BAB II LANDASAN TEORI. kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi. menjadi energi listrik. Berikut adalah macam - macam sensor :
|
|
- Fanny Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi. Sensor merupakan bagian dari transducer yang berfungsi untuk melakukan sensing atau merasakan dan menangkap adanya perubahan energi eksternal yang akan masuk ke bagian input dari transducer, sehingga perubahan kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor dari transducer untuk dirubah menjadi energi listrik. Berikut adalah macam - macam sensor : 1. Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi foton menjadi elektron. Salah satu penggunaannya yang paling populer adalah kamera digital. 2. Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. 5
2 6 2.2 Transducer Pengertian Transducer adalah alat yang berfungsi untuk mengubah suatu bentuk energi tertentu ke dalam bentuk energi lain, dalam hal ini biasanya selalu diubah kedalam bentuk energi listrik. Alasan mengapa energi listrik yang berupa arus atau tegangan listrik ini merupakan pilihan yang paling banyak digunakan antara lain : 1. Energi listrik paling mudah untuk di-manipulasi, artinya mudah diatur dan dirubah baik dari segi bentuknya, frekuensinya, maupun kegunaannya. 2. Energi listrik mudah untuk disimpan atau jika dalam bentuk analog akan di simpan dalam baterai dan jika bentuknya adalah digital akan disimpan dalam memori Klasifikasi Transducer Transducer dapat diklasifikasikan berdasarkan cara pengubahan energi sinyal keluaran atau berdasarkan bidang pemakaian, dan dibagi menjadi: 1. Active Transducer adalah jenis transducer yang mampu menghasilkan energi listrik sendiri, contohnya : foto sel, termokopel dan lain-lain. 2. Passive Transducer adalah jenis transducer yang memerlukan catu daya (power supply) eksternal untuk dapat bekerja, contohnya : Thermistor, Fototransistor dan lain-lain.
3 7 2.3 Kapasitor Pengertian Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Gambar 2.1 Prinsip dasar Kapasitor
4 Kapasitansi Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x elektron. Kemudian Michael Faraday membuat penemuan bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Kapasitor terdiri dari beberapa tipe tergantung dari bahan dielektriknya, untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 1. Kapasitor ElektroStatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film, dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular seta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil, tersedia dari besaran pf sampai beberapa uf yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. 2. Kapasitor Elektrolytic adalah kelompok kapasitor - kapasitor yang bahan dielektriknya berupa lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda (+) dan (-) di badannya. Kapasitor ini dapat memiliki polaritas dikarenakan proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif katoda.
5 9 Gambar 2.2 Kapasitor Elco 3. Kapasitor Elektrochemical. Yang termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataannya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular. Kerusakan umum pada kapasitor diantaranya adalah : a) Kering (kapasitasnya berubah) b) Konsleting c) Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak. 2.4 Resistor Resistor adalah suatu komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya suatu tegangan atau menentukan besar kecilnya kuat arus pada
6 10 rangkaian. Resistor dapat dikelompokkan dalam dua golongan yaitu yang berkestabilan tinggi dan rendah, resistor dengan kestabilan rendah besarnya tahanan akan banyak berubah sepanjang waktu hidupnya dan dapat diperkirakan bahwa resistor berkestabilan rendah jauh lebih murah harganya. Sedangkan resistor yang mempunyai kestabilan tinggi besar nilai tahanannya tidak banyak berubah sepanjang waktu hidupnya dan mempunyai harga yang relatif lebih mahal. Besarnya nilai tahanan resistor dinyatakan dengan ohm ( ) yang mempunyai kegunaan sebagai berikut : 1. Pembangkit potensial listrik, maksudnya tahanan ini bisa menimbulkan potensial listrik dengan nilai tertentu. 2. Memperkecil tegangan listrik, maksudnya dengan pemasangan ini bisa berhasil menurunkan tegangan listrik dari sumber listrik. 3. Memperkecil arus listrik, maksudnya jika dipasang tahanan dalam rangkaian kawat maka akibatnya arus listrik yang akan mengalir menjadi lebih kecil. 4. Pembagi tegangan listrik, maksudnya dengan pemakaian tahanan ini akan berhasil membagi tegangan listrik dari suatu sumber listrik, tetapi bila hasil pembagian itu dijumlahkan akan sama dengan tegangan sumbernya.
7 11 Adapun mengenai macam-macam tahanan sebagai berikut : 1. Tahanan Kawat Tahanan ini terbuat dari logam campuran yaitu manganin atau konstanta. Tahanan ini biasa digunakan pada temperatur tinggi dan tahanan ini mempunyai daya berkisar 1 watt 50 watt. 2. Tahanan Arang Tahanan ini dibuat dengan cara melapiskan suatu bahan arang tipis pada batang isolator dan mempunyai daya ¼ watt, ½ watt dan 1 watt. Jenis tahanan ini adalah tahanan yang paling banyak digunakan. Adapun besar kecilnya nilai tahanan pada tahanan arang ini bisa diketahui dengan melihat warna pada resistor tersebut. Warna pada resistor tersebut merupakan suatu kode untuk menghitung besarnya nilai tahanan dan nilai toleransi pada resistor tersebut. Gambar 2.3 Resistor
8 12 Tabel 2.1 Nilai Kode Warna pada Tahanan. Warna I II III IV Hitam Coklat Merah % Orange Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Emas % Perak % Tidak Ada Warna 20% Penjelasan dari kode warna tahanan tersebut adalah sebagai berikut: Kode I, menyatakan angka ke satu Kode II, menyatakan angka ke dua Kode III, menyatakan banyaknya nol, misalnya 3 berarti = 000. Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan tahanan terkecil.
9 13 Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = ohm ± 5% = 25 K ± 5%. Maka nilai maksimal dari resistansinya = ( x 5%) = ohm dan nilai minimal dari resistansinya = ( x 5%)= ohm. 2.5 Rangkaian Regulator Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan bolak - balik kecil, namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik atau turun, maka tegangan outputnya juga akan naik atau turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan DC keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil, oleh karena itu diperlukan suatu rangkaian regulator. Rangkaian regulator yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 2.4. Pada rangkaian ini, zener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau Vout = Vz. Namun rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA. Gambar 2.4 Regulator Zener
10 14 Saat ini sudah banyak dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap positif dan seri 79XX yang merupakan regulator tegangan tetap negative, komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus dan juga pembatas suhu. Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik. 2.6 Parallel Port Ketika IBM memperkenalkan IBM PC (Personal Computer) pada tahun 1981, parallel port disertakan didalamnya sebagai alternatif dari serial port. Fungsi parallel port ketika itu hanya untuk menghubungkan komputer dengan printer, atau dengan kata lain port parallel pada waktu itu bersifat uni-directional (hanya mampu mengalirkan data satu arah) walaupun kemampuan komputer meningkat, ternyata tidak ada perubahan pada arsitektur parallel port, sehingga transfer data maksimum tetap terbatas pada 150 KBps yang hanya memungkinkan panjang kabel maksimum 2 meter. Oleh karena perkembangan teknologi maka kebutuhan akan konektifitas komputer dengan piranti eksternal menjadi meningkat, tidak hanya antara komputer dengan printer saja namun juga dengan disk drive portable dan CD ROM. Maka pada tahun 1994 muncul standar baru parallel port yang masih kompatibel dengan parallel port sebelumnya namun lebih handal karena mampu menangani transfer data hingga
11 15 1 MBps, panjang kabel hingga 10 meter (maksimum) dan juga komunikasi dua arah (Bi-directional). Ada dua macam konektor untuk port parallel, yaitu konektor 36 pin yang dikenal dengan nama Centronics dan konektor 25 pin yang dikenal dengan nama DB- 25. Centronics lebih dahulu ada daripada DB-25, dimana pertama kalinya IBM memperkenalkan DB-25 ketika memperkenalkan IBM-PC, karena DB-25 lebih praktis maka untuk konektor port parallel ke komputer pada saat ini hanya digunakan DB-25, sedangkan konektor Centronics dipasangkan pada port printer. Jadi biasanya Centronics terpasang pada pihak Printer dan DB-25 terpasang pada pihak komputer. Pasangan konektor untuk komputer dan printer yang berupa pasangan Centronics (printer) dan DB-25 (komputer) dapat dilihat pada gambar 2.5 dan 2.6 di bawah ini : Gambar 2.5 DB-25 (25 pin) Gambar 2.6 Centronics (36 pin)
12 16 Untuk lebih jelasnya deskripsi sinyal pada port parallel dapat dilihat tabel Tabel 2.2 dibawah ini : Tabel 2.2 : Pin port Parallel
13 17 Dari 25 pin konektor DB-25 tersebut hanya 17 pin yang digunakan untuk saluran pembawa informasi dan yang berfungsi sebagai ground (GDN) ada 8 pin. Ke-17 saluran informasi tersebut terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Saluran DATA terdiri dari 8 bit 2. Saluran STATUS terdiri dari 5 bit 3. Saluran CONTROL terdiri dari 4 bit Bi-Directional Port Pada port parallel yang uni-directional (satu arah) terdapat di dalamnya IC- 74LS374 yang output enablenya secara permanen diset LOW, sehingga data hanya dapat lewat secara satu arah saja. Sedangkan untuk computer Bi- Directional yang memiliki port parallel dua arah menggunakan IC 74LS244 sebagai buffer dua arah Enhanced Parallel Port (EPP) Setelah parallel port yang ada dirasakan tidak memadai, maka perkembangan berikutnya adalah diciptakan parallel port jenis EPP, Enhanced Parallel Port oleh Intel, Xircom dan Zenith Data System dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja parallel port. Kemampuan transfer data menjadi 500 kbps 2 MBps serta bersifat bi-directional (dua arah). Protokol EPP memiliki 4 macam siklus transfer data yang berbeda, yaitu : 1. Data READ : Pembacaan Data 2. Address Read : Pembacaan Alamat
14 18 3. Data Write : Penulisan Data 4. Addrress Write : Penulisan Alamat Extended Capability Port Perkembangan parallel port berikutnya adalah diperkenalkan Extended Capability Port (ECP), yaitu sebuah protokol yang di ajukan oleh Microsoft dan Hawlet Packard sebagai mode lanjutan untuk berkomunikasi dengan periferal jenis scanner dan printer modern. 2.7 Output TTL (Transistor-Transistor Logic) Dalam elektronika, TTL berbasis pada penggunaan transistor, yang mana sebuah transistor dapat dapat dipekerjakan dalam 3 kondisi, yaitu : 1. Kondisi Aktif Kondisi Aktif adalah kondisi transistor yang dipekerjakan pada daerah linier, dan biasanya digunakan sebagai penguat (amplifier) gelombang, baik itu gelombang audio, maupun gelombang radio. Sinyal masukan yang lemah akan diperkuat oleh transistor yang berfungsi sebagai penguat dan hasilnya akan diumpankan kepada tingkat penguat berikutnya atau disalurkan ke saluran transmisi. 2. Kondisi Cut-Off Kondisi Cut-Off, adalah kondisi transistor yang dipekerjakan sebagai saklar, dimana pada kondisi cut-off, tidak ada arus yang mengalir, atau arusnya sangat kecil sekali mengalirnya baik melalui kolektor maupun
15 19 melalui emiter. Karena tidak ada arus yang mengalir atau kecil sekali, maka seolah-olah kondisi transistor dalam keadaan sebuah saklar atau switch yang terputus atau (OFF). 3. Kondisi Saturasi (jenuh) Kondisi Saturasi (jenuh), adalah kondisi transistor yang dipekerjakan sebagai SWITCH atau saklar, dimana pada kondisi saturasi ini arus yang mengalir melalui kolektor dan emiter dalam keadaan yang sebesar-besarnya, sehingga dalam keadan ini transistor seolah-olah merupakan sebuah saklar atau switch yang tertutup (ON) Transistor sebagai Saklar (switch) Untuk dapat meggunakan transistor sebagai saklar (switch) digital maka transistor harus dipekerjakan pada daerah Saturasi dan Cut-Off secara bergantian. Daerah saturasi untuk mendapatkan logic-low dan daerah cut-off untuk mendapatkan logic-high, atau sebaliknya daerah cut-off untuk mendapatkan logic-low dan daerah Saturasi untuk mendapatkan logic-high bergantung pada konfigurasi rangkaian transistor yang digunakan. Ada 2 jenis konfigurasi yang digunakan untuk switch pada transistor yaitu : a. Common Emitter : 1. Logic HIGH, kondisi cut-off. 2. Logic LOW, kondisi saturasi. b. Common collector : 1. Logic HIGH, kondisi saturasi. 2. Logic LOW, kondisi cut-off.
16 Tegangan TTL-Level Pada umumnya level tegangan yang digunakan untuk operasional sebuah komputer mikro seperti IBM-PC adalah TLL-Level, dimana TTL-Level dimiliki 2 level tegangan logic, yaitu : 1. Logic HIGH = + 5 V dan 2. Logic LOW = 0 V sehingga baik sinyal data maupun sinyal sinyal kontrol lainya dalam komputer mikro biasanya menggunakan TTL-Level ini sebagai tegangan Logic operasionalnya Foto Transistor Foto transistor merupakan jenis transducer foto yang dapat merubah besarnya arus listrik jika pada permukaan sensor dari foto transistor tersebut disinari cahaya, akibat adanya kuantitas cahaya inilah yang akan merubah arus listrik yang akan lewat bagian kolektor dan emiter foto transistor tersebut, kemudian arus listrik yang berubah inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui keadaan dari variabel yang akan diukur. Aplikasi dari foto transistor banyak ditemukan pada peralatan-peralatan otomatis yang cara kerjanya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang jatuh ke permukaan sensornya. Untuk selanjutnya peralatan otomatis peka cahaya tadi dapat dimanfaatkan sebagai alat sekuriti atau alat pengendali peka cahaya lainnya. Berikut ini adalah salah satu bentuk rangkaian aplikasi foto transistor sebagai penggerak relay.
17 21 10K 1M 22K Q2 12V FOTO TRANSISTOR Q1 R LOAD Gambar 2.7 Foto Transistor sebagai detektor penggerak R LOAD (relay) Karakteristik Foto Transistor I C ma 4 L = 5 mw/cm L = 4 mw/cm L = 3 mw/cm 3 2 L = 2 mw/cm L = 1 mw/cm V CE VOLT Gambar 2.8 Karakteristik Foto Transistor
18 22 Keterangan: Gambar 2.8 di atas merupakan Family - Curve atau kumpulan kurva yang menyatakan hubungan arus Kolektor dan tegangan Kolektor-Emiter dari foto transistor tertentu. Terlihat bahwa semakin tinggi intensitas cahaya (L) dengan jarak 1 cm dari sumber, arus Kolektor I C akan meningkat pada setiap nilai intensitas tertentu. Contoh : Untuk suatu nilai VCE tertentu, jika nilai L bertambah besar, maka arus kolektor juga akan meningkat tinggi. Hal ini menunjukkan tingkat sensitivitas foto transistor akan semakin meningkat jika intensitas cahaya yang jatuh ke permukaan semakin tinggi (semakin besar dan terang). 2.8 Webcam Webcam (singkatan dari web camera) merupakan salah satu perangkat multimedia yang terdiri dari sebuah kamera digital yang didukung perangkat lunak guna melakukan manajemen gambar dan suara, sehingga webcam mampu melakukan proses Video View, Video Caputure dan Video Save. Webcam juga sebutan bagi kamera real-time (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa diakses atau dilihat melalui World Wide Web, program instant messaging, atau aplikasi video call. Istilah "webcam" juga merujuk kepada jenis kamera yang digunakan untuk keperluan ini. Ada berbagai macam merek webcam diantaranya LogiTech, SunFlowwer, dan sebagainya. Webcam biasanya beresolusi sebesar 352x288 / 640x480 piksel. Namun ada yang kualitasnya hingga 1 Megapiksel.
19 Gambar 2.9 Contoh gambar Webcam 23
BAB III PEMBAHASAN PERANCANGAN ALAT
BAB III PEMBAHASAN PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram-Blok Alat yang akan dibuat secara garis besar dapat digambarkan sebagai sebuah diagram blok seperti di bawah ini: IBM-PC UNIT SENSOR CAHAYA WEBCAM Gambar
Lebih terperinciELEKTRONIKA DASAR 105J
1 105J 1. TEORI DASAR Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan
Lebih terperinciKAPASITOR (KONDENSATOR)
1 KAPASITOR (KONDENSATOR) Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan
Lebih terperinciBAB 2. KOMPONEN PASIF
RESISTOR BAB 2. KOMPONEN PASIF Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan material
Lebih terperinciI. Tujuan Praktikum. kapasitor. muatan listrik pada kapasitor. 1. Mengetahui bentuk dan jenis Kapasitor.
SRI SUPATMI,S.KOM I. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui bentuk dan jenis Kapasitor. 2.Mengetahui cara membaca nilai kapasitansi suatu kapasitor. 3.Memahami prinsip pengisian dan pengosongan muatan listrik
Lebih terperinciSOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)
SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) 1. Komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang lewat dinamakan A. Kapasitor D. Transistor B. Induktor
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom
PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dielektrik.gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan
Lebih terperinciKapasitor. prinsip dasar kapasitor Q = CV.(1) C = (8.85 x ) (k A/t)...(2)
Kapasitor Prinsip dasar dan spesifikasi elektriknya Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
Lebih terperinciPELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER
PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER MODUL 1 PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF serta HUKUM OHM DAN KIRCHOFF Disusun oleh : Deddy Susilo, ST Divisi Hardware CREATE Centre for Electronic and Information
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT. Logika LOW = 0 Volt, sehingga keluaran dari sistem sensor cahaya yang akan. keluaran yang relatif stabil terhadap pembebanan.
BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Pengujian Catu Daya Seperti diketahui bahwa untuk keperluan pensinyalan data digital diperlukan sumber tegangan yang memiliki level TTL, yaitu Logika HIGH = +5 Volt, serta Logika
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam
Lebih terperinciPendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)
Pada laporan ini akan menyajikan bagaimana efisien sebuah power supply untuk LED. Dengan menggunakan rangkaian buck converter diharapkan dapat memberikan tegangan dan arus pada beban akan menjadi stabil,
Lebih terperinciKomponen Elka 1 : Kapasitor 1. Kapasitor. Gambar 1 : prinsip dasar kapasitor
Komponen Elka 1 : Kapasitor 1 Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan
Lebih terperinci1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR
1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya
Lebih terperinciBAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)
BAB I Pendahuluan Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf C adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
Lebih terperinciKOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika
Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,
Lebih terperinciELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd
ELEKTRONIKA DASAR Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif menggunakan
Lebih terperinciDalam materi pembelajaran ini akan dibatas tiga komponen passif yakin
BAB I. KOMPONEN PASIF ELEKTRONIKA ANALOG Elektronika adalah suatu bentuk piranti kelistrikan yang menggunakan arus lemah, sehingga tegangan operasionalnya umummnya menggunakan tegangan rendah. Secara umum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan
Lebih terperinciREKAYASA HARDWARE [HARDWARE ENGINEERING ]
Komponen listrik pada rangkaian listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Komponen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan
Lebih terperinciKonsep dan Cara Kerja Port I/O
Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,
Lebih terperinciElektronika Dasar Ponsel
Elektronika Dasar Ponsel Bagaimanapun sebuah ponsel adalah sebuah rangkaian elektronika. Akan tetapi ponsel tidak dapat berfungsi bila tidak diberikan daya atau tegangan (listrik). Sumber listrik Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui
Lebih terperinciPengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor
- 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciMAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)
MAKALAH Speaker Aktif Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18 SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) 431368. KUDUS-59319 1 Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik Allah
Lebih terperinciBAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis
BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung
Lebih terperinciPERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL
PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER
PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Lebih terperinciTEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)
TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE
Lebih terperinciKOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis
BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi
Lebih terperinci1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.
TUGAS MANDIRI KELAS XI SCI Jum at 2 September 2016 1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. 2. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari
Lebih terperinciBAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA
BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan
Lebih terperinciLatihan soal-soal PENGHANTAR
Latihan soal-soal PENGHNTR 1 1. Isilah tabel berikut untuk kawat tembaga : Ø (mm) (mm) R untuk 100m (Ω) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 ρ tembaga = 0,0175 Ωmm 2 /m 2. Pada rangkaian gambar di bawah ini,
Lebih terperinciKonduktor dan isolator
Konduktor dan isolator Arus listrik adalah nama yang diberikan untuk aliran elektronelektron (atau pembawa (carrier) muatan negatif). Elektronelektron berputar (to orbit) mengelilingi inti (nucleus) atom.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciModul Elektronika 2017
.. HSIL PEMELJRN MODUL I KONSEP DSR TRNSISTOR Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik serta fungsi dari rangkaian dasar transistor..2. TUJUN agian ini memberikan informasi mengenai penerapan
Lebih terperinciBAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR
BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas
Lebih terperinciSEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE
SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital
Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam
Lebih terperinciPertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen
Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciJenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya
Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
Lebih terperinciRESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR Resistor Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam
Lebih terperinciDalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM 3.1 Perancangan Diagram Blok Dalam pembuatan sistem diagram blok yang perlu dipahami adalah cara kerja dari sistem yang akan dibuat. Sistem sensor gas akan bekerja
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 213 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM
Lebih terperinciPrinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.
TRANSISTOR Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun dari dari bahan semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis (B), kolektor (C) dan emitor (E). Untuk membedakan transistor PNP dan NPN
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam
BAB II LANDASAN TEORI Temperatur merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan mesin penetas telur,temperature yang diperlukan berkisar antara 38-39 0 C. Untuk hasil yang optimal dalam Pembuatan
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)
JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) A. TUJUAN. Merancang sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor cahaya LDR, phototransistor,
Lebih terperinciDioda-dioda jenis lain
Dioda-dioda jenis lain Dioda Zener : dioda yang dirancang untuk bekerja dalam daerah tegangan zener (tegangan rusak). Digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil. Simbol : Karakteristik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6
Lebih terperinciRESUM MATERI ELEKTRONIKA TENTANG KAPASITOR
RESUM MATERI ELEKTRONIKA TENTANG KAPASITOR Disusun oleh : Nama : Andri Nuriawan NIM : A14007 Prodi : Mekanik Otomotif PROGRAM STUDI D3 MEKANIK OTOMOTIF POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Alat Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan dari perangkat yang dibangun. Pengujian dilakukan pada masing-masing subsistem dari perangkat,
Lebih terperinciTransistor Bipolar. III.1 Arus bias
Transistor Bipolar Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias yang memungkinkan elektron
Lebih terperinciKondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
3. Kapasitor (Kondensator) Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator
Lebih terperinciAVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur
Lebih terperinciRangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter
Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya
Lebih terperinciKOMPONEN ELEKTRONIKA. By YOICETA VANDA, ST., MT.
KOMPONEN ELEKTRONIKA By YOICETA VANDA, ST., MT. 1.PENDAHULUAN Pengertian Elektronika Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi(iptek) tentang pengendalian partikel bermuatan di dalam ruang hampa,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinci1. Multimeter sebagai Ohmmeter
1. Multimeter sebagai Ohmmeter Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat: 1. Menggunakan pengukur multimeter untuk mengukur resistansi/hambatan yaitu multimeter sebagai ohmmeter;
Lebih terperinciModul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015
Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciMAKALAH KAPASITOR. Oleh: : Jheny Neriza Amanda. Nim : JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
MAKALAH KAPASITOR Oleh: Nama : Jheny Neriza Amanda Nim : 60200113040 Kelas : TI C JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2015 I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinci1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward
1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY
BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciBAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen
BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen Operasional Amplifier (Op-Amp). Adapun komponen yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciAplikasi Kontrol Switch Menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) Melalui Parallel Port
Aplikasi Kontrol Switch Menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) Melalui Parallel Port Dikdik Krisnandi Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jl. Cisitu (Komplek LIPI) No.21/154
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciI. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.
SRI SUPATMI,S.KOM I. Tujuan Praktikum Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohmmeter Mengetahui karakteristik transistor bipolar. Mampu merancang rangkaian sederhana menggunakan transistor
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
Lebih terperinciTransistor Bipolar. oleh aswan hamonangan
Transistor Bipolar oleh aswan hamonangan Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci
Lebih terperinciPRAKTIKUM INSTRUMENTASI SENSOR CAHAYA (ALARM CAHAYA) Oleh :
PRAKTIKUM INSTRUMENTASI SENSOR CAHAYA (ALARM CAHAYA) Oleh : FEBRYAN ANGGRIEAWAN PUTRA 05081006012 TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk
Lebih terperinciDioda Semikonduktor dan Rangkaiannya
- 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi
Lebih terperinciTM - 2 LISTRIK. Pengertian Listrik
TM - 2 LISTRIK Pengertian Listrik Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut: - Listrik adalah kondisi dari partikel sub-atomik
Lebih terperinciBAHAN PELATIHAN GURU SMK PERTANIAN CISARUA BOGOR ELEKTRONIKA DASAR (PENDEKATAN PRKATIS) (Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
BAHAN PELATIHAN GURU SMK PERTANIAN CISARUA BOGOR ELEKTRONIKA DASAR (PENDEKATAN PRKATIS) (Oleh : Sumarna, sumarna@uny.ac.id, Jurdik Fisika FMIPA UNY) PENGANTAR Tidak seorangpun menyangkal bahwa elektronika
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram
Lebih terperinci