Menuju Indonesia Bebas Asap Selasa, 25 Maret 2008

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Menuju Indonesia Bebas Asap Selasa, 25 Maret 2008"

Transkripsi

1 Menuju Indonesia Bebas Asap Selasa, 25 Maret 2008 Syamsul Maâ arif Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNASPB). (Bagian Pertama) Negara Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan kekayaan alam hutan tropis terbesar ketiga di dunia. Hutan memberikan banyak manfaat dengan berbagai fungsinya, antara lain sebagai pemasok oksigen, paruparu dunia, penyeimbang lingkungan di samping dapat menghasilkan devisa. Oleh karenanya hutan harus dikelola dengan baik dan profesional untuk kemakmuran seluruh rakyat. Jika tidak, yang terjadi adalah bencana dengan segala dampaknya. Salah satunya adalah bencana asap yang dapat menimbulkan kerugian cukup besar di bidang ekonomi, pencemaran dan kerusakan lingkungan, gangguan kehidupan masyarakat di dalam negeri maupun gangguan terhadap negara tetangga serta kerugian lainnya. Pada tahun 1997/1998 terjadi kebakaran hutan di Indonesia yangâ dipengaruhi oleh El Nino yang mengakibatkan sebagian wilayah Indonesia kekeringan dan kebakaran, yang berakhir dengan terbakarnya hutan secara luas. Kekeringan dapat meningkatkan kerentanan lingkungan terhadap api. Sebagian besar kebakaran hutan dan lahan berupa bencana asap disebabkan oleh ulah/kegiatan manusia (manmade disaster). Dari dimensi waktu, bencana asap di Indonesia selalu terjadi setiap tahun pada bulanbulan antara Juni hingga Oktober/November, karena masyarakat dengan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan (lahan pertanian/perkebunan). Kebakaran juga dapat terjadi karena gesekan lahan gambut akibat suhu panas terlalu tinggi sehingga lahan terbakar dengan sendirinya. Khusus kebakaran yang terjadi di bawah permukaan/lahan gambut, banyak menghasilkan asap dan sulit diatasi karena pusat api tidak tampak dan berada jauh di dalam tanah gambut. Untuk memadamkan titik api (firespot), perlu dilakukan penyiraman dan penyuntikan air secara berulangulang. Resiko Bencana Asap di Indonesia Berdasarkan data BPPT, bencana asap sebagian besar terjadi di daerah lahan dan hutan gambut di Sumatera bagian Timur dan Kalimantan yang didominasi oleh hamparan hutan rawa gambut. Luas hutan di wilayah Kalimantan tercatat +Â km2 dan km2 (14.6%) adalah hutan rawa gambut. Di wilayah Sumatera luas hutan tercatat +Â km2 dan km2 (23.6%) adalah hutan rawa gambut.â Sedangkan daerah sasaran penanganan bencana asap di wilayah Kalimantan dan Sumatera adalah sebagaimana tersebut di bawah ini.

2 Sekretariat Negara Republik Indonesia

3 Bencana Asap 2006 Pada tahun 2006 kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang berdampak nasional, regional, bahkan internasional. Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan kali ini dimulai dengan munculnya titik panas (hot spot) di Provinsi Jambi, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada pertengahan Juni 2006 serta munculnya kabut asap. Kondisi ini didorong pula akibat kemarau panjang dan suhu udara tinggi (perubahan iklim yang sangat ekstrim), suhu tertinggi di Kalimantan mencapai 390 C dan di Sumatera 370 C. Sampai dengan bulan Oktober 2006 titik panas di wilayah Sumatera masih terdapat di beberapa lokasi (Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung Utara). Sedangkan di Kalimantan, sampai dengan awal November 2006 asap masih tampak pekat dan titik api dijumpai di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Dari sumber data spatial Kementerian Lingkungan Hidup, jumlah hot spot yang terpantau di wilayah Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2006 tercatat sekitar titik dengan rincian, di Sumatera titik dan di Kalimantan titik, dengan sebaran sebagaimana grafik di bawah ini. Grafik sebaran titik panas di Pulau Sumatera

4 Grafik sebaran titik panas di Pulau Kalimantan Sekretariat Negara Republik Indonesia

5 Dampak bencana asap di samping dirasakan oleh masyarakat di dalam negeri, juga dirasakan oleh negara tetangga, khususnya Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Kondisi terburuk bagi Singapura terjadi pada tanggal 7 Oktober 2006 yang pada saat itu indeks polusi udara di Singapura menembus batas berbahaya (nilai 100) sebanyak 3 (tiga) kali, sedangkan angka indeks polusi tertinggi mencapai 128. Bencana ini tampak rutin terjadi pada saat pertengahan musim kemarau. Pada saat itu masyarakat pertanian dan perkebunan menyiapkan lahan untuk musim tanam berikutnya atau persiapan penanaman tanaman perkebunan termasuk dunia usaha di bidang perkebunan dan kehutanan. Penyiapan lahan dengan cara membakar dianggap lebih mudah, tidak memerlukan biaya besar dan ada anggapan bahwa lahan yang dibakar akan menghasilkan pupuk organik. Kebiasaan ini tampak dominan dalam kasuskasus kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Sebelum masuknya industri pertanian dan perkebunan, tradisi membakar lahan untuk membuka kawasan baru (land clearing) selalu dilakukan secara bijaksana. Masyarakat tradisional melakukan pembakaran pada areal yang tidak terlalu luas. Pada saat ini, karena alasan perhitungan ekonomis untuk mencari keuntungan sebesarbesarnya, pembakaran lahan dilakukan secara besarbesaran dan tidak terkendali. Dampak negatif di berbagai bidang diuraikan sebagai berikut: Â Di bidang kesehatan, berupa gangguan kesehatan bagi masyarakat baik yang bermukim di sekitar titik api maupun yang tinggal jauh dari sumber api. Dalam jangka pendek gangguan yang paling dirasakan adalah berupa peningkatan penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) khususnya pada anakanak serta penderita asma. Dalam jangka panjang, menurut beberapa ahli kesehatan, bahwa polusi asap dapat menimbulkan ganguan perkembangan paruparu pada anakanak. Di bidang transportasi, terjadi penundaan dan penutupan bandara antara lain di Pekanbaru, Jambi dan Palembang, Padang, Banjarmasin, Pontianak dan Palangkaraya. Pada minggu ketiga bulan Juni 2006, kondisi Pekanbaru semakin memburuk sehingga 13 penerbangan domestik dan internasional dari dan ke Pekanbaru tertunda, dibatalkan dan sebagian terpaksa mendarat darurat di bandara Polonia (Medan). Kepekatan kabut asap juga telah mengganggu lalu lintas baik darat maupun pelayaran (Selat dan Sungai).

6 Di bidang pendidikan, banyak sekolah yang diliburkan atau dikurangi jam belajarnya untuk menghidari meningkatnya serangan penyakit ISPA. Di bidang sosialekonomi, aktivitas di luar rumah berkurang, menyebabkan menurunnya transaksi perdagangan serta terganggunya transportasi yang menyebabkan kurang lancarnya pasokan logistik ke daerah pedalaman serta menurunnya kegiatan pariwisata. Di bidang hubungan internasional, terjadi protes dari negara tetangga, bahkan Singapura membawa masalah asap ini ke Sidang PBB. Di bidang lingkungan, kebakaran telah menyebabkan kerusakan flora dan fauna dan luas lahan yang terbakar kuranglebih ha. (Bagian Kedua) Akar Permasalahan Dari berbagai hasil penelitian/kajian, diidentifikasi akar permasalahan kebakaran hutan dan lahan sebagamana tersebut di bawah ini. 1. Sifat dan Kondisi Alam Pola cuaca yang semakin sulit diprediksi dan kecenderungan terjadinya musim kering yang ekstrim dan panjang sebagai akibat dari perubahan cuaca global. Sebagian besar kondisi hutan tropis Indonesia saat ini telah mengalami degradasi struktur dan komposisi jenis, sehingga lebih rentan terhadap kebakaran.

7 Adanya lahan gambut yang cukup luas serta terdapatnya kandungan batubara di lahan hutan yang mengakibatkan semakin sulitnya dilakukan pemadaman apabila terjadi kebakaran di kawasan tersebut. Sebagian besar kejadian kebakaran hutan di Indonesia berada di lokasi yang aksesibilitasnya rendah sehingga merupakan salah satu faktor penyebab sulitnya upaya penanganan pemadaman. 2. Perilaku Masyarakat/Pengusaha Penyiapan lahan dengan cara membakar telah lama dilakukan oleh masyarakat, karena merupakan cara yang paling murah, cepat dan mudah dilakukan, serta dinilai dapat meningkatkan kesuburan tanah (pupuk organik). Komitmen masyarakat dan pengusaha yang rendah terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan. Ketergantungan masyarakat terhadap lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup masih sangat tinggi, karena belum ada alternatif sumber mata pencaharian lain yang lebih baik. 3. Kelembagaan Hingga saat ini belum ada satu lembaga (lead agency) yang ditunjuk menangani kebakaran hutan dan lahan dengan garis komando yang jelas serta memiliki program terencana dan terarah dari tingkat pusat sampai tingkat operasional di lapangan.

8 Kelembagaan yang ada saat ini masih bersifat forum koordinasi dan belum memiliki kemampuan operasional di lapangan. Sumber daya (tenaga, peralatan dan dana) kurang memadai dan belum terorganisir dengan baik di tingkat pusat dan daerah. Belum ada pedoman operasional/prosedur tetap dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan yang dapat diimplementasikan di semua wilayah. 4. Pengawasan dan Penegakan Hukum Peraturan perundangan di bidang kebakaran hutan dan lahan belum tersosialisasi secara luas sehingga sistem pengawasan oleh lembaga terkait dilakukan dengan menggunakan pola masingmasing. Pemahaman dan kepedulian aparat dalam penegakan peraturan di bidang kebakaran hutan dan lahan masih lemah. Belum adanya penerapan sanksi hukum yang menimbulkan efek sanksi jera terhadap pelaku pelanggaran kebakaran hutan dan lahan. Masih adanya peraturan di bidang kebakaran hutan dan lahan yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan terutama sejak diberlakukan otonomi daerah. Kebijakan dan Strategi Penanganan Bencana Asap Penanganan bencana asap merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah, swasta dan masyarakat dengan tanggung jawab utama ada pada

9 Pemerintah. Bencana asap harus segera ditangani/diselesaikan sekaligus untuk mencegah terulangnya kembali kejadian bencana di masa datang. Dengan kebijakan ini, terdapat 4 (empat) strategi yang diterapkan, yakni: Mengintegrasikan upaya pemadaman titik api di darat dan dari udara secara simultan dan komplementer. Mengintegrasikan seluruh kemampuan/unsur ke dalam satu kegiatan operasi penanganan terpadu. Penanganan bencana asap tidak dapat lagi dilakukan dengan caracara konvensional, melainkan harus dilakukan dengan menggunakan teknologi yang mampu memadamkan titik api secara efektif, cepat dan tepat. Penggunaan teknologi dan pengerahan sumber daya dilakukan oleh personil yang memiliki kompetensi tinggi. Langkahlangkah penanganan yang mengacu pada kebijakan dan strategi sebagaimana tersebut di atas dimulai dengan Apel Siaga Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada tanggal 17 Juni 2006 di Palembang. Apel dihadiri oleh peserta terdiri dari Menteri terkait, Panglima TNI, 8 Gubernur dari daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Selatan, Bupati dan Walikota sesumatera Selatan, Perwakilan dari negaranegara tetangga, Manggala Agni (Departemen Kehutanan) dari 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan, Masyarakat Peduli Api (MPA) dari Provinsi Sumatera Selatan dan beberapa provinsi tetangga, TNI/POLRI, Polisi Kehutanan, Pramuka, Pelajar dan para pejabat dari Instansi terkait di Provinsi Sumatera Selatan. Dalam apel tersebut Bapak Presiden memberikan 7 (tujuh) instruksi, yakni: Kepada para pimpinan daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota beserta jajarannya) diminta untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan terhitung mulai tanggal 17 Juni Melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat luas untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

10 Menekankan kepada pimpinan perusahaan untuk melakukan kegiatan yang benar, bertanggung jawab dan tidak menimbulkan kebakaran. Melakukan antisipasi dan langkahlangkah cepat manakala terjadi kebakaran hutan. Melakukan respon yang cepat dan tepat sehingga kebakaran tidak meluas ke daerah lain. Menggunakan sarana yang ada dan teknologi yang tepat guna, di samping peralatan yang dimiliki serta tenaga manusia dengan melibatkan semua pihak termasuk TNI, POLRI, Pramuka, Lembaga Kepemudaan, termasuk LSM terutama yang peduli pada lingkungan. Melakukan kerjasama diantara pihak Indonesia di samping kerjasama antara Indonesia dan pihak negara tetangga. Langkah berikutnya, Sidang Kabinet tanggal 28 Agustus 2006 telah mengambil keputusan, menunjukâ Aster Kasum TNI bertindak atas nama BAKORNAS PB untuk memimpin pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Pada keesokan harinya (29 Agustus 2006) dilaksanakan pemadaman di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kegiatan ini berlangsung selama 55 hari operasi, sejak 29 Agustus 2006 hingga 20 November 2006 yang dilakukanâ melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Pos Komando (Posko Operasi) berlokasi di Padang (Lanud Padang), Pekanbaru (Lanud Pekanbaru), Jakarta (Lanud Halim Perdanakusuma), Banjarmasin (Lanud Syamsudin Noor) dan Pontianak. Hasil penanganan telahâ dapat mengurangi jumlah titik api secara signifikan dan kondisi cuaca kembali normal. Namun pada awal Oktober 2006 terjadi anomali cuaca yang mengakibatkan peningkatan jumlah areal yang terbakar sehingga ketebalan asap meningkat secara drastis. Hal ini menjadi perhatian serius Bapak Presiden sehingga beliau menginstruksikan untuk segera mengatasinya. Sebagai tindak lanjut keputusan Sidang Kabinet, tanggal 10 Oktober 2006 Menko Kesra/Ketua Harian BAKORNAS PB memimpin rapat koordinasi yang dihadiri oleh Menteri/pejabat terkait dan mengambil keputusan untuk melakukan pemadaman titik api secara cepat dan terpadu. Konsentrasi daerah pemadaman adalah Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Hal ini dimaksudkan untuk mengintensifkan pemadaman di darat yang dilakukan oleh Manggala Agni, TNI/POLRI, Masyarakat Desa Terlatih, Perusahaan

11 (Kehutanan/Perkebunan) dan Polisi Kehutanan.  Konsep Penanganan Bencana Asap Penanganan bencana asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan dilaksanakan oleh Tim yang terdiri dari berbagai unsur dan Kalakhar BAKORNAS PB bertindak selaku penanggung jawab. Misi yang diemban adalah mengembalikan kondisi cuaca ke kondisi normal/semula. Pada tahap awal ketika api dapat dipadamkan dengan caracara konvensional, penanganan dilakukan melalui pemadaman di darat. Apabila dengan cara demikian tidak memadai, langkah selanjutnya adalah dilakukanâ pemadaman dari udara dengan TMC. Apabila dengan cara ini juga tidak mampu mengatasi, maka dilakukan pemadaman dengan cara yang lebih efektif yaitu water bombing (pemboman air dari udara).â Ringkasnya, penanganan dilakukan secara simultan (serentak) dan komplementer (saling melengkapi) dengan mengintegrasikan unsur pemadaman di darat dan dari udara. Pelaksanaan Operasi Untuk melaksanakan operasi pemadaman, POSKO berlokasi di Lanud Palembang dan di Lanud Syamsudin Noor (Banjarmasin) dengan mengerahkan kekuatan personil. Untuk wilayah Sumatera personil yang dikerahkan sebanyak 708 orang dan untuk wilayah Kalimanan sebanyak orang, terdiri dari berbagai unsur, antara lain: Unsur Pemerintah: BAKORNAS PB, Mabes TNI/POLRI, BPPT, Pemerintah Daerah, Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kesehatan, Kesbang & Linmas, Dinas Pemadam Kebakaran, Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah, BMG, Kodam & jajarannya, POLDA & jajarannya, Lanud, Lanal, SAR (BASARNAS), crew pesawat TNI/POLRI, TNI (AD, TNI AL dan AU), crew PUMA SA330, crew Helly POLDA, crew Hercules dan unsur lainnya. Unsur Swasta: PERTAMINA (BUMN), crew helly PT Sumatera Bumi Andalas, crew helly BO105 (PT Air Transport Services), crew EMERCOM (Rusia), Barisan Pemadam Kebakaran, dan unsur lainnya. Unsur Masyarakat: ORARIRAPI, PMI, Tim Serbu Api, Masyarakat Desa Terlatih, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan unsur lainnya.

12  Sedangkan pengerahan kekuatan pesawat meliputi 2 pesawat Be200 dari Rusia, 10 heikopter BO 105 dari PT Air Transport Services, 2 helikopter PT Sari Bumi Andalas, 1 helikopter milik POLRI, 2 pesawat SA330 PUMA, 2 pesawat Hercules C130 dan 1 pesawat Huges 550 milik TNIAU, 1 helikoper BASARNAS, 1 pesawat Ericson S64, 1 pesawat CL 415 dan 1 pesawat IL 76.   Pemadaman di darat Pemadaman di darat dilakukan dengan menyemprotkan langsung yang dilakukan oleh Barisan Pemadam Kebakaran dan menyuntikkan air (water pump) ke lokasi/daerah lahan gambut yang dilakukan oleh Manggala Agni, masyarakat desa terlatih, perusahaan kehutanan dan perkebunan, anggota Polisi Kehutanan dan TNI/POLRI. Daerah operasi pemadaman meliputi Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat sejak tanggal 29 Agustus s/d 7 November 2006 untuk wilayah Sumatera dan tanggal 1 September s/d 20 November 2006 untuk wilayah Kalimantan. Pelaksanaan TMC TMC dimaksudkan untuk memicu peningkatan hujan dan penipisan asap dengan dukungan pesawat Hercules C130 milik TNI AU. Tenaga personil berasal dari BPPT (UPT Hujan Buatan) dan personil TNIAU. Kegiatan ini dilakukan sejak tanggal 28 Oktober s/d 7 November 2006 untuk wilayah Sumatera dan tanggal 17 Oktober s/d 20 November 2006 untuk wilayah Kalimantan. Base Ops TMC megambil lokasi di Halim Perdanakusuma Jakarta untuk wilayah Sumatera dan di Banjarmasin untuk wilayah Kalimantan. Daerah operasi meliputi Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat. Penyemaian awan (cloud seeding), berpangkalan di Lanud/Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta untuk wilayahâ Sumatera Selatan (Palembang, Jambi dan Lampung) dan satu lagi berpangkalan di Lanud/Bandara Banjarmasin (Kalimantan Selatan) untuk Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Water bombing

13 Water bombing dilakukan dengan menggunakan helikopter BO105 untuk memadamkan titik api skala kecil. Operasi BO105 untuk wilayah Sumatera dilakukan sejak 23 Oktober s/d 11 Nopember 2006. Water bombing juga dilakukan dengan menggunakan pesawat Be200 dari Rusia yang khusus dirancangbangun untuk mengatasi kebakaran hutan untuk titik api skala besar. Operasi pesawat Be200 dilakukan oleh crew EMERCOM (Rusia) sejak tanggal 31 Oktober s/d 6 November 2006 untuk wilayah Sumatera dan tanggal 8 November s/d 10 Desember 2006 untuk wilayah Kalimantan. Briefing dilakukan sebelum operasi pemboman yang diikuti oleh seluruh personil yang terlibat, yang dimaksudkan untuk menyamakan persepsi tentang daerah kegiatan, jumlah dan lokasi titik api, call sign pesawat, frekuensi radio, in and outgoing pesawat baik helikopter BO105 maupun Be200 serta untuk merencanakan kegiatan harian. Hasil kerja water bombing dicek/pantau setiap hari oleh petugas yang sama (petugas survey) untuk mengetahui indikator keberhasilan. Dukungan Operasi Operasi pemadaman didukung helikopter Super Puma SA330 TNIAU untuk survey dan standby SAR. Pengamanan darat, laut dan udara oleh unsur TNI (AD/AL/AU) dan POLRI yang meliputi lokasi tempat pengambilan air (scooping area), lokasi titik api/kebakaran yang akan dipadamkan dan Base Ops. Pendirian POSKO Pengendali Operasi untuk mengendalikan kegiatan yang dilakukan oleh Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (SATKORLAK/SATLAK PB) setempat yang didukung BAKORNAS PB.

14 Dukungan rumah sakit rujukan dengan dokter standby, mobil ambulans dan mobil pemadam kebakaran. (Bagian KetigaHabis) Hasil penangananâ Secara umum disimpulkan bahwa setelah dilakukan operasi pemadaman di darat dan dari udara melalui TMC dan water bombing, jumlah titik api menurun secara signifikan di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya. Kondisi asap menurun serta jarak pandang semakin baik. Hal ini berarti pemadaman titik api skala besar dinilai berhasil. Sedangkan titik api yang masih ada adalah skala kecil. Di wilayah Kalimantan tidak lagi ada titik api. Titik panas (hotspot) yang ada di bawah permukaan tidak terdeteksi. 1. Pemadaman di daratâ  Pemadaman di darat telah berhasil memadamkan sekitar ,5 ha lahan di Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pemadaman tersebut melibatkan personil Manggala Agni, personil dari Maysarakat dan personil dari unsur lainnya. 2. Hasil pemadaman dari udara (TMC dan water bombing)â â  Wilayah Sumatera â TMC telah menghasilkan hujan lokal di beberapa lokasi/kabupaten sehingga transportasi darat, laut dan udara lancar karena tidak ada gangguan asap. Daerah turun hujan meliputi Kabupaten OKU, OKI, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Lahat, Palembang, Ogan Ilir, Lubuk Linggu, Prabumulih, Jambi, Pagar Alam dan Muara Enim. â Water bombing berhasil menurunkan jumlah titik api secara signifikan, dari titik apiâ pada posisi tanggal 17 Oktober 2006 menjadi 4 titik api pada posisi tanggal 10 November Perubahan jumlah hot spot dapat berubahubah setiap saat, terutama pada siang hari. â Kabut asap semakin berkurang dan jarak pandang (visibility) semakin baik. Posisi tanggal 16 Oktober pukul WIB jarak pandang ratarata adalah 300 meter untuk kota Palembang dan 100 meter untuk kota Jambi, sedangkan pada tanggal 9 November 2006 visibility di kota Palembang pukul WIB ratarata mencapai meter dan Jambi 2000 meter, sehingga lalu lintas penerbangan kembali pulih/normal. â  Wilayah Kalimantan â TMC telah menghasilkan hujan lokal di beberapa

15 lokasi/daerah. â Jumlah hot spot yang diperoleh dari satelit NOAA mengindikasikan adanya pengurangan secara signifikan setelah pelaksanaan pemadaman di darat, penyemaian awan (cloud seeding) dan water bombing.â â Kabut asap semakin berkurang dan jarak pandang (visibility) semakin baik. Posisi tanggal 8 November 2006 jarak pandang di kota Palangkaraya pukul WITA < 100 meter sedangkan pada tanggal 8 Desember 2006, visibility di kota Palangkaraya pukul WITA ratarata mencapai meter (data BMG). â Transportasi darat, laut dan udara berjalan normal kembali. Jadwal penerbangan di Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya) yang tidak beroperasi sejak tanggal 8 Oktober 2006, telah berjalan normal mulai tanggal 16 November â Aktivitas masyarakat kembali normal yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pendatang dan tingkat hunian hotel dan semakin ramainya pedagang yang membuka kembali usaha mereka. Langkah ke Depan Penanganan bencana asap di masa depan memerlukan upaya lebih mendasar, antara lain melalui: 1. Pencegahan dan mitigasi. Penanganan bencana asap di masa depan lebih dititikberatkan pada aspek pencegahan dan mitigasi, hal ini dinilai jauh lebih murah dibandingkan dengan penanggulangan setelah terjadi bencana, antara lain melalui: â  Sosialisasi peduli api agar masyarakat/pengusaha tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan (zero burning). â  Pembuatan peta rawan kebakaran hutan/lahan. â  Pemantauan dan deteksi titik api untuk segera diambil tindakan dini. â  Pengembangan sistem informasi peringatan dini kebakaran hutan dan lahan. 2. Penegakan hukum yang dilakukan melalui peningkatan penyidikan kepada perusahaan/pelaku perorangan yang melakukan pelanggaran/tindak pidana (termasuk didalamnya pencurian kayu di hutan negara, perdagangan kayu illegal, dll). 3. Penetapan kebijakan terpadu dan prosedur tetap penanganan bencana asap dengan pembagian tugas dan tanggung jawab sektoral (pusat dan daerah). 4. Revitalisasi sektor kehutanan, rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam maupun sekitar kawasan hutan. 5. Peningkatan kerja sama baik di dalam negeri maupunâ internasional. 6. Pemanfaatan teknologi tepatguna/mutakhir yang mampu

16 menanggulangi kebakaran hutan dan lahan secara tepat dan cepat. Caracara konvensional dinilai tidak efektif lagi mengingat titik panas di bawah permukaan tanah bisa mencapai kedalaman hingga 6 meter. 7. Dicarikan solusi untuk mengganti kebiasaan membuka lahan pertanian dengan cara bakar menjadi tanpa bakar, melalui program insentif kepada petani. Kesimpulan Untuk pertama kalinya Indonesia menerapkan konsep penanganan bencana asap dengan mengintegrasikan pemadaman di darat dan dari udara secara simultan (serentak) dan komplementer (saling melengkapi). Dalam kaitan ini, peran TNI tetap diperlukan dalam rangka tugas penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan (operasi militer nonperang). Penanganan bencana asap tahun 2006 telah berhasil memadamkan jumlah titik api hingga 85% dalam waktu relatif singkat, selanjutnya kondisi normal, sehingga dapat mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan ke daerahdaerah lainnya.â   Keberhasilan penanganan bencana asap tersebut dicapai dengan berbagai kendala (teknis maupun nonteknis). Keberhasilan yang dicapai bukanlah tujuan utama, melainkan langkah awal untuk membebaskan negeri ini dari asap. Oleh karena itu hutan yang merupakan aset berharga milik seluruh rakyat harus dikelola dengan baik dan dimanfaatkan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat, generasi sekarang maupun generasi masa datang. Berbekal pengalaman pahit, kita cegah agar bangsa ini tidak terperosok ke dalam jurang untuk yang kesekian kalinya. Saran Ke depan Tahun 2007/2008 perlu disiapkan sebuah Rencana Aksi Terpadu di tingkat nasional dan daerah yang mengakomodasikan program/kegiatan setiap Departemen/Instansi terkait dalam penanganan bencana asap mulai dari tahap pencegahan, pemadaman sampai dengan penanganan pascabencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

PENGARUH ELNINO PADA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

PENGARUH ELNINO PADA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PENGARUH ELNINO PADA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP Jakarta, 12 Juni 2014 RUANG LINGKUP 1. KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA)

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Ratas Penanggulangan Asap, di Kanpres, tgl. 24 Juni 2014 Senin, 24 Juni 2013

Pengantar Presiden RI pada Ratas Penanggulangan Asap, di Kanpres, tgl. 24 Juni 2014 Senin, 24 Juni 2013 Pengantar Presiden RI pada Ratas Penanggulangan Asap, di Kanpres, tgl. 24 Juni 2014 Senin, 24 Juni 2013 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT TERBATAS PENANGGULANGAN ASAP DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 12/Menhut-II/2009 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 12/Menhut-II/2009 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 12/Menhut-II/2009 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 22, Pasal 23, Pasal

Lebih terperinci

Ketika Negara Gagal Mengatasi Asap. Oleh: Adinda Tenriangke Muchtar

Ketika Negara Gagal Mengatasi Asap. Oleh: Adinda Tenriangke Muchtar Ketika Negara Gagal Mengatasi Asap Oleh: Adinda Tenriangke Muchtar Tahun 2015 menjadi tahun terburuk bagi masyarakat di Sumatera dan Kalimantan akibat semakin parahnya kebakaran lahan dan hutan. Kasus

Lebih terperinci

KABUT ASAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN SEKTOR RIIL PROVINSI JAMBI

KABUT ASAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN SEKTOR RIIL PROVINSI JAMBI BOKS 1 KABUT ASAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN SEKTOR RIIL PROVINSI JAMBI A. KEBAKARAN LAHAN DAN PENYEBABNYA Setiap tahun pembakaran dan terbakarnya lahan mengakibatkan munculnya masalah asap di

Lebih terperinci

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2017 Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email:

Lebih terperinci

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2017 Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email:

Lebih terperinci

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2017 Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email:

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Sebaran Hotspot Tahunan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi kebakaran hutan dan lahan yang tinggi di Provinsi Riau dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: penggunaan api, iklim, dan perubahan tata guna

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 31 Agustus 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 31 Agustus 2009 . BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSAT DATA DAN INFORMASI SEKRETARIAT BPBD PROVINSI JAMBI Pertanggal, 5 September 2015, Pukul : 18:00 WIB

LAPORAN HARIAN PUSAT DATA DAN INFORMASI SEKRETARIAT BPBD PROVINSI JAMBI Pertanggal, 5 September 2015, Pukul : 18:00 WIB LAPORAN HARIAN PUSAT DATA DAN INFORMASI SEKRETARIAT BPBD PROVINSI JAMBI Pertanggal, 5 September 2015, Pukul : 18:00 WIB Kepada yth. : 1. Gubernur Jambi 2. Kapolda Jambi 3. Danrem 042 GAPU 4. Deputi Bidang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan gambut merupakan salah satu tipe ekosistem yang memiliki kemampuan menyimpan lebih dari 30 persen karbon terestrial, memainkan peran penting dalam siklus hidrologi serta

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa hutan dan lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 18 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 20 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 20 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 20 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 19 Oktober 2016

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tanggal 23 Oktober 2016 Pukul WIB

Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tanggal 23 Oktober 2016 Pukul WIB Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bersama ini dengan hormat kami sampaikan laporan kegiatan pengendalian kebakaran hutan lahan tanggal 23 Oktober 216 Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 22 Agustus 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 22 Agustus 2009 . BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tanggal 21 Oktober 2016 Pukul WIB

Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tanggal 21 Oktober 2016 Pukul WIB Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bersama ini dengan hormat kami sampaikan laporan kegiatan pengendalian kebakaran hutan lahan tanggal 21 Oktober 216 Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan

Lebih terperinci

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Jakarta, Oktober 997 Nomor : B-8/E../Epl./0/997 Sifat : Biasa Lampiran : (satu) berkas Perihal : Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan KEPADA YTH. SDR KEPALA KEJAKSAAN

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN UMUM

Lebih terperinci

Tenggara yakni Malaysia, Singapura, dan Brunai Darusalam. Oleh karena itu perlu ditetapkan berbagai langkah kebijakan pengendaliannya.

Tenggara yakni Malaysia, Singapura, dan Brunai Darusalam. Oleh karena itu perlu ditetapkan berbagai langkah kebijakan pengendaliannya. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN UMUM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 10 Oktober 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN SATUAN TUGAS OPERASI UDARA BIDANG WATER BOMBING TANGGAL 29 SEPTEMBER 2015

LAPORAN HARIAN SATUAN TUGAS OPERASI UDARA BIDANG WATER BOMBING TANGGAL 29 SEPTEMBER 2015 1. KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 633/BPBD/2015 TENTANG PENETAPAN STATUS SIAGA DARURAT PENANGANAN BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DARI 8 JULI 2015

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 03 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 03 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 03 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di Kalimantan tanggal 2

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di Kalimantan tanggal 12

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.9/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2018 TENTANG KRITERIA TEKNIS STATUS KESIAGAAN DAN DARURAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 13 Oktober 2016

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 26 Mei 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 26 Mei 2009 P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 1010 Indonesia Telepon : (01) 345 8400 Fax : (01) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 15 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 15 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 15 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 14 Oktober 2016

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN ATAU HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN ATAU HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN ATAU HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 September 2016 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 September 2016 adalah sebagai berikut : LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 27 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 27 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 27 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 27 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di Kalimantan tanggal 26

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN, Dalam rangka peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Republik Indonesia,

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor

Lebih terperinci

BAB III KELEMBAGAAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

BAB III KELEMBAGAAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BAB III KELEMBAGAAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN 1. Kebakaran Hutan dan Lahan berdampak pada dimensi Pembangunan Berkelanjutan, yaitu dimensi : Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Karhutla telah menimbulkan

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 14 Juni 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 14 Juni 2009 . BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini. KATA PENGANTAR Penyajian Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 di Provinsi Sumatera Selatan ditujukan untuk memberi informasi kepada masyarakat, disamping publikasi buletin agrometeorologi, analisis dan prakiraan

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 11 Oktober 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 28 Agustus 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 28 Agustus 2009 . BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 15 September 2016 adalah sebagai berikut : 1 Kalimantan Timur Katingan

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 15 September 2016 adalah sebagai berikut : 1 Kalimantan Timur Katingan LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 16 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 5 Oktober 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia, Pemerintah Pusat maupun Daerah pun memiliki database

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia, Pemerintah Pusat maupun Daerah pun memiliki database BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebakaran hutan dan lahan merupakan bukan hal baru terjadi disejumlah daerah di Indonesia, Pemerintah Pusat maupun Daerah pun memiliki database yang seharusnya menjadi

Lebih terperinci

Pengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014

Pengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014 Pengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014 *Yenni Vetrita, Parwati Sofan, Any Zubaidah, Suwarsono, M. Rokhis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Fauzi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Fauzi, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia memiliki potensi rawan akan bencana, baik bencana alam maupun bencana non-alam. Bencana dapat menimbulkan terancamnya keselamatan jiwa,

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 10 November 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 10 November 2009 . BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 01 Oktober 2016 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 01 Oktober 2016 adalah sebagai berikut : LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 02 Oktober 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Telp. 0711-385108, Fax. 0711-385107 Email: bpbdprovsumsel@gmail.com / bpbd.sumsel@yahoo.com

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 12 September 2016 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 12 September 2016 adalah sebagai berikut : LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 13 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 27 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : Nama Kabupaten -AQUA. Lamandau 1 1. Pulang Pisau 1 1.

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 27 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : Nama Kabupaten -AQUA. Lamandau 1 1. Pulang Pisau 1 1. LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 28 Agustus 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang : a. bahwa kebakaran hutan

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 13 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 01 September 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 01 September 2009 . BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI Mengenai Penanganan Bencana Asap di Riau, tgl. 14 Mar. 2014, di Jateng Jumat, 14 Maret 2014

Pengantar Presiden RI Mengenai Penanganan Bencana Asap di Riau, tgl. 14 Mar. 2014, di Jateng Jumat, 14 Maret 2014 Pengantar Presiden RI Mengenai Penanganan Bencana Asap di Riau, tgl. 14 Mar. 2014, di Jateng Jumat, 14 Maret 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT MENGENAI PENANGANAN BENCANA ASAP DI RIAU

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB SELAMAT PAGI, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB SELAMAT PAGI, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA APEL SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TINGKAT KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 BENGKALIS, 6 FEBRUARI 2017 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PENCEMARAN UDARA DI PROVINSI RIAU. Analisis Kebijakan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PENCEMARAN UDARA DI PROVINSI RIAU. Analisis Kebijakan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PENCEMARAN UDARA DI PROVINSI RIAU Analisis Kebijakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Pada

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN

Lebih terperinci

TUJUAN 39 DARI MISI KEEMPAT

TUJUAN 39 DARI MISI KEEMPAT TUJUAN 39 DARI MISI KEEMPAT Meningkatkan Kemampuan Penanggulangan Bencana yang Handal Untuk mewujudkan tujuan tiga puluh sembilan dari misi keempat telah ditetapkan 4 (empat) sasaran strategis. Dalam tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat telah dikenal sejak tahun 1997 dan merupakan bencana nasional yang terjadi setiap tahun hingga

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Minut: Ditetapkan di Kuala Tungkal pada tanggal BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, USMAN ERMULAN PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN KABUPATEN

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 27 Agustus 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di tanggal 12 Oktober 2016

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 31 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 31 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 1 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBUKAAN LAHAN DAN PEKARANGAN BAGI MASYARAKAT DI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 23 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E)Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI AREAL BEKAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA, KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN)

IDENTIFIKASI AREAL BEKAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA, KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN) IDENTIFIKASI AREAL BEKAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA, KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN) Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013 SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR KUNJUNGAN KERJA 1. Undang-Undang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MINIMALISASI KONSENTRASI PENYEBARAN ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DENGAN METODE MODIFIKASI CUACA

MINIMALISASI KONSENTRASI PENYEBARAN ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DENGAN METODE MODIFIKASI CUACA Minimalisasi Konsentrasi Penyebaran Asap (Nugroho) 1 MINIMALISASI KONSENTRASI PENYEBARAN ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DENGAN METODE MODIFIKASI CUACA Sutopo Purwo Nugroho 1. Abstract Forest and

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN ASEAN AGREEMENT ON TRANSBOUNDARY HAZE POLLUTION (PERSETUJUAN ASEAN TENTANG PENCEMARAN ASAP LINTAS BATAS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM?

KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM? KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM? * Parwati Sofan, Nur Febrianti, M. Rokhis Khomarudin Kejadian kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah pada pertengahan bulan September

Lebih terperinci

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 29 Agustus 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 29 Agustus 2009 . BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 19 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

LESTARI BRIEF KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri

LESTARI BRIEF KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri LESTARI BRIEF LESTARI Brief No. 01 I 11 April 2016 USAID LESTARI KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri PENGANTAR Bagi ilmuwan, kebakaran

Lebih terperinci

Sumatera Selatan. Jembatan Ampera

Sumatera Selatan. Jembatan Ampera Laporan Provinsi 169 Sumatera Selatan Jembatan Ampera Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota,

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 2 September 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian mitigasi. 2. Memahami adaptasi

Lebih terperinci