Aida Ratna Zulaiha Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aida Ratna Zulaiha Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah"

Transkripsi

1 Aida Ratna Zulaiha Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

2 4 3 Rekomendasi 2 Tindak Pidana Korupsi PBJ 1 Akar Masalah Korupsi PBJ di Indonesia Pendahuluan

3 I. PENDAHULUAN

4 Penanganan Kasus PBJ di KPK Perkara : 142 dari 468 perkara Pengaduan: Kerugian keuangan negara mencapai 1 triliun Sumber: KPK, 2015 Mengapa Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ)? Penanganan Persekongkolan Tender PBJ di KPPU : Perkara: 97 dari 173 perkara yang diputus Terbukti : 75 dari dari 97 perkara Nilai proyek: 8.6 triliun dari triliun Sumber: Laporan KPPU, 2015 Ketidakefektifan Anggaran Audit BPK Nilai miliar : 8 obyek pemeriksaan pada 11 K/L,2 pemprov dan 14 pemkab/pemkot Penyebab: Barang belum/tidak dapat dimanfaatkan Penggunaan anggaran tidak tepat sasaran/tidak sesuai peruntukan Pemanfaatan barang/jasa tidak sesuai rencana Sumber:Laporan BPK,2014

5 KORUPSI PBJ di Indonesia* (TOP FIVE) Jumlah Penyuapan Pengadaan Barang/Jasa Penyalahgunaa n Anggaran Pungutan Perijinan Korupsi PBJ dan Penyuapan merupakan kategori 2 besar kasus yang ditangani KPK *Data kasus korupsi yang ditangani KPK s.d Per 31 Maret 2016

6 Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Profesi/Jabatan Jabatan Jumlah Swasta Eselon I / II / III Anggota DPR dan DPRD Sebanyak 146 orang dari Swasta menjadi Pelaku Korupsi yang ditangani KPK Data Per 31 Agustus 2016

7 PBJ Di Indonesia (DAMPAK KORUPSI PBJ)

8 II. AKAR MASALAH KORUPSI PADA PBJ

9 ESUACS Rendahnya Kualitas Barang/Jasa Pemerintah Akar Masalah Korupsi Pada PBJ EFFECTS Kerugian Keuangan Negara Rendahnya nilai Manfaat yang didapatkan CENTRAL PROBLEM TINGGINYA KORUPSI PADA PBJ PEMERINTAH Regulasi Sistem perundangan berbenturan, multitafsir, tumpang tindih, tidak kuat, tidak aplikatif. Perencanaan & Penganggaran 1. Stakeholders (oknum) perencanaan tidak berintegritas (mens rea) 2. Proses perencanaan tidak transparan 1. Organisasi pelaksana PBJ tidak berintegritas (mens rea) 2. Intervensi eksternal dlm PBJ Pelaksanaan 3. Individu tidak berintegritas (koruptif dan tdk independen) 4. Kelemahan sistem SDM 5. Keterbatasan informasi harga pasar 6. Kolusi antara penyedia/vendor 7. Sistem screening di K/L/D tidak menyaring vendor yang berintegritas 8. Intervensi pada proses pemilihan 9 penyedia Pengawasan Pengawasan bersifat reaktif, tidak proaktif,

10 III. TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PBJ

11 Tindak Pidana Korupsi PBJ TAHAPAN PROSES PBJ Pada proses mana korupsi banyak terjadi? Setelah ada Perpres PBJ Sebelum ada Perpres PBJ Proses Perencanaan Anggaran Perencanaan Persiapan PBJ Pemerintah Pelaksanaan PBJ Pemerintah Proses Serah Terima dan Pembayaran Proses Pengawasan dan Pertanggung -jawaban o30 perkara, o66 terpidana, okerugian negara (BPK/BPKP) 1,15 T ouang pengganti (inkracht) 332,4 M Unsur: DPR/DPRD, Kepala K/L/Pemda (KPA/satker), Kemenkeu, PPK, Pimpro/Pokja ULP, Pengusaha/vendor o 12 perkara, o 33 terpidana, o Kerugian negara (BPK/BPKP 165,8 M o Uang pengganti (inkracht) 75,1 M Unsur: PPK, PIMPRO/POKJA ULP, LPSE, Panitia Penerima Barang, Pengusaha/vendor o 3 perkara o 8 terpidana Unsur: PPK, Pimpro/ POKJA ULP, BPK/BPKP, Penegak hukum

12 Keterlibatan Pejabat Publik dan Perusahaan Swasta dalam Korupsi PBJ OECD (Buku; Fighting Corruption and Promoting Integrity in Public Procurement) Suap Pihak Swasta Kepada Pejabat Publik Pejabat Publik menggunakan perusahaan boneka/perusahaan tertentu untuk diajak kerjasama menjalankan korupsi Kolusi antar peserta tender, penetapan harga, kartel dan praktik yang tidak kompetitif TII (Panduan Mencegah Korupsi dalam Pengadaan Barang dan Jasa Publik) Vendor melakukan Penyuapan kepada Pembuat Keputusan Kartel, para peserta tender memanipulasi pemenang tender Kolusi, bentuk kesepakatan dari para peserta tender untuk menetapkan giliran pemenang tender/kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah dalam tender 12

13 Tindak Pidana Korupsi PBJ Modus umum korupsi Berdasarkan Kasus Korupsi yang di Tangani KPK Bagaimana modus korupsi yang dilakukan? Proses Perencanaan Anggaran Perencanaan Persiapan PBJ Pemerintah Pelaksanaan PBJ Pemerintah Proses Serah Terima dan Pembayaran Proses Pengawasan dan Pertanggung -jawaban Proyek/Paket dijual terlebih dahulu kepada vendor sebelum anggaran disetujui atau disahkan. Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan (rekayasa dokumen). Persekongkolan antara DPR, pihak K/L (KPA), dan Vendor. Proaktif bisa dilakukan oleh DPR, K/L, atau vendor. HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor Mark up harga Suap kepada pihak-pihak terkait Manipulasi pemilihan pemenang. o Pengumuman terbatas o Manipulasi pemilihan pemenang o Manipulasi dokumen lelang. o HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor o Mark up harga o Suap kepada pihak-pihak terkait o Persekongkolan KPA, PPK, Pokja ULP/Pimpro, PPHP, Bendahara. o Manipulasi dokumen serah terima o Suap kepada auditor (BPK atau BPKP) untuk menghilangkan temuan audit o Suap kepada penegak hukum untuk meringankan hukuman

14 Rekomendasi Pencegahan Korupsi PBJ berdasar Modus Korupsi No Modus Korupsi Kasus Korupsi di KPK Rekomendasi 1. Proyek/Paket sudah dijual terlebih dahulu kepada vendor sebelum anggaran disetujui atau disahkan. Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan (rekayasa dokumen). 2. Persekongkolan antara DPR, K/L dan Vendor. Proaktif bisa dilakukan oleh DPR, K/L atau vendor. 3 Suap kepada pihak-pihak terkait - Kasus Pengadaan Helikopter Abdullah Puteh - Kasus Pengadaan Jasa Asuransi oleh KPU Tahun Kasus Pengadaan Kapal Patroli Ditjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan - Kasus Pengadaan Mesin Jahit Departemen Sosial, Tahun Kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran, Pemprov Jawa Barat Tahun Kasus penyuapan terkait pembangunan kawasan KTM melalui APBN-P, Tahun Kasus pengadaan dan pemasangan PLTS di Depnakertrans RI yang bersumber dari RAPBN-P, Tahun Integrasi perencanaan dan penganggaran - Audit Pra, Proses dan Pasca PBJ (audit khusus kemanfaatan pengadaan barang/jasa

15 Rekomendasi Pencegahan Korupsi PBJ berdasar Modus Korupsi No Modus Korupsi Kasus Korupsi di KPK Rekomendasi 4. HPS dan spek teknis dibuat oleh vendor - Kasus Pengadaan Optimalisasi Driving Simulator Uji Klinik Pengemudi Roda Dua dan Empat Mabes POLRI, Tahun Kasus Pengadaan Solar Home System (SHS) Kementerian ESDM, Tahun Kasus Pembangunan Kantor Penghubung Pemprov Jambi di Jakarta, Tahun Mark up harga - Kasus Pengadaan Ban OB van Studi Transmitter Link (STL), Down Link, Digital Recorder, Telepon Satelit dan Pemancar & Peralatan dan STL serta Server jaringan radio dan teks spare part pemancar dan computerized pemancar yang menggunakan dana ABT Tahun Perluasan e-katalog, termasuk penguatan database harga dan spesifikasi barang dan jasa serta lembaga pengelola

16 Rekomendasi 1. Integrasi antara Perencanaan dan Penganggaran PBJ 2. Audit Pra, Proses dan Pasca PBJ (audit khusus kemanfaatan pengadaan barang/jasa 1. Perluasan e-katalog, termasuk penguatan database harga dan spesifikasi barang dan jasa serta lembaga pengelola 2. Mendorong Perbaikan aplikasi SIKaP (Panduan Sistem Informasi Kinerja Penyedia) oleh LKPP, sehingga mampu ; - Menampilkan perbaikan Kualitas Penyedia Barang dan Jasa, - Mencegah keikutsertaan kembali vendor yang wanprestasi, blacklist, tersangkut KKN, dst, - Mencegah persekongkolan vertical dan horizontal - Menyediakan menu penilaian kinerja penyedia oleh pengguna barang/jasa di K/L/D/I. 3. Perbaikan dan Optimalisasi LPSE - Mewajibkan dilakukan pemeriksaan lapangan terhadap 16 penyedia barang /jasa yang mendaftar di LPSE - Audit Server LPSE 4. Optimalisasi Whistle Blower System

17 Terima Kasih 17

Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Direktorat Penelitian dan Pengembangan Hasil Kajian Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 4 3 Penutup 2 Temuan dan Rekomendasi 1 Akar Masalah Korupsi PBJ di Indonesia Pendahuluan

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERPRES NO. 70 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERPRES NO. 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

SOSIALISASI PERPRES NO. 70 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERPRES NO. 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SOSIALISASI PERPRES NO. 70 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERPRES NO. 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Oleh : Agus Rahardjo Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

DISKUSI ALTERNATIF SOLUSI PENYELESAIAN SANGGAH/SANGGAHAN BANDING DAN PENGADUAN PENGADAAN

DISKUSI ALTERNATIF SOLUSI PENYELESAIAN SANGGAH/SANGGAHAN BANDING DAN PENGADUAN PENGADAAN DISKUSI ALTERNATIF SOLUSI PENYELESAIAN SANGGAH/SANGGAHAN BANDING DAN PENGADUAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah KONDISI PENGADAAN PEMERINTAH SAAT

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Proses pengadaan

BAB V PENUTUP. Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Proses pengadaan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada hal-hal yang sudah penulis paparkan dari Bab I hingga Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan

Lebih terperinci

DASAR NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DASAR NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DASAR 1 UNDANG UNDANG INDONESIA NO. 2 TAHUN 2002 TTG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK 2 3 4 5 UURI no. 31 Tahun 1999 ttg pemberantasan tp. korupsi sebagaimana yang telah di ubah dengan UURI No. 20 Tahun 2001

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud merupakan permasalahan yang perlu untuk dikaji, dicari solusinya, dan dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga marak terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sangat menunjang proses bisnis dan menciptakan berbagai peluang dan inovasi. Teknologi hadir

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh:

ANALISIS POTENSI PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh: ANALISIS POTENSI PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh: Robin Tibuludji * ABSTRAK Pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan bagian yang paling banyak

Lebih terperinci

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi Tren Pemberantasan Korupsi 2014 Divisi Investigasi Dan Publikasi Tujuan 3 2 Melakukan pemetaan terhadap perkara yang ditangani Aparat Penegak Hukum yang meliputi: sektor, modus, jabatan pelaku, kerugian

Lebih terperinci

Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi

Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Bersatu Mengawal Pengadaan Yang Bebas Korupsi Pendahuluan LPSE dan Ruang Lingkup TI Angka korupsi di Indonesia masih tinggi Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010 = 2,8 Rangking ke-110 di dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengoperasikan sistem operasi instansi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mengoperasikan sistem operasi instansi atau perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud adalah sebuah perbuatan kecurangan yang melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan keuntungan, baik pribadi maupun kelompok dan sifatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara pemerintah berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara pemerintah berkewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara pemerintah berkewajiban menyediakan kebutuhan rakyat di antaranya ketersediaan barang dan jasa dan pembangunan infrastruktur.selain

Lebih terperinci

governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government) tetapi juga

governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government) tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan barang dan jasa pemerintah memiliki posisi yang strategis, bukan hanya dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA PENGANTAR BARANG/JASA Prinsip Pengadaan Etika Pengadaan Para Pihak dalam Pengadaan Siklus Pengadaan Penyimpangan dalam proses Pengadaan Saifoe El Unas PRINSIP-PRINSIP ETIKA 1. Melaksanakan tugas scr tertib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pribadi maupun kelompok yang melanggar hukum. Biasanya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pribadi maupun kelompok yang melanggar hukum. Biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fraud merupakan tindakan kecurangan yang disengaja untuk mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompok yang melanggar hukum. Biasanya dilakukan oleh orang-orang

Lebih terperinci

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013 1 TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER Jakarta, 9 Juli 2013 SEKTOR KORUPSI KPK 1. Bansos 2. APBN-APBD (banggar, satuan tiga = belanja K/L) 3. Hutan 4. Pajak 5. Kebijakan publik 6. Izin importasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mendukung pemerintah dalam menyukseskan pembangunan terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. akan mendukung pemerintah dalam menyukseskan pembangunan terutama pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini terlihat semakin maju baik di sektor swasta maupun pemerintahan. Dengan adanya kemajuan pada dunia usaha, maka akan mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut adalah Penyedia Jasa atau sering juga disebut dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut adalah Penyedia Jasa atau sering juga disebut dengan istilah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu kegiatan pengadaan barang dan jasa, khususnya bidang jasa konstruksi yang dibiayai oleh Pemerintah, dimana pelaksana pekerjaan jasa konstruksi tersebut adalah

Lebih terperinci

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi No.106, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Barang Jasa. Penyedia. Proses Pemilihan. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh Barang dan Jasa oleh Kementrian, Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Institusi

Lebih terperinci

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara Alfred Mainassy alfred_lounussa@yahoo.co.id Abstrak Penelitian Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan

Lebih terperinci

PBJ, KORUPSI & REFORMASI BIROKRASI

PBJ, KORUPSI & REFORMASI BIROKRASI PBJ, KORUPSI & REFORMASI BIROKRASI Abdullah Hehamahua Penasihat KPK (LKPP, Jakarta, 8 Juni 2011) TUJUAN KEMERDEKAAN KEHIDUPAN BANGSA YANG CERDAS KESEJAHTERAAN UMUM MASYARAKAT YANG AMAN, DAMAI & TENTERAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, keberadaan dan peran auditor yang sangat strategis dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan meningkatkan kompetisi dan

Lebih terperinci

Trend Pemberantasan Korupsi 2013

Trend Pemberantasan Korupsi 2013 Trend Pemberantasan Korupsi 20 Pembahasan. Sumber data dan periode pemantauan 2. Penindakan perkara korupsi 20. Pelaksanaan fungsi koordinasi dan supervisi 4. Kesimpulan 5. Rekomendasi Waktu dan Metode

Lebih terperinci

Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Pemberi Keterangan

Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Pemberi Keterangan Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Pemberi Keterangan Ahli LKPP E-mail: email@khalidmustafa.info Blog: www.khalidmustafa.info

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang E-procurement merupakan suatu proses pengadaan barang atau jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik berbasis internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi

Lebih terperinci

Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesarbesarnya.

Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesarbesarnya. Saifoe El Unas 1 Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK

Lebih terperinci

BERITA ACARA RAPAT PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 4890/UN26/LK/2013

BERITA ACARA RAPAT PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 4890/UN26/LK/2013 BERITA ACARA RAPAT PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 4890/UN26/LK/2013 Pada hari ini Senin tanggal Tiga Puluh bulan September tahun Dua Ribu Tiga Belas pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB bertempat

Lebih terperinci

Audit e-procurement di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Audit e-procurement di Lingkungan Kementerian Perhubungan Audit e-procurement di Lingkungan Kementerian Perhubungan ASRIL SYAFEI Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perhubungan 25 Juli 2012 Jakarta, Nopember 2011 1 e-procurement adalah proses pengadaan

Lebih terperinci

High Level Commitment and Dialogue Penerapan Antikorupsi Pada Dunia Bisnis. Agus Rahardjo. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

High Level Commitment and Dialogue Penerapan Antikorupsi Pada Dunia Bisnis. Agus Rahardjo. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) High Level Commitment and Dialogue Penerapan Antikorupsi Pada Dunia Bisnis Agus Rahardjo Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) OUTLINE DATA TINDAK PIDANA KORUPSI MOMENTUM PENCEGAHAN KORUPSI SEKTOR SWASTA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR SINGKATAN... xi

Lebih terperinci

Nama Lengkap : Mudjisantosa, Alamat Kantor : Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan, DKI Jakarta Riwayat

Nama Lengkap : Mudjisantosa, Alamat Kantor : Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan, DKI Jakarta Riwayat MUDJISANTOSA LKPP Nama Lengkap : Mudjisantosa, Alamat Kantor : Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan, DKI Jakarta - 12940 Riwayat Pekerjaan : Kasi Ditjen Perbendaharaan,

Lebih terperinci

PERAN BPKP DALAM PENANGANAN KASUS BERINDIKASI KORUPSI INSTANSI PEMERINTAH

PERAN BPKP DALAM PENANGANAN KASUS BERINDIKASI KORUPSI INSTANSI PEMERINTAH PERAN BPKP DALAM PENANGANAN KASUS BERINDIKASI KORUPSI PENGADAAN JASA KONSULTANSI INSTANSI PEMERINTAH Oleh: Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi Jakarta, 22 Juni 2010 PRINSIP DASAR Efisien Efektif Bersaing Transparan

Lebih terperinci

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap;

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 111 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA UG. 04/SPSE 4.1/06/2016 ii PANDUAN PENGGUNAAN SPSE VERSI 4.1 POKJA ULP LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab Kesimpulan dan Rekomendasi membahas mengenai kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab Kesimpulan dan Rekomendasi membahas mengenai kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab Kesimpulan dan Rekomendasi membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian yang merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian. Disamping itu, penulis memberikan rekomendasi

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya Versi 9.2 1 DAFTAR ISI: Gambaran Umum PBJP Prinsip, Kebijakan dan Peraturan PBJP Para Pihak terkait PBJP Etika

Lebih terperinci

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI 2017

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI 2017 BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI 2017 Outline 1. Latar Belakang & Tujuan 2. Visi Misi BLPBJ 3. Dasar Hukum Pembentukan BLPBJ 4. Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis secara

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis secara BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis secara mendalam peran e-procurement dalam mencegah fraud pada proses pengadaan barang dan jasa serta

Lebih terperinci

RAPAT KERJA NASIONAL ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA

RAPAT KERJA NASIONAL ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA RAPAT KERJA NASIONAL ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA Basaria Panjaitan Pimpinan KPK Malang, 20 Juli 2017 Apa itu KPK??? APA ITU GRATIFIKASI? Fenomena Jual Beli Jabatan Fenomena Dinasti Politik

Lebih terperinci

RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Balikpapan, 28 Juli 2017 Bimtek PBJ Kementerian PU-PR Disampaikan oleh : Ir. Hardi Afriansyah, MSi Kasubdit

Lebih terperinci

MATERI 1 PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya. versi_9.1 1

MATERI 1 PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya. versi_9.1 1 MATERI 1 PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya versi_9.1 1 TUJUAN PELATIHAN SETELAH MATERI INI DISAMPAIKAN, DIHARAPKAN PESERTA MAMPU: Memahami gambaran

Lebih terperinci

KPK DAN REFORMASI BIROKRASI. Basaria Panjaitan. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

KPK DAN REFORMASI BIROKRASI. Basaria Panjaitan. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK DAN REFORMASI BIROKRASI Basaria Panjaitan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK DAN PEMBERANTASAN KORUPSI Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi didefinisikan sebagai serangkaian tindakan untuk mencegah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instansi selaku pengguna barang atau jasa membutuhkan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. Instansi selaku pengguna barang atau jasa membutuhkan barang atau jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi selaku pengguna barang atau jasa membutuhkan barang atau jasa untuk melaksanakan fungsinya dan untuk mencapai kinerjanya. Instansi atau organisasi

Lebih terperinci

POKOK KEBIJAKAN DAN IMPLIKASI HUKUM PENGADAAN jasa konsultansi PEMERINTAH

POKOK KEBIJAKAN DAN IMPLIKASI HUKUM PENGADAAN jasa konsultansi PEMERINTAH Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah POKOK KEBIJAKAN DAN IMPLIKASI HUKUM PENGADAAN jasa konsultansi PEMERINTAH Dr. S. Ruslan Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah LKPP-RI Disampaikan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA UG.17/SPSE 4.1.1/LU/10/2016 ii LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI 2014

UNIT LAYANAN PENGADAAN BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI 2014 UNIT LAYANAN PENGADAAN BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BEKASI 2014 Outline 1. Latar Belakang & Tujuan 2. Visi Misi ULP 3. Dasar Hukum Pembentukan ULP 4. Organisasi ULP 5. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

PENGAJUAN USULAN BARANG/JASA E-KATALOG

PENGAJUAN USULAN BARANG/JASA E-KATALOG Mustika Rosalina Putri Kepala Seksi Kontrak Payung Direktorat Pengembangan Sistem Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGAJUAN USULAN BARANG/JASA E-KATALOG Kebijakan E-Katalog Mustika

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA. Rabu, 25 November

AKUNTABILITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA. Rabu, 25 November AKUNTABILITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA Rabu, 25 November 2015 09.00 12.00 PESERTA PERTEMUAN Kementerian/Lembaga 1. LKPP 2. Kementerian PUPR 3. Kementerian Perhubungan 4. Kementerian PAN dan RB 5. POLRI

Lebih terperinci

Tren Korupsi Kesehatan Periode

Tren Korupsi Kesehatan Periode Tren Korupsi Kesehatan Periode 2010-2015 INDONESIA CORRUPTION WATCH Organisasi Presentasi I. Latar Belakang II. Tujuan III. Metodologi IV. Temuan V. Kesimpulan/Rekomendasi Contents 1 Contents 2 I. Latar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu ancaman bagi para pengusaha nasional dan para pengusaha asing yang lebih

I. PENDAHULUAN. suatu ancaman bagi para pengusaha nasional dan para pengusaha asing yang lebih 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ekonomi saat ini, dunia usaha merupakan salah satu kegiatan yang diminati oleh banyak orang di Indonesia. Lahirnya pengusahapengusaha baru dalam

Lebih terperinci

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI. Sekilas Monev Online

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI. Sekilas Monev Online LOGO LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI http://monev.lkpp.go.id Sekilas Monev Online http://monev.lkpp.go.id Sistem pelaporan

Lebih terperinci

1.1. Pejabat Pembuat Komitmen

1.1. Pejabat Pembuat Komitmen PPK Daftar Isi Pendahuluan... 1 1.1. Pejabat Pembuat Komitmen... 2 1.2. Alur Proses PPK... 3 Memulai Aplikasi... 4 2.1. Akses ke dalam SPSE... 4 Penjelasan Fungsi dan Fitur... 6 3.1. Menu Home... 6 3.2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah mengalami pergeseran paradigma baru dalam pelaksanaannya, terutama setelah kegiatan pengadaan dilakukan melalui sistem elektronik

Lebih terperinci

TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA DAN CATATAN PENTING UNTUK MENGHINDARINYA

TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA DAN CATATAN PENTING UNTUK MENGHINDARINYA TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA DAN CATATAN PENTING UNTUK MENGHINDARINYA OLEH : DR.GAZALBA SALEH, S.H.M.H (HAKIM AGUNG RI / MANTAN HAKIM AD HOC TIPIKOR) Pendahuluan Dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia Mencegah Korupsi di Bidang Pengadaan Barang & Jasa Instansi Pemerintah Oleh : Adnan Topan Husodo (Wakil Koordinator ICW) Fakultas Hukum UI, 22 Juni 2010 Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan barang dan jasa yang tidak disediakan oleh pihak swasta.

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan barang dan jasa yang tidak disediakan oleh pihak swasta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adam Smith (1776) dalam An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations mengemukakan bahwa ada tiga fungsi negara yaitu memelihara pertahanan

Lebih terperinci

Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengadaan Alutsista. J. Danang Widoyoko Indonesia Corruption Watch

Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengadaan Alutsista. J. Danang Widoyoko Indonesia Corruption Watch Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengadaan Alutsista J. Danang Widoyoko Indonesia Corruption Watch Korupsi di Indonesia Indonesia dikenal sebagai salah satu negara terkorup di dunia berdasarkan sejumlah

Lebih terperinci

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA LAMPIRAN Lampiran TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Prinsip Kepastian Hukum (Rule of Law) 1. Bagaimanakah pelaksanaan prinsip kepastian hukum (rule of law) dalam pengadaan televisi oleh Bagian Perlengkapan Sekretariat

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BLACKLIST 5 PERUSAHAAN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BLACKLIST 5 PERUSAHAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BLACKLIST 5 PERUSAHAAN actual.co Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mem-blacklist lima perusahaan yang mengerjakan proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) di Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

MODUL 10 PENGGUNAAN EPROCUREMENT

MODUL 10 PENGGUNAAN EPROCUREMENT MODUL 10 PENGGUNAAN EPROCUREMENT PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 BESERTA PERUBAHANNYA 2014 DEPUTI BIDANG PPSDM LKPP Penggunaan E-Procurement

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT PENGANTAR E-PROCUREMENT Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: e-procurement e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan,

Lebih terperinci

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai 1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016 Pengantar E-Procurement Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. III/No. 8/Sep/2015

Lex et Societatis, Vol. III/No. 8/Sep/2015 PENGAWASAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN TENDER PROYEK DI SULAWESI UTARA 1 Oleh : Ronald Richard Gioh 2 ABSTRAK Penelitian hukum normatif dilakukan untuk mengidentifikasikan Peranan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

Daftar Isi. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI

Daftar Isi. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Daftar Isi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI 1 PEDOMAN AUDIT PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Surat Kepala BPKP No.S-506/K/D1/2007 Tanggal,30 April 2007 2 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Tujuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengadaan Barang/ Jasa (Perpres 70; 2012) Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011 PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaan tender

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undangundang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Lahirnya kebijakan otonomi daerah di Indonesia yang ditandai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undangundang Nomor

Lebih terperinci

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini disampaikan, diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini disampaikan, diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini disampaikan, diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : Pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan pengawasan

Lebih terperinci

Portal Pengadaan Pertama di Indonesia

Portal Pengadaan Pertama di Indonesia Portal Pengadaan Pertama di Indonesia Pengadaan Barang/Jasa saat ini banyak menghias media massa di Indoensia. Namun sayangnya, yang terpampang adalah sisi negatif pengadaan tersebut, antara lain Korupsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan/penyediaan sumber daya (barang atau jasa) pada suatu proyek tertentu. Pengadaan barang/jasa atau

Lebih terperinci

MASALAH KELEMBAGAAN DALAM REFORMASI PENGADAAN BARANG DAN JASA DI INDONESIA. Wahyudi Kumorotomo *)

MASALAH KELEMBAGAAN DALAM REFORMASI PENGADAAN BARANG DAN JASA DI INDONESIA. Wahyudi Kumorotomo *) MASALAH KELEMBAGAAN DALAM REFORMASI PENGADAAN BARANG DAN JASA DI INDONESIA 1. Latar Belakang Wahyudi Kumorotomo *) Sejalan dengan kebijakan demokratisasi dan desentralisasi, proses pengadaan (procurement)

Lebih terperinci

SURAT EDARAN NOMOR : /SE/SJ/2017 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA TERINTEGRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SURAT EDARAN NOMOR : /SE/SJ/2017 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA TERINTEGRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Jakarta, Kepada Yang Terhormat. 1. Para Pejabat Tinggi Madya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 2. Para Pejabat Tinggi Pratama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 3. Para

Lebih terperinci

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2014, meliputi 4 (empat) area perubahan : Meningkatnya kepatuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindak kecurangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara seperti perilaku

BAB I PENDAHULUAN. tindak kecurangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara seperti perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata dengan mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan arah kebijakan program

Lebih terperinci

Daftar Isi. Panduan SPSE V4 User ADMIN PPE [SPSEV ]

Daftar Isi. Panduan SPSE V4 User ADMIN PPE [SPSEV ] ii Daftar Isi Pendahuluan... 1 1. Administrator PPE... 3 Memulai Aplikasi... 4 2. Akses ke dalam SPSE... 4 Penjelasan Fungsi dan Fitur... 6 3. Menu Home... 6 3.1 Fitur Berita... 8 Tambah Berita... 9 Edit

Lebih terperinci

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA LAYANAN

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pertemuan Pelaksana Teknis Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (Knpk) Tahun 2016

Laporan Hasil Pertemuan Pelaksana Teknis Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (Knpk) Tahun 2016 Laporan Hasil Pertemuan Pelaksana Teknis Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (Knpk) Tahun 2016 REFORMASI SISTEM PENEGAKAN HUKUM DAN PELAYANAN PUBIK YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL Jakarta, 23 November

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 s.d 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT INSPEKTORAT JENDERAL

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 s.d 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT INSPEKTORAT JENDERAL EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 s.d 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT INSPEKTORAT JENDERAL CATATAN HASIL PENGAWASAN YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN Masih banyak pengaduan terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA. www.bpkp.go.id PERBAIKAN PENGENDALIAN INTERNAL DI SEKTOR PUBLIK MELALUI PERAN INTERNAL AUDIT DALAM UPAYA PENCEGAHAN FRAUD Oleh: Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI AHMAD HENDRIANSYAH Email : hendriansyah79@gmail.com Web Blog : http://hendriansyah.web.id Ph : +6281373944479 Wakil Ketua DPD IAPI Prov.

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan,

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap perekonomian, dengan sistem perekonomian apapun, pemerintah senantiasa memegang peranan yang penting. Pemerintah memiliki peranan yang sangat besar dalam

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya

PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA Disampaikan pada: Program Pelatihan Mandiri Inspektorat Utama Setjen DPR RI Jakarta, Mei 2016 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 1 1 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Alsintan Pemerintah Dalam Aplikasi...

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan saat ini masih ditangani secara ad-hoc oleh panitia yang dibentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan saat ini masih ditangani secara ad-hoc oleh panitia yang dibentuk dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan merupakan salah satu fungsi penting pada organisasi pemerintah, namun hingga saat ini kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Fungsi pengadaan saat

Lebih terperinci

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT EVALUASI PENGADUAN TERHADAP PENGADAAN BARANG DAN JASA

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT EVALUASI PENGADUAN TERHADAP PENGADAAN BARANG DAN JASA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT EVALUASI PENGADUAN TERHADAP PENGADAAN BARANG DAN JASA Dalam rangka Rapat Koordinasi (Rakor) Unit Layanan Pengadaa ekerjaan Umum Dan

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Dasar Pelaksanaan Latar

Lebih terperinci

Whistleblowing System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Whistleblowing System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Whistleblowing System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Efisien Akuntabel Efektif Adil/Tidak Diskriminatif Prinsip pengadaan barang/jasa Transparan Bersaing Terbuka KORUPSI dalam Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN Gambar 1. Tampilan Subsite LPSE PENGUATAN PENGAWASAN Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun, untuk

Lebih terperinci

INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017

INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 OUTLINE PAPARAN PENDAHULUAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN LATAR BELAKANG Permen PPN No 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan kecurangan di pemerintah Indonesia sudah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah

Lebih terperinci

Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor

Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Auditor... 2 2 Memulai Aplikasi... 2 2.1 Hak Akses Auditor... 2 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home... 4 3.1.1 Mencetak

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 58 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci