2. Untuk dapat mengetahui variabel-variabel independen manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap net interest margin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2. Untuk dapat mengetahui variabel-variabel independen manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap net interest margin"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN VOLUME TABUNGAN, DEPOSITO BERJANGKA DAN PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN TERHADAP NET INTEREST MARGIN PADA KSP SYARI AH BEN IMAN Candra ABSTRAK Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Koperasi Syari ah Ben Iman dengan judul Analisis Pengaruh Pertumbuhan Volume Tabungan, Deposito Berjangka Dan Pembiayaan Yang Disalurkan Terhadap Net Interest Margin bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan volume tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan secara bersama-sama maupun individual berpengaruh terhadap net interest margin, dan untuk mengetahui variabel independen manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap net interest margin pada Koperasi Syari ah Ben Iman. Data yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini adalah laporan bulanan berupa neraca dan laporan laba rugi periode tahun 2006 sampai tahun Untuk menguji hipotesis yang ada digunakan model analisis regresi linear berganda dengan bantuan komputer SPSS versi Hasil penelitian menunjukkan F hitung (59,722), F tabel (3,10), diperoleh hasil t tabel t hitung t tabel, dengan demikian Ho diterima dan Hi ditolak. Ini berarti bahwa secara bersama-sama maupun individual variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Nilai R Square atau koefisien deterrninasi sebesar 0,900 atau 90%. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan terjadi pada variabel terikat disebabkan oleh variabel bebas hanya sebesar 90% sedangkan sisanya sebesar 10% disebabkan oleh faktor lain yang dapat berasal dari dalam koperasi atau dari luar. Faktor yang berasal dari dalam antara lain profit sharing ratio (nisbah bagi hasil), jumlah dana yang tersedia, investment rate (prosentase aktual dana yang diinvestasikan) dan lain-lain. Dan yang berasal dari luar antara lain faktor keadaan ekonomi, sosial politik dan lingkungan makro lainnya seperti kebijakan deregulasi perbankan dan moneter, krisis ekonomi, inflasi, kepercayaan nasabah, tingkat pendapatan masyarakat dan faktor lain yang mempengaruhi net interest margin. Sedangkan koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,948 menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat. Kata kunci : Net Interest Margin, Tabungan, Deposito Berjangka, Pembiayaan yang disalurkan. A. Latar Belakang Menurut undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pada Bab I (Ketentuan Umum) pasal 1, menyebutkan arti koperasi sebagai berikut : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang/ badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi yang berdasarkan prinsip syari ah disebut juga dengan koperasi syari ah (Koperasi Islam) adalah koperasi yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari ah Islam yaitu kepada ketentuan-ketentuan yang ada dalam Al-Qur an dan Hadist maka KSP Syari ah dapat menghindari praktek-praktek yang mengandung unsur-unsur riba dan melakukan usaha dengan kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan

2 perdagangan. Pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat merupakan tulang punggung kegiatan koperasi dalam bisnis KSP Syari ah. Sehingga kegiatan ini menuntut pengawasan manajemen yang ketat. Untuk memenuhi prinsip keberhasilan dalam pemberian pembiayaan koperasi wajib memperoleh keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan peminjam melunasi hutangnya di masa yang akan datang sesuai yang dijanjikan. KSP Syari ah harus melakukan penilaian secara seksama atas watak, kemampuan, modal, agunan dan proyeksi usaha peminjam. Prinsip dasar KSP Syari ah dalam melakukan usahanya ialah dengan menggunakan sistem bagi hasil. Inti dari sistem bagi hasil adalah pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing principle) antara KSP Syari ah sebagai pengelola dana (mudharib) dan pemilik dana (shahibul mall). Pada KSP Syari ah syari ah nasabah akan mendapatkan imbalan berupa bagi hasil yaitu pembagian keuntungan yang diperoleh dari proyek yang diberi pembiayaan oleh KSP Syari ah sehingga besar kecilnya bagi hasil tersebut berubah-ubah tergantung besamva keuntungan yang diperoleh atas usaha yang diberi pembiayaan. Produk-produk yang ditawarkan oleh KSP Syari ah secara garis besar adalah mobilisasi dana masyarakat, dimana KSP Syari ah akan menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan dan deposito berjangka dengan akad titipan (al-wadi ah) dan bagi hasil (al-mudharabah), kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan dengan akad bagi hasil, jual beli dan kebajikan. Pembiayaan dengan akad jual beli (al ba'i) diterapkan pada pembiayaan murabahah, istisna, ijarah, muntahi bittamliik dan qardh. Pembiayaan dengan akad bagi hasil diterapkan pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Sedangkan pembiayaan dengan akad kebajikan yaitu pembiayaan tanpa memungut keuntungan diterapkan pada pembiayaan qardhul hasan. Dimana berbagai pembiayaan tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan KSP Syari ah Ben Iman yang utama kecuali qardhul hasan. Simpanan dana pihak ketiga dan pembiayaan yang disalurkan ini mempengaruhi net interest margin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah pertumbuhan volume tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan secara bersama-sama maupun individual berpengaruh terhadap net interest margin pada KSP Syari ah Ben Iman? 2. Dari beberapa variabel independen, variabel manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap net interest margin pada KSP Syari ah Ben Iman? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk dapat mengetahui apakah variabel pertumbuhan volume tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan berpengaruh secara bersama-sama maupun individual terhadap net interest margin pada KSP Syari ah Ben Iman. 2. Untuk dapat mengetahui variabel-variabel independen manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap net interest margin pada KSP Syari ah Ben Iman. D. Landasan teori 1. Pengertian Koperasi Untuk membahas pengertian koperasi, maka terlebih dahulu kita mengetahui bahwa koperasi berasal dari kata " Cooperation " (Bahasa Inggris) atau "Coopmte" (Bahasa Latin). Co berarti bersama dan Operation berarti kerja atau bertindak. Jadi koperasi diartikan sebagai kerja sama. Atau dalam pengertian lain, koperasi adalah suatu badan yang merupakan organisasi ekonomi dengan ciri khusus, dengan kata lain koperasi adalah suatu badan kerja sama yang bergerak pada bidang ekonomi, anggotanya adalah orangorang atau badan hukum yang bergabung secara sukarela atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. 2. Koperasi Syari ah a. Pengertian KSP Syari ah Adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syari ah).

3 (Keputusan Mentri Negara Koperasi, Ketentuan Umum pasal 1). b. Tujuan KSP Syari ah menurut keputusan Menteri Negara Koperasi, pasal a adalah : - Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui sistem syari ah. - Mendorong kehidupan ekonomi syari ah dalam kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia umumnya. - Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam kegiatan koperasi jasa keuangan syari ah. c. Prinsip kerahasiaan KSP Syari ah menurut Keputusan Menteri, pasal 25 adalah : - KSP Syari ah/ unit jasa keuangan syari ah yang menyelenggakrakan kegiatan maal harus dikelola dan disupervisi oleh penanggung jawab khusus maal. - KSP Syari ah yang menjalankan kegiatan maal wajib memisahkan sistem administrasi dan laporan keuangan kegiatan maal-nya dengan kegiatan pembiayaan tamwil nya. - Kegiatan bidang maal harus mengacu pada peraturan perundang-undangan pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh. 3.Tabungan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alatalat lain yang dipersamakan dengan itu. (Y. Sri Susilo, 2000: 64) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati. tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara Koperasi Syari ah dengan si penabung. Kemudian dalam hal saran atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara Koperasi Syari ah dan penabung. Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung Koperasi Syari ah masingmasing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersama-sama. Alat yang dimaksud adalah 1. Buku tabungan 2. Slip penarikan 3. Kartu yang terbuat dari plastik untuk penarikan melalui ATM 4. Kombinasi (buku tabungan dengan slip penarikan) Adapun yang dimaksud dengan tabungan syari ah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syari ah. Berdasarkan Farina Dewan syari ah Nasional Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadi ah dan mudharabah. (Adiwarman Karim, 2004: 2711) 4. Deposito Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undangundang Nomor I Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Untuk mencairkan deposito yang dimiliki, deposan dapat menggunakan bilyet deposito atau sertifikat deposito. Dalam praktiknya terdapat tiga jenis deposito yaitu deposito berjangka, serlifikat deposito dan deposito on call. Masing-masing jenis deposito memiliki kelebihan tcrsendiri dan khusus deposito berjangka diterbitkan pula dalam mata uang asing. 2. Pembiayaan (Kredit) a. Pengertian Pembiayaan Adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi/ kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya, yang

4 mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad disertai dengan pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan/ laba dari kegiatan yang dibiayai/ penggunaan dana pembiayaan tersebut (ketentuan umum, pasal 1). b. Jenis Pembiayaan 1) Pembiayan Mudharobah Adalah akad kerja sama permodalan usaha dimana koperasi sebagai pemilik pasar modal (sahibul maal). 2) Pembiayaan Musyarakah Adalah akad kerjasama permodalan usaha antara koperasi dengan satu pihak/ beberapa pihak penjual (koperasi) dan pembeli yang mewajibkan anggotanya untuk melunasi. c. Syarat Memperoleh Pembiayaan Seperti juga dalam perbankan konvensional, perbankan syari ah dalam syarat-syarat umum untuk sebuah pembiayaan, seperti hal-hal sebagai berikut: 1) Surat permohonan tertulis, dengan dilampiri proposal yang memuat antara lain: gambaran umur usaha, rencana atau prospek usaha, rincian dan rencana penggunaan dana, jumlah kebutuhan dana, dan jangka waktu penggunaan dana. 2) Legalitas usaha, seperti identitas diri, akta pendirian usaha, surat izin umum perusahaan, dan tanda daftar perusahaan. 3) Laporan keuangan, seperti neraca dan laporan rugi laba, data persediaan akhir, data penjualan, dan fotocopy rekening bank. 3. Pengukuran Tingkat Keberhasilan Kegiatan Koperasi Kemampuan Koperasi Syari ah untuk menghasilkan keuntungan secara kuantitatif dapat dinilai dengan menggunakan enam macam tolak ukur, yaitu: a. Interest Margin Interest margin adalah selisih antara jumlah seluruh penghasilan bunga yang diperoleh Koperasi Syari ah selama masa tertentu dengan jumlah beban bunga yang harus mereka tanggung selama masa yang sama. Untuk mengukur kemampuan Koperasi Syari ah dalam menghasilkan keuntungan dapat dilihat dari rasio interest margin yaitu perbandingan antara jumlah interest margin dengan jumlah harta operasional yang menghasilkan (bank earning assets). Tolak ukur profitabilitas ini dinyatakan dalam satuan persentase. Rasio interest margin = Hasil bunga - Biaya bunga Aktiva Produktif b. Net Margin Tolak ukur profitabilitas net margin dapat dipersamakan dengan profit on sales pada perusahaan industri manufaktur yaitu perbandingan antara jumlah keuntungan dengan pendapatan operasional selama masa tertentu dengan rumus: Net margin = Laba sebelum pajak Total pendapatanoperasional C. Assets Utilization Menggambarkan kemampuan Koperasi Syari ah memutar harta mereka guna mendapatkan penghasilan. Semakin besar persentase asset utilization berarti semakin besar penghasilan Koperasi Syari ah dibandingkan harta mereka. Sudah barang tentu dengan semakin besamya penghasilan Koperasi Syari ah semakin besar pula harapan mereka untuk mendapatkan laba. Rasio ini diperoleh dengan cara memperbandingkan jumlah pendapatan operasional Koperasi Syari ah selama masa tertentu dengan harta yang mereka miliki dengan rumus: Assetutilization Total pendapatanoperasional Total harta yangdimiliki d. Return On Assets (ROA) Memberikan gambaran tentang kemampuan pimpinan untuk mengoperasikan harta Koperasi Syari ah yang dipercayakan kepada mereka untuk mencari keuntungan. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan jumlah keuntungan yang diperoleh selama masa tertentu dengan jumlah harta yang

5 mereka miliki dengan rumus sebagai berikut: Laba sebelum pajak ROA = Total harta yangdimiliki e. Return On Equity (ROE) ROE diperoleh dengan jalan membandingkan jumlah keuntungan yang diperoleh Koperasi Syari ah selama masa tertentu dengan harta netto pemegang saham (modal disetor, laba ditahan dan laba rugi berjalan) dengan rumus: Laba sebelum pajak ROE = Total Equity ROE merupakan tolak ukur profitabilitas yang paling penting bagi para pemegang saham. ROE memberikan gambaran tentang seberapa besar Koperasi Syari ah telah mampu menghasilkan keuntungan dari jumlah yang mereka investasikan di Koperasi Syari ah tersebut. e. Earning Per Share Merupakan tolak ukur profitabilitas modal yang ditanam para pemegang saham diperoleh dengan membagi keuntungan yang diperoleh Koperasi Syari ah selama masa tertentu dengan jumlah saham yang mereka terbitkan dan disetor. EPS = Laba sebelum pajak x100% Totalsaja yangditerbitkan dan disetor Dan penjelasan di atas dapat disimpulkan tolak ukur tingkat keberhasilan kegiatan Koperasi Syari ah yaitu dengan interest margin, net margin, assets utilization, ROA. ROE dan earning per share. (Siswanto Sutojo, 1997:55) 4. Pengertian Net Interest Margin Net interest margin adalah selisih antara bunga yang diterima dari kredit yang disalurkan ditambah bunga surat berharga dengan bunga yang dibayarkan kepada deposan, pemilik tabungan, pemilik now, pemilik certificate of deposan dan para kreditur yang lain. Interest margin yang umum terdiri dan 3 macam yaitu: a. Net interest margin dalam rupiah (Rp) Adalah perbedaan antara semua hasil bunga dengan biaya bunga. Variabel ini dapat digunakan untuk menilai kemampuan Koperasi Syari ah menutupi semua biaya bunganya. Rumus = Hasil bunga - Biaya bunga b. Net interest margin dalam prosentase (%) Adalah total biaya bunga bersih (hasil bunga - biaya bunga) dibagi jumlah aktiva produktif Koperasi Syari ah (deposito berjangka, kredit kepada Koperasi Syari ah lain, Surat berharga, kredit yang diberikan, penyertaan). Net interest margin dalam prosentase sangat membantu untuk menilai perubahan trend dalam margin tingkat bunga dengan membandingkan margin bunga bank-bank lainnya. Rumus = Hasil bunga - Biaya bunga Aktiva produktif c. Net spread Merupakan perbedaan antara interest return (hasil bunga dibagi dengan aktiva produktif) dan interest cost (biaya bunga dibagi dengan dana-dana yang berbiaya). Dana berbiaya meliputi giro, call money, tabungan, deposito berjangka, pinjaman yang diterima. Spread sebagai slat ukur tingkat sensitifitas bunga dapat membantu menilai trend tingkat bunga dalam operasi Koperasi Syari ah disamping memberikan informasi mengenai net interest margin bank dalam prosentase. Spread merupakan indikator yang cukup akurat untuk menilai baik buruknya kinerja suatu bank. Rumus = Hasil bunga Biaya bunga x100% Aktiva produktif Dana berbiaya (Dahlan Siamat, 1993:153) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan formulasi net interest margin dalam prosentase (%),dengan rumus: Rumus = Hasil bunga - Biaya bunga Aktiva produktif 5. Pengaruh Volume Tabungan, Deposito

6 Berjangka dan Pembiayaan yang Disalurkan Terhadap Net Interest Margin Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan. Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dapat berupa giro, tabungan dan deposito. Dengan dana yang terkumpul tadi Koperasi Syari ah menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi Koperasi Syari ah yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi Koperasi Syari ah yang berdasarkan prinsip syari ah. Sebagai balas jasa kepada para penabung dan deposan Koperasi Syari ah akan memberikan bunga bagi Koperasi Syari ah yang berprinsip konvensional dan bagi hasil bagi Koperasi Syari ah yang berdasarkan prinsip syari ah Sedangkan dalam pemberian kredit disamping dikenakan bunga, Koperasi Syari ah juga mengenakan jas pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam bentuk biaya administrasi serta biaya provisi dan komisi, untuk Koperasi Syari ah yang berdasarkan prinsip syari ah berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal. Besar kecilnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar Pula bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Disamping bunga simpanan, pengaruh besar kecilnya bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet. pajak serta pengaruh lainnya. Bagi perbankan konvensional, keuntungan utama diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama negatif spread. (Kasmir, 2000:13) E. Kerangka Teori Pertumbuhan Volume Tabungan Manajemen Kas Deposito Berjangka Pembiayaan - Regresi linier - Uji T - Uji F - F. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penclitian, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut 1. Diduga bahwa pertumbuhan volume tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan secara bersamasama maupun individual berpengaruh terhadap net interest margin pada KSP Syari ah Ben Iman. 2. Diduga bahwa variabel pertumbuhan volume pembiavaan yang disalurkan memiliki kontribusi paling dominan terhadap net interest margin pada KSP Syari ah Ben Iman. G. Metode Penelitian Variabel operasional adalah uraian tentang penjelasan apa saja yang terdapat dalam penelitian. Dalam hal ini digunakan variabel operasional yang terdiri dari: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) a) Pertumbuhan volume tabungan (X 1 ) Besamya selisih antara volume tabungan periode t dengan volume tabungan periode t-1 dinyatakan dalam satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut: = Volume tabungan periode t - Volume Volume tabungan periode t tabungan periode t -1-1 b) Pertumbuhan volume deposito berjangka (X 2 ) Besarnya selisih antara volume deposito berjangka periode t dengan volume deposito berjangka periode t-1 dinyatakan dalam

7 satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut: Vol Dept berjangka Period t - Vol deps berj period t Vol Depst berjangka Period t -1 X 100% c) Pertumbuhan volume pembiayaan (X 3 ) Besamya selisih antara volume pembiayaan periode t dengan volume pembiayaan periode t-1 dinyatakan dalam satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut: Volume pembiayaan periode t - Volume pembiayaan periode t Volume pembiayaan periode t 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Net interest margin (Y) Selisih antara pendapatan bunga dengan biaya bunga dibandingkan jumlah harta operasional bank yang menghasilkan, dinyatakan dalam satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut: Pendapatan bunga - Biaya bunga = Aktiva produk rata - rata Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis pengaruh pertumbuhan volume tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan terhadap net interest margin digunakan model analisis regresi linear berganda melalui bantuan komputer program SPSS karena variabel bebasnya (X) lebih dan satu variabel yaitu tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan terhadap variabel terikat (Y) yaitu net interest margin yang dirumuskan sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y a = net interest margin = konstanta b 1,b 2,b 3 = koefisien variabel bebas X 1 = pertumbuhan volume tabungan -1-1 x 100% X 2 = pertumbuhan volume deposito berjangka X 3 = pertumbuhan volume pembiayaan yang disalurkan e = standar error Pengujian dengan model regresi linier berganda dengan koefisien regresi X 1, X 2, X 3 terhadap net interest margin (Y) dimana hasilnya bisa + (positif) atau - (negatif), selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis uji statistik yang digunakan rumus sebagai berikut: 1. Melakukan Uji t Yaitu untuk melihat pengaruh semua variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat. Penulis menggunakan uji t karena sampel yang digunakan < 30. Langkahlangkahnya sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis Ho : = 0 artinya variabel bebas (X 1, X 2 dan X 3 ) tidak mempengaruhi variabel terikat (Y) H 1 : 0 artinya variabel bebas (X 1, X 2 dan X 3 ) mempengaruhi variabel terikat (Y) b. Menentukan level of significance sebesar 95% dan tingkat kesalahan normal = 0,05 pada df = n k I. Hal ini guna mencari t tabel. b. Menentukan besarnya t hitung dengan rumus (Sudjana, 1996: 1ll) bi t= Sbi Dimana: bi = koefisien regresi variabel X 1, X 2, X 3 Sbi = standar error koefisien korelasi c. Mengadakan uji t 2 arah dengan criteria pengujian sebagai berikut: - Jika nilai t tabel (-) t hitung t tabel (+) maka Ho di - Jika nilai t hitung (-) t tabel (-) atau t hitung (+) t tabel (+), maka Ho ditolak sedangkan H 1 diterima yang berarti variabel bebas secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

8 Hi = daerah penolakan Ho = daerah penerimaan secara signifikan terhadap variabel Hi = daerah terikat. penolakan 2. Melakukan Uji F Yaitu untuk melihat pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama atau keseluruhan terhadap variabel terikat. Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis H 0 : = 0 artinya variabel bebas (X 1, X 2 dan X 3 ) tidak mempengaruhi variabel terikat (Y) H 1 : 0 artinya variabel bebas (X 1, X 2 dan X 3 ) mempengaruhi variabel terikat (Y) b. Menentukan level of significance sebesar 95% dan tingkat kesalahan normal = 0,05 pada df = n k I. Hal ini guna mencari t tabel. c. Menghitung nilai F dengan rumus (Sudiana, 1996: 108) 2 R /k F = 2 1 R / n k 1 Dimana: F = kemaknaan nilai koefisien korelasi berganda R 2 = koefisien korelasi berganda k = banyaknya variabel bebas n = jumlah data Koefisien determinasi (R 2 ) dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Sudjana, 1996: 91) b R 2 1 X1Y1 b2 X2Y2 b3 X3Y3 = 2 Y -t tabel t tabel d. Mengadakan uji F dengan kriteria pengujian sebagai berikut: - Jika F hitung < F tabel Maka Ho diterima dan H 1 ditolak, berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. - Jika F hitung < F tabel Maka Ho ditolak dan H 1 diterima, berarti variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh H. Hasil Penelitian Ho = daerah penerimaan F tabel Hi = daerah penolakan

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Harta Insan Karimah 4.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah di Bank

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank a) Pengertian Bank Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah : 1. Dimas Maulana, (2012) Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Irving Fisher Teori ini berpandangan bahwa terdapat hubungan langsung antara pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum. Teori kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan perekonomian tidak dapat lepas dari sektor perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 2: Laporan Keuangan dan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Perbandingan LK Perbankan BANK KONVENSIONAL (PSAK 1) 1. Neraca 1. Neraca

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin memburuknya keadaan perekonomian di Indonesia yang di tandai dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai banyak mencari penghasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan masyarakat, tempat untuk meminjam, menukar, memindahkan dan menerima

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

Lebih terperinci

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan atau perbankan Islam (al-mashrafiyah al-islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul Pengaruh LDR, IPR, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Dasar atau acuan yang berupa temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis sangat penting bagi pendorong kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71). 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan

I. PENDAHULUAN. Kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang kemudian diperkokoh dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI : 1 Nama Data : Antar Bank Aktiva BPR Semua jenis simpanan/tagihan BPR Pelapor dalam rupiah kepada bank lain di Indonesia. Simpanan/tagihan kepada bank lain di Indonesia dengan jenis giro, tabungan, deposito

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah), A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank syariah melakukan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat, dana yang telah dihimpun kemudian akan disalurkan kembali kepada nasabah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Bagi Hasil 2.1.1.1. Pengertian Bagi Hasil Bagi hasil atau profit sharing ini dapat diartikan sebagai sebuah bentuk kerjasama antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA 83 BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak mulai dikembangkannya sistem bagi hasil dalam kurun waktu 17 tahun, total aset perbankan syariah telah mengalami peningkatan sebesar 27 kali lipat dari Rp 1,79

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja keuangan Bank Muamalat Bank Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Loan to Deposit Ratio (LDR) 2.1.1 Pengertian Loan to Deposit Ratio (LDR) Pengertian Loan to Deposit Ratio menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013 Tentang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK (PERIODE ) ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK (PERIODE 2006-2008) Hendianto Noviansyah, ST Jl. Krukut Raya, Coridia Residence No.28, Krukut, Limo, Depok 16512. hendianto4dbez@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai dengan 2010, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita Yuliani (2012) yang berjudul Pengaruh LDR, IPR,LAR,APB,NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi bahan penelitian, operasional variabel penelitian dan, metode analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa-jasa lainnya. Menurut UU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1 Susi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penilitian pertama yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) dengan topik mengenai Pengaruh LDR, IPR,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan ekonomi syariah. Perkembangan bank syariah di Indonesia secara umum cukup menggembirakan.

Lebih terperinci

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari hasil penelitian terdahulu. Dimana peneliti menganggap bahwa penjelasan dari penelitian terdahulu memiliki keterkaitan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Bank 1. Pengertian Bank Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yang mengerahkan dana dari masyarakan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti di susun berdasarkan pada penelitian-penelitian yang terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teori sangat mutlak diperlukan dalam sebuah penelitian karena di dalam kerangka teori penelitian akan mempunyai dasar yang jelas untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori A. Pengertian Lembaga Keuangan Dalam sistem keuangan suatu Negara, lembaga keuangan berperan dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di bidang keuangan. Menurut

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah tidak membebankan bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Jaminan Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jaminan ialah tanggungan atas pinjaman yang diterima.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis

Lebih terperinci

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS 1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di dunia tetapi jauh tertinggal oleh Inggris dalam penerapan ekonomi syariahnya. Perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pembiayaan Dua fungsi utama bank syariah adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana. Penyaluran dana yang dilakukan bank syariah adalah pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem bagi hasil merupakan salah satu faktor pembeda antara bank syariah dengan bank konvensional. Seiring berkembangnya aset yang dimiliki perbankan syariah sekarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume usaha, mobilisasi dana masyarakat maupun pemberian kredit. Hal ini dimulai dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian mengunakan dua peneliti terdahulu sebagai bahan acuan. Penelitian yang pertama yaitu Tri Yulianina Wulandari (2013) dengan topik Pengaruh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Pengaruh tabungan wadi ah terhadap pembiayaan berdasarkan uji regresi linier berganda pada tabel

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient 87 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah BRISyariah Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient menunjukkan bahwa koefisien regresi ROA berpengaruh

Lebih terperinci

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini ada 3 (tiga) rujukan yaitu penelitian dari Maria Kristina Isabella R. Da Gama (2009), Novita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya: 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya: 1) Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso (2010), permasalahan yang diangkat pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, pada masa ini masyarakat Indonesia telah sadar betapa pentingnya syariat islam dalam mengatur setiap kegiatan manusia tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep perbankan syariah merupakan hal yang baru dalam dunia perbankan di Indonesia, terutama apabila dibandingkan dengan penerapan konsep perbankan konvensional. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi dan Aktivitas Bank Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dalam kehidupan masyarakat modern merupakan lembaga yang sulit untuk dihadiri keberadaannya, sehingga menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat. Bank tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank Syariah Bank syariah adalah lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BANK

ANALISIS KINERJA BANK ANALISIS LAPORAN KEU. PERBANKAN KARTIKA SARI. UniversitasGunadarma. ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : 1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Bank Syariah Perbankan syariah dalam dunia internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad

Lebih terperinci