PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG 2010"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG 2010 DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

2 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia Nya lah buku Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2010 telah dapat diterbitkan sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran kesehatan di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Profil Kesehatan merupakan salah satu media informasi Kesehatan sebagai salah satu keluaran dari upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan dimana didalamnya ditampilkan berbagai macam data dan informasi bidang kesehatan dalam bentuk indikator layanan kesehatan serta analisa terhadap keadaan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun di Kabupaten Tangerang. Profil Kesehatan merupakan media untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan, juga hasil penyelenggaraan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan, yang selanjutnya dapat menjadi landasan dari pihak manajemen kesehatan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan kesehatan yang mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan Akhir kata, kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya buku profil, di ucapkan terima kasih. Kami berharap buku Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2010 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam program kesehatan. Tangerang, Mei 2011 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Drg.Hj.Naniek Isnaini L, M.Kes Pembina Utama Muda NIP : i

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rakhmat, Petunjuk serta Bantuan-Nya, Profil Kesehatan Tahun 2010 ini dapat terbit sesuai rencana. Dalam penyusunan profil ini, banyak kendala yang dihadapi, antara lain diperlukannya kecermatan dan ketelitian pada saat proses validasi data dari Puskesmas se Kabupaten Tangerang, dimana beberapa variable perlu didiskusikan dan disesuaikan dengan data yang ada di bidang bidang di lingkup Dinas Kesehatan, selain itu diperlukannya konfirmasi data-data kesehatan yang berhubungan dengan instansi terkait, sehingga kami menyadari bahwa profil kesehatan ini masih banyak kekurangan disebabkan berbagai keterbatasan yang kami hadapi, tetapi kami tetap berusaha untuk dapat menampilkan informasi semaksimal mungkin, sesuai dengan format dan petunjuk teknis dari Kementrian Kesehatan dengan harapan dapat mengakomodir kebutuhan informasi kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2010 ini, semoga kerjasama ini dapat terjalin lebih baik lagi. Tangerang, Mei 2011 Tim Penyusun ii

4 DAFTAR ISI Halaman SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN UMUM SITUASI KEADAAN UMUM Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Tangerang Kependudukan Sosial Ekonomi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)... 6 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS 1. Jumlah Kematian... 8 a. Jumlah Kematian Bayi... 8 b. Jumlah Kematian Ibu Angka Harapan Hidup B. MORBIDITAS Duapuluh Besar Penyakit Penyakit Menular a. Penyakit Menular Bersumber Binatang Demam Berdarah Dengue (DBD) iii

5 2. Filariasis b. Penyakit Menular Langsung Penyakit Diare Pneumonia Penyakit Kusta Penyakit HIV/AIDS c. Penyakit Tuberculosa d. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan KLB (Kejadian Luar Biasa) BAB IV. UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4) b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Status Gizi B. PERILAKU MASYARAKAT C. PERAN SERTA MASYARAKAT D. KESEHATAN LINGKUNGAN Penggunaan dan Akses Air Bersih Rumah Sehat Keluarga Dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar Angka Bebas Jentik Tempat Pengolahan Makanan (TPM) E. PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan Imunisasi a. Pelakssanaa Imunisasi Rutin b. Pelaksanaan BIAS iv

6 2. Pelayanan Kesehatan Ibu a. Pemeriksaan Ibu Hamil b. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Pelayanan Neonatal Pelayanan Perbaikan Gizi Pelayanan Kesehatan Usia lanjut Pelayanan UKS Pelayanan Pengobatan Pelayanan Rumah Saki Bed Occupancy Rate (BOR) Length of Stay (LOS) Turn Over Interval (TOI) Net Death Rate (NDR) Gross Death Rate (GDR) Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat Miskin Peran serta Swasta dalam Upaya Pelayanan Kesehatan BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A. Ketenagaan B. Pembiayaan Kesehatan C. Sarana Kesehatan D. Ketersediaan Obat BAB VI PENUTUP v

7 DAFTAR TABEL Tabel II.1 Tabel II.2 Tabel II.3 Tabel.III.1 Tabel.III.2 luas Wilayah,Jumlah Desa,Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kebupaten Tangerang Tahun 2010 Kondisi Ekonomi Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Umur Harapan Hidup di Kabupaten Tangerang Tahun Data Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tangerang Tahun Halaman Tabel III.3 Tabel III.4 Tabel.III.5 Tabel.III.6 Tabel Penemuan Kasus Baru Kusta di Kabupaten Tangerang Tahun Kasus Tuberculosa (TB) paru BTA positif di Kabupaten Tangerang Tahun Kasus KLB Di Kabupaten Tangerang Tahun Pola Kasus PD3I di Kabupaten Tangerang Tahun Tabel.IV.1 Tabel IV.2 Tabel.IV.3 Tabel.IV.4 Jumlah Kasus Gizi Balita di Kabupaten Tangerang Tahun Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tangerang tahun 2010 Hasil Pencapaian Sasaran Program Pengembangan Lingkungan Sehat di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Prosentase Kepemilikan Sanitasi Dasar di Kabupaten Tangerang Tahun Tabel.IV.5 Tabel.IV.6 Hasil Pengawasan TPM di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Cakupan Imunisasi Rutin Menurut Jenis Antigen di Kabupaten Tangerang Tahun Tabel.IV.7 Hasil Penjaringan Kesehatan menurut tingkatan Sekolah di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 vi 40

8 Tabel.IV.8 Tabel.IV.9 Tabel.IV.10 Jumlah Murid Hasil Penjaringan Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Cakupan Imunisasi Rutin Menurut Jenis Antigen Di Kabupaten Tangerang Tahun Hasil Penjaringan Kesehatan menurut tingkatan Sekolah di Kabupaten Tangerang Tahun Tabel.IV.11 Tabel IV.12 Tabel IV.13 Tabel IV.14 Tabel IV.15 Tabel IV.16 Tabel V.1 Tabel V.2 Tabel V.3 Jumlah Murid Hasil Penjaringan Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 BOR, LOS dan TOI Rumah Sakit di Kabupaten Tangerang Tahun NDR dan GDR Rumah Sakit di Kabupaten Tangerang Tahun Rumah Sakit Rujukan Yang Melayani Pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Sarana Pelayanan Kesehatan Yang Telah Memiliki Izin Di Wilayah Kabupaten TangerangTahun 2010 Tenaga Kesehatan Yang Telah Memliki Izin Di Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Pemerintah di Kabupaten Tangerang tahun 2010 Jumlah Anggaran Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2009 dan 2010 Sarana Kesehatan di Kabupaten Tangerang vii

9 DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Gambar III.1 Gambar III.2 Gambar.III.3 Gambar.III.4 Perkembangan IPM Kabupaten Tangerang Tahun Jumlah Kematian Bayi di Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Jumlah Kematian Ibu di Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Halaman Gambar III.5 Gambar.III.6 Gambar.III.7 Jumlah 20 Besar Penyakit di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Insidens rate dan CFR kasus DBD di Kabupaten Tangerang Tahun Kasus Diare pada semua umur dan balita di Kabupaten Tangerang Tahun Gambar.III.8 Gambar.III.9 Cakupan Penemuan Penderita Diare pada Balita di Kabupaten Tangerang Tahun Trend Kasus Penyakit Diare (semua umur) perbulan di Kabupaten Tangerang Tahun Gambar.III.10 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Kabupaten Tangerang Tahun Gambar.III.11 Kasus HIV - AIDS di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Gambar.III.12 Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang Tahun Gambar.III.13 Penemuan Kasus TB Paru BTA Positif (CDR) di Kabupaten Tangerang Tahun Gambar.III.14 Gambar.III.15 Convertion Rate TB di Kabupaten Tangerang Tahun Cure / Succes Rate TB Di Kab. Tangerang Tahun viii

10 Gambar.III.16 Peta Sebaran KLB Kab.Tangerang Th Gambar.IV.1 Cakupan Pemeriksaaan K1 di Kabupaten Tangerang Tahun Gambar IV.2 Gambar IV.3 Gambar IV.4 Gambar IV.5 Gambar IV.6 Gambar IV.7 Gambar IV.8 Gambar IV.9 Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil (K4) di Kabupeten Tangerang Tahun Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Gambaran Status Gizi Balita di Kabupaten Tangerang Tahun Status Gizi Balita (BB/U) di Kabupaten Tangerang Tahun Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/U) Per Puskesmas BPB Agustus 2010 di Kabupaten Tangerang Peta Kecamatan Rawan Gizi Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Berdasarkan Data BPB Bulan Agustus 2010 Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil (K1) di Kabupaten Tangerang Tahun Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil (K4) di Kabupaten Tangerang Tahun Gambar IV.10 Gambar IV.11 Gambar IV.12 Gambar IV.13 Gambar IV.14 Gambar IV.15 Gambar IV.16 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun Cakupan pemberian Vit A pada Bayi Di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Kegiatan Pra Lansia & Lansia di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Hasil Penjaringan murid TK dan SD di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Persentase Kunjungan Pasien ke Pelayanan Pengobatan di Puskesmas Se- Kabupaten Tangerang Tahun Hasil Pencapaian Pelayanan Kesehatan Gigi Di Kabupaten Tangerang Penyakit terbanyak pada Usia Angkatan Kerja Di Kabupaten Tangerang ix

11 Gambar V.1 Gambar V.2 Gambar V.3 Perbandingan Prosentase Ketersediaan Antibiotika Oral dan Injeksi di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Perbandingan Prosentase Ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Perbandingan Prosentase Ketersediaan Obat Analgesik dan Antipiretik di Kabupaten Tangerang Tahun x

12 BAB I : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan tahun 2010 di Kabupaten Tangerang menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, walaupun anggaran pembangunan kesehatan di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan dengan anggaran tahun 2009, tetapi usaha-usaha didalam peningkatan pelayanan publik disektor kesehatan mulai dari pelayanan dasar sampai dengan pelayanan rujukan terus mendapat pembenahan. Konstribusi petugas kesehatan di seluruh kabupaten menunjukkan komitmen yang semakin baik dan bergairah di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan baik pada tingkat administrasi maupun tehnis. Kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu hal ini harus terus kita jaga, mengingat penyebab penyakit yang disebabkan lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat masih sangat dominan, keluhan masyarakat terhadap pelayanan rujukan masih terasa namun secara bertahap permasalahan ini dapat diatasi dengan peningkatan kemampuan tenaga medis maupun non medis baik secara tehnis maupun manajemen. Hal lain yang perlu disadari bahwa keberhasilan peningkatan kesehatan masyarakat juga dipengaruhi dari dukungan instansi instansi pemerintah lainnya seperti Dinas Pendidikan, BKBPP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda,BLHD, Disbangkin dan lain-lain, dengan adanya kerjasama semua instansi yang terkait, maka semakin mempercepat pencapaian Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Tangerang, yaitu "Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat. Kondisi pembangunan kesehatan tahun 2010 secara lintas program dijalankan dengan strategi dan perencanaan yang berpihak kepada masyarakat. Untuk memberi gambaran terhadap peningkatan pelayanan kesehatan maka profil kesehatan yang dikeluarkan setiap tahun merupakan media untuk memberi gambaran terhadap langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, RSU dan Puskesmas beserta seluruh jajaran kesehatan yang ada. Sebagai salah satu pedoman didalam mencapai visi yang telah ditetapkan dan penyelesaian tantangan yang ada, Renstra Pembangunan Kesehatan Kabupaten Tangerang harus menjadi pedoman di dalam perencanaan pembangunan kesehatan. Hal lain yang cukup signifikan adalah peningkatan jumlah anggaran untuk sektor kesehatan melalui anggaran APBD yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yang secara langsung melakukan perbaikan terhadap seluruh fasilitas kesehatan, baik fisik maupun non fisik yang mengalami kerusakan. Dukungan ini merupakan hal yang positif untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang. Sejalan hal tersebut di atas, didalam usaha pemantauan peningkatan pelayanan kesehatan, profil kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2009 telah dapat terbit. Pada tahun-tahun mendatang profil kesehatan diupayakan dapat terbit lebih awal dengan kualitas dan sajian data yang lebih baik. Strategi didalam penyusunan data profil dilakukan dengan metode cek silang data, analisa, korelasi antar tabel dan program, serta check and balance dari seluruh Puskesmas dan seluruh program, sehingga keakuratan dan informasi yang disajikan dapat memberi gambaran yang benar dari 1

13 kondisi yang ada, kemudian dilakukan Pemutakhiran data di tingkat Kabupaten. Penyajian data dilakukan dalam bentuk peta, grafik kependudukan dan pencapaian indikator SPM per Kabupaten, sedangkan didalam pembahasan menyajikan perbandingan pencapaian indikator dari tahun sebelumnya dan target yang akan dicapai. Sampai saat ini Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang masih mengacu kepada tabel Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Tabel Standar Pelayanan Minimal, dengan sumber data diperoleh dari Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik, PMI, ASKES, BKBPP, Bappeda, RSUD dan RS Swasta di seluruh Kabupaten Tangerang. 2

14 BAB II : GAMBARAN UMUM SITUASI KEADAAN UMUM 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang merupakan salah satu wilayah di Propinsi Banten terletak di bagian Timur Propinsi Banten pada koordinat 106 o o 43 Bujur Timur dan 6 o 20-6 o 20 lintang selatan dengan luas wilayah km 2 dengan batas-batas wilayah : - Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa - Sebelah Timur berbatasan dengan DKI Jakarta,Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak - Sebelah Barat dengan Kabupaten Serang Kabupaten Tangerang secara geografis memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0-8% menurun ke Utara. Ketinggian wilayah berkisar antara 0-50 m di atas permukaan laut. Daerah Utara Kabupaten Tangerang merupakan daerah pantai dan sebagian besar daerah urban, daerah timur adalah daerah rural dan pemukiman sedangkan daerah barat merupakan daerah industri dan pengembangan perkotaan. Secara administratif pada tahun 2010 Kabupaten Tangerang memiliki 29 wilayah Kecamatan yang terdiri dari 274 wilayah Desa dan Kelurahan. 2. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 adalah jiwa yang terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan, terjadi kenaikan bila dibandingkan dengan tahun Kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang rata-rata jiwa/km 2. (sumber : BPS Kabupaten Tangerang), dengan penyebaran penduduk tidak merata, kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi berturut-turut adalah Pasar Kemis, Kelapa Dua, Curug. Hal ini disebabkan wilayah ketiga kecamatan tersebut merupakan daerah kawasan industri, sedangkan Kelapa Dua merupakan pusat perdagangan dan Real estate terbesar di wilayah Kabupaten Tangerang. Tabel di bawah ini merupakan data luas wilayah dan rincian jumlah desa/kelurahan serta jumlah penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Tangerang tahun

15 Tabel II.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 No Kecamatan Luas wilayah (KM2) Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Desa + Kelurahan Jumlah Penduduk 1 Cisoka 26, Solear 29, Tigaraksa 48, Jambe 26, Cikupa 42, Panongan 34, Curug 27, Kelapa Dua 24, Legok 35, Pagedangan 45, Cisauk 27, Pasarkemis 25, Sindang Jaya 37, Balaraja 33, Jayanti 23, Sukamulya 26, Kresek 25, Gunung Kaler 29, Kronjo 44, Mekar Baru 23, Mauk 51, Kemiri 32, Sukadiri 24, Rajeg 53, Sepatan 17, Sepatan Timur 18, Pakuhaji 51, Teluknaga 40, Kosambi 29, Kabupaten Tangerang 959,

16 Tabel II.2 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 No Kecamatan Kepadatan Penduduk 1 Cisoka Solear Tigaraksa Jambe Cikupa Panongan Curug Kelapa Dua Legok Pagedangan Cisauk Pasarkemis Sindang Jaya Balaraja Jayanti Sukamulya Kresek Gunung Kaler Kronjo Mekar Baru Mauk Kemiri Sukadiri Rajeg Sepatan Sepatan Timur Pakuhaji Teluknaga Kosambi Kabupaten Tangerang Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kecamatan Pasar Kemis memiliki kepadatan penduduk paling tinggi di Kabupaten Tangerang pada tahun

17 3. Sosial Ekonomi Data dari BPS Kabupaten Tangerang menunjukan bahwa struktur penduduk di Kabupaten Tangerang termasuk struktur penduduk usia produktif dimana 65,27 % penduduk adalah kelompok umur tahun sedangkan jumlah penduduk berumur 0-14 tahun sebanyak 31,19 % dan berumur >65 tahun adalah sebanyak 3,54 %. Dari Bappeda Kabupaten Tangerang diperoleh data sebagai berikut Tabel II.3 Kondisi Ekonomi Daerah Kabupaten Tangerang 2010 Sektor Jumlah Jumlah Tenaga Kerja Pertanian,Peternakan,Kehutanan Industri Pengolahan Listik,Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan,Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan,Persewaan,Jasa Perusahaan Jasa-jasa Sumber : Bappeda Kab.Tangerang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) IPM merupakan ukuran kinerja pembangunan wilayah terhadap pembangunan manusia itu sendiri, dengan upaya peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya, baik aspek fisik (kesehatan), aspek intelektualitas (pendidikan), aspek kesejahteraan ekonomi (daya beli) sehingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan akan meningkat. Dalam penyusunan IPM terkait erat dengan tiga komponen yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Indeks Pendidikan (lama sekolah) dan Kemampuan Daya Beli (PPP). Peningkatan IPM Kabupaten Tangerang dapat dilihat sebagai berikut : 6

18 Gambar II.1. Perkembangan IPM Kabupaten Tangerang Tahun ,9 67,2 68, ,7 67,1 67,8 IPM 0 Sumber: BPS Kab.Tangerang 7

19 BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang, berikut ini disajikan situasi mortalitas dan morbiditas. A. MORTALITAS Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian di masyarakat dari waktu ke waktu. Selain itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-pengakit utama kematian yang terjadi pada periode terakhir akan diuraikan di bawah ini 1. Jumlah Kematian a. Jumlah Kematian Bayi Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi dibawah satu tahun pada setiap kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal disamping juga merupakan indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. 8

20 Grafik III.1 Jumlah Kematian Bayi di Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun dibawah ini Dari 74 kematian bayi pada tahun 2010, penyebabnya dapat dilihat pada grafik Grafik III.2 Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 b. Jumlah Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per kelahiran hidup. 9

21 Angka ini berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas. Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman (making pregnancy safer) serta Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) oleh tenaga kesehatan terlatih, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berkisar antara 230 hingga 307 kematian ibu tiap kelahiran hidup. Dengan demikian maka upaya menurunkan jumlah kematian ibu adalah salah satu prioritas tertinggi dalam lingkup kesehatan reproduksi.. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 adalah sebanyak 33 orang dengan estimasi Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 197/ Kelahiran Hidup dan jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan 89,52% Grafik III.3 Jumlah Kematian Ibu di Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, hipertensi dan infeksi, faktor-faktor tersebut juga menjadi penyebab kematian ibu di Kabupaten Tangerang.Dari grafik dibawah ini terlihat bahwa pada tahun 2010, penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena hipertensi sebanyak 10 orang (32 %). 10

22 Grafik III.4 Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun ; 14% 1; 3% 3; 9% 4; 11% 4; 11% 2; 6% 5; 14% ibu Bersalin karena : Hipertensi ibu Hamil karena : Hipertensi ibu Hamil karena : Perdarahan ibu Nifas karena : Infeksi 10; 32% ibu Bersalin karena : Perdarahan ibu hamil karena : Lain-lain ibu Nifas karena : Hipertensi ibu Nifas karena : Lain-lain 2. Angka Harapan Hidup (UHH) Perbaikan derajat kesehatan suatu tempat tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Angka Harapan Hidup. Dengann adanya penurunan AKB, maka sangat berpengaruh terhadap kenaikan Angka Harapan Hidup. Selanjutnya dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup, maka secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2010 terdapat kenaikan UHH bila dibandingkan tahun Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di bidang kesehatan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tahun Tabel III.1 Umur Harapan Hidup di Kabupaten Tangerang Th Umur Harapan Hidup 65,2 67,83 Sumber : Bagian Perencanaan Dinkes Provinsi Banten 68 68,43 11

23 B. MORBIDITAS 1. Duapuluh Besar Penyakit Berdasarkan hasil laporan Bulanan Penyakit (LB1) dari Puskesmas, didapatkan pola penyakit yang terjasi di kabupaten Tangerang pada tahun 2010 menurut semua golongan umur, seperti pada grafik berikut ini : di Grafik III.5 Jumlah 20 Besar Penyakit Kabupaten Tangerang Tahun BESAR PENYAKIT DI KABUPATEN TANGERANG TH Infeksi Saluran Nafas Atas Akut Ytt Batuk Gastritis Dan Duodenitis Dermatitis Lainnya Hipertensi Essensial (Primer) Diare Dan Gastroenteritis Influensa karena Virus Ytt Demam Yang Tak Diketahui Sebabnya Myalgia Gangguan Gigi Dan Jaringan Penunjang Lainnya Gangguan lain kulit dan Jaringan Subkutan Sakit Kepala Faringitis Akut Penyakit Pulpa Dan Periapikal Artritis Lainnya Konjungtivitis Tuberculosis Paru Klinis (Suspek) Abses, Furunkel Dan Karbunnkel Kutan Penyakit Saluran Nafas Atas Lainnya Asma Karies Gigi Dari grafik dapat dilihat bahwa Penyakit ISPA merupakan penyakit terbanyak yang terjadi pada tahun 2010, sama dengan tahun 2009, kemudian disusul penyakit Batuk. 12

24 2. Penyakit Menular lain: Dalam rangka penanggulangan penyakit menular dilakukan berbagai kegiatan antara 1) Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue melalui pemberantasan sarang nyamuk. 2) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis, dengan melakukan pengobatan masal Filariasis 3) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis 4) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta 5) Penemuan kasus,pencegahan serta pengobatan HIV-AIDS 6) Penyakit menular langsung lainnya serta penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi. Adapun data-data yang dapat disajikan adalah sebagai berikut : a. Penyakit Menular Bersumber Binatang 1. Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada Tahun 2010, Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dititik beratkan pada kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) disemua wilayah, dan pemantauan jentik berkala untuk mencapai angka bebas jentik sesuai target ( >95 %), salah satunya dengan gerakan desa bebas jentik, serta pemutusan rantai penularan DBD melalui PE untuk survey jentik dan melaksanakan Foging Fokus sesuai indikasi. Jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang dilaporkan sebagai berikut : Tahun Tabel III.2 Data Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tangerang Tahun Jumlah Penderita Meninggal IR per Penddk CFR (%) ,17 1, ,00 1, ,80 1, , ,5 13

25 Grafik III. 6 Insidens rate dan CFR kasus DBD di Kabupaten Tangerang Tahun Dari grafik di atas terlihat bahwa tahun 2010 Insiden Rate per penduduk mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 yaitu dari 34/ penduduk menjadi 38/ penduduk. CFR DBD di tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 0.5 % dibandingkan tahun 2009 sebesar 1%. Penurunan CFR DBD ditahun 2010 disebabkan oleh pengetahuan masyarakat tentang DBD sudah cukup baik, dikarenakan sosialisasi DBD sudah sampai masyarakat perifer dan juga dengan adanya Gerakan Desa Bebas Jentik, menimbulkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat yang sudah baik terhadap penyakit ini sehingga masyarakat cepat datang berobat dan sistim pelaporan yang meningkat lebih baik. 2. Filariasis Pada tahun 2009 ditemukan sebanyak 1 kasus kronis baru dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan yaitu ditemukan 7 kasus kronis baru yaitu di kec.tigaraksa, Legok, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya, dan Pakuhaji, yang masing-masing wilayah ditemukan 1 penderita kronis baru. Penemuan kasus baru dapat selalu ditemukan oleh karena sudah tersosialisasinya pengetahuan mengenai penyakit filariasis di masyarakat Kabupaten Tangerang. 14

26 b. Penyakit Menular Langsung. 1. Penyakit Diare Penyakit diare adalah ah penyakit yang banyak menyerang golongan umur anak-anak terutama balita. Dimana a hal ini dapat mempengaruhi perkembangan pertumbuhan dan kualitas hidup anak. Upaya program pemberantasan melalui edukasi dan peningkatan kemampuan penanggulangan kasus oleh petugas lapangan terus dilakukan. Pada tahun 2010 jumlah kasus diare untuk semua umur terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik III.7 Kasus Diare pada semua umur dan balita di Kabupaten Tangerang Tahun Pada Tahun 2010 ditemukan kasus diare sebanyak dengan rincian : diare pada balita dan selebihnya sebanyak kasus untuk golongan umur lainnya, angka ini meningkat dibandingkan Tahun 2009 yaitu kasus. Grafik III.8 Cakupan Penemuan Penderita Diare pada Balita di Kabupaten Tangerang Tahun

27 Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan penemuan kasus diare pada balita selama 5 tahun berada dalam kisaran 58-59% dari jumlah perkiraan kasus diare balita yang ada di masyarakat. Grafik III.9 Trend Kasus Penyakit Diare (semua umur) perbulan di Kabupaten Tangerang Tahun Dari grafik lima tahunan kasus diare terlihat bahwa selama tahun 2010 kasus diare berada dibawah rata-rata pola maksimal minimal kasus kecuali pada bulan juni terjadi peningkatan kasus yang cukup berarti. 3. Pneumonia Grafik III.10 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Kabupaten Tangerang Tahun

28 Pada tahun 2010 Jumlah kasus Pneumonia balita yang ditemukan sebanyak kasus, meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 tercatat kasus dan keseluruhannya ditangani. 4. Penyakit Kusta Pada tahun 2010 CDR 4.64 % menurun dibandingkan Tahun 2009 tercatat 5.49 %. Prevelensi kusta pada tahun 2010 adalah 0,62/ penduduk, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2009 tercatat 0,58/ penduduk. Pada tahun 2010 ditemukan 249 kasus baru, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu sebanyak 175 kasus. Penderita kusta yang selesai pengobatan atau Release From Therapy (RFT) dapat di evaluasi pada tahun ke-2 karena pengobatan kusta type PB perlu waktu 6 bulan dan MB 12 bulan masa pengobatan. Jumlah kasus kusta baru dapat di lihat pada table di bawah ini. Tabel III.3 Tabel Penemuan Kasus Baru Kusta di Kabupaten Tangerang Tahun TAHUN KASUS RFT % KASUS RFT % JUMLAH PB MB Kasus RFT % , , , , , , , , ,45 5. Penyakit HIV / AIDS Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS, disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Walaupun jumlah penderita HIV/AIDS secara kumulatif relatif kecil (Case Rate 1,60 per penduduk), namun dalam perjalanan penyakit dari HIV (+) menjadi AIDS tidak diketahui dengan pasti periodisasinya karena adanya windows periods, sehingga kelompok ini menjadi potensial dalam penularan penyakit AIDS. Terjadi peningkatan penemuan kasus baru dibanding th 2009 yaitu tercatat 42 kasus, sedangkan pada tahun 2010 ditemukan 70 kasus baru yaitu HIV (+) 35 kasus dan AIDS 35 kasus dan seluruhnya ditangani. Peningkatan penemuan kasus HIV ini terjadi karena sudah tersosialisasinya pengetahuan di masyarakat dan sudah mulai timbul 17

29 kesadaran di masyarakat untuk mengunjungi tempat pelayanan kesehatan terdekat. Grafik III.11 Kasus HIV - AIDS di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Luar wilayah B alaraja B inong B j.n ang ka Paged ang an Kresek R ajeg Gunung Kaler Kut ab umi 3 Pano ng an Kelapa Dua Ko samb i T eluknag a Sepat an C iso ka M auk Jl.Emas Lego k C urug C ikup a T ig araksa Grafik III.12 Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang Tahun c. Penyakit Tuberkulosa (TB) Pada tahun 2010 jumlah TB Paru BTA positif yang ditemukan dan diobati sebanyak 1954 kasus dari perkiraan TB paru BTA positif 2798 kasus (CDR 69,8%), turun dibandingkan tahun 2009, ditemukan dan diobati sebanyak 1927 kasus dari perkiraan 2638 kasus (CDR 73,1%). 18

30 Tabel III.4 Kasus Tuberculosa (TB) paru BTA positif di Kabupaten Tangerang Tahun TAHUN 2009 TAHUN 2010 Perkiraan TB Paru BTA Positif KASUS CDR 73,1% 69,8% Grafik III.13 Penemuan Kasus TB Paru BTA Positif (CDR) di Kabupaten Tangerang Tahun Cakupan Target Dari grafik diatas terlihat trend penemuan kasus TB paru BTA positif di Kabupaten Tangerang selama 4 tahun berada dalam kisaran target yang ditetapkan, yaitu : 70%. 19

31 Grafik III.14 Convertion Rate TB di Kabupaten Tangerang Tahun , ,9 88, Dari grafik diatas terlihat bahwa angka konversi kasus TB paru BTA positif di Kabupaten Tangerang selama tahun 2007 s/d 2010 terjadi penurunan sebagai akibat adanyaa kasus yang tidak dapat dievaluasi (pemisahan kota tangsel tahun 2009) dan meningkatnya delay convertion pada sebagian penderita TB paru BTA positif tapi masih diatas targett 80%. Grafik III.15 Cure / Succes Rate TB Di Kab. Tangerang Tahun ,6 97,3 82, , ,6 95, Dari grafik kesembuhan diatas terlihat bahwa angka kesembuhan (cure rate ) dan pengobatan lengkap (succes rate) kasus TB paru BTA positif yang dievaluasi masih diatas target 85%. 20

32 c. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) dan KLB (Kejadian Luar Biasa) PD3I adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Upaya pencegahan dilakukan dengan pemberian immunisasi, dan vaksin yang dipakai adalah : DPT_HB untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis-B; sedangkan vaksin Polio untuk mencegah penyakit polio (lumpuh); vaksin campak untuk mencegah penyakit campak (measles) dan BCG untuk mencegah penyakit TBC. Keberhasilan pemberian immunisasi diukur dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) yang merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada kelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan pada bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam indikator Indonesia Sehat 2010 ditargetkan pencapaian UCI 100% pada wilayah administrasi desa atau kelurahan, maksudnya adalah 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap, yaitu bayi harus mendapatkan imunisasi BCG (1X), DPT-HB (3x),Polio (4X), Campak (1X),Hep B.O (1X). Perlu diketahui bahwa jumlah Desa UCI di Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 adalah 263 desa (96 %) dari jumlah desa 274 desa. PD3I berpotensi menjadi kejadian luar biasa (KLB). Beberapa penyakit bisa dikatakan sebagai KLB apabila ada kenaikan kejadian kasus 3 kali atau lebih, dari tidak ada kasus menjadi ada. Sebagai contoh, untuk penyakit campak dikatakan sebagai KLB apabila dalam suatu RT (dusun) atau dalam wilayah epidemiologi ada 5 kejadian kasus dalam kurun waktu 28 hari, sedangkan untuk Dipteri setiap kejadian walaupun 1 kasus sudah dapat disebut KLB. Tabel. III.5 Kasus KLB Di Kabupaten Tangerang Tahun TAHUN 2009 TAHUN 2010 NO JENIS KLB JML. JML. KASUS KASUS KEC KEC 1. Chikungunya Leptospirosis Keracunan Makanan H1Ni Diare Avian Influenza HFMD DBD

33 Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi pada tahun 2010 ada 8 jenis, sedangkan di tahun 2009 terdapat 7 jenis penyakit, dimana Keracunan makanan merupakan kasus terbanyak yang ditemukan. Dilihat dari jumlah kasus,pada tahun 2010 tidak terjadi KLB Diare dan H1N1 ; ada beberapa KLB yang mengalami penurunan, yaitu KLB Leptospirosis pada tahun 2009 terdapat 3 kasus, menjadi 1 kasus di tahun 2010 ; KLB HFMD pada tahun 2009 terdapat 111 kasus di 7 wilayah kecamatan, menjadi 51 kasus di 5 kecamatan pada tahun Keadaan ini menandakan semakin intensifnya surveilens dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian penyakit. Tabel III.6 Pola Kasus PD3I di Kabupaten Tangerang Tahun Tahun TN Hepatitis Campak Difteri Gambar III.16.Peta Sebaran KLB Kab.Tangerang Th

34 BAB IV : UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mewujudkan Visii dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, maka dilakukan berbagai upaya pelayanann kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Semakin baik kualitas pelayanan,maka diharapkan dapat mengatasi sebagian besar permasalahan kesehatan di masyarakat. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Upaya peningkatan pelayanan KIA sangat berperan bagi kesehatan ibu hamil,kesehatan bayi sejak dalam kandungan hingga saat persalinan dan perkembangan anak a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Cakupan K1 disebut juga akses pelayanan ibu hamil, merupakan gambaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran ibu hamil yang telh mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan masing-masing satu kali pada trimester pertama dan kedua serta dua kali pada trimester ketiga). Angka K1 dan K4 dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Grafik IV.1 Cakupan Pemeriksaaan K1 di Kabupaten Tangerang Tahun

35 Grafik IV.2 Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil (K4) di Kabupeten Tangerang Tahun b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebaian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan persalinan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan ehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Presentase cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tangerang dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Grafik IV.3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tangerang Tahun

36 2. Status Gizi a. Kekurangan Energi Protein (KEP) Penanggulangan KEP dilakukan melalui beberapa intervensi yaitu skrining kasus, penyuluhan individual, konseling pengetahuan tentang pola asuh keluarga dan PMT, baik PMT pemulihan maupun PMT penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat melalui Pos Gizi, itu semua dalam rangka meningkatkan keluarga sadar gizi dan meningkatkan keberhasilan pemulihan status gizi pada balita gizi buruk. Dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi maka balita gizi buruk dan gizi kurang merupakan prioritas untuk ditanggulangi setiap tahunnya. Pada kasus-kasus kronis gizi buruk yang memerlukan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) maka pasien dirawatinapkan, dan jika memerlukan perawatan lanjutan dapat di rujuk ke RSUD, dengan biaya rujukan bersumber dari APBN melalui Jamkesmas dan Jamkesda. Langkah-langkah yang telah ditempuh cukup efektif didalam menurunkan angka gizi buruk di masyarakat. Pada dasarnya ada beberapa faktor penyebab terjadinya kurang gizi pada balita, bukan hanya disebabkan oleh kondisi kesehatan saja tetapi juga oleh faktor-faktor lain diluar kesehatan, seperti kesejahteraan, pendidikan, lapangan kerja, ketersediaan pangan, daya beli masyarakat dan lain-lain. Tabel IV.1 Jumlah Kasus Gizi Balita di Kabupaten Tangerang Tahun Tahun Jumlah kasus Balita Gizi kurang Jumlah kasus Balita Gizi buruk Jumlah Balita ditimbang Sumber : Bulan Penimbangan Balita tahun 2008, 2009 dan 2010 Dengan adanya kegiatan surveilens gizi buruk yang secara aktif dilakukan oleh Petugas Gizi Puskesmas, maka kasus balita gizi buruk menjadi lebih dini ditemukan dan dapat segera ditanggulangi. Kecenderungan gizi kurang dan gizi buruk dapat terlihat pada grafik dibawah ini, 25

37 Grafik IV.4. Gambaran Status Gizi Balita di Kabupaten Tangerang Tahun % Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk ,95 91,85 6,33 0, ,16 91,47 6,47 0, ,88 89,83 6,95 0, ,04 89,84 8,17 0,95 Dari tabel di atas diperoleh gambaran status gizi balita di Kabupaten Tangerang masih perlu mendapat perhatian, Jika balita gizi buruk dan gizi kurang tidak diintervensi dengan tepat dan cepat,dikhawatirkan akan memperburuk status gizinya. Hasil kegiatan bulan penimbangan Balita pada bulan Agustus tahun 2010, menunjukkan adanya 4 Kecamatan yang termasuk dalam kriteria Kecamatan rawan Gizi, yaitu Kecamatan Mekar Baru, Mauk, Kemeri, dan Kosambi. Kecamatan Rawan Gizi adalah kecamatan dimana jumlah balita dengan status gizi kurang dan status gizi buruk lebih besar atau sama dengan 15 % dari jumlah balita ditimbang pada wilayah tersebut. Ini disebabkan karena pelacakan kasus makin meningkat disamping itu daya beli masyarakat / social ekonomi yang masih belum membaik serta ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga rendah. Untuk status gizi lebih,masih belum ada penurunan yang signifikan kondisi ini dapat juga terjadi karena perubahan gaya hidup modern sehingga pola konsumsi gizi menjadi tidak seimbang. 26

38 Grafik IV.5 Status Gizi Balita (BB/U) di Kabupaten Tangerang Tahun ,31 5,76 6,33 6,47 6,95 5,77 Kurang Buruk ,41 0,59 0,87 0,89 0,99 0, Pada tahun 2010 juga sudah terbentuk tempat perawatan gizi buruk di 2 ( dua ) Puskesmas, yaitu Puskesmas Balaraja dan Puskesmas Sepatan sehingga penemuan kasus gizi buruk yang mendapat perawatan di Kabupaten Tangerang meningkat di banding Tahun Faktor lain dari penyebab gizi buruk diantaranya Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif tahun 2010 baru mencapai 72,64%, diduga disebabkan oleh fa faktor tor pengetahuan yang kurang tentang pentingnya ASI Eksklusif disertai masih gencarnya promosi susu formula di masyarakat. Prevalensi gizi buruk tahun adalah sebesar 0.95%,menurun urun dibandingkan tahun 2009 sebesar 0,99%,demikian demikian pula gizi kurang menurun dibanding tahun sebelumnya se Hal ini dikarenakan selama ini intervensi yang dilakukan kan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang selain dengan pemberian PMT kepada balita gizi kurang, juga telah dikembangkan Pos Gizi (tempat rehabilitasi balita gizi kurang dan gizi buruk yang berbasis pemberdayaan masyarakat) dibeberapa wilayah serta aktifnya klinik gizi di setiap Puskesmas. Kasus gizi buruk yang ditemukan hampir semua disebabkan karena adanya penyakit penyerta terutama penyakit infeksi. Untuk mendukung pencapaian Program Gizi pada tahun dilaksanakan melalui Program m kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan yaitu : 1. Pemberian tambahan makanan dan vitamin, dengan target hasil : Jumlah kunjungan balita ke posyandu meningkat 72 % 27

39 Jumlah balita, ibu hamil, anak sekolah yang mendapat PMT meningkat 100% 2. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi, dengan hasil : Adanya dukungan dan kontribusi dari masyarakat di 12 desa dan kontribusi Perusahaan melalui CSR di beberapa kecamatan Jumlah balita kurang gizi ya yang meningkat berat badannya Adanya perubahan perilaku dari ibu balita terhadap pola asuh anak. Grafik IV.6 Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/U) Per Puskesmas BPB Agustus 2010 di Kabupaten Tangerang PAKU HAJI TEGAL ANGUS CIKUPA SEPATAN KOSAMBI PAGEDANGAN SUKAWALI KUTABUMI CISOKA JAMBE BALARAJA JAYANTI PASIR JAYA KRONJO GEMBONG SINDANG JAYA TIGARAKSA BOJONG KAMAL BOJONG NANGKA JL. EMAS SUKATANI Gambar IV.7 Peta Kecamatan Rawan Gizi Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Berdasarkan Data BPB Bulan Agustus 2010 Mekar Baru 15,89% Kronjo Kresek 2.67% Mauk 16.21% Kemeri % Pakuhaji SKD Rajeg 7.16 % 5,97 % Cisoka 18,11% 12,0% Ps.Kemis Sindang Jaya 4,7% 3,71% Ckupa Jayanti 3,17 % Tl.naga 13.32% Kosambi Sepatan 5,7 % Balaraja 13.7 % 7.80% 4,5 % Tg.raksa 4,3 % 8,5 % PNG 6,32 % Jambe 12,95 % Curug 5,18 % Legok 2.24 % Pagedangan TANGSEL 6,56 % Cisauk 11,3% PREVALENSI KURANG GIZI (GIZI BURUK + GIZI KURANG) BB/U > 15 % PREVALENSI KURANG GIZI (GIZI BURUK + GIZI KURANG) BB/U <15 % 28

40 B. PERILAKU MASYARAKAT Dari hasil survey cepat PHBS tahun 2010 terhadap sampel sebanyak KK, diperoleh hasil 56,18 % KK berperilaku sehat. Bila dibandingkan dengan hasil survey tahun 2009 terjadi peninkatan sebanyak 16,65 %. mengalami penurunan, hal ini disebabkan indikator KK sehat tahun 2009 berbeda dengan tahun Dari hasil pengkajian PHBS tersebut dapat digambarkan permasalahanperilaku kesehatan dengan urutan sebagai berikut : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehata : 49,31 % 2. Memberi Bayi ASI Eksklusif : 42,77 % 3. Penimbangan Bayi & Balita : 61,71 % 4. Menggunakan air bersih : 64,47 % 5. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih : 63,80 % 6. Menggunakan jamban sehat : 59,58 % 7. Membersihkan jentik di rumah : 59,95 % 8. Menkonsumsi buah dan sayur setiap hari : 62,00 % 9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari : 69,41 % 10. Tidak merokok di dalam rumah : 45,08 % Salah satu upaya yang dilakukan untuk merubah perilaku masyarakat adalah dengan penyebarluasan informasi melalui berbagai metode dan media. Media yang digunakan dalam penyebarluasan informasi antara lain - spanduk, banner, leaflet, poster, lembar balik, sticker, booklet (didistribusikan langsung ke masyarakat pd waktu kegiatan kampanye; ke puskesmas dan sekolah) - tabloid INTAN (didistribusikan ke Rumah Sakit,puskesmas dan masyarakat), - berlangganan advertorial di media massa, (bekerjasama dengan harian Tangerang Ekspres dan Radar Banten) - kampanye kesehatan untuk guru dan orang tua murid SD ; kampanye anti rokok untuk remaja - pameran dan pekan promosi kesehatan, talkshow dan spot di stasiun radio (kerjasama dengan STAR radio), - pemutaran film tentang penanggulangan DBD untuk murid SD ; tentang HIV/AIDS serta dampak penyalahgunaan nafza untuk murid SMA 29

41 - penyuluhan kesehatan untuk masyarakat dengan materi Kadarzi, KIA dan Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Sedangkan metode yang digunakan antara lain penyuluhan perorangan, penyuluhan kelompok, KPP (Komunikasi Perubahan Perilaku) Diare dan DBD, Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli, Kampanye kesehatan, Kampanye melalui media seni. C. PERAN SERTA MASYARAKAT Peran serta masyarakat dilaksanakan dengan pemberdayaan masyarakat yang terus diupayakan melaui Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang ada di desa dan kelurahan. UKBM adalah upaya kesehatan yang direncanakan, dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan di daerahnya. Hasil pelaksanaan UKBM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Jumlah Desa DESA SIAGA Jumlah Desa Siaga Gedung Poskesdes Tabel IV.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Tangerang Tahun 2010 POSYANDU Kader Desa Siaga Aktif PR M PUR MR Kader Aktif Kader Terlatih Ket : PR : Pratama, M : Madya, PUR : Purnama, MR : Mandiri Bila dibandingkan dengan tahun 2009, terdapat peningkatan jumlah desa siaga aktif sebesar 7,1 %, begitu pula dengan jumlah poskesdes yang sekarang menjadi 41. Dalam rangka meningkatkan peran aktif masyarakat,maka dilaksanakan lomba kader berprestasi,lomba posyandu,lomba menulis artikel dengan tema kesehatan untuk tingkat SD,SMP dan SMA, selain itu juga diadakan lomba desain poster bagi petugas kesehatan. Kegiatan Saka Bakti Husada Tahun 2010 antara lain pengiriman peserta Raimuna,Pembinaan kepengurusan SBH di 29 ranting Pelatihan Pemantapan Dasar kepemimpinan. Adapun jumlah anggota SBH sampai saat ini adalah sebanyak 1307 orang, yang tersebar di 29 Kecamatan se Kabupaten Tangerang. Peran aktif SBH sangat membantu 30

42 dalam hal peningkatan Perilaku Hidup Sehat, Pencegahan penyakit dan Penyehatan Lingkungan D. KESEHATAN LINGKUNGAN Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TPUM) yang sehat. Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait, swasta, NGO dll seperti pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor. Sedangkan dijajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kegiatan yang dilaksanakan meliputi pembuatan stimulasi sarana sanitasi dasar pemantauan kualitas air minum, pemantauan sanitasi rumah sakit, pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat tempat umum (hotel, terminal), tempat pengolahan makanan, tempat pengelolaan pestisida dan sebagainya. Didalam memantau pelaksanaan program kesehatan lingkungan dapat dilihat beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut : 1. Penggunaan dan Akses Air Bersih Hasil inspeksi sanitasi petugas Puskesmas Tahun 2010 tentang penggunaan air bersih pada setiap keluarga, dari KK yang diperiksa ternyata keluarga yang memiliki akses air bersih telah mencapai 85,79 % dengan perincian yaitu : sumur gali + 36,08 %, sumur pompa tangan + 27,02 % ledeng + 29,9 %, PAH 3,52 %, kemasan 3,51 % dan lainnya + 9,62 %. 2. Rumah Sehat Bagi sebagian besar masyarakat,rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Sampai dengan tahun 2010 telah dilakukan inspeksi Sanitasi (IS) rumah di 42 wilayah Puskesmas di Kabupaten Tangerang jumlah rumah yang di periksa sebanyak 31

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN Pakuhaji. Rajeg. Sepatan Timur Kutabumi. Binong. Jl. Jl. Emas. Bojong Nangka Panongan.

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN Pakuhaji. Rajeg. Sepatan Timur Kutabumi. Binong. Jl. Jl. Emas. Bojong Nangka Panongan. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2010 650000 650000 660000 660000 670000 670000 680000 680000 690000 690000 Tegal Angus Mekar Baru Mauk Sukawali Kronjo Sukadiri Teluknaga Kosambi Kemiri Pakuhaji

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN Pakuhaji. Rajeg. Sepatan Timur Kutabumi. Binong. Jl. Jl. Emas. Bojong Nangka Panongan.

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN Pakuhaji. Rajeg. Sepatan Timur Kutabumi. Binong. Jl. Jl. Emas. Bojong Nangka Panongan. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011 650000 650000 660000 660000 670000 670000 680000 680000 690000 690000 Tegal Angus Mekar Baru Mauk Sukawali Kronjo Sukadiri Teluknaga Kosambi Kemiri Pakuhaji

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan 2. URUSAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PEMERINTAH

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN WAKTU PENYETORAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BAGI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KE

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

BAB III : PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN Jumlah Kematian Angka Kesakitan... 13

BAB III : PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN Jumlah Kematian Angka Kesakitan... 13 .Profil Dinas Kesehatan DAFTAR ISI SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I : PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) merupakan amanat INPRES No. 7 tahun 1999 sebagai bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat. LAKIP disusun dalam rangka

Lebih terperinci

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN TREND JAWA TIMUR TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 2011 Jl. A. Yani 118 Surabaya HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id DINAS Tahun KESEHATAN 2012 PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR 29 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR Pembangunan kesehatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat semua orang sehingga terwujudnya derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR 29 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN KOTA BOGOR Pembangunan kesehatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat semua orang sehingga terwujudnya derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN ESELON II POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN ESELON III ESELON IV VISI MISI SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS NAMA PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM SASARAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1. VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2009 telah selesai dengan baik. Laporan Tahunan tahun 2009 ini disusun dengan

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

Manggal Karya Bakti Husuda

Manggal Karya Bakti Husuda LAPORAN INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 DAN PENETAPAN INDIKATOR KABUPATEN SEHAT SEBAGAI TARGET KABUPATEN POLEWALI MANDAR SEHAT (Keputusan Menkes RI No. 1202 /Menkes/SK/VIII/2003) Disajikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DAN BADAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN KEPALA DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN Pakuhaji. Rajeg. Sepatan Timur Kutabumi. Binong. Jl. Jl. Emas. Bojong Nangka Panongan.

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN Pakuhaji. Rajeg. Sepatan Timur Kutabumi. Binong. Jl. Jl. Emas. Bojong Nangka Panongan. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013 650000 650000 660000 660000 670000 670000 680000 680000 690000 690000 Tegal Angus Mekar Baru Mauk Sukawali Kronjo Sukadiri Teluknaga Kosambi Kemiri Pakuhaji

Lebih terperinci

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS A. KONDISI UMUM Sesuai dengan UUD 1945,

Lebih terperinci

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 POSYANDU Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 PENGERTIAN salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Lebih terperinci