PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA BIDANG USAHA KECIL DAN MENENGAH DINAS KOPERINDAG TAMBEN KABUPATEN TRENGGALEK
|
|
- Indra Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA BIDANG USAHA KECIL DAN MENENGAH DINAS KOPERINDAG TAMBEN KABUPATEN TRENGGALEK FXIK Ardi Pradana, Ir. Janti Gunawan, M.Eng.Sc., M.Com.I.B., Ph.D., Naning Aranti Wessiani, S.T., M.M. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya Abstrak Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat penting bagi pembangunan ekonomi nasional. Walau potensi UMKM sangat besar, UMKM merupakan kategori usaha yang rapuh dan sangat membutuhkan peran berbagai lembaga untuk terus berkembang. Sejauh ini berbagai upaya pengembangan UMKM telah banyak dilakukan oleh pemerintah selaku fasilitator pengembangan usaha. Namun, upaya pengembangan UMKM tersebut dinilai masih belum menunjukan hasil yang memuaskan sehingga dirasa perlu untuk dilakukan perbaikan pada upaya pengembangan UMKM yang dilakukan pemerintah. Pada penelitian ini akan dilakukan perbaikan pada proses perencanaan dan pengukuran kinerja upaya pengembangan UMKM dengan diterapkannya Balanced Scorecard (BSC) pada organisasi pemerintah. Penelitian ini dilakukan di Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Trenggalek sebagai unit pemerintah yang bertanggung jawab dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek khususnya pada Bidang Usaha Kecil Menengah. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu proses perencanaan strategis, proses perancangan sistem pengukuran kinerja, dan proses penyusunan alat bantu pengukuran kinerja. Berdasarkan proses perencanaan strategis dengan pendekatan analisis strengths, weaknesses, opportunities, threats (SWOT) dan pemetaan sasaran menggunakan kerangka BSC, sasaran pengembangan UMKM yang mengalami perluasan perspektif dan jumlah. Hal tersebut juga berdampak pada proses perancangan sistem pengukuran kinerja sehingga key performance indicator (KPI) yang digunakan untuk mengukur kesuksesan pengembangan UMKM mengalami peningkatan jumlah. Sasaran dan KPI yang digunakan dalam pengembangan UMKM selanjutnya dikemas dalam formulir rekapitulasi pengukuran kinerja yang bisa digunakan Dinas Koperindag Tamben untuk memudahkan proses pengukuran kinerja upaya pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek. Kata Kunci: Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah, Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard Abstract The role of Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) is very important for national economic growth. However, SMEs are very fragile and dependent on many agencies to continue to grow such as bank, BDS, and government. So far, there have been a big number of SMEs development programs implemented by government as a facilitator of business development. In fact, these programs do not show satisfying result and therefore need to be improved. This research try to improve the SMEs development programs by implementing Balanced Scorecard as performance measurement approach on government unit. This research was conducted in Small and Medium Enterprises Department of Dinas Koperindag Tamben of Trenggalek Regency as government unit that responsible to develop SMEs in Trenggalek Regency. The study was conducted in three phases; strategic planning process, performance measurement system design process, and performance measurement instrument design. Based on strategic planning process using SWOT analysis and BSC framework to map the strategies, there are a strategy expansion in SMEs development strategies due to expanded perspectives. It is also gives an impact on the performance measurement system design process so the amount of key performance indicators (KPIs) used to measure the success of the development of SMEs was increased. In performance measurement instruments design, those strategies and KPIs are packaged in a performance measurement recapitulation form so Dinas Koperindag Tamben can use it to measure SMEs development programs. Keywords: SMEs Development, Performance measurement, Balanced Scorecard 1
2 1 Pendahuluan Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pembangunan ekonomi nasional sangatlah penting. UMKM adalah kontributor terbesar dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja (World Bank, 2011). Di Indonesia sendiri, jumlah unit usaha berkategori UMKM mecapai 99% dari seluruh unit usaha di Indonesia dan penyerapan tenaga kerja pada UMKM mencapai 97% (Kementrian Koperasi dan UKM, 2012). Selain jumlah dan kemampuan penyerapan tenaga kerja, peran penting UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional juga ditunjukan dengan kemampuan UMKM yang mampu menyumbang 57% dari total PDB Negara Indonesia. Walau UMKM memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional, UMKM merupakan lembaga yang rapuh dan sangat bergantung pada upaya pengembangan UMKM. Ada begitu banyak permasalahan yang dihadapi UMKM dan untuk membantu UMKM terhindar dari permasalahan tersebut, maka peran lembaga lembaga yang terlibat dalam pengembangan UMKM sangatlah dibutuhkan. Partisipasi pihak terkait atau pemangku kepentingan perlu terus ditumbuhkembangkan agar usaha kecil menengah betul betul mampu berkiprah lebih besar lagi dalam perekonomian nasional (Hafsah, 2004). Pemerintah merupakan salah satu pemangku kepentingan yang turut berpartisipasi dalam pengembangan UMKM dan berperan sebagai fasilitator pengembangan usaha. Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah dijelaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi UMKM melalui penumbuhan iklim usaha, pengembangan usaha, pembiayaan dan penjaminan, dan kemitraan. Meskipun upaya pengembangan UMKM telah banyak dilakukan oleh pemerintah, tidak banyak program yang menunjukan manfaat yang signifikan. Upaya pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UMKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar (Partomo, 2004). Berdasarkan hal tersebut, dirasa perlu untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan upaya pengembangan UMKM yang dilaksanakan pemerintah sehingga mampu meningkatkan efektivitas pengembangan UMKM dan menjawab tantangan UMKM. Pada penelitian ini, akan dilakukan perbaikan pada upaya pengembangan UMKM dengan diterapkannya pendekatan pengukuran kinerja pada unit kerja pemerintah. Pengukuran kinerja merupakan sistem terstruktur dan proses pengumpulan, pengawasan, dan penilaian informasi mengenai aktivitas organisasi yang bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi (Wu, 2009). Pendekatan pengukuran kinerja dirasa mampu meningkatkan efektivitas pengembangan UMKM yang dilaksanakan pemerintah mengingat masih lemahnya aspek implementasi, pengendalian atau pengawasan, pengukuran kinerja, dan konsistensi dalam sistem manajemen pemerintah (Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, 2006). Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja salah satunya adalah Balanced Scorecard (BSC). BSC merupakan metode manajemen strategis dan pengukuran kinerja yang menerjemahkan visi, misi, dan strategi organisasi ke dalam seperangkat kerangka pengukuran kinerja (Kaplan & Norton, 1996). Salah satu kelebihan BSC menurut Wu (2009) adalah BSC merupakan perangkat manajemen strategi yang kuat sehingga tidak hanya dapat digunakan sebagai metode pengukuran kinerja saja namun juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menerjemahkan strategi menjadi aksi. Selain itu, BSC merupakan mekanisme untuk membuat organisasi, termasuk organisasi pemerintah, berfokus pada strategi karena penerapan BSC memungkinkan semua unit dalam organisasi memberikan kontribusi secara terukur pada pelaksanan strategi organisasi (Darmawan 2009). Diimplementasikannya BSC pada penelitian ini diharapkan dapat membantu dilakukannya pendekatan pengukuran kinerja pada upaya pengembangan UMKM yang dilakukan pemerintah. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Trenggalek dengan Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi (Dinas Koperindag Tamben) sebagai sasaran utama dalam implementasi BSC pada upaya pengembangan UMKM yang dilakukan pemerintah. Adapun Kabupaten Trenggalek dipilih berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa potensi industri kecil dan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Trenggalek mempunyai peluang untuk dilestarikan dan dikembangkan, baik dari aspek sumberdaya manusia, aspek produktivitas, aspek permodalan, serta aspek pemasaran (Saputra, 2008). Dengan dilakukannya penelitian ini di Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Trenggalek diharapkan potensi pengembangan UMKM dapat dimanfaatkan sekaligus menjawab tantangan UMKM yang dihadapi di Kabupaten Trenggalek. Dari latar belakang yang telah dijelaskan maka akan dilakukan pendekatan pengukuran kinerja pada upaya pengembangan UMKM yang dilakukan Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Trenggalek dengan metode Balanced Scorecard. 2 Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap utama yaitu proses perencanaan strategis, perancangan pengukuran kinerja, dan perancangan instrumen pengukuran kinerja. Pada proses perencanaan strategis akan 2
3 digunakan rangkaian analisis SWOT sebagai metode untuk menyusun sasaran dan strategi pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek. Sasaran dan strategi yang telah disusun kemudian akan dijadikan dasar dalam proses perancangan pengukuran kinerja dengan menggunakan kerangka BSC. Adapun proses perancangan pengukuran kinerja meliputi pemetaan sasaran pada kerangka BSC, penyusunan key performance indicator (KPI) dan penentuan target. Secara detail, metodologi penelitian dapat dijelaskan dengan urutan sebagai berikut: Rekapitulasi arahan kerja, visi, misi, dan strategi Dinas Koperindag tamben Identifikasi poin SWOT dan pemetaan matriks SWOT Perumusan alternatif strategi objektif setiap kuadran SWOT Penilaian SWOT dan pemilihan alternatif strategi objektif Perancangan sasaran pengembangan UMKM berdasarkan kerangka BSC Perancangan KPI dan target Perancangan instrumen pengukuran kinerja Analisis, penyusunan simpulan dan saran\ Proses Perencanaan Strategis 3 Proses Perencanaan Strategis Proses perencanaan strategis merupakan tahap merencanakan strategi atau sasaran pengembangan UMKM yang sesuai dengan kondisi organisasi dan kerangka pengukuran kinerja yang digunakan. proses perencanaan strategis terdiri dari tiga tahap yaitu analisis SWOT, penentuan strategi objektif dan sasaran, dan pemetaan sasaran pada peta strategi. Analisis SWOT merupakan tahap untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor faktor internal dan eksternal sebagai upaya untuk menyusun strategi yang sesuai dengan kondisi organisasi. Pada penelitian ini, identifikasi SWOT dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan melakukan wawancara, meninjau ulang identifikasi SWOT yang dicantumkan di Renstra Dinas Koperindag Tamben , serta merangkum hasil lokakarya yang diadakan di Kabupaten Trenggalek. Poin SWOT yang telah diidentifikasi kemudian dipetakan pada matriks SWOT dan dilakukan penyusunan strategi objektif pada setiap kuadran SWOT berdasarkan interaksi dari setiap poin SWOT yang telah diidentifikasi. Poin SWOT tersebut kemudian dibobotkan dan dinilai, sehingga bisa diketahui apakah Dinas Koperindag Tamben didominasi oleh kekuatan atau kelemahan dari asek internal dan apakah lebih banyak peluang atau hambatan dari aspek eksternal. Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, maka poin dan penilaian SWOT dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Identifikasi dan penilaian SWOT Pernyataan Nilai Strengths 1. Aparatur memiliki kompetensi yang memadai 0,6 Aparatur memiliki budaya yang ramah dan bersahabat Aparatur memiliki kedisiplinan kerja yang cukup baik Dinas Koperindag Tamben memiliki informasi yang baik mengenai UMKM di Kabupaten Trenggalek 5. Dinas Koperindag Tamben memiliki kewenangan penuh untuk pengembangan UMKM 2 6. Dinas Koperindag Tamben memiliki visi, misi, dan strategi pengembangan UMKM yang jelas 8 7. Dinas Koperindag Tamben memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas 8 8. Dinas Koperindag Tamben memiliki respon positif dari masyarakat 9. Dinas Koperindag Tamben memiliki jaringan kerjasama antarlembaga yang kuat 0,24 Total 3,72 Weaknesses 1. Aparatur memiliki pemahaman visi, misi, dan strategi pengembangan UMKM yang kurang baik Dinas Koperindag Tamben memiliki jumlah SDM yang kurang mencukupi 1,8 Dinas Koperindag Tamben memiliki dana operasional pengembang UMKM yang terbatas Dinas Koperindag Tamben memiliki fasilitas dan infrastruktur pengembangan UMKM yang kurang mencukupi 0,2 Total 2,7 Pernyataan Nilai Opportnities 1. Teknologi dan sistem informasi usaha semakin berkembang Kabupaten Trenggalek memiliki potensi sumber daya alam sebagai lapangan usaha 0,8 Lembaga koperasi, bank, dan BDS memiliki antusias pengembangan UMKM yang baik Kabupaten Trenggalek memiliki pangsa pasar yang semakin terbuka 5. Kabupaten Trenggalek memiliki peningkatan jumlah pelaku usaha 0,8 6. Dinas Koperindag Tamben memiliki dukungan pelaksanaan kegiatan pengembangan UMKM yang baik dari Pemerinta Daerah dan Pemerintah Provinsi 7. Alokasi dana untuk pengembangan UMKM cenderung meningkat 0,6 8. UMKM memiliki persaingan usaha yang kondusif 0,15 Total 3,4 Threats 1. Masyarakat memiliki rasa cinta yang kurang pada produk lokal 0,25 Perkembangan masyarakat tidak secepat perkembangan teknologi 0,25 Masyarakat cenderung memilih bekerja di luar daerah Kabupaten Trenggalek 1,2 Pemerintah Daerah atau Pemerintah Provinsi memiliki peraturan atau dasar hukum yang kurang sinergi dengan kebijakan sebelumnya atau yang 0,1 sudah ada 5. Pasar semakin selektif terhadap produk yang digunakan 0,2 6. Isu lingkungan yang meningkat menyebabkan peningkatan standarisasi produk 0,2 7. Produk impor membanjiri pasar dan diantaranya ada yang ilegal 0,1 Total 2,30 3
4 Berdasarkan identifikasi, penyusunan matriks SWOT, dan penilaian SWOT, maka strategi objektif pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek adalah: 1. Meningkatnya peran UMKM sebagai tumpuan ekonomi daerah. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengembangan UMKM. Meningkatnya peran teknologi dan sistem informasi dalam pengembangan UMKM. Strategi objektif yang telah ditentukan Strategi objektif yang telah disusun berdasarkan analisis SWOT kemudian diselaraskan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan maksud agar ada kesesuaian arah kerja antara Dinas Koperindag Tamben dengan arahan yang diberikan Pemerintah Daerah kepada Dinas Koperindag Strategi objektif pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek adalah: 1. Meningkatnya peran UMKM sebagai tumpuan ekonomi daerah. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengembangan UMKM. Meningkatnya peran teknologi dan sistem informasi dalam pengembangan UMKM. Meningkatnya perlindungan konsumen dan pelayanan perdagangan. Strategi objektif pengembangan UMKM yang telah disusun tersebut kemudian diuraikan menjadi sasaran yang lebih konkret dan mudah dipahami. Penyusunan sasaran ini juga akan melibatkan kerangka BSC dimana sasaran yang disusun akan dipetakan langsung pada BSC. Daftar sasaran yang telah dipetakan pada kerangka BSC dapat dilihat pada Tabel Tabel 2 Daftar Sasaran Pengembangan UMKM Sasaran Meluasnya pasar UMKM Kabupaten Trenggalek (C1) Meningkatnya jenis jenis produksi UMKM (C2) Meningkatnya kualitas sentra sentra industri (C3) Meningkatnya jumlah UMKM (C4) Meningkatnya kemampuan akses kredit UMKM di Kabupaten Trenggalek (C5) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja UMKM di Kabupaten Trenggalek (C6) Meningkatnya rata - rata pendapatan UMKM di Kabupaten Trenggalek (C7) Meningkatnya kontribusi PDRB oleh UMKM di Kabupaten Trenggalek (C8) Meningkatnya perlindungan konsumen di Kabupaten Trenggalek (Ib1) Terwujudnya pusat informasi bisnis dan pusat promosi (Ib2) Meningkatnya pelayanan publik (Ib3) Meningkatnya sarana prasarana Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Trenggalek (Ib4) Konsumen Bisnis Internal Meningkatnya produktivitas anggaran pengembangan Fina nsial Inovasi dan UMKM (F1) Kabupaten Trenggalek (In1) Meningkatnya kemampuan manajerial UMKM di Kabupaten Trenggalek (In2) Meningkatnya penguasaan teknologi UMKM di Kabupaten Trenggalek (In3) Pembelajaran Meningkatnya kualitas SDM Dinas Koperindag Tamben 4 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada tahap perancangan sistem pengukuran kinerja, telah disusun key performance indicator yang digunakan sebagai ukuran dalam mengukur pencapaian sasaran pengembangan UMKM dan beberapa instrumen pengukuran kinerja yang digunakan untuk membantu Dinas Koperindag Tamben dalam melakukan pengukuran kinerja. Dari hasil perancangan sistem pengukuran kinerja ini, didapatkan total 18 KPI dengan rincian 8 KPI pada perspektif konsumen, 4 KPI pada perspektif bisnis internal, 1 KPI pada perspektif finansial, dan 3 KPI pada perspektif inovasi dan pembelajaran. Daftar KPI dari setiap sasaran dapat dilihat pada Tabel 1. 5 Analisis dan Interpretasi Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan diketahui bahwa Dinas Koperindag Tamben dinilai berada dalam posisi yang didominasi dengan kekuatan organisasi dan peluang pengembangan UMKM, hal tersebut tentu menjadi keunggulan tersendiri bagi Dinas Koperindag Tamben dalam mewujudkan kesuksesan upaya pengembangan UMKM. Namun, unggulnya posisi organisasi Dinas Koperindag Tamben bukan berarti menjadi tanda bagi Dinas Koperindag Tamben untuk sekedar mempertahankan kinerjanya saja melainkan menjadi kesempatan bagi Dinas Koperindag Tamben untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas upaya pengembangan UMKM dengan berinovasi dan melahirkan potensi baru baik pada aspek internal maupun eksternal organisasi sehingga UMKM bisa lebih berperan bagi pembangunan ekonomi daerah. Upaya peningkatan kuantitas dan kualitas upaya pengembangan UMKM tersebut bisa dilakukan dengan mewujudkan beberapa sasaran seperti memperluas pasar UMKM dengan penyediaan pusat informasi bisnis dan pusat promosi, meningkatkan kapasitas produksi UMKM dengan pelatihan teknis dan implementasi teknologi, dan lain lain. Untuk melakukan perbandingan lebih mendalam antara sasaran pengembangan UMKM yang disusun dengan menggunakan BSC dan sasaran pengembangan UMKM yang saat ini digunakan Dinas Koperindag Tamben, telah dilakukan pengelompokan sasaran pengembangan UMKM yang saat ini digunakan Dinas Koperindag Tamben pada kerangka perspektif BSC dan telah dicoba pula usaha mengorelasikan sasaran yang satu dengan sasaran yang lain pada sasaran pengembangan UMKM tersebut. 4
5 Tabel 1 Daftar KPI setiap sasaran Sasaran Meluasnya pasar UMKM Kabupaten Trenggalek (C1) Meningkatnya jenis jenis produksi UMKM (C2) Meningkatnya kualitas sentra sentra industri potensial (C3) Meningkatnya jumlah UMKM di Kabupaten Trenggalek (C4) Meningkatnya kemampuan akses kredit UMKM di Kabupaten Trenggalek (C5) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja UMKM di Kabupaten Trenggalek (C6) Meningkatnya rata - rata pendapatan UMKM di Kabupaten Trenggalek (C7) Meningkatnya kontribusi PDRB oleh UMKM di Kabupaten Trenggalek (C8) Meningkatnya perlindungan konsumen di Kabupaten Trenggalek (Ib1) Terwujudnya pusat informasi bisnis dan pusat promosi (Ib2) Meningkatnya pelayanan publik (Ib3) Meningkatnya sarana prasarana Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Trenggalek (Ib4) Meningkatnya produktivitas anggaran pengembangan UMKM (F1) Meningkatnya kualitas SDM Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Trenggalek (In1) Meningkatnya kemampuan manajerial UMKM di Kabupaten Trenggalek (In2) Meningkatnya penguasaan teknologi UMKM di Kabupaten Trenggalek (In3) Berdasarkan proses perancangan kerangka pengukuran kinerja yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada 18 KPI yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian upaya pengembangan UMKM yang dilaksanakan Dinas Koperindag Tamben. Adapun 18 KPI tersebut terdiri dari 8 KPI pada perspektif konsumen, 4 KPI pada perspektif bisnis internal, 1 KPI pada perspektif finansial, dan 5 KPI pada perspektif inovasi dan pembelajaran. Setiap KPI memiliki tingkat kepentingan berdasarkan bobot dan target berdasarkan baseline masing masing. Jika dibandingkan dengan KPI yang digunakan Dinas Koperindag Tamben saat ini dan tercantum pada Rencana Strategis Dinas Koperasi Industri Perdagangan Pertambangan dan Energi , ada perbedaan jumlah dan perbaikan pada KPI yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek. Penambahan tersebut terjadi akibat perluasan perspektif BSC yang menyebabkan penambahan sasaran pengembangan UMKM sehingga berujung pada penambahan KPI yang digunakan. Selain itu, diketahui juga bahwa ada beberapa sasaran pengembangan UMKM yang digunakan Dinas Koperindag Tamben tidak memiliki indikator yang bisa digunakan dan hal tersebut bisa dilengkapi oleh KPI yang disusun dengan menggunakan kerangka BSC. Berdasarkan hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa BSC dapat meningkatkan jumlah KPI akibat adanya perluasan perspektif sasaran. KPI % peningkatan jumlah UMKM yang memiliki wilayah pemasaran di luar Kabupaten Trenggalek (KPI001) Jumlah UMKM produk inovatif di Kabupaten Trenggalek (KPI002) % peningkatan kapasitas produksi sentra industri (KPI003) % peningkatan jumlah UMKM di Kabupaten Trenggalek (KPI004) % jaminan akses kredit yang terlunasi (KPI005) % peningkatan tenaga kerja UMKM (KPI006) % peningkatan rata rata pendapatan UMKM (KPI007) % kontribusi PDRB oleh UMKM (KPI008) UMKM yang paham akan perlindungan konsumen (KPI009) Jumlah UMKM yang terlibat dalam pameran (KPI010) Indeks Kepuasan Masyarakat (KPI011) Jumlah kegiatan perawatan atau pembaharuan sarana prasarana Dinas (KPI012) % penyimpangan pencairan dana pengembangan UMKM (KPI013) % aparatur yang mengikuti pelatihan kedinasan (KPI014) Jumlah UMKM yang mengikuti pelatihan manajerial (KPI015) % jumlah UMKM yang menerapkan hasil pelatihan manajerial (KPI016) Jumlah UMKM yang mengikuti pelatihan teknis (KPI017) % jumlah UMKM yang menerapkan hasil pelatihan teknis (KPI018) Berdasarkan tinjauan terhadap bobot yang dimiliki setiap KPI, diketahui bahwa setiap KPI memiliki tingkat kepentingannya masing masing. Ditinjau pada dimensi perspektif, diketahui bahwa aspek konsumen merupakan perspektif dengan tingkat kepentingan paling tinggi. Hal tersebut sesuai dengan fungsi organisasi Dinas Koperindag Tamben yang memang bertugas untuk mengembangkan masyarakat dan tidak terpaku pada tujuan finansial saja. Tingginya tingkat kepentingan pada perspektif konsumen tersebut juga berdampak pada KPI yang diprioritaskan, adapaun KPI dengan prioritas paling tinggi berdasarkan tingkat kepentingan adalah peningkatan tenaga kerja UMKM di Kabupaten Trenggalek, perluasan wilayah pemasaran, dan peningkatan jumlah UMKM. 5
6 6 Simpulan dan Saran Simpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Ada empat strategi objektif Dinas Koperindag Tamben dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek yaitu; (1) Meningkatnya peran UMKM sebagai tumpuan ekonomi daerah, (2) Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengembangan UMKM, (3) Meningkatnya peran teknologi dan sistem informasi dalam pengembangan UMKM, dan (4) Meningkatnya perlindungan konsumen dan pelayanan perdagangan dimana empat strategi objektif tersebut terdiri dari 1 sasaran perspektif finansial, 8 sasaran perspektif konsumen, 4 sasaran perspektif bisnis internal, dan 3 sasaran perspektif inovasi dan pembelajaran. Kerangka pengukuran kinerja Dinas Koperindag Tamben dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek terdiri dari 16 key performance indicator, rincian key performance indicator dapat dilihat pada Lampiran A Key Performance Indicator Properties. Alat bantu pengukuran kinerja Dinas Koperindag Tamben dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek terdiri dari kuesioner kuesioner, untuk dilakukannya pengukuran terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat, dan perangkat rekapitulasi, untuk memudahkan proses perhitungan pengukuran kinerja upaya pengembangan UMKM di Kabupaten Trenggalek. Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat dapat dilihat pada Lampiran B Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat. Seperti penelitian pada umumnya, penelitian ini juga mengandung kekurangan yaitu tingginya tingkat subjektivitas dalam penyusunan strategi, pembobotan, dan penentuan target dikarenakan sumber data atau narasumber yang sedikit. Namun demikian, penelitian ini telah berkontribusi dalam menganalisis kondisi dan merumuskan strategi pengembangan UMKM yang sesuai dengan kondisi organisasi sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi Dinas Koperindag Tamben untuk menyusun ulang pola perumusan strategi yang digunakan. Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi dalam diimplementasikannya metode yang cukup komperhensif sehingga bisa disusun metode pengukuran kinerja yang sesuai. Saran yang bisa diberikan untuk penelitian serupa selanjutnya adalah: 1. Analisis SWOT merupakan metode yang cukup praktis untuk digunakan namun berisiko mengandung subjektivitas strategi yang cukup tinggi dan terlalu fokus pada kondisi organisasi yang ada. Untuk mengurangi risiko tersebut, disarankan penelitian berikutnya melibatkan pemangku kepentingan yang lebih banyak dan bervariasi sehingga bisa dilakukan penilaian dari berbagai sudut pandang dan lebih objektif. Pada penelitian serupa berikutnya, disarankan menggunakan metode penyusunan strategi yang bersifat aspiratif dan tidak terlalu fokus pada kondisi organisasi sehingga bisa dihasilkan strategi yang lebih tepat kebutuhan pemangku kepentingan. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan sasaran dan KPI yang berkaitan dengan isu lingkungan mengingat semakin maraknya isu lingkungan yang berkembang sampai saat ini. 7 Daftar Pustaka Hafsah, J. (2012). Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. (2012). Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. (2006). Manajemen yang Berorientasi pada Peningkatan Kinerja Instansi Pemerintah (Suatu Profil) Partomo, S. (2004). Usaha Kecil Menengah dan Koperasi. Universitas Trisakti, Jakarta Saputra, D. (2008). Upaya Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Industri Kecil dan Usaha Kecil Menengah: Studi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Trenggalek (abstrak) World Bank. (2011). Small vs Young Firms Across the World: Contribution to Employment, Job Creation, and Growth Wu, D. (2009). Measuring Performance in Small and Medium Enterprises in the Information & Communication Technology Industries Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah 6
ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.
ABSTRAK Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Kesuksesan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...
DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii
Lebih terperinciPerancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)
1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah dalam penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu : 1. Tahap Studi Pendahuluan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang suatu sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard yang sesuai dengan visi dan misi
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)
Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister
Lebih terperinciANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA
ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA Bayu Setyawan, Achmad Holil Noor Ali Program Magister Manajemen Teknologi Bidang
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri dalam satu dasawarsa terakhir ini, menyebabkan ketergantungan terhadap impor semakin besar. Selama
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat Penelitian... 11 1.5.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian Perencanaa Strategis Sistem Informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif pada Larissa Aesthetic Center Cabang 1 Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat
Lebih terperinciBandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciGAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD
TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH
STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id POKOK BAHASAN : PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PERENCANAAN STRATEGI SDM SDM adalah faktor
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDUHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah saat sekarang, daerah diberi kewenangan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagian besar
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan - tahapan penelitian yang harus ditetapkan, sebelum melakukan pemecahan yang akan dibahas. Langkah ini dilakukan agar penelitian ini memudahkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvii xix Xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini memunculkan tantangan-tantangan baru bagi para pelaku bisnis. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut dan agar dapat mempertahankan
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian telah berperan dalam pembangunan melalui. pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian telah berperan dalam pembangunan melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan perubahan iklim bisnis yang sangat cepat, mengharuskan perusahaan untuk mampu menyesuaikan segala perubahan yang terjadi. Kondisi pasar
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISIS
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT
Ibu Mudah2nTe tap Semangat.. Assalamu alaykum PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Peneliti: 2507100089 Refi Efendi Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT. 132311408 :: PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Bank Jabar sebagai salah satu bank umum komersial terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak 1960 dan telah dinasionalisasikan dari Pemerintahan Belanda merasakan persaingan dalam dunia bisnis
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.... i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 20 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.
BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Hubungan Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
-33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciPEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ
PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik
Lebih terperinciSTRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD
STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD Banyak organisasi yang mampu merumuskan rencana strategis dengan baik, namun belum banyak organisasi yang mampu melaksanakan kegiatan operasional bisnisnya berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian telah berperan dalam pembangunan melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang besar dalam hal pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi antara bank
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Direktur Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Nomor HK.06.02.351.03.15.196 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil analisis yang telah dikembangkan di DISKOMINFO JABAR,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dikembangkan di DISKOMINFO JABAR, dimulai dari penentuan arsitektur pengukuran, penentuan tujuan strategis, dan merancang KPI untuk setiap sasaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memberdayakan daerah dan mengurangi ketergantungan. daerah terhadap pemerintahan pusat. Dengan demikian pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah sebagai bentuk reformasi pemerintahan daerah bertujuan untuk memberdayakan daerah dan mengurangi ketergantungan daerah terhadap pemerintahan pusat. Dengan
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF E. GUMBIRA SA ID & SETIADI DJOHAR.
RINGKASAN EKSEKUTIF DEWI RAMDIANI, 2007.Perancangan Pengukuran Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) dengan Pendekatan Balanced Scorecard. DIbawah bimbingan
Lebih terperinciPEMETAAN STRATEGIS DISTRIBUTOR PELUMAS DENGAN BALANCED SCORECARD PT. XYZ TAHUN
1 PEMETAAN STRATEGIS DISTRIBUTOR PELUMAS DENGAN BALANCED SCORECARD PT. XYZ TAHUN 2010 2015 Regina Anastasia Koilam Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen Teknologi Informasi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciPERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H
PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK Oleh : Arie Kusuma Wardana H24104109 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan
BAB V KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Perusahaan maupun organisasi yang tidak memiliki system pengukuran kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan penilaian kinerja berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2003 / 2004
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2003 / 2004 PEMBANGUNAN DAN PENGUKURAN IT BALANCED SCORECARD PADA PT. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA ANASTA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep balance scorecard Pada tahun 1992, Kaplan dan Norton menulis serangkaian artikel yang memperkenalkan konsep Balanced Scorecard. Konsep ini merupakan pengukuran yang diyakini
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard pada Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus: Perusahaan A)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-335 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard pada Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus: Perusahaan
Lebih terperinciTESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.
Lebih terperinciEvaluasi Penerapan Balanced Scorecard sebagai Pendekatan dalam Pengukuran Kinerja
Dian Purwandari Evaluasi Penerapan Balanced Scorecard sebagai Pendekatan dalam Pengukuran Kinerja Dian Purwandari, S.E., M.Ak. Dosen, Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial, Universitas Buana Perjuangan Karawang
Lebih terperinciUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI
UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING
Lebih terperinciPerencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan IT Balance Ssorecard di Kampus AMIK AKMI Baturaja
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi ke-8 (SEMNASTIK2016) Palembang, 20 Agustus 2016 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan IT Balance Ssorecard di Kampus AMIK AKMI Baturaja
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA DIVISI TRANSAKSI ENERGI LISTRIK PT. PLN (Persero) AREA SEMARANG
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA DIVISI TRANSAKSI ENERGI LISTRIK PT. PLN (Persero) AREA SEMARANG Reza Rifky Adhisurya 1, Yupie Kusumawati2 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciMETODE METODE PENGUKURAN KINERJA
METODE METODE PENGUKURAN KINERJA Menurut Wibowo (2008), kinerja memiliki pengertian yang berasal dari kata performance. Pengertian dari performance yaitu hasil kerja ataupun prestasi kerja. Namun, kinerja
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011).
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Perencanaan Strategis Perencanaan strategis (penyusunan rencana jangka panjang) merupakan salah satu tahapan dalam manajemen strategis yaitu serangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan strategis pada awalnya merupakan tradisi yang dikembangkan oleh organisasi sektor swasta menghadapi perubahan dalam memenangkan persaingan. Tetapi dalam
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.03 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Lebih terperinciANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PADA BANK MP DI SURABAYA OLEH: MELDY TIFFANY DUSIA
ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PADA BANK MP DI SURABAYA OLEH: MELDY TIFFANY DUSIA 3203010065 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2015
Lebih terperinciSTRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA
STRATEGI ORGANISASI IKA RUHANA PENGERTIAN (Chandler Jr) Penetapan tujuan-tujuan dan sasaransasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana
Lebih terperinciPEMBUATAN PETA STRATEGI E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus : Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya )
PEMBUATAN PETA STRATEGI E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus : Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya ) Kurniadi Irfan Hielmi, Aradea, Husni Mubarok Email : kurniadi.irfan@student.unsil.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan untuk memperoleh berbagai data yang akan diproses menjadi informasi yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian. Metodologi
Lebih terperinciPENERAPAN IT BALANCED SCORECARD
PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PENYUSUNAN PETA STRATEGI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN (Studi Kasus : Tasikmalaya) Bayu Rijal Fadlilah Zein, Aradea, Husni Mubarok Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Berpikir PT Usadi Sistemindo Intermatika merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Konsultan Teknologi Informasi. Pada saat ini perusahaan beroperasi belum
Lebih terperinci