Mengalirkan Air Umbulan, Sejahterakan Masyarakat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mengalirkan Air Umbulan, Sejahterakan Masyarakat"

Transkripsi

1 Pemerintah Provinsi Jawa Timur Mengalirkan Air Umbulan, Sejahterakan Masyarakat Profil Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan Provinsi Jatim

2 Profil Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan Provinsi Jatim Daftar isi Ikhtisar Proyek KPS SPAM Umbulan Latar Belakang Proyek KPS SPAM Umbulan Skema Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Peran dan Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah Analisa Dukungan Masyarakat Atas Proyek KPS SPAM Umbulan dan Pengukuran Kemampuan Masyarakat dan Mekanisme Perhitungan Tarif Curah Status Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) Proyek KPS-SPAM Umbulan

3 1 Ikhtisar Proyek KPS SPAM Umbulan Status Proyek Lokasi PJPK Debit Air Yang Tersedia Kualitas Air Umbulan Pemanfaatan Yang Sudah Ada Rencana Pemanfaatan Rencana Debit Air Yang Akan Dimanfaatkan Target Pelayanan Sistem Yang Akan Dibangun Biaya Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Sumber Pembiayaan Masa Konsesi Proyek Pemerintah dengan menggunakan Pola Kerjasama Pemerintah Swasta/KPS (Public Private Partnerships/PPP). Pemerintah menetapkan sebagai Proyek Showcase Nasional Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) adalah Gubernur Jawa Timur ± liter/detik Sangat layak untuk Air Minum berdasarkan persyaratan dari Kementerian Kesehatan 173 liter/detik oleh PDAM Kota Pasuruan 100 liter/detik oleh PDAM Kota Surabaya Sebagian untuk irigasi, penetasan ikan Sisanya terbuang ke laut melalui Sungai Rejoso Untuk menyediakan Air Minum bagi masyarakat di Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik liter/detik ± 1,3 juta jiwa (± 260 ribu sambungan) Sistem Produksi di Mata Air Umbulan, Sistem Transmisi ± 97 Km dan Sistem Offtake ke PDAM yang terdiri dari 16 Offtake di masing-masing wilayah ke 5 (lima) Pemkab/Pemkot ± Rp2 Triliun Swasta dan Dukungan Kelayakan Proyek (VGF) dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia 25 Tahun, setelah itu seluruh aset Proyek KPS-SPAM Umbulan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur

4 2 Umbulan adalah anugerah air alami dalam jumlah yang besar, dan terbesar di Pulau Jawa, yang berpuluh tahun terbuang begitu saja ke Laut.

5 3 Latar Belakang Proyek KPS SPAM Umbulan Adalah menjadi kewajiban Pemerintah Daerah untuk menyediakan Air Minum bagi masyarakat. Keberadaan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan tidak terlepas dari adanya kebutuhan yang cukup tinggi terhadap sumber Air yang berkualitas bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Di sisi lain, terdapat sumber Air yang berkualitas yang sangat layak untuk dijadikan sumber Air Minum yang memenuhi kriteria Air Minum yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, dengan Debit Air yang melimpah, yang mencapai liter/ detik. Tantangan berikutnya adalah bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota di lima wilayah tersebut dapat memanfaatkan bersama-sama dengan membangun infrastruktur yang mampu mengalirkan air dari Mata Air Umbulan untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat. Disinilah pentingnya peran Proyek KPS SPAM Umbulan. Proyek Showcase KPS Nasional Pada tahun 2010, Pemerintah Pusat menetapkan Proyek KPS-SPAM Umbulan di Jawa Timur sebagai salah satu Proyek Showcase bersama dengan empat Proyek lainnya, yaitu: Proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta, Proyek PLTU Jawa Tengah, Proyek Jalan Tol Medan Kuala Namu Tebing Tinggi, dan Proyek Pelabuhan Tanah Ampo di Bali berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, sebagaimana telah diubah beberapa kali, yang terakhir diubah dengan Perpres No. 56 Tahun Sebagai Proyek Showcase KPS, pelaksanaan Proyek KPS-SPAM Umbulan mendapatkan skala prioritas tertinggi secara nasional. Karena itu, kinerja dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melakukan persiapan, proses lelang dan bekerjasama dengan ke 5 (lima) Pemkab/Pemkot terkait, dipantau rutin oleh Presiden Republik Indonesia melalui Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Dalam menunjang kesuksesan Proyek KPS-SPAM Umbulan, Pemerintah melalui Menteri Keuangan menugaskan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), suatu BUMN di bawah Kementerian Keuangan, untuk mendampingi dan memfasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku PJPK dalam penyiapan dan transaksi Proyek KPS-SPAM Umbulan. Penugasan tersebut diberikan dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan No. 126/KMK.01/2011 yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 137/KMK.011/2013.

6 4 Rencana Pemanfaatan Dengan Kualitas Air yang sangat baik, Mata Air Umbulan direncanakan dapat dimanfaatkan sebanyak ± liter/ detik dan mampu menyediakan Air Minum berkualitas kepada lebih dari 1,3 Juta Jiwa Penduduk (260 ribu sambungan air minum) di lima wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, yaitu: Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Jika semua kondisi ini terpenuhi dan masing-masing PDAM di wilayah penerima mampu mendistribusikan secara baik, maka masyarakat di wilayah tersebut yang dilayani oleh Proyek KPS SPAM Umbulan dapat menikmati Air Minum dengan kualitas yang baik dan dapat mengalir terus-menerus selama 24 jam. Untuk pemanfaatan tersebut diperlukan pembangunan Sistem Produksi di lokasi Mata Air Umbulan, Sistem Jaringan Pipa Transmisi sepanjang kurang lebih 97 km dan Sistem Offtake sebanyak 16 titik, yang terbentang dari mata air Umbulan di wilayah Kabupaten Pasuruan sampai wilayah Kabupaten Gresik dan melintasi Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.

7 Gambar: Peta Transmisi Pipa 5

8 6 SKEMA SISTEM PRODUKSI

9 7 Perhitungan Keuangan atas Rencana Proyek KPS SPAM Umbulan Dengan Asumsi: 1. Kapasitas Produksi Maksimum: 4000 liter/detik 2. Kehilangan air pada sistem produksi dan transmisi: 2% 3. Kenaikan harga air curah setiap tahun 5,25% 4. Kenaikan biaya operasi sesuai dengan inflasi 5. Tingkat bunga pinjaman 12 % per tahun 6. Equity: 30%. Pinjaman: 70% 7. Kelayakan (IRR) dihitung terhadap beban proyek: 14% 8. Perkiraan nilai investasi sebesar Rp2 Trilyun,- 9. Perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan: Rp893.-/M3 10. Masa konstruksi: 2 Tahun 11. Masa konsesi: 25 Tahun 12. Tidak ada royalti/keuntungan yang diperoleh PJPK Diperoleh estimasi tarif air curah yang harus dibayarkan oleh PDAB ke Badan Usaha sebagai berikut: PERKIRAAN INVESTASI ( Rp Juta,- ) SUMBER DANA SWASTA VGF EQUITY PINJAMAN RpJuta % RpJuta % RpJuta % Bunga IRR TARIF AIR (1) TARIF AIR (2) % % % 12% 14% (1) TARIF AIR CURAH PDAB KE BADAN USAHA (Rp/M 3 ) Th (2) TARIFAIR CURAH PDAM KE PDAB (Rp/M 3 ) Th. 2016

10 8 Sebagai catatan khusus, Tarif Air Curah yang dibayarkan PDAB ke Badan Usaha dan yang dibayarkan masing-masing PDAM ke PDAB berbeda. Perbedaan diperlukan untuk membayar biaya operasi PDAB sebagai Offtaker, Biaya Standby Loan untuk jaminan pembayaran tepat waktu oleh investor dan biaya operasi Proyek Umbulan Kecil (air minum untuk 4 desa di atas Umbulan) Biaya yang harus ditanggung PDAB (tidak ada keuntungan) adalah sebesar 3,14% sehingga tarif yang harus dibayarkan PDAM ke PDAB rata-rata adalah Rp3.330/m3. Berdasarkan data rata-rata ke 5 (lima) PDAM diperoleh gambaran umum bahwa untuk membiayai pembangunan jaringan distribusi dan biaya distribusi akan diperlukan biaya yang kurang lebih sama dengan biaya produksi air curah. Dengan biaya air curah sebesar Rp3.330/m3 maka secara umum diperkirakan tarif rata-rata yang harus dibebankan kepada masyarakat adalah sebesar Rp6.687/m3. Selisih antara tarif berlaku saat ini sebesar Rp3.331/m3 dengan Rp6.687/m. Tarif di atas menjadikan proyek tidak layak secara finansial. Terdapat 3 (tiga) alternatif yang dapat dijadikan solusi agar Proyek KPS SPAM Umbulan layak secara finansial, yaitu: 1. Pihak Swasta sepenuhnya menanggung pembiayaan proyek (VGF 0%). Pemerintah ke 5 Kabupaten/Kota menaikkan tarif air minum dari rata-rata Rp3.331/m3 ke Rp6.678/m3 atau lebih 100% dalam jangka waktu 3 tahun. 2. Pemerintah memberikan Dukungan/ Subsidi penuh sehingga tarif air minum tidak berubah. 3. Kombinasi antara kenaikan tarif dan pemberian Dukungan/Subsidi dari Pemerintah sehingga masyarakat membeli air sebatas kemampuan yang ada.

11 9 Gambaran selisih tarif berlaku dengan tarif layak finansial Rp/m 3 Estimasi rata-rata tarif air minum ke masyarakat (end user) Rp6.678/m GAP Selisih antara Tarif Air Minum Layak Finansial dengan Tarif Berlaku 2012 VGF 2016 Rp3.331/m 3 Rata-rata tarif berlaku saat ini Kenaikan Tarif 2012 Dengan selisih tarif diatas, tanpa adanya bantuan Pemerintah dan/atau kenaikan tarif maka dapat dipastikan Proyek KPS SPAM Umbulan tidak layak secara finansial.

12 10

13 11 Skema Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta Ketertinggalan pembangunan Infrastruktur sudah menjadi perhatian utama Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan kajian dalam penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diperkirakan bahwa Indonesia memerlukan pembangunan infrastruktur senilai Rp1.923,7 Triliun sepanjang untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Dari jumlah tersebut, kemampuan pemerintah dan Badan usaha Milik Pemerintah hanya mencapai sekitar Rp1.250 Triliun, terdapat kekurangan sebesar Rp668 Triliun. Untuk itu Pemerintah tidak melihat adanya kemungkinan lain kecuali mengundang pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di indonesia. Salah satu pola yang diyakini dapat menjadi solusi dalam mengundang badan usaha swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur adalah dengan pola Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnerships (PPP). Terkait dengan Pelibatan Pihak Swasta dalam Pembangunan Proyek KPS SPAM Umbulan, juga telah diatur dengan dasar hukum yang kuat dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah (PP) No.16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, serta Peraturan Presiden (Perpres) No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Perpres No. 56 Tahun Dengan skema KPS, kepentingan pemerintah untuk memberikan layanan infrastruktur, termasuk air minum kepada masyarakat Jawa Timur dapat dilakukan, sehingga beban pemerintah atas permasalahan kekurangan biaya pembangunan proyek Infrastruktur dapat teratasi.

14 12 Konsep Kerjasama Pemerintah Swasta Pada Proyek KPS-SPAM Umbulan Dalam konsep Kerjasama Pemerintah Swasta pada Proyek KPS-SPAM Umbulan, secara garis besar pihak swasta akan bertanggungjawab untuk merencanakan, membangun dan mengelola Sistem Produksi di Mata Air Umbulan, Sistem Jaringan Transmisi ± 97 km serta Sistem Offtake, menyediakan pembiayaan Proyek, dan setelah masa konsesi 25 tahun berakhir harus mengembalikan seluruh aset Proyek kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Struktur Transaksi Proyek KPS SPAM Umbulan Kementerian PU Kementerian Keuangan 11 PT SMI Pembayaran Premi PT PII 7 Pemberi Jaminan Pemerintah Kabupaten/Kota 3 Pemerintah Provinsi 4 Badan Usaha 5 PDAB (offtaker) Pembayaran Tarif Suplai Air Curah 6 PDAM-PDAM Pembayaran Tarif 1. Penugasan Menkeu kepada PT SMI untuk penyiapan proyek 2. Kerjasama fasilitasi penyiapan proyek antara Pemprov dan PT SMI 3. Kerjasama antara Pemprov dengan masingmasing Pemerintah Kab/Kota 4. Kontrak BOT antara Pemprov dan Badan Usaha 5. Penugasan dari Pemprov kepada PDAB untuk menjadi offtaker 6. Kontrak Suplai Air Curah antara PDAB dengan masing-masing PDAM 7. Perjanjian Penjaminan antara PT PII dengan Badan Usaha 8. Perjanjian Regres antara Pemprov dengan PT PII 9. Pemberian Dukungan Pemerintah (VGF) 10. Dukungan Pemerintah Kab/Kota kepada PDAM dalam pembayaran tarif air curah. 11. Dukungan Kementerian PU dalam bentuk sebagian konstruksi (bila perlu) 12. Bantuan Kementerian PU kepada PDAM- PDAM

15 13

16 14 Karena besarnya biaya pembangunan Proyek KPS- SPAM Umbulan (± Rp2 Triliun) maka Tarif Air Minum yang harus diberlakukan akan tinggi dan tidak terjangkau oleh masyarakat. Secara ekonomi, antara lain mengingat manfaat yang akan diperoleh Masyarakat, proyek ini layak. Merupakan tugas bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan ke 5 (lima) Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapat menjadikan Proyek KPS SPAM Umbulan layak secara finansial.

17 15 Peran Dan Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah Untuk menjadi layak secara finansial dan tarif terjangkau, diperlukan dukungan pembiayaan dari Pemerintah. Dukungan akan diberikan Pemerintah Pusat dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan manfaat dari proyek yang sangat besar untuk kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 223/PMK.011/2012, Dukungan Kelayakan Proyek atau disebut Viability Gap Fund (VGF) merupakan kontribusi fiskal dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan akan diberikan dalam bentuk tunai (melalui Kementerian PU sebagai Kuasa Pengguna Anggaran) terhadap Proyek KPS-SPAM Umbulan. Dukungan kelayakan Proyek ini tidak boleh mendominasi total biaya pembangunan proyek KPS-SPAM Umbulan. Dukungan Pemerintah Pusat juga diwujudkan melalui Bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum yang turut memberikan bantuan berupa hibah kepada PDAM untuk membangun jaringan pipa kepada masyarakat berpenghasilan rendah, dan memberikan bantuan teknis dan manajemen kepada PDAM agar PDAM dapat menyerap air Umbulan dan menyalurkannya secara efektif kepada masyarakat. Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta PDAB dalam Proyek KPS SPAM Umbulan diwujudkan dalam bentuk pengadaan tanah, bantuan perijinan, pemantauan dan pengelolaan dampak lingkungan dan dukungan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan Proyek. Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota beserta PDAM-PDAM dalam Proyek KPS SPAM Umbulan diwujudkan dalam bentuk penyediaan jaringan distribusi, pelayanan air minum kepada masyarakat.

18 16 Gambar: Skema Peran Pemerintah dan Swasta Dalam Proyek KPS SPAM Umbulan Peran Swasta Merancang dan membangun (Design & Build) SPAM Umbulan Membiayai (Finance) seluruh kegiatan Mengelola (Operate) seluruh sistem sepanjang masa kerjasama (25 Tahun) Mengembalikan (Transfer) seluruh sistem setelah berakhirnya masa kerjasama. Peran Pemerintah Pusat Kementerian Keuangan: Menyediakan fasilitasi penyiapan Proyek melalui PT SMI Memberikan Dukungan Kelayakan Proyek Menyediakan Penjaminan Infrastruktur melalui PT PII Kementerian PU: Bantuan pembangunan jaringan distribusi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah Kab/Kota terkait. Bantuan SPAM IKK untuk Kab. Pasuruan Bantuan sistem pembangunan suplesi air baku untuk proyek KPS SPAM Umbulan Peran Pemprov Jatim Memberikan ijin konsesi kepada swasta Menugaskan PDAM untuk menjalankan operasional pendistribusian air curah kepada masing-masing PDAM dan manajemen pembayaran tarif air curah Memberikan dukungan kepada proyek Melakukan pemantauan dan pengelolaan dampak lingkungan proyek KPS SPAM Umbulan Peran Pemerintah Kab/Kota dan PDAM-PDAM Menyepakati volume pasokan di wilayahnya masing-masing, tarif air curah, serta formula penyesuaian tarif. Menugaskan dan mendukung PDAM untuk mengelola air curah Umbulan kepada masyarakat Mendukung PDAM membangun sistem distribusi air minum.

19 17 Perhitungan Kebutuhan Besaran Dukungan Kelayakan Proyek (VGF) Besaran Dukungan Kelayakan Proyek antara lain akan ditentukan dengan mempertimbangkan tiga hal utama, yaitu: 1. Kemampuan masyarakat membayar tarif air minum hasil konsultasi publik 2. Kemampuan masing-masing PDAM wilayah terkait 3. Batasan maksimum pemberian VGF (berdasarkan Peraturan Menteri keuangan No. 223/ PMK.011/2012) Persetujuan VGF akan diberikan oleh Menteri Keuangan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Proyek KPS SPAM Umbulan dinyatakan layak secara teknis, keuangan, hukum dan lingkungan. 2. Adanya Perjanjian antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk menyepakati alokasi debit air curah, tarif awal air curah dan penyesuaian tarif selama masa konsesi. 3. Telah dilakukan upaya nyata untuk menurunkan kebutuhan VGF 4. Telah dilakukan Konsultasi Publik untuk mengukur akseptabilitas masyarakat atas Proyek KPS- SPAM Umbulan dan kemampuan bayar masyarakat atas tarif Air Minum.

20 18

21 19 Pengukuran Dukungan dan Kemampuan Masyarakat Untuk mengetahui dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan Proyek KPS SPAM Umbulan dan kemampuan masyarakat membayar tarif, dilakukan antara lain melalui pelaksanaan Konsultasi Publik di lima wilayah masing-masing di Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Tujuan dari pelaksanaan Konsultasi Publik tersebut adalah: Untuk mengetahui tingkat akseptabilitas publik terkait pelaksanaan proyek SPAM Umbulan Konsultasi publik menggunakan kombinasi metode pengumpulan data atau yang dikenal dengan istilah triangulasi. Metode pengumpulan data menggunakan menggunakan lima metode yaitu: Metode Kuantitatif Metode Angket Media Cetak Kuesioner Online Melalui Website Survey Langsung Metode Kualitatif Focus Group Discussion Konsultasi Tatap Muka Dengan Masyarakat Untuk mengetahui kemampuan masyarakat/konsumen SPAM Umbulan

22 20 Hasil Konsultasi Publik Terkait dengan penerimaan masyarakat atau akseptabilitas masyarakat terhadap pembangunan Proyek KPS SPAM Umbulan, hasil konsultasi publik secara kuantitatif menunjukkan bahwa: 1. Hampir 100 % Responden menyatakan SETUJU atas pembangunan Proyek KPS SPAM Umbulan, jika kualitas air yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Sementara itu, secara kuantitatif hasil konsultasi publik mengenai besaran sebagian besar responden menyatakan kesediaan untuk membayar pada kisaran Rp Rp perbulan. Hasil yang konsisten juga terlihat dari analisis kualitatif dari hasil Konsultasi Tatap Muka dengan masyarakat baik terkait tingkat akseptabilitas terhadap proyek Umbulan maupun besaran tarif. 2. Hampir 100 % Responden menyatakan BERSEDIA menjadi pelanggan Proyek KPS SPAM Umbulan, jika kualitas air yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Hasil konsultasi publik ini menunjukkan dukungan masyarakat yang luas atas pembangunan proyek KPS SPAM Umbulan, serta kemampuan membayar tarif Air Minum lebih tinggi dari yang berlaku saat ini.

23 HASIL METODE KUANTITATIF 21 Besaran Tarif Sebagian besar responden menyatakan kesediaan untuk membayar pada kisaran Rp Rp perbulan. 5% 10% 16% Online Kuesioner 5% 7% 11% Angket & Survey Rp s/d Rp Rp s/d Rp Rp s/d Rp Diatas Rp % 77% N = 1868 N = 1099 HASIL METODE KUALITATIF KONSULTASI TATAP MUKA Lokasi Surabaya Sidoarjo Gresik Akseptabilitas Proyek Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Rp5.000/m3 Rata-Rata Rp Rp /Bulan Rata-Rata Rp /Bulan Besaran Tarif (Dalam m3) Konversi rata-rata 18 m3/bulan*) = Rp4.444 Rp5.556/m3 Konversi rata-rata 18 m3/bulan*) = Rp5.556/m3 * Pasuruan Setuju atas pembangunan Proyek SPAM Umbulan Rp3.500/m3 *) Menggunakan rata-rata Pemakaian Air Bersih Nasional dari Kementerian PU 18 m3/bln Hasil Konsultasi Tatap Muka semua wilayah secara bulat menyatakan SETUJU atas pembangunan proyek SPAM Umbulan. Tarif yang disepakati bervariasi dari Rp3.500/m3 Rp5.556/m3. Kab Pasuruan Kota Pasuruan Kab Sidoarjo Kota Surabaya Kab Gresik Kesanggupan Hasil Konsultasi Publik Tarif Air Rata-rata PDAM Tahun

24 22

25 23 Mekanisme Penetapan Tarif Air Curah A. Perhitungan Tarif Air Minum Curah Berdasarkan Konsultasi Publik Penetapan besaran Tarif Air Curah didasarkan pada berbagai pertimbangan utama, mulai dari hasil Konsultasi Publik yang menggambarkan kemampuan bayar masyarakat, pertimbangan atas tingkat kebocoran (Non Revenue Water) sebesar 20%, serta kebutuhan pendanaan untuk pembangunan distribusi di masing-masing PDAM. Selain itu juga didasarkan pada Proyeksi Pendapatan, Proyeksi Biaya dan Beban Investasi serta keberlanjutan usaha (sustainability). Penetapan besaran tarif kemudian mengacu pada batas atas kemampuan PDAM untuk membayar Tarif Air Minum Curah. Skema Konsep Perhitungan Air Curah berdasarkan Konsultasi Publik HASIL KONSULTASI PUBLIK Kemauan Bayar Masyarakat /End User Tarif (Rp/M3 Proyeksi Pendapatan Biaya, dan Investasi PDAM-PDAM Proyeksi Pendapatan PDAM Proyeksi Biaya PDAM Proyeksi Investasi PDAM Sustainability Tarif Awal Air Curah PDAM- PDAM ke PDAB Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Standby Loan PDAB Tarif Awal Air Curah PDAB ke Badan Usaha Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh bahwa kemampuan ke 5 (lima) PDAM secara rata-rata untuk membayar Tarif Air Minum Curah adalah sebesar Rp2.456/m 3.

26 24 B. Perhitungan Tarif Air Curah Berdasarkan Kebutuhan Investasi dengan VGF Maksimal (49%) Skema Perhitungan Perhitungan Financial Model dengan VGF 49% Capex: ± Rp2 T IRR: 14% Masa Konsesi: 25 tahun Tarif Awal Air Curah PDAB ke Badan Usaha VGF 49%: Rp2370/m3 Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Operasional PDAB Proyeksi Biaya Standby Loan PDAB Tarif Awal Tertimbang Air Curah PDAM ke PDAB Tarif Awal Masing-Masing PDAM Ditinjau dari sisi hulu, yaitu Proyek KPS SPAM Umbulan itu sendiri dapat diperoleh batas bawah atas harga air curah yang harus dibayar oleh PDAB ke Badan Usaha, yang kemudian dialokasikan oleh Pemprov Jatim melalui PDAB ke masing-masing PDAM. Batas bawah ditentukan dari besaran maksimum VGF dapat diberikan sesuai PMK 223/2012. Dengan VGF 49% maka diperlukan tarif air curah yang harus dibayarkan PDAB ke Badan Usaha sebesar Rp2.370,-/m 3.

27 25 C. Rencana Alokasi dan Jadwal Penyerapan Air Curah Umbulan serta Asumsi-Asumsi Lain dalam Perhitungan Tarif Air Curah Rencana Alokasi dan Jadwal Penyerapan Air Curah Umbulan PDAM/PDAB Rencana Penyerapan Air Umbulan (Lt/det) PDAM Kota Pasuruan PDAM Kabupaten Pasuruan PDAB Provinsi Jatim PDAM Kabupaten Sidoarjo PDAM Kota Surabaya PDAM Kabupaten Gresik TOTAL PENYERAPAN Asumsi-Asumsi Lainnya dalam Perhitungan Tarif Air Curah: 1. Kapasitas Produksi Maksimum: liter/detik 2. Kehilangan air pada sistem produksi dan transmisi: 2% 3. Kenaikan harga air curah setiap tahun 5,25% 4. Kenaikan biaya operasi sesuai dengan inflasi 5. Tingkat bunga pinjaman 12% per tahun 6. Equity: 30%. Pinjaman: 70% 7. Kelayakan (IRR) dihitung terhadap beban proyek: 14% 8. Perkiraan nilai investasi sebesar Rp2 Trilyun,- 9. Perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan: Rp893.-/M3 10. Masa konstruksi: 2 Tahun. 11. Masa konsesi: 25 Tahun 12. Tidak ada royalti/keuntungan yang diperoleh PJPK

28 26 D. Hasil Perhitungan Tarif Air Curah No KABUPATEN/KOTA Penyerapan (L/det) Penyerapan Awal Air (L/det ) Catatan: Biaya Operasi PDAB sebagai Offtaker diperlukan untuk membiayai kegiatan dan fee standby loan sebesar 3 bulan tagihan air curah yang harus dibayarkan kepada bank pemberi pinjaman. Biaya dalam bentuk persentase sebesar 3,14% dari Tarif Air Curah, atau sebesar Rp77 /M3 pada tahun pertama dan akan meningkat secara proporsional. Est. Harga Air Publik (Rp/M3) Est. Harga Air Kebutuhan (Rp) Tarif Air Curah dari PJPK/PDAB ke Badan Usaha Tarif Air Curah Rata-rata dari PDAM ke PJPK/PDAB (termasuk biaya ops PJPK/PDAB-3,14%) Kota Pasuruan Kabupaten Pasuruan PDAB Prov Jatim Kabupaten Sidoarjo Kota Surabaya Kabupaten Gresik

29 27 E. Perkiraan Kebutuhan VGF Maksimum Dengan batasan bahwa besaran VGF maksimum 49% dari nilai investasi maka hasil perhitungan tarif air curah per m3 yang dibayar oleh PJPK kepada Badan Usaha adalah sebagai berikut: NO PERKIRAAN INVESTASI ( Rp Juta,- ) SUMBER DANA SWASTA VGF EQUITY PINJAMAN RpJuta % RpJuta % RpJuta % Bunga HARGA AIR CURAH (Rp/M3) Th % % 12% % %*) % % 12% % IRR Dengan menggunakan batasan maksimal pemberian Dukungan Kelayakan Proyek (VGF) sebesar 49% maka diperlukan VGF sebesar Rp ,- dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan.

30 28 Status Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) Proyek KPS-SPAM Umbulan Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) Proyek KPS Berdasarkan Perpres 67/2005 & Perubahan serta Peraturan Bappenas 4/2010 Penyiapan Proyek KPS Pelelangan (Transaksi) Proyek KPS Kajian Awal Pra - FS Kajian Kesiapan Kajian Akhir Pra - FS PQ Proses Lelang Ttd Perj. KPS Proses Transaksi (Pelelangan) idealnya dimulai setelah selesainya Proses Penyiapan. Dukungan Pemerintah dan Penjaminan Infrastruktur (apabila diperlukan) idealnya telah teridentifikasi dalam Kajian Awal Pra-FS, telah dimulai proses pengajuannya dalam Kajian Kesiapan, dan telah mendapatkan persetujuan awal dalam Kajian Akhir Pra-FS. Swasta dan pihak lenders/bankers juga membutuhkan kepastian akan hal-hal penting lain terkait proyek yang idealnya telah difinalisasi sebelum proses lelang.

31 29 Time table kronologis penyiapan dan transaksi Proyek KPS-SPAM Umbulan Kajian Indll Perjanjian PJPK-SMI Adendum Dok Lelang Aplikasi Jaminan Start PQ Hasil PQ Dok Lelang Awal KMK 126/2011 (Penugasan Aplikasi Awal VGF SMI) Draft Awal Revisi PMK 223/2012 Pra FS Draft Pra- tentang VGF FS Terbit KMK 137/2013 (Revisi KMK 126/2011) Konsultasi Publik Revisi Aplikasi VGF 2010 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Proses Penyiapan dan Transaksi (Pelelangan) pada Proyek KPS-SPAM Umbulan Dalam Proyek KPS-SPAM Umbulan, Proses Penyiapan Proyek dan Proses Transaksi (Pelelangan) Proyek dilakukan secara simultan (paralel). PT SMI terlibat setelah proses pra-kualifikasi (PQ) dimulai. Dasar Hukum VGF (PMK223/2012) diterbitkan pada Desember Dokumen lelang final belum dapat diterbitkan sebelum adanya kepastian tentang: 1. Tarif awal yang akan diberlakukan beserta formula penyesuaiannya 2. Besaran VGF 3. Cakupan Penjaminan Infrastruktur Untuk mendapatkan kepastian atas ketiga hal diatas, sangat diperlukan kesepakatan antara Pemprov Jatim dengan Pemkab/Pemkot yang dituangkan dalam bentuk perjanjian

32 Pemerintah Provinsi Jawa Timur

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Dipersiapkan untuk Market Sounding Proyek KPBU: Pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional dan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PROYEK INFRASTRUKTUR KPBU SPAM UMBULAN MENCAPAI FINANCIAL CLOSE DALAM 6 BULAN

PERCEPATAN PROYEK INFRASTRUKTUR KPBU SPAM UMBULAN MENCAPAI FINANCIAL CLOSE DALAM 6 BULAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL PERCEPATAN PROYEK INFRASTRUKTUR KPBU SPAM UMBULAN MENCAPAI FINANCIAL CLOSE DALAM 6 BULAN Jakarta, 30 Desember 2016 - Pemerintah dan Badan Usaha pada hari ini berhasil mempercepat

Lebih terperinci

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur DJPPR Kebutuhan Pembangunan

Lebih terperinci

TATA CARA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM

TATA CARA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM TATA CARA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN KERJASAMA SPAM 1. UU 23/2014 2. PP 50/2007 3. PP 121/2015 4. PP 122/2015 5. PP 54/2017 6. Perpres 38/2015 7. Permen

Lebih terperinci

FAQ. bahasa indonesia

FAQ. bahasa indonesia FAQ bahasa indonesia Q: Apa itu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) A: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), atau PT PII, adalah Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk dan berada

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MENTERI PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat menyebabkan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat menyebabkan kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat menyebabkan kebutuhan infrastruktur juga meningkat. Perkiraan pemerintah pada 5 (lima) tahun yaitu pada tahun 2010-2014

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 KELAYAKAN PROYEK BERDASARKAN KAJIAN BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM 4.1.1 Asumsi Proyeksi Keuangan Proyeksi Keuangan Rencana Jangka Panjang PAM JAYA tahun 2009-2013

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT STRATEGI DAN PORTOFOLIO UTANG DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DESEMBER 2011 00 Pendahuluan Dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

Fasilitas Fiskal untuk Mendukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur 1

Fasilitas Fiskal untuk Mendukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur 1 Fasilitas Fiskal untuk Mendukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur 1 Dewasa ini, permasalahan terkait infrastruktur menjadi isu hangat yang sering dibicarakan. Pemerintah menyadari bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah Jakarta, 26 Oktober 2017 Outline o Kebutuhan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan BAB I - PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan berkelanjutan.

Lebih terperinci

KPBU sebagai Skema Pengadaan Infrastruktur Yang Akuntabel, Transparan dan Kompetitif

KPBU sebagai Skema Pengadaan Infrastruktur Yang Akuntabel, Transparan dan Kompetitif KPBU sebagai Skema Pengadaan Infrastruktur Yang Akuntabel, Transparan dan Kompetitif Jakarta 31 Desember 2015 Pemerintah Indonesia telah menyadari pentingnya infrastruktur dan menempatkan infrastruktur

Lebih terperinci

PENGAMANAN FISKAL MELALUI POLA PEMBAGIAN RISIKO ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA

PENGAMANAN FISKAL MELALUI POLA PEMBAGIAN RISIKO ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA PENGAMANAN FISKAL MELALUI POLA PEMBAGIAN RISIKO ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA Oleh: Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, Ph.D Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Pendahuluan Investasi di bidang

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PRT/M/2016 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN OLEH PEMERINTAH PUSAT

Lebih terperinci

Perkembangan Infrastruktur Indonesia

Perkembangan Infrastruktur Indonesia Perkembangan Infrastruktur Indonesia I. Kondisi Umum Infrastruktur Indonesia Kebutuhan infrastruktur di Indonesia semakin meninggi bersamaan dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk dan kurangnya investasi

Lebih terperinci

Proyek KPBU TPPAS Regional Legok Nangka Provinsi Jawa Barat

Proyek KPBU TPPAS Regional Legok Nangka Provinsi Jawa Barat Proyek KPBU TPPAS Regional Legok Nangka Provinsi Jawa Barat Denpasar, 24 Agustus 2017 1 Gambaran Umum Proyek PJPK : Gubernur Provinsi Jawa Barat Ruang Lingkup KPBU: Pengelolaan sampah padat perkotaan sejumlah

Lebih terperinci

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) DALAM INFRASTRUKTUR SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KETUA TIM SIMPUL KPBU SPAM UMBULAN

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) DALAM INFRASTRUKTUR SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KETUA TIM SIMPUL KPBU SPAM UMBULAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) DALAM INFRASTRUKTUR SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Bali, 24 Agustus 2017 KETUA TIM SIMPUL KPBU SPAM UMBULAN 1 GAMBARAN UMUM PROYEK 2 Kewajiban Pemerintah Untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) BADAN PENINGKATAN PEYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) Progres Investasi Penyelenggaraan SPAM Melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) FEBRUARI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN DALAM RANGKA KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.891, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Proyek Infrastruktur. Rencana. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum

Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum Rilis PUPR #1 23 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/518 Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum Jakarta - Tidak hanya membangun konektivitas dan bendungan, Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM Disampaikan Oleh: Dr. Hari Nur Cahya Murni M,Si Direktur BUMD, BLUD dan BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Jakarta,

Lebih terperinci

Panduan Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS)

Panduan Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) Panduan Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) dalam Penyediaan Infrastruktur Edisi Oktober 2014 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 1 Daftar isi 01 Daftar Isi 02 Kata Pengantar 04 Bagian

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ali Masduqi Penyediaan Air Minum Aspek Teknis Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan Unit Pengelolaan Aspek Keuangan Aspek Sosial Tanggap Kebutuhan

Lebih terperinci

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada arahan mengenai hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Sehubungan dengan rencana investasi beberapa ruas Jalan Tol di Indonesia dan adanya kebijakan baru Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No. 38 tahun 2004

Lebih terperinci

, No.2063 melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dan Menteri Keuangan menyediakan Dukunga

, No.2063 melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dan Menteri Keuangan menyediakan Dukunga BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penyiapan. Pelaksanaan. Transaksi. Fasilitas. Penyediaan Infrastruktur. Proyek Kerjasama. Pemerintah dan Bahan Usaha. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN. Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc.

PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN. Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc. PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc. Presiden Direktur PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Konsepsi Penjaminan

Lebih terperinci

Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan

Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan 2 Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan 3 12 10 5 9 6 8 1 7 2 3 4 13 11 1. Wisata Bahari Lamongan (WBL) 2. LIS (Lamongan Intergrated Shorebase) 3. PT. Dok Pantai

Lebih terperinci

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta No.1486, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Ketersediaan Layanan. Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur.Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.08/2015

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. 12/PRT/M/2010 B A N J A R M A S I N, M E I

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. 12/PRT/M/2010 B A N J A R M A S I N, M E I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. 12/PRT/M/2010 1 B A N J A R M A S I N, M E I 2 0 1 1 ALUR PENGEMBANGAN SPAM 2 pemerintah BUMN/ BUMD SPAM Dana Sendiri Kerjasama Kontraktor SPAM Pasal 37 PP 16/2005

Lebih terperinci

ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Oleh: Menteri PPN/Kepala Bappenas Jakarta, Desember 2012 PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan

Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan Oleh: Zulkifli Zaini, B.Sc., M.B.A Presiden Direktur PT Bank Mandiri Tbk Overview Sektor Infrastruktur Pembangunan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016TAHUN 2016 TENTANG PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF

KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN a. Pada akhir Repelita V tahun 1994, 36% dari penduduk perkotaan Indonesia yang berjumlah 67 juta, jiwa atau 24 juta jiwa, telah mendapatkan sambungan air

Lebih terperinci

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 1 OUTLINE 1 2 3 4 5 OVERVIEW BPPSPAM PENILAIAN KINERJA PDAM LANDASAN HUKUM DAN TAHAPAN PROSES KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) PROYEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasa warsa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasa warsa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dasa warsa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil dengan pertumbuhan rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5.8%. Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS Seminar Nasional Sosialisasi Produk Perencanaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bandung, 11 November 2010 1 Infrastruktur

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN

PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN Oleh: Soritaon Siregar, M. Soc. Sci. Kepala Pusat Investasi Pemerintah, Kementerian

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PH 193 Tahun 2015 TENTANG KONSESI DAN BENTUK KERJASAMA LAINNYA ANTARA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA BANDAR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 321 /KPTS/013/2013 TENTANG PENGESAHAN KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 910/ 055 /SK.XI/503/2012

Lebih terperinci

Peran Audit untuk Mengungkap Penyalahgunaan Anggaran Proyek di Perusahaan Jasa Konstruksi Oleh : Putu Sukma Kurniawan

Peran Audit untuk Mengungkap Penyalahgunaan Anggaran Proyek di Perusahaan Jasa Konstruksi Oleh : Putu Sukma Kurniawan Peran Audit untuk Mengungkap Penyalahgunaan Anggaran Proyek di Perusahaan Jasa Konstruksi Oleh : Putu Sukma Kurniawan Program peningkatan perekonomian di Indonesia sangat ditunjang dengan adanya infrastruktur

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.662, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur. Panduan Umum. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN

Lebih terperinci

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2017

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2017 Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2017 Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Lebih terperinci

National Summit 2009

National Summit 2009 National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 29 30 Oktober 2009 Percepatan Pembangunan Infrastruktur 2009 2014 Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA 1 KERANGKA PEMIKIRAN Peraturan PERUNDANGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penjaminan Infrastruktur Penjaminan pada umumnya adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu dengan cepat dan mudah. Infrastruktur pada umumnya adalah segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± jiwa dengan laju

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± jiwa dengan laju BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± 244.775.796 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1.49%/tahun dapat diperkirakan bahwa penduduk Indonesia akan menembus angka

Lebih terperinci

ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan )

ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan ) ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan ) Ayu Metalia 1) dan Nadjaji Anwar 2) 1) Manajemen Proyek, Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN P EMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 12 TAHUN 2012 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA CIREBON KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 KEMENKEU. Ketersediaan Layanan KPBU. Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.08/2016 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN KETERSEDIAAN

Lebih terperinci

National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Oktober Percepatan Pembangunan Infrastruktur

National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Oktober Percepatan Pembangunan Infrastruktur National Summit 2009 KOMISI : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 29 30 Oktober 2009 Percepatan Pembangunan Infrastruktur 2009-2014 Komisi Infrastruktur KADIN INDONESIA Kerangka Pemikiran Peraturan PERUNDANGAN KONDISI

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1998 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA SWASTA DALAM PEMBANGUNAN DAN ATAU PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bahasan bab 6 dibagi dalam dua begian yaitu kesimpulan dan saran Kesimpulan ini merupakan hasil pembuktian Hipotesis yang diajukan yaitu ; Sistem kelembagaan dan kerjasama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun Sabtu-Senin, 21-23 Mei KATA PENGANTAR Klipping Media Massa adalah kumpulan guntingan berita yang kami sajikan secara rutin. Guntingan berita ini kami seleksi dari berita yang muncul di media cetak. Adapun

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG of 33 06/11/2014 11:19 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2016 TENTANG PENETAPAN DAN TATA CARA PENGGUNAAN DANA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Percepatan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I SUMBER DAYA AIR. Air Minum. Penyediaan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 345 Tahun 2015) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

- 1 - DOKUMEN STANDAR KSNP SPAM, JAKSTRA SPAM PROVINSI, DAN JAKSTRA SPAM KABUPATEN/KOTA

- 1 - DOKUMEN STANDAR KSNP SPAM, JAKSTRA SPAM PROVINSI, DAN JAKSTRA SPAM KABUPATEN/KOTA - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR KSNP SPAM, JAKSTRA SPAM PROVINSI, DAN JAKSTRA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RI SPAM) KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015-2030 DENGAN

Lebih terperinci

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL Oleh FRANS S. SUNITO DIREKTUR UTAMA PT JASA MARGA (PERSERO) KONFERENSI NASIONAL TEKNIK JALAN KE-8, HOTEL MERCURE,JAKARTA, 4-5 SEPTEMBER 2007 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.417, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Kilang Minyak. Dalam Negeri. Pembangunan. Pengembangan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENCAPAIAN 100% AKSES AIR MINUM AMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

STRATEGI PENCAPAIAN 100% AKSES AIR MINUM AMAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA STRATEGI PENCAPAIAN 100% AKSES AIR MINUM AMAN 2015-2019 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Outline KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SPAM a. Capaian dan Target Penyediaan Air Minum b. Tantangan

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 235 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 235 Undang-Undang Nomor 1 Tahun -, ;' MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM 43 TAHUN 2015 TENTANG KONSESI DAN BENTUK KERJASAMA LAINNYA ANTARA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA BANDAR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH DALAM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH DALAM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEJABAT PEMERINTAH DAERAH DALAM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA WISMANA ADI SURYABRATA DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA OUTLINE PAPARAN KERJASAMA PEMERINTAH

Lebih terperinci

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING 24 Januari 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang Penjajakan Minat Pasar 2. Tahap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.08/2016 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR DALAM RANGKA PENUGASAN PENYEDIAAN

Lebih terperinci

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) BADAN PENINGKATAN PEYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) Progres Investasi Penyelenggaraan SPAM Melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) DESEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jalan tol dengan asumsi biaya sekitar Rp miliar per km. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta sekitar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jalan tol dengan asumsi biaya sekitar Rp miliar per km. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan infrastruktur jalan menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk membuka akses transportasi guna menggairahkan aktivitas perekonomian dan sebagai sarana pemerataan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM PROYEK KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA YANG DILAKUKAN MELALUI BADAN USAHA PENJAMINAN

Lebih terperinci

Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM

Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM mercusuarnews.com Pasal 28A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk hidup serta

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 Ir. Mochammad Natsir, MSc. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN 2016 Jakarta,

Lebih terperinci

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 Bali, 1 September 2015 Latar Belakang Tujuan Lingkup

Lebih terperinci

Aspek Perpajakan Viability Gap Fund 1

Aspek Perpajakan Viability Gap Fund 1 Aspek Perpajakan Viability Gap Fund 1 Oleh: Sofia Arie Damayanty dan Hadi Setiawan 2 Incentives are not strategy, they are tactics. Defensive measures. Carlos Ghosn Pemerintah Indonesia terus berupaya

Lebih terperinci

KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA DI INDONESIA ACUAN ALOKASI RISIKO MARET 2014

KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA DI INDONESIA ACUAN ALOKASI RISIKO MARET 2014 KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA DI INDONESIA ACUAN ALOKASI RISIKO MARET 2014 SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN RI Memahami kebutuhan akan dukungan fiskal Pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia,

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK OLEH PEMERINTAH DAERAH LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH Jakarta, 14 September 2017 OUTLINE TUGAS DAN FUNGSI LKPP DALAM PENGADAAN SKEMA KERJASAMA PEMERINTAH

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No. 2024,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemberian. Jaminan. Percepatan. Jalan Tol Sumatera. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/ PMK.08/2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban. Fasilitas Dana. Geothermal. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PMK.011/2012

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER, Menimbang : a. bahwa kondisi infrastruktur di Kabupaten Paser

Lebih terperinci

Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta Dalam Infrastruktur SPAM (Perspektif Swasta )

Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta Dalam Infrastruktur SPAM (Perspektif Swasta ) Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta Dalam Infrastruktur SPAM (Perspektif Swasta ) Sekilas Latar Belakang Kejadian Luar Biasa Diare di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang pada Tahun 2005-2006 Latar Belakang

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.426, 2017 KEMENPU-PR. Dana Talangan Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT 1. UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah 2. PP 121/2015 tentnag Pengusahaan Sumber Daya Air 3. PP 122/2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum 4. Perpres 38/2015

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.07/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.07/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.07/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA PROYEK PEMERINTAH DAERAH DAN DESENTRALISASI TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PAPARAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PAPARAN PAPARAN PENGANTAR PERMENDAGRI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN/AVAILABILITY PAYMENT DALAM RANGKA KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN USAHA UNTUK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM PERATURAN PRESIDEN NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM PROYEK KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA YANG DILAKUKAN MELALUI BADAN USAHA PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG c. bahwa untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sistim penyediaan air minum, dipandang perlu mengambil Iangkah-langkah yang komprehensif guna menciptakan iklim investasi untuk mendorong keikutsertaan

Lebih terperinci