PENANGANAN REFRIGERAN, SERVICE, DAN TROUBLESHOOTING SISTEM AC KENDARAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENANGANAN REFRIGERAN, SERVICE, DAN TROUBLESHOOTING SISTEM AC KENDARAAN"

Transkripsi

1 PENANGANAN REFRIGERAN, SERVICE, DAN TROUBLESHOOTING SISTEM AC KENDARAAN DISUSUN OLEH KELOMPOK : 5 FAHREZA MASYUDI ( ) SURAHMAN ( ) SOUBUR ROHMANI ( ) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Dengan kerendahan hati kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

2 Makalah yang berjudul Penanganan refrigeran, Service, dan Troubleshooting Sistem AC Kendaraan ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem AC. Dalam penyusunan makalah ini, banyak kendala dan hambatan yang kami hadapi, namun berkat dukungan moril dan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan hormat kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Suherman, M.Pd selaku dosen mata kuliah Sistem AC yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Seiring dengan itu, kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril dan materil. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Medan, 29 April 2015 Kelompok : 5 2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN...iii Latar Belakang...iii Rumusan Masalah...iii BAB II PEMBAHASAN...1 A. Penanganan Refrigeran...1 B. Servis/ Repair AC Mobil...6 C. Tabel Troubleshooting...10 D. Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan dan Memasang Kembali Komponen...16 BAB III PENUTUP...24 DAFTAR PUSTAKA...25

4 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami perubahan atau tahap modifikasi sesuai dengan kebutuhan manusia. Berbagai inovasi selalu terjadi dan berkembang sesuai dengan tuntutan untuk mencapai berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Teknologi salah satunya adalah memberikan kemanfaatan berupa kenyamanan, salah satu contohnya adalah teknologi Air Conditioner (AC) merupakan teknologi yang memberikan kenyamanan dalam mengkondisikan suhu suatu ruangan. Air Conditioner (AC) memiliki berbagai macam jenis seperti AC Ruang, AC Split, dan AC mobil. Berbagai macam jenis AC tersebut sebenarnya memiliki fungsi sama sebagai pengatur suhu pada suatu lingkungan sehingga diperoleh suhu sesuai kondisi yang diharapkan. Pada saat ini pemanfaatan Air Conditioner (AC) pada kendaraan seperti mobil dan bus menjadi hal yang umum. Hampir pada setiap kendaran roda empat dapat dijumpai penggunaan AC sebagai salah satu komponen penunjang kenyamanan penggendara. Fungsi AC mobil sama dengan fungsi Air Conditioner pada umumnya,yaitu sebagai pengatur suhu, kelemba ban udara, dan kebersihan kabin mobil.pengguna teknologi AC mobil sering tidak mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses dan komponen pendukungnya. Pada hal- hal tersebut menjadi sesuatu yang penting agar pihak pengguna dapat mengetahui cara meminimalisasi kerusakan dan cara perawatannya. Oleh karena itu penulis tertarik membahas tentang penangan refrigerant beserta service/ repair dari sistem AC pada mobil. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan judul di atas permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Penanganan refrigerant ac mobil dan Serrvice/ repair ac mobil?

5 BAB II PEMBAHASAN A. Penanganan Refrigeran 1. Mengenal Refrigerant ( Zat pendingin ) Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (fluorinated hydrocarbon). Kelebihan zat pendingin ini antara lain : Mendidih pada -29,8oC dalam tekanan atmosfir. Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah. Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam. Dapat larut bila dicampur dengan minyak. Kurang bereaksi terhadap karet. Tidak berwarna dan tidak berbau. Gambar 1. Contoh Refrigeran Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah kaca. Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a. Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah: ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti : HCF22,HFC152a dan HCFC124 dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair ( LPG ) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa

6 negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi. A. Cara Mengisi Refrigeran Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacum pump. Prosedur Pengosongan 1. Tutup kedua katup manifold gauge. 2. Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum. 3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum. 4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/ -600 mmhg 5. ( 23,62 inhg; 80 kpa ) 6. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum. 7. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmhg ( 29,53 in Hg; 99,98 kpa ). 8. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit. 9. Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum. 10. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran. 11. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.

7 Gambar 2. Pengosongan Refrigerant Pengisian Refrigerant Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan : 1. Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar. 2. Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna biru ke tangki refrigerant ata alat pengisi. 3. Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup. 4. Singkirkan ala-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Langkah Pengisian 1. Pemasangan selang pada tabung refrigerant. Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh. Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis. Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant. Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.

8 Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang. Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah. Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple. Gambar 3. Pemasangan selang pada tabung refrigerant 2. Pemeriksaan kebocoran awal. Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk kedalam sistem. ( tabung menghadap keatas ). Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kpa) tutup keran manifold tekanan tinggi. Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.

9 Gambar 4. Pemeriksaan kebocoran awal. 3. Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair. Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair. Buka katup tekanan tinggi. Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran. Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama. 4. Pengisian Lanjutan Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas. Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan. Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum. Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem. Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup. Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 15 kg/cm2

10 Gambar 5. Pengisian lanjutan 5. Test kebocoran pada sistem AC mobil. Siklus pendingin AC merupakan suatu rangkaian tertutup, oleh sebab itu kebocoran sekecil apapun akan dapat mengurangi kinerja dari sistem tersebut. Pengetesan kebocoran paska pengisian merupakan prosedur yang sangat lazim dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan. Ada beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu: untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch. untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor listrik. B. Servis/ Repair AC Mobil Di dalam sistem ac mobil merupakan gabungan beberapa parts, peralatan atau komponen yang bekerja sehingga kita bisa mengatur suhu kabin dan menghasilkan udara dingin pada kabin mobil. Penggunaan ac mobil dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan parts, peralatan atau komponen tersebut dapat mengalami penurunan efektivitas fungsi, kerusakan dan bahkan pengurangan jumlah volume dari standard yang sudah ditentukan.

11 Berikut adalah beberapa ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya: 1. Refrigerant Kurang Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut : a. udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin. b. pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung. c. pemeriksaan pada manifold gauge : pengukur tekanan rendah : 0,8 kg/cm2 ( 11 psi, 78 kpa ) pengukur tekanan tinggi : 8-0 kg/cm2 ( 114 psi, 882 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Terdapat kebocoran pada siklus pendingin. Pemecahannya : Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki. 2. Pengisian refrigerant berlebihan. Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut : a. pendinginan tidak maksimum. b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kpa ) Pengukur tekanan tinggi : 20 kg/cm2 ( 248 psi, kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan. kondenser tidak bekerja dengan baik. kopling fluida kipas radiator slip. tali kipas kompresor kendor. Pemecahannya : Kurangi jumlah refrigerant. Bersihkan kondenser. Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti. Stel tali kipas. 3. Terdapat udara didalam siklus. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :

12 a. AC tidak terlalu dingin. b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kpa ) Pengukur tekanan tinggi : 23 kg/cm2 ( 327 psi, kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Ada udara didalam siklus pendingin. Pemecahannya : Periksa kotoran oli dan jumlahnya. Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot dengan kompresor angin. lakukan penyedotan kevakuman kembali. Ganti receifer. 4. Terdapat uap air didalam siklus. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. Kadang dingin kadang tidak b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 50 cmhg (1,5 kg/cm2) Pengukur tekanan tinggi : 7 = 15 kg/cm2 Kemungkinan penyebabnya : Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es. Pemecahannya : Ganti Receifer/Dryer lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian. 5. Refrigerant tidak bersirkulasi. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. AC tidak dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 76 cmhg ( sangat rendah ) Pengukur tekanan tinggi : 6 kg/cm2 ( 85 psi / 588 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Pada expansion valve terjadi penyumbatan. Pemecahannya : Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti.

13 Ganti Receifer/Dryer. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian. 6. Ekspansion valve tidak bekerja dengan baik. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. AC kurang dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2,5 kg/cm2 ( 36 psi / 245 kpa ) Pengukur tekanan tinggi : kg/cm2 ( psi / kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing salah. Penyetelan aliran tidak baik pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk cair. Pemecahannya : Periksa pemasangan heat sensitizing. Periksa expansion valve, bila rusak ganti. 7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut: a. AC tidak dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah Kemungkinan penyebabnya : Kompresor rusak. katup kompresor rusak. Pemecahannya : Bongkar dan perbaiki kompresor Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama. C. Tabel Troubleshooting A. Suara Normal Kompressor

14 Tanda-tanda Keadaan Penyebab Perbaikan Tekanan pada Aliran udara oleh Tali kipas Ganti penyalur terlalu tinggi Tekanan pada katup isap terlalu tinggi kipas radiator kurang Tidak ada gelembung terlihat di kaca pengintai saat kondenser disiram air Tekanan di dalam pipa tekanan tinggi terlalu besar. Dan saat kompresor berhenti 2kg/cm2 (28 psi, 190 kpa) Beban panas terlalu besar Disekitar selang tekanan rendah dan service valve tekanan rendah terlalu dingin kendor atau putus Sirip kondenser dan radiator kotor Refrigerant terlalu banyak Udara masuk ke dalam siklus pendinginan. Temperatur udara luar terlalu tinggi Expansion valve membuka terlalu lebar, Heat sensitizing tube tidak terpasang dengan baik atau terjadi atau keraskan Bersihka n Keluarkan refrigerant sampai jumlahnya tepat Buang refrigera nt. Lakukan pemomp aan vakum dan isi kembali refrigera nt Mendinginka n konensor Periksa dan betulkan. kebocoran gas Ketika condenser Refrigerant terlalu Kurangi

15 didinginkan banyak. refrigerant. tekanan di pipa tekanan tinggi terlalu besar tetapi tekanan disaluran hisap kecil. Begitu kompresor Gasket rusak, katup Ganti gasket, dihentikan tekanan tinggi katup yang Tekanan paa tekanan pada kedua sisi tinggi dan rendah sama Outlet expansion pecah atau ada kotoran pada katup. Gas heat sensitizing pecah. Bersihkan kotoran. Perbaiki / katup penyalur valve tidak tube bocor. ganti. terlalu rendah membeku, Expansion valve tekanan membeku atau disalurkaan rusak. tekanan rendah menunjukkan vakum. Aliran Refrigerant kurang Tambahkan gelembung pada refrigerant kaca pengintai deras, condenser tidak panas Bila condenser Valve pada Bersihkan / berhenti tekanan kompresor rusak ganti. pada kedua sisi atau ada kotoran. Tekanan pada tekanan sama Terlihat banyak Refrigerant kurang Tambahkan katu isap gelembung pada refrigerant terlalu rendah kaca pengintai dan condenser tidak panas.

16 Tekanan pada katup penyalur dan isap tinggi Expansion valve tidak membeku, pipa tekanan rendah tidak dingin Temperatur pada katup penyalur rendah, udara tidak keluar Expansion valve membeku Perbedaan temperatur pada receifer/ dryer depan dan belakang. (bila berlebihan saringan receifer pipa belakang membeku). Pendinginan condenser kurang Ketika condenser disiram air, gelembung tidak terlihat pada kaca Gas heat sensitizing tube bocor. Expansion valve rusak Evavorator membeku Expansion valve tersumbat, pengikat heat sensitizing tube kendor / rusak. Receifer / dryer tersumbat Sirip kondenser kotor Refrigerant terlalu banyak Perbaiki /ganti Setel relay stabilizer. Operasikan dengan benar (kecepatan blower & temperatur control) Bersihkan / ganti. Ganti Lakukan pembersihan Kurangi refrigerant penginntai Tekanan pada Disekitar servis Saluran tekanan Lakukan

17 katup penyalur dan isap rendah valve dingin bila dibandingkan dengan tinggi tersumbat servis atau ganti bila perlu. evaporator Temperatur inlet expansion valve Saluran tekanan rendah tersumbat Bersihkan atau ganti terlalu dingin bila dibandingkan dengan tempat sekitar receifer/dryer Banyak gelembung pada Refrigerant kurang Tambahkan refrigerant kaca pengintai Kebocoran gas Gas berkurang Shaft seal bocor Ganti Baut basah kena oli Terjadi kebocoran pada komponen Perbaiki / keraskan baut yang terikat dengan baut tersebut Terlihat ada keretakan dan basah gas Terjadi kebocoran pada komponen yang retak Ganti komponen yang retak berkurang Tidak lengket Wiring normal Kumparan terbuka Ganti Tidak tertarik meskipun switch posisi on Wiring putus / tidak menyambung Cari dengan ohm meter dan sambungkan kembali Posisi switch on rotor bergerak dan menarik bila didorong Celah rotor dan stator terlalu besar Perbaiki Expansion Valve

18 Tanda-tanda Keadaan Penyebab Perbaikan Outlet valve tidak dingin Perbedaan temperatur pada Gas heat sensitizing tube Perbaiki kebocoran. sisi tekanan tinggi bocor. Tambahkan dan randah tidaj Refrigerant efrigerant terasa kurang Ganti Exp. Valve expansion membuka terlalu valve lebar. Inlet valve dingin atau Pipa tekanan tinggi pada recifier/dryer Terjadi penyumbatan Ganti recifier/dryr membeku dingin atau membeku pada recifier/ dryer. Ganti expansion Expansion valve tersumbat es valve. B. Suara Abnormal Tanda tanda Keadaan Penyebab Perbaikan Kompresor Suara knocking Bearing aus atau Bongkar, ganti berisik Magnetich clutch berisik Suara berisik dari pipa Suara dari kondensor Suara berisik dari bracket Idler pulley berisik dari compresor Suara berderit ketika magnetic clutch tidak berkaitan Pipa bergetar Kondensor bergetar Bracket bergetar Suara gemeretak rusak Silinder atau shaft rusak Bearing aus atau rusak Baut pengikat kendor Tidak diberi karet Mounting kendor Bracket kendor atau patah Bearing rusak baut mounting kendor komponen yang rusak Ganti bearing Kencangkan baut Beri karet dan keraskan Beri karet dan keraskan Kencangkan/las/ ganti Ganti bearing keraskan

19 Crank pulley berisik Drive belt berisik Suara bergetar Defleksi pada belt Sobek pada belt Pemasangan tidak benar / miring Bearing rusak Belt kendor Belt rusak Perbaiki Ganti bearing Stel belt Ganti belt D. Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan dan Memasang Kembali Komponen A. Magnetic Clutch (Swash Plate & Through Vane) Membongkar: 1. Melepas Pressure Plate Lepas baut poros (gunakan spesial servis tool dan kunci sock) 1) Pasang SST (lihat gambar) ke pressure plate 2) Lepaskan pressure plate: 3) Melepas pressure plate untuk tipe through 4) Lepaskan shim 2. Melepas Rotor 1) Lepaskan snap ring (menggunakan tan tutup) 2) Keluarkan rotor (gunakan palu plastik) 3. Melepas Stator: 1) Lepas kabel stator dari rumah compressor (tipe swash plate)

20 2) Lepas kabel stator dari rumah compressor (tipe through vane) 3) Lepaskan snap ring 4) Lepaskan stator Memasang: 1. Pasang Stator 1) Pasang stator 2) Pasang snap ring 3) sambungkan kabel stator (tipe swash plate) 4) sambungkan kabel stator (tipe through vane) 2. Pasang Rotor 1) Pasang rotor pada poros compressor 2) Gunakan snap ring baru

21 3. Pasang Pressure plate 1) Pasang shim 2) Pasang baut poros (tipe swash plate) 3) Pasang baut poros (tipe through vane) 4. Ukur celah magnetic clutch Tipe swash plate gunakan feeler gauge Tipe through vane 1) Pasang dial gauge pada pressure plate 2) Hubungkan kabel magnetic clutch ke batery (+) 3) Periksa antara pressure plate dan rotor kemudian hubungkan B. Compressor Membongkar terminal negatif batery Sebelum membongkar compressor, lakukan dahulu : Langkah melepas compressor dari engine. a) Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC ON b) Matikan AC, matikan mesin. c) Lepaskan kabel negatif batery. d) Lepaskan conektor untuk magnetic clutch dan temperatur switch. e) Keluarkan refrigrant. (hati-hati terhadap cairan / gas refrigerant, sebaiknya pakai alat-alat keselamatan kerja) f) Lepas selang yang menghubungkan comprssor. g) Lepas compressor.

22 1. Melepas Servis valve: 1) Lepas baut servis plate 2) Lepas seal ring (ganti) 2. Mengukur Oli: Ukur oli yang ada di dalam kompressor sebagai patokan pengisian oli baru. 3. Melepas tutup depan 1) Lepas baut pengunci tutup depan dengan menggunakan obeng ketok + 2) Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati jangan sampai melukai seal maupun compressor 4. Melepas plat katup depan 1) Lepaskan pin dari tutup depan 2) Lepas pelat katup

23 5. Melepas gasket 6. Melepas seal poros 1) Lepas snap ring 2) Dengan menggunakan busing (SST) dorong seal poros keluar. Memasang. 1. Pemasangan seal 1) Atur seal poros tepat ditengah. 2) Dorong seal dengan busing. 3) Pasang snap ring.

24 2. Pemasangan pelat rumah depan 1) Pasang pin (2 buah) 2) Lumasi O ring dengan oli. 3) Pasang katup isap depan melalui pin pada bagian depan silinder. 4) Pasang pelat depan bersama sama dengan katup penyalur melalui pin pada silinder depan. 5) Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada silinder depan. 3. Pemasangan dudukan center. Pasangan dudukan center pada poros (SST). 4. Pemasangan tutup depan.

25 5. (jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat pembongkaran) Gunakan oli standard. 6. Pemasangan katup services a) Lumasi dulu dengan oli. b) Pasang katup servis pada compressor dan keraskan bautnya. Momen kekencangan : 250 kg-cm. 7. Pengukuran Momen Putar Poros Momen : 50 kg-cm

26 PENUTUP BAB III Kesimpulan Sehubungan dengan penulisan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa penanganan refrigerant adalah sesuatu yang harus patut diperhatikan dalam sistem ac mobil. Penggunaan jenis refrigerant dan pengisian yang tepat sesuai standard adalah merupakan langkah untuk menjaga ac kendaraan kita tetap bekerja dengan normal sekaligus meminimalisasi kerusakan pada komponen-komponen ac kendaraan. Penggunaan ac mobil dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan peralatan atau komponen di dalam ac tersebut mengalami penurunan efektivitas fungsi, kerusakan dan bahkan pengurangan jumlah volume dari standard yang sudah ditentukan. Melakukan service/ repair secara berkala akan memberikan kenyaman kita di dalam berkendara. Sistem ac yang mengkondisikan suhu di dalam kabin akan bekerja normal dan sesuai dengan apa yang kita harapkan apabila kita tetap merawat dan melakukan perbaikan-perbaikan (service). Saran Penulis sadar pada makalah ini masih banyak kekurangan dan penulis memohon kepada pembaca agar memaafkan segala kekurangan yang ada pada makalah ini. Penulis berharap kepada pembaca agar memberikan saran atau kritik kelengkapan makalah ini selanjutnya.

27 DAFTAR PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER)

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER) Kode Modul OTO.KR05.019.03 MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER) DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat : TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini anda dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja air conditioner system. 2. Mengidentifikasi komponen air conditioner system. 3. Menjelaskan cara kerja air conditioner

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator. 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Persiapan Alat Dan Bahan Persiapan satu Unit kendaraan Pengecekan Pembongkaran Evaporator Kondisi baik tidak Perawatan Korektif ya Perawatan Preventif

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Gambar Sistem pengkondisian udara

Gambar Sistem pengkondisian udara BAB 14 SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AIR CONDITIONER) 14.1. Pendahuluan Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SISTIM AC KOMPRESOR TIPE WOBBLE PLATE Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistim AC Disusun Oleh : Cahyono (5201410028) Naufal Farras Sajid (5201410029) Riwan Setiarso (5201410030) Rifki Yoga Kusuma

Lebih terperinci

TROUBLESHOOTING AC MOBIL

TROUBLESHOOTING AC MOBIL M O D U L TROUBLESHOOTING AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

SISTEM AIR CONDITIONER (AC) SISTEM AIR CONDITIONER (AC) KOMPETENSI Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan prinsip terjadinya pendinginan pada sistem AC. 2. Menjelaskan Fungsi AC pada mobil. 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air Conditioner (AC) adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA COROLLA 4A FE

TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA COROLLA 4A FE TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA COROLLA 4A FE PROYEK AKHIR Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III Untuk Memperoleh Predikat Ahli Madya Disusun Oleh : Nama : Rizqy Awaluddin

Lebih terperinci

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a. 3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian

Lebih terperinci

CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT

CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT Fungsi Air Conditioner adalah untuk : 1. Mengatur suhu udara 2. Mengatur sirkulasi udara 3. Mengatur kelembaban udara 4. Mengatur Kebersihan udara

Lebih terperinci

BAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh

BAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh 32 BAB III INSTALASI PERALATAN UJI 3.1 Tujuan Pengujian Pengujian dilakukan untuk memperoleh data-data kondisi refrigeran pada sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

Bab III. Metodelogi Penelitian

Bab III. Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara berfikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku panduan maupun studi lapangan. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN

TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Abdillah Atman Oka 5211312034

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL 26 TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL Setiyo Hermawan 1, Rizki Novianto 2 Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Jl. Raya Pahlawan No. Gejlig

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 CARA PERAWATAN TURBOCHARGER Gambar 4.1 Turbocharger (Sumber : Data Pribadi) Turbocharger adalah bagian yang dibuat secara presisi, tetapi memiliki desain yang sangat sederhana, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT Disusun oleh: Susilawati 11504279015 PROGRAM S1 KKT UNY JURUSAN PENDIDIKAN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2012 A.

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),

Lebih terperinci

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Oleh : NURMAN ASYARI NIM. I 8609026 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER

AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER Apakah air conditioner itu?.................................. 388 HEATER 1. Prinsip dasar........................................... 389 2. Tipe heater.............................................

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS Laporan Kerja Praktek 14 BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS 3.1 PENGERTIAN AIR CONDITIONER Air Conditioner adalah seperangkat peralatan yang tergabung dalam satu kesatuan dan terbentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tentang refrigerasi dan pengkondisian udara Sekilas tentang refrigerasi dan pengkondisian udara secara fungsi utama bidang refrigerasi dan pengkondisian udara saling berkaitan

Lebih terperinci

Langkah Pengecekan AC Mobil Kita

Langkah Pengecekan AC Mobil Kita Langkah Pengecekan AC Mobil Kita Trik juga cara pengecekan saat sistem ac mobil, Pelayanan Ac mobil sendiri, bisakah servis ac mobil seorang diri, mungkin tersebut adalah interogasi yang gaib jika kita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Pengkondisian Udara Pengkondisian udara atau Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang memelihara dan mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR)

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR) digilib.uns.ac.id PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Tata Udara [sumber : 5. http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id] Sistem tata udara adalah proses untuk mengatur kondisi suatu ruangan sesuai dengan keinginan sehingga dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Lingkup kerja praktek di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) perawatan secara berkala lokomotif di dipo Tanah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 Pengertian AC Air Conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,ac berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN BAB IV LANGKAH PENGERJAAN 4.1 Peralatan yang Digunakan Sebelum melakukan instalasi hal utama yang pertama dilakukan adalah menyiapkan peralatan. Peralatan yang digunakan pada instalasi sistem refrigerasi,

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 - BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling 28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29

Lebih terperinci

SISTEM PENDINGIN MESIN

SISTEM PENDINGIN MESIN SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM PENDINGIN MESIN Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 1 URAIAN PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM PENDINGIN & KOMPONENNYA Kode Modul : OPKR 20-010B Pada mesin

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL Hartoyo PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN Dilihat dari fungsinya, AC Mobil memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : 1. Data dari hasil pengujian Data diperoleh dari hasil pengujian alat praktikum mesin pendingin

Lebih terperinci

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) Buku Petunjuk Perakitan Perawatan Pengoperasian Jl. Rajekwesi 11 Malang Jawa Timur Indonesia (0341)551634 Website: 1 a. CARA PERAKITAN Untuk dapat memperoleh kinerja

Lebih terperinci

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING A. INSTALLATION 1. Pemilihan Lokasi a. Lokasi Harus bersih dan kering dengan lantai yang kuat untuk menyangga beban kompresor

Lebih terperinci

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin. Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC Trouble Shooting Sistem Air Conditioner (AC) Mobil TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC Di bawah ini akan di gambarkan langkah-langkah dalam melakukan perbaikan (trouble shooting) kerusakan AC. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

PENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC

PENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC JOB SHEET 10 PENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC Oleh: Sutiman, M.T (sutiman@uny.ac.id) Ibnu Siswanto, M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF Semester IV Revisi : 01

Lebih terperinci

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer SISTEM REFRIGERASI Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar operasi prosedur : 3.1 Data-Data Penelitian Spesifikasi : Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 29 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR )

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR ) digilib.uns.ac.id PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara :

Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara : AIR CONDITIONER APAKAH AIR CONDITIONER ITU Air conditioner adalah peralatan untuk : 1. 2. 3. 4. Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan

Lebih terperinci

Bab III Metodelogi Penelitian

Bab III Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Dalam pengujian analisa kinerja AC split merk TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 dengan variasi tekanan tanpa pembebanan terdapat beberapa

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN APAKAH ELPIJI ITU ELPIJI adalah merek dagang dari produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas,

Lebih terperinci

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET 4.1 Menjalankan Mesin Baru Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan GENSET baru ada beberapa tahapan, sebagai berikut: 1. Periksalah semua skrup dan baut;

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PRINSIP PENDINGINAN PROSES MEMINDAHKAN ATAU MENAMBAHKAN PANAS DARI SUATU BENDA ATAU TEMPAT KE

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN MITSUBISHI GALANT 2500 CC

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN MITSUBISHI GALANT 2500 CC PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN MITSUBISHI GALANT 2500 CC Legiman 1 & Fahmi Sulaiman 2* 1 Program Studi Mesin Otomotif Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Teknik Industri Politeknik LP3I

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian.............

Lebih terperinci

Sistem AC dan Accesoris Kendaraan

Sistem AC dan Accesoris Kendaraan Mesin Otomotif Fakultas Teknik UM Magelang Sistem AC dan Accesoris Kendaraan Modul Praktek Budi Waluyo, MT. 2013 J l. M a y j e n d B a m b a n g S o e g e n g k m 5 M e r t o y u d a n M a g e l a n g

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tugas akhir dengan judul Analisis Sistem Pendingin ini menggunakan refrensi dari Tugas Akhir yang ditulis oleh Ade Irfan S yang berjudul

Lebih terperinci

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN SMK... Mata Pelajaran : Motor otomotif Kelas/Semester : XI/2 Pertemuan Ke- : 1,2,3,4,5,6,7,8. Alokasi Waktu : 32 x 45 menit Standar Kompetensi : Perbaikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HC) DALAM BISNIS PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC

PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HC) DALAM BISNIS PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HC) DALAM BISNIS PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC Isnanda (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang ABSTRAK Sesuai dengan program Pemerintah tentang

Lebih terperinci

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi 1.1 ISOLASI 1.1.1 Gagal Mengisolasi Sebuah pompa sedang dipreteli untuk perbaikan. Ketika tutupnya dibuka, minyak panas di atas temperatur nyala-otomatis, menyembur dan terbakar. Tiga orang terbunuh, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA SIMULASI DAN EKSPERIMEN

BAB IV ANALISA SIMULASI DAN EKSPERIMEN BAB IV ANALISA SIMULASI DAN EKSPERIMEN 4.1 ANALISA SIMULASI 1 Turbin Boiler 2 Kondensor Air laut masuk Pompa 4 3 Throttling Process T 1 Air Uap Q in 4 W Turbin W Pompa 3 Q out 2 S Tangki Air Destilasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Hawlader, M.N.A., Chou, S.K., Ullah, M.Z. ( 2001 ) melakukan penelitian tentang prestasi dari sistem solar assisted heat pump water heater. Pada evaporator ditambahkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1. DESIGN REAKTOR Karena tekanan yang bekerja tekanan vakum pada tabung yang cendrung menggencet, maka arah tegangan yang

Lebih terperinci