RANCANG BANGUN ALAT PENGHILANG EMBUN DAN BEKAS AIR HUJAN OTOMATIS UNTUK ALLSKY CAMERA DI OBSERVATORIUM BOSSCHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN ALAT PENGHILANG EMBUN DAN BEKAS AIR HUJAN OTOMATIS UNTUK ALLSKY CAMERA DI OBSERVATORIUM BOSSCHA"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN ALAT PENGHILANG EMBUN DAN BEKAS AIR HUJAN OTOMATIS UNTUK ALLSKY CAMERA DI OBSERVATORIUM BOSSCHA Muhammad Marzuqi Abdullah 1 ; Waslaluddin 2 *; Muhammad Irfan 3 1,2Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154, Indonesia 2Observatorium Bosscha, FMIPA ITB, Bandung, Indonesia m.marzuqi@student.upi.edu waslaluddin@upi.edu ABSTRAK Fungsi AllSky Camera yang sangat penting mengharuskan kamera harus selalu standby setiap saat. Penyimpanan alat AllSky Camera diharuskan berada diruang terbuka dan disimpan di atap sehingga akan berinteraksi dengan udara luar. Interaksi dengan udara luar akan berpengaruh pada alat AllSky Camera. Efeknya yaitu menempelnya titik embun dan bekas air hujan pada alat AllSky Camera. Titik embun dan bekas air hujan pada kubah kamera akan menggangu pandangan kamera dan mempengaruhi kualitas gambar. Oleh karena itu diperlukan alat bantu yang dapat bekerja secara otomatis untuk menghilangkan embun pada alat AllSky Camera untuk meningkatkan kualitas gambar dan performa dari kamera. Sistem sensor yang dibangun untuk mendeteksi kemunculan embun menggunakan sensor SHT11 yang mampu mengukur besaran suhu dan kelembaban, sedangkan untuk mendeteksi kemunculan hujan digunakan sensor hujan YL-83. Otak dalam sistem alat kali ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno yang diprogram menggunakan software Arduino IDE versi Mikrokontroler ini akan menerima sinyal masukan dari sensor dan mengeluarkan sinyal kepada aktuator untuk menghilangkan titik embun dan bekas air hujan. Aktuator yang dibuat adalah wiper yang terbuat dari alumunium dan pembuatannya disesuaikan dengan bentuk kubah dari AllSky Camera. Aktuator lain yang digunakan adalah silika gel yang dipasang dibagian dalam dari alat AllSky Camera untuk menyerap uap air yang ada di bagian dalam alat. Pembuatan wiper untuk menghilangkan titik embun dan bekas air hujan serta pemasangan silika gel pada bagian dalam alat untuk menyerap uap air mampu meningkatkan performa dari alat AllSky Camera.. Kata Kunci: AllSky Camera, Bekas Air Hujan, Sistem Kontrol Ruangan, Titik Embun *Penanggung Jawab

2 Muhammad Marzuqi Abdullah, dkk Rancang Bangun Alat Penghilang Embun dan Bekas Air Hujan Otomatis untuk AllSky Camera di Observatorium Bosscha DESIGN AND CONSTRUCTION EQUIPMENT DEW REMOVAL AND RAIN WATER MARK AUTOMATICALLY FOR ALLSKY CAMERA IN BOSSCHA OBSERVATORY ABSTRACT Functions from AllSky Camera are very important where the camera should always standby at all times. AllSky Camera required to be stored on the roof so that it will interact with the outside air. Interaction with the outside air would affect at AllSky Camera. The effect is that the attachment of dewpoint and rain water marks at AllSky Camera. Dew point and rainwater marks in the dome of camera will interfere with the camera's view and affect the image quality. Therefore we need a tool that can work automatically to eliminate dewpoint on AllSky Camera to improve image quality and performance of the camera. The sensor system is built to detect of dew is using SHT11 sensor that capable to measuring the amount of temperature and humidity, while for detect the rain used rain sensor YL-83. The brain of this research using microcontroller Arduino Uno that is programmed using software Arduino IDE version This microcontroller will receive input signals from sensors and output a signal to the actuator to eliminate the dew point and cleaning from rain water marks. Wiper actuator is made from aluminum and built accordance to dome of AllSky Camera. Another actuator used is silika gel which is fitted on the inside of the AllSky Camera to absorb the moisture on the inside of the appliance. Making the wiper to remove the dew point and the rain water marks and also the installation of silika gel on the inside of the tool to absorb water vapor is able to improve the performance of the tool AllSky Camera. Keywords: AllSky Camera, Dewpoint, Rain Water Marks, System Room Control PENDAHULUAN Pengembunan dan curah hujan merupakan fenomena fisis yang berhubungan dengan ilmu fisika dan ilmu meteorologi. Curah hujan merupakan unsur meteorologi yang mempunyai variasi tinggi dalam skala ruang dan waktu sehingga paling sulit untuk diprediksi.akan tetapi, informasi curah hujan sangat penting dan dibutuhkan oleh hampir semua bidang seperti pertanian, transportasi, perkebunan, hingga peringatan dini bencana alam, banjir, longsor, dan kekeringan (Aryani, dkk. 2014). Disisi lain fenomena pengembunan sering kali terjadi disetiap malam menjelang pagi hari dan menyebabkan embun yang turun menempel ke benda-benda di lingkungan kita. Sangat memungkinkan embun akan menempel ke bagian-bagian yang harus terlindungi dari gangguan embun seperti rangkaian listrik, komponen-komponen elektronika, hingga kamera. Embun yang menempel pada kamera akan sangat mengganggu performa dari kamera itu sendiri. AllSky Camera merupakan sebuah kamera yang memiliki jarak pandang besar, bahkan medan pandang dari alat ini bisa mencapai 180. Alat ini sendiri didesain untuk memonitor kondisi dan kecerahan langit secara langsung, lalu alat ini mampu mengambil gambar dari pergerakan meteor, satelit, dan beberapa fenomena atmosfer lainnya.hasil dari citra yang diambil oleh alat AllSky Camera sangat penting terutama untuk situs pengamatan dan observatorium.

3 Cara penggunaan kamera ini yaitu AllSky Camera akan ditempatkan pada sebuah wadah tertutup dimana wadah tersebut ditempatkan dibagian atap atau daerah yang terbuka sehingga interaksi dengan udara luar akan terjadi setiap saat. Salah satu resiko dari interaksi dengan udara luar yang berdampak sangat besar pada kamera ini adalah munculnya titik-titik embun atau sisa air hujan yang menempel pada bagian kubah alat. Titik embun dan sisa air hujan dapat muncul kapan saja. Ini menandakan bahwa hujan akan turun disetiap bulan sepanjang tahun. Titik titik embun yang menempel atau sisa air hujan yang turun akan mengganggu pengamatan dari kamera yang membuat gambar yang diambil oleh kamera menjadi kurang penting karena sudah terhalangi oleh air dan titik embun tersebut. Meski medan pandang kamera cukup lebar namun jika pada bagian kubah alat terdapat halangan untuk memandang, ini akan sangat mengganggu pengamatan. Fungsi dari AllSky Camera tidak akan terfungsikan secara maksimal. Pada penelitian kali ini akan dibuat alat penghilang embun dan bekas air hujan secara otomatis untuk meningkatkan performa dari alat AllSky Camera. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimen. Metode eksperimen dilakukan mulai dari proses perancangan sistem hingga pembuatan alat penghilang embun dan bekas air hujan secara otomatis. Hasil dari proses perancangan alat yaitu didapatkan sistem sensor, dan sistem aktuator yang harus dibangun serta komponen yang dibutuhkan. Sistem sensor dan aktuator disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang ada pada penelitian kali ini adalah munculnya embun dimana embun akan muncul pada kondisi suhu dewpoint. Suhu dewpoint sendiri adalah suhu dimana udara akan mengalami kejenuhan dan menjadi uap air. (Yousif dan Tahir, 2013). Sehingga dibutuhkan sensor suhu dan kelembaban yang dapat membantu menemukan suhu dewpoint. Permasalahan lain adalah menempelnya bekas air hujan pada alat, sehingga diperlukan sebuah sensor yang dapat mendeteksi kemunculan hujan. Komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem sensor adalah sensor SHT11 yang berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban sekaligus. Rentang pengukuran yang dimiliki sensor SHT11 yaitu dari 0-100% Relative Humidity (RH) dan akurasi RH absolute +/- 3%RH. Sedangkan rentang pengukuran suhu dari -40 C hingga 123,8 C dan memiliki akurasi pengukuran suhu +/- 0,4 C pada suhu 25 C. Sensor lain yang digunakan pada sistem sensor adalah sensor hujan YL-83. Sistem aktuator yang dirancang adalah membuat sebuah wiper yang bentuknya disesuaikan dengan bentuk daerah akrilik yang akan disapu pada alat AllSky Camera, pemasangan sprayer air sabun dan pemasangan silika gel pada bagian dalam alat AllSky Camera. Dalam pembuatan wiper digunakan bahan alumunium dengan tebal 1 mm dan bahan matras karet dengan tebal 1mm. Alumunium dibagi menjadi tiga bagian yaitu satu bagian untuk dudukan karet dan dua bagian untuk penjepit karetnya. Pembuatan bagian penjepit karet disesuaikan dengan bentuk akrilik yang ada, sedangkan pembuatan bagian dudukan karet dibentuk lebih pendek dari dari bagian penjepit karet. Hal ini dilakukan karena dalam pembuatannya, bagian dudukan karet akan disambungkan dengan karet yang dipotong dan

4 disesuaikan dengan bagian akrilik. Aktuator wiper yang telah terbentuk akan dibantu kerjanya menggunakan sprayer air sabun. Sprayer air sabun ini menggunakan pompa motor wiper mobil yang berguna untuk melicinkan pergerakan wiper saat penyapu bagian akrilik. Disamping melicinkan pergerakan wiper saat bergerak, air sabun ini pula dapat membantu menghilangkan kotoran yang memungkinkan menempel pada bagian akrilik. Aktuator lain yang digunakan adalah penyimpanan silika gel pada bagian dalam alat AllSky Camera. Pemasangan ini ditujukan untuk menyerap uap air yang berada pada bagian dalam alat. Silika gel yang digunakan berjumlah 5 bungkus dimana setiap bungkusnya memiliki pori-pori pelindung berukuran 1 angstrom dan memiliki berat 5 gram. Komponen lain yang dibutuhkan dalam penelitian kali ini adalah pembuatan meja untuk penyimpanan komponen, pembuatan kotak penyimpanan waterproof, perancangan pembuatan Printed Circuit Board (PCB) untuk Sistem Penghilang Embun dan Bekas Air Hujan Otomatis, pembuatan perangkat lunak untuk sistem penghilang embun dan bekas air hujan secara otomatis, sensor limit switch untuk pembatas gerak wiper, motor servo yang berfungsi untuk menggerakan wiper, dan driver motor untuk mengatur arah pergerakan motor. Bentuk dari meja untuk penyimpanan komponen disesuaikan dengan kebutuhan alat. Meja ini terbuat dari bahan alumunium composite dengan ukuran panjang 28,6 cm, lebar 26,5 cm dan tebal 4 mm. Selanjutnya pembuatan kotak penyimpanan yang bersifat waterproof terbuat dari alumunium dengan tebal 0,5 mm dan dibentuk mejadi sebuah kubus dimana pada bagian atapnya terdapat jalur sirkulasi udara yang aman dari gangguan cuaca. Ukuran dari kotak penyimpanan alat ini memiliki panjang 30 cm, lebar 20 cm dan panjang 40 cm. Perancangan pembuatan PCB mmenggunakan aplikasi EAGLE versi sedangkan perancangan pembuatan perangkat lunak untuk sistem penghilang embun dan bekas air hujan secara otomatis menggunakan aplikasi Arduino IDE. Semua sistem yang telah dirancang akan dikontrol secara otomatis oleh Arduino Uno R3 yang menggunakan mikrokontroler ATmega 328. Arduino Uno sendiri merupakan kesatuan perangkat yang terdiri dari berbagai komponen elektronika dimana penggunaan alat sudah dikemas dalam kesatuan perangkat yang dibuat oleh pemroduksi yntuk diperdagankan. Dengan Arduino Uno, dapat dibuat sebuah sistem atau perangkat fisik menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan dapat merespon balik (Kristianto, 2013) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian Sensor Limit Switch Pengujian sensor limit switch dikamsudkan untuk mengetahui kemampuan kerja dan perubahan tegangan saat limit switch ditekan dan tidak ditekan. Hasil pengujian sensor limit switch dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor Limit Switch Limit Switch ke- Logika Limit Switch Tegangan Output (V) Close Open Close Open

5 1 High Low 4, High Low 4,66 0 Data hasil pengujian sensor limit switch ini memperlihatkan bahwa sensor dapat bekerja dengan baik dan menunjukan perbedaan logika saat ditekan dan tidak ditekan yaitu menunjukan logika high saat ditekan dan menunjukan logika low saat tidak ditekan. Ini disebabkan karena pin common pada sensor dihubungkan dengan kutub negatif dari power supply, kemudian pin yang digunakan dalam pengujian adalah pin Normally Open, dan program input yang digunakan pada pengujian sensor berupa input pullup. 2. Pengujian Sensor Hujan Pengujian sensor hujan dilakukan dengan cara menyimpan sensor hujan di tempat terbuka pada saat kondisi cuaca sedang hujan dan kondisi cuaca tidak hujan kemudian mengukur tegangan yang masuk kedalam mikrokontroler Arduino. Tipe input yang digunakan pada sensor hujan diprogram agar menjadi input pullup. Hasil pengujian sensor hujan disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Sensor Hujan Kondisi Cuaca Lampu Indikator Kondisi Sensor Tegangan (V) Hujan Menyala Basah 0 Tidak Hujan Tidak Menyala Kering 4,71 Dari pengujian sensor hujan ini menunjukan bahwa sensor hujan dapat bekerja dengan baik dengan indikator lampu yang bisa dijadikan acuannya. Saat kondisi sensor hujan terkena air atau basah, maka lampu indikator akan menyala dan mengindikasikan bahwa kondisi sensor hujan sedang dalam keadaan basah, sedangkan saat kondisi sensor hujan kering maka indikator lampu akan mati. 3. Pengujian Sensor SHT11 Pengujian sensor SHT11 ditujukan untuk mengetahui apakah pembacaan hasil dari sensor sesuai dengan kondisi yang terjadi sebenarnya. Untuk mengetahui hal tersebut maka hasil pengukuran sensor SHT11 dibandingkan dengan alat pengukur suhu dan kelembaban acuan yaitu Anymetre tipe TH101e. Data hasil pengujian tersaji pada grafik 1 dan 2. Gambar 1. Grafik Perbandingan Data Suhu Tanpa Faktor Koreksi Gambar 2. Grafik Perbandingan Data Kelembaban Tanpa Faktor Koreksi Dari grafik tersebut didapatkan faktor koreksi dari pengkuran SHT11 untuk pengukuran suhu sebesar -1,751 C dan untuk pengukuran kelembaban sebesar 8,504 %RR. Setelah mengetahui faktor koreksi dari sensor maka dilakukan pengujian ulang. Berikut ini gambar 3 dan 4 merupakan hasil dari pengukuran setelah memasukan faktor koreksi.

6 Dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa torsi dari motor yang digunakan adalah sebesar 4,1704 Nm. 5. Pengujian Silika Gel Hasil pengujian silika gel dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 3. Grafik Perbandingan Data Suhu Dengan Faktor Koreksi Gambar 5. Grafik Performa Silika Gel Gambar 4. Grafik Perbandingan Data Kelembaban Dengan Faktor Koreksi 4. Pengujian Motor Servo Pengujian motor servo ditujukan untuk mengetahui kemampuan torsi motor dalam mengangkat beban. Dalam proses pengujian torsi motor ini digunakan metode uji kemampuan gaya yaitu bagian penggerak motor disambungkan dengan neraca yang diberi beban berupa plat kuningan Hasil pengujian motor servo dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data Pengujian Torsi Motor Massa Beban (Kg) 1 0,315 No Lengan Beban (m) Keterangan Dapat Bergerak 2 0,947 Dapat Bergerak 3 1,575 Dapat Bergerak 0,15 4 2,204 Dapat Bergerak 5 2,834 Dapat Bergerak 6 3,143 Diam Dari grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa performa silika gel dapat menurunkan kelembaban hingga 26% RH dalam waktu 15 menit kemudian performa silika gel menurun drastis, karena hanya bisa menurunkan 2% RH dalam waktu 15 menit. Ini diakibatkan karena silika gel mulai mengalami kejenuhan sehingga tidak mampu menyerap uap air dengan jumlah yang besar dan hanya mampu menyerap uap air dengan jumlah yang kecil. Hasil ini dapat menunjukkan bahwa performa dari silika gel sudah bekerja dengan cukup baik. 6. Pengujian Driver Motor Pengujian driver motor pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui arah putaran motor servo yang terhubung dengan wiper. Sistem pengujiannya adalah dengan memberikan tegangan 5 Volt dan 0 Volt pada 3 pin yang ada di driver motor yaitu 2 input driver motor dan 1 inputenable driver motor kemudian diamati pergerakan dari motor servo. Hasil pengujian dari dari driver motor tersaji pada tabel 4.

7 Tabel 4. Data Hasil Pengujian Rangkaian Driver Motor Enable Input (V) (V) 1 2 Kondisi Motor 0 0 Diam Diam 5 0 Diam 0 0 Diam Berputar ke kanan 5 0 Berputar ke kiri Hasil pengujian driver motor menunjukan bahwa pin input 1 dan input 2 akan mempengaruhi pergerakan motor jika pinenable diberikan tegangan sebesar 5 Volt. Saat pin enable diberikan tegangan 5 Volt maka pergerakan motor dipengaruhi oleh kedua pin input. Jika kedua pin input diberikan tegangan 0 Volt maka motor tidak akan bergerak sama sekali, jika pin input 1 diberikan tegangan 5 Volt dan pin input 2 diberikan tegangan 0 Volt maka motor akan berputar kearah kiri, sebaliknya jika pin input 1 diberikan tegangan 0 Volt dan pin input 2 diberikan tegangan 5 Volt maka motor akan berputar kearah kanan. 7. Pengujian Keseluruhan Sistem Pengujian keseluruhan sistem dilaksanakan dengan mengintegrasikan seluruh komponen yang dibutuhkan kemudian diuji untuk mengetahui kemampuan dari alat. Sistem pengujian keseluruhan ini terdiri dari sistem sensor, sistem aktuator, perangkat keras dan perangkat lunak. Pengujian saat turunnya hujan dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2015 bertepatan di Gegerkalong Girang.Alat yang digunakan sengaja ditaruh di atap rumah dan di biarkan terkena hujan.saat hujan turun sistem aktuator tidak melakukan apa-apa dan hanya mendeteksi bahwa kondisi saat ini adalah sedang hujan. Berikut ini merupakan gambar 6 yang diambil pada tanggal 21 Maret 2015 memperlihatkan kondisi objek yang tertangkap oleh kamera dari bagian dalam alat Orion StarShoot AllSky Camera II saat kondisi baru selesai hujan, dan gambar 7 merupakan gambar kondisi dari alat Orion StarShoot AllSky Camera II saat dikenai air hujan buatan. Gambar 6. Citra Objek saat Baru Selesai Hujan Gambar 7. Citra Alat Saat diberi Hujan Buatan Gambar 6 dan 7 menunjukan bahwa saat selesai hujan, kamera tidak akan mungkin bekerja dengan optimal jika bekas air hujan tidak dibersihkan. Saat kondisi setelah hujan, terlihat ada bekas bekas air yang menempel pada bagian luar akrilik yang dapat mengganggu pemandangan dari kamera. Sistem yang dibangun adalah ketika selesai hujan, sensor hujan akan mengirimkan sinyal kepada mikrokontroler kemudian mikrokontroler

8 memerintahkan aktuator untuk bekerja, sehingga ketika kondisi baru selesai hujan tercapai, maka sprayer akan aktif yaitu menyemprotkan air sabun ke bagian luar dari akrilik, lalu wiper akan menyapu sebanyak 5 kali sapuan. Berikut ini gambar 8 merupakan kondisi dari alat Orion StarShoot AllSky Camera II setelah dilakuan penyapuan oleh aktuator yang dibuat dan gambar 9 merupakan citra dari objek yang didapat saat alat baru saja disapu oleh wiper ketika kondisi baru selesai hujan. Gambar 8 Citra Objek Saat Selesai Disapu Oleh Wiper 2. Sistem aktuator yang dibuat mampu menyapu dan menghilangkan embun serta bekas air hujan. 3. Alat penghilang embun dan bekas air hujan otomatis untuk Orion StarShoot AllSky Camera II dapat bekerja dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Aryani, dkk.(2014). Pembuatan Peta Potensi Curah Hujan dengan Menggunakan Citra Satelit Mtsat di Pulau Jawa.Jurnal Geodesi Undip, Kristianto, E. (2013). Monitoring Jarak Jauh Generator AC Berbasis Mikrokontroler. Rahim, R. H., M. Rumagit, A., dan S. M. Lumenta, A. (2015). Rancang Bangun Alat Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega8535. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, 1-7. Yousif, T. A. dan Tahir M. M. (2013) The Relationship Between Relative Humidity and the Dewpoint Temperature in Khartoum State, Sudan. Journal of Applied and Industrial Sciences. 69 Gambar 9. Citra Alat Saat Selesai Disapu Oleh Wiper KESIMPULAN 1. Sistem sensor yang digunakan sudah baik untuk mendeteksi kemunculan embun dan air hujan.

9

2015 RANCANG BANGUN ALAT PENGHILANG EMBUN DAN BEKAS AIR HUJAN OTOMATIS UNTUK ALLSKY CAMERA DI OBSERVATORIUM BOSSCHA

2015 RANCANG BANGUN ALAT PENGHILANG EMBUN DAN BEKAS AIR HUJAN OTOMATIS UNTUK ALLSKY CAMERA DI OBSERVATORIUM BOSSCHA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembunan dan curah hujan merupakan fenomena fisis yang berhubungan dengan ilmu fisika dan ilmu meteorologi. Curah hujan merupakan unsur meteorologi yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II... Error! Bookmark not defined.

BAB II... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TELEMETRI PENGUKURAN DAN KENDALI UNTUK MONITORING ALAT PENGHILANG EMBUN ALLSKY CAMERA BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN JARINGAN WEB SERVER

RANCANG BANGUN TELEMETRI PENGUKURAN DAN KENDALI UNTUK MONITORING ALAT PENGHILANG EMBUN ALLSKY CAMERA BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN JARINGAN WEB SERVER Fibusi (JoF), Vol. 4 No. 1 April 2016 RANCANG BANGUN TELEMETRI PENGUKURAN DAN KENDALI UNTUK MONITORING ALAT PENGHILANG EMBUN ALLSKY CAMERA BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN JARINGAN WEB SERVER Anton Baedilah

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD

ANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD Analisis Penggerak Pada Sistem Pengaman Pintu. (Gandung Listiono) 163 ANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD ANALYSIS OF ACTIVATOR OF PASSWORDED DOOR SECURITY SYSTEM Oleh: Gandung Listiono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Blok Diagram Rangkaian Untuk merealisasikan perancangan dan pembuatan alat sistem pengamatan cuaca berbasis Arduino Mega 2560, perlu adanya LCD agar dapat memonitor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF PADA RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF PADA RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF PADA RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Herlina Nainggolan, Meqorry Yusfi Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dibuat, berupa perancangan sistem mikrokontroller dan tampilan antarmuka web. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: SHT11, pengering pakaian. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: SHT11, pengering pakaian. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perubahan cuaca yang tidak menentu yang dipengaruhi oleh global warming seperti saat ini. Musim kemarau dan musim penghujan sudah tidak dapat diprediksi lagi. Dikarenakan hal tersebut aktivitas

Lebih terperinci

Perancangan Prototipe Alat Buka Tutup Atap Otomatis Berbasis Mikrokontroler

Perancangan Prototipe Alat Buka Tutup Atap Otomatis Berbasis Mikrokontroler Perancangan Prototipe Alat Buka Tutup Atap Otomatis Berbasis Mikrokontroler Badie Uddin 1, Wahyu Kurniawan 2 1,2 Program Studi Teknik Kompute, Politeknik TEDC.. Jl. Politeknik-Pasantren KM 2 Cibabat, Cimahi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Keras Pengujian pada prototype elevator atau lift ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian terhadap perangkat-perangkat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai Desember

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi Instrumentasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam Perancangan Robot Rubik s cube 3x3x3 Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Metode Jessica Fridrich yang pembuatan nya terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PENETAS TELUR AYAM BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS

RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PENETAS TELUR AYAM BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PENETAS TELUR AYAM BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS KARYA ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan

Lebih terperinci

AMIK GI MDP. Program Studi Teknik Komputer Skripsi Ahli Madya Komputer Semester Ganjil Tahun Akademik 2011/2012

AMIK GI MDP. Program Studi Teknik Komputer Skripsi Ahli Madya Komputer Semester Ganjil Tahun Akademik 2011/2012 1 AMIK GI MDP Program Studi Teknik Komputer Skripsi Ahli Madya Komputer Semester Ganjil Tahun Akademik 2011/2012 ALAT PENJEMUR PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER Surya Dharma Wibowo 2008120012 Andy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI KONSENTRASI SISTEM KONTROL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN BAB III RANCANG BANGUN 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Pada gambar 3.1 sensor DHT 11 akan mendeteksi suhu pada ruangan lalu terhubung ke Arduino untuk

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Sensor ultrasonic, vibration motor, buzzer. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Sensor ultrasonic, vibration motor, buzzer. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Alat bantu untuk tunanetra pada umumnya adalah tongkat yang digunakan dengan cara manual. Tongkat tunanetra memiliki fungsi untuk mengetahui adanya halangan di depan atau tidak. Cara penggunaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUKA DAN PENUTUP ATAP PENJEMUR GABAH SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328

PERANCANGAN ALAT PEMBUKA DAN PENUTUP ATAP PENJEMUR GABAH SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 PERANCANGAN ALAT PEMBUKA DAN PENUTUP ATAP PENJEMUR GABAH SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328 Martianus Kurnia, Ali Warsito, Andreas Ch. Louk Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO A. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan juga dengan

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS Oleh : Fauzia Hulqiarin Al Chusni (13507134014), Universitas Negeri Yogyakarta smartfauzia@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 Juni 2014, bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 Juni 2014, bertempat di III. METODOLOGI PENELITIAN 3. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 204 Juni 204, bertempat di Laboratorium Konversi Energi Elektrik, Laboratorium Terpadu Teknik

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE BUKA TUTUP ATAP OTOMATIS UNTUK PENGERINGAN PROSES PRODUKSI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PROTOTIPE BUKA TUTUP ATAP OTOMATIS UNTUK PENGERINGAN PROSES PRODUKSI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTIPE BUKA TUTUP ATAP OTOMATIS UNTUK PENGERINGAN PROSES PRODUKSI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Ridwan Anas J0D007063 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. mungkin timbul dapat ditekan dan dihindari. gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software visual basic,

BAB III PERANCANGAN ALAT. mungkin timbul dapat ditekan dan dihindari. gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software visual basic, BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X RANCANG BANGUN PENJEMUR DAN PENGERING PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Adnan Feriska, [2] Dedi Triyanto [1][2] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : II. PERAKITAN KOMPONEN SISTEM Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : 1. Gas Analyser GA2000Plus yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a a Jurusan Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian, hasil pengujian dan analisis tentang hasil pengujian yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan supaya dapat diketahui apakah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Disusun Oleh: Siswo Sutisna 24040211060014 PROGRAM STUDI D3 INSTRUMENTASI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas secara keseluruhan pengujian dan analisa dari pembuatan sistem permodelan penutup bak truk otomatis menggunakan Arduino pada bak mobil truk.pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik dan pemprograman. Maka terbentuklah alat perancangan buka

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram ( BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras Hasil perancangan alat penetas telur berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ini terbagi atas pabrikasi box rangkaian dan pabrikasi rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

SYARIF HIDAYAT

SYARIF HIDAYAT ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Jurnal Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Sarjana Teknik Oleh: SYARIF HIDAYAT 11022011 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad Thobari No.6, Bandar Lampung. b. Waktu Penelitian Perancangan,

Lebih terperinci

ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB

ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Vol. 2, No. 2, Desember 2016 50 ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Syarif Hidayat 1, Mushlihudin 2 Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan email: hidayat81@ymail.com, mdin@ee.uad.ac.id

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Rancang Bangun Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14) yang berfungsi untuk memantulkan sinar matahari ke satu titik fokus sehingga dihasilkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MOBIL ROBOT PENCARI CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER PIC16F84

RANCANG BANGUN MOBIL ROBOT PENCARI CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER PIC16F84 RANCANG BANGUN MOBIL ROBOT PENCARI CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER PIC16F84 Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh: Darwanto J0D007025 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam sebuah robot terdapat dua sistem yaitu sistem elektronis dan sistem mekanis, dimana sistem mekanis dikendalikan oleh sistem elektronis bisa berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhirakhir ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang akan

Lebih terperinci

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Sistem Monitoring Secara umum sistem kerja alat monitoring mesin terdiri dari 3 blok sistem yakni blok input mesin, blok control dan blok output sistem. Dapat digambarkan dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan sistem kendali otomatis gorden dan lampu ini bertujuan untuk mereduksi penggunaan listrik sehingga lebih efisien, selain itu juga untuk mengurangi resiko

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa setiap modul dari sistem yang dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

RANCANGAN MONITORING SIRKULASI DAN STABILITAS SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS DAN SENSOR SUHU DENGAN TAMPILAN PC BERBASIS ATMEGA 8535 SKRIPSI

RANCANGAN MONITORING SIRKULASI DAN STABILITAS SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS DAN SENSOR SUHU DENGAN TAMPILAN PC BERBASIS ATMEGA 8535 SKRIPSI RANCANGAN MONITORING SIRKULASI DAN STABILITAS SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR GAS DAN SENSOR SUHU DENGAN TAMPILAN PC BERBASIS ATMEGA 8535 SKRIPSI NOVA AVRILIA SIMANJUNTAK 140821012 PROGRAM STUDI FISIKA

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

DESAIN MODEL SMARTHOME SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

DESAIN MODEL SMARTHOME SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DESAIN MODEL SMARTHOME SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 *Hermawan Setiadi 1, Munadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan 42 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai yang dihasilkan oleh pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan ketinggian air dan suhu air sebenarnya.

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung. 3.2

Lebih terperinci

AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO

AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO ... 1 (Rifqi Tholib) E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika dan Informatika Edisi Proyek Akhir D3 AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO Oleh : Rifqi Tholib (13507134001), Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control 4.1 Garis Besar Perancangan Sistem BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Perlu diketahui bahwa system yang penulis buat ini menggunakan komponen elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Keras Pengujian pada prototype elevator atau lift ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian terhadap perangkat-perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Pada Perancangan tugas akhir ini terdapat blok diagram yang akan di rancang berikut blok diagram secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem home automation menggunakan teknologi NFC berbasis Arduino. Sistem home automation mengasumsikan peralatan listrik atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Terdapat tiga bagian dalam tahapan implementasi, antara lain implementasi desain mekanik, desain elektrik dan program kendali. 5.1.1 Implementasi Desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan alat Kompor Listrik Digital IoT dengan menggunakan Microcontroller Open Source Wemos. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

PENGONTROLAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO

PENGONTROLAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO PENGONTROLAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO Disusun Oleh : Nama : Rianto Abing M. N. NRP : 0522136 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci