PEMBANGUNAN KONTROL UNIT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8
|
|
- Sukarno Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBANGUNAN KONTROL UNIT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 Oleh Julsam, Roswaldi, Kartika 1) Septa Ramal 2) 1) Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang 2) Mahasiswa Teknik Listrik Politeknik Negeri Padang ISSN: ABSTRACT This article developed a pulse generator circuits for triggering three phase thyristor converter based on ATmega8 microcontroller follow the concept of a conventional triggering circuit. Detection of point of zero voltage alternating current source using the LM 393 comparator devices. Output of LM 393 is fed as an input to microcontroller as zero refference. Based on the ignition angle settings are provided through the potensiometer connected conceded ADC microcontroller generate striggering pulse with the current time reference zero point is detected. Based on the obtained results of testing done quite well, with a microcontroller capable of providing an appropriate point of ignition with expectations. The biggest error rate of 3.6% this circuits is. Keywords: Microcontroller, control units, thyristor, the zero crossing PENDAHULUAN Control unit merupakan suatu rangkaian kontrol yang berfungsi sebagai pengatur sudut penyalaan SCR. Control unit mengatur pulsa penyalaan α mulai dari 0 º - 180º. Rangkaian dari control unit ini terdiri dari rangkaian zero crossing, rangkaian pembangkit pulsa dan rangkaian output. Rangkaian pembangkit pulsa dibangun dari beberapa perangkat elektronik, antara lain rangkaian pembangkit gelombang gergaji, rangkaian komparator dan lain-lain (Rashid, Ary Prihatmanto dkk, 1996). Kerusakan pada salah satu bagian dari rangkaian pembangkit pulsa ini sering terjadi sehingga tidak dapat dioperasikan dengan baik. Mengingat permasalahan yang ditemukan diatas maka pada penelitian ini dirancang sebuah kontrol unit 6 pulsa yang memanfaatkan mikrokontroler sebagai perangkat pembangkit pulsa. Dengan mikrokontroler berarti rangkaian tersebut diciptakan melalui perangkat lunak yang dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Blok diagram control unit 6 pulsa untuk sistim konverter 3 phasa diperlihatkan pada Gambar.1. Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni
2 Gambar 1. Skema diagram Kontrol Unit Tujuan dari penelitian ini adalah, membangun kontrol unit untuk penyearah jembatan 3 fasa dengan menggunakan mikrokonroller dan melakukan pengujian kontrol unit untuk penyearah jembatan 3 fasa pada sistem penyearahan. Adapun permasalahan yang diteliti disini adalah, bagaimana mendeteksi titik yang dilintasi isyarat masukan AC waktu melalui nol (zero crossing), bagaimana pemanfaatan ADC pada Atmega8 untuk mengubah input analog menjadi digital sebelum masuk kerangkaian kontrol dan bagaimana memprogram IC ATMEGA8 agar dapat mengatur sudut penyalaan yang dinginkan. Tinjauan Teoritik Kontrol Unit Kontrol unit merupakan suatu alat elektronika yang digunakan untuk memberikan sinyal gerbang (trigger) terhadap elektroda gerbang (gate) dan katoda pada suatu thyristor atau komponen elektronika lainnya agar dapat beroperasi secara terkendal (Rashid, Ary Prihatmanto dkk 1996). Rangkaian zero crossing berfungsi untuk mendeteksi saat tegangan VAC melalui pada nilai nol volt. Titik ini merupakan acuan untuk menentukan nilai sudut penyalaan yang akan dibangkitkan. Contoh rangkaian zero crossing adalah IC komparator LM393 seperti pada gambar 2. Saat fase positif komparator akan menghasilkan output high (Vcc) dan saat fase negatif akan menghasilkan output low (0 volt) dengan output gelombang kotak dengan frekuensi sesuai dengan frekuensi ACnya yaitu 50 Hz. (Sumartono: kendali intensitas lampu berbasis mikrokontroler atmega8535) 58 Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010
3 VCC 8 10k AC_IN Comparator 1 LM393 Output 4 ( a ) ( b ) Gambar 2. a. Rangkaian Zero Crossing Dengan Transistor BC549 (Rod Elliott 20 Jun 2005) b. Rangkaian Zero crossing dengan IC LM393 (Sumartono) Dengan adanya rangkaian sistem interface antara tegangan tinggi dan tegangan rendah maka diharapkan tidak terjadi rusaknya port mikrokonroller atau PC karena mendapat imbas tegangan tinggi dari aplikasi seperti motor AC. Keluaran dari Zero Crossing nantinya akan dimasukkan pada input mikrokonroller. Konverter Untuk pengendalian daya elektrik atau pengkondisian daya, konversi daya elektric dari suatu bentuk ke bentuk lain menjadi penting dan karakteristik pensaklaran dari devais-devais daya memungkinkan hal ini. Suatu konversi dapat dipandang sebagai matrik pensaklaran. Setiap system semi konduktor daya yang digunakan untuk meratakan (rectifying), inverting ataupun modulasi dari keluaran daya dari sumber energi AC atau DC disebut sebagai system converter atau sistem pengkondisian daya. (Rashid, Ary Prihatmanto dkk, 1996) Rangkaian Penyalaan Sebagaimana yang disebutkan diatas bahwa rangkaian elektronika daya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rangkaian kontrol dan rangkaian daya. Rangkaian daya merupakan rangkaian dengan tegangan tinggi yang besar dari 100 V, sedangkan rangkaian kontrol menggunakan tegangan rendah yaitu 12 sampai 30 V. rangkaian kontrol ini adalah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan pulsa pemicu (trigger) guna menyalakan komponen-komponen semikonduktor yang digunakan pada rangkaian dayanya seperti thyristor. Jadi rangkaian kontrol inilah yang disebut dengan rangkaian penyalaan tersebut. Rangkaian kontrol ini nantinya dihubungkan dengan elektroda gate dan katoda dari komponen semikonduktor yang digunakan. Thyristor Thyristor adalah suatu bahan semikonduktor yang tersusun atas 4 lapisan (layer) yang berupa susunan P- N-P-N junction, sehingga thyristor ini disebut juga sebagai PNPN diode. Mikrokonroller ATMEGA8 Mikrokonroller adalah sebuah sistem mikroprosesor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lain yang sudah terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam suatu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik pembuatnya (Ardi Winoto, 2008). Mikrokontroller Atmega8 (AVR) ini merupakan salah satu dari jenis Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni
4 mikrokonroller CMOS 8 bit berdassarkan aristektur AVR RISc yang memiliki performa tinggi dengan disipasi daya yang tendah, serta untuk melakukan suatu perintah hanya membutuhkan 1 clok osilator, ukuran yang kecil serta mempunyai fasilitas yang lengkap, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebuah alat kontrol yang membutuhkan ukuran kecil serta daya rendah. Gambar 3. Chip ATMEGA 8 dalam kemasan PDIP Fitur-fitur yang ada pada mikrokonroller ATMEGA8 ini adalah memori program 8 Kb dengan flash memori 1000 tulis atau hapus, memori data SRAM dengan kapasitas 1 Kb dan EEPROM dengan kapasitas 512 byte METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Kerja Control unit 6 pulsa untuk thyristor pada rangkaian penyearah jembatan 3 fasa terdiri dari sumber tegangan 1 phasa untuk memberikan tegangan kerja ke rangkaian elektronika, sumber tegangan 3 phasa yang akan diatur oleh kontrol unit, penyearah menggunakan SCR untuk penyearah jembatan 3 phasa, optocoupler untuk isolasi antara tegangan AC dengan tegangan DC, mikrokonroller Atmega8 untuk mengkonverter masukan analog menjadi digital, dan potenshiometer yang digunakan untuk mengatur tegangan. dengan tulis dan hapus. Dan frekuensi pengoperasian hingga 16 MHz. memiliki 23 I/O yang dapat deprogram, 6 chanel ADC 10 bit, USART, TWI, Tiga PWM, Timer 16 bit dan counter 16 bit. Rangkaian penyearah menggunakan thyristor yang akan dikendalikan sudut penyalaannya oleh mikrokonroller, untuk menghindari agar rangkaian kontrol tidak dialiri oleh arus bolak balik yang seharusnya dialiri oleh arus searah, maka digunakan sebuah optocoupler sebagai rangkaian isolasinya. Model Perancangan Pada perancangan pembuatan kontrol unit pemicu converter dengan menggunakan mikrokonroller ini pada dasarnya adalah merancang sebuah yang digunakan sebagai pemicu converter, dimana yang dikontrol adalah sudut penyalaan thyristor. Pengontrolan sudut 60 Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010
5 penyalaan thyristor ini menggunakan mikrokonroller Amega8. Gambar 4 memperlihatkan blok diagram kontrol unit 6 pulsa untuk kontrol konverter 3 phasa jembatan. Sumber Tegangan AC Penyearah Jembatan 3 Fasa Terkendali Output Pendeteksi Titik Nol Optocoupler Sudut Tunda Penyalaan Pembentuk Pulsa Dan Penguat Pulsa Gambar 4. Blok diagram kontrol unit Secara garis besar perancangan penyearah satu phasa berbasis mikrokonroller Atmega8 ini terdiri dari dua bagian yaitu, perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat kerasnya adalah sebagai berikut: - Rangkaian modul mikrokonroller - Rangkaian modul penyearah Dan perangkat lunaknya adalah sebagai berikut: - YAAP AVR Compiler (software yang digunakan untuk mengkompilasikan suatu objek yang bisa dipahami oleh mikrokonroller) - WINAVR GNU GCC (software yang digunakan untuk menuliskan program) Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni
6 Flowchart Program MULAI Inisial LCD,TIMER1, dan I/O Mengambil data masukan sudut penyalaan thyristor melalui ADC Mengkonversi data digital Kedalam sudut dan menyimpan data ke Memori Mengaktifkan Interrupt TIMER1 Ya Mengaktifkan PWM1A Pada titik derajat sudut Penyalaan Ya Mengaktifkan PWM1B Pada titik derajat sudut Penyalaan Ya Mengaktifkan PWM1C Pada titik derajat sudut Penyalaan Nilai interrupt 0 dari 0 ke 1? Nilai interrupt 0 dari 1 ke 0? Nilai interrupt 0 dari 0 ke 1? Power On? Tidak Tidak Tidak Tidak SELESAI Gambar 5. Flowchart program 62 Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010
7 Perancangan Perangkat Keras Zero crossing dan trigger VCC R1 T 2 220V/5V S AC IN 0 V D4 8 10k 3 + IC LM a) D3 In R1 IC2 R7 Ke scr b) Gambar 6. a. Rangkaian Zero Crossing dan b. Rangkaian trigger Rangkaian control unit Rancangan perangkat kontrol unit menggunakan mikroprosesor ATMEGA 8 sebagai pengontrol adalah sesuai dengan gambar 7. Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni
8 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 7. Rangkaian Kontrol Unit Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa gabungan dari bebrapa blok rangkaian yang perlu diuji terlebih dahulu sebelum dijadikan rangkaian lengkap kontrol unit 6 pulsa. Pengujian dilakukan untuk mengetahui akurasi hasil yang diharapkan pada masing-masing blok rangkaian yang telah dirancang agar mendapatkan kinerja sistem yang sesuai dengan yang diharapkan. Pembahasan yang dilakukan mencakup: 1. Pengujian Zero Crossing 2. Pengujian sudut penyalaan yang dihasilkan oleh mikrokonroller 3. Pengujian keluaran penyearah jembatan 3 fasa terkendali Pengujian rangkaian Zero Crossing Pengujian terhadap rangkaian zero crossing dilakukan dengan cara memberikan tegangan bolak-balik melalui transformator pada input zero crossing sebesar 6 volt, kemudian output dari zero crossing dihubungkan dengan osciloscope. Untuk lebih memperjelas gelombang yang dihasilkan oleh zero crossing apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, yaitu memberikan sinyal output pada saat berada di titik nol, maka dilakukan pengukuran dari output penyearah. Pengukuran terhadap output dari zero crossing dengan output penyearah dilakukan bersamaan hingga kelihatan hasil pengukuran secara bersamaan dan dapat dibandingkan apakah sesuai dengan teori yang ada atau tidak. Pengujian rangkaian zerro crossing befungsi untuk mengetahui bentuk gelombang keluaran dari rangkaian. Untuk pengujian ini digunakan osciloscope. Pemasangan osciloscope sesuai dengan yang dilihatkan oleh gambar berikut ini: 64 Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010
9 Gambar 8. Gelombang keluaran pada zero crossing Pengujian rangkaian pulsa sudut penyalaan Untuk pengujian sudut penyalaan ini juga menggunakan osciloscope, dalam pengukuran ini osciloscope dihubungkan ke pin OC1A untuk mengetahui perubahan lebar pulsa yang dihasilkan dengan cara merubah nilai potensiometer. Dari hasil pengujian tersebut akan terlihat bahwa yang berubah adalah lebar gelombang sedangkan frekuensi dan amplitudonya tetap (gambar 9) Gambar 9. Gelombang pulsa sudut penyalaan Pengujian keluaran penyearah jembatan tiga fasa terkendali tanpa beban Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keluaran hasil penyearahan tanpa beban. Dengan sudut penyalaan disetting pada nilai tertentu dan dilihat hasil perubahan tegangan yang dihasilkan. Tabel 1 memperlihatkan data pengujian tanpa beban tegangan sumber 22 V. Tabel 1. Pengukuran Tanpa Beban α V DC (Volt) I DC (A) Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni
10 , , , ,5 0 Pengujian penyearah jebatan tiga fasa terkendali dengan beban Tabel 2 menunjukkan hasil pengukuran dari keluaran konverter berbeban Dalam pengujian ini beban yang digunakan adalah lampu pijar dengan daya sebesar 100 W dengan tegangan sumber 22 V. Disini dapat dilihat bagaimana pengaruh perubahan sudut penyalaan terhadap beban. Disamping itu dapat juga melakukan pengukuran tegangan output, arus output dan daya. Tabel 2. Data Pengukuran Dengan Beban 100 Watt α V DC (Volt) I DC (A) 0 50,8 0, ,6 0, ,7 0, ,8 0, ,85 0, ,9 0,19 Bentuk gelombang keluaran pada penyearah jembatan 3 fasa terkendali menggunakan beban lampu pijar, dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 10. Bentuk gelombang output pada sudut penyalaan 0 dan 90 o 66 Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010
11 PEMBAHASAN Hasil pengujian rangkaian zero crossing gambar 8 memperlihatkan bahwa rangkaian ini mampu mendeteksi saat persilangan gelombang sinusoidal dengan sumbu horizontal (titik refrensi). Dengan demikian pada tingkat selanjutnya hasil akan ditentukan oleh kemampuan mikrokontroler membangkitkan pulsa penyalaan yang sesuai dengan setingan yang diberikan melalui potensiometer. Potensiometer ini memberikan masukan tegangan analog ke mikrokontroler melalui input ADC yang ada pada ATMEGA 8 (pin 28 adc5). Selanjutnya pengujian keluaran mikrokontroler berupa pulsa trigger persegi (gambar 9) memberikan hasil yang belum optimal karena waktu on dan off mempunyai lebar yang sama, sebaiknya waktu on dibuat sependek mungkin untuk mengurangi kerugian ndaya. Namun hasil yang diberikan ini sudah cukup untuk menghasilkan waktu penyalaan ke thyristor. Untuk hasil keluaran konverter baik tanpa beban (tabel 1) maupun berbeban (tabel 2) menunjukkan bahwa variasi sudut penyalaan yang diatur melalui optensiometer telah dapat memberikan variasi tegangan keluaran konverter. Dari gambaran ini secara keseluruhan rancangan yang dibuat ini telah memberikan hasil yang baik karena mampu bekerja sesuai dengan fungsi dan derajat yang diharapkan. Sebagai contoh, berdasarkan pengujian saat tanpa beban pada tegangan masukan sebasar 22V 3 phasa mengasilkan keluaran 40 Vdc pada sudut penyalaan 0. Tabel 3. membandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan. Tabel 3. Perbandingan Hasil Pengukuran Perhitungan Tanpa beban Sudut α Pengukuran Perhitungan Kesalahan ,45 2,9% ,57 0,96% 60 26,4 25,73 2,5% 90 7,1 6,89 2,96% ,15 6,89 3,6% ,5 25,73 2,9% SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari pengujian yang dilakukan terhadap alat yang dihaasilkan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rangkaian zero crossing menggunakan rangkaian yang dirancang mampu mendeteksi titik nol dengan tepat. 2. Mikrokontroler mampu memberikan sudut penyalaan yang tepat untuk menyalakan thyristor. 3. Dari data yang diperoleh maupun perhitungan yang dibuat memperlihatkan korelasi baik antara hasil pengukuran dan perhitungan. Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni
12 Saran 1. Untuk kesempurnaan karakteristik alat sebaiknya dilakukan penyalaan dengan waktu yang pendek. 2. Dapat ditambahkan rangkaian filter untuk memperbaiki tegangan keluaran. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Septa Ramal yang telah membantu penulis dalam pengambilan data di Laboratorium Teknik Listrik Politeknik Negeri Padang. Dan juga kepada Kepala Laboratorium Teknik Listrik Politeknik Negeri Padang yang telah mengijinkan penulis untuk menggunakan peralatan labor untuk pengujian rangkaian. Atas kerjasamanya penulis mengucapkan terima kasih. DAFTAR PUSTAKA Rashid, H. Muhammad, Elektronika Daya, diterjemahkan oleh Ary Prihatmanto Ms, dkk: 1996, Ardi Winoto, Mikrokontroler AVR Atmega8/32/16/8535 DAN Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR, Penerbit Informatika, Bandung, 2008 Sumartono, Kendali intensitas cahaya lampu berbasis mikrokontroler, c, 20 Mei WIB Rod Elliott, Zero crossing detector and coparator, http: //sound.westhost.com/ appnotes/ an005.htm, 20 Mei :10 68 Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010
Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa
Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa Indah Pratiwi Surya #1, Hafidh Hasan *2, Rakhmad Syafutra Lubis #3 # Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciDesain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877
16 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 1, April 010 Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877 Tarmizi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciRancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin
Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rifdian I.S Program Studi Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk
BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciGambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MOSFET MOSFET atau Metal Oxyde Semiconductor Field Effect Transistor merupakan salah satu jenis transistor efek medan (FET). MOSFET memiliki tiga pin yaitu gerbang (gate), penguras
Lebih terperinciRANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL
RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020
BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020 3.1. Pendahuluan Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai perancangan Pompa Air Brushless DC yang dikendalikan oleh Inverter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Proses Perancangan Alat Penelitian ini didasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yang dapat dirumuskan menjadi 3 permasalahan utama, yaitu bagaimana merancang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciDESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto
Putra Agus S, Putranto, Desain Sensorless (Minimum Sensor) Kontrol Motor Induksi 1 Fasa Pada DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI Toni Putra Agus Setiawan,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam
Lebih terperinciSistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi
Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Abstrak Sistem
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM
PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciNAMA : VICTOR WELLYATER NPM : : DR. SETIYONO,ST,.MT : BAMBANG DWINANTO,ST,.MT
RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR DC BERBASIS UNIJUNCTION TRANSISTOR (UJT) SEBAGAI PENGATUR KONDUKTIVITAS SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR) DALAM SUPLAI TEGANGAN INPUT NAMA : VICTOR WELLYATER NPM : 18410369
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Inverter DC-AC, MOSFET, Mikrokonroller ATMEGA 16
RANCANG BANGUN INVERTER SATU FASA DENGAN PWM BERBASIS MIKROKONTROLER PADA SIMULATOR PANEL SISTEM SOLAR SEL DESIGN SINGLE PHASE INVERTER WITH PWM MIKROKONTROLLER BASE ON SOLAR CELL SIMULATOR PANEL SYSTEM
Lebih terperinciPenyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri
Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI Modul Pokok Bahasan Halaman 1 Rangkaian
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konverter Elektronika Daya Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan daya elektrik dari satu bentuk ke bentuk daya elektrik lainnya di bidang elektronika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciPerancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1
Lebih terperinciRANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51
RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : SANYOTO
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang
Lebih terperinciSistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor
Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR
RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR Mohammad Lutfi Raynandy; Sofian Yahya, Drs., SST., MT ; Waluyo Musiono Bintoro, SST., M.Eng
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari
Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012
SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang
Lebih terperinciPEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER
PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM
Lebih terperinciAPLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET
APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET Oleh: Yulastri Staf Pengajar Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Sensor UGN3505 using hall effect as magnetic field detection and magnet pole.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis
BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam
BAB II LANDASAN TEORI Temperatur merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan mesin penetas telur,temperature yang diperlukan berkisar antara 38-39 0 C. Untuk hasil yang optimal dalam Pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Regulator tegangan merupakan sebuah rangkaian yang dapat melakukan pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber tegangan AC yang bernilai tetap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengaturan Suhu Ruang Inkubator Bayi Berbasis Microcontroller AT89S51
Berkala Fisika ISSN : 1410 9662 Vol. 12, No. 2, April 2009, hal 55-62 Rancang Bangun Sistem Pengaturan Suhu Ruang Inkubator Bayi Berbasis Microcontroller AT89S51 Heri Sugito, Suryono Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciPembangkit Pulsa Pemicu Berdasarkan Detektor Persilangan Nol yang Diperoleh dari Analog to Digital Converter dan Interrupt
Pembangkit Pulsa Pemicu Berdasarkan Detektor Persilangan Nol yang Diperoleh dari Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga darmawan@staff.uksw.edu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi industri bahwa tenaga listrik ini harus dikontrol terlebih dahulu sebelum diberikan ke beban.
Lebih terperinciRECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16
RECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16 Rahmad Sapuan Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: sapoeandenis@yahoo.co.id Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN
BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI
BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter
Lebih terperinciAUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32
AUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32 Hendra Gunawan 067002088 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Nilai faktor daya yang rendah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciBudi Setiadi. Kartono W 1,2 Program Studi Teknik Otomasi Industri-Jurusan Teknik Elektro POLBAN
DESAIN DAN IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC PADA SISTEM PENGENDALIAN BEBAN AC BERBASIS MIKROKONTROLER Design and Implementation Fuzzy Logic for AC Load Control System Based on Microcontroller 1 Budi Setiadi 2
Lebih terperinciJurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51
PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 Yudhi Gunardi 1,Firmansyah 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Light Emiting Dioda Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya. Sstruktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciPerencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)
Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware) Mokhamad asrul afrizal 1, Ainur Rofiq 2, Gigih Prabowo
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PESAWAT CENTRIFUGE BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PESAWAT CENTRIFUGE BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh : Nama : Nanik Nur Apriyani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen didalamnya termasuk adalah pengambilan data dan membangun sistem kontrol temperatur.
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL
34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter
Lebih terperinciKENDALI FASA THYRISTOR DAN TRIAC TANPA TEGANGAN EKSTERNAL UNTUK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA. Oleh: Drs. S u n o m o, M.T.
KENDALI FASA THYRISTOR DAN TRIAC TANPA TEGANGAN EKSTERNAL UNTUK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA Oleh: Drs. S u n o m o, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY ABSTRAK Penggunaan IC TCA 785 dan trafo
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai
Lebih terperinciPendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)
Pada laporan ini akan menyajikan bagaimana efisien sebuah power supply untuk LED. Dengan menggunakan rangkaian buck converter diharapkan dapat memberikan tegangan dan arus pada beban akan menjadi stabil,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi untuk Membuat Simulasi Gelombang Air pada Lab. Pengujian Miniatur Kapal Ir.Hendik Eko H.S, MT. 1, Suhariningsih, S.ST, MT.,Risky Ardianto 3, 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciTUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!
TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535
RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK
BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator
Lebih terperinciPERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
No Vol: September 0 ISSN : 0-99 PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 855 Cahayahati, Mirza Zoni Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta Program
Lebih terperinciKENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN DAN FREKUENSI TIGA FASA 30 VOLT
Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 2017 http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/ ISSN 2548-8260 (Media Online) KENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika
Lebih terperinciKONTROL CAHAYA LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328
JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO. 3. NOPEMBER 2016 179 KONTROL CAHAYA LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 I Gede Suputra Widharma, AAN Made Narottama, Wayan Sudayana Jurusan Teknik
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh
3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Laut dan Metode Pengukurannya Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN
BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.
Lebih terperinci