Lintas PERISTIWA. KPK Harus Cegah Potensi Penyimpangan Dana SEAG. Larang Penggunaan Dana Hibah dan Bansos

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lintas PERISTIWA. KPK Harus Cegah Potensi Penyimpangan Dana SEAG. Larang Penggunaan Dana Hibah dan Bansos"

Transkripsi

1 Lintas PERISTIWA KPK Harus Cegah Potensi Penyimpangan Dana SEAG foto: jurnalpatrolinews.com JAKARTA: Anggota Komisi X DPR Rohmani mendorong KPK melakukan tindakan pencegahan terhadap potensi penyimpangan penggunaan dana Sea Games dengan adanya penunjukan langsung pengadaan barang dan jasa untuk penyelenggaraan Sea Games Belajar dari kasus wisma atlet Sea Games Palembang, KPK harus berperan aktif dalam menghindari tindak korupsi pada penunjukan langsung pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan penyelenggaraan Sea Games itu. KPK harus menjalankan fungsi pencegahannya. Jangan sampai kasus wisma atlet terulang lagi. Hanya karena ketiadaan pencegahan, katanya sebagaimana dilansir Antara. Kasus wisma atlet yang menggunakan cara lelang masih terjadi penyimpangan apalagi penunjukan langsung, peluang korupsi terbuka lebar. Rohmani mendorong KPK untuk segera turun melakukan tindakan pencegahan karena dana APBNP untuk Sea Games sudah keluar. Menurut dia, Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) belum transparan terkait penggunaan dana Sea Games. Kemenpora belum menyampaikan proses penggunaan dana tersebut, terutama pihak-pihak ketiga yang menjadi mitra pemerintah dalam penggunaan dana Sea Games tersebut. Dia mengatakan penunjukan langsung bagi pemanfaatan dana Sea Games itu dipayungi Peraturan Presiden No.59/2011 mengenai pengadaan barang dan jasa. Anggaran yang dikucurkan untuk pengadaan barang dan jasa kepentingan Sea Games sangat besar yakni mencapai Rp1,1 triliun. dr Larang Penggunaan Dana Hibah dan Bansos JAKARTA: Penyalahgunaan dana hibah dan bantuan sosial menjelang pemilihan kepala daerah, hampir selalu terjadi. Mengantisipasi penyimpangan dana publik untuk kepentingan calon petahana, seharusnya ada larangan penggunaan dana hibah dan bansos. Setidaknya, dana hibah dan bansos tidak boleh dikeluarkan setahun menjelang pilkada. Selain itu, untuk mencegah petahana (incumbent) memanfaatkan anggaran daerah di SKPD (satuan kerja perangkat dinas) untuk pemenangan pilkada, petahana seharusnya Ilustrasi mengundurkan diri, kata Koordinator Peneliti Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch, Ade Irawan, sebagaimana dikutip dari Kompas.com. Dia mengatakan itu, ketika menjelaskan hasil penelitian ICW terkait pilkada di Kabupaten Pandeglang dan Kota Jayapura, di Jakarta, baru baru ini. Selain itu, foto: Shutterstock menurut peneliti senior ICW, Abdullah Dahlan, sanksi atas manipulasi dana kampanye peserta pilkada harus diterapkan. ICW juga mendukung rencana Kementerian Dalam Negeri, mengatur masalah mahar atau biaya sewa kendaraan politik calon kepala daerah. dr 62 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

2 UMUM Reshuffle dan Perubahan Gaya Kepemimpinan Kepastian reshuffle semakin menguat. Perombakan susunan kabinet kali ini seiring dengan keinginan Presiden mengubah gaya kepemimpinan yang lebih menggambarkan dinamika. Medio Oktober menjadi waktu yang tepat. Perombakan kabinet kerap terdengar akhir-akhir ini. Hampir setiap hari berbagai media, baik cetak maupun elektronik, menyediakan ruangan khusus untuk membahas nasib para menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Gaung reshuffle yang kian hari bergetar makin kuat ini berawal ketika Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melansir hasil survei kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan wakilnya Boediono yang menunjukkan kepuasan publik hanya 37,5%. Meski hasil survei ini sangat menohok pemerintahan SBY-Boediono, akan tetapi hal itu tidak langsung ditanggapi secara gegabah oleh pemerintah. Sebaliknya hasil survei itu justru digunakan oleh Istana untuk meneropong kinerja para menterinya. Pasalnya, belakangan ini kabinet sering mendapat kecaman pedas dari masyrakat karena kinerjanya yang dianggap kurang optimal. Tak heran jika Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga mengungkapkan dari hasil survei itu Presiden tengah mengevaluasi kinerja para kabinet. Bahkan, tegasnya, tak mustahil 3 minggu ke depan merupakan saat yang tepat untuk melakukan reshuffle kabinet. Namun, Daniel menambahkan bahwa reshuffle bukan hanya sekadar menggeser atau menggusur orang, akan tetapi kata kuncinya adalah akselerasi sehingga akan membawa cara pandang yang baru, komitmen baru, semangat baru dan orientasi yang baru pula. Dia menambahkan kesuksesan akselerasi ditentukan oleh tindakan cepat dan sigap. Oleh karena itu, Presiden berharap semua jajaran kementerian, lembaga negara, dan pemerintah daerah melakukan peningkatan kinerja. Apa yang dicanangkan dalam 3 tahun ke depan adalah semata untuk bangsa ini. Tidak untuk pencitraan atau legacy sekalipun. Tidak ada yang personal karena semuanya berurusan dengan publik, dengan masa depan Republik, kata Daniel. Sementara itu dalam diskusi polemik yang diselenggarakan sebuah radio di Jakarta, Daniel juga memberikan sinyal bahwa mereka yang sudah terlalu lelah, tidak cakap lagi membawa gerbong, tidak cakap lagi berlari, pasti akan tertinggal. Menurut dia, perombakan kabinet kali ini sebenarnya merupakan sesuatu yang tertunda. Sebelumnya, memang sudah pernah ada keinginan Presiden untuk mengganti susunan pembantunya. Namun, Presiden masih memberikan kesempatan kedua kepada para menteri untuk memperbaiki kinerja. Sekarang waktunya sudah habis, ujarnya. Daniel mengungkapkan perombakan susunan kabinet kali ini seiring dengan keinginan Presiden mengubah gaya kepemimpinannya. Gaya memimpin SBY akan berubah, gaya memimpin menteri juga akan berubah, tuturnya. Sejauh ini, tambahnya, Presiden baru membicarakan persoalan reshuffle kepada Wakil Presiden Boediono. Pekan depan, kemungkinan Presiden mulai melibatkan institusi atau kelompok lain dalam membahas perombakan kabinetnya. Minggu depan Presiden memperluas percakapannya, tidak hanya menteri tapi kelompok atau institusi lain. Kita berharap, hari pertama memasuki tahun ketiga pemerintahan ini, kita sudah Warta BPK SEPTEMBER

3 UMUM datang dengan komitmen baru, kepercayaan baru, ujarnya. Memasuki tahun ketiga pemerintahannya, papar Daniel, Presiden SBY akan memulai gaya pemerintahan baru, yang lebih menggambarkan dinamika di luar Istana. Kami di dalam akan lebih seirama dengan derap langkah yang di luar, ujarnya. Sekalipun Daniel telah menegaskan bahwa reshuffle bukan hanya sekadar menggeser atau menggusur menteri, akan tetapi kepastian hal itu menimbulkan berbagai spekulasi, siapa-siapa saja yang masih akan dipertahankan dan siapa yang akan terdepak. Dasar spekulasi inipun beranekaragam. Misalnya, bila dilihat dari kacamata masih terjadinya budaya korupsi di kementriannya yang banyak mendapatkan sorotan masyarakat. Dari sisi ini tentu akan muncul Kemenpora yang belakangan terus dililit isu suap pembangunan wisma atlet yang mengakibatkan Menpora Andi Malaranggeng harus terseretseret menjadi saksi di hadapan hakim pengadilan Tipikor. Selain itu, terjadinya kasus gratifikasi di Kemenakertrans, sedikit banyak tentu akan mengurangi pamor Menakertrans Muhaimin Iskandar. Meskipun pembuktian benar atau tidaknya gratifikasi sebesar Rp1,5 miliar itu ditujukan untuk Menakertras masih membutuhkan waktu yang lama. Apalagi hal itu masih diperburuk dengan dilakukannya pemeriksaan terhadap orang yang dianggap dekat dengan Muhaimin oleh KPK. Citra pemerintah yang bersih dan kinerja optimal di Kemendagri tampaknya juga akan mengalami penurunan. Meski kadar penurunanya tidak signifikan, akan tetapi adanya kasus e-ktp dan bisa menjadi pemicu terjadinya pergantian. Seperti diketahui, kejaksaan telah menetapkan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri, Irman, sebagai tersangka. Dia diduga menggelembungkan nilai proyek saat menjabat Direktur Pendataan Kependudukan, bersama Setiantono, ketua panitia pengadaan barang. Namun menyangkut masalah e-ktp ini Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menegaskan target pelaksanaan e-ktp tetap Bahkan, jika target itu meleset, mantan gubernur Sumatra Barat ini siap mundur dari jabatannya sebagai Mendagri. Kalau 2012 tidak selesai, saya siap mundur. Asal tidak ada gangguan politik, ucap Gamawan di kantor Kementerian Dalam Negeri, belum lama ini. Sembilan Menteri Peneliti Indo Barometer M Qodari mengungkapkan prediksinya terkait sejumlah menteri yang kemungkinan akan diganti jika Presiden SBY merombak susunan kabinet. Menurut dia, ada sembilan menteri yang kemungkinan diganti. Tiga di antaranya berpotensi besar lengser. Yang berpotensi besar direshuffle yaitu Menteri BUMN Mustafa Abubakar karena beliau sakit, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy, dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo karena banyak target kerjanya yang tidak tercapai. Target 2012 juga akan direvisi. Kalau kontrak kerjanya ESDM jelas ukurannya, kuantitatif, ujarnya. Sementara Agus Martowardojo dinilainya tidak mampu membangun komunikasi yang baik dengan Presiden dan anggota kabinet yang lain. Qodari melanjutkan ada sejumlah menteri yang menjadi beban Presiden jika tidak diganti, tetapi juga sulit diprediksi kemungkinannya untuk diganti. Mereka adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Dia menjelaskan Presiden mendapat tekanan berat jika tidak mengganti Muhaimin karena selama ini banyak masalah ketenagakerjaan yang tidak terselesaikan di tangan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu. Pak Muhaimin banyak persoalan ketenaga kerjaan, kasus korupsi di kementeriannya, ujarnya. Andi Mallarangeng dinilai akan memberatkan Presiden jika tidak diganti mengingat persiapan SEA Games yang berlarut-larut di bawah kepemimpinannya. Ditambah lagi kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan Sekretaris Menpora Wafid Muharam. Namun, hal ini sulit diprediksi karena kedekatan dengan Presiden dan keluarga. Nama selanjutnya, Freddy Numberi. Hal ini juga sulit diprediksi karena belum ada kandidat se-daerah yang dianggap kompeten menggantikannya.menurut dia, Presiden sangat memperhatikan keterwakilan daerah timur seperti Papua. Sementara Freddy selama ini dinilai belum mampu menyelesaikan masalah transportasi. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dalam analisa Qodari, berpeluang diganti meskipun cukup sulit diprediksi. Pasalnya, secara figur dia dinilai sangat berpengalaman di bidangnya. Namun, kondisi kesehatan Djoko yang tidak maksimal dapat menjadi pertimbangan lain. Pak Djoko ini sakit juga, pernah dirawat. Jadi, kalau kriteria Pak Daniel yang tidak capek, ini [Djoko] termasuk yang mengalami persoalan, ungkapnya. Selain mereka, menteri lain yang berpotensi diganti adalah Menteri Perumahan Rakyat Suharso Manoarfa serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar. Suharso karena target pencapaian dan masalah pribadi, sementara Patrialis masih banyak masalah di imigrasi, LP (Lembaga Pemasyarakatan), dan pernyataannya yang kontroversial, kata Qodari. Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menengarai dalam mencari anggota baru Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikatakan akan mengutamakan bibit, bebet, dan bobot sang calon. Pemilihan tersebut tidak ada dikotomi antara profesional dan politisi agar selama tiga tahun ke depan pemerintahan berjalan lebih efektif. Yang penting dia memiliki integritas, spirit, dan kompetensi, kata. Hatta mengatakan sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, dia telah berkomunikasi dengan Presiden terkait kinerja para menteri yang berada di bawah koordinasinya. Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini membantah kabar perombakan kabinet menteri telah mengganggu kinerja para menteri. bd 64 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

4 UMUM Presiden SBY bertekad untuk menggenjot peningkatkan pembangunan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Posisi wakil menteri baru diyakini tak akan menyedot anggaran yang berlebihan. PKS dan Demokrat sama-sama kehilangan satu menterinya. Menunggu Kerja Nyata Para Menteri Teka-teki Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II akhirnya terjawab sudah. Setelah menetapkan 13 wakil menteri baru, belum lama ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi mengumumkan penataan kembali Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang belakangan ini ditunggu-tunggu oleh berbagai kalangan. Dalam pidato pengantar penataan kembali Kabinet Indonesia Bersatu II, SBY menegaskan reshuffle dilakukan untuk lebih mensukseskan pencapaian pembangunan pemerintahannya yang masih tersisa selama tiga tahun. Tujuan dari penataan kembali Kabinet Indonesia Bersatu II ini adalah untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas kabinet, tegas dia. Menurut SBY, ada lima pertimbangan yang menjadi dasar dalam merombak susunan kabinetnya. Pertama, berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan integritas. Kedua, adalah faktor the right man in the right place. Ketiga, kebutuhan atau keperluan dari kabinet. Keempat,, adanya faktor aspirasi dan masukan masyarakat luas yang dia terima dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Dan alasan kelima, pertimbangan faktor persatuan dan kemajemukan. Sekalipun perombakan kabinet merupakan hak prerogratif presiden, akan tetapi SBY menjelaskan dalam menata ulang Kabinet Indonesia Bersatu II ini dia dibantu oleh Wakil Presiden Boediono. Pembahasan dilakukan selama sekitar satu minggu guna mengolah berbagai faktor dalam mengambil keputusan. Bahkan, dalam proses itu presiden juga tak segan-segan berkonsultasi dengan parpol pendukung koalisi. Jika penggantian tekait dengan faktor kesehatan, tambahnya, yang menjadi rujukan adalah hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter kepresidenan. Selain itu, lanjut Presiden, proses penataan kembali kabinet direncanakan secara baik, sistemik, akuntabel dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Jadi bukan RBT atau Rencana Bangun Tidur, kata Presiden. Saat ini waktu yang tepat untuk melakukan penataan kembali, karena sudah adanya evaluasi bagi para menteri yang sudah bekerja selama 2 tahun. Saya menyadari sebelumnya ini saya pun sering mendapat tekanan untuk melakukan reshuffle. Namun, kalau setiap tahun dilakukan, akan mengganggu stabilitas dan kontinuitas kabinet yang saya pimpin. Nah sekaranglah waktu yang tepat, tambahnya. Tak Sedot Anggaran Menyangkut penambahan posisi wakil menteri menurut SBY hal itu bukan berarti penggemukan kabinet karena jabatan wakil menteri bukan bagian dari kabinet. Sesuai Undangundang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, lanjut SBY, jumlah maksimum menteri adalah 34 menteri. Dalam reshuffle kali ini, jumlah itu dipertahankan. Perihal wakil menteri, dapat saya jelaskan sebagai berikut, Presiden dapat mengangkat wakil menteri. Wakil menteri bukan anggota kabinet. Saya ulangi, wakil menteri bukan anggota kabinet. Fasilitas wakil menteri juga tidak setara menteri. Mereka mendapat fasilitas setara pejabat eselon IA. Sehingga dipastikan tidak ada biaya berlebihan, katanya. Fungsi wakil menteri ini bersifat membantu. Syarat dan ketentuan mereka sesuai dengan undang-undang adalah pejabat karir. Karena itu, tegas SBY, tidak akan ada matahari kembar di kementerian karena tujuan wakil menteri membantu menteri. Para wakil menteri diadakan karena sasaran atau tugas tertentu, sehingga pos wakil menteri ini tidak permanen, bisa diadakan, bisa di- Warta BPK SEPTEMBER

5 UMUM tiadakan terpulang pada urgensinya. Sementara itu dalam penatan ulang Kabinet Indonesia Bersatu II ini tercatat ada enam muka baru sebagai menteri, satu kepala lembaga setingkat kementerian baru, serta sejumlah rotasi. Seperti misalnya jabatan menteri di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang semula ditangan Politikus Partai Amanat Nasional Patrialis Akbar, digantikan tokoh Partai Demokrat Amir Syamsuddin. Kemudian muncul posisi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang ditempati Staf Khusus Presiden bidang Hukum, Denny Indrayana. Gita Wirjawan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, kini menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Mari Pangestu yang pindah menjadi Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, sebuah nomenklatur kementerian baru yang bertransformasi dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Sedangkan bidang kebudayaan masuk ke nomenklatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tetap dipimpin oleh M. Nuh. Sementara itu Jero Wacik yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, didaulat menggantikan rekan separtainya, Darwin Zahedy, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam menjalankan tugasnya Jero Wacik akan didampingi Wakil Menteri, Widjajono Partowidagdo, seorang insinyur alumni Institut Teknologi Bandung. Politikus Demokrat Freddy Numberi yang duduk sebagai Menteri Perhubungan juga digeser, digantikan rekan separtainya pula, EE Mangindaan. EE Mangindaan meninggalkan pos lamanya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang kemudian diisi politikus PAN Azwar Abubakar. Pengurangan posisi juga dialami Partai Keadilan Sejahtera. Satu kader PKS yang diganti di kabinet itu adalah Suharna Surapranata, Suharna yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi itu i digantikan Gusti Muhammad Hatta yang dipindah dari posisi Menteri Lingkungan Hidup. Adapun, posisi Gusti di Kementerian Lingkungan Hidup diisi Rektor Universitas Cenderawasih, Berth Kambuaya. Pertukaran terjadi pada posisi Menteri Kelautan dan Perikanan. Secara mengejutkan, Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad digantikan rekan separtainya, Sharif Cicip Sutardjo. Hal yang sama terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan. Posisi Kementerian Perumahan Rakyat yang ditinggal Suharso Monoarfa digantikan rekan separtainya, Djan Faridz. Saat ini waktu yang tepat untuk melakukan penataan kembali, karena sudah adanya evaluasi bagi para menteri yang sudah bekerja selama 2 tahun. Muka baru lain dalam kabinet adalah Dahlan Iskan, yang mengisi posisi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar. Kemudian tentara aktif Letnan Jenderal Marciano Norman menjadi Kepala Badan Intelijen Negara menggantikan Sutanto. Segera Bekerja Cepat. Latas bagaimana sikap para menteri yang baru terpilih? Menteri ESDM, Jero Wacik mengaku dirinya tidak akan membuang-buang waktu dan akan segera bekerja cepat untuk membenahi kementerian yang dipimpinnya. Rencana pembenahan diakui Wacik sudah ada di pikirannya, namun terlalu dini untuk disampaikan. Banyak sudah pikiran-pikiran itu, tetapi akan saya sampaikan setelah pelantikan, ujar penuh optimisme. Adapun alangkah awal yang segera dilakukan, dia akan segera berkoordinasi dengan jajaran Dirjen di Kementerian ESDM untuk bekerjasama mengemban tugas baru. Apa yang telah dikerjakan dan dicapai oleh Darwin Z Saleh selaku Menteri ESDM sebelumnya, akan dipelajari. Harus ada kontinuitas. Apa yang baik, kita akan jalankan. Apa yang kurang cepat, akan kita percepat. Itu pola saya. Saya selalu bergerak cepat, kata dia.. Disinggung soal kontrak pertambangan dan energi dengan swasta asing, Jero Wacik meenegaskan bahwa hal itu termasuk salah satu bidang yang menjadi perhatian untuk pembenahan ke depan. Ya. Itu sudah tentu. Sudah ada undang-undang. Untuk kontrak pertambangan, ada amanah undangundang untuk renegosiasi, tentu itu akan kita lakukan, kata Jero Wacik. Secara garis besar, pembenahan kontrak-kontrak tersebut, menurut Jero Wacik harus dilaksanakan secara baik dan saling menguntungkan. Tentu harus dengan cara yang baik. Artinya keuntungan untuk negara jelas, keuntungan untuk si investor juga jelas. Karena tidak ada orang mau invest kalau tidak untung, kata Jero Wacik. Sedangkan Dahlan Iskan yang terpilih sebagai Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar yang sedang sakit menegaskan, pihaknya kini sudah mengantungi program 100 hari ke depan. Saya ingin dalam 100 hari pertama seluruh surat, laporan masuk dan keluar serta rapat-rapat yang masuk ke kementerian BUMN berkurang 50 persen, kata Dahlan Iskan. Menurut Dahlan saat ini surat-menyurat, laporan dan rapat-rapat perusahaan BUMN ke Kementerian BUMN terlalu banyak sehingga kerja perusahaan BUMN tidak berlangsung efektif. Ia ingin agar perusahaan BUMN untuk kerja, kerja dan kerja. Percuma membuat laporan terlalu banyak, tidak dibaca juga, katanya. Selain itu Dahlan berjanji akan memberikan keleluasaan lebih besar kepada perusahaan-perusahaan BUMN untuk melakukan aksi korporasi. Aksi korporasi merupakan nafas sebuah korporasi. Kalau korporasi dikekang maka bukan korporasi namanya melainkan instansi, jelasnya. Menurut dia, perusahaan BUMN adalah korporasi BUMN dan bukan instansi BUMN. Setelah keleluasaan aksi korporasi diperbesar, maka Dahlan akan meminta tanggung jawab dari aksi korporasi tersebut.tanggung jawab tersebut diibaratkan sebagai racun. Pada gilirannya kami minta tanggung 66 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

6 UMUM jawab, jangan hanya minum madu, racunnya harus ada dan itu tanggung jawab, katanya. Menurut Dahlan tugas korporasi yang mencari laba maka tanggung jawabnya adalah harus mencari laba harus lebih besar sehingga perusahaan tersebut harus lebih efisien. Hal ini sejalan dengan permintaan Presiden kepada dirinya untuk melakukan pembenahan BUMN secara mendasar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan seluruh BUMN Indonesia yang begitu besar kalah dengan perusahaan BUMN negara lain yang kecil. Padahal peran gerak ekonomi nasional itu ada di BUMN, jelasnya. Selanjutnya soal implementasinya, dia beserta Wakil Menteri BUMN terpilih, Mahmudin Yasin akan merumuskan kebijakan yang intinya jangan banyak intervensi terhadap perusahaan BUMN. Para direksi bukan orang bodoh, mereka pintar. Biarkan direksi bekerja dengan baik, jangan terlalu banyak diganggu, jangan terlalu banyak rapat. katanya. Intervensi itu termasuk intervensi politik dan non politik. Setiap direksi harus mempunyai akal untuk mencegah intervensi politik, sebagaimana anggapan bahwa perusahaan BUMN merupakan sapi perah partai politik. Kementerian BUMN akan mengurangi intervensi sehingga intervensi luar juga harus berkurang. Direksi harus sanggup jaga diri dari intervensi, jika tidak jangan jadi direksi, katanya. bd Susunan Lengkap Kabinet Indonesia Bersatu II Menko Polhukam: Djoko Suyanto (tetap) 2. Menko Perekonomian: Hatta Rajasa (tetap) 3. Menko Kesra: Agung Laksono (tetap) 4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi (tetap) 5. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi (tetap) 6. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa (tetap) 7. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro (tetap) 8. Menteri Hukum dan HAM: Amir Syamsuddin (baru) 9. Menteri Keuangan: Agus Martowardojo (tetap) 10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik (baru) 11. Menteri Perindustrian: MS Hidayat (tetap) 12. Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan (baru) 13. Menteri Pertanian: Suswono (tetap) 14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan (tetap) 15. Menteri Perhubungan: EE Mangindaan (baru) 16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Sharif Cicip Sutardjo (baru) 17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar 18. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto (tetap) 19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Setyaningsih (tetap) 20. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: M Nuh (tetap) 21. Menteri Sosial: Salim Segaf Al Jufrie (tetap) 22. Menteri Agama: Suryadharma Ali (tetap) 23. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (baru) 24. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring (tetap) 25. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Gusti Muhammad Hatta (baru) 26. Menteri Negara Koperasi dan UKM: Syarief Hasan (tetap) 27. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Berth Kampbuaya (baru) 28. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar (tetap) 29. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (baru) 30. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faishal Zaini (tetap) 31. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana (tetap) 32. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara: Dahlan Iskan (baru) 33. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Djan Faridz (baru) 34. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga: Andi mallarangeng (tetap) Wakil-Wakil Menteri baru: 1. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan 2. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang kebudayaan Wiendu Nurianti 3. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional bidang Pendidikan Musliar Kasim 4. Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Eko Prasodjo 5. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar 6. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi 7. Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin 8. Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti 9. Wakil Menteri Luar Negeri Wardana 10. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta nirwandar 11. Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo 12. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar 13. Wakil Menteri Hukum dan Ham Denny Indrayana Wakil Menteri lama: 1. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin 2. Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun 3. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono 4. Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita Dinarsyah Tuwo 5. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati 6. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak 7. Wakil Menteri Pendidikan Fasli Djalal Kepala Badan Intelijen Negara 1. Letjen TNI Marciano Norman Warta BPK SEPTEMBER

7 UMUM Sedot Pulsa Berbuntut Restitusi Kehadiran SMS Premium untuk sementara dihentikan sampai ada aturan main yang jelas dan mudah dimengerti. Operator seperti Axis, Tri, XL, Indosat, Telkomsel, Telkom, Smartfren, Bakrie Telecom, dan Ceria sepakat untuk memberikan restitusi. Malam itu, sekitar pukul 23.33, David ML Tobing dikejutkan oleh adanya dering SMS (Short Massage Service) yang masuk ke telepon selularnya. Terdorong rasa khawatir ada berita yang penting, meski saat itu matanya sudah hampir terpejam, dia toh tetap memaksakan diri untuk bangun dan membuka SMS yang masuk itu. Namun, alangkah kesalnya. SMS itu ternyata hanyalah penawaran suatu program yang nadanya menodong. Terimakasih Anda telah berlangganan Opera Mini Rp10.000/7 hari. Syarat /Ketentuan berlaku hub *363#. Untuk stop ketik OP OFF ke 3636 Download klik http//mini.opera.com. Kejadian ini menurut David sangatlah konyol. Pasalnya, dia sama sekali tidak pernah mengajukan permohonan atau mengikat perjanjian dengan penyedia fasilitas tersebut. Apalagi saat itu dia menggunakan Blackberry yang fiturnya sudah lebih lengkap sehingga dia tak memerlukan bantuan Opera Mini lagi. Yang lebih konyol, pada saat pembayaran periode Agustus tiba-tiba dalam tagihan kartu Halo miliknya tertera rincian beaya layanan Opera Mini yang tidak pernah dipesannya sebesar Rp Juga pada periode September sebesar Rp Bahkan, pada Sabtu, 10 September 2010, tengah malam, dia kembali menerima pesan SMS dari tamu yang tak diundang itu. Bunyinya makin menjengkelkan, Layanan Opera Mini Anda telah diperpanjang. Nikmati GRATIS untuk pemakaian Opera Mini selama 7 hari. Untuk stop ketik OP OFF ke Bantuan hub *363#. Dengan diterimanya SMS tersebut David kembali ditagih Rp Lantaran kesal dan ingin tahu, David akhirnya membuka website yang berkaitan dengan layanan Opera Mini. Dalam website itu terdapat penjelasan bahwa fasilitas Opera Mini dilakukan secara paket. Penjabarannya, paket harian Rp2.000, Mingguan Rp dan Bulanan Rp30.000, Hal itu, kata David dalam gugatannya, bisa diperpanjang tanpa sepengetahuan dan persetujuan pelanggan. Kenyataan inilah yang akhirnya mendorong David yang kebetulan berprofesi sebagai pengacara dan aktif sebagai pengamat konsumen segera mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Menurut David, hal ini harus lakukan karena dia yakin yang menjadi korban praktik kotor yang bersifat melawan hukum seperti itu tak hanya dirinya tetapi orang banyak. Dalam gugatannya yang mulai disidangkan beberapa waktu lalu, David ML Tobing memang tidak menuntut banyak. Secara material dia hanya menuntut PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel membayar Rp Selain itu, David juga menuntut Telkomsel agar tidak melakukan penawaran, pengikatan secara sepihak dan perpanjangan otomatis fasilitas layanan tambahan dalam bentuk apapun tanpa persetujuan pelanggan. Namun hakim Andi Resajaya yang memimpin jalannya persidangan, pada sidang pertama ini, menganjurkan agar David dan pengacara Telkomsel, Ignatius Andy melakukan mediasi atau berdamai. Meski David secara tegas meminta majelis hakim agar tetap melanjutkan pemeriksaan materi pokok perkara, tetapi Andi tetap menyarankan agar dilakukan mediasi. Seusai sidang, David menegaskan gugatan ini bukan masalah be- 68 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

8 UMUM sarnya uang. Namun masalah prinsip perlakuan operator. Saya ingin memberikan pelajaran agar operator tidak seenaknya mengaktifkan atau menghentikan layanan, ucapnya sambil menambahkan bahwa dia akan membuktikan masalah itu bisa dipermainkan oleh operator tanpa izin pelanggan. Saya tidak mengetik off atau setop atau UnreG ke Telkomsel. Namun, berhenti setelah 3 hari berkas gugatannya didaftarkan ke pengadilan. Ini tidak lucu, tegasnya. Pengacara Telkomsel Ignatius Andy mengatakan David berhak untuk mengajukan gugatan. Intinya Telkomsel tidak ada niat merugikan konsumen, katanya sambil menambahkan kalau bisa melalui mediasi kita bisa bermusyawarah. Sebagaimana sinyalemen David ML Tobing, maraknya kasus sedot pulsa belakangan ini tampaknya sudah mencapai pada tahapan yang sangat memprihatinkan. Pasalnya, konsumen yang dirugikan bukan hanya orang-orang yang berduit. Ma sya rakat kelas bawah yang hanya mampu mengisi pulsa Rp5.000 ikut menjadi korban. Instruksi BRTI Akhirnya, BRTI mengeluarkan surat edaran bernomor 177/BRTI/X/2011 yang ditujukan kepada 10 operator yakni PT Bakrie Telecom, PT Hutchinson CP Telecommunication, PT Indosat, PT Mobile-8 Telecom, PT Natrindo Telepon Seluler, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Smart Telecom, PT Telkom, PT Telkomsel, dan PT XL Axiata. Dalam surat itu, BRTI menginstruksikan kepada seluruh penyelenggara telekomunikasi jaringan seluler dan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas untuk menghentikan penawaran konten melalui SMS broadcast, popscreen, dan voice broadcast sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. BRTI juga meminta operator melakukan deaktivasi atau unregister paling lambat Selasa dini hari nanti mulai pukul WIB untuk semua layanan jasa pesan premium. foto: detik.com Layanan pesan premium itu termasuk SMS/MMS premium berlangganan, nada dering atau RBT, games atau wallpaper, tetapi tidak untuk layanan publik dan fasilitas jasa keuangan serta pasar modal yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Proses deaktivasi ini dilakukan dengan memberikan notifikasi deaktivasi dan informasi cara registrasi ulang bagi pengguna yang berminat tanpa dikenakan biaya tambahan. Selain itu, BRTI juga meminta op- David ML Tobing erator menyediakan data rekapitulasi pulsa pengguna yang terpotong akibat layanan jasa pesan premium yang diaktifkan melalui SMS broadcasting atau pop-screen. Operator juga diwajibkan mengembalikan pulsa pengguna yang pernah diaktifkan dan dirugikan akibat layanan jasa pesan premium. Pelaksanaan keempat instruksi BRTI itu wajib dilaporkan secara tertulis dan berkala oleh operator kepada BRTI. Pelaporan ini dilakukan setiap Rabu pada tiap pekan sampai 31 Desember Tak ada pilihan lain, surat edaran BRTI itupun langsung disepakati oleh 10 operator telekomunikasi yang bergabung dalam Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI). Ketua Umum ATSI Sarwoto Atmosutarno menyebutkan penghentian layanan tersebut mencakup seluruh layanan konten premium, termasuk misalnya layanan seperti ring back tone (RBT). Meski begitu, lanjutnya, pelanggan tidak perlu khawatir. Mereka yang telah membayar untuk layanan tersebut, akan tetap mendapatkan hak mereka hingga masa layanan berakhir. Dia menegaskan langkah ini merupakan bukti komitmen ATSI untuk mengikuti regulasi yang telah diterapkan oleh pemerintah, dalam hal ini BRTI. Seluruh konten premium akan dideaktivasi. Ke depan, setelah ada perbaikan, layanan tersebut akan digelar kembali oleh operator telekomunikasi, ucapnya. Perbaikan pada layanan di sini, kata Sarwoto, termasuk konten serta kemudahan registrasi dan unreg. Saat ini, pengguna layanan operator seperti Telkomsel dan XL dapat melakukan unreg all terhadap seluruh layanan SMS premium lewat menu UMB di operatornya masing-masing. Bagi pengguna yang meng alami kerugian, kata Sarwoto, operator yang tergabung dalam ATSI sepakat untuk memberikan restitusi. Pengguna yang merasa dirugikan silakan datang ke gerai-gerai operator telekomunikasinya masing-masing untuk melakukan pengaduan. Jika setelah diperiksa oleh petugas layanan pelanggan memang diketahui terjadi system failure, akan ada penggantian, ucapnya. Selain itu, kata Sarwoto, terhadap 60 content provider (CP) yang bermasalah, ATSI juga meminta kepada operator yang tergabung di dalamnya untuk tidak lagi melanjutkan kerja sama mereka. Beberapa pelanggan mungkin dirugikan dengan keberadaan CP nakal yang menyedot pulsa mereka. Restitusi di industri telekomunikasi itu sudah biasa, misalnya saja ketika system failure. Jadi ini memang sudah jamak, kata Sarwoto.. Sarwoto yang juga direktur utama Telkomsel ini menambahkan bahwa restitusi sudah ada sejak dulu. Dia mencontohkan Telkomsel menyediakan dana Rp300 juta setiap bulan untuk restitusi pada konsumen. bd Warta BPK SEPTEMBER

9 TOKOH KITA Jusuf Kalla foto: Antara/andika wahyu KAMPANYE KOMODO: Duta pendukung pemenangan Komodo dalam Kontes Tujuh Keajaiban Dunia, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bercengkrama dengan komodo saat mengunjungi Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (4/10). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kampanye pemenangan New 7 Wonders di mana Komodo akan masuk dalam tujuh besar jika mengumpulkan 120 juta suara dalam pemilihan yang diberi batas waktu hingga 11 November Duta Besar Pulau Komodo Energik dan penuh ide segar. Itulah Jusuf Kalla. Meski tidak lagi menjadi pejabat tinggi negara, JK begitu namanya akrab disapa--- tidak lantas menghilang dari peredaran. Dia tetap aktif di tengah masyarakat dan menjadi tempat bertanya tentang berbagai persoalan bangsa. Salah satu aktivitasnya adalah giat di lembaga Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Ketua Umum. Yang terbaru adalah menjadi Duta Besar Pulau Komodo. Pengangkatan JK ini berkaitan dengan masuknya Pulau Komodo sebagai nominasi 7Worders of Nature. Pulau komodo yang sempat bertengger di urutan empat, saat ini melorot ke urutan 12. Itulah sebabnya dibutuhkan seorang JK untuk bisa mengangkat kembali posisi Pulau Komodo dalam daftar tujuh besar finalis New7Wonders of Nature hingga saat pemilihan nanti pada 11 November. JK sendiri bersedia mengemban tugas tersebut, bahkan dia telah mengunjungi pulau unik yang berada di Indonesia Timur itu. Tugas JK adalah memperjuangkan Pulau Komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Menurut dia, keinginannya menjadi Duta Besar Pulau Komodo murni demi kepentingan bangsa. Jika Pulau Komodo menang, devisa negara dari sektor pariwisata dipastikan meningkat. Nusa Tenggara Timur (NTT) sekarang ini salah satu yang termiskin, Saya yakin masalah ini bisa langsung terselesaikan jika menang, NTT akan seperti Bali dan Lombok, ujarnya yang mendapat penghargaan Royal Order of Sanametrei Grand Cross--- penghargaan dan kehormatan tinggi di bidang perdamaian dan kemanusiaan dari Kerajaan Kamboja. Untuk memenangkan Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia dibutuhkan suatu gerakan besar dari masyarakat Indonesia. Gerakan untuk voting melalui sms ataupun dengan voting melalui website. Ditegaskannya, dia tidak ingin nasib Pulau Komodo seperti Candi Borobudur, yang 3 tahun yang lalu kalah voting. Dengan kekuatan penduduk yang cukup besar, JK yakin Pulau Komodo bisa menang. Indonesia butuh dukungan! Cukup 1/3 dari jumlah penduduk yang rela mengikuti voting, kemenangan akan diraih, tegasnya. dr 70 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

10 foto-foto: istimewa Mahfud Md Jadi Saksi Surat Palsu JAKARTA: Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md akan menjadi saksi meringankan bagi tersangka kasus surat palsu MK, Zainal Arifin Hoesein. Ketua MK akan hadir di markas besar Kepolisian RI bersama dengan dua hakim konstitusi Haryono dan Maria Farida Indrati. Sesuai dengan permintaan Zainal, mereka akan menyampaikan keterangan di Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri besok siang [Jumat, 30 September], kata juru bicara MK Akil Mochtar di Jakarta. Dia mengatakan kesaksian tiga hakim itu diberikan atas permintaan Zainal sehingga tidak perlu ada surat izin tertulis dari Jaksa Agung Basrief Arief yang disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena kami datang dengan kesadaran sendiri, maka izin itu tidak diperlukan, jelasnya. Rencananya, tambahnya, Mahfud akan memberikan keterangan seputar mekanisme administrasi di lingkungan internal MK. Adapun Haryono menjelaskan soal konsep surat dinas. Untuk Maria menerangkan aspek administrasi negara. Zainel, mantan panitera MK, memohon ketiga hakim itu bersaksi setelah mengikuti gelar perkara di Mabes Polri bersama dengan Komisi Kepolisian Nasional dan Satuan Pemberantasan Mafia Hukum belum lama ini. aiz Ryaas Rasyid Dana Bansos Tak Tepat Sasaran JAKARTA: Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Otonomi Daerah Ryaas Rasyid mengatakan sejumlah program bantuan sosial yang dilakukan di daerah tidak tepat sasaran. Dana yang seharusnya diberikan ke masyarakat justru dipakai untuk keperluan politik kepala daerah, katanya seperti dikutip Antara. Hal itu dikatakan Ryaas berkaitan dengan masukan watimpres dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, di Jakarta, belum lama ini. Tadi dalam rapat watimpres memberikan masukan bahwa ada banyak program kerja pemerintah yang tujuannya baik, tetapi di daerah tidak jalan, tuturnya. Sebagian besar program kerja dari pusat yang tidak jalan di daerah adalah untuk bantuan sosial. Maklum saja untuk program bantuan sosial yang besarnya ratusan miliar itu, penggunaannya langsung jadi wewenang pemerintah daerah. Tidak fokusnya penggunaan dana akibat adanya kepentingan politik di daerah. Dana yang seharusnya untuk bantuan sosial dipakai buat pilkada, jelasnya. Ryaas tidak menyebutkan daerah-daerah mana saja yang dimaksud. Namun yang pasti, penggunaan dana tidak tepat sasaran membuat kemiskinan tetap tinggi. Menurut dia, banyak daerah yang PDB-nya tinggi, tetapi kemiskinan juga tinggi. aiz Warta BPK SEPTEMBER

11 SOSOK Dede Layani Lima Ketua BPK Mau tahu kebiasaan makan minum para ketua BPK, tanyalah pada Dede. Dia pasti bisa menceritakan apa saja yang disukai dan apa yang tidak disukai sang pimpinan. Namun, tentu saja, hanya halhal yang umum yang bakal diceritakan. Jangan salah, dari ceritacerita kecil itu, kadang mengungkap banyak hal. Siapakah Dede sehingga bisa begitu dekat dengan para ketua BPK? Dede Dede begitu nama Sudrajat akrab disapa bertugas di Biro Staf Pimpinan (Sespim). Bersama beberapa temannya, Dede setiap harinya bertugas menyediakan minuman, makanan ringan juga membersihkan ruang kerja ketua. Posisi staf dapur ketua BPK disandangnya sejak Setidaknya telah lima ketua BPK dilayani oleh bapak tiga anak ini. Tidak seperti umumnya office boy (OB) yang hanya pegawai kontrak atau honorer, Dede justru resmi sebagai pegawai BPK. Terus terang, saya merasa sangat bersyukur dengan pengangkatan itu. Alhamdullilah, itu adalah buah dari ketekunan dan kesabaran, ungkapnya. Dede mulai bekerja di BPK sebagai petugas kebersihan pada 1979 dengan bayaran Rp325 per hari. Tugas saya di lantai dasar. Termasuk kalau ada acaraacara digelar di auditorium, saya ikut terlibat membersihkan, kenangnya. Upah memang penting, tetapi dia bekerja bukan semata-mata karena uang. Namun, untuk sebuah harapan di masa depan. Sebab, jika hanya berpikir besarnya upah, Dede lebih memilih tetap bekerja sebagai penjaga toko di pasar yang upahnya mencapai Rp600 per hari. Bagi saya upah nomor dua. Bekerja di BPK lebih memiliki harapan. Yang penting, tekun bekerja, sabar juga berkelakuan baik, tegasnya. Sosok sederhana ini memiliki tiga prinsip yang dipegang teguh. Bukan saja giat bekerja, tetapi juga tak segan mengerjakan pekerjaan yang kadang bukan menjadi bagiannya. Dedikasinya dalam bekerja ini, tak luput dari perhatian pimpinannya. Akhirnya buah ketekunan itu datang juga. Sembilan tahun menjadi OB dengan status pekerja upah harian, lantas dia mendapat tawaran menjadi pegawai BPK. Dede ingat betul kapan tawaran itu datang yakni bersamaan dengan pembukaan lowongan kerja di BPK. Pucuk dicinta ulam tiba, bak mimpi jadi kenyataan. Rasanya senang dan tidak disangka-sangka. Saat itu saya sedang membantu di rumah dinas Sekjen di Jalan Brawijaya yang akan menggelar buka puasa bersama. Lalu Pak Warto, Kepala Biro Kepegawaian, menawari saya menjadi pegawai. Namun, tahap pertama sebagai pegawai honorer, nanti setelah 6 bulan baru diangkat sebagai pegawai tetap. Alhamdulilah, rasanya senang sekali, ungkapnya mengenang kejadian 22 tahun lalu. Dan benar saja, kenang Dede, 6 bulan sebagai pegawai honorer, pada 1990 dia resmi diangkat sebagai pegawai tetap. Sejak itu pria asal Majalengka, Jawa Barat, ini, bertugas di Biro Sespim. Saat itu Ketua BPK dijabat oleh Jend (Purn) M. Jusuf, tambahnya. M. Jusuf, di mata Dede adalah pimpinan yang sangat disiplin. Makanan kegemarannya pun sederhana, pisang gepok dan singkong 72 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

12 goreng maupun rebus. Makanan itu juga yang sering disajikan kepada para tamu, baik itu menteri maupun perwakilan kedutaan. Jadi meski ada tamu, sajian makanan umumnya hampir sama, pisang goreng atau singkong, tuturnya. Lain lagi dengan JB Sumarlin, pengganti M Jusuf. Makanan kegemaran Pak Sumarlin adalah makanan Jepang seperti unagi, katanya. Salah satu yang berkesan bagi Dede terhadap JB Sumarlin adalah perhatiannya pada karyawan. Setiap menjelang Lebaran, pasti ada bingkisan yang dibagi-bagikan, katanya sambil menyebut, Sumarlin adalah pekerja keras dan kerap bekerja hingga malam di kantor. Setelah JB Sumarlin, posisi ketua dijabat oleh Satrio B. Joedono atau akrab disapa Billy. Tentang mantan menteri era Soeharto ini, tak banyak cerita diungkap Dede, kecuali kegemarannya minum kopi tanpa gula. Cerita yang menarik justru mengenai Anwar Nasution yang menjabat ketua periode Mungkin karena peristiwa tersebut belum lama berselang, ingatan Dede tentang beberapa kegemarannya masih kuat melekat. Menurut Dede, Anwar Nasution termasuk luar biasa dalam hal kegemaran makan. Maksudnya, Anwar nyaris tidak memiliki pantangan makanan. Kalau pada umumnya orang seusianya menghindari makanan berat seperti kambing dan duren, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ini justru sebaliknya. Waduh, Bapak (Anwar) itu jago makan. Gemar makanan pedas, juga kambing dan duren. Beliau juga suka kopi tubruk tanpa gula. Kadang minum kopi dalam sehari bisa sampai empat kali. Beliau juga suka buah-buahan, tambah kakek satu cucu ini. Pada masa kepemimpinan Anwar Nasution ini pertama kali digelar acara makan siang antarpimpinan setiap hari kerja. Kebiasaan ini pun berlanjut sampai era kepemimpinan Ketua BPK Hadi Poernomo. Satu hal yang menonjol yang menjadi catatan Dede terhadap pimpinannya saat ini adalah tingginya kepedulian terhadap bawahannya. Bapak orangnya baik sekali. Beliau perhatian sekali pada bawahan. Biasanya kalau beliau marah, besoknya langsung minta maaf. Padahal, beliau marah untuk hal yang menjadi kesalahan kami. Saya juga pernah kena tegur, tetapi besoknya, beliau datang dan meminta maaf. Perasaan saya tidak karuan, tidak enak hati. Saya yang salah, lalu ditegur, tetapi Bapak yang minta maaf, tuturnya menutup pembicaraan. dr M. Jusuf adalah pimpinan yang sangat disiplin. Makanan kegemarannya pun sederhana, pisang gepok dan singkong goreng maupun rebus. Makanan itu juga yang sering disajikan kepada para tamu. Warta BPK SEPTEMBER

13 Resensi Buku Menakar Kondisi Ekonomi Politik Indonesia Indonesia punya modal luar biasa besar untuk membangun negara. Kekayaan alam, sumber daya manusia, dan sumber daya lain melimpah. Namun, ternyata modal besar itu belum mampu digunakan untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Negara yang disegani masyarakat internasional secara ekonomi. Ekonomi berjalan tentu berkat orientasi politik perangkat negara. Dengan kata lain, ekonomi dibangun oleh roda-roda politik. Pemerintah, yang dalam hal ini perangkat negara yang menjalankan kebijakan-kebijakan untuk menjalankan ekonomi, menjadi penting artinya bagi majumundurnya sebuah negara. Indonesia sendiri, secara garis besar, punya kecenderungan sama dalam hal pembangunan ekonominya. Ada dinamika, tetapi intinya masih tetap seperti dulu. Hanya eksportir bahan mentah dan menanggung banyak utang. Kenapa hal itu bisa terjadi? Tentu saja instrumen politik yang membuatnya tetap sama. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pembangunan ekonomi, lebih kurang, setali tiga uang dari dulu hingga sekarang. Kondisi ini coba ditakar oleh M. Dawam Rahardjo, pengamat ekonomi politik dan seorang akademisi, dalam bukunya Nalar Ekonomi Politik Indonesia. Buku yang menakar kondisi ekonomi politik Indonesia saat ini dan flashback ke masa lalu dengan beberapa dimensinya. Pada awal buku yang menjadi prolog buku ini, Judul : Nalar Ekonomi Politik Indonesia Penulis : M. Dawam Rahardjo Penerbit : PT. Penerbit IPB Press Tahun Terbit : Juni 2011 Halaman : 310 hlm 74 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

14 diuraikan tentang piagam deklarasi Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia. Asosiasi yang dihuni banyak pemikir ekonomi-politik yang dikenal masyarakat. Kesimpulan dalam deklarasi tersebut, perekonomian Indonesia masih tetap bercorak kolonial. Corak kolonial tersebut terlihat dalam tiga fenomena. Pertama, Indonesia pada dasarnya masih menyerahkan pengelolaan sumber daya alamnya kepada asing dan belum melakukan pengelolaan sendiri oleh organisasi ekonomi nasional. Fenomena kedua, Indonesia masih mengekspor bahan mentah dan belum mampu menghasilkan barang yang telah diolah sendiri. Ketiga, Indonesia masih menjadi tempat pemasaran produk-produk impor barang dari negara-negara industri maju. Fenomena pertama, kedua dan ketiga ini memang tak bisa disangkal kebenarannya, walau tak mutlak benar seratus persen. Namun, apa yang menjadi keinginan adalah Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri, yaitu perekonomian nasional yang mandiri dan berdaulat. Dari ketiga fenomena tersebut muncul kondisi yang dianggap kurang baik. Krisis keadilan membuat ketimpangan makin lebar, baik dalam dimensi struktural, sektoral, dan kewilayahan. Krisis kesejahteraan juga muncul. Terjadinya kemerosotan kesejahteraan rakyat, kehancuran lingkungan, dan degradasi moral. Selain itu, krisis kedaulatan juga mengemuka. Ditandai dengan makin dominannya modal internasional di berbagai sektor ekonomi strategis. Denasionalisasi kembali membentuk ekonomi Indonesia yang didominasi pemodal internasional, seperti dalam pertambangan migas, kepemilikan saham, dan kepemilikan perbankan. Model pembangunan ekonomi-politik saat ini juga telah menjerumuskan Indonesia ke dalam ketergantungan utang luar negeri. Salah satu pilar untuk menunjang demokrasi ekonomi ini, perlu adanya suatu lembaga. Dan, sebenarnya Indonesia punya itu. Lembaga demokrasi ekonomi ini adalah koperasi. Dalam koperasi sendiri pelaku utama yang mengambil keputusan adalah anggotanya. Kondisi inilah yang dimanfaatkan jaringan lembaga keuangan dan perdagangan internasional untuk melakukan pemaksaan agendaagenda ekonomi-politik kepada Indonesia. Mereka inilah yang dianggap sebagai neoliberalis. Di sisi lain, krisis ideologi juga meluas. Membuat krisis ekonomipolitik ketika berbagai kebijakan menjauh dari sisa-sisa konstitusional. Kebijakan yang ditempuh setiap rezim pemerintahan selalu condong pada neloliberasime: penerapan deregulasi, liberalisasi, privatisasi, dan penghapusan subsidi. Ini perlu diputuskan dari rantai kebijakan ekonomi Indonesia. Hal menarik yang dikemukakan Prof. Dawam adalah perlunya Indonesia memetakan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah dan beraneka ragam itu. Dengan pemetaan tersebut akan terlihat apa saja potensi yang ada dan perlu dikembangkan dalam kerangka pembangunan ekonomi. Pemerintah pun dapat memilih kebijakan apa yang bisa diejawantahkan secara terstruktur berdasarkan potensi yang dimiliki setiap daerah. Ini yang disebutnya sebagai geografi ekonomi- politik Indonesia. Dengan adanya geografi ekonomi-politik Indonesia tersebut, maka ekonomi yang adil untuk masyarakat luas penting peranannya. Profesor Dawam lebih senang menyebutnya sebagai demokrasi ekonomi. Dalam demokrasi ekonomi ini partisipasi masyarakat akan terbuka lebar dalam mengelola sumber daya ekonomi yang dimiliki Indonesia. Sehingga arah kebijakan menjadi jelas. Untuk kepentingan masyarakat luas. Tidak untuk segelintir orang atau kelompok. Tidak juga untuk pihak asing. Menurut Dawam, seharusnya demokrasi ekonomi ini menjadi konstitusi ekonomi Indonesia. Salah satu pilar untuk menunjang demokrasi ekonomi ini, perlu adanya suatu lembaga. Dan, sebenarnya Indonesia punya itu. Lembaga demokrasi ekonomi ini adalah koperasi. Dalam koperasi sendiri pelaku utama yang mengambil keputusan adalah anggotanya. Di sinilah muncul nilai kebersamaan, kerjasama, dan kegotongroyongan. Nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Prinsip koperasi ini sebenarnya bisa diterapkan ke dalam lembaga ekonomi lainnya. Kondisi ekonomi-politik Indonesia yang masih memprihatinkan ini harus diputus dengan langkah baru. Langkah baru yang mengemban nilai-nilai dasar UUD 45 dan Pancasila. Untuk itu perlu dilacak akar dari berbagai krisis yang tengah dialami bangsa Indonesia saat ini. Buku ini mencoba untuk melacaknya melalui perspektif teoritis konseptual dan dinamika historis. Dan, buku ini menyimpulkan bagaimana langkah baru itu sebaiknya berpijak kepada kepentingan nasional. Kepentingan rakyat, bangsa Indonesia. and Warta BPK SEPTEMBER

15 SERBA-SERBI Sepakbola merupakan olahraga terpopuler di Indonesia, disamping bulutangkis tentunya. Semua lapisan masyarakat menyukai sepakbola. Demam sepakbola pasti terjadi di manamana ketika berlangsung Piala Dunia. Demikian juga dengan perusahaan, instansi, dan lembaga pemerintah pasti keranjingan bermain bola jika ada kejuaran berskala internasional itu. Demikian juga di bpk, satu lembaga pemerintah dengan ribuan karyawan, tentunya juga memiliki tim sepakbola sendiri. Hanya saja, bagaimana menjaga keberlanjutan sebuah tim sepakbola itu sangat sulit. Ini bukan hanya terjadi di bpk, akan tetapi juga lembaga atau perusahaan Sepakbola Bangkit, Futsal Berkibar Sulitnya mengumpulkan orang untuk berlatih rutin, ditambah kesibukan kerja yang luar biasa, membuat tim sepakbola BPK sempat mati suri selama 5 tahun. Kini, futsal menjadi kegiatan alternatif. lain. Pasalnya, terkadang sangat sulit untuk rutin berlatih karena tidak mudah mengumpulkan satu tim yang jumlahnya bisa sampai minimal 22 orang. Faktor lain yang bisa menjadi penyebab tim sepakbola tidak aktif alias mandek yaitu bapak angkat. Ini masuk akal karena dalam sepakbola dibutuhkan satu figur untuk mengomandoi kelangsungan hidup tim. Hal ini terjadi terhadap tim sepakbola bpk. Selain sulit mengumpulkan karyawan untuk berlatih secara rutin, bapak angkat pun pensiun. Ibarat kehilangan induk, semangat berlatih 76 SEPTEMBER 2011 Warta BPK

NAMA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU JILID II SETELAH RESHUFFLE. Menteri koordinator

NAMA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU JILID II SETELAH RESHUFFLE. Menteri koordinator NAMA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU JILID II SETELAH RESHUFFLE No. Jabatan Pejabat Menteri koordinator 1 Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto 2 Menteri Koordinator Bidang

Lebih terperinci

Kabinet Indonesia Bersatu II

Kabinet Indonesia Bersatu II Kabinet Indonesia Bersatu II Kabinet Indonesia Bersatu II (Inggris: Second United Indonesia Cabinet) adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar anggota Kabinet Indonesia Bersatu II yang diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober [2]

Berikut adalah daftar anggota Kabinet Indonesia Bersatu II yang diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober [2] Susunan Berikut adalah daftar anggota Kabinet Indonesia Bersatu II yang diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009. [2] No. Jabatan Pejabat Latar belakang 1 Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pengumuman Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, Rabu, 21 Oktober 2009

Sambutan Presiden RI pada Pengumuman Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, Rabu, 21 Oktober 2009 Sambutan Presiden RI pada Pengumuman Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, 21 1009 Rabu, 21 Oktober 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENGUMUMAN NAMANAMA ANGGOTA KABINET INDONESIA BERSATU

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit ) LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit ) 1. MPR terdiri atas a. anggota DPR dan anggota DPD b. anggota DPR dan Presiden c. Presiden dan Wakil Presiden d. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi e.

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI dan Pengumuman Perubahan Susunan Menteri dan Wamen, Jakarta, 18 Oktober 2011 Selasa, 18 Oktober 2011

Sambutan Presiden RI dan Pengumuman Perubahan Susunan Menteri dan Wamen, Jakarta, 18 Oktober 2011 Selasa, 18 Oktober 2011 Sambutan Presiden RI dan Pengumuman Perubahan Susunan Menteri dan Wamen, Jakarta, 18 Oktober 2011 Selasa, 18 Oktober 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PENGUMUMAN PERUBAHAN SUSUNAN MENTERI DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 /M TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 111/M TAHUN 2009, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 3/P TAHUN 2010, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 57/P TAHUN

Lebih terperinci

.:.I PRESIDEN REPUBLIK INDONESLA,

.:.I PRESIDEN REPUBLIK INDONESLA, REPUBLlK INDONESIA NOMOR 84/P TAHUN 2009.:.I PRESIDEN REPUBLIK INDONESLA, Menintbang : a. bahwa Kornisi a~&ilihan, Urnurn dengan Keputusan Nomor -373/~pit&PU/~ahun 2009 tanggal 18 Agustus 2009 telah menetapkan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS (Transkripsi Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Mengenai Pengumuman Reshuffle Kabinet Terbatas Istana Merdeka, 7 Mei 2007) Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu

Lebih terperinci

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA bpk.go.id Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga negara di Majelis Permusyawaratan Rakyat

Lebih terperinci

KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA

KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA Oleh: Zaqiu Rahman Naskah diterima : 07 November 2014; disetujui : 14 November 2014 Postur Kabinet Pemerintahan yang Baru

Lebih terperinci

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru Dua Tahun Presiden SBY Okt. 2009 Okt.2011 Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru Lingkaran Survei Indonesia Okt. 2011 1 REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi 6 Rekor terbaru MURI ( Museum Rekor Indonesia)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.91, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. Pembagian. Tugas Dan Wewenang. Ketua. Anggota. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENGHEMATAN DAN PEMOTONGAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN R I

MENTERI KEUANGAN R I MENTERI KEUANGAN R I Yth. 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 2. Jaksa Agung RI 3. Kepala Kepolisian RI 4. Para Kepala Lembaga Pemerintahan Non Departemen 5. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.571, 2015 OMBUDSMAN. Tata Kerja. Susunan Organisasi. Pecabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN 2014 Lingkaran Survei Indonesia Desember 2013 1 Kata Pengantar Mayoritas Publik Khawatir Pemerintahan Lumpuh Di Tahun 2014 Menjelang berakhirnya Pemerintahan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

JADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016

JADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016 JADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016 SELASA, 15 NOVEMBER 2016 RABU, 16 NOVEMBER 2016 KAMIS, 17 NOVEMBER 2016 JUM AT, 18 NOVEMBER 2016 RUANG RAPAT 3.2 - KSP RUANG RAPAT 3.2 - KSP RUANG RAPAT 3.2 -

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. organisasi tersebut. Sejalan dengan konsep public relations yang berkembang kini

Bab I. Pendahuluan. organisasi tersebut. Sejalan dengan konsep public relations yang berkembang kini Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations (PR) adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 21.106.197 281.961.663 34.630.463 0 337.698.323 10.833.500

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, perlu

Lebih terperinci

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2009 Ekonomi. Lembaga. Pembiayaan. Ekspor. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN

Lebih terperinci

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II http://www.republika.co.id Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa Presiden sebagai pemegang kekuasaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli 2011. Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli 2011. Indeks P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 19 Juli 2011 Indeks 1. Proyek Wisma Atlet Alex Noerdin segera diperiksa 2. Korupsi Kepala Dinas PU Bengkulu dihukum 3,5 tahun 3. Dugaan Suap Wisma

Lebih terperinci

Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks Clipping Service Anti Money Laundering 9 Juni 2011 Indeks 1. Dugaan Korupsi KPK Akan Panggil Nazaruddin dan Istrinya 2. Diperiksa Kasus Kemendiknas Lalu, Bagaimana Kaitan Nazar-Kasus Sesmenpora? 3. Nazaruddin

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KONSULTASI KOMISI III DPR RI DENGAN MAHKAMAH AGUNG RI --------------------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2016-2017.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Kronologi Novanto Tersangka hingga Status Tersangkanya Dibatalkan

Kronologi Novanto Tersangka hingga Status Tersangkanya Dibatalkan Kronologi Novanto Tersangka hingga Status Tersangkanya Dibatalkan NASIONAL Status tersangka Setya Novanto hanya berlangsung seumur jagung. Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka pada kasus dugaan korupsi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya. Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 1 Juli 2011 Indeks 1. Kasus Dugaan Suap Sesmenpora Nazaruddin: Uang mengalir ke Andi dan Anas 2. Dugaan Suap KY minta MA berhentikan sementara Hakim

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG 1 of 17 8/18/2012 9:24 AM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL I. UMUM Dalam rangka mewujudkan PNS yang handal, profesional,

Lebih terperinci

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 15 September 2011 Indeks 1. suap Wisma Atlet KPK usut uang ke kogkres Demokrat 2. Korupsi Kemenkes Polri periksa 30 kepala rumah sakit 3. Kasus

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.155, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5074)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.155, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5074) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.155, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5074) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014 Sebaran Bidang. Berdasarkan data, bidang Polhukam menjadi bidang yang paling banyak diangkat media terpantau hari ini dengan 16 media

Lebih terperinci

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN metrotvnews.com Komisi XI DPR i akhirnya memilih Agus Joko Pramono sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ii Pengganti

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Klasifikasi LNS Berdasarkan K/L Terkait Jumat, 09 Juni 2017

Klasifikasi LNS Berdasarkan K/L Terkait Jumat, 09 Juni 2017 Klasifikasi LNS Berdasarkan K/L Terkait Jumat, 09 Juni 2017 Sekretariat Negara Republik Indonesia KLASIFIKASI LEMBAGA NON STRUKTURAL BERDASARKAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT NO. NAMA LNS KEMENTERIAN/LEMBAGA

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 81.406.623 88.821.300 25.893.402 0 196.121.325 14.349.217

Lebih terperinci

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL 2009 2014 Data Survei Nasional 18 26 Agustus 2009 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas I No. 29, Kebayoran Baru, Jakarta 12180 Telp: 021 7260588 (Hunting) Fax: 021

Lebih terperinci

Bab II Tim Evaluasi, Mekanisme Evaluasi, Instrumen Evaluasi, dan Hasil Evaluasi

Bab II Tim Evaluasi, Mekanisme Evaluasi, Instrumen Evaluasi, dan Hasil Evaluasi Bab II Tim Evaluasi, Mekanisme Evaluasi, Instrumen Evaluasi, dan Hasil Evaluasi A. Tim Evaluasi T im Evaluasi ditetapkan dengan Keputusan Deputi Menteri Sekretaris Negara Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PILKADA lewat DPRD?

PILKADA lewat DPRD? http://www.sinarharapan.co/news/read/30485/mengorbankan-rakyat-untuk-menutupi-kelemahan-parpol PILKADA lewat DPRD? Mengorbankan Rakyat untuk Menutupi Kelemahan Parpol 04 January 2014 Vidi Batlolone Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan suatu masalah (perselisihan) yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan suatu masalah (perselisihan) yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Penyelesaian sengketa merupakan institusi hukum yang dipelajari oleh seorang yuris. 1 Penyelesaian sengketa di dalam ilmu hukum hadir dalam rangka pemecahan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan,

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 RINCIAN ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS Halaman : 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 21.106.197 305.536.058 24.747.625 0 351.389.880 13.550.500

Lebih terperinci

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri. Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri. Sejak reformasi, Indonesia makin demokratis. Sayangnya proses demokratisasi itu tak signifikan dengan proses pemberantasan

Lebih terperinci

Melorotnya Kepuasan Publik Atas Dua Tahun Kabinet SBY-Boediono

Melorotnya Kepuasan Publik Atas Dua Tahun Kabinet SBY-Boediono Menuju Reshufle Kabinet? Melorotnya Kepuasan Publik Atas Dua Tahun Kabinet SBY-Boediono Lingkaran Survei Indonesia Sept 2011 1 REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi 6 Rekor terbaru MURI ( Museum

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

TABEL 2 RINGKASAN APBN, (miliar rupiah)

TABEL 2 RINGKASAN APBN, (miliar rupiah) 2 A. Pendapatan Negara dan Hibah 995.271,5 1.210.599,7 1.338.109,6 1.438.891,1 1.635.378,5 1.762.296,0 I. Pendapatan Dalam Negeri 992.248,5 1.205.345,7 1.332.322,9 1.432.058,6 1.633.053,4 1.758.864,2 1.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 dan Pasal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG KELOMPOK KERJA PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (10), Pasal 15,

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.291, 2017 KEMENDAG. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/M-DAG/PER/2/2017 TENTANG BADAN PENYELESAIAN

Lebih terperinci

Info Lengkap di: buku-on-line.com 1 of 14

Info Lengkap di: buku-on-line.com 1 of 14 1 of 14 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI I. UMUM Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa kedaulatan berada

Lebih terperinci

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 51 BELANJA PEGAWAI 52 BELANJA BARANG 53 BELANJA MODAL 57 BELANJA BANTUAN SOSIAL KEMENTERIAN/LEMBAGA, UNIT PAGU REALISASI PAGU

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET TERBATAS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 02/04/2014 Tanggal terbit: 02/04/2014

Headline Berita Hari Ini Periode: 02/04/2014 Tanggal terbit: 02/04/2014 Headline Berita Hari Ini Periode: 02/04/2014 Tanggal terbit: 02/04/2014 Sebaran Bidang. Pemberitaan bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) masih menjadi bidang yang mendominasi pemberitaan media

Lebih terperinci