BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Sudomo Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB LANDASAN EORI.. Dasar Dari ransfer Panas Ilmu pengeahuan ermodinamia ang berhubungan dengan jumlah ransfer panas sebagai suau sisem ang menjalanan suau proses dari sau ii sabil e ii sabil lainna, dimana ilmu pengeahuan enang ransfer panas berhubungan dengan ecepaan dari ransfer panas ang merupaan sesuau ang pening dalam mendisain dan mengevaluasi dari peralaan ransfer panas.... Meanisme ransfer Panas Panas dapa diransfer melalui iga cara aiu : ondusi, onvesi, dan radiasi. Semua cara ersebu memerluan eberadaan dari perbedaan emperaur, dan semua cara berasal dari empa ang beremperaur inggi e empa ang beremperaur rendah.... Kondusi Kondusi adalah benu dari ransfer energi dari periel pariel ang mempunai energi ang lebih bana e pariel pariel ang mempunai energi ang lebih rendah dan sebagai hasil dari ineraasina dianara pariel pariel ersebu. Kondusi dapa erjadi pada benda pada, cair, aau gas. Di dalam benda cair dan gas, ondusi erjadi arena abraan dan difusi dari moleul moleul selama pergeraan ang aca. Dalam benda pada, ondusi
2 7 erjadi arena ombinasi dari gearan dari moleul dalam isi isi dan perpindahan energi oleh eleron bebas. Kecepaan dari ondusi panas dalam suau medium berganung pada geomeri dari medium ersebu, eebalanna, bahanna, dan juga perbedaan emperaur disepanjang medium ersebu. Gambar. Kondusi panas melalui embo besar Anggap ondusi panas sabil erjadi di sepanjang embo ang mempunai eebalan L dan luas A. Perbedaan emperaur disepanjang embo adalah. Percobaan menunjuan bahwa ecepaan dari ransfer panas melalui embo adalah dua ali eia perbedaan emperaur sepanjang embo aau luas A normal erhadap arah ransfer panas adalah dua alina, eapi seengahna eia eebalan embo L dua alina. Jadi ia mengambil esimpulan bahwa ecepaan ondusi panas melalui bidang daar adalah sebanding dengan perbedaan emperaur disepanjang medium dan luas ransfer
3 panas, eapi berbanding erbali dengan eebalan medium. Aau dengan aa lain 8 cond A A ( W ) (. ) dimana adalah suau onsana pembanding ang merupaan onduifias panas dari bahan, ang diuur dari emampuan bahan unu mengondusian panas. Dalam asus pembaasan 0, persamaan diaas berubah menjadi benu urunan cond A d d ( W ) (. ) ang dinamaan dengan huum Fourier dari ondusi panas seelah J. Fourier ang mengemuaan perama ali dalam ulisan ransfer panasna ahun 8. Disini d/d adalah gradien dari emperaur, ang merupaan emiringan dari urva.... Difusi Panas Hasil dari ρ C p ang sering muncul dalam ransfer panas analisis, dinamaan apasias panas dari suau bahan. Keduana, panas ang spesifi C p dan apasias panas ρ C p menggambaran apasias penimpanan panas dari bahan. eapi C p menggambaranna per sauan massa dimana ρ C p menggambaranna per sauan volume, ang dapa diliha dari sauanna aiu o 3 o J / g C dan J / m C masing masing.
4 9 Bagian dari bahan ang muncul dalam analisis ondusi panas semenara adalah difusi panas, ang menggambaran seberapa cepa panas berdifusi melalui suau bahan dan diulis sebagai α ( m /s ) (.3 ) ρ C p Perhaian bahwa onduivias panas menggambaran seberapa bai bahan mengondusi panas, dan apasias panas ρ C p menggambaran seberapa bana energi dari sau bahan dapa menimpan per sauan volume. Unu iu, difusi panas dari suau bahan dapa diampilan sebagai perbandingan dari ondusi panas melalui bahan dengan panas ang disimpan per sauan volume...3. Konvesi Konvesi adalah salah sau cara perpindahan energi dianara permuaan pada dan cair aau gas ang besebelahan dalam pergeraan ini, dan melibaan efe ang digabungan dari ondusi dan pergeraan cairan. Konvesi dinamaan onvesi ang diean jia cairan di dorong unu mengalir melalui permuaan dengan benda benda luar seperi ipas angin, pompa, aau angin. Sebalina, onvesi dinamaan onvesi alami jia pergeraan cairan disebaban oleh gaa mengapung ang diindusi oleh perbedaan epadaan selama perubahan emperaur dalam cairan. Disamping eomplesias dari onvesi, ecepaan dari onvesi ransfer panas sebanding dengan perbedaan emperaur, dan dinaaan dengan huum Newon dalam pendinginan sebagai beriu
5 0 conv has ( s ) ( W ) (.4 ) dimana h adalah oefisien onvesi ransfer panas dalam o W / m C aau o Bu / h f F, A s adalah luas permuaan dimana onvesi ransfer panas mengambil empa, s adalah emperaur permuaan, dan adalah emperaur dalam cairan ang jauh dari permuaan. Perhaian bahwa pada permuaan, emperaur cairan sama dengan permuaan emperaur dalam benda pada. Koefisien onvesi ransfer panas h buan merupaan bagian dari cairan. Iu secara percobaan dienuan ang nilaina berganung pada semua variabel ang mempengaruhi onvesi seperi geomeri permuaan, pergeraan alami cairan, dan ecepaan curah cairan...4. Radiasi Radiasi adalah energi ang dipancaran dalam benu gelombang eloromagne ( aau phoons ) dan sebagai hasil dari perubahan dalam onfigurasi eleroni dari aom aau moleul. ida seperi ondusi dan onvesi, perpindahan energi dengan radiasi ida memerluan suau bahan penghubung. Bahan, naana ransfer energi dengan radiasi adalah ang ercepa ( pada ecepaan cahaa ) dan dapa melewai ruang hampa. Ini merupaan cara dari energi maahari sampai e bumi. Kecepaan masimum dari radiasi ang dapa dipancaran dari sau permuaan pada emperaur absolu s diberian oleh huum Sefan Bolman sebagai beriu
6 4 emi, ma ss εσa ( W ) (.5 ) dimana 8 4 σ 5,67 0 W / m K aau 8 4 0,74 0 Bu / h f R adalah onsana Sefan Bolman. Permuaan ang ideal ang memancaran radiasi pada ecepaan masimum ini dinamaan blacbod, dan radiasi ang dipancaran oleh blacbod dinamaan radiasi blacbod. Radiasi ang dipancaran oleh semua permuaan adalah lebih ecil daripada radiasi ang dipancaran oleh blacbod pada emperaur ang sama, seperi diulisan sebagai beriu 4 emi εσass ( W ) (.6 ) dimana ε merupaan emisiivias dari permuaan. Bagian dari emisivias ang nilaina berada dianara 0 ε, diuur dengan cara seberapa dea suau permuaan mendeai sebuah blacbod ang mempunai ε. Bagian dari radiasi ang juga pening dari permuaan adalah inga penerapanna α, ang merupaan pecahan dari abraan energi radiasi pada permuaan ang diserap oleh permuaan. Seperi emisivias, nilai dari inga penerapan juga berada dianara 0 α. Sebuah blacbod menerap semua radiasi ang menabra epadana. Karena iu blacbod adalah penerap radiasi ang paling bai, seperi juga pemancar radiasi ang bai. Secara umum, eduana ε dan α dari suau permuaan berganung pada emperaur dan panjang gelombang dari radiasi. Huum radiasi Kirchoff menaaan bahwa emisivias dan inga penerapan dari permuaan pada emperaur ang diberian dan panjang gelombang adalah sama. inga dari sau permuaan menerap radiasi dienuan dari
7 absorbed α inciden ( W ) (.7 ) dimana inciden adalah inga dimana radiasi berabraan pada permuaan dan α adalah inga penerapan dari permuaan. Unu permuaan ang ransparan, besar dari radiasi abraan ang ida diserap oleh permuaan adalah dipanulan embali. Keia suau permuaan dengan emisivias ε dan luas permuaan A s dan pada emperaur absolu s adalah sepenuhna erlampir oleh permuaan ang lebih besar pada emperaur absolu surr ang dipisahan oleh sebuah gas ang ida berhubungan dengan radiasi, inga radiasi ransfer panas dianara dua permuaan ini diulisan sebagai rad s 4 4 ( ) εσ A ( W ) (.8 ) s surr Dalam asus spesial seperi ini, emisivias dan luas permuaan dari permuaan diseiarna ang ida mempunai efe erhadap jumlah radiasi ransfer panas. Radiasi ransfer panas e dan dari permuaan diseiarna oleh gas seperi udara muncul secara paralel e ondusi dianara permuaan dan gas. Kemudian jumlah dari ransfer panas dienuan oleh penambahan onribusi edua meanisme ransfer panas. Unu mudahna biasana dierjaan dengan mendefinisian oefisien ransfer panas gabungan h combinend ang ermasu dalam efe dari eduana, onvesi dan radiasi. Kemudian, jumlah dari ecepaan ransfer panas ang menuju aau dari permuaan dengan onvesi dan radiasi diulisan sebagai beriu oal hcombined As ( s ) ( W ) (.9 )
8 Perhaian bahwa oefisien ransfer panas gabungan secara esensial mengubah oefisien onvesi ransfer panas menjadi ermasu dalam radiasi. 3.. Persamaan Kondusi Panas... Persamaan Kondusi Panas Umum Kebanaan permasalahan ransfer panas ang diemuan secara naa erbenur pada pendeaan sau dimensi. Bagaimanapun, ia harus memperhiungan ransfer panas dalam arah ang lainna. Dalam asus seperi iu dinamaan mulidimensi, dan pada bagian ini ia aan membahas persamaan diferensial dalam sisem oordina aresian, silinder, dan bola.... Koordina Karesian Gambar. Kondusi panas 3 D melalui elemen volume aresian Anggap suau elemen aresian ecil dengan panjang, lebar, dan inggi. Diasumsian bahwa erapaan dari badan aresian ersebu adalah ρ dan panas ang diberian adalah C. Suau energi
9 4 peneimbang selama selang wau ang ecil dapa diulisan sebagai beriu E G elemen elemen (.0 ) ida saupun bahwa volume dari elemen adalah V elemen, dan perubahan isi energi dalam elemen dan ecepaan pembangian panas didalam elemen dapa diulisan sebagai beriu ( ) ( ) elemen C mc E E E ρ g gv G elemen elemen Disbusiusian edalam persamaan (.0 ) ia dapaan C g ρ Dibagi dengan memberian hasil C g ρ (. ) ida saupun bahwa luasan ransfer panas dari elemen unu ondusi panas dalam arah,, dan adalah A, A, dan A secara beruruan dan mengambil limi sebagai,, dan 0 menghasilan C g ρ (. ) diarenaan definisi dari urunan dan huum Fourier dari ondusi panas
10 5 lim 0 lim 0 lim 0 Persamaan (. ) adalah persamaan umum ondusi panas dalam oordina segiema, dalam asus onduivias panas onsan, persamaan ersebu dapa disederhanaan menjadi g α (.3 ) dimana nilai dari C ρ α / adalah seali lagi difusi panas dari bahan.... Koordina Silinder Gambar.3 urunan elemen volume dalam oordina silinder Persamaan ondusi panas secara umum dalam oordina silinder dapa diperoleh dari peneimbang energi pada elemen volume dalam
11 6 oordina silinder dengan mengiui langah langah seperi diaas. Persamaan ersebu juga dapa diperoleh secara langsung dari persamaan (. ) dengan menranformasian oordina menggunaan relasi beriu dianara oordina dalam suau ii dalam sisem oordina aresian dan silinder r.cosφ, r.sinφ, dan dan dengan cara menransformasian persamaan persamaan diaas, maa didapa r r r r r r φ φ g ρc (.4 )...3. Koordina Bola Gambar.4 urunan elemen volume dalam oordina bola Persamaan ondusi panas secara umum dalam oordina bola dapa diperoleh dari peneimbang energi pada elemen volume dalam
12 7 oordina bola dengan mengiui langah langah seperi diaas. Persamaan ersebu juga dapa diperoleh secara langsung dari persamaan (. ) dengan menranformasian oordina menggunaan relasi beriu dianara oordina dalam suau ii dalam sisem oordina aresian dan bola r.cosφ sinθ, r.sinφ sinθ, dan cosθ seali lagi seelah menransformasian persamaan persamaan diaas, maa didapa r sinθ g ρc (.5 ) r r r r sin θ φ φ r sinθ... Masalah Sara Awal dan Sara Baas Persamaan ondusi panas diaas didapaan dengan menggunaan peneimbang energi pada elemen urunan dalam suau bahan, dan nilaina eap sama dengan anpa meliha ondisi panas, dan permuaan dari bahan. Iu mengapa persamaan diferensial ida meneraan informasi apapun ang berhubungan dengan ondisi pada permuaan seperi suhu permuaan aau flu panas ang diberian. Kemudian ia mengeahui bahwa flu panas dan disribusi panas dalam sau bahan berganung pada ondisi di permuaan, dan desripsi dari masalah hea ransfer dalam sau bahan ida aan selesai anpa desripsi penuh dari ondisi panas pada permuaan ang erbaas pada bahan. Persamaan maemaia dari ondisi panas pada suau baasan dinamaan ondisi sara baas. Sedangan ondisi ang biasana pada wau ang dienuan 0 dinamaan ondisi sara awal, dimana iu merupaan persamaan maemaia unu disribusi panas dari bahan unu perama ali.
13 8 Masalah sara baasan ang biasana muncul dalam praena adalah masalah sara baas panas ang dienuan, flu panas ang dienuan, onvesi, dan radiasi.... Masalah Sara Baas Panas Yang Dienuan emperaur dari permuaan ang erbua biasana dapa diuur secara langsung dan mudah. Unu iu, seseorang dengan cara ang mudah dapa mengeahui ondisi panas pada permuaan unu mengeahui berapa panas ang dienuan. Unu hea ransfer sau dimensi melalui aresian dengan eebalan L, sebagi conoh, maa ondisi sara baas dari panas ang dienuan dapa diulisan sebagi beriu ( 0, ) ( L, ) (.6 ) dimana dan merupaan panas ang diberian pada permuaan pada 0 dan L secara beruru uru. Panas ang diberian dapa onsan, ang erdapa dalam asus ondusi panas sabil aau berubah ubah sesuai dengan wau.... Masalah Sara Baas Flu Panas Yang Dienuan Keia ada informasi cuup enang inerasi energi pada permuaan, aan menjadi mungin unu menenuan ecepaan hea ransfer dan juga flu panas q pada permuaan, dan informasi ini dapa digunaan sebagai sau dari ondisi sara baas. Flu panas
14 9 dalam arah posiif emana saja dalam bahan, ermasu dalam baasan, dapa diulisan dengan huum Fourier dari ondusi panas sebagai q ( W/m ) (.7 ) Yang perlu diperhaian adalah anda ang epa unu flu panas ang diberian arena anda ang salah aan membalian arah dari hea ransfer dan menebaban perambahan panas ang diinerpreasian sebagai ehilangan panas Masalah Sara Baas Konvesi Konvesi mungin merupaan masalah sara baas ang sering diemui dalam praena arena ebanaan permuaan hea ransfer erbua erhadap lingungan pada emperaur ang diberian. Kondisi sara baas onvesi didasaran pada eseimbangan energi permuaan. Unu hea ransfer sau dimensi dalam arah dalam suau pla dengan eebalan L, ondisi sara baasan onvesi pada edua permuaan dapa diulisan sebagai dan ( 0, ) h [ ( 0, ) ] (.8a ) ( L, ) h [ ( L, ) ] (.8b ) dimana h dan h adalah oefisien hea rasnfer onvesi dan dan adalah emperaur dari bahan lingungan pada edua sisi dari pla.
15 Masalah Sara Baas Radiasi Dalam beberapa asus, permuaan hea ransfer dielilingi dengan ruang hampa dan ida ada onvesi hea ransfer dianara permuaan dan lingungan. Dalam asus seperi iu, radiasi menjadi hana sau sauna meanisme dari hea ransfer dianara permuaan dengan lingungan. Unu hea ransfer dimensi sau dalam arah dalam pla dengan eebalan L, ondisi sara baas radiasi pada edua permuaan dapa diulisan sebagai beriu dan ( 0, ) 4 4 [ ( 0 ) ] ε σ surr,, (.9a ) ( L, ) 4 4 [ ( L ) ] ε (.9b ) σ, surr, dimana ε dan ε adalah emisivias pada baasan permuaan, 8 4 σ 5,67 0 W / m K adalah onsana Sefan Bolman, dan 4 surr, dan 4 surr, adalah suhu raa raa pada lingungan permuaan dari dua sisi pla secara beruruan Masalah Sara Baas Penghubung Beberapa sisi erbua dari beberapa lapis ang erdiri aas bahan bahan ang berbeda, dan solusi dari permasalahan hea ransfer dalam bahan seperi iu memerluan solusi masalah hea ransfer pada seiap lapis. Ini membuuhan spesifiasi dari ondisi sara baas pada seiap penghubung.
16 Kondisi sara baas pada penghubung didasaran pada eperluan bahwa ) dua sisi ang saling berhubungan harus memilii suhu ang sama pada luasan ang berhubungan, ) suau penghubung ida dapa menimpan energi, dan emudian flu panas pada dua sisi ang berhubungan harus sama. Masalah baas pada perhubungan anara sisi A dan B dengan persinggungan ang sempurna pada 0 dapa diulisan dan A ( 0, ) B ( 0, ) (.0 ) A ( ) ( ), A B, 0 0 B (. ) dimana A dan B adalah onduivias panas dari lapis A dan B.
KINETIKA REAKSI HOMOGEN SISTEM BATCH
KINETIK REKSI HOMOGEN SISTEM BTH SISTEM REKTOR BTH OLUME TETP REKSI SEDERHN (SERH/IREERSIBEL Beberapa sisem reasi sederhana yang disajian di sini: Reasi ireversibel unimoleuler berorde-sau Reasi ireversibel
Lebih terperinci( ) r( t) 0 : tingkat pertumbuhan populasi x
III PEMODELAN Model Perumbuan Koninu Terbaasnya sumber-sumber penyoong (ruang, air, maanan, dll) menyebaban populasi dibaasi ole suau daya duung lingungan Perumbuan populasi lamba laun aan menurun dan
Lebih terperinciBab 5 BEBERAPA HUBUNGAN DASAR DALAM FISIKA
Bab 5 BEBERAPA HUBUNGAN DASAR DALAM FISIKA 5. Pendahuluan Keia memodelan sisem fisis, ia enu harus mulai dengan pengeahuan mengenai fisia. Dalam bab ini ia aan merangum hubungan hubungan paling umum dalam
Lebih terperinci4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EVALUASI
4. ALIDITAS DA RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EALUASI Tujuan : Seelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu membua ala evaluasi bau unu program pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah ahap ahir dalam prosedur
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI MODEL
21 BAB IV SIMULASI MODEL Pada bagian ini aan diunjuan simulasi model melalui pendeaan numeri dengan menggunaan ala banu peranga luna Mahemaica. Oleh arena iu dienuan nilai-nilai parameer seperi yang disajian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini aan diemuaan beberapa onsep dasar yang beraian dengan analisis runun wau, dianaranya onsep enang esasioneran, fungsi auoorelasi dan fungsi auoorelasi parsial, macam-macam
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR
RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciTranspor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik
Transpor Poluan Persamaan Konveksi Difusi Penelesaian Analiik Referensi Graf and Alinakar, 1998, Fluvial Hdraulis: Chaper 8, pp. 517-609, J. Wile and Sons, Ld., Susse, England. Teknik Sungai Transpor Poluan
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinci=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus
A. GERAK Gerak Lurus o a Secara umum gerak lurus dibagi menjadi 2 : 1. GLB 2. GLBB o 0 a < 0 a = konsan 1. GLB (Gerak Lurus Berauran) S a > 0 a < 0 Teori Singka : Perumusan gerak lurus berauran (GLB) Grafik
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Studi Kasus : Astra Konveksi Pontianak
Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 04, No. 3 (2015), hal 181 190. PERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Sudi Kasus
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciANALISIS SURVIVAL LAJU INDEKS KINERJA DOSEN STKIP PGRI TULUNGAGUNG DENGAN MODEL REGRESI COX
Seminar Nasional Maemaia dan Apliasinya, 1 Oober 17 ANALISIS SURVIVAL LAJU INDEKS KINERJA DOSEN STKIP PGRI TULUNGAGUNG DENGAN MODEL REGRESI COX Maylia Hasyim 1), Dedy Dwi Prasyo ) 1) Program Sudi Pendidian
Lebih terperinciInfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012
InfiniyJurnal Ilmiah Program Sudi Maemaia STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, Sepember 2012 GRUP PERMUTASI SIKLIS DALAM PERMAINAN SUIT Oleh: Bagus Ardi Sapuro Jurusan Pendidian Maemaia, IKIP PGRI Semarang
Lebih terperinciMETODE NUMERIK STEPEST DESCENT TERINDUKSI NEWTON
Uomo, R. B. Jurnal Pendidian Maemaia STKIP Garu METODE NUMERIK STEPEST DESCENT TERINDUKSI NEWTON DALAM PEMECAHAN MASALAH OPTIMISASI TANPA KENDALA INDUCTED NEWTON STEEPEST DESCENT AS A NUMERICAL METHOD
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN
BAB PENDAHUUAN. ATAR BEAKANG Seringali ara enelii aau saisiawan melauan enganalisaan erhada suau eadaan/masalah dimana eadaan yang dihadai adalah besarnya jumlah variabel samel yang diamai. Unu iu erlu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciUJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST
Vol. 7. No. 3, 36-44, Desember 004, ISSN : 1410-8518 UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST Budi Warsio, Dwi Ispriyani Jurusan Maemaia FMIPA Universias Diponegoro Absra Tulisan ini membahas
Lebih terperinciANALISA PERSAMAAN PANAS PADA PROSES STERILISASI MAKANAN KALENG. Heat Equation Analize of Canned Food Sterilization Process
ANALISA PERSAMAAN PANAS PADA PROSES SERILISASI MAKANAN KALENG Heat Equation Analie of Canned Food Steriliation Process Oleh: DEDIK ARDIAN NRP 10 109 06 Dosen Pembimbing Drs. Luman Hanafi M.Sc Dra. Mardlijah
Lebih terperinciv dan persamaan di C menjadi : L x L x
PERSMN GELOMBNG SSIONER. Pada proses panulan gelombang, erjadi gelombang panul ang mempunai ampliudo dan frekwensi ang sama dengan gelombang daangna, hana saja arah rambaanna ang berlawanan. hasil inerferensi
Lebih terperinciSeleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SAINTEK Fisika 2013 Kode: 131 TKD SAINTEK FISIKA www.bimbinganalumniui.com 1. Gerak sebuah benda dinyaakan dalam sebuah grafik kecepaan erhadap waku beriku
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciLDMOSFET dengan beberapa keunggulannya. Struktur dasar dan prinsip kerja. LDMOSFET akan didiskusikan. Selain itu, didiskusikan pula model-model
BB II TINJUN PUSTK Pada bab ini, perama-ama, ami aan memberian elaah mengenai devais LDMOSFET dengan beberapa eunggulannya. Sruur dasar dan prinsip erja LDMOSFET aan didisusian. Selain iu, didisusian pula
Lebih terperinciPenyerapan Energi Radiasi
Penyerapan Energi Radiasi Devia Simon (190108), Esrisia ngu Bima (190105-601018), Ini Musika (1901007-601010), Isiyana Yumaroh (19010), Jayanri Paola (1901033) I. PENDHULUN ujuan dilakukannya eksperimen:
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinci4. 1 Spesifikasi Keadaan dari Sebuah Sistem
Dalam pembahasan terdahulu ita telah mempelajari penerapan onsep dasar probabilitas untu menggambaran sistem dengan jumlah partiel ang cuup besar (N). Pada bab ini, ita aan menggabungan antara statisti
Lebih terperinciMODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE
MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,
Lebih terperinciSUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR
SUHU DAN KALOR PERAMBATAN KALOR OLEH : Ir. ARIANTO PENGERTIAN SIFAT TERMAL ZAT PENGUKURAN SUHU MACAM TERMOMETER JENIS TERMOMETER PEMUAIAN PANJANG PEMUAIAN LUAS PEMUAIAN VOLUME ANOMALI AIR CONTOH SOAL 1
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciPersamaan Gelombang Nonlinier pada Dasar Perairan Miring
Huaaean ISSN 085-98 Jurnal Teoreis dan Terapan Bidang eayasa Sipil Persamaan Gelombang Nonlinier pada Dasar Perairan Miring Syaaluddin Huaaean Pusa Sudi Teni Kelauan aulas Teni Sipil dan Lingungan Insiu
Lebih terperinci7/1/2008. Δvx. Carilah perpindahan, kecepatan rata rata dan laju rata rata
7//8 Mengunakan deekor ulrasonic Mengukur jarak suau objek dengan gelombang ulrasonic Bagaimana cara kerjana? Sensor memancarkan pulsa ulrasonic Mengukur waku anara dipancarkan dan dierima Mengukur jarak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II Teori Dasar lasisias Teori lasisias merupakan cabang ang sanga pening dari fisis maemais, ang mengkaji hubungan anara gaa, perpindahan, egangan dan regangan dalam sebuah benda
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika OSN 2015
Soal-Jawab Fisika OSN 5. ( poin) Tinjau sebuah bola salju yang sedang menggelinding. Seperi kia ahu, fenomena menggelindingnya bola salju diikui oleh perambahan massa bola ersebu. Biarpun massa berambah,
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan
Lebih terperinciBAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA
Dika Kuliah EL Maemaika Teknik I BAB FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA Fungsi Berpeubah Banak Banak ungsi ang berganung pada peubah lebih dari sau Sebuah bidang ang panjangna dan lebarna memiliki
Lebih terperinciUnjuk Kerja Call Admission Control Berbasis SIR pada Sistem Seluler CDMA
55 Unju Kerja Call Admission Conrol Berbasis SR pada Sisem Seluler CDMA Suwadi Mulimedia Telecommunicaion Research Group, Dep of Elecrical Engineering, TS Surabaya ndonesia 60111, email: suwadi@eeisacid
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s
Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
GERAK TRANSLASI GERAK PELURU GERAK ROTASI DEFINISI POSISI PERPINDAHAN MEMADU GERAK D E F I N I S I PANJANG LINTASAN KECEPATAN RATA-RATA KELAJUAN RATA-RATA KECEPATAN SESAAT KELAJUAN SESAAT PERCEPATAN RATA-RATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GELOMBANG
KARAKTERISTIK GELOMBANG Gelombang Gambar. Gelombang Sumber: hp://www.gudangpengeahuan.com Pada gambar. menunjukkan keika esan air jauh pada permukaan air ang enang aka menghasilkan muka gelombang. Gelombang
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciPertemuan IX, X V. Struktur Portal
ahan jar Saika ulai, ST, T Peremuan IX, X Srukur Poral 1 Pendahuluan Pada srukur poral, ang erdiri dari balok dan iang ang dibebani muaan di aasna akan imbul lenuran pada balok saja, dan akan meneruskan
Lebih terperinciHendra Gunawan. 28 Maret 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 013/014 8 Mare 014 Kuliah ang Lalu 1.1 Fungsi dua aau lebih peubah 1. Turunan Parsial 1.3 Limi dan Kekoninuan 1.4 Turunan ungsi dua peubah 1.5 Turunan berarah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciADAPTIVE SMOOTHING NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG
ADAPTIVE SMOOTHIG EURAL ETWORK UTUK PERAMALA ILAI TUKAR MATA UAG Wiwi Anggraeni Jurusan Sisem Infomasi, Faulas Tenologi Informasi, Insiu Tenologi Sepuluh opember Surabaya Gedung Tenologi Informasi, Jalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciMengkonstruksi Model distribusi kontak pada Transmisi Penyebaran Virus pada 2 lokasi dengan strain yang berbeda
PODNG BN : Mengkonsruksi Model disribusi konak pada Transmisi Penebaran Virus pada lokasi dengan srain ang berbeda Hariano Basuki Widodo.Noman Budianara 3 C.A.Nidom 4. Mahemaics Deparemen of T and Docore
Lebih terperinciFisika Proyek Perintis I Tahun 1979
Fisika Proyek Perinis I Tahun 1979 PPI-79-01 Tahanan paling yang dapa diperoleh dari kombinasi 4 buah ahanan yang masing-masing nya 10 ohm, 20 ohm, 25 ohm dan 50 ohm, adalah 4,76 ohm B. 20 ohm. 25 ohm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciKumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: Solusi: a a k
Kumpulan soal-soal level selesi Kabupaten: 1. Sebuah heliopter berusaha menolong seorang orban banjir. Dari suatu etinggian L, heliopter ini menurunan tangga tali bagi sang orban banjir. Karena etautan,
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciModel GSTAR Termodifikasi untuk Produktivitas Jagung di Boyolali
Prosiding Semnar Nasional VIII UNNES, 8 Nov 4 Semarang Hal.4-5 Model GSTAR Termodifiasi unu Produivias Jagung di Boyolali Prisa Dwi Apriyani ), Hanna Arini Parhusip ), Lili Linawai ) ))) Progdi Maemaia,
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciTryout SBMPTN. Fisika. 2 v
Tryou SBMPTN Fisika Doc. Name: TOSBMPTN1FIS Doc. ersion : 216-5 halaman 1 m v H 1/ 2m θ 1 2 v Dua meriam menembak bersamaan. Massa bola meriam yang diembakan dari anah seengah kali massa bola meriam yang
Lebih terperinciFisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang
Gerak Jauh Bebas 14:1:55 Gerak Jauh Bebas Gerak jauh bebas merupakan gerakan objekyang dipengaruhi gaya graiasi. Persamaan maemaik gerak jauh bebas sama dengan persamaan gerak1d unuk percepaan konsan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciFORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR
FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik? 2. Dapakah kalian membukikannya? 3. Bagaimana caranya kia mengukur hambaan lampu
Lebih terperinciFORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR
FORMAT JAWABAN NQURY CAPASTOR Eksperimen 1 : Hambaan Ohmik dan Non Ohmik 1. Amai lampu pijar! nformasi apa yang dapa kamu emukan? Dan apa ari informasi ersebu! 2. Apakah lampu pijar merupakan hambaan ohmik?
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS
Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN
BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1995
Fisika TANAS Tahun 1995 TANAS-95-01 Sebuah pia diukur, ernyaa lebarnya 1,3 mm dan panjangnya 15,5 cm., maka luas mempunyai angka pening sebanyak A. 6. 5. 4 D. 3. TANAS-95-0 Di bawah ini erera 5 grafik
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN TRAFO SISIPAN T. 416 PADA TRAFO HL. 017 DI JARINGAN TEGANGAN RENDAH DESA GUYANGAN KECAMATAN BAGOR KABUPATEN JOMBANG
ANALISA PERENCANAAN TRAFO SISIPAN T. 416 PADA TRAFO HL. 017 DI JARINGAN TEGANGAN RENDAH DESA GUYANGAN KECAMATAN BAGOR KABUPATEN JOMBANG Oleh: Muhlasin, Machrus Ali Teni Elero, Faulas Teni-Undar muhlasin.g@gmail.com,
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR PELAT
II Teori Dasar lasisias Linier BAB II TORI DASAR PLAT Teori elasisias merupakan cabang ang sanga pening dari fisika sais, ang mengkaji hubungan anara gaa, perpindahan, egangan dan regangan dalam benda
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) INKUIRI BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI DAUR BIOGEOKIMIA KELAS X
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) INKUIRI BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI DAUR BIOGEOKIMIA KELAS X Saviri Herdianawai, Herlina Firihidajai, Tarzan Purnomo Biologi, FMIPA, Universias Negeri
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet
JURNAL FOURIER Okober 6, Vol. 5, No., 67-8 ISSN 5-763X; E-ISSN 54-539 Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan eori Floque Syarifah Inayai Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB III. dan menghamburkan
BAB III MODEL GELOMBANG DAN MODEL ARUS III... Model Numeri Medan Gelombang Untu dapat menggambaran ondisi pola arus di daerah pantai ang diaibatan oleh gelombang maa ita harus dapat mengetahui ondisi medan
Lebih terperinciPertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan posiif berada di deka kepala elekroskop, elekroskop dihubungkan dengan anah melalui sebuah kawa.
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL. : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda. : 2 jam pelajaran
KISI-KISI SOAL Sauan Pendidikan Kelas Maa Pelajaran Maeri Waku : Sekolah Menengah Perama (SMP) : VIII C : IPA : Gerak Pada Makhluk Hidup dan Benda : 2 jam pelajaran No Kompeensi Dasar Indikaor Soal Nomor
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Mobil Robo Mobil robo adalah robo yang memiliki kemampuan unuk berpindah empa mobiliy, mobil robo yang bergerak dari posisi awal ke posisi yang diinginkan, suau sisem
Lebih terperinciMODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita
MODUL 2 MODUL 2 Gerak Berbagai Benda di Sekiar Kia i Kaa Penganar Dafar Isi Pendidikan kesearaan sebagai pendidikan alernaif memberikan layanan kepada mayaraka yang karena kondisi geografis, sosial budaya,
Lebih terperinciXpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan elektroskop yang ditunjukan pada gambar di bawah.
Xpedia isika Kapia Seleka - Se 01 no 41-60 Doc. Name: XPIS9903 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 Peranyaan 40-41 berhubungan dengan elekroskop yang diunjukan pada gambar di bawah. 41. Keika baang bermuaan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,
BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran
Lebih terperinci