EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI"

Transkripsi

1 EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI EULIS TANTI MARLINA, ELLIN HARLIA dan YULI ASTUTI H Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran ABSTRAK Penelitian tentang evaluasi jumlah bakteri kelompok koliform pada susu sapi perah dilakukan di wilayah kerja KUD Tandangsari di TPS Cimanggung Tandangsari Sumedang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pencemaran koliform pada susu sapi perah peternak anggota KUD Tanjungsari di Tempat Pengumpul Susu (TPS) Cimanggung dilihat dari jumlah dan grup koliform serta untuk mengetahui apakah jumlah koliform pada susu sapi perah peternak anggota KUD Tanjungsari di Tempat Pengumpul Susu (TPS) Cimanggung telah memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 000. Penelitian ini merupakan studi kasus dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah koliform susu sapi perah dari semua peternak yang diteliti berkisar antara 7,080-1,67 MPN/ml. Rata-rata berat jenis susu sapi peternak yang diteliti berkisar 1,048-1,07 gr/cm. Setiap sampel susu sapi perah dari peternak yang diteliti masih memenuhi syarat SNI tahun 000 yaitu X 10 1 MPN/ml. Grup koliform yang terdeteksi pada susu sapi perah adalah grup koliform non fekal, gram negatif dan bentuk batang. Kata kunci : Koliform, susu, sapi perah PENDAHULUAN Keadaan susu sapi yang berasal dari sapi sehat dalam keadaan steril, namun susu dapat memperoleh mikroorganisme non patogen yang khas segera setelah meninggalkan tubuh sapi. Pencemaran berikutnya berasal dari sapi, alat-alat pemerahan dan ruang penyimpanan yang kurang bersih, debu, udara, lalat, dan penanganan oleh manusia (BUCKLE et al., 1987; VOLK dan WHEELER, 1990; JENIE, 1988). Bakteri yang paling banyak terdapat pada susu tergolong ke dalam Lactobacillaceae dan Streptococaceae. Disamping itu Escherichia coli sering dijumpai tetapi organisme ini tidak dikehendaki dan berapa jauh kehadirannya adalah bersangkutan langsung dengan kondisi kebersihan produk susu (VOLK dan WHEELER, 1990). STANDAR NASIONAL INDONESIA (000) mensyaratkan tidak adanya bakteri E. coli dalam susu segar maupun susu olahan. Pencemaran mikroorganisme pada susu dapat terjadi melalui kontaminasi pekerja pemerah susu, pekerja penguji kualitas susu di lapangan, peralatan yang digunakan, maupun kontaminasi dari lingkungan sekitar baik dari udara, dinding, lantai maupun langit-langit (BUCKLE et al., 1987; VOLK dan WHEELER, 1990; JENIE, 1988). Selain itu hal yang sangat penting adalah pemalsuan susu dengan cara penambahan air. Pemalsuan dengan cara ini dapat dilihat dengan mengukur berat jenis (BJ) susu. Berat jenis susu sapi normal bervariasi antara 1,080 dan 1,080 gr/cm. METODE Survey dilakukan di di TPS Cimanggung dengan mengambil sampel 10 orang peternak dari 0 orang anggota. Pengambilan sampel diulang sebanyak enam kali. Sebelum pengujian koliform pada setiap sampel dilakukan pengukuran berat jenis untuk mengetahui adanya pemalsuan dengan penambahan air pada susu segar. Pengujian koliform dilakukan dengan tahap yaitu uji penduga koliform dengan MPN (Most Probable Number) seri 1 tabung. Zat yang digunakan adalah Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB), Eosin Methylene Blue Agar (EMBA), dan uji lengkap koliform dengan metode pewarnaan gram. Peubah yang diamati adalah berat jenis susu sapi perah segar, jumlah koliform, grup koliform 69

2 (fekal/non fekal), hasil pewarnaan Gram (warna dan bentuk). Hasil akhir dari uji penduga koliform didapatkan dari hasil analisis Mean atau ratarata data pengamatan dari setiap peternak yang terpilih secara acak. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan terhadap berat jenis susu segar dari setiap peternak ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan berat jenis susu sapi dari setiap peternak relatif sama berkisar antara 1,049 sampai dengan 1,07 pada suhu 7. o C atau 1,064 sampai dengan 1,07 pada suhu 0 o C. BUCKLE et al (1987) menetapkan berat jenis susu bervariasi antara 1,060 sampai dengan 1,00 pada suhu 0 o C. Dengan demikian berat jenis susu sapi dari semua peternak yang diamati masih memenuhi standar yang ditetapkan walaupun masih rendah. Berat jenis yang masih rendah ini diduga karena adanya pemalsuan dengan cara penambahan air pada susu. Dengan demikian berat jenis susu akan menjadi turun atau lebih rendah daripada standarnya (HADIWIYOTO, 198; CROSS dan OVERBY, 1988). Adanya pemalsuan dengan menambahkan air ke dalam susu menyebabkan tingginya kemungkinan susu terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berasal dari air. Hasil Pengujian terhadap Jumlah Koliform Susu ditampilkan pada Tabel. Tabel 1. Rata-rata berat jenis (BJ) susu sapi segar dari setiap peternak Peternak Ulangan A B C D E F G H I J gr/cm ,0 1,0 1,0 1,06 1,0 1,0 1,047 1,06 1,0 1,047 1,0 1,07 1,06 1,047 1,0 1,0 1,06 1,04 1,0 1,08 1,049 1,09 1,09 1,07 1,068 1,0 1,04 1,04 1,04 1,04 1,079 1,074 1,067 1,09 1,06 1,00 1,08 1,08 1,060 1,049 1,09 1,09 1,0 1,04 1,08 1,048 1,044 1,0 1,09 1,0 1,049 1,09 1,04 1,0 1,064 1,04 1,04 1,040 1,044 1,04 Rata-rata 1,07 1,049 1,01 1,07 1,064 1,048 1,00 1,01 1,0 1,049 Gambar 1. Penerimaan susu di TPS Tandangsari Gambar. Foto isolat koliform susu 70

3 Tabel. Rata-rata jumlah koliform susu dari setiap peternak Pedagang Ulangan A B C D E F G H I J MPN/ml 1 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 9,00 16,000 9,00 16,000 16,000,00 1,400 16,000,800 16,000 9,00 16,000,800,800 9,00 0,10 16,000 16,000 16,000,800 16,000,00 16,000,800 16, ,000 16,000,00,800 9,00,00,800 16,000 16,000 16,000 9,00 16,000,00,800 16,000,800,800 9,00 16,000, ,000 16,000,800,00 16,000,800 1,400,00 9,00,800 Rata-rata 10,1 1,67 9,6 7,17 1,670 7,0 7,080 9,40 10,470 10,80 Tabel. Grup koliform susu sapi segar dari setiap peternak Ulangan Pedagang A B C D E F G H I J Keterangan : NF = Non Fekal Tabel menunjukkan bahwa jumlah koliform susu sapi dari setiap peternak bervariasi, yaitu berkisar antara 7,17 sampai dengan 1,67 MPN/ml. Jumlah koliform susu sapi peternak B merupakan yang tertinggi. Hal ini diduga disebabkan dari perbedaan dalam penanganan pada saat pemerahan dan pengangkutan. Penerapan sanitasi diantara peternak mungkin masih berbeda baik sanitasi kandang maupun sanitasi pekerja dan peralatan. Bila dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia tahun 000 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba pada susu maka jumlah koliform susu sapi segar semua peternak yang diuji telah memenuhi SNI tahun 000, yaitu x 10 1 MPN/ml. Air dapat merupakan sumber pencemaran mikroorganisme dan mikroorganisme yang ditemukan dalam air dapat menyebabkan kerusakan pada kualitas produk (WARNER, 1976). Namun demikian pencemaran yang berasal dari debu juga mungkin terjadi. Hasil pengujian terhadap grup koliform susu sapi segar pada setiap peternak ditampilkan pada Tabel. Gambar. Foto mikroskopik bakteri koliform Hasil pengujian terhadap grup koliform susu sapi segar dari setiap peternak menunjukkan bahwa tidak terdapatnya grup koliform dari fekal. Semua koloni yang terbentuk semua berwarna merah berbintik hitam yang merupakan ciri dari bakteri koliform non fekal. Koloni yang tumbuh pada 71

4 media agar EMBA bentuknya besar dan memiliki warna-warna yang khas (JENIE dan FARDIAZ, 1989). Hal ini menunjukkan bahwa grup koliform yang terdapat dalam susu bukan berasal dari feses. Koliform non fekal merupakan bakteri yang berasal dari hewan atau tanaman yang telah mati, sedangkan koliform fekal merupakan bakteri yang berasal dari kotoran baik kotoran manusia maupun kotoran hewan (JENIE dan FARDIAZ,1989). Hasil pewarnaan gram dari koliform non fekal merupakan bakteri bentuk batang dan gram negatif karena bakteri yang terlihat berwarna merah. Koliform merupakan kelompok bakteri yang berbentuk batang, tidak berspora, gram negatif dan fakultatif anaerob, memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas pada suhu o C atau o C selama 48 jam (MARSHALL, 199). KESIMPULAN 1. Rata-rata berat jenis susu sapi peternak yang diteliti berkisar 1,048-1,07 gr/cm. Rata-rata jumlah koliform susu sapi peternak yang diteliti berkisar antara 7,080-1,67 MPN/ml. Pencemaran koliform berasal dari grup koliform non fekal. Hasil pewarnaan gram menunjukkan bakteri berbentuk batang, gram negatif.. Jumlah koliform susu sapi setiap peternak masih memenuhi syarat SNI tahun 000 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba (BMCM) pada Susu, yaitu untuk susu segar sebesar x 10 1 MPN/ml. SARAN Walaupun masih memenuhi syarat SNI tahun 000 namun jumlah koliform susu sapi setiap peternak yang diteliti masih cukup tinggi sehingga diperlukan kesadaran peternak yang lebih baik dalam hal penanganan susu sebelum diserahkan ke TPS. DAFTAR PUSTAKA BUCKLE, K.A, R.A. EDWARDS, G.H. FLEET dan M. WOOTTON Ilmu Pangan. Penerjemah HARI PURNOMO dan ADIONO. Edisi ke-. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. HADIWIYOTO, S Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta. JAY, J.M Modern Food Microbiology. B Van Nostrand Company. New York. JENIE, B.S.L Sanitasi dalam Industri Pangan. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor Bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Informasi Institut Pertanian Bogor. Bogor. MARSHALL, R.T Standard Methods for The Examination of Dairy Products. 16 th Edition. The Public Health Association. New York. STANDAR NASIONAL INDONESIA Batas Maksimum Cemaran Mikroba (BMCM) pada Susu. Badan Standarisasi Nasional Indonesia. Jakarta. VOLK, W.A. dan M.F. WHEELER Mikrobiologi Dasar. Editor SOENARTONO ADISOEMARTO. Edisi ke-. Penerbit Erlangga. Jakarta. 7

5 Lampiran Gambar Gambar 1. Penerimaan susu di TPS Tandangsari Gambar. Foto mikroskopik bakteri koliform Gambar. Foto isolat koliform susu 7

KUALITAS MIKROBA PADA RUANG PENAMPUNGAN SUSU DAN PENGARUHNYA TERHADAP JUMLAH BAKTERI DALAM AIR SUSU

KUALITAS MIKROBA PADA RUANG PENAMPUNGAN SUSU DAN PENGARUHNYA TERHADAP JUMLAH BAKTERI DALAM AIR SUSU 1 KUALITAS MIKROBA PADA RUANG PENAMPUNGAN SUSU DAN PENGARUHNYA TERHADAP JUMLAH BAKTERI DALAM AIR SUSU MAKALAH Oleh : Eulis Tanti Marlina, S.Pt, MP. Dr. Ir. Yuli Astuti Hidayati, MP. Ir. Wowon Juanda, MS.

Lebih terperinci

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase MURNI SARI, IDA BAGUS NGURAH SWACITA, KADEK KARANG AGUSTINA Laboratorium Kesmavet, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 8 media violet red bile agar (VRB). Sebanyak 1 ml contoh dipindahkan dari pengenceran 10 0 ke dalam larutan 9 ml BPW 0.1% untuk didapatkan pengenceran 10-1. Pengenceran 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 dan 10-6

Lebih terperinci

Oleh : Wowon Juanda, Eulis Tanti Marlina, Yuli Astuti Hidayati ABSTRAK

Oleh : Wowon Juanda, Eulis Tanti Marlina, Yuli Astuti Hidayati ABSTRAK EVALUASI JUMLAH TOTAL BAKTERI DAN KOLIFORM PADA KARKAS AYAM YANG DISUNTIK DENGAN AIR SERTA PENGARUHNYA TERHADAP WAKTU AWAL KEBUSUKAN (Studi Kasus Di Pasar Kabupaten Tasikmalaya) EVALUATION OF TOTAL BACTERIA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Setelah dilakukan penelitian sampel air bersih sebanyak 20 sarana sumur gali yang jarak sumur dengan jamban kurang dari 10 meter, dinding sumur kurang dari 3 meter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap yaitu terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu bahan pangan yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persyaratan Biologis Untuk Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) merupakan

I. PENDAHULUAN. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang banyak dijumpai dan penyebab signifikan menurunnya produktivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1 Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1 Samarinda, 5 6 Juni 2015 Potensi Produk Farmasi dari Bahan Alam Hayati untuk Pelayanan Kesehatan di Indonesia serta Strategi Penemuannya ANALISIS CEMARAN MIKROBA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan bagian terpenting bagi kehidupan manusia. Pada zaman dahulu beberapa orang senantiasa mencari tempat tinggal dekat dengan air, dikarenakan agar mudah mengambil

Lebih terperinci

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA Siti Fatimah1, Yuliana Prasetyaningsih2, Meditamaya Fitriani Intan Sari 3 1,2,3 Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel. observasi di lokasi peternakan, pengambilan jumlah populasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel. observasi di lokasi peternakan, pengambilan jumlah populasi yang 55 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Pengujian Kualitas Air Tanah 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel Lokasi pengambilan sampel penelitian air tanah terletak di Desa Tumbang Tahai Kecamatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii DAFTAR ISI ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air sebagai sumber daya alam, sangat penting dan mutlak diperlukan semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Air merupakan unsur utama dalam tumbuhan, tubuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang diduga memiliki khasiat sebagai antioksidan, antibakteri dan

Lebih terperinci

Tofa Waluyo*, Ellin Harlia**, Wowon Juanda** Universitas Padjadjaran

Tofa Waluyo*, Ellin Harlia**, Wowon Juanda** Universitas Padjadjaran DETEKSI JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS FESES SAPI POTONG REAKTOR TIPE FIXED-DOME THE DETECTION UPON THE NUMBER OF COLIFORM BACTERY IN THE MAKING PROCESS OF BIOGAS IN BEEF CATTLE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). kuantitas maupun kualitasnya (Entjang, 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). kuantitas maupun kualitasnya (Entjang, 2000). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap makhluk hidup, dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). Untuk semua ini diperlukan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1. Bahan yang digunakan 1. Feses sapi potong

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 39 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Rata-Rata Jumlah Bakteri yang Terdapat pada Feses Sapi Potong Sebelum (inlet) dan Sesudah (outlet) Proses Pembentukan Biogas dalam Reaktor Tipe Fixed-Dome Hasil perhitungan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI Perhitungan Jumlah Bakteri Dengan Metode Most Probable Number (MPN) atau Angka Paling Mungkin (APM) Oleh : Dyah Sukma Rengganingtyas Novi Astuti Novita Ratna

Lebih terperinci

ABSTRAK ISOLASI BAKTERI KOLIFORM PADA BEBERAPA JENIS SUSU KENTAL YANG BEREDAR DI KOTA AMBON

ABSTRAK ISOLASI BAKTERI KOLIFORM PADA BEBERAPA JENIS SUSU KENTAL YANG BEREDAR DI KOTA AMBON ABSTRAK ISOLASI BAKTERI KOLIFORM PADA BEBERAPA JENIS SUSU KENTAL YANG BEREDAR DI KOTA AMBON Nur Alim Natsir, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon, 085243549813,

Lebih terperinci

II. METODELOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode observasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi kandungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengkaji hubungan higiene dan sanitasi berbagai lingkungan peternakan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengkaji hubungan higiene dan sanitasi berbagai lingkungan peternakan dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang penilaian higiene dan sanitasi tempat peternakan sapi dan tempat pemerahan susu sapi segar, jumlah bakteri Coliform

Lebih terperinci

KONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING SE I SAPI YANG DIPASARKAN DI KOTA KUPANG

KONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING SE I SAPI YANG DIPASARKAN DI KOTA KUPANG Indonesia Medicus Veterinus 2012 1(5) : 699 711 ISSN : 2301-784 KONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING SE I SAPI YANG DIPASARKAN DI KOTA KUPANG REZKI ABADI BONTONG 1), HAPSARI MAHATMI 2), I KETUT

Lebih terperinci

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Data yang diperoleh dari Dinas Kelautan, Perikanan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Gorontalo memiliki 10 Tempat Pemotongan Hewan yang lokasinya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel susu berasal dari 5 kabupaten yaitu Bogor, Bandung, Cianjur, Sumedang dan Tasikmalaya. Lima sampel kandang diambil dari setiap kabupaten sehingga jumlah keseluruhan sampel

Lebih terperinci

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1. Materi Penelitian 2.1.1. Lokasi Sampling dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini sampel diambil dari lokasi-lokasi sebagai berikut: 1. Rumah Pemotongan Hewan

Lebih terperinci

KATEGORI KUALITAS SUSU SAPI SEGAR SECARA MIKROBIOLOGI DI PETERNAKAN X CISURUPAN - GARUT

KATEGORI KUALITAS SUSU SAPI SEGAR SECARA MIKROBIOLOGI DI PETERNAKAN X CISURUPAN - GARUT KATEGORI KUALITAS SUSU SAPI SEGAR SECARA MIKROBIOLOGI DI PETERNAKAN X CISURUPAN - GARUT R. Suhartati, Depi Irma Aryani Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada ABSTRAK Susu sapi segar merupakan media

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1 Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1 Samarinda, 5 6 Juni 215 Potensi Produk Farmasi dari Bahan Alam Hayati untuk Pelayanan Kesehatan di Indonesia serta Strategi Penemuannya PENGUJIAN KUALITAS ASPEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari

Lebih terperinci

STUDI KEAMANAN SUSU PASTEURISASI YANG BEREDAR DI KOTAMADYA MALANG (KAJIAN DARI MUTU MIKROBIOLOGIS DAN NILAI GIZI)

STUDI KEAMANAN SUSU PASTEURISASI YANG BEREDAR DI KOTAMADYA MALANG (KAJIAN DARI MUTU MIKROBIOLOGIS DAN NILAI GIZI) STUDI KEAMANAN SUSU PASTEURISASI YANG BEREDAR DI KOTAMADYA MALANG (KAJIAN DARI MUTU MIKROBIOLOGIS DAN NILAI GIZI) Elok Zubaidah *, Joni Kusnadi *, dan Pendik Setiawan ** Staf Pengajar Jur. Teknologi Hasil

Lebih terperinci

Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol

Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol Andriawino Berdionis Sanam, Ida Bagus Ngurah Swacita, Kadek Karang Agustina Lab. Kesmavet-Fakultas

Lebih terperinci

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar Deteksi Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar 90125 email: hasriaalang@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, salah satu bahan pangan asal ternak yang dapat digunakan adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging adalah semua jaringan hewan, baik yang berupa daging dari karkas, organ, dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak menimbulkan gangguan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian ini memperoleh hasil dalam uji pendugaan, uji penegasan serta perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : 1.1.1 Hasil Tabung Reaksi

Lebih terperinci

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM Anna Yuliana, Saeful Amin Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang observasi dan pemeriksaannya hanya dilakukan dalam satu waktu untuk memperoleh gambaran kualitas air

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

DETEKSI CEMARAN Escherichia coli PADA DAGING BURGER PENJUAL KAKI LIMA DI DESA KOPELMA DARUSSALAM DAN RESTORAN CEPAT SAJI DI BANDA ACEH

DETEKSI CEMARAN Escherichia coli PADA DAGING BURGER PENJUAL KAKI LIMA DI DESA KOPELMA DARUSSALAM DAN RESTORAN CEPAT SAJI DI BANDA ACEH DETEKSI CEMARAN Escherichia coli PADA DAGING BURGER PENJUAL KAKI LIMA DI DESA KOPELMA DARUSSALAM DAN RESTORAN CEPAT SAJI DI BANDA ACEH Bunga Fatimah Ademi dan Tristia Rinanda Abstrak. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologi Air Tanah di Lokasi Peternakan Babi. 1. Kualitas air tanah secara keseluruhan

BAB V PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologi Air Tanah di Lokasi Peternakan Babi. 1. Kualitas air tanah secara keseluruhan 67 BAB V PEMBAHASAN A. Kualitas Mikrobiologi Air Tanah di Lokasi Peternakan Babi 1. Kualitas air tanah secara keseluruhan a. Kualitas mikrobiologi air tanah Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting

Lebih terperinci

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS Anna Yuliana Program Studi S1Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas

Lebih terperinci

Deteksi Bakteri Coliform DAN Escherichia coli Pada Minuman Es Jeruk Di Cafe Lesehan Pantai Talise Palu

Deteksi Bakteri Coliform DAN Escherichia coli Pada Minuman Es Jeruk Di Cafe Lesehan Pantai Talise Palu Biocelebes, Desember 2013, hlm. 57-65 ISSN: 1978-6417 Vol. 7 No. 2 Deteksi Bakteri Coliform DAN Escherichia coli Pada Minuman Es Jeruk Di Cafe Lesehan Pantai Talise Palu Ikha Wahyuni 1), Muhammad Alwi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang luas wilayahnya 64,79 Km atau sekitar 0,53 % dari

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi merupakan hewan ternak yang menghasilkan daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Penelitian Persiapan penelitian meliputi pembiakan kultur pada media susu skim. Pembiakan kultur starter pada susu skim dilakukan untuk meningkatkan populasi kultur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroba terdapat hampir di semua tempat. Di udara mulai dari permukaan tanah sampai pada lapisan atmosfir yang paling tinggi. Di laut terdapat sampai pada dasar laut

Lebih terperinci

UJI BAKTERIOLOGIS SUSU KEDELAI PRODUK RUMAH TANGGA YANG DI JUAL DIPASARAN. Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

UJI BAKTERIOLOGIS SUSU KEDELAI PRODUK RUMAH TANGGA YANG DI JUAL DIPASARAN. Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 0 UJI BAKTERIOLOGIS SUSU KEDELAI PRODUK RUMAH TANGGA YANG DI JUAL DIPASARAN Oleh: Helpida 1, Gustina Indriati 1, Irdawati 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1 Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pengganti Air Susu Ibu di Unit Perinatologi Rumah Sakit

Lebih terperinci

TINGKAT CEMARAN Escherichia coli PADA SUSU SEGAR DARI PETERNAKAN SAPI PERAH DI SURABAYA

TINGKAT CEMARAN Escherichia coli PADA SUSU SEGAR DARI PETERNAKAN SAPI PERAH DI SURABAYA TINGKAT CEMARAN Escherichia coli PADA SUSU SEGAR DARI PETERNAKAN SAPI PERAH DI SURABAYA Sheila Marty Yanestria 1 Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma

Lebih terperinci

KESEHATAN AMBING DAN HIGIENE PEMERAHAN DI PETERNAKAN SAPI PERAH DESA PASIR BUNCIR KECAMATAN CARINGIN

KESEHATAN AMBING DAN HIGIENE PEMERAHAN DI PETERNAKAN SAPI PERAH DESA PASIR BUNCIR KECAMATAN CARINGIN Kesehatan Ambing dan Higiene Pemeliharaan (Kusuma Sri Handayani & Maya Purwanti) KESEHATAN AMBING DAN HIGIENE PEMERAHAN DI PETERNAKAN SAPI PERAH DESA PASIR BUNCIR KECAMATAN CARINGIN Oleh: Kusuma Sri Handayani

Lebih terperinci

JUMLAH TOTAL BAKTERI DAN COLIFORM DALAM AIR SUSU SAPI SEGAR PADA PEDAGANG PENGECER DI KOTA SEMARANG

JUMLAH TOTAL BAKTERI DAN COLIFORM DALAM AIR SUSU SAPI SEGAR PADA PEDAGANG PENGECER DI KOTA SEMARANG JUMLAH TOTAL BAKTERI DAN COLIFORM DALAM AIR SUSU SAPI SEGAR PADA PEDAGANG PENGECER DI KOTA SEMARANG 1. Dr. Ludfi Santoso, MSc, DTM & H 2. Dra. MG. Isworo Rukmi M. Kes 3. Oneik Lestari Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan (street food)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan (street food) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan (street food) adalah makanan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. DETEKSI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI KAWASAN KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

ABSTRAK. DETEKSI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI KAWASAN KECAMATAN BANJARMASIN UTARA ABSTRAK DETEKSI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI KAWASAN KECAMATAN BANJARMASIN UTARA OLEH: Syarifin, Sri Amintarti, Bunda Halang Kedelai merupakan sumber protein dan lemak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salmonella sp merupakan salah satu bakteri patogen yang dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Salmonella sp merupakan salah satu bakteri patogen yang dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salmonella merupakan salah satu anggota dari famili Enterobacteriaceae. Salmonella sp merupakan salah satu bakteri patogen yang dapat menimbulkan penyakit yang disebut

Lebih terperinci

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana SI Program Studi Biologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah 60 BAB IV HASIL PENELITIAN Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah bakteri Coliform pada medium Kaldu Laktosa (KL), jumlah total bakteri Coliform fecal pada medium Brilliant

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya 30% berupa daratan (dilihat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEMERIKSAAN AIR DENGAN MEMBRAN FILTER Disusun oleh : Thomi Fachrozi 1141420045 Kelompok : 1. Rezky Okfaistella 1141420039 2. Satria Winanda 1141420042 3. Septian Noer Addina

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrobiologi Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individual tidak dapat dilihat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Pengguaan air

Lebih terperinci

HIGIENE DAN SANITASI PADA SUSU SAPI SEGAR DI DESA KAYUMAS KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI INDIKATOR MIKROBIOLOGIS

HIGIENE DAN SANITASI PADA SUSU SAPI SEGAR DI DESA KAYUMAS KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI INDIKATOR MIKROBIOLOGIS 329 Jurnal Prodi Biologi Vol 6 No 5 Tahun 2017 HIGIENE DAN SANITASI PADA SUSU SAPI SEGAR DI DESA KAYUMAS KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI INDIKATOR MIKROBIOLOGIS FRESH COW MILK HYGIENE AND SANITATION BASED

Lebih terperinci

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN VI. PEMBAHASAN Praktikum yang dilaksanakan pada 23 Mei 2011 mengenai pengujian mikroorganisme termodurik pada produk pemanasan. Praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat membuat perhitungan SPC dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coliform Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob atau fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi laktosa untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh manusia, baik dalam bentuk segar maupun sudah diproses dalam bentuk produk. Susu adalah bahan pangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik. B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2013. Sterilisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dilingkungan Universitas Negeri Gorontalo yang berjumlah 9 penjual jajanan bakso, yang terdiri dari 3 kantin ( kantin

Lebih terperinci

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN BAB VI PEMBAHASAN Dalam praktikum ini yaitu mengisolasi bakteri Propionibacterium dari keju. Keju sendiri merupakan makanan yang dibuat dari dadih susu yang dipisahkan, yang diperoleh dengan penggumpalan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN xxix HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel daging ayam beku yang diambil sebagai bahan penelitian berasal dari daerah DKI Jakarta sebanyak 16 sampel, 11 sampel dari Bekasi, 8 sampel dari Bogor, dan 18 sampel dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah menjadi pelengkap kebutuhan pangan manusia yang mempunyai banyak variasi rasa, warna, dan serat yang bermanfaat untuk kesehatan. Selain dikonsumsi secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim adalah olahan dari bahan baku susu yang sedikit padat serta mempunyai rasa yang lezat karena berbagai campuran bahan dalam proses pembuatannya. Saat ini penyajian

Lebih terperinci

Analisis Ambang Batas Escherichia coli Sebagai Indikator Pencemaran Pada Daging Sapi di Rumah Pemotongan Hewan Kota Jambi

Analisis Ambang Batas Escherichia coli Sebagai Indikator Pencemaran Pada Daging Sapi di Rumah Pemotongan Hewan Kota Jambi Biospecies, Volume 5 No.1, Februari 2012, hlm 14-21 Analisis Ambang Batas Escherichia coli Sebagai Indikator Pencemaran Pada Daging Sapi di Rumah Pemotongan Hewan Kota Jambi (The Analiysis of Escherichia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta a) MPN Koliform dan Koli Tinja Populasi penelitian ini adalah 20 sampel air minum yang diambil dari 20 depot

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAKTERI INDIKATOR SANITASI DAN ENTEROPATOGENIK PADA MINUMAN JAJANAN DI KANTIN SAPTA IPB DARMAGA

IDENTIFIKASI BAKTERI INDIKATOR SANITASI DAN ENTEROPATOGENIK PADA MINUMAN JAJANAN DI KANTIN SAPTA IPB DARMAGA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA IDENTIFIKASI BAKTERI INDIKATOR SANITASI DAN ENTEROPATOGENIK PADA MINUMAN JAJANAN DI KANTIN SAPTA IPB DARMAGA BIDANG KEGIATAN : PKM Artikel Ilmiah Diusulkan oleh : Rd Rina

Lebih terperinci

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN) p-issn. 2443-115X e-issn. 2477-1821 IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI TOTAL MIKROBA INDIKATOR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI SIAK PERAWANG. M. R. Ridho 1, C. Jose 2, N. Balatif 3

KUANTIFIKASI TOTAL MIKROBA INDIKATOR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI SIAK PERAWANG. M. R. Ridho 1, C. Jose 2, N. Balatif 3 KUANTIFIKASI TOTAL MIKROBA INDIKATOR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI SIAK PERAWANG M. R. Ridho 1, C. Jose 2, N. Balatif 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Biokimia Jurusan Kimia 3 Bidang Kimia Organik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. olahan Teh Poci dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 4 kali, dengan

BAB V PEMBAHASAN. olahan Teh Poci dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 4 kali, dengan 52 BAB V PEMBAHASAN A. Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Teh Poci Dikecamatan Jekan Raya Palangka Raya Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada seluruh sampel minuman olahan Teh Poci dilakukan pengulangan

Lebih terperinci

Susu merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi karena. vitamin, mineral, dan enzim. Menurut Badan Standart Nasional (2000).

Susu merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi karena. vitamin, mineral, dan enzim. Menurut Badan Standart Nasional (2000). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi karena mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap antara lain lemak, protein, laktosa, vitamin, mineral,

Lebih terperinci

KELAYAKAN KONSUMSI BUAH PADA RUJAK DENGANN METODE MPN YANG DIJUAL DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KELAYAKAN KONSUMSI BUAH PADA RUJAK DENGANN METODE MPN YANG DIJUAL DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Artikel Publikasi: KELAYAKAN KONSUMSI BUAH PADA RUJAK DENGANN METODE MPN YANG DIJUAL DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontaminasi makanan adalah terdapatnya bahan atau organisme berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor penyebab kontaminasi makanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keamanan pangan, dalam UU RI no 7 tahun 1996 didefinisikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan

Lebih terperinci

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN BAB VI PEMBAHASAN Pada praktikum ini membahas mengenai Kurva Pertumbuhan Mikroorganisme Selama Proses Fermentasi Kombucha. Kombucha merupakan sebagai minuman hasil fermentasi seduhan teh bergula yang mempunyai

Lebih terperinci

2.13 BAKTERI KOLIFORM. Erny Yuniarti

2.13 BAKTERI KOLIFORM. Erny Yuniarti 2.13 BAKTERI KOLIFORM Erny Yuniarti Keberadaan bakteri koliform feses dalam lingkungan air menunjukkan bahwa air telah terkontaminasi dengan feses manusia atau hewan berdarah panas yang mengandung bakteri

Lebih terperinci

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM PADA MINUMAN TEH MANIS YANG DIJUAL RUMAH MAKAN DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT Teh manis merupakan salah satu jenis minuman dengan bahan baku air yang diseduh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu yang baru keluar dari kelenjar mamae melalui proses pemerahan merupakan suatu sumber bahan pangan yang murni, segar, higienis, bergizi, serta mengandung sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data-data cemaran mikrobia pada produk susu mentah sudah ada dari

BAB I PENDAHULUAN. Data-data cemaran mikrobia pada produk susu mentah sudah ada dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data-data cemaran mikrobia pada produk susu mentah sudah ada dari kelompok peternakan yakni Budiarso, 2001 Tingkat cemaran rata-rata Coliform yang mengkontaminasi susu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA... 70 LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1. komposisi Kimia Daging Tanpa Lemak (%)... 12 Tabel 2.2. Masa Simpan Daging Dalam Freezer... 13 Tabel 2.3. Batas Maksimum Cemaran Mikroba Pada Pangan...

Lebih terperinci

Cemaran Escherichia Coli pada Daging Broiler dalam Showcase di Pasarpasar

Cemaran Escherichia Coli pada Daging Broiler dalam Showcase di Pasarpasar Cemaran Escherichia Coli pada Daging Broiler dalam Showcase di Pasarpasar Swalayan Denpasar Septian Naria Rusmaniarno 1, I Gusti Ketut Suarjana 1, Mas Djoko Rudyanto 2 1. Laboratorium Mikrobiologi Veteriner

Lebih terperinci

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM DI KOTA MALANG

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM DI KOTA MALANG J078 ANALSS MKROBOLOG MNUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NLA MPN COLFORM D KOTA MALANG Ana Syarifatun Nisa, Utami Sri Hastuti, Agung Witjoro,, Biologi FMPA Universitas Negeri Malang, Malang-ndonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebanyak 15% di dalam atmosfer (Gabriel, 2001). Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dan atom H dan O.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebanyak 15% di dalam atmosfer (Gabriel, 2001). Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dan atom H dan O. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan salah satu dan ketiga komponen yang membentuk bumi (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya (30 0%) berupa daratan (dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Pengelolaan sapi perah rakyat pada kenyataannya masih bersifat tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Pengelolaan sapi perah rakyat pada kenyataannya masih bersifat tradisional. BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Sebagian besar peternak sapi perah di Indonesia masih merupakan peternak kecil. Pengelolaan sapi perah rakyat pada kenyataannya masih bersifat tradisional. Cara beternak

Lebih terperinci

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bilungala Utara Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis dilaksanakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat mutu susu segar menurut SNI tentang Susu Segar

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat mutu susu segar menurut SNI tentang Susu Segar 4 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Susu Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah

Lebih terperinci

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017 158 PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN PEMBUATAN YOGHURT BAGI MASYARAKAT PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA Dhandy Koesoemo Wardhana, Soetji Prawesthirini, Mustofa Helmi Effendi Departemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan negara (Salim, 1986).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan negara (Salim, 1986). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah kebutuhan esensi di dalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari

Lebih terperinci