IV. METODE PENELITIAN
|
|
- Veronika Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Blimbing, desa Paciran, kelurahan Brondong dan desa Sedayulawas. Empat desa penilitian tersebut berada di dua kecamtan, yaitu kecamatan Paciran dan kecamatan Brondong, kabupaten Lamongan. Kecamatan Paciran dan kecamatan Brondong dalam penelitian selanjutnya disebut daerah tujuan. Daerah tujuan tersebut berada di pantai utara pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur. Kecamatan Brondong mempunyai posisi strategis, di kecamatan ini terdapat pelabuhan kapal ikan besar yaitu pelabuhan Nusantara yang disitu didirikan tugu, merupakan simbol romantik roman yang ditulis Hamka (Tenggelamnya kapal Van Derwich). Sedangkan di kecamatan Paciran terdapat dua objek wisata terkenal yaitu Goa Maharani dan WBL (Wisata Bahari Lamongan yang dulu terkenal dengan objek wisata Tajung Kodok). Posisi strategis di dua kecamatan tersebut pada lima tahun terakhir ini semakin ramai dan padat, disertai dengan timbulnya rumah-rumah pemondokan migran dengan membawa keluarga yang tidak terkendali. Daerah tujuan sengaja dipilih secara purposive mewakili fenomena migran sirkuler di kabupaten Lamongan, dan diharapkan mampu memenuhi tujuan penelitian. Kebanyakan migran yang datang ke daerah tujuan bekerja disektor informal. Umumnya mereka yang datang adalah penduduk dari desa di wilayah Selatan kabupaten Lamongan. Desa-desa wilayah selatan yang menjadi fokus lokasi penelitian yaitu desa Pucuk, desa Kesambi, desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung. Empat desa tersebut terletak di dua kecamtan yaitu kecamatan Pucuk dan kecamatan Sukodadi. Untuk selanjutnya, dalam pembahasan dalam penelitian ini disebut desa asal atau daerah asal migran. Lebih lanjut, dalam menganalisis dampak pembangunan ekonomi desa dipilih daerah asal (desa Wanar dan desa Kesambi; berada di kecamatan Pucuk, desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung; berada dikecamatan Sukodadi). Dua kecamatan asal migran sektor informal ini sengaja dipilih secara purposive sebagai pengirim migran yang berada di daerah tujuan penelitian, mewakili
2 Bab IV. Metode Penelitian 45 fenomena migrasi sirkuler rumahtangga migran sektor informal. Pemilihan dua kecamatan asal didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain: 1. Kebanyakan migran sektor informal yang mondok di daerah penelitian berasal dari empat desa di dua kecamatan daerah asal (desa Wanar dan desa Kesambi; berada di kecamatan Pucuk, desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung; berada dikecamatan Sukodadi). 2. Kondisi desa-desa di dua kecamatan asal tersebut kendati penduduknya sama-sama melakukan migrasi namun terdapat perbedaan yang nyata, misalnya dalam kondisi fisik desa, dua desa yang terdapat di kecamatan Sukodadi terlihat perkembangan ekonomi (bangunan pertokoan, toko kelontong, fasilitas rumah, dst.) lebih lengkap dan cepat dibanding dua desa yang berada di kecamatan Pucuk. Namun, tidak bermaksud memperbandingkan atau mengkomparasikan dua kecamatan asal migran tersebut Teknik Pengumpulan dan Jenis Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rumahtangga sektor informal yang bergerak dalam bidang perdagangan, yaitu para pedagang kakilima dan pedagang keliling yang berada di empat desa tujuan (Brondong, Sedayulawas, Blimbing, Paciran), desa-desa tersebut ada di dua kecamatan yaitu kecamatan Brondong dan kecamatan Paciran. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive stratified random sampling, dimana contoh ditarik secara sengaja dari rumahtangga sektor informal, yaitu rumahtangga yang bergerak dibidang perdagangan (kelompok pedagang kaki lima dan pedagang keliling). Contoh ditarik berdasarkan kuota sampling yang tidak melebihi 50 persen dari jumlah total migran. Responden masing-masing sektor usaha di ambil dalam tiap-tiap klaster pemondokan berdasarkan daerah asal, setiap pemondokan yang ditempati 10 atau lebih dari 10 rumahtangga diambil dua sampel, dan pemondokan yanng ditempati kurang dari sepuluh rumahtangga migran diambil satu sampel. Teknik ini lebih mengandalkan logika atas kaidah-kaidah yang berlaku, dimana pemilihan responden dengan sengaja dan juga dengan pertimbangan responden mampu berkomunikasi dengan baik serta jujur dalam pengisian
3 Bab IV. Metode Penelitian 46 kuesioner sehingga dapat memberikan informasi yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil survei lapangan di empat desa tujuan, diketahui terdapat 31 blok pemondokan yang dihuni oleh rumahtangga migran antara 10 sampai dengan 13 rumahtangga, sisanya terdapat 97 blok rumahtangga migran yang dihuni oleh 3 sampai 6 rumahtangga migran. Dari 128 blok (jumlah dari 31 orang responden dan 97 orang responden) diperoleh total responden sebanyak 159 orang kepala rumahtangga. Selain menggunakan metode pengisian kuesioner yang diperoleh dari pengelompokan tempat tinggal atau blok migran, teknik yang juga mendukung studi ini antara lain: 1. Observasi: cara ini dipakai untuk melihat dan mengamati gerak penduduk yang berasal dari dua kecamatan asal (Pucuk dan Sukodadi) dengan cara mengamati pergerakan pada titik-titik tertentu, misalnya: terminal yang menuju daerah tujuan yang masih beroprasi secara kontinyu, kehidupan di desa asal, keluarga responden, harga-harga di pasar atau toko kelontong, adat istiadat yang mencakup pelaksanaannya, dan lain-lain yang ada hubungannya dengan pokok penelitian. Teknik ini juga diharapkan akan mendapatkan gambaran tentang keadaan masyarakat kehidupan responden dan sebagainya secara visual. 2. Wawancara: teknik ini dipakai untuk mengetahui data-data tentang sejarah perkembangan kecamatan-kecamatan yang terkait dengan objek penelitian tentang fenomena migrasi sirkuler terhadap pembangunan ekonomi, khususnya pengaruh responden terhadap pembangunan ekonomi rumahtangga, pola pengeluaran dan pendidikan. Melalui tokoh kunci (key Informant), ketua perkumpulan/paguyuban dan tokoh masyarakat desa yang terkait dengan objek yang diteliti. 3. Dokumentasi: teknik ini diharapkan akan mampu mendapatkan data-data atau catatan-catatan berbagai hal yang erat hubungannya dengan pokok penelitian yang terdapat di kantor desa atau kelurahan, kantor kecamatan, kantor kabupaten maupun kantor-kantor lain.
4 Bab IV. Metode Penelitian 47 Agar memudahkan mengaitkan hubungan antara tujuan penelitian dengan metode analisis dan hasil penelitian dengan sumber datanya berikut Tabel 4 menjelaskan hubungan antara tujuan penelitian, metode analisis, hasil penelitian dengan sumber data.. Tabel 4 Hubungan antara tujuan penelitian, metode analisis, hasil penelitian dengan sumber data No Tujuan Penelitian Metode Analisis 1. Menganalisis dan Analisis menguraikan faktorfaktor Diskriptif yang menyebabkan terjadinya migrasi sirkuler pada rumah tangga migran sektor informal di kabupaten Lamongan Jawa Timur. 2. Menguraikan karakteristik rumahtangga migran sirkuler sektor informal di kabupaten Lamongan. 3. Menganalisis dan mengukur tingkat kesejahteraan setelah dan sebelum memutuskan untuk migrasi sirkuler ruta migran sektor informal yang berasal dari dua kecamatan asal (daerah pedesaan (kecamatan Pucuk dan Sukodadi)kabupaten Lamongan. 4. Menganalisis pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh ruta migran sirkuler sektor informal terhadap pembangunan ekonomi perdesaan di kabupaten Lamongan. Analisis Diskriptif Indeks Good Service Ratio (IGSR ) -Indeks Gini Rasio (IGR) -Analisis Diskriptif dengan Boxplot dan Scatterplot Hasil Penelitian yang Diharapkan Mengetahui faktor-faktor yang dominan mempengaruhi rumahtangga migran sirkuler, baik faktor pendorong, faktor penarik, faktor antara/pelancar maupun faktor pribadi yang menyebabkan terjadinya keputusan migrasi sirkuler. Klasifikasi karakteristik ruta dan jenis pekerjaan yang dimasuki migran sirkuler. Diketahui tingkat kesejahteraan rumah tangga migran sirkuler sebelum dan sesudah memutuskan untuk migrasi sirkuler. Adanya keterkaitan antara migran sirkuler dan pembangunan ekonomi perdesaan, bangunan fisik desa, kepemilikan faktor produktif dan kebutuhan akan pengetahuan baru di desa asal akibat mengalirnya remittance migran dari daerah tujuan. Sumber Survei Lapangan Tahun 2005 Survei Lapangan 2005 Survei Lapangan Tahun 2005 Skunder tentang pembentu kan faktor produktif Survei Lapangan tahun 2005.
5 Bab IV. Metode Penelitian 48 Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. primer (cross section) yang diperoleh langsung melalui wawancara dengan responden utama (rumahtangga sektor informal perdagangan) di daerah tujuan dan pilihandengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang terstruktur sesuai dengan tujuan penelitian. 2. sekunder yang diperoleh dari publikasi resmi seperti kantor BPS Pusat, kantor BPS daerah, kantor desa, kantor kecamatan, kantor pemerintahan daerah, Bapeda dan hasil penelitian lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini serta informan kunci lain yang mampu menjelaskan fenomena yang ada dalam tujuan penelitian ini Metode Analisis Indeks kesejahteraan Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat sebelum dan setelah memutuskan untuk migrasi sirkuler adalah dengan menggunakan pendekatan analisis Good Service Ratio (GSR). Analisis ini merupakan perbandingan antara jumlah konsumsi pangan dengan jumlah konsumsi nonpangan, dinotasikan sebagai berikut : Dimana : Cp Cj GSR = Cp / Cj = Besarnya konsumsi pangan. = Besarnya konsumsi non pangan Dengan asumsi bahwa apabila kebutuhan sekunder semakin terpenuhi setelah kebutuhan primer maka dikatakan tingkat kesejahteraan mereka lebih sejahtera, begitu pula sebaliknya. Model ini mencerminkan tingkat pengeluaran dengan nilai antara 0 X 1, model diatas tidak tergatung pada situasi krisis moneter, tingkat inflasi, suku bunga dan constrain lainnya. Analisis Distribusi Pendapatan Analisis distribusi pendapatan digunakan untuk mengetahui seberapa besar distribusi pendapatan migran sirkuler yang diukur dengan menggunakan koefisien gini (Gini Coefficient). Hal ini untuk melihat ketimpangan atau
6 Bab IV. Metode Penelitian 49 pemeratan yang terjadi antara para migran sirkuler yang bekerja dalam sektor informal. Ukuran yang membandingkan pendapatan para migran sebelum bermigrasi sirkuler dengan tingkat pendapatan setelah bermigrasi dapat dilihat dengan menggunakan indikator rasio Gini atau lebih terkenal dengan koefisien atau Indeks Gini (IG). IG diperoleh dengan menggunakan rumusan sebagai berikut: G = 1 - Dimana : G = Indeks Gini Pi Pi (Øi+Ø(i+1)) = % komulatif jumlah migran kelompok ke-i Øi = % komulatif jumlah pendapatan yang diterima migran sampai ke-i Ø i+ 1 = % komulatif jumlah pendapatan yang diterima setelah ber migrasi sampai ke-i. Indeks Gini mempunyai selang nilai antara 0 dan 1. Bila indeks Gini bernilai 0 berarti distribusi pendapatan berada pada tingkat yang sagat merata, sedangkan bila bernilai 1 berarti distribusi pendapatan berada pada tingkat yan sangat timpang. Biasanya indeks Gini tidak pernah bernilai 0 ataupun 1. Oleh karena itu Todaro (2003) menyatakan bahwa : 1. Bila koefisien Gini berada diatara 0,2 sampai 0,35 maka distribusi pendapatan disebut dengan merata. 2. Bila koefisien Gini berada diatara 0,35 sampai 0,5 maka distribusi pendapatan disebut dengan tidak merata. 3. Bila koefisien Gini berada diatara 0,5 sampai 0,7 maka distribusi pendapatan disebut dengan sangat tidak merata.
7 Bab IV. Metode Penelitian 50 Selanjutnya, pola ketimpangan pendapatan sebelum dan sesudah migrasi digunakan kurva Lorenz. Prosentase Kumulatif pendapatan (Qi) Garis pemerataan Kurva Lorenz Persentase kumulatif jumlah Migran (Pi) Selain untuk menggambarkan seberapa besar ketimpangan pendapatan migran sebelum dan sesudah migrasi sirkuler, Kurva Lorenz juga digunakan untuk menjelaskan adanya perbedaan antara masing-masing wilayah kecamatan yang dianalisa. Menurut World Bank (WB dalam Todaro, 2003) bahwa untuk menganalisa ketimpangan pendapatan digunakan metode membagi penduduk melalui tiga bagian, antara lain: % penduduk berpendapatan rendah % penduduk berpendapatan menengah, dan % penduduk berpendapatan tinggi. Jika 40 persen penduduk berpendapatan rendah menerima kurang dari 12 persen dari total pendapatan maka ketidak merataan pendapatan yang terjadi tinggi. Bila 12 persen sampai 17 persen total pendapatan maka ketidak merataan pendapatan disebut sedang dan menerima lebih dari 17 persen dari total pendapatan, maka ketidak merataan pendapatan disebut rendah. Analisis Diskriptif Melihat dampak migrasi terhadap desa asal digunakan analisis diskriptif dengan Boxplot dan Scatterplot. Analisis ini mendiskripsikan data pendapatan
8 Bab IV. Metode Penelitian 51 migran, besarnya pendapatan yang diperoleh berdasarkan tempat tujuan, jenis pekerjaan yang dipilih, jumlah kiriman migran dari kecamatan asal berdasarkan tempat tujuan sirkulasi digambarkan dalam Boxplot. Sedangkan Scatterplot menggambarkan besarnya uang yang dikirim (remittances) dengan pendapatan yang diperoleh berdasarkan kecamatan asal migran sirkuler. Tabel 5 menjelaskan data, pembanding dan sumber data yang digunakan dalam Boxplot dan Scaterplot. Tabel 5 Muatan Gambar Boxplot, Scaterplot dan sumber data Muatan Gambar Boxplot: Pendapatan migran didaerah tujuan dan jenis pekerjaan yang dijalani di daerah tujuan. Besar Uang Kiriman migran ke kecamatan asal berdasarkan tempat tujuan bermigrasi sirkuler. Scatterplot: 1. besarnya uang yang dikirim (remittances) dengan pendapatan yang diperoleh berdasarkan kecamatan asal migran sirkuler Sumber Survei Lapangan 2005 Survei Lapangan 2005 Selanjutnya, analisis deskriptif juga digunakan untuk mendiskripsikan dampak migran sektor informal yang lain melalui data-data skunder (BPS Kabupaten Lamongan dan Kantor dinas terkait) seperti: pebangunan ekonomi daerah asalnya, jumlah faktor produktif didesa asal, serta sejauh mana responden membangun harapan untuk pembangunan desa asal dengan remittances yang mereka kirim dari daerah tujuan. Adakalanya fenomena migrasi tersebut mempunyai dampak yang tidak tampak bagi pembangunan ekonomi daerah asalnya, namun ada juga tampak nyata hasil yang mereka lakukan melalui beberapa indikator lainnya, misalnya: pembangunan fisik desa asal (jalan, sarana ibadah, dst.), sosial ekonomi. Dalam analisis ini yang berperan mendiskripsikan adalah analisa tingkat normatif dan analisa tingkat psiko-sosial. Analisis ini juga berdasarkan hasil wawancara informan kunci, data-data, literatur dan pengamatan langsung terhadap daerah asal migran sirkuler yang menguraikan dampak dari penggunaan remittances berupa uang yang dikirim migran kedaerah asal. Seberapa besar remittances digunakan untuk penciptaan faktor produktif di desa asal, bagaimana dampak terhadap ketersediaan tenaga
9 Bab IV. Metode Penelitian 52 kerja pertanian serta bagaimana dampak mengalirnya pengetahuan baru yang dibawa migran kedesa asal. Analisa diskriptif dipilih agar secara jelas mampu menerangkan tujuan yang ingiin dicapai dalam penelitian ini. Walaupun pada kenyataannya aspek yang perlu dijelaskan dalam penelitian migrasi amat banyak. Namun analisa ini dipandang mampu menjelaskan secara jelas fenomena migrasi dan dampak yang telah ditimbulkan.
V. DESKRIPSI DAERAH ASAL DAN DAERAH TUJUAN MIGRAN SEKTOR INFORMAL
V. DESKRIPSI DAERAH ASAL DAN DAERAH TUJUAN MIGRAN SEKTOR INFORMAL Bab ini dibahas tentang kondisi umum daerah penelitian, meliputi daerah asal (perdesaan) dan daerah tujuan. Aspek-aspek yang dibahas adalah:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini merupakan besarnya tingkat ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Desa Beluk Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan subjek dalam penelitian ini merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling. Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015.
19 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Bandar Lampung pada bulan Januari sampai Februari 2015. B. Objek dan Alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PDRB sektoral Kabupaten Tulang Bawang
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah PDRB sektoral Kabupaten Tulang Bawang dan Provinsi Lampung yang dihitung berdasarkan harga konstan. Sampel adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa diberlakukannya Otonomi Daerah, untuk pelaksanaannya siap atau tidak siap setiap pemerintah di daerah Kabupaten/Kota harus melaksanakannya, sehingga konsep
Lebih terperinciDISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013
DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Buku Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK MIGRASI SIRKULER TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN
ANALISIS DAMPAK MIGRASI SIRKULER TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN ( Studi Kasus Pada Rumahtangga Sektor Informal Perdagangan di Dua Kecamatan di Kabupaten Lamongan Jawa Timur ) MAHFUDHOH SEKOLAH
Lebih terperinciDISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA 2014
DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA 2014 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iii + 20 halaman Naskah: Penanggung Jawab Umum : Sindai M.O Sea, SE Penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Palabuhanratu, tepatnya di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi (Lampiran 1). Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan salah satu alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup masyarakat.
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 14/02/21/Th. XII, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,352 Pada September
Lebih terperinciANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA WARGA RT.006 RW.024 LINGKUNGAN KEBON DALEM KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER
1 ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA WARGA RT.006 RW.024 LINGKUNGAN KEBON DALEM KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER Nayla Sundus, Prof. Dr. Bambang Hari P, MA, Drs. Pudjo Suharso,
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau
Lebih terperinciKONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA
KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA KONDISI EKONOMI a. Potensi Unggulan Daerah Sebagian besar pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di Priangan Timur berada di Kota Tasikmalaya. Wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang potensial di Indonesia dan menjadi sektor yang berperan penting dalam pendapatan negara. Sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan pembangunan sebab mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses pembangunan secara keseluruhan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai latar belakang perbedaan antar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai latar belakang perbedaan antar daerah, dimana perbedaan antar daerah merupakan konsekuensi logis dari perbedaan karakteristik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu dampak dari adanya krisis ekonomi adalah melonjaknya angka pengangguran. Belum pulihnya perekonomian dan timpangnya perkembangan suatu wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh si miskin. Penduduk miskin pada umumya ditandai oleh rendahnya tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan situasi serba kekurangan yang terjadi bukan dikehendaki oleh si miskin. Penduduk miskin pada umumya ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan,
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 40/7/61/Th. XVII, 1 Juli 2014 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2014 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan
Lebih terperinciKONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2015
Nomor : 049/08/63/Th. XIX, 15 September 2015 KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2015 Persentase penduduk miskin di Kalimantan Selatan pada September 2014 tercatat 4,81 persen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi teknik penjelasan tentang jenis penelitian; jenis data, lokasi dan waktu penelitian; kerangka sampling, pemilihan responden dan informan; teknik pengumpulan
Lebih terperinciKONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2015
Nomor : 04/01/63/Th. XX, 04 Januari 2016 KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER Persentase penduduk miskin di Kalimantan Selatan pada Maret tercatat 4,99 persen dan pada September
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemiskinan Saat ini banyak terdapat cara pengukuran kemiskinan dengan standar yang berbedabeda. Ada dua kategori tingkat kemiskinan yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
Lebih terperinciANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAHTANGGA (Studi Kasus: Kecamatan Percut Sei Tuan)
ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAHTANGGA (Studi Kasus: Kecamatan Percut Sei Tuan) Artha Novelia Sipayung, Aprilia Marbun Devi Elvinna Simanjuntak Evi Syuriani Harahap Fresenia Siahaan Lani
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGAH MARET 2016 MULAI MENURUN
No. 50/09/72/Th. XIX, 18 Agustus 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGAH MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO SULAWESI TENGAH MARET 2016 SEBESAR 0,362 MENURUN DIBANDINGKAN DENGAN MARET
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Manajerial, Kompetensi dan Lingkungan Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima di Bekasi
Analisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Manajerial, Kompetensi dan Lingkungan Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima di Bekasi Wisda Apriana (11208294) Dr. Komsi Koranti LATAR BELAKANG Akibat krisis moneter
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Pertamanan (DPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti. Waktu Penelitian ini dilakukan
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sejalan dengan rencana tujuan yang ingin dicapai maka dalam pelaksanaan penelitian ini penulis melakukan penelitian di Dinas Pasar, Kebersihan
Lebih terperinciDINAMIKA PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
IV. DINAMIKA PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Bertambahnya jumlah penduduk berarti pula bertambahnya kebutuhan konsumsi secara agregat. Peningkatan pendapatan diperlukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pertanian dan peternakan untuk mendapatkan keanekaragaman dan berkelanjutan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Agroforestri Agroforestri adalah sistem manajemen sumberdaya alam yang bersifat dinamik dan berbasis ekologi, dengan upaya mengintegrasikan pepohonan dalam usaha pertanian dan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2014
Nomor : 038/07/63/Th. XVIII, 01 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2014 Tingkat kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan selama periode September 2013 Maret 2014 mengalami
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014
KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGOLAH IKAN TERI ASIN DI PULAU PASARAN KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG (The Household Welfare of Salted Anchovy Fish producers in Pasaran Island, Sub-District
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap, mental dan kelembagaan, ketimpangan, dan mengatasi kemiskinan (Todaro, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan proses dari berbagai dimensi yang melibatkan perubahan besar dalam struktur sosial, sikap, mental dan kelembagaan, termasuk pula laju perubahaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dan data sekunder. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sumber-sumber
III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sumber-sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kuznet dalam todaro (2003:99) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kondisi masyarakat yang lebih baik, yang ditunjukkan oleh kemajuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran penting dari Pembangunan Ekonomi tujuannya adalah untuk menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik, yang ditunjukkan oleh kemajuan perekonomian msyarakat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk. meningkatkan kualitas hidup dengan cara menggunakan potensi yang dimiliki.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara menggunakan potensi yang dimiliki. Potensi tersebut dapat dikatakan juga
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2016
No.33/05/19/Th.VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2016 ITK PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEBESAR 94,71 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciVI. METODE PENELITIAN
VI. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atau struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional
Lebih terperinciZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK
203 DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA SUNGAI BAKAU KECAMAYAN SERUYAN HILIR TIMUR DAN DESA SUNGAI UNDANG KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN) (Distribution Of Fishermen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis pendapatan nelayan dan tingkat kesejahteraan ini bertempat di Pantai Santolo (Lampiran 2), Kecamatan Cikelet, Kabupaten
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada
Lebih terperinciKONDISI KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2017
Nomor : 043/07/63/Th.XXI, 17 Juli 2017 KONDISI KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2017 Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan keadaan Maret 2017 tercatat 193,92 ribu (4,73 persen). Bila
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam dan alur sejarah
Lebih terperinciBAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT
BAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT Pendapatan masyarakat yang merata, sebagai suatu sasaran merupakan masalah yang sulit dicapai, namun jabatan pekerjaan, tingkat pendidikan umum, produktivitas, prospek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu jenis penelitian yang menggambarkan suatu keadaan atau penelitian
Lebih terperinciANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN NELAYAN DI DESA BUHIAS KECAMATAN SIAU TIMUR SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN NELAYAN DI DESA BUHIAS KECAMATAN SIAU TIMUR SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO Ronald N. Pakasi Charles R. Ngangi Rine Kaunang ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2014
Nomor : 005/07/63/Th. XIX, 02 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2014 Tingkat kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan pada Bulan September 2014 adalah sebesar 4,81
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian terdahulu.
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Penelitian Kepustakaan Adalah penelitian dengan mengkupas data terbaik dalam penelitian ini yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian
Lebih terperinci31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses menuju perubahan yang diupayakan suatu negara secara terus menerus dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia, terbukti PBB telah menetapkan Millenium Development Goals (MDGs).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan survei. Menurut Tika (2005: 4) metode deskriptif adalah penelitian yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mobilitas penduduk, terutama mobilitas dari pedesaan ke perkotaan. Banyak hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia berpengaruh terhadap perubahan sosial demografi. Salah satu perubahan itu tercermin dari meningkatnya mobilitas penduduk,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.
26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan cakupan makna yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembahasan mengenai kesejahteraan merupakan suatu pembahasan yang mempunyai cakupan atau ruang lingkup yang luas. Pembahasan mengenai kesejahteraan berkaitan erat
Lebih terperinciVII. KESIMPULAN DAN SARAN
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor utama yang menyebabkan migrasi sirkuler penduduk pedesaan adalah faktor ekonomi antara lain:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sudah jelas bahwa pembangunan nasional menentukan GNP (Gross
BAB II LANDASAN TEORI Sudah jelas bahwa pembangunan nasional menentukan GNP (Gross National Product) yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Namun masalah dasarnya bukan hanya bagaimana mendistribusikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu atau keluarga berusaha memenuhi kebutuhannya dengan. menggunakan sumberdaya yang tersedia. Kebutuhan manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu atau keluarga berusaha memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan sebagai kebutuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Sehubungan dengan masalah yang ada maka penelitian ini secara umum mengambil lokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Kampar Kecamatan Bangkinang
Lebih terperinciDari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha membangun suatu perekonomian. Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan income per
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi diartikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai teori yang
III. METODE PENELITIAN A. Sumber Data 1. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai teori yang berhubungan dengan objek dan tujuan yang diteliti yaitu dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perencanaan dan pembangunan suatu daerah haruslah disesuaikan dengan potensi yang dimiliki daerah bersangkutan dan inilah kunci keberhasilan program pengembangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur mempunyai peluang yang cukup besar untuk pemasaran dalam negeri dan pasar ekspor. Pemberdayaan masyarakat perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat perbedaan produktivitas yang dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah, seperti pengangguran, kemiskinan, tingkat pendapatan yang rendah dan lain sebagainya. Dimana
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di objek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil yang terletak di Desa Mutun, Kecamatan Padang Cermin, Kelurahan Lempasing, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi
Lebih terperinciANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010 SKRIPSI
ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang dapat menjelaskan secara teoritis kajian mengenai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Adapun uraian pada tinjauan pustaka yang diuraikan adalah uraian teoriteori penelitian terdahulu yang dapat menjelaskan secara teoritis kajian mengenai Ketimpangan dan Distribusi
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.
24 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap studi pustaka, pembuatan proposal, pengumpulan
Lebih terperinciIdentifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok
1 Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok Fachrul Irawan Ali dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2014
No.30/05/33/Th.VIII, 5 Mei 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2014 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan (teknik pengumpulan data) kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui metode survey (Singarimbun,
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan menggunakan metode survei maka peneliti memperoleh informasi secara langsung dari responden dengan menggunakan alat yaitu kuesioner
Lebih terperinciVII KETERKAITAN EKONOMI SEKTORAL DAN SPASIAL DI DKI JAKARTA DAN BODETABEK
VII KETERKAITAN EKONOMI SEKTORAL DAN SPASIAL DI DKI JAKARTA DAN BODETABEK Ketidakmerataan pembangunan yang ada di Indonesia merupakan masalah pembangunan regional dan perlu mendapat perhatian lebih. Dalam
Lebih terperinciCAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak
CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA Abstrak yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan,pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja yang luas. Di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari
55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selama hidupnya selalu melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhannya, baik berupa kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat perlindungan, hiburan dan kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 54/09/61/Th.XVIII, 15 September 2015 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2015 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di
Lebih terperinci8.1. Keuangan Daerah APBD
S alah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Secara mikro, pembangunan ekonomi lebih menekankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang
Lebih terperinciIV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh
IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Menurut Singarimbun (1995) survai adalah metode yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pembangunan ekononomi merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan Smith (2006) pembangunan
Lebih terperinciDari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan. dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengamhi penyerapan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan keterkaitan antara satu atau lebih variabel terhadap variabel lainnya yang dianggap sebagai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis
III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengambilan Sampel Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan memusatkan pada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Nelayan Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki pantai terpanjang di dunia, dengan garis pantai lebih dari 81.000 km. Dari 67.439 desa di Indonesia,
Lebih terperinci