P R O S P E K T U S REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P R O S P E K T U S REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II"

Transkripsi

1 Tanggal Pelaksanaan : 3 Oktober 2012 Masa Penawaran : Maksimum 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Pelaksanaan Tanggal Pelunasan Parsial : Disesuaikan dengan tanggal jatuh tempo pokok Efek bersifat utang dalam portofolio investasi yang menjadi basis nilai proteksi atas Pokok Investasi Tanggal Jatuh Tempo : Maksimum tahun 2022 Tanggal Penjualan Kembali : Setiap 3 (tiga) bulan sekali sejak tanggal penjualan kembali yang pertama kali Tanggal Pembagian Hasil Investasi: Setiap akhir bulan Januari, April, Juli dan Oktober Jangka waktu investasi : Direncanakan maksimum 10 (sepuluh) tahun Tanggal Pembayaran Pelunasan : Paling lambat T+7 setelah Tanggal Penjualan Kembali, Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pembagian Hasil Investasi atau tanggal Pelunasan Lebih Awal P R O S P E K T U S REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. Reksa Dana Terproteksi OSO DANA TERPROTEKSI II(d/h BRENT DANA TERPROTEKSI II)(selanjutnya disebut OSO DANA TERPROTEKSI II ) adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. Tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada Tanggal Jatuh Tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan terkait dengan imbal hasil (yield) dari Efek bersifat utang tersebut. OSO DANA TERPROTEKSI II akan berinvestasi maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi pada minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (Investment Grade) dalam mata uang Rupiah yang diperdagangkan menurut peraturan perudang-undangan di Indonesia serta minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, deposito dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. PENAWARAN UMUM II PT OSO Manajemen Investasi (d/h PT Brent Asset Management) sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum II secara terus-menerus atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan jumlah sekurang-kurangnya (dua puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya (dua ratus lima puluh juta) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran. Setiap Unit Penyertaan O SO DANA TERPROTEKSI II akan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) per Unit Penyertaan selama Masa Penawaran. Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat mempersingkat Masa Penawaran berdasarkan pada kondisi pasar dan akumulasi jumlah pembelian. Keterangan lebih lanjut mengenai Masa Penawaran dapat dilihat pada Bab II Prospektus. Calon Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan, yang masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Pembayaran pelunasan oleh Bank Kustodian akan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo Pemegang Unit Penyertaan tidak dikenakan biaya pembelian Unit Penyertaan, namun dikenakan biaya penjualan kembali (pelunasan) sebesar maksimum 3% (tiga persen) dari nilai penjualan kembali (pelunasan) apabila melakukan penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan. Uraian lengkap mengenai biaya dapat dilihat pada Bab IX Prospektus. MANAJER INVESTASI BANK KUSTODIAN PT OSO MANAJEMEN INVESTASI Gd. Cyber 2 Lantai 31 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5/13 Jakarta Telp. (021) Fax. (021) PT BANK DBS INDONESIA Plaza Permata Lt. 9 Jl. M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta Telp. (021) Fax. (021) SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB V MENGENAI TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI, BAB VIII MENGENAI FAKTOR RISIKO UTAMA, BAB III MENGENAI MANAJER INVESTASI. Prospektus Pembaharuan ini diterbitkan di Jakarta tanggal 28 Mei 2013

2 UNTUK DIPERHATIKAN OSO DANA TERPROTEKSI II tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh Pemerintah dan Bank Indonesia. Sebelum membeli unit penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami prospektus dan dokumen penawaran lainnya. Isi dari prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah suatu saran baik dari sisi bisnis, hukum maupun pajak. Oleh karena itu, calon pemegang unit penyertaan disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasehat dari pihak -pihak yang berkompeten sehubungan dengan investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Calon pemegang unit penyertaan harus menyadari bahwa terdapat kemungkinan pemegang unit penyertaan akan menanggung risiko sehubungan dengan unit penyertaan yang dipegangnya. Sehubungan dengan kemungkinan adanya risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon pemegang unit penyertaan dapat meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan, pajak, maupun aspek lain yang relevan. Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukkan indikasi hasil investasi dari OSO DANA TERPROTEKSI II, bila ada, hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau jaminan bahwa pemegang unit penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang sama dimasa yang akan datang, dan indikasi ini bukan merupakan janji atau jaminan dari manajer investasi atas target hasil investasi maupun potensi hasil investasi, bila ada, yang akan diperoleh oleh calon pemegang unit penyertaan. Perkiraan tersebut akan dapat berubah sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang telah diungkapkan dalam BAB VIII mengenai faktor-faktor risiko utama.

3 DAFTAR ISI BAB I ISTILAH DAN DEFINISI... 1 BAB II INFORMASI MENGENAI OSO DANA TERPROTEKSI II BAB III MANAJER INVESTASI BAB IV BANK KUSTODIAN BAB V TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI...13 BAB VI METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO OSO DANA TERPROTEKSI II BAB VII PERPAJAKAN BAB VIII MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA BAB IX IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA BAB X HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN BAB XI LAPORAN KEUANGAN BAB XII PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN BAB XIII PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN BAB XIV TATA CARA PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO BAB XV TATA CARA PELUNASAN LEBIH AWAL UNIT PENYERTAAN BAB XVI BAB XVII TATA CARA PELUNASAN PARSIAL UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI, PELUNASAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO, PELUNASAN LEBIH AWAL DAN PELUNASAN PARSIAL OSO DANA TERPROTEKSI II BAB XVIII PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BAB XIX PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL OSO DANA TERPROTEKSI II 1

4 BAB I ISTILAH DAN DEFINISI 1.1. AFILIASI Afiliasi adalah: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; b. Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama BANK KUSTODIAN Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek (termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya BAPEPAM DAN LK Bapepam dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal BUKTI KEPEMILIKAN Bukti Kepemilikan adalah Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan BURSA EFEK Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti haknya DOKUMEN KETERBUKAAN PRODUK 1.7. EFEK 1.8. EFEKTIF Dokumen Keterbukaan Produk adalah dokumen yang memuat secara rinci instrumen-instrumen investasi yang akan ada di dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II dan ilustrasi imbal hasil yang diharapkan dari OSO DANA TERPROTEKSI II serta informasi material lainnya. Dokumen ini akan disediakan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran Efek adalah efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh OSO DANA TERPROTEKSI II. Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.C.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana berbentuk Kontrak OSO DANA TERPROTEKSI II 1

5 Investasi Kolektif sebagaimana tercantum dalam Surat Bapepam dan LK Nomor S-1195/BL/2011 tanggal 09 Februari FORMULIR PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Formulir Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang digunakan oleh calon pembeli untuk membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang harus diisi dengan lengkap serta ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang berisi data mengenai kondisi penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit Penyertaan, sebagai persyaratan untuk menjual kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan FORMULIR PROFIL PEMODAL Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh pemodal sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana ( Peraturan Bapepam Nomor IV.D.2 ), yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko pemodal OSO DANA TERPROTEKSI II sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) HARI BURSA Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek HARI KERJA Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif, sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 22 tanggal 15 November 2010 jis Akta Addendum Nomor 11 tanggal 10 Januari 2011 dan Akta Addendum I No. 14 tanggal 18 Juli 2012 yang semuanya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang MANAJER INVESTASI Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabahnya atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah MASA PENAWARAN Masa Penawaran adalah masa dimana Manajer Investasi akan melakukan Penawaran Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari Bursa sejak Tanggal Pelaksanaan sebagaimana dicantumkan di halaman muka (cover) Prospektus METODE PENGHITUNGAN NAB Metode Penghitungan NAB adalah metode untuk menghitung NAB sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep- 402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana ( Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 ). OSO DANA TERPROTEKSI II 2

6 1.18. NILAI AKTIVA BERSIH (NAB) NAB adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari OSO DANA TERPROTEKSI II dikurangi seluruh kewajibannya. Metode Penghitungan NAB Reksa Dana harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, dimana perhitungan NAB dilakukan oleh Bank Kustodian dengan menggunakan nilai pasar wajar yang ditentukan oleh Manajer Investasi. NAB OSO DANA TERPROTEKSI II akan diumumkan dan dipublikasikan di harian tertentu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1( satu) bulan pada Hari Bursa terakhir bulan berjalan dan pada Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Penjualan Kembali, serta Tanggal Pembagian Hasil Investasi NILAI PASAR WAJAR Nilai Pasar Wajar adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan oleh Manajer Investasi secara bebas bukan karena paksaan atau likuidasi PELUNASAN JATUH TEMPO Pelunasan Jatuh Tempo adalah pelunasan atas seluruh investasi Pemegang Unit Penyertaan pada OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi yang berasal dari seluruh pelunasan pokok Efek bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo PELUNASAN LEBIH AWAL Pelunasan Lebih Awal adalah suatu tindakan dari Manajer Investasi membeli kembali seluruh Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan sebelum Tanggal Jatuh Tempo yang wajib dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut (apabila tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut bukan merupakan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal). Kondisi yang menyebabkan Manajer Investasi dapat melaksanakan pelunasan lebih awal ini diuraikan secara lebih rinci dalam Bab XV Prospektus PELUNASAN PARSIAL Pelunasan Parsial adalah pelunasan bertahap atas investasi Pemegang Unit Penyertaan pada REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi dengan membeli kembali Unit Penyertaan (pelunasan) dalam waktu bersamaan (serentak)yang disesuaikan dengan jatuh tempo dari atau pelaksanaan opsi untuk melunasi (jika ada) Efek bersifat utang yang menjadi basis nilai proteksi atas Pokok Investasi dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yang secara rinci akan dicantumkan dalam Dokumen Keterbukaan Produk PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Pemegang Unit Penyertaan adalah pihak-pihak yang memiliki Unit Penyertaan dalam OSO DANA TERPROTEKSI II PENAWARAN UMUM II Penawaran Umum II adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dilakukan oleh Manajer Investasi selama Masa Penawaran untuk menjual Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif. OSO DANA TERPROTEKSI II 3

7 1.25. POKOK INVESTASI Pokok Investasi adalah investasi awal Pemegang Unit Penyertaan atau uang yang diinvestasikan pertama kali oleh Pemegang Unit Penyertaan dengan membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Masa Penawaran PORTOFOLIO EFEK Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan OSO DANA TERPROTEKSI II PROSPEKTUS Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum II OSO DANA TERPROTEKSI II dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam dan LK dinyatakan bukan sebagai Prospektus REKSA DANA Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA TERPROTEKSI Reksa Dana Terproteksi adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-262/BL/2011 tanggal 31 Mei 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks ( Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 ) SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang diterbitkan oleh Bank Kustodian, yang mengkonfirmasikan telah dilaksanakannya instruksi pembelian dan/atau penjualan kembali Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau menunjukkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan akan disampaikan oleh Bank Kustodian dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah (i) Tanggal Emisi; (ii) Tanggal Penjualan Kembali, dalam hal terdapat penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II oleh Pemegang Unit Penyertaan; (iii) tanggal dilakukannya Pembagian Hasil Investasi; (iv) Tanggal Pelunasan Parsial; dan (v) Tanggal Jatuh Tempo atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal TANGGAL EMISI Tanggal Emisi adalah tanggal dimana Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II diterbitkan dan pertama kali Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II dihitung sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah), serta tanggal atau hari pertama dimulainya investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II. Tanggal Emisi dimulai selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 (ketiga) setelah berakhirnya Masa Penawaran TANGGAL JATUH TEMPO Tanggal Jatuh Tempo adalah suatu tanggal yang jatuh maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, dimana seluruh Efek bersifat Utang yang menjadi basis nilai proteksi dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II telah jatuh tempo dan/atau telah dijual untuk memenuhi kewajiban Manajer Investasi membeli kembali seluruh Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan dan masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan, yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo tersebut (apabila tanggal Jatuh Tempo bukan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo). OSO DANA TERPROTEKSI II 4

8 1.33. TANGGAL PELAKSANAAN Tanggal Pelaksanaan adalah tanggal Surat Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa rencana penggunaan kembali Kontrak Investasi Kolektif dapat dilaksanakan TANGGAL PELUNASAN PARSIAL Tanggal Pelunasan Parsial adalah tanggal-tanggal sebelum Tanggal Jatuh Tempo, dimana Manajer Investasi wajib melakukan Pelunasan Parsial. Apabila Tanggal Pelunasan Parsial yang bersangkutan bukan merupakan Hari Bursa, maka Tanggal Pelunasan Parsial adalah Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Parsial TANGGAL PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Tanggal Pembagian Hasil Investasi adalah tanggal-tanggal dimana Manajer Investasi dapat membagikan hasil investasi kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan proporsional sesuai dengan Unit Penyertaan yang dimiliki, yaitu setiap pertengahan bulan Juli, pertengahan bulan Oktober, pertengahan bulan Januari dan pertengahan bulan April. Apabila Tanggal Pembagian Hasil Investasi bukan merupakan Hari Bursa maka pembagian hasil investasi akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya TANGGAL PEMBAYARAN PELUNASAN Tanggal Pembayaran Pelunasan adalah suatu tanggal dimana Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pembayaran atas penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan, maupun pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Penjualan Kembali, Tanggal Pelunasan Parsial,Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pembagian Hasil Investasi atau terjadi Pelunasan Lebih Awal TANGGAL PENJATAHAN Tanggal Penjatahan adalah tanggal dimana Manajer Investasi akan melakukan penjatahan atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II kepada masing-masing Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional sesuai dengan jumlah dana yang disetor oleh Pemegang Unit Penyertaan. Penjatahan terjadi apabila total Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang terjual selama Masa Penawaran lebih dari jumlah maksimum yang ditawarkan. Tanggal Penjatahan jika ada, adalah Hari Bursa berikutnya setelah hari terakhir Masa Penawaran TANGGAL PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) adalah tanggal-tanggal dimana Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya. Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) untuk pertama kali jatuh pada awal bulan ke 9 (sembilan) sejak Tanggal Emisi dan selanjutnya jatuh pada setiap awal bulan dari triwulan berikutnya sebagaimana diatur dalam BAB XIII Prospektus. Apabila Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) tersebut bukan merupakan Hari Bursa, maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa setelah Tanggal Penjualan Kembali (Pelunasan) UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal UNIT PENYERTAAN Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif. OSO DANA TERPROTEKSI II 5

9 BAB II INFORMASI MENGENAI OSO DANA TERPROTEKSI II 2.1. PEMBENTUKAN OSO DANA TERPROTEKSI II OSO DANA TERPROTEKSI II (d/h BRENT DANA TERPROTEKSI II) adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya sebagaimana termaktub dalam Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II Nomor 22 tanggal 15 November 2010, Akta Addendum Nomor 11 tanggal 10 Januari 2011 dan Akta Addendum I No. 14 tanggal 18 Juli 2012 yang semuanya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang dan Akta Addendum II Nomor 47 tanggal 27 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti S.H, Notaris di Jakarta, antara PT. OSO Manajemen Investasi (d/h PT BRENT ASSET MANAGEMENT) sebagai Manajer Investasi dan PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank Kustodian. OSO DANA TERPROTEKSI akan menggunakan Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ( Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 ) angka 46, yang Pernyataan Pendaftarannya telah memperoleh Efektif dari Bapepam dan LK dengan Suratnya Nomor : S-1195/BL/2011 tanggal 09 Februari PENAWARAN UMUM II PT OSO MANAJEMEN INNVESTASI sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum II secara terus menerus atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan jumlah sekurang kurangnya (dua puluh lima juta) Unit Penyertaan sampai dengan sebanyak banyaknya (dua ratus lima puluh juta) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran. Setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) per Unit Penyertaan selama Masa Penawaran. Setelah Masa Penawaran berakhir, Nilai Aktiva Bersih Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II ditetapkan berdasarkan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang termasuk dalam portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yang disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Masa Penawaran OSO DANA TERPROTEKSI II akan dimulai sejak Tanggal Pelaksanaan dan berlangsung selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari Bursa. Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat mempersingkat Masa Penawaran berdasarkan pada kondisi pasar dan akumulasi jumlah pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajer Investasi wajib membatalkan Penawaran Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II apabila sampai dengan akhir Masa Penawaran jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang terjual kurang dari jumlah minimum Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sebagaimana ditentukan dan Manajer Investasi dapat membatalkan Penawaran Umum II atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II apabila dalam Masa Penawaran terdapat kondisi yang dianggap tidak menguntungkan atau dapat merugikan calon Pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal Penawaran Umum II dibatalkan, maka dana investasi milik calon Pemegang Unit Penyertaan akan dikembalikan oleh Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi (tanpa bunga) sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa terhitung sejak tanggal dibatalkannya Penawaran Umum II tersebut dengan pemindahbukuan dalam mata uang Rupiah ke rekening yang terdaftar atas nama calon Pemegang Unit Penyertaan dengan biaya transfer menjadi beban dan tanggungan Pemegang Unit Penyertaan. Calon Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. OSO DANA TERPROTEKSI II 6

10 Dalam hal Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang terjual selama Masa Penawaran melebihi jumlah maksimum yang ditawarkan, maka pada Tanggal Penjatahan Manajer Investasi akan melakukan penjatahan atas kepemilikan Unit Penyertaan kepada masing masing Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional sesuai dengan jumlah dana yang disetor oleh calon Pemegang Unit Penyertaa Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan diterbitkan pada Tanggal Emisi. Manajer Investasi akan mengembalikan sisa dana milik calon Pemegang Unit Penyertaan yang tidak dapat digunakan tersebut melalui Bank Kustodian tanpa bunga sesegera mungkin setelah Masa Penawaran dengan cara pemindahbukuan ke rekening yang terdaftar atas nama oleh masing masing calon Pemegang Unit Penyertaan. Biaya pemindahbukuan merupakan beban beban Pemegang Unit Penyertaan PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO Pada Tanggal Jatuh Tempo, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Unit Penyertaan Pada Tanggal Jatuh Tempo ini diuraikan pada Bab XIV Prospektus PEMBAYARAN PELUNASAN UNIT PENYERTAAN Manajer Investasi akan melakukan pembayaran kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Pembagian Hasil Investasi, Tanggal Pembayaran Pelunasan atau terjadi Pelunasan Lebih Awal PELUNASAN LEBIH AWAL Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal yang disebabkan karena adanya keadaan yang dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Lebih Awal ini diuraikan pada Bab V dan XV Prospektus PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan secara proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan, dalam waktu yang bersamaan (serentak), dan dengan harga per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial tersebut. Pelunasan atas Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial akan dilakukan sesuai dengan skema investasi yang akan diinformasikan secara lebih rinci dalam Dokumen Keterbukaan Produk yang akan dibagikan pada Masa Penawaran. Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Pelunasan Parsial ini diuraikan pada Bab XVI Prospektus PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dari dana yang diinvestasikan (jika ada), akan dibukukan ke dalam OSO DANA TERPROTEKSI II sehingga akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer Investasi memiliki kewenangan untuk membagikan atau tidak membagikan hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dan untuk menentukan waktu serta besarnya hasil investasi yang dibagikan selama hal tersebut tetap sesuai dengan tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu memberikan proteksi minimum 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi. Penjelasan mengenai Pembagian Hasil Investasi ini diuraikan pada Bab V butir 5.7 Prospektus. OSO DANA TERPROTEKSI II 7

11 2.8. PENJUALAN KEMBALI (PELUNASAN) UNIT PENYERTAAN OSO DANA TERPROTEKSI II Pemegang Unit Penyertaan hanya dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya pada Tanggal Penjualan Kembali. Penjelasan lengkap mengenai Penjualan Kembali Unit Penyertaan ini diuraikan pada Bab XV Prospektus PENGELOLA OSO DANA TERPROTEKSI II Dalam pengelolaan investasi, PT OSO ManajemenInvestasi didukung oleh 2 (dua) tim yaitu Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi. a. Komite Investasi Komite Investasi akan mengarahkan dan mengawasi Tim Pengelola Investasi dalam menjalankan Kebijakan dan Strategi Investasi sehingga sesuai dengan tujuan investasi. Komite Investasi terdiri dari: Irfano Chamra, Ketua Warga Negara Indonesia, lulusan dari Universitas Indonesia tahun 1967 dengan gelar Sarjana Ekonomi dan Master in Public Administration dari University of Southern California tahun Sejak tahun 1968 sampai dengan 1997 bekerja di Bank Indonesia memulai karir sebagai staff umum. Pada tahun 1986 mengikuti Sekolah Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI) dan tahun 1987 diangkat menjadi Direktur dan memimpin Cabang Bank Indonesia Ujung Pandang kemudian Cabang Bank Indonesia Bandung, dan terakhir Pemimpin Cabang Bank Indonesia Surabaya sampai dengan tahun Tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 diangkat menjadi Direktur PT. Askrindo dan dalam periode yang sama menjadi Komisaris Utama pada anak perusahaan PT Askrindo yaitu pada PT Reassuransi Nasional Indonesia dan periode tahun 2005 hingga 2012 menjadi Dosen Leadership dan Dosen Management Bank sejak tahun 2012 pada Indonesia Banking School. Maria Rosaline Nindita Radyati, Anggota Warga Negara Indonesia, Meraih gelar PhD di bidang manajemen dari University of Technology, Sydney (UTS), Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti dan telah menjadi dosen di Univesitas Trisakti sejak 1990 dan memimpin CECT (Center for Entrepreneurship Change and Third Sector) mulai 2000 sekaligus menjadi Koordinator Program MM-CSR yang merupakan pendidikan S2 dengan konsentrasi CSR pertama di Indonesia. Aktif dalam penelitian di bidang CSR (Corporate Social Responsibility), social entrepreneurship, dan governance serta kerap menjadi nara sumber pada berbagai seminar, pelatihan dan workshop di dalam maupun luar negeri, Hasil penelitian beliau diterbitkan dalam beberapa buku, antara lain berjudul Third Sector Organisation Governance in Indonesia: Regulations, Initiatives and Models, in Comparative Third Sector Governance in Asia: Structure, Process, and Political Economy yang diterbitkan Springer, New York. Beberapa buku lainnya diterbitkan penerbit Indonesia adalah CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang diterbitkan Indonesia Business Links (IBL). Deddy Laksana, Ketua Warga Negara Indonesia, lulusan dari Golden Gate University di San Fransisco, USA dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 1996 dan Master of Science in Finance pada tahun Mengawali karirnya di industri keuangan dan pasar modal sebagai Credit Analyst di PT Bank Baja International pada tahun 1997, dan kemudian pada tahun 1999 bergabung di MeesPierson Finas Investment Management (sekarang PT BNP Paribas Investment Partners) sebagai Fixed Income Fund Manager dan pada tahun 2003 sebagai Fund Manager di PT Mandiri Manajemen I nvestasi. Beliau terus mengembangkan minat dan pengetahuannya terhadap industry pasar modal mencakup strategi i nvestasi, alternatif investasi, sumber pendanaan, dan aset alokasi portofolio. Pada tahun 2012 menjabat sebagai direktur PT Pacific Capital Investment dan saat ini menjabat sebagai Direktur PT OSO Manajemen Investasi.Memiliki ijin sebagai Wakil Manajer Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II 8

12 berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-118/PM/IP/WMI tanggal 23 Juli 2001, ijin sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor - Kep 44/PM/IP/PPE/2000 tanggal 23 Februari 2000 dan ijin sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor-Kep 19/PM/WPEE/2004 tanggal 14 Juni b. Tim Pengelola Investasi Tugas dan tanggung jawab Tim Pengelola Investasi adalah sebagai berikut: Melakukan tugas sebagai pelaksanaan kegiatan investasi sehari hari atas pengarahan yang telah diberikan oleh Komite Investasi. Menganalisa dan merekomendasikan portofolio Efek yang akan diinvestasikan ke dalam portofolio. Memantau semua informasi material mengenai portofolio Efek. Melakukan eksekusi dan penempatan efek efek ke dalam portofolio Efek setelah mendapat persetujuan dari Tim Komite Investasi. Adapun anggota Tim Pengelola Investasi adalah sebagai berikut: Rusdi Oesman, Ketua Warga Negara Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta tahun 1989, memiliki Certified Wealth Manager (CWM) dari Erasmus University - Roterdam dan MM UGM tahun Mendapat Ijin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-82/BL/WMI/2012. Mulai bergabung dengan PT Brent Asset Manajemen pada Oktober 2012 sebagai Assosiate Director, Sebelum bergabung dengan PT OSO Manajemen Innvestasi, (d/h PT Brent Asset Management) ia berkarir sebagai Product & SME Development Manager di PT PNM Investment Management (2012), Manajer Investasi Dana Pensiun PLN (2002-Jan 2012) dan sebelum memasuki industri pasar modal, ia memiliki pengalaman yang luas di bidang Investasi selama bekerja di YDP/THT Bank Bumi Daya ( ). Soemarijadi, Anggota Warga Negara Indonesia, lulusan dari lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Sudirman, Purwokerto tahun 1980 dan mendapatkan gelar Strata 2 (dua) program studi Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun Memiliki ijin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM-LK berdasarkan Surat Keputusan No. Kep-48/PM/IP/WMI/1999. Mengawali karirnya di industri pasar modal sebagai Fixed Income Associate di PT. Exim Securities pada tahun Kemudian menjabat sebagai Head of Accounting & Finance di PT. Mandiri Sekuritas dan di PT. Mandiri Manajemen Investasi sebagai Fund Manager Fixed Income(sejak tahun ). Sebelum bergabung dengan PT. OSO Manajemen Investasi pada Maret 2013, ia bergabung dengan PT. Pacific Capital Investment (sejak Nopember ) Ikhtisar Laporan Keuangan Singkat Reksa Dana Berikut adalah tabel ikhtisar rasio keuangan Reksa Dana untuk 1 (satu) tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 yang telah diperiksa oleh akuntan yang independen Akhyadi Wadisono: Ikhtisar Keuangan Singkat 31 Des 2012 Hasil investasi 2.36% Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran Beban operasi -0.71% 1.76% Perputaran portofolio 1 : 0.51 Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana, tetapi seharusnya tidak dianggap sebagai indikasi dari kinerja masa depan akan sama baiknya dengan kinerja masa lalu. OSO DANA TERPROTEKSI II 9

13 BAB III MANAJER INVESTASI 3.1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI MANAJER INVESTASI Manajer Investasi pada awalnya didirikan dengan nama PT Brent Asset Management, merupakan perusahaan Manajer Investasi yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana termuat dalam akta pendirian Perseroan Terbatas No. 12 tanggal 14 September 2004, dibuat dihadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusannya No. C HT TH.2004, tertanggal 19 Oktober 2004, Tambahan No. 2372, Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 4 Maret Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan yang dituangkan dalam Akta No. 2 tanggal 7 Mei 2008, dibuat di hadapan B. Andy Widyanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 19 Mei 2008, Akta No. 06 tanggal 14 Januari 2013, dibuat oleh Herlina Pakpahan, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 26 Februari 2013, Kemudian pada tahun 2013, Manajer Investasi mengubah namanya menjadi PT OSO Manajemen Investasi berdasarkan Akta No. 08 tanggal yang dibuat dihadapan SRI RAHAYU, SH, Notaris di Bekasi dan telah dicatat oleh Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal nomor : AHU-AH , Akta No. 07 tanggal dibuat dihadapan SRI RAHAYU, SH, Notaris di Bekasi dan perubahan tersebut telah memperoleh Persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya tanggal nomor : AHU AH Tahun 2013 dan perubahan terakhir Akta No. 07 tanggal yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris dijakarta. PT OSO Manajemen Innvestasi (d/h PT Brent Asset Management) sebagai Manajer Investasi telah mendapat ijin usaha dari Bapepam dan LK berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. 01/PM/MI/2005 tanggal 17 Januari Susunan Direksi dan Komisaris PT OSO Manajemen Innvestasi pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut : Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direktur Direktur Utama Direktur : Irfano Chamra : Maria Rosaline Nindita R : Rusdi Oesman : Deddy Laksana 3.2. PENGALAMAN MANAJER INVESTASI PT Brent Asset Management sebelumnya adalah anak perusahaan PT. Brent Securities telah berpengalaman selaku Manajer Investasi sejak Dalam rangka pengembangan perusahaan pada bulan Oktober 2004, PT Brent Securities melakukan pemisahan (spin off) Divisi Asset Management menjadi anak perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas di bidang Manajer Investasi dan Penasehat Investasi. Pada bulan Januari 2013 PT Brent Securities mengalihkan kepemilikan sahamnya atas PT Brent Asset Manajemen kepada PT OSO Securities, sehingga Perseroan menjadi anak perusahaan OSO Securities dan sekaligus sebagai pemegang saham pengendali. Hingga saat ini Manajer Investasi mengelola produk Reksa Dana diantaranya Reksa Dana Terproteksi OSO Dana Terproteksi II (d/h. Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi II) dan Reksa Dana Terproteksi OSO Dana Terproteksi III (d/h. Reksa Dana Terproteksi Brent Dana Terproteksi III) OSO DANA TERPROTEKSI II 10

14 3.3. PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal yang bergerak di bidang pasar modal lembaga-lembaga keuangan adalah PT. OSO Securities. OSO DANA TERPROTEKSI II 11

15 4.1. KETERANGAN SINGKAT BANK KUSTODIAN BAB IV BANK KUSTODIAN PT Bank DBS Indonesia, untuk selanjutnya disebut DBSI adalah subsidiari dari DBS Bank Ltd. Singapore dengan reputasi baik dan telah beroperasi sejak 30 Juni 1989 di bawah nama PT Bank Mitsubishi Buana Bank, sebuah bank campuran antara The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd., Japan dengan PT Bank Buana Indonesia. Pada tahun 1997 Bank DBS Ltd.Singapore membeli saham the Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd di PT Mitsubishi Buana Bank dan berubah namanya menjadi PT Bank DBS Indonesia pada tanggal 23 Mei DBSI dengan jaringan kerjanya di Indonesia yang luas sebanyak 40 cabang. Salah satu jasa perbankan yang ditawarkan oleh DBSI adalah jasa Kustodian berdasarkan persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) sebagai Bank Kustodian melalui Surat Keputusan Nomor KEP- 02/BL/Kstd/2006 tertanggal 9 Agustus PENGALAMAN BANK KUSTODIAN Sejak beroperasi sebagai Bank Kustodian pada bulan Maret 2007, DBSI telah menyediakan jasa Kustodian dengan mengutamakan kepentingan pemodal agar investasi yang dilakukan melalui pasar modal Indonesia bisa dilakukan dengan aman dan efisien. Dalam menjalankan operasional sebagai Bank Kustodian, DBSI didukung oleh karyawan yang memiliki pengalaman di pasar modal dan perbankan lebih dari 10 tahun serta sistem yang dilengkapi dengan teknologi terkini PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN Pihak atau perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT DBS Vickers Securities Indonesia. OSO DANA TERPROTEKSI II 12

16 5.1. TUJUAN INVESTASI BAB V TUJUAN, KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI OSO DANA TERPROTEKSI II bertujuan untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada Tanggal Jatuh Tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memberikan investor potensi keuntungan terkait dengan imbal hasil (yield) dari Efek bersifat utang tersebut KEBIJAKAN INVESTASI Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuanketentuan lain dalam Kontrak Investasi Kolektif, OSO DANA TERPROTEKSI II akan berinvestasi maksimum 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, pada minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade) dalam mata uang Rupiah yang diperdagangkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia serta minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, deposito dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan Investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib dipenuhi oleh Manajer Investasi selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelaksanaan. Manajer Investasi dilarang mengubah Portofolio Efek yang menjadi basis proteksi sebagaimana ditentukan dalam paragraf pertama dari butir 5.2. di atas, kecuali dalam rangka pemenuhan penjualan kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang telah diterbitkan atau dalam hal terjadi penurunan peringkat Efek. 5.3 KRITERIA PEMBELIAN EFEK DAN INSTRUMEN INVESTASI Sasaran komposisi investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah sebagai berikut : Efek Minimum Maksimum Efek bersifat utang 80 % 100 % Instrumen pasar uang dan/atau setara kas 0 % 20 % Deskripsi Efek dan kriteria pembelian Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut: o Efek bersifat utang terdiri dari obligasi dengan peringkat Efek dari perusahaan pemeringkat Efek yang mendapat persetujuan Bapepam dan LK. Obligasi tersebut diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan yang berbadan hukum di Indonesia dan dijual melalui penawaran umum dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia o Metodologi pemilihan Efek Pendapatan Tetap antara lain berdasarkan nilai pengembalian yang tinggi dan termasuk kategori tingkat investasi yang baik dan memiliki rating investasi dengan minimum investment grade yaitu BBB. o Instrumen pasar uang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), deposito serta Obligasi berjangka waktu jatuh tempo kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau setara kas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Penjelasan lebih rinci mengenai Efek-Efek yang akan menjadi portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II, akan dijelaskan lebih lanjut di dalam Dokumen Keterbukaan Produk yang akan dibagikan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran. Manajer Investasi akan selalu OSO DANA TERPROTEKSI II 13

17 menyesuaikan kebijakan investasi tersebut di atas dengan Peraturan Bapepam dan LK yang berlaku dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK. 5.4 MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI a. Proteksi Modal Pada Saat Jatuh Tempo Mekanisme proteksi atas Pokok Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II sepenuhnya dilakukan melalui mekanisme investasi dan bukan melalui mekanisme penjaminan oleh Manajer Investasi maupun pihak ketiga. Manajer Investasi akan melakukan investasi sesuai dengan kebijakan investasi, dimana pada Tanggal Jatuh Tempo, Efek bersifat utang dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yang merupakan basis nilai proteksi atas Pokok Investasi tersebut sekurang-kurangnya akan memiliki Nilai Aktiva Bersih sama dengan Pokok Investasi yang terproteksi. b. Pokok Investasi yang Terproteksi Pokok investasi yang diproteksi adalah sebesar 100% (seratus persen) dari Pokok Investasi. Dalam hal Pemegang Unit Penyertaan telah melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya, maka Pokok Investasi yang terproteksi adalah Pokok Investasi sesuai jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada Tanggal Jatuh Tempo. c. Jangka Waktu Berlakunya Ketentuan Proteksi Proteksi atas Pokok Investasi berlaku hanya pada Tanggal Jatuh Tempo. d. Ruang Lingkup dan Persyaratan Bagi Berlakunya Proteksi Mekanisme proteksi OSO DANA TERPROTEKSI II hanya akan berlaku apabila: i. Tidak ada penerbit Efek bersifat utang dalam portofolio investasi yang menjadi basis proteksi gagal dalam membayarkan kewajibannya baik pokok utang maupun bunga hingga Tanggal Jatuh Tempo; dan/atau ii. Tidak terdapat perubahan dan/atau penambahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan nilai yang diproteksi berkurang atau hilang; dan/atau iii. Tidak terjadi risiko-risiko investasi sebagaimana dimaksud dalam angka Bab VIII Prospektus. e. Hilangnya atau berkurangnya hak Pemegang Unit Penyertaan atas proteksi Hak Pemegang Unit Penyertaan atas proteksi Pokok Investasi dalam Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat hilang atau berkurang apabila Pemegang Unit Penyertaan menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang bersangkutan sebelum Tanggal Jatuh Tempo atau terjadi Pelunasan Lebih Awal. Penjelasan lebih lanjut diuraikan dalam Bab XIII dan Bab XV Prospektus. 5.5 PELUNASAN LEBIH AWAL Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan pelunasan lebih awal apabila : 1. Terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan oleh pejabat pajak dan/atau terdapat perubahan politik, perubahan peraturan perundangundangan yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim sebelum Tanggal Jatuh Tempo, yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan secara signifikan; 2. Mekanisme proteksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tidak dapat dipenuhi karena sebab-sebab sebagaimana disebut dalam angka 5.4. huruf d Prospektus. Pelunasan Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut, hal mana harga Pelunasan Lebih Awal OSO DANA TERPROTEKSI II 14

18 tersebut dapat lebih rendah dari tingkat proteksi Pokok Investasi untuk setiap Unit Penyertaan. 5.6 NILAI AKHIR PELUNASAN PADA SAAT JATUH TEMPO Harga pelunasan untuk setiap Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo adalah harga setiap Unit Penyertaan yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo. Apabila Tanggal Jatuh Tempo bukan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Jatuh Tempo. 5.7 PEMBATASAN INVESTASI Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 junctis Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-553/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 dalam melaksanakan pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II, Manajer investasi dalam menentukan komposisi Portofolio Efek OSO DANA TERPROTEKSI II wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut: a. paling kurang 70% (tujuh puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II diinvestasikan pada: 1) portofolio Efek yang diterbitkan, ditawarkan dan/atau diperdagangkan di Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia; dan/atau 2) Efek bersifat utang yang diperdagangkan di luar negeri, namun diterbitkan oleh: a) Pemerintah Republik Indonesia; b) badan hukum Indonesia yang merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal; c) badan hukum asing yang sebagian besar atau seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud pada huruf b) tersebut di atas, dan badan hukum asing tersebut khusus didirikan untuk menghimpun dana dari luar negeri bagi kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; dan/atau d) badan hukum asing yang sebagian besar atau seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). b. paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II diinvestasikan pada Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet. OSO DANA TERPROTEKSI II hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas: a. Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri; b. Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat efek, Surat Utang Negara, dan/atau Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya; c. Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek; d. instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing; dan/atau e. Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek. Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : a. memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet; b. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli; c. memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek, Efek pasar uang yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, dan Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik OSO DANA TERPROTEKSI II 15

19 Indonesia dan atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; d. memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah; e. memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan atau Pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan; f. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek; g. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale); h. terlibat dalam Transaksi Marjin; i. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit; j. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari nilai portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II pada saat pembelian; k. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan suatu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau 2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; l. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau pihak afiliasinya; m. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif OSO DANA TERPROTEKSI II dikelola oleh Manajer Investasi yang sama; 2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan atau 3) Manajer Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; Selain pembatasan tersebut di atas, sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 angka 6 huruf a (2) terdapat aturan tambahan dalam melakukan pengelolaan Reksa Dana Terproteksi yaitu sebagai berikut: a. Manajer Investasi wajib melakukan investasi pada efek bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade), sehingga nilai efek bersifat utang pada saat jatuh tempo sekurang-kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang diproteksi. b. Manajer Investasi dilarang mengubah portofolio Efek sebagaimana ketentuan butir a di atas (Efek bersifat utang yang merupakan basis nilai proteksi), kecuali dalam rangka pemenuhan penjualan kembali dari pemegang Unit Penyertaan atau terjadinya penurunan peringkat Efek. c. Manajer Investasi dapat melakukan investasi pada Efek derivatif tanpa harus terlebih dahulu memiliki Efek yang menjadi underlying dari derivatif tersebut dengan memperhatikan ketentuan bahwa investasi dalam Efek bersifat utang tetap menjadi basis nilai proteksi. Pembatasan investasi tersebut di atas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat Prospektus diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan lain yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK berkaitan dengan pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli efek yang diperdagangkan di bursa Efek luar negeri, pelaksanaan pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah tercapainya kesepakatan mengenai tata cara pembelian, penjualan, penyimpanan, pencatatan dan halhal lain sehubungan dengan pembelian Efek tersebut antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. OSO DANA TERPROTEKSI II 16

20 5.8 KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II dari dana yang diinvestasikan (jika ada), akan dibukukan ke dalam OSO DANA TERPROTEKSI II sehingga akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer Investasi akan membagikan hasil investasi yang diperoleh OSO DANA TERPROTEKSI II kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan proporsional sesuai dengan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki pada tanggal pembagian hasil investasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan besarnya hasil investasi yang dibagikan selama hal tersebut tetap sesuai dengan Tujuan Investasi OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu memberikan proteksi minimum 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo atas Pokok Investasi. Tanggal Pembagian Hasil Investasi tersebut jatuh setiap pertengahan bulan Juli, pertengahan bulan Oktober, pertengahan bulan Januari dan pertengahan bulan April. Apabila Tanggal Pembagian Hasil Investasi bukan merupakan Hari Bursa maka pembagian hasil investasi akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Dalam hal Manajer Investasi memutuskan untuk melakukan pembagian hasil investasi, hasil investasi tersebut akan didistribusikan oleh Manajer Investasi dengan cara membeli kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh setiap Pemegang Unit Penyertaan secara serentak dan proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari setiap Pemegang Unit Penyertaan. Pembagian hasil investasi dengan cara tersebut di atas akan menyebabkan jumlah Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan menjadi berkurang tetapi Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II tidak terkoreksi sehingga Tujuan Investasi untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo atas Pokok Investasi tetap terpenuhi. Pembayaran pembagian hasil investasi tersebut akan dilakukan melalui pemindahbukuan ke rekening Pemegang Unit Penyertaan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Pembagian Hasil Investasi. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan sehubungan dengan pembayaran pembagian keuntungan berupa uang tunai tersebut (jika ada) menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan. OSO DANA TERPROTEKSI II 17

21 BAB VI METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO OSO DANA TERPROTEKSI II Metode penghitungan nilai pasar wajar Efek dalam portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yang digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2, memuat antara lain ketentuan sebagai berikut: 1. Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat lambatnya pada pukul WIB setiap hari kerja, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek; b. Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus dengan mempertimbangkan: 1. Harga perdagangan sebelumnya; atau 2. Harga perbandingan Efek sejenis; c. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter) menggunakan harga referensi, sebagai berikut: 1. Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek; 2. Obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam Nomor X.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2004 tanggal 9 Pebruari 2004 tentang Laporan Reksa Dana ( Peraturan Bapepam Nomor X.D.1 ); d. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia; e. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggungjawab oleh Manajer Investasi dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Nilai yang diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling mungkin terjadi antara penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai Efek tersebut serta tidak melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer Investasi dalam membuat evaluasi antara lain adalah: 1. Harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir; 2. Informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir; 3. Dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis; 4. Dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan 5. Dalam hal waran, right atau obligasi konversi, harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari; dan f. Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku. 2. Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang ditentukan oleh Manajer Investasi. OSO DANA TERPROTEKSI II 18

22 3. Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premium atau accretion atas diskonto. 4. Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, dapat menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo. 5. Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo dan menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dialihkan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus. 6. Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama. Manajer Investasi dan Bank Kustodian akan memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.2 tersebut diatas, Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan Surat Edaran Bapepam dan LK Nomor SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara dengan tetap memperhatikan peraturan, kebijakan dan persetujuan Bapepam dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh kemudian setelah dibuatnya Prospektus. OSO DANA TERPROTEKSI II 19

23 BAB VII PERPAJAKAN Berdasarkan Peraturan Perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut : No. Uraian Perlakuan Pph Dasar Hukum A. Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari : a. Dividen b. Bunga dan Diskonto Obligasi* c. Realisasi atas kenaikan mata uang asing d. Bunga Deposito e. Capital gain Saham di Bursa f. Surat Berharga Komersial dan Surat Hutang lainnya B. Bagian laba termasuk Pembelian Kembali Unit Penyertaan Unit Penyertaan yang diterima Pemegang Unit Penyertaan PPh tarif umum PPH Final* PPh tarif umum PPh Final (20 %) PPh Final (0,1 %) PPh Tarif Umum Bukan objek PPh Pasal 4 (1) dan Pasal 23 UU No. 36 Tahun 2008 tentang PPh ( UU PPh ) Pasal 4 (2) dan pasal 17(7) UU PPh jo. Pasal 2(1) dan 3 PP Nomor 16 tahun Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.03/2011 & 07/PMK.011/2012 Pasal 4 (2) UU PPh jo. Pasal 2 PP 131 tahun 2000 jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 51/KMK.04/2001 Pasal 4 (2) UU PPh jo. PP 41 tahun 1994, jo. PP Nomor14 tahun 1997 Pasal 4 (1), UU PPh Pasal 4 (3) huruf h UU PPh * ) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas penghasilan Berupa Bunga Obligasi ( PP Nomor 16 Tahun 2009 ) besarnya pajak penghasilan atas bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak Reksa Dana yang terdaftar pada Bapepam dan LK adalah sebesar: 1) 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; 2) 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; 3) 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya. Adalah penting bagi Institusi/Perusahaan Asing untuk meyakinkan kondisi perpajakan yang dihadapinya dengan berkonsultasi pada penasehat pajak sebelum melakukan investasi pada OSO DANA TERPROTEKSI II. Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan prospektus dibuat. Apabila dikemudian hari terdapat perbedaan interpretasi atas peraturan perpajakan yang berlaku maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas. Merupakan hal penting bagi investor untuk memastikan mengenai konsekuensi pajaknya dengan berkonsultasi pada penasehat pajak sebelum membeli OSO DANA TERPROTEKSI II. Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh Pemegang Unit Penyertaan sesuai peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada Pemegang Unit Penyertaan tentang pajak yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada calon Pemegang Unit Penyertaan segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak tersebut yang harus dibayar oleh calon Pemegang Unit Penyertaan. OSO DANA TERPROTEKSI II 20

24 8.1. MANFAAT INVESTASI BAB VIII MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA Pemegang Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat memperoleh manfaat investasi sebagai berikut: a. Pengelolaan Secara Profesional Pengelolaan secara profesional adalah pengelolaan portofolio investasi di pasar modal dan pasar uang antara lain meliputi pemilihan efek utang, pemilihan bank, penentuan jangka waktu penempatan serta administrasi investasinya memerlukan analisa yang sistematis, monitoring yang terus menerus serta keputusan investasi yang cepat dan tepat (market timing). Di samping itu diperlukan keahlian khusus serta hubungan dengan berbagai pihak untuk dapat melakukan pengelolaan suatu portofolio investasi yang terdiversifikasi. Hal ini akan sangat menyita waktu dan konsentrasi bagi pemodal jika dilakukan sendiri. Melalui OSO DANA TERPROTEKSI II pemodal akan memperoleh kemudahan karena terbebas dari pekerjaan tersebut dan mempercayakannya kepada Manajer Investasi yang profesional di bidangnya. b. Proteksi Atas Modal Tujuan investasi OSO DANA TERPROTEKSI II adalah memberikan Pemegang Unit Penyertaan proteksi atas modal sebesar 100% (seratus persen) pada Tanggal Jatuh Tempo. OSO DANA TERPROTEKSI II juga memberikan kesempatan untuk memperoleh bunga dan atau kupon atas investasinya pada Efek bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Surat Utang Negara dan swasta dalam mata uang Rupiah. c. Diversifikasi Investasi Diversifikasi investasi adalah penyebaran investasi dengan maksud mengurangi resiko investasi. Jika dana investasi yang dimiliki relatif kecil, sulit untuk memperoleh manfaat diversifisikasi tanpa kehilangan kesempatan memperoleh hasil investasi yang baik. Melalui OSO DANA TERPROTEKSI II dimana dana dari berbagai pihak dapat dikumpulkan, diversifikasi investasi dapat lebih mudah dilakukan. d. Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi Dengan akumulasi dana dari berbagai pihak, OSO DANA TERPROTEKSI II mempunyai kekuatan penawaran (bargaining power) dalam memperoleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi serta biaya investasi yang lebih rendah, serta akses kepada instrumen investasi yang sulit jika dilakukan secara individual. Hal ini memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan memperoleh hasil investasi yang relatif baik sesuai tingkat resikonya. e. Pencairan Investasi Dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bagi investor, OSO DANA TERPROTEKSI II menyediakan fasilitas pencairan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sebelum jatuh tempo dengan cara melakukan penjualan kembali unitnya ke Manajer Investasi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku dalam Kontrak Investasi Kolektif. Pencairan investasi sebelum waktunya ini hanya dapat dilakukan pada setiap Tanggal Penjualan Kembali. f. Pembebasan Pekerjaan Analisa investasi dan Administrasi Investasi dalam Efek berpendapatan tetap di Pasar Modal membutuhkan tenaga, pengetahuan investasi dan waktu yang cukup banyak serta berbagai pekerjaan administrasi. Dengan pembelian OSO DANA TERPROTEKSI II maka Pemegang Unit Penyertaan tersebut bebas dari pekerjaan tersebut. OSO DANA TERPROTEKSI II 21

25 8.2. FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA Sedangkan risiko investasi dalam OSO DANA TERPROTEKSI II dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Risiko yang Mempengaruhi Nilai Proteksi a. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik Perubahan atau memburuknya kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau perubahan peraturan dapat mempengaruhi perspektif pendapat yang dapat pula berdampak pada kinerja bank-bank serta penerbit surat berharga / surat utang atau pihak dimana OSO DANA TERPROTEKSI II melakukan investasi. Hal ini juga akan mempengaruhi kinerja portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II. b. Risiko Wanprestasi dan Pelunasan Dipercepat Manajer Investasi akan berusaha memberikan hasil investasi terbaik kepada Pemegang Unit Penyertaan. Namun dalam kondisi luar biasa, bank dan penerbit surat berharga dimana OSO DANA TERPROTEKSI II berinvestasi atau pihak lainnya yang berhubungan dengan OSO DANA TERPROTEKSI II dapat wanprestasi (default) atau dapat melakukan pelunasan dipercepat dalam memenuhi kewajibannya maka hal ini akan mempengaruhi proteksi dan hasil investasi OSO DANA TERPROTEKSI II. c. Risiko Pelunasan Lebih Awal Dalam hal terjadi Pelunasan Lebih Awal terdapat risiko harga Pelunasan Lebih Awal tersebut mungkin lebih rendah dari tingkat proteksi Pokok Investasi untuk setiap Unit Penyertaan. d. Risiko Perubahan Peraturan Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan Surat Utang Negara dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh OSO DANA TERPROTEKSI II. Perubahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang perpajakan dapat pula mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan. e. Risiko Pembubaran dan likuidasi Reksa Dana Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II wajib dibubarkan karena perintah Bapepam dan LK, atau dalam kurun waktu 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut Nilai Aktiva Bersihnya kurang dari Rp ,- (dua puluh lima milliar Rupiah) sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan hasil likuidasi yang diterima masing-masing Pemegang Unit Penyertaan dapat lebih kecil dari Pokok Investasi yang disetorkan Risiko Yang Tidak Mempengaruhi Nilai Proteksi a. Risiko Pasar Nilai Unit Penyertaan dapat berfluktuasi sejalan dengan berubahnya kondisi pasar seperti pada tingkat bunga, ekuitas dan kredit. Penurunan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: o Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada efek berpendapatan tetap.; o Perubahan harga dari Efek bersifat Ekuitas dan Efek lainnya yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek Berpendapatan Tetap.; o Setiap penurunan peringkat atau dalam hal terjadinya Wanprestasi dari penerbit obligasi dan setiap pihak-pihak terkait dengan Reksa Dana. o Force Majeure OSO DANA TERPROTEKSI II 22

26 b. Risiko Tingkat Suku Bunga Sehubungan dengan proteksi atas modal, Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga Rupiah. Dengan kenaikan tingkat suku bunga, maka Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat turun sehubungan dengan turunnya nilai pasar dari obligasi. c. Risiko Likuiditas Risiko yang mungkin dihadapi Pemegang Unit Penyertaan adalah tidak likuidnya Efek bersifat Utang/Obligasi yang menjadi portofolio. Investasi yang menjadi basis nilai proteksi atas pokok investasi di Bursa Efek Indonesia. Dengan tujuan investasi jangka panjang maka risiko ini tidak mempengaruhi mekanisme proteksi. OSO DANA TERPROTEKSI II 23

27 BAB IX IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA Dalam pengelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh OSO DANA TERPROTEKSI II, Manajer Investasi, Pemegang Unit Penyertaan maupun Bank Kustodian. Perincian biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut: 9.1. BIAYA YANG MENJADI BEBAN OSO DANA TERPROTEKSI II a. Imbalan jasa Manajer Investasi yang dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untuk tahun kabisat dan dibayarkan setiap bulan. b. Imbalan jasa Bank Kustodian yang dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh enam) hari per tahun untuk tahun kabisat dan dibayarkan setiap bulan. c. Biaya transaksi Efek dan registrasi Efek. d. Biaya pencetakan dan distribusi pembaharuan Prospektus, termasuk laporan keuangan tahunan kepada Pemegang Unit Penyertaan setelah Tanggal Pelaksanaan. e. Biaya pemasangan berita/pemberitahuan di surat kabar mengenai rencana perubahan dan perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan/atau Prospektus (jika ada) setelah Tanggal Pelaksanaan. f. Biaya distribusi Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang timbul setelah Tanggal Pelaksanaan. g. Biaya jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan tahunan OSO DANA TERPROTEKSI II; i. Biaya dan pengeluaran dalam hal terjadi keadaan mendesak untuk kepentingan OSO DANA TERPROTEKSI II; j. Pengeluaran pajak berkenaan dengan pembayaran imbalan jasa dan biaya biaya di atas BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI a. Biaya persiapan pembentukan OSO DANA TERPROTEKSI II termasuk biaya pembuatan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus awal (termasuk biaya distribusi Prospektus awal) serta penerbitan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan, Konsultan Hukum dan Notaris. b. Biaya administrasi pengelolaan portofolio OSO DANA TERPROTEKSI II yaitu biaya telepon, faksimili, fotokopi dan transportasi. c. Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur, biaya promosi dan iklan OSO DANA TERPROTEKSI II. d. Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Profil Pemodal, Formulir Pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan (jika ada). e. Biaya pencetakan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan setelah Tanggal Pelaksanaan. f. Biaya pengumuman di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional mengenai laporan penghimpunan dana kelolaan OSO DANA TERPROTEKSI II paling lambat 90 (sembilan puluh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelaksanaan. g. Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris dan biaya lainnya kepada pihak ketiga berkenaan dengan pembubaran dan likuidasi OSO DANA TERPROTEKSI II atas harta kekayaannya BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN a. Biaya-biaya bank (jika ada) untuk pembayaran, pemindahbukuan sehubungan dengan pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan, pengembalian sisa uang pembelian Unit Penyertaan yang ditolak, hasil penjualan kembali Unit Penyertaan dan hasil pelunasan, yang besarnya tergantung pada bank bersangkutan. b. Biaya penjualan kembali (redemption fee) adalah maksimum 3% (tiga persen) dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II yang dijual kembali. Dengan perincian sebagai berikut sebesar maksimum 3% (tiga persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama kurang dari 1 (satu) tahun, sebesar maksimum 2% (dua persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II selama 1 (satu) tahun sampai kurang dari 2 (dua) tahun, sebesar maksimum 1% (satu persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama 2 (dua) tahun sampai kurang dari 3 (tiga) tahun; sebesar 0% (nol persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II lebih dari 3 (tiga) tahun dari Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI II 24

28 II yang dijual kembali. Biaya Penjualan Kembali tersebut akan dibukukan sebagai pendapatan Manajer Investasi. Biaya Penjualan Kembali tersebut dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan melakukan Penjualan Kembali Unit Penyertaan. c. Pajak-pajak yang berkenaan dengan Pemegang Unit Penyertaan (jika ada). OSO DANA TERPROTEKSI II tidak membebankan biaya pembelian Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dan penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan atau biaya Akuntan setelah Tanggal Pelaksanaan menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan atau OSO DANA TERPROTEKSI II sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi dimaksud ALOKASI BIAYA Alokasi biaya yang ada adalah sebagai berikut: Jenis Biaya Dibebankan ke OSO DANA TERPROTEKSI II o Imbalan Jasa Manajer Investasi o Imbalan Jasa Bank Kustodian Dibebankan kepada Pemegang Unit Penyertaan o Biaya Pembelian (subscription fee) o Biaya Pembayaran Pelunasan o Biaya Penjualan Kembali o o Semua biaya bank Pajak-pajak yang berkenaan dengan biaya Pemegang Unit Penyertaan Biaya Maksimum 0,50 % p.a Maksimum 0,15% p.a Tidak ada Tidak ada - maksimum 3% (tiga persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama kurang dari 1 (satu) tahun; - maksimum 2% (dua persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama 1 tahun sampai kurang dari 2 (dua) tahun; - maksimum 1% (satu persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan selama 2 tahun sampai kurang dari 3 (tiga) tahun; - 0% (nol persen) atas kepemilikan Unit Penyertaan lebih dari 3 tahun. Jika ada Jika ada OSO DANA TERPROTEKSI II 25

29 BAB X HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN OSO DANA TERPROTEKSI II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, sehingga setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak sesuai dengan sifat dari Kontrak Investasi Kolektif. Adapun hak Pemegang Unit Penyertaan adalah sebagai berikut: Mendapatkan Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, yaitu Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II dari Bank Kustodian setelah pemodal membeli Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II akan disampaikan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah setelah (i) Tanggal Emisi, (ii) Tanggal Penjualan Kembali Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II, dalam hal terdapat penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan; (iii) tanggal dilakukanya Pembagian Hasil Investasi; (iv) Tanggal Pelunasan Parsial; dan (v) Tanggal Jatuh Tempo atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal Memperoleh proteksi atas Pokok Investasi sesuai Mekanisme Proteksi Pokok Investasi Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh proteksi atas Pokok Investasi sesuai dengan ketentuan proteksi sebagaimana dimaksud dalam Bab V Prospektus Memperoleh Pembagian Hasil Investasi Sesuai Kebijakan Pembagian Hasil Investasi Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi sesuai dengan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi Menjual Kembali Sebagian atau Seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Prospektus Pemegang Unit Penyertaan berhak menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II yang dimilikinya sebelum OSO DANA TERPROTEKSI II jatuh tempo pada setiap Tanggal Penjualan Kembali sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam Prospektus Memperoleh Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo atau Pelunasan Secara Bertahap Pada Tanggal Pelunasan Parsial Dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Yang Sama Besarnya Bagi Semua Pemegang Unit Penyertaan. Pada Tanggal Jatuh Tempo yaitu dimana seluruh Efek dalam portofolio investasi OSO DANA TERPROTEKSI II telah jatuh tempo atau dijual atau pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan akan melakukan pelunasan atas seluruh atau sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada Tanggal Jatuh Tempo atau pada Tanggal Pelunasan Parsial Memperoleh Pelunasan Lebih Awal Dengan Nilai Aktiva Bersih Per Unit Penyertaan Yang Sama Besarnya Bagi Semua Pemegang Unit Penyertaan. Sebelum Tanggal Jatuh Tempo, apabila terdapat perubahan peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan oleh pejabat pajak dan atau terdapat perubahan politik, perubahan hukum yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim, yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan, maka Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal. Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan Pelunasan Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan yang masih dimiliki Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II pada tanggal Pelunasan Lebih Awal tersebut. OSO DANA TERPROTEKSI II 26

30 10.7. Memperoleh Informasi Nilai Aktiva Bersih Per Unit Penyertaan dan kinerja OSO DANA TERPROTEKSI II Sekurang-Kurangnya Satu Kali Dalam Sebulan Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan informasi tentang Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan OSO DANA TERPROTEKSI II sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan pada Tanggal Pengumuman Nilai Aktiva Bersih melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada Hari Bursa atau dengan menghubungi Manajer Investasi Memperoleh Laporan Laporan Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan Bapepam Nomor X.D.1. Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan OSO DANA TERPROTEKSI II dan laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam Nomor X.D.1. dengan ketentuan sebagai berikut: a. selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) bulan berikutnya: i. apabila pada bulan sebelumnya terjadi mutasi atas Unit Penyertaan yang dimiliki Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya informasi sebagaimana dimaksud pada point (3) di bawah; ii. apabila pada bulan sebelumnya tidak terjadi mutasi atas Unit Penyertaan yang dimiliki Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya (a) Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir bulan, (b) jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, (c) total nilai Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, dan (d) informasi bahwa tidak terdapat mutasi atas Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada bulan sebelumnya b. selambat-lambatnya hari ke-12 (kedua belas) bulan Januari yang menggambarkan posisi akun pada tanggal 31 Desember tahun sebelumnya. c. Laporan sekurang-kurangnya memuat informasi sebagai berikut: i. Nama, alamat, judul akun, nomor akun dari pemegang Unit Penyertaan; ii. Jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki pada awal periode; iii. Tanggal Nilai Aktiva Bersih OSO DANA TERPROTEKSI II, dan jumlah setiap Unit Penyertaan yang dibeli atau dijual kembali (dilunasi) pada setiap transaksi selama periode; iv. Tanggal setiap pembagian dividen atau pembagian uang tunai dan jumlah Unit Penyertaan yang menerima dividen; v. Rincian dari portofolio yang dimiliki; dan vi. Rincian status pajak dari penghasilan yang diperoleh Pemegang Unit Penyertaan selama periode tertentu dengan tetap memperhatikan kategori penghasilan dan beban; Memperoleh Bagian Atas Hasil Likuidasi Secara Proporsional Dengan Kepemilikan Unit Penyertaan Dalam Hal OSO DANA TERPROTEKSI II Dibubarkan dan Dilikuidasi Dalam hal OSO DANA TERPROTEKSI II dibubarkan dan dilikuidasi maka pemodal akan mendapatkan hasil likuidasi yang dihitung secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Unit Penyertaan Memperoleh Laporan Keuangan Secara Periodik Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan laporan keuangan tahunan OSO DANA TERPROTEKSI II yang disertai dengan laporan Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK dengan pendapat yang lazim sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun yang akan dimuat di dalam pembaharuan Prospektus. OSO DANA TERPROTEKSI II 27

31 BAB XI LAPORAN KEUANGAN OSO DANA TERPROTEKSI II 28

32 REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan Keuangan Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 Beserta Laporan Auditor Independen

33 DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i LAPORAN KEUANGAN Laporan posisi keuangan (Neraca) 1 Laporan laba rugi komprehensif 2 Laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit 3 Laporan arus kas 4 Catatan atas laporan keuangan 5-21

34 II II II It It Surat Pernyataan Manajer Investasi dan Bank Kustodian..

35

36 ,,,, Laporan Auditor Independen,,, II II II II

37 , Laporan Keuangan,

38 REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan posisi keuangan (Neraca) 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah) Aset Catatan 2012 Kas 3d,4, Portofolio efek 3c,4,6 Instrumen pasar uang Efek utang (biaya perolehan sebesar Rp pada tanggal 31 Desember 2012) Jumlah Piutang bunga 3c,4, Piutang lain-lain 3c,4, Jumlah aset Liabilitas Biaya yang masih harus dibayar 3c,4, Jumlah liabilitas Aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit Jumlah unit penyertaan yang beredar ,0000 Nilai aset bersih per unit penyertaan 3b 1.023,60 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak dari laporan keuangan secara

39 REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan laba rugi komprehensif Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) Catatan 2012 Pendapatan Pendapatan bunga 3e, Keuntungan (kerugian) investasi yang telah direalisasi 12 - Keuntungan (kerugian) investasi yang belum direalisasi Jumlah pendapatan Beban operasi Pengelolaan investasi 3e, Kustodian 3e, Lain-lain 3e, Jumlah beban operasi Laba/rugi sebelum pajak Pajak penghasilan 3g,17 - Kenaikan/penurunan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak dari laporan keuangan secara

40 REKSA DANA TERPROTEKSI BRENT DANA TERPROTEKSI II Laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit Untuk periode mulai tanggal 3 Oktober 2012 sampai dengan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah) Catatan 2012 Aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit awal periode - Kenaikan/penurunan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang Penjualan unit Pendapatan yang Jumlah kenaikan/penurunan dari Aset bersih yang dapat diatribusikan pemegang unit akhir Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak dari laporan keuangan secara

P R O S P E K T U S REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI III

P R O S P E K T U S REKSA DANA TERPROTEKSI OSO DANA TERPROTEKSI III Tanggal Efektif : 3 Oktober 2012 Masa Penawaran : Maksimum 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif Tanggal Jatuh Tempo : Maksimum tahun 2017 Tanggal Penjualan Kembali : Setiap 3 (tiga) bulan sekali

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA TERPROTEKSI, REKSA DANA DENGAN PENJAMINAN, DAN REKSA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB IV

REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB IV Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Penjualan Kembali Tanggal Pembagian Hasil Investasi Jangka Waktu Investasi Tanggal Pembayaran Pelunasan 16 November 2011 Selama 90 Hari Bursa,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MEGA ASSET TERPROTEKSI 7

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MEGA ASSET TERPROTEKSI 7 PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MEGA ASSET TERPROTEKSI 7 Tanggal Efektif : Masa Penawaran : 02 Maret 2018 01 Februari s/d 02 Maret 2018 Tanggal Pembagian Hasil Investasi : Setiap 3 (tiga) bulan sekali

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

VALBURY CAPITAL PROTECTED V. TANGGAL EFEKTIF : 31 Agustus 2017 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 4 September 2017

VALBURY CAPITAL PROTECTED V. TANGGAL EFEKTIF : 31 Agustus 2017 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 4 September 2017 Prospektus VALBURY CAPITAL PROTECTED V TANGGAL EFEKTIF : 31 Agustus 2017 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 4 September 2017 REKSA DANA TERPROTEKSI VALBURY CAPITAL PROTECTED V adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI SERI 41

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI SERI 41 PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI SERI 41 Tanggal Efektif : 27 Oktober 2015 Masa Penawaran : 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif Tanggal Pembagian Hasil Investasi : Setiap 3 (tiga) bulan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2015 KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Terproteksi. Penjaminan. Indeks. Pedoman Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5817).

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 5

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 5 PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 5 Tanggal Efektif : [ ] Masa Penawaran : 30 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif Tanggal Jatuh Tempo : Perkiraan Maret 2012

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 177/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Menimbang SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 43/BL/2008 TENTANG REKSA

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 11

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 11 PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 11 Tanggal Efektif : 28 Agustus 2008 Masa Penawaran : 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif Tanggal Jatuh Tempo : Berkisar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA TERPROTEKSI VICTORIA VENUS

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA TERPROTEKSI VICTORIA VENUS PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA TERPROTEKSI VICTORIA VENUS Tanggal Efektif : 19 Maret 2015 Masa Penawaran Tanggal Pelunasan Parsial : : 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif Disesuaikan dengan

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB XII

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB XII PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB XII Tanggal Efektif : 28 Okt 2013 Masa Penawaran : Selama 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif sampai dengan 9 Des 2013 Tanggal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 Peraturan Nomor IX.C.6 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.61, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Real Estat. Bank Kustodian. Manajer Investasi. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 5867) PERATURAN

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 25 Juni 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 26 27 Juni 2012 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS

Lebih terperinci

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN ( UNDANG-UNDANG OJK )

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN ( UNDANG-UNDANG OJK ) BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN ( UNDANG-UNDANG OJK ) Dengan berlakunya Undang-Undang OJK, sejak tanggal 31 Desember 2012 fungsi, tugas dan wewenang pengaturan

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB IV

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB IV PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB IV Tanggal Efektif : 16 Nov 2011 Masa Penawaran : Selama 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif yaitu [26 Jan 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 425/BL/2007 TENTANG PEDOMAN BAGI

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL EQUITY FUND

PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL EQUITY FUND PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL EQUITY FUND Tanggal Efektif: 11 April 2016 Tanggal Mulai Penawaran: 25 April 2016 REKSA DANA CAPITAL EQUITY FUND adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA ARCHIPELAGO MITRA MANDIRI FIXED INCOME

PROSPEKTUS REKSA DANA ARCHIPELAGO MITRA MANDIRI FIXED INCOME PROSPEKTUS REKSA DANA ARCHIPELAGO MITRA MANDIRI FIXED INCOME Tanggal Efektif: 24 Oktober 2017 Tanggal Mulai Penawaran: 2017 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK

Lebih terperinci

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PACIFIC BALANCE FUND tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan PACIFIC BALANCE FUND, calon Pemegang Unit Penyertaan harus terlebih dahulu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 262/BL/2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB XIV

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB XIV PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB XIV Tanggal Efektif : 9 Mei 2014 Masa Penawaran Tanggal Penjualan Kembali : Selama 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif sampai

Lebih terperinci

REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND

REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND Tanggal Efektif : 8 Mei 2014 Tanggal Penawaran Umum : 14 Mei 2014 REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND (selanjutnya disebut SYAILENDRA LIBERTY FUND ) adalah Reksa Dana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

DANAREKSA PROTEKSI 46. Perubahan Sebelum Menjadi

DANAREKSA PROTEKSI 46. Perubahan Sebelum Menjadi DANAREKSA PROTEKSI 46 Perubahan Sebelum Menjadi Unit Penyertaan Pada Tanggal Parsial Tanggal Parsial Ada Pasal 17 PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PASIAL 17.1. Parsial Unit Penyertaan pada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19 /POJK.04/2016 TENTANG PEDOMAN BAGI MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN YANG MELAKUKAN PENGELOLAAN DANA

Lebih terperinci

REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND

REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND Tanggal Efektif : 11 Juli 2014 Tanggal Penawaran Umum : 15 Juli 2014 REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND (selanjutnya disebut SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND )

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL FIXED INCOME FUND

PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL FIXED INCOME FUND PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL FIXED INCOME FUND Tanggal Efektif: 17 Desember 2015 Tanggal Mulai Penawaran: 21 Desember 2015 REKSA DANA CAPITAL FIXED INCOME FUND adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo No.132, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Kontrak. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6079)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI TRAM TERPROTEKSI PRIMA XI

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI TRAM TERPROTEKSI PRIMA XI PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI TRAM TERPROTEKSI PRIMA XI Masa Penawaran : 18 28 November 2013 Jangka Waktu Investasi (Tanggal Jatuh : selambat-lambatnya pada 2016 (dua ribu enam belas) Tempo) Tanggal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB I

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB I PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB I Tanggal Efektif : 7 Juni 2010 Masa Penawaran : Selama 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif yaitu 24 Juni 2010 sampai dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 Peraturan Nomor II.F.14 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka memberikan

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS Tanggal Efektif : 19 Maret 2015 Tanggal Penawaran Umum : 25 Maret 2015 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS (selanjutnya disebut SYAILENDRA DANA KAS ) adalah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 08 /PM/2005 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 08 /PM/2005 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 08 /PM/2005 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA TERPROTEKSI, REKSA DANA

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO KARIMATA PASAR UANG. Tanggal Efektif: 31 Juli 2017 Tanggal Mulai Penawaran: 18 Agustus 2017

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO KARIMATA PASAR UANG. Tanggal Efektif: 31 Juli 2017 Tanggal Mulai Penawaran: 18 Agustus 2017 OSO MANAJEMEN INVESTASI Your trustworthy partner in managing sustainable fund PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO KARIMATA PASAR UANG Tanggal Efektif: 31 Juli 2017 Tanggal Mulai Penawaran: 18 Agustus

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO SUSTAINABILITY FUND. Tanggal Efektif: 29 Agustus 2013 Tanggal Mulai Penawaran: 30 Agustus 2013 PENAWARAN UMUM

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO SUSTAINABILITY FUND. Tanggal Efektif: 29 Agustus 2013 Tanggal Mulai Penawaran: 30 Agustus 2013 PENAWARAN UMUM OSO MANAJEMEN INVESTASI Your trustworthy partner in managing sustainable fund PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO SUSTAINABILITY FUND Tanggal Efektif: 29 Agustus 2013 Tanggal Mulai Penawaran: 30 Agustus

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF IDX30 (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK)

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF IDX30 (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF IDX30 (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) Tanggal Efektif: 16 Oktober 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 30 Oktober 2012 BAPEPAM DAN LK TIDAK

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN ( UNDANG-UNDANG OJK )

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN ( UNDANG-UNDANG OJK ) BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN ( UNDANG-UNDANG OJK ) Dengan berlakunya Undang-undang OJK, sejak tanggal 31 Desember 2012 fungsi, tugas dan wewenang pengaturan

Lebih terperinci

Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 16 Menara Bank Mega Lt. 16

Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 16 Menara Bank Mega Lt. 16 BNIS PROTEKSI XV Tanggal Efektif : 24 Desember 2008 Awal Masa Penawaran : 26 Desember 2008 Tanggal Pelunasan Parsial : Maksimum 1 (satu) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo Efek bersifat utang dalam

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM No.286, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Efek Beragun Aset. Kontrak Investasi Kolektif. Penerbitan dan Pelaporan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL STRATEGIC IDR FIXED INCOME FUND Tanggal Efektif: 7 Mar 2014 Tanggal Mulai Penawaran: 2 Mei 2014

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL STRATEGIC IDR FIXED INCOME FUND Tanggal Efektif: 7 Mar 2014 Tanggal Mulai Penawaran: 2 Mei 2014 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL STRATEGIC IDR FIXED INCOME FUND Tanggal Efektif: 7 Mar 2014 Tanggal Mulai Penawaran: 2 Mei 2014 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF INDONESIA FINANCIAL (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK)

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF INDONESIA FINANCIAL (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF INDONESIA FINANCIAL (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) Tanggal Efektif: 07 November 2014 Tanggal Mulai Penawaran: 19 November 2014 OJK TIDAK

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF SMINFRA18 (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK)

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF SMINFRA18 (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF SMINFRA18 (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) Tanggal Efektif: 25 Februari 2014 Tanggal Mulai Penawaran: 06 Maret 2014 OJK TIDAK MEMBERIKAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 424/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF SRI-KEHATI (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK)

PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF SRI-KEHATI (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) PROSPEKTUS REKSA DANA PREMIER ETF SRI-KEHATI (REKSA DANA YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK) Tanggal Efektif: 18 September 2014 Tanggal Mulai Penawaran: 26 September 2014 OJK TIDAK MEMBERIKAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PG SAHAM CAMPURAN.

PROSPEKTUS REKSA DANA PG SAHAM CAMPURAN. PROSPEKTUS REKSA DANA PG SAHAM CAMPURAN www.pg-am.com PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA PG CAMPURAN Tanggal Efektif : 23 Juni 2015 Tanggal Mulai Penawaran: 09 Juli 2015 REKSA DANA PG CAMPURAN adalah Reksa

Lebih terperinci

VALBURY CAPITAL PROTECTED III TANGGAL EFEKTIF : 9 FEBRUARI 2016 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 18 MARET 2016

VALBURY CAPITAL PROTECTED III TANGGAL EFEKTIF : 9 FEBRUARI 2016 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 18 MARET 2016 Prospektus VALBURY CAPITAL PROTECTED III TANGGAL EFEKTIF : 9 FEBRUARI 2016 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 18 MARET 2016 Reksa Dana Terproteksi VALBURY CAPITAL PROTECTED III ( selanjutnya disebut VALBURY CAPITAL

Lebih terperinci

MANULIFE SAHAM SYARIAH ASIA PASIFIK DOLLAR AS PEMBAHARUAN PROSPEKTUS

MANULIFE SAHAM SYARIAH ASIA PASIFIK DOLLAR AS PEMBAHARUAN PROSPEKTUS MANULIFE SAHAM SYARIAH ASIA PASIFIK DOLLAR AS PEMBAHARUAN PROSPEKTUS Tanggal Efektif: 4 Desember 2015 Tanggal Mulai Penawaran: 9 Februari 2016 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PG SAHAM DINAMIS. Tanggal Efektif 23 Juni 2015 Tanggal Mulai Penawaran: 03 Agustus 2015

PROSPEKTUS REKSA DANA PG SAHAM DINAMIS. Tanggal Efektif 23 Juni 2015 Tanggal Mulai Penawaran: 03 Agustus 2015 PROSPEKTUS REKSA DANA PG SAHAM DINAMIS Tanggal Efektif 23 Juni 2015 Tanggal Mulai Penawaran: 03 Agustus 2015 REKSA DANA PG SAHAM DINAMIS adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 3

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 3 PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MANDIRI CAPITAL PROTECTED INCOME FUND 3 Tanggal Efektif : 14 Maret 2008 Masa Penawaran : 30 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif Tanggal Jatuh Tempo : Maret 2012

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB PRINCIPAL CPF VII

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB PRINCIPAL CPF VII PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB PRINCIPAL CPF VII Tanggal Efektif : 17 Desember 2008 Masa Penawaran : Selama Maksimum 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif yaitu 18 Desember

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.G : PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA)

PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.G : PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) PERATURAN PENCATATAN EFEK PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET (EBA) A. PERSYARATAN Efek Beragun Aset (EBA) yang akan dicatatkan di Bursa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut 1. Pernyataan Pendaftaran telah

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA ARCHIPELAGO BALANCE FUND

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA ARCHIPELAGO BALANCE FUND PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA ARCHIPELAGO BALANCE FUND Tanggal Efektif: 27 Desember 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 11 Januari 2013 OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL OPTIMAL EQUITY. Tanggal Efektif : 17 Januari 2017 Tanggal Mulai Penawaran: 6 Februari 2017

PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL OPTIMAL EQUITY. Tanggal Efektif : 17 Januari 2017 Tanggal Mulai Penawaran: 6 Februari 2017 PROSPEKTUS REKSA DANA CAPITAL OPTIMAL EQUITY Tanggal Efektif : 17 Januari 2017 Tanggal Mulai Penawaran: 6 Februari 2017 REKSA DANA CAPITAL OPTIMAL EQUITY (selanjutnya disebut CAPITAL OPTIMAL EQUITY ) adalah

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO SUSTAINABILITY FUND. Tanggal Efektif: 29 Agustus 2013 Tanggal Mulai Penawaran: 30 Agustus 2013

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO SUSTAINABILITY FUND. Tanggal Efektif: 29 Agustus 2013 Tanggal Mulai Penawaran: 30 Agustus 2013 OSO MANAJEMEN INVESTASI Your trustworthy partner in managing sustainable fund PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA OSO SUSTAINABILITY FUND Tanggal Efektif: 29 Agustus 2013 Tanggal Mulai Penawaran: 30 Agustus

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA SUCORINVEST MAXI FUND

PROSPEKTUS REKSA DANA SUCORINVEST MAXI FUND PROSPEKTUS REKSA DANA SUCORINVEST MAXI FUND Tanggal Efektif: 11 Juli 2014 Tanggal Mulai Penawaran: 18 Juli 2014 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI KHARISMA PROTEKSI DANA PRIMA

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI KHARISMA PROTEKSI DANA PRIMA PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI KHARISMA PROTEKSI DANA PRIMA Masa Penawaran : Maksimum 90 Hari Bursa, terhitung sejak Tanggal Efektif Jangka Waktu Investasi (Tanggal Pelunasan Akhir) : Selambat-lambatnya

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MEGA ASSET TERPROTEKSI 6

PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MEGA ASSET TERPROTEKSI 6 PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI MEGA ASSET TERPROTEKSI 6 Tanggal Efektif : 15 Mei 2017 Masa Penawaran : 18 s/d 30 Mei 2017 Tanggal Pembagian Hasil Investasi : Setiap 3 (tiga) bulan sekali, yang tanggal-tanggalnya

Lebih terperinci

REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND

REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND Tanggal Efektif Tanggal Mulai Penawaran : 16 November 2011 : 22 Desember 2011 REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Lebih terperinci