BAB V HASIL PENELITIAN. Asrama 2 Al-khodijah merupakan salah satu asrama putri yang berada di
|
|
- Lanny Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Asrama 2 Al-khodijah merupakan salah satu asrama putri yang berada di bawah yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum, berada di Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kelurahan Peterongan, Kabupaten Jombang. Pondok Pesantren Darul Ulum memiliki luas pondok ±4 Ha., batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kesamben, sebelah barat dengan Kecamatan Jombang, sebelah selatan dengan Kecamatan Jogoroto, dan sebelah timur dengan Kecamatan Sumobito. Asrama 2 Al-Khodidjah sebelah barat berbatasan dengan asrama 9, sebelah timur berbatasan dengan asrama 3, sebelah utara dengan asrama 1, dan selatan berbatasan dengan pondok induk putra. Pondok Pesantren Darul Ulum disamping fokus di bidang keagamaan, juga mengembangkan pendidikan formal. Darul Ulum memiliki 16 sekolah formal, yaitu, MIN, MTsN, MTs Plus, MAN, MA Unggulan, SMP I, SMPN 3 Unggulan, SMA DU I Unggulan BPP-Teknologi, SMA DU II Unggulan BPP-Teknologi (RSNBI), SMA DU III, SMK I & II, SMK TELKOM, sekolah Tahassus Al- Qur an, UNIPPDU, dan UNDAR. Selain bangunan sekolah formal, pondok pesantren juga melengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti sarana olah raga dan laboratorium. Terdapat 26 asrama yang berada di bawah yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum. Asrama 2 Al-Khodijah adalah salah satu pondok putri yang paling besar dan paling tua. Jumlah seluruh santri sebanyak 466 anak, terdiri dari santri SMP, 38
2 39 SMA, dan mahasiswa. Asrama 2 memiliki 2 buah kamar tidur yang masingmasing ditempati oleh santri, setiap kamar diawasi oleh satu santri senior yang memiliki tugas sebagai penanggung jawab kamar. Fasilitas yang dimiliki oleh Asrama 2 Al-Khodidjah antara lain, 1 musholla utama, 4 unit kelas diniyah, 1 unit perpustakaan, 1 kantin, 1 koperasi, 2 ruang khusus untuk menjenguk dan 1 lapangan serbaguna. Kegiatan asrama 2 dimulai pukul 4.3 yaitu jama ah sholat subuh, dilanjutkan dengan istighostah dan mengaji alquran hingga pukul 6., kegiatan selanjutnya adalah sarapan pagi dan berangkat sekolah. Tidak ada kegiatan pondok selama santri sekolah formal. Kegiatan kembali dilakukan pada pukul 16. yaitu sholat ashar, makan sore dan persiapan sholat maghrib. Pukul 18.3 santri mengikuti sekolah informal, yaitu diniyah. Diniyah adalah kegiatan belajar mengajar yang khusus mendalami agama, dilakukan oleh seorang guru dan dibagi menurut kelas-kelas sesuai hasil tes agama yang dilakukan saat awal masuk asrama. Sekolah diniyah dilakukan hingga pukul 2., kemudian sholat isya berjama ah dan jam wajib belajar mulai pukul 2.3 hingga 22.. Tiap hari Kamis malam, khusus untuk diniyah diliburkan. Dalam satu bulan sekali santri diperbolehkan dijenguk oleh orangtua sesuai dengan waktu yang diberikan asrama, dan biasanya jatuh pada hari Jumat. Pemenuhan makanan santri dilakukan oleh pengurus asrama yang memiliki tugas khusus untuk memasak makanan. Bahan makanan yang diberikan diperoleh dari pasar, untuk bahan-bahan sayuran seperti, sop (wortel, bunga kool), kangkung, dibeli sudah dalam bentuk potongan, sehingga pihak asrama langsung bisa mengolah. Jadwal pemberian makanan dalam satu hari dilakukan dua kali
3 4 yaitu pagi hari pada pukul 6. dan sore hari pukul 17.. Menu yang disediakan tiap hari bervariasi, tapi diulang setiap minggunya. Tabel 5.1 Daftar Menu Makan Santri Asrama 2 Al-khodidjah tahun 212 No Hari Menu 1 Senin Pagi Nasi, oseng tempe + sosis, bihun Sore Nasi, soto ayam, suwir daging ayam 2 Selasa Pagi Nasi, sambel goreng tempe, bihun, kerupuk Sore Nasi, semur daging sapi, sayur lodeh, tempe goreng 3 Rabu Pagi Nasi, tumis kangkung, telur dadar/ceplok (setengah) Sore Nasi, sayur asem, pepes pindang/pindang goreng 4 Kamis Pagi Nasi, sambel goreng tempe, mie kuning Sore Nasi, ayam goreng, tumis pepaya 5 Jumat Pagi Nasi goreng, dadar (setengah), sosis goreng (setengah) Sore Nasi, sayur bayam, dadar jagung/tahu dan tempe goreng Pagi Nasi, pecel, peyek 6 Sabtu Sore Nasi, lele, sambal, lalapan (timun, kemangi)/telur asin 7 Minggu Pagi Nasi, rawon, daging Sore Nasi, sayur sop, perkedel, tempe goreng Setiap 2 minggu sekali, santri mendapat jatah susu kedelai, dan setiap satu bulan sekali mendapat jatah susu sapi segar. Buah diberikan setiap 1 minggu dua kali, seperti duku, salak, semangka, pisang, pepaya, manggis, dan lain-lain. Dalam memasak petugas menggunakan penyedap rasa, alasannya untuk membantu memperkuat rasa masakan karena memasak dalam porsi besar. Beberapa menu diberikan dengan cara tiap kamar diberi jatah makanan dalam porsi besar, untuk dibagi sendiri ke seluruh anggota kamar tersebut. Beberapa menu seperti soto, rawon, dan ayam goreng diberikan langsung oleh petugas di dapur. Hasil yang diperoleh dari indepth interview dengan petugas yang memasak, menu makanan pada hari sabtu pagi, senin pagi, selasa pagi, kamis pagi, dan
4 41 jumat sore merupakan menu yang paling sedikit dikonsumsi oleh santri, hal ini dapat dilihat dari sisa makanan yang diberikan kepada santri. 5.2 Karakteristik Responden Usia Responden penelitian berusia antara 12 hingga 15 tahun, dengan distribusi usia sebagai berikut: Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Usia di Asrama 2 Al-Khodidjah tahun 212 No Usia n % 1 12 tahun 12 18, tahun 25 38, tahun 24 36, tahun 4 6,1 Jumlah 65 1, Sebagian besar responden berusia 13 tahun yaitu sebanyak 38,5%, dan hanya sebesar 6,1% responden yang berusia 15 tahun. Rata-rata usia responden adalah 13,7 tahun dengan standar deviasi sebesar, Uang Saku Uang saku yang dimaksud adalah jumlah uang yang diterima responden dalam satu bulan yang dialokasikan hanya untuk uang jajan tanpa digunakan untuk membayar biaya spp sekolah atau uang syahriyah pondok. Besarnya uang saku akan mempengaruhi seseorang dalam menunjang kebutuhan pokok, seperti makan, sehingga akan mempengaruhi besar asupan zat gizi seseorang. Distribusi uang saku responden dapat dilihat pada Tabel 5.3.
5 42 Tabel 5.3 Distribusi Uang Saku Responden Asrama 2 Al-Khodidjah tahun 212 No Uang saku responden Jumlah (Rp) 1 Minimal 2. 2 Maksimal 9. 3 Rata-rata ,62 4 Standar deviasi 16158,875 Rata-rata uang saku yang diterima responden setiap bulannya sebesar Rp ,62. Uang saku paling tinggi yang diterima responden sebesar Rp. 9. dan paling rendah sebesar Rp Pengetahuan Gizi Pengetahuan gizi adalah hasil pengetahuan responden mengenai zat-zat gizi tertentu yang diujikan melalui kuesioner seperti energi, protein, kalsium, dan zat besi, untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan gizi yang dimiliki responden. Sebelum diberikan kepada responden, kuesioner diuji validitas dengan cara memberikan kuesioner pertama sebanyak 16 soal kepada 15 orang yang memiliki karakteristik sama dengan responden penelitian. Setelah dilakukan uji validitas, hanya 12 soal yang dinyatakan valid dan dapat diberikan kepada responden. Setiap soal memiliki skor maksimal 2, sehingga skor maksimal dari kuesioner adalah 24 poin, dan skor minimal adalah poin. Tabel 5.4 Skor Pengetahuan Gizi Responden Asrama 2 Al-Khodidjah tahun 212 No Pengetahuan gizi responden Skor 1 Minimal 9 2 Maksimal 21 3 Rata-rata 14,65 4 Standar deviasi 3,95 Rata-rata skor pengetahuan gizi santri sebesar 14,65 poin, dengan skor minimal 9 poin, dan skor maksimal sebesar 21 poin, sedangkan standar deviasi dari pengetahuan gizi adalah 3,95.
6 43 Tabel 5.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Gizi Resopnden Asrama 2 Al- Khodidjah Tahun 212 No Tingkat pengetahuan gizi n % 1 kurang 1 15,4 2 Sedang 39 6, 3 Baik 16 24,6 Jumlah 65 1 Dari Tabel 5.5 dapat dijelaskan bahwa, Sebesar 15,4% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 6,% sedang, dan 24,6% memiliki tingkat pengetahuan baik. 5.3 Karakteristik Orang Tua Responden Pendidikan Orang Tua Pendidikan terakhir orang tua adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh orang tua. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah pendidikan formal terakhir yang paling banyak ditempuh oleh orang tua responden, baik ayah maupun ibu, yaitu sebesar 52,3%, dan 47,6%, sedangkan pendidikan terakhir yang ditempuh orang tua paling sedikit adalah tamat SD/MI, yaitu sebesar 7,7% pada ayah, dan 12,3% pada ibu. Tabel 5.6 Distribusi Tingkat Pendidikan Orang Tua Responden Asrama 2 Al- Khodidjah tahun 212 No Pendidikan Ayah Ibu terakhir n % n % 1 Tamat SD/MI 5 7,7 8 12,3 2 Tamat SMP/MTs 1 15,4 9 13,8 3 Tamat SMA/MA 34 52, ,7 4 Tamat PT 16 24, ,2 Jumlah
7 Pekerjaan Orang Tua Responden Jenis pekerjaan orang tua dalam kuesioner digolongkan menjadi 6, yaitu wiraswasta, swasta, PNS, TNI/POLRI, tidak bekerja, dan lain-lain. Distribusi pekerjaan orang tua responden dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Distribusi Pekerjaan Orang Tua Responden Asrama 2 Al-Khodidjah Tahun 212 Pekerjaan orang tua Ayah Ibu n % n % Swasta 19 29,2 7 1,8 TNI/POLRI 4 6,2 PNS 6 9,2 4 6,2 Wiraswata 28 43, ,5 Tidak bekerja 23 35,4 Lain-lain 8 12,3 6 9,2 Jumlah Sebagian besar pekerjaan orang tua adalah wiraswasta, yaitu sebesar 43,1% pada ayah, dan 38,5% pada ibu. Hanya sebanyak 6,2% ayah yang bekerja sebagai TNI/POLRI, sedangkan pekerjaan ibu yang paling sedikit adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu sebesar 5,2% Penghasilan Orang Tua Penghasilan orang tua adalah jumlah penghasilan atau uang yang diperoleh selama satu bulan dari pekerjaan utama maupun sampingan, baik penghasilan ayah maupun ibu. Penghasilan orang tua mempengaruhi besar kecilnya uang saku yang diterima oleh responden selama satu bulan. Tabel 5.8 Penghasilan orang tua responden asrama 2 Al-Khodidjah Tahun 212 No Penghasilan orang tua Jumlah (Rp) 1 Minimal Maksimal Rata-rata ,8 4 Standar deviasi ,611
8 45 Rata-rata penghasilan orang tua responden setiap bulannya sebesar Rp ,8, dengan penghasilan terendah sebesar Rp. 1.. setiap bulan, dan yang paling tinggi sebesar Rp Jumlah Asupan Zat Gizi Responden Besar asupan gizi responden diperoleh dari hasil food record yang dilakukan selama 2 hari, yaitu pada hari efektif sekolah, dan pada hari libur. Hasil dari food record kemudian diolah menggunakan nutrisurvey untuk mengetahui gambaran besar zat gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Tabel 5.9 Deskripsi Asupan Zat Gizi Responden Asrama 2 Al-Khodidjah Tahun 212 No Asupan zat gizi Minimal Maksimal Rata-rata Standar deviasi 1 Asupan energi (kkal) 1188,4 268,7 182, , Asupan protein (g) 22,4 96,1 55, , Asupan kalsium (mg) 144,9 1712,1 549, ,399 4 Asupan zat besi (mg) 3,8 97, 1, ,7332 Dari tabel 5.9 dapat dijelaskan bahwa rata-rata konsumsi energi responden dalam satu hari sebesar 182,552 kkal, dengan besar asupan energi terendah 1188,4 kkal, dan asupan energi tertinggi sebesar 268,7 kkal. Standar deviasi dari asupan energi adalah 395, Konsumsi protein responden paling rendah adalah 22,4 g, dan yang paling tinggi adalah 96,1 g. Rata-rata asupan protein pada responden setiap harinya sebesar 55,6677 g, dengan standar deviasi sebesar 13, Rata-rata konsumsi kalsium responden dalam satu hari hanya sebesar 549,3354 mg, dengan asupan kalsium paling rendah 144,9 mg, dan paling tinggi sebesar 1712,1 mg. Konsumsi zat besi pada responden paling rendah adalah 3,8
9 46 mg, dan yang paling tinggi sebesar 97, mg. Rata-rata konsumsi zat besi responden setiap harinya hanya sebesar 1,2231 mg. 5.5 Tingkat Kecukupan Gizi Responden Tingkat Kecukupan Energi Responden Tingkat kecukupan energi jika dibandingkan dengan persen AKG dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu defisit, kurang, sedang, dan normal. Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Kecukupan Energi Responden Asrama 2 Al- Khodidjah Tahun 212 No Tingkat kecukupan energi n % 1 Defisit, jika < 1642,65 kkal 3 47,7 2 Kurang, jika ,65 kkal 1 15,4 3 Sedang, jika ,5 kkal 18 27,7 4 Baik, jika 235 kkal 6 9,2 Jumlah 65 1 Sebesar 47,7% responden mengalami defisit energi, 15,4% tingkat kecukupan energinya kurang, 27,7% sedang, dan 9,2% memiliki tingkat kecukupan energi yang baik Tingkat Kecukupan Protein Responden Tingkat kecukupan protein responden dibagi menjadi empat kategori dan dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.11 Distribusi Tingkat Kecukupan Protein Responden Asrama 2 Al- Khodidjah Tahun 212 No Tingkat kecukupan protein n % 1 Defisit, jika < 39,843 g 5 7,7 2 Kurang, jika 39,9-45,543 g 7 1,8 3 Sedang, jika 45,6-51,243 g 25 38,5 4 Baik, jika 57 g 28 43,1 Jumlah 65 1
10 47 Sebanyak 7,7% responden tingkat kecukupan proteinnya mengalami defisit, 1,8% kurang, 38,5% sedang, dan 43,1% lainnnya dalam keadaan baik Tingkat Kecukupan Kalsium Responden Tingkat kecukupan kalsium jika dibandingkan dengan persen AKG dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu kurang dan cukup. Sebanyak 8% responden, tingkat kecukupan kalsiumnya kurang, dan hanya 2% yang memiliki tingkat kecukupan kalsium cukup. Tabel 5.12 Distribusi Tingkat Kecukupan Kalsium Responden Asrama 2 Al- Khodidjah Tahun 212 No Tingkat kecukupan kalsium n % 1 Kurang, jika < 77 mg Cukup, jika > 77 mg 13 2 Jumlah Tingkat Kecukupan Zat Besi Responden Tingkat kecukupan zat besi dikategorikan menjadi 4, yaitu defisit, rendah, sedang, dan normal. Hasil food record tingkat kecukupan zat besi pada responden dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.13 Distribusi Tingkat Kecukupan Kalsium Responden Asrama 2 Al- Khodidjah Tahun 212 No Tingkat kecukupan zat besi n % 1 Defisit, jika < 18,174 mg 61 93,8 2 Kurang, jika 18,2-2,774 mg 1 1,5 3 Sedang, jika 2,8-23,374 mg 1 1,5 4 Baik, jika 26 mg 2 3,1 Jumlah 65 1 Sebanyak 93,8% responden memiliki tingkat kecukupan zat besi defisit, 1,5% kurang, 1,5% sedang, dan hanya 3,1% yang memiliki tingkat kecukupan zat besi baik.
11 Status Gizi Responden IMT/U Responden Menggunakan Kriteria Z-Score Status gizi remaja dapat dilihat dari nilai z-score seseorang, kategori status gizi dilihat dari indeks massa tubuh menurut usia (IMT/U) dalam kategori z-score dibagi menjadi 4 yaitu, sangat kurus, kurus, normal, dan gemuk. Tabel 5.14 Distribusi Status Gizi IMT/U Menurut Z-score Pada Responden Asrama 2 Al-Khodidjah tahun 212 z-score Minimal Maksimal Rata-rata Standar deviasi -1,94 1,95,1116,86178 Tabel 5.15 Kategori Status Gizi Responden Menurut WHO 25 No Kategori Status Gizi n 1 Sangat kurus 2 Kurus 3 Normal 65 4 Gemuk Jumlah 65 Rata-rata z-score responden sebesar,1116, dengan nilai yang paling rendah sebesar -1,94, dan paling tinggi sebesar 1,95, sehingga seluruh responden berada pada kategori tingkat status gizi normal, karena tidak ada yang melebihi batas status gizi normal, yaitu -2 sampai 2 SD. Dari seluruh responden 9,2 % memiliki nilai z-score -1, SD, 38,5% memiliki z-score -,99- SD, 36,9% memiliki nilai z-score -,99 SD, dan 15,4% memiliki nilai z-score 1SD. Tabel 5.16 Distribusi Nilai Z-Score Responden Asrama 2 Al-Khodidjah 212 z-score n % -1 SD 6 9,2 -,99 SD 25 38,5,1,99 SD 24 36,9 1 SD 1 15,4 Jumlah 65 1
12 Hubungan Antar Variabel Hubungan Penghasilan Orang Tua Dengan Uang Saku Responden Penghasilan orang tua memiliki pengaruh pada uang saku yang dimiliki oleh responden setiap bulannya. Hubungan ini dapat dilihat pada Gambar p e n g h a sila n o rtu p =, r =,615 u a n g sa ku sa n tri Gambar 5.1 Hubungan Penghasilan Orang Tua Dengan Uang Saku Responden Asrama 2 Al-Khodidjah Terdapat hubungan antara variabel penghasilan orang tua dengan uang saku responden, hal ini dapat dilihat dari uji statistik yang menunjukkan bahwa p (,) < α (,5). r sebesar,615 menunjukkan bahwa hubungan antar variabel adalah kuat Hubungan Uang Saku Dengan Asupan Gizi Uang saku yang diberikan oleh orang tua mempengaruhi jumlah asupan yang dikonsumsi anak sebagai penunjang makanan selain yang diberikan oleh asrama, semakin tingg uang saku yang dimiliki seseorang kemungkinan pemenuhan kebutuhan terhadap makanan akan semakin baik. 1. Uang Saku Dengan Asupan Energi Tidak terdapat hubungan antara uang saku yang diterima responden setiap bulannya dengan asupan energi pada santri asrama 2 Al-Khodidjah dengan nilai sig.,128, dan dapat dilihat pada Gambar 5.2.
13 uang saku santri 4 2,5 1, 1,5 2, 2,5 3, 3,5 4, 4,5 tingkat kevukupan energi Gambar 5.2 Hubungan Antara Uang Saku Dengan Asupan Energi 2. Uang Saku Dengan Asupan Protein Tidak terdapat hubungan antara asupan protein yang dikonsumsi oleh responden dengan uang saku perbulan yang diberikan oleh orang tua, dengan nilai p=, u a n g sa ku sa n tri 4 2,5 1, 1,5 2, 2,5 3, 3,5 4, 4,5 tingkat kecukupan protein Gambar 5.3 Hubungan Antara Uang Saku Dengan Asupan Protein 3. Hubungan Uang Saku Dengan Asupan Kalsium Tidak ada hubungan antara uang saku dengan asupan kalsium pada responden, dengan nilai p=,525, hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 5.4
14 uang saku santri 4 2,8 1, 1,2 1,4 1,6 1,8 2, 2,2 tingkat kecukupan kalsium Gambar 5.4 Hubungan Antara Uang Saku Dengan Asupan Kalsium 4. Hubungan Uang Saku Dengan Asupan Zat Besi Tidak ada hubungan antara uang saku yang diberikan oleh orang tua responden dengan asupan zat besi yang dimiliki responden, dengan nilai p=, uang saku santri 4 2,5 1, 1,5 2, 2,5 3, 3,5 4, 4,5 tingkat kecukupan zat besi Gambar 5.5 Hubungan Antara Uang Saku Dengan Asupan Zat Besi Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi Responden Seseorang yang memiliki pengetahuan akan semakin mudah menerima suatu informasi, sehingga akan mempengaruhi sikap dan tindakan terhadap sesuatu. Hunbungan antara pengetahuan gizi resonden dengan status gizi yang dimiliiki dapat dilihat pada Gambar 5.6.
15 z-skor rasio p =,189 pengetahuan gizi santri Gambar 5.6 Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi Responden Asrama 2 Al-Khodidjah Uji statistik menunjukkan bahwa pada variabel pengetahuan gizi dengan status gizi responden tidak terdapat hubungan, hal ini dikarenakan nilai p (,189) > α (,5) Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi Responden Energi dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan, pertumbuhan, dan aktifitas tubuh yang lain. Kecukupan energi dapat mempengaruhi berat badan seseorang, sehingga akan berpengaruh pada status gizinya. 2 1 z-skor rasio p =,31 r = -,268 kecukupan energi Gambar 5.7 Hubungan Kecukupan Energi Dengan Status Gizi Responden Asrama 2 Al-Khodidjah
16 53 Gambar 5.3 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel asupan energi dengan status gizi responden, hal ini dapat dilihan pada nilai p (,31) < α (,5), sedangkan nilai r (-,268) menunjukkan bahwa hubungan dua variabel ini lemah Hubungan Asupan Protein Dengan Status Gizi Responden Hubungan antara protein dengan status gizi pada responden dapat dilihat pada Gambar z-skor rasio p =,31 r = -,268 kecukupan protein Gambar 5.8 Hubungan Asupan protein Dengan Status Gizi Responden Asrama 2 Al-Khodidjah Uji statistik pada variabel kecukupan protein dengan status gizi menunjukkan p (,31) < α (,5), sehingga terdapat hubungan antar variabel meskipun hubungan ini tergolong lemah karena nila r= -, Hubungan Kecukupan Kalsium Dengan Status Gizi Responden Asupan suatu zat gizi mikro pada seseorang dapat mempengaruhi status gizi, meskipun jumlahnya sedikit tetapi memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Hubungan kecukupan kalsium dengan status gizi responden dapat dilihat pada Gambar 5.9.
17 z-skor rasio p =,456 kecukupan kalsium Gambar 5.9 Hubungan Asupan Kalsium Dengan Status Gizi Responden Asrama 2 Al-Khodidjah Hasil uji statistik pada variabel asupan kalsium dengan status gizi pada responden menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antar variabel, dikarenakan nilai p (,456) > α (,5) Hubungan Kecukupan Zat Besi Dengan Status Gizi 5.1. Hubungan asupan zat besi dengan status gizi dapat diketahui pada Gambar 2 1 z-skor rasio p =,528 kecukupan zat besi Gambar 5.1 Hubungan Asupan zat besi Dengan Status Gizi Responden Asrama 2 Al-Khodidjah
18 55 Dari Gambar 5.1 dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel kecukupan zat besi dengan status gizi pada santri, hal ini terlihat pada hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa p (,528) > α (,5). Hasil dari uji statistik pada masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada Tabel Tabel 5.17 Hubungan Antar Variabel Penelitian Pada Responden Asrama 2 Al- Khodidjah Tahun 212 No Variabel bebas Variabel Hasil Penjelasan terikat 1 Penghasilan orang tua Uang saku p=, Berhubungan, r=,615 tingkat korelasi kuat 2. Asupan energi Uang saku p=,128 Tidak ada hubungan 3. Asupan protein Uang saku p=,49 Tidak ada hubungan 4. Asupan kalsium Uang saku p=,525 Tidak ada hubungan 5. Asupan zat besi Uang saku p=,95 Tidak ada hubungan 6. Pengetahuan gizi Status gizi p=,189 Tidak berhubungan 7. Asupan energi Status gizi p=,31 Berhubungan, r= -,268 tingkat korelasi lemah 8. Asupan protein Status gizi p=,31 Berhubungan, r= -,268 tingkat korelasi lemah 9. Asupan kalsium Status gizi p=,456 Tidak berhubungan 1. Asupan zat besi Status gizi p=,528 Tidak berhubungan Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penghasilan orang tua dengan uang saku responden dalam satu bulan, selain itu terdapat hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi pada responden meskipun hubungannya lemah.
Lampiran 1 Kategori pengukuran data penelitian. No. Variabel Kategori Pengukuran 1.
L A M P I R A N 50 Lampiran 1 Kategori pengukuran data penelitian No. Variabel Kategori Pengukuran 1. Proses Penyelenggaraan Makanan 2. Karakteristik Responden a. Umur (Depkes 2005) b. Uang saku 3. Karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu pondok pesantren. Sebagian besar dari jumlah santri merupakan usia remaja. Menurut Soetjiningsih
Lebih terperinciKUESIONER Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi Santri Asrama 2 Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang
Lampiran 1: Kuesioner KUESIONER Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi Santri Asrama 2 Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang Nomor Responden : Tanggal Wawancara : / / A. Identitas Responden
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN TAHUN 2012
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan 1. Kondisi Umum Panti Asuhan Darunajah terletak di Kota Semarang, lebih tepatnya di daerah Semarang Timur. Berada di daerah dusun
Lebih terperinciKUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU IDENTITAS Nomor Responden : Alamat Responden
Lebih terperinciLampiran 1 Denah ruang produksi Katering Pawon Endah
Lampiran 1 Denah ruang produksi Katering Pawon Endah 95 Lampiran 2 Denah ruang produksi Berkah Katering 96 97 Lampiran 3 Menu Katering Sekolah Alam Bulan Maret 2010 (Pawon Endah) Tahu isi daging Sop sayuran
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Air Mancur Palur, Karanganyar PT Air Mancur merupakan salah satu perusahaan jamu terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini mengolah bahan alami menjadi produk jamu siap
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT
65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd
Lebih terperinciLembarObservasi Penelitian Pola Makan. Yang berhubungan dengan kadar gula darah pada Lansia
57 Lampiran 1 LembarObservasi Penelitian Pola Makan Yang berhubungan dengan kadar gula darah pada Lansia Nama (inisial) : Umur : Jenis Kelamin : Berat Badan : Tinggi Badan : Alamat : Jenis makanan Sumber
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER
A. Identitas Sampel LAMPIRAN 1 KUESIONER KARAKTERISTIK SAMPEL Nama : Umur : BB : TB : Pendidikan terakhir : Lama Bekerja : Unit Kerja : Jabatan : No HP : B. Menstruasi 1. Usia awal menstruasi : 2. Lama
Lebih terperinciFORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN
60 Lampiran 1 Persetujuan Responden FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Nama Judul : Lina Sugita : Tingkat Asupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi,
Lebih terperinciLampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya tahun < Rp 5000,OO Rp 5.000,OO - Rp ,OO. > Persentil ke-95 = Ovenveighr (CDC 2000)
Lampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya Variabel 1 Kategori Karakteristik contoh : Umur anak Uang saku per hari Sosial ekonomi keluarga Pendidikan orang tua (Ayah dan Ibu) 9-1 1 tahun < Rp
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Denyut jantung dan tekanan darah para pekerja sebelum melakukan bongkar muat termasuk ke dalam golongan yang normal, namun setelah melakukan bongkar muat terjadi
Lebih terperinciDIIT SERAT TINGGI. Deskripsi
DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA JL.Rumah Sakit No. 88 DesaTobat Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang KodePos 15610 BERITA ACARA PENJELASAN (AANWIJZING) DOKUMEN PEMILIHAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciKUESIONER SISWA LAMPIRAN
LAMPIRAN 60 Lampiran 1 Kuesioner penelitian KUESIONER SISWA LAMPIRAN Kuesioner terdiri atas 7 halaman. Kuesioner diberika kepada responden dan diisi sendiri oleh responden. Sebelum responden mengisi kusioner,
Lebih terperinci[DataSet1] C:\Users\user\Desktop\Panti Asuhan\DATA PANTI ASUHAN.sav Statistics. Jenis Kelamin. Frequency Percent Valid Percent
ANALISIS UNIVARIAT 1. Jenis Kelamin [DataSet1] C:\Users\user\Desktop\Panti Asuhan\DATA PANTI ASUHAN.sav Statistics Jenis Kelamin N Valid 54 Missing 0 Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciDIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT
DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciKUESIONER DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
LAMPIRAN 59 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUESIONER DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR KEBIASAAN SARAPAN, AKTIVITAS FISIK, DAN STATUS GIZI MAHASISWA MAYOR ILMU
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 58
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 58 LAMPIRAN 2 59 LAMPIRAN 3 60 LAMPIRAN 4 61 62 63 64 Lampiran 5 FORMULIR IDENTITAS RESPONDEN FOOD RECALL A. Identitas Responden Nama : Alamat : Tempat, Tanggal Lahir : Umur : Telepon/Hp
Lebih terperinciKuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1
Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian
Lebih terperinciLampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Instrumen Penelitian. 1.1 Observasi. 1.2 Angket. 1.3 Wawancara. 1.4 Dokumentasi. 1.5 Tes
lx DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Instrumen Penelitian 1.1 Observasi 1.2 Angket 1.3 Wawancara 1.4 Dokumentasi 1.5 Tes Lampiran 2. Validitas dan Reliabilitas 2.1 Validitas 2.2 Reliabilitas Lampiran 3. RPP
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian
Lampiran 1. Angket Penelitian KATA PENGANTAR Ibu yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah kami meminta bantuan Ibu untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang : 1)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciNama Responden : Kode Responden : Hari/Tanggal : Nama Pewawancara : Lampiran 1 Kuesioner (lanjutan)
Lampiran 1 Kuesioner (lanjutan) KUESIONER II (SEMI-QUANTITATIVE FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE) HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO, AKTIVITAS FISIK, DAN LATIHAN KECERDASAN DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA
Lebih terperinciANGKET / KUESIONER PENELITIAN
ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari
Lampiran 1 CATATAN PERKEMBANGAN Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, 04 10.00-4. Menggali pengetahuan orang tua kurang dari Mei 2017 12.00 tentang asupan nutrisi pada anak yaitu menggali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinci67,3 54,5 43,6 32,7 1,8 0. Kategori umur orangtua contoh. Gambar 3 Sebaran umur orangtua contoh
31 Karakteristik Sosial Ekonomi keluarga Umur orangtua Sebaran umur orangtua contoh dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu kelompok remaja (
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciLampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe
Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe Hari VIP Kelas Ruangan I Pagi Pagi Pagi Ikan acar kuning Telur dadar Telur dadar Tempe goreng Tempe goreng Tempe goreng Tumis bayam Tumis bayam
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciLAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR
53 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR Nomor : Nama : Alamat : Tanggal wawancara : DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.3 Karangasem, Laweyan, Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta memiliki
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL
71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA
LAMPIRAN 68 69 Lampiran 1 Kuesioner penelitian KODE: KUESIONER HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA Saya setuju
Lebih terperinciKUESIONER KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM RANTAU PRAPAT TAHUN 2011
KUESIONER KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM RANTAU PRAPAT TAHUN 2011 IDENTITAS 1. Nama Pasien : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Berat badan : 5. Tinggi badan : 6.
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciPENERAPAN HASIL BELAJAR NUTRISI PADA PERILAKU GIZI SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG
12 PENERAPAN HASIL BELAJAR NUTRISI PADA PERILAKU GIZI SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG Ai Martin Sopiah¹ ), Ai Nurhayati² ), Rita Patriasih² ) Abstrak: Siswa SMK berada dalam usia remaja pada masa ini rentan
Lebih terperinciFORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
LAMPIRAN 1 No. Responden : Nama : Umur : Tinggi Badan (cm) : Berat Badan (Kg) : FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM Hari ke: Waktu makan Pagi Nama makanan Jenis Bahan URT Banyaknya Gram Zat Gizi Energi Protein
Lebih terperinciPANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KESEHATAN
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor Kegiatan Lokasi : 007/BA.Aan/PAN-LLG/DINKES/III/2010 : Belanja Makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang. pedesaan. Salah satu alasan tingginya tingkat kesukaan pada makanan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Salah satu alasan tingginya
Lebih terperinciSMP/Mts PT (Sarjana) 3. Jenis Kelamin Balita : Laki laki Perempuan 4. Umur Balita :
KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU KONSUMSI MIE INSTAN PADA BALITA DI RW. 04 PERUMAHAN VILLA BALARAJA KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2013 Identitas Peneliti Nama : Fitri Anita Nim
Lebih terperinci2. Apakah anda biasa sarapan pagi?b2 a. Selalu c. Jarang b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
LAMPIRAN 58 60 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama Lengkap:... A1 2. Tempat/tanggal lahir :... A2 3. Umur :... A3 4. Jenis Kelamin :... A4 5. Alamat asal :... A5 6. Pendidikan :... A6 7. Status :... A7
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI BERAT MENTAH MASAK
DAFTAR KONVERSI BERAT MENTAH MASAK No. Nama Makanan F No. Nama Makanan F 1 Nasi, liwet 0.4 51 Telur ayam kampung, ceplok lunak 0.9 2 Nasi, tim 0.2 52 Telur ayam kampung, ceplok keras 1.1 3 Nasi, bubur
Lebih terperinciSIKLUS MENU RUMAH SAKIT RIZANI BULAN JANUARI 2014
SIKLUS MENU RUMAH SAKIT RIZANI BULAN JANUARI 2014 MENU I Kare ayam + tahu Orak-arik Krengsengan daging Bening bayam labu cina Ayam bb rujak Tahu kukus + Sop makaroni + II Daging bb bali Perkedel kentang
Lebih terperinciFood. bever ages. and P I N 2 7 C 3 6 F F B
Food and bever ages 0 8 7 8 2 2 8 8 1 5 4 9 P I N 2 7 C 3 6 F F B Ca.Co - Catering Company merupakan Brand dari perusahaan CV. Mahawarna Indonesia. Company Profile didirikan oleh Civitas akademika ITB
Lebih terperinciKUESIONER. Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN SEHAT DAN GIZI SEIMBANG DI DESA MEREK RAYA KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2010 Tanggal Wawancara : A. IDENTITAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK DAN FAKTOR LAIN DENGAN GIZI LEBIH PADA REMAJA SMU SUDIRMAN JAKARTA TIMUR TAHUN 2008
KUESIONER HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK DAN FAKTOR LAIN DENGAN GIZI LEBIH PADA REMAJA SMU SUDIRMAN JAKARTA TIMUR TAHUN 2008 Perkenalkan, nama saya Mardatillah, mahasiswi S1 Ekstensi
Lebih terperinciCara pengumpulan data karakteristik, antropometri dan recall pangan 1x24 jam oleh tim Riskesdas 2010
LAMPIRAN 55 56 Lampiran 1 Cara pengumpulan data karakteristik, antropometri dan recall pangan 1x24 jam oleh tim Riskesdas 2010 Jenis data Cara pengumpulan data Keterangan Karakteristik sampel Jenis kelamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi
Lebih terperinciLampiran 1 FOOD FREQUENCY QUESTIONER (FFQ) Tidak pernah. Bahan makanan >1x/hr 1x/hr 4-6x/mg 1-3x/mg 1-3x/bln
Lampiran 1 FOOD FREQUENCY QUESTIONER (FFQ) Bahan makanan >1x/hr 1x/hr 4-6x/mg 1-3x/mg 1-3x/bln Tidak pernah n % n % n % n % n % n % Makanan pokok Beras/nasi 88 73,9 19 16,0 6 5,0 6 5,0 0 0 0 0 Mie 3 2,5
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT USU TAHUN 2015
Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT USU TAHUN 2015 Nama Mahasiswa : Umur : Tinggi Badan :
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
KOP PERUSAHAAN SATUAN KERJA : REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA NO NAMA BAHAN JUMLAH HARGA (Rp) 1 Daging Sapi/Kerbau 2 Ikan Segar 3 Ikan Asin 4 Telur Ayam / Itik 5 Tempe / Kedelai 6 Kacang 7 Kacang Tanah
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciPENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si
PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada
Lebih terperinciNASKAH PENJELASAN PENELITIAN
58 Lampiran 1 NASKAH PENJELASAN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, MAGNESIUM, DAN KEBIASAAN OLAHRAGA TERHADAP DISMENORE PADA SISWI SMPN 191 KEBUN JERUK JAKARTA BARAT Saya Vina Edika Rosmawati Simorangkir,
Lebih terperinciLEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN
85 LAMPIRAN 1 LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN Penelitian yang berjudul : Penilaian Asupan Kalsium Berdasarakan Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Olahraga, dan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Gizi Seimbang dan Pola Makan Anak Autis di SDNLB Lubuk Pakam Tahun 2012
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Gizi Seimbang dan Pola Makan Anak Autis di SDNLB 107708 Lubuk Pakam Tahun 2012 Karakteristik Ibu 1. Nama Ibu : 2. Umur : 3. Alamat
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015
74 HUBUGA PERILAKU KOSUMSI MAKAA DEGA STATUS GIZI PS BAPPEDA KABUPATE LAGKAT TAHU 215 I. Data Responden 1. ama : 2. omor Responden : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : 5. Pendidikan : 6. Berat Badan : 7. Tinggi
Lebih terperinciPERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Gizi sebagai modal dasar investasi, berperan penting memutus lingkar setan kemiskinan dan kurang gizi, sebagai upaya peningkatan kualitas
GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO, STATUS GIZI, DAN TINGKAT KEPUASAN SANTRI PADA SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI UMMUL MUKMININ MAKASSAR Description of Macro Nutrient Intake, Nutritional
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciProgram Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun
70 KUESIONER PENGUMPULAN DATA PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ASUPAN SARAPAN ANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU GIZI DENGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT DI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER DATA
Lebih terperinciDBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya
DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kembangnya dapat berlangsung secara optimal. Generasi penerus yang sehat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak Indonesia merupakan generasi penerus untuk melanjutkan kegiatan pembangunan bangsa. Sudah seharusnya generasi penerus bangsa mendapatkan pembinaan dan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)
anemia. (14) Remaja putri berisiko anemia lebih besar daripada remaja putra, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit dalam darah kurang dari yang dibutuhkan
Lebih terperinciNASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN
Lampiran 1 NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN Saya Meiti Mahar Resy sebagai mahasiswi Universitas Esa Unggul akan melakukan penelitian Skripsi di RW 03 Kelurahan Pondok Kacang Timur Tangerang Banten.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gamping Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang
A. Karakteristik Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian minat masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang dilakukan di tiga wilayah
Lebih terperinciProgram Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
LAMPIRAN 104 105 LAMPIRAN I HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI LOKAL, FREKUENSI PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS WAIPARE, KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR Program Studi S1 Ilmu
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sekolah
30 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sekolah Penelitian dilakukan di salah satu sekolah dasar negeri di Jakarta yang memiliki sistem pembelajaran akselerasi. Sekolah yang terpilih adalah Sekolah Dasar
Lebih terperinciLampiran 1 Karakteristik siswa kelas 5
LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1 Karakteristik siswa kelas 5 Kode Contoh Kls Jk Umur (th) Uang Saku (Rp/hr) Status Gizi Pengetahuan Sikap Praktik 1 5 lk 10 5000 Normal 75,0 91,7 72,2 2 5 pr 9 1000 Normal 75,0
Lebih terperinciListing Program : Universitas Sumatera Utara
70 Listing Program : Form Utama Private Sub Form_Load() lbljudul1.fontsize = 34 lbljudul1 = "Selamat Datang di Sistem Informasi Menu Masakan Rumah Tangga" cbohari.text = "Klik" Call opendb rshari.open
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan yang dapat dipakai untuk mengukur keberhasilan suatu bangsa dalam membangun sumberdaya manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : SD ALAM PACITAN : IPA : V (Lima) : 1 (Satu) : 4 JP (2 x TM) I. STANDAR KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi fungsi
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014 No. Responden : A. IDENTITAS RESPONDEN
Lebih terperinciBAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)
BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK 2.1 Pengertian Sarapan Pagi Menurut sumber dari laman (page) web http://www.fbuzz.com/2008/12/13/pentingnya-sarapan-atau-makan-pagi/. 13 des 2008, Sarapan
Lebih terperinciTABEL JADWAL PELAKSANAAN PROPOSAL DAN SKRIPSI
TABEL JADWAL PELAKSANAAN PROPOSAL DAN SKRIPSI Nama : Martina Tratilofa Sitompul Nim : 101121005 Judul Penelitian :Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Semasa Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tukka Kecamatan
Lebih terperinci