ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI COM-POISSON UNTUK DATA TERSENSOR KANAN MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD. Oleh DIAN ANGGRAENI NIM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI COM-POISSON UNTUK DATA TERSENSOR KANAN MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD. Oleh DIAN ANGGRAENI NIM."

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI COM-POISSON UNTUK DATA TERSENSOR KANAN MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD Oleh DIAN ANGGRAENI NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 digilib.uns.ac.id ii

3 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Dian Anggraeni, ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI COM- POISSON UNTUK DATA TERSENSOR KANAN MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret. Model regresi Poisson digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dan variabel dependen berupa data cacah yang mengasumsikan equidispersi. Seringkali data cacah memperlihatkan overdispersi atau underdispersi, untuk mengatasi permasalahan tersebut dibentuk model regresi COM-Poisson. Model regresi COM-Poisson yang merupakan perluasaan dari model regresi Poisson memiliki dua parameter yaitu parameter regresi ( ) dan dispersi (. Pada beberapa kasus untuk tujuan tertentu, nilai variabel dependen perlu pembatasan batas bawah atau tersensor kanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang estimasi parameter model regresi COM-Poisson pada data tersensor kanan menggunakan metode maksimum likelihood. Dalam memaksimumkan fungsi likelihood diperoleh sistem persamaan yang nonlinear, sehingga untuk menyelesaikannya digunakan metode Newton dengan prosedur iterasi. Selanjutnya, estimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan diterapkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya komplikasi penyakit dari suatu penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Panti Waluyo dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta dengan menggunakan Software R Kata Kunci : variabel dependen tersensor kanan, overdispersi, underdispersi, model regresi COM-Poisson, maksimum likelihood iii

4 digilib.uns.ac.id ABSTRACT Dian Anggraeni, ESTIMATION PARAMETERS OF COM-POISSON REGRESSION MODEL FOR RIGHT CENSORED DATA USING MAXIMUM LIKELIHOOD METHOD. Mathematics and Natural Sciences Faculty, Sebelas Maret University. Poisson regression model is used to analyze relationship between independent variable and dependent variable equidispersion. The count data often showed overdipersion and underdispersion, to overcome the problems created COM-Poisson regression model. COM-Poisson regression model is an expansion of Poisson regression model. COM-Poisson regression model has two parameters, they are the regression parameter and dispersion. In some cases for a particular purpose, the value of the dependent variable should lower limit restriction or right censored. This study aims to review the estimated parameters COM-Poisson regression model to the data right censored maximum likelihood method. In maximizing the likelihood function of a nonlinear system of equations is obtained, so that the Newton method is used to solve the iterative procedure. Furthermore, the estimated parameters of the COM- Poisson regression models for right-censored the data applied to the factors that influence the number of complications from the disease of diabetes mellitus in Panti Waluyo Hospital and District General Hospital Dr. Moewardi Surakarta using software R Keyword : right censored dependent variable, overdispersi, underdispersi, COM- Poisson regression model, maximum likelihood iv

5 digilib.uns.ac.id MOTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan -Q.S. Al-Insyrah:1-8- Kesabaran memang pahit, tetapi kesabaran akan berbuah segar dan manis - Hitam Putih- Hidup jangan mengalir, melainkan kita membuat aliran itu sendiri -Penulis- v

6 digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan untuk Bapak, Ibu, Kakak dan adikku tercinta atas doa, cinta dan dukungan yang diberikan dalam menyusun skripsi ini vi

7 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, khususnya kepada 1. Ibu Dra. Sri Sulistijowati H, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I atas kesediaan dan kesabaran yang diberikan dalam membimbing penulis, 2. Bapak Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II atas kesediaan dan kesabaran yang diberikan dalam membimbing penulis, 3. Tia, Nurindah, dan seluruh teman-teman matematika angkatan 2007 atas kerjasama dan motivasi yang diberikan saat penulis menghadapi kendala dalam penyusunan skripsi ini, 4. Semua pihak yang turut membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Surakarta, Juli 2012 Penulis vii

8 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI JUDUL... i PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... x I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 II. LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Konsep Dasar Statistik Keluarga Distribusi Eksponensial Distribusi Poisson Model Regresi Poisson Variabel Tersensor Kanan Metode Maksimum Likelihood Metode Newton Pendekteksian Overdispersi dan Underdispersi Uji Signifikansi Parameter Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 15 IV. PEMBAHASAN Model Regresi COM-Poisson commit... to user 17 viii

9 digilib.uns.ac.id Distribusi COM-Poisson Model Regresi COM-Poisson Estimasi Parameter Model Regresi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan Distribusi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan Estimasi Parameter Model Regresi COM-Pisson untuk Data Tersensor Kanan Contoh Kasus Model Regresi Poisson untuk Tersensor Kanan pada Data Pasien Diabetes Mellitus Pendeteksian Overdispersi atau Underdispersi Model Regresi COM-Poisson untuk Variabel Dependen Tersensor Kanan dengan Seluruh Variabel Independen Uji Signifikansi Parameter Model Regresi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan dengan Variabel Independen Berpengaruh V. PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA 41 LAMPIRAN 43 ix

10 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL 4.1 Pengkodean Kategori Variabel Dummy Nilai Estimasi Parameter Regresi Poisson Nilai Estimasi Parameter Model Regresi Poisson dengan Uji Wald Estimasi Parameter Model Regresi Poisson dengan Variabel Independen yang Berpengaruh Nilai Mean dan Variansi Data Diabetes Mellitus di Surakarta Nilai Statistik Deviansi Nilai Estimasi Parameter Model Regresi COM-Poisson Estimasi Parameter Model Regresi COM-Poisson dengan Uji Wald Nilai Estimasi Parameter Regresi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan dengan Variabel Independen yang Berpengaruh x

11 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi menyatakan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen merupakan variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain, sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dapat berupa data cacah maupun data kontinu. Dalam aplikasinya banyak penelitian menggunakan variabel dependen yang berupa data cacah, termasuk pada pembahasan skripsi ini. Salah satu model regresi yang dapat digunakan untuk menganalisis variabel dependen berupa data cacah adalah model regresi Poisson. Model regresi Poisson menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dari suatu data cacah. Model regresi memiliki asumsi mean sampel dan variansi sampel sama (equidispersi). Menurut Shmueli et al. (2005), pada kasus nyata seringkali data cacah memperlihatkan variansi sampel lebih besar dari mean sampel (overdispersi) atau variansi sampel lebih kecil dari mean sampel (underdispersi). Untuk mengatasi masalah overdispersi atau underdispersi, Sellers dan Shmueli (2010a) memberikan alternatif model yaitu dengan model regresi COM-Poisson. Model regresi COM-Poisson merupakan perluasan dari model regresi Poisson. Sellers dan Shmueli (2010a) menyatakan bahwa proses pembentukan dari model regresi COM-Poisson berdasarkan pada distribusi COM-Poisson. Model regresi COM-Poisson memiliki dua parameter yaitu parameter regresi ( ) dan parameter dispersi (. Parameter dari model tersebut belum diketahui sehingga harus diestimasi. Berbagai kajian mengenai model regresi COM-Poisson telah dilakukan. Dwicahyono (2012) telah mengkaji estimasi parameter model regresi COM- Poisson menggunakan metode maksimum likelihood. Estimasi parameter model regresi COM-Poisson menggunakan metode quasi likelihood juga telah dikaji oleh Mardina (2012), dan estimasi parameter distribusi COM-Poisson 1

12 digilib.uns.ac.id 2 menggunakan metode Bayesian sedang dikaji oleh Sari (2012). Pada kajian yang dilakukan kadang-kadang untuk mencapai tujuan yang diinginkan dibutuhkan asumsi data dependen tersensor. Pada model regresi COM-Poisson yang dikaji oleh Dwicahyono (2012), Mardina (2012) dan Sari (2012), variabel dependennya tidak disensor. Sedangkan asumsi untuk mencapai tujuan skripsi adalah variabel dependen dibatasi nilainya atau disebut variabel dependen tersensor. Penyensoran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu tersensor kanan, tersensor kiri dan tersensor dalam selang interval. Jenis sensor yang dikaji dalam penelitian ini ialah sensor kanan (right censoring) karena hanya ingin mengkaji batas bawah dari data variabel dependen. Lee dan Wang (1992) mengatakan bahwa observasi dikatakan tersensor kanan jika objek masih hidup atau masih beroperasi ketika masa observasi telah selesai. Misalnya, jumlah pasien yang telah datang di klinik, jumlah pelanggan yang datang ke restoran selama periode waktu tertentu, atau jumlah mobil yang diparkir. Meskipun jumlah kedatangan untuk masing-masing kasus dapat melebihi kapasitas tempat yang tersedia dalam waktu tertentu, namun obyek meninggalkan fasilitas karena keterbatasan kapasitas. Sellers dan Shmueli (2010b) memperkenalkan metode estimasi maksimum likelihood untuk mengestimasi parameter model regresi COM-Poisson pada data tersensor kanan. Pada skripsi ini akan dikaji ulang estimasi parameter model regresi COM-Poisson pada data tersensor kanan menggunakan estimasi maksimum likelihood. Metode maksimum likelihood diperoleh dengan memaksimalkan fungsi likelihood dari fungsi densitas probabilitasnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana kajian ulang estimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan dengan metode maksimum likelihood?

13 digilib.uns.ac.id 3 2. Bagaimana penerapan model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan pada faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya komplikasi penderita diabetes mellitus? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengkaji ulang estimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan dengan metode maksimum likelihood. 2. Menerapkan model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan pada faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya komplikasi penderita diabetes mellitus. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah 1. Secara teoritis dapat menambah wawasan dan pengetahuan para statistikawan tentang model regresi khususnya model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan. 2. Secara praktis pembahasan ini dapat menganalisa data yang mengalami overdispersi, underdispersi maupun equidispersi.

14 digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pada bagian ini terdiri dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka berisi penelitian terdahulu dan teori penunjang. Teori penunjang dalam kajian ini antara lain keluarga distribusi eksponensial, distribusi Poisson, model regresi Poisson, variabel tersensor kanan, metode maksimum likelihood, metode Newton, dan uji signifikansi parameter. Sedangkan kerangka pemikiran berupa alur pikir untuk menjawab perumusan masalah pada kajian ini. Model regresi Poisson digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dari suatu data cacah. Seringkali data cacah memperlihatkan overdispersi atau underdispersi, sehingga penggunaan model regresi Poisson tidak sesuai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan pendekatan model regresi Binomial Negatif yang dikaji oleh Yuniarti (2006) dan model regresi ZIP yang dikaji oleh Putri (2007). Salah satu alternatif model regresi lain yang dapat digunakan ialah model regresi yang didasarkan pada distribusi COM-Poisson. Shmueli et al. (2005) menyatakan distribusi COM-Poisson yang diusulkan pertama kali oleh Conway dan Maxwell pada tahun 1962 untuk mengatasi sistem antrian. Kemudian Shmueli et al. (2005) memperkenalkan metode estimasi parameter pada distribusi ini dengan maksimum likelihood, weighted least squares (WLS), dan metode Bayesian. Jowaheer dan Khan (2009) menggunakan metode estimasi maksimum likelihood dan quasi likelihood dengan iterasi metode Newton untuk mengestimasi parameter model regresi COM-Poisson. Sellers dan Shmueli (2010a) dalam papernya memperkenalkan model regresi yang berdasarkan distribusi COM-Poisson untuk mengatasi masalah overdispersi dan underdispers dengan metode Bayesian. Selain itu, Sellers dan Shmueli (2010b) juga memaparkan model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan. Sehingga pada skripsi ini akan dikaji ulang model regresi COM-Poisson untuk 4

15 digilib.uns.ac.id 5 data tersensor kanan dan estimasi parameternya menggunakan metode maksimum likelihood Konsep Dasar Statisik Definisi konsep dasar statistik yang digunakan sebagai pendukung dalam penulisan skripsi diambil dari Bain & Engelhardt (1992). Definisi 2.1. Ruang sampel adalah himpunan dari semua kejadian yang mungkin dari suatu percobaan dan dinotasikan S. Definisi 2.2. Variabel random X adalah suatu fungsi yang memetakan setiap hasil yang mungkin pada ruang sampel S ke bilangan real, sedemikian sehingga. Definisi 2.3. Jika himpunan semua nilai yang mungkin dari variabel random X adalah himpunan berhingga atau dengan bilangan positif maka X disebut variabel random diskrit. Fungsi dengan yang menyatakan probabilitas dari masing-masing nilai yang mungkin disebut fungsi densitas probabilitas untuk variabel random diskrit. Definisi 2.4. Suatu fungsi distribusi kumulatif dari suatu variabel random diskrit didefinisikan untuk setiap bilangan real. Definisi 2.5. Jika probabilitas adalah suatu variabel random diskrit dengan fungsi densitas, maka harga harapan dari X dinyatakan sebagai Definisi 2.6. Jika adalah suatu variabel random berukuran, maka variansi dinyatakan sebagai.

16 6 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Keluarga Distribusi Eksponensial Menurut Mc Cullagh dan Nelder (1983), suatu fungsi probabilitas dengan parameter dari suatu variabel random dikatakan anggota distribusi keluarga eksponensial apabila dapat dituliskan sebagai dengan dan adalah parameter kanonik dan adalah parameter dispersi serta merupakan suatu fungsi yang diketahui. Mean sampel dan variansi sampel dari distribusi keluarga eksponensial dapat diperoleh dengan mendefinisikan fungsi dimana sebagai. Dari persamaan (2.2) diperoleh sehingga, Pada persamaan (2.1), diperoleh persamaan dan terhadap adalah

17 digilib.uns.ac.id 7 Oleh karena itu, dari persamaan (2.3) dan (2.4) diperoleh mean sebagai berikut, Serta dari persamaan (2.3), (2.4) dan (2.5) dapat dicari variansi sebagai berikut,

18 digilib.uns.ac.id 8 Jadi diperoleh mean sampel dan variansi sampel dari distribusi keluarga eksponensial ialah, dan dengan dan merupakan turunan dari Distribusi Poisson Distribusi Poisson merupakan distribusi probabilitas diskrit yang menyatakan jumlah kemunculan dari suatu kejadian, seperti jumlah bencana alam pada suatu daerah setiap tahun. Menurut Bain and Engelhardt (1992), variabel random dikatakan berdistribusi Poisson dengan parameter jika mempunyai fungsi densitas sebagai berikut, untuk. (2.8) Distribusi Poisson termasuk dalam keluarga distribusi eksponensial, hal ini dapat ditunjukkan dengan menyatakan bentuk fungsi dalam persamaan ke persamaan dengan,, dan. Karena distribusi Poisson termasuk dalam keluarga distribusi eksponensial, maka sesuai dengan persamaan dan dapat ditentukan mean dan variansinya yaitu, Oleh karena itu, pada distribusi Poisson berlaku yaitu mean dan variansi sampel sama.

19 digilib.uns.ac.id Model Regresi Poisson Model regresi Poisson digunakan untuk memodelkan jumlah kemunculan dari suatu kejadian dalam interval waktu tertentu, seperti jumlah korban bunuh diri pada suatu daerah dalam setahun. Model regresi Poisson diturunkan dari distribusi Poisson dengan parameter yang bergantung pada variabel dependen. Misalkan merupakan variabel dependen yang menyatakan banyaknya kejadian yang berupa data cacah berdasarkan distribusi Poisson dan dipengaruhi variabel independen yang saling linier. Menurut Fahrmeir & Tuts (1994) hubungan kedua variabel dapat dituliskan atau dalam bentuk sederhana dengan Secara matriks persamaan dapat dinyatakan sebagai dimana adalah parameter yang tidak diketahui. Mean dari variabel random pada model regresi Poisson yang merupakan kombinasi linear dapat diasumsikan dengan sembarang nilai sehingga akan menghasilkan nilai real, sedangkan mean yang merupakan ekspektasi data cacah dari distribusi Poisson harus bernilai positif. Oleh karena itu, untuk mengatasinya perlu dilakukan transformasi sehingga hubungan dan sesuai, yaitu dengan menggunakan mean dengan model linear sebagai

20 digilib.uns.ac.id 10 Model regresi Poisson merupakan perluasan dari model linier. Menurut Fahrmeir dan Tuts (1994) perluasan tersebut terbentuk melalui asumsi sebagai berikut. 1. Y i observasi yang independen untuk setiap i dan berdistribusi Poisson dengan fungsi densitas probabilitas dengan 2. dihubungkan pada model linier (2.3) oleh fungsi link logaritma natural sehingga diperoleh model regresi Poisson Variabel Tersensor Kanan Pengamatan untuk beberapa kumpulan data variabel dependen terkadang tidak ada pembatasan atau penyensoran, tetapi nilai dapat disensor untuk asumsi dalam tujuan tertentu. Variabel penyensoran yang digunakan dalam penelitian ini ialah sensor kanan. Sensor kanan merupakan batas bawah dari data variabel yang akan disensor. Jika ada penyensoran untuk pengamatan ke, maka. Variabel indikator sensor dapat didefinisikan sebagai Menurut Famoye dan Wang (2004) fungsi densitas untuk data tersensor adalah

21 digilib.uns.ac.id Metode Maksimum Likelihood Variabel random memiliki distribusi dengan fungsi densitas probabilitas dimana. Parameter merupakan parameter yang tidak diketahui dengan adalah ruang parameter. Karena sampel random, maka fungsi densitas probabilitas bersama dari adalah. Menurut Bain dan Engelhardt (1992), fungsi likelihood didefinisikan sebagai fungsi densitas probabilitas bersama dari yang saling independen. Fungsi likelihood dianggap sebagai fungsi dari yang dituliskan Pada metode maksimum likelihood, estimasi parameter dari diperoleh dengan menentukan nilai yaitu dengan memaksimumkan fungsi likelihoodnya. Nilai yang diperoleh disebut estimasi maksimum likelihood (MLE) dari. Memaksimumkan akan memberikan hasil yang sama dengan memaksimumkan, yang dituliskan sebagai Estimasi maksimum likelihood dari dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan Jika pada proses estimasi parameter didapatkan persamaan yang nonlinear, maka tidak mudah untuk memperoleh estimasi tersebut. Sehingga diperlukan metode Newton untuk menyelesaikan persamaan non-linear tersebut.

22 digilib.uns.ac.id Metode Newton Misalkan terdapat system persamaan dari dua persamaan non-linear Jain et al. (2004) menyatakan untuk mencari penyelesaian sistem non-linear dua variabel pada persamaan digunakan iterasi Newton sebagai berikut dimana merupakan matrik Jacobian dari dan. Langkah-langkah dari metode Newton sebagai berikut, 1. menentukan estimasi awal yaitu dan, 2. melakukan proses iterasi seperti pada persamaan, 3. jika dan maka iterasi dihentikan Pendekteksian Overdispersi dan Underdispersi Pengujian yang digunakan untuk mendeteksi adanya overdispersi dan underdispersi adalah nilai deviansi atau Pearson chi-square yang dibagi dengan derajat bebasnya. Bentuk statistik deviansi adalah dan bentuk dari statistik Pearson chi-square adalah Jika hasil bagi antara nilai statistik terhadap derajat bebasnya atau statistik terhadap derajat bebasnya lebih besar dari 1, maka terdapat indikasi

23 digilib.uns.ac.id 13 bahwa telah terjadi overdispersi pada model regresi Poisson. Sedangkan nilai hasil bagi yang lebih kecil dari 1 mengindikasikan adanya underdispersi Uji Signifikansi Parameter Uji signifikansi parameter dilakukan setelah diperoleh estimasi model regresi, yang bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap model. Agresti (1990), menggunakan uji Wald untuk menguji signifikansi dari masing-masing variabel independen. Langkah-langkah untuk menguji signifikansi dari setiap parameter terhadap model adalah sebagai berikut, 1. menentukan hipotesis (tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap model) (terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap model) dengan, 2. menentukan tingkat signifikansi, 3. daerah kritis: ditolak jika, 4. menghitung nilai statistik uji. Statistik uji yang digunakan adalah uji Wald yang diperoleh dari hasil kuadrat taksiran parameter dibagi dengan taksiran sesatan standar, yang dituliskan dengan 5. mengambil kesimpulan., dan,

24 digilib.uns.ac.id KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran dalam pemikiran ini adalah berawal dari konsep dasar model regresi COM-Poisson. Model regresi COM-Poisson merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang bersifat overdispersi maupun underdispersi. Model regresi COM- Poisson didasarkan pada distribusi COM-Poisson. Distribusi COM-Poisson memiliki parameter dispersi yang tidak dimiliki oleh distribusi Poisson. Variabel dependen berupa data cacah sering tidak menggunakan pembatasan. Tetapi pada kenyataanya, variabel dependen dapat mengalami pembatasan nilai atau sering disebut sebagai variabel dependen tersensor. Jurnal dari Sellers & Shmueli (2010a), Sellers & Shmueli (2010b) dan Shmueli et al. (2005) yang membahas tentang distribusi COM-Poisson dan model regresi COM-Poisson menjadi ketertarikan penulis untuk melakukan kajian dalam penulisan skripsi ini. Distribusi COM-Poisson dapat digunakan dalam mengatasi masalah overdispersi, underdispersi maupun equidispersi pada data cacah. Variabel dependen berupa data cacah sering tidak menggunakan pembatasan atau tersensor. Tetapi banyak kasus nyata yang menunjukkan variabel dependen tersensor. Estimasi parameter model regresi COM-Poisson dilakukan dengan menggunakan metode makimum likelihood (MLE) untuk data tersensor kanan. Selanjutnya model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan diterapkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya komplikasi penderita diabetes mellitus.

25 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan mempelajari buku buku referensi dan karya ilmiah yang meliputi hasil-hasil penelitian dan jurnal yang berkaitan dengan model regresi COM-Poisson dan metode maksimum likelihood. Adapun langkah-langkah dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut. 1. Menurunkan ulang model regresi berdasarkan distribusi COM-Poisson, dengan langkah-langkah sebagai berikut (a) menunjukkan bahwa distribusi COM-Poisson termasuk dalam keluarga distribusi eksponensial, (b) menentukan nilai mean dan variansi dari distribusi COM-Poisson, (c) membentuk model regresi COM-Poisson berdasarkan mean distribusi COM-Poisson. 2. Mengestimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan dengan menggunakan metode maksimum likelihood, dengan langkahlangkah sebagai berikut, (a) menentukan probabilitas fungsi distribusi COM-Poisson untuk data tersensor kanan, (b) menentukan fungsi likelihood dari model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan, (c) menentukan fungsi log-likelihood dari model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan, (d) mencari turunan pertama dari fungsi log-likelihoodnya, yaitu diturunkan terhadap dan kemudian disamadengankan dengan nol, (e) mengestimasi parameter dan dengan menggunakan metode Newton apabila hasil dari persamaan (d) diperoleh non-linier. 15

26 digilib.uns.ac.id Menerapkan model regresi COM-Poisson pada faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya komplikasi penyakit pada penderita diabetes mellitus.

27 digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas tentang model regresi COM-Poisson yang meliputi distribusi Poisson, model regresi COM-Poisson, estimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk data tersensor serta contoh kasus untuk data penyakit Diabetes Mellitus di Surakarta. 4.1 Model Regresi COM-Poisson Distribusi COM-Poisson Distribusi COM-Poisson (Conway Maxwell Poisson) merupakan perluasan dari distribusi Poisson. Variabel random berdistribusi COM-Poisson memiliki fungsi densitas probabilitas dengan. Parameter merupakan nilai mean dari distribusi COM-Poisson, sedangkan merupakan parameter dispersi. Oleh Shmueli et al. (2005) fungsi didekati dengan Distribusi COM-Poisson termasuk dalam distribusi keluarga Eksponensial sehingga untuk memperoleh nilai mean dan variansi ditunjukkan dengan menggunakan sifat distribusi keluarga Eksponensial (Shmueli et al., 2005). Untuk menunjukkan dalam keluarga distribusi eksponensial yaitu menyatakan bentuk fungsi persamaan ke persamaan, diperoleh 17

28 digilib.uns.ac.id 18 sehingga dapat disimpulkan. Dengan demikian terbukti bahwa distribusi COM-Poisson termasuk dalam keluarga eksponensial sehingga dapat ditentukan mean distribusi COM-Poisson seperti pada persamaan, yaitu

29 digilib.uns.ac.id 19 dan variansi distribusi COM-Poisson seperti pada (2.7), yaitu,

30 digilib.uns.ac.id 20 Jadi, mean dan variansi distribusi COM-Poisson ialah Model Regresi COM-Poisson Sellers & Shmueli (2010) memperkenalkan model regresi COM-Poisson sebagai analisis hubungan antara variabel random dependen yang berupa data cacah dengan satu atau lebih variabel independen. Pada distribusi COM-Poisson telah dijelaskan bahwa parameter merupakan harga harapan dalam distribusi Poisson yang bernilai positif. Sedangkan bernilai real, artinya dapat bernilai positif atau negatif, sehingga diperlukan fungsi link untuk menghubungkan nilai dengan. Hubungan harga harapan dapat dituliskan sebagai berikut, sehingga diperoleh Sellers dan Shmueli (2010a) memaparkan bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dalam regresi COM-Poisson dapat dinyatakan melalui harga harapan dari variabel dependennya. Model regresi COM-Poisson dapat dituliskan dimana parameter merupakan parameter yang mengkondisikan keadaan disperse data, menurut Jowaheer dan Khan (2009), 1. jika nilai, model regresi COM-Poisson mempresentasikan sifat equidispersi sehingga model regresi COM-Poisson sama dengan model regresi Poisson

31 digilib.uns.ac.id jika nilai, model regresi COM-Poisson mempresentasikan sifat overdispersi 3. jika nilai, model regresi COM-Poisson mempresentasikan sifat underdispersi. Pada model regresi COM-Poisson diasumsikan bahwa variabel dependen menyatakan jumlah (cacah) kejadian berdistribusi COM-Poisson. Diberikan sejumlah variabel independen. Fungsi densitas distribusi COM- Poisson adalah dengan dan Dengan mensubtitusikan persamaan dan ke dalam persamaan diperoleh dengan dan merupakan parameter yang tidak diketahui dalam model sehingga harus diestimasi.

32 digilib.uns.ac.id Estimasi Parameter Model Regresi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan Distribusi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan Sensor kanan terjadi apabila individu diketahui masih hidup sampai hilang dari pengamatan atau sampai penelitian berakhir. Jadi hanya diketahui batas atas (waktu awal) dari suatu kejadian. Fungsi densitas probabilitas untuk data tersensor kanan seperti pada persamaan ), dengan persamaan ke dalam persamaan diperoleh Persamaan telah diketahui bahwa, sehingga diperoleh ialah Persamaan dan persamaan disubtitusikan ke dalam persamaan, maka diperoleh fungsi densitas probabilitas untuk data tersensor kanan

33 digilib.uns.ac.id Estimasi Parameter Model Regresi COM-Pisson untuk Data Tersensor Kanan Parameter dan yang tidak diketahui dapat diestimasi menggunakan metode maksimum likelihood. Metode maksimum likelihood merupakan suatu metode estimasi parameter yang memaksimumkan fungsi likelihood,. Fungsi likelihood dari model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan adalah sehingga fungsi log-likelihoodnya adalah

34 24 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan, maka diperoleh (4.7)

35 digilib.uns.ac.id 25 Persamaan (4.7) diturunkan terhadap dan, sehingga diperoleh (4.8) (4.9) Kemudian persamaan (4.8) dan (4.9) disamadengankan nol, sehingga diperoleh persamaan

36 digilib.uns.ac.id 26 Persamaan dan merupakan persamaan non-linear. Pada persamaan merupakan hasil dari turunan fungsi log-likelihood terhadap dimana turunannya masih menggandung parameter lain yang belum diketahui yaitu dan perlu diestimasi, begitu juga dengan persaman yang masih menggandung parameter. Oleh karena itu, sulit untuk dicari penyelesaian estimasi kedua persamaan tersebut. Untuk mengestimasi kedua parameter ini dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan suatu metode iterasi yang disebut metode Newton. Metode Newton membutuhkan turunan pertama dan kedua dari fungsi loglikelihoodnya. Misalkan didefinisikan (4.12) dimana fungsi dan dinyatakan sebagai matriks. Matriks adalah matriks gradien, sehingga Turunan pertama dari fungsi log-likelihood yang dinyatakan dalam matriks diperoleh sebagai berikut,

37 digilib.uns.ac.id 27 Turunan kedua dari fungsi log-likelihood diperoleh sebagai berikut, (4.13)

38 digilib.uns.ac.id 28 iterasi Newton pada persamaan ( dibentuk matriks Jacobian sebagai berikut ) terdapat matriks Jacobian. Oleh karena itu Karena fungsi dan dinyatakan pada persamaan (4.12) serta dan, sehingga diperoleh Matriks merupakan matriks Hessian. Estimasi parameter dan menggunakan metode iterasi Newton sesuai persamaan (2.10) ialah, Proses persamaan berulang hingga diperoleh nilai parameter dan yang konvergen, yaitu jika nilai mendekati nilai, begitu juga dengan nilai mendekati. Apabila tidak dipenuhi konvergen, sehingga nilai parameter dapat diperoleh jika nilai bernilai sangat kecil. dan 4.3 Contoh Kasus Pada contoh kasus ini akan dimodelkan pola hubungan antara banyaknya komplikasi penyakit yang diderita oleh seorang pasien diabetes mellitus terhadap faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap timbulnya komplikasi penyakit tersebut. Data yang digunakan adalah data sekunder dari pasien diabetes mellitus di RS Dr Moewardi dan RS Panti Waluyo Surakarta dari tahun yang disajikan dalam Lampiran 1. Variabel commit dependen to user yang akan digunakan mengalami

39 digilib.uns.ac.id 29 sensor kanan, dengan variabel dependennya adalah banyaknya komplikasi penyakit (BK). Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya komplikasi penyakit adalah variabel independen, variabel independen yang diduga berpengaruh adalah 1. Usia pasien (USIA) 2. Jenis kelamin pasien (JK) 3. Obesitas (OBES) 4. Riwayat penyakit diabetes mellitus dari pasien (RDM) 5. Tipe diabetes mellitus yang diderita pasien (TPDM) 6. Gula darah (GD) Variabel independen dibagi menjadi beberapa kategori karena variabel ini berupa data kualitatif. Pada penyakit diabetes mellitus, pasien sering disertai obesitas. Oleh karena itu variabel obesitas (OBES) dibagi menjadi 2 kategori yaitu pasien yang mengalami obesitas (ya) dan pasien yang tidak mengalami obesitas (tidak). Variabel riwayat diabetes mellitus (RDM) juga dibagi 2 kategori yaitu pasien yang sebelumnya pernah dinyatakan positif terkena diabetes mellitus (ya) dan pasien yang belum pernah positif terkena diabetes mellitus. Sedangkan variabel tipe penyakit diabetes mellitus (TPDM) dibagi menjadi 2 kategori yaitu tipe 1 dan tipe 2. Menurut Watts (1984), penyakit diabetes mellitus dibedakan menjadi 2 golongan yaitu tipe 1 yang tergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak tergantung pada insulin. Pembagian kategori pada variabel bebas disajikan pada Tabel 4.1.

40 digilib.uns.ac.id 30 Tabel 4.1. Pengkodean Kategori Variabel Dummy Variabel Keterangan Variabel dummy Jenis kelamin Obesitas Riwayat diabetes mellitus Tipe penyakit diabetes mellitus Perempuan Laki-laki Ya Tidak Ya Tidak Tipe 1 Tipe 2 Jenis penyensoran yang digunakan ialah sensor kanan pada variabel dependennya dengan pembatasan variabel dependen. Variabel dependen tersensor berarti banyaknya komplikasi (BK) dalam variabel dependen menggunakan nilai pembatasan dengan asumsi banyaknya komplikasi penyakit yang diderita oleh seorang pasien sebanyak 1 dapat memperburuk kondisi pasien tersebut. Analisis dalam penerapan kasus ini menggunakan Software R Model Regresi Poisson untuk Tersensor Kanan pada Data Pasien Diabetes Mellitus Sebelum dilakukan estimasi parameter model regresi COM-Poisson, terlebih dahulu dicari estimasi parameter model regresi Poisson yang akan digunakan sebagai nilai awal untuk estimasi parameter model regresi COM- Poisson. Model regresi Poisson adalah

41 digilib.uns.ac.id 31 Pada contoh kasus ini variabel independennya adalah USIA, JK, OBES, RDM, TPDM, dan GD. Sehingga model regresi Poissonnya adalah Tabel 4.2. Nilai Estimasi Parameter Regresi Poisson (4.21) Variabel Estimasi Intercept USIA D.JK D.OBES D.RDM D.TPDM GD Estimasi parameter model regresi Poisson untuk data tersensor kanan dengan metode maksimum likelihood tersajikan pada Tabel 4.2. Hasil estimasi pada Tabel 4.2 dimasukkan ke persamaan (4.21), diperoleh model regresi Poisson untuk data tersensor kanan adalah Setelah diperoleh estimasi model regresi Poisson dengan seluruh variabel independen, selanjutnya dilakukan uji signifikansi setiap parameter untuk mengetahui variabel-variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap model digunakan uji Wald. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%, sehingga akan ditolak jika nilai statistik

42 digilib.uns.ac.id 32 Estimasi variabel yang berpengaruh pada data komplikasi banyaknya penyakit dari seorang pasien diabetes mellitus dengan variabel dependen tersensor kanan disajikan dalam Tabel 4.3. Tabel 4.3. Nilai Estimasi Parameter Model Regresi Poisson dengan Uji Wald Variabel Estimasi Std. Error uji Wald chi-kuadrat keputusan Intercept USIA D.JK D.OBES D.RDM D.TPDM GD tidak ditolak tidak ditolak tidak ditolak ditolak ditolak tidak ditolak Dari Tabel 4.3 terlihat jelas bahwa hanya variabel dan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap model. Sehingga, variabel yang masuk ke dalam model regresi Poisson untuk data tersensor kanan hanya dan. Selanjutnya akan dilakukan estimasi parameter model regresi Poisson untuk variabel independen yang berpengaruh saja. Hasil estimasi parameter model regresi Poisson untuk data tersensor kanan dengan variabel independen yang berpengaruh pada Lampiran disajikan pada Tabel 4.4.

43 digilib.uns.ac.id 33 Tabel 4.4. Estimasi Parameter Model Regresi Poisson dengan Variabel Independen yang Berpengaruh. Variabel Estimasi Parameter Intercept D.RDM D.TPDM Nilai estimasi yang ditunjukkan pada Tabel 4.4 dapat dibentuk model regresi Poissonnya sebagai berikut, Pendekteksian Overdispersi atau Underdispersi Tahap awal dalam menentukan model regresi COM-Poisson adalah dengan mendeteksi adanya overdispersi atau underdispersi. Nilai mean dan variansi dari data diabetes mellitus di Surakarta yang disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Nilai Mean dan Variansi Data Diabetes Mellitus di Surakarta Mean Variansi Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh bahwa nilai variansi lebih besar dari mean sampel. Oleh karena itu data banyaknya komplikasi penyakit diabetes mellitus untuk data tersensor kanan bersifat overdispersi. Untuk memperkuat dugaan ini, dilakukan uji dispersi dengan melihat nilai deviansi pada regresi Poisson disajikan pada Tabel 4.6.

44 digilib.uns.ac.id 34 Tabel 4.6. Nilai Statistik Deviansi. Value DF Value / DF Deviance Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa perhitungan nilai deviansi dibagi dengan derajat bebasnya diperoleh yang menunjukkan lebih dari 1. Hal ini berarti bahwa data banyaknya komplikasi dari pasien diabetes mellitus untuk data tersensor kanan bersifat overdispersi Model Regresi COM-Poisson untuk Variabel Dependen Tersensor Kanan dengan Seluruh Variabel Independen Nilai estimasi parameter yang diperoleh dari perhitungan regresi Poisson digunakan sebagai estimasi awal untuk menentukan koefisien parameter dalam regresi COM-Poisson. Hasil estimasi awal parameter pada regresi COM- Poisson digunakan untuk mencari nilai estimasi parameter. Nilai estimasi awal parameter merupakan perhitungan nilai deviance dibagi dengan derajat bebas pada regresi Poisson yaitu. Nilai estimasi awal parameter dan parameter pada regresi Poisson yang telah diperoleh pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.6 digunakan untuk menentukan estimasi parameter model regresi COM-Poisson. Model regresi COM-Poisson adalah Estimasi parameter model regresi COM-Poisson menyajikan nilai yang ditampilkan pada Tabel 4.7.

45 digilib.uns.ac.id 35 Tabel 4.7. Nilai Estimasi Parameter Regresi COM-Poisson Variabel Estimasi Intercept USIA D.JK D.OBES D.RDM D.TPDM GD Berdasarkan nilai estimasi parameter pada Tabel 4.7, maka model regresi COM-Poisson adalah Uji Signifikansi Parameter Uji signifikansi parameter dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap model. Pada model regresi COM-Poisson untuk menguji signifikansi parameter digunakan uji statistik Wald. Hipotesisnya adalah

46 digilib.uns.ac.id 36 :, (tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap model) : (terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap model), Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%, sehingga akan ditolak jika nilai statistik Estimasi parameter untuk variabel yang berpengaruh pada data komplikasi banyaknya penyakit dari seorang pasien diabetes mellitus untuk tersensor kanan disajikan dalam Tabel 4.8. Tabel 4.8. Estimasi Parameter Model Regresi COM-Poisson dengan Uji Wald Variabel Estimate Std. Error uji Wald chi-kuadrat keputusan (Intercept) - - USIA D.JK D.OBES D.RDM D.TPDM GD tidak ditolak tidak ditolak tidak ditolak ditolak ditolak tidak ditolak Dari Tabel 4.8 diperoleh bahwa pengaruh variabel bebas USIA dan gula darah (GD) tidak signifikan terhadap rata-rata banyaknya komplikasi yang muncul dari penyakit diabetes mellitus. Hal ini disebabkan pada uji signifikansi parameter dengan statistik uji Wald terlihat nilainya kurang dari nilai statistik chi-kuadrat yang berarti bahwa tidak ditolak (variabel bebas USIA dan GD tidak berpengaruh secara statistika). Akan tetapi nilai dari koefisien parameternya adalah positif, yang berarti bahwa commit terdapat to hubungan user positif antara USIA dan GD

47 digilib.uns.ac.id 37 terhadap rata-rata banyaknya komplikasi yang muncul. Semakin banyak usia seseorang maka semakin besar rata-rata banyaknya komplikasi penyakit, sebaliknya semakin rendah usia seseorang maka rata-rata banyaknya komplikasi yang muncul semakin kecil. Dan semakin tinggi tingkat gula darah (GD) yang dimiliki maka semakin tinggi rata-rata banyaknya komplikasi yang muncul, sebaliknya semakin rendah tingkat gula darah (GD) maka rata-rata banyaknya komplikasi yang muncul semakin kecil. Variabel bebas jenis kelamin (JK) dan obesitas (OBES) yang berupa variabel dummy juga tidak signifikan. Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan antara jenis kelamin (JK) dan obesitas (OBES) terhadap rata-rata banyaknya komplikasi yang muncul dari penyakit diabetes mellitus. Hal ini karena setelah di uji signifikansi parameter dengan statistik uji Wald terlihat nilainya kurang dari nilai statistik chi-kuadrat yang berarti bahwa tidak ditolak (variabel bebas jenis kelamin (JK) dan obesitas (OBES) tidak berpengaruh). Variabel bebas riwayat diabetes mellitus (RDM) dan tipe penyakit diabetes mellitus (TPDM) yang berupa variabel dummy signifikan terhadap ratarata banyaknya komplikasi penyakit diabetes mellitus. Ini berarti bahwa ada perbedaan antara riwayat diabetes mellitus (RDM) dan tipe penyakit diabetes mellitus (TPDM) terhadap rata-rata banyaknya komplikasi yang muncul dari penyakit diabetes mellitus. Hal ini disebabkan karena nilai statistik uji Wald kedua variabel tersebut lebih besar dari statistik chi-kuadrat yang berarti bahwa ditolak (variabel bebas riwayat diabetes mellitus (RDM) dan tipe penyakit diabetes mellitus (TPDM) berpengaruh terhadap banyaknya komplikasi pada penyakit diabetes mellitus). Sehingga, variabel yang masuk ke dalam model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan hanya dan. Selanjutnya akan dilakukan estimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk variabel independen yang berpengaruh saja. Hasil estimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan dengan variabel independen yang berpengaruh pada Lampiran disajikan pada Tabel 4.9.

48 digilib.uns.ac.id Model Regresi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan dengan Variabel Independen Berpengaruh Berdasarkan Tabel 4.8 telah diketahui bahwa variabel independen yang berpengaruh dalam model hanya dan. Kemudian, dilakukan estimasi parameter model yang mengandung variabel yang berpengaruh saja. Estimasi parameter model untuk variabel independen yang berpengaruh disajikan dalam Tabel 4.9. Tabel 4.9. Nilai Estimasi Parameter Regresi COM-Poisson untuk Data Tersensor Kanan dengan Variabel Independen yang Berpengaruh. Variabel Estimasi Parameter Intercept Berdasarkan estimasi parameter pada Tabel 4.9, maka model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan adalah (4.23) Berdasarkan persamaan dapat dilihat bahwa besarnya pengaruh riwayat diabetes mellitus (RDM) sebesar dan tipe diabetes mellitus (TPDM) sebesar. Hal ini berarti bahwa rata-rata banyaknya komplikasi yang diderita oleh pasien yang mempunyai riwayat diabetes mellitus dengan paling sedikit memiliki banyak komplikasi adalah

49 digilib.uns.ac.id 39 sebesar penyakit. Sedangkan rata-rata banyaknya komplikasi yang diderita oleh pasien yang tergantung pada insulin sebesar penyakit. Jika pasien belum pernah dinyatakan positif terkena diabetes mellitus dan mempunyai tipe diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin maka rata-rata banyaknya komplikasi penyakit yang muncul sebesar penyakit.

50 digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP kesimpulan KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh 1. Estimasi parameter model regresi COM-Poisson untuk data tersensor kanan menggunakan metode maksimum likelihood menghasilkan persamaan non linear, sehingga untuk menyelesaikan estimasi parameter digunakan metode iterasi Newton. 2. Berdasarkan contoh kasus yang digunakan, banyaknya komplikasi penyakit diabetes mellitus di Surakarta dipengaruhi oleh faktor riwayat diabetes mellitus (RDM) serta tipe diabetes mellitus (TPDM) dengan model regresinya 5.2. SARAN Pada kajian ini hanya dibahas tentang estimasi parameter model regresi COM-Poisson sebagai alternatif untuk mengatasi masalah data cacah yang bersifat overdispersi maupun underdispersi dengan menggunakan metode maksimum likelihood khususnya untuk data dependen tersensor kanan. Bagi pembaca yang tertarik untuk mengembangkan skripsi ini, disarankan untuk meneliti estimasi parameter model regresi COM-Poisson menggunakan metode lain seperti metode Bayesian atau Autoregressive serta dengan mengambil jenis data yang lain sebagai bahan perbandingan. 40

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M

REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I. oleh NANDA HIDAYATI M REGRESI LOG-LOGISTIK UNTUK DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE I oleh NANDA HIDAYATI M0108098 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD Fitra1, Saleh2, La Podje3 Mahasiswa Program Studi Statistika, FMIPA Unhas 2,3 Dosen Program Studi Statistika,

Lebih terperinci

MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON

MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON Oleh WICAKSONO CAHYO NUGROHO NIM. M0106067 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN

Lebih terperinci

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, 2015 2337-3520 2301-928X Print A-67 Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya Marselly Dian Saputri, Farida Agustini Widjajati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel prediktor. Umumnya analisis regresi yang digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA

Lebih terperinci

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON Ade Susanti, Dewi Retno Sari Saputro, dan Nughthoh Arfawi Kurdhi Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak

Lebih terperinci

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh INTAN LISDIANA NUR PRATIWI NIM. M0110040 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel 5 II. LANDASAN TEORI 2.1 Model Regresi Poisson Analisis regresi merupakan metode statistika yang populer digunakan untuk menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel prediktor

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 11-16 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA NI MADE SEKARMINI 1, I KOMANG GDE SUKARSA

Lebih terperinci

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS (Studi Kasus Produksi Jagung di Indonesia) Oleh VICTOR SATRIA SAPUTERA M0112089 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Analisis regresi merupakan salah satu metode statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel Y(variabel dependen, respon, tak bebas, outcome) dengan

Lebih terperinci

oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M

oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI PROBIT SPASIAL MENGGUNAKAN SOFTWARE R DENGAN ALGORITME GIBBS SAMPLING oleh YUANITA KUSUMA WARDANI M0111083 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010)

ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010) ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010) oleh ENDAH KRISNA MURTI M0106039 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN Karima Puspita Sari, Respatiwulan, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Model regresi zero-inflated

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI

PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI oleh EKO BUDI SUSILO M0110022 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA oleh FEBRIANI ASTUTI M0111036 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN: E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 107-115 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN REGRESI GENERALISASI POISSON DALAM MENGATASI OVERDISPERSI Studi Kasus: Jumlah Tenaga Kerja

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH TAHUN 2007

APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH TAHUN 2007 APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH TAHUN 2007 SKRIPSI Oleh: Nurwihda Safrida Umami NIM : J2E006025 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Rena Muntafiah 1, Rochdi Wasono 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion Wirajaya Kusuma Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail: Kusuma_Wirajaya@yahoo.co.id Desy Komalasari Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail:

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS)

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS) ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS) oleh Lisa Apriana Dewi M0108055 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh

Lebih terperinci

ESTIMASI RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI DAN KORELASI PADA PRODUKSI KACANG TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

ESTIMASI RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI DAN KORELASI PADA PRODUKSI KACANG TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH ESTIMASI RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI DAN KORELASI PADA PRODUKSI KACANG TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH oleh RAMADHANI KUSUMA PUTRA M0110069 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Oleh TRI SEPTIYANI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Oleh TRI SEPTIYANI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN PENDERITA STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI MENGGUNAKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED EFFICIENT STATISTICAL TREE) Oleh TRI SEPTIYANI

Lebih terperinci

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN YOGYAKARTA Fransiska Grase S.W, Sri Sulistijowati H.,

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, VARIASI VARIABEL BANTU, DAN KORELASI PADA PRODUKSI KEDELAI DI PULAU JAWA TAHUN 2013

PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, VARIASI VARIABEL BANTU, DAN KORELASI PADA PRODUKSI KEDELAI DI PULAU JAWA TAHUN 2013 PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, VARIASI VARIABEL BANTU, DAN KORELASI PADA PRODUKSI KEDELAI DI PULAU JAWA TAHUN 2013 oleh TONI IRAWAN M0110078 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA digilib.uns.ac.id DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA oleh ANIS TELAS TANTI M0106003 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

oleh RIRIS LISTYA DAHYITA PUTRI M

oleh RIRIS LISTYA DAHYITA PUTRI M ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI MARSHALL-OLKIN COPULA DENGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD oleh RIRIS LISTYA DAHYITA PUTRI M0111073 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari buku referensi karya ilmiah. Karya ilmiah yang digunakan adalah hasil penelitian serta

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN FUZZY DENGAN PENGURANGAN BIAYA PEMESANAN DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN

MODEL PERSEDIAAN FUZZY DENGAN PENGURANGAN BIAYA PEMESANAN DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN MODEL PERSEDIAAN FUZZY DENGAN PENGURANGAN BIAYA PEMESANAN DAN KENDALA TINGKAT LAYANAN oleh MARIA VEANY ALVITARIA PRASETYAWATI NIM. M0109046 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR

PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 215 S-5 Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor Resa Septiani Pontoh, Defi

Lebih terperinci

PERSEMBAHAN. Karya ini dipersembahkan untuk ibu, bapak, dan kakak yang selalu mendoakan dan memotivasiku untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi.

PERSEMBAHAN. Karya ini dipersembahkan untuk ibu, bapak, dan kakak yang selalu mendoakan dan memotivasiku untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi. ABSTRAK Shaifudin Zuhdi. 2015. KOMPUTASI METODE NEWTON RAPHSON DENGAN SOFTWARE R UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI SECARA GEOGRAFIS (RLOTG). Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

oleh PRITA DEWI HUTRIANA SARI NIM. M

oleh PRITA DEWI HUTRIANA SARI NIM. M ESTIMASI RATA-RATA PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DENGAN KOEFISIEN KURTOSIS VARIABEL BANTU DAN REGRESI ROBUST oleh PRITA DEWI HUTRIANA

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh FATIMAH MUTIARA SARI M0111032 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Vol.14, No. 2, 159-165, Januari 2018 Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Sutrianah Burhan 1, Andi Kresna Jaya 1

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN: E-Jurnal Matematika Vol., No., Mei 013, 37-41 ISSN: 303-1751 PENERAPAN REGRESI QUASI-LIKELIHOOD PADA DATA CACAH (COUNT DATA) YANG MENGALAMI OVERDISPERSI DALAM REGRESI POISSON (Studi Kasus: Jumlah Kasus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan matematika dan penerapannya dalam berbagai bidang keilmuan selalu mencari metode baru untuk memudahkan dalam memprediksi dan menaksir

Lebih terperinci

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Statistika, Vol. 14 No. 2, 69 76 November 2014 Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Survival Analisis survival merupakan suatu analisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event terjadi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Hal ini disebabkan statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berperan

Lebih terperinci

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard

Lebih terperinci

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian 1 BAB I 2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang penerapannya hampir di semua aspek kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa peranan statistika sangat diperlukan

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM)

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) oleh MIKA ASRINI M0108094 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum likelihood estimation, penyensoran, bias relatif, penduga parameter distribusi Weibull dan beberapa istilah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH oleh KARINA PUTRIANI M0110047

Lebih terperinci

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S OLEH : Riana Ekawati (1205 100 014) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S Salah satu bagian penting dari statistika inferensia adalah estimasi titik. Estimasi titik mendasari terbentuknya inferensi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES 2.3. Peubah Acak dan Distribusi Peluang Pada statistika kita melakukan percobaan dimana percobaan tersebut akan menghasilkan suatu peluang. Ruang sampel pada percobaan

Lebih terperinci

Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor

Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor S - 5 Resa Septiani Pontoh, Defi Yusti Faidah. Departemen Statistika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang dimaksud di sini adalah peristiwa kegagalan yang dapat berupa tidak berfungsinya benda tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

Oleh FATMA JULITA M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Oleh FATMA JULITA M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN EFISIENSI PENDUGA RASIO EKSPONENSIAL MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK STRATIFIKASI Oleh FATMA JULITA M0111034 SKRIPSI ditulis

Lebih terperinci

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif 1 Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif Nike Dwi Wilujeng Mahardika dan Sri Pingit Wulandari Statistika, FMIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas pengertian-pengertian dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di bahas adalah sebagai berikut: A.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Survival Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan menduga probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, kematian, dan peristiwaperistiwa

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI 2-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Tingkat pendidikan Anak di Kabupaten Semarang)

PEMODELAN REGRESI 2-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Tingkat pendidikan Anak di Kabupaten Semarang) PEMODELAN REGRESI 2-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Tingkat pendidikan Anak di Kabupaten Semarang) SKRIPSI Oleh: DYAN ANGGUN KRISMALA NIM: J2E 009 040 JURUSAN

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI Oleh : WINDA FAATI KARTIKA J2E 006 039 PRODI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract ISBN: 978-602-71798-1-3 SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI Widiarti 1), Ayu Maidiyanti 2), Warsono 3) 1 FMIPA Universitas Lampung widiarti08@gmail.com

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA

PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA PENDUGA RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN GABUNGAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh DESY PRASIWI M0111018 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI 3-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Lamanya pendidikan Anak di Kabupaten Semarang)

PEMODELAN REGRESI 3-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Lamanya pendidikan Anak di Kabupaten Semarang) PEMODELAN REGRESI 3-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Lamanya pendidikan Anak di Kabupaten Semarang) SKRIPSI Oleh: AMANDA DEVI PARAMITHA NIM: 24010210141036 JURUSAN

Lebih terperinci

oleh ANADIORA EKA PUTRI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh ANADIORA EKA PUTRI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN DAN DISTRIBUTOR DENGAN INVESTASI UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSIAPAN, PENINGKATAN KUALITAS PROSES PRODUKSI, DAN POTONGAN HARGA UNTUK BACKORDER oleh ANADIORA EKA PUTRI

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR)

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) oleh DIAH PUTRI UTAMI NIM. M0110018 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

oleh AULIA NUGRAHANI PUTRI M

oleh AULIA NUGRAHANI PUTRI M ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) DENGAN METODE FISHER SCORING oleh AULIA NUGRAHANI PUTRI M0112014 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C oleh BUDI SANTOSO M0110013 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendapat perhatian dari masyarakat internasional. Menurut data World

BAB I PENDAHULUAN. yang mendapat perhatian dari masyarakat internasional. Menurut data World BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Masalah kecelakaan lalu lintas saat ini sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian dari masyarakat internasional. Menurut data World Health Organization

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER oleh APRILLIA COSASI M0109014 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON SKRIPSI

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON SKRIPSI PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON SKRIPSI Oleh: Nurul Fittriyah NIM 091810101015 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.

Lebih terperinci

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN Tbk oleh RIRIN DWI UTAMI M0113041 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Prosiding Statistika ISSN:

Prosiding Statistika ISSN: Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Distribusi Binomial Negatif-Lindley pada Data Frekuensi Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di Indonesia Binomial Negative-Lindley Distribution in the Frequency Data

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF 1 Alan Prahutama, 2 Sudarno, 3 Suparti, 4 Moch. Abdul Mukid 1,2,3,4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam tugas akhir ini, perumusan masalah yang akan dibahas, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan

Lebih terperinci

oleh KRISTANTI NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh KRISTANTI NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika MODEL PERSEDIAAN DENGAN KENDALA TINGKAT LAYANAN DAN PENGENDALIAN FAKTOR PENGAMAN PADA KASUS JUMLAH BARANG DITERIMA TIDAK SAMA DENGAN JUMLAH BARANG DIPESAN oleh KRISTANTI NIM. M0109042 SKRIPSI ditulis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data tahan hidup atau data survival adalah lama waktu sampai suatu peristiwa terjadi. Istilah data survival sendiri banyak digunakan dalam bidang ilmu kesehatan, epidemiologi,

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE EXOGENOUS (ARIMAX) DENGAN VARIASI KALENDER

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE EXOGENOUS (ARIMAX) DENGAN VARIASI KALENDER PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE EXOGENOUS (ARIMAX) DENGAN VARIASI KALENDER Oleh SAHETI ULLY FATWA M0109058 SKRIPSI ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON 3.1 Regresi Poisson Regresi Poisson merupakan salah satu model regresi dengan variabel responnya tidak berasal

Lebih terperinci

PENDUGAAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE PREDIKSI TAK BIAS LINIER TERBAIK EMPIRIK PADA MODEL PENDUGAAN AREA KECIL SKRIPSI

PENDUGAAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE PREDIKSI TAK BIAS LINIER TERBAIK EMPIRIK PADA MODEL PENDUGAAN AREA KECIL SKRIPSI PENDUGAAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE PREDIKSI TAK BIAS LINIER TERBAIK EMPIRIK PADA MODEL PENDUGAAN AREA KECIL SKRIPSI Disusun Oleh: NANDANG FAHMI JALALUDIN MALIK NIM. J2E 009

Lebih terperinci

INTERAKSI ANTARA PENGURANGAN WAKTU TUNGGU DAN BIAYA PEMESANAN PADA MODEL PERSEDIAAN DENGAN BACKORDER PRICE DISCOUNT DAN PENGENDALIAN FAKTOR PENGAMAN

INTERAKSI ANTARA PENGURANGAN WAKTU TUNGGU DAN BIAYA PEMESANAN PADA MODEL PERSEDIAAN DENGAN BACKORDER PRICE DISCOUNT DAN PENGENDALIAN FAKTOR PENGAMAN INTERAKSI ANTARA PENGURANGAN WAKTU TUNGGU DAN BIAYA PEMESANAN PADA MODEL PERSEDIAAN DENGAN BACKORDER PRICE DISCOUNT DAN PENGENDALIAN FAKTOR PENGAMAN oleh NOVIAH EKA PUTRI NIM. M0109054 SKRIPSI ditulis

Lebih terperinci

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) Shaifudin Zuhdi, Dewi Retno Sari Saputro Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Peluang Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Peluang suatu kejadian P(E) adalah

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN: E-Jurnal Matematika Vol 5 (4), November 2016, pp 133-138 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI ZERO INFLATED POISSON (ZIP) DAN REGRESI ZERO INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) PADA DATA OVERDISPERSION (Studi

Lebih terperinci

Oleh FATMA JULITA M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Oleh FATMA JULITA M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN EFISIENSI PENDUGA RASIO EKSPONENSIAL MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KOEFISIEN KURTOSIS VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK STRATIFIKASI Oleh FATMA JULITA M0111034 SKRIPSI ditulis

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL Vania Mutiarani 1, Adi Setiawan, Hanna Arini Parhusip 3 1 Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW, 3 Dosen

Lebih terperinci

PEMODELAN KEMATIAN BALITA MALNUTRISI DENGAN PENDEKATAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) REGRESSION DI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMODELAN KEMATIAN BALITA MALNUTRISI DENGAN PENDEKATAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) REGRESSION DI PROVINSI JAWA TENGAH PEMODELAN KEMATIAN BALITA MALNUTRISI DENGAN PENDEKATAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) REGRESSION DI PROVINSI JAWA TENGAH 1 Prisca Shery Camelia, 2 Indah Manfaati Nur, 3 Moh. Yamin Darsyah 1,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR HARGA MINYAK oleh APRILIA AYU WIDHIARTI M0111010 SKRIPSI ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

MODEL EPIDEMI SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN PROSES POISSON. oleh LUCIANA ELYSABET M

MODEL EPIDEMI SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN PROSES POISSON. oleh LUCIANA ELYSABET M MODEL EPIDEMI SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN PROSES POISSON oleh LUCIANA ELYSABET M0111051 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN SKRIPSI

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN SKRIPSI ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

KEAKURATAN PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI SELURUH STRATA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK STRATIFIKASI

KEAKURATAN PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI SELURUH STRATA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK STRATIFIKASI KEAKURATAN PENDUGA RASIO MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI SELURUH STRATA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK STRATIFIKASI oleh ATIKA OKTAFIANA M0110010 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI Disusun Oleh : SHERLY CANDRANINGTYAS J2E 008 053 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DI PROVINSI BALI

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DI PROVINSI BALI PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DI PROVINSI BALI M ARRIE KUNILASARI ELYNA 1, I GUSTI AYU MADE SRINADI 2, MADE SUSILAWATI 3 1,2,3, Jurusan Matematika,

Lebih terperinci