Penentuan Jumlah, Lokasi dan Cakupan Distribusi Gudang Produk Air Minum Dalam Kemasan Jenis Gelas (Studi Kasus di PT. Dzakiya Tirta Utama)
|
|
- Ari Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perfora (2005) Vol. 4, No.2: Penentuan Julah, Lokasi dan Cakupan Distribusi Gudang Produk Air Minu Dala Keasan Jenis Gelas (Studi Kasus di PT. Dzakiya Tirta Utaa) Dyan Parardyo S, Yuniaristanto, Babang Suhardi Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Abstract This paper studies a facility location with single sourcing proble which siultaneously considering opening soe new facilities or closing soe existing facilities. This proble coes fro the inefficiency of the distribution network because of its distribution process growth. One of the ainly caused is each custoer zone, which consist of several deand points, served by ore than one warehouses. This policy causes high delivery cost and also akes what called arketing conflict. The obectives of this proble solving is deterining nuber, location and distribution coverage of warehouse that could iniizing total logistic cost. Total logistic cost consist of delivery cost fro warehouse to custoer zone, storage and operation cost at warehouse and transportation cost fro plant to warehouse. The best solution is achieved using heuristic approach and optiized using integer linear prograing by exaining the best configuration network offering the least total logistic cost. Keywords : facility location with single sourcing, opening and closing of facilities, heuristic, integer linear prograing (ILP). 1. Pendahuluan Banyaknya ulah perusahaan yang bergerak dala bidang industri Air Minu Dala Keasan (AMDK) ebuat setiap perusahaan harus eningkatkan daya saingnya. Daya saing yang tinggi tidak hanya dilihat dari baik tidaknya kualitas barang, naun uga seberapa tinggi keapuannya dala elayani konsuen (Taff, 1996). Salah satu cara untuk eningkatkan daya saing perusahaan adalah dengan eningkatkan efisiensi dan efektifitas proses distribusi perusahaan tersebut. Selaa ini perusahaan enggunakan gudang-gudang yang disewa dari pihak swasta hanya berdasar ketersediaan. Naun, seiring dengan pertubuhan penualan dan proses distribusinya, aringan distribusi yang kini dirasa beralan tidak efisien. Salah satu indikasinya adalah tingginya biaya pengirian produk dari gudang ke retailer. Hal ini disebabkan karena banyaknya satu zona konsuen, yang terdiri dari beberapa retailer, dilayani oleh lebih dari satu gudang. Dengan deikian, perusahaan perlu endesain ulang aringan distribusinya sehingga dapat eningkatkan efisiensi total biaya logistik. Aplikasi dari usaha restrukturisasi ini adalah elakukan peilihan anakah dari gudang-gudang yang selaa ini digunakan, yang akan dipertahankan atau sebaiknya ditutup dan anakah gudang-gudang baru, yang potensial enurut perusahaan, yang sebaiknya digunakan. Corespondence : E-ail : aryo_dp@plasa.co, utan@uns.ac.id, bshardi@uns.ac.id
2 Parardyo, Yuniaristanto, Suhardi - Penentuan Julah, Lokasi, dan Cakupan Distribusi 53 Perasalahan penentuan lokasi fasilitas dengan iterasi ebuka dan enutup telah banyak diteliti dan dikebangkan, diantaranya adalah Wang et al. (2002) dan Azis et al. (2000). Naun odel-odel pada kedua peneliti tersebut hanya elibatkan penentuan lokasi fasilitas yang diakses oleh dua saluran distribusi seentara kasus pada PT. Dzakiya Tirta Utaa, lokasi yang dipilih akan diakses oleh tiga saluran distribusi. Dala penelitian ini odel penentuan lokasi fasilitas eiliki kriteria iniasi total biaya logistik, yang terdiri dari biaya pengirian dari gudang ke retailer, biaya sipan dan operasional gudang dan biaya transportasi dari pabrik ke gudang. Model perasalahan akan dipecahkan dengan pendekatan heuristik dan optiasi integer linear prograing (ILP). Batasan-batasan yang digunakan dala odel ini adalah : 1. Produk terdiri dari satu enis. Produk yang disipan dan didistribusikan adalah produk AMDK enis gelas. 2. Julah produk yang didistribusikan konstan. Julah produk AMDK enis gelas yang disipan dan didistribusikan elalui gudang ke retailer diasusikan konstan dan bersifat deterinistik. 2. Pengebangan Model Pada gabar 1 dapat dilihat kerangka peecahan asalah penentuan lokasi fasilitas dengan kriteria iniasi total biaya logistik. Gabar 1. Kerangka Peecahan Masalah
3 54 Perfora (2005) Vol. 4, No.2 3. Algorita Penadwalan Berikut ini diuraikan lebih lanut beberapa perhitungan yang digunakan dala tahapan insialisasi, sebagaiana ditunukkan pada Gabar Matrik arak Inbound dan Outbound Matrik arak inbound adalah atrik arak antara pabrik i ke lokasi gudang. sedangkan atrik arak outbound adalah atrik arak antara lokasi gudang ke lokasi sel konsuen k. 3.2 Biaya Transportasi dari Pabrik i ke Gudang Biaya transportasi dari pabrik i ke gudang dapat didefinisikan sebagai : Jarak dari pabrik i ke gudang Biaya angkut per kiloeter dengan alat transportasi pabrik Sehingga, forulasi biaya transportasi dari pabrik ke gudang adalah sebagai berikut : T i = f i = BAK f d (1) V i MC diana, i T k BAK p f i d i V i MC p p p i i : noor lokasi pabrik : noor lokasi gudang : biaya pengirian dari pabrik i ke gudang (Rp/waktu) : biaya angkut per kiloeter dengan alat transportasi ilik pabrik (Rp/k) : frekuensi angkut per satuan waktu dari pabrik i ke gudang : arak dari pabrik i ke gudang (k) : volue pengirian per satuan waktu dari pabrik i ke gudang (unit/waktu) : kapasitas aksial alat transportasi ilik pabrik untuk produk AMDK enis gelas (unit) 3.3 Biaya Pengirian dari Gudang ke Sel Konsuen k Biaya pengirian dari gudang ke sel konsuen k dapat diidentifikasikan, sebagai : Jarak dari gudang ke sel konsuen k Sel konsuen terdiri dari beberapa retailer yang terletak dala satu sel/cluster. Koordinat sel konsuen diperoleh dengan enepatkan satu titik konsuen bayangan di titk pusat sel/cluster zona konsuen tersebut. Biaya angkut per kiloeter dengan alat transportasi gudang Sehingga, biaya pengirian dari gudang ke sel konsuen k didefinisikan, sebagai berikut : T k = diana, k T k BAK g d k BAK d g MC g k : noor lokasi gudang : noor lokasi sel konsuen : biaya pengirian dari gudang ke sel konsuen k (Rp/unit) : biaya angkut per kiloeter dengan alat transportasi ilik gudang (Rp/k) : arak dari gudang ke sel konsuen k (k) (2) (3)
4 Parardyo, Yuniaristanto, Suhardi - Penentuan Julah, Lokasi, dan Cakupan Distribusi 55 MC g : kapasitas aksial alat transportasi ilik gudang untuk produk AMDK enis gelas (unit) 3.4 Koefisien Biaya Sipan per Unit Produk Biaya sipan adalah seua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan adanya proses penyipanan suatu barang. Besarnya biaya ini dipengaruhi oleh ulah/volue barang yang disipan. Biaya sipan erupakan perkalian antara ulah barang yang disipan dengan koefisien biaya sipan. Sedangkan koefisien biaya sipan dapat diperoleh dengan enentukan alokasi luas ruang gudang yang berhubungan dengan biaya operasional gudang per satuan waktu (Ballou, 1992). Sehingga koefisien biaya sipan per unit dapat diforulasikan, sebagai berikut : Koefisien biaya sipan (O ) = WO 50% K + I diana, O : koefisien biaya sipan per unit di gudang (Rp/unit) WO : biaya operasi ebuka gudang per satuan waktu (Rp/waktu) I : biaya investasi awal ebuka gudang per satuan waktu (Rp/waktu) K : kapasitas aksial gudang per satuan waktu (unit/waktu) Utilitas luas ruang gudang terpakai untuk perhitungan koefisien biaya sipan per unit diatas, diasusikan sebesar 50%. 3.5 Biaya Operasi Mebuka Gudang Biaya operasi ebuka gudang erupakan koponen biaya yang besarnya tetap. Biaya ebuka seluruh lokasi gudang erupakan penulahan dari biaya-biaya sewa (retribusi), RKK (Retribusi Keaanan dan Kebersihan), depresiasi peralatan dan listrik. Hal ini dikarenakan pada contoh kasus, seua lokasi gudang, baik yang telah digunakan aupun yang belu, bukan erupakan properti ilik perusahaan. (4) 4. Forulasi Model Model penentuan ulah, lokasi dan cakupan distribusi gudang pada penelitian ini eiliki fungsi tuuan iniasi total biaya logistik, yang terdiri dari : Biaya transportasi dari pabrik ke gudang Biaya pengirian dari gudang ke retailer (sel konsuen) Biaya sipan di gudang yang berhubungan dengan koefisien biaya sipan per unit produk di gudang Biaya tetap operasi ebuka gudang 4.1 Model Mateatik Sub Total Biaya Logistik (STC) Nilai Sub total biaya logistik dihitung terlebih dahulu disetiap iterasi heuristic yang akan dilakukan. Model ateatik sub total biaya logistik erupakan odel integer linear prograing dengan fungsi tuuan, sebagai berikut : n Min STC = + T k Dk X k = 1 k = 1 Variabel keputusan yang dicari adalah : l i = 1 = 1 X i O (5)
5 56 Perfora (2005) Vol. 4, No.2 X k 1 ika = 0 ika tidak perintaan lokasi sel dialokasikan dari lokasi konsuen ke-k gudang ke-, X i = ulah kebutuhan lokasi gudang yang dialokasikan dari lokasi pabrik i per satuan waktu (unit/waktu) Dengan kendala, Satu titik sel konsuen hanya dilayani dari satu lokasi gudang ke- = 1 X = 1 untuk k = 1, 2, 3,..., n (6) k Setiap lokasi gudang tidak dapat elayani titik-titik konsuen elebihi kapasitas aksial yang dapat ditanganinya n D k X k k =1 K Z untuk = 1, 2, 3,..., (7) Julah kebutuhan sel-sel konsuen k yang dialokasikan dari lokasi gudang tidak dapat elebihi ulah peneriaan lokasi gudang yang dialokasikan dari pabrik i l i = 1 X i n k = 1 D k X k untuk = 1, 2, 3,..., (8) Julah peneriaan seluruh lokasi gudang yang dialokasikan dari pabrik i tidak dapat elebihi kebutuhan seluruh sel-sel konsuen k = 1 n X i D k = 1 k untuk i = 1, 2, 3,..., l (9) Variabel keputusan X k erupakan bilangan biner X k {0, 1} untuk seua dan k (10) Variabel keputusan X i erupakan bilangan integer X i int. untuk seua (11) 4.2 Model Perhitungan Total Biaya Logistik (TC) Nilai total biaya logistik dihitung setelah terlebih dahulu engetahui besar nilai STC pada setiap iterasi heuristik. Model perhitungan total biaya logistik dihitung secara anual, dengan fungsi tuuan sebagai berikut : l TC = T + + i STC WO Z i= 1 = 1 = 1 Variabel keputusan yang dicari adalah, Z = 1 ika lokasi gudang ke- dibuka, 0 ika tidak = 1 Z = ulah gudang yang digunakan dengan kendala, Variabel-variabel keputusan erupakan bilangan biner Z {0, 1}untuk seua (13) Total kapasitas aksial gudang setelah adanya kobinasi pengurangan ulah gudang harus lebih besar atau saa dengan total penualan (12)
6 Parardyo, Yuniaristanto, Suhardi - Penentuan Julah, Lokasi, dan Cakupan Distribusi 57 ( K Z ) = 1 diana, i k TC STC T i T k WO D k O n k = 1 D k (14) : noor lokasi pabrik : noor lokasi gudang : noor lokasi sel (zona konsuen) : total biaya logistik (Rp/waktu) : sub total biaya logistik (Rp/waktu) : biaya transportasi dari pabrik i ke gudang (Rp/waktu) : biaya pengirian dari gudang ke sel konsuen k (Rp/unit) : biaya operasi ebuka gudang (Rp/waktu) : ulah penualan sel konsuen k per satuan waktu (unit/waktu) : koefisien biaya sipan per unit di gudang (Rp/unit) 4.3 Tahapan Optiasi Metode Heuristik Metode heuristik digunakan untuk enentukan konfigurasi aringan distribusi terbaik, diana didalanya uga dilakukan optiasi dengan integer linear prograing, dengan tahaptahap, sebagai berikut : Langkah 1 : Perhitungan Kebutuhan tiap Gudang Lakukan distribusi produk ke seluruh lokasi gudang, baik yang telah ada aupun yang potensial. Hitung persaaan (5) odel ateatik sub total biaya logistik integer linear prograing dengan software WinQSB. Langkah ini akan enghasilkan optiasi ulah barang yang dibutuhkan oleh tiap gudang dengan kriteria iniasi total biaya transportasi dan biaya sipan. Langkah 2 : Perhitungan Biaya Total Lakukan distribusi produk AMDK Cup Dzakya dari pabrik ke gudang-gudang, hitung nilai total biaya logistik berdasar persaaan (12). Langkah 3 : Penentuan Kobinasi Pengurangan Julah Gudang Lakukan pengurangan ulah gudang, dengan elakukan kobinasi pengurangan satu persatu. Langkah 4 : Peeriksaan Unit Maksial Gudang Jika ulah seluruh penualan lebih besar daripada ulah unit aksial gudang setelah adanya kobinasi pengurangan ulah gudang, sebagaiana ditunukkan pada persaaan (14), ulangi kebali langkah 1 dan 2. Jika tidak, lanutkan ke langkah 6. Untuk setiap kobinasi pengurangan ulah gudang yang eenuhi syarat, ulangi kebali langkah 1 dan 2 keudian lanutkan ke langkah 5. Langkah 5 : Peeriksaan Biaya Total TC a = Min (TC (a) ) TC a > TC a-1, Lanutkan ke langkah 6. Jika tidak, ulangi lagi. Langkah 6 : Penugasan Dari harga TC a-1 adalah biaya logistik total iniu dan akan diketahui ulah dan lokasi distributor yang akan digunakan beserta cakupan distribusinya untuk eenuhi kebutuhan (deand) titik sel konsuen ke-k, aka optiasi telah selesai dan persoalan telah dipecahkan.
7 58 Perfora (2005) Vol. 4, No.2 5. Aplikasi Model Model asalah distribusi dan logistic yang sudah diforulasikan diatas, akan dicoba diterapkan pada asalah restrukturisasi aringan distribusi produk AMDK enis gelas PT. Dzakiya Tirta Utaa. Karakteristik asalah distribusi pada PT. Dzakiya Tirta Utaa adalah perusahaan yang eiliki 1 buah lokasi pabrik, 4 buah lokasi gudang yang telah digunakan, 3 buah lokasi gudang yang potensial enurut perusahaan dan 42 sel konsuen di wilayah penelitian. Adapun dat-data yang digunakan dala penerapan odel diatas adalah sebagai berikut : Data Julah dan Kapasitas Maksial Setiap Gudang (K ) Data ulah dan kapasitas aksial tiap gudang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Julah dan Kapasitas Gudang no Gudang Kapasitas (unit) K 1 J J J J J J J Julah Biaya Angkut Per Kiloeter dan Kapasitas Maksial Alat Transportasi Biaya angkut per kiloeter dengan alat transportasi ilik pabrik (BAK p ) adalah sebesar Rp901 per kiloeter dengan kapasitas aksial untuk produk AMDK enis gelas (MC p ) adalah sebanyak 300 unit. Sedangkan untuk alat transportasi ilik gudang, nilai BAK g adalah sebesar Rp783 per kiloeter dengan MC g sebanyak 100 unit. Data Matrik Jarak Inbound (d i ) Data atrik arak antara pabrik dengan ketuuh gudang dapat dilihat pada Lapiran 1. Data Matrik Jarak Outbound (d k ) Data atrik arak antara ke-7 gudang dengan ke-42 sel konsuen dapat dilihat pada Lapiran 2. Data Julah Produk yang Dibutuhkan Setiap Sel Konsuen (D k ) Tabel 2 enguraikan kebutuhan tiap sel konsuen akan produk AMDK enis gelas. Tabel 2. Kebutuhan Produk Tiap Sel Konsuen no Sel Konsuen Julah Kebutuhan (unit) - D k 1 K K K K K K K K K K
8 Parardyo, Yuniaristanto, Suhardi - Penentuan Julah, Lokasi, dan Cakupan Distribusi 59 Tabel 2. (Lanutan) no Sel Julah Kebutuhan Konsuen (unit) - D k 11 K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K Julah Koefisien Biaya Sipan per Unit (O ), Biaya Operasi Mebuka (WO ) Tiap Gudang Tabel 3 enguraikan besarnya koefisien biaya sipan per unit produk dan biaya operasi ebuka tiap gudang, sebagai berikut : Tabel 3. Koefisien Biaya Sipan dan Biaya Operasi Mebuka Tiap Gudang no Gudang Koefisien Biaya Biaya Operasi Sipan - O Mebuka - WO 1 J-1 Rp490 Rp J-2 Rp766 Rp J-3 Rp660 Rp J-4 Rp518 Rp J-5 Rp649 Rp J-6 Rp540 Rp J-7 Rp642 Rp
9 60 Perfora (2005) Vol. 4, No.2 Perhitungan Kebutuhan Tiap Gudang (X i ) Julah kebutuhan tiap gudang dapat diketahui dengan eecahkan persaaan (5) sebagaiana dapat dilihat pada tabel 4. Nilai sub total biaya logistik (STC) yang dihasilkan pada iterasi pertaa adalah sebesar Rp Tabel 4. Julah Kebutuhan Tiap Gudang Pada Iterasi Pertaa Gudang Kebutuhan (unit) - X i J J-2 0 J-3 0 J J-5 0 J J-7 0 Total (unit) Tabel 5. Cakupan Distribusi Gudang Yang Tetap Dipertahankan Sel Gudang Konsuen J-1 J-4 J-6 X k K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K
10 Parardyo, Yuniaristanto, Suhardi - Penentuan Julah, Lokasi, dan Cakupan Distribusi 61 Tabel 5. (Lanutan) Sel Gudang Konsuen J-1 J-4 J-6 X k K K K K K K K K K K K K X i Perhitungan Total Biaya Logistik (TC) Tabel 6 enguraikan perhitungan nilai biaya transportasi dan biaya operasi ebuka gudang yang tetap dipertahankan berdasar hasil perhitungan sub total biaya logistik. Gudang Tabel 6. Perhitungan Biaya Transportasi dan Biaya Operasi Mebuka Gudang Yang Dipertahankan Frekuensi Angkut Jarak (k) Biaya Transportasi T i Biaya Operasi Mebuka - WO J ,24 Rp Rp J ,61 Rp Rp J ,49 Rp Rp Total Rp Rp Tabel 7. Total Biaya Logistik Pada Iterasi Pertaa Koponen Biaya Transportasi T i Biaya Operasi Mebuka WO Sub Total Biaya Logistik STC Total Biaya Logistik TC Julah Rp Rp Rp Rp Penentuan Kobinasi Pengurangan Julah Gudang Tabel 8 enunukkan kobinasi pengurangan ulah gudang yang eugkinkan. Dari hasil iterasi pertaa, dapat diabil kesipulan bahwa ulah gudang yang tidak dipakai adalah 4 buah (1 lokasi laa dan 3 lokasi baru). Sehingga kobinasi pengurangan ulah gudang selanutnya adalah pengurangan lia ulah gudang. Tabel 8. Kobinasi Pengurangan Lia Gudang Gudang Kob. 1 (unit) Kob. 2 (unit) Kob. 3 (unit) J J J Total Unit Maksial Total Penualan
11 62 Perfora (2005) Vol. 4, No.2 Dari tabel 8 dapat diabil kesipulan bahwa tidak ada kobinasi yang eenuhi syarat (lihat persaaan 14), aka iterasi properti berakhir dan asalah telah terpecahkan. 5. Kesipulan Kesipulan yang dapat diabil dari hasil penerapan odel di PT. Dzakiya Tirta Utaa adalah: 1. Gudang laa yang ditutup adalah gudang J-2, sedangkan seua lokasi potensial (baru) yang ditawarkan tidak ada yang dipilih (dibuka), seentara gudang laa yang dipertahankan adalah gudang J-1, J-4 dan J Total efisiensi yang dapat diperoleh dengan enerapkan desain aringan distribusi hasil restrukturisasi adalah sebesar 8,21% (Rp ). Daftar Pustaka Aziz, RZ Abd., Heri Setiawan., dan Ch Desi K. Penentuan Lokasi Warehouse Dala Rangka Restrukturisasi Perusahaan untuk Meiniasi Biaya Distribusi dan Logistic. Jurnal Perteuan Iliah BKSTI, Yogyakarta (2000). Ballou, Ronald, H. Business Logistics Manageent. New Jersey : Prentice-Hall International Edition, Balakhrisnan, A., Joseph G., and Michael S. Pangburn. Distribution Planning Revisited : New Models for New Challenges. Unpublished Paper, Institute for Study of Business Market, Penn State University, University Park, PA, Bowersox, Donald J., and David J. Closs. Logistical Manageent : The Integrated Supply Chain Process. New York : McGraw-Hill, Inc, Chopra, Sunil., and Peter Meindl. Supply Chain Manageent : Strategy, Planning and Operation. New Jersey : Prentice-Hall, Inc, 2001.
APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST
APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber
Lebih terperinciPenjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pembatas Common Due-Date
Perfora (2003) Vol. 2, No.: - 5 Penjadwalan Pekerjaan pada No-Wait Flowshop dengan Pebatas Coon Due-Date Yuniaristanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Abstract This paper
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI WAREHAOUSE DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA DISTRIBUSI DAN LOGISTIK
PENENTUAN LOKASI WAREHAOUSE DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA DISTRIBUSI DAN LOGISTIK RZ Abdul Aziz, Heri Setiawan, Ch Desi K Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciKESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 2009, pp. 4-50 ISSN 4-2485 KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR Pratikto, Tanti Octavia 2 Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciEVALUASI LOKASI GUDANG PENYANGGA DISTRIBUSI SEMEN JALUR DARAT PT. SEMEN PADANG TUGAS AKHIR
EVALUASI LOKASI GUDANG PENYANGGA DISTRIBUSI SEMEN JALUR DARAT PT. SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh: RAHMI SYUKRIA 07173063 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 ABSTRAK Semen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciPenyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP
PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN
Lebih terperinciMODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH DAN SIMULASI EFEK PERUBAHAN PARAMETERNYA
JMA, VOL. 7, NO., JULI, 008, 47-57 47 MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH DAN SIMULASI EFEK PERUBAHAN PARAMETERNYA TAUFIK N. T, ENDAR H. NUGRAHANI, DAN RETNO BUDIARTI Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT
PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, OLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG Eko Nugroho Julianto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Searang (UNNES) Gedung E4, Kapus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciJURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:
JURNAL GAUSSIAN, Volue, Noor 4, Tahun 013, Halaan 343-350 Online di: http://eournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian SEGMENTASI PASAR PADA PUSAT PERBELANJAAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS (STUDI KASUS: RITA
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciMASALAH PEMODELAN JARINGAN LOGISTIK BANYAK PRODUK MUHAMAD YANDRIE AZIS
ASALAH PEODELA JARIGA LOGISTIK BAYAK PRODUK UHAAD YADRIE AZIS DEPARTEE ATEATIKA FAKULTAS ATEATIKA DA ILU PEGETAHUA ALA ISTITUT PERTAIA BOGOR BOGOR 008 ABSTRACT UHAAD YADRIE AZIS. Logistics etwork Proble
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciTHE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA
THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciPEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA
PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan
2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan berbagai tahapan yang harus dilaksanakan secara cermat dan sistematis. Tahapan yang akan dilaksanakan pada bab ini membahas mengenai
Lebih terperinciBENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN
BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN Yuiati (yui@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT The Sith noral for and left good atrix have been known in atrix theore. Any atrix over the principal
Lebih terperinciAlternatif jawaban soal uraian
Lapiran Alternatif jawaan soal uraian. Lukislah garis ang elalui pangkal koordinat O(0,0) dan epunai gradien erikut ini! a. -. ) Noor poin a a) Alternatif pertaa langkah pengerjaan pertaa Persaaan garis
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI GUDANG PENYANGGA REGIONAL PT PETROKIMIA GRESIK YANG OPTIMAL UNTUK PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI JAWA TENGAH
PENENTUAN LOKASI GUDANG PENYANGGA REGIONAL PT PETROKIMIA GRESIK YANG OPTIMAL UNTUK PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI JAWA TENGAH Evvy Triana Setiyowati, Ahmad Rusdiansyah Program Pascasarjana Magister Manajemen
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN
PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN Agus Ristono Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 02 Tabakbayan Yogyakarta Indonesia 55281 Phone: + 62 274 485
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI
PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciPerbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciJl. Ir Sutami 36 A Surakarta Telp: ABSTRAK
Seminar Nasional IDEC 4 ISBN: xxxx-xxxx Surakarta, ei 4 ODEL CAPACIAED LO SIZING PROBLE (CLSP) UNUK EINIASI BIAYA SEUP DAN BIAYA SIPAN UNUK ENENUKAN LO SIZING OPIAL PADA INDUSRI AU RADISONAL Azizah Aisyati,
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT
ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan UKM dalam negeri didominasi oleh industri makanan, salah satunya produk roti yang menunukan bahwa minat masyarakat terhadap produk ini terus bertambah.
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
ANALISIS PENENTUAN LOKASI REGIONAL DISTRIBUTION CENTER DI PULAU JAWA UNTUK OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN DAN PENINGKATAN ORDER FULFILLMENT RATE PADA PT. XYZ GRESIK Bortiandy TPL Tobing dan Ahmad Rusdiansyah
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG
KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DIREKSI
Lebih terperinciCLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA
CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES Perteuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA Miniu distance classifiers elakukan klasifikasi berdasarkan jarak terpendek. Ada dua jenis yang dibahas:. The Euclidean Distance
Lebih terperinciKriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul
Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,
I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPENGGUNAAN LINEAR PROGRAMMING DALAM PENENTUAN WILAYAH PEMASARAN BERAS DI KALIMANTAN TIMUR
EPP.Vol.4.No.1.27:32-42 32 PENGGUNAAN LINEAR PROGRAMMING DALAM PENENTUAN WILAYAH PEMASARAN BERAS DI KALIMANTAN TIMUR (Utilization Linear Prograing to Estiate Rice Marketing Area at East Kaliantan) Karini
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 3, Tahun 2017, Halaan 45-55 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG
Lebih terperinciPENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI (Optimum Product Distribution Using Transportation Method) Jevi Rosta*, Hendy Tannady** Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB Gloria Manulangga, Sara Gulto2 Abstrak : Dengan seakin berkebangnya Teknologi Inforasi, peakaian koputer sebagai pengolah dan peroses
Lebih terperinciPEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL. Abstract
Peodelan Inflasi (Alan Prahutaa) PEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL Alan Prahutaa 1, Tiani Wahyu U, Rezzy Eko C 3, Dede Zurohtuliyosi 3 1 Dosen Jurusan Statistika
Lebih terperinciDISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK
0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciJurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN
OPTIMASI PENJALURAN SALESMAN DENGAN METODE RODA ROULETTE, ORDER CROSSOVER, DAN SWAP MUTATION Djarot Nugroho, Yohan Wisantoro, Heribertus Hiawan Pascasarjana Teknik Inforatika Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM
KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, efektivitas dalam penyediaan produk yang tepat waktu, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, efektivitas dalam penyediaan produk yang tepat waktu, dan tepat pada tempatnya sangat dibutuhkan. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR
6 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Value Chain Setiap perusahaan merupakan sekumpulan aktivitas yang dipergunakan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk yang dihasilkan.
Lebih terperinciPenggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus
Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas
Lebih terperinciBAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.
BAB III BAHASAN KONSTRUKSI GF( ) Untuk engonstruksi GF( ) dala penelitian ini dapat dilakukan dengan engacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 28 Karena adalah bilangan pria, aka berdasarkan
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI
SISTEM RESI GUDANG SOLUSI AGI PETANI Noviarina Purnai Putri Siste Resi Gudang ulai di kenal di Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Sebelu uncul Undang- Undang no 9 Tahun 2006 Tentang Siste Resi Gudang banyak
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor
Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)
Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)
Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-37 Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hita di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsu Dwi Anggraini, Haryono, Diaz
Lebih terperinciBAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk
BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK -LEVEL Model hirarki -level erupakan odel statistik ang digunakan untuk enganalisis data ang bersarang, atau data ang epunai struktur hirarki -level.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
LAPORAN E-BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : PHAZA HENDRA KUMARA (08.11.2243) S1 TI 6F JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM
Lebih terperinciMENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI
KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.460-919) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini enjelaskan engenai berbagai teori yang digunakan untuk elakukan penelitian ini. Bab ini terdiri dari penjelasan engenai penghitung pengunjung, lalu penjelasan engenai
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan
Lebih terperinciAlgoritma Pencarian A* dengan Fungsi Heuristik Jarak Manhattan
Algorita Pencarian A* dengan Fungsi Heuristik Jarak Manhattan Puanta Della Maharani Riyadi - 13507135 Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha no. 10, Bandung If17135@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-9X D-77 Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Tiur dengan Pendekatan Regresi Nonparaetrik Spline Riana Kurnia Dewi, I Nyoan Budiantara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Guna eperoleh data-data yang dibutuhkan dala penelitian ini, penulis elakukan penelitian serta pengabilan data-data pada lokasi penelitian. Penelitian ini
Lebih terperinciBUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK
BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK
ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperincimatematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s
i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..
Lebih terperinci