BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD"

Transkripsi

1 BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016

2 KATA PENGANTAR KETUA PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI Pengembangan layanan kedokteran yang hanya terkait 4 spesialis dasar atau dulu disebut 4 spesialis besar jelas tidak akan berkembang jauh jika profesi Ilmu Bedah dan Ilmu Obstetri Ginekologi tidak mendapat dukungan peran profesi Anestesiologi. Jalan keluar sementara dengan memberdayakan peran perawat jelas jauh menyimpang dari tujuan pengembangan ilmu kedokteran dan kepentingan patient safety. Pencapaian sasaran MDG-4 dan MDG-5 terutama yang terkait upaya penurunan mortalitas tidak akan pernah tercapai tanpa tunjangan dari profesi Anestesiologi dan Terapi Intensif. Dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang mempunyai kompetensi yang baik sangat tergantung kepada sistem pendidikan dokter spesialis, salah satunya melalui program studi anestesiologi dan reanimasi di FK Unud. Tujuan revisi Buku Panduan ini adalah untuk memberikan informasi kepada staf pengajar dan peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, tentang pelaksanaan program pendidikan tersebut. Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun Diharapkan bahwa Buku Panduan ini dapat dipakai sebagai pegangan dalam melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi, sehingga siapapun yang akan mengelola pendidikan tersebut akan dapat berjalan dengan baik. Walaupun demikian, isi buku ini tentu masih banyak kekuranganya. Apabila dalam pelaksanaannya masih ada hal-hal yang belum jelas, dapat meminta penjelasan kepada Sekretariat Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kami sebagai pelaksana Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud tetap membuka diri dan berterima kasih atas masukan-masukan yang bermanfaat bagi perbaikan Buku Panduan ini. Denpasar, 1 Februari 2016 Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Made Wiryana ii

3 KATA PENGANTAR KEPALA BAGIAN/SMF ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF FK UNUD/ RSUP SANGLAH Buku Panduan ini disusun untuk memandu pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud baik oleh staf pengajar maupun oleh peserta didik. Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8. Proses studi anestesiologi dan reanimasi direncanakan berlangsung selama 4 tahun, dibagi menjadi tiga tahap dengan beban studi 135 SKS. Pada setiap tahap dilakukan evaluasi secara berkelanjutan dan diakhiri dengan ujian CBT dan ujian OSCE untuk menilai kompetensi. Melalui sistem seleksi penerimaan yang baik dan pelaksanaan pendidikan yang berdisiplin tinggi, FK Unud diharapkan menghasilkan Dokter Spesialis Anestesi yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan dokter dokter spesialis lulusan negara lain yang lebih maju dalam era globalisasi yang akan datang. Mudah-mudahan Buku Panduan ini dapat menjadi pegangan bagi seluruh staf pengajar dan peserta didik dalam melaksanakan program pendidikan. Masukan, kritik, dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan buku ini dikemudian hari. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dekan FK Unud yang telah berkenan memberi kata sambutan, seluruh Staf Pengajar Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud yang telah memberi masukan-masukan untuk revisi dan perbaikan buku ini. Semoga sumbangan pikiran dan masukan-masukan yang telah diberikan mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa. Semoga Buku Panduan ini bermanfaat. Denpasar, 1 Februari 2016 Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud-RSUP Sanglah I Ketut Sinardja iii

4 SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Mari kita panjatkan puji syukur kehadadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa atas terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud ini. Tantangan era globalisasi mengharuskan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat khususnya dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran. Tantangan tersebut kita hadapi melalui pembinaan dan pendidikan, khususnya IPDS Anestesiologi dan Reanimasi dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan lulusan seorang Dokter Anestesi dan Terapi Intensif yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan lulusan spesialis dari negara maju. Buku Panduan ini merupakan salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk memandu pelaksanaan proses pendidikan yang baik dan benar. Hal ini sejalan dengan visi dan misi FK Unud dalam menjawab tantangan masa depan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran yang sangat pesat. Pada kesempatan ini perkenankan kami atas nama Pimpinan Fakultas menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Kepala Bagian/SMF Anestesi dan Terapi Intensif dan Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi beserta Staf FK Unud atas terbitnya Buku Panduan ini. Denpasar, 1 Februari 2016 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Putu Astawa iv

5 DAFTAR ISI Halaman Judul... Kata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi... Kata Pengantar Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif... Sambutan Dekan FK Unud... Daftar Isi... i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN Visi Misi Tujuan Umum Tujuan Khusus... 3 BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN Sejarah dan Dasar Hukum Struktur Organisasi Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi Fungsi Ketua program Studi (KPS) Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian Sekretaris Program Studi Sekretaris Bagian Bendahara Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi BAB IV TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI Persyaratan Calon Peserta Didik Persyaratan Umum Persyaratan Khusus Syarat Kesehatan (Mutlak) Syarat Tambahan Alur Pendaftaran Registrasi Pendaftaran Pembayaran Biaya Pendaftaran Melakukan Pendaftaran Online Jadwal Kegiatan Pengelolaan Ujian Tes Potensi Akademik Dan Kemampuan Bahasa Inggris TesKOmpetensi Dasar dan Wawancara Tes Kesehatan Kapasitas Penerimaan v

6 BAB V SELEKSI DAN ALOKASI Penetapan Kriteria Seleksi dan Lulusan Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi Penghapusan Peserta yang Tidak Terseleksi Pembobotan Hasil Ujian Perhitungan Nilai Akhir (NA) Pengumuman Hasil Pendaftaran Kembali BAB VI KURIKULUM PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF COMBINED DEGREE Standar Kurikulum Pendidikan Model Kurikulum Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum BAB VII PENDIDIKAN Kegiatan Ilmiah Karya Ilmiah Laporan Pagi Small Group Discussion (SGD) Kasus Intensif Care Ilmiah Wajib/Rutin Panduan Presentasi Journal Reading Tinjauan Pustaka Laporan Kasus Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional atau International Kegiatan Bimbingan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat BAB VIII PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH Pedoman Penulisan Journal Reading Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka Pedoman Penulisan Laporan Kasus Pedoman Penulisan Daftar Pustaka cara Vancouver Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis BAB IX PESERTA DIDIK Hak Peserta Didik Cuti Akademik Kewajiban, Fungsi dan Tugas Peserta Didik Chief Residen Pelayanan Medis Tugas Jaga Instalasi Gawat Darurat ( IRD ) Ruangan Perawatan vi

7 BAB X TATA TERTIB PESERTA DIDIK Tata Tertib Akademik Tata Tertib Umum BAB XI SANKSI, TEGURAN DAN PENGHARGAAN Aturan Umum Sanksi, Teguran dan Penghargaan Sanksi Akademik Acuan Nilai Sanksi Acuan Point Penghargaan BAB XII EVALUASI HASIL PENDIDIKAN Pendahuluan Evaluasi Kompetensi Tahapan Evaluasi dan Ujian Peserta Didik BAB XIV STASE MANDIRI Latar Belakang Tujuan Hubungan Kerjasama dengan RS Jejaring Pendidikan Teknis Kegiatan BAB XV PANDUAN ADAPTASI DOKTER SPESIALIS ANESTESI LULUSAN LUAR NEGERI Tujuan Syarat Penatalaksanaan Penilaian Penghentian Adaptasi Kurikulum Inti Adaptasi BAB XVI PANDUAN PENDIDIKAN RESIDEN TAMU Tujuan Syarat Penatalaksanaan Penilaian BAB XVII TENAGA PENGAJAR IPDS ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF FK UNUD Persyaratan Staf Pengajar Tugas Staf Pengajar Penasihat Akademik Pembimbing Ilmiah dan Klinis Pendidik Penilai BAB XVIII PEMBENTUKAN TIM KHUSUS Pengertian Tata Kerja vii

8 BAB XIX PEDOMAN ETIK PESERTA PPDS I ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF INDONESIA LAMPIRAN viii

9 BAB I PENDAHULUAN Berkat anugerah Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa, dan atas bimbingan serta kepercayaan yang besar dari para senior dan guru kami di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UI, kami Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/RSUP Sanglah diberikan kesempatan untuk ikut serta melaksanakan Proses Belajar Mengajar pada Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8. Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun Selama mengikuti pendidikan, peserta didik akan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis sesuai dengan kurikulum yang telah disusun berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi serta standar pendidikan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di samping itu, peserta didik juga diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pra pendidikan (pradik) yang diselenggarakan oleh TK-PPDS FK Unud bekerja sama dengan Diklat RSUP Sanglah. Pemahaman dan pendalaman keilmuan pada setiap jenjang/tahapan pendidikan akan diperolehnya melalui: kuliah, penugasan terstruktur, kegiatan mandiri, tugas baca, pembahasan atau diskusi kasus laporan pagi, stase sub bagian (divisi), acara konferensi ilmiah/presentasi karya tulis, bed-side teaching, bimbingan/demonstrasi, mengikuti acara seminar/simposium dan acara lain di luar program pendidikan, pembuatan karya ilmiah tinjauan pustaka, journal reading serta membuat tugas akhir berupa karya tulis ilmiah hasil penelitian klinik terapan. Pemahaman dan pendalaman keilmuan dapat juga diperolehnya dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk membimbing dan membina kelompok kecil Mahasiswa Kedokteran FK Unud maupun para medis yang sedang mengikuti pelatihan. Evaluasi proses belajar mengajar dan keberhasilan peserta didik mengikuti proses belajar mengajar dilakukan secara kontinyu melalui observasi dan melalui ujian terstruktur sesuai dengan sistem evaluasi yang tertuang pada MCCC PPDS FK Unud, yaitu terhadap: pengetahuan, keterampilan kognitif, keterampilan teknik, keterampilan berkomunikasi, dan profesionalisme. 1

10 BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN 2.1 VISI Menjadikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang mampu menghasilkan lulusan dokter spesialis anestesi yang unggul, mandiri, profesional, dan berbudaya serta mempunyai daya saing di tingkat nasional dan internasional pada tahun Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut. Unggul : SDM yang profesional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana). Mandiri : SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan kemampuan siap berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis. Profesional : SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar prosedur operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif. Berbudaya : SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan ketajaman nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal untuk berinteraksi di masyarakat. 2.2 MISI Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan rencana tindakan adalah : 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang terstandarisasi dan mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. 2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasional. 2

11 3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah oleh tenaga pendidik dan peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bertaraf nasional, regional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi terkini. 4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan ketajaman nurani dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi, maupun permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal. 2.3 Tujuan Umum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bertujuan menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan dokter spesialis anestesi yang profesional, berkompetensi dan berkualitas tinggi yang mampu menerapkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, keterampilan di bidang anestesiologi dan terapi intensif serta mempunyai budi pekerti yang tinggi, bermartabat luhur dan mampu menetapkan diri sebagai panutan bagi masyarakat dan organisasi profesinya untuk menunjang program pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. 2.4 Tujuan Khusus Berdasarkan visi, misi dan tujuan umum yang akan dicapai dalam menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi adalah: 1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu serta berkompentensi tinggi dengan peran dan ciri sebagai : Care Provider, Communicator, Decision Maker, Manager, Community Leader, ditambah Researcher. 2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan atau lulusan S3 serta meningkatkan sarana prasarana pendidikan tinggi yang memadai, berkualitas untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional dan internasional 3. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan karya inovatif dan teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi intensif melalui pendekatan inter atau multidisipliner untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang diakui nasional dan internasional serta bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan. 4. Memiliki tata kelola administrasi pendidikan program studi yang baik sesuai prinsip Badan layanan Umum (BLU). 5. Menyiapkan dan membantu pemerataan dokter spesialis anestesi di Indonesia. 3

12 BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN 3.1 Sejarah dan Dasar Hukum I. Di Denpasar sampai dengan tahun 1979, Anestesi merupakan salah satu seksi dari Bagian Ilmu Penyakit Bedah FK UNUD/RS Sanglah. Pada saat itu pelayanan Anestesia dilaksanakan oleh perawat yang dilatih. II. Tahun 1980, berdiri sendiri sebagai Lab Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNUD yang dipimpin oleh Dr Wayan Sukra (Spesialis Anestesiologi), setelah menyelesaikan pendidikannya di FK UI. III. Mulai saat itu pengelolaan pendidikan mahasiswa FK UNUD untuk cabang Anestesiologi dan pelayanan anestesia di RS Sanglah dikelola secara mandiri. IV. Tahun 1985 dan 1986 berturut-turut mendapatkan tambahan 2 (dua) orang staf Dokter Spesialis Anestesiologi, selanjutnya sampai tahun 1990 mendapatkan tambahan 2 (dua) orang staf lagi, sehingga jumlah staf menjadi 5 (lima) orang. Kemudian pada tahun 2002 jumlah staf menjadi 9 (sembilan) orang, selanjutnya sampai tahun 2004 jumlah staf menjadi 14 (empat belas) orang. V. Pada tahun 1991 bersamaan dengan mulai dioperasikannya Instalasi Rawat Darurat (IRD), pelayanan terapi intensif ( RTI ) mulai dilaksanakan. VI. Pada bulan Juli 2002, mulai melaksanakan pendidikan pendahuluan PPDS I bidang Anestesiologi dan Reanimasi yang berasal dari peserta didik PPDS I Bagian Anetesiologi dan Terapi Intensif FKUI yang sekaligus berlaku sebagai pembina atau bapak angkat. VII. Pada tahun 2006 diadakan visitasi oleh Kolegium Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia dan dinyatakan layak untuk menyelenggarakan pendidikan mandiri, yang dinyatakan dengan SK Operasional dari DIKTI dengan Nomor SK 3745/D/T/2006 tanggal SK 28 September 2006 yang berlaku sampai tanggal 28 september Ijin Operasional diperpanjang dengan nomor SK 1591/D/T/K-N/2009 tanggal SK 25 Maret 2009 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret 2012 dan diperpanjang lagi dengan nomor SK 12430/D/T/K-N/2012 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret Selanjutnya perpanjangan ijin operasional Program Studi adalah berdasarkan pengisian data pada PDPT (Pangkalan Data Perguruan Tinggi). 4

13 3.2. Struktur Organisasi Pengelolaan program studi anestesiolgi dan reanimasi dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) yang bekerjasama dengan Kepala Bagian / SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud RS Sanglah, dengan struktur organisasi sebagai berikut : 5

14 Kepala Bagian/SMF dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC Sekretaris Bagian/SMF dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si Bendahara Bagian/SMF dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR Ketua Program Studi Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO Sekretaris Program Studi dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR Koordinator Skill Lab dr. I Ketut Wibawa Nada, SpAn, KAKV Koordinator Perpustakaan dr. Kadek Agus Heryana Putra, SpAn Koordinator Kurikulum dan Profesi dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, SpAN KAR Koordinator Tata Usaha Pendidikan I Nyoman Ariawan Koordinator Ilmiah dan Penelitian Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA Koordinator Tim Pelaksana Penjaminan Mutu ( TPPM ) Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, SpAn KAR Koordinator Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat dr. I Made Subagiartha, SpAn, KAKV, SH Anggota 1. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 3. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 4. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 5. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 6. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 7. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 8. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 9. Dr.dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 10. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An., M.Kes, KAR 11. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 12. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 13. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 14. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 15. dr. IGN Maha Alit Aribawa, Sp.An, KAR 16. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 17. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 18. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 6

15 19. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 20. dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 21. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 22. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An 23. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An Sub Divisi Terapi Intensif 1. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC 3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 5. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 7. dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Saraf 1. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC 3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An Sub Divisi Anestesi Kepala Leher 1. Dr.dr. I Wayan Suranadi, SpAn KIC 2. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 3. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An 4. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Toraks Kardiovaskuler 1. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 2. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 5. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 6. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 7. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 8. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Anak 1. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 2. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 3. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 4. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 5. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 7

16 Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Umum 1. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 2. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 3. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 4. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An 5. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 6. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 7. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 8. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS Sub Divisi Anestesia-Analgesia Kebidanan 1. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 6. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Regional 1. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR Sub Divisi Anestesi Manajemen Nyeri 1. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR Sub Divisi Anestesia Ambulatory 1. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 2. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 3. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 4. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 5. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia Emergency 1. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 8

17 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 7. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 8. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 9. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 10. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 11. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 3.3 Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud i. Bertindak sebagai pembantu Pimpinan FK Unud untuk menyelenggarakan Prpgram Pendidikan Dokter Spesialis ( PPDS ) yang diangkat dengan SK Rektor Unud atas usulan Dekan FK Unud ii. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota iii. Tugas dan tanggung jawab: a. Menyelenggarakan proses praseleksi calon peserta didik PPDS b. Melakukan koordinasi dengan Tim Seleksi Program Studi dalam proses seleksi calon peserta didik dan melaporkannya kepada Pimpinan FK Unud c. Melaksanakan Orientasi Tatalaksana Rumah Sakit Pendidikan bekerja sama dengan Bidang Diklat RSUP Sanglah d. Menyelenggarakan Program Pra Pendidikan Terintegrasi antara peserta didik beberapa Program Studi secara bersamaan terutama pada mata kuliah dasar umum e. Melakukan koordinasi dengan semua program studi selama proses belajar mengajar berlangsung f. Melakukan pengawasan terhadap dinamika peserta didik program studi bekerjasama dengan para KPS/SPS g. Menyelesaikan administrasi dan melaporkan peserta didik yang diberhentikan dan atau peserta didik yang telah lulus untuk di wisuda ke Pimpinan Fakultas/Rektor, selanjutnya melaporkannya ke Dirjen Dikti Kemendikbud RI h. Melakukan koordinasi dengan KPS/SPS dalam mengatur pelaksanaan adaptasi Dokter Spesialis lulusan luar negeri i. Membina komunikasi dengan panitia-panitia terkait j. Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan keuangan rutin terkait dengan penyelenggaraan PPDS 3.4 Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi I. Ketua program studi adalah pimpinan tertinggi di program studi dan secara fungsional bertanggung jawab terhadap dekan II. Masa jabatan ketua program studi adalah 4 tahun dan tidak boleh menjabat lebih dari dua (2) kali masa jabatan berturut turut. III. Tugas ketua program studi, yaitu mengatur : IV. Penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat; V. Pembinaan tenaga pendidik, mahasiswa, dan tenaga administrasi; VI. Kerjasama dengan badan/ lembaga lainnya; VII. Pembinaan budaya ilmiah secara berkelanjutan. VIII. Dalam melaksanakan tugas sehari hari, ketua program studi dibantu oleh sekretaris program studi 9

18 IX. Bilamana ketua program studi berhalangan tidak tetap, sekretaris program studi bertindak sebagai pelaksana harian ketua program studi Fungsi Ketua program Studi (KPS) I. Merencanakan pelaksanaan program studi sesuai dengan kurikulum pendidikan dan menyusun buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum pendidikan program studi anestesi dan reanimasi berbasis penjaminan mutu Universitas Udayana dan sesuai standar Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) II. Menyelenggarakan seleksi penerimaan calon peserta didik bekerjasama dengan TKP PPDS dan Kabag serta Staff terkait. III. Melaporkan hasil seleksi kepada Tim Koordinasi Pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (TKP PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. IV. Menyiapkan semua perangkat akademis yang diperlukan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar bekerjasama dengan Kepala Bagian dan bagian lain yang terkait. V. Menyiapkan unsur RS Jejaring Pendidikan VI. Mengupayakan terselenggaranya penilaian terus menerus seobjektif mungkin, dengan melibatkan semua tenaga pendidik sesuai perencanaan pelaksanaan program studi. VII. Membuat laporan berkala dinamika peserta pendidikan setiap semester kepada Pembantu Dekan I yang meliputi: a. Calon peserta yang diterima dan seluruh pelamar b. Kemajuan tahap pendidikan, termasuk kegagalan/ penundaan c. Penghentian pendidikan d. Penyelesaian pendidikan ( calon wisudawan) e. Daftar semua staf pengajar resmi VIII. Membuat konsep rencana pengembangan Program Studi sebagai bahan masukan untuk Kepala Bagian dan Dekan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, staf administrasi, pelatihan soft skill mahasiswa); IX. Membimbing dan menilai hasil kegiatan pendidikan dan pembelajaran residen di lingkungan Program Studi untuk bahan evaluasi diri dan pengembangan selanjutnya; X. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan untuk meningkatkan mutu Program Studi; XI. Bertanggung jawab terhadap kapasitas daya tampung, persyaratan penerimaan dan melakukan koordinasi proses seleksi penerimaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi baru di RSUP Sanglah denpasar. XII. Mengajukan usul penugasan Dosen atau Staf Wali atau Pembimbing Akademik kepada Dekan melalui Kepala Bagian; XIII. Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi residen dengan pembimbing akademis; XIV. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian dan Dekan 10

19 3.6. Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian I. Kapala bagian adalah pimpinan tertinggi di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif FK UNUD II. Masa jabatan kepala bagian adalah empat (4) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali. III. Tugas kepala bagian, yaitu: a. Menyusun dan memantau konsep beban tugas staf pengajar berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kesesuaiannya; b. Melaksanakan kebijakan yang berlaku di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan mengkoordinasi pelaksanaan rencana dan strategi program kerja yang telah disusun c. Menyusun dan memantau konsep rencana pelayanan, pendidikan, dan penelitian berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kecocokannya; d. Berkoordinasi dengan Ketua Program Studi untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan serta pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Universitas Udayana e. Menyusun rencana anggaran biaya operasional pertahun berdasarkan beban kerja Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran kegiatan f. Membimbing dan memberi masukan terhadap hasil kegiatan peserta didik di lingkungan Bagian Anestesi dan Terapi Intensif sebagai bahan pengembangan program pendidikan g. Melayani staf yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan beban tugas dan keahliannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; 3.7. Sekretaris Program Studi i. Membantu Ketua Program Studi dalam seluruh proses kegiatan program studi ii. Mewakili Ketua Program Studi dalam kegiatan yang berhubungan dengan program studi, bila Ketua Program Studi berhalangan. iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai laporan, dan ke Kepala Bagian untuk permakluman. iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan Program Studi (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi, pelatihan keterampilan klinis residen). v. Mengkoordinasikan residen yang menyelesaikan tugas akhir dengan staf pembimbing untuk kelancaran tugas akademik; vi. Mengkoordinasikan kegiatan tata usaha Prodi Anestesiologi dan Reanimasi Universitas Udayana dan menghimpun dokumen yang berkaitan. 11

20 3.8. Sekretaris Bagian i. Membantu Kepala bagian dalam seluruh proses kegiatan bagian anestesi dan terapi intensif. ii. Mewakili Kepala bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan bagiani, bila Kepala bagian berhalangan. iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai laporan. iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan bagian (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi) v. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dengan pendidikan 3.9. Bendahara i. Membantu Kepala Bagian dan Ketua Program Studi dalam mengatur aliran dana masuk dan keluar dalam rangka proses kegiatan bagian dan program studi. ii. Membuat catatan dan laporan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan program studi dan melaporkannya kepada Ketua Program Studi Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi i. Subdivisi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan berkoordinasi dengan KPS. ii. Subdivisi merupakan unit pelaksana pendidikan praktik profesi di bidang ilmu anestesi dan terapi intensif. iii. Bekerjasama dengan tim pengampu mata ajar menyelenggarakan kuliah yang berkaitan dengan subdivisi. iv. Melakukan bimbingan ketrampilan klinik residen yang menjalani stase/rotasi di subdivisi bersangkutan. v. Sebagai pembimbing tugas/karya ilmiah di subdivisi masing masing vi. Mengkoordinasikan subdivisi bidang ilmu dalam hal menyangkut kebijakan, kebutuhan, permasalahan, dan kendala yang ada pada setiap divisi selama kegiatan pengajaran di divisi masing masing. vii. Mengatur kelancaran dan hubungan komunikasi antar setiap subdivisi bidang ilmu yang ada agar terjadi kesinambungan dalam pelaksanaan pengajaran dan pendidikan di semua tingkat divisi. viii. Melakukan penilaian / evaluasi berkelanjutan terhadap residen yang stase di subdivisi tersebut ix. Berkoordinasi dan menyusun rencana pengembangan pelayanan dan pendidikan di bagian anestesi dan terapi intensif. x. Melaksanakan penelitian dan publikasi ilmiah di masing masing subdivisi 12

21 BAB IV TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI 4.1 Persyaratan Calon Peserta Didik Persyaratan Umum a. Warga negara Indonesia yang memiliki ijazah dokter umum yang sah dan diakui pada Perguruan Tinggi (PT) Negeri atau PT Swasta yang telah terakreditasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau Perguruan Tinggi luar negeri dengan ijazah yang telah disetarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. b. Warga negara asing yang memiliki ijazah dokter dan memperoleh ijin belajar dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia serta mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar Persyaratan Khusus 1) Persyaratan akademik: a. Memiliki Sertifikat profesi Dokter Umum. b. Batas umur maksimum 35 tahun saat masuk untuk program reguler dan maksimum 40 tahun untuk program non reguler (rekomendasi khusus dari institusi yang mengirim, misalnya dari TNI/Polri, Pemda NTT dan daerah terpencil yang lain) c. Indeks Prestasi kumulatif (IPK) minimal 2.75 baik untuk program akademik maupun program profesi. Jika IPK kurang dari 2.75 maka yang bersangkutan harus mendapat rekomendasi dari Dekan atau ketua PSPD institusi asal. d. Nilai sekurang-kurangnya B untuk bidang Ilmu Anestesi pada saat pendidikan profesi dokter umum e. Bagi calon residen yang telah dinyatakan tidak lulus pada program studi anestesiologi dan reanimasi sebanyak tiga kali, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk mengikuti seleksi pada program studi tersebut. f. Memiliki sertifikat TOEFL (TOEFL like) 500 atau IELTS 6.0 Nilai TOEFL merupakan TOEFL yang diakui dan masih berlaku, misalnya dari Lab Bahasa di Universitas Udayana ii. Persyaratan Administrasi : Persyaratan administrasi yang wajib diunggah/upload pada saat pendaftaran secara Online sebagai berikut (masing-masing file mak 300 kb) : a. Ijazah asli atau fotokopi yang telah disahkan. b. Transkrip akademik asli atau fotokopi yang telah disahkan. c. Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku. d. Daftar Riwayat Hidup. e. Surat Ijin Belajar dari atasan (bagi yang berstatus pegawai negeri dan swasta). f. Surat Keterangan pimpinan instansi induk yang menyatakan penyerahan calon residen kepada Rektor Unud selama dididik pada program studi dokter spesialis Universitas Udayana. g. Surat Keterangan (persetujuan untuk mengikuti pendidikan spesialis atasan instansi tempat bekerja). h. Surat Rekomendasi dari IDI setempat (tidak melanggar kode etik dan 13

22 malpraktek) i. Surat keterangan selesai PTT dari Kemenkes dan atau surat keterangan akan menyelesaikan PTT bagi yang belum menyelesaikan masa baktinya atau Surat Keterangan Penundaan PTT dari Dinas Kesehatan Propinsi setempat. j. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). k. Proposal penelitian dalam bentuk file.pdf ( max 1 MB ) l. Sertifikat pendidikan tambahan, workshop, seminar, piagam penghargaan. m. Pas foto berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel. n. Bagi pelamar yang sudah pernah mendaftar sebelumnya dan belum diterima, supaya melampirkan surat penolakannya Syarat Kesehatan (Mutlak) a. Berbadan sehat, dengan melampirkan surat keterangan dokter yang dikeluarkan oleh tim Kesehatan yang dikoordinir oleh Bagian/SMF Penyakit Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah b. Lulus tes psikologi yang dilaksanakan oleh Tim Penguji Psikotest dari Bagian Perilaku FK Unud c. Lulus tes psikiatri oleh Tim Penguji Psikiatri dari Bagian Psikiatri FK Unud d. Tidak menderita buta warna dengan melampirkan hasil tes buta warna dari Bagian/SMF Ilmu Penyakit Mata FK Unud/RSUP Sanglah Syarat Tambahan a. Mempunyai prestasi (lulus cumlaude atau sebagai dokter teladan) b. Mempunyai pengalaman bertugas di daerah khususnya daerah terpencil sebagai PNS/Wamil/PTT c. Mempunyai pengetahuan/keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG d. Mempunyai karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang tidak/sudah dipublikasikan e. Mempunyai pengalaman dalam proses belajar-mengajar f. Mampu menggunakan computer (word processing, data processing, multimedia, Internet) disertai sertifikat jika ada. g. Redomendasi khusus yang relevan 4.2 Alur pendaftaran Registrasi Pendaftaran Registrasi pendaftaran dilakukan untuk mendapatkan Bukti Registrasi Pendaftaran yang berisi Nomor Pendaftaran yang digunakan untuk membayar Biaya Pendaftaran ke Bank BNI. Registrasi Pendaftaran dilakukan secara online pada laman berikut : Pembayaran Biaya Pendaftaran Biaya pendaftaran calon residen baru Program Profesi dan Pascasarjana Universitas Udayana untuk mengikuti seleksi penerimaan residen baru sebagai berikut: - Program Profesi, Magister, PPDS : Rp ,- (tujuh ratus ribu). - Program Doktor : Rp ,- (delapan ratus lima puluh ribu ). Biaya pendaftaran calon residen baru dibayarkan melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI, di seluruh kantor Bank BNI dengan cara sebagai berikut : 14

23 - Menyebutkan nomor pembayaran yang diterima melalui masing-masing peserta. - Melakukan pembayaran Biaya Pendaftaran sesuai dengan biaya yang telah ditentukan Melakukan Pendaftaran Online - Melakukan pendaftaran awal dengan cara pengisian data account peserta pada laman : - Melakukan pembayaran biaya pendaftaran di Bank BNI dengan cara menyebutkan Nomor Pendaftaran yang dikirim melalui ke masing-masing peserta. - Login di laman dengan memilih jalur dan memasukkan username dan password sesuai dengan username dan password yang diterima melalui dan selanjutnya mengisi biodata dan mengupload berkas sesuai dengan persyaratan di jalur seleksi. - Proses pendaftaran diakhiri dengan pencetakan Tanda Peserta Seleksi Masuk pada sistem online. - Petunjuk teknis pengisian formulir pendaftaran dapat dilihat pada Lampiran pada Buku Panduan ini. 4.3 Jadwal Kegiatan SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP Uraian Kegiatan Pendaftaran Online Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi : Tes Kesehatan Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara (Jadwal disesuaikan dengan Prodi ) Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan TPA Pengumuman Hasil Seleksi Pembayaran Biaya Pendidikan Registrasi Mahasiswa Baru Uraian Kegiatan Pendaftaran Online Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi : Tes Kesehatan Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan TPA Tanggal Pelakasanaan Awal Maret Awal April Minggu ke-2 s/d minggu ke-4 April Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 April Akhir April Awal Mei 2016 Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Mei Tanggal Pelaksanaan Akhir Mei akhir Juni Minggu ke-1 s/d Minggu ke-3 Juli Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli 15

24 Pengumuman Hasil Seleksi Pembayaran Biaya Pendidikan Registrasi Mahasiswa Baru Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli 4.4. Pengelolaan Ujian Rancangan ujian untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru program profesi Universitas Udayana meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Bahasa Inggris, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Wawancara TES POTENSI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS Persiapan Persiapan persiapan dilaksanakan sebelum ujian dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas. Rapat koordinasi dilakukan untuk membahas persiapan dan pelaksanaan ujian dalam upaya memastikan pelaksanaan ujian dapat berlangsung dengan tertib dan lancar. Persiapan pelaksanaan ujian meliputi: A. Persiapan Materi Ujian Instrumen ujian yang digunakan sebagai prediktor akan menentukan kualitas dan objektivitas seleksi. Instrumen ujian merupakan prediktor yang dimaksudkan untuk menjaring calon residen yang mempunyai kemampuan akademik memadai sesuai dengan kebutuhan program studi. Materi TPA dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris disiapkan oleh Panitia Penerimaan Residen Baru Program Profesi dan Pascajarjana Universitas Udayana bekerjasama dengan Laboratorium Bahasa Universitas Udayana dalam mempersiapkan materi Tes Kemampuan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mempersiapkan TPA dilaksanakan oleh Tim Pembuat dan Pengembang Soal Universitas Udayana. Tes Kompetensi Dasar dan wawancara dipersiapkan oleh masing-masing Program Studi. B. Persiapan Lokasi Ujian Pada tahap ini panitia menyiapkan kelengkapan administratif serta kelengkapan ruang ujian. Penentuan lokasi ujian dilakukan berdasarkan perkiraan peserta sementara dengan mempertimbangkan prediksi jumlah peserta. Lokasi ujian yang sudah ditetapkan kemudian diunggah ke sistem pendaftaran online. C. Rekrutmen Petugas Pelaksana Ujian Proses rekrutmen petugas pelaksana ujian terdiri dari Penanggung Jawab Lokasi (PJL) Penanggung Jawab Ruang (PJR) dan Pengawas (P) mengacu pada ketentuan dan persyaratan, serta tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: - Penanggung Jawab Lokasi (PJL) adalah petugas yang bertindak sebagai koordinator pengawas beberapa ruang ujian dalam satu lokasi ujian. - Penanggung Jawab Ruang (PJR) adalah pengawas yang ditunjuk mengkoordinir pengawasan dalam ruang ujian. - Pengawas adalah petugas yang mengawasi pelaksanaan ujian tulis sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku diruang ujian. 16

25 D. Pencetakan Nomor Peserta Ujian Panitia Pengatur Ruang mencetak nomor peserta ujian kemudian menempelkan di meja ujian masing-masing peserta. Nomor ujian peserta dicetak sesuai dengan distribusi lokasi ujian yang telah ditetapkan. Untuk membantu peserta dalam pencarian ruang, panitia juga membuat Peta Lokasi Ujian Pelaksanaan Ujian Panitia Penyelenggara mempersiapkan pembagian naskah untuk pelaksanaan ujian sesuai jadwal dan ruang/lokasi ujian. Pembagian naskah dan LJU disesuaikan dengan ruang/lokasi ujian yang akan digunakan. Kegiatan ujian tulis dimulai dengan: pembagian naskah/lju dan dukungan administrasi lainnya disesuaikan dengan jumlah ruang ujian dengan urutan sebagai berikut : A. Penyerahan Naskah Ujian Naskah ujian diserahkan oleh panitia kepada Penanggung Jawab Lokasi berupa lembar soal dan lembar jawaban dalam satu amplop yang tersegel. Selanjutnya Penanggung Jawab Lokasi menyerahkan naskah ujian berikut Lembar Jawaban kepada Penanggung Jawab Ruang. Paling lambat tiga puluh menit sebelum ujian dimulai naskah ujian harus sudah berada di ruang ujian. B. Pelaksanaan Ujian - Tiga puluh menit sebelum ujian dimulai peserta ujian harus sudah berada di ruang ujian dengan menempati tempat sesuai dengan nomor ujian. - Dilanjutkan dengan pembukaan naskah ujian yang disaksikan oleh dua peserta ujian, serta menanda tangani berita acara. - Segera setelah naskah ujian dibuka dilakukan pembagian lembar soal dan lembar jawaban kepada peserta ujian. - Peserta ujian tidak boleh mengerjakan soal ujian sebelum diisyaratkan/diijinkan oleh pengawas. - Sebelum peserta ujian mengerjakan soal pengawas membacakan instruksi yang sudah baku (lihat lampiran) agar semua peserta ujian mengisi lembar jawaban secara benar dan tepat. - Selama ujian berlangsung, penanggungjawab ruang serta pengawas selain melaksanakan tugas pengawasan, melaksanakan pula beberapa kegiatan administrasi yang menunjang kegiatan ujian, yaitu : Membuat berita acara Pelaksanaan Ujian (PU). Mengedarkan bukti hadir serta mencocokkannya dengan kartu ujian dan Kartu Identitas Diri (KTP/SIM dan Kartu Pelajar), dan mencocok wajah peserta ujian dengan foto bukti hadir, serta tanda tangan kehadiran. Mencocokkan tandatangan dan nomor peserta pada lembar jawaban dengan yang tertera di kartu ujian atau kartu identitas Peserta. Melaksanakan tugas administrasi lain, seperti mengisi bukti hadir pengawas dan lain-lain TES KOMPETENSI DASAR DAN WAWANCARA a. Test kompetensi dasar dan wawancara dilaksanakan oleh program studi. b. Materi wawancara dan tes kompetensi dasar dibuat oleh program studi. c. Nilai rentang wawancara dan tes kompetensi dasar : (0-100) 17

26 d. Program Studi menginput hasil nilai wawancara dan tes kompetensi dasar melalui sistem secara online serta mengupload softcopy hasil wawancara dan tes kompetensi dasar yang telah divalidasi oleh ketua program studi Seleksi di Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FDK Unud a. Tim Seleksi Penerimaan calon sebanyak 5 orang yang terdiri dari: a. KPS dan SPS b. Kepala dan Sekretaris Bagian c. 1 orang staf senior b. Bila berhalangan, pengganti akan ditentukan berdasarkan senioritas. c. Materi Penilaian 1. Syarat-syarat mutlak 2. Syarat-syarat tambahan Prestasi yang baik (lulus cumlaude, dokter teladan) Karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang tidak/sudah dipublikasikan (bila ada) Pengalaman dalam proses belajar-mengajar (bila ada) Pengalaman bertugas di daerah (PNS/Wamil/PTT) Kemammpuan menggunakan computer (word processing, data processing, multimedia, internet) disertai sertifikat jika ada. Keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG Redomendasi khusus yang relevan Potensi akademik bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Penampilan, perilaku professional, kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan Pelaksanaan, dilaksanakan oleh tim seleksi dalam bentuk a. Menilai syarat-syarat (mutlak dan tambahan) b. Ujian tulis: untuk menilai potensi akademik c. Wawancara: untuk menilai potensi akademik, penampilan, perilaku professional, kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan TES KESEHATAN Sebagai salah satu persyaratan menjadi calon residen baru program profesi dan pascasarjana Universitas Udayana adalah sehat jasmani dan rohani yang ditentukan dari hasil tes kesehatan oleh dokter yang berwenang. Khusus untuk tes kesehatan calon residen PPDS dilakukan oleh Panitia Tes Kesehatan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana dengan biaya tes kesehatan tidak termasuk dalam biaya pendaftaran (ditanggung peserta seleksi). 4.5 Kapasitas Penerimaan Kapasitas penerimaan peserta didik Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud setiap semesternya sebanyak ± 9 orang peserta didik. 18

27 BAB V SELEKSI DAN ALOKASI Penetapan kelulusan seleksi penerimaan residen baru program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 dilaksanakan dalam rapat khusus dengan agenda seleksi dan alokasi yang dihadiri oleh Rektor/Dekan, Ketua Panitia dan Koordinator. 5.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Kelulusan Kriteria seleksi dan kelulusan perlu ditetapkan sebelum proses seleksi dan kelulusan dilakukan. Penetapan ini diperlukan agar proses seleksi dan kelulusan dapat dilakukan dengan efisien, efektif dan transparan Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi Sebelum dilakukan seleksi dan alokasi untuk masing masing program studi, dilakukan penentuan peserta yang tidak terseleksi dengan kriteria sebagai berikut: - Peserta ujian yang tidak secara penuh mengikuti proses ujian - Peserta ujian yang tidak lengkap mengisi nomor ujian sehingga tidak dikenal identitasnya dalam proses - Peserta ujian yang disimpulkan telah melakukan kecurangan Penghapusan Peserta yang Tidak Treseleksi Peserta ujian yang memenuhi kerteria yang tercantum pada poin dan atau dinyatakan tidak valid oleh program studi ditetapkan sebagai peserta yang tidak terseleksi Pembobotan Hasil Ujian Sebelum dilakukan pembobotan setiap mata ujian dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Pembobotan penilaian hasil ujian untuk masing masing program studi sebagai berikut : No Hasil Ujian Bobot (%) 1 Tes Potensi Akademik 20 2 Tes Kemampuan Bahasa Inggris 10 3 Tes Kompetensi Dasar 40 4 Wawancara Perhitungan Nilai Akhir (NA) Nilai akhir peserta ujian dihitung sebagai fungsi dari parameter berikut: - Hasil Ujian Tes Potensi Akademik (X1) - Hasil Ujian Tes Kemampuan Bahasi Inggris (X2) - Hasil Ujian Tes Kompetensi Dasar (X3) - Hasil Ujian Tes Wawancara (X4) Secara matematis Nilai Akhir (NA) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : 19

28 Keterangan: x = parameter f = bobot Besarnya bobot dan jenis parameter ditentukan sesuai dengan pembobotan yang telah ditentukan pada poin Pemeringkatan Peserta Pemeringkatan peserta untuk masing-masing program studi dilakukan dalam urutan yang menurun, mulai dari peserta dengan nilai akhir yang tertinggi sampai dengan peserta ujian dengan nilai akhir yang terendah. Peserta yang mempunyai nilai akhir yang sama dengan nilai peserta yang mempunyai nilai terendah, maka peserta yang mempunyai nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang lebih tinggi yang diprioritaskan. Tetapi, apabila nilai TKD nya juga sama, maka peserta yang mempunyai nilai wawancara lebih tinggi yang diprioritaskan. 5.2 Pengumuman Hasil Hasil kelulusan yang sudah ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana diumumkan melalui laman Unud : dan laman Pasca Unud POB PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA Pendaftaran Kembali Peserta yang berhak melakukan pendaftaran adalah peserta yang telah dinyatakan lulus berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana. Pendaftaran ulang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh Universitas Udayana. Syarat-syarat pendaftaran ulang adalah sebagai berikut : - Membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan program studi melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI dengan menunjukkan/menggunakan Nomor Peserta yang tertera pada Tanda Peserta Seleksi Masuk. - Registrasi secara online dapat dilakukan melalui laman dengan memasukan username dan password sesuai dengan acount pendaftaran. Kemudian mengisi data sesuai dengan formulir yang telah disediakan dan selanjutnya di cetak. Hasil cetakan terdiri 2 (dua) lembar yaitu lembar Biodata dan lembar Bebas NAPZA. Kelengkapan yang harus dipersiapkan oleh peserta seleksi untuk melakukan registrasi ulang sebagai berikut: - Kartu Tanda Peserta Seleksi Masuk. - Slip bukti pembayaran biaya pendidikan dari Bank. - File photo berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel. - Bukti registrasi mahasiswa baru online. - Lembar Bebas NAPZA yang telah ditandatangani yang didapat dari registrasi online. - Ijazah dan transkrip asli, ditunjukkan kepada petugas pada saat registrasi ulang. Sebelum melakukan registrasi ulang, peserta seleksi yang telah dinyatakan lulus wajib memperhatikan hal-hal berikut ini : - Peserta yang dinyatakan lulus harus mendaftar di tempat dan waktu yang telah ditentukan. 20

29 - Peserta yang tidak mendaftar pada tempat dan waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri. - Panitia berhak atas pembatalan kelulusan calon peserta apabila peserta terbukti tidak memenuhi syarat yang ditetapkan atau informasi/berkas yang diberikan sebelumnya tidak sesuai dengan aslinya. Registrasi dilaksanakan pada alamat berikut : Bagian Pendidikan Biro Administrasi Akademik Universitas Udayana Jl. Kampus Unud, Bukit Jimbaran, Badung, Bali Kode Pos : Telp. (0361) , ext. 110, 109; Fax. (0361) baaunud@unud.ac.id 21

30 BAB VI KURIKULUM PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF - COMBINED DEGREE Kurikulum inti Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif serta Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif. Materi kurikulum 2016 dan panduan pelaksanaan kurikulum dapat dibaca dengan lengkap pada buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum Standar Kurikulum Pendidikan Model Kurikulum Pendekatan dalam penyusunan kurikulum pendidikan didasarkan atas kompetensi (competency-based), cara belajar aktif, dan pendekatan keterampilan proses, baik dalam problem problem pelayanan, pendidikan, maupun penelitian, sehingga diharapkan agar para lulusan mampu untuk belajar mandiri dan belajar berkembang sepanjang hayat (life-long education). Model kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal. Integrasi horizontal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari satu tahap pendidikan. Integrasi vertikal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari materi akademik dan materi profesi Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum Isi kurikulum harus berorientasi pada rumusan capaian pembelajaran dengan pendekatan menguasai teori dan aplikasi bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bersifat kumulatif dan/atau integratif. Kurikulum dituangkan kedalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah dan modul pembelajaran. Kurikulum harus bersifat interaktif, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Isi kurikulum harus meliputi kedokteran perioperatif, anestesiologi, perawatan intensif, kedokteran gawat darurat, manajemen nyeri, dan metodologi penelitian. Mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015, Kurikulum Pendidikan dokter spesialis Anestesi dilaksanakan dalam waktu 8 semester yang terdiri dari 88.8% kurikulum inti dari KKI dan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif ( KATI) serta 11.2% kurikulum institusional setempat. Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terdiri dari 46 mata ajaran untuk mencapai 3 kompetensi yang terbagi atas kompetensi umum, kompetensi dasar, dan kompetensi lanjut dengan beban studi total 135 SKS. 22

31 Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum Struktur kurikulum meliputi tiga tahap, yaitu tahap I (pemahaman/adaptasi), tahap II (pendalaman) dan tahap III (pemantapan). Durasi kurikulum tahap I dilaksanakan 4 (empat) semester dengan beban studi 63 SKS, tahap II dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban studi 36 SKS, dan tahap III dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban studi 36 SKS. Total beban studi adalah 135 SKS yang harus diselesaikan dalam waktu 8 semester. Beban studi ( SKS ) terdiri atas beban studi akademik dan beban studi profesi. Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SNPT ) yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015, dipakai acuan penetapan sks sebagai berikut : 1) 1 sks akademik = 1 sks kuliah / lecture / tutorial, yang terdiri dari : a) tatap muka 50 menit/minggu/semester = 20 jam/semester/6 bulan b) penugasan terstruktur 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan c) kegiatan mandiri 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan 2) 1 sks seminar atau sejenis yang terdiri dari : a) tatap muka 100 menit/minggu/semester = 40 jam/semester/6 bulan, meliputi kegiatan laporan pagi, laporan siang, laporan kasus, journal reading, tinjauan pustaka b) kegiatan mandiri (presentasi ilmiah regional / nasional / international) 70 menit/minggu/semester = 28 jam/semester/6 bulan 3) 1 sks profesi = 1 sks praktikum, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat sebanyak 170 menit/minggu/semester = 68 jam/semester/6 bulan Mata Ajaran dengan beban studi profesi dilakukan secara terintegrasi dengan melakukan stase / rotasi di subdivisi yang ada di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RS Sanglah Denpasar dan melakukan tugas jaga di luar jam kerja pagi. Kurikulum harus dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student-centred, Problembased, Integrated, Community-based, Elective, Systematic/Structured). Kurikulum yang merupakan pedoman penyelenggaraan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi, memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh divisi bidang minat berbentuk modul. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh KATI. 23

32 Tabel 6.1.Garis Besar Struktur Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Semester & Tahapan Beban Studi (SKS) Jumlah Akademik Profesi Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Tahap 1 Tahap 2 28 sks 4 sks 35 sks 32 sks 63 sks 36 sks Semester 7 Semester 8 Tahap 3 9 sks 27 sks 36 sks Jumlah Keseluruhan 41 sks 94 sks 135 sks Persentase 30.37% 69.62% 100% Pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dibagi dalam tiga tahap pendidikan, dengan masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan yang utuh, dan dicapai melalui pengalaman belajar dari pendidikan tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan merupakan pembagian berdasarkan tahun, melainkan merupakan tahapan atau pembagian tingkat perilaku yang dicapai: Tahap 1 (tahap pemahaman/adaptasi) selama 4 (empat) semester Tahap 2 (tahap pendalaman) selama 2 (dua) semester Tahap 3 (tahap pemantapan) selama 2 (dua) semester Jumlah beban studi peserta didik adalah 135 sks, dengan 44 modul. Tahap 1 (Pemahaman/adaptasi): 4 (empat) semester; Semester 1, 2, 3 dan 4 Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi. Dalam tahap ini, peserta program diharapkan mampu merubah pola pikir serta kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menjalani masa studi pada tahap-tahap pendidikan berikutnya. Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau kompetensi pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa materi akademik dan/atau materi profesi. Tahap ini memiliki beban studi total 63 (enam puluh tiga) sks sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 4 (empat) semester. Mata kuliah pada tahap I dapat terdiri dari : 1. MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan dasar pengetahuan agar peserta program menjadi seorang ilmuwan, peneliti, pemikir yang berlandaskan etika kedokteran dan mempunyai hubungan antar manusia yang baik, serta memahami problema yang berkaitan dengan medikolegal. MKDU diberikan oleh tim dari TKP 24

33 PPDS-1 FK UNUD dengan beban studi sebanyak 9 sks. 2. MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar (basic sciences) yang diperlukan untuk spesialis anestesiologi dan terapi intensif, yang melandasi keterampilan yang dipersyaratkan. 3. Mata Kuliah Keahlian dan keterampilan (MKK) merupakan pengalaman belajar yang didapatkan dari teori, pengalaman klinis, dan pengalaman meneliti. 4. Mata Kuliah Lain : yaitu mata kuliah yang dirancang untuk mencapai kompetensi pendukung dan kompetensi khusus/lain. 5. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD) berupa keterampilan dalam mempertahankan patensi jalan nafas (dengan/tanpa alat), pemberian ventilasi buatan manual dan resusitasi jantung paru. Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan memberi penguasaan jalan nafas, kedokteran perioperatif, penanganan nyeri akut dan kronik, anestesi umum, anestesi regional, anestesi pada bedah ortopedi besar (tidak termasuk leher dan tulang punggung), THT, bedah darurat,obstetric ginekologi, Pediatri kasus toddler, post anesthesia care unit ( PACU ), resusitasi, peripheral nerve block basic, anestesi bedah abdominal bawah dan atas (pada pasien tanpa kelainan endokrin), urologi sedang, onkologi sederhana, disertai dengan tatalaksana prabedah dan pascabedah, dan penyulit yang mungkin timbul. Semuanya diterapkan baik pada pembedahan elektif maupun darurat. Semuanya disertai dengan tata laksana pra dan pasca bedah. Penanganan kasus ICU tidak terlalu kompleks,pemberian nutrisi enteral dan parenteral (termasuk pemasangan CVC, PICC dan lain-lain), dan pengalaman dasar-dasar terapi intensif (tahap 1). Ketentuan Dasar Keterampilan tahap 1 : Laringoskopi Intubasi : o Tingkat melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan video laringoskopi tapi peserta didik meihat secara langsung ke mulut pasien, tanpa melihat layar monitor video laringoskopi. Tindakan wajib didampingi konsulen dan layar monitor diarahkan kepada konsulen. o Tingkat 1.3. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan video laringoskopi, peserta didik melihat layar monitor videolaringoskopi. Tindakan wajib didampingi konsulen dan atau chief residen. o Tingkat > 1.4. melakukan tindakan laringoskopi dengan menggunakan videolaringoskopi atau menggunakan laringoskopi klasik. Regional anestesi ; o Tingkat 1.2. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen 25

34 o Tingkat > 1.3. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen atau chief residen o Tingkat 1.3. melakukan tindakan anestesi blok saraf tepi dasar dengan menggunakan nerve stimulator, wajib didampingi oleh konsulen o Tingkat 1.4. melakukan tindakan anestesi regional epidural / caudal, wajib didampingi oleh konsulen. Peserta didik harus mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill dengan konsulen dan tercatat dalam buku log sebelum diijinkan untuk mengerjakan tindakan dengan pendampingan chief residen Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan. Setelah menyelesaikan pendidikan tahap 1, diharapkan peserta didik: 1. Mampu menjelaskan proses pembelajaran klinis multidisiplin dengan benar, filsafat ilmu dengan benar, metodologi riset dan statistik dengan benar, epidemiologi klinik dengan benar, biologi molekuler dengan benar dan imunologi dengan benar 2. Mampu melakukan komunikasi medis 3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat awal dengan benar dan melakukan keterampilan anestesi elektif tingkat awal 4. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar dan melakukan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar 5. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar 6. Mampu menjelaskan perawatan intensif dasar dengan benar, melakukan perawatan intensif dasar dengan benar, menjelaskan dasar perawatan pasca henti jantung dengan benar dan melakukan perawatan pasca henti jantung 7. Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara farmakologik, blok neuroaksial atau kombinasi, melakukan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara farmakologik dan, blok neuroaksial atau kombinasi. 8. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi dan farmakologi yang berkaitan dengan tindakan anestesi regional spinal, epidural/caudal dan blok saraf tepi dasar serta prinsip dasar anestesi 26

35 regional dengan benar. 9. Mampu menjelaskan identifikasi dan penanganan dengan benar efek samping dan komplikasi anesthesia regional, antara lain total spinal, high block, Local Anesthetic systemic toxicity ( LAST ) 10. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa 1 laporan kasus, 1 jurnal reading dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster ilmiah pada pertemuan ilmiah tingkat nasional/international. 11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) : I. GA IV nafas spontan II. GA- Face Mask III. GA LMA IV. GA OTT mallampati 1-2, cormack I-II V. GA OTT-RSI VI. RA-BSA non complicated ( Abdominal bawah dan ekstremitas ) VII. Pain Management PCA VIII. PNB Basic 12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat dengan mengerjakan kasus sebagai berikut : Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 455 kasus Jumlah anestesi umum : 420 kasus Jumlah Anestesi / analgesi regional : 60 o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 40 o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 10 o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi dasar : 5 Manajemen nyeri akut :100 Manajemen nyeri kronik / kanker :20 Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian lokal dalam bentuk ujian tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian Objective Structure Clinical Examination (OSCE) yang dilakukan oleh tim kurikulum dan diawasi oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu (TPPM). Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif I ( 1 laporan kasus + 1 jurnal reading + 1 poster ilmiah). Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 4 dan ujian OSCE dilakukan pada minggu ke semester 4. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru diperkenankan mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun OSCE akan diberikan kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium. Bila setelah remedi 1x tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak boleh melanjutkan ke tahap 27

36 pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk remedi ke-2 / ke-3 ujian CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan yudisium susulan dan peserta didik boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya. Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap pendidikan selanjutnya. Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source Feedback/MSF ( 10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ). Pada akhir tahap ini juga akan dilakukan evaluasi nasional berupa ujian tulis nasional / Ujian Board. Tahap 2 (Pendalaman): 2 (dua) semester; semester 5 dan 6 Tahap ini merupakan tahap pendalaman yang bertujuan untuk memberi bekal kepada peserta didik agar pada akhir tahap ini mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tahapan yang diharapkan. Pengalaman klinis meliputi tatalaksana anestesi, pengelolaan pasien gawat yang memerlukan pembedahan, pengelolaan pasien gawat yang memerlukan terapi dan terapi intensif, peripheral nerve block intermediate, antisipasi dan penanganan penyulit yang mungkin timbul. Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau kompetensi pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa sebagian besar materi profesi dan atau sebagian kecil materi akademik. Tahap ini memiliki beban studi total minimal 36 (tiga puluh enam) sks sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 2 (dua) semester. Mata kuliah pada tahap 2 terdiri dari : 1. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang penyusunan karya ilmiah 3. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD) 4. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL) Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan. Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan dalam KKSD dan KKSL berupa tatalaksana anestesi bedah mata, bedah paru, bedah saraf perifer,anestesi di luar kamar operasi, Pediatri neonates dan infant, urologi komplek, onkologi komplek, bedah plastic, pasien elektif dengan status fisik ASA tinggi, pasien geriatri terapi intensif tahap 2 (pemberian ventilasi buatan dengan berbagai mesin, nutrisi, terapi gagal ginjal akut, trauma ganda, sepsis, dan lain-lain). Peserta didik juga diajarkan cara pembuatan laporan kasus dan laporan ilmiah 28

37 lainnya serta mulai melakukan publikasi ilmiah di tingkat nasional, minimal berupa poster. Pada akhir pendidikan tahap 2, peserta didik diharapkan: 1. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah dengan benar berupa 1 tinjauan pustaka dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster ilmiah pada pertemuan ilmiah tingkat nasional/international. 2. Mampu melakukan komunikasi medis dengan benar 3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar dan melakukan keterampilan anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar 4. Mampu menjelaskan prinsip anestesia kasus khusus dengan benar, dan melakukan keterampilan anestesi kasus khusus dengan benar 5. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar dan melakukan anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar 6. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan benar dan menjelaskan dasar-dasar manajemen bencana dengan benar 7. Mampu menjelaskan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar dan melakukan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar 8. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pediatri dan geriatri dan melakukan penatalaksanaan nyeri paliatif dengan benar 9.Mampu menjelaskan dan melakukan anestesi blok saraf tepi intermediate dengan menggunakan panduan ultrasonografi ( USG ) dan atau nerve stimulator. 10. Mampu melakukan dan memberikan pelayanan anestesi dan terapi intensif di RS jejaring dengan supervisi oleh spesialis anestesi di RS jejaring tersebut. 11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) : i. RA BSA Laparotomi ii. GA FM Neonatus-infant iii. GA OTT Neonatus-Infant iv. GA LMA pediatri v. IV Line Neonatus vi. RA Lumbar Epidural vii. RA Caudal Pediatri single shot viii. CVC Jugularis dengan USG Guide ix. Arteri Line x. TIVA manual 12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat dengan 29

38 mengerjakan kasus sebagai berikut ( hanya jumlah kasus yang dikerjakan pada tahap 2, bukan akumulasi dari jumlah kasus tahap 1 ) : Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 300 kasus Jumlah anestesi umum : 270 kasus Jumlah Anestesi / analgesi regional : 50 kasus o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 35 kasus o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 5 kasus o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi intermedite : 10 kasus Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian local kenaikan tingkat dalam bentuk ujian tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian OSCE yang dilakukan oleh tim kurikulum dan diawasi oleh TPPM. Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif II ( 1 Tinjuan pustaka + 1 poster ilmiah). Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 6 dan ujian OSCE dilakukan pada minggu ke semester 6. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru diperkenankan mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun OSCE akan diberikan kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium. Bila setelah remedi 1x tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak boleh melanjutkan ke tahap pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk remedi ke-2 dan selanjutnya ujian CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan yudisium susulan dan peserta didik boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya. Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap pendidikan selanjutnya. Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source Feedback/MSF (10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ). Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif II Tahap 3 (pemantapan) : 2 semester; semester 7 dan 8 Merupakan tahap pemantapan dari capaian pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai yang diinginkan. Selain kemampuan medis, juga dilatih kemampuan nonmedik dengan melaksanakan tugas-tugas manajerial sebagai chief resident, melakukan tugas pengaturan ketenagaan peserta PPDS (dibawah supervisi KPS/SPS), tugas sebagai pembimbing residen yang lebih muda, mahasiswa, dan paramedik), serta tata laksana konsultasi antar disiplin ilmu. 30

39 Pencapaian kompetensi pada tahap ini meliputi seluruh komponen pada kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi khusus. Materi pembelajaran dalam tahap ini berupa materi profesi dan materi akademik dengan proporsi yang sesuai. Beban studi pada tahap ini 36 (tiga puluh enam) sks yang harus dicapai dalam 2 (dua) semester. Mata kuliah pada tahap 3 dapat terdiri dari : 1. Mata Kuliah Keahlian (MKK) 2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang pembuatan karya ilmiah/penelitian 3. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL) Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan. Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan penatalaksanaan pasien ICU (tahap 3), bedah saraf (trauma kepala), bedah thoraks dan kardiovaskular, pengetahuan dan kesempatan asistensi bedah jantung terbuka dan tertutup. Pada akhir tahap ini peserta didik diharuskan menyelesaikan penelitian yang telah dimulai pada awal semester 7. Pada akhir semester 7 dilakukan ujian kenaikan tingkat menjadi Chief Ibs berupa ujian tulis dengan system CBT dan dilakukan yudisium sebagai pertanda kenaikan menjadi Chief Ibs. Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik menjadi Chief IBS. Masa chief residen dapat diakhiri bila peserta didik telah lulus ujian OSCE Anesthesia Crisis Management (ACM) dan telah melakukan tugas Chief IBS selama paling sedikit 24 minggu. Ujian Osce ACM dapat diikuti bila peserta didik tersebut telah menyelesaikan dan mempresentasikan tugas jurnal reading 2 dan minimal telah menjalani masa chief IBS selama 16 minggu. Tahap ini diakhiri dengan ujian akhir nasional yang menyertakan penguji dari IPDS lain yang ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional (KUN) Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif. Pada akhir pendidikan tahap ini, peserta didik diharapkan : 1.Mampu menghasilkan karya ilmiah / penelitian dengan benar 2. mampu melakukan manajemen perioperative dengan paripurna 3. Mampu melakukan manajemen anestesi paripurna 4. Mampu menangani Anesthesia Crisis Management ( ACM ) dengan paripurna 5. Mampu melakukan manajemen anestesi terapi intensif paripurna 6. Mampu melakukan manajemen nyeri paripurna 7. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa jurnal reading 2 dengan baik 31

40 8. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) : i. Balance Anesthesia status fisik ASA 3 ii. CVC Subclavia tanpa USG Guide iii. One Lung Ventilation-Double Lumen Tube iv. TIVA-TCI v. GA OTT Intubasi sulit vi. Awake Intubation vii. Fiberoptic Intubation viii. PNB Intermediate ix. Caudal Kontinyu x. RA Epidural Thorakal xi. Setting Ventilator ICU 9. Mampu mencapai standar minimal kompetensi yang telah ditetapkan oleh Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud, mengacu pada peraturan konsil kedokteran Indonesia no 38 tahun Pemberlakuan dan Penyesuaian Kurikulum Kurikulum inti Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 mulai berlaku pada tahun ajaran 2016 semester genap. Peserta didik yang mulai menjalani pendidikan sebelum semester genap tahun 2016 masih tetap menggunakan kurikulum lama (2014/2015) yang telah berjalan, akan tetapi dilakukan beberapa penyesuaian dengan kurikulum 2016, yaitu penyesuaian pada kegiatan ilmiah dan system evaluasi hasil pendidikan. Kegiatan ilmiah peserta didik yang telah menjalani pendidikan sebelum tahun 2016 disesuaikan dengan kegiatan ilmiah pada kurikulum 2016, yaitu : a. Tahap 1 : semester 1-4 i. Journal reading 1 ii. Laporan Kasus iii. Publikasi ilmiah 1 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 1 atau International 1 b. Tahap 2 : semester 5-6 i. Tinjauan Pustaka 1 ii. Publikasi ilmiah 2 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 2 atau International 1 c. Tahap 3 : semester 7-8 i. Jornal Reading 2 ii. Usulan Penelitian iii. Tesis Pada semester berapapun dan tahap pendidikan berapapun peserta didik tersebut berada saat buku panduan ini diberlakukan, peserta didik tersebut harus segera menyesuaikan dan 32

41 melengkapi semua kegiatan ilmiahnya sesuai tahap pendidikannya saat itu dan tidak perlu melengkapi kekurangan kegiatan ilmiahnya pada tahap sebelumnya sesuai kurikulum Sistem evaluasi peserta didik yang mulai menjalani pendidikan sebelum semester genap tahun 2016, akan mengikuti system evaluasi pada kurikulum 2016 dengan beberapa penyesuaian. Secara garis besar, system evaluasi akan menggunakan pola kurikulum 2016 : Pretest ( 10% ), Multi Source Feedback/MSF (10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE (35% ). Sistem evaluasi peserta didik disesuaikan sebagai berikut : 1) Residen harus menyelesaikan evaluasi DOPS sesuai dengan tahapan jenjang pendidikannya, yaitu : Tahap 1. Melakukan prosedur : i. GA IV ii. GA- Face Mask iii. GA LMA iv. GA OTT v. GA NTT vi. RA-BSA vii. RA-Block Perifer viii. RA Caudal ix. RA-Epidural Tahap 2. Melakukan prosedur : i. CVC ii. Arteri line 2) Residen harus menyelesaikan Evaluasi A-CEX sesuai stase pada kurikulum lama ( 2014/2015 ) 3) Residen harus menyelesaikan Evaluasi pretest sesuai stase pada kurikulum lama (2014/2015) 4) Penilaian MSF dilakukan sesuai stase pada kurikulum lama ( 2014/2015 ) 5) Evaluasi CBT dilakukan setiap akhir tahap pendidikan sesuai kurikulum lama ( 2014/2015 ) 6) Evaluasi OSCE dilakukan setiap akhir tahap pendidikan sesuai kurikulum lama ( 2014/2015 ) 33

42 BAB VII PENDIDIKAN 7.1. Kegiatan Ilmiah Karya Ilmiah Selama menempuh pendidikan di program studi anestesiologi dan reanimasi, peserta didik diwajibkan menyusun tugas ilmiah wajib dan ilmiah tambahan lainnya. Berikut ilmiah wajib/ rutin yang harus dilaksanakan oleh peserta didik: d. Tahap 1 : i. Journal reading 1 ii. Laporan Kasus iii. Publikasi ilmiah 1 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 1 atau International 1 e. Tahap 2 : i. Tinjauan Pustaka 1 ii. Publikasi ilmiah 2 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 2 atau International 1 f. Tahap 3 i. Jornal Reading 2 ii. Usulan Penelitian iii. Tesis Tugas ilmiah lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dari mata ajar dan atau divisi pada saat peserta didik menjalani stase dan menjadi wewenang dari dosen yang bersangkutan Laporan Pagi Tujuan pelaksanaan acara laporan pagi adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang masalah-masalah perioperatif, gawat darurat dan nyeri serta cara penanggulangan, baik yang aktual ataupun yang potensial akan terjadi pada penatalaksanaan Anestesia dan Terapi Intensif baik pada kasus elektif maupun kasus gawat darurat di kamar operasi. Kehadiran konsulen pada acara laporan pagi akan sangat bermanfaat dalam alih pengetahuan dan pengalaman dalam bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif kepada peserta didik. Panduan Laporan Pagi Instalasi Bedah Sentral Acara laporan pagi dimulai setiap hari mulai Pk hingga Pk Wita, dipimpin oleh Chief IBS pada minggu tersebut, dan dihadiri oleh semua peserta didik, PPDS tamu dan konsulen pembimbing Tugas tambahan yang diberikan oleh konsulen berupa presentasi dapat dilaksanakan sebelum acara laporan pagi dimulai, sebagai sarana berbagi pengetahuan antar peserta didik 34

43 Acara laporan pagi atau ilmiah dalam bahasa Inggris (Morning Report) diselenggarakan setiap hari Rabu dan Jumat Peserta didik yang mendapatkan acara operasi sebelum atau tepat Pk Wita, diperkenankan meninggalkan acara setelah mendapatkan ijin konsulen yang membimbing laporan Laporan tindakan anestesi kasus elektif di Instalasi Bedah Sentral disampaikan oleh peserta didik yang bertugas di masing-masing kamar operasi Panduan Laporan Jaga IRD dan Ruangan Laporan jaga tindakan anestesi kasus gawat darurat di ruang operasi Instalasi Gawat Darurat serta laporan jaga kasus di ruang rawat inap disampaikan oleh peserta didik yang bertugas sesuai dengan kompetensinya Perencanaan tindakan anestesia yang dipresentasikan pada laporan pagi merupakan hasil diskusi peserta didik dengan Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP). Diskusi perioperatif meliputi segala aspek, antara lain: ilmu dasar, teori klinik umum atau khusus, teknik anestesia yang akan dilakukan, dan lain-lain Setiap peserta didik diwajibkan proaktif berpartisipasi dalam diskusi. Kemampuan mengemukakan pendapat yang sistematis dan logis merupakan salah satu kompetensi yang akan dinilai Pada akhir acara, Chief residen yang memimpin laporan membuat resume mengenai halhal yang dibahas dalam laporan pagi dan laporan jaga Resume pembahasan kasus dalam laporan pagi dan laporan jaga bersifat rekomendasi. Keputusan akhir mengenai suatu kasus tergantung pada keputusan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) mengacu pada kondisi di lapangan Sebagai penutup acara dilakukan doa bersama demi keberhasilan kerja dan keselamatan pasien Small Group Discussion (SGD) Kasus Intensif Care Pembahasan kasus-kasus intensif care dilaksanakan dalam bentuk Small Group Discussion (SGD) setiap hari sabtu di ruang diskusi/ pertemuan Instalasi Rawat Intensif Terpadu SGD dapat dilakukan dengan mengundang narasumber dari bidang ilmu lain untuk menambah wawasan peserta didik tentang suatu kasus Kasus disampaikan oleh peserta didik / PPDS tamu dipimpin oleh Konsultan Intensive Care (KIC) Kasus dipresentasikan dalam bentuk perjalanan perkembangan penyakit (timeline), antara lain perkembangan klinis, laboratorium, terapi, pola ventilasi mekanik, dan lain sebagainya sehubungan dengan penyakitnya 7.2. Ilmiah Wajib/Rutin Panduan Presentasi Peserta didik menghubungi konsulen pembimbing untuk menentukan waktu presentasi ilmiah akan dilaksanakan Setelah waktu presentasi ditetapkan, maksimal 2 hari sebelumnya peserta didik menghubungi sekretariat program studi untuk menyampaikan perihal tersebut, mengumpulkan hard dan soft copy ilmiah, dan mendapatkan form penilaian Peserta didik kemudian melapor ke chief dan membagikan soft copy ilmiah kepada peserta didik lain 35

44 Chief residen bertanggungjawab atas mobilisasi peserta didik agar kegiatan ilmiah dan pelayanan dapat tetap terlaksana dengan baik Sarana dan prasarana dipersiapkan oleh peserta didik berkoordinasi dengan sekretariat program studi. Acara presentasi dihadiri oleh peserta didik dan konsulen Peserta didik yang tidak bertugas dan telah ditunjuk oleh chief residen wajib mengikuti acara ilmiah Presentasi diberikan waktu selama 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan diskusi selama 40 menit Peserta yang hadir wajib membawa dan telah membaca materi yang akan disampaikan serta berperan secara aktif dalam kegiatan diskusi Penilaian terhadap peserta didik meliputi: mutu karya tulis (format penulisan dan isi pokok bahasan), penyajian (persiapan, format slide dan penampilan), dan kemampuan diskusi dalam pembahasan. (keterampilan kognitif) Dalam 1 hari maksimal dilakukan tiga kali presentasi ilmiah oleh peserta didik Journal reading Tujuan Ditujukan untuk melatih peserta didik menelaah secara kritis laporan penelitian/ laporan kasus, memperoleh pengetahuan dari literatur yang baru, melatih pertimbangan tentang kemungkinan perlu tidaknya hasil laporan penelitian tersebut diterapkan, melatih melakukan presentasi dalam bahasa inggris. Ketentuan Journal reading dilakukan dua kali, yaitu pada tahap 1 dan tahap 3 Judul journal reading dapat berupa laporan penelitian atau laporan kasus terbaru (paling lama tiga tahun terakhir), diambil dari majalah/ jurnal Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif terakreditasi, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing Peserta didik mengajukan minimal 5 judul journal kepada pembimbing dan selanjutnya akan dipilih oleh pembimbing Bimbingan journal reading minimal 3 kali Jarak waktu maksimal sejak journal reading disetujui pembimbing sampai waktu presentasi tidak boleh melebihi 1 bulan. Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi nya diserahkan ke Sekretariat Prodi sebelum maju presentasi Presentasi dalam bahasa inggris Tinjauan Pustaka Tujuan Ditujukan untuk melatih peserta didik menyusun karya tulis ilmiah melalui studi kepustakaan untuk membahas dan merumuskan suatu masalah Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dalam bentuk tulisan ilmiah berdasarkan rujukan dari berbagai kepustakaan dan kemudian membuat kesimpulannya. Tinjauan pustaka yang dibuat diharapkan dapat menjadi bahan dalam pembuatan tesis sebagai karya akhir peserta didik. Ketentuan Tinjauan pustaka dilakukan satu kali pada tahap 2 36

45 Di awal semester 5, peserta didik dapat mengajukan 3 judul tinjauan pustaka kepada pembimbing yang telah ditentukan. Pembimbing akan memilih salah satu dari 3 judul tersebut melalui sekretariat prodi. Apabila sampai minggu pertama semester 6 peserta didik belum mengajukan 3 judul tinjauan pustaka, maka pembimbing akan langsung menentukan judul tinjauan pustaka yang harus dibuat oleh peserta didik. Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir dan merupakan referensi utama. Bimbingan tinjauan pustaka minimal 3 kali Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju presentasi Laporan Kasus Tujuan Ditujukan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan sumber informasi/ keterangan ilmiah sebanyak mungkin untuk menganalisis kasus yang menarik dan atau jarang yang telah selesai ditangani selama stase; untuk meningkatkan kemampuan analisis dan memecahkan masalah yang dihadapi pada kasus tersebut secara kritis dan sistematis dan selanjutnya mampu membuat publikasi ilmiah terbatas terkait dengan kasus yang dilaporkannya Ketentuan Laporan kasus dilakukan satu kali pada tahap 1 (semester 3-4) Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir Bimbingan laporan kasus minimal 3 kali Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju presentasi Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional atau International Tujuan Ditujukan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya ilmiah yang layak dipublikasi. Publikasi ilmiah dapat berupa laporan kasus untuk menganalisis kasus yang menarik dan atau jarang yang telah selesai ditangani selama stase, atau dapat juga berupa penelitian kecil atau pilot study untuk meningkatkan kemampuan analisis dan selanjutnya mampu membuat tulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah. Ketentuan Dilakukan dua kali bila publikasi ilmiah tingkat nasional atau 1 kali bila publikasi ilmiah di tingkat international. Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing Bila melakukan penelitian kecil / pilot study, dipilih topik yang menarik dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya atau sebagai penelitian awal dari tesis yang akan dibuat pada tahap 3 pendidikan. 37

46 Sumber acuan laporan kasus minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir Sumber acuan penelitian kecil / pilot study harus berasal dari jurnal resmi, bukan text book, minimal 10 buah. Bimbingan sebelum publikasi ilmiah minimal 3 kali dan telah disetujui dosen pembimbing Bila melakukan pilot study, harus mendapat persetujuan dari koordinator ilmiah dan penelitian bagian anestesi dan terapi intensif Harus melapor dan mendapatkan ijin tertulis dari sub seksi publikasi ilmiah bagian anestesi dan terapi intensif sebelum mengirimkan abstrak / naskah publikasi Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi nya diserahkan ke Sekretariat prodi sebelum dipublikasi ilmiah 7.3 Kegiatan Bimbingan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat Selain berperan dalam pelayanan kesehatan, peserta didik juga terlibat dalam bimbingan kepada mahasiswa dan melakukan pengabdian bagi masyarakat yang ada di fakultas maupun kerjasama dengan institusi lain, sehingga memberikan dampak perubahan ke arah yang lebih baik Kegiatan ini dikoordinasikan oleh chief residen untuk mengatur mobilisasi peserta didik 7.4. Peserta Kegiatan Ilmiah Rutin Selain membuat karya ilmiah, peserta didik wajib mengikuti kegiatan presentasi ilmiah yang dilakukan oleh peserta didik lainnya, sebagai peserta, berupa journal reading, tinjauan pustaka, laporan kasus ataupun kegiatan ilmiah lainnya. Jumlah kewajiban peserta didik sebagai peserta kegiatan Ilmiah dalam setiap tahap pendidikan diatur sebagai berikut : I. Tahap I : minimal mengikuti 30 presentasi kegiatan ilmiah II. Tahap II : minimal mengikuti 15 presentasi kegiatan ilmiah III. Tahap III : minimal mengikuti 15 presentasi kegiatan ilmiah 38

47 BAB VIII PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH 8.1 Pedoman Penulisan Journal Reading Susunan naskah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Telaah jurnal / critical appraisal - Naskah jurnal yang diterjemahkan ke bahasa indonesia - Naskah jurnal asli Cetak - Print out naskah. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas bufalo hijau - Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6 slide/ halaman Presentasi. - Dalam bentuk powerpoint dengan susunan sesuai dengan naskah aslinya, ukuran huruf terkecil 20, maksimal 7-8 baris dalam 1 layar Penilaian - Penilaian journal reading mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001: Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka Susunan naskah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Kata pengantar - Daftar isi, daftar gambar, daftar tabel - Bab 1 - Pendahuluan: berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan - Bab 2 Tinjauan Pustaka - Bab 3 Kesimpulan: berisi rangkuman dari isi tinjauan, dengan/atau tanpa saran - Daftar pustaka Cetak - Print out naskah Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12, jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas bufalo biru benhur - Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6 slide/ halaman Presentasi. Dalam bentuk powerpoint dengan susunan: halaman judul, pendahuluan, tinjauan pustaka, simpulan, daftar pustaka; ukuran huruf terkecil 20 Penilaian Penilaian tinjauan pustaka mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001 : Pedoman Penulisan Laporan Kasus Susunan naskah: sesuai dengan artikel publikasi ilmiah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Format artikel (sesuai contoh di bawah) 39

48 o Title dan Judul o Abstract dan Abstrak: berisi informasi spesifik tentang kasus yang akan dibahas sehingga tanpa membaca makalah laporan kasus secara lengkap sudah dapat diperoleh gambaran dan dimengerti tentang kasus yang dilaporkan. Kesimpulan yang diberikan juga hanya data pokok saja. Jumlah kata tidak boleh lebih dari 100 kata. Di bawah abstrak dicantumkan 4-5 kata kunci o Pendahuluan: berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan o Kasus: berisi kronologis langkah-langkah penegakan diagnosis, terapi dan pengamatan / penanganan lanjut termasuk kegagalan atau keberhasilannya. o Diskusi: berisi pembahasan/diskusi mengenai kasus yang diangkat berdasarkan kajian pustaka yang diperoleh o Kesimpulan: berisi rangkuman dari isi diskusi, dengan/atau tanpa saran o Daftar Pustaka Cetak - Print out naskah Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12, jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas bufalo merah - Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6 slide/ halaman Presentasi. Dalam bentuk powerpoint dengan susunan: halaman judul, abstrak, pendahuluan, kasus, diskusi, kesimpulan, daftar pustaka; ukuran huruf terkecil 20 Penilaian Penilaian laporan kasus mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001 : Pedoman Penulisan Daftar Pustaka cara Vancouver Sistem ini dianjurkan sebagai cara penulisan rujukan yang diseragamkan untuk majalah biomedik, yang disahkan oleh International Stering Commitee of Medical Journal Editor di Vancouver, British Columbia, pada 1978 sebagai gaya Vancouver dan akhir akhir ini telah dianut oleh lebih dari 130 majalah buku. Sistem ini menggunakan sistem nomor disertai penyeragaman cara penulisannya, dengan cara penunjukan di dalam naskah dan pemberian urutan sesuai dengan pemunculannya yang pertama kali didalam naskah. Nama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai enam, bila jumlahnya lebih dari enam maka hanya tiga penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et al. Perhatikan penempatan tanda baca koma, titik, titik koma, titik dua. Contoh cara Vancouver Majalah: 1. Basta MT, Kholy AE. Enzyme-linked immunosorbent assay for determination of antobodies, J Immunol. 1975; 23: Baldwin KM, Winder WW, Terjung RL, et al. Glycolytic enzymes in different types of sketal muscle: adaptation to exercise. Am J Physiol 1973; 225: Buku dan monografi 2. Guyton AC, Textbook of Medical Physiology. 4th ed. Philadelphia: WB Saunders, Weinsten L, Swartz MN, Pathogenic properties invasing microorganisms. In: Sodeman 40

49 WA Jr.Sodeman WA, eds. Pathologic Physiology: Mechanisms of Disease. Philadelphia: WB Saunders, 1974: Penerbitan badan atau lembaga resmi 3. National Center for Health Statistics. Acute Conditions: Incidence and Associated Disability. Rockville Maryland: National Center for Health Statistics, Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis Penulisan Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Tesis, dan Disertasi yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana Univesitas Udayana Penulisan daftar pustaka atau referensi tetap menggunakan sistem vancouver. 41

50 JOURNAL READING - Times New Roman 14, Bold - ACTIVATION OF CENTRAL OPIOID RECEPTORS INDUCES CARDIOPROTECTION AGAINST ISCHEMIA REPERFUSION INJURY - Times New Roman 16, Bold, 1 spasi - IDA BAGUS ALIT - 4,5 cm x 4,5 cm - Ida Bagus Alit NIM Times New Roman 12, Bold, 1 spasi - PEMBIMBING Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO - Times New Roman 12, Bold, 1 spasi - PROGRAM STUDI ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR Times New Roman 14, Bold, 1 spasi - 42

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 PENDAFTARAN 3.1 PERSYARATAN 3.1.1 Persyaratan Umum 1) Warga negara Indonesia yang memiliki ijazah dengan bidang ilmu

Lebih terperinci

REGULER BER-SKS, DAN NON REGULER BER-SKS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015 PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM NON REGULER

REGULER BER-SKS, DAN NON REGULER BER-SKS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015 PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM NON REGULER PANDUAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM NON REGULER, REGULER BER-SKS, DAN NON REGULER BER-SKS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya kualitas calon mahasiswa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 PANDUAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas calon mahasiswa (input) sangat mempengaruhi kualitas lulusan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PERIODE 2016

RENCANA OPERASIONAL PERIODE 2016 RENCANA OPERASIONAL PERIODE 2016 PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016

MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016 MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016 MANUAL PROSEDUR PENERIMAAN PESERTA PPDS I PROGRAM STUDI Tujuan : Menerangkan proses penerimaan peserta PPDS

Lebih terperinci

SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada PENGERTIAN TUJUAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Penerimaan mahasiswa adalah penjaringan

Lebih terperinci

1/1/2017 PANDUAN PMB ONLINE http://pmbpasca.isi.ac.id/ PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA Waktu Pendaftaran dan Seleksi Penerimaan Program Magister Beasiswa BUDI DN Mandiri Waktu Pendaftaran

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PERATURAN AKADEMIK PROGAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

BUKU PEDOMAN PERATURAN AKADEMIK PROGAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI BUKU PEDOMAN PERATURAN AKADEMIK PROGAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PIMPINAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI BESERTA PIMPINAN BAGIAN ANESTESI

Lebih terperinci

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II)

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II) PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II) INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 1 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg No.226, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Wajib Kerja Dokter Spesialis. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Peraturan Akademik ini yang dimaksud dengan : (1) Pendidikan Profesi Dokter adalah

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II)

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II) PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II) INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1 KATA PENGANTAR Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Fakultas Kedokteran Unand dan Ketua Prodi Psikologi Universitas Andalas, telah membantu memberikan masukan sehingga Tim dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR MANDIRI ALIH JENJANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR MANDIRI ALIH JENJANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016 ` PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR MANDIRI ALIH JENJANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016 POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2015 PANDUAN SELEKSI

Lebih terperinci

PEREGRINUS ADHITIRA PRAJOGI

PEREGRINUS ADHITIRA PRAJOGI TESIS EFEKTIVITAS PEMASANGAN KATETER VENA SENTRAL DENGAN PANDUAN ELEKTROKARDIOGRAM INTRA- ATRIAL DALAM MENURUNKAN KEJADIAN MALPOSISI KATETER DIBANDINGKAN DENGAN FORMULA ANDROPOLOUS DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Lebih terperinci

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU PANDUAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 351/H23/DT/2009 TGL 31 AGUSTUS 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN - 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1000, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Tugas Belajar. Kesehatan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH DI KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS JAMBI BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI

PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI PERATURAN YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 01/YSR/2007 Tentang SISTEM DAN TATACARA PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2011 PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

LAM-PTKes AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

LAM-PTKes AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF LAM-PTKes AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF BUKU III BORANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN UNIT PENGELOLA PROGRAM PENDIDIKAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF KOLEGIUM BEDAH SARAF INDONESIA ( K.B.S.I. ) STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF Jakarta : Februari 2007 DAFTAR SINGKATAN IPDS KBSI KPS KKI PBL PPDS RS Pendidikan RS Jejaring WFME Institusi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2017/2018

SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2017/2018 SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PANDUAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) PROGRAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem No.671, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Izin. Pelaksanaan. Praktik Kedokteran. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYEMPURNAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 545/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa negara menjamin hak setiap

Lebih terperinci

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, - 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP KATA PENGANTAR Puji Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kelancaran untuk menyelesaikan edisi keempat buku panduan ini dengan tepat waktu. Buku panduan ini pertama kali

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN KAMPUS TAMALANREA JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM.10 MAKASSAR 90245 TELEPON : 0411-586200 (6 SALURAN), 584002, FAX. 585188 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGUMUMAN JUMLAH ALOKASI KUALIFIKASI PENDIDIKAN. Teknik Multimedia dan Jaringan. S2 Desain Produk 1. S2 Tata Kelola Seni 1. S2 Desain Produk 1

PENGUMUMAN JUMLAH ALOKASI KUALIFIKASI PENDIDIKAN. Teknik Multimedia dan Jaringan. S2 Desain Produk 1. S2 Tata Kelola Seni 1. S2 Desain Produk 1 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA Jalan Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta Kotak Pos 20 Yogyakarta 5500 T elp. (0274) 37933, 373659 Rektor (0274) 37233

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN, PEMBINAAN, DAN PENUTUPAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Jalan Prof.dr. HR. Boenjamin No. 708 Kotak Pos 115 Purwokerto 53122 Telp (0281) 635292 hunting Faks. 631802 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

MATERI PEMBEKALAN CALON PPDS I ILMU BEDAH. Kolegium Ilmu Bedah Indonesia

MATERI PEMBEKALAN CALON PPDS I ILMU BEDAH. Kolegium Ilmu Bedah Indonesia MATERI PEMBEKALAN CALON PPDS I ILMU BEDAH 1) Address: pustanserdik 2) Deskripsi: Kolegium Ilmu Bedah Indonesia Alamat : Menara Era, Lantai 1-01 Jalan Senen Raya 135-137 Jakarta 10410, Indonesia Tilp: 021-34830387,

Lebih terperinci

NOMOR: PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM MAGISTER KONSENTRASI TATA KELOLA PEMILIHAN UMUM DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

NOMOR: PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM MAGISTER KONSENTRASI TATA KELOLA PEMILIHAN UMUM DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 i TIM PENYUSUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N Nomor: 3926/UN8/KP/2017

P E N G U M U M A N Nomor: 3926/UN8/KP/2017 P E N G U M U M A N Nomor: 3926/UN8/KP/207 Tentang SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PENEMPATAN DI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT TAHUN

Lebih terperinci

PEDOMAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR REGULER PMDP (PENELUSURAN MINAT DAN PRESTASI) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2017/2018

PEDOMAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR REGULER PMDP (PENELUSURAN MINAT DAN PRESTASI) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PEDOMAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR REGULER PMDP (PENELUSURAN MINAT DAN PRESTASI) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2017/2018 A. Seleksi PMDP Sipenmaru Jalur Reguler PMDP adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN Bismillahirrahmanirrahim REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor: 2311/UNllrrU/2018

PENGUMUMAN Nomor: 2311/UNllrrU/2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh 23111 Telepon: (0651)7553205, 7553248, 7554394, 7554395, 7554396, 7554398 Faximile: (0651) 7554229, 7551241,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB. Oleh ; Netti Tinaprilla

RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB. Oleh ; Netti Tinaprilla RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB Oleh ; Netti Tinaprilla Kebijakan Rekrutmen Calon Mahasiswa Baru Program SPs IPB telah membentuk Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru

Lebih terperinci

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

Persyaratan Layanan JURUSAN BIOLOGI FMIPA UB PS S-1 BIOLOGI

Persyaratan Layanan JURUSAN BIOLOGI FMIPA UB PS S-1 BIOLOGI Persyaratan Layanan JURUSAN BIOLOGI FMIPA UB PS S-1 BIOLOGI Kelengkapan Berkas Baru a. Biodata (2 Lembar) b. Fotocopy Ijasah SMA (2 lembar) c. Fotocopy Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (2 lembar)

Lebih terperinci

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan. STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Serta Strategi Pencapaian. 1.1.1 Jelaskan Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Program

Lebih terperinci

I. TUJUAN : Menjamin prosesing daftar mahasiswa aktif kuliah tiap semester dapat berjalan sesuai dengan ketentuan

I. TUJUAN : Menjamin prosesing daftar mahasiswa aktif kuliah tiap semester dapat berjalan sesuai dengan ketentuan I. PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 1 Mei 20 DAFTAR MAHASISWA AKTIF KULIAH Tanggal berlaku : I. TUJUAN : Menjamin prosesing daftar mahasiswa aktif kuliah tiap semester dapat berjalan sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK Tradition of Excellence Pascasarjana Universitas Jember uka Memb Pendaftaran Mahasiswa Baru SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 018/019 pasca.unej.ac.id JADWAL KEGIATAN No Periode Kegiatan Waktu 1 Gel. I Pendaftaran

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Pengambilan di bagian akademik

Pengambilan di bagian akademik 1. Aturan Akademik a. Surat Keterangan Aktif Kuliah 1) Surat Keterangan Aktif Kuliah adalah surat keterangan yang menjelaskan bahwa mahasiswa berstatus aktif mengikuti perkuliahan di semester tertentu

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Nomor: 1423/UN11fTU/2017

PENGUMUMAN. Nomor: 1423/UN11fTU/2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh 23111 Telepon: (0651)7553205, 7553248, 7554394, 7554395, 7554396, 7554398 Faximile: (0651) 7554229, 7551241,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER- 2 /PP/2017 TENTANG KEBIJAKAN TEKNIS PENGELOLAAN BEASISWA PROGRAM GELAR PASCASARJANA DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa program penataan sistem manajemen

Lebih terperinci

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 43 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR : 1073/H36/PP/2010 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2015 KESEHATAN. Rumah Sakit Pendidikan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5777). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA PPDS I PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI ADMINISTRASI FKUB/RSSA

INSTRUKSI KERJA PPDS I PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI ADMINISTRASI FKUB/RSSA INSTRUKSI KERJA PPDS I PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI ADMINISTRASI FKUB/RSSA ADMINISTRASI Tugas Pokok Sesuai dengan Surat Kontrak dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, tugas Pokok dari

Lebih terperinci

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA: Lampiran Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi tentang Prosedur Baku Pelaksanaan Studi Akhir Program Studi S1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi:

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2017 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 045/SK/K/STIKOM-DB/VIII/2017 Tentang Perubahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR : 396/UN14/HM/2015 Tentang BUKU PANDUAN PROGRAM MAGISTER PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR : 396/UN14/HM/2015 Tentang BUKU PANDUAN PROGRAM MAGISTER PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR : 396/UN14/HM/2015 Tentang BUKU PANDUAN PROGRAM MAGISTER PADA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA Menimbang: a. bahwa Buku Panduan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI 2017 Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Lebih terperinci

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKADEMIK TAHUN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KEBIJAKAN AKADEMIK TAHUN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI KEBIJAKAN AKADEMIK TAHUN 2016-2020 PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 KEBIJAKAN AKADEMIK Revisi : Tanggal : Dikaji ulang oleh : Tim Penyusun Kebijakan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39. Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39. Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Nomor Dokumen : QP-UGM-FA-MFK-01 Berlaku sejak : 30 Juli 2015 Revisi : 00 Nomor Distribusi : Status Distribusi : TERKENDALI

Nomor Dokumen : QP-UGM-FA-MFK-01 Berlaku sejak : 30 Juli 2015 Revisi : 00 Nomor Distribusi : Status Distribusi : TERKENDALI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI MAGISTER Nomor Dokumen : QP-UGM-FA-MFK-01 Berlaku sejak : Revisi : 00 Nomor Distribusi : Status Distribusi : TERKENDALI Dokumen ini adalah Hak Milik

Lebih terperinci

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor):: Contributed by Administrator adalah program pendidikan strata 3 (S3) yang ditujukan untuk memperoleh gelar akademik doktor sebagai gelar akademik tertinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Lebih terperinci

Gel.2. 1 P a n d u a n P e n d a f t a r a n S M P P s S 2 / S3 G e l. 2

Gel.2. 1 P a n d u a n P e n d a f t a r a n S M P P s S 2 / S3 G e l. 2 Gel.2 1 P a n d u a n P e n d a f t a r a n S M P P s S 2 / S3 G e l. 2 PANDUAN PENDAFTARAN SELEKSI MANDIRI PASCASARJANA S2/S3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. INFORMASI UMUM Pendaftaran Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem No.13, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Dokter Spesialis. Wajib Kerja. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

1 DESEMBER Tim P

1 DESEMBER Tim P 1 DESEMBER 2014 Tim P LS-2014 Dasar Hukum Undang - Undang Undang-Undang No 12 / 2012 tentangpendidikantinggi, Undang-Undang No. 20 / 2013 tentangpendidikankedokteran, Undang-Undang No. 29/ 2004 tentang

Lebih terperinci

R, DO T K E T R SP R S E P S E I S AL

R, DO T K E T R SP R S E P S E I S AL BUKU PANDUAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM DOKTOR, MAGISTER, DOKTER SPESIALIS COMBINED DEGREE, PROFESI AKUNTANSI, APOTEKER DAN DOKTER HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA SEKRETARIAT GEDUNG PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

1 P a n d u a n P e n d a f t a r a n S M P P s U N Y

1 P a n d u a n P e n d a f t a r a n S M P P s U N Y 1 P a n d u a n P e n d a f t a r a n S M P P s U N Y 2 0 1 8 PANDUAN PENDAFTARAN SELEKSI MANDIRI PASCASARJANA S2/S3 - CBT S2/S3 - PORTOFOLIO (COURSE & RESEARCH) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2018

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2014

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN ` RUU Tentang Pendidikan Kedokteran RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN KOMISI X DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2012 1 RUU Tentang

Lebih terperinci

INFORMASI AWAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2011 JALUR UNDANGAN & JALUR UJIAN TERTULIS/KETERAMPILAN

INFORMASI AWAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2011 JALUR UNDANGAN & JALUR UJIAN TERTULIS/KETERAMPILAN INFORMASI AWAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2011 JALUR UNDANGAN & JALUR UJIAN TERTULIS/KETERAMPILAN PANITIA PELAKSANA SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI TAHUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN DOKTER GIGI SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009 PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009 Tentang PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2009 REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Menimbang : 1.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.761, 2014 KEMENKEU. Konsultan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud: 1. Rektor adalah Rektor Universitas Sriwijaya; 2. Fakultas

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR UJIAN TULIS TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR UJIAN TULIS TAHUN AKADEMIK 2015/2016 ` PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR UJIAN TULIS TAHUN AKADEMIK 2015/2016 POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2015 PANDUAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Nomor : 01/PENG.1/PANPEL.BKN/IX/2013 Tentang PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013

PENGUMUMAN. Nomor : 01/PENG.1/PANPEL.BKN/IX/2013 Tentang PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGUMUMAN Nomor : 01/PENG.1/PANPEL.BKN/IX/2013 Tentang PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013 Dalam rangka mengisi lowongan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 A. Persyaratan Sipenmaru Diknakes 1. Persyaratan Jalur Uji Tulis a. Lulusan

Lebih terperinci