuai dengan kapasitas yang ada tetapi tetap dapat memuaskan pihak sponsor. - Proyek dapat memuaskan pelanggan atau sponsor. - Hasil dari proyek yang dijalankan sesuai dengan tujuan utama proyek, seperti: bisa mengembalikan investasi dalam rentang kurun waktu yang telah ditentukan, bisa membuat pihak sponsor merasa puas. Sedangkan menurut Olson (2003) tiga faktor yang diyakini menentukan keberhasilan suatu proyek adalah: - Keterlibatan klien dalam proyek - Dukungan dari manajemen tingkat atas - Objektifitas dari proyek yang jelas Menurut Olson (2003) Pinto dan Slevin telah menyelidiki lebih dari 400 proyek dan menemukan critical success factor (CSF) berdasarkan urutannya berikut ini: - Misi proyek Dalam proyek harus memiliki tujuan dan arah yang jelas.

17 21 - Dukungan dari manajemen tingkat atas Untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan. - Perencanaan atau Penjadwalan Perencanaan dan penjadwalan meliputi spesifikasi yang terperinci. - Konsultasi dengan pemilik proyek Semua pihak yang terlibat memberikan pendapatnya. - Anggota (personil) Dibutuhkan personil dengan kemampuan yang baik untuk diikutsertakan dalam tim proyek. - Kemampuan teknis Memiliki kemampuan teknis dan betul-betul mengerti proyek yang sedang dikerjakan. - Penerimaan dari pihak pemilik proyek Pemilik proyek menerima produk yang dihasilkan tersebut. - Pengawasan, pengendalian dan umpan balik Melakukan pengawasan secara berkala terhadap setiap tahap-tahap dalam proyek. - Komunikasi Komunikasi yang baik merupakan faktor utama dari keberhasilan manajemen proyek. - Penyelesaian masalah Menangani krisis dan penyimpangan yang terjadi. Initialitating process, planning process, executing process, closing process

18 Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah suatu istilah yang menunjukkan berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi, yang mencakup komputer, jaringan komunikasi serta penggunaan kecanggihan teknologi informasi untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang diciptakannya Komponen Teknologi Informasi - Informasi Informasi adalah intepretasi data yang terorganisir dan mempunyai arti dan kegunaan. - Manusia Merupakan orang yang menggunakan teknologi informasi dalam melakukan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. - Prosedur Prosedur adalah langkah-langkah proses atau sekumpulan instruksi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu tugas atau hasil tertentu. - Perangkat Lunak Suatu program komputer yang memungkinkan hardaware untuk memproses data.

19 23 - Perangkat Keras Perangkat keras adalah komputer dan perlengkapan yang terhubung pada komputer tersebut. 2.4 Sistem Informasi Data dan informasi merupakan kelompok jenis-jenis sumber daya dalam sebuah sistem. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai sedangkan Informasi merupakan data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi (information processor). Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non komputer atau kombinasi keduannya. Sistem informasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, perangkat keras, priranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mentransformasikan dan mendistribusikan informasi didalam suatu organisasi (O Brein, 2003). 2.5 Manajemen Proyek Teknologi Informasi Proyek tidak dapat dilakukan dengan cara mengisolasi diri. Proyek harus dilakukan dalam lingkungan organisasi yang luas. Manajer proyek memerlukan system thinking yaitu menggunakan sudut pandang yang menyeluruh mengenai proyek yang

20 24 dikerjakannya dan memahami bagaimana kaitannya dengan organisasi secara luas. Proyek haruslah dilakukan untuk mendukung / memenuhi kebutuhan dari bisnis. Menurut Schwalble (2007) System approach adalah pendekatan analitis dan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Ada tiga bagian dalam system approach yaitu; Systems philosophy: memandang segala hal sebagai suatu sistem; Systems analysis: pendekatan pemecahan masalah; Systems management: mengarahkan isu bisnis, teknologi dan organisasi dalam merubah sistem. System approach digunakan oleh manajer proyek untuk mengerjakan proyek agar sesuai dengan tuntutan organisasi, bisnis dan memenuhi ekspektasi stakeholder. Three-Sphere Model untuk manajemen sistem meliputi aspek bisnis, organisasi dan teknologi. Sebuah proyek harus meliputi ketiga aspek tersebut untuk dapat mencapai keberhasilan. Organisasi dapat dipandang dalam empat frame yang berbeda yaitu: - Struktural Structural frame: fokus pada peran dan tanggung jawab, koordinasi, dan kontrol. Bagan organisasi dapat membantu memahami frame ini. - human resource Human resources frame fokus pada mempertemukan kebutuhan organisasi dan kebutuhan semua orang. - Political Political frame mengasumsikan bahwa organisasi adalah campuran koalisi dari berbagai kepentingan individu dan kelompok. Isu utama adalah konflik dan kekuasaan.

21 25 - Symbolic Symbolic frame fokus pada simbol dan arti beberapa peristiwa / kejadian yang saling berhubungan. Menurut Schwalble (2007) Proyek akan berhasil dengan baik pada kultur organisasi dengan karakteristik identitas anggota, penekanan pada grup, integrasi unit, toleransi resiko, kriteria penghargaan, toleransi konflik, fokus pada open-system yang semuanya telah umum dan seimbang dengan karakteristik lainnya. Menurut Schwalble (2007) Salah satu faktor utama suksesnya manajemen proyek adalah adanya komitmen dari manajemen puncak karena manajemen puncak dapat membantu manajer proyek memberikan sember daya yang memadai, memberikan persetujuan untuk suatu proyek yang unik dan sensitif terhadap waktu, memperoleh hubungan kerjasama dengan semua orang di organisasi dan dengan bimbingan manajemen puncak seorang manajer proyek dapat belajar bagaimana menjadi pemimpin yang lebih baik. Menurut Schwalble (2007) Komitmen yang baik dari organisasi sangat dibutuhkan dalam manajemen proyek. Jika suatu organisasi memiliki perilaku negatif terhadap TI misalnya maka akan sangat sulit untuk mencapai keberhasilan dalam proyek TI. Adanya CIO di posisi puncak akan membantu suksesnya proyek TI dan memasukkan orang non TI dalam proyek TI juga dapat menghasilkan komitmen yang lebih baik terhadap proyek TI. Standar dalam organisasi juga harus diperhatikan oleh manajer proyek. Standar dan acuan dapat membantu manajer proyek menjadi lebih efektif.

22 Tahap-tahap Proyek dan Daur Hidup Proyek Menurut Schwalble (2007) Suatu daur hidup proyek (project life cycle) adalah kumpulan dari project phase. Project phase tradisional terdiri dari concept, development, implementation, dan close-out. Proyek sering kali menghasilkan produk yang mana mengikuti life cycle. Phase-phase project life cycle, yaitu: 1. Initiation Pada tahap ini, lingkup proyek di definisikan dengan pendekatan untuk bisa men-deliver hasil yang diinginkan. Beberapa tool atau metodologi yang biasa digunakan dalam tahap ini adalah Project Charter, Business Plan, Project Framework (or Overview), Business Case Justification, and Milestones Reviews. 2. Planning Tahap kedua melakukan identifikasi secara detil serta penugasan bagi setiap pekerjaan sampai proyek berakhir. Di dalam tahap ini juga dilakukan analisa resiko serta mendefinisikan kriteria-kriteria suksesnya suatu proyek yang dijalankan. 3. Executing and controlling Mengeksekusi proyek meliputi pengambilan tindakan seperlunya untuk memastikan bahwa aktivitas dalam project plan telah lengkap. Termasuk juga berbagai pekerjaan yang diperlukan untuk memperkenalkan hardware, software dan prosedur baru hingga pada tahap pengoperasian yang normal.

23 27 4. Monitoring and Controlling adalah proses pengukuran kemajuan proyek berdasar tujuan yang telah ditetapkan, melihat deviasi dari project plan dan melakukan tindakan koreksi untuk menyesuikan kemajuan yang dicapai dengan project plan. Output-nya berupa performance reports dan revisi terhadap project plan. 5. Clousure meliputi penerimaan oleh stakeholder dan customer terhadap produk atau layanan akhir. Kalaupun proyek tidak terselesaikan maka secara formal tetap harus di tutup dengan tujuan untuk perefleksian dan mengetahui apa yang dapat diambil sebagai pelajaran untuk mengembangkan proyek lain di masa depan. Output dari proses ini adalah dokumen dokumen proyek dan pelajaran yang telah dipelajari yang merupakan bagian dari aset proses organisasional. Selain itu juga termasuk laporan akhir dan presentasi untuk sponsor dan manajemen senior Metodologi Umum Pelaksanaan Proyek Sistem Informasi Menurut Indrajit (2000) secara umum proyek-proyek sistem informasi dalam perusahaan atau organisasi dapat dikatagorikan dalam tiga kelompok besar, yaitu: - Proyek yang bersifat pembangunan jaringan infrastruktur teknologi informasi, menyangkut hal-hal mulai dari pengadaan dan instalasi komputer sampai dengan perencanaan dan pengembanagan infrastruktur jaringan.

24 28 - Proyek yang bersifat implementasi dari paket program aplikasi yang dibeli dipasaran dan diterapkan di perusahaan. - Proyek yang bersifat perencanaan dan pengembangan aplikasi yang dibuat sendiri secara khusus (customized software), baik oleh internal perusahaan maupun kerja sama dengan pihak luar seperti konsultan dan software house. Menurut Indrajit (2000) Secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan atau metodologi dalam melaksanakan aktifitas pengembangan proyek sistem informasi: 1. Tahap perencanaan Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatar belakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detail atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. 2. Tahap analis Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisis, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, kunci keberhasilan usaha (critical success factors), ukuran kinerja, strategi, program-program, dan hal terkait lainnya.

25 29 3. Tahap Desain Pada tahap desain, tim teknologi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. 4. Tahap Konstruksi Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar terutama dalam hal SDM, biaya dan waktu. 5. Tahap implementasi Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. 6. Tahap pasca implementasi Pasca implemetasi adalah bagaimana manajemen memelihara sistem yang akan dikelola (maintenance, supports, dan service management). Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan dikemudian hari. 2.6 Hasil Penelitian Proyek Teknologi Informasi saat ini Yayuk (2007) Berdasarkan data dari Standish Group, mereka telah melakukan penelitian parameter keberhasilan proyek perangkat lunak dengan mengidentifikasi alasan-alasan yang menyebabkan kegagalan proyek perangkat lunak. Untuk keperluan tersebut, proyek perangkat lunak diklasifikasikan ke dalam 3 tipe resolusi

26 30 yaitu resolusi tipe 1 untuk proyek sukses, resolusi tipe 2 untuk proyek challenged dan resolusi tipe 3 untuk proyek yang rusak (gagal). Aspek yang paling penting dari penelitian yang dilakukan Standish Group adalah menemukan sebab-sebab mengapa proyek gagal. Untuk keperluan ini jajak pendapat dilakukan pada manajer eksekutif IT untuk ditanyai pendapatnya tentang mengapa proyek bisa sukses. Ada tiga alasan utama yang bisa menyebabkan proyek perangkat lunak sukses, yaitu keterlibatan pengguna (user involvement), dukungan manajemen eksekutif (executive management support) dan pernyataan jelas dari kebutuhan (a clear statement of requirement). Memang ada beberapa kriteria yang lain, namun jika tiga elemen tersebut sudah pada tempatnya, maka kesempatan proyek akan sukses jauh lebih besar. Sebaliknya, bila hal tersebut tidak terpenuhi potensi gagal bisa meningkat tajam. Tabel 2.1 Kriteria Proyek Sukses Dalam jajak pendapat tersebut, responden juga diminta pendapatnya tentang faktor apa saja yang menyebabkan proyek challenged, hasilnya seperti terlihat dalam Tabel 2. 2.

27 31 Tabel 2.2 Kriteria Proyek Challanged Hasil jajak pendapat tentang opini mengapa proyek menjadi rusak dan terancam dibatalkan, faktor terbesar dikarenakan daftar kebutuhan yang kurang lengkap serta terlalu sedikitnya keterlibatan pengguna. Tabel 2.3 Kriteria Proyek Impaired Sebagai gambaran betapa masih tingginya tingkat kegagalan proyek perangkat lunak di negara yang telah maju sekalipun, tabel berikut menunjukkan perkembangan tingkat keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak (software development project) di Amerika Serikat dari tahun ke tahun :

28 Tabel 2.4 Tingkat Keberhasilan Proyek Perangkat Lunak 32

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA Lenny, Marcelina Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon Jeruk Jakarta Barat/Kebon

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION

Lebih terperinci

KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK

KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK Siklus Hidup Produk Pengembangan sebuah produk pada dasarnya mengikuti tahapan yang disebut Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). Perencanaan sebuah produk yang

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Project management is the application of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2 MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2 MANAJEMEN PROYEK TERINTEGRASI MANAJEMEN RUANG LINGKUP Ruang lingkup (Scope) meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses untuk menyelesaikan tujuan proyek

Lebih terperinci

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK

Lebih terperinci

MINGGU KE- 4 MANAJEMEN RUANG LINGKUP

MINGGU KE- 4 MANAJEMEN RUANG LINGKUP MINGGU KE- 4 MANAJEMEN RUANG LINGKUP Ruang lingkup (Scope) meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses untuk menyelesaikan tujuan proyek atau untuk menghasilkan produk proyek. Manajemen scope proyek

Lebih terperinci

STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1

STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1 STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK IT PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1 KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan

Lebih terperinci

Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3

Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3 Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek 1 Kelompok Proses Manajemen Proyek Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan Kelompok Proses

Lebih terperinci

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai

Lebih terperinci

Phase Siklus Hidup Proyek

Phase Siklus Hidup Proyek MINGGU KE 2 MANAJEMEN PROYEK TERINTEGRASI 2.1. Tujuan, Proses dan Area Pengetahuan Proyek Mengintegrasikan manajemen proyek meliputi koordinasi semua area pengetahuan proyek ke dalam aktifitas pada siklus

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

Jaka Adi Laksana Mohammad Asyam L Nareswara Driyanggara S Nur Adi Prasetyo Dewi Irbaya MH Aisyah Fathia Putri

Jaka Adi Laksana Mohammad Asyam L Nareswara Driyanggara S Nur Adi Prasetyo Dewi Irbaya MH Aisyah Fathia Putri Jaka Adi Laksana Mohammad Asyam L Nareswara Driyanggara S Nur Adi Prasetyo Dewi Irbaya MH Aisyah Fathia Putri Pengembangan sebuah produk pada dasarnya mengikuti tahapan yang disebut Siklus Hidup Produk

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK : KONTEKS DAN PROSES

MANAJEMEN PROYEK : KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK : KONTEKS DAN PROSES Kelompok 1: Cicih Nur Eish (H1L014006) Rifqi Fadhila A (H1L014016) Fajar Muzaky (H1L014019) Ade Laksmi H (H1L014020) Malvin Yosef S (H1L014021) Dinar Nur Baeti (H1L014023)

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jalan Raya Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan

Lebih terperinci

Inititating Process Group

Inititating Process Group Inititating Process Group PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT Onah Siti Fatonah, S.Kom Dilakukan untuk mendefinisikan projek baru atau fase baru dari proyek yang sudah ada dengan

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,

Lebih terperinci

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI ABSTRAK Pembangunan sistem informasi di Universitas X dilakukan dengan tidak menggunakan manajemen proyek yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Rencana Manajemen

Lebih terperinci

Proyek Perangkat Lunak

Proyek Perangkat Lunak Proyek Perangkat Lunak 02: Proyek Software dan SDLC Husni husni@trunojoyo.ac.id Project Management Concepts Project Planning, Execution, and Budget System Development Life Cycle Project Monitoring, Control,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP 1 MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP INFORMASI Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Latar belakang (1) 2 The Standish Group research shows a staggering 31.1% of projects

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

aderismanto01.wordpress.com

aderismanto01.wordpress.com Siklus Hidup Produk Perencanaan (Planning) Analisis (Analysis) Perancangan (Design) Implementasi (Implementation) Dukungan (Support) Siklus Hidup Proyek Penyusunan Konsep (Concept) Pengembangan (Development)

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT TUJUAN : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007 Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007 Tujuan : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan sistem.

Lebih terperinci

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com;

Lebih terperinci

SILABUS MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

SILABUS MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI Kode Formulir : FM-STMIK MDP-KUL- 04.02/R4 SILABUS MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Sistem Informasi Nama Matakuliah : Manajemen Proyek Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 9/28/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN 1 2 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen proyek Fungsi-fungsi

Lebih terperinci

FASILKOM UNSIKA MATERI KULIAH MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek Dalam Proyek

FASILKOM UNSIKA MATERI KULIAH MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek Dalam Proyek FASILKOM UNSIKA MATERI KULIAH MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek Dalam Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam komponen yang

Lebih terperinci

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi BAB II Proyek TI PLC vs SDLC Aktifitas dalam SDLC Tahapan siklus hidup SDLC 1. Analisa kebutuhan 2. Spesifikasi 3. Disain 4. Coding 5. Verifikasi dan validasi

Lebih terperinci

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Metodologi Manajemen Proyek The traditional approach : 1. Project Initiation Stage 2. Project Planning or Design

Lebih terperinci

MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK

MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK Pada tahun 1995, hasil studi yang dilakukan CHAOS menyebutkan bahwa keterlibatan user, misi proyek yang jelas, pernyataan kebutuhan proyek yang jelas dan perencanaan proyek

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Berfikir Teori-teori yang dipakai dalam penyusunan tesis ini berlandaskan pada ruang lingkup Manajemen Proyek dan Prosedur Operasional Baku, sehingga akan dikemukakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Pengertian sederhana dari manajemen proyek adalah proses dalam pencapaian suatu tujuan yang telah disepakati dan dibatasi dengan waktu dan sumber daya

Lebih terperinci

TUJUAN KULIAH BAHASAN

TUJUAN KULIAH BAHASAN 9/29/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN TUJUAN KULIAH BAHASAN 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen

Lebih terperinci

Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom

Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom 1 Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3 Heru Lestiawan, M.Kom Learning Objectives 2 Menggambarkan suatu kerangka keseluruhan untuk manajemen integrasi proyek yang berkaitan dengan bidang pengetahuan

Lebih terperinci

Pertemuan 11 Manajemen Risiko

Pertemuan 11 Manajemen Risiko Pertemuan 11 Manajemen Risiko Tujuan Memahami konsep manajemen risiko Memahami sumber-sumber risiko Dapat memodelkan risiko dan membuat contingency plan. Risiko Masalah yang belum terjadi Kenapa menjadi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP 1 Mata kuliah : Manajemen Proyek Kode Mata Kuliah : TIS7653 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 16 kali pertemuan Deskripsi : Mata kuliah ini memberikan pengetahuan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman :. halaman Mata Kuliah : Manajemen Proyek

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK PENGEMBANGAN INTERFACE DATA CAPTURE PADA APLIKASI DCMS CC OLEH

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Proyek

Manajemen Resiko Proyek Manajemen Resiko Proyek Tujuan Paparan Memahami apa yang dimaksud dengan resiko dan apa pentingnya mengelola resiko proyek Mengetahui resiko yang umum terjadi pada Proyek TI Memahami proses/ tahapan dalam

Lebih terperinci

Hendri Sopryadi,M.T.I 9/29/2011

Hendri Sopryadi,M.T.I 9/29/2011 9/29/2011 1 2 PENUTUPAN LAHIRNYA MEMULAI PENGAWASAN PELAKSANAAN PERENCANAAN KEBU- TUHAN & HARAP- AN STAKE- HOLDER CAKUPAN MANAJEMEN INTEGRASI SDM WAKTU KOMUNI- KASI BIAYA RESIKO MUTU PEMBE- LIAN PIRANTI

Lebih terperinci

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Rencana Manajemen

Lebih terperinci

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI Project Management Body of Knowledge Proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Proyek yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi internal perusahaan Proyek yang berhubungan dengan pengembangan

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 DEFINISI DAN PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Sistem Informasi

Manajemen Proyek Sistem Informasi Modul ke: Manajemen Proyek Sistem Informasi Initiation Proyek dan Manajemen Scope dan Perencanaan Proyek Fakultas FASILKOM Adi Nove Hermawan S.Kom,MM Program Studi System Informasi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya proyek merupakan suatu aktivitas yang bersifat sementara, kompleks, unik yang memiliki satu tujuan dan harus diselesaikan dalam waktu yang spesifik,

Lebih terperinci

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Project Phases 1. Initiation Tahap pertama adalah tahap inisiasi, di mana proyek dipilih dan ditetapkan. 2. Planning Pada tahap perencanaan, keputusan dibuat

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Manajemen Proyek Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Overview Beberapa pertanyaan: Apa saja komponen-komponen dari manajemen proyek? Bagaimana perencanaan membantu

Lebih terperinci

Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi. Information Technology Project Management, Fourth Edition

Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi. Information Technology Project Management, Fourth Edition Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi Information Technology Project Management, Fourth Edition Manajemen Proyek Secara Menyeluruh Proyek harus berjalan dalam lingkungan organisasi keseluruhan. Manajer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Project Manager Seorang project manager atau project manager adalah seseorang yang ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian (day to day)

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom Modul ke: 14 Fakultas FASILKOM Manajemen Proyek Sistem Informasi Proyek merupakan sebagai usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk layanan, unik atau hasil. Tujuan proyek mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini, informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam mendukung peningkatan kinerja mereka. Perusahaan

Lebih terperinci

Project Integration Management

Project Integration Management 1. RELASI DENGAN SISIPLIN ILMU LAIN always begin with Problem (John J. Rakos) Practice Software estimation, Life cycles, Quality models Proyek yang baik adalah proyek yang mencapai titik kesetimbangan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan secara efektif dan efisien. (http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen).

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan secara efektif dan efisien. (http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri. Ahmad Setiawan

MANAJEMEN PROYEK. Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri. Ahmad Setiawan MANAJEMEN PROYEK Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Ahmad Setiawan Sesi #1 Introduction to Project Management Definisi Proyek A project is a temporary endeavor undertaken to

Lebih terperinci

Tujuan pembelajaran Mendefinisikan batasan manajemen proyek perangkat lunak (MPPL) Membedakan pengembangan proyek perangkat lunak dengan lainnya Memah

Tujuan pembelajaran Mendefinisikan batasan manajemen proyek perangkat lunak (MPPL) Membedakan pengembangan proyek perangkat lunak dengan lainnya Memah Manajemen Proyek TI /Perangkat Lunak (MPPL) Materi 1 Pengenalan MPPL The McGraw-Hill Companies/Software Project Management (second edition) / Bob Hughes and Mike Cotterell Tujuan pembelajaran Mendefinisikan

Lebih terperinci

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso)

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap kegiatan penyelenggaraan organisasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian

Lebih terperinci

SOFTWARE PROJECT MANAGEMENT

SOFTWARE PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE PROJECT MANAGEMENT Manajemen proyek perangkat lunak merupakan bagian yang penting dalam pembangunan perangkat lunak. Sekalipun tidak bersifat teknis seperti pengkodean, halhal dalam manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

Hal penting dalam manajemen proyek adalah :

Hal penting dalam manajemen proyek adalah : Pendahuluan Hal penting dalam manajemen proyek adalah : Ketepatan memilih bentuk organisasi (tim) Memilih manajer proyek yang tepat Aktifitas integrasi dan koordinasi yang baik Diluar hal tsb diperlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Pendahuluan Membangun sebuah DSS, apalagi yang besar, merupakan proses yang rumit. Melibatkan hal-hal : teknis (hardware, software) perilaku (interaksi manusia-mesin),

Lebih terperinci

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Perencanaan Proyek II Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Aspek Pengetahuan Manajemen Proyek Setiap aspek pengetahuan akan dilakukan sejumlah aktivitas terkait dengan konsep kelompok proses yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga

Lebih terperinci

P14 Manajemen Proyek Sistem Informasi. A. Sidiq P.

P14 Manajemen Proyek Sistem Informasi. A. Sidiq P. P14 Manajemen Proyek Sistem Informasi A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 Kerangka Project Planning Cycle 2 Konsep MPSI Ditekankan Pada : Manusia Faktor manusia sangat berperan penting dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Soeharto (1999, p21), Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota

Lebih terperinci

Chapter 6. Development and quality plans

Chapter 6. Development and quality plans Chapter 6 Development and quality plans 6.1 Sasaran Rencana Pengembangan dan Kualitas Perencanaan, sebagai suatu proses, memiliki beberapa tujuan, yang dimaksudkan untuk mempersiapkan landasan yang kuat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu BAB III LANDASAN TEORI III. 1. Manajemen Proyek Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,

Lebih terperinci