Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Riki Yunus mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Risna Podungge, S.Pd,M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas"

Transkripsi

1

2 MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR LAY UP SHOOT PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERULANG-ULANG SISWA KELAS XI IA 2 SMA NEGERI BOLIYOHUTO Riki Yunus, Risna Podungge, Mirdayani Pauweni ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. Menjadi Hipotesis tindakan Adalah melalui metode berulangulang maka keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dapat ditingkatkan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dengan jumlah siswa 32 orang, yang terdiri dari 0 orang putra dan 22 orang putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah (a) fase persiapan, (b) fase pelaksanaan dan (c) fase lanjutan Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus terlihat pada observasi awal 55,56 %, siklus I 70,2% dan dilanjutkan pada siklus II 80,47% terjadi peningkatan hal ini dapat dibuktikanpada hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan dimana hasil tersebut menunjukan indikator kinerja ini telah tercapai. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah melalui metode berulang-ulang dapat meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot permaianan bola basket siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. Kata Kunci: Lay Up Shoot Bola Basket, Metode Berulang-ulang.

3 Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Usaha untuk memajukan pendidikan tersebut direalisasikan dalam bentuk kegiatan seperti pengadaan sarana dan prasarana, tenaga akademis yang terampil, sistem pengajaran serta revisi kurikulum disesuaikan dengan masyarakat. Semua kegiatan tersebut di atas membutuhkan perencanaan yang matang dari pemerintah dan penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab dalam kemajuan bangsa. Salah satu pelajaran yang perlu dikembangkan adalah mata pelajaran PJOK (Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan) di setiap sekolah khususnya pada permainan bola basket terutama pada peningkatan keterampilan dasar menembak atau lay up shoot. Guru sebagai penyelenggara sekaligus sebagai motivator utama dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting dalam rangka pencapaian tujuan. Disamping itu, kualitas guru sangat berpengaruh terhadap kualitas anak didik. Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih baik jika di tunjang oleh kemampuan guru dalam menciptakan suatu interaksi dalam rangka mencapai tujuan intruksional khusus yang merupakan salah satu kriteria keberhasilan dalam proses pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang masuk dalam kurikulum pendidikan nasional yang diajarkan di sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai pada Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta. Di Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP), materi pelajaran penjaskes yang diajarakan kepada siswa salah satunya adalah permainan bola basket. Di dalam permainan bola basket terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang siswa salah satunya adalah Dribble yang dilanjutkan dengan memasukan bola ke dalam keranjang (Lay up shoot) yang memerlukan keahlian cukup untuk dapat melaksanakannya, seperti kelentukan ataupun fleksibilatas yang baik. Salah satu unsur ini sangat penting berpengaruh terhadap pelaksanaan lay up shoot yang baik. Contohnya, pergerakan persendian tangan dan persendian lainnya yang ada hubunganya dengan gerakan yang dimaksud dalam permainan bola basket. Berdasarkan hasil observasi pada cabang olahraga bola basket khususnya di SMA Negeri Boliyuhuto terdapat salah satu kekurangan yang terjadi dikalangan siswa, yaitu kurangnya

4 kemampuan mereka dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot yang tidak mengena pada sasaran. Mungkin hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dari siswa itu sendiri tentang gerakan dasar lay-up shoot yang benar sehingga menimbulkan kecenderungan untuk tidak bisa melakukan keterampilan lay up shoot dengan baik dan benar. Kenyataan lain yang masih tampak dalam pengajaran adalah masih kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan tembakan melompat dengan posisi mendekati keranjang (lay up shoot) antara lain disebabkan kurangnya latihan-latihan yang khusus untuk meningkatkan hasil belajar mereka dalam melakukan tembakan melompat posisi mendekati keranjang (lay up shoot). mencermati keadaan tersebut, maka seharusnya guru PJOK berusaha semaksimal mungkin untuk memikirkan cara-cara untuk mengurangi kesalahan tersebut. Salah satu faktor yang paling penting yang harus di perhatikan oleh seorang guru penjas adalah metode yang digunakan dalam mengajar materi bola basket. Untuk itu perlu di adakan suatu latihan secara khusus untuk menggairahkan gerakan keterampilan lay up shoot yang baik dan benar. Dalam kaitannya dengan ini, maka metode yang dianggap cocok untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan metode berulangulang. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Boliyohuto. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto yang berjumlah 32 orang siswa. Terdiri dari 0 orang putra dan 22 orang putri dengan tingkat kemampuan keterampilan dasar lay up shoot yang bervariasi, usia mereka rata-rata 7 tahun dengan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: Variabel input Variabel input meliputi kegiatan guru dalam merencanakan dan menyediakan perangkat pembelajaran seperti RPP, kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, serta sarana dan prasarana guna meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam melakukan lay up shoot.

5 Variabel proses Variabel proses meliputi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran dalam melakukan gerakan lay up shoot melalui metode berulang-ulang. Selanjutnya indikator yang digunakan dalam variabel ini selama proses pembelajaran meliputi 3 indikator yaitu: (a) fase persiapan, (b) fase pelaksanaan dan (c) fase lanjutan. Variabel output Variabel output meliputi daya serap kemampuan siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek kemampuan dalam melakukan lay up shoot. HASIL Hasil Pengamatan Siklus I Hasil pengamatan siklus I (4 kali pertemuan termasuk evaluasi) setelah proses pembelajaran melalui penggunaan metode berulang-ulang yang dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disiapkan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Adapun hasil yang diperoleh siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto pada siklus I, yaitu sebagai berikut: Tabel 3 Data Hasil Evaluasi Siklus I Aspek Yang Di Nilai Rata- Rata(%) No Nama Siswa Jmlah A B C AHMAD SAMAN ,33 B 2 ANDIKA 70 73, ,33 74,44 C 3 ARIFIN 70 73, ,33 74,44 C 4 DRAJAT DJ SALIM 70 73, ,33 74,44 C 5 DWI RISKI DARISE 70 73, ,33 74,44 C 6 EKO PARIYADI 75 73, ,33 72,78 C 7 RIZKY PRAYATMAN 70 73, ,33 7, C 8 SANDRA RAJAK 70 73, ,33 74,44 C 9 SUDARTO ,33 B 0 SULKIYANTO ,33 B ELIS ASIATI 65 73, ,33 69,44 C 2 FITRIYANI 65 73, ,33 69,44 C 3 INGKAWATI ANCE 55 46, ,67 57,22 K 4 IRAWATI IBRAHIM 70 66, ,67 68,89 C 5 LILIA W. MALEKE 75 73, ,33 72,78 C 6 MEYLANI F , ,33 69,44 C K et

6 GAGALANG 7 MUSRINGAH 70 66, ,67 68,89 C 8 NUNUNG DJAFAR 50 53, ,33 54,44 K 9 NURHAYATI A AN 75 73, ,33 72,78 C 20 REMITA S.U.A KADAM 70 66, ,67 72,22 C 2 RINAWATI 70 66, ,67 72,22 C 22 SAFITRI IBRAHIM 75 66, ,67 70,56 C 23 SERLI MOIYO ,33 C 24 SITI R. TULUKI ,33 C 25 SRIYANI SARIDI C 26 SRI AIPING C 27 SUGIYANTI ,33 C 28 TIARA SALEH 65 73, ,33 69,44 C 29 SRI AYU LESTARI 65 73, ,33 69,44 C 30 SAMSIYAH RASID 65 73, ,33 69,44 C 3 MUTIA MANSUR 65 73, ,33 69,44 C 32 INDRAWATI SULEMAN 50 53, ,33 54,44 K Jumlah , , ,65 Rata-rata (%) 68,75 68,75 73,2 20, ,2% C Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa hasil pengamatan Siklus I pada fase persiapan yaitu sebesar 68,75% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Baik sebanyak 0 orang atau sebesar 3,25%, termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 9 orang atau sebesar 59,375%, dan yang termasuk dalam kategori Kurang sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Pada fase pelaksanaan yaitu sebesar 68,75 diamana siswa yang termasuk dalam kategori Baik sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%, termasuk kategori Cukup sebanyak 26 orang atau sebesar 8,25%, dan yang termasuk dalam kategori Kurang sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Fase lanjutan sebesar 73,2 % dimana siswa yang termasuk dalam kategori Baik sebanyak 2 orang atau sebesar 37,5%, termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 20 orang atau sebesar 62,5%. Data analisis di atas menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam melakukan lay up shoot telah mengalami peningkatan namum belum mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan yakni sebesar 80%. Adapun beberapa hasil capaian masing-masing aspek adalah: a. Fase persiapan rata-rata adalah 68,75%, peningkatanya minimal sebesar,25% dari indikator kinerja 80%, b. Fase pelaksanaan rata-rata 68,75%, peningkatannya minimal sebesar,25% dari indikator kinerja 80%, dan c. Fase lanjutan rata-rata 73,2%, peningkatannya minimal 6,88% dari indikator kinerja 80%.

7 Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilai setelah siklus (4 kali pertemuan termasuk evaluasi) belum mencapai Indikator yang ditetapkan sebelumnya. Indikator kinerja yang ditetapkan yaitu sebesar 80% sementara hasil diperoleh setelah siklus I yaitu hanya sebesar 70,2%, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 Presentase Data Hasil Siklus I No Kategori penilain Siswa (orang) Presentase (%) Sangat Baik Baik 3 9,375% 3 Cukup 26 8,25% 4 Kurang 3 9,375% 5 Sangat Kurang - - Jumlah 32 00% Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam keterampilan dasar lay up shoot pada siklus I belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Maka langkah selanjutnya yaitu merefleksi siklus I. Hasil Pengamatan Siklus 2 Hasil penerapan siklus II secara umum terjadi peningkatan dari berbagai aspek. Secara rinci peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Evaluasi Siklus 2 Aspek Yang Di Nilai Rata- Rata(%) No Nama Siswa Jmlah Ket A B C AHMAD SAMAN 90 86, ,67 88,89 SB 2 ANDIKA B 3 ARIFIN B 4 DRAJAT DJ SALIM B 5 DWI RISKI DARISE B 6 EKO PARIYADI 85 86, ,67 87,22 SB 7 RIZKY PRAYATMAN B 8 SANDRA RAJAK 80 86, ,67 85,56 SB 9 SUDARTO 85 86, ,67 87,22 SB 0 SULKIYANTO 90 86, ,67 88,89 SB ELIS ASIATI B 2 FITRIYANI B 3 INGKAWATI ANCE 80 73, ,33 77,78 B 4 IRAWATI IBRAHIM B 5 LILIA W. MALEKE B MEYLANI F B GAGALANG

8 7 MUSRINGAH 80 73, ,33 77,78 B 8 NUNUNG DJAFAR 70 66, ,67 68,89 C 9 NURHAYATI A AN B 20 REMITA S.U.A KADAM B 2 RINAWATI B 22 SAFITRI IBRAHIM B 23 SERLI MOIYO B 24 SITI R. TULUKI B 25 SRIYANI SARIDI 85 86, ,67 83,89 B 26 SRI AIPING B 27 SUGIYANTI B 28 TIARA SALEH B 29 SRI AYU LESTARI B 30 SAMSIYAH RASID B 3 MUTIA MANSUR B 32 INDRAWATI SULEMAN 70 66, ,67 68,89 C Jumlah , , ,0 Rata-rata (%) 80,47 80,0 80,94 24, ,47% B Berdasarkan Tabel 5 di atas menunjukan bahwa hasil pengamatan Siklus II pada fase persiapan yaitu sebesar 80,47% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Sangat Baik sebanyak 5 orang atau sebesar 5,625%, termasuk dalam kategori Baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,25%, dan yang termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%%. Pada fase pelaksanaan yaitu sebsesar 80,0% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Sangat Baik sebanyak 6 orang atau sebesar 8,75%, termasuk kategori Baik sebanyak 22 orang atau sebesar 68,75%, dan yang termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 4 orang atau sebesar 2,5%. Fase lanjutan sebesar 80,94% dimana siswa yang termasuk dalam kategori Sangat Baik sebanyak 5 orang atau sebesar 5,625%, termasuk dalam kategori Baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,25%, dan yang termasuk dalam kategori Cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%. Dari analisis di atas menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan dari nilai pada siklus I. Hal ini dapat diamati pada aspek: (a) fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,47%, selanjutnya (b) fase pelaksanaan rata-rata 80,0%, dan (c) fase lanjutanrata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,94%. Hasil ini menunjukan kepada peneliti bahwa keterampilan dasar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam keterampilan dasar lay up shoot meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar 80,47%. Artinya kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto sudah mampu melakukan keterampilan dasar lay up shoot sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan

9 yakni sebesar 80%. Adapun hasil capaian siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Presentase Data Hasil Siklus II No Kategori penilain Siswa (orang) Presentase (%) Sangat Baik 5 5,625% 2 Baik 25 78,25% 3 Cukup 2 6,25% 4 Kurang Sangat Kurang - - Jumlah 32 00% Data dari hasil evaluasi siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa melalui metode berulang-ulang dapat meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. Maka langkah selanjutnya yakni melakukan refleksi siklus II. PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot pada permainan bola basket melalui metode berulang-ulang. Berdasarkan hasil penelitian dengan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan dasar lay up shoot melalui metode berulang-ulang menunjukan data observasi awal sebesar 55,56%, dimana pada observasi awal siswa yang mendapat kategori nilai Sangat Kurang berjumlah 2 orang atau sebesar 6,25%, kemudian siswa yang mendapat kategori nilai Kurang sebanyak 2 orang atau sebesar 65,625%, dan yang mendapat kategori nilai Cukup berjumlah 9 orang siswa atau sebesar 28,25%, pada siklus I rata-rata hasil yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 70,2%, dimana dari keseluruhan siswa yang mendapat kategori nilai Kurang sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%, dan siswa yang mendapat kategori nilai Cukup berjumlah 26 orang atau sebesar 8,25%, dan siswa yang mendapat kategori nilai Baik sebanyak 3 orang atau sebesar 9,375%. Serta siklus II yakni rata-rata hasil keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 80,47%, dimana siswa yang mendapat nilai Cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25%, siswa yang mendapat nilai Baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,25%. Dan siswa yang mendapat nilai Sangat Baik sebanyak 5 orang atau sebesar 5,625%.

10 Dari perolehan ini dapat digambarkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto mampu memperbaiki kekurangan setelah diberi tindakan sebanyak dua kali. Artinya peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam pelajaran bola basket khususnya materi lay up shoot meningkat berkat adanya tindakan melalui penggunaan metode berulang-ulang. Tindakan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru olahraga dalam hal mengajar olahraga bola basket khususnya materi teknik dasar lay up shoot. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kreatifitas guru menjadi kunci dalam menuntaskan masalah pembelajaran disekolah. Dalam penelitian ini peningkatan keterampilan dasar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam mata pelajaran bola basket meningkat karena adanya tindakan yang dilakukan melalui penggunaan metode berulang-ulang. Pelaksanaan tindakan ini dalam pembelajaran lay up shoot pada permainan bola basket melalui metode berulang-ulang berhasil setelah melalui dua siklus. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam pelajaran bola basket khususnya materi lay up shoot melalui metode berulang-ulang dengan dua siklus dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Tabel 7 Selisih Hasil Peningkatan Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II Keterampilan Dasar Lay up shoot melalui Metode Berulang-Ulang Aspek Yang Di Nilai Observasi Awal Siklus I Siklus II Fase Persiapan 54,38% 68,75% 80,47% Fase Pelaksanaan 5,04% 68,75% 80,0% Fase Lanjutan 6,25% 73,2% 80,94% Nilai Rata-Rata 55,56% 70,2% 80,47% Dari Tabel 7 di atas jelas bahwa peningkatan keterampilan dasar lay up shoot siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dalam lay up shoot melalui metode berulang-ulang telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Artinya pada masing-masing komponen keterampilan dasar pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Selisih dari nilai ratarata Observasi Awal ke siklus I yaitu 4,65%, dan dari siklus I ke siklus II yaitu 0,26%. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: Melalui Metode Berulang-Ulang maka Keterampilan Dasar Lay Up Shoot Permaianan Bola Basket Siswa Kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dapat ditingkatkan dapat diterima.

11 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:. Melalui metode berulang-ulang maka keterampilan dasar lay up shoot permaianan bola basket siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto dapat ditingkatkan. 2. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan khususnya siklus pertama untuk () fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 68,75%, selanjutnya (2) fase pelaksanaan rata-rata 68,75%, dan (3) fase lanjutan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 73,2%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto belum seluruhnya memiliki keterampilan dasar lay up shoot sesuai harapan. 3. Selanjuntya pada siklus ke dua () fase persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,47%, selanjutnya (2) fase pelaksanaan rata-rata 80,0%, dan (3) fase lanjutan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 80,94%, dari indikator yang di harapkan yakni sebesar 80%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto seluruhnya sudah memiliki keterampilan dasar lay up shoot sesuai dengan harapan yaitu sebesar 80% sesuai indikator kinerja yang ditetapkan sebelumnya. SARAN Hasil penelitian ini secara nyata dapat melahirkan beberapa saran sebagai berikut:. Penerapan metode berulang-ulang dapat dijadikan sebagai salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot pada siswa kelas XI IA 2 SMA Negeri Boliyohuto. 2. Guru hendaknya kreatif dalam menggunakan metode guna menghindari kejenuhan siswa selama proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. 3. Diharapkan kepada seluruh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam meningkatkan keterampilan maupun kemampuan gerak dasar siswa, khususnya siswa di sekolah menengah atas.

12 4. Diharapkan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam memilih dan menetapkan model, metode maupun strategi pembelajaran harus mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Guru harus mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangan model, strategi, media dan metode yang akan di gunakan di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, Hari Mulyadi, Girang Razati dan B Lena Nuryati Guru Profesional (Menguasai Metode dan terampil Mengajar). Bandung: Alfabeta Ambler, Vic Petunjuk Untuk Pelatih Dan Pemain Bola Basket.Bandung: Pionir Jaya. Hafid, Tarmudi B. Dan Ahmad Rithaudin. 20. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 20 Isnaini, Faridha dan Suranto Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Majid, Abdul Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Maryani, Eli dan Jaja Suharja Husdarta Praktis Belajar Penjasoerkes. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Nurhuda, Hilman dan Mia Kusumawati Arena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200 Pribadi, Benny A. 20. Model Assure Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat Rasyid, Harun dan Mansur Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima Roestiyah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sarjana, Atmaja Budi dan Bambang Trijono Joko Sunarto Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200 Sarjono, dan Sumarjo Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 20 0 Sujarwadi, dan Dwi Sarjiyanto Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200

13 Wahyuni, Sri, Sutarmin dan Pramono Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200 Wisahati, Aan Sunjata dan Teguh Santosa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional 200

RISNA PODUNGGE

RISNA PODUNGGE MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR LAY UP SHOOT MELALUI METODE EXPLICIT INTRUCTION DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET KELAS VIII B SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO RISNA PODUNGGE fikkung@yahoo.co.id ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas 1 Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri Gorontalo ; Syarif Hidayat, M.Or dosen pada Jurusan

Lebih terperinci

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO YURAHMAT UGE HARIADI SAID RUSLAN JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS X G SMA NEGERI 1 SUWAWA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS X G SMA NEGERI 1 SUWAWA JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS X G SMA NEGERI 1 SUWAWA Yomin Diange 1), Meyke Parengkuan 2), Mirdayani

Lebih terperinci

Herik Mada mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

Herik Mada mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GORONTALO Herik Mada, Hariadi Said, Sarjan Mile ABSTRAK Adapun yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PUKULAN SERVIS BACKHAND PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS XII AP 4 SMKN 1 GORONTALO

MENINGKATKAN PUKULAN SERVIS BACKHAND PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS XII AP 4 SMKN 1 GORONTALO MENINGKATKAN PUKULAN SERVIS BACKHAND PADA PERMAINAN BULUTANGKIS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS XII AP 4 SMKN 1 GORONTALO FIKK, UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO (ABD. HALID SAMIR) Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI METODE EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 16 BONGOMEME

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI METODE EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 16 BONGOMEME MENINGKATKAN TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI METODE EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 16 BONGOMEME Rony Amrain Akase 1), Aisah R. Pomatahu 2), Suriyadi Datau 3) 1 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd ABSTRAK Muliono. Penerapan gaya mengajar komando dalam upaya meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo. Skripsi Gorontalo. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KWANDANG RISSAN YUSUF

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KWANDANG RISSAN YUSUF MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KWANDANG RISSAN YUSUF PROGRAM STUDI S1 PENJASKES JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, keterampilan motorik, pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan direncanakan dengan bimbingan guru dan pendidik lainnya. Apa yang hendak dicapai dan dikuasai

Lebih terperinci

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Asry Syam)

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Asry Syam) JURNAL JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS X APK A SMK NEGERI I SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Wahyu 1), Sarjan Mile 2), Asry Syam

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) PENGARUH METODE RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PLOSOKLATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Mengajar merupakan suatu usaha penciptaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM : Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT KAKI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI PLOSOKLATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015

Lebih terperinci

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa

Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa di Kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo PENERAPAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini di Indonesia permainan bola basket merupakan permainan yang banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun sudah banyak memainkannya.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui 29 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian di laksanakan di SMK 1 Suwawa, kec. Suwawa, Kab. Bone Bolango. Penelitian ini merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO Penulis : Syamsu Paputungan Pembimbing I : Drs. Ahmad Lamusu S.Pd,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR OVERHEAD PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATUDAA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR OVERHEAD PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATUDAA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR OVERHEAD PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATUDAA Jafris Lasiki Jurusan Pendidikan Keolahragaan Fakultas Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan model

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan model BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan aktifitas guru dan siswa. Para ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE Puput Eka Bajuri Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi STKIP Modern Ngawi E-mail: ekacalamander201@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan bola basket juga mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik terutama di Amerika Serikat. Pencipta olahraga bola basket adalah Dr. James Naismith. Dalam

Lebih terperinci

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge) JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 2 GORONTALO I Putu Nardyanto Anggara 1),

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI STRATEGI PERMAINAN LEMPAR TANGKAP SISWA KELAS XI ANALISIS KIMIA 2 SMK NEGERI 1 GORONTALO KOTA GORONTALO YUSRIMAN DJAMALU PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rasa kebanggaan terhadap negara melalui capaian prestasi olahraga itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. rasa kebanggaan terhadap negara melalui capaian prestasi olahraga itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu bentuk upaya pembentukan watak ataupun kepribadian seseorang baik dalam segi kedisiplinan, tingkah laku, sportifitas serta rasa kebanggaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket semakin digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen atar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA juga sampai

Lebih terperinci

Sheyla Al Bakir 1), Sarjan Mile 2), Ruslan 3) 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile)

Sheyla Al Bakir 1), Sarjan Mile 2), Ruslan 3) 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRCTION PADA SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI TAPA Sheyla Al Bakir 1), Sarjan Mile 2), Ruslan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah siswa 21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun kewajiban sebagai warga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Negeri Kebakkramat. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO Nurdin Ngabito 1), Ruslan 2), Zulkifli Lamusu 3) 1 FIKK,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. koordinasi yang baik. Dalam Permainan bola basket ada beberapa teknik yang harus

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. koordinasi yang baik. Dalam Permainan bola basket ada beberapa teknik yang harus BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Permainan bola basket merupakan suatu permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan kerja sama dan koordinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yamg lebih kondusif. Proses pembelajaran dikatakan efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Kebijakan pemerintah meningkatkan mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan kemajuan dengan pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga di tanah air. Upaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS versi 16.0

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS versi 16.0 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS versi 16.0 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang antara lay up shoot melalui papan pantul dan lay up shoot langsung

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA NURANI BELAWANTAHUN AJARAN 2015/2016 Andi Nur Abady Dosen STOK Bina Guna Medan Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam melangsungkan kehidupan. Pendidikan akan menjadikan seseorang mengerti akan harkat dan martabatnya

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017 ANDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Mengajar merupakan suatu usaha penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidkan merupakan usaha orang dewasa secara sengaja untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak didik menuju kedewasaan baik jasmani maupun rohani

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING JURNAL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI DENGAN ALAT BANTU BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : BAYU DWI ANDRIATNO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha pendidikan pada

Lebih terperinci

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM REM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM REM SISWA KELAS XII TEKNIK SEPEDA MOTOR DI SMK PANCASILA KUTOARJO Oleh Email : Faisal Dwi Hermawan, Widiyatmoko,

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOT BOLA BASKET PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Prima Dewi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani penting dilakukan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan jenis olahraga populer yang diminati masyarakat luar ataupun dalam negeri. Di Indonesia permainan ini diminati oleh kalangan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA AL-IKHWAN MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017 ADE EVRIANSYAH LUBIS Pendidikan jasmani kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang sangat penting, karena dengan perolehan angka yang didapat dari hasil tembakan ini yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan suatu kondisi yang dapat membantu, memberi rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada

Lebih terperinci

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 17

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA Nurazni Hemuto 1), Aisah R. Pomatahu 2), Sarjan Mile 3) 1 FIKK, Universitas

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT MELALUI PAPAN PANTUL DAN LAY UP SHOOT LANGSUNG KE RING BASKET PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA N 1 KARANGANOM KLATEN Oleh: Silvi Lutfi Ary Noor

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : VENSA LUKITA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dan yang menjadi subjek adalah

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam mengintinsifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA AL-IKHWAN MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016 IKHSAN RAMADHAN Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan olahraga yang cukup digemari masyarakat saat ini, khususnya untuk olahraga prestasi di kalangan remaja. Disamping itu olahraga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar lay up

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar lay up BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan disekolah SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO 1 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT Jurnal Oleh ANIS SUCIATY RAMIO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII.2 DI SMPN 9 KOTA BEKASI TAHUN AJARAN2013/2014 Tatang Iskandar Dosen PJKR FIK Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dewasa ini sangat digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak diadakan turnamen antar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular dikalangan muda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dari sebuah bangsa dan negara. Kemajuan bangsa dan negara sangat tergantung dari kualitas pendidikannya. Pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pembinaan mental-spritual, intelektual dan khususnya pembinaan kualitas

Lebih terperinci

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3

Opin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3 1 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Tentang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Pada Materi Pajak Kelas VIII A SMP Negeri 2 Wonosari Opin Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA SWA BINA KARYA MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016 ADE EVRIASNYAH LUBIS ade.evriansyahlubis@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menekan bola pada pembelajaran dribbling bola basket

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA PENDAHULUAN (Nopriyanti Soga, Ruskin, Ucok H. Refiater) nopriyantisoga@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah olahraga untuk semua orang. Walaupun bola basket adalah olahraga anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, namun bola basket dimainkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR LAY-UP SHOT BOLABASKET DENGAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR LAY-UP SHOT BOLABASKET DENGAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR LAY-UP SHOT BOLABASKET DENGAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL Achmed Zoki Dosen Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan suatu olahraga yang termasuk kedalam permainan olahraga bola besar. Permainan bola basket juga merupakan salah satu cabang olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lay up shoot merupakan salah satu teknik dalam permainan bolabasket yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun tidak spesifik

Lebih terperinci

Jurnal yang berjudul : Meningkatkan keterampilan keterampilan teknikk dasar servis bawah dalam permainan bolavoli melalui metode koopertif (tipe

Jurnal yang berjudul : Meningkatkan keterampilan keterampilan teknikk dasar servis bawah dalam permainan bolavoli melalui metode koopertif (tipe Jurnal yang berjudul : Meningkatkan keterampilan keterampilan teknikk dasar servis bawah dalam permainan bolavoli melalui metode koopertif (tipe Stad) pada siswa kelas VII 3 SMP Negeri 1 Tapa MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMUKUL DAN BOLA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SUMBER IV BANJARSARI SURAKARTA Oleh: Ida Pawestri ABSTRAK

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Lusye SD Negeri Tanamodindi, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE JURNAL MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE Rusli Busura Sino 1, Aisah R. Pamatahu 2, Ruslan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (ROLL DEPAN) MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (ROLL DEPAN) MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA JURNAL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI (ROLL DEPAN) MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA Amrijal Sangkota 1), Ahmad Lamusa 2), Suriyadi Datau 3) 1 FIKK, Universitas

Lebih terperinci

Fikri Paputungan mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Fikri Paputungan mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Ucok H. Refiater, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan PENGARUH PELATIHAN SOULDER PRESS TREHADAP JUHNYA LEMPAR LEMBING GAYA CROSS PADA SISWA PUTERA SMA NEGERI 1 TAPA (Fikri Paputungan, Ucok H. Refiater, Mirdayani Pauweni) fikripaputungan@yahoo.co.id Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM PERBEDAAN CLEAR SHOOT DARI SISI KANAN DENGAN DARI DEPAN PAPAN PANTUL SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 NGANJUK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai wadah pendidikan formal tidaklah memperhatikan satu mata pelajaran saja. Berbagai kepentingan dan keperluan setiap mata pelajaran tidak dapat

Lebih terperinci