Effect of Temperature on the Accumulation and Depuration of Copper (Cu) and Cadmium (Cd) in Nile Tilapia Fish (Oreochromis niloticus)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Effect of Temperature on the Accumulation and Depuration of Copper (Cu) and Cadmium (Cd) in Nile Tilapia Fish (Oreochromis niloticus)"

Transkripsi

1 PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP AKUMULASI DAN DEPURASI TEMBAGA (Cu) SERTA KADMIUM (Cd) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Effect of Temperature on the Accumulation and Depuration of Copper (Cu) and Cadmium (Cd) in Nile Tilapia Fish (Oreochromis niloticus) Yara Soraya 1, Mindriany Syafilla 2, Indah Rachmatiah S. Salami 2 yara_soraya@yahoo.com 1, mindri@ftsl.itb.ac.id 2, indahrss@tl.itb.ac.id 2 Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 1, Bandung, Abstrak : Kualitas air di Waduk Cirata mengalami penurunan dengan adanya kandungan logam berat Cu dan Cd yang melebihi ambang batas, selain itu faktor lingkungan berupa temperatur pada Waduk Cirata terdeteksi hingga mencapai 3 C. Sementara itu kegiatan jaring apung masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan kajian mengenai pengaruh temperatur terhadap akumulasi dan depurasi logam berat Cu dan Cd pada ikan nila. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan perlakuan pemaparan logam Cu dan Cd pada ikan nila dibawah pengaruh temperatur 3 C dan dibawah pengaruh temperatur kamar. Penelitian dilakukan terhadap ikan nila (Oreochromis niloticus) untuk mengevaluasi akumulasi, depurasi dan faktor biokonsentrasi (BCF). Akumulasi logam Cu dan Cd pada ikan nila lebih tinggi pada perlakuan dibawah temperatur 3 C. Pada tahap depurasi, kenaikan temperatur tidak mempengaruhi kecepatan ekskresi logam Cu maupun Cd. Namun proses depurasi terbukti dapat menurunkan kandungan logam dalam tubuh ikan nila. Nilai BCF pada perlakuan pemaparan logam Cu berkisar antara 42,9 78,9 mg/kg, sedangkan nilai BCF pada perlakuan pemaparan logam Cd berkisar antara 388,27 864,93 mg/kg Kata Kunci : Akumulasi, Cd, Cu, Depurasi, Nila,Temperatur. Abstract The quality of water in the Cirata Reservoir had decreased due to the presence of heavy metal content of Cu and Cd that exceed the maximum threshold, besides that, temperature as one of the environmental factor reaches 3 C in Cirata Reservoir. Meanwhile there is still a lot of floating net activities conducted by the community. Therefore it is necessary to perform a study regarding the influence of temperature on heavy metal (Cu and Cd) accumulation and depuration on nile tilapia fish. This study was held by comparing the treatment of Cu and Cd exposure on nile tilapia fish with the influence of both 3 C and room temperature condition. Research was conducted on nile tilapia fish (Oreochromis niloticus) to evaluate the accumulation, depuration, and bioconcentration factor (BCF). The accumulation of Cu and Cd in the nile tilapia fish was higher at 3 C. At the depuration stage, increasing temperature does not affect the acceleration of Cu and Cd metal excretion. However the depuration process is proven to reduce the metal content in the body of nile tilapia fish. The BCF value for Cu metal exposure treatment ranges from mg/kg, where as the value for Cd exposure treatment ranges from mg/kg. Keyword: Accumulation, Cd, Cu, Depuration, Nile tilapia, Temperature. 1

2 PENDAHULUAN Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang berpotensi tercemar oleh logam berat berupa Cd dan Cu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Waduk Cirata selama tahun terakhir, pada perairannya terkandung kadar Cd maksimum sebesar,11 mg/l dan kadar Cu maksimum sebesar.43 mg/l. Nilai konsentrasi logam Cd tersebut berada di atas baku mutu PP RI No. 82 Tahun 21 dengan nilai sebesar,1 mg/l, begitu pula dengan nilai konsentrasi logam Cu yang berada di atas baku mutu PP RI No. 82 Tahun 21 dengan nilai sebesar,2 mg/l. Kadar logam Cd dan Cu yang melebihi nilai ambang batas tersebut dapat mempengaruhi akumulasi logam berat tersebut dalam tubuh ikan nila. Selain itu, ikan juga merupakan salah satu makhluk yang hidupnya dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, karena ikan adalah hewan poikiloterm yang hidupnya sangat tergantung pada temperatur lingkungan. Apabila temperatur meningkat, maka laju metabolisme yang terjadi pada tubuh ikan pun akan meningkat pula (Morgan, 1997). Kenaikan temperatur dan pencemaran logam berat sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kenaikan temperatur lingkungan terhadap bioakumulasi dan depurasi logam Cd dan Cu pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai akumulasi logam Cd dan Cu pada tubuh ikan nila dibawah pengaruh kenaikan temperatur maupun di bawah pengaruh temperatur kamar dan mendapatkan informasi mengenai efek depurasi logam Cd dan Cu pada ikan nila yang dipindahkan ke air bersih selama 24, 48, dan 72 jam baik dibawah pengaruh temperatur yang dinaikkan, maupun dibawah pengaruh temperatur kamar. METODA PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Ikan nila ( Oreochromis niloticus) yang berukuran 2-3 cm sebagai organisme uji 2. Bahan kimia analisis berupa HNO 3, H 2 2, dan aquades. 3. Bahan kimia berupa CuSO 4 dan CdCl Peralatan yang digunakan antara lain : Akuarium, aerator, electric thermostat, saringan Model Penelitian Penelitian ini dilakukan di dalam akuarium yang diberi electric thermostat untuk menaikan temperatur air menjadi temperatur yang diinginkan dan dilakukan pula di akuarium tanpa menggunakan electric thermostat, sebagai perbandingan untuk mengetahui perbedaan tingkat akumulasi logam, pada tubuh ikan nila di bawah pengaruh kenaikan temperatur dan dibawah pengaruh temperatur kamar. Logam berat yang digunakan pada penelitian ini adalah Cu dan Cd, ketiga konsentrasi masing-masing logam didapat dari rata-rata konsentrasi maksimum, rata-rata, dan minimum logam Cd dan Cu di Waduk Cirata selama tahun terakhir. Untuk lebih jelasnya model percobaan dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. 2

3 A1 A2 A3 A4 Gambar 1. Unit Perlakuan Logam Cu/Cd pada Temperatur 3 C (Duplo) A1 A2 A3 A4 Gambar 2. Unit Perlakuan Logam Cu/Cd pada Temperatur Kamar (Duplo) Keterangan : A1 : Kontrol A2 : Cu dengan konsentrasi,43 mg/l / Cd dengan konsentrasi,1 mg/l A3 : Cu dengan konsentrasi,34 mg/l / Cd dengan konsentrasi,6 mg/l A4 : Cu dengan konsentrasi,27 mg/l / Cd dengan konsentrasi,2 mg/l Pengambilan Sampel dan Analisis Sampel berupa air dan ikan nila pada tahap akumulasi diambil pada hari ke, 7, 14, 21, dan 28, sedangkan pada tahap depurasi diambil pada hari ke 1, 2, dan 3. Sampel air yang diambil sebanyak ml, sedangkan ikan nila sebanyak 1 ekor pada masing-masing aquarium. Analisis harian untuk air meliputi oksigen terlarut (DO), temperatur, ph, dan konduktivitas. Air dan ikan kemudian diekstraksi dan kandungan logam Cu dan Cd diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dengan Independent Sample T Test dengan menggunakan software SPSS 16.. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Faktor Lingkungan Kisaran nilai rata-rata faktor untuk lingkungan yang terukur untuk parameter DO pada perlakuan dengan pemaparan logam Cu (3,2-6,61 mg/l), untuk perlakuan dengan pemaparan logam Cd (3,12 6, mg/l). Untuk parameter temperatur pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C dengan pemaparan logam Cu (29,94±,41-3,93±,32 C) untuk perlakuan dibawah temperatur kamar (26,6±,8-27,83±,39 C). Sedangkan pengukuran temperatur untuk perlakuan dengan pemaparan logam Cd, untuk perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C (29,93±,39-3,93±,32 C) untuk perlakuan dibawah temperatur kamar (26,18±,4-26,84±,7 C). Sementara itu, kisaran faktor lingkungan lain seperti ph berkisar antara (6,2 8,12) pada perlakuan dengan pemaparan logam Cu, 3

4 (mg/l) Cu pada ikan (mg/kg) (mg/l) Cd pada ikan (mg/kg) (mg/l) Cu pada ikan (mg/kg) Komsentrasi (mg/l) Cu pada ikan (mg/kg) sedangkan pada pemaparan dengan logam Cd berkisar antara (6,24-8,2). Untuk nilai DHL pada perlakuan dengan pemaparan logam Cu (2, 43,2 µs/cm) sedangkan untuk perlakuan dengan pemaparan logam Cd (221, 6, µs/cm). Pengukuran Logam Cu dan Cd Selama 28 hari masa akumulasi percobaan dengan pemaparan logam Cu umumnya memperlihatkan peningkatan konsentrasi logam Cu dalam tubuh ikan selama masa percobaan berlangsung, namun setelah 21 hari masa percobaan berlangsung konsentrasi Cu mengalami penurunan. Selain itu, perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C cenderung mengakumulasi logam Cu lebih banyak dalam tubuh ikan apabila dibandingkan dengan perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar. Hasil dari pengukuran akumulasi logam Cd di dalam tubuh ikan dan air menunjukkan bahwa umumya kandungan logam Cd dalam tubuh ikan akan meningkat hingga hari ke-21 kemudian menurun setelah itu. Sedangkan kandungan logam Cd di air cenderung berfluktuatif. Pada ikan dengan perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C cenderung mengakumulasi logam Cd lebih banyak apabila dibandingkan dengan ikan dengan perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar. Hasil dari pengukuran konsentrasi logam Cu dan Cd pada ikan dan air, baik dibawah pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar, dapat dilihat pada Gambar (d) (a) T3 Cu pada ikan Cu pada ikan T (b) T3 Cu pada ikan Cu pada ikan T (c) T3 Cu pada ikan Cu pada ikan T (d) T3 Cd pada ikan Cd pada ikan T3 4

5 Komsentrasi (mg/l) Cd pada ikan (mg/kg) (mg/l) Cd pada ikan (mg/kg) T3 Cd pada ikan Cd pada ikan T T3 Cd pada ikan Cd pada ikan T3 (e) (f) Gambar 3.Akumulasi Logam pada Ikan dan Air pada Berbagai Sistem Perlakuan (a). Perlakuan dengan Cu,43 mg/l (b) Perlakuan dengan konsentrasi Cu,34 mg/l (c) Perlakuan dengan Cu (,27 mg/l) (d) Perlakuan dengan Cd (,1 mg/l) (e) Perlakuan dengan Cd (,6 mg/l) (f) Perlakuan dengan konsentrasi Cd (,2 mg/l) Perlakuan dengan Pemaparan Cu sebesar,43 mg/l Pada Gambar 1a, menunjukkan bahwa pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C memperlihatkan peningkatan konsentrasi Cu, dari 1,4 mg/kg kemudian menjadi 23,6 mg/kg di akhir paparan. Sementara itu pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar juga memperlihatkan peningkatan konsentrasi Cu dari 2,9 mg/kg, menjadi 22,61 mg/kg. Sedangkan konsentrasi Cu di air yang terukur di awal dan di akhir percobaan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C adalah sebesar,46 mg/l dan,34 mg/l. Kemudian pada konsentrasi Cu di air yang terukur di awal dan di akhir percobaan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar adalah sebesar,43 mg/l dan,29 mg/l. Menurut perhitungan secara statistik, diperoleh informasi bahwa konsentrasi Cu di air dan di dalam tubuh ikan antara perlakuan pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar tidak memiliki nilai rata-rata yang berbeda nyata. Pada gambar 1a, memperlihatkan pola akumulasi dimana ikan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C mengakumulasi lebih banyak logam Cu dalam tubuhnya, hal ini disebabkan karena kenaikan temperatur tersebut akan mempengaruhi laju metabolisme pada tubuh hewan poikiloterm yakni ikan, hukum Van t Hoff (Q1) menyatakan bahwa setiap kenaikan temperatur sebesar 1 C, akan meningkatkan derajat metabolisme hingga dua kali lipat (Nielsen, 1964). Temperatur juga dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan oleh ikan untuk merespon senyawa toksik, seperti logam berat, dalam batas temperatur tertentu, kenaikan temperatur akan meningkatkan penyerapan toksikan pada tubuh ikan (Macleod, 1973). Perlakuan dengan Pemaparan Cu sebesar,34 mg/l Pada Gambar 1b, konsentrasi logam Cu yang terukur di dalam tubuh ikan di awal dan di akhir paparan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C berturut-turut sebesar 2,9 mg/kg dan 18,88 mg/kg. Sedangkan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar, 2,199 mg/kg dan 14,16 mg/kg. Sementara itu, hasil pengukuran konsentrasi Cu pada air dibawah pengaruh temperatur 3 C di awal dan di akhir paparan berturut-turut,38 mg/l dan,4 mg/l. Sedangkan hasil pengukuran konsentrasi dibawah pengaruh temperatur kamar sebesar,39 mg/l dan,26 mg/l. Menurut perhitungan secara statistik, diperoleh informasi bahwa konsentrasi Cu di air antara perlakuan pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar tidak memiliki nilai rata-rata yang berbeda nyata, sedangkan konsentrasi Cu di ikan memiliki nilai rata-rata yang signifikan.

6 Perlakuan dengan Pemaparan Cu sebesar,27 mg/l Pada Gambar 1.c, di awal paparan konsentrasi Cu dalam tubuh ikan dibawah pengaruh temperatur 3 C di ikan mencapai,963 mg/kg, sedangkan di akhir mencapai12,67 mg/kg. Pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar, pada hari ke- konsentrasi Cu di ikan mencapai 1,99 mg/kg kemudian pada hari ke-28, konsentrasi Cu yang terukur mencapai 1,38 mg/kg. Sementara itu, hasil pengukuran konsentrasi dibawah pengaruh temperatur 3 C di awal dan di akhir paparan berturut-turut,29 mg/l dan,2 mg/l. Sedangkan hasil pengukuran konsentrasi dibawah pengaruh temperatur kamar sebesar,29 mg/l dan,3 mg/l. Menurut perhitungan secara statistik, diperoleh informasi bahwa konsentrasi Cu di air dan di dalam tubuh ikan antara perlakuan pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar tidak memiliki nilai rata-rata yang berbeda nyata. Perlakuan dengan Pemaparan Cd sebesar,1 mg/l Pada Gambar 1e, menunjukkan bahwa pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C memperlihatkan peningkatan konsentrasi Cd, dari,21 mg/kg kemudian menjadi,38 mg/kg di akhir paparan. Sementara itu pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar juga memperlihatkan peningkatan konsentrasi Cd dari,278 mg/kg, menjadi 3,746 mg/kg. Sedangkan konsentrasi Cd di air yang terukur di awal dan di akhir percobaan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C adalah sebesar,116 mg/l dan,17 mg/l. Kemudian pada konsentrasi Cu di air yang terukur di awal dan di akhir percobaan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar adalah sebesar,14 mg/l dan,12 mg/l. Menurut perhitungan secara statistik, diperoleh informasi bahwa konsentrasi Cu di air dan di dalam tubuh ikan antara perlakuan pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar tidak memiliki nilai rata-rata yang berbeda nyata. Pola akumulasi pada pemaparan logam Cd sebesar,1 mg/l umumnya serupa dengan pola akumulasi pada pemaparan dengan logam Cu, dimana ikan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C mengakumulasi lebih banyak logam Cd dalam tubuhnya. Perlakuan dengan Pemaparan Cd sebesar,6 mg/l Pada Gambar 1.f, di awal paparan konsentrasi Cd dalam tubuh ikan dibawah pengaruh temperatur 3 C di ikan mencapai,189 mg/kg, sedangkan di akhir mencapai 3,79 mg/kg. Pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar, pada hari ke- konsentrasi Cd di ikan mencapai,237 mg/kg kemudian pada hari ke-28, konsentrasi Cd yang terukur mencapai 2,46 mg/kg. Sementara itu, hasil pengukuran konsentrasi nilainya fluktuatif dibawah pengaruh temperatur 3 C di awal dan di akhir paparan berturut-turut,67 mg/l dan,3 mg/l. Sedangkan hasil pengukuran konsentrasi dibawah pengaruh temperatur kamar sebesar,6 mg/l dan,3 mg/l. Menurut perhitungan secara statistik, diperoleh informasi bahwa konsentrasi Cu di air dan di dalam tubuh ikan antara perlakuan pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar tidak memiliki nilai rata-rata yang berbeda nyata. logam Cd di air yang berfluktuatif disebabkan karena keberadaan feces ikan yang membentuk sedimen dan aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam sistem perlakuan. Sejumlah logam dapat terikat dalam sedimen menjadi bentuk yang sukar larut sehingga tidak terdeteksi pada air pada saat pengukuran akan tetapi mikroorganisme secara biokimia merubah logam yang tidak larut menjadi larut melalui reaksi oksidasi dan reduksi logam, sehingga konsentrasi logam di air mengalami peningkatan Ishak (26) dalam Kartika (211). 6

7 Perlakuan dengan Pemaparan Cd sebesar,2 mg/l Pada Gambar 1e, menunjukkan bahwa pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C memperlihatkan peningkatan konsentrasi Cd, dari,62 mg/kg kemudian menjadi 1,271 mg/kg di akhir paparan. Sementara itu pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar juga memperlihatkan peningkatan konsentrasi Cd dari,342 mg/kg, menjadi,64 mg/kg. Sedangkan konsentrasi Cd di air yang terukur di awal dan di akhir percobaan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C adalah sebesar,24 mg/l dan,2 mg/l. Kemudian pada konsentrasi Cu di air yang terukur di awal dan di akhir percobaan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar adalah sebesar,27 mg/l dan,2 mg/l. Menurut perhitungan secara statistik, diperoleh informasi bahwa konsentrasi Cu di air dan di dalam tubuh ikan antara perlakuan pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar tidak memiliki nilai rata-rata yang berbeda nyata. Pengukuran Logam Cu pada Tahap Depurasi Penurunan konsentrasi Cu dalam tubuh ikan pada hari pertama tahap depurasi berkisar antara 4,76-33,29%, dengan penurunan persentase terbesar terdapat pada perlakuan konsentrasi,43 mg/l dibawah pengaruh temperatur 3 C dan yang terendah penurunan persentase nya terdapat pada perlakuan konsentrasi,27 mg/l dibawah pengaruh temperatur kamar. Pada hari kedua, penurunan konsentrasi Cu dalam tubuh ikan berkisar antara 22,38-9,1% dengan penurunan persentase terbesar terdapat pada perlakuan konsentrasi,43 mg/l dibawah pengaruh temperatur kamar dan yang terendah penurunan persentase nya terdapat pada perlakuan kontrol dibawah pengaruh temperatur 3 C. Sedangkan pada hari ke 3, penurunan konsentrasi Cu dalam tubuh ikan berkisar antara 24,7-2,% dengan penurunan presentase terbesar terdapat pada perlakuan konsentrasi,43 mg/l dibawah pengaruh temperatur kamar dan yang terendah penurunan persentase nya terdapat pada perlakuan konsentrasi,27 mg/l dibawah pengaruh temperatur kamar di bawah pengaruh temperatur 3 C. Pengukuran Logam Cd pada Tahap Depurasi Pada hari pertama penurunan persentase terbesar terdapat pada perlakuan konsentrasi,1 mg/l dibawah pengaruh temperatur kamar (19,9%) dan yang terendah penurunan persentase nya terdapat pada perlakuan konsentrasi,1 mg/l dibawah pengaruh temperatur 3 C (8,66%). Pada hari kedua, penurunan konsentrasi Cd dalam tubuh ikan berkisar antara 3,63-16,74% dengan penurunan persentase terbesar terdapat pada perlakuan konsentrasi,1 mg/l dibawah pengaruh temperatur 3 C dan yang terendah penurunan persentase nya terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi,6 mg/l dibawah pengaruh temperatur 3 C. Sedangkan pada hari ke 3, penurunan konsentrasi Cd dalam tubuh ikan berkisar antara 29,81-2,18% dengan penurunan presentase terbesar terdapat pada perlakuan konsentrasi,2 mg/l dibawah pengaruh temperatur 3 C dan yang terendah penurunan persentase nya terdapat pada perlakuan konsentrasi,1 mg/l dibawah pengaruh temperatur kamar di bawah pengaruh temperatur 3 C. Konstanta Uptake dan Depurasi Konstanta uptake logam Cu pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar 3 C sampai dengan hari ke-28 antara,22-,18 dan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar berkisar antara,3-,16. Konstanta uptake pada perlakuan dibawah pengaruh 7

8 temperatur 3 C sampai dengan hari ke-21 antara,22-,19 dan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar berkisar antara,31-,18. Begitu pula pada konstanta depurasi logam Cu, pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C dan temperatur kamar sebenarnya tidak berbeda jauh, namun dalam hal ini konstanta depurasi pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar nilainya lebih besar. Konstanta depurasi pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar 3 C antara,3-,22 sedangkan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar berkisar antara,32-,2.konstanta uptake logam Cd sampai dengan hari ke-28 pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C berkisar antara,14-,1 dan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar berkisar antara,17-,1. Sedangkan konstanta uptake sampai dengan hari ke-21 pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C berkisar antara,19-,8 dan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar berkisar antara,16-,1. Pada konstanta depurasi logam Cd, konstanta depurasi pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C antara,21-,12 sedangkan pada perlakuan dibawah pengaruh temperatur kamar berkisar antara,2-,13. Faktor Biokonsentrasi Logam Cu dan Cd Nilai BCF pada perlakuan pemaparan logam Cu berkisar antara 42,9 78,9, sedangkan nilai BCF pada perlakuan pemaparan logam Cd berkisar antara 388,27 864,93. Nilai BCF pada kedua logam diatas >1, artinya menurut European Union, nilai BCF >1 berpotensi untuk mengalami bioakumulasi dalam tubuh organisme. KESIMPULAN Ikan nila dengan perlakuan dibawah pengaruh temperatur 3 C mengakumulasi logam lebih banyak apabila dibandingkan dengan ikan nila dibawah pengaruh perlakuan temperatur kamar. Pada logam Cu, akumulasi terbesar terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi,43 mg/l dibawah pengaruh temperatur 3 C dengan kandungan Cu dalam tubuh ikan sebesar 31,37 mg/kg. Sementara itu pada logam Cd, akumulasi terbesar terdapat pada perlakuan dengan konsentrasi,1 mg/l dibawah pengaruh temperatur 3 C dengan kandungan Cd dalam tubuh ikan sebesar 7,79 mg/kg. Ikan nila mengakumulasi logam, baik Cu maupun Cd hingga puncaknya pada hari ke-21, setelah itu kandungan logam dalam tubuh ikan nila menurun. Pada tahap depurasi, kenaikan temperatur tidak mempengaruhi kecepatan ekskresi logam Cu maupun Cd. Namun proses depurasi terbukti dapat menurunkan kandungan logam dalam tubuh ikan nila. Nilai BCF pada perlakuan pemaparan logam Cu berkisar antara 42,9 78,9, sedangkan nilai BCF pada perlakuan pemaparan logam Cd berkisar antara 388,27 864,93, kedua nilai BCF tersebut berpotensi menimbulkan akumulasi. DAFTAR PUSTAKA Kartika, N, I Ekokinetika Logam Zn dan Cu pada Sistem Kolam Ikan dan Tanaman. Tesis. Institut Teknologi Bandung. Mance, G Pollution Threat of Heavy Metalls in Aquatic Environment. London : Elsevier Applied Science Morgan, I. J The Effects of Simulated Global Warming on Growth and Energetics of Freshwater Fish. Journal of Experimental Biology, 61, 42. Nielsen, K. S Animal Physiology. New Jersey : Prentice Hall Inc. 8

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penyamakan kulit merupakan industri yang dapat mengubah kulit mentah menjadi kulit yang memiliki nilai ekonomi tinggi melalui proses penyamakan, akan tetapi

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap seperti yang tampak pada diagram berikut: IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA PERSIAPAN SURVEI AWAL PENENTUAN

Lebih terperinci

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling Tabel V.9 Konsentrasi Seng Pada Setiap Titik Sampling dan Kedalaman Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling A B C A B C 1 0,062 0,062 0,051 0,076 0,030 0,048

Lebih terperinci

Bab V Hasil dan Pembahasan

Bab V Hasil dan Pembahasan terukur yang melebihi 0,1 mg/l tersebut dikarenakan sifat ortofosfat yang cenderung mengendap dan membentuk sedimen, sehingga pada saat pengambilan sampel air di bagian dasar ada kemungkinan sebagian material

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian grafik dilakukan berdasarkan variabel konsentrasi terhadap kedalaman dan disajikan untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR (SB )

TUGAS AKHIR (SB ) TUGAS AKHIR (SB-091358) Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) pada Juvenile Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) secara In-Situ di Kali Mas Surabaya Oleh : Robby Febryanto (1507 100 038) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman Dekomposisi material organik akan menyerap oksigen sehingga proses nitrifikasi akan berlangsung lambat atau bahkan terhenti. Hal ini ditunjukkan dari

Lebih terperinci

KANDUNGAN LOGAM KADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN KOMUNITAS IKAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PERCUT TESIS.

KANDUNGAN LOGAM KADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN KOMUNITAS IKAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PERCUT TESIS. KANDUNGAN LOGAM KADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN KOMUNITAS IKAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PERCUT TESIS Oleh : RIRI SAFITRI 127030017/BIO PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh : ARIAGA SETIAWAN

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh : ARIAGA SETIAWAN PERUBAHAN KANDUNGAN LOGAM-LOGAM DALAM KERANG DARAH (Anadara granosa) SELAMA PROSES PEMBUATAN DAN PEMANASAN ULANG SATE KERANG DAN EVALUASI RISIKO KONSUMSINYA CHANGES OF HEAVY METALS CONTENT OF COCKLE (Anadara

Lebih terperinci

KADAR KADMIUM DAN METALLOTHIONEIN PADA INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPAPAR KADMIUM DENGAN SALINITAS BERBEDA TESIS

KADAR KADMIUM DAN METALLOTHIONEIN PADA INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPAPAR KADMIUM DENGAN SALINITAS BERBEDA TESIS KADAR KADMIUM DAN METALLOTHIONEIN PADA INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPAPAR KADMIUM DENGAN SALINITAS BERBEDA TESIS untuk memenuhi sebagian syarat mencapai gelar akademik Magister Sains

Lebih terperinci

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling

Lebih terperinci

Bab V Hasil dan Pembahasan

Bab V Hasil dan Pembahasan biodegradable) menjadi CO 2 dan H 2 O. Pada prosedur penentuan COD, oksigen yang dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang digunakan untuk mengoksidasi air sampel (Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa) EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa) D 03 Putut Har Riyadi*, Apri Dwi Anggo, Romadhon Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN KIAPU (Pistia stratiotes L) TERHADAP SERAPAN LOGAM Cu PADA AIR

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN KIAPU (Pistia stratiotes L) TERHADAP SERAPAN LOGAM Cu PADA AIR Jurnal Teknik Lingkungan Volume 16 Nomor 1, April 21 (hal. 42-51) JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN PENGARUH KERAPATAN TANAMAN KIAPU (Pistia stratiotes L) TERHADAP SERAPAN LOGAM Cu PADA AIR THE INFLUENCE OF PLANT

Lebih terperinci

AKUMULASI DAN DEPURASI TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) BUDIDAYA JARING APUNG WADUK CIRATA DAN KOLAM AIR DERAS TESIS

AKUMULASI DAN DEPURASI TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) BUDIDAYA JARING APUNG WADUK CIRATA DAN KOLAM AIR DERAS TESIS Nomor: 406/S2-TL/TML/2008 AKUMULASI DAN DEPURASI TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) BUDIDAYA JARING APUNG WADUK CIRATA DAN KOLAM AIR DERAS TESIS Karya tulis sebagai salah satu

Lebih terperinci

OPTIMASI METODE VOLTAMMETRI STRIPPING ADSORPTIF UNTUK ANALISIS LOGAM RUNUT Cd, Cu, PbDAN Zn SECARA SIMULTAN MENGGUNAKAN ALIZARIN SEBAGAI PENGOMPLEKS

OPTIMASI METODE VOLTAMMETRI STRIPPING ADSORPTIF UNTUK ANALISIS LOGAM RUNUT Cd, Cu, PbDAN Zn SECARA SIMULTAN MENGGUNAKAN ALIZARIN SEBAGAI PENGOMPLEKS OPTIMASI METODE VOLTAMMETRI STRIPPING ADSORPTIF UNTUK ANALISIS LOGAM RUNUT Cd, Cu, PbDAN Zn SECARA SIMULTAN MENGGUNAKAN ALIZARIN SEBAGAI PENGOMPLEKS TESIS Oleh : HILFI PARDI 1520412008 PASCA SARJANA JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO Hendra Wahyu Prasojo, Istamar Syamsuri, Sueb Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang no. 5 Malang

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KITOSAN DALAM MENGIKAT LOGAM BERACUN DAN REDUKSI RISIKO KONSUMSI KERANG HIJAU (Perna viridis)

EFEKTIFITAS KITOSAN DALAM MENGIKAT LOGAM BERACUN DAN REDUKSI RISIKO KONSUMSI KERANG HIJAU (Perna viridis) EFEKTIFITAS KITOSAN DALAM MENGIKAT LOGAM BERACUN DAN REDUKSI RISIKO KONSUMSI KERANG HIJAU (Perna viridis) THE EFFECTIVENESS OF CHITOSAN IN CHELATING TOXIC METALS AND CONSUMPTION RISK REDUCTION OF GREEN

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA

PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA (The Effect of Electrod materials on Cu and Cd Uptake by Electrochemical Method) Abdul Haris, Melani Suberta, Didik Setiyo Widodo

Lebih terperinci

Tingkat Toksisitas dari Limbah Lindi TPA Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus.

Tingkat Toksisitas dari Limbah Lindi TPA Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus. Tingkat Toksisitas dari Limbah Lindi TPA Piyungan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus., L) Oleh: Annisa Rakhmawati, Agung Budiantoro Program Studi Biologi Fakultas

Lebih terperinci

PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA

PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA Putri, Afdal, Dwi Puryanti Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO

FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO SIDANG TUGAS AKHIR SB 1358 FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO ATIKA AYU PERMATASARI 1505100032 Dosen Pembimbing : Aunurohim, S.Si.,

Lebih terperinci

ISSN Penetapan Kadar Pencemaran Logam Pb dan Cr Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) di Muara Sungai Badung

ISSN Penetapan Kadar Pencemaran Logam Pb dan Cr Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) di Muara Sungai Badung ISSN 1907-566 PENETAPAN KADAR PENCEMARAN LOGAM Pb DAN Cr PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI MUARA SUNGAI BADUNG N. W. Bogoriani 1 1) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK

Lebih terperinci

TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus

TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN ORGAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus VIKA YUNIAR DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) PADA SIPUT MERAH (Cerithidea sp) DI PERAIRAN LAUT DUMAI PROVINSI RIAU

KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) PADA SIPUT MERAH (Cerithidea sp) DI PERAIRAN LAUT DUMAI PROVINSI RIAU KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) PADA SIPUT MERAH (Cerithidea sp) DI PERAIRAN LAUT DUMAI PROVINSI RIAU Elya Febrita, Darmadi dan Thesa Trisnani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lebih terperinci

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air Ratni Dewi 1, Fachraniah 1 1 Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Kehadiran

Lebih terperinci

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN NI PUTU DIANTARIANI DAN K.G. DHARMA PUTRA Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana. ABSTRAK Telah diteliti

Lebih terperinci

Uji Toksisitas Akut Limbah Oli Bekas di Sungai Kalimas Surabaya Terhadap Ikan Mujair ( Tilapia missambicus ) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus )

Uji Toksisitas Akut Limbah Oli Bekas di Sungai Kalimas Surabaya Terhadap Ikan Mujair ( Tilapia missambicus ) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus ) Uji Toksisitas Akut Limbah Oli Bekas di Sungai Kalimas Surabaya Terhadap Ikan Mujair ( Tilapia missambicus ) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus ) Oleh : Shabrina Raedy Adlina 3310100047 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek 30 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kadmium dengan konsentrasi 20 μg/l menyebabkan gangguan pada metabolisme

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kadmium dengan konsentrasi 20 μg/l menyebabkan gangguan pada metabolisme BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadmium dengan konsentrasi 20 μg/l menyebabkan gangguan pada metabolisme protein dan karbohidrat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Waduk adalah genangan air besar yang sengaja dibuat dengan membendung aliran sungai, sehingga dasar sungai tersebut yang menjadi bagian terdalam dari sebuah waduk. Waduk

Lebih terperinci

STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI PERAIRAN DANAU TOBA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI. Oleh:

STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI PERAIRAN DANAU TOBA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI. Oleh: STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI PERAIRAN DANAU TOBA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh: HIRAS SUCIPTO TAMPUBOLON 090302074 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Maksud dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh berkembangnya aktivitas kolam jaring apung di Waduk Cirata terhadap kualitas air Waduk Cirata. IV.1 KERANGKA PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Tingkat Toksisitas Limbah Cair Industri Gula Tebu Tanpa Melalui Proses IPAL Terhadap Daphnia magna telah dilakukan. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, khususnya lingkungan perairan, dan memiliki toksisitas yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, khususnya lingkungan perairan, dan memiliki toksisitas yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang banyak ditemukan di lingkungan, khususnya lingkungan perairan, dan memiliki toksisitas yang tinggi pada konsentrasi yang rendah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran logam berat merupakan salah satu masalah penting yang sering terjadi di perairan Indonesia, khususnya di perairan yang berada dekat dengan kawasan industri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Proses pengambilan sampel dilakukan di Perairan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam timbal atau Pb adalah jenis logam lunak berwarna coklat kehitaman dan mudah dimurnikan. Logam Pb lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Kadar Oksigen Terlarut Hasil pengukuran konsentrasi oksigen terlarut pada kolam pemeliharaan ikan nila Oreochromis sp dapat dilihat pada Gambar 2. Dari gambar

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga HUBUNGAN NILAI AKUMULASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) PADA KERANG BATIK (Paphia undulata) DENGAN UKURAN KERANG DI PERAIRAN SIDOARJO SKRIPSI Oleh : SONY ANGGA SATRYA SURABAYA JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU 1 Wirdati Mardhatillah, 2 Riad Syech, 3 Walfred Tambunan Mahasiswa Program Studi S1 Fisika

Lebih terperinci

KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Sry Mulyani, Riad Syech, Walfred Tambunan Mahasiswa

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini terdiri atas 2 tahap utama, yaitu tahap akumulasi dan tahap depurasi. Tahap akumulasi dilaksanakan di lapangan dan tahap depurasi dilakukan di laboratorium. Pada

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan Mikroalga Laut Scenedesmus sp. Hasil pengamatan pengaruh kelimpahan sel Scenedesmus sp. terhadap limbah industri dengan dua pelakuan yang berbeda yaitu menggunakan

Lebih terperinci

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Oleh :

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Oleh : UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SKRIPSI Oleh : NURUL AINI 090302080 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYAPERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Liquid Detergent Toxycity Test Againts of Cyprinus carpio L.

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Liquid Detergent Toxycity Test Againts of Cyprinus carpio L. 69 UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Liquid Detergent Toxycity Test Againts of Cyprinus carpio L. Siti Devi Permata Sari Lubis 1, Budi Utomo 2, Riri Ezraneti 3 1. Alumni

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN MASPARI JOURNAL Januari 2017, 9(1):69-76 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN ANALYSIS OF HEAVY METAL CADMIUM (Cd) AND MERCURY

Lebih terperinci

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN : Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: 175-182 ISSN : 2088-3137 DISTRIBUSI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd PADA KOLOM AIR DAN SEDIMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM HULU Arief Happy

Lebih terperinci

Kata Kunci : Waktu Aerasi, Limbah Cair, Industri Kecap dan Saos

Kata Kunci : Waktu Aerasi, Limbah Cair, Industri Kecap dan Saos VARIASI WAKTU AERASI DALAM INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KECAP DAN SAOS AERATION TIME VARIATION IN THE TREATMENT OF WASTEWATER INDUSTRIAL SOY AND SAUCE Daniel Dae Nuba H (1), A. Wibowo Nugroho

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Amonia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai dari parameter amonia yang disajikan dalam bentuk grafik. Dari grafik dapat diketahui

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT (Cu, Fe, Zn) KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN DENSITAS AIR SUNGAI GAUNG DI DESA SEMAMBU KUNING KECAMATAN GAUNG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Dahlia Segeryanti *, Riad Syech, Usman

Lebih terperinci

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu)

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu) Reaktor, Vol. 11 No.2, Desember 27, Hal. : 86- PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu) K. Haryani, Hargono dan C.S. Budiyati *) Abstrak Khitosan adalah

Lebih terperinci

Azolla microphylla Bioremoval as Countermeasures Alternative of Heavy Metals (Zn) In the Cultivation Media

Azolla microphylla Bioremoval as Countermeasures Alternative of Heavy Metals (Zn) In the Cultivation Media Azolla microphylla Bioremoval as Countermeasures Alternative of Heavy Metals (Zn) In the Cultivation Media By Fahri Muhammad 1), Syafriadiman 2), Niken Ayu Pamukas 2) Laboratory of Environmental Quality

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/jkfi Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id Edisi April 2017. p-issn.1412-2960.; e-2579-521x

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata 11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Waduk Cirata, Jawa Barat pada koordinat 107 o 14 15-107 o 22 03 LS dan 06 o 41 30-06 o 48 07 BT. Lokasi pengambilan sampel

Lebih terperinci

ANALISIS LOGAM BERAT (Pb dan Cd) YANG TERAKUMULASI PADA ECENG GONDOK (Eichornia crassipes Solms.) DI SUNGAI ASAHAN, KABUPATEN TOBA SAMOSIR

ANALISIS LOGAM BERAT (Pb dan Cd) YANG TERAKUMULASI PADA ECENG GONDOK (Eichornia crassipes Solms.) DI SUNGAI ASAHAN, KABUPATEN TOBA SAMOSIR ANALISIS LOGAM BERAT (Pb dan Cd) YANG TERAKUMULASI PADA ECENG GONDOK (Eichornia crassipes Solms.) DI SUNGAI ASAHAN, KABUPATEN TOBA SAMOSIR SKRIPSI UBASORI SIGALINGGING 090805024 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan dan kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan sampai diperoleh bobot konstan. Rumus untuk perhitungan TSS adalah sebagai berikut: TSS = bobot residu pada kertas saring volume contoh Pengukuran absorbans

Lebih terperinci

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis Cegara Arung D. 1, Erwin Akkas 2, dan Rahmat Gunawan 2,* 1 Laboratorium Riset Program Studi

Lebih terperinci

Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y)

Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y) Penyebaran Limbah Percetakan Koran Di Kota Padang (Studi Kasus Percetakan X dan Y) Oleh: Komala Sari (Dibawah bimbingan Prof. Dr. Hamzar Suyani, M.S dan Dr. Tesri Maideliza, MS) RINGKASAN Limbah percetakan

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN WAKTU DAN PROSES PEMASAKAN TERHADAP KONSENTRASI LOGAM TEMBAGA DAN KADMIUM PADA KERANG HIJAU (Perna viridis)

PENGARUH PERBEDAAN WAKTU DAN PROSES PEMASAKAN TERHADAP KONSENTRASI LOGAM TEMBAGA DAN KADMIUM PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) PENGARUH PERBEDAAN WAKTU DAN PROSES PEMASAKAN TERHADAP KONSENTRASI LOGAM TEMBAGA DAN KADMIUM PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) THE EFFECT OF DIFFERENT DURATIONS AND PROCESSES OF COOKING ON COPPER AND CADMIUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan Benoa merupakan salah satu pelabuhan yang terdapat di provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal dan berbagai aktivitas

Lebih terperinci

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang beratnya lebih dari 5g, untuk setiap cm 3 -nya. Delapan puluh jenis dari 109 unsur kimia yang

Lebih terperinci

STUDI IN-VITRO DARI EFEKTIVITAS PEKTIN KULIT JERUK KEPROK (Citrus Nobilis Lour.) SEBAGAI PENGIKAT LOGAM BERAT

STUDI IN-VITRO DARI EFEKTIVITAS PEKTIN KULIT JERUK KEPROK (Citrus Nobilis Lour.) SEBAGAI PENGIKAT LOGAM BERAT STUDI IN-VITRO DARI EFEKTIVITAS PEKTIN KULIT JERUK KEPROK (Citrus Nobilis Lour.) SEBAGAI PENGIKAT LOGAM BERAT IN-VITRO STUDY OF THE EFFECTIVENESS OF ORANGE PEELS (Citrus Nobilis Lour.) PECTIN AS HEAVY

Lebih terperinci

KANDUNGAN LOGAM BERAT

KANDUNGAN LOGAM BERAT KANDUNGAN LOGAM BERAT Cu, Zn, DAN Pb DALAM AIR, IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DALAM KERAMBA JARING APUNG, WADUK SAGULING SHITA FEMALA SHINDU DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN

STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN 1) Darmiah dan 2) Ratno Achyani 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Tempat : Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Waktu : Januari s.d Juni 013. B. Jenis

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Analitik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Oleh : Siti Rudiyanti Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Oleh : Siti Rudiyanti Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro BIOKONSENTRASI KERANG DARAH (Anadara granosa Linn)Terhadap LOGAM BERAT CADMIUM (Cd) YANG TERKANDUNG DALAM MEDIA PEMELIHARAAN YANG BERASAL DARI PERAIRAN KALIWUNGU, KENDAL Oleh : Siti Rudiyanti Program Studi

Lebih terperinci

PERBEDAAN KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN VARIASI BERAT LIMBAH TAHU SEBAGAI PENYERAP LOGAM PADA LEACHATE (LINDI) (STUDI DI TPA CIANGIR KOTA TASIKMALAYA)

PERBEDAAN KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN VARIASI BERAT LIMBAH TAHU SEBAGAI PENYERAP LOGAM PADA LEACHATE (LINDI) (STUDI DI TPA CIANGIR KOTA TASIKMALAYA) PERBEDAAN KADAR BESI (Fe) BERDASARKAN VARIASI BERAT LIMBAH TAHU SEBAGAI PENYERAP LOGAM PADA LEACHATE (LINDI) (STUDI DI TPA CIANGIR KOTA TASIKMALAYA) Maman Faturohman 1) H. Yuldan Faturahman dan Andik Setiyono

Lebih terperinci

Gambar 4. Kelangsungan Hidup Nilem tiap Perlakuan

Gambar 4. Kelangsungan Hidup Nilem tiap Perlakuan Kelangsugan Hidup (%) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kelangsungan Hidup Nilem Pada penelitian yang dilakukan selama 30 hari pemeliharaan, terjadi kematian 2 ekor ikan dari total 225 ekor ikan yang digunakan.

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI AIR dan SEDIMEN PADA ALIRAN SUNGAI PERCUT PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI AIR dan SEDIMEN PADA ALIRAN SUNGAI PERCUT PROVINSI SUMATERA UTARA ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI AIR dan SEDIMEN PADA ALIRAN SUNGAI PERCUT PROVINSI SUMATERA UTARA IRFAN AL HUSAINY 090302014 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

DISTRIBUSI KUANTITATIF LOGAM BERAT Cd DALAM AIR, SEDIMEN DAN IKAN MERAH (Lutjanus erythropterus) DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PAREPARE

DISTRIBUSI KUANTITATIF LOGAM BERAT Cd DALAM AIR, SEDIMEN DAN IKAN MERAH (Lutjanus erythropterus) DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PAREPARE DISTRIBUSI KUANTITATIF LOGAM BERAT Cd DALAM AIR, SEDIMEN DAN IKAN MERAH (Lutjanus erythropterus) DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PAREPARE Ayu Andriana L, L Musa Ramang dan Nursiah La Nafie Jurusan Kimia

Lebih terperinci

PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50

PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50 Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 44-49 (Januari 2012) ISSN 1829-6084 PENGARUH COD, Fe, DAN NH 3 DALAM AIR LINDI LPA AIR DINGIN KOTA PADANG TERHADAP NILAI LC50 EFFECT OF COD, Fe, AND NH 3 IN LEACHATE

Lebih terperinci

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN Metha Anung Anindhita 1), Siska Rusmalina 2), Hayati Soeprapto 3) 1), 2) Prodi D III Farmasi Fakultas

Lebih terperinci

Uji Toksisitas Akut Insektisida Diazinon dan Klorpirifos Dengan Biota Uji Ikan Guppy (Poecilia reticulata) dan Tumbuhan Kayu apu (Pistia stratiotes)

Uji Toksisitas Akut Insektisida Diazinon dan Klorpirifos Dengan Biota Uji Ikan Guppy (Poecilia reticulata) dan Tumbuhan Kayu apu (Pistia stratiotes) Uji Toksisitas Akut Insektisida Diazinon dan Klorpirifos Dengan Biota Uji Ikan Guppy (Poecilia reticulata) dan Tumbuhan Kayu apu (Pistia stratiotes) Oleh : Ni Nyoman Yudhi Lestari (3310 100 025) Dosen

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Hasil dari penelitian yang dilakukan berupa parameter yang diamati seperti kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman

Lebih terperinci

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3. METODOLOGI 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus tahun 0. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan dan

Lebih terperinci

UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN BIOTA UJI IKAN NILA (oreochromis Niloticus) dan TUMBUHAN KAYU APU (PISTA STRATIOTES)

UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN BIOTA UJI IKAN NILA (oreochromis Niloticus) dan TUMBUHAN KAYU APU (PISTA STRATIOTES) UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN BIOTA UJI IKAN NILA (oreochromis Niloticus) dan TUMBUHAN KAYU APU (PISTA STRATIOTES) BRIAN PRAMUDITA 3310100032 DOSEN PEMBIMBING: BIEBY VOIJANT TANGAHU

Lebih terperinci

ANALISIS SEDIMEN SEKITAR KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN DANAU MANINJAU TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT Fe, Cu, Pb dan Cd

ANALISIS SEDIMEN SEKITAR KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN DANAU MANINJAU TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT Fe, Cu, Pb dan Cd ANALISIS SEDIMEN SEKITAR KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN DANAU MANINJAU TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT Fe, Cu, Pb dan Cd Yulizar Yusuf, Zamzibar Zuki, Umiati Lukman, Fitra Rahmi E-mail: yulizaryusufch@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari aktivitas industri merupakan masalah besar yang banyak dihadapi oleh negaranegara di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kelangsungan Hidup Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelangsungan hidup dari setiap perlakuan memberikan hasil yang berbeda-beda. Tingkat kelangsungan hidup yang paling

Lebih terperinci

TESIS. KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA AIR, SEDIMEN DAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linn.) DI KARAMBA DANAU RAWAPENING

TESIS. KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA AIR, SEDIMEN DAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linn.) DI KARAMBA DANAU RAWAPENING TESIS KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA AIR, SEDIMEN DAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linn.) DI KARAMBA DANAU RAWAPENING Disusun Oleh: Anny Miftakhul Hidayah 21080111400005 Mengetahui, Komisi Pembimbing Pembimbing

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Parameter Air sebagai Tempat Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan nila.

Lebih terperinci

PENGAMATAN LOGAM BERAT PADA SEDIMEN PERAIRAN WADUK CIRATA

PENGAMATAN LOGAM BERAT PADA SEDIMEN PERAIRAN WADUK CIRATA Media Akuakultur Volume 4 Nomor 1 Tahun 29 PENGAMATAN LOGAM BERAT PADA SEDIMEN PERAIRAN WADUK CIRATA Adang Saputra Pusat Riset Perikanan Budidaya Jl. Ragunan 2, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 1254 E-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode open dumping, seperti pada

BAB I PENDAHULUAN. sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode open dumping, seperti pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu lingkungan.

Lebih terperinci

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA 825 Pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap... (Moch. Nurdin) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA Mochamad

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) DALAM AIR MINUM ISI ULANG KEMASAN GALON DI KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR.

ANALISIS KADAR TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) DALAM AIR MINUM ISI ULANG KEMASAN GALON DI KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR. Jurnal Sainstek Vol. VI No. 2: 116-123, Desember 2014 ISSN: 2085-8019 ANALISIS KADAR TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) DALAM AIR MINUM ISI ULANG KEMASAN GALON DI KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR Kuntum

Lebih terperinci

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS Daud Satria Putra, Ardian Putra Laboratorium Fisika Bumi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

BIOAKUMULASI LOGAM Fe OLEH CACING AKUATIK DALAM PROSES REDUKSI LUMPUR

BIOAKUMULASI LOGAM Fe OLEH CACING AKUATIK DALAM PROSES REDUKSI LUMPUR BIOAKUMULASI LOGAM Fe OLEH CACING AKUATIK DALAM PROSES REDUKSI LUMPUR Di susun oleh : Ro du Dhuha Afrianisa Dosen Pembimbing : Ir. Atiek Moesriati, M.Kes. Dosen Co-Pembimbing: Alfan Purnomo, ST., MT. 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi menimbulkan permasalahan bagi kelestarian lingkungan hidup. Aktivitas manusia dengan berbagai fasilitas

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP Lutfi Noorghany Permadi luthfinoorghany@gmail.com M. Widyastuti m.widyastuti@geo.ugm.ac.id Abstract The

Lebih terperinci

Uji Toksisitas Akut Air Limbah Industri Batik Terhadap Biota Uji Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Uji Toksisitas Akut Air Limbah Industri Batik Terhadap Biota Uji Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Uji Toksisitas Akut Air Limbah Industri Batik Terhadap Biota Uji Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Brian Pramudita, Bieby Voijant Tangahu Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya Pengukuran konsentrasi logam berat dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry) menurut Siaka (2008) dapat dihitung menggunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN KANDUNGAN TIMBAL, TEMBAGA DALAM AIR-SEDIMEN PADA SALAH SATU LUBANG TAMBANG INTAN DI KELURAHAN SUNGAI TIUNG KOTA BANJARBARU

PENENTUAN KANDUNGAN TIMBAL, TEMBAGA DALAM AIR-SEDIMEN PADA SALAH SATU LUBANG TAMBANG INTAN DI KELURAHAN SUNGAI TIUNG KOTA BANJARBARU 112 PENENTUAN KANDUNGAN TIMBAL, TEMBAGA DALAM AIR-SEDIMEN PADA SALAH SATU LUBANG TAMBANG INTAN DI KELURAHAN SUNGAI TIUNG KOTA BANJARBARU DETERMINATION OF LEAD, COPPER IN THE WATER-SEDIMENT IN ONE OF HOLE

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA PUSAKAJAYA UTARA KECAMATAN CILEBAR KARAWANG

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA PUSAKAJAYA UTARA KECAMATAN CILEBAR KARAWANG Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 2 /Desember 2016 (65-70) ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA PUSAKAJAYA UTARA KECAMATAN CILEBAR KARAWANG Ahmad

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan BAB V PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan menggunakan gabungan metode elektrokoagulasi dan EAPR. Parameter yang digunakan yaitu logam berat Pb, Cu, COD dan ph.

Lebih terperinci

KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR

KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR (Heavy Metals Content in Seawater Sediment and Anadara granosa, in Mentok and

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,

PENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan, 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas air memegang peranan penting dalam bidang perikanan terutama untuk kegiatan budidaya serta dalam produktifitas hewan akuatik. Parameter kualitas air yang sering

Lebih terperinci

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus) PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus) Rukmini Fakultas Perikanan dan Kelautan UNLAM Banjarbaru Email rukmini_bp@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN LOGAM Zn PADA SERAPAN LOGAM Cu OLEH TANAMAN KIAPU (PISTIA STRATIOTES L) PADA AIR

PENGARUH PENAMBAHAN LOGAM Zn PADA SERAPAN LOGAM Cu OLEH TANAMAN KIAPU (PISTIA STRATIOTES L) PADA AIR Jurnal Teknik Lingkungan Volume 16 Nomor 2, Oktober 2010 (hal. 199-209) JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN PENGARUH PENAMBAHAN LOGAM Zn PADA SERAPAN LOGAM Cu OLEH TANAMAN KIAPU (PISTIA STRATIOTES L) PADA AIR INFLUENCE

Lebih terperinci