BAB I PENGANTAR. pembangunan masyarakat di pedesaan. Melalui program KKN, mahasiswa di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENGANTAR. pembangunan masyarakat di pedesaan. Melalui program KKN, mahasiswa di"

Transkripsi

1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang memiliki tujuan memadukan pelaksanaan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, melalui upaya pengerahan tenaga mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat di pedesaan. Melalui program KKN, mahasiswa di sediakan wahana untuk menerapkan ilmu dan teori yang telah diperolehnya semasa menjalani beragam aktivitas di kampus. Program KKN dilaksanakan di luar kampus dengan menggunakan mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Oleh sebab itu, kegiatan KKN tidak saja menjamin diperolehnya pengalaman dan pembelajaran di lapangan bagi mahasiswa yang terlibat, secara konkrit kegiatan ini juga bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus menjadi jalur penghubung antara dunia akademik-teoritik dengan dunia empirik. 1 Melalui kegiatan KKN dapat dipastikan bahwa golongan pemuda (dalam hal ini mahasiswa) tidak kehilangan perannya di masyarakat. Meskipun, KKN dilaksanakan dalam jangka pendek, namun, hal tersebut merupakan langkah awal untuk berintegrasi dengan masyarakat. 2 Hal itu sesuai dengan apa yang dikatakan 1 LPPM UGM, Buku Pedoman Pelaksaan KKN-UGM Tematik 2003 (Yogyakarta: LPPM UGM, 2003). 2 Koesnadi Hardjasoemantri, Peran Pemuda Pelajar Indonesia Dalam Perjuangan Bangsa, dalam Jurnal Sejarah, Vol. 13, No. 13 (Yogyakarta: Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia & YOI, 2007). hlm. 8.

2 2 Taufik Abdullah, bahwa setiap perubahan di masyarakat generasi muda langsung terlibat di dalamnya, akan tetapi yang lebih terlibat lagi adalah golongan yang terpilih, yang mendapat kesempatan lebih banyak untuk melalui masa pembentukan pribadi dalam lembaga-lembaga pendidikan. Golongan elit atau kelas menengah tersebut umumnya berasal dari keluarga berada, serta berdiam di kota. Mereka adalah segelintir pemuda terpelajar dan para mahasiswa yang hanya sebagian kecil dari sejumlah besar golongan pemuda yang seperti mereka. 3 Kegiatan KKN pertama kali dilaksanakan pada tahun 1971 dirintis oleh 3 universitas, yakni Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Andalas (Padang), dan Universitas Hasanuddin (Makassar). Ketiga universitas tersebut ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai pelaksana proyek perintis kegiatan yang berorientasi pada pembangunan masyarakat, dengan pendekatan interdisipliner, berdasarkan partisipasi mahasiswa. 4 Gagasan kegiatan KKN kemudian lebih memperoleh dukungan lagi dengan adanya anjuran Presiden pada bulan Februari Program KKN UGM dilaksanakan sejak tahun 1973, sebagai program yang bersifat sukarela-generalis terbatas. Status tersebut mengalami perubahan seiring dengan terbitnya SK Rektor UGM No. 28 tahun 1976, tertanggal ). hlm Taufik Abdullah (ed.), Pemuda dan Perubahan Sosial (Jakarta: LP3ES, 4 LPPM UGM, Pedoman KKN Tematik Kontekstual UGM 2006 (Yogyakarta: LPPM Bidang Pengelolaan KKN dan Pemberdayaan UKM, 2006). hlm. 1. hlm LPM UGM, Pedoman KKN UGM 1982 (Yogyakarta: LPM UGM, 1982).

3 3 Oktober tentang perubahan status KKN dari sukarela-generalis terbatas menjadi intrakurikuler-terbatas. 6 Status tersebut kemudian meningkat kembali menjadi intrakurikuler-wajib pada tahun 1979, berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 17 tahun Sebagai salah satu pelaksana pilot project KKN, UGM pertama kali merintis kegiatan KKN di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, yang dimulai pada tahun Selanjutnya sampai tahun 1975, pelaksanaan KKN UGM mulai merata diseluruh Provinsi DIY, meliputi Kabupaten Sleman, Gunung Kidul, Kulonprogo, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Namun, pelaksanaan KKN UGM yang hanya terbatas pada lingkup DIY-Jateng hingga tahun 1980-an, ternyata menimbulkan kejenuhan bagi para pengelola KKN UGM, Ir. Gatot Murdjito, M.S., yang bertindak sebagai ketua pengelola KKN UGM pada saat itu, bahkan menceritakan pengalamannya yang mengetahui hampir seluruh jalan-jalan di kawasan pedesaan DIY karena teramat seringnya beliau mengunjungi wilayahwilayah tersebut. Untuk mengurangi rasa jenuh tersebut, program KKN UGM 6 Lihat Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada No. 28 tahun 1976 tentang Program Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada menjadi bagian kurikulum secara intrakurikuler terbatas pada fakultas-fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada. 7 Lihat Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada No. 17 tahun 1979 tentang Program Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada menjadi program intrakurikuler pada fakultas-fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada.

4 4 akhirnya diperluas, dengan menjadikan Kabupaten Purworejo dan Kebumen sebagai wilayah alternatif tujuan pelaksanaan KKN UGM pada tahun Hingga pertengahan tahun 1990, UGM telah melaksanakan program KKN di sejumlah Kabupaten di Jawa Tengah, seperti Jepara, Karanganyar, Kebumen, Magelang, Pati, Purworejo, dan Temanggung. 9 Sampai periode tersebut, pengelola KKN UGM belum melakukan terobosan apapun untuk membuat pelaksanaan KKN lebih variatif. Hal tersebut bisa dilihat dari terhentinya program KKN UGM di Gunung Kidul selama 7 tahun (antara tahun ) karena kejenuhan masyarakat terhadap program KKN. Kasus lainnya terjadi di daerah Purworejo, di mana pada tahun akademik 1990/1991, kegiatan KKN hanya dilaksanakan pada semester II, kegiatan KKN pada semester I tidak dilaksanakan juga dikarenakan faktor kejenuhan yang dialami masyarakat setempat, bahkan termasuk Pemdanya. 10 Pada tahun akademik 1990/1991, UGM memulai usahanya untuk memperluas kegiatan KKN hingga ke luar Jawa. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberi varian baru dalam pelaksanaan KKN, karena lokasi KKN yang terus menerus dilakukan di wilayah DIY dan Jateng membuat kejenuhan, 8 Wawancara dengan Gatot Murdjito, di Tegalrejo, Yogyakarta, 21 Oktober 2013, pukul wib. 9 LPM UGM, Laporan KKN UGM Tahun Akademik 1989/1990 (Yogyakarta: LPM UGM, 1990). hlm Gayung Kasuma, Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM Yogyakarta: Kelahiran dan Perkembangannya : Studi Kebijakan Orientasi dan Program Pengabdian Pada Masyarakat, Skripsi Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada, 1998, tak diterbitkan. hlm. 73 & 104.

5 5 tidak hanya bagi pengelola KKN, termasuk juga bagi masyarakat dalam lingkup tertentu. Selain itu, status UGM sebagai universitas nasional juga membawa tanggung jawab tersendiri, yakni bagaimana kehadiran UGM juga diharapkan mampu berperan dalam proses pembangunan nasional yang mencakup seluruh wilayah di Indonesia. 11 Lokasi yang pertama kali dijadikan sebagai rintisan pelaksanaan KKN luar Jawa oleh UGM terletak di Kabupaten Lampung Utara, tepatnya di Kecamatan Tulang Bawang Tengah. 12 Di daerah yang menjadi lokasi transmigrasi tersebut pembangunan yang bersifat fisik lebih mendominasi jalannya kegiatan KKN. Pemilihan lokasi tersebut di dasari atas pertimbangan jarak yang tidak terlalu jauh. Di samping itu, Kecamatan Tulang Bawang Tengah merupakan wilayah administratif yang akan dikembangkan menjadi Kabupaten, sehingga kegiatan KKN di sini akan diarahkan untuk mempersiapkan masyarakat Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Dua tahun setelahnya, kebijakan KKN UGM di luar Jawa diperluas jangkauannya hingga ke Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan yang dilangsungkan pada tahun 1993 ini bertempat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan KKN UGM di daerah ini mengarahkan perhatiannya pada pembangunan sarana dan prasarana UGM Merintis KKN di Luar Jawa, Kedaulatan Rakyat, 22 Februari 12 LPM UGM, Laporan Pelaksanaan KKN UGM Tahun Akademik 1990/1991 (Yogyakarta: LPM UGM, 1991). hlm. 32.

6 6 yang mendukung Kecamatan Loksado sebagai kawasan wisata. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1996, KKN UGM kembali ke Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tanah Laut. Salah satu kegiatan utama di daerah ini adalah pembangunan fasilitas air bersih dengan cara membuat saluran-saluran air untuk memenuhi kebutuhan warga yang mayoritas adalah transmigran asal Jawa. Program KKN UGM di luar Jawa dilaksanakan kembali setahun kemudian, lokasi yang menjadi tujuannya adalah Provinsi Sumatra Selatan, tepatnya di Kotamadya Palembang. Pelaksanaan KKN tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa UGM saja, namun juga oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) yang menjadi mitra kerjanya. Oleh sebab itu, kegiatan semacam ini disebut juga sebagai program KKN Terpadu. 13 Namun, karena lokasinya berada di wilayah perkotaan, pembangunan yang bersifat fisik tidak menjadi prioritas mahasiswa KKN. Salah satu fokus kegiatannya diarahkan pada pelayanan kesehatan warga pinggir kota. Dari ketiga kasus pelaksanaan KKN di luar Jawa tersebut menarik untuk dicermati bagaimana pelaksanaannya, terutama program-program yang menjadi pilihan KKN UGM. Konsep pemerintahan saat itu yang lebih menonjolkan sektor pembangunan fisik sedikit banyak telah mempengaruhi rencana program-program KKN yang sebagian besar juga menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur 13 LPM UGM, Laporan Pelaksanaan KKN UGM Tahun Akademik 1996/1997 (Yogyakarta: LPM UGM, 1997). hlm. 246.

7 7 desa. 14 Hal menarik lainnya yang perlu digali adalah mengenai kehidupan para mahasiswa UGM selama berada di lokasi KKN, karena mereka hidup dalam lingkungan dan adat istiadat yang berbeda. Selain itu, hal lain yang juga patut diketahui adalah sejauh mana partisipasi masyarakat dan Pemda setempat dalam kegiatan KKN UGM. Dari situ dapat diketahui arah dan perubahan orientasi pengelola KKN UGM dalam menerapkan kebijakan KKN di luar Jawa. B. Permasalahan dan Ruang Lingkup Pengerjaan sejarah sebagai usaha rekonstruksi masa lampau hanya mungkin dilakukan apabila pertanyaan pokok telah dirumuskan, karena dengan menentukan pokok permasalahan terlebih dahulu, maka dapat dilihat ukuran penting atau tidaknya sebuah bahasan. 15 Permasalahan pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah seperti apakah pelaksanaan KKN UGM di luar Jawa sejak tahun 1990 hingga tahun Untuk dapat menjawab permasalahan pokok tersebut, maka dirumuskanlah beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kegiatan dan pelaksanaan program-program KKN UGM di luar Jawa yang dilakukan di Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Laut, dan Kotamadya Palembang pada periode ? 14 Hal tersebut bisa dimaklumi karena pada saat itu perencanaan programprogram KKN UGM juga harus sejalan dengan konsep Pembangunan Lima Tahun (Pelita) yang digagas Pemerintahan Orde Baru. 15 Taufik Abdullah dan Abdurrachman Surjomihardjo (eds.), Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif (Jakarta: Gramedia, 1985). hlm. xiii.

8 8 2. Bagaimana arah kebijakan pengelola KKN UGM dalam menerapkan pola KKN di luar Jawa ? 3. Bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang menjadi sasaran program KKN? Penulisan sejarah lebih teratur bila aspek spasial dan temporal telah ditentukan. Spasial untuk menunjukkan bahwa peristiwa sejarah yang terjadi di suatu daerah belum tentu berkaitan dengan peristiwa di daerah lainnya. Sementara temporal berfungsi sebagai pembatas untuk mengawali dan mengakhiri penelitian. Kedua hal tersebut berfungsi untuk menjaga agar penelitian tetap fokus dan tidak melebar ke berbagai ranah. 16 Cakupan dalam penelitian ini adalah KKN UGM yang kemudian menerapkan kebijakan KKN di luar Jawa. Alasan yang mendasari penulis dalam memilih tema ini adalah karena belum adanya karya atau tulisan yang membahas secara komprehensif mengenai penyelenggaraan KKN UGM di luar Jawa. Selain itu, hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti karena konsep KKN ke luar Jawa baru pertama kali dilakukan oleh UGM dan sekaligus menjadi universitas di pulau Jawa yang pertama kali mengembangkan kegiatan KKN di luar Jawa. Temporal dalam penelitian ini dimulai dari tahun 1990 dan berakhir pada tahun Tahun 1990 dipilih sebagai awal penelitian dikarenakan pola KKN UGM di luar Jawa dimulai pada tahun ini. Sementara tahun 1997 dipilih sebagai batasan penelitian, karena tahun ini merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan 16 Ibid.

9 9 KKN UGM di luar Jawa sebelum KKN UGM mengalami periode transformasi antara tahun C. Tujuan Penelitian Kegiatan KKN UGM di luar Jawa mulai dirintis pada tahun 1990 dengan mengambil lokasi di Provinsi Lampung. Selanjutnya, hingga tahun 1997, UGM telah melaksanakan kegiatan KKN di Provinsi Kalimantan dan Provinsi Sumatra Selatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa kebijakan dan kegiatan KKN UGM di daerah luar Jawa, serta pengaruhnya bagi masyarakat sekitar. Di samping itu, penelitian ini juga akan sedikit menyinggung mengenai kehidupan sosial mahasiswa UGM yang mengikuti pelaksanaan KKN tersebut. Sementara dalam ranah akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya atau sekedar melengkapi tulisan-tulisan mengenai KKN/program pengabdian pada masyarakat yang telah diteliti sebelumnya. D. Tinjauan Pustaka Dari hasil studi pustaka yang telah dilakukan penulis, ditemukan sejumlah artikel, maupun buku yang membahas mengenai KKN dan sebuah karya yang secara umum membahas mengenai pengabdian perguruan tinggi pada masyarakat. Syahrial Wahab dalam artikelnya berjudul Kuliah Kerja Nyata dan Perubahan Sosial, 17 memaparkan secara singkat lahirnya program KKN, konsep KKN, analisis mengenai KKN, dan pelaksanaan KKN hingga dampaknya 17 Syahrial Wahab, Kuliah Kerja Nyata dan Perubahan Sosial, dalam Taufik Abdullah (ed.), Pemuda dan Perubahan Sosial (Jakarta: LP3ES, 1974).

10 10 terhadap perubahan sosial di pedesaan. Kajian dengan tema identik juga ditulis oleh Margono Slamet dengan judul Peranan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Dalam Pembangunan Pedesaan dan Perubahan Sosial. 18 Dalam tulisan ini, Margono menjelaskan kedudukan mahasiswa KKN sebagai pemecah beragam permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat pedesaan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, mahasiswa melakukan berbagai cara, seperti memberi informasi, memberi motivasi, melancarkan proses difusi (penyebaran), menciptakan inovasi, dan menjadi penghubung antar sistem (instansi). Tema mengenai KKN juga menjadi bahasan utama dalam buku yang ditulis oleh Washington P. Napitupulu berjudul Mahasiswa KKN Mengemban Misi Pendidikan Luar Sekolah. 19 Dalam buku ini ia menjelaskan peran mahasiswa KKN sebagai tenaga pendidik luar sekolah atau pendidikan non formal. Mahasiswa KKN dalam menerapkan ilmunya di lapangan menggunakan konsep membelajarkan, dalam konsep ini, si pengajar dan yang diajar mempunyai kedudukan setara, yaitu sama-sama sedang/ingin belajar. Selain peran tersebut, mahasiswa KKN juga bisa dianggap sebagai fasilitator pendidikan luar sekolah. Disebut demikian, karena ia juga berperan sebagai pendorong, penggerak, sekaligus aktor perubahan. 18 Margono Slamet, Peranan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Dalam Pembangunan Pedesaan dan Perubahan Sosial, dalam Margono Slamet (ed.), Mahasiswa Dalam Pembangunan: Materi Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (Lampung: Universitas Lampung, 1986). 19 Washington P. Napitupulu, Mahasiswa KKN Mengemban Misi Pendidikan Luar Sekolah (Jakarta: Depdikbud, 1983).

11 11 Karya induk dari tema-tema yang mengulas tentang pengabdian perguruan tinggi terhadap masyarakat ditulis oleh Koesnadi Hardjasoemantri berjudul Study Service as a Subsystem in Indonesian Higher Education. 20 Dalam karya yang juga menjadi disertasinya ini, Koesnadi membuat analisis tentang sistem pendidikan di Indonesia dan keterlibatan lembaga pendidikan tinggi dalam pembangunan nasional, dengan titik berat pada sektor pembangunan pedesaan. Keterlibatan tersebut terlihat dari program-program yang dibuat oleh perguruan tinggi seperti proyek Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN), kemudian program-program yang dibuat oleh Badan Urusan Tenaga Kerja Sukarela Indonesia (BUTSI), dan program Bimbingan Masyarakat (BIMAS). Dari hasil penelusuran dan peninjauan terhadap beberapa buku dan artikel yang dilakukan oleh penulis, belum ada karya yang membahas secara spesifik mengenai kegiatan KKN UGM di luar Jawa pada periode Dua tulisan awal yang telah dibaca penulis lebih menonjolkan peran mahasiswa KKN dari sudut pandang sosiologis, pun demikian dengan buku selanjutnya yang membahas mengenai mahasiswa KKN sebagai pengemban misi pendidikan luar sekolah. Dari perspektif sejarah dan hukum, penelitian mengenai pengabdian pada masyarakat telah ditulis secara umum dan komperehensif oleh Koesnadi Hardjasoemantri. Sementara itu, penelitian ini membahas kebijakan dan proses kegiatan KKN UGM di luar Jawa tahun Koesnadi Hardjasoemantri, Study Service as a Subsystem in Indonesian Higher Education (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1982).

12 12 E. Metode dan Sumber Penelitian Dalam melakukan penelitian sejarah dibutuhkan sistematika alur penulisan sejarah yang disebut sebagai metode. Metode sejarah menurut G.J. Garraghan adalah prinsip-prinsip untuk menelusuri sumber-sumber material sejarah, menilai secara kritis, dan menyajikan sebuah sintesis dalam bentuk tulisan pada umumnya dari hasil penelitian yang didapatkan. 21 Penelitian ini di mulai dari studi berbagai kajian pustaka, artikel, maupun arsip mengenai KKN yang diperoleh dari perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), perpustakaan pusat UGM, dan Arsip UGM. Dari proses tersebut, penulis menemukan beberapa data yang berhubungan dengan program KKN, dan program KKN UGM di luar Jawa. Data-data mengenai pelaksanaan KKN UGM sejak tahun 1990 hingga 1997, ditemukan di perpustakaan perpustakaan pusat UGM, juga sebagian menggunakan koleksi arsip Ir. Gatot Murdjito, M.S., sementara arsip-arsip tekstual lainnya seperti Surat Keputusan Rektor, foto, dan media cetak diakses melalui Arsip UGM. Untuk menemukan kepingan-kepingan data yang tidak terdapat di ketiga tempat tersebut, penulis melakukan metode oral history (sejarah lisan) yang didapat dari penuturan para pelaku sejarah. Sejumlah informan dihubungi penulis, seperti Ir. Gatot Murdjito, M.S., dr. Hadianto Ismangoen, Dr. Hamam Supriyadi, Dr. Panjono, Ph.D., dan Drs. Hadi Sutarmanto, M.Psi. 21 G.J. Garraghan, A Guide Historical Method (New York: Fordham University Press, 1957). hlm. 33.

13 13 Data-data yang telah terkumpul tersebut terlebih dahulu di kritik, baik dari aspek autensitas maupun aspek kredibilitas. Sementara untuk mengukur benar atau tidaknya sebuah berita atau peristiwa dapat dilakukan dengan cara membandingkan dua buah sumber atau lebih yang membahas hal serupa, baik itu teks tertulis maupun rekaman wawancara untuk memperoleh kevalidan sebuah data. Setelah data berhasil dihimpun dan dikritik, tahap selanjutnya merumuskan fokus pembahasan terhadap tema yang akan diteliti. Tema besar dalam penelitian ini adalah mengenai KKN UGM. Sementara, fokus yang akan diteliti mengenai Kebijakan KKN UGM di luar Jawa tahun Serangkaian proses tersebut merupakan alur yang harus dilalui untuk menuangkan rangkaian peristiwa sejarah ke dalam sebuah tulisan. F. Sistematika Penulisan Agar hasil penelitian dapat dijabarkan secara sistematis dan kronologis, serta mampu menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang telah diajukan sebelumnya, maka dibutuhkan sistematika penulisan. Penelitian ini sendiri tersaji dalam lima bab. Pada bab pertama dijelaskan mengenai latar belakang, permasalahan dan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode dan sumber penelitian, serta sistematika penulisan. Pada bab kedua dijelaskan mengenai Universitas Gadjah Mada dan Program Kuliah Kerja Nyata. Hal yang diulas mengenai konsep universitas

14 14 kerakyatan UGM, serta kontribusi UGM dalam pembentukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada bab ketiga dijelaskan tentang pelaksanaan KKN UGM di luar Jawa periode Pelaksanaan KKN UGM tersebut berlokasi di Kabupaten Lampung Utara (1990), Kabupaten Hulu Sungai Selatan (1993), Kabupaten Tanah Laut (1996), dan Kota Palembang (1997). Pada bab keempat membahas mengenai evaluasi pelaksanaan KKN UGM di luar Jawa, yang menjelaskan perbandingan kebijakan pemerintah dengan kebijakan UGM, dampak lain yang ditimbulkan pelaksanaan KKN luar Jawa, serta perubahan-perubahan yang dialami oleh masyarakat. Bagian penutup berisi kesimpulan yang berisi jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. Pembangunan Daerah Desa dan Kota. Anonim. Pembangunan Daerah Tingkat I Kalimantan.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim. Pembangunan Daerah Desa dan Kota. Anonim. Pembangunan Daerah Tingkat I Kalimantan. 113 DAFTAR PUSTAKA A. Buku dan Jurnal Anonim. Pembangunan Daerah Desa dan Kota. Anonim. Pembangunan Daerah Tingkat I Kalimantan. Anonim. Profil Kota Palembang Sumatra Selatan. Depdikbud. Pedoman Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban yang. diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk mengurus,

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban yang. diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk mengurus, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk mengurus, mengatur, mengembangkan, dan menyelesaikan urusan

Lebih terperinci

Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal 21-29 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *)

Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal 21-29 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA Oleh: Wawan S. Suherman *) A. Pendahuluan Sebagai sebuah institusi perguruan tinggi, Universitas Negeri Yogyakarta memiliki tugas untuk menjalankan tridharma

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang

I. PENDAHULUAN. menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pembangunan merupakan proses perubahan yang harus terus menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang Indonesiapun senantiasa

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian integral dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan. hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan. hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan oleh kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA PEMBIMBING MAHASISWA KKN PENDAMPING PENDORONG PENGARAH PENUNTUN PANUTAN ARAH & TUJUAN KKN KKN Adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai

Lebih terperinci

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA SEJARAH KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu

Lebih terperinci

KKN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KKN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KKN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Oleh : Dr. H. Ravik Karsidi, MS Drs. H. Trisno Martono, MM Drs. Partono Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Makalah Disampaikan dalam Rapat Kerja

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Dalam interaksinya tersebut, manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan mengusahakan

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) DISUSUN OLEH: Nama: Bejoi Nicolas NPM: 0103285687 Lokasi KKN-PPM: Puncak Lawang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan salah satu fakultas dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia memiliki karakterisktik adat yang berbeda. Dari sensus Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut Lexy J. Moleong metode kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berwisata merupakan salah satu cara untuk melepaskan diri dari rutinitas. Padatnya penduduk yang ada di perkotaan serta tingkat polusi baik udara maupun suara, membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun 1985-1998 ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN A. JUDUL TEMA Pemberdayaan Masyarakat untuk Menciptakan Permukiman yang Layak Huni, Sehat, dan Berkelanjutan Demi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Blahbatuh. B.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan 1 BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di Indonesia. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah aset nasional yang lahir dari saham mahasiswa dalam pembangunan. Konsep ini muncul dari kesadaran mahasiswa sebagai calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata dapat disingkat menjadi KKN. KKN merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara 28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode adalah cara atau jalan yang digunaan peneliti untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan potensi diri manusia dalam berekspresi, menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan menuangkan hasil karya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK KONTEKSTUAL DI WILAYAH PAWONSARI DAN BAKULREJO

PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK KONTEKSTUAL DI WILAYAH PAWONSARI DAN BAKULREJO PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK KONTEKSTUAL DI WILAYAH PAWONSARI DAN BAKULREJO Auditorium Fakultas Kedokteran, 29-30 November 2005 Latar Belakang Program Kuliah Kerja Nyata UGM telah mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN diamati. 1 Dalam hal ini penulis menafsirkan dan menjelaskan data-data yang 53 BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang 1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang sedang berkembang maupun yang telah maju. Masalah pendidikan pada saat ini mendapat perhatian

Lebih terperinci

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat I NYOMAN WIJAYA KKN PPM KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM Suatu kegiatan intrakurikuler wajib, yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma PT dengan metode pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara administratif, Kota Manokwari merupakan ibukota Provinsi Papua Barat. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam Instruksi Presiden No. 1 tahun 2003 mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan pikirannya secara ilmiah dalam komunikasi ilmiah. Sarana yang digunakan dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak terlepas dari berkembangnya budidaya perikanan air tawar di Propinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 13.466 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Wilayah Indonesia terbentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata KKN adalah bagian integral dari proses pendidikan yang memiliki ciri-ciri khusus. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan dua aspek utama demi tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran; dimana keduanya secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari migas, pajak, non pajak. Dana yang berasal dari rakyat dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari migas, pajak, non pajak. Dana yang berasal dari rakyat dengan jalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa sumber dana yang dapat diperoleh pemerintah yaitu yang berasal dari migas, pajak, non pajak. Dana yang berasal dari rakyat dengan jalan melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusisa secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang menumbuh kembangkan potensi kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Selain itu, dalam UU RI No. 20,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa Tengah mempunyai potensi yang tidak kalah pentingnya dengan daerah-daerah lain di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia, peran pemuda tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dapat kita ketahui dari sejak masa lahirnya Budi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni (2005 : 58) metode adalah cara yang ditempuh peneliti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan Transmigrasi pada hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan daerah sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan, terutama di kawasan yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN SEMESTER GENAP DUSUN GUMUK, DESA RINGINHARJO, KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN SEMESTER GENAP DUSUN GUMUK, DESA RINGINHARJO, KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN SEMESTER GENAP DUSUN GUMUK, DESA RINGINHARJO, KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Penelitian ini mengambil latar belakang akan adanya keinginan sebagian masyarakat untuk hidup dalam tatanan sistem pemerintahan yang baik dan dapat mengatasi sejumlah persoalan

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

HAKIKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN ARAH KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) DI STKIP PGRI JOMBANG 1

HAKIKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN ARAH KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) DI STKIP PGRI JOMBANG 1 HAKIKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN ARAH KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) DI STKIP PGRI JOMBANG 1 Oleh Asmuni 2 Pendahuluan Keberadaan Perguruan Tinggi, apalagi dengan predikatnya sebagai center of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam melakukan kegiatan berorganisasi, kebutuhan akan informasi merupakan kebutuhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan di bawahnya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi. Proses pembelajaran yang akan terus berlangsung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke yang dilalui garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim tropis. Kondisi ini menyebabkan iklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 menempatkan bahasa memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 menempatkan bahasa memegang peranan penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 menempatkan bahasa memegang peranan penting sebagai wahana untuk menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang lain. Penerima akan dapat menyerap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara digunakan untuk mencari menemukan data diperoleh dalam penelitian membuat analisis dengan maksud agar penelitian kesimpulan diperoleh dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sungai yang kini disebut sebagai Tebing Tinggi. Tanggal lahir kota Tebing

BAB V PENUTUP. sungai yang kini disebut sebagai Tebing Tinggi. Tanggal lahir kota Tebing BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sejarah Tebing Tinggi bermula dari kisah rakyat yang secara turun temurun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa transmigrasi merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara (Kepulauan Antara) yang terletak di antara Benua Asia Tenggara dan Australia

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara (Kepulauan Antara) yang terletak di antara Benua Asia Tenggara dan Australia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Republik Indonesia ialah sebuah Negara Kepulauan yang juga disebut sebagai Nusantara (Kepulauan Antara) yang terletak di antara Benua Asia Tenggara dan Australia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan informasi yang semakin cepat, menjadikan informasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat Indonesia.Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. Manusia itu sendiri merupakan objek pelaku dalam peristiwa sejarah. Demikian juga

Lebih terperinci

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa 96 J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa Sejumlah sarana disediakan Prodi untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa baik untuk urusan akademik maupun non-akademik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: UU 3-1972 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 37, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, P ISSN X - E ISSN

PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, P ISSN X - E ISSN PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, 136-142 2016 P ISSN 2301-878X - E ISSN 2541-2973 KETIMPANGAN SPASIAL PERKOTAAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER Ratih Yuliandhari 1, Agam Marsoyo 2, M Sani Royschansyah

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya pasti akan menghasilkan arsip. Arsip yang dihasilkan pada umumnya berbentuk tekstual

Lebih terperinci

8. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. (Cetakan pertama 2011). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

8. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. (Cetakan pertama 2011). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 8. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. (Cetakan pertama 2011). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. PENILAIAN OTENTIK Dalam Pembelajaran Bahasa Oleh Burhan Nurgiyantoro KATA PENGANTAR Adanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk. meningkatkan taraf hidup manusia. Aktivitas pembangunan tidak terlepas

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk. meningkatkan taraf hidup manusia. Aktivitas pembangunan tidak terlepas I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Aktivitas pembangunan tidak terlepas dari pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat

Lebih terperinci

menyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi.

menyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengetahuan tentang kebencanaan belum sepenuhnya diketahui secara mendalam oleh peserta didik. Sehingga saat terjadi bencana, menimbulkan rasa panik dalam diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN A. Judul Tema KKN Tematik PKP Sebagai Wujud Pengabdian Mahasiswa Guna Mewujudkan Desa Buruan Sebagai Desa Peduli Lingkungan. B. Lokasi Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar,

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia, sebagai salah satu identitas atau pembeda dari bangsa lain, selain sebagai bahasa persatuan juga berkedudukan sebagai bahasa negara dan sebagai

Lebih terperinci

A. Latar Belakang dan Permasalahan

A. Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu instansi pasti menghasilkan arsip, volume arsip yang dihasilkan akan semakin banyak selama instansi masih

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan Bab 4 Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan 31 IV.1. Pengantar Bagian ini memaparkan hasil penelitian, meliputi hasil analisis dan pembahasan. Analisis dilakukan terhadap data-data berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Sebuah instansi atau organisasi yang ada saat ini baik pemerintah maupun swasta pasti menghasilkan arsip selama kegiatan dalam organisasi tersebut masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia. Pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dapat ditunjukkan dengan kenyataan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dapat dipastikan melakukan kegiatan administrasi. Di dalam kegiatan administrasi

Lebih terperinci