BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif."

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung (Riduwan & Sunarto : 2009). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat hubungan antara iklim keselamatan kerja, keterikatan kerja, dan intensi turnover pada karyawan PT Polytama Propindo. Dalam penelitian ini, iklim keselamatan kerja dan keterikatan kerja berperan sebagai variabel bebas (independent variable) terhadap intensi intensi turnover yang berperan sebagai variabel terikat (dependent variable). 55

2 3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan, dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui kuesioner atau angket. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis kepada seluruh responden untuk dijawab yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga kuesioner yaitu kuesioner mengenai iklim keselamatan kerja, kuesioner keterikatan kerja, dan kuesioner intensi turnover. Kuesioner iklim keselamatan kerja menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh Nordic (2012), kuesioner keterikatan kerja menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh Nadiya Mahmudah (2012), sementara kuesioner intensi turnover menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh Tang, Kim, dan Tang pada tahun 2000 (Diniati, 2009). 3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik sampling Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang 56

3 ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Polytama Propindo. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan biji plastik resin. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Adapun sampel penelitian ditentukan berdasarkan kerangka sampel sebagai berikut: a. Karyawan pada divisi produksi PT Polytama Propindo b. Bekerja di perusahaan minimal 6 bulan Tabel Jumlah Populasi Karyawan Divisi Produksi PT Polytama Propindo tahun 2013 Jumlah No. Divisi Produksi Total Pria Wanita 1 PT Polytama Propindo Jakarta 2 PT Polytama Propindo Indramayu Jumlah keseluruhan Sumber : Data karyawan divisi produksi PT Polytama Propindo yang bekerja di atas 6 bulan Teknik Sampling 57

4 Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nonprobabilitas sampling. Teknik non-probabilitas sampling yaitu teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010). Adapun jenis non-probabilitas sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu (Sugiarto dkk, 2003). Kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dipilihnya teknik purposive sampling ini adalah; 1. Divisi produksi merupakan divisi yang sangat perlu mementingkan keselamatan kerja dibandingkan divisi-divisi lainnya di PT Polytama Propindo 2. Seringnya turnover karyawan terjadi dan terbanyak di bagian divisi produksi PT Polytama Propindo 3. Lokasi dan lingkungan divisi produksi yang menggunakan alat-alat produksi yang dapat mengancam keselamatan karyawan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sekurang-kurangnya 225. Terbagi menjadi 90 untuk karyawan divisi PT Polytama Propindo pabrik Jakarta, dan 135 untuk karyawan divisi PT Polytama Propindo pabrik 58

5 Indramayu. Jumlah tersebut didasarkan pada rumus pengambilan sampel menurut Slovin (Riduwan,2009), sebagai berikut: n = N 1 + N. e 2 Keterangan n = ukuran sampel N = ukuran sampel populasi e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (e = 0,05) n = (0,05) 2 = 89,85 n = (0,05) 2 = 134, Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2001). Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu Iklim Keselamatan Kerja dan Keterikatan Kerja, dan satu variabel terikat yaitu Intensi Turnover. 59

6 3.5 Definisi Operasional Definisi Operasional Iklim Keselamatan Kerja Iklim keselamatan kerja adalah persepsi yang berhubungan dengan aspek keselamatan kerja dalam melakukan pekerjaan yang akan menggambarkan aman atau tidaknya iklim keselamatan kerja ditempat ia bekerja, yang tergambar dari derajat skor kuesioner iklim keselamatan kerja yang telah disusun oleh Nordic (2012) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu; keselamatan manajemen, rekan kerja. dan pelatihan keselamatan. Secara lebih rinci, operasional variabel iklim keselamatan kerja dirinci sebagai berikut: Tabel Kisi-kisi instrumen Iklim Keselamatan kerja No. Dimensi Indikator Item Jumlah 1. Keselamatan Manajemen Peraturan dalam 1,10,14 bekerja Memberikan info tentang keselamatan 2,17 kerja Pengawasan kerja 3,5,11 22 Penanganan keselamatan Mengikutsertakan partisipasi karyawan 2. Lingkungan Sistem keamanan kerja 4,6,7,8,9,18,20,21,22 12,13,15,16,19 23,29,30,31,32,33,34,

7 Kerja Tempat kerja 24,26 3 Rekan kerja Kepedulian terhadap 25,27,28,36,37,38,39 antar pekerja Mendiskusikan tentang keselamatan kerja 40,41,42,43 4 Pelatihan Sistem dalam 44,47,50 keselamatan pelatihan 7 Partisipasi pendapat 45,46,48,49 pekerja Jumlah 50 Instrumen iklim keselamatan kerja memiliki empat alternatif jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item pernyataan dalam kuesioner ini bersifat favorable dan unfavorable. Berikut ini masing-masing nilai untuk alternatifalternatif jawaban untuk instrumen iklim keselmatan kerja: Item Nilai favorable Nilai unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju Definisi Operasional Keterikatan Kerja 61

8 Keterikatan kerja ditentukan oleh besar kecilnya derajat skor yang dipilih oleh karyawan dalam mengisi angket yang akan menggambarkan ia terikat atau tidak terikat terhadap pekerjaan yang sedang dijalaninya, yang dirumuskan berdasarkan teori Schielmann (2011), angket tersebut terdiri dari enam dimensi yaitu; kepuasan, komitmen, dan advokasi. Secara rinci, operasional variabel keterikatan kerja dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel Kisi-kisi Instrumen Keterikatan Kerja No. Dimensi Indikator Item Jumlah 1. Kepuasan Jaminan pekerjaan 1,2 Perlakuan yang adil 3,4 Kompensasi 5,6 Konflik pekerjaan, beban kerja atau 7,8 target kerja 2. Komitmen Pelatihan yang cukup 9,10 12 Peran sesuai dengan talenta 11,12 Pekerjaan yang menarik 13,14 Mengenal misi atau nilai perusahaan 15,16 Komitmen pada teman sejawat 17,18 Kepemimpinan yang menginspirasi 19,20 3. Advokasi Perkembangan dan pertumbuhan pribadi 21,

9 Pengakuan 23,24 Keterlibatan dan peran identifikasi yang jelas 25,26 Supervisor memanfaatkan minat pribadi 27,28 Pengalaman sukses 29,30 Jumlah 30 Instrumen Keterikatan kerja memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item penrnyataan dalam kuesioner ini bersifat favorable dan unfavorable. Berikut ini masing-masing nilai yang disesuaikan dengan pilihan alternatif-alternatif jawaban untuk instrumen keterikatan kerja: Item Nilai favorable Nilai unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju Definisi Operasional Intensi Turnover Intensi turnover didefinisikan sebagai adanya keinginan karyawan untuk berhenti dari kerja berdasarkan keinginannya sendiri tanpa ada paksaan yang tergambar dengan derajat skor kuesioner yang terdiri dari tiga dimensi yaitu thinking of quiting, intention to search, intention to quit, yang disusun oleh Tang, Kim, dan Tang pada tahun 2000 (Wardani, 2003). 63

10 Secara operasional variabel intensi turnover dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel Kisi-kisi instrumen Intensi Turnover No. Dimensi Indikator Item Jumlah 1 Thinking of quiting Subjek mempunyai pikiran untuk keluar dari pekerjaan 2 Intention to search Subjek mempunyai intensi untuk mencari pekerjaan lain 3 Intention to quit Subjek memiliki intensi untuk meninggalkan pekerjaan 1, ,5 2 5 Instrumen intensi turnover memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Masingmasing jawaban memiliki nilai yang disesuaikan dengan pilihan alternatif jawaban yang bergerak dari satu sampai empat. Semua item dalam kuesioner ini bersifat favorable. Berikut ini masing-masing nilai untuk alternatifalternatif jawaban instrumen intesni turnover: Item Favorable Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 64

11 3.6 Uji Coba Instrumen Iklim Keselamatan Kerja, Keterikatan Kerja, dan Intensi Turnover Di dalam penelitian, data mempunyai peran yang sangat penting karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Data yang benar tergantung dari baik tidaknya suatu instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi kriteria valid dan reliabel sebagai persyaratan yang penting. Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian kualitas instrumen penelitian bertujuan untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan, yang artinya data yang bersangkutan dapat mewakili atau mencerminkan keadaan suatu yang diukur pada subjek data itu sendiri. Kualifikasinya meliputi uji validitas, analisis item, dan uji reliabilitas. Uji coba instrumen ini dilakukan kepada 86 orang karyawan PT Polytama Propindo Tbk. Jakarta. Setelah uji coba dilaksanakn langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut menggunakan bantuan software SPSS Versi 17.0 untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, diketahui bahwa jumlah item instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 61 butir item yang terbagi ke dalam tiga instrumen yaitu 35 butir item pada instrumen iklim keselmatan kerja, 21 65

12 butir item pada instrumen keterikatan kerja, dan 5 butir item pada instrumen instensi turnover Hasil Uji Coba Instrumen Iklim Keselamatan Kerja Uji coba instrumen dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui dua elemen penting dalam instrumen itu sendiri yaitu validitas dan reliabilitas. Adapun pengujian validitas dan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai beikut. a. Analisis Item Instrumen Iklim Keselamatan Kerja Pada tahap analisis item ini hal yang dilakukan adalah memilih itemitem yang layak. Item yang layak adalah item yang memiliki daya beda atau daya diskriminasi item, yaitu item yang mampu membedakan antar individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2010). Menurut Azwar (2010) sebagai kriteria semua item yang mencapai koefisien korelasi (r) 0,30 dianggap sebgai item yang memuaskan. Namun apabila item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria koefisien korelasi dari 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Hal yang tidak disarankan adalah jika menurunkan batas kriteria koefisien korelasi di bawah 0,2. Analisis item instrumen iklim keselamatan kerja menggunakan uji korelasi antara setiap setiap skor dari setiap item dengan skor total item 66

13 dengan teknik korelasi Pearson Product Moment yang perhitungannya menggunakan bantuan software SPSS versi Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 50 item iklim keselamatan kerja diperoleh hasil yang menunjukan bahwa 35 item yang layak, sedangkan sisanya 15 item dinyatakan tidak layak. Secara lebih rinci, hasil analisis instrumen iklim keselamatan kerja dapat dilihat dalam tabel a di bawah ini. Tabel a Hasil analisis item instrumen iklim keselamatan kerja Item yang layak 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 23, 24, 27, 30, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 50. Item yang tidak layak 8, 11, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 31, 33, 34, 47, 49 b. Reliabilitas instrumen Iklim Keselamatan Kerja Reliabilitas merupakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya apabila dalam beberapa kali dilakukan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, jika aspek diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2010). Semakin tinggi koefisien reliabilitas mengindikasikan bahwa terdapat kestabilan atau hasil yang relatif sama dalam pengukuran yang dilakukan 67

14 terhadap sekelompok subjek yang sama dari waktu ke waktu (Azwar, 2010). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan adalah r 11 = k k 1 1 Σσ b 2 σ t 2 r 11 k 2 Σσ b σ2 t : Reliabilitas instrumen : Banyaknya item pertanyaan : Jumlah varian item : Varian total item Berdasarkan prinsip umum yang digunakan untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas instrumen didasarkan pada koefisien reliabilitas menurut Guilford (Subino, 1987) dengan kriterianya adalah: R = 0,00 s.d. 0,20: reliabilitas sangat rendah R = 0,20 s.d. 0,40: reliabilitas rendah R = 0,40 s.d. 0,70: reliabilitas sedang R = 0,70 s.d. 0,90: reliabilitas tinggi R = 0,90 s.d. 1,00: reliabilitas sangat tinggi Uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen iklim keselmatan kerja dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0 diperoleh hasil koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,838. Indeks tersebut menunjukan bahwa 68

15 instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel b dibawah ini: Tabel b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Iklim Keselamatan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Hasil Uji Coba Instrumen Keterikatan Kerja Pada instrumen keterikatan kerja dilakukan pengujian analisis item dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS versi Adapun pengujian validitas dan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis item instrumen keterikatan kerja Analisis item instrumen keterikatan kerja dilakukan dengan pengujian analisis item dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item dengan skor total item yang dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 30 item instrumen Keterikatan Kerja menghasilkan 21 pertanyaan layak dan 9 pertanyaan tidak layak. Secara lebih rinci hasil analisis item keterikatan kerja dapat dilihat dalam tabel a di bawah ini: 69

16 Tabel a Hasil analisis item instrumen keterikatan kerja Item yang layak 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 30 Item yang tidak layak 1, 2, 5, 13, 18, 20, 25, 24, 28 b. Reliabilitas Instrumen Keterikatan Kerja Pengujian koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen keterikatan kerja diperoleh indeks reliabilitas alpha sebesar 0,894. Indeks tersebut menunjukan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel b dibawah ini: Tabel b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keterikatan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Hasil Uji Coba Instrumen Intensi Turnover 70

17 Pada pengujian instrumen intensi turnover dilakukan pengujian analisis item dan koefisien reliabilitas menggunakan software SPSS versi Adapun pengujian validitas dan reliabilitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis item Instrumen Intensi Turnover Pengujian analisis item intensi turnover dilakukan dengan cara mengorelasikan skor setiap item denga skor total item yang dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 5 item instrumen intensi turnover diperoleh hasil yang menunjukan bahwa semua item instrumen intensi turnover dinyatakan layak. Secara lebih rinci hasil uji reliabilitas item intensi turnover dapa dilihat pada tabel a di bawah ini: Tabel a Hasil analisis item instrumen Intensi Turnover Item yang layak Item yang tidak layak 1,2,3,4,5 - b. Reliabilitas Instrumen Intensi Turnover Uji reliabilitas instrumen intensi turnover menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas tersebut diperoleh indeks reliabilitas alpha sebesar 0,817. Indeks tersebut menunjukan bahwa 71

18 instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel b dibawah ini: Tabel b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Intensi Turnover Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Kategori Skala Azwar (2009) mengemukakan bahwa tujuan kategorisasi adalah menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas ke sangat puas, dan sebagainya. Banyaknya jenjang kategori diagnosis yang akan dibuat biasanya tidak lebih dari lima jenjang tapi juga tidak kurang dari tiga. Dalam penelitian ini peneliti mengelompokan individu-individu (sampel penelitian) kedalam tiga jenjang kategori yang tertera pada tabel berikut ini. 72

19 Tabel 3.7.a Rumusan Tiga Kategori Rumus X < (µ-1,0δ) (µ-1,0δ) X < (µ+1,0δ) (µ+1,0δ) X Kategori Rendah Sedang Tinggi (Azwar, 2009) Keterangan : X = Skor Subjek µ = Mean (nilai Rata-rata) δ = Standard Deviation (Deviasi Standar) Kategorisasi ini kemudian digunakan sebagai acuan atau norma dalam pengelompokan skor sampel, baik skor iklim keselmatan kerja, keterikatan kerja, maupun intensi turnover. Tabel 3.7b Ketegorisasi Skor Kategori Iklim Keselamatan Keterikatan Kerja Intensi turnover Kerja Rendah X < 90,311 X < 52,078 X < 5,762 Sedang 90,311 X < 109,867 52,078 X < 62,66 5,762 X < 11,678 Tinggi X 109,867 X 62,66 X 11, Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2008). Teknik 73

20 analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi ganda. Teknik analisis regresi ganda ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing apakah variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Riduwan, 2008). Teknik analisis regresi ganda menggunakan data interval atau rasio, adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang merupakan syarat menentukan perhitungan statistik yang digunakan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 dengan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov, dimana jika nilai Asym. Sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi norma. Diberikan hipotesis: Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Statistik uji yang dipakai adalah nilai signifikansi dengan Ho ditolak jika nilai Sig. < Berikut output beserta interpretasi dari tes normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel 3.8a Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 74

21 Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Iklim Keselamatan Kerja Keteriktan Kerja Intensi Turnover a. Lilliefors Significance Correction Dapat dilihat bahwa untuk Iklim Keselamatan Kerja memiliki nilai Sig.=0,000 < Begitu pula untuk Keterikatan Kerja dan Intensi Turnover yang memiliki nilai sama yaitu 0,000. Jadi, Ho ditolak sehingga semua instrumen berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Akibatnya, untuk uji korelasi harus menggunakan uji nonparametrik. b. Uji Korelasi Spearmann Rho Uji korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat hubungan antar variabel satu (X) dan variabel dua (Y), dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara iklim keselamatan kerja dengan intensi turnover dan keterikatan kerja dengan intensi turnover. Karena data berdistribusi tidak normal, maka uji koefisien korelasi menggunakan uji Spearmann rho. c. Uji Signifikansi Uji signifikansi digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel iklim keselmatan kerja (X1) dengan variabel 75

22 intensi turnover (Y) dan variabel keterikatan kerja (X2) dengan variabel intensi turnover (Y) serta variabel X1dan X2 terhadap variabel Y. Tabel 3.8 Kriteria Signifikansi Variabel Probabilitas > 0,05 Probabilitas 0.05 Kriteria H0 diterima H0 ditolak d. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel independen iklim keselamatan kerja (X1) terhadap variabel dependen intensi turnover (Y) dan variabel independen keterikatan kerja (X2) terhadap variabel dependen intensi turnover (Y) dengan rumus sebagai berikut : d = r xy % (Reksoatmodjo, 2007:138) Keterangan : d = koefisien determinasi r xy = koefisien korelasi product moment 3.9 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 76

23 Berikut ini akan dijelaskan prosedur atau tahapan pelaksanaan penelitian secara garis besar, yaitu : 1. Tahap persiapan a. Melakukan observasi awal di tempat penelitian b. Menyelesaikan masalah administrasi mengenai perijinan c. Menentukan waktu pengambilan data dan sampel penelitian 2. Tahap pelaksanaan a. Mempersiapkan alat ukur yang akan dipergunakan dalam penelitian b. Menetapkan jadwal pengambilan data c. Memperbanyak koesioner dan persiapan lainnya d. Melaksanakan pengambilan data 3. Tahap pengolahan data a. Membuat skoring dan tabulasi data yang diperleh b. Mengolah data dengan pengujian statistik dengan bantuan software statistik 4. Tahap pembahasan a. Membuat dan mengevaluasi hasil penelitian berdasarkan teori-teori yang ungkapkan sebelumnya b. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian dan hasil pengujian statistik yang dilakukan 5. Tahap penyusunan laporan a. Menyusun laporan pelaksanaan dan hasil penelitian 77

24 b. Mengajukan laporan hasil penelitian c. Perbaikan dan penyempurnaan laporan hasil penelitian 78

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif yang merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Mahameru Centratama Spinning Mills yang beralamat di jln. Cisirung Km. 2 (Cangkuang Wetan) Moh. Toha Km 6.5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena banyak dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, sampai tampilan hasil penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di salah satu Bank swasta nasional di Kota Jakarta. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan riset korelasi (correlational study), menurut Umar (2008) penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabelvariabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell (Emzir, 2008:28) dan Sugiyono (2008:14) pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia, merupakan perusahaan industri pesawat terbang di Indonesia. Terletak di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menyelidiki mengenai hubungan antara dua variabel yaitu kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Dengan demikian rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. BAB I II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. Pendekatan dominant-less dominant merupakan pendekatan yang berasal dari paradigm yang dominant

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masaah yanga ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Metode kuntitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan mengambil lokasi di Bandung, Jawa Barat tepatnya di PT. Infomedia Nusantara Jl. Malabar No. 37 di layanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan berdasarkan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian perbandingan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mambandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent

BAB 3 METODE PENELITIAN. variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN HIPOTESIS 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri atas dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan metode kuantitatif menurut Sugiyono (2008:14), adalah metode yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai lokasi penelitian, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada seluruh cafe Mie Reman di yang terdiri dari 3 cabang, yaitu cafe Mie Reman jalan Braga, cafe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ilmiah didisain untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (006) penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang memiliki kejelasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak

Lebih terperinci