BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP."

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam pembuatan sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP membutuhkan langkah-langkah perancangan sistem. Berikut merupakan langkah perancangan sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP Identifikasi Masalah Dalam proses bisnis yang sedang berjalan saat ini diperlukan identifikasi terhadap masalah yang terjadi. Masalah yang timbul akan dapat terlihat dengan cara melihat proses bisnis yang terjadi selama ini. Dalam penelitian ini diberikan contoh sebuah produk jadi. Produk tersebut adalah shabby desk. Gambar untuk produk dan struktur produk dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2. Gambar 3.1 Shabby Desk

2 Shabby Desk (1) Ass Body (1) Papan Top (1) Ass Laci (1) Frame Belakang (1) Frame Samping Kiri (1) Frame Datar Tengah Bawah (1) Frame Depan Samping Kiri (1) Frame Depan Samping Kanan (1) Corner Body (4) Kaki (4) Support Rail Laci (2) Corner Laci (4) Rail Laci (2) Frame Samping Kanan (1) Papan Laci (6) Gambar 3.2 Struktur Produk Shabby Desk Dalam produksi shabby desk, berdasarkan struktur produk yang digambarkan pada Gambar 3.2, produk tersebut memiliki struktur produk dimana setiap komponennya memiliki jumlah kebutuhan masing-masing yang harus terpenuhi saat dibutuhkan. Setiap komponen juga memiliki lead time, yaitu waktu yang dibutuhkan mulai dari waktu awal produksi/permintaan sampai barang tersebut selesai produksi/barang tersebut tiba untuk digunakan. Lead time tersebut menyebabkan setiap komponen membutuhkan perencanaan yang matang sebelum diproduksi. Dalam proses produksi di perusahaan selama ini, proses produksi dilakukan jika ada pesanan dari customer atau distributor. Setelah menerima pesanan, maka bagian marketing akan mencatat data order pelanggan. Dari data order tersebut, bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC) akan membuat data kebutuhan produk dan data kebutuhan material kemudian melakukan perencanaan kebutuhan penggunaan bahan baku. Perencanaan jumlah kebutuhan masing-masing komponen bahan baku serta jadwal kebutuhannya hanya berdasarkan perhitungan manual yang bersifat kira-kira oleh bagian PPIC.

3 Perhitungan manual yang dilakukan oleh perusahaan, seringkali terjadi kesalahan perhitungan perencanaan kebutuhan komponen bahan baku, baik dalam hal jumlah maupun jadwal kedatangan komponen bahan baku. Selain itu juga, perhitungan manual tersebut memakan waktu yang cukup lama karena banyaknya jenis barang pesanan pelanggan. Berdasarkan pemasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa, jika terjadi kesalahan perhitungan perencanaan bahan baku yang mengakibatkan terjadinya ketidak tepatan salah satu komponen bahan baku, baik dari jumlah maupun jadwal ketersediaannya, maka akan mengganggu jalannya proses produksi atau keterlambatan proses produksi, dan mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang jadi kepada pelanggan. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab kerugian bagi perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi. namun perlu juga dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini Analisis Sistem yang Sedang Bejalan Dalam menganalisis sistem yang sedang berjalan perlu untuk mengetahui aliran data yang berjalan dalam sistem pengendalian bahan baku yang telah berjalan pada saat ini. Analisis dilakukan dengan cara wawancara pada bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC) CV. Azaria Abadi Permai. Dari hasil wawancara tersebut diketahui bagaimana proses produksi dan kebutuhan bahan baku pada perusahaan. Pada document flow persediaan bahan baku, proses produksi ditentukan oleh ada atau tidaknya bahan baku yang ada di gudang. Bagian PPIC akan melakukan pengecekan bahan baku. Jika bahan baku mencukupi maka bagian

4 gudang akan membuat data realisasi pemakaian bahan baku. Bagian produksi akan melakukan produksi menggunakan bahan baku berdasarkan data realisasi dari bagian gudang. Sedangkan jika bahan baku tidak mencukupi maka bagian PPIC akan membuat permintaan pembelian bahan baku ke bagian pembelian. Adapun penjelasan document flow persediaan yang ditunjukaan oleh Gambar 3.3 PPIC Pembelian Start Data Order Buat Jadwal Produksi Buat Formulir Kebutuhan Material Pemintaan Pembelian Jadwal Produksi Formulir Kebutuhan Material Melakukan Rekap Stok Rekap Stok Material Ada Bahan? Tidak End Membuat Permintaan Pembelian Pemintaan Pembelian Gambar 3.3 Document Flow Persediaan Bahan Baku Analisis Kebutuhan Sistem Menganalisis sistem adalah langkah awal membuat suatu sistem baru. Dalam hal ini, dilakukan analisis terhadap permasalahan yang terjadi pada CV Azaria Abadi Permai dalam menangani perencanaa kebutuhan bahan baku. Dalam

5 pembuatan sistem baru, terlebih dahulu harus diketahui alur proses bisnis yang digunakan saat ini yang kemudian akan dibuat sebuah analisis sistem yang baru. Dalam menganalisis sistem yang berjalan saat ini, dilakukan analisis terhadap semua kebutuhan sistem, baik kebutuhan masukkan, proses, dan keluaran serta data store. Analisis ini berguna untuk mempermudah dalam pembuatan desain sistem baru dengan cara melihat alur proses sistem yang sedang berjalan saat ini. Analisis kebutuhan masukkan berisi tentang kemungkinan masukkan yang akan diberikan pengguna sistem untuk diolah didalamnya. Kebutuhan masukkan akan dikelompokan per proses, yaitu mengelola data master customer, master barang jadi, master barang setengah jadi, master komponen barang setengah jadi. Kemudian masukkan proses transaksi order barang, Master Production Schedule (MPS), dan proses perhitungan Material Requirement Planning (MRP) dengan cara mengevaluasi dan memilih yang terbaik dari tiga teknik lot sizing yang digunakan. Teknik lot sizing tersebut adalah Lot for Lot (LfL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ). Dari hasil perhitungan MRP akan menghasilkan proses pembuatan laporan. Proses pembuatan laporan terdiri dari mencetak laporan perencanaan kebutuhan bahan baku, dan laporan rencana produksi.

6 3.2 Perancangan Sistem Block Diagram INPUT PROSES OUTPUT Proses Identifikasi Data Order Laporan Data Pesanan Per Periode Data Order Proses Perhitungan MPS Jadwal Produksi Induk (MPS) Data Permintaan Bahan Baku Proses Perhitungan Status Persediaan Status Persediaan Data Penerimaan Bahan Baku Daftar Kebutuhan Produk Proses Konversi Daftar Kebutuhan Produk ke Struktur BOM Struktur BOM PROSES NETTING Menentukan Kebutuhan Kotor (Gross Requirement) atau MPS Proses menentukan Lot Size pemesanan dengan mengevaluasi tiga metode Lot Sizing Laporan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku PROSES LOTTING Menghitung Projected On-Hand pada periode t untuk semua level produk PROSES OFFSETTING Melakukan Offset pada rencana penerimaan pesanan (Planned Order Release) sesuai Lead Time Laporan Rencana Produksi PROSES EXPLODING Melakukan Explode sampai pada seluruh level produk (BOM) PROSES MRP Gambar 3.4 Block Diagram Perencanaan Bahan Baku dan Produksi

7 Tahap pertama dari pembuatan sistem ini adalah memasukkan data order dari pelanggan dan data struktur produk pada periode tertentu. Data order barang jadi dan data struktur produk dalam suatu periode akan dijadikan input dalam proses pembuatan MPS (Master Production Schedule) langkah selanjutnya adalah proses perhitungan dalam menentukan kebutuhan komponen bahan baku menggunakan metode MRP (Material Requirement Planning). Proses perhitungan MRP sendiri menggunakan tiga metode yaitu, Lot for Lot (LfL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ) dengan cara mengevaluasi dan memilih yang terbaik dilihat dari total biaya inventori yang terkecil. Total biaya inventori meliputi biaya pesan (ordering cost/setup cost), dan biaya simpan (holding cost). Setelah menentukan perencanaan MRP menggunakan metode yang terbaik dilihat dari total biaya inventori yang terkecil, akan diperoleh laporanlaporan yang berhubungan dengan rencana kebutuhan bahan baku dan laporan rencana produksi dalam menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. Perusahaan akan mengetahui jumlah kebutuhan bahan baku yang akan dipesan serta jumlah produk yang akan diproduksi sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan (lead time) System Flow Dalam merancang sistem, perlu dibuat berupa system flow, system ini bertujuan menggambarkan alur dari sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP. System flow dibuat berdasarkan analisis dan kebutuhan pengguna dalam hal ini CV Azaria Abadi Permai.

8 A. System Flow Mengelola Master Customer System flow mengelola master customer menggambarkan aliran pengolahan data master customer, dimulai dari memasukkan data customer, kemudian menyimpan data customer ke dalam tabel customer. Jika ingin merubah data customer, maka sistem akan mengambil data dari tabel customer, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan customer, lalu menyimpan data perubahan customer kembali ke tabel customer. Adapun penjelasan system flow mengelola master customer pada Gambar 3.5. PPIC Start Data Customer Input Data Customer Maintenance Data Customer Customer End Gambar 3.5 System Flow Mengelola Master Customer B. System Flow Mengelola Master Barang Jadi System flow mengelola master barang jadi menggambarkan aliran pengolahan data master barang jadi, dimulai dari memasukkan data barang jadi, kemudian menyimpan data barang jadi ke dalam tabel barang jadi. Jika ingin

9 merubah data barang jadi, maka sistem akan mengambil data dari tabel barang jadi, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan barang jadi, lalu menyimpan data perubahan barang jadi kembali ke tabel barang jadi. Adapun penjelasan system flow mengelola master barang jadi pada Gambar 3.6. PPIC Start Data Barang Jadi Input Data Barang Jadi Barang Setengah Jadi Maintenance Data Barang Jadi Komponen Barang Setengah Jadi Barang Jadi End Gambar 3.6 System Flow Mengelola Master Barang Jadi C. System Flow Mengelola Master Barang Setengah Jadi System flow mengelola master barang setengah jadi menggambarkan aliran pengolahan data master barang setengah jadi, dimulai dari memasukkan data barang setengah jadi, kemudian menyimpan data barang setengah jadi ke dalam tabel barang setengah jadi. Jika ingin merubah data barang setengah jadi, maka sistem akan mengambil data dari tabel barang setengah jadi, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan barang setengah jadi, lalu menyimpan data

10 perubahan barang setengah jadi kembali ke tabel barang setengah jadi. Adapun penjelasan system flow mengelola master barang setengah jadi pada Gambar 3.7. PPIC Start Data Barang Setengah Jadi Input Data Barang Setengah Jadi Maintenance Data Barang Setengah Jadi Komponen Barang Setengah Jadi Barang Setengah Jadi End Gambar 3.7 System Flow Mengelola Master Barang Setengah Jadi D. System Flow Mengelola Master Komponen Barang Setengah Jadi System flow mengelola master komponen barang setengah jadi menggambarkan aliran pengolahan data master komponen barang setengah jadi, dimulai dari memasukkan data komponen barang setengah jadi, kemudian menyimpan data komponen barang setengah jadi ke dalam tabel komponen barang setengah jadi. Jika ingin merubah data komponen barang setengah jadi, maka sistem akan mengambil data dari tabel komponen barang setengah jadi, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan komponen barang setengah jadi, lalu menyimpan data perubahan komponen barang setengah jadi

11 kembali ke tabel komponen barang setengah jadi. Adapun penjelasan system flow mengelola master komponen barang setengah jadi pada Gambar 3.8. PPIC Start Data Komponen Barang Setengah Jadi Input Data Komponen Barang Setengah Jadi Maintenance Data Komponen Barang Setengah Jadi Komponen Barang Setengah Jadi End Gambar 3.8 System Flow Mengelola Master Komponen Barang Setengah Jadi E. System Flow Mengelola Transaksi Order Barang System flow mengelola transaksi order barang menggambarkan aliran pengolahan data transaksi order barang, dimulai dari memasukkan data order barang, kemudian menyimpan data order barang ke dalam tabel order barang. Dari data order barang, bagian PPIC melakukan input data yang diambil dari tabel customer dan tabel barang jadi. Selanjutnya, data yang telah diambil akan disimpan pada tabel order barang. Adapun penjelasan system flow mengelola transaksi order barang pada Gambar 3.9.

12 Marketing PPIC Start Order Barang Input Data Order Barang Barang Jadi Simpan Data Order Barang Customer Order Barang End Gambar 3.9 System Flow Mengelola Transaksi Order Barang F. System Flow Mengelola Transaksi MPS System flow mengelola MPS menggambarkan aliran pengolahan data order barang, dimulai dari data order barang yang disimpan dalam tabel order barang. Kemudian data order barang disimpan ke dalam tabel detail order barang. Setelah itu dilakukan pengecekan data order agar dimasukkan dalam periode yang telah ditentukan, kemudian data MPS disimpan ke dalam tabel MPS, selanjutnya sistem akan menampilkan data jumlah produk yang direncanakan dalam suatu periode. Adapun penjelasan system flow mengelola transaksi MPS pada Gambar 3.10.

13 PPIC Start Laporan Order Barang Simpan Data Order Barang Order Barang Detail Order Barang Cek Jadwal Order MPS Jadwal Order Barang End Gambar 3.10 System Flow Mengelola Transaksi MPS G. System Flow Mengelola Transaksi Perhitungan MRP System flow mengelola transaksi perhitungan MRP menggambarkan aliran pengolahan data barang jadi, data barang setengah jadi, dan data komponen barang setengah jadi kemudian memasukkan data perhitungan metode MRP yaitu data evaluasi dari tiga metode Lot for Lot, EOQ, POQ, kemudian mencari total biaya inventori yang didapat dari tabel setting. Tabel setting berisi nilai biaya pesan dan biaya simpan, kemudian hasil perhitungan disimpan dalam tabel MRP, selanjutnya sistem akan menampilkan hasil perhitungan metode mana yang terbaik dilihat dari total biaya inventori yang terkecil. Adapun penjelasan system flow mengelola transaksi perhitungan MRP pada Gambar 3.11.

14 PPIC Start Barang Jadi Ambil Data Barang Jadi, Barang Setengah Jadi, Komponen Barang Setengah Jadi Komponen Barang Setengah Jadi Barang Setengah Jadi Setting (Biaya Pesan + Biaya Simpan) Input Metode MRP Proses Perhitungan Perbandingan Lot Sizing Lot-for-Lot, EOQ, POQ Berdasarkan Total Biaya Inventory (Total Biaya Inventory= Biaya Pesan + Biaya Simpan) Hasil Perhitungan Metode MRP End Gambar 3.11 System Flow Mengelola Transaksi Perhitungan MRP H. System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Produk System flow mencetak laporan rencana kebutuhan bahan baku per produk menggambarkan aliran proses mencetak laporan rencana bahan baku. Dimulai dari menampilkan rekap laporan bahan baku per produk dari tabel data simpan. Adapun penjelasan system flow mengelola cetak laporan bahan baku per produk pada Gambar 3.12.

15 PPIC Pemilik Start Menampilkan Laporan Rekap Bahan Baku Per Produk Data Simpan Rekapitulasi Bahan Baku Per Produk End Rekapitulasi Bahan Baku Per Produk Cetak Rekapitulasi Bahan Baku Per Produk Rekapitulasi Bahan Baku Per Produk Gambar 3.12 System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Produk I. System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Periode System flow mencetak laporan bahan baku per periode menggambarkan aliran proses mencetak laporan rencana bahan baku. Dimulai dari menampilkan rekap laporan bahan baku per periode dari tabel data simpan. Adapun penjelasan system flow mengelola cetak laporan bahan baku per periode pada Gambar 3.13.

16 PPIC Pemilik Start Menampilkan Laporan Rekap Bahan Baku Per Periode Data Simpan Rekapitulasi Bahan Baku Per Periode End Rekapitulasi Bahan Baku Per Periode Cetak Rekapitulasi Bahan Baku Per Periode Rekapitulasi Bahan Baku Per Periode Gambar 3.13 System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Periode J. System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Produk System flow mencetak laporan produksi per produk menggambarkan aliran proses mencetak laporan rencana produksi. Dimulai dari menampilkan rekap laporan produksi per produk dari tabel data simpan. Adapun penjelasan system flow mengelola cetak laporan produksi per produk pada Gambar 3.14.

17 PPIC Pemilik Start Menampilkan Laporan Rekap Produksi Per Produk Data Simpan Rekapitulasi Produksi Per Produk End Rekapitulasi Produksi Per Produk Cetak Rekapitulasi Produksi Per Produk Rekapitulasi Produksi Per Produk Gambar 3.14 System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Produk K. System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Periode System flow mencetak laporan produksi per periode menggambarkan aliran proses mencetak laporan rencana produksi. Dimulai dari menampilkan rekap laporan produksi per periode dari tabel data simpan. Adapun penjelasan system flow mengelola cetak laporan produksi per periode pada Gambar 3.15.

18 PPIC Pemilik Start Menampilkan Laporan Rekap Produksi Per Periode Data Simpan Rekapitulasi Produksi Per Periode End Rekapitulasi Produksi Per Periode Cetak Rekapitulasi Produksi Per Periode Rekapitulasi Produksi Per Periode Gambar 3.15 System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Periode Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah aliran data dan informasi yang terlibat dalam suatu sistem. Diagram ini menjelaskan setiap proses yang terdapat pada diagram berjenjang. DFD berfungsi untuk menggambarkan aliran data yang terjadi pada sistem dari tingkat tertinggi sampai ke tingkat terendah. a. Context Diagram Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan sistem. Pada context diagram sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi Menggunakan Metode MRP, terdapat dua entitas, yaitu Production Planning and

19 Inventory Control (PPIC), dan produksi. Masing-masing dari entitas memberikan input dan oleh sistem akan diberikan output berupa laporan atau dokumen. Pada Gambar 3.16 adalah gambaran context diagram dari Sistem Informasi Perencanaan kebutuhan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP yang menjelaskan alur sistem dan alur data dari entitas-entitas, serta informasi yang didapat dari proses-proses yang terjadi pada sistem. Data Komponen Barang setengah Jadi PPIC Data Barang Setengah Jadi Data Barang Jadi Data Stok Data Lead Time Data Jumlah Kebutuhan 1 Jum lah Order Barang Tanggal Order Data Biaya Pesan Data Biaya Simpan Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Periode Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi + Laporan Rencana Produksi Per Produk Laporan Rencana Produksi Per Periode Data Barang Diproduksi Produksi Data Jumlah Produksi Gambar 3.16 Context Diagram Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP

20 b. Diagram Berjenjang Diagram berjenjang merupakan perancangan sistem yang dapat menampilkan keseluruhan proses yang terdapat pada aplikasi dengan jelas dan terstruktur. Pada analisis sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP terdapat beberapa proses utama, yaitu mengelola master, pembuatan MPS, proses perhitungan MRP, dan pembuatan laporan. Dari proses-proses tersebut dijabarkan lagi menjadi beberapa subproses. Dari diagram berjenjang berikut ini akan terlihat subproses-subproses dari proses di atas. Adapun secara garis besar, diagram berjenjang yang membangun sistem dapat digambarkan pada Gambar Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Mengelolah Master Pembuatan MPS Proses MRP Pembuatan Laporan Gambar 3.17 Diagram Berjenjang Level 1 Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP 1 Mengelolah Master Master Customer Master Barang Jadi Master Barang Setengah Jadi Master Komponen Barang Setengah Jadi Gambar 3.18 Diagram Berjenjang Level 1 Mengelola Data Master

21 2 Pembuatan Master Production Schedule Input Data Barang Jadi Input Data Barang Setengah Jadi Input Data Order Barang Membuat MPS Gambar 3.19 Diagram Berjenjang Level 2 Pembuatan Master Production Schedule 3 Proses MRP Proses Perhitungan Lot Sizing Lot For Lot Proses Perhitungan Lot Sizing EOQ Proses Perhitungan Lot Sizing POQ Proses Perbandingan Total Biaya Inventori Lot fot Lot, EOQ, POQ Gambar 3.20 Diagram Berjenjang Level 3 Perhitungan MRP 4 Pembuatan Laporan Pembuatan Laporan Rencana Bahan Baku Per Produk Pembuatan Laporan Rencana Bahan Baku Per Periode Pembuatan Laporan Rencana Produksi Per Produk Pembuatan Laporan Rencana Produksi Per Periode Gambar 3.21 Diagram Berjenjang Level 4 Pembuatan Laporan

22 c. DFD Level 0 Sistem Perencanaan Bahan Baku dan Produksi A. Pada DFD level 0 digambarkan aliran sistem dan aliran data yang lebih rinci. DFD level 0 membentuk semua aliran proses input dan output yang ada pada context diagram sebelumnya. Tiap-tiap proses akan membentuk hubungan yang saling terkait sehingga membentuk aliran proses yang menggambarkan proses dari sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP. Pada DFD level 0 terdiri atas empat proses, yaitu mengelola master, mengelola Master Production Schedule (MPS), perhitungan MRP, pembuatan laporan. Adapun secara garis besar, gambaran DFD level 0 sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP yang membangun sistem dapat digambarkan pada Gambar 3.22.

23 Menyimpan Data Komponen Barang Setengah Jadi 1 4 Komponen Barang Setengah Jadi Data Lead Time Komponen Data Barang Setengah Jadi Data Stok Barang Jadi Mengelolah Master Menyimpan Data Customer 1 Custom er Data Barang Jadi + Menyimpan Data Barang Setengah Jadi Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi Menyimpan Data Barang Jadi 3 Barang Setengah Jadi Mengambil Data Barang Setengah Jadi Mengambil Data Barang Jadi 2 Barang Jadi Mengambil Data Barang Jadi 3 Mengambil Data Biaya Pesan PPIC Input Data Order Proses Perhitungan MRP Mengambil Data Biaya Simpan 8 Setting + Mengambil Data Barang Setengah Jadi 2 Mengambil Data Barang Jadi Mengambil Data Detail Order Barang 6 Detail Order Barang Pembuatan MPS Menyimpan Data Detail Order Barang + Mengambil Data Order Barang Menyimpan Data MPS 7 MPS Mengambil Data MPS Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Periode 4 Pembuatan Lapo ran 5 Order Barang Mengambil Data MPS Mengambil Data Komponen Mengambil Data Custom er Mengambil Data Order Barang Produksi Laporan Rencana Produksi Per Produk + Laporan Rencana Produksi Per Periode Gambar 3.22 DFD Level 0 Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP

24 d. DFD Level 1 Mengelola Master DFD level 1 mengelola master menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Proses-proses tersebut adalah mengelola master barang jadi, mengelola master barang setengah jadi, mengelola master komponen barang setengah jadi, dan mengelola data customer. Proses mengelola data master dapat dilihat pada Gambar Data Leadtime Barang Jadi 1 Data Stok Barang Jadi Data Barang Jadi Mengelolah Master Barang Jadi Menyimpan Data Barang Jadi 2 Barang Jadi 2 PPIC Data Stok Barang Setengah Jadi Data Barang Setengah Jadi Data Leadtime Barang Setengah Jadi Mengelolah Master 3 Barang Setengah Jadi Barang Setengah Menyimpan Data Barang Setengah Jadi Jadi 3 Data Stok Komponen Data Komponen Barang Setengah Jadi Mengelolah Master Komponen Barang Setengah Jadi Menyimpan Data Komponen Barang Setengah Jadi 4 Komponen Barang Setengah Jadi Data Lead Time Komponen 4 Data Customer Mengelolah Master Custom er Menyimpan Data Customer 1 Custom er Gambar 3.23 DFD Level 1 Mengelola Data Master e. DFD Level 1 Pembuatan MPS DFD level 1 mengelola master menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Proses-proses tersebut adalah mengelola transaksi order barang, kemudian menentukan periode

25 dalam Master Production Schedule (MPS). Proses mengelola MPS dapat dilihat pada Gambar PPIC Input Data Order Order Barang Menyimpan Data Detail Order Barang Menyimpan Data Order 6 Detail Order Barang 2 Menyimpan Data MPS MPS Mengambil Data Order Barang 5 Order Barang 7 MPS Mengambil Data Barang Jadi 2 Barang Jadi Gambar 3.24 DFD Level 1 Pembuatan Master Production Schedule f. DFD Level 1 Perhitungan MRP DFD level 1 mengelola perhitungan MRP menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Prosesproses tersebut adalah mengelola proses perhitungan metode lot for lot, proses perhitungan metode EOQ, proses perhitungan metode POQ, proses perhitungan total biaya inventori. Proses mengelola perhitungan MRP dapat dilihat pada Gambar 3.25.

26 1 3 Barang Setengah Jadi Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi Mengambil Data Barang Setengah Jadi Proses Perhitungan Metode Lot for Lot Mengambil Data Barang Jadi Mengambil Data MPS 2 Barang Jadi 2 Mengambil Data Barang Setengah Jadi Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi Proses Perhitungan Metode EOQ Mengambil Data MPS Mengambil Data Barang Jadi 8 Setting 7 MPS 3 4 Mengambil Data Barang Setengah Jadi Komponen Barang Setengah Jadi Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi Proses Perhitungan Metode POQ Mengambil Data MPS Mengambil Data Barang Jadi PPIC Data Perhitungan Biaya Inventori 4 Proses Perhitungan Total Biaya Inventori Mengambil Data MPS Gambar 3.25 DFD Level 1 Perhitungan MRP Mengambil Data Biaya Pesan Mengambil Data Biaya Simpan g. DFD Level 1 Pembuatan Laporan DFD level 1 mengelola laporan menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Proses-proses tersebut adalah membuat rencana kebutuhan bahan baku, dan membuat laporan rencana produksi. Proses mengelola pembuatan laporan dapat dilihat pada Gambar 3.26.

27 1 Custom er Mengambil Data Custom er PPIC Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk 7 MPS Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Periode Mengambil Data Barang Jadi Mengambil Data Barang Setengah Jadi 1 Membuat Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Mengambil Data MPS Mengambil Data Detail Order Barang 2 Barang Jadi 2 6 Detail Order Barang Mengambil Data Custom er Mengambil Data Barang Setengah Jadi Membuat Laporan Rencana Produksi Mengambil Data Detail Order Barang Laporan Rencana Produksi Per Periode 3 Barang Setengah Jadi 5 Order Barang Mengambil Data Order Barang Laporan Rencana Produksi Per Produk Produksi Mengambil Data Komponen Gambar 3.26 DFD Level 1 Pembuatan Laporan 4 Komponen Barang Setengah Jadi Entity Relationship Diagram Entity relationship diagram adalah suatu desain sistem yang digunakan untuk menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk pemrosesan database. ERD menunjukan keseluruhan dari data user dan menunjukan hubungan antar tabel. A. Conceptual Data Model Terdapat 9 tabel yang terintegrasi secara logik. Berikut gambar conceptual data model pada Gambar B. Physical Data Model Physical data model telah menunjukan adanya relasi antar tabel. Berikut gambar physical data model pada Gambar 3.28.

28 Barang_Jadi kode_barang_jadi nama_barang_jadi lead_time_barang_jadi stok_barang_jadi < order barang detail_order_barang jumlah_order User kode_user nama_user password hak_akses <M> terdiri dari detail order MPS Barang_Setengah_Jadi kode_barang_setengah_jadi nama_barang_setengah_jadi jumlah_barang_setengah_jadi lead_time_setengah_jadi stok_barang_setengah_jadi <M order_barang kode_order tanggal_order memesan teridiri dari kode_barang periode1 periode2 periode3 periode4 periode5 periode6 periode7 periode8 <M> terdiri_dari Komponen_barang_setengah_jadi kode_komponen nama_komponen jumlah_komponen lead_time_komponen_barang_setengah_jadi stok_komponen <M> customer kode_customer nama_customer alamat_customer telpon_customer <M> setting kode_setting nama_user Gambar 3.27 CDM Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP <M>

29 FK_DETAIL_O_RELATION BARANG_J Barang_Jadi kode_barang_jadi varchar(10) <pk> nama_barang_jadi varchar(50) lead_time_barang_jadi integer stok_barang_jadi integer detail_order_barang kode_order varchar(10) <pk,fk1> kode_barang_jadi varchar(10) <pk,fk2> jumlah_order integer FK_DETAIL_O_RELATION ORDER_BA User kode_user varchar(50) <pk> nama_user varchar password varchar(50) hak_akses varchar(30) FK_BARANG_S_RELATION BARANG_J Barang_Setengah_Jadi kode_barang_setengah_jadi varchar(10) <pk> kode_barang_jadi varchar(10) <fk> nama_barang_setengah_jadi varchar(50) jumlah_barang_setengah_jadi integer lead_time_setengah_jadi integer stok_barang_setengah_jadi integer kode_order kode_customer kode_barang tanggal_order order_barang varchar(10) varchar(10) varchar(10) date <pk> <fk1> <fk2> FK_ORDER_BA_RELATION CUSTOMER FK_ORDER_BA_TERIDIRI MPS kode_barang nama_user periode2 periode3 periode4 periode5 periode6 periode7 periode8 MPS varchar(10) <pk> varchar(50) integer integer integer integer integer integer integer FK_KOMPONEN_RELATION BARANG_S customer kode_customer nama_customer varchar(10) varchar(50) <pk> alamat_customer varchar(100) telpon_customer varchar(20) setting kode_setting varchar(10) <pk> nama_setting varchar(50) nilai_setting integer Komponen_barang_setengah_jadi kode_komponen kode_barang_setengah_jadi nama_komponen jumlah_komponen lead_time_komponen_barang_setengah_jadi stok_komponen varchar(10) <pk> varchar(10) <fk> varchar(50) integer integer integer Gambar 3.28 PDM Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP Struktur Tabel A. Tabel Customer Nama Tabel: Customer Primary Key: Kode_customer Foreign Key:- Fungsi: Untuk menyimpan data customer

30 Tabel 3.1 Master Customer No Field Tipe Data Length Const Keterangan 1 Kode_customer Int - PK 2 Nama_customer Varchar 50-3 Alamat_customer Varchar Telpon_customer Varchar 20 B. Tabel Barang Jadi Nama Tabel: Barang_jadi Primary Key: Kode_barang_jadi Foreign Key:- Fungsi: Untuk menyimpan data barang jadi Tabel 3.2 Master Barang Jadi No Field Tipe Length Const Keterangan Data 1 Kode_barang_jadi Varchar 10 PK 2 Nama_barang_jadi Varchar 50-3 Lead_time_barang_jadi Int 4 Stok_barang_jadi Int C. Tabel Barang Setengah Jadi Nama Tabel: Barang_Setengah_Jadi Primary Key: Kode_barang_setengah_jadi Foreign Key:- Fungsi: Untuk menyimpan data barang setengah jadi

31 Tabel 3.3 Master Barang Setengah Jadi No Field Tipe Data Length Const Keterangan 1 Kode_barang_setengah_jadi Varchar 10 PK 2 Nama_barang_setengah_jadi Varchar 50-3 Jumlah_barang_setengah_jadi Int 4 Lead_time_barang_setengah_jadi Int 5 Stok_barang_setengah_jadi Int D. Tabel Komponen Barang Setengah Jadi Nama Tabel: Komponen_barang_setengah_jadi Primary Key: Kode_komponen Foreign Key: Kode_barang Fungsi: Untuk menyimpan data komponen barang setengah jadi Tabel 3.4 Master Komponen Barang Setengah Jadi No Field Tipe Length Const Keterangan Data 1 Kode_komponen Int PK Kode_barang_setengah_jadi Varchar 10 FK 2 Nama_komponen Varchar 50 3 Jumlah_komponen Int 4 Lead_time_komponen_barang Int _setengah_jadi 5 Stok_komponen Int E. Tabel Order Barang Nama Tabel: Order_barang Primary Key: Kode_order

32 Foreign Key: Kode_customer Fungsi: Untuk menyimpan data order barang Tabel 3.5 Master Order Barang No Field Tipe Data Length Const Keterangan 1 Kode_order Varchar 10 PK 2 Kode_customer Varchar 10 FK 3 Tanggal_order Date 4 Tanggal_deadline Date F. Tabel Master Production Schedule Nama Tabel: MPS Primary Key: Kode_order Foreign Key: Kode_order Fungsi: Untuk menyimpan data MPS Tabel 3.6 Transaksi MPS No Field Tipe Data Length Const Keterangan 1 Kode_order Varchar 10 PK 2 Kode_order Varchar 10 FK 3 Periode1 Int 4 Periode2 Int 5 Periode3 Int 6 Periode4 Int 7 Periode5 Int 8 Periode6 Int 9 Periode7 Int 10 Periode8 Int

33 G. Tabel Detail Order Barang Nama Tabel: Detail_order_barang Primary Key: Kode_order Foreign Key: Kode_barang Fungsi: Untuk menyimpan data detail order barang Tabel 3.7 Transaksi Detail Order Barang No Field Tipe Data Length Const Keterangan 1 Kode_order Varchar 10 PK 3 Kode_barang Varchar 10 FK 4 Jumlah_order Int H. Tabel Setting Nama Tabel: Setting Primary Key: Kode_setting Foreign Key:- Fungsi : Untuk menyimpan data setting, yaitu biaya pesan dan biaya simpan Tabel 3.8 Master Setting No Field Tipe Data Length Const Keterangan 1 Kode_setting Varchar 10 PK 2 Nama_setting Varchar 50-3 Nilai_setting Int I. Tabel User Nama Tabel: User Primary Key: Kode_user Foreign Key:-

34 Fungsi: Untuk menyimpan data user Tabel 3.9 Master User No Field Tipe Data Length Const Keterangan 1 Kode_user Varchar 10 PK 2 Nama_user Varchar 50-3 Password Varchar 50 4 Hak_akses Varchar Perancangan Desain Input dan Output Desain input output merupakan bagian dari perencanaan form-form yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP. Berikut adalah desain input tersebut Desain Input Order Customer Desain input order customer berfungsi untuk mencatat data customer berupa nama, alamat, nomor telepon, tanggal order, dan pesanan customer. Berikut adalah desain input order customer dapat dilihat pada Gambar 3.29.

35 LOGO CV. AZARIA ABADI PERMAI Jl. Parengan KM 40 Jetis Mlirip Mojokerto Telp (0321) Fax: (0321) Nama Customer : Alamat Customer : Tanggal Order : Telepon : No Nama Produk Jumlah Harga Total : Marketing Customer Gambar 3.29 Input Order Customer Desain Input Form Master Customer Desain form master customer berfungsi untuk menyimpan data customer seperti nama, alamat, nomor telepon. Berikut adalah desain input form master customer dapat dilihat pada Gambar 3.30.

36 MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Master Customer Kode Customer : Nama Customer : Alamat : No.Telepon : Save Cancel Insert Update Delete Kode Customer Nama Alamat Telepon Gambar 3.30 Desain Input Form Master Customer Tabel 3.10 Fungsi Obyek Desain Input Form Master Customer B. Nama C. Tipe D. Tipe E. Keterangan Obyek Masukkan kode customer Masukkan nama customer Alamat No. Telepon Save Cancel Obyek Textbox Textbox Textbox Textbox Data (Size) F. - G. Memasukkan kode customer yang akan didaftarkan H. - I. Memasukkan nama customer yang akan didaftarkan J. - K. Memasukkan alamat customer yang akan didaftarkan L. - M. Memasukkan No. Telepon customer yang akan didaftarkan N. - O. Menyimpan data customer P. - Q. Membatalkan penyimpanan data customer

37 B. Nama C. Tipe D. Tipe E. Keterangan Obyek Obyek Data (Size) Insert Update R. - S. Memasukkan data customer T. - U. Mengubah data customer Desain Input Form Master User Desain form master user berfungsi untuk menyimpan data user seperti nama user, password, hak akses. Berikut adalah desain input form master user dapat dilihat pada Gambar MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Master User Kode User : Nama User : Password : Hak Akses : Save Cancel Insert Update Delete Kode User Nama User Password Hak Akses Gambar 3.31 Desain Input Form Master User Tabel 3.11 Fungsi Obyek Desain Input Form Master User

38 V. Nama W. Tipe X. Tipe Y. Keterangan Obyek Obyek Data (Size) Masukkan kode user Masukkan nama user Password Hak akses Save Cancel Insert Update Delete Textbox Textbox Textbox Combobox button Z. - AA. Memasukkan kode user yang akan didaftarkan BB. - CC. Memasukkan nama user yang akan didaftarkan AA. - EE. Memasukkan password yang akan didaftarkan CC. - GG. Memasukkan hak akses yang akan didaftarkan EE. - II. Menyimpan data user GG. - KK. Membatalkan penyimpanan data user II. - MM. Memasukkan data user KK. - OO. Mengubah data user MM. - QQ. Menghapus data user Desain Input Form Master Barang Jadi Desain form master barang jadi berfungsi untuk menyimpan data barang jadi seperti nama barang jadi, leadtime, stok barang jadi. Berikut adalah desain input form master barang jadi dapat dilihat pada Gambar 3.32.

39 MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Master Barang Jadi Kode Barang Jadi : Nama Barang Jadi : Lead Time : Stok : Save Cancel Insert Update Delete Daftar Barang Setengah Jadi Kode Barang Nama Barang Lead Time Stok Gambar 3.32 Desain Input Form Master Barang Jadi Tabel 3.12 Fungsi Obyek Desain Input Form Master Barang Jadi RR. Nama SS. Tipe TT. Tipe UU. Keterangan Obyek Masukkan kode barang jadi Masukkan nama barang jadi Leadtime Stok Save Cancel Insert Obyek Textbox Textbox Textbox Textbox Data (Size) VV. - WW. Memasukkan kode barang jadi yang akan didaftarkan XX. - YY. Memasukkan nama barang jadi yang akan didaftarkan WW. - AAA. Memasukkan leadtime yang akan didaftarkan YY. - CCC. Memasukkan stok barang yang akan didaftarkan ÅÅ. - EEE. Menyimpan data barang jadi ÖÖ. - GGG. Membatalkan penyimpanan data barang jadi BBB. - III. Memasukkan data barang jadi

40 RR. Nama SS. Tipe TT. Tipe UU. Keterangan Obyek Update Delete Obyek Data (Size) DDD. - KKK. Mengubah data barang jadi FFF. - MMM. Menghapus data barang jadi Desain Input Form Master Barang Setengah Jadi Desain form master barang setengah jadi berfungsi untuk menyimpan data barang setengah jadi seperti nama barang setengah jadi, leadtime, stok barang jadi, jumlah kebutuhan. Berikut adalah desain input form master barang setengah jadi dapat dilihat pada Gambar MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Master Barang Setengah Jadi Kode Barang Setengah Jadi : Nama Barang Setengah Jadi : Lead Time : Stok : Jumlah Diperlukan : Save Cancel Insert Update Delete Daftar Komponen Kode Barang Nama Barang Lead Time Stok Jumlah Gambar 3.33 Desain Input Form Master Barang Setengah Jadi Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Input Form Master Barang Setengah Jadi

41 NNN. Nama OOO. Tipe PPP. Tipe QQQ. Keterangan Obyek Masukkan kode barang setengah jadi Masukkan nama barang setengah jadi Leadtime Jumlah Dibutuhkan Stok Save Cancel Insert Update Delete Obyek Textbox Textbox Textbox Textbox Textbox Data (Size) RRR. - SSS. Memasukkan kode barang setengah jadi yang akan didaftarkan TTT. - UUU. Memasukkan nama barang setengah jadi yang akan didaftarkan PPP. - WWW. Memasukkan leadtime yang akan didaftarkan RRR. - YYY. Memasukkan jumlah kebutuhan barang setengah jadi TTT. - AAAA. Memasukkan stok barang setengah jadi yang akan didaftarkan VVV. - CCCC. Menyimpan data barang setengah jadi XXX. - EEEE. Membatalkan penyimpanan data barang setengah jadi ZZZ. - GGGG. Memasukkan data barang setengah jadi ÄÄÄ. - IIII. Mengubah data barang setengah jadi AAAA. - KKKK. Menghapus data barang setengah jadi Desain Input Form Master Komponen Barang Setengah Jadi Desain form master barang setengah jadi berfungsi untuk menyimpan data barang setengah jadi seperti nama barang setengah jadi, leadtime, stok barang jadi, jumlah kebutuhan. Berikut adalah desain input form master barang setengah jadi dapat dilihat pada Gambar 3.34.

42 MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Master Komponen Barang Setengah Jadi Kode Komponen : Nama Komponen : Lead Time : Stok : Jumlah Diperlukan : Save Cancel Insert Update Delete Kode Komponen Nama Komponen Lead Time Stok Jumlah Gambar 3.34 Desain Input Form Master Komponen Barang Setengah Jadi Tabel 3.14 Fungsi Obyek Desain Input Form Master Komponen Barang Setengah Jadi LLLL. Nam MMMM. Tip NNNN. Tip OOOO. Keteranga a Obyek e Obyek e Data (Size) n Masukkan PPPP. - QQQQ. Memasukkan kode kode komponen yang komponen Textbox akan didaftarkan Masukkan nama komponen Leadtime Jumlah Dibutuhkan Stok Save Cancel Textbox Textbox Textbox Textbox RRRR. - SSSS. Memasukkan nama komponen yang akan didaftarkan KKKK. - UUUU. Memasukkan leadtime yang akan didaftarkan MMMM. - WWWW. Memasukkan jumlah kebutuhan komponen OOOO. - YYYY. Memasukkan stok komponen yang akan didaftarkan QQQQ. - AAAAA. Menyimpan data komponen SSSS. - CCCCC. Membatalka n penyimpanan data

43 LLLL. Nam a Obyek MMMM. e Obyek Tip NNNN. Tip e Data (Size) OOOO. komponen n Keteranga Insert Update Delete UUUU. - EEEEE. Memasukkan data komponen WWWW. - GGGGG. Mengubah data komponen YYYY. - IIIII. Menghapus data komponen Desain Input Form Transaksi Order Barang Desain form transaksi order barang berfungsi untuk menyimpan data order barang seperti kode order, kode customer, nama customer, tanggal order, tanggal deadline. Berikut adalah desain input form transaksi order barang dapat dilihat pada Gambar MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Transaksi Order Barang Insert Update Delete Kode Order Kode Customer Nama Customer Tanggal Order Tanggal Deadline Detail Barang : Kode Barang Nama Barang Jumlah Order Gambar 3.35 Desain Input Form Transaksi Order Barang

44 Tabel 3.15 Fungsi Obyek Desain Input Form Transaksi Order Barang JJJJJ. Nam KKKKK. Tip LLLLL. Tip MMMMM. Keteranga a Obyek e Obyek e Data (Size) n BBBBB. - OOOOO. Memasukkan Insert data order barang DDDDD. - QQQQQ. Mengubah Update data order barang FFFFF. - SSSSS. Menghapus Delete data order barang Desain Input Form Transaksi Entry Order Barang Desain form transaksi entry order barang berfungsi untuk menyimpan data order barang seperti nama produk kode order, jumlah order, nama customer, tanggal order, tanggal deadline. Berikut adalah desain input form transaksi order barang dapat dilihat pada Gambar MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Entry Order Barang Kode Order : Tanggal Order : 11/11/2014 Customer : Tanggal Deadline : 11/11/2014 Barang : Jumlah : Add Barang Edit Barang Delete Barang Kode Barang Nama Barang Jumlah Order Save Cancel Gambar 3.34 Desain Input Form Transaksi Entry Order Barang Tabel 3.16 Fungsi Obyek Desain Input Form Transaksi Entry Order Barang TTTTT. N UUUUU. T VVVVV. T WWWWW. Keterangan ama Obyek ipe Obyek ipe Data (Size)

45 TTTTT. N ama Obyek Masukkan kode order Masukkan tanggal order Masukkan nama customer Nama Produk Jumlah Save Cancel Insert Update Delete UUUUU. ipe Obyek Textbox Datepicker Combo Box Combo Box Textbox T VVVVV. T WWWWW. Keterangan ipe Data (Size) XXXXX. - YYYYY. Memasukkan kode order ZZZZZ. - AAAAAA. Memasukkan tanggal order PPPPP. - CCCCCC. Memilih nama customer yang telah didaftarkan RRRRR. - EEEEEE. Memilih nama barang jadi yang telah didaftarkan TTTTT. - GGGGGG. Memasukkan jumlah order produk VVVVV. - IIIIII. Menyimpan data order barang XXXXX. - KKKKKK. Membatalkan penyimpanan data order barang ZZZZZ. - MMMMMM. Me masukkan data order barang ÄÄÄÄÄ. - OOOOOO. Mengubah data order barang AAAAAA. - QQQQQQ. Menghapus data order barang Desain Form Transaksi MPS Desain form transaksi master production schedule berfungsi untuk menyimpan data order barang seperti nama produk, dan periode jumlah produk yang akan diproduksi. Berikut adalah desain input form transaksi MPS dapat dilihat pada Gambar 3.37.

46 MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Master Production Schedule Produk Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Periode 6 Periode 7 Periode 8 Gambar 3.37 Desain Input Form Master Production Schedule Desain Input Form Transaksi Perhitungan MRP Desain form transaksi perhitungan MRP berfungsi untuk menghitung dan menyimpan data perhitungan MRP seperti nama produk, metode yang dipakai, biaya pesan, biaya simpan untuk menentukan hasil total biaya inventori. Berikut adalah desain input form transaksi perhitungan MRP dapat dilihat pada Gambar MRP Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan Perhitungan MRP Barang Jadi : Metode : Metode Biaya Pesan Biaya Simpan Total Biaya Pesan : Biaya Simpan : Perbandingan Biaya Proses Perhitungan MRP Metode Terbaik : Gambar 3.38 Desain Input Form Transaksi Perhitungan MRP

47 Tabel 3.17 Fungsi Obyek Desain Input Form Transaksi Perhitungan MRP RRRRRR. N SSSSSS. TTTTTTT. Tip UUUUUU. Keterangan ama Obyek ipe Obyek e Data (Size) Masukkan VVVVVV. - WWWWWW. M barang jadi Combo Box emasukkan barang jadi Masukkan XXXXXX. - YYYYYY. Memasukkan metode Combo Box metode yang ingin dipakai KKKKKK. - AAAAAAA. M Masukkan emasukkan biaya pesan biaya pesan Textbox yang telah ditentukan Masukkan biaya simpan Perhitungan MRP Perhitungan perbandingan biaya Textbox MMMMMM. CCCCCCC. M emasukkan biaya simpan yang telah ditentukan OOOOOO. - EEEEEEE. Menghitung proses MRP sampai pada level produk terbawah QQQQQQ. - GGGGGGG. M enghitung total biaya inventori dari metode Lot for Lot, EOQ, POQ Desain Output Form Laporan Kebutuhan Bahan Baku Per Produk Laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per produk digunakan untuk menampilkan rekap rencana kebutuhan bahan baku per produk. Desain laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per produk dapat dilihat pada Gambar LOGO Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk Periode : Tahun : Nama Barang : Customer : No Nama Bahan Baku Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Dipesan Keterangan Gambar 3.39 Desain Laporan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Per Produk

48 Desain Output Form Laporan Kebutuhan Bahan Baku Per Periode Laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per periode digunakan untuk menampilkan rekap rencana kebutuhan bahan baku per periode. Desain laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per periode dapat dilihat pada Gambar LOGO Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Periode Periode : Tahun : No Nama Produk Customer Bahan Baku Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Dipesan Keterangan Gambar 3.40 Desain Laporan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Per Periode Desain Output Form Laporan Rencana Produksi Per Produk Laporan rencana produksi per produk digunakan untuk menampilkan rekap rencana produksi per produk. Desain laporan rencana produksi per produk dapat dilihat pada Gambar 3.41.

49 LOGO Laporan Rencana Produksi Per Produk Periode : Tahun : Nama Barang : Customer : No Nama Produk Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Diproduksi Keterangan Gambar 3.41 Desain Laporan Rencana Produksi Per Produk Desain Output Form Laporan Rencana Produksi Per Periode Laporan rencana produksi per periode digunakan untuk menampilkan rekap rencana produksi per periode. Desain laporan rencana produksi per periode dapat dilihat pada Gambar LOGO Laporan Rencana Produksi Per Periode Periode : Tahun : No Nama Produk Customer Item Produk Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Diproduksi Keterangan Gambar 3.42 Desain Laporan Rencana Produki Per Periode

50 19

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA PERUSAHAAN MEBEL Daniel Ferdinan Kale 1) Henry Bambang Setyawan 2) Erwin Sutomo 3) Program Studi/Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Ade Irma Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 23 Juli 1989 Agama : Islam Alamat : Jl. Pendidikan No. 20A Dusun III Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Biaya

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Biaya BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Biaya Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang pelaksaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan. Tujuan itu dapat tercapai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. material tersebut. untuk lebih jelasnya dapat dilihat document flow pada gambar 3.1

BAB III ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. material tersebut. untuk lebih jelasnya dapat dilihat document flow pada gambar 3.1 BAB III ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sesuai dengan latar belakang masalah di atas diketahui permasalahan yang ada selama ini adalah proses pengadaan material dilakukan setiap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakan suatu proses untuk menganalisis dan mengumpulkan data yang ada di perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah agar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem untuk melakukan pembelian atau pemesanan barang pada PT. Panamas Dwitama Distrindo saat ini kurang efisien dan tidak ekonomis, akibatnya

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di CV. Lancar Jaya, secara garis besar permasalahan dalam perusahaan ini berada pada bagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah :

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah : BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini menjelaskan terkait analisis dan perancangan sistem. Sesuai dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah : 1.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terdiri dari kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak agar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terdiri dari kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak agar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi merupakan suatu tahapan penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya pada bab 3. Adapun kebutuhan sistem yang terdiri

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BUPATI NGAWI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berdasarkan hasil survey di lapangan yang bertujuan untuk mengevaluasi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berdasarkan hasil survey di lapangan yang bertujuan untuk mengevaluasi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada tahap ini menjelaskan tentang kondisi suatu perusahaan saat ini berdasarkan hasil survey di lapangan yang bertujuan untuk mengevaluasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi Masalah Proses penjadwalan produksi pada CV Azaria dilakukan dengan model penjadwalan berdasarkan tanggal pesan pertama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang dimaksud adalah Berchman Book Case. Gambar untuk produk dan struktur

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang dimaksud adalah Berchman Book Case. Gambar untuk produk dan struktur BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam merancang suatu sistem informasi perencanaan kebutuhan komponen bahan baku dibutuhkan tahapan-tahapan perancangan sistem. Berikut merupakan

Lebih terperinci

KUESIONER. Strata Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. Semester I 2. Semester III 3. Semester V 4. Semester VII

KUESIONER. Strata Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. Semester I 2. Semester III 3. Semester V 4. Semester VII KUESIONER Identitas Subjek Penelitian (*) Lingkari Salah Satu *) : P / W Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. I 2. III 3. V 4. VII Berilah tanda ( ) pada SATU jawaban yang PALING BENAR menurut Anda.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Uraian Permasalahan Identifikasi masalah yang ada di Pusdalops-PB Jawa Timur adalah penilaian bahaya terhadap bencana. Penilaian bahaya ini digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. ada selama ini adalah proses pengadaan material dilakukan setiap awal proyek

BAB III ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. ada selama ini adalah proses pengadaan material dilakukan setiap awal proyek BAB III ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sesuai dengan latar belakang masalah di atas diketahui permasalahan yang ada selama ini adalah proses pengadaan material dilakukan setiap

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Melakukan Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Melakukan Penelitian LAMPIRAN LAMPIRAN Surat Ijin Melakukan Penelitian Lampiran Surat Ijin Melakukan Uji Instrumen Penelitian Lampiran Surat Keterangan Uji Pakar Insrtumen Lampiran 4 Surat Keterangan Melakukan Uji

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem akan menggunakan tahapan berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), terdapat empat fase, pada bab ini akan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Asfahana Asyiqin Binti Mohamad Sahimi Tempat/ Tanggal Lahir : Selangor/ 27 Juni 1987 Agama Alamat Riwayat Pendidikan : Islam : Jln. B. Cempaka 3, No.4, Medan Baru : 1. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Setiap Perusahaan pasti memiliki struktur organisasi yang didalamnya terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah mengenai pengelolaan data

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem. Nix Catering adalah perusahaan skala kecil yang bergerak di bidang jasa boga yang memiliki kapasitas produksi kurang lebih sekitar 10000 unit per bulan.

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. permasalahan yang ada di PT. Barata Indonesia (Persero). Untuk memperoleh

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. permasalahan yang ada di PT. Barata Indonesia (Persero). Untuk memperoleh BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Prosedur Kerja Praktek Di dalam pengumpulan sebuah data dalam penyelesaian kerja praktek ini dibutuhkan magang selama kurang lebih 1 bulan. Dengan adanya magang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Putera Motor, menemukan beberapa permasalahan seperti : human error yang

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Putera Motor, menemukan beberapa permasalahan seperti : human error yang BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di Kardi Putera Motor, menemukan beberapa permasalahan seperti : human error yang menyebabkan kesalahpahaman

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis merancang sistem yang akan digunakan oleh perusahaan. Tahapan awal yang dilakukan adalah Tahap perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bab 1.2 diperlukan supaya pemecahan masalah selesai dengan berhasil.

BAB III METODE PENELITIAN. bab 1.2 diperlukan supaya pemecahan masalah selesai dengan berhasil. BAB III METODE PENELITIAN Langkah sistematika dalam rumusan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan supaya pemecahan masalah selesai dengan berhasil. 3.1 Analisa Sistem Sistem pengendalian persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Salah satu alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang menganggur dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. 20 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Dalam menyelesaikan masalah pada CV. Jinako Karya sehingga dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi permasalahan yang ada adalah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan mengumpulkan data yang ada di perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah agar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK PT. Layindo Surya Gemilang adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa. Perusahaan ini memiliki beberapa lingkup usaha meliputi kafe, franchise

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Pada langkah analisa permasalahan ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalah yang dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Pasal I...

MEMUTUSKAN : Pasal I... PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 64/Menhut-II/2008 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.13/MENHUT-II/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk BAB IV PERANCANGAN SISTEM Aplikasi yang dibangun adalah Aplikasi Penjadwalan Pendidikan Sistem Ganda berbasis web di SMK Negeri 1 Cerme. Aplikasi pengolahan data ini diharapkan mampu memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Penjualan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1. Analisa Sistem Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada CV ALFA tepatnya pada Toko Alfa Komputer yang berlokasi di Jalan Dr. Soetomo No.01 (Ruko Mutiara Blambangan)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Permasalahan Pada transaksi administrasi pendaftaran pasien di RSUD Dr.Soewandhie dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya proses pelayanan pasien.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Administrasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah kesulitan dalam proses perekapitulasian ataupun pembuatan laporan secara periodik terhadap proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT Istana Keramik Indah memiliki proses transaksi yang hamper sama dengan perusahaan took keramik yang laen namun yang membedakan adalah perusahaan ini telah terkomputerisasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan). BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang UD Eka adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kebutuhan alas kaki, produk yang dihasilkan antara lain sandal, sol dan sepatu. Perusahaan yang berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 32 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai penunjang dalam pembuatan laporan kerja praktik. Beberapa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT Istana Keramik Indah memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang dilakukan oleh penulis menghasilkan beberapa output berupa kelemahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang dilakukan oleh penulis menghasilkan beberapa output berupa kelemahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem rancang bangun aplikasi optimasi penjadwalan produksi yang dilakukan oleh penulis menghasilkan beberapa output berupa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam merancang dan membangun evaluasi penjadwalan produksi dibutuhkan anasisis dan tahapan-tahapan dalam melakukan perancangan sistem. Berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem penjualan pada CV. Sukses yaitu penjualan secara tunai. Dan berikut penjelasannya di bawah ini. 3.1.1 Analisis Proses Penjualan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam pada PT. Sinar Baja Hutama yang bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang ada serta untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis merupakan cara untuk menganalisis permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN SMA Kristen Kalam Kudus memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada penyewaan gedung UPT. Taman Budaya Jawa Timur

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik untuk menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Model pengembangan yang akan digunakan rancang bangun ini adalah menggunakan model waterfall Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Metode Waterfall

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Data dan informasi yang telah didapat untuk membuat sebuah aplikasi yang dibutuhkan oleh CV. Hikmah Utama yaitu Rancang Bangun Aplikasi Pergudangan, dideskripsikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Pada suatu penelitian banyak hal yang harus dilakukan terutama dalam hal analisis dan perancangan sistem terhadap suatu masalah yang akan diteliti. Sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan, pengendalian, dan pemeliharaan persediaan barang-barang fisik merupakan suatu masalah yang lazim di semua perusahaan. Untuk kebanyakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di Kardi Putera Motor, menemukan beberapa permasalahan seperti : human error yang menyebabkan kesalahpahaman

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem. Sistem tersebut diharapkan mampu membantu PT. Sumatraco Langgeng Makmur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN

BAB IV ANALISA DAN DESAIN 26 BAB IV ANALISA DAN DESAIN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum proses analisa dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survey, wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya pada saat kerja praktik, maka dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang sedang berjalan CV.Sumber Tani merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Permasalahan yang terjadi dalam sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xxiv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii viii x xv DAFTAR TABEL... xxiv DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang menyebabkan kesulitan tersendiri dalam pengendalian serta pengawasannya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang menyebabkan kesulitan tersendiri dalam pengendalian serta pengawasannya. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan PT. Barunala Lamongan memiliki kendala dalam pengaturan pembelian stok ikan. Penyimpanan ikan berdasarkan jenis ikan dan kualitas ikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey saat kerja praktek di PT Salemba Emban Patria, secara garis besar permasalahan yang ada pada administrasi PT Salemba Emban Patria ini adalah pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Identifikasi Masalah Untuk melakukan identifikasi masalah maka dilakukan wawancara di departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. barang terlebih dahulu, kemudian dicatat. Hasil dari catatan tersebut akan direkap

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. barang terlebih dahulu, kemudian dicatat. Hasil dari catatan tersebut akan direkap BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Identifikasi Masalah Proses pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang terlebih dahulu, kemudian dicatat. Hasil dari catatan tersebut akan direkap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dibangun, dikembangkan dengan bahasa pemrograman visual basic.net

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dibangun, dikembangkan dengan bahasa pemrograman visual basic.net BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Kebutuhan Sistem Dalam melakukan tahap implementasi program dilakukan penerapan dari analisa dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Permasalahan Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat berbagai masalah terkait proses penggajian karyawan. Berbagai masalah yang ada di perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 25 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada CV. Langgeng Jaya, sistem yang ada di CV. Langgeng Jaya ini belum terkomputerisasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di SMA Negeri 2 Sidoarjo, permasalahan yang terjadi adalah proses yang berkaitan dengan perhitungan data presensi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci