BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1.Gambaran Umum Perusahaan PT. Viva Packaging industries merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri plastik. PT. Viva Packaging Industries ini adalah anak perusahaan dari PT.Hasil Raya Industries yang bergerak dalam bidang pembuatan gelas atau cup plastik. Perusahaan yang terbentuk pada tahun 2004 berlokasi yang sama antara kantor dan pabriknya Sejarah Perusahaan PT. Viva Packaging industries berdiri pada tanggal 4 Oktober 2004, didirikan oleh Bapak Sugih Susanto, Dermawan Sutantyo, dan Arief sentosa. PT.Viva Packaging Industries awalnya berlokasi di Jalan Daan Mogot Raya Area pergudangan KM 20 Tangerang pada tahun 2004 sampai dengan Kemudian sejak tahun 2006 sampai 2009, PT. Viva Packaging Industries berpindah lokasi Jalan Pesing Poglar Kedaung Kali Angke No.77, Cengkareng, Jakarta Barat, RT 04 RW 02, Kode Pos

2 38 Pemindahan PT. Viva Packaging Industries ini didasarkan atas adanya penambahan mesin sehingga tempat pada Jalan Daan Mogot Raya Area Pergudangan KM 20 tidak cukup kemudian dipindahkan ke Jalan Pesing Poglar Kedaung Kali Angke No.77. Pada awal berdirinya PT Viva Packaging Industries, bangunan masih menyewa. Seiring berjalannya waktu sejak bulan November 2009, PT Viva Packaging Industries ini pindah ke Jalan Pesing Poglar Kedaung Kali Angke No.77, Cengkareng, Jakarta Barat, RT 04 RW 02, Kode Pos dengan status tanah dan gedung milik sendiri. Sebelumnya lokasi ini di tempati oleh PT Hasil Raya Industries, namun setelah PT Hasil Raya Industries pindah ke karawang maka tempat ini digunakan untuk PT Viva Packaging Industries. Terhitung sejak bulan November tahun 2009, PT Viva Packaging Industries telah mempunyai tempat yang tetap Visi dan Misi Perusahaan PT Viva Packaging Industries adalah perusahaan berbentuk perseroan terbatas yang didirikan di Jakarta berdasarkan Akte Notaris Lieke L. Tukgali,SH pada tanggal 16 Februari 2004 No.18 dengan maksud dan tujuan industri dan perdagangan. Maksud dan tujuan tersebut dicapai oleh PT.Viva Packaging Industries dengan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a) Menjalankan usaha-usaha dibidang industri yang meliputi berbagai macam industri antara lain industri plastik dan kemasan.

3 39 b) Manjalankan usaha dibidang perdagangan hasil industri pada sub a tersebut Perkembangan Perusahaan PT. Viva Packaging Industries merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang industri gelas plastik. Perusahaan ini berdiri dari perkembangannya PT. Hasil Raya Industries yang merupakan perusahaan keluarga bapak sugih susanto, yang nama perusahaan tersebut sama-sama bergerak dibidang plastik dan hasil produksi berupa botol. Seiring dengan berjalannya waktu gelas plastik atau cup lebih berkembang karena sebagian besar orang menginginkan sesuatu yang praktis dengan harga yang relatif murah. Atas dasar itu perusahaan PT. Viva Packaging Industries ini yang merupakan anak perusahaan PT. Hasil Raya Industries membuat kemasan plastik berupa cup untuk air minum. Berdirinya PT.Viva Packaging industries memberikan pengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap ekonomi dan sosial di daerah dimana perusahaan itu berdiri. a. Keadaan sosial disini antara lain: v Terbukanya Lapangan Kerja Baru Tenaga kerja akan banyak dibutuhkan untuk mendukung operasional perusahaan. Tenaga kerja di PT.Viva Packaging Industries adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat penerimaan kerja.

4 40 v Pendidikan PT. Viva Packaging Industries memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dari perguruan tinggi yang ingin melaksanakan kerja praktek disana. b. Keadaan ekonomi disini antara lain; o Membantu meningkatkan perekonomian para pekerja o Membantu pemerintah dalam megurangi angka pengangguran Modal Dan Produk PT. Viva Packaging Industries Kepemilikan saham PT.Viva Packaging Industries di pegang oleh dua pemegang saham yaitu bapak Sugih Susanto dan bapak Tony. Modal PT.Viva Packaging Industries berdasarkan saham sebayak 2000 lembar, satuan per lembarnya sebesar Rp ,00. Pada awal berdirinya PT.Viva Packaging Industries ini membuat cup dengan ukuran 200 ml dan 240 ml dengan bentuk satu ukuran yang berwarna bening. Ukuran tersebut dibuat sesuai dengan keinginan konsumen. Lama kelamaan ternyata konsumen kebanyakan membeli produk cup yang berukuran 240 ml. akibat menumpuknya pesanan pelanggan berukuran 240 ml maka PT.Viva Packaging Industries memutuskan untuk membuat cup dengan satu ukuran saja yaitu 240 ml.

5 41 v Bahan Baku - Biji Plastik (polypropylene) / Trilin - Regrand. v Regrand terdiri dari beberapa limbah atau sisa-sisa produksi seperti - Gilingan cup BS (defect) yang bersih. - Pinggiran sheet yang dibuang karena melebihi lebar sheet yang di tetapkan. - Skeleton (sisa sheet setelah dilakukan penyetakan cup) v Standar Dimensi Cup yang ditetapkan oleh Perusahaan : - Diameter 65,5 mm - Tinggi 98 mm - Berat 3,5 mg - Volume 240 mm - Tebal 0,33 mm Karyawan PT. Viva Packaging Industries mempunyai kantor dan pabrik dalan satu lokasi. Kantor PT.Viva Packaging Industries terdiri dari 13 orang karyawan yang pekerjaannya merangkap antara satu divisi dengan divisi lain kecuali engineering, office boy, dan satpam. Hal ini disebabkan karena perusahaan ini dapat merangkap antara satu devisi dengan devisi lain. Karyawan PT. Viva Packaging Industries ada beberapa yang merupakan karyawan dari PT. Hasil Raya Industries. Hal tersebut karena pemilik PT.Viva Packaging Industries yaitu bapak Sugih Susanto, yang sekaligus

6 42 merupakan pemilik PT. Hasil Raya Industries untuk merangkap sebagai karyawan bagi PT.Viva packaging Industries. Karyawan tersebut adalah karyawan departemen accounting and financial dan departemen purchasing. Terlepas dari itu PT.Viva Packaging Industries juga mempunyai karyawan sendiri yang terdiri atas pekerja pabrik dan karyawan karyawan. Pekerja pabrik terdapat sejumlah 70 orang dan karyawan kantor terdiri atas 13 orang Lokasi Perusahaan Lahan yang digunakan untuk area lokasi usaha adalah tanah seluas 2803 m 2. Lokasi usaha seluas itu sudah termasuk untuk area pabrik dan kantor. PT.Viva Packaging Industries mempunyai kantor dan pabrik yang terletak di satu bangunan. Pada lokasi ini terjadi proses produksi dari bahan baku biji plastik sampai menjadi cup yang siap untuk dikirim ke customer. PT. Viva Packaging Industries ini memiliki dua nomor telepon, satu fax dan . Berikut informasi umum tentang PT.Viva Packaging Industries. Nama Perusahaan : PT. Viva Packaging Industries Alamat Perusahaan : Jalan Pesing Poglar Kedaung Kali Angke No.77 RT 04 RW 02 Cengkareng, Jakarta Barat Telepon : (021) dan (021) Fax : (021) vivapackaging@telkom.net

7 43 Lokasi perusahaan dan pabrik dilihat dari segi transportasi cukup strategis karena dekat dengan jalan besar yang banyak dilewati oleh kendaraan umum, sehingga memudahkan proses penerimaan material maupun pengiriman produk jadi ke customer. Lokasi perusahaan tidak terlalu sulit karena berada dalam Jabodetabek yaitu Jakarta Barat dan letaknya tidak jauh dari jalan Daan Mogot, selain itu lokasi perusahaan di tengah-tengah pemukiman penduduk, akan tetapi penduduk sekitar tidak merasa terganggu dengan adanya PT. Viva Packaging Industries Proses Produksi a. Mesin Crusher Gambar 4.1 Mesin Crusher Pada proses crusher (mesin penghancur), sisa material/ regrand yang masih bisa digunakan,dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan biji plastik untuk kemudian dimasukan ke mesin mixer. Perusahaan memiliki 2 unit mesin crusher. Waktu proses crush (penghancuran) lebih kurang dilakukan selama 10 menit tergantung banyaknya regrand yang tersisa.

8 44 b. Mesin Mixer Gambar 4.2 Mesin Mixer Pada proses mixer (pencampuran), bahan baku yang digunakan oleh perusahaan adalah biji plastik (polypropylene) dan regrand, dicampur dengan komposisi perbandingan resin 25: regrand 45. Mesin yang digunakan untuk mencampur biji plastik dan regrand adalah mesin mixer. Proses mixer dilakukan 2-3 jam dalam satu shift. Mesin mixer mampu mengaduk 2-3 ton per shift. c. Mesin Extrude

9 45 Gambar 4.3 Mesin Extrude bagian depan Gambar 4.4 Mesin Extrude bagian belakang Pada proses Extrude, bakan baku (biji plastik dan regrand) diproses untuk membuat lembaran plastik (sheet) yang berukuran 500 kg sampai dengan ukuran jumbo 600 kg, lebar lembaran sheet 68cm dan tebalnya 0,92mm. Suhu yang digunakan untuk melelehkan biji plastik, regrand dan air adalah C. Mesin extrude bekerja selama 24 jam, dan membutuhkan waktu 5 jam untuk membuat lembaran plastik (sheet) maksimal 2 lembar.

10 The image part with relationship ID rid21 was not found in the file. The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again. 46 d. Mesin Penggulung (Silinder) Gambar 4.5 Mesin Penggulung dan Pendingin Gambar 4.6 Mesin Penggulung Lembaran Plastik (Sheet) Proses ini adalah proses akhir dari mesin extrude, dimana menghasilkan lembaran plastik (sheet) yang digulung dengan melalui 3 tahap silinder. Tiga tahap ini dilakukan agar lembaran plastik (sheet) ini menjadi lebih tipis dan dingin. Proses penggulungan lembaran plastik (sheet) ini, setiap silinder diisi air untuk mendinginkan dengan suhu 40 0 C. Proses Pendinginan ini juga mempengaruhi bening tidaknya lembaran plastik.

11 The image part with relationship ID rid23 was not found in the file. The image part with relationship ID rid25 was not found in the file. 47 e. Mesin Thermoforming (Mesin TF) Gambar 4.7 Mesin Thermoforming bangian belakang Gambar 4.8 Mesin Thermoforming bagian depan Pada proses ini, gulungan sheet dicetak/dibentuk cup plastik dengan ukuran dan dimensi yang sudah ditentukan oleh costumer dan perusahaan. Perusahaan memiliki dua mesin TF yang kecil dan besar. Masing-masing mesin memiliki kapasitas yang berbeda. TF1 (kecil) memiliki kapasitas mencetak 14 cupity dan TF2 (besar) 21 cupity dalam waktu 0,3detik. Mesin Thermoforming bekerja selama 24 jam. Sisa-sisa lembaran (sheet) setelah berkurang karena

12 The image part with relationship ID rid28 was not found in the file. 48 proses pencetakan cup yang disebut skeleton,skeleton tersebut digulung kembali untuk dicampurkan dengan bahan baku (biji plastik) sebagai proses pemanfaatan sisa produksi atau daur ulang. f. Quality Control Gambar 4.9 Uji Kualitas dengan Lampu Neon Gambar 4.10 Mesin Konfeyor untuk mendorong cup Pada proses ini, cup yang sudah di cetak didorong dengan mesin konfeyor menuju ke para karyawan untuk di periksa kebersihan dan bentuk sesuai dengan standar atau tidak. Cup yang memenuhi standar adalah cup yang tidak tebal, tidak kotor, tidak cacat untuk setiap bagian cup tersebut. Pengecekan

13 49 dilakukan dengan mengunakan cahaya lampu neon guna membantu untuk melihat cup dengan lebih jelas. Cup yang tidak sesuai (BS) dibagi menjadi dua (2) jenis yaitu: produk BS cup tipis, cup tebal, body cup bergaris dan bintik hitam, lalu dimasukkan kedalam karung. Untuk kemudian digunakan sebagai campuran bahan baku (biji plastik). Sisa limbah yang masih bisa digunakan ini yang disebut dengan regrand. Bagian Quality Control juga melakukan Droptest setiap pergantian lembaran plastik (sheet). g. Droptest Gambar 4.11 Tempat Meletakan Produk Cup Bs (defect) Gambar 4.12 Alat Perekat dan Timbangan

14 50 Droptest merupakan salah satu bentuk Quality Control yang dilakukan perusahaan agar kualitas cup dan kepercayaan konsumen tetap terjaga dengan baik. Proses ini mempunyai beberapa tahap,diantaranya: 1. Ambil sampel pada setiap mesin TF, setiap sampel harus mewakili cupity pada setiap mesinnya. 2. Sampel yang diambil harus sesuai dengan standar dimensi yang ditentukan perusahaan. 3. Kemudian cup diisi air dengan volume yang disesuaikan dan rekatkan. 4. Jatuhkan cup yang sudah terisi air dari ketinggian 1,5 m. 5. Kemudian dicatat apabila terjadi kerusakan terhadap cup. Droptest ini dilakukan dua (2) kali dalam setiap sheet yang diproses. Apabila kerusakan terjadi di letak yang sama, maka harus segera dilaporkan pada operator untuk segera dilakukan penyetelan ulang pada mesin, misalnya merubah terhadap suhu temperature yang digunakan. h. Proses Pengepakan Gambar 4.13 Proses Pengepakan Cup kedalam Karton/ Kardus.

15 51 Proses pengepakan dilakukan sekaligus dengan pengecekan dan pengendalian kualitas produk cup. Untuk proses pengepakan produk berisi 50 cup/slot, dan dimasukkan kedalam box karton (kardus) sebanyak 2000 pcs. Kemudian box karton (kardus) diletakan dan diangkut ketempat yang sudah disediakan. Gambar 4.14 Cup yang sudah dikemas dan siap dikirim

16 PROSES UJI KUALITAS PERUSAHAAN Suatu produk yang baik adalah dimana sebelum produk tersebut keluar dari perusahaan, produk tersebut harus teruji secara kuantitas dan kualitas. Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda untuk melakukan uji kualitas produk yang dihasilkannya. Perusahaan melakukan uji kualitas dengan menggunakan metode random sampling. PT.Viva Packaging Industries melakukan sampling Uji Kualitas sebanyak 2 kali setiap satu lembar plastik (sheet). Berikut adalah tahapan dalam melakukan sampling uji kualitas: Gambar 4.15 Pengambilan Sampling Cup 1) Operator QC mengambil 14 cupity untuk mesin thermoforming1, dan 21 cupity untuk mesin thermoforming2 yang dimana setiap cup mewakili no.cupity. 2) Operator QC mencatat waktu pada saat pengambilan sampel untuk uji kualitas. 3) Kemudian lakukan droptest.

17 53 4).Operator QC mencatat no.cup yang tertera pada cup bagian bawah, untuk setiap hasil droptest yang dilakukan. 5) Proses sampling Uji Kualitas dilakukan kembali pada waktu berikutnya selama lembaran plastik (sheet) tersebut belum habis. 6) Apabila hasil droptest pertama sama dengan hasil droptest kedua, maka operator QC harus melaporkan kepada mekanik untuk dilakukan penyetelan ulang. Gambar 4.16 Tempat Uji Kualitas

18 54 Masukkan biji plastik dan regrand dalam mixer masukan campuran bahan baku kedalam tabung mesin extrude Mesin silidring untuk menggulung lembaran plastik (sheet). Bawa lembaran plastik yang sudah digulung ke mesin Thermoforming masukan lembaran plastik tersebut kedalam mesin Thermoforming. Dengan konfeyor, lembaran yang sudah dicetak dibawa ke bagian QC dan bagian packing. Lembaran yang tidak tercetak (skeleton), digulung kembali dengan mesin silinder untuk dijadikan regrand Pada proses QC,Cup diamati kemudian di kemasi. Cup yang tidak sesuai dipisahkan sebagai cup BS dan ditimbang. Cup BS dan sisa lembaran plastik (skeleton) dihancurkan dengan mesin Crusher Masukkan kedalam karung untuk siap digunakan Diagram 4.1 Proses Pembuatan Cup

19 Pengumpulan Data Berdasarkan hasil pengamatan dan pemeriksaaan yang dilakukan pada proses produksi, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Data cup BS (Defect) pada Mesin Thermoforming 1 observasi Cup (Pcs) cup tipis (kg) cup tebal (kg) badan cup bergaris (kg) BS Cup (Bintik Hitam) Kgs jumlah cup BS (defect) 1 424, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

20 , Σ 12,369, Tabel 4.2 Data Cup BS (defect) pada Mesin Thermoforming 2 observasi Cup (Pcs) cup tipis (kg) cup tebal (kg) badan cup bergaris (kg) BS Cup (Bintik Hitam) Kgs Jumlah cup BS (Defect ) 1 532, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Σ 17,117,

21 Pengolahan Data Pengolahan Data Dalam Betuk Picis (pcs) Tabel 4.3 Data produk BS (defect) pada Mesin Thermoforming1 observasi Cup (Pcs) cup tipis (kg) cup tebal (kg) badan cup bergaris (kg) BS Cup (Bintik Hitam) Kgs jumlah cup BS (defect) cup tipis (pcs) cup tebal (pcs) badan cup bergaris (pcs) BS Bintik Hitam (PCS) jumlah cup BS (defect 1 424, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Σ 12,369, , , , , ,771.35

22 58 Tabel 4.4 Data produk BS (defect) pada Mesin Thermoforming2 observasi Cup (Pcs) cup tipis (kg) cup tebal (kg) badan cup bergaris (kg) BS Cup (Bintik Hitam) Kgs cup tipis (pcs) cup tebal (pcs) badan cup bergaris (pcs) BS Bintik Hitam (PCS) jumlah BS (cacat) 1 532, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Σ 17,117, , , , , ,257.01

23 Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data ini di pengaruhi oleh tingkat keyakinan 90% dan tingkat ketelitian 10%. Ɔ ʹʷ20 9 ʹʷ20 9 Ŧ = ʹʷ20 9 Keterangan : Z = Koefisien pada distribusi normal sesuai dengan tingkat keyakinan (1-α)100% Tingkat keyakinan 90% - Z = 1,28 Tingkat keyakinan 95% - Z = 1,645 Tingkat keyakinan 99% - Z = 2,33 S = (α) = Tingkat Ketelitian = 10%= 0,10 = 10% =10/100= 1/10 Ɔ = 1,28 1 = 1,28 x 10 1 = 12,8 10 mencukupi. Jika nilai N <N maka jumlah data yang dipakai untuk penelitian dianggap Tabel 4.5 Uji Kecukupan Data Pada Mesin Thermoforming1 observasi Cup (Pcs) jumlah cup BS (defect) xi 2 jumlah cup BS (defect) setelah pembulatan 1 424,286 2, ,143 4,592, ,143 1, ,143 1,306, ,000 1, ,914 3,663, ,143 2, ,371 5,621, ,857 2, ,114 4,468, ,000 2, ,200 4,840, ,000 2, ,286 5,225,796 xi 2

24 ,857 2, ,371 5,621, ,857 2, ,371 5,621, ,143 2, ,143 4,592, ,143 2, ,143 4,592, ,000 2, ,143 4,592, ,286 1, ,714 2,937, ,714 1, ,714 2,937, ,000 2, ,857 8,162, ,571 2, ,057 4,231, ,571 2, ,000 4,000, ,571 1, ,857 3,448, ,857 1, ,857 3,448, ,429 2, ,000 4,000, ,429 1, ,400 1,960, ,429 1, ,857 3,448, ,143 2, ,286 5,225, ,286 1, ,543 2,380, ,429 2, ,714 7,365, ,857 2, ,486 6,180, ,857 2, ,114 4,468, ,143 2, ,400 5,760, ,571 2, ,286 5,225, ,143 2, ,714 7,365, ,143 1, ,571 2,468,041 Σ 12,369,858 64, , ,755,259 Ɔ ʹʷ20 9 ʹʷ20 9 Ŧ = ʹʷ20 12, (64.771)9 Ŧ = , Ŧ = Ŧ 12, = = Ŧ = 5, ,35 N (5,35) < N (31) maka jumlah data cukup = 2,314 9

25 61 Tabel 4.6 Uji Kecukupan Data pada Mesin Thermoforming2 observasi Cup (Pcs) jumlah cup BS (defect) xi 2 jumlah cup BS (defect) setelah pembulatan 1 532,857 2, ,829 8,003, ,571 2, ,914 8,491, ,429 3, ,143 9,878, ,000 2, ,000 9,000, ,000 2, ,857 8,162, ,000 2, ,486 6,180, ,286 2, ,759 7,612, ,714 2, ,200 4,840, ,429 4, ,114 16,924, ,571 2, ,914 8,491, ,571 2, ,514 6,320, ,143 3, ,143 9,878, ,714 2, ,857 8,162, ,429 2, ,171 4,713, ,413 2, ,857 8,162, ,857 3, ,286 10,797, ,714 2, ,514 6,320, ,286 2, ,171 4,713, ,429 2, ,256 5,089, ,429 2, ,429 5,900, ,409 2, ,800 7,840, ,429 3, ,000 9,000, ,714 2, ,571 6,610, ,429 3, ,286 10,797, ,714 1, ,829 3,345, ,000 3, ,457 11,950, ,571 2, ,657 7,059, ,143 2, ,714 7,365, ,714 1, ,714 2,937, ,571 2, ,943 8,661, ,286 3, ,571 12,752,041 Σ 17,117,822 85, , ,962,256 xi 2

26 62 Ɔ ʹʷ20 9 ʹʷ20 9 Ŧ = ʹʷ20 12, (85.956)9 Ŧ = , Ŧ = , Ŧ = Ŧ = Ŧ = , = N (5,24) < N (31) maka jumlah data cukup Pareto Chart dan Peta Kendali P produk BS (defect) Pada Mesin Thermoforming1 v Diagram Pareto Table 4.7 Data Jumlah Produk Defect pada Mesin Thermoforming1 Jenis Defect Jumlah jumlah Pembulatan Kumulatif Persentase % kumulatif cup kotor/ bintik hitam 19, , , cup tipis 16, , , cup tebal 15, , , body cup bergaris 13, , , total 64, , ,

27 63 Diagram 4.2 Pareto untuk produk defect pada mesin thermoforming1 Keterangan : VAR00013 = Bintik Hitam VAR00010 = Cup Tipis VAR00011 = Cup Tebal VAR00012 = Body Cup Bergaris Dari diagram pareto di atas dapat diketahui persentase penyebabpenyebab produk BS (defect), yaitu cup tipis, cup tebal, body cup bergaris dan bintik hitam. Dari keempat jenis cacat dapat diketahui faktor dominan jenis cacat (defect) yang terjadi. Pada pada mesin thermoforming1 faktor dominan yang menyebabkan produk BS (defect) adalah bintik hitam. Berikut ini adalah peta kendali p dalam mengontrol apakah data tersebut terkendali atau tidak.

28 64 Peta Kendali p-chart Dibawah ini adalah hasil pengolahan data produk cup pada mesin thermoforming1 dengan menggunakan peta kendali P : Tabel 4.7 Data produk BS (defect) bintik hitam pada Mesin Thermoforming1 observasi Cup (Pcs) BS Cup (Bintik Hitam) Kgs cup BS Bintik Hitam (PCS) Cup BS Bintik Hitam (PCS) setelah pembulatan BKp BKA P BKB 1 424, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

29 , Σ 12,369, , , Cara Perhitungan Diketahui : Jumlah total produk BS(defect) = Jumlah total produksi = Batas Kendali (BK p ) = = Perhitungan Observasi ke-1 yaitu : Proporsi Defect (p) = Batas Kendali Atas (BKA) : 0, Ȟ36. 5 = 0, = 0, = 0, Batas Kendali Bawah (BKB) : 0, = 0, Begitu seterusnya cara perhitungan sampai pada observasi ke-31. Maka Grafik perhitungan peta kendali p adalah sebagai berikut : BK BKA p BKB Grafik 4.3 Peta Kendali P untuk proporsi cup bintik hitam

30 66 Berdasarkan peta kendali di atas dapat dilihat bahwa pada data ke 5, 7, 15, dan 22 berada pada luar batas kendali BKA ataupun BKB. Kondisi yang mengakibatkan data-data tersebut berada diluar batas kendali BKA adalah karena faktor banyaknya debu dan kotoran yang masuk kedalam ruang penyimpanan pada proses produksi atau mesin yang kotor sehingga perlu dilakukan pembersihan. Untuk data yang berada pada batas kendali BKB adalah karena faktor operator yang sangat teliti terhadap kotoran yang menempel pada cup dapat dihapus/hilang, sehingga digolongkan menjadi cup bintik hitam. Agar kondisi tersebut dapat terkendali, maka data-data yang berada pada luar batas kendali harus dikeluarkan. Berikut adalah hasil perhitungan ulang setelah data-data yang berada di luar batas kendali dikeluarkan. Tabel 4.8 Data Produk BS (Defect) Bintik Hitam (revisi) observasi Cup (Pcs) BS Cup (Bintik Hitam) Kgs BS Bintik Hitam (PCS) Cup BS Bintik Hitam (PCS) setelah pembulatan BKp BKA P BKB 1 424, , , , , , , , , , , , , , ,

31 , , , , , , , , , , , , Σ 10,715, , , Maka grafik yang dihasilkan setelah dilakukan revisi sebagai berikut: Peta Kendali P BK BKA p BKB Grafik 4.4 Peta Kendali Proporsi untuk defect bintik hitam pada poduksi cup

32 Pareto Chart dan Peta Kendali P produk BS (defect) Pada Mesin Thermoforming 2 v Diagram Pareto Tabel 4.9 Data produk cup BS (defect) pada Mesin Thermoforming 2 Jenis Defect Jumlah jumlah Pembulatan Kumulatif Persentase % kumulatif cup tipis 23, , , body cup bergaris 21, , , cup kotor/ bintik hitam 21, , , cup tebal 20, , , total 86, , , Diagram 4.5 Pareto untuk produk defect pada mesin thermoforming2 Keterangan : VAR00014 = cup tipis VAR00016 = body cup bergaris VAR00017 = bintik hitam VAR00015 = cup tebal

33 69 Dari diagram pareto di atas dapat diketahui persentase penyebabpenyebab produk cup BS(defect), yaitu cup tipis, cup tebal, body cup bergaris dan bintik hitam. Dari keempat jenis cacat (defect) dapat diketahui faktor dominan jenis cacat yang terjadi. Produk cup BS(defect) terjadi pada mesin thermoforming adalah faktor dominan yang menyebabkan produk cacat (defect) adalah cup tipis. Berikut ini adalah peta kendali p dalam mengontrol apakah data tersebut terkendali atau tidak. Tabel 4.10 Data Produk BS (defect) Jenis Cup Tipis pada Mesin Thermoforming2 observasi Cup (Pcs) cup tipis (kg) cup tipis (pcs) cup tipis (pcs) setelah pembulatan BKp BKA P BKB 1 532, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

34 , , , , , , , , Σ 17,117, , , Cara Perhitungan Diketahui : Jumlah total produk cup BS (defect) = Jumlah total produksi = Batas Kendali (BKp) = = Perhitungan Observasi ke-1 yaitu : 9Ȟ = 0, Proporsi Defect (p) = = 0,00134 Batas Kendali Atas (BKA) : 0, Ȟ57 1.1Ȟ57 5Ȟ9. 57 = 0, Batas Kendali Bawah (BKB) : Ȟ57 1.1Ȟ57 5Ȟ9. 57 = 0, Begitu seterusnya cara perhitungan sampai pada observasi ke-31.

35 Maka Grafik perhitungan peta kendali p adalah sebagai berikut : Peta Kendali P CL UCL P LCL observasi Grafik 4.6 peta kendali proporsi pada mesin Thermoforming Berdasarkan peta kendali di atas dapat dilihat bahwa pada data ke-6,9, 19, 20, 21, 22, 27 dan 30 berada pada luar batas kendali BKA ataupun BKB. Kondisi yang mengakibatkan data-data tersebut berada diluar batas kendali BKA adalah karena faktor operator yang kurang teliti dan cermat pada saat melakukan QC sehingga banyak produk yg dibuang di proses produksi. Agar kondisi tersebut dapat terkendali, maka data-data yang berada pada luar batas kendali harus dikeluarkan. Berikut adalah hasil perhitungan ulang setelah data-data yang berada di luar batas kendali dikeluarkan. Tabel 4.11 Data Produk defect pada Mesin Thermoforming2 (revisi) Cup (Pcs) cup tipis (kg) cup tipis (pcs) cup tipis (pcs) setelah pembulatan BKp BKA P BKB 1 532, , , , , , ,

36 , , , , , , , , , , , , , , , , Σ 12,864, , Maka didapat peta kendali p setelah dilakukan revisi: Axis Title Peta Kendali P CL UCL P LCL Grafik 4.7 Peta kendali proporsi pada Mesin Thermoforming

Perlukah Bagi Siswa?

Perlukah Bagi Siswa? PERENCANAAN KARIR Perlukah Bagi Siswa? Nitya Wismaningsih Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada awalnya kegiatan bimbingan untuk merencanakan karir lebih ke arah pemberian informasi tentang pekerjaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Botol Kemasan Sabun Lifebuoy Bahan baku utama untuk pembuatan botol kemasan sabun lifebuoy adalah biji plastik berwarna putih yang sudah memenuhi standar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap menggambarkan jalannya proses penelitian atau pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pemilihan Produk Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis memilih meneliti Botol Citra Lasting White 250 ml. Botol Citra 250 ml merupakan botol yang berisikan cairan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN PERHITUNGAN PERHITUHGAN DAYA PADA MESIN PEMOTONG GELONDONGAN KERUPUK PULI DENGAN PENGGERAK CONVEYOR RANTAI

RANCANG BANGUN DAN PERHITUNGAN PERHITUHGAN DAYA PADA MESIN PEMOTONG GELONDONGAN KERUPUK PULI DENGAN PENGGERAK CONVEYOR RANTAI Presentasi Tugas Akhir RANCANG BANGUN DAN PERHITUNGAN PERHITUHGAN DAYA PADA MESIN PEMOTONG GELONDONGAN KERUPUK PULI DENGAN PENGGERAK CONVEYOR RANTAI Oleh : MOCHAMMAD IRFAN 2108 030 023 Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Sapta Lautan Rejeki Adalah perusahaan yang bergerak dibidang Furniture, khususnya pembuatan meja kerja untuk perkantoran. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Spray Tube Body ftn Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Spray Tube Body ftn Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Spray Tube Body ftn Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA Oleh : Nurul Qomariyah 1308030012 Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Mashuri, MT LATAR BELAKANG Kualitas Proses

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Tirta Agung Wijaya (TAW) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan air minum dalam kemasan (AMDK). Dimulai pada

Lebih terperinci

Oleh : Miftakhusani

Oleh : Miftakhusani USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan CV. Multi Karya Prima adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memproduksi pagar beton (panel). Ukuran panel yang diproduksi adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun LAMPIRAN 1 74 75 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun 2011-2013 BULAN 2011 2012 2013 HSL PROD APAL HSL PROD APAL HSL PROD APAL January 293,514.30 15,139.30 329,067.90 11,133.90

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Produk yang dikatakan berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan CV. Double Cola Cake merupakan perusahaan Kue keluarga yang berdiri pada tahun 995. Perusahaan CV. Double Cola Cake semula diberi

Lebih terperinci

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa produktivitas yang berlangsung di PT. Schott Igar Glass (SIG), mulai dari menganalisa perbedaan-perbedaan yang ada antara mesin

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan

Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran distribusi binomial

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan Pada bab ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik yang berkaitan dengan data kuantitatif maupun data yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany

USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO Putri Endang Fitriany 35412763 LATAR BELAKANG Kualitas Cacat DMAIC PT Pintu Mas Garmindo Celana Pendek Model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peluang bisnis yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peluang bisnis yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu peluang bisnis yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang dan dapat memberikan banyak keuntungan adalah industri daur ulang plastik. Walaupun usaha

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO LESTARI

ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO LESTARI Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Perusahaan PT. Mandom Indonesia Tbk didirikan dalam rangka undang-undang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Perusahaan PT. Mandom Indonesia Tbk didirikan dalam rangka undang-undang BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan 4.1.1. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mandom Indonesia Tbk didirikan dalam rangka undang-undang penanaman modal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan melihat langsung ke lantai produksi PT Indokemas Sukses Makmur. Data yang telah di kumpulakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perindustrian yang semakin berkembang dan diiringi dengan berbagai perkembangan lainnya maka sebuah perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

Mikroprosessor 2014 Telkom University

Mikroprosessor 2014 Telkom University Mikroprosessor 2014 Telkom University » PPI adalah modul IO paralel yang dapat digunakan untuk operasi IO dengan teknik Programmed IO dan Interrupt driven IO. » Bagian sebelah kanan dari blok di atas

Lebih terperinci

KOMPETENSI, SERTIFIKASI DAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN. The Power of PowerPoint thepopp.com 1

KOMPETENSI, SERTIFIKASI DAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN. The Power of PowerPoint thepopp.com 1 KOMPETENSI, SERTIFIKASI DAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN. The Power of PowerPoint thepopp.com 1 KONDISI FAKTOR KUNCI PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS 1. Pasar kerja menurun 2. Teknologi berkembang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB V. Analisa dan Pembahasan Masalah

BAB V. Analisa dan Pembahasan Masalah 67 BAB V Analisa dan Pembahasan Masalah 5.1 Analisa Masalah Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Diagram Pareto, dan Peta Kendali (p-chart) pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T L46 LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan selama melakukan observasi di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Data Umum Perusahaan. PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Data Umum Perusahaan. PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Data Umum Perusahaan PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang bergerak di bidang industri garment manufacturing oleh Bapak Syarifudin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 69 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil produksi selama 50 hari, dan dilakukan dengan teknik observasi lapangan langsung. Data produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan usaha semakain ketat, seperti halnya dalam usaha garment. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan, pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS. Jurnal. Oleh: M. LUTFI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS. Jurnal. Oleh: M. LUTFI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS Jurnal Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana strata 1 (S1) Program

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 3. Peraturan Ke

2 2. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 3. Peraturan Ke No.912, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Instansi Vertikal. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL DI

Lebih terperinci

PLASTIC SHEET MANUFACTURE

PLASTIC SHEET MANUFACTURE 1 BAB 1 COMPANY PROFIL PT. MEGATAMA PLASINDO PLASTIC SHEET MANUFACTURE Gambar 1 : Contoh Mesin yang digunakan di PT. Megatama Plasindo 2 COMPANY PROFILE COMPANY NAME : PT. MEGATAMA PLASINDO COMPANY ADDRESS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan global pada umumnya setiap perusahaan mengharapakan keberhasilan dalam menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Aksi Inventarisasi Emisi Kabupaten/Kota Secara Online

Penyusunan Rencana Aksi Inventarisasi Emisi Kabupaten/Kota Secara Online Penyusunan Rencana Aksi Inventarisasi Emisi Kabupaten/Kota Secara Online Disampaikan pada acara Rakernis Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 22 Maret 2016 oleh: Dr. Asep

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data terbagi menjadi dua proses yakni: proses produksi/ekstrusi dan proses anodizing, data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGSAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGSAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGSAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR Nama : Ichsan Saputro NPM : 33411449 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ainul Haq Parinduri, ST.,MMSI

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah

Lebih terperinci

Laporan Laba Rugi Yang Berakhir Untuk Periode 31 Desember 2007

Laporan Laba Rugi Yang Berakhir Untuk Periode 31 Desember 2007 Lampiran 1 Laporan Laba Rugi Tahun 2007 Laporan Laba Rugi Yang Berakhir Untuk Periode 31 Desember 2007 Penjualan Rp 14,944,007,210 Diskon Penjualan Rp 1,108,600 Penjualan Bersih Rp 14,942,898,610 Harga

Lebih terperinci

PIHAK YANG TERLIBAT & PROSEDUR PENERBITAN OBLIGASI DAERAH

PIHAK YANG TERLIBAT & PROSEDUR PENERBITAN OBLIGASI DAERAH PIHAK YANG TERLIBAT & PROSEDUR PENERBITAN OBLIGASI DAERAH Regulator PARA PIHAK YANG TERLIBAT Emiten Pemegang Efek DEPARTEMEN KEUANGAN BAPEPAM LK PEMERINTAH DAERAH INVESTOR DJPK Perusahaan Efek Profesi

Lebih terperinci