BULETIN SKK MIGAS. No.18 I JULI MIGAS UNTUK KEMAKMURAN / KOORDINASI UNTUK KELANCARAN SURVEI DAN PENGEBORAN / UPAYA MEMBANGUN KAPAsitaS NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BULETIN SKK MIGAS. No.18 I JULI MIGAS UNTUK KEMAKMURAN / KOORDINASI UNTUK KELANCARAN SURVEI DAN PENGEBORAN / UPAYA MEMBANGUN KAPAsitaS NASIONAL"

Transkripsi

1 BULETIN SKK MIGAS No.18 I JULI 2014 MIGAS UNTUK KEMAKMURAN / KOORDINASI UNTUK KELANCARAN SURVEI DAN PENGEBORAN / UPAYA MEMBANGUN KAPAsitaS NASIONAL

2 DAFTAR ISI SALAM REDAKSI 3 Migas Untuk Kemakmuran 6 FOKUS 4 Koordinasi Untuk Kelancaran Survei dan Pengeboran 6 SKK Migas Pacu Pengeboran Produksi PERSPEKTIF 8 Upaya Membangun Kapasitas Nasional 10 SEREMONIAL 8 BIANGLALA 14 Corporate Card Untuk Industri Hulu Migas 15 Workshop Asuransi Hulu Migas FIGUR 16 Agus Irawan Kepala Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi Memvalidasi Kewajaran Biaya Realisasi Proyek SPEKTRUM 18 Nota Kesepahaman Sistem Informasi Penerimaan Migas 19 SKK Migas Terapkan Enterprise Resource Planning TANGGUNG JAWAB SOSIAL 20 Kail Pancing CSR Migas Merangkul Penyandang Disabilitas INFO 22 Tetap Sehat Saat Puasa 22 Redaksi : Pelindung J. Widjonarko, Gde Pradnyana / Penanggungjawab Handoyo Budi Santoso / Pemimpin Redaksi Zuldadi Rafdi / Editor Heru Setyadi, Ryan B. Wurjantoro / Tim Redaksi Adhitya C, Utama, Alfian, Galuh Andini, Heri Slamet, Ruby Savira, Suhendra Atmaja Redaksi memerima masukan artikel melalui : hupmas@skkmigas.go.id acutama@skkmigas.go.id Redaksi : Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Alamat : Gedung Wisma Mulia Lt.30, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta Facebook : Humas SKK Migas 2 BUMI Juli 2014

3 SALAM REDAKSI migas untuk kemakmuran Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa memisahkan hidupnya dari manusia lain. Interaksi antar-manusia dalam kehidupan sosial masyarakat tidak terhindarkan. Mereka juga saling membutuhkan satu sama lain dalam menjalani kehidupan di tengah suatu masyarakat. Hal serupa juga berlaku di kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas). Sebagai industri yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, sektor hulu migas berkaitan erat dengan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Disukai atau tidak, interaksi antara industri hulu migas dengan masyarakat dan lingkungan sekitar tidak bisa dihindari. Sektor hulu migas memiliki keterikatan dengan masyarakat dan lingkungan, begitu pula sebaliknya. Hanya saja, keterikatan tersebut seringkali mengarah ke hal-hal yang dipersepsi negatif oleh masyarakat. Karena kurangnya pemahaman yang tepat, masyarakat sering beranggapan kegiatan usaha hulu migas hanya menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan mereka maupun lingkungan sekitar. Padahal, hasil dari kegiatan hulu migas membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat secara keseluruhan. Seperti diketahui, industri hulu migas menjadi salah satu penyumbang utama bagi pendapatan negara. Melalui APBN, pendapatan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk pembangunan bagi masyarakat. Apabila pendapatan negara dari sektor migas turun, dana yang dibutuhkan guna membiayai pembangunan pun berkurang. Imbasnya, masyarakat sulit berkembang karena terhambatnya proses pembangunan. Industri hulu migas juga menjadi penggerak perekonomian nasional karena mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Meski termasuk industri yang padat teknologi dan modal, sektor hulu migas tetap membuka peluang bagi sumber daya manusia di Indonesia untuk ikut terlibat di dalamnya. Industri hulu migas juga membutuhkan industri penunjang untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Makin besar skala aktivitas yang dilakukan di industri hulu migas, makin menggeliat pula industri penunjangnya. Kondisi ini jelas berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja karena industri penunjang hulu migas tidak bisa bergerak tanpa dukungan sumber daya manusia, terutama sumber daya lokal. Melihat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan tersebut, masyarakat perlu mendapat pemahaman yang tepat mengenai industri hulu migas. Dukungan masyarakat dibutuhkan untuk mencapai target produksi migas karena apabila target gagal tercapai, pembangunan kurang berjalan lancar. SKK Migas tidak pernah putus melakukan sosialisasi agar masyarakat memperoleh pemahaman yang tepat mengenai kegiatan usaha hulu migas. SKK Migas juga terus bekerja sama dan menjalin komunikasi dengan para stakeholder agar kegiatan operasi seperti, survei dan pengeboran, bisa berjalan lancar tanpa gangguan. Dengan terbangunnya sinergi antara SKK Migas, kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS), dan para stakeholder, kegiatan usaha hulu migas bisa berjalan lancar dan mampu memberikan hasil optimal bagi negara. Hasil yang optimal pada akhirnya akan membawa kemakmuran bagi warga negara Indonesia. HANDOYO BUDI SANTOSO Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Juli 2014 BUMI 3

4 FOKUS KOORDINASI UNTUK KELANCARAN SURVEI DAN PENGEBORAN Oleh: Aktivitas operasi dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) tidak luput dari hambatan. Kendala teknis maupun non teknis yang dihadapi dalam kegiatan operasi tak ayal membawa pengaruh pada pencapaian target produksi. Apabila tidak diatasi, kendala yang menghambat kelancaran kegiatan operasi bisa menyebabkan tidak tercapainya target produksi yang sudah ditetapkan. Seperti diketahui, kegiatan usaha hulu migas menghadapi target yang tidak mudah di tahun APBN-P 2014 menetapkan, target produksi rata-rata minyak bumi dipatok sebesar 818 ribu barel per hari.butuh kerja keras dan kerja sama semua pihak, baik SKK Migas, kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) maupun para stakeholder, untuk bisa mencapai target tersebut. Sebagai informasi, hingga 25 Juni 2014, realisasi produksi minyak dan kondensat Indonesia mencapai 795,4 ribu barel per hari dan realisasi produksi gas mencapai juta standar kaki kubik per hari. Meski realisasi produksi migas dan program pengeboran untuk tahun 2014 belum mencapai target, penerimaan negara dari sektor migas masih sesuai harapan. Hingga April 2014, penerimaan negara dari sektor migas mencapai US$12,7 miliar dari target US$12,7 miliar. Pada akhir tahun 2014, penerimaan negara dari sektor hulu migas diprediksi akan mencapai U$31,7 miliar atau melebihi 100 persen dari target APBN. Upaya mencapai target tersebut perlu dilakukan dengan meminimalkan hambatan yang menghadang. Selama semester pertama tahun 2014, kegiatan operasi yang berkaitan dengan survei, pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur menghadapi beberapa tantangan, seperti isu sosial masyarakat, perizinan, dan proses pengadaan. Kendala-kendala ini sedikit banyak mengganggu pelaksanaan kegiatan survei, pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur. Berdasarkan WP&B 2014, kegiatan survei seismik 2D ditargetkan sepanjang km dan survei seismik 3D seluas kilometer persegi. WP&B 2014 juga menargetkan 206 kegiatan pengeboran eksplorasi, baik migas maupun gas metana batubara (coal bed methane/cbm), dan kegiatan pengeboran pengembangan. Untuk kerja ulang dan perawatan sumur, WP&B 2014 menetapkan target 989 kegiatan kerja ulang dan kegiatan perawatan sumur. 4 BUMI Juli 2014

5 FOKUS Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, saat membuka rapat kerja tersebut. Widjonarko menambahkan, komunikasi dan perencanaan yang baik merupakan kunci untuk mewujudkan pencapaian kinerja. Perencanaan yang baik harus direalisasikan melalui pelaksanaan yang baik pula sehingga rencana yang sudah disusun tidak hanya menjadi wacana. Saat ini, SKK Migas dan kontraktor KKS bukan satu-satunya pihak yang berperan dalam memperlancar dan mendukung pencapaian kegiatan survei, pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur, serta produksi. Stakeholder terkait dengan kegiatan usaha hulu migas juga memiliki andil untuk kelangsungan industri ini. Target tersebut bukanlah hal yang mudah diwujudkan apabila melihat pencapaian kegiatan survei, pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur selama semester pertama Hingga 31 Mei 2014, survei seismik 2D telah terlaksana sepanjang km atau baru 30 persen dari target dan survei seismik 3D seluas kilometer persegi atau 36 persen dari target. Hasil kegiatan pengeboran sumur eksplorasi juga belum menggembirakan, yakni baru sebanyak 31 sumur atau hanya 15 persen dari target. Untuk kegiatan pengeboran sumur pengembangan, hasilnya sedikit menggembirakan meski belum mencapai 50 persen dari target, yakni sebanyak 537 sumur atau mencapai 41 persen. Kegiatan kerja ulang dan perawatan sumur juga belum menggembirakan. Kegiatan kerja ulang baru mencapai 324 kegiatan atau 33 persen dari target. Sementara kegiatan perawatan sumur mencapai kegiatan atau 37 persen dari target. Data tersebut merupakan data yang diperoleh pada saat Rapat Kerja Operasi Survei, Pemboran, Kerja Ulang dan Perawatan Sumur Semester I 2014 di Surabaya pada 5-7 Juni Data ini masih ada kemungkinan untuk berubah setelah adanya monitoring dan revisi Work Program and Budget (WP&B) tahun Meski target belum tercapai, kerja keras yang sudah dilakukan selama ini dan berjalan baik perlu terus dipertahankan. Sedangkan upaya-upaya yang masih memiliki kekurangan harus diperbaiki. Kinerja harus terus ditingkatkan untuk hasil yang lebih baik dibanding sebelumnya, kata PelaksanaTugas (Plt) Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan, mengatakan hambatan-hambatan yang masih muncul pada tahun 2014 didominasi kendala eksternal yang sangat tergantung pada instansi maupun pihak yang terkait dengan kegiatan usaha hulu migas. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tumpang tindih lahan dengan perkebunan, hutan industri, dan hutan lindung. Penyelesaian masalah ini melibatkan stakeholder di industri perkebunan dan kehutanan. Masalah perizinan, kekhawatiran masyarakat terhadap dampak kegiatan operasi migas, serta terbatasnya ketersediaan rig pengeboran juga menjadi kendala yang harus dicari solusinya, kata Muliawan. Selain kendala eksternal, kegiatan operasi menghadapi kendala internal.salah satu masalah yang muncul adalah kesulitan finansial yang dihadapi kontraktor KKS eksplorasi dan beberapa kontraktor KKS produksi. Selain itu, ada pula kendala-kendala teknis operasional yang terjadi saat berlangsungnya kegiatan survei, pengeboran, kerja ulang, dan perawatan sumur. Menurut Muliawan, perlu ada usaha dan koordinasi lebih lanjut untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Koordinasi antara kontraktor KKS dengan SKK Migas perlu ditingkatkan untuk mengatasi kendala terkait persetujuan anggaran, teknis, perizinan, dan pengadaan untuk kelancaran kegiatan survei, pengeboran, kerja ulang, serta perawatan sumur. SKK Migas juga mendorong dilakukannya pembahasan lebih lanjut terkait potensi pengadaan bersama, khususnya drilling rig, untuk mengoptimalkan operasi dan efisiensi biaya. Workshop untuk membahas solusi terkait kendala perizinan,pembebasan lahan, dan lingkungan juga akan digelar dengan mengundang pihak dan instansi terkait. Juli 2014 BUMI 5

6 FOKUS SKK MIGAS PACU PENGEBORAN PRODUKSI Oleh: Danang Agung/ Kegiatan pengeboran yang telah direncanakan pada 2014 diharapkan bisa direalisasikan oleh seluruh kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS). Realisasi tersebut diharapkan dapat mendongkrak angka produksi yang mengalami penurunan pada tahun Beberapa program kerja pengeboran yang telah direncanakan kontraktor KKS harus bisa direalisasikan dan jangan tertunda, kata Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan, saat melakukan kunjungan lapangan ke Lapangan Sanga Sanga yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) PT Pertamina EP Asset 5 dan Lapangan Muara Badak dengan operator VICO Indonesia pada Juni Dalam kunjungan ini, Muliawan didampingi Kepala Divisi Survei dan Pengeboran SKK Migas, Ngatijan, Kepala Urusan Operasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul), Roy Widhiarta, dan Kepala Urusan Humas SKK Migas Perwakilan Kalsul, Yanin Kholison. Kunjungan lapangan dilakukan guna memastikan persiapan pengeboran di kedua lapangan yang berada di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur tersebut. Menurut Muliawan, SKK Migas terus berupaya untuk menggenjot produksi pada tahun Beberapa program kerja yang telah direncanakan SKK Migas bersama kontraktor KKS diharapkan bisa terealisasi seluruhnya dan tidak ada yang tertunda. Harapan adanya penambahan produksi mulai tampak dari uji produksi Sumur Louise (LSE) 1055 milik PT Pertamina EP Sanga Sanga Field yang selesai pada 19 April Kegiatan pengeboran awal di sumur ini berhasil menembus angka barel minyak per hari (barrels of oil per day/bopd) sembur alam (open flow). Hasil ini menjadikan Sumur LSE 1055 sebagai sumur minyak dengan produksi terbesar dalam sejarah PT Pertamina EP. Namun setelah dilakukan analisis dan perhitungan berdasarkan uji jepitan (bean performance), hasil produksi dengan jepitan 24/64 inci menunjukkan hasil setara barel minyak per hari dengan kadar air (traces). Melihat pencapaian ini, dalam waktu dekat akan dilaksanakan uji potensi bean performance dan pressure reservoir untuk menentukan produksi yang optimal. Pastinya ada kenaikan produksi. Namun kami berharap ada penambahan pengeboran sumursumur baru, kata Muliawan. Untuk memaksimalkan keberhasilan sumur di struktur Louise, SKK Migas berharap PT Pertamina EP Sanga 6 BUMI Juli 2014

7 FOKUS Sanga Field dapat menambah sumur pengeboran di struktur tersebut hingga mencapai 10 sumur selama tahun Penambahan sumur itu diupayakan dapat segera terealisasi. SKK Migas akan membantu langkah-langkah yang dilakukan untuk meminimalkan segala kendala teknis dan non teknis. Sebagai informasi, Sumur Louise 1055 merupakan sumur pengembangan yang dibor dan diselesaikan hanya dalam waktu 40 hari. Keberhasilan tersebut mendorong dilakukannya pengeboran pada 10 sumur untuk mengembangkan target reservoir deep zone. Target ini merupakan target baru serta belum pernah ditembus dan diproduksi sebelumnya. Apabila pengeboran kesepuluh sumur tersebut berhasil, tidak menutup kemungkinan produksi di Sumur Louise 1055 bisa melampaui harapan. Ibarat membangunkan raksasa yang sedang tidur, kata Muliawan. Selain melihat dari dekat upaya yang akan dan telah dilaksanakan kontraktor KKS di lapangan, SKK Migas juga ingin mencari solusi terkait beberapa kendala yang masih mengganjal target-target operasi. Kontraktor KKS diharapkan bisa melakukan koordinasi dan konsultasi intensif agar seluruh kendala teknis dan non teknis di lapangan bisa diatasi. Sepuluh pengeboran sumur baru pada tahun 2014 memiliki arti yang sangat penting bagi peningkatan produksi, kata Ngatijan. SKK Migas juga mengharapkan dukungan seluruh stakeholder, baik di pusat maupun daerah, dalam mendorong peningkatan produksi. Untuk membangun sinergi tersebut, SKK Migas Perwakilan Kalsul menggelar Rapat Koordinasi Operasi Kegiatan Hulu Migas di Balikpapan pada Juni Kegiatan diikuti kontraktor KKS, pemerintah daerah, serta aparat keamanan dari TNI dan Polri di wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Ag. Djoko Widhihananto, mengatakan melalui pertemuan ini stakeholder di daerah dapat memahami karakteristik, program kerja serta kendalakendala kegiatan usaha hulu migas di lapangan. Djoko menambahkan, pada tahun 2014 SKK Migas Perwakilan Kalsul telah merencanakan beberapa kegiatan. Kegiatan ini meliputi 18 survei seismik, geologi dan geofisika, 70 pengeboran sumur eksplorasi, 264 pengeboran sumur pengembangan, 482 kerja ulang 482, dan kegiatan perawatan sumur. Kami berharap adanya kesepahaman semua pihak untuk mendukung kelancaran usaha hulu migas. Melalui koordinasi dan sinergi antara semua stakeholder di daerah, upaya-upaya yang kami lakukan akan berjalan baik, kata Djoko. Dalam rapat koordinasi ini, SKK Migas, kontraktor KKS, pemerintah daerah, dan TNI/Polri diberi ruang untuk saling menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan hulu migas. Pemerintah daerah dan TNI/Polri merupakan stakeholder yang berkaitan erat dengan kegiatan migas yang menjadi objek vital nasional. Pangdam VI Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Dicky Usman, mengatakan pertahanan negara tidak luput dari ketahanan energi. Akibat menurunnya pendapatan di sektor migas, lembaga pemerintah yang sumber pendanaannya dari APBN harus melakukan pemangkasan anggaran, tak terkecuali institusi pertahanan. Padahal berbicara mengenai persenjataan semua berkaitan dengan anggaran. Sektor migas sangat vital dan strategis. Negara masih berharap dari sektor ini untuk mendukung pembangunan. Hal ini sangat terasa ketika produksi minyak menurun dan berpengaruh pada pendapatan negara. Sektor-sektor yang lain pun turut merasakan dampaknya, kata Dicky. Menurut Dicky, pihaknya sangat mendukung program-program yang direncanakan dan dilaksanakan SKK Migas. Sinergi dan koordinasi untuk membantu kelancaran kegiatan hulu migas akan didukung penuh. Juli 2014 BUMI 7

8 PERSPEKTIF UPAYA MEMBANGUN KAPASITAS NASIONAL Oleh: Suhendra tahun 2014, komunitas pengelolaan rantai suplai hulu migas diharapkan dapat mencapai target peningkatan nilai komitmen TKDN, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, saat membuka Indonesia Supply Chain Management (SCM) Summit 2014 yang digelar di Bali pada Juni Melalui upaya yang kuat dalam memberdayakan kemampuan nasional, industri hulu migas dapat menciptakan multiplier effect yang lebih luas bagi perekonomian nasional. Industri hulu migas diharapkan dapat menumbuhkembangkan industri nasional, menyerap banyak tenaga kerja, serta menciptakan kerja sama dengan lembaga penelitian dan pelatihan untuk program alih teknologi. Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) tidak hanya berkontribusi besar terhadap penerimaan negara. Kegiatan usaha di industri ini juga berperan dalam menggerakkan perekonomian nasional. Industri hulu migas pun berkomitmen untuk terus meningkatkan perannya sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Salah satu komitmen yang terus dijalankan adalah peningkatan kapasitas nasional dengan memanfaatkan produk dalam negeri sebagai penunjang kegiatan operasional di industri hulu migas. Sebagai informasi, pada tahun 2013, komitmen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas mencapai 56 persen. Sedangkan komitmen transaksi pembayaran melalui bank yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai US$8,2 miliar. Pengelolaan rantai suplai pun berhasil melakukan penghematan sebesar US$109 juta. Sementara hingga semester pertama tahun ini, capaian TKDN baru sebesar 47,64 persen dari total pengadaan sebesar US$6,18 miliar. Pencapaian tersebut dinilai belum cukup memuaskan mengingat kebutuhan barang untuk kegiatan operasional hulu migas masih didominasi barang impor. Hingga akhir Menurut Widjonarko, komunitas pengelolaan rantai suplai hulu migas memiliki peran yang sangat besar dalam membangun industri hulu migas. Kerja sama yang solid antara SKK Migas, kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS), instansi pemerintah, akademisi, serta penyedia barang dan jasa dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia. Kerja sama tersebut juga bisa meningkatkan kredibilitas perekonomian Indonesia di mata dunia. Komunitas pengelolaan rantai suplai hulu migas juga berperan dalam menjembatani penguasaan teknologi tingkat tinggi di industri hulu migas melalui peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional. Ide, komitmen, koordinasi, komunikasi, dan terobosan dalam menjalankan rantai suplai untuk menumbuhkembangkan kapasitas nasional merupakan kunci dalam mewujudkan komitmen tersebut. Apabila semua terwujud, Indonesia tidak perlu lagi tergantung pada sumber daya impor, kata Widjonarko. Guna mewujudkan komitmen meningkatkan kapasitas nasional, forum pengelolaan rantai suplai hulu migas 8 BUMI Juli 2014

9 PERSPEKTIF melakukan penguatan kemitraan dengan membentuk empat kelompok kerja (pokja), yakni Pokja Pengadaan Bersama, Pokja Peraturan Tata Kelola Rantai Suplai, Pokja Capacity Building, serta Pokja Aset dan Kepabeanan. Melalui pembentukan keempat pokja ini, kegiatan operasi hulu migas diharapkan dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan terstruktur. Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, Lambok H. Hutauruk, mengatakan pelaksanaan Indonesia SCM Summit 2014 merupakan pengembangan Supply Chain Management Consultation Forum (SCMCF) yang telah dilaksanakan sejak tahun Pertemuan ini juga menjadi upaya berkesinambungan agar kegiatan pengelolaan rantai suplai di kegiatan hulu migas semakin efektif, efisien, dan akuntabel. Di sisi lain, forum ini juga semakin nyata menumbuhkembangkan kemampuan dalam negeri serta menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional, kata Lambok. Lambok menambahkan, hasil dan kesepakatan yang telah dicapai dalam Indonesia SCM Summit 2014 diharapkan bisa ditindaklanjuti dan direalisasikan melalui pokja-pokja yang telah dibentuk. Melalui sinergi ide, komitmen, koordinasi, komunikasi, dan terobosan program kerja di antara pokja, tantangan target produksi, kelancaran operasi, serta pengendalian cost recovery bisa terjawab. Dengan bertukar pikiran dan berdiskusi di Indonesia SCM Summit 2014, para pelaku pengelolaan rantai suplai hulu migas bisa makin menyadari perlunya keberpihakan pada kemampuan dalam negeri. Pengelolaan rantai suplai hulu migas juga bisa makin bersinergi membangun konsolidasi yang kokoh sehingga mampu memberikan sebesarbesarnya kemakmuran bagi rakyat Indonesia dapat tercapai. Para pelaku industri penunjang hulu migas juga diharapkan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam menjawab tantangan nasional, regional, dan global. Pengelolaan rantai suplai harus bisa berpihak pada pengembangan dan pembangunan kapasitas nasional. TKDN pun nantinya tidak sekadar produk made in Indonesia, tetapi juga made by Indonesia, kata Lambok. Dalam Indonesia SCM Summit 2014, SKK Migas juga memberikan penghargaan kepada kontraktor KKS atas kinerja yang telah dilakukan terkait pengelolaan rantai suplai. Ada beberapa kategori penghargaan, yakni PSC Best KPI SCM KKKS 2013 GROUP I, PSC Best KPI SCM KKKS 2013 GROUP II, PSC Best KPI SCM KKKS 2013 GROUP III, PSC The Best Reporting 2013, dan PSC The Best Inventory Optimization Penghargaan PSC Best KPI SCM KKKS 2013 GROUP I diberikan kepada PT PHE ONWJ, VICO Indonesia, dan CNOOC SES Ltd. Penghargaan PSC Best KPI SCM KKKS 2013 GROUP II diberikan kepada EMP Malacca Strait SA, Hess (Indonesia- Pangkah) Ltd-Saka Indonesia Pangkah Ltd, dan SANTOS PTY Ltd. Penghargaan PSC Best KPI SCM KKKS 2013 GROUP III diberikan kepada PT EMP Tonga, EMP Korinci Baru Ltd, dan EMP Bentu Ltd. Penghargaan PSC The Best Reporting 2013 diberikan kepada Petronas Carigali Ketapang II Ltd, PT PHE ONWJ, dan JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi. Sedangkan penghargaan PSC The Best Inventory Optimization 2013 diberikan kepada Total E&P Indonesie, Petronas Carigali, dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Juli 2014 BUMI 9

10 SEREMONIAL KEGIATAN SKK MIGAS PUSAT DAN DAERAH Lokakarya Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana membuka lokakarya kehumasan yang digelar di kantor SKK Migas, Jakarta, pada Juni Selama tiga hari digodok rencana strategis kehumasan dengan menghadirkan beberapa narasumber antara lain pengamat politik Eep S. Fatah dan ekonom Faisal Basri. 2. Kunjungan SK Korea Plt Kepala SKK Migas, J. Widjonarko (kedua kiri) menerima rombongan perusahaan Korea, SK E&S yang dipimpin Chief Executive Officer, Jeong Joon Yu di kantor SKK Migas, Jakarta, 17 Juni Workshop TJS Kepala Bagian Humas SKK Migas, Handoyo Budi Santoso, menjadi narasumber dalam workshop Tanggung Jawab Sosial (TJS) yang diselenggarakan Forum Komunikasi Kehumasan SKK Migas dan Kontraktor KKS pada 19 Juni Kunjungan Media Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara dipimpin Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Jabamanusa, M. Yasin Fatah, melakukan kunjungan silaturahmi ke harian Radar Madura pada 11 Juni Bulan Bakti Gotong Royong Bulan Bakti Gotong Royong - Wakil Bupati Sumenep, Sungkono Sidik, menerima kunjungan Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara, M. Fatah Yasin, saat penyerahan bantuan sembako dalam rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat XI pada 12 Juni Tarhib Ramadan Rohis SKK Migas menyelenggarakan Silaturahim Tasyakkur Menyongsong Datangnya Ramadhan 1435 H di kantor SKK Migas, Jakarta, pada 23 Juni Sosialisasi Hulu Migas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku menggelar Sosialisasi Industri Hulu Migas bagi tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Sorong pada 23 Juni Kegiatan diikuti kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Papua dan Maluku serta perwakilan dari Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Sorong, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Fak Fak. 8. Kunjungan Kerja Maluku Rombongan Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku serta kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Maluku berfoto bersama Gubernur Maluku, Said Asagaff, usai kunjungan kerja pada 7 Mei BUMI Juli 2014

11 SEREMONIAL KEGIATAN SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN UTARA Employee Gathering Pekerja Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara mengikuti Employee Gathering yang dilaksanakan di Batam pada Juni Kegiatan ini digelar untuk mempererat tali silaturahmi serta membangun kebersamaan dan sinergi antar-pekerja. 2. Monitoring CSR Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Adi Nugroho, bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama BOB PT BSP-Pertamina Hulu mengikuti monitoring program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Sub Direktorat Penyiapan Program Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM di Kabupaten Siak pada 4-5 Juni Marpolex 2014 Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara bersama kontraktor kontrak kerja sama mengikuti kegiatan Pengawas dan Pengendali Latihan National Maritim Pollutant Exercise (Marpolex) 2014 yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di Dumai pada Juni Serah Terima Truk Damkar Walikota Pekanbaru, Firdaus, menandatangani berkas acara penyerahan dua unit truk pemadam kebakaran dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada Pemerintah Kota Pekanbaru pada 17 Juni Serah terima turut dihadiri Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara. 5. Peninjauan Lapangan Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara mendampingi Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM) meninjau proses lifting di Terminal Buatan yang dioperasikan PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik di Kabupaten Siak pada 30 Juni Sosialisasi Survei Seismik Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara mengikuti sosialisasi survei seismik yang dilaksanakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Puri Petroleum di kantor Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu pada 26 Juni Kunjungan Komisi VII DPR RI Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas, Widhyawan Prawiraatmaja (empat dari kiri), turut hadir dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Riau pada 30 Juni Pekan Lingkungan Indonesia Kepala Urusan Operasi Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Rudy Fajar, memberikan penjelasan mengenai kegiatan usaha hulu migas kepada Deputi I Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Willem Rampangilei, dalam Pekan Lingkungan Indonesia yang digelar pada 29 Mei hingga 1 Juni Juli 2014 BUMI 11

12 KEGIATAN SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN SELATAN Banyuasin Expo Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan bersama kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Sumatera Selatan mengikuti Banyuasin Expo yang diselenggarakan di Kabupaten Banyuasin pada Juni Rakor Penanaman Modal Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan bersama kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Sarolangun mengikuti rapat koordinasi perencanaan penanaman modal Kabupaten Sarolangun pada 12 Juni Silaturahmi Gubernur Sumatera Selatan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, menerima memento dari Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Rinaldy Norman (kanan) dalam rapat koordinasi dan silaturahmi di Kantor Pertemuan Griya Agung Palembang yang juga diikuti Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Talisman Energy pada 16 Juni Sosialisasi LSM Penasihat Ahli SKK Migas Bidang Hubungan Pemerintahan, Cornelia Oentarti menjadi pembicara saat rapat koordinasi dan sosialisasi bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) wilayah Sumatera Selatan di Palembang pada Juni Beasiswa Kewirausahaan Para mahasiswa penerima Beasiswa Kewirausahaan mengikuti Program Kewirausahaan yang dilaksanakan Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT ConocoPhillips Indonesia di Palembang pada 19 Juni Rakor Distamben Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Tirat Sambu Ichtijar (kanan) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Medco E&P Indonesia melakukan rapat koordinasi bersama Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin pada 26 Juni 2014 di Palembang. 7. Koordinasi Polda Sumsel Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Medco E&P Indonesia melakukan rapat koordinasi bersama Wakapolda Sumatera Selatan pada 27 Juni BUMI Juli 2014

13 KEGIATAN SKK MIGAS KALIMANTAN DAN SULAWESI Edukasi Polisi Aparat kepolisian di wilayah Kalimantan dan Sulawesi berfoto bersama Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi usai menerima edukasi tentang kegiatan usaha hulu migas di Balikpapan pada 4-6 Juni Media Gathering Guna memberikan pemahaman mengenai tanggung jawab sosial dan tenaga kerja sektor migas, Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi mengajak wartawan mengunjungi komunitas petani Joglo Tani di Yogyakarta serta Pusat Pendidikan dan Latihan Migas di Cepu pada Juni Tanam Mangrove Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama VICO Indonesia melakukan penanaman mangrove di kawasan delta Sungai Mahakam di Desa Tanjung Limau, Kabupaten Kutai Kartanegara pada 14 Juni Koordinasi Kegiatan Eksplorasi Guna memperlancar kegiatan eksplorasi, Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi memfasilitasi koordinasi antara kontraktor kontrak kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda pada 4 Juni Monitoring WP&B 2014 Kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi berfoto bersama usai mengikuti rapat koordinasi Monitoring Rencana Kerja dan Anggaran (work program and budget/wp&b) 2014 yang digelar Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi di Balikpapan pada Juni Rakor Kehumasan Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi bersama kontraktor kontrak kerja sama menggelar Rapat Koordinasi Kehumasan di Yogyakarta pada Juni Dalam kesempatan tersebut, peserta rakor juga mengunjungi komunitas petani Joglo Tani dan LSM Institute for Research and Empowerment (IRE) di Yogyakarta. 7. Penutupan OJT Peserta On the Job Training (OJT) berfoto bersama setelah mengikuti acara pelepasan OJT Angkatan XIX yang dilakukan di kantor Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi pada 12 Juni Juli 2014 BUMI 13

14 BIANGLALA CORPORATE CARD UNTUK INDUSTRI HULU MIGAS Oleh: Suhendra Atmaja/ Garuda Indonesia memberikan kemudahan kepada SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) yang selama ini memiliki komitmen menggunakan maskapai penerbangan nasional tersebut sebagai layanan penerbangan. Kemudahan itu diberikan dalam bentuk corporate card platinum. Seluruh pekerja SKK Migas dan kontraktor KKS yang bepergian menggunakan Garuda Indonesia mendapat potongan harga untuk rute domestik dan internasional serta diberikan kemudahan check-in. Selain mendapatkan harga khusus, seluruh pekerja SKK Migas dan kontraktor KKS mendapatkan penambahan kapasitas bagasi sebesar 10 kilogram serta corporate check-in counter di Bandara Internasional Soekarno- Hatta (Jakarta), Changi International Airport (Singapura), dan Suvarnabhumi International Airport (Bangkok). Corporate card bagi pekerja SKK Migas dan kontraktor KKS diberikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Emirsyah Satar, kepada Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, Lambok H. Hutauruk, dan perwakilan kontraktor KKS dalam Indonesia SCM SUMMIT 2014 di Bali pada Juni Lambok mengatakan, penggunaan Garuda Indonesia sebagai layanan penerbangan SKK Migas dan kontraktor KKS merupakan wujud kepedulian terhadap pemaksimalan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diharapkan pemerintah. Ini bagian dari penerapan aturan pemerintah yang meminta peningkatan komponen dalam negeri, kata Lambok. Emir mengatakan, kerja sama Garuda Indonesia dengan SKK Migas dapat memberikan nilai tambah bagi Garuda Indonesia dan perusahaanperusahaan yang tergabung dalam SKK Migas. Kepercayaan yang telah diberikan SKK Migas kepada Garuda Indonesia dengan menjadi corporate account sejak tahun 2010 memberikan motivasi untuk terus melakukan pengembangan layanan terbaik, kata Emir. 14 BUMI Juli 2014

15 BIANGLALA WORKSHOP ASURANSI HULU MIGAS Oleh: Adhitya Cahya Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) tidak lepas dari insiden. Berbagai upaya dilakukan untuk menghindari terjadinya insiden. Namun potensi kejadian yang tidak diinginkan tetap ada meski berbagai tindakan pencegahan sudah dilakukan. Di industri hulu migas, kejadian tidak diinginkan yang bisa mengganggu produksi migas berasal dari faktor lingkungan, lapangan migas, dan manusia. Kerusakan properti yang diakibatkan faktor-faktor tersebut bisa menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar. Inilah mengapa industri hulu migas membutuhkan proteksi melalui mekanisme asuransi untuk menghindari kerugian finansial akibat kejadian yang tidak diinginkan. Guna memberikan pemahaman mengenai penanganan asuransi, khususnya di industri hulu migas, SKK Migas menggelar Workshop Asuransi SKK Migas-Kontraktor Kontrak Kerja Sama di Jakarta pada 17 Juni Workshop ini juga sebagai sarana transfer of knowledge dari Konsorsium Asuransi kepada SKK Migas, kata Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas, Budi Agustyono, saat membuka workshop. Menurut Budi, fungsi-fungsi internal SKK Migas sengaja diundang dalam workshop ini agar mendapatkan pemahaman mengenai pengelolaan asuransi di industri hulu migas secara komprehensif. Budi berharap, pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dalam workshop bisa meningkatkan kerja sama di SKK Migas dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kontraktor KKS. Workshop yang diikuti fungsi-fungsi internal SKK Migas ini meliputi pengenalan mengenai asuransi secara umum, penjelasan tentang aset industri, serta asuransi proyek konstruksi. Konsorsium Asuransi juga menjelaskan tentang penanganan klaim apabila terjadi insiden, berikut peranan lembaga pendukung lainnya seperti Broker Reasuransi, Surveyor, dan Loss Adjuster di dalam industri asuransi. Berdasarkan data yang ada, jumlah berkas klaim asuransi yang masuk cukup banyak, di mana mayoritas klaim berasal dari offshore. Pada tahun 2011, jumlah klaim mencapai 19 berkas, yang terdiri dari 13 klaim dari offshore dan 6 klaim dari onshore. Jumlah klaim sedikit mengalami penurunan pada tahun 2012, di mana klaim dari offshore mencapai 12 berkas dan dari onshore hanya dua berkas. Tahun lalu, jumlah klaim yang masuk lebih besar, yakni 15 klaim dari offshore dan dua klaim dari onshore. Sementara di tahun ini baru dua klaim yang masuk, di mana keduanya berasal dari offshore. Seluruh klaim yang diajukan berdasarkan kerusakan yang menyangkut aset. Sejak tahun 2010 hingga 2013, jumlah nilai klaim berdasarkan coverage untuk aset onshore mencapai sekitar US$8,5 juta, untuk offshore sekitar US$89,7 juta, dan untuk control of well sekitar $137,2 juta. Juli 2014 BUMI 15

16 FIGUR Agus Irawan Kepala Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi MEMVALIDASI KEWAJARAN BIAYA REALISASI PROYEK Oleh: Adhitya Cahya Pemeriksaan terhadap closed out report AFE (Authorization for Expenditure) yang diajukan oleh kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS), memiliki peran penting dalam pengawasan biaya operasi secara keseluruhan. Pemeriksaan ini menjadi pelengkap bagi pemeriksaan yang dilakukan untuk mengawal penerimaan bagian negara dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas). Berikut hasil wawancara dengan Kepala Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi (PBO) SKK Migas, Agus Irawan. Menurut alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang mengawali karir di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini, pemeriksaan closed out report AFE membutuhkan sinergi dari seluruh fungsi sehingga peluang terjadinya ketidakefektifan dan ketidakefisienan biaya operasi bisa ditekan melalui pengawasan yang dilakukan sejak awal. Apa saja tugas pokok dan fungsi Divisi PBO? Divisi PBO baru dibentuk pada tahun Pada saat itu, berdasarkan database yang ada, jumlah laporan closed out AFE yang telah diserahkan kontraktor KKS dan belum dikeluarkan surat konfirmasinya sebanyak laporan. Jumlah ini merupakan saldo awal laporan Closed Out AFE yang harus diperiksa dan diproses selain laporanlaporan Closed Out AFE yang disampaikan setelah Divisi PBO dibentuk. Tantangan kami adalah menyelesaikan saldo closed out AFE Report tersebut semaksimal mungkin, dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Sebagai gambaran, hingga Juni 2014, lebih dari closed out AFE report yang telah disampaikan kontraktor KKS ke BPMIGAS/SKK Migas. Dari jumlah tersebut, kami sudah menyelesaikan pemeriksaan dan mengeluarkan persetujuan konfirmasi sekitar laporan atau telah mencapai 87,46 persen. Sesuai rencana kerja pelaksanaan pemeriksaan closed out AFE report, laporan Closed Out AFE yang disampaikan dalam setiap kuartal diharapkan sudah selesai diperiksa pada kuartal berikutnya. Selain itu, Divisi PBO juga bertugas melakukan pemeriksaan atas biaya operasi (sunk cost) pada kontraktor KKS yang masih dalam tahapan eksplorasi. Seperti diketahui, saat ini ada lebih dari 200 kontraktor KKS eksplorasi. Kami tidak mungkin memeriksa seluruhnya, sehingga kami membuat kriteria untuk menentukan kontraktor KKS yang akan diperiksa. Salah satu kriteria pemeriksaan adalah kontraktor KKS yang telah memperoleh persetujuan Plan of Development. Artinya, kontraktor telah masuk fase komersial sehingga biaya operasi yang telah dan akan dikeluarkan dapat diganti. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan pada kontraktor KKS yang sudah berproduksi, namun masih memiliki sunk cost yang belum diperiksa. Tantangannya adalah, kebanyakan laporan yang diperiksa menyangkut tahun-tahun pembukuan untuk periode yang panjang (antara 5-10 tahun buku), sehingga dalam periode tersebut seringkali terjadi perubahan kepemilikan, operator, sampai perubahan sistem pembukuan yang digunakan kontraktor KKS. Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 09 Tahun 2013, Divisi PBO juga bertugas melakukan pemeriksaan khusus atau pemeriksaan dengan 16 BUMI Juli 2014

17 FIGUR tujuan tertentu. Namun tugas ini sifatnya ad hoc. Apabila ada permasalahan di kontraktor KKS yang memerlukan pemeriksaan khusus, kami akan membentuk tim yang personelnya dapat terdiri dari berbagai fungsi-fungsi di SKK Migas atau dilakukan oleh auditor di Divisi PBO sendiri. Mengapa pemeriksaan closed out AFE penting? Pelaksanaan pemeriksaan terhadap closed out AFE Report diperlukan karena tahapan pemeriksaan ini menjadi saringan terakhir dalam proses pengawasan biaya operasi secara keseluruhan, yang dilakukan melalui pre, current hingga post audit. Sebagai gambaran, untuk kontraktor KKS tahap produksi, selain pembukuannya diperiksa setiap tahun oleh Divisi Pemeriksaan Penghitungan Bagian Negara (PPBN) pada tahap post audit, setiap penyelesaian proyek atau AFE yang disetujui juga akan diperiksa. Di sinilah pemeriksaan closed out AFE Report diharapkan menjadi saringan terakhir untuk menentukan berapa nilai yang valid untuk suatu proyek. Setiap pemeriksaan terhadap Closed Out AFE Report akan menghasilkan suatu persetujuan/konfirmasi nilai atas suatu closed out AFE report. Nilai inilah yang akan digunakan untuk mengkonfirmasi biaya operasi yang dilaporkan. Jadi dalam melakukan pengawasan closed out AFE, kami mengevaluasi apakah suatu proyek sudah berjalan sesuai peruntukan dalam persetujuan AFE dan juga memvalidasi kewajaran biaya terkait realisasi proyek tersebut. Mengingat closed outafe dilakukan secara lintas fungsi, bagaimana cara membangun komunikasi antar-fungsi? Pemeriksaan atas dokumen Closed Out AFE Report dilakukan Divisi PBO secara desk audit lebih dulu, baik di kantor kontraktor KKS maupun kantor sendiri. Namun demikian, kami akan berkoordinasi dengan fungsi-fungsi lain dalam melakukan pemeriksaan closed out AFE report yang memerlukan evaluasi secara keteknisan. Evaluasi tersebut tertuang dalam bentuk dokumen Persetujuan Place into Services (PIS) untuk proyek kapital dan Persetujuan Penyelesaian Pekerjaan (P3) untuk proyek non kapital. Banyak fungsi yang terkait dalam proses pemeriksaan closed out AFE, antara lain Divisi Pengendalian Program dan Anggaran, Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas, Divisi Survei dan Pemboran, hingga Divisi Penunjang Operasi, bahkan Divisi Sumber Daya Manusia. Koordinasi juga kami lakukan baik melalui diskusi internal, permintaan penjelasan maupun rapat-rapat internal atau dengan kontraktor KKS. Apakah ada jenjang nilai proyek dalam pemeriksaan closed out? Sesuai Pedoman Tata Kerja (PTK) AFE, persetujuan atas closed out AFE report dibuat berjenjang. Closed out AFE report dengan realisasi nilai persetujuan hingga US$5 juta dilakukan Kepala Dinas Pemeriksaan Proyek dan Closed Out AFE. Persetujuan untuk nilai realisasi US$5-20 juta ada di Kepala Divisi PBO. Sementara untuk realisasi proyek bernilai di atas US$20 juta, persetujuannya dilakukan oleh Deputi Pengendalian Keuangan. Untuk pemeriksaan biaya kontraktor KKS eksplorasi, apakah ada target tertentu yang ingin dicapai? Pemeriksaan biaya operasi (sunk cost) kontraktor KKS tahap eksplorasi, sesuai PP Nomor 79 Tahun 2010, harus dilakukan setiap tahun untuk kepentingan perpajakan. Namun dengan pertimbangan sumber daya yang ada, kami memprioritaskan pemeriksaan pada kontraktor KKS eksplorasi yang telah mendapatkan persetujuan POD. Ke depan, mungkin secara bertahap akan dilakukan pemeriksaan pada kontraktor KKS eksplorasi dengan besaran sunk cost cukup signifikan. Untuk pemeriksaan khusus, dalam setahun ada berapa? Pemeriksaan khusus atau pemeriksaan dengan tujuan tertentu dilakukan secara lebih selektif terhadap permasalahan-permasalahan yang memerlukan pendalaman, yang hasilnya dapat dipertimbangkan oleh user terkait. Permintaan untuk dilakukan pemeriksaan khusus dapat berasal dari eksternal maupun internal SKK Migas, dengan syarat adanya permintaan/disposisi dari pimpinan SKK Migas untuk dilakukan pemeriksaan khusus. Pada tahun 2013, kami telah menyelesaikan pemeriksaan pada kontraktor KKS Sele Raya Merangin Dua dan BP Tangguh. Seperti apa mekanisme audit bersama? Dalam rangka pembahasan program kerja pemeriksaan, pada awal tahun kami mengkoordinasikan jadwal pemeriksaan bersama BPKP dan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Pemeriksaan diupayakan dilakukan dalam waktu bersamaan dengan SKK Migas agar tidak menyita waktu kontraktor KKS. Untuk pelaporan hasil audit bersama disepakati setiap pihak akan menyusun laporan masing-masing. Apa saja upaya yang dilakukan Divisi PBO untuk menyelaraskan temuan auditor SKK Migas dengan instansi eksternal? Kami melakukan jadwal pemutakhiran tindak lanjut tiga kali dalam setahun. Dalam kegiatan tersebut Kontraktor KKS juga kami pertemukan dengan BPKP atau Ditjen Pajak serta SKK Migas untuk melakukan pembahasan atas permasalahan yang masih outstanding, serta mengklarifikasi dan memberikan dokumen tambahan sehingga tercapai kesepakatan. Juli 2014 BUMI 17

18 SPEKTRUM NOTA KESEPAHAMAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN MIGAS Oleh: Alfian/ Kementerian Keuangan dan SKK Migas menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pembangunan sistem informasi minyak dan gas bumi (migas) yang terintegrasi. Penandatanganan dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas, J. Widjonarko, bersama Menteri Keuangan, M. Chatib Basri, di Jakarta pada 13 Juni Widjonarko mengatakan, ide pembangunan sebuah sistem informasi yang terintegrasi ini muncul dari semangat agar penerimaan negara dari kegiatan usaha hulu migas dapat disajikan dalam waktu yang cepat serta dengan tingkat akurasi yang bagus. Data yang ditampilkan dari sektor hulu migas tidak hanya terkait perencanaan, tetapi juga monitoring realisasinya. Menurut Widjonarko, pembangunan sistem informasi penerimaan migas ini bertujuan meningkatkan akurasi dan akuntabilitas keputusan yang dibuat oleh pemimpin. Keputusan tersebut dibuat berdasarkan analisis aplikasi ini sehingga memudahkan penyusunan anggaran penerimaan migas dalam APBN. Sistem informasi penerimaan migas ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi waktu dalam menyajikan laporan, kata Widjonarko. Usai penandatanganan nota kesepahaman ini, SKK Migas akan menindaklanjuti dengan menyusun petunjuk teknis pembangunan sistem tersebut. Sistem yang dibangun dan dikembangkan oleh SKK Migas maupun Kementerian Keuangan juga akan diintegrasikan. Pada paruh kedua tahun ini, SKK Migas akan mempersiapkan pengembangan sistem ini dengan target hingga tahap prototyping system. Pada tahun berikutnya, sistem informasi penerimaan migas diharapkan sudah bisa dibangun dan telah mencakup seluruh data yang dibutuhkan. Dengan terbangunnya sistem informasi penerimaan negara, data migas, terutama mengenai lifting dan harga minyak mentah, bisa tersedia secara akurat dan real time. Sistem ini dapat sekaligus mengintegrasikan laporan yang disusun SKK Migas dan Kementerian Keuangan sehingga laporan yang dihasilkan bisa lebih komprehensif, kata Widjonarko. Menteri Keuangan M. Chatib Basri, berharap penandatangan nota kesepahaman dapat mengoptimalkan kegiatan usaha migas. Chatib menambahkan, untuk meningkatkan efektivitas dan optimalisasi penerimaan negara dari sektor kegiatan usaha hulu migas, perlu ada satu sistem informasi migas yang andal, terintegrasi, dan mampu menyajikan data secara real time. Apabila proses penyajian data dapat dilakukan secara real time, banyak keputusan yang dapat dibuat dalam waktu yang jauh lebih cepat dan lebih akurat. Tentu ketika kami mengelola cash flow, kami bisa tahu persis langkah apa yang harus kami lakukan, kata Chatib. Mengingat SKK Migas adalah unit yang sangat penting, dengan sistem informasi yang terintegrasi, maka data pendapatan dapat disajikan secara real time. Hal tersebut akan mempercepat proses atau langkah yang harus dilakukan. Selain itu, SKK Migas menjadi akuntabel dan transparan, kata Chatib. 18 BUMI Juli 2014

19 SPEKTRUM SKK MIGAS TERAPKAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Oleh: Woro Ireng SKK Migas saat ini sedang dalam proses menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan menggunakan SAP. Implementasi SAP akan mengubah proses bisnis SKK Migas dan cara kerja para pekerja SKK Migas. Pekerja SKK Migas yang sebelumnya bekerja manual, sekarang dituntut untuk mampu menggunakan software SAP. Salah satu implementasi change management adalah penunjukan change agent, change leader, dan key users. Mereka berfungsi membantu menyiapkan rekan pekerja di unit masing-masing, baik secara teknis maupun non teknis, untuk menerapkan SAP selain melaksanakan tugas dan tanggung jawab rutin. Guna membantu pekerja dalam menghadapi perubahan proses dan cara kerja tersebut, SKK Migas melaksanakan Change Management Workshop di Bogor pada 2-3 Juni Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, Lambok H. Hutauruk, selaku Steering Committee mengatakan perubahan akibat penerapan ERP tahap 2 merupakan perubahan yang progresif. Perubahan ini akan membawa SKK Migas ke titik yang lebih baik. Terintegrasinya proses-proses internal SKK Migas melalui penggunaan sistem SAP diharapkan dapat menciptakan peningkatan kerja. Peningkatan ini akan mengoptimalkan fungsi SKK Migas sebagai pengawas dan pengendali kegiatan hulu migas. Peran para change agents dan change leader juga penting untuk mendukung proses perubahan ini, kata Lambok. Project Manager ERP SKK Migas, Sapta Nugraha, mengatakan proses implementasi ERP tahap 2 mengalami perkembangan positif. Perkembangan ini terlihat dengan banyaknya perubahan status action items dari pending menjadi on progress atau done, katanya. Dalam workshop tersebut, para peserta diajak melakukan identifikasi terkait kesiapan organisasi pada masing-masing fungsi dalam menghadapi perubahan yang sedang terjadi. Para peserta juga diajak untuk mengidentifikasi atasan dan diri masingmasing dalam menghadapi perubahan tersebut. Selain melakukan identifikasi, peserta diminta merumuskan change management map. Perumusan dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dari sisi people, process, dan system. Terkait perubahan yang dihadapi dalam penerapan ERP SAP, peserta diajarkan tentang cara mengubah paradigma lama dengan paradigma baru. Peserta diajak untuk memandang perubahan cara kerja dan proses bisnis akibat penerapan ERP SAP sebagai sebuah peningkatan dan kemajuan. Di sinilah, para change agent dan change leader berperan membantu dan memfasilitasi agar perubahan yang dilakukan dapat berjalan lancar. Di akhir acara workshop, seluruh peserta diajak untuk membuat komitmen mengenai hal-hal yang akan dilakukan guna mendukung dan memperlancar proses penerapan ERP SKK Migas. Komitmen perubahan tersebut kemudian ditandatangani bersama-sama sebagai bentuk keseriusan untuk perubahan yang lebih baik. Juli 2014 BUMI 19

20 TANGGUNG JAWAB SOSIAL KAIL PANCING CSR MIGAS MERANGKUL PENYANDANG DISABILITAS Oleh: Susylo Asmalyah Hasil kreativitas dari limbah non-organik tersusun rapi di Rumah Kreatif Balikpapan (RKB) dan menggoda orang yang melihatnya untuk memegang. Bila melihat hasil kreasi di antaranya berupa tas, gantungan kunci, baju boneka dan tempat komputer jinjing, tentu tidak percaya karena berbahan dasar plastik bekas yang merupakan limbah non-organik rumah tangga. Selain itu, limbah non-organik itu dikerjakan oleh tangan-tangan terampil kaum difabel atau penyandang disabilitas yang berada di area operasi perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Chevron yang mengembangkan RKB. RKB sebagai wahana pengembangan ekonomi kreatif beralamat di Jalan Wiluyo Puspoyudo No 1, Klandasan Ulu adalah tempat dilakukan upaya-upaya kreatif yang ramah lingkungan binaan Chevron KLO dalam Pengembangan Ekonomi Hijau. Chevron melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau COMDEV mendukung program-program pemerintah yang dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar area operasi. Supriatin yang akrab dipanggil Atin mengalami cacat fisik setelah kaki kanannya diamputasi akibat kecelakaan pada tahun Warga Pandan Sari, Balikpapan ini merasa bersyukur dapat bergabung di RKB. Saya mendapat pelatihan daur ulang dari bahan plastik sejak tiga bulan lalu. Awalnya saya diajak ke RKB sama teman-teman di komunitas disabilitas, kata Atin. Saat ini, Atin sudah dapat membuat keterampilan dengan menggunakan bahan plastik yang merupakan limbah non-organik dari rumah tangga. Atin bersama delapan temannya yang juga kaum difabel melakukan kegiatan rutin di RKB mulai pukul WITA. Barang-barang hasil keterampilan dari sampah nonorganik tersebut menghasilkan nilai ekonomi. Misalnya, satu tas seharga Rp100 ribu hingga Rp150 ribu, dompet seharga Rp75 ribu hingga Rp100 ribu, serta bros dan gantungan kunci harganya Rp15 ribu. Hasil kerajinan limbah non-organik para kaum disabilitas sudah mengikuti pameran, baik di lingkungan Chevron, Pemerintah Kota Balikpapan bahkan sampai ke Jakarta bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Balikpapan. Sebenarnya bukan soal uang yang dihasilkan dari mengolah sampah non-organik ini, tapi dengan 20 BUMI Juli 2014

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17TAHUN2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KERJA KHUSUS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.194, 2013 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI ENERGI

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2015 BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR RI 1 Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH Lifting minyak tahun 2016 diprediksi sebesar 811 ribu barel per hari (bph). Perhitungan ini menggunakan model

Lebih terperinci

15/04/2015. Steering Committee TERATAI

15/04/2015. Steering Committee TERATAI 15/04/2015 Steering Committee TERATAI Ketua: Wakil Ketua: Sekretaris I: Sekretaris II : Amri Siahaan Premier Oil Indonesia Elizar P. Hasibuan PT Pertamina EP Hanny Denalda Santos Indonesia Ivonny Desilva

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu negara. Saat ini, energi yang dominan di dunia berasal dari fosil. Bentuk energi yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial, baik sebagai individu ataupun kelompok akan selalu berkomunikasi. Sehingga disadari ataupun tidak,

Lebih terperinci

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0.

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0. SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01 WORK PROGRAM AND BUDGET JAKARTA PEDOMAN TATA KERJA Halaman

Lebih terperinci

KINERJA K3LL KEGIATAN USAHA HULU MIGAS

KINERJA K3LL KEGIATAN USAHA HULU MIGAS DIVISI PENUNJANG OPERASI KINERJA K3LL KEGIATAN USAHA HULU MIGAS 2016 DINAS FASILITASI KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN KINERJA K3LL KEGIATAN USAHA HULU MIGAS 1 1. UMUM SKK Migas sebagai badan

Lebih terperinci

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Non-Productive Time Rig ini

BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Non-Productive Time Rig ini BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM 3.1. Lokasi Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Non-Productive Time Rig ini dilaksanakan di Departemen ICT PT. XYZ pada divisi Bussiness Application yang berlokasi di

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No No.116, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2017 TENTANG KONTRAK

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka pencapaian produksi minyak bumi nasional paling sedikit

Lebih terperinci

BULETIN SKK MIGAS KOMITMEN PENGAWASAN KEUANGAN HULU MIGAS YANG LEBIH BAIK / INDUSTRI HULU MIGAS OPTIMISTIS PENUHI TARGET / MEREVOLUSI BUDAYA KERJA

BULETIN SKK MIGAS KOMITMEN PENGAWASAN KEUANGAN HULU MIGAS YANG LEBIH BAIK / INDUSTRI HULU MIGAS OPTIMISTIS PENUHI TARGET / MEREVOLUSI BUDAYA KERJA BULETIN SKK MIGAS No.19 I AGUSTUS 2014 KOMITMEN PENGAWASAN KEUANGAN HULU MIGAS YANG LEBIH BAIK / INDUSTRI HULU MIGAS OPTIMISTIS PENUHI TARGET / MEREVOLUSI BUDAYA KERJA DAFTAR ISI SALAM REDAKSI 3 Semangat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Perusahaan yang bergerak dibidang energi ini mulai beroperasi sejak tahun 1967 ketika perusahaan yang saat itu menandatangani kontrak bagi hasil pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi (migas) di tanah air memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari struktur perekonomian fiskal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat melakukan eksplorasi sumber daya alam di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

Lebih terperinci

LAPOARAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI DALAM RANGKA PROGRAM LEGISLASI PENYUSUNAN RUU MIGAS

LAPOARAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI DALAM RANGKA PROGRAM LEGISLASI PENYUSUNAN RUU MIGAS LAPOARAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI DALAM RANGKA PROGRAM LEGISLASI PENYUSUNAN RUU MIGAS KE LAPANGAN GAS TOTAL EP DI SENIPAH, HANDIL KUTAI KERTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa k

2017, No Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa k No.1122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Tata Kelola BMN. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN TATA KELOLA BARANG

Lebih terperinci

PTK Placed Into Ser vice (Rev - 1) Hotel Novotel, Balikpapan September 2012

PTK Placed Into Ser vice (Rev - 1) Hotel Novotel, Balikpapan September 2012 PTK 033 - Placed Into Service (Rev - 1) Hotel Novotel, Balikpapan 19 20 September 2012 AGENDA SOSIALISASI PTK - 033 Rev. 1 Pembukaan Overview Summary Revisi PTK 033 Persyaratan PIS Fasilitas Produksi Persyaratan

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PADA BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PADA BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PADA BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, : a.

Lebih terperinci

PIDATO KEPALA BPMIGAS DALAM RANGKA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 65 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Bapak dan Ibu sekalian,

PIDATO KEPALA BPMIGAS DALAM RANGKA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 65 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Bapak dan Ibu sekalian, PIDATO KEPALA BPMIGAS DALAM RANGKA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 65 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 17 Agustus 2010 Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Lebih terperinci

BULETIN SKK MIGAS KINERJA INDUSTRI HULU MIGAS 2014 / TANTANGAN MEMENUHI TARGET 2015 / MENJAGA KEAMANAN OPERASI HULU MIGAS / REFORMASI ORGANISASI

BULETIN SKK MIGAS KINERJA INDUSTRI HULU MIGAS 2014 / TANTANGAN MEMENUHI TARGET 2015 / MENJAGA KEAMANAN OPERASI HULU MIGAS / REFORMASI ORGANISASI BULETIN SKK MIGAS No.23 I DESEMBER 2014 KINERJA INDUSTRI HULU MIGAS 2014 / TANTANGAN MEMENUHI TARGET 2015 / MENJAGA KEAMANAN OPERASI HULU MIGAS / REFORMASI ORGANISASI DAFTAR ISI SALAM REDAKSI 3 Bekerja

Lebih terperinci

HASIL SURVEI PERTAMBANGAN KABUPATEN DAN PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2015

HASIL SURVEI PERTAMBANGAN KABUPATEN DAN PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2015 HASIL SURVEI PERTAMBANGAN KABUPATEN DAN PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2015 HASIL SURVEI PERTAMBANGAN KABUPATEN DAN PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2015 Oleh: Dipresentasikan Pada Acara: INDONESIAN MINING INSTITUTE

Lebih terperinci

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAGIAN I. PENDAHULUAN BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA No.127, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENAWARAN WILAYAH KERJA MINYAK DAN

Lebih terperinci

Sektor Hulu Migas Optimis Penuhi Target

Sektor Hulu Migas Optimis Penuhi Target BULETIN SKK MIGAS #27 Juli 2015 Sektor Hulu Migas Optimis Penuhi Target Mengoptimalkan Kegiatan Pengeboran Mengkaji Keekonomian Gas Suar Bakar Kepala SKK Migas Kunjungi Gubernur Aceh Ngatijan : Memitigasi

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 Bismillahirrohmanirrahim Yth. Ketua Umum INAplas Yth. Para pembicara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional Eksplorasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional Eksplorasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI 1 1 I LATAR BELAKANG 2 2 Kondisi Hulu Migas Saat ini 1. Skema PSC Cost Recovery kurang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, 9PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.99/MENLHK/SETJEN/SET.1/12/2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017

Lebih terperinci

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017 #energiberkeadilan Jakarta, 8 Agustus 2017 MINYAK DAN GAS BUMI LIFTING Minyak Bumi 779 (2016) 1 802 (2017)

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU. MASA PERSIDANGAN II TAHUN November 2 Desember 2017

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU. MASA PERSIDANGAN II TAHUN November 2 Desember 2017 LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2017-2018 30 November 2 Desember 2017 SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2017 I. LATAR

Lebih terperinci

#24. Tantangan di Tengah Murahnya Harga Minyak Dunia BULETIN SKK MIGAS. Efisiensi Kegiatan Usaha Hulu Migas. Mengoptimalkan Kapasitas Nasional

#24. Tantangan di Tengah Murahnya Harga Minyak Dunia BULETIN SKK MIGAS. Efisiensi Kegiatan Usaha Hulu Migas. Mengoptimalkan Kapasitas Nasional #24 BULETIN SKK MIGAS April 2015 p R $ Tantangan di Tengah Murahnya Harga Minyak Dunia Efisiensi Kegiatan Usaha Hulu Migas Mengoptimalkan Kapasitas Nasional Benny Lubiantara : Sinergi Untuk Selamatkan

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No. 304, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Penunjang Minyak dan Gas Bumi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. PERTAMINA Direktorat Eksplorasi & Produksi. Upaya ini sudah lama dilakukan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. PERTAMINA Direktorat Eksplorasi & Produksi. Upaya ini sudah lama dilakukan BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Pada awalnya Drilling Services merupakan fungsi bor di dalam organisasi PERTAMINA Direktorat Eksplorasi & Produksi. Upaya ini sudah lama dilakukan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Industri hulu migas khususnya di KUH saat ini yang mempengaruhi kondisi bisnis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Industri hulu migas khususnya di KUH saat ini yang mempengaruhi kondisi bisnis BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada saat ini harga migas mengalami trend yang cenderung menurun membuat Industri hulu migas khususnya di KUH saat ini yang mempengaruhi kondisi bisnis perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip 264 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan : 5.1.1 Syarat-syarat dan ketentuan dalam kontrak EPCI di bidang usaha hulu Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip unidroit. Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia saat ini. Namun dengan kondisi sumur minyak dan gas

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia saat ini. Namun dengan kondisi sumur minyak dan gas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dunia minyak dan gas bumi masih menjadi salah satu kegiatan penopang perekonomian Indonesia saat ini. Namun dengan kondisi sumur minyak dan gas bumi yang secara umum

Lebih terperinci

TINJAUAN HASIL LAPORAN EITI SEKTOR MIGAS TAHUN Disampaikan oleh : Direktur Pembinaan Program Migas

TINJAUAN HASIL LAPORAN EITI SEKTOR MIGAS TAHUN Disampaikan oleh : Direktur Pembinaan Program Migas DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI TINJAUAN HASIL LAPORAN EITI SEKTOR MIGAS TAHUN 2012-2013 Disampaikan oleh : Direktur Pembinaan Program Migas Pada Acara Sosialisasi & Seminar EITI Meningkatkan Partisipasi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT

Lebih terperinci

9 Fenomena Hulu Migas Indonesia, Peluang Memperbaiki Iklim Investasi dengan Kontrak Migas Gross Split

9 Fenomena Hulu Migas Indonesia, Peluang Memperbaiki Iklim Investasi dengan Kontrak Migas Gross Split 9 Fenomena Hulu Migas Indonesia, Peluang Memperbaiki Iklim Investasi dengan Kontrak Migas Gross Split #Kelebihan PSC Gross Split #Model Gross Split Pertama di Dunia April, 2017 Ariana Soemanto, ST, MT

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG TRANSPARANSI TATA KELOLA PEMERINTAHAN DI BIDANG INDUSTRI EKSTRAKTIF MIGAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi menyatakan bahwa minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis takterbarukan yang terkandung di

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Diskusi

Bab IV Hasil dan Diskusi Bab IV Hasil dan Diskusi Studi ini adalah untuk mengevaluasi model kontrak dan harga Gas Metana-B di Indonesia. Beberapa model kontrak mulai dari model Kontrak PSC Konvensional, model kontrak negara lain

Lebih terperinci

ANALISIS ASUMSI HARGA MINYAK DAN LIFTING MINYAK APBN 2012

ANALISIS ASUMSI HARGA MINYAK DAN LIFTING MINYAK APBN 2012 ANALISIS ASUMSI HARGA MINYAK DAN LIFTING MINYAK APBN 2012 I. Harga Minyak Asumsi Harga minyak Indonesia dalam APBN dirujuk dalam harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan Formula

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) PROVINSI JAWA TENGAH DAN SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY

Lebih terperinci

Pe d o m a n Ta ta Ke r j a N o Revisi/2011 P l a c e d I nto S e r v i c e (PIS) Fa s i l i ta s Te k n o l o g i Info r m a s i

Pe d o m a n Ta ta Ke r j a N o Revisi/2011 P l a c e d I nto S e r v i c e (PIS) Fa s i l i ta s Te k n o l o g i Info r m a s i Pe d o m a n Ta ta Ke r j a N o. 033 - Revisi/2011 P l a c e d I nto S e r v i c e (PIS) Fa s i l i ta s Te k n o l o g i Info r m a s i Pedoman Tata Kerja No. 033 - Revisi/2011 Placed Into Ser vice (PIS)

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN PERTAMBANGAN DI DAERAH, TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH DALAM PRAKTEK LAPANGAN

PENERAPAN KEBIJAKAN PERTAMBANGAN DI DAERAH, TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH DALAM PRAKTEK LAPANGAN PENERAPAN KEBIJAKAN PERTAMBANGAN DI DAERAH, TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH DALAM PRAKTEK LAPANGAN Hasil Survei Pertambangan Kabupaten Dan Provinsi Di Indonesia Tahun 2015 Oleh: Dipresentasikan Pada Acara:

Lebih terperinci

PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSAANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TANGGUNG

Lebih terperinci

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KERJA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI GEDUNG

Lebih terperinci

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM INEFISIENSI BBM Kenaikan harga minyak yang mencapai lebih dari US$100 per barel telah memberikan dampak besaran alokasi dalam APBN TA 2012. Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang mendorong pemerintah

Lebih terperinci

Ringkasan ; Media Briefing Penyimpangan Penerimaan Migas, ICW; Kamis, 19 Juni 2008

Ringkasan ; Media Briefing Penyimpangan Penerimaan Migas, ICW; Kamis, 19 Juni 2008 Ringkasan ; Media Briefing Penyimpangan Penerimaan Migas, ICW; Kamis, 19 Juni 2008 Latar Belakang : 1. Defisit Neraca APBN tiap tahun serta kenaikan harga BBM. Disisi lain indonesia masih menghasilan minyak

Lebih terperinci

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015 REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas Jakarta, 13 Mei 2015 Outline Rekomendasi 1. Rekomendasi Umum 2. Pengelolaan Penerimaan Negara Dari Sektor Minyak dan Gas Bumi 3. Format Tata Kelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan pada 2015 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional UNFCCC dan juga telah menyepakati mekanisme REDD+ yang dihasilkan oleh rezim tersebut dituntut

Lebih terperinci

Hutang Pajak Perusahaan Migas Menunggu Keberanian DJP dan KPK. Indonesia Corruption Watch ICW Jakarta, 18 Juli 2011

Hutang Pajak Perusahaan Migas Menunggu Keberanian DJP dan KPK. Indonesia Corruption Watch ICW  Jakarta, 18 Juli 2011 Hutang Pajak Perusahaan Migas Menunggu Keberanian DJP dan KPK Indonesia Corruption Watch ICW www.antikorupsi.org Jakarta, 18 Juli 2011 Pajak Migas - Pengantar Pernyataan KPK, Kamis 14 Juli 2011 (sumber

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom No. 316, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Alokasi, Pemanfaatan dan Harga. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06

Lebih terperinci

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und No.1589, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Harga. Pemanfaatan. Penetapan Lokasi. Tata Cara. Ketentuan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi. Ekplorasi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi

Lebih terperinci

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025 Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025 Disajikan oleh: Roy Bandoro Swandaru A. Pendahuluan Pemerintah telah berkomitmen

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.573, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pajak Bumi dan Bangunan. Sektor Pertambangan. Penatausahaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK.03/2013 TENTANG

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Kerangka Acuan. Semiloka Pelaksanaan Transparansi dan Upaya Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstraktif di Indonesia

Kerangka Acuan. Semiloka Pelaksanaan Transparansi dan Upaya Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstraktif di Indonesia KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta 10710 - Indonesia Telepon. 3500901; Fax. 3521967 Kerangka Acuan Semiloka Pelaksanaan Transparansi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT

STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT William

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan kepada pembeli dengan ketentuan jumlah, jenis, kualitas, tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan kepada pembeli dengan ketentuan jumlah, jenis, kualitas, tempat dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Proses lelang adalah proses pembelian dan penjualan barang dan atau jasa dimana penjual memberikan penawaran jenis barang dan atau jasa beserta harga yang ditawarkan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

BULETIN SKK MIGAS. No.22 I NOVEMBER 2014 MEMECAHKAN MASALAH PERPAJAKAN / MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL / MEMBANGUN KEMBALI KEPERCAYAAN PUBLIK

BULETIN SKK MIGAS. No.22 I NOVEMBER 2014 MEMECAHKAN MASALAH PERPAJAKAN / MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL / MEMBANGUN KEMBALI KEPERCAYAAN PUBLIK BULETIN SKK MIGAS No.22 I NOVEMBER 2014 MEMECAHKAN MASALAH PERPAJAKAN / MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL / MEMBANGUN KEMBALI KEPERCAYAAN PUBLIK DAFTAR ISI SALAM REDAKSI 3 Menjaga Integritas dan Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sektor minyak dan gas bumi (migas) di negara Republik Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.03/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.03/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.03/2012 TENTANG PENATAUSAHAAN DAN PEMINDAHBUKUAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBANGAN UNTUK

Lebih terperinci

ERA BARU MIGAS INDONESIA:

ERA BARU MIGAS INDONESIA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Temu Netizen ke-8 ERA BARU MIGAS INDONESIA: Investasi dan Kontrak Gross Split Migas Selasa, 20 Februari 2018 1 Realisasi dan Rencana Investasi Sektor Energi dan

Lebih terperinci

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang penting di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan pelaku ekonomi lain

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.817, 2012 PPATK. Organisasi. Tata Kerja. PPATK. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR PER-07/1.01/PPATK/08/12 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam tesis ini menguraikan latar belakang dilakukannya penelitian dimana akan dibahas mengenai potensi sumber daya panas bumi di Indonesia, kegiatan pengembangan panas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG DAN MASALAH Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa. Eksplorasi: Plan of Development (POD)

UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa. Eksplorasi: Plan of Development (POD) UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa Kegiatan Hulu Migas Survey Umum Pembagian Wilayah Kerja (WK) Tanda tangan kontrak Eksplorasi: Eksploitasi

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari : Kamis Tanggal : 31 Juli 2008 Pukul : 09.00 Wib

Lebih terperinci

GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi.

GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi. GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi. Mustoto Moehadi Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN Veteran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Objek Penelitian Keberhasilan proses otonomi daerah dapat dinilai dari tata kelola administrasi dan keuangan di masing-masing pemerintah daerah. Meskipun

Lebih terperinci

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 1. Biro Kepegawaian Dan Organisasi Sekretariat Jenderal 1.1. Formasi CPNS KESDM yang telah ditetapkan 1.2. Penerimaan CPNS 1.3. Pengangkatan CPNS 1.4. Penempatan CPNS 1.5. Pelantikan Pejabat Struktural

Lebih terperinci

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA I. PENDAHULUAN Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu input di dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan pada gilirannya akan mempengaruhi

Lebih terperinci

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-039/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-039/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01 SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-039/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01 AUTHORIZATION FOR EXPENDITURE (AFE) JAKARTA AUTHORIZATION

Lebih terperinci

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II TOR (Term of Reference) Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II Tahun Anggaran 2015 Divisi Manajemen Sistem Informasi SKKMIGAS LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TERM OF REFERENCE (TOR) SPESIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Republik Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan luas sekitar 2/3 bagian (5,8 juta Km 2 ) adalah lautan, dan sekitar 1/3 bagian (2,8 juta km 2 ) adalah daratan,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut

Lebih terperinci

EFEK BERGANDA INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI

EFEK BERGANDA INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI #31 BULETIN SKK MIGAS November 2015 EFEK BERGANDA INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI Mengkaji Strategi Eksplorasi Migas SKK MigasUniversitas Aberdeen Jalin Kerja Sama Pendidikan Suyoto Bupati Bojonegoro

Lebih terperinci

Kebijakan Kapasitas Nasional Kegiatan Usaha Hulu Migas. 24 Agustus 2016 Surabaya

Kebijakan Kapasitas Nasional Kegiatan Usaha Hulu Migas. 24 Agustus 2016 Surabaya Kebijakan Kapasitas Nasional Kegiatan Usaha Hulu Migas 24 Agustus 2016 Surabaya Pergeseran Paradigma: beyond revenue.. Because it s limited we need to optimize the exploitation Old Approach: Revenue Maker

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 Kementerian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN 2017 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peraturan Presiden No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) merupakan sebuah langkah besar permerintah dalam mencapai

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target

Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Lebih terperinci

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah SAMBUTAN PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM KEGIATAN RAPAT MONEV KOORDINASI DAN SUPERVISI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN MAKASSAR, 26 AGUSTUS 2015

Lebih terperinci