I. PENDAHULUAN. Perdagangan sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu, baik dalam bentuk kegiatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Perdagangan sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu, baik dalam bentuk kegiatan"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu, baik dalam bentuk kegiatan barter hingga ke bentuk perdagangan yang menggunakan mata uang. Perbedaan kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki oleh setiap wilayah merupakan faktor yang mendukung terjadinya perdagangan antar wilayah. Perdagangan terjadi karena disatu sisi suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhan akan barang yang inginkan diwilayahnya sendiri dan disisi lain terdapat wilayah yang memiliki kelebihan sumber daya, sehingga untuk saling memenuhi kebutuhan mereka melakukan pertukaran melalui perdagangan. Perkembangan sistem perdagangan di dunia yang terus meningkat membawa pengaruh pada semakin berkembangnya peranan pemasaran. Pemasaran tidak lagi dipandang sebagai alat untuk memperlancar proses penyampaian barang dan jasa yang dihasilkan, melainkan juga sebagai sarana untuk membantu perusahaan dalam melihat perkembangan pasar, mempertahankan pasar sasaran yaitu pelanggan dan dapat memperluas sasaran serta untuk memperoleh laba yang optimal.

2 2 Pemasaran merupakan salah satu kegiatan fungsional suatu perusahaan yang berperan penting demi kelangsungan hidup perusahaan agar bisa berkembang dan mendapatkan laba. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menetapkan konsep pemasaran yang tepat guna meraih pangsa pasar yang besar. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 7), pemasaran diartikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Para pemasar menggunakan alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka, alat-alat tersebut membentuk suatu bauran pemasaran yang didasarkan sebagai berikut : 1. Kebijakan produk Kotler dan Keller ( 2009 : 6), klasifikasi barang dibedakan menjadi 4 (empat) golongan yaitu : a. Barang sehari-hari (convenience goods) Adalah barang yang didapatkannya dengan segera dan dengan usaha yang minimum. Contohnya : minuman ringan, sabun, dan surat kabar. b. Barang belanja (shopping goods) Adalah barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contohnya : perabot, pakaian, mobil bekas, dan peralatan rumah tangga utama.

3 3 c. Barang khusus (specialty goods) Mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya : mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dan busana pria. d. Barang yang tak dicari (unsought goods) Adalah barang yang tak dikenal konsumen atau biasanya tak terpikirkan untuk dibeli, seperti detektor asap. 2. Kebijakan harga Harga merupakan suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa. Kotler dan Amstrong (2008 : 79), harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. 3. Kebijakan promosi Kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian dan menambah jumlah pembelian. Kotler dan Amstrong (2008 : 79), promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya (produk). 4. Kebijakan saluran distribusi Saluran distribusi berfungsi untuk memperlancar arus penyampaian barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen.

4 4 Menurut Kotler dan Keller (2009 : 106), saluran distribusi adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Sebagian perusahaan tidak memasarkan barang mereka kepada konsumen secara langsung, diantara mereka terdapat sekelompok perantara yang melaksanakan beragam fungsi. Perantara ini membentuk saluran pemasaran atau disebut juga saluran distribusi. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 106), saluran distribusi adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi merupakan seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh konsumen. Dalam melaksanakan saluran distribusinya perusahaan harus memutuskan jumlah perantara yang akan digunakan pada setiap tingkat saluran. Ada 3 strategi yang tersedia, yakni: 1. Distribusi eksklusif, yakni distribusi yang sangat membatasi jumlah perantara. 2. Distribusi selektif, bergantung pada beberapa perantara, namun tidak semuanya bersedia menjual produk tertentu. 3. Distribusi insentif, dimana produsen menempatkan barang dan jasa di sebanyak mungkin gerai. Lebih lanjut David A. Revzan di dalam buku Basu Swastha DH (20 08 : 285) menjelaskan saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.

5 5 Salah satu perusahaan yang menggunakan saluran distribusi untuk memasarkan komoditinya kepada konsumen adalah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis dan agroindustri. Perantara yang melaksanakan fungsi saluran distribusi komoditi teh PTPN VII (Pesero) adalah PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara) Berbagai komoditi hasil perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Daftar Komoditi Hasil Perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Tahun 2014 No. Nama Komoditi Produk Olahan 1. Kelapa Sawit CPO, PK, PKO, PKM 2. Tebu Tetes (Molasses) Mutu I : BOP, BOPF, PF, DUST, BP, BT 3. Teh Mutu II : BP II, BT II, PF II, DUST II, DUST III, DUST IV, FANN II, FANN III Off Grade : BM, FLUFF, POWDER, RMIT OG 4. Karet SIR 3CV, SIR 3L, SIR 3WF, SIR 10, SIR 20 RSS I, RSS II, RSS III, Cutting A Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) memiliki 4 (empat) jenis komoditi. Salah satu komoditi hasil perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah teh, selain dapat langsung dikonsumsi, teh juga sangat bermanfaat bagi kesehatan karena teh produksi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah teh yang masih sangat alami dan belum tercampur dengan bahan lain sehingga dapat berfungsi sebagai obat bagi beberapa penyakit.

6 6 PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan yang mengolah teh sebagai hasil perkebunannya. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang berkantor pusat di jalan Teuku Umar No. 300 Kedaton Bandar Lampung, memiliki berbagai jenis teh yang diproduksi sendiri. Berbagai jenis teh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2. Jenis-jenis Teh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Tahun 2014 No. J E N I S T E H CTC Ortodox Ortodox Normal Premium Grade 1 Grade 2 Off Grade 1. BOP I TG FOP BOP PF II BM 2. BP I GFOP BOPF DUST II FLUFF 3. PF I FOP PF DUST III POWDER 4. PD FBOP DUST DUST IV RMIT OG 5. CD GFOP BP BP II 6. D 1 PF BT BT II 7. DUST FANNING II 8. FANNING III Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa terdapat dua jenis teh yang diproduksi sendiri oleh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yakni CTC ( Crushing, Tearing, Curling) dan Ortodox. Teh jenis Ortodox dibagi menjadi dua yaitu Ortodox Premium dan Ortodox Normal. Teh jenis Ortodox Normal dibagi berdasarkan tingkatan mutunya yaitu Grade 1, Grade 2, dan Off Grade. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) melaksanakan kegiatan pemasaran komoditi teh PTPN VII (Persero) untuk didistribusikan kepada pembeli melalui sistem tender dan bid offer. Tender atau lelang merupakan suatu sistem kompetisi untuk mengadakan atau

7 7 memilih perusahaan yang akan menjadi pembeli dengan mengajukan penawaran secara langsung dan terbuka kepada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara. Kemudian perusahaan yang menawar dengan harga tertinggi ditetapkan sebagai pemenang jika menurut PT KPBN harga yang ditawarkan tersebut memenuhi kriteria harga yang ditetapkan. Sedangkan komoditi teh yang dijual melalui bid offer adalah komoditi teh yang tidak terjual dalam tender. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai saluran distribusi yang dijalankan pada komoditi teh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yaitu saluran distribusi eksklusif. Saluran distribusi eksklusif memiliki keunggulan dibandingkan saluran distribusi lainnya. Saluran distribusi eksklusif memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan kendali atas tingkat jasa dan output yang ditawarkan oleh penjual perantara, dan mendapatkan penjualan yang lebih berdedikasi dan berpengetahuan. Saluran distribusi eksklusif lebih memerlukan kemitraan yang lebih erat antara PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sebagai produsen dan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) sebagai penjual perantara. 1.2 Permasalahan Masalah yang dihadapi oleh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah sulitnya perusahaan pembeli untuk melakukan pembelian komoditi teh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) secara langsung, hal ini dikarenakan seluruh sistem penjualan komoditi teh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) harus melalui PT KPB Nusantara sebagai mitra usaha.

8 8 Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan diteliti adalah : Apakah saluran distribusi komoditi teh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Bandar Lampung sudah baik? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan saluran distribusi komoditi teh yang dijalankan oleh PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Manfaat Penulisan Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memotivasi para mitra usaha untuk bekerja sama dan meningkatkan penjualan komoditi teh. 2. Bagi penulis yaitu sebagai laporan akhir perkuliahan dan pengembangan serta pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan, khususnya yang berhubungan dengan saluran distribusi produk. 3. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam upaya untuk memperluas pengetahuan dibidang manajemen pemasaran.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan penjualan. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Maka diperlukan adanya

BAB II LANDASAN TEORI. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Maka diperlukan adanya 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu aspek yang penting dalam menunjang pencapaian tujuan dari sebuah perusahaan yang yang memperoleh laba dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

DEFINISI PEMASARAN DAN BAURAN PEMASARAN. Tugas Individu I Manajemen Pemasaran (MP) Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.

DEFINISI PEMASARAN DAN BAURAN PEMASARAN. Tugas Individu I Manajemen Pemasaran (MP) Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. DEFINISI PEMASARAN DAN BAURAN PEMASARAN Tugas Individu I Manajemen Pemasaran (MP) Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Disusun oleh: Fajar Adi (NPM : P.056132123-14EK) Magister Manajemen Syariah

Lebih terperinci

STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI. MINGGU KE SEBELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI. MINGGU KE SEBELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI MINGGU KE SEBELAS FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. POKOK BAHASAN PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI MACAM-MACAM SALURAN DISTRIBUSI MEMILIH SALURAN DISTRIBUSI

Lebih terperinci

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi PASAR KONSUMEN Meet -2 BY.Hariyatno.SE.Mmsi PASAR KONSUMEN Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja), Asahan dan sungai Liput (dekat perbatasan Aceh).

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja), Asahan dan sungai Liput (dekat perbatasan Aceh). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Tanaman sawit telah diperkenalkan sejak tahun 1848, baru diusahakan dalam skala ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. baik yang bergerak dalam bidang barang atau jasa. Pemasaran juga merupakan suatu kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. baik yang bergerak dalam bidang barang atau jasa. Pemasaran juga merupakan suatu kegiatan 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dikatakan sebagai bidang profesi yang dinamis dan senantiasa berubah mengikuti situasi terkini. Pemasaran merupakan ujung tombak dari serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, hal ini ditimbulkan karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor pertanian. Sektor pertanian secara umum terdiri dari lima subsektor, yaitu subsektor tanaman bahan pangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam Bab I / Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam industri barang-barang konsumsi semakin berkembang pesat.

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan... DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan... 11 Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan... 21 Gambar 3.2 Skema Management Penjualan... 23 Gambar 3.3 Skema

Lebih terperinci

Jumlah Produksi Bubuk Teh (kg)

Jumlah Produksi Bubuk Teh (kg) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara merupakan perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara adalah nama dari empat belas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dalam kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dalam kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus mencari pasar dan tidak akan pernah puas

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan yang semakin tinggi. Persaingan tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan yang semakin tinggi. Persaingan tersebut menjadikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan suatu usaha berbanding lurus dengan persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi. Persaingan tersebut menjadikan perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang sebagaian penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara Indonesia mempunyai lahan perkebunan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PTPN VII (Persero) dahulu merupakan perkebunan pada masa penjajahan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PTPN VII (Persero) dahulu merupakan perkebunan pada masa penjajahan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PTPN VII (Persero) dahulu merupakan perkebunan pada masa penjajahan Belanda yang bertujuan mengeksploitasi kekayaan sumber daya alam Indonesia. Hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Ada beberapa pengertian dari pemasaran menurut para ahli. Berikut beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli: Menurut Kotler dan Keller (2009:5) Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS 2.1.1 Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh setiap perusahaan baik perusahaan barang atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup sebuah perusahaan, perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin bersaing akibat perkembangan ilmu

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin bersaing akibat perkembangan ilmu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin bersaing akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan perusahaan-perusahaan, baik itu yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan seperti: produksi, pemasaran, pembelanjaan, riset dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan seperti: produksi, pemasaran, pembelanjaan, riset dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah merupakan objek dari ilmu ekonomi, dimana perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Seorang melakukan kegiatan pemasaran pada saat seseorang ingin memuaskan kebutuhannya. Pemasaran juga merupakan kegiatan yang pasti dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar

Lebih terperinci

DISTRIBUSI INTENSIF DALAM PEMILIHAN PRODUK KATEGORI SHOOPING GOODS

DISTRIBUSI INTENSIF DALAM PEMILIHAN PRODUK KATEGORI SHOOPING GOODS DISTRIBUSI INTENSIF DALAM PEMILIHAN PRODUK KATEGORI SHOOPING GOODS Intan Puspitasari Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Saluran distribusi digunakan untuk menjangkau pelanggan dari berbagai segmen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman kerap kali diikuti dengan beraneka ragamnya aktivitasaktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman kerap kali diikuti dengan beraneka ragamnya aktivitasaktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan zaman kerap kali diikuti dengan beraneka ragamnya aktivitasaktivitas yang dilakukan masyarakat pada berbagai segi kehidupan. Semakin meningkatnya jumlah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi secara ketat, tidak terkecuali perusahaan distributor yang bersaing

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi secara ketat, tidak terkecuali perusahaan distributor yang bersaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Maraknya produk baru mendorong setiap perusahaan untuk saling berkompetisi secara ketat, tidak terkecuali perusahaan distributor yang bersaing dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

perubahan pada pola konsumsi obat yang terbuat dari bahan alami, dalam merawat kesehatannya masyarakat dunia banyak yang memanfaatkan obat

perubahan pada pola konsumsi obat yang terbuat dari bahan alami, dalam merawat kesehatannya masyarakat dunia banyak yang memanfaatkan obat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam membawa perubahan pada pola konsumsi obat yang terbuat dari bahan alami, dalam merawat kesehatannya masyarakat dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertinggi daya saing dan meminimkan biaya produksi untuk mencapai laba

BAB I PENDAHULUAN. mempertinggi daya saing dan meminimkan biaya produksi untuk mencapai laba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan, mempertinggi daya saing dan meminimkan biaya produksi untuk mencapai laba maksimal. Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. STRATEGI PEMASARAN a. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja mengakibatkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat menjadi PTPN VIII merupakan perusahaan yang berstatus sebagai Badan Usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pesatnya pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam merebut serta menguasai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih memusatkan perhatiannya pada produk. Hal ini sangat terasa tatkala perusahaan melontarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperoleh laba yang besar dan terus meningkat dalam usahanya. Salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk. Tidak hanya itu, menganalisis dan mengevaluasi tentang kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk. Tidak hanya itu, menganalisis dan mengevaluasi tentang kebutuhan dan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan aktivitas menawarkan dan menjual produk. Tidak hanya itu, menganalisis dan mengevaluasi tentang kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat di kembangkan adalah industri air minum isi ulang.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat di kembangkan adalah industri air minum isi ulang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, karena terletak didaerah khatulistiwa sehingga daerah ini disinari matahari setiap harinya dan suhu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i v viii x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan Penelitian. 9 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, yang sebagian besar penduduknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Salah satu sektor pertanian yang sangat berperan dalam

Lebih terperinci

PROMOSI PENJUALAN DAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK TEH BOTOL SOSRO SUATU TELAAH TEORITIS

PROMOSI PENJUALAN DAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK TEH BOTOL SOSRO SUATU TELAAH TEORITIS PROMOSI PENJUALAN DAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM MEMBENTUK CITRA PRODUK TEH BOTOL SOSRO SUATU TELAAH TEORITIS Oleh: Nugraha Saefudin*) 1. Latar Belakang Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan untuk mencapai nilai ekonomi suatu barang atau jasa. Pemasaran juga merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Setiap perusahaan didirikan pasti erat dengan pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba adalah sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler (2009:7) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya

Lebih terperinci

APAKAH PEMASARAN ITU?

APAKAH PEMASARAN ITU? APAKAH PEMASARAN ITU? Pemasaran mengidentikkan penjualan dan promosi. Namun, Penjualan hanyalah the tip of marketing iceberg Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran, dan seringkali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara langsung kepada konsumen. Konsumen selanjutnya memenuhi kebutuhannya sendiri dengan produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sukses menjadi pemimpin pasar. Konsep pemasaran yang baik dan terstruktur dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sukses menjadi pemimpin pasar. Konsep pemasaran yang baik dan terstruktur dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk menjalankan konsep pemasaran dengan tepat guna meraih pangsa pasar yang besar

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN BAB X MANAJEMEN PEMASARAN UTILITAS Utilitas adalah kemampuan barang atau jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan Pemasaran menciptakan utilitas waktu, tempat dan kepemilikan. Utilitas waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan perusahaan dan kebutuhan konsumen melalui kegiatan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION

KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION 1 KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION Husna Purnama Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Saburai ABSTRAK Pemasaran adalah salah satu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Impian setiap perusahaan adalah produk perusahaan dapat diterima oleh masyarakat (calon

BAB I PENDAHULUAN. Impian setiap perusahaan adalah produk perusahaan dapat diterima oleh masyarakat (calon BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Impian setiap perusahaan adalah produk perusahaan dapat diterima oleh masyarakat (calon konsumen). Jika produk dapat diterima oleh calon konsumen maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf (2005) dengan judul Pengaruh Kemasan terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Extra

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah sangat kompetitif, hal ini menyebabkan tiap-tiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. sudah sangat kompetitif, hal ini menyebabkan tiap-tiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan di dunia bisnis sudah sangat kompetitif, hal ini menyebabkan tiap-tiap perusahaan harus bersaing agar tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Fungsi dan arus saluran pemasaran, keputusan rancangan saluran, keputusan manajemen saluran, dinamika saluran.

Manajemen Pemasaran. Fungsi dan arus saluran pemasaran, keputusan rancangan saluran, keputusan manajemen saluran, dinamika saluran. Modul ke: Manajemen Pemasaran Fakultas FEB Fungsi dan arus saluran pemasaran, keputusan rancangan saluran, keputusan manajemen saluran, dinamika saluran Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan taraf hidup masyarakat dan perkembangan zaman telah mempengaruhi banyak hal, salah satunya gaya hidup dan kebutuhan yang semakin meningkat dan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan Bab 1 Pendahuluan I. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perang dalam dunia marketing adalah perang antar merek, suatu persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan menyadari

Lebih terperinci

Definisi Marketing Mix

Definisi Marketing Mix KONTRAK PERKULIAHAN CP : Arda (085649326723) Mobile Phone Silent Please Terlambat Max 15 mnt. Pakaian bebas rapi berkrah dan bersepatu Titip absen, nilai quis 0 Tidak ada susulan tugas dan kuis Tidak ada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai. Distribusi dalam perusahaan akan berpengaruh pada cepat atau tidaknya suatu produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia usaha dalam dekade terakhir semakin meningkat terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi bisnis dan memperluas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan penjualan atau promosi, melainkan suatu usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berbiaya murah (Muhammad:1998). Jadi, Transportasi berarti. tempat ke tempat lainnya (Kamaluddin:2003).

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berbiaya murah (Muhammad:1998). Jadi, Transportasi berarti. tempat ke tempat lainnya (Kamaluddin:2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan menyadari pentingnya peranan transportasi,

Lebih terperinci