PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO"

Transkripsi

1 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 209 PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO Kadari *) Guru SDN 1 Kaliombo UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah Abstrak Pembelajaran dengan Penerapan Metode Diskusi dan Metode Demonstrasi merupakan salah satu kegiatan belajar mengajar dipusatkan pada kegiatan siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Negeri 1 Kaliombo Sulang, dapat diketahui bahwa pengajaran oleh guru biasanya dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab. Cara pengajaran ini belum memberikan hasil belajar yang memuaskan pada siswa. Oleh karena itu, peneliti menerapkan Metode Diskusi dan Demonstrasi pada materi ASEAN untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang.Setelah diadakan tindakan pada siklus 1 nilai rata-rata yang dicapai menjadi 7,17 dengan ketuntasan 54,17 % yang sebelumnya pada pra siklus nilai rata-rata 5,21 dengan ketuntasan 12,5 %. jadi dapat dijelaskan pada siklus 1 siswa yang mendapat nilai 7,5 keatas sebanyak 13 siswa yang lain mendapat nilai dibawah 7,5. sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata kelas 8,75 dengan ketuntasan 87,5 %dari 24 siswa 21 siswa tuntas. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa siswa menyatakan cukup senang atas Penerapan Metode Diskusi dan Demonstrasi dalam pembelajaran PKn tentang Materi ASEAN,alasannya antara lain : siswa dapat secara bebas mengungkapkan pendapatnya, siswa dapat bekerja sama dengan siswa lainnya serta dapat melatih keberanian dalam berkomunikasi, dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, maka dapat dikatakan bahwa Penerapan Metode Diskudi dan dan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu, dalam proses belajar mengajar siswa menjadi lebih tertarik karena adanya variasi tindakan pembelajaran oleh guru sehingga siswa tidak lagi merasa jenuh dan bosan. Simpulan adalahhasil penelitihan melalui penerapan metode diskusi dan metode demonstrasi telah mencapai indicator keberhasilan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Kata Kunci: Metode Diskusi, Demonstrasi, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa 1. Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas yang utama dalam rangka upaya memenuhi tuntutan dari berbagai pihak terhadap hasil pendidikan dewasa ini. Guru merupakan komponen pendidikan yang paling banyak ambil bagian dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar guru dituntut berbagai bentuk kemampuan, yang meliputi kemampuan merencanakan, melaksanakan dan menilai proses dan hasil belajar. Dengan perencanaan yang matang akan memperlancar dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan yang tepat dan memperoleh hasil penilaian yang mantap dan akurat. Dari hasil penilaian, guru masih harus dituntut lagi untuk menindaklanjuti hasil penilaian. Baik siswa yang memperoleh nilai tinggi, maupun yang rendah, semuanya haruslah ditindaklanjuti agar dapat mencapai hasil belajar yang lebih optimal. Siswa-siswa yang memperoleh nilai tinggi, jelas bahwa mereka telah memperoleh kemudahan dalam belajar, dalam arti mereka dalam belajar mengalami laju belajar yang cepat. Sedangkan yang nilainya rendah, jelas bahwa mereka mengalami kesulitan belajar. Dalam daya upaya yang dilaksanakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka dalam proses belajar mengajar, guru harus mampu merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi hasil belajar siswa. Menurut Abin Syamsudin (1997:18) membedakan peranan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik (educator) dengan mengajar (teacher). Guru berperan sebagai pendidik dan pengajar. Guru berperan sebagai perencana, pelaksana, penilai (evaluasi). Dari peran dan tugas serta tanggung jawabnya, guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan cara merefleksi diri. Refleksi adalah mengingat-ingat kembali segala tindakan yang dilakukan oleh guru dalam KBM, dan selanjutnya memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kebaikan, diharapkan hasil belajar lebih baik. Disini penulis mengadakan Penelitian Tindakan Kelas, pada mata pelajaran PKn kelas VI tentang Materi ASEAN. Sebagian besar kelas VI masih banyak

2 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 210 mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ulangan PKn tentang kerjasama negara negara Asia Tenggara yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa yang dapat menjawab benar prosentasinya sangat rendah. Pengalaman penulis dalam pembelajaran PKn kompetensi Materi kerjasama Negara Negara Asia Tenggara di Kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah. Dari 24 siswa yang mendapatkan nilai 7,5 ke atas yang telah tuntas 3 siswa (12,5 %), sementara 21 siswa (87,5 %) mendapat nilai di bawah 7,5 atau belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 5,21. Melihat kenyataan perolehan nilai tes akhir diatas,guru memutuskan untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu memperbaiki pencapaian tingkat ketuntasan penguasaan materi. Dalam suatu proses pembelajaran, hasil belajar yang dicapai siswa merupakan penentu, apakah pembelajaran yang kita lakukan mengalami keberhasilan atau sebaliknya. Adanya hambatan dan masalah belajar yang datangnya dari guru maupun siswa dalam pembelajaran turut mempengaruhi tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa. Untuk itu guru dapat mengatasinya dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas, antara lain: a. Prestasi siswa kurang memuaskan dari 24 siswa, baru 3 siswa (12,5%) yang mendapatkan nilai memenuhi KKM : 75 (yang tuntas) dan 21 siswa ( 87,5 %) lainnya belum tuntas dengan nilai rata-rata 5,21 b. Siswa kurang antusias dan kurang aktif dalam pembelajaran c. Siswa belum memahami Kerjasama negara-negara Asia Tenggara d. Rendahnya motivasi siswa. e. Belum sepenuhnya menggunakan alat peraga. Berdasarkan faktor-faktor penyebab masalah yang muncul dapat disimpulkan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn disebabkan oleh guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dan kurangnya latihan soal yang diberikan guru. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: a. Apakah Penerapan Metode Diskusi dan Demonstrasi pada mata pelajaran PKn materi ASEAN dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang? b. Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi ASEAN dengan Metode diskusi dan Demonstrasi pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang? 2. Materi dan Metode 2.1. Materi Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimulai sejak dari kelas I s/d kelas VI. Di kelas I sampai dengan kelas VI adalah tahapan mengenal gambar. Di kelas IV adalah tahapan menganalisis konsep. Suwalni Sukirno (1985) menyatakan : Diskusi ialah suatu proses dialog yang melibatkan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka, mengenai tujuan antara sasaran yang sudah tertentu, melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau memecahkan masalah. Dari uraian diatas, dapat diambil suatu pengertian bahwa diskusi merupakan suatu proses dialog yang melibatkan sejumlah individu dan saling berhadap-hadapan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara bertukar informasi dan saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan suatu masalah. Depdikbud (1994) menyatakan : Metode diskusi adalah suatu cara mengajar atau menyajikan materi melalui pengajuan masalah yang pemecahannya sangat terbuka (h.13). Sementara itu, Suwalni Sukirno (1985) menjelaskan: Metode diskusi diartikan suatu cara penyajian bahan pelajaran, dengan memberi kesempatan kepada siswa (kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna pengumpulan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah (h.76). Dengan memperhatikan uraian diatas, dapat dinyatakan bahwa metode diskusi ialah suatu cara penguasaan suatu bahan pengajaran melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah, memperjelas sesuatu bahan pelajaran dan mencapai kesepakatan. Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Kata lain dari metode demonstrasi adalah memberikan variasi dalam cara-cara guru mengajar dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata baik dalam bentuk benda asli maupun tiruan sehingga murid-murid dapat mengamati dengan jelas dan pelajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan (Sudirman, 1991 : 133) Johar Permana dan Mulyana Sumantri (1999 : 54) mendefinisikan metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran yang mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan, yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber pembelajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Sedangkan

3 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 211 menurut Rochtisiyah NK (2001 : 83) mendefinisikan metode demonstrasi adalah cara mengajar guru instruktur atau guru menunjukkan atau memperlihatkan suatu proses. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud, 1995 : 14). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran PKn dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya Metode Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yaitu bentuk penelitian praktis yang mengacu pada apa yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya (Arikunto,2006). Dan research adalah suatu usaha untuk mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode ilmiah (Hadi,1991). Metode analisis data dalam penelitian ini tidak menggunakan uji statistik tetapi peneliti menggunakan analisis diskriptif yaitu: a. Hasil belajar dianalisis dengan analisis diskriptif komperatif yaitu membandingkan nilai test antar siklus maupun dengan indikator kinerja. b. Peneliti melakukan observasi maupun wawancara dengan analisis diskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi tindakan antar siklus. Analisis data dalam suatu penelitian adalah cara yang digunakan dalam rangka menguji kebenaran hipotesis (Ismail,1998). Analisa data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan di interprestasikan. Metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menganalisis data hasil pemberian tugas kepada siswa menggunakan rumus sebagai berikut : f P = x 100 % n P = Angka Prosentase f = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya n = Number of cases (jumlah frekuensi / banyaknya individu) (Wardani,2003) Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dievaluasikan dengan penerapan Metode Diskusi dan Demonstrasi pada mata pelajaran PKn materi ASEAN sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo, Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015. Siswa merupakan objek penelitian yang dinilai dalam pencapaian pemahaman siswa dengan penerapan metode diskusi dan demonstrasi. Perubahan penguasaan materi pembelajaran oleh siswa selama menerima pembelajaran ASEAN. Jadi kesimpulannya indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari materi. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah jika jumlah siswa yang menguasai materi pembelajaran PKn tentang materi ASEAN mencapai diatas 75% (sangat tinggi) sesuai dengan prestasi berikut ini : 75 % < P 100 % = sangat tinggi 60 % < P 75% = tinggi 40 % < P 60 % = cukup 20 % < P 40 % = rendah 0 % < P 20 % = sangat rendah (Arikunto,2006) Penelitian ini diawali dengan observasi awal untuk mendapatkan masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru. Agar penelitian dapat berhasil dengan baik, dilaksanakan menurut suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps) yaitu langkah dalam penelitian yang dikemukakan oleh Lurt Lewin (Mc. Nifft, 1992;212). Aktivitas tersebut diikuti dengan perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, serta revisi perencanaan. Kegiatan ini diulang sampai terpenuhinya target yang telah diterapkan dalam indikator kinerja. Prosedur penelitian tindakan kelas berikut ini diadopsi dari Arikunto (2006) yang bermula dari persiapan observasi awal, rencana tindakan, penerapan tindakan dan refleksi dilakukan setelah tuntas tindakan pada siklus I dan dirasa perlu untuk mengadakan siklus II karena hasil penelitian belum sesuai dengan target yang diinginkan sebagaimana tertera dalam indikator kinerja. Model penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus, menggunakan model spiral kemmis dan Mc. Taggart (Kasbulah, 1999:70). Guna mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan dan kegiatan penelitian ini dapat terarah dengan baik. Tahap Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri atas (1) perencanaan (planning); (2) pelaksanaan tindakan (action); (3) pengamatan/observasi (observation); (4) refleksi (reflection). Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap pelaksanaan menunjukkan peningkatan sesuai perubahan perbaikan yang ingin dicapai. Prosedur Rencana Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan sebagai berikut: Rencana Pembelajaran Siklus I a. Perencanaan ( Planning ) Hasil refleksi guru dan pengamat (Kolaborator) mengenai pembelajaran awal menunjukkan bahwa

4 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 212 masih banyak kekurangan yang dilakukan guru dalam pembelajaran, terbukti dengan rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Faktor inilah yang memacu guru untuk mengadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dari hasil analisis yang dicapai siswa menunjukkan bahwa dari 24 siswa yang mengikuti tes formatif, terdapat 21 siswa (87,5%) belum tuntas. Selain itu, siswa yang belum mencapai KKM ternyata kurang mampu dalam menjawab soal tes lisan dan uraian yang diberikan guru, maka dari itu perencanaan perbaikan pembelajaran difokuskan pada: 1) Ketrampilan guru dalam menerapkan metode Diskusi dan metode Demonstrasi pada materi ASEAN 2) Perubahan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn pada materi ASEAN 3) Perubahan nilai prestasi belajar siswa pada materi ASEAN setelah menerima perbaikan pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru terlebih dahulu mempersiapkan : a) Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) siklus I b) Instrumen Penilaian terdiri atas : (1) Lembar pengamatan guru dan siswa (2) Lembar pengamatan perilaku siswa dalam KBM c) Analisis Nilai Formatif untuk siklus I b. Pelaksanaan Tindakan (Action ) Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dengan waktu 70 menit di Kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Sulang dengan skenario pembelajaran sebagai berikut : 1) Guru melakukan appersepsi dengan mengadakan tanya jawab 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3) Guru menjelaskan materi awal tentang ASEAN dengan alat peraga tiruan bendera ASEAN. 4) Guru memusatkan perhatian siswa dengan alat peraga melalui demonstrasi dari guru, siswa mengamati peraga tiruan bendera ASEAN dan mencoba mencari pemahaman negara negara Asia Tenggara. 5) Guru melibatkan siswa untuk ikut aktif melakukan diskusi dan demonstrasi. 6) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang ASEAN 7) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 8) Guru membagi lembar kerja kepada masingmasing kelompok dan siswa melakukan diskusi pemahaman negara negara Asia Tenggara. 9) Guru mengamati dan membimbing siswa dalam melakukan diskusi tentang pemahaman negaranegara Asia Tenggara. 10) Guru bersama siswa membahas LKS dan menyimpulkan materi 11) Guru memberi evaluasi berupa tes formatif 12) Guru bersama siswa menganalisa hasil evaluasi 13) Guru memberi tugas perbaikan untuk siswa yang nilainya kurang dari 75 dan tugas pengayaan bagi siswa yang nilainya 75 ke atas c. Pengamatan /Observasi (observation) Dalam poses pengamatan, teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat secara langsung mengamati jalannya proses KBM. Pengamatan dilakukan secara mendetail dari awal sampai akhir pembelajaran. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data yang diperoleh dari Tes Formatif Hasil tes tertulis ini digunakan sebagai dasar untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn pada materi ASEAN. tes formatif terdiri atas soal-soal yang berbentuk pilihan ganda, isian dan uraian dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Nilai yang > 75 dinyatakan telah berhasil mencapai standar ketuntasan belajar dan nilai yang < 75 dinyatakan belum mencapai standar ketuntasan belajar d. Refleksi (reflection). Hasil refleksi guru pada siklus I menemukan hal-hal berikut ini : 1) Siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran, terbukti masih ada beberapa siswa yang berbuat gaduh ketika pembelajaran berlangsung 2) Prestasi belajar siswa mengalami perubahan menjadi lebih meningkat. Dari 24 siswa, ada 13 siswa (54,17 %) yang tuntas dan siswa yang belum tuntas ada 11 siswa (45,83%) dengan ratarata nilai 7,17. Hal ini menunjukkan usaha guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran mendapatkan perubahan hasil yang positif, walaupun kenaikannya belum optimal. 3) Siswa masih kesulitan pada pengerjaan soal tes formatif yang berbentuk uraian.terlihat bahwa hanya 13 siswa yang telah mampu mengerjakan soal ulangan tersebut dengan baik. Rencana Pembelajaran Siklus I a. Perencanaan (Planning) Perbaikan pembelajaran dilanjutka pada siklus II. Data yang telah diperoleh menunjukkan angka ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 45,83 %, dengan ratarata 7,17, membuat guru merasa belum puas terhadap hasil evaluasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut guru membuat perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan memfokuskan pada : 1) Ketrampilan guru dalam penerapan pendekatan konsep dan metode demonstrasi pada materi ASEAN

5 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 213 2) Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn pada materi ASEAN. 3) Peningkatan hasil belajar siswa pada materi ASEAN setelah menerima perbaikan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan (Action) Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dengan waktu 70 menit di Kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Sulang. Dalam pelaksanaannya, guru dibantu oleh teman sejawat (Kolaborator) yang bertindak sebagai pengamat dalam proses KBM dengan menggunakan instrumen penelitian. Pada materi ASEAN ini, penulis mencoba menerapkan metode diskusi dan demonstrasi dengan skenario pembelajaran sebagai berikut : 1) Guru melakukan appersepsi dengan mengadakan tanya jawab 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3) Guru menjelaskan materi awal tentang ASEAN dan alat peraga tiruan bendera ASEAN dan Peta negara negara ASEAN. 4) Guru memusatkan perhatian siswa dengan alat peraga. 5) Melalui demonstrasi dari guru, siswa mengamati alat peraga tentang pemahaman negara negara Asia Tenggara 6) Guru melibatkan siswa untuk ikut aktif melakukan demonstrasi 7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang negara negara Asia Tenggara. 8) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 9) Guru membagi lembar kerja kepada masing masing kelompok dan siswa melakukan diskusi tentang pemahaman negara negara ASEAN 10) Guru mengamati dan membimbing siswa dalam melakukan diskusi tentang pemahaman negara negara ASEAN 11) Guru bersama siswa membahas LKS dan menyimpulkan materi 12) Guru memberi evaluasi berupa tes formatif 13) Guru bersama siswa menganalisa hasil evaluasi 14) Guru memberi tugas perbaikan untuk siswa yang nilainya kurang dari 75 dan tugas pengayaan bagi siswa yang nilainya 75 ke atas Secara lengkap RPP Siklus II, instrumen penilaian dan analisis nilai formatif dapat dilihat pada lampiran. c. Pengamatan /Observasi (Observation) Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan oleh guru dan teman sejawat (Kolaborator) dengan menggunakan instrumen penelitian. Pengamatan dilakukan secara terperinci dari awal sampai akhir pembelajaran. Proses pengumpulan data dapat diperoleh dari: Tes Formatif Hasil tes tertulis ini digunakan sebagai dasar untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn pada materi ASEAN. tes formatif terdiri atas soal-soal yang berbentuk pilihan ganda, isian dan uraian dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Nilai yang > 75 dinyatakan telah berhasil mencapai standar ketuntasan belajar dan nilai yang < 75 di nyatakan belum mencapai standar ketuntasan d. Refleksi (reflection) Hasil refleksi guru pada siklus II menemukan hal-hal berikut ini : 1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran sudah jauh lebih baik, terlihat dengan antusiasnya siswa dalam diskusi kelompok dan tanya jawab 2) Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan, walaupun persentasenya tidak mencapai 100 %. Jumlah siswa yang telah tuntas ada 21 siswa (87,5%) dan 3 siswa (12,5 %) dinyatakan belum tuntas. Dengan nilai rata-rata 8,75. 3) Hampir seluruh siswa dapat mengerjakan soal tes formatif dengan benar, tetapi ada 3 siswa yang masih kesulitan dalam pengerjan tes formatif. Berdasarkan hasil refleksi dari guru yang menunjukkan hasil ketuntasan belajar yang cukup memuaskan, meskipun ada 3 siswa yang belum mencapai KKM, maka perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan kelas (PTK) sudah tidak dilanjutkan lagi. Peneliti menganggap bahwa 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar mempunyai tingkat kecerdasan akademis rendah. Hal ini dapat dilihat dari buku laporan hasil belajar siswa (raport) pada kelas-kelas sebelumnya. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Deskripsi Kondisi Awal Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh peserta didik. Tingkat penguasaan materi tersebut biasanya berwujud nilai yang dituangkan dalam daftar penilaian perkembangan anak didik. Sebelum pelaksanaan penelitian siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kaliombo di observasi pada hari Selasa, 20 Januari 2015 dan hasil yang diperoleh dalam observasi tersebut di masukkan dalam daftar penilaian anak didik. Secara klasikal guru menjelaskan materi pelajaran tentang ASEAN di kelas VI, guru merasa kecewa setelah mengetahui hasil tes akhir. Dari hasil analisis diketahui bahwa dari 24 siswa ada 21 siswa (87,5%) yang nilainya di bawah (7,5). Berdasarkan hal tersebut maka peneliti meminta bantuan pada teman sejawat (kolaborator) untuk mengidentifikasikan kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan, dari hasil diskusi dan pengamatan terungkap beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Masalah yang paling menonjol dan jelas mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kurangnya minat anak untuk

6 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 214 menjawab pertanyaan guru, penyampaian guru terlalu cepat dan bahan atau materi yang disampaikan terlalu banyak. Tabel 1 Nilai Tes Formatif Pembelajaran PKn Pra Siklus x f fx JUMLAH RATA-RATA - 5,21 Keterangan : x f fx = Nilai = Frekuensi, Jumlah siswa yang mendapatkan nilai tertentu = Jumlah nilai x frekuensi Tabel. 2 Persentase Ketuntasan Hasil Tes Formatif Tuntas Belum tuntas Jml Ratarata serap Taraf Banyak Banyak % % Nilai siswa siswa 3 12, , ,21 5,21 Grafik 1 Grafik Pra Siklus Dari diagram gambar pra siklus terlihat hasil dari 24 siswa yang mendapat nilai 1 tidak ada, nilai 2 sebanyak 1 siswa, nilai 3 sebanyak 2 siswa, nilai 4 sebanyak 5 siswa, nilai 5 sebanyak 8 siswa, nilai 6 sebanyak 3, nilai 7 sebanyak 2 siswa, nilai 8 sebanyak 2 siswa, nilai 9 sebanyak 1 siswa dan nilai 10 tidak ada. Dari data tersebut jumlah siswa yang tuntas sebanyak 3 siswa atau 12,5% dan yang belum tuntas 21 atau 87,5%. Nilai terendah 2 dan nilai tertinggi 9, Nilai rata-ratanya 5, Deskripsi Tiap Siklus Deskripsi Siklus I Pada waktu melakukan kegiatan pembelajaran PKn pada Kompetensi Dasar, Menjelaskan pengertian kerjasama Negara Negara Asia Tenggara, Penulis memiliki masalah yaitu hasil tes formatif siswa rendah. Dari 24 siswa yang tuntas dengan memperoleh nilai 7,5 ke atas hanya 3 siswa. Sedangkan yang 21 siswa memperoleh nilai di bawah 7,5. a. Hasil Pengolahan data Sesuai dengan tujuan pembelajaran, pada siklus I penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut : 1. Secara klasikal, guru menjelaskan pengertian kerjasama negara negara Asia Tenggara kepada siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang materi ASEAN dan mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Dengan Penerapan Metode Diskusi dan Demonstrasi pada mata pelajaran PKn di kelas VI materi ASEAN, secara berkelompok, siswa berdiskusi untuk menyelesaikan soal-soal latihan, kemudian kelompok menyampaikan hasilnya dalam pembahasan yang disimpulkan peneliti.. Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn Siklus I dicantumkan dalam tabel 3 dan 4 sebagai berikut: Hasil belajar siswa dalam perbaikan pembelajaran PKn kelas VI semester II, SD Negeri 1 Kaliombo dengan kompetensi Menjelaskan pengertian kerjasama negara negara Asia Tenggara Sekolah Dasar Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang siklus I dicantumkan dalam tabel 3. Tabel 3 Nilai Tes Formatif Perbaikan Pembelajaran PKn Siklus I x f fx Jumlah Nilai rata-rata - 7,17

7 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 215 Keterangan : X = Nilai F = Frekuensi, Jumlah siswa yang mendapatkan nilai tertentu FX = Jumlah nilai X frekuensi Tabel 4 Persentase Ketuntasan Hasil Tes Formatif Tuntas Belum tuntas Jml Ratarata Taraf Banyak % Banyak % Nilai serap siswa siswa 13 54, , ,17 7,17 Apabila hasil tes formatif perbaikan pembelajaran PKn siklus I disajikan dalam bentuk diagram batang, maka akan terlihat seperti gambar : Dari diagram gambar diatas terlihat hasil evaluasi pada siklus I ternyata dari 24 siswa yang mendapat nilai 1 tidak ada, nilai 2 tidak ada, nilai 3 tidak ada, nilai 4 sebanyak 3 siswa, nilai 5 sebanyak 2 siswa, nilai 6 sebanyak 4, nilai 7 sebanyak 2 siswa, nilai 8 sebanyak 7 siswa, nilai 9 sebanyak 4 siswa dan nilai 10 sebanyak 2 siswa. Dan siswa yang tuntas 54,17% (13 siswa), dan yang belum tuntas 45,83% (11 siswa), nilai terendah 4 dan nilai tertinggi 10, nilai rata-rata 7,17 b. Deskripsi temuan Aktifitas perbaikan pembelajaran yang menjadi pusat perhatian dalam observasi dapat didiskripsikan sebagai berikut : 1) Pemberian apersepsi yang menarik Guru berusaha memancing respon siswa dengan mengajukan pertanyaan Sebutkan anggota Negara Negara Asia Tenggara? Ada berapa Negara anggota ASEAN? 2) Melibatkan siswa dalam diskusi Guru membagi siswa beberapa kelompok,dan memberi beberapa tugas dengan masalah yang sama, untuk setiap kelompok. 3) Pengaktifan siswa dalam tanya jawab Guru melakukan tanya jawab untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok dengan materi yang sama 4) Pengaktifan siswa dalam latihan Guru memerintahkan siswa mempresentasikan secara bergantian hasil diskusi masing-masing kelompok. 5) Pemanfaatan peraga Dengan peraga tiruan bendera negara negara ASEAN,yang merupakan media belajar. Sehingga siswa keluar dari pembelajaran yang abstrak menuju pembelajaran yang konkrit. Seolah olah siswa menyelesaikan masalah negara negara ASEAN dalam kehidupan sehari-hari Deskripsi Siklus II a. Hasil pengolahan data Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran, pada siklus II penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut: 1. Secara klasikal, siswa dan guru mendemonstrasikan materi ASEAN. 2. Secara kelompok, siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang penyelesaian contoh soal. Siswa bergantian mengerjakan soal materi ASEAN, bersama guru menyimpulkan hasilnya. 3. Guru menunjuk siswa secara bergantian, mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kemudian menyampaikan hasilnya dalam pembahasan. Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn siklus II dicantumkan dalam tabel 5 dan 6 sebagai berikut : Tabel 5 Nilai Tes Formatif Perbaiakan Pembelajaran PKn Siklus II x f fx Jumlah Rata-Rata - 8,75 Keterangan : X = Nilai F = Frekuensi, Jumlah siswa yang mendapatkan nilai tertentu Fx = Jumlah nilai x frekuensi

8 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 216 Tabel 6 Persentase Ketuntasan Hasil Tes Formatif Tuntas Belum tuntas Jml Ratarata serap Taraf Banyak % Banyak % Nilai siswa siswa 21 87,5 3 12, ,75 8,75 Apabila hasil tes formatif perbaikan pembelajaran PKn siklus II disajikan dalam bentuk diagram batang, maka akan terlihat seperti gambar : Dari diagram gambar 2 terlihat hasil evaluasi pada siklus II ternyata dari 24 siswa yang mendapat nilai 1 tidak ada, nilai 2 tidak ada, nilai 3 tidak ada, nilai 4 tidak ada, nilai 5 tidak ada, nilai 6 sebanyak 1 siswa, nilai 7 sebanyak 2 siswa, nilai 8 sebanyak 5 siswa, nilai 9 sebanyak 10 siswa, nilai 10 sebanyak 6 siswa. Dari data tersebut jumlah siswa yang tuntas 21 siswa 87,5% dan yang belum tuntas 3 siswa 12,5 %, dengan nilai terendah 6 dan nilai tertinggi 10, nilai rata-rata 8,75. Hasil belajar siswa dari pra siklus ketuntasan 12,5% dengan nilai rata-rata 5,21, siklus I ketuntasan 54,17% dengan nilai rata-rata 7,17, siklus II ketuntasan 87,5% dengan nilai rata-rata 8,75. b. Deskripsi temuan Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas perbaikan pembelajaran yang menjadi pusat perhatian dalam observasi dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Pemberian apersepsi yang menarik Guru berusaha memancing respon siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang Materi ASEAN. Sebutkan kepanjangan ASEAN! Sebutkan Negara Negara yang termasuk anggota ASEAN! 2. Melibatkan siswa dalam demonstrasi dan diskusi Guru mengajak siswa untuk mempelajari pengertian kerjasama negara negara Asia Tenggara. Disamping demonstrasi secara klasikal, siswa melakukan demonstrasi secara kelompok. 3. Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan jawaban soal. 4. Pemanfaatan peraga Siswa mengamati gambar-gambar dan alat peraga macam-macam bendera Negara Negara Asia Tenggara yang merupakan media belajar langsung. Sehingga siswa keluar dari pembelajaran yang abstrak menuju pembelajaran yang konkrit. Seolah siswa menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 3.3 Pembahasan Dari data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil tes formatif siswa yang ditemukan dalam penelitian di kelas VI Semester 1I SD Negeri 1Kaliombo Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran meningkat dan karena itu prestasi siswa juga meningkat. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan cukup baik, dengan nilai rata-rata kelas 7,17 ada peningkatan dari nilai rata-rata 5,21 pada pra siklus. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini mengalami perubahan. Peningkatan pembelajaran sangat terasa dengan nilai rata-rata 8,75, ada peningkatan dari nilai rata-rata pada siklus I 7, Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, selama dua siklus, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : a. Guru selalu memberi dukungan moral dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa takut untuk bertanya, suka berlatih dan membaca, maka hasilnya daya ingat dan pemahaman siswa semakin tinggi. Prestasi belajar siswa meningkat dari dari sangat kurang (nilai rata-rata 5,21) sebelum perbaikan pembelajaran, pada perbaikan siklus I menjadi baik (nilai rata-rata 7,17) pada siklus II menjadi lebih baik lagi (nilai rata-rata 8,75). b. Penerapan metode diskusi dan metode demonstrasi pada materi ASEAN sangat tepat untuk diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. c. Kemampuan dan ketrampilan guru dalam menerapkan metode diskusi dan metode demonstrasi pada mata pelajaran PKn merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Referensi Abri Syamsudin, Nanang Budiman (2005), Profesi Keguruan 2, Penerbit Universitas Terbuka. Bestari Yoga, Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi Negara yang baik untuk SD/MI Kelas VI,BSE Depdiknas : PKn Kelas VI, Pendidikan kewarganegaraan Warga Depdiknas 1994, Kurikulum Pendidikan dasar, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Ditjen Dikdasmen Dit.Pendidikan Dasar, Jakarta. Heriyanto Nar 2008, Statistika Dasar (Universitas Terbuka).

9 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 217 Hj Gino 1990, Perencanaan Program Pengajaran dan Sumber Belajar, Universitas Sebelas Maret Surakarta. I.G.A.K Wardani, Kuswaya Wihardani, Nochi Nasoetion, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka Muhammad Ali 1986, Guru dan Proses Belajar Mengajar, Rosdakarya Bandung Ressi Kartika Dewi dkk, Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas VI, BSE Sugiyanto 1987, Metodologi Penelitian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Suharno 1989, Interaksi Belajar Mengajar, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Suharsimi Arikunto 1986, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara Jakarta. Suratno HP dkk, Mudah Belajar PKn, Penerbit Yudistira. WS. Winkel 1991, Psikologi Pengajaran,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI)

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) DIDAKTIKA PGRI, 1, (1), 2015, 52 PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI METODE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) Hintikah *) Sekolah Dasar Negeri Ngroto UPT Dinas

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada saat proses pembelajaran berlangsung dan setiap siklus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sains Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Labuan Panimba Budianti, Vanny Maria,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau biasa disingkat PTK. PTK adalah suatu penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Diskripsi Per siklus Berdasarkan identifikasi analisis dan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PAISAH PANGGABEAN Guru SDN 019 Bonandolok Email : paisah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif 18 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini penelitian tindakan dimana peneliti berinteraksi langsung dengan subjek di lapangan, atau sering dinamakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2011-2012, antara bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012 di SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Penelitian

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Tindakan Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun jenis tindakan yang diteliti adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam membaca pantun dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action research). Model penelitian yang dipilih adalah model siklus yang dilakukan secara berulang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek,Tempat, Waktu Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah pendidik sebagai peneliti, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa sebagai akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, 44 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Tindakan Kelas Peneliti akan menggunakkan model penelitian tindakan model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggert tahun 1988 dari Deakin

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 169

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 169 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 169 PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PENGOPTIMALAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG GAYA MENGUBAH GERAK BENDA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PAMOTAN Muntari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale Haris Andika, Suherman, Kasmudin Mustapa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dipilihnya kelas tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

Oleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK

Oleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK JRR Tahun 24, No.1, Juni 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN CONTOH HARGA DIRI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VII SLB NEGERI SURAKARTA (Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SD N 4 TANGGUNG KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang

Lebih terperinci

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut Classroom Action Research. Di mana merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini 43 BAB III Metode dan Rencana Penelitian A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III SDN Ngablak 02 semester I Tahun Pelajaran 2011/2012, terlihat bahwa prestasi peserta

Lebih terperinci

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian. Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS Nela Rofisian PGSD Universitas Widya Dharma Klaten rofisian@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V HERMANSYAH TRIMANTARA 1) RATNO WIBOWO 2) IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil evaluasi pada tes semester I tahun pelajaran 2011/2012 banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa

Lebih terperinci