BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan sumber atau literatur yang menunjang
|
|
- Verawati Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dipaparkan sumber atau literatur yang menunjang dalam penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari kajian pustaka yang didasarkan dari beberapa sumber sejarah dan dari disiplin ilmu sosial, seperti ekonomi, sosiologi, antropologi. Berdasarkan literatur tersebut, penulis dapat menjadikannya sebagai suatu landasan kerangka skripsi yang berjudul Sentra Perdagangan Kain Cigondewah Kecamatan Bandung Kulon: Suatu Kajian Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Cigondewah Tahun Berdasarkan judul diatas, maka pertama-tama akan dibahas mengenai arti masyarakat yang merupakan bagian terpenting dalam penelitian ini, kemudian akan dibahas mengenai pengertian dari perubahan sosial itu sendiri. Setelah itu, akan pula dibahas mengenai ciri khas yang terdapat pada masyarakat pertanian dengan masyarakat industri perdagangan. Terakhir mengenai proses adaptasi lingkungan sebagai dampak dari berdirinya pabrik-pabrik tekstil yang membuka peluang baru bagi masyarakat untuk memilih mata pencahariannya. 2.1 Perubahan Sosial Ekonomi 15
2 Setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan baik itu yang menuju kemajuan (progress) maupun juga yang menurun (regress). Selo Seomardjan (Soekanto, 2004:305) mengartikan perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompokkelompok dalam masyarakat. Kingsley Davis (Soekanto, 2004:304) mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2004:304) perubahan sosial adalah sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut. Menurut mac Iver perubahan sosial adalah perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. Berbeda dengan pendapat diatas, Astrid S Susanto mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan masyarakat menjadi kemajuan masyarakat dengan suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemajuan teknologi dan menghindari bahaya degradasi martabatnya. Lebih lanjut Astrid S Susanto menyatakan bahwa perubahan masyarakat sebagai fakta, yang dibuktikan oleh adanya gejala-gejala depersonalisasi, frustasi, apatis, konflik dan kesenjangan antar generasi. 16
3 Pendapat tersebut didukung oleh Soleman B. Taneko (1993: 136) bahwa faktor yang menjadi pengerak perubahan masyarakat itu antara lain berupa gagasan-gagasan, ide-ide atau keyakinan-keyakinan dan hasil-hasil budaya yang berupa fisik. Menurut Soekanto (2004: ) perubahan sosial dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu antara lain: pertama perubahan lambat dan perubahan cepat, yaitu perubahan-perubahan yang memerlukan waktu yang lama, dan rentetan-rentetan perubahan yang kecil saling mengikuti dan lambat, yang dinamakan evolusi. Sedangkan perubahanperubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan) lazimnya dinamakan Revolusi.Unsur-unsur pokok revolusi adalah perubahan secara cepat, dan perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Kedua, perubahan kecil dan perubahan besar. Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Sedangkan perubahan besar adala perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial dan membawa pengaruh langsung dan menyangkut kehidupan orang banyak. Misalnya suatu proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat 17
4 agraris, lembaga kemasyarakatann akan ikut terpengaruh seperti hubungan kerja, sistem milik tanah, dan hubungan kekeluargaan dsb. Ketiga, perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-change) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unintended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-change). Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan disebut agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga masyarakat. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung diluar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan dalam masyarakat. Selain hal tersebut, adapula faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan (Soekanto, 1982) sebagai berikut: pertama adalah bertambah dan berkurangnya penduduk. Bertambah dan berkurangnya penduduk ini bisa disebabkan adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain. Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, sebagai contoh dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial dan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan. 18
5 Kedua, penemuan-penemuan baru. Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak lama disebut inovasi. Proses tersebut bermula pada suatu penemuan baru, dikenal sebagai discovery. Ketiga, pertentangan atau konflik. Pertentangan dalam masyarakat, baik itu pertentangan individu maupun kelompok dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Keempat, terjadinya pemberontakan (revolusi) dalam masyarakat itu sendiri. Faktor kelima yang menyebabkan perubahan adalah yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia. Misalnya, terjadinya gempa bumi, angin topan, dan banjir dapat menyebabkan masyarakat harus meninggalkan tempat tinggalnya. Sehingga di tempat yang baru mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru. Keenam adalah peperangan. Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan, karena biasanya negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya untuk dapat diterima oleh negara yang ditaklukannya karena meraka menganggap bahwa kebudayaan negara pemenang perang lebih tinggi tarafnya. Terakhir faktor yeng menyebabkan perubahan adalah adanya pengaruh dari kebudayaan masyarakat lain. Berdasarkan beberapa konsep diatas, stimulator perubahan dari masyarakat petani menjadi masyarakat industri perdagangan tidak bisa dilepaskan dari kebijakan pembangunan pemerintah. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang 19
6 kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri (Didin Saripudin, 2005:166). Dalam TAP MPR No.II 1993 dijelaskan bahwa pembangunan industri merupakan bagian usaha jangka panjang untuk merubah struktur ekonomi yang kokoh dan seimbang antara pertanian dan industri. Pembangunan industri dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh beberapa faktor (Didin Saripudin, 2005:167). Faktor-faktor itu selain yang menyangkut faktor teknologi industri, juga besar peranannya adalah masyarakat dimana industri itu berada. Oleh karena itu, masyarakat setempat harus dibina dan dipersiapkan untuk kehadiran dan kelanjutan adanya suatu industri, hanya dimungkinkan oleh pengetahuan yang luas dan mendalam tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut. Si Luh Swarsi ( :1) menyatakan bahwa: Pertumbuhan suatu daerah industri pada dasarnya selain membawa teknologi industri ke dalam suatu masyarakat, juga membawa tenaga-tenaga kerja yang terdiri dari aneka ragam suku bangsa, kebudayaan dan agama. Kehadiran industri, baik sebagai fenomena teknologi, ekonomi, ekologi, dan sosiokultural pada suatu masyarakat diperkirakan akan membawa perubahan-perubahan dalam pola kehidupan mereka. 20
7 Pendapat tersebut menunjukan bahwa tumbuh dan berkembangnya beberapa kawasan industri, pada gilirannya akan membewa perubahan-perubahan dalam masyarakat. Salah satu perubahan ini adalah terjadinya migrasi secara besar-besaran dari daerah pedesaan ke daerah kawasan industri untuk mendapatkan pekerjaan di sektor industri. Bagi masyarakat yang tidak terserap di sektor industri, biasanya mereka bekerja di sektor informal seperti membuka usaha perdagangan kecil. Masyarakat agraris yang selama ini tergantung pada tanah sebagai modal utama dalam bidang pertanian, pada dasarnya membentuk suatu kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat industri, seperti terlihat dari pola tingkah laku, pranata sosial, dan budaya mereka. Lapangan pekerjaan di sektor industri cenderung lebih bervariasi daripada jenis pekerjaan yang ada di sektor agraris. Hal ini karena sektor industri memerlukan adanya keahlian tertentu, yakni pendidikan dan penguasaan teknologi modern. Dengan demikian masyarakat dituntut harus dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan baru di kawasan industri, baik secara sosial, ekonomi maupun budaya. Pembangunan kawasan industri di daerah Cigondewah yang pada gilirannya menggusur lahan-lahan pertanian menjadi pabrik-pabrik, sudah tentu memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cigondewah khususnya, karena mutu hidup dapat diartikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasar, pembangunan dapat diartikan sebagai usaha 21
8 untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat dengan lebih baik. Akan tetapi, pembangunan di sektor industri ini telah menimbulkan permasalahan baru bagi masyarakat setempat. Masyarakat Cigondewah yang telah lama menggantungkan hidupnya pada pertanian (sehingga kemampuan yang dimiliki pun hanya sebatas bertani atau mengolah tanah), mulai merasa kehilangan lahan pekerjaan setelah banyaknya pembangunan pabrik. Mengingat lapangan pekerjaan di sektor baru itu membutuhkan keahlian yang berbeda dengan kemampuan yang selama ini mereka miliki dan kembangkan dalam pertanian. Namun, kondisi ini tidak menyebabkan masyarakat Cigondewah menyerah. Masyarakat Cigondewah memiliki keterikatan yang sangat dalam baik dengan tempat tinggalnya maupun dengan sesama warga yang tinggal di daerah tersebut. Masyarakat Cigondewah mau tidak mau harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Mereka mulai mengikuti aktifitas ekonomi yang baru ini, yaitu dengan ikut menjadi bagian dari sektor industri tersebut yakni bekerja sebagai buruh pabrik. Bagi masyarakat yang tidak terserap dalam sektor ini kemudian memilih pekerjaan lain yakni dengan membuka usaha perdagangan kecil, dimana mereka mencoba untuk memperdagangkan kain-kain sisa hasil pabrik tekstil yang ada di sekitar mereka. Pada akhirnya masyarakat Cigondewah lebih dikenal sebagai daerah para pedagang kain daripada buruh pabrik. 22
9 Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Hal ini disebut fenotipe, adalah perwujudan yang dihasilkan oleh interaksi sifat keturunan dengan faktor lingkungan. Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya adalah sekuler, perubahan lingkungan itu pada gilirannya akan memepengaruhi manusia. Adanya perubahan lingkungan baru, masyarakat kemudian mulai beradaptasi (Soemarwoto, 2001:45). Kemampuan adaptasi mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup, dan manusia adalah makhluk yang mempunyai adaptasi yang tinggi. Menurut Rizki Aji Hertantyo dalam artikel yang berjudul Teori Perubahan Masyarakat Ferdinand Tonnies memaparkan mengenai teori perubahan sosial yang dikemukakan Ferdinand Tonnies. Tonnies mengatakan bahwa suatu masyarakat mengalami fase gemeinschaft atau fase gesellschaft. Sifat khas dari masyarakat gemeinschaft ialah adanya keterikatan yang bersifat emosional dibandingkan yang lebih bersifat rasional lugas. Berkembangnya manusia dari gemeinschaft ke gesellschaft mengakibatkan perubahan sosial dan sebagai akibat penyesuaian diri terhadap perubahan situasi obyektif atau di luar diri. Teori Tonnies tentang Gemeinschaft dan Geselschaft merupakan teori penting yang akhirnya berhasil membedakan konsep tradisional dan modern dalam suatu organisasi sosial, yaitu Gemeinschaft (yang diartikan sebagai kelompok atau asosiasi) dan Gesellschaft (yang diartikan sebagai 23
10 masyarakat atau masyarakat modern). Gemeinschaft adalah sebagai situasi yang berorientasi nilai-nilai, aspiratif, memiliki peran, dan terkadang sebagai kebiasaan asal yang mendominasi kekuatan sosial. Jadi baginya secara tidak langsung Gemeinschaft timbul dari dalam individu dan adanya keinginan untuk memiliki hubungan atau relasi yang didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan. Individu dalam hal ini diartikan sebagai pelekat/perekat dan pendukung dari kekuatan sosial yang terhubung dengan teman dan kerabatnya (keluarganya), yang dengannya mereka membangun hubungan emosional dan interaksi satu individu dengan individu yang lain. Status dianggap berdasarkan atas kelahiran, dan batasan mobilisasi juga kesatuan individu yang diketahui terhadap tempatnya di masyarakat. Berbeda dengan Gemeinschaft, Gesellschaft (sebagai sesuatu yang kontras) menandakan terhadap perubahan yang berkembang, berperilaku rasional dalam suatu individu dalam kesehariannya, hubungan individu yang bersifat superficial (lemah, rendah, dangkal), tidak menyangkut orang tertentu, dan seringkali antar individu tak mengenal, seperti tergambar dalam berkurangnya peran dan bagian dalam tataran nilai, latar belakang, norma, dan sikap, bahkan peran pekerja tidak terakomodasi dengan baik seiring dengan bertambahnya arus urbanisasi dan migrasi juga mobilisasi. Tonnies menjelaskan bahwa Gemeinschaft adalah bentuk-bentuk kehendak, baik dalam arti positif maupun negatif, yang berakar pada 24
11 manusia dan diperkuat oleh agama dan kepercayaan, yang berlaku didalam bagian tubuh dan perilaku atau kekuatan naluriah. Tonnies membedakan Gemeinschaft menjadi 3 dan dapat ditemui pada masyarakat baik di kota maupun di desa. jenis, yaitu : 1. Gemeinschaft by blood, yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ikatan darah atau keturunan. Didalam pertumbuhannya masyarakat yang semacam ini makin lama makin menipis, contoh : Kekerabatan, masyarakat-masyarakat daerah yang terdapat di DI. Yogyakarta, Solo, dan sebagainya. 2. Gemeinschaft of placo (locality), yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan untuk dapatnya saling menolong, contoh : RT dan RW. 3. Gemeinschaft of mind, yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ideology atau pikiran yang sama. Gemeinschaft (komunitas) dapat ditandai dengan adanya ikatan sosial bersifat pribadi, akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini seperti yang dikemukakan sebelumnya ialah berubah menjadi impersonal, termediasi, dan sekunder dalam masyarakat modern (Gesellschaft). Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap kritisnya terhadap masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya 25
12 mengenai kehidupan tipe komunitas/kelompok/asosiasi (Gemeinschaft) yang lenyap. Tonnies adalah contoh langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Tonies menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan senada dengan prinsip evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi. Adanya perubahan baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan mendorong masyarakat untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan yang baru. Dalam hal ini adalah masyarakat Cigondewah, masyarakat harus senantiasa mengikuti dan mendorong masyarakat setempat umntuk menyesuaikan dengan lingkungan baru secara bertahap. Hal ini memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat, serta menimbulkan perubahan sosial, bajk perubahan vertikal maupun horizontal. Masyarakat Cigondewah hanya mengetahui teknik mengelola tanah atau dengan kata lain teknik dalam pertanian. Karena kondisi lingkungan berubah dan mata pencaharian mereka pun berubah maka masyarakat pun 26
13 harus dapat memanfaatkan situasi yang ada. Usaha perdagangan kain yang dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat Cigondewah dan dikatakan berhasil, mendorong sebagian besar masyarakat Cigondewah lainnya untuk mengikuti jejak usaha perdagangan kain ini secara bertahap. 2.2 Kewirausahaan Kegiatan ekonomi yang berlangsung secara terus menerus merupakan suatu akibat dari adanya ketidakseimbangan. Unsur ketidakseimbangan ini juga nampak pada ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada dalam masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa ketika pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat, maka diperlukan penambahan tenaga kerja untuk mengelolanya, akan tetapi keahlian dan spesifikasi tenaga keja yang dibutuhkan belum tentu sesuai dengan pekerjaan yang diperlukan. Dengan pertumbuhan penduduk pada umumnya maka laju pertambahan jumlah tenaga kerja yang tersedia seringkali melampaui jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini kemudian berdampak pada penciptaan lapangan kerja sendiri nampaknya merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi, sehingga ber-wirausaha merupakan alternatif penyelesaian dari berbagai masalah ketidakseimbangan tersebut. Peran wirausaha ini dapat dilihat dari semakin luasnya partisipasi mereka dalam semua aspek kehidupan terutama kehidupan ekonomi dalam masyarakat. 27
14 Wirausaha tidak terbatas pada sektor-sektor tertentu saja, artinya semua sektor usaha dapat dimasuki oleh para wirausaha. Sektor-sektor tersebut diantaranya seperti sektor perdagangan, jasa, pertanian, dan sektor industri berbagai skala. Pada sektor jasa cakupannya lebih luas, karena keahlian, keterampilan, keberanian, dan semnagat kerja merupakan modal awal dan penting bagi calon wirausaha. Pada sektor pertanian, pada saat ini tidak sekedar berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan pangan saja, tetapi sudah merambah ke masalah pertamanan, wisata, dan pendidikan. Sektor yang paling menjajikan masa depan yang cukup besar adalah sektor industri, jika melihat sektor industri selain berbicara mengenai industri besar dapat pula memepelajari industri kecil yang memenuhi kebutuhan manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti kain, pakaian jadi, barang-barang rumah tangga dan sebagainya. Terciptanya lapangan kerja dalam sektor industri ini secara langsung juga telah membuka peluang baru bagi calon-calon wirausaha yang akan memperdagangkan hasil-hasil industri tersebut. Besarnya sumbangan para wirausaha terhadap perkembangan ekonomi, khususnya pada perkembangan perdagangan dapat dilihat dari berbagai cara misalnya dalam pembentukan modal, penentuan komoditi perdagangan, perluasan pasar, dan pengelolaan unit usaha. Sektor perdagangan lebih sederhana karena kebutuhan, modal, keterampilan, barang dagangan, serta tempat usaha dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan. 28
15 Meredith 1984 dalam Partomo dan Soedjono (2002:70) mengatakan bahwa wiraswastawan atau wirausahaan adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan mengambil tindakan-tindakan yang tepat guna memastikan keberhasilan selanjutnya. Terkait dengan hal tersebut, tingkat kewirausahaan masyarakat Cigondewah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung yang mengembangkan usaha perdagangan kain dapat dikatakan memiliki semangat dan motivasi yang tinggi dalam mengelola usahanya tersebut. Menurut McClelland dalam Suwarso dan Alvin (1991: 28-31) bahwa seorang wiraswasta atau wirausaha adala orang yang memiliki keinginan berprestasi sangat tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berwirausaha. Pada dasarnya wirausahawan mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi gemilang yang dikerjakan melalui penampilan kerja yang baik, dengan selalu berfikir dan berusaha untuk menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kerja. Maka dapat dikatakan bahwa ciri-ciri manusia yang berwirausaha adalah memiliki potensi yang besar untuk berpretasi. Ciri lain adalah dengan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri, seorang wirausaha mampu mendorong dirinya sendiri dan mengatasi permasalahan hidupnya. Selain itu, mereka tidak 29
16 bergantung pada alam sekitar, misalnya cuaca panas, dingin, dan hujan dalam melakukan proses produksi dan distribusi. Sikap mental wirausaha sangat diperlukan dalam kehidupan, diantaranya mempunyai kemauan keras untuk mencapai tujuannya dan memiliki kebutuhan akan keberhasilan (need for achievment), disamping kemauan keras dan kebutuhan akan keberhasilan, juga harus memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada dirinya. Keyakinan ini dapat memberikan harapan dan semangat untuk bekerja mencapai tujuannya. Kunci keberhasilan dalam berwirausaha adallah adanya keparcayaan dari orang lain terhadap dirinya. Untuk mencapainya maka yang harus dimiliki adalah sifat kejujuran dan tanggung jawab dengan melatih disiplin dan orientasi kepada tujuan dan kebutuhan hidup. Sikap mental atau jiwa kewirausahaan telah ada pada masyarakat Cigondewah Kecamatan Bandung Kulon, hal ini terlihat dari adanya motivasi untuk terus berprestasi, terus maju guna meningkatkan taraf kehidupan sehingga segala permasalahan hidupnya dapat tertolong dengan sikap ini. Masyarakat cigondeawah yang memilih berdagang kain, mampu melihat peluang dan berani bersaing serta berorientasi jauh kedepan. Kemampuan mereka dalam menjawab tantangan yang harus dihadapi ini terbukti ketika krisis ekonomi melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 dimana banyak jenis usaha yang gulung tikar, perdagangan kain di cigondewah ini justru berkembang dengan pesat. Mereka mampu 30
17 bertahan dan terus meningkat. Hal ini tentu dikarenakan oleh proses kreativitas mereka melihat peluang pasar yang pada saat itu membutuhkan barang-barang dengan harga murah untuk produksi ataupun untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Peran masyarakat cigondewah yang memilih berwirausaha dapat dikatakan sangat dominan dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas untuk melihat peluang dalam upaya pengembangan sentra perdagangan kain ini. Dalam hal ini kretivitas merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan untuk dapat mempertahankan dan memanjukan unit-unit usahanya seperti yang dilakukan oleh para pedagang kain di kawasan wisata sentra perdagangan kain Cigondewah ini. 2.3 Ekonomi Kerakyatan Menurut Mubyarto dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia, bahwa usaha yang bersifat mandiri adalah ciri khas usaha sektor ekonomi rakyat. Apabila kita ingin mengembangkan perekonomian rakyat, maka perlu meneliti di mana kekuatan dan kelemahannya agar ditemukan cara-cara atau metoda yang paling tepat untuk mengembangkannya. Ekonomi rakyat yang tidak didukung oleh modal kuat dan teknologi yang maju, yang dengan sendirinya merupakan ekonomi lemah, akan tetapi bisa 31
18 bertahan meskipun harus bersaing secara keras dengan ekonomi modern yang efisien dan mengglobal. Kekuatan dan daya tahan ekonomi rakyat terletak pada kemampuannya untuk berswadaya, yaitu mengandalkan pada kekuatan modal sendiri. Artinya pengusaha ekonomi rakyat atau ekonomi lemah tidak membayar bunga modal dan upah buruh yang tinggi kepada pihak ketiga. Bagaimanapun ekonomi rakyat adalah strategi berorganisasi ekonomi bagi rakyat miskin. Orang miskin tidak akan menetapkan target keuntungan yang ingin diraih dalam setiap kegiatannya. Yang ingin dicapai adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi dirinya dan keluarganya. Pembahasan yang terdapat dalam buku tersebut sayangnya belum begitu menguraikan mengenai macam-macam usaha apa saja yang termasuk ke dalam ekonomi kerakyatan yang dianggap memberikan sumbangsih bagi masyarakat kecil. Prof. Dr. Cornelis Rintuh berpendapat bahwa ekonomi rakyat adalah segala kegiatan dan upaya rakyat untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Dengan perkataan lain, ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat dengan secara swadaya mengelola sumber daya apa saja yang dapat dikuasainya setempat, dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya beserta keluarganya. Dalam konteks permasalahan yang 32
19 sederhana, ekonomi rakyat adalah strategi bertahan hidup (survival) dari rakyat miskin. Pemberdayaan ekonomi rakyat pedesaan berarti juga pembangunan pedesaan tetapi lebih sulit ditekankan pada upaya meningkatan pendapatan petani, dan pembangunan ekonomi rakyat karena sebagian besar rakyat hidup di sektor pertanian yang berarti juga pembangunan pertanian yang sekaligus merupakan upaya peningkatan pendapatan rakyat di pedesaan. Dalam hal pemerataan, ekonomi rakyat mempunyai peluang yang lebih besar karena mampu menjangkau masyarakat sehingga tingkat paling bawah. Oleh karena itu, usaha mencapai tujuan ekonomi rakyat dan swasta harus berjalan seimbang sehingga pada akhirnya tercapai masyarakat yang adil dan makmur. Namun pembahasan ini belum banyak memaparkan mengenai kelemahan-kelemahan dari ekonomi kerakyatan. Hanya sebatas memaparkan kekuatan dari ekonomi kerakyatan. Menurut Ahmad Erani Yustika bahwa ekonomi kerakyatan yang dipicu oleh realitas bahwa sebagian besar pelaku ekonomi di Indonesia selalu bergerak pada usaha berskala kecil. Dilihat dari kacamata ekonomi, pembangunan berbasis kerakyatan berarti pembangunan ekonomi yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat dengan bertumpu kepada pemberian kesempatan kerja yang sama dan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk beraktivitas di bidang ekonomi (demokrasi ekonomi). Jika sebagian besar kegiatan ekonomi suatu negara disumbang oleh usaha menengah dan 33
20 kecil yang banyak menampung tenaga kerja, maka sudah selayaknya apabila keduanya mendapatkan perhatian yang lebih besar. Salah satu pilar dari ekonomi kerakyatan adalah keberadaan usaha ekonomi skala kecil dan menengah (UKM) yang selama ini menjadi tumpuan sebagian besar tenaga kerja di Indonesia. Akan tetapi dalam buku ini tidak dibahas mengenai bentuk perhatian yang besar dari pemerintah seperti apa untuk mensejahterakan usaha kecil menengah yang merupakan tumpuan sebagian besar masyarakat Indonesia. Usaha perdagangan kain Cigondewah dapat dikatakan sebagai bentuk dari ekonomi kerakyatan, dalam hal ini terlihat jelas bahwa roda penggerak perdagangan tersebut berasal dari kemampuan masyarakat Cigondewah untuk berswadaya dan berwirausaha demi terciptanya lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat di sekitarnya. Ekonomi kerakyatan ini telah mampu mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat Cigondewah menjadi meningkat dari sebelumnya. 34
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS. Bab ini memaparkan mengenai literatur-literatur yang dijadikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS Bab ini memaparkan mengenai literatur-literatur yang dijadikan sebagai sumber kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi yang berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) untuk mempercepat
Lebih terperinciMOBILITAS SOSIAL. Pertemuan Kesembilan
MOBILITAS SOSIAL Pertemuan Kesembilan TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: 1. Agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial 2. Agar mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial TUJUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya (SR. Parker, 1992:78).
Lebih terperinciPerubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan
Perubahan social Menurut Gillin dan Gillin perubahan social adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena peeubahan-perubahan kondisi geografis, kebuadayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciMATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA 1. Hakekat Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat Perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat, baik perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri modern merupakan gejala yang erat hubungannya dengan perkembangan masyarakat, sekaligus merupakan sebab dan akibat berbagai perkembangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial di Pedesaan Setiap individu atau masyarakat tentunya mengalami suatu perubahan. Lambat atau cepat perubahan itu terjadi tergantung kepada banyaknya faktor di
Lebih terperinciPerubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang
Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal dan juga dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat desa bergantung kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
Lebih terperinciPerubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang
Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Hilman Nugraha 1, Dasim Budimansyah 2, Mirna Nur Alia A 3 ¹Mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana
Lebih terperinciKomunikasi dan Proses Perubahan Sosial
Modul ke: Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILKOM Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Abstract Media massa berlaku sebagai agen pembawa perubahan sosial
Lebih terperinciPembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian wilayah, sekaligus mengidentifikasikan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian wilayah, sekaligus mengindikasikan
Lebih terperinciPerubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI
Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Pengantar o Manusia adalah mahluk dinamis yang setiap saat selalu mengalami perubahan o Perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,
Lebih terperinciSosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07
MODUL PERKULIAHAN Kelompok & Organisasi Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 07 MK61004 Nurwidiana, SKM MPH Abstract Mata kuliah ini merupakan pengantar bagi
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia adalah negara agraris dimana mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Berbagai hasil pertanian diunggulkan sebagai penguat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program corporate social responsibility
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Yang disebut dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, setiap masyarakat pasti mengalami perubahanperubahan. Tidak ada sekelompok masyarakat pun yang tidak berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat transisi dan menuju masyarakat modern. Perubahan itu mengakibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan
Lebih terperinciMATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL
MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan
Lebih terperinciINDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP
INDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP (Studi Kasus: Industri Besar-Sedang Di Kota Cilacap) TUGAS AKHIR Oleh: ANI KURNIATI L2D 001 403 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciMateri Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya
Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari pembangunan yang terjadi pada sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi. Pembangunan industri ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu berupa kekayaan alam maupun kekayaan budaya serta keunikan yang dimiliki penduduknya. Tak heran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde Baru, maka akan kita peroleh suatu gambaran perkembangan yang taat asas. Maksudnya, produk unggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada dalam kelompok, komunitas, atau masyarakatnya (Mutakin, 2002:1). Tentu saja manusia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah salah satu sektor yang memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 08 Komunikasi dan Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi PUBLIK RELATIONS http://mercubuana.ac.id Dr. Heri Budianto.M.Si Pengertian Perubahan Sosial Gillin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Selain itu juga Indonesia merupakan negara agraris
Lebih terperinciMatakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09
Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 1. Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan industri.pengembangan Industri kecil merupakan salah satu jalur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sektor perekonomian yang telah mendapat perhatian dari pemerintah pada saat ini adalah sektor perindustrian yang menitik beratkan pada pengembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma pembangunan pada masa orde baru, dari sistem sentralistik ke sistem desentralistik bertujuan untuk memberikan pelimpahan wewenang kepada otonomi daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk yang pada gilirannya merupakan penawaran tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk
Lebih terperinciBAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI
www.bimbinganalumniui.com 1. Apabila sosial yang ada mengakibatkan disintegrasi masyarakat, tersebut bersifat... a. Proses b. Regres c. Evolusioner oner e. Dialektika 2. Suatu penemuan baru dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kebudayaan Tradisional Masyarakat Desa Konsep kebudayaan tradisional mengacu pada gambaran tentang cara hidup (way of life) masyarakat desa yang belum dirasuki oleh penggunaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Nelayan Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang kemudian berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama, hidup bersama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika
Lebih terperinciperubahan sosial fitri dwi lestari
perubahan sosial fitri dwi lestari Kingsley Davis Mac lver Suatu perubahan-perubahan yang terjadi di dalam strutur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial menurut beliau : timbulnya pengorganisasian
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
7 II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A.Tinjauan Pustaka 1.Konsep Perubahan Sosial Menurut Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah satu problematika yang di hadapi negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk di kota-kota besar,
Lebih terperinciPerubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT
Perubahan Sosial dan Pembangunan Kuliah PLSBT Pengertian Perubahan Sosial Perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati, dan dirasakan oleh anggota masyarakat melainkan telah diakui serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku individu berkaitan erat dengan yang namanya peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang
Lebih terperinciSOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN
SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Dengan adanya UKM tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasarn, batasan, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Perekonomian
Lebih terperinciBAB II PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF FERDINAND TONNIES. Desa Abar-Abir Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik yakni sebagai berikut :
BAB II PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF FERDINAND TONNIES A. Penelitian Terdahulu Dari beberapa judul penelitian yang pernah dilakukan terdapat keterkaitan dengan judul penelitian Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, serta bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara materil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori Sesuai dengan tema penelitian ini, maka berikut ini penelitian mengemukakan halhal yang berkaitan dengan penelitian, khususnya mengenai pengaruh keberadaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya perbedaan
Lebih terperinciUniversitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership)
Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership) Dinamika kognitif dan pola-pola tingkah laku dalam kehidupan ekonomi orang-orang miskin pada tingkat individual : studi lapangan di Desa Parungsari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik semua kebudayaan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat merupakan organisme hidup karena masyarakat selalu mengalami pertumbuhan, saling mempengaruhi satu sama lain dan setiap sistem mempunyai fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciDENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG
1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Manusia merupakan mahluk sempurna, sehingga untuk mendapatkan sesuatu manusia harus berusaha. Semua mahluk hidup memiliki kebutuhan tak terkecuali manusia, bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam suatu wilayah tertentu, ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan penting untuk suatu Negara atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Mereka menggantungkan hidupnya dari hasil bercocok tanam atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. samping terutama untuk tempat tinggal, juga untuk semacam itu yakni yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Masyarakat Desa Pertanian Desa merupakan suatu daerah yang dijadikan tempat tinggal masyarakat yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian bersumber dari alam. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata
Lebih terperinciPOTENSI USAHA KERAJINAN TUMANG BOYOLALI SEBAGAI PENDEKATAN PEMBANGUNAN PEDESAAN YANG BERTUMPU PADA KEGIATAN USAHA KECIL
POTENSI USAHA KERAJINAN TUMANG BOYOLALI SEBAGAI PENDEKATAN PEMBANGUNAN PEDESAAN YANG BERTUMPU PADA KEGIATAN USAHA KECIL TUGAS AKHIR O l e h : E k o P r a s e t y o L2D 000 415 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan sumberdaya ekonomi melimpah. Kekayaan sumberdaya ekonomi ini telah dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan beberapa daerah perkotaan mempunyai pola. baik di daerah pedesaan dan perkotaan. Dualisme kota dan desa yang terdapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dan beberapa daerah perkotaan mempunyai pola perekonomian yang cenderung memperkuat terjadinya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang bermuara kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu pun dengan pembangunan
Lebih terperinciVISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK
VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN 2016-2021 H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PEKALONGAN YANG BERKARAKTER, MANDIRI, BERAKHLAQ,
Lebih terperinciTEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pilihan Rasional James Coleman 2.1.1 Rasionalitas Masyarakat Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Perubahan Sosial
Lebih terperinciDINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK
DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Sumber-sumber Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-6 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat
Lebih terperinciPERANAN PERKEBUNAN KARET JALUPANG TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Perkebunan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian regional secara keseluruhan. Sistem perkebunan masuk ke Indonesia pada akhir Abad
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENGADAAN RUMAH SWADAYA OLEH MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR
IDENTIFIKASI PENGADAAN RUMAH SWADAYA OLEH MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : IRMA NURYANI L2D 001 436 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan Soeharto adalah pemerintahan yang berlangsung selama kurang lebih 32 tahun. Dalam memerintah, Soeharto terkenal dengan ketegasannya. Di bawah pemerintahannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan (4)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya memenuhi kebutuhan hidup manusia merupakan tahap paling menentukan bagi perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Dengan perkataan lain dapat diterangkan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP VI.1. Temuan Studi
BAB VI PENUTUP Pada bab terakhir ini dipaparkan beberapa hal sebagai bagian penutup, yakni mengenai temuan studi, kesimpulan, rekomendasi, kelemahan studi serta saran studi lanjutan. VI.1. Temuan Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kelangsungan hidupnya memerlukan berbagai aktifitas yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan dengan pertambahan aktivitas yang ada di kota, yaitu khususnya dalam kegiatan sosial-ekonomi. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era global dewasa ini terutama dalam bidang teknologi informasi menjadikan internet tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era global dewasa ini terutama dalam bidang teknologi informasi menjadikan internet tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi seperti mengirim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan meliputi kenaikan pendapatan perkapita yang relatif cepat, ketersediaan kesempatan kerja yang luas, distribusi pendapatan yang merata serta kemakmuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkannya pun semakin beraneka ragam. Setiap Pelaku usaha saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di Indonesia, Pelaku usaha semakin banyak jumlahnya dan produk yang ditawarkannya pun semakin beraneka ragam. Setiap Pelaku usaha saling berlomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan
Lebih terperinciBRIEF NOTE PENGANTAR. Riza Primahendra 1
BRIEF NOTE AMERTA Social Consulting & Resourcing Jl. Pulo Asem Utara Raya A20 Rawamangun, Jakarta 13230 Email: amerta.association@gmail.com Fax: 62-21-4719005 MARJIN NALISASI PERDES SAAN PENGANTAR Riza
Lebih terperinciModul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami peningkatan. Khususnya Indonesia yang merupakan negara berkembang, di mana segala upaya dilakukan
Lebih terperinciDINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK
DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Beberapa Bentuk Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-7 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 PENDAHULUAN Perubahan terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah pembangunan dapat mendatangkan dampak berupa manfaat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya perubahan-perubahan dalam aliran baru yang menyangkut arus pendapatan dan manfaat kepada
Lebih terperinci